Tugas Kegawatdaruratan DM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

TUGAS

Tata Laksana Kegawatdaruratan Diabetes Melitus

Oleh :

Sri Wahyudi G4A013004

JURUSAN KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANSMF ILMU PENYAKIT DALAMRSUD PROF DR MARGONO SOEKARJOPURWOKERTO

2014

Kegawatdaruratan Diabetes Melitus

Ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar hipergikemi diabetik merupakan kegawatdaruratan dari diabetees militus, untuk kriteria penegakan diagnosis KAD dan HHS adalah :

KriteriaKAD (Glukosa darah > 250 mg/ dl)HHS(Glukosa darah > 600 mg/ dl)

Ringan

Sedang Berat

PH arteri 7. 27 - 7.307.00 - < 7.247.3

Serum bicarbonat (mEq/ l)15-1810 - 320 mOsm/kg

Anion gap>10>12>12variabel

Status mental alertAlert/ drowsyStupor/ comaStupor/ coma

A. Penangan KAD dan HHS menurut PAPDITerapi yang diberikan berupa: 1. CairanTerapi cairan diberikan secara IV 2 jalur, dengan salah satu jalur menggunakan 3 way, cara pemberiannya dilakukan dengan memberikan NaCL 0,9 % diberikan 1-2 L pada 1 jam pertama, lalu 1 L pada jam kedua, lalu 0,5 L pada jam ketiga dan keempat, dan 0,25 L pada jam kelima dan keenam selanjutnya sesuai kebutuhan dengan total cairan yang diberikan dalam 15 jam sekitar 5 L. Jika Natrium >155mEq/L maka cairan diganti dengan NaCl 0,45% dan apabila glukosa darah 5.2 mEq/l maka jangan diberikan potassium dan harus diperiksa tiap 2 jam. b. BicarbonatBicarbonat hanya diberikan pada pasie KAD dan tidak diberkan pada pasien HHS.Untuk pasien KAD yang PH darahnya < 6.9 maka diberikan 100 mmol bicarbonat dalam 400 ml H2O ditambah 20 mEq KCL diberikan dengan menggunakan infus untuk 2 jam dan diulang tiap 2 jam sampai PH ddarah 7.

Pada pasien KAD dan HHS harus dilakukan pemeriksaan elektrolit, BUN, PH dan gula darah setiap 2- 4 jam sampai stabil. Pemberian insulin dari infus ke subcutan dilakukan apabla pasien sudah stabil dan pemberian infus insulin masih diberikan selama 1-2 jam setelah pasien mendapatkan insulin secara subcutan dengan dosis 0.5- 0.8 U/ Kg BB.

Konsensus ADA (Abbas E. Kitabchi et al, 2009)