15

Click here to load reader

TUGAS UJIAN ANESTESI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sa

Citation preview

Page 1: TUGAS UJIAN ANESTESI

TUGAS UJIAN ANESTESI

NAMA : Salman Saisar Hidayat

NIM : 2011730095

PEMBIMBING : dr. Edwin, Sp.An

STASE ANASTESI

RSUD SEKARWANGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2016

Page 2: TUGAS UJIAN ANESTESI

Tanda klinis gangguan elektrolit dan cara koreksinya

a. Hiponatremia

Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala disorientasi, gangguan

mental, letargi, iritabilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika

kadar < 110 mg/L maka akan timbul gejala kejang, koma. Hiponatremia

ini dapat disebabkan oleh euvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik),

hipovolemia (disfungsi tubuli ginjal, diare, muntah, third space losses,

diuretika), hipervolemia (sirosis, nefrosis). Keadaan ini dapat diterapi

dengan restriksi cairan (Na+≥ 125 mg/L) atau NaCl 3% ssebanyak (140-

X)xBBx0,6 mg dan untuk pediatrik 1,5-2,5 mg/kg.

Koreksi hiponatremia yang sudah berlangsung lama dilakukan

scara perlahan- lahan, sedangkan untuk hiponatremia akut lebih agresif.

Untuk menghitung Na serum yang dibutuhkan dapat menggunakan

rumus :

b. Hipernatremia

Jika kadar natrium > 160 mg/L maka akan timbul gejala berupa

perubahan mental, letargi, kejang, koma, lemah. Hipernatremi dapat

disebabkan oleh kehilangan cairan (diare, muntah, diuresis, diabetes

insipidus, keringat berlebihan), asupan air kurang, asupan natrium

berlebihan. Terapi keadaan ini adalah penggantian cairan dengan 5%

dekstrose dalam air sebanyak {(X-140) x BB x 0,6}: 140.

c. Hipokalemia

Jika kadar kalium < 3 mEq/L. Dapat terjadi akibat dari redistribusi

akut kalium dari cairan ekstraselular ke intraselular atau dari pengurangan

Page 3: TUGAS UJIAN ANESTESI

kronis kadar total kalium tubuh. Tanda dan gejala hipokalemia dapat

berupa disritmik jantung, perubahan EKG (QRS segmen melebar, ST

segmen depresi, hipotensi postural, kelemahan otot skeletal, poliuria,

intoleransi glukosa. Terapi hipokalemia dapat berupa koreksi faktor

presipitasi (alkalosis, hipomagnesemia, obat-obatan), infuse potasium

klorida sampai 10 mEq/jam (untuk mild hipokalemia ;>2 mEq/L) atau

infus potasium klorida sampai 40 mEq/jam dengan monitoring oleh EKG

(untuk hipokalemia berat;<2mEq/L disertai perubahan EKG, kelemahan

otot yang hebat).13 Rumus untuk menghitung defisit kalium :

d. Hiperkalemia

Terjadi jika kadar kalium > 5 mEq/L, sering terjadi karena

insufisiensi renal atau obat yang membatasi ekskresi kalium (NSAIDs,

ACE-inhibitor, siklosporin, diuretik). Tanda dan gejalanya terutama

melibatkan susunan saraf pusat (parestesia, kelemahan otot) dan sistem

kardiovaskular (disritmik, perubahan EKG). Terapi untuk hiperkalemia

dapat berupa intravena kalsium klorida 10% dalam 10 menit, sodium

bikarbonat 50-100 mEq dalam 5-10 menit, atau diuretik, hemodialisis.

