2
Hasil Diskusi Kelompok Kewarganegaraan Apakah undang-undang pornografi menentang kebhinekaan Indonesia? Tidak menentang, seperti yang bisa kita lihat contohnya di Bali, dengan keadaan Bali sebagai pusat pariwisata, banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang berbusana seperti itu, sah-sah saja selama ini. Undang – undah ini tidak mungkin diterapkan di Bali karena kebanyakan yang berkunjung ke Bali adalah turis asing yang memang gaya hidupnya sudah begitu Menentang, UU ini menentang karena melihat Indonesia masih memiliki suku-suku yang primitif, dan jelasnya UU ini tidak dapat diterapkan kepada suku yang masih seperti itu. Definisi pornografi adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan gairah seksual pada manusia. Di Papua, hanya menggunakan koteka adalah sesuatu yang wajar dan tidak melanggar norma kesopanan, jadi pornografi ditentukan norma masing-masing daerah. Undang-undang ini bisa menghalangi seni, karya sastra bisa menambahkan cerita mengenai seks sebagai bentuk karya sastra itu sendiri, bukan bermaksud sebagai bentuk pornografi sehingga undang-undang ini dapat menghalangi berkembangnya karya sastra Undang-undang ini terlalu kaku dan kurang fleksibel Orang tua harus bisa memberi edukasi kepada anak untuk dapat membedakan mana pornografi dan budaya Undang-undang ini adalah salah satu cara untuk melindungi anak dan wanita Kesimpulan :

Tugas PKN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Undang-undang Pornografi dan kebhinekaan Indonesia

Citation preview

Page 1: Tugas PKN

Hasil Diskusi Kelompok Kewarganegaraan

Apakah undang-undang pornografi menentang kebhinekaan Indonesia? Tidak menentang, seperti yang bisa kita lihat contohnya di Bali, dengan keadaan Bali

sebagai pusat pariwisata, banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang berbusana seperti itu, sah-sah saja selama ini. Undang – undah ini tidak mungkin diterapkan di Bali karena kebanyakan yang berkunjung ke Bali adalah turis asing yang memang gaya hidupnya sudah begitu

Menentang, UU ini menentang karena melihat Indonesia masih memiliki suku-suku yang primitif, dan jelasnya UU ini tidak dapat diterapkan kepada suku yang masih seperti itu.

Definisi pornografi adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan gairah seksual pada manusia. Di Papua, hanya menggunakan koteka adalah sesuatu yang wajar dan tidak melanggar norma kesopanan, jadi pornografi ditentukan norma masing-masing daerah.

Undang-undang ini bisa menghalangi seni, karya sastra bisa menambahkan cerita mengenai seks sebagai bentuk karya sastra itu sendiri, bukan bermaksud sebagai bentuk pornografi sehingga undang-undang ini dapat menghalangi berkembangnya karya sastra

Undang-undang ini terlalu kaku dan kurang fleksibel

Orang tua harus bisa memberi edukasi kepada anak untuk dapat membedakan mana pornografi dan budaya

Undang-undang ini adalah salah satu cara untuk melindungi anak dan wanita

Kesimpulan :

Undang-undang ini terlalu kaku dan kurang fleksibel, terlepas dari itu, undang-undang ini benar karena bertujuan untuk melindungi anak dan wanita, tetapi pengaplikasiannya di dunia nyatalah yang paling penting dan rasanya saat ini kurang bisa diaplikasikan.