TULISANSENYO_ Relasi Teks Sastra Dengan (Masyarakat) Pembaca

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 TULISANSENYO_ Relasi Teks Sastra Dengan (Masyarakat) Pembaca

    1/2

    2/14/2016 TULISANSENYO: Rel asi Teks Sastr a dengan ( Masyar akat) Pem baca

    http://tulisansenyo.blogspot.co.id/2012/10/relasi-teks-sastra-dengan-masyarakat.html

    Ruang Catatan Perjalanan, Sastra, dan Budaya

    TULISANSENYO

    Beranda

    Sabtu, 13 Oktober 2012

    Nur Ahmad Salman H

    Sastra menyajikan kehidupan, dan kehidupan sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial,

    walaupun karya sastra juga meniru alam dan dunia subjektif manusia (Wellek dan Warren, 1989:109). Itu

    sebabnya hubungan karya sastra dengan masyarakat pendukung nilai-nilai kebudayaan tidak dapat

    dipisahkan, karena sastra menyajikan kehidupan dan sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial

    (masyarakat). Pengarang dalam menciptakan karyanya dipengaruhi dan mempengaruhi masyarakat, karya

    tidak hanya meniru kehidupan, tetapi juga membentuknya. Ma syarakat (pembaca) berkemungkinan

    meniru gaya hidup tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam karya.

    Karya sastra yang dilahirkan (diciptakan oleh pengarang) merupakan ungkapan dari si

    peng arangny a. Pengarang dipe ngaruhi oleh masyarakat dalam proses penci ptaan karya, kemudi an

    mempengaruhi masyarakat dengan karyanya tersebut. Inilah komunikasi seorang pengarang terhadap

    masyarakat (pembaca). Melalui karya pengarang berkomunikasi dengan masyarakat (pembacanya) dalam

    menyapaikan ide atau gagasannya.

    Seperti yang diungkapk an oleh Wahyudi Siswanto tentang fungsi karya sastra terhadap sastrawan,

    diantaranya sastra digunakan sastrawan untuk menyampaikan ide-ide, gagasan, nilai-nilai yang diyakini

    oleh sastrawan. Dan sastrawan dapat menggunakan sastra untuk alat propaganda dalam arti yang sempit

    (2008:88). Pendekatan yang umum dilakukan terhadap hubungan sastra dan masyarakat adalah

    mempelajari karya sastra sebagai dokumen sosial, sebagai potret kenyataan sosial. Menurut Wellek dan

    Warren ini merupakan pendekatan sistematis yang paling tua. Thomas Warto (penyususn sejarah puisi

    inggris yang pertama) berusaha membuktikan bahwa sastra mempunyai kemampuan merekam ciri-ciri

    zamannya (Wellek dan Warren, 1989:122). Bagi Warton dan pengikutnya, karya sastra merupakan gudangadat-istiadat, buku sumber sejarah peradaban, terutama sejarah bang kit dan runtuhnya semangat

    kesatriaan.

    Hal ini berarti, setiap aktivitas sosial dan problematika yang ditulisakan dalam karya dapat

    diartikan, bahwa karya merupakan dokumen sosial. Karya merupakan kehidupan yang diciptakan oleh

    peng arangya , tentu saja mencerminkan kehid upan yang dicip takan oleh Tuhan . Dalam kon tek doku men

    sosial, karya merupakan cerminan kehidupan. Tidak menutup kemungkinan jika dalam penulisannya,

    karya sastra memuat unsur-unsur peristiwa bersejarah di tahun kepenulisannya. Misalkan saja kumpulan

    puisi Tirani dan Benteng karya Taufiq Ismail. Kumpulan puisi merupakan peristiwa sejarah di Indonesia

    pada tahu n 1960 -an. Tepatn ya pada zaman pergerakan PKI (Partai Komunis Indone sia). Te ntu saja, karya

    ini tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai sumber dalam pengkajian sejarah.

    Karya yang dihadirkan oleh pengarang tidak berarti apa-apa tanpa hadirnya masyarakat yang

    membacanya. Pengarangpun tidak dapat melakukan komunikasi melalaui karyanya. Pengarang-karya-

    pembaca merupakan mata-rantai yang tidak dapat dipi sahkan dalam perkemban gan duni a sastra. Deng anterjalinnya komunikasi antara pengarang dan masyarakat (pembaca) melalui karya sastra, masyarakat

    (pembaca) secara tidak langsung menafsir apa yang disampaikan oleh pengarang terhadap karyanya.

    Penafsiran dari pembaca ini memiliki keanekaragaman, hal ini disebabkan oleh pemahaman dan

    peng etahu an p embaca t erhadap karya. Selai n it u t eks sastra merupakan kajian interpretasi.

    Sejalan dengan penafsiran, pembaca telah memberikan penilaian terhadap karya. Pembaca

    bertind ak sebagai juri yang menentukan mana karya yang menarik untuk dibaca dan karya yang tidak

    menarik untuk dibaca. Sesuai dengan selera masing-masing pembaca. Tanpa ada masyarakat (pembaca)

    karya sastra tidak lebih tumpukan teks yang tidak dapat diketahui fungsi dan perannya. Itu lah sebabnya

    hubungan karya sastra dan masyarakat (pembaca) dalam kontek sebagai penafsir dan penilai karya sangat

    diperlukan.

    Tidak hanya sebagai hubungan komunikasi antara pengarang terhadap masyarakat, namun

    hubungan dalam kajian ilmiah. Dengan adanya masyarakat (pembaca), teks sastra dapat dijadikan sebagai

    studi ilmu pengetahuan, dengan kajian berdasarkan teori-teori yang dikemukan para ahli. Karya sastra dan

    Relasi Teks Sastra dengan (Masyarakat) PembacaArsip

    Arsip

    Cari

    Pencarian

    tulisansenyo.blogspot.com

    Saya seorang sulung dari empat

    bersaudara. Menamatkan studi di

    jurusan Sastra Indonesia Unand.

    Sebagai manusia, saya berusaha

    menjadi hamba yang mengerjakan segala

    kewajiban kepada-Nya dengan penuh

    keikhlasan.

    Lihat profil lengkapku

    Si Senyo

    4 3 2 2

    Join this site

    with Google Friend Connect

    There are no members yet.Be the first!

    Already a member? Sign in

    Rekan

    Ada k esalahan di dalam gadget ini

    Headline news of

    TULISANSENYO

    Headline news of

    TULISANSENYO

    Headline news of

    TULISANSENYO

    Headline news of

    TULISANSENYO

    0 Lainnya Blog Berikut [email protected] Dasbor Kelu

    https://www.blogger.com/profile/00351569982310052623https://www.blogger.com/profile/00351569982310052623http://tulisansenyo.blogspot.co.id/http://tulisansenyo.blogspot.co.id/http://tulisansenyo.blogspot.co.id/https://www.blogger.com/https://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=8855384530353260329https://www.blogger.com/homehttp://tulisansenyo.blogspot.com/logout?d=https://www.blogger.com/logout-redirect.g?blogID%3D8855384530353260329%26postID%3D2459640736331011394http://tulisansenyo.blogspot.com/feeds/posts/defaulthttp://tulisansenyo.blogspot.com/http://tulisansenyo.blogspot.com/logout?d=https://www.blogger.com/logout-redirect.g?blogID%3D8855384530353260329%26postID%3D2459640736331011394https://www.blogger.com/homehttps://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=8855384530353260329https://www.blogger.com/http://tulisansenyo.blogspot.com/http://tulisansenyo.blogspot.com/feeds/posts/defaulthttp://tulisansenyo.blogspot.com/http://tulisansenyo.blogspot.com/feeds/posts/defaulthttp://tulisansenyo.blogspot.com/http://tulisansenyo.blogspot.com/feeds/posts/defaulthttp://tulisansenyo.blogspot.com/http://tulisansenyo.blogspot.com/feeds/posts/defaulthttps://www.blogger.com/profile/00351569982310052623https://www.blogger.com/profile/00351569982310052623https://www.blogger.com/profile/00351569982310052623http://tulisansenyo.blogspot.co.id/http://tulisansenyo.blogspot.co.id/
  • 7/24/2019 TULISANSENYO_ Relasi Teks Sastra Dengan (Masyarakat) Pembaca

    2/2

    2/14/2016 TULISANSENYO: Rel asi Teks Sastr a dengan ( Masyar akat) Pem baca

    http://tulisansenyo.blogspot.co.id/2012/10/relasi-teks-sastra-dengan-masyarakat.html

    Posting LamaBeranda

    masyarakat (pembaca) memiliki hu bungan erat dalam perkembangan dunia sastra. Tanpa adanya hubungan

    antara masyarakat (pembaca) dengan karya sastra, teks sastra tidak lebih dari sekadar kumpulan tulisan

    saja, sehingga fungsi dan perannya tidak dapat diketahui.

    Pernah dipublikasikan di Harian Singgalang 14 Oktober 2012 di halaman Estetika.

    tulisansenyo. Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.

    https://www.blogger.com/http://tulisansenyo.blogspot.co.id/http://tulisansenyo.blogspot.co.id/2012/09/matrik-model-dan-varian-dalam-cerpen.html