Jalur serabut saraf nyeri

Jalur Nyeri

Untuk menyederhanakan sebagai ilustrasi, nyeri disalurkan sepanjang tiga jalan kecil

neuron yang memancarkan stimuli dari saraf perifer ke korteks otak besar (Gambar

18–1). Neuron-neuron aferen utama ditempatkan di dalam ganglia akar dorsal, yang

terletak di foramina tulang punggung pada masing-masing tingkatan jaringan saraf

Page 4: TUGAS UJIAN ANESTESI

dalam tulang punggung. Masing-masing neuron mempunyai suatu akson yang terbagi

dalam dua cabang, mengirimkan satu akhir kepada jaringan-jaringan yang dipersarafi

dan yang lain ke dalam dorsal horn medula spinalis . Di dalam dorsal horn, sinapsis-

sinapsis neuron aferen yang utama dengan suatu neuron yang urutan ke dua akson-

akson melewati midline dan naik di dalam bidang contralateral spinothalamic untuk

menjangkau talamus. Ke Dua Sinapsis neuron-neuron order (pesanan di dalam

nucleus yang thalamic dengan neuron-neuron yang urutan ketiga, yang pada

gilirannya mengirimkan proyeksi-proyeksi melalui kapsule dan korona radiata yang

internal kepada girus postcentral dari korteks otak besar (Gambar 18–2).

Page 5: TUGAS UJIAN ANESTESI

Jalur Nyeri Alternatif

Lateral (A) and coronal (B) memperlihatkan lokasi korteks sensori primer pada otak.

Harus diingat setiap korteks mewakili sebagian anggota tubuh, the sensory

homunculus (B).

Page 6: TUGAS UJIAN ANESTESI

Seperti halnya sensasi epicritic, serabut-serabut nyeri menaik secara panjang lebar,

secara ipsilateral, dan contralaterally; karenanya, beberapa pasien melanjutkan untuk

merasa nyeri sebagai kelanjutan ablasi bidang contralateral spinothalamic. Jadi;

Dengan demikian, jalan kecil nyeri yang menanjak lain adalah juga penting. Bidang

spinoreticular dipikirkan untuk menengahi penimbulan dan respon-respon autonomic

untuk menyakitkan. Bidang yang spinomesencephalic bisa penting di dalam

mengaktipkan antinociceptive, jalan kecil melandas, karena itu mempunyai beberapa

proyeksi kepada periaqueductal kelabu. Bidang-bidang spinotelencephalic dan

spinohypothalamic mengaktifkan hipotalamus dan menimbulkan perilaku secara

emosional. Bidang spinocervical menaik menyeberang kepada inti cervical

(bhb.dg.tengkuk) cabang samping, yang menyiarkan ulang serabut-serabut itu kepada

talamus contralateral; bidang ini adalah mungkin suatu jalan kecil alternatif yang

utama untuk nyeri. Akhirnya, beberapa serabut di dalam kolom-kolom yang di

belakang (yang sebagian besar membawa sentuhan ringan dan proprioception)

bersifat mau mendengarkan untuk menyakitkan; mereka menaik secara di tengah-

tengah dan secara ipsilateral. (Morgan & Mikhail’s Ed 5th)

Kapan dipasang nasal kanul, simple mask, nn rebreathing mask?

Alat Kecepatan aliran O2 FrO2

Kanul Nasal 1L/m 24%

2L/m 28%

3L/m 32%

6L/m 44%

Simple Mask 5-6 L/m 40%

6-7 L/m 50%

7-8 L/m 60%

Non-Rebreathing 6 L/m 60%

7 L/m 70%

Page 7: TUGAS UJIAN ANESTESI

8 L/m 80%

9 L/m 90%

10 L/m 99%

Definisi tekanan darah, diastole, sistol, apa saja yang mempengaruhi tekanan

darah, rumus tekanan darah?

Tekanan darah adalahdaya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas

dinding pembuluh. Tekanan puncakterjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut

tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung

beristirahat. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (cardiac output, CO) dan

resistensi pembuluh darah terhadap darah. Curah jantung adalah volume darah yang

dipompa melalui jantung per menit, yaitu isi sekuncup (stroke volume, SV) x laju

denyut jantung (heart rate, HR). Faktor-faktor di atas berperan dalam pengendalian

tekanan darah yang memengaruhi rumus dasar Tekanan Darah = Curah Jantung x

Tahanan Perifer (Fisiologi Guyton, Hal 491)

Kapan pasien TB paru bias di anestesi?

Peningkatan Tuberkulosa (TB) dan peningkatan resistensi terhadap antibiotik

mendapat perhatian besar dalam kesehatan masyarakat. TB menyebar melalui inhalasi

droplet nuclei; aerosol partikel kering, sisa-sisa yang ada diudara. Konsultasikan

dengan spesialis penyakit infeksi untuk membantu diagnosa, pengobatan dan waktu

operasi. Pegawai Rumah Sakit Departemen Kesehatan, National Institute for

Occupational Safety and Health (NIOSH), dan Center for Disease Control and

Prevention (CDC) bermanfaat sebagai sumber informasi.

• TB adalah penyakit paru primer. Diperlukan data tentang diagnosa, riwayat

pengobatan dan gejala pada paru-paru, serta keterlibatan ekstrapulmonal

(limfatik, CNS, ginjal dan sum-sum tulang). TB yang dini biasanya

asimptomatik atau timbul dengan gejala yang tidak spesifik (anoreksia,

fatique, kehilangan beratbadan, berkeringat pada malam hari). Selanjutnya

Page 8: TUGAS UJIAN ANESTESI

dapat terjadi batuk yang produktif, hemoptisis dan nyeri pada dada. Takipnu,

ronkhi, dan melemahnya bunyi pernafasan bisa terjadi. Jika ekstrapulmonal

terlibat maka gejala yang paling sering terlihat adalah limfadenopati.

Penemuan pada foto thorax tergantung pada tingkat dan kronisitas penyakit –

Jika foto thorax abnormal maka dilihat foto sebelumnya. Pada TB primer

terlihat infiltrat di lobus atas atau seperti infiltrat halus yang multiple.

Limfadenopatui hilar atau efusi pleura bisa terjadi. Pada TB kronik, bisa

terdapat bintik atau nodul pada apikal dan subapikal. Dahulu, pengobatan TB

dimana terdapat granuloma adalah dengan apical scarring. Perhatikan adanya

peningkatan leukosit dan anemia normositik normokrom. Pada TB pulmonal

dapat terjadi hiponatremia dan meningitis TB disebabkan oleh syndrome of

inappropriate secretion on antidiuretic hormone (SIADH).

• Hilangkan infeksi TB yang aktif sebelum pembedahan yang tidak mendesak.

Observasi penyebab TB jika ada dugaan adanya TB aktif. Jika foto thorax

normal atau ada sedikit perubahan pada pasien yang asimptomatik, tidak ada

tes yang direkomendasikan. Jika pada foto thorax diduga adanya TB aktif atau

secara klinik diduga kuat pengobatan tidak adekuat, ambil tiga contoh sputum

untuk smear basil tahan asam (BTA) dan kultur TB. Satu smear positif

membantu diagnosa. Apabila BTA negatif, tindakan pencegahan dan

pembedahan tergantung pada tingkatan penyakit dan kecurigaan TB yang

tidak diobati. Jika BTA negatif, TB aktif tidak dapat disingkirkan (pasien

dengan resiko tinggi atau pasien yang memberikan gejala) dan dilakukan

pengobatan serta penundaan tindakan pembedahan. PPD yang positif (tes

penyaringan yang baik tetapi tidak pasti) dapat dicurigai adanya TB, tetapi

PPD negatif (walaupun dengan kontrol) tidak dapat menyingkirkan adanya

TB; Foto thorax dan analisa sputum lebih dipercaya. Pada pasien dengan HIV

positif cenderung mendapatkan penyakit paru aktif dan melibatkan

ekstrapulmonal. Pada pasien-pasien tersebut, tes PPD positif dengan ukuran 5

mm. Pada pasien dengan HIV positif yang berat, foto thorax bisa negatif untuk

beberapa hari saat pasien terinfeksi dengan TB. Sebagai tambahan, BTA

positif dihasilkan oleh beberapa mycobacteria; namun tetap diobati sebagai

TB sampai hasil kultur didapatkan.

• Pasien dengan HIV positif dan diduga TB adalah penduduk atau imigran dari

daerah dengan prevalensi tinggi, penyalahguna obat, kontak TB, tunawisma,

Page 9: TUGAS UJIAN ANESTESI

malnutrisi. Pikirkan diagnosa TB jika terjadi pneumonia pada pasien dengan

resiko tinggi atau pasien yang tidak respon terhadap antibiotik atau adanya

kontak pada kasus yang aktif.

• Observasi pernafasan sebagai pencegahan termasuk pasien yang diintubasi. Ruang

khusus dengan tekanan ventilasi negatif dan 6-10 kali/jam perubahan udara,

pencegahan gejala pada saluran nafas yang membahayakan dan masker atau

alat bantu nafas untuk setiap orang yang masuk dalam ruangan. Tipe masker

berguna untuk kesehatan kerja (HCW) dan alat bantu pernafasan yang diakui

oleh NIOSH : fitted air-filtering mask, powered air purifying respirators

(PAPR), atau respirator tekanan positif dengan tambahan udara. Selama

pemindahan pasien ketempat lain, gunakan masker pada pasien. Jika pasien

diintubasi dan dilakukan ventilasi, gunakan masker selama pemindahan

pasien.

• Jika pasien dengan BTA positif, dilakukan penundaan untuk pembedahan elektif

dan tindak pengobatan selama 2 minggu dan tiga kali sputum negatif. Jika

pasien BTA negatif tetapi kultur positif atau pasien dengan resiko tinggi,

pasien dengan gejala TB, tindak pengobatan dilanjutkan minimal satu minggu

sampai terjadi perubahan pada kondisi pasien. Kasus yang gawat memerlukan

keputusan klinik, pengobatan yang memungkinkan selama sebelum

pembedahan, dan tindak pencegahan di ruangan operasi.

• TB diobati dengan kombinasi obat selama 6 bulan sampai 1 tahun atau lebih.

Masalah yang besar adalah terjadinya resistensi, dan terapi obat harus

dilakukan secara hati-hati dan disesuaikan dengan sensitivitas. Respon

terhadap terapi ditandai dengan berkurangnya bakteri, sputum dengan BTA

negatif dan perubahan secara klinik. Pasien diperkirakan masih infeksius

selama 2-3 minggu setelah pengobatan.

Ventilasi yang adekuat diruang operasi sangat penting. Dapat digunakan ventilator

dengan tekanan negatif. Peralatan anestesi : gunakan alat-alat sekali pakai. Letakkan

penyaring bakteri pada lubang pernafasan atau dengan menggunakan tube

endotrakheal (ET) untuk mencegah kontaminasi. Atur tube ET dan kateter suction

dengan cermat. Bersihkan mesin dan peralatan anestesi menggunakan larutan

tuberkulosidal dan sterilkan jika memungkinkan. Ahli anestesi dan yang lainnya :

menggunakan masker seperti biasanya, lindungi daerah steril. Sebagai tambahan

Page 10: TUGAS UJIAN ANESTESI

perhatikan dan gunakan alat pelindung pernafasan untuk mencegah infeksi dari

droplet. Satu masker dapat disiapkan . Respirator dengan katup ekshalasi, PAPR,

respirator tekanan positif tidak melindungi daerah yang steril. Pembedahan dan

prosedurnya : terdapat resiko tinggi terhadap kontaminasi selama dilakukan tindakan

dimana cairan tubuh yang terinfeksi keluar (trakheostomi, thorakotomi, bipso paru

terbuka, bronkoskopi, kauterisasi jaringan yang terinfeksi) dan selama perawatan tube

ET. Hindari atau minimalkan tindakan suction pada ET. Pemulihan : PACU harus

tersendiri dan terdapat standar pencegahan TB. Jika tidak, pemulihan pasien

dilakukan diruang operasi atau ICU. Tenaga kesehatan harus menggunakan pelindung

pernafasan. (Decision Making in Anesthesiologi, An Algorithmic Approach. Third

edition; By Louis L. Bready Rhonda M. Mullins, Swan Helene Npprity, R. Brain

Smith; Mosby Inc. 2000, page 86 – 105).