26
Peran Akuntan di Dalam Pemberantasan Korupsi Baik di Level Mikro Atau Makro Di dalam suatu instansi baik itu dalam level mikro ataupun makro terdapat suatu profesi yang memiliki peran yang penting. Profesi yang dimaksud disini yaitu Akuntan. Akuntan itu sendiri merupakan suatu profesi penunjang bagi suatu instansi, dimana seorang Akuntan memiliki tugas untuk menyusun laporan keuangan, anggaran, sistem Akuntansi. Tetapi, seiring perkembangan, Akuntan tidak hanya mengurusi masalah yang seperti itu saja melainkan menilai masalah manajemen suatu instansi. Apakah suatu instansi tersebut telah menjalankan aktivitas sesuai dengan SOP yang berlaku. Kita ketahui, bahwa terdapat beberapa jenis Akuntan, yaitu di antaranya: Akuntan Perusahaan Merupakan Akuntan yang bekerja di suatu perusahaan dimana, tugas utamanya yaitu menyusun laporan anggaran, keuangan, sistem Akuntansi, dll. Akuntan Pemerintahan Merupakan Akuntan yang berkerja pada pemerintahan atau suatu lembaga, yang tugasnya yaitu mengawasi arus kas negara. Akuntan Publik 1

Uas Etika Arina Dwi Sari

Embed Size (px)

Citation preview

Peran Akuntan di Dalam Pemberantasan Korupsi Baik di Level Mikro Atau Makro

Di dalam suatu instansi baik itu dalam level mikro ataupun makro terdapat suatu profesi yang memiliki peran yang penting. Profesi yang dimaksud disini yaitu Akuntan. Akuntan itu sendiri merupakan suatu profesi penunjang bagi suatu instansi, dimana seorang Akuntan memiliki tugas untuk menyusun laporan keuangan, anggaran, sistem Akuntansi. Tetapi, seiring perkembangan, Akuntan tidak hanya mengurusi masalah yang seperti itu saja melainkan menilai masalah manajemen suatu instansi. Apakah suatu instansi tersebut telah menjalankan aktivitas sesuai dengan SOP yang berlaku. Kita ketahui, bahwa terdapat beberapa jenis Akuntan, yaitu di antaranya: Akuntan PerusahaanMerupakan Akuntan yang bekerja di suatu perusahaan dimana, tugas utamanya yaitu menyusun laporan anggaran, keuangan, sistem Akuntansi, dll. Akuntan PemerintahanMerupakan Akuntan yang berkerja pada pemerintahan atau suatu lembaga, yang tugasnya yaitu mengawasi arus kas negara. Akuntan PublikBiasa kita kenal dengan sebutan Akuntan eksternal, yang merupakan Akuntan yang jasanya dapat dipakai untuk memeriksa suatu instansi atau perusahaan, yang tidak memiliki ikatan terhadap pihak manapun. Akuntan PendidikMerupakan Akuntan yang kerjanya menyusun kurikulum pendidikan Akuntansi, mengajar dan melakukan penelitian mengenai pengembangan ilmu Akuntansi.Jadi kesimpulannya, Akuntan merupakan suatu profesi yang tugasnya itu bukan hanya dalam lingkup bagian keuangan saja, melainkan sudah berkembang ke bagian manajemen suatu instansi, dimana seorang Akuntan mengawasi,mengontrol apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan SOP yang berlaku pada suatu instansi, baik publik maupun swasta.

Disaat seperti ini, kita telah banyak melihat, betapa banyaknya kasus korupsi yang terjadi di negara kita. Mulai dari level mikro hingga level makro, semua itu dilakukan karena, adanya rasa tidak puas dengan apa yg telah di peroleh. Kesadaran diri sendiri juga sangatlah mempengaruhi terjadinya tindakan korupsi, juga karena adanya kesempatan. Seperti halnya, seorang yang memiliki jabatan yg strategis lebih mudah melakukan tindakan korupsi, itu di karenakan akses untuk mengetahui segalanya lebih mudah jadi, secara tidak langsung posisi stategis bisa mempermudah seseorang mekakukan korup. Adanya niat dan kesempatan termasuk dalam hal hal yang mendorong seseorang untuk melakukan korupsi. Terjadinya korupsi itu bisa di sebabkan karena adanya unsur berikut ini: KapitalismeMaksudnya yaitu jika seseorang melakukan sesuatu tindakan kecurangan. Melakukan sesuatu dengan cara memanipulasi atau menyembunyikan kebenaran guna kepentingab pribadi, ataupun organisasi. MaterialistisMaksudnya yaitu seseorang yang didalam fikirannya hanya materi, melakukan apa saja di nilai dengan uang. Sifat seperti inilah yang banyak membuat orang menjadi korup. Untuk mengatasinya, kita hanya perlu sadar jika kita bekerja dengan tujuan yang tidak baik, maka seterusnya kita akan terperangkap ke dalam situasi yang tidak baik juga. EgoismePasti kita telah mengetahui arti dari egoisme itu sendiri, egoisme merupakan suatu sifat yang hanya mementingkan dirinya sendiri, tanpa melihat orang lain. Sifat ini sangatlah tidak baik apabila seseorang lebih mementingkan egonya karena, akan berakibat fatal nantinya misalkan, seseorang yg bersifat egois secara tidak langsung akan menjauhkan dirinya dari lingkungannya.Demi untuk mencapai kepuasan yang tidak terbatas, sebagian dari para pelaku bisnis melakukan kecurangan Akuntansi yang juga melibatkan Akuntan. Seorang Akuntan harus memiliki sikap yang menjunjung tinggi profesionalisme, indenpendensi serta integritas. Disetiap kegiatannya seorang Akuntan bertindak diatur oleh kode etik. Jadi Akuntan internal, Akuntan ekternal, maupun Akuntan pemerintah itu semua telah di atur dan mempunyai kode etik profesi.Adapun kode etik itu dibuat tujuan utamanya yaitu sebagai standar penilaian Akuntan.Akuntan berperan besar dalam meningkatkan trasparansi dan kualitas informasi keuangan guna mewujudkan perekonomian nasional yang sehat dan efisien. Akuntan memiliki peran disemua sektor: publik, privat, dan nirlaba. Jadi lebih jelasnya profesi Akuntan menyebar didalam ataupun diluar sektor publik. Disektor publik, Akuntan dapat bermanfaat guna mendorong pengelolaan keuangan negara agar berjalan sesuai jalur,lebih tertib,jelas, transparan, dan semakin akuntabel. Begitupun sebaliknya, disektor swasta Akuntan harus menyiapkan laporan keuangan yang terpercaya dan dapat diandalkan. Dengan adanya Akuntan, secara tidak langsung dapat memberikan angin segar dan warna didalam kehdupan berbangsa dan bernegara didalam menjaga kepentingan publik. Pemerintah pusat dan daerah, kementerian lembaga, perseroan terbatas, BUMN, BUMD, UKM dan koperasi, yayasan, ormas, serta partai politik, membutuhkan jasa Akuntan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban sumber daya mereka.Setiap tindakan Akuntan telah memiliki standar dan memiliki kode etik untuk seorang Akuntan Profesional. Adapun Kode Etiknya yiatu : KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIAEtika profesional dikeluarkan oleh organisasi profesi untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Dalam kongresnya tahun 1973, IAI untuk pertama kalinya menetapkan Kode Etik bagi profesi Akuntan di Indonesia. Pembahasan mengenai kode etik IAI ditetapkan dalam Kongres VIII tahun 1998. Dalam kode etik yang berlaku sejak tahun 1998, IAI menetapkan delapan prinsip etika yang berlaku bagi seluruh anggota IAI dan seluruh kompartemennya. Setiap kompartemen menjabarkan 8 (delapan) Prinsip Etika ke dalam Aturan Etika yang berlaku secara khusus bagi anggota IAI. Setiap anggota IAI, khususnya untuk Kompartemen Akuntansi Sektor Publik harus mematuhi delapan Prinsip Etika dalam Kode Etika IAI beserta Aturan Etikanya. RERANGKA KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIAKode Etik IAI dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1. Prinsip EtikaBerikut ini dicantumkan Prinsip Etika Profesi Akuntan Indonesia yang diputuskan dalam Kongres VIII tahun 1998.PRINSIP ETIKA PROFESIIKATAN AKUNTANSI INDONESIA01. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan.02. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik IAI menyatakan pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa Akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.Prinsip Kesatu: Tanggung Jawab ProfesiDalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setipa anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegitan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.Prinsip Kedua: Kepentingan PublikSetiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.Prinsip Ketiga: IntegritasIntegritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.Prinsip Keempat: ObjektivitasObjektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajban profesionalnya.Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati- hatian ProfesionalKompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keandalan atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 fase yang terpisah:1. Pencapaian Kompetensi Profesional.Pencapaian ini pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subjek- subjek yang relevan. Hal ini menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.2. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen, pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi Akuntansi, serta anggotanya harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten.Sedangkan kehati- hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesinya dengan kompetensi dan ketekunan.Prinsip Keenam: KerahasiaanSetiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selam melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staff di bawah pengawasannya dan orang- orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan.Prinsip Ketujuh: Perilaku Profesional01. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh amggota sebgai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.Prinsip Kedelapan : Standar TeknisSetiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar professional yang relevan. 01. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang relevan..Adapun prinsip yang paling penting yaitu prinsip integritas itu sendiri, guna meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi stanggung jawab sebagai seorang yang profesional yang menjunjung tinggi integritas. Kita ketahui, bahwa integritas merupakan suatu bagian dari karakter yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Kepercayaan publik merupakan patokan dari integritas. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam hal tidak terdapat aturan standar, panduan khusus, atau dalam menghadapi pendapat yang bertentangan, anggota harus menguji keputