33
TUGAS PEMINDAHAN TANAH MEKANIS “Alat Pemadat dan Alat Pengangkat” DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3A 1. Novia Dewi Sartika (03101001007) 7. Riani Muharomah (03101001057) 2. David Leonard (03101001012) 8. Destria Sukmawati (03101001064) 3. Steffi Maulisaria (03101001020) 9. Barqi Waladani S (03091001001) 4. Okky Adhitya (03101001026) 10. Hashta Yuda P (03091001005) 5. Bhakti Ramadhoni`(03101001030) 11. Sri Oktami N (03091001009) 6. Ryan Oktawijaya (03101001041) 12. Fredy Nugraha (03091001014) Dosen Pengasuh : BIMO BRATA ADITYA , S.T, M.T

Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

TUGAS

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

“Alat Pemadat dan Alat Pengangkat”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3A

1. Novia Dewi Sartika (03101001007) 7. Riani Muharomah (03101001057)

2. David Leonard (03101001012) 8. Destria Sukmawati (03101001064)

3. Steffi Maulisaria (03101001020) 9. Barqi Waladani S (03091001001)

4. Okky Adhitya (03101001026) 10. Hashta Yuda P (03091001005)

5. Bhakti Ramadhoni`(03101001030) 11. Sri Oktami N (03091001009)

6. Ryan Oktawijaya (03101001041) 12. Fredy Nugraha (03091001014)

Dosen Pengasuh :

BIMO BRATA ADITYA, S.T, M.T

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012

Kata Pengantar

Page 2: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. karena berkat rahmat dan hidayah-

Nya Makalah Mengenai Alat Pemadat dan Alat Pengangkat dalam Proyek

Pembangunan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan hal tersebut, maka diharapkan makalah ini dapat memberikan

wawasan yang lebih kepada mahasiswa Teknik Sipil khususnya dan masyarakat

umumnya, terhadap hal yang berhubungan dengan Pemindahan Tanah Mekanis.

Penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bimo Brata

Aditya, ST, MT. selaku Dosen Pengasuh mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

dan tak lupa pula penyusun jg mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.

Akhirnya, semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Saran dan

kritik yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa datang.

Palembang, Oktober 2012

Penyusun

BAB I

Page 3: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

PENDAHULUAN

1 . 1 Latar Belakang

Dalam pembangunan sebuah gedung, jalan, jembatan, DAM dan

beberapa pengerjaan proyek pembangunan lainnya, tentu sangat

membutuhkan peralatan berupa alat berat untuk mempermudah dalam

pengerjaannya. Bayangkan jika tidak ada alat berat, butuh waktu berapa

lama untuk mendirikan gedung-gedung yang megah, membuat jalan-jalan

yang mulus dan jembatan-jembatan penghubung yang sekarang ada di

hadapan kita, di Indonesia mapun di luar negeri. Semua itu dapat

dilakukan karena bantuan alat berat.

Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang

sangat penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak

mungkin sekali kita manusia dapat mengangkat batuan berton-ton, tanah

berkubik-kubik, dan berbagai hal lainnya tanpa bantuan alat berat. Bisa

jadi kita tidak memerlukan alat berat ketika melakukan pekerjaan

bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan saluran drainase

didepan rumah, pembangunan pos kamling, dan penggalian pondasi rumah

tinggal. Karena dengan tenaga manusia pun pekerjaan tersebut dapat

dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut sudah berskala besar

kita sangat membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan

pembangunan.

Page 4: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

1 . 2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan

tugas makalah mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, selain itu juga

bertujuan untuk menginformasikan kembali kepada pembaca tentang jenis,

fungsi alat pemadat dan alat pengangkat . Kami berharap apa yang akan

kami sampaikan ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat

mengenai Jenis Alat Berat ini.

Page 5: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

BAB IIISI

2.1 PERALATAN UNTUK PEMADATAN

Dalam pelaksanaan konstruksi jalan dan landasan terbang, atau konstruksi-

konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan kepadatan tertentu diperlukan

peralatan untuk pemadatan. Seperti kita ketahui bahwa pemadatan adalah usaha

penyusunan kembali letak butir tanah, sehingga pada tanah tersebut dicapai letak

butir yang rapat.

Berbagai cara yang dilakukan dalam usaha pemadatan mekanis ini, dalam

pelaksanaan konstruksi jalan umumnya dilaksanakan cara penggilasan dengan

suatu alat penggilas (rollers). Pada dasarnya type alat-alat pemadatan ini antara

lain:

1. Smooth steel roller (penggilas besi dengan permukaan halus).

Jenis ini dibedakan lagi menjadi beberapa macam, jika kita tinjau dari cara

“pengaturan” rodanya, diantaranya:

a. Three wheel rollers (penggilas roda tiga)

b. Tandem rollers (penggilas tandem)

2. Pneumatic tired rollers (penggilas roda ban angin)

3. Sheep foot type roller (penggilas kaki kambing)

4. Vibratory rollers (penggilas getar)

5. Vibratory plate compactor (alat pemadat getaran)

6. Alat- alat penggilas lain:

a. Mesh grid roller (penggilas dengan roa anyaman)

b. Segmen roller (penggilas denga roda terdiri dari lempengan-

lempengan)

Page 6: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Jenis-jenis diatas mempunyai spesifikasi tersendiri untuk dipakai dalam

usaha pemadatan bagi berbagai jenis tanah, atau dengan memperhatikan

berbagai factor, seperti:

- Untuk tanah plastis dan kohesif, maka alat pemadat sheep foot roller

adalah yang paling cocok, sebab alat ini memadatkan dari lapisan

bagian bawah akibat dari “kaki kambing” yang terdapat padanya. Juga

pneumatic roller yang cukup berat sangat efektif untuk digunakan.

- Pasir dan atau kerikil berpasir, vibrator roller dan pneumatic tyred

roller sering digunakan untuk tanah jenis ini.

- Pasir bercampur lempung atau tanah liat, alat pemadat yang sesuai

dengan jenis ini antara lain segmented roller.

Standard yang umum digunakan di Indonesia dalam menghitung

kepadatan seperti juga di negara lain adalah AASHTO (American

Association of State Highway and Transportation Officials) yang

dinyatakan dalam % AASHTO. Besarnya nilai standard AASHTO ini

ditentukan pada percobaan laboratorium.

1. Smooth Steel Roller (Penggilas dengan Roda Halus)

Seperti dikatakan tadi bahwa smooth steel roller adalah jenis

penggilas dengan permukaan roda yang terbuat dari baja-rata. Umumnya

digerakkan dengan power unit yang bersatu (self propelled), telah lama

dipakai sejak permulaan abad ke-19, sebagai tenaga penggerak pada

mulanya adalah memakai mesin uap.

Jika kita tinjau dari segi design pengaturan atau penempatan

rodanya, maka ada beberapa macam diantaranya adalah:

A. Three Wheel Roller

Three wheel roller ini juga sering disebut macadam roller, karena

jenis ini sering dipergunakan dalam usaha-usaha pemadatan material

yang berbutir kasar.

Page 7: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Untuk menambah bobot three wheel roller ini, maka roda silinder

yang kosong diisi denga zat cair (minyak atau air) atau kadang0kadang

juga diisi dengan pasir.

Pada umumnya berat penggilas ini berkisar antara 6 sampai 12 ton,

penambahan bobot akibat pengisian zat cair paa roda silinder dapat

meningkatkan beratnya 15–35%.

B. Tandem Roller

Jenis lain dari smooth steel roller adalah tandem roller. Jenis ini

ada yang berporos 2 (two axle) juga berporos 3 (three axles tandem

roller). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan

Page 8: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton

dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada

masing-masing rodanya, beratnya antara 8-14 ton. Penambahan berat

yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar antara

25-60 % dari berat penggilas.

Untuk mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan

penggilasan biasanya digunakan three axle tandem roller.

Penggunaan tendem roller pada penggilasan batu-batuan yang

keras dan tajam sebaiknya jangan dilakukan, sebab akan merusak roda-

roda penggilasnya.

Page 9: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

2. Vibration Roller (Penggilas dengan Getaran)

Versi lain dari tandem roller adalah vibration roller (penggilas

getar). Vibration roller mempunyai effesiensi pemadatan yang sangat baik.

Alat ini memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan

pemadatan.

Efek yang diakibatkan vibration roller adalah gaya dinamis

terhadap tanah. Butir-butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian kosong

yang terdapat diantara butir-butirnya. Sehingga akibat getaran ini tanah

menjadi padat, dengan susunan yang lebih kompak.

Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pemadatan

dengan menggunakan vibration roller, yaitu:

a. Frekuensi getaran

b. Amplitude getaran, dan

c. Gaya sentrifugal.

Page 10: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Bagian-bagian penting dari Vibrator Roller seperti terlihat pada gambar

IV.7.2.4 antara lain:

1. Engine (mesin)

2. Steering pump (pompa kemudi)

3. Power driver (pembagi daya)

4. Propelling pump (pompa propeller)

5. Vibration pump (pompa penggetar)

6. Steering valve (katup kemudi)

7. Steering cylinder (silinder kemudi)

8. Propelling motor (motor penggerak/pemutar)

9. Transmission (transmisi)

10. Parking brake (rem parkir)

11. Universal joint (sambungan universal)

12. Differential gear (roda gigi diferensial)

13. Planetary gear (roda gigi planet)

14. Vibration motro (motor getaran)

15. Vibrator (penggetar)

Page 11: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

3. Mesh Grid Roller

Penggilas jenis lain yaitu mesh grid roller dimana roda

penggilasnya berbentuk anyaman-anyaman. Penggilas ini memberikan

efek “pemadatan dari bawah” yang dikarenakan bentuk roda penggilasnya.

Mesh grid roller ini mendapatkan hasil baik jika digunakan untuk

menggilas lapisan tanah yang berbutir kasar.

4. Segment Roller (Penggilas Tipe Lempengan)

Penggilas ini dinamakan segment roller sebab roda-rodanya

tersusun dari lempengan-lempengan. Seperti juga halnya dengan mesh

grid roller, segment roller juga memberikan efek “pemadatan dari bawah”.

Walaupun masuknya roda kedalam tanah tidak begitu dalam.

Page 12: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Keuntungan lain adalah air kelebihan yag terdapat pada lapisan

tanah dapat ditekan ke luar, sehingga yang tertinggal cukup untuk

memberikan kepadatan yang maksimal.

5. Pneumatic Tired Roller (Penggilas Roda Ban Angin)

Roda-roda penggilas jenis ini terdiri atas roda-roda ban karet yang

dipompa (pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-

seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka

akan digilas oleh roda bagian belakangnya.

Roda-roda ini menghasilka apa yang dinamakan “kneading action”

(tekanan) terhadap tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekana

yang diberikan roda terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan cara

mengubah tekanan ban. Makin besar tekanan ban makin besar tekanan

yang terjadi pada tanah.

Sumbu dari roda dapat “bergoyang” mengikuti perubahan

permukaan tanah, hal ii dapat memperbesar “kneading action” tadi.

Page 13: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Pneumatic tired roller, baik sekali digunakan pada pekerjaan

penggilasan bahan yang granular, juga baik digunakan pada penggilasan

lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”.

Pada penggilasan lapisan yang berbatu dan tajam akan

mempercepat kerusakan pada roda-rodanya sehingga sebaiknya tidak

digunakan.

Seperti halnya tandem roller dan roller lainya, pneumatic tired

roller pun beratnya dapat ditingkatkan dengan mengisi zat cair atau pasir

pada dinding-dinding mesin.

Jumlah roda biasanya 9 sampai 19 buah . 9 buah yang terdiri dari 5

roda depan dan 5 roda belakang. 11 buah roda terdiri dari 5 roda depan

dan 6 roda belakang. 13 roda yang terdiri dari 6 roda depan dan 7 roda

belakang, dan 15 roda yang terdiri dari 7 roda depan dan 8 roda belakang.

Page 14: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

6. Sheep Foot Type Roller (Penggilas Tipe Kaki Kambing)

Prinsip dari sheep foot type roller ini adalah sebuah silinder yang

dibagian luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan

yang tinggi, sehingga kaki-kaki ini masuk ke dalam tanah dan memberikan

“pemadatan dari bawah”.

Sheep foot type roller ini baik digunakan untuk tanah berpasir

dengan sedikit mengandung lempung juga tanah yag plastis dan kohesif.

Untuk memadatkan material lepas dengan tebal lapisan antara 15 sampai

25 cm adalah efektif.

Selain sheep foot roller dengan tarikan (towed) juga ada sheep foot

type roller yang bermesin. Sheep foot type roller dengan mesin sendiri

dapat mencapai kecepatan 20 mile per hour (mph).

Untuk sheep foot roller yang ditarik, jika tenaga traktor penariknya

cukup besar, biasanya beberapa buah, berjajar ke samping, satu garis atau

kombinasi keduanya.

Page 15: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

Ukuran sheep foot roller ini antara 3 sampai 5 ton, ada juga yang

sampai dengan 30 ton.

Page 16: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

2.2 ALAT PENGANGKAT

Crane

Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan

drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat

dan menurunkan material secara vertikal dan memindahkannya secara

horizontal. Crane dilengkapi dengan beragai peralatan untuk memudahkan

pekerjaan atau pergerakan dari crane tersebut.

Crane biasanya digunakan pada industri transportasi untuk memuat

atau membongkar muatan barang, peti kemas dan lain sebagainya. Pada

industri konstruksi bangunan digunakan untuk memindahkan material

bangunan atau memasang peralatan berat di atas ketinggian tertentu. Adapun

jenis-jenis crane adalah sebagai berikut :

Page 17: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

1. Crawler crane

crawler crane mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600.

dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi

proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan

diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer.

Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa

bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.

Page 18: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

2. Railroad Crane

Railroad crane adalah tipe crane yang dijalankan di atas kereta api.

Kegunaan utama railroad crane adalah mengangkat peralatan sepanjang rel

kereta api, perawatan pekerjaan perkereta apian dan membersihkan

lintasan kecelakaan kereta api. Meskipun di desain untuk keperluan yang

berbeda, tetapi railroad crane mempunyai sistem kerja dan peralatan yang

sama seperti badan crane yang dapat berputar, perbedaannya adalah

railroad crane ditempatkan diatas chasis kereta api dengan roda pejal.

Page 19: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

3. Tower Crane

Tower crane adalah peralatan modern yang biasa digunakan untuk

mengangkat material konstruksi pada pembangunan gedung-gedung

tinggi. Tower crane tertanam dalam tanah, terkadang di kombinasikan

dengan di tambatkan pada sisi bangunan). Tower crane merupakan

peralatan angkat terbaik untuk mengangkat beban yang sangat berat

dengan ketinggian maksimum dalam pembangunan gedung tinggi.

Tower crane merupakan bentuk modern dari crane keseimbangan

yang terdiri dari bagian-bagian dasar yang sama. Tetap ke tanah pada slab

beton (dan kadang-kadang melekat pada sisi struktur juga), menara crane

sering memberikan kombinasi terbaik dari tinggi dan kapasitas angkat dan

digunakan dalam pembangunan gedung-gedung tinggi. dasar tersebut

kemudian melekat pada tiang yang memberikan derek tingginya. Lebih

lanjut tiang adalah terpasang pada unit slewing (gear dan motor) yang

memungkinkan derek untuk memutar. Di atas unit slewing ada tiga bagian

utama yang adalah: jib horisontal panjang (lengan kerja), counter-jib

pendek, dan operator taksi.

The horizontal jib panjang adalah bagian dari crane yang

membawa beban. The counter-jib membawa penyeimbang, biasanya blok

beton, sedangkan jib yang menunda beban ke dan dari pusat derek.

Operator crane baik duduk di taksi di puncak menara atau mengontrol

crane dengan remote control radio dari tanah.Dalam kasus pertama kabin

operator paling biasanya terletak di bagian atas menara melekat pada

turntable, namun dapat dipasang pada jib, atau setengah jalan ke bawah

menara. Kait pengangkat dioperasikan oleh operator crane menggunakan

motor listrik untuk memanipulasi kabel kawat tali melalui sistem berkas

gandum. hook ini terletak di lengan horizontal lama untuk mengangkat

beban yang juga berisi motor.

Dalam rangka untuk menghubungkan dan melepas kaitan beban,

operator biasanya bekerja sama dengan sinyal (dikenal sebagai, 'hela' a

Page 20: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

'Dogger' atau 'swamper'). Mereka paling sering pada kontak radio, dan

selalu menggunakan sinyal tangan. The hela atau Dogger mengarahkan

jadwal lift untuk crane, dan bertanggung jawab atas keselamatan rigging

dan beban. Sebuah tower crane biasanya dirakit oleh jib teleskopik

(mobile) crane dari jangkauan yang lebih besar (juga lihat "crane diri

mendirikan" di bawah) dan dalam hal crane menara yang telah meningkat

sementara membangun gedung pencakar langit yang sangat tinggi, sebuah

derek yang lebih kecil (atau kerekan ) akan sering diangkat ke atap menara

selesai untuk membongkar tower crane setelahnya.

Page 21: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

4. Container Crane

Container Crane atau Portainer adalah crane yang digunakan

untuk membongkar atau memuat peti kemas dari dan ke dermaga ke kapal

peti kemas atau memindahkan peti kemas dari satu tempat ketempat lain di

dalam terminal peti kemas.Peti kemas yang diangkat, dipindah adalah peti

kemas ISO yang berukuran panjang 20, 40 dan 45 kaki yang dari truk

chasis bergerak dibawah crane, kemudian diangkat keatas dan kemudian

ke kapal dan sebaliknya. Crane bergerak diatas rel, sehingga posisi crane

hanya bisa bergerak menelusuri dermaga.

Page 22: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

5. Truck-Crane

Umumnya, crane ini dapat melakukan perjalanan di jalan raya,

menghilangkan kebutuhan untuk peralatan khusus untuk mengangkut

derek. Ketika bekerja di jobsite, outriggers diperluas secara horizontal dari

casing kemudian vertikal ke tingkat dan menstabilkan derek sementara

diam dan mengangkat . Banyak truk crane memiliki kemampuan lambat-

perjalanan (beberapa mil per jam) sementara menangguhkan beban. Besar

harus diperhatikan untuk tidak memuat ayunan samping dari arah

perjalanan, seperti stabilitas anti-tipping paling kemudian terletak pada

kekakuan suspensi chassis. Kebanyakan crane jenis ini juga memiliki

counterweight bergerak untuk stabilisasi di luar yang disediakan oleh

outriggers. Beban ditangguhkan langsung belakang adalah yang paling

stabil, karena sebagian dari berat crane bertindak sebagai penyeimbang.

grafik Pabrik-dihitung (atau pengamanan elektronik) yang digunakan oleh

operator crane untuk menentukan beban aman maksimum untuk stasioner

(outriggered) kerja serta (on-karet) beban dan kecepatan perjalanan.

Truck crane rentang kapasitas angkat dari sekitar 14,5 ton singkat

(12,9 ton panjang ; 13.2 t ) menjadi sekitar 1.300 ton singkat (1.161 ton

panjang; 1.179 t).

Page 23: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Alat berat di dalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat

penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Dalam suatu kegiatan yang

merupakan skala besar tentu sangat membutuhkan peralatan berupa alat berat

untuk mempermudah dalam pengerjaannya.

Pada pelaksanaan konstruksi jalan dan landasan terbang, atau konstruksi-

konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan kepadatan tertentu diperlukan

peralatan untuk pemadatan. Seperti kita ketahui bahwa pemadatan adalah usaha

penyusunan kembali letak butir tanah, sehingga pada tanah tersebut dicapai letak

butir yang rapat. Berbagai cara yang dilakukan dalam usaha pemadatan mekanis

ini, dalam pelaksanaan konstruksi jalan umumnya dilaksanakan cara penggilasan

dengan suatu alat penggilas (rollers).

Penggunaan alat-alat berat yangg kurang tepat dengan kondisi dan situasi

lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya

produksi, tidak tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian

biaya repair yang tidak semestinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk

mengenal alat berat yang ada agar dapat dioptimalkan fungsi utamanya.

Page 24: Tugas PTM Kelompok 3A Finish

DAFTAR PUSTAKA

Rochmanhadi Ir. Alat-alat Berat dan Penggunaannya, YBPPU, Jakarta, 1982

http://www.google.com/search/alatbarat(tekniksipl)

http://www.google.com/search/gambar/alatberatpembangunanproyek

http://rengkodriders.wordpress.com/2011/11/09/macam-macam-alat-berat-

dan-fungsinya/

http://sikumannakal.files.wordpress.com/2010/11/pesawat-kerja.pdf

http://indonesia-equipment.itrademarket.com/group+39560/double-drum-

roller-tandem.htm

http://www.engineeringintro.com/2012/07/rollers-types-of-roller-

characteristics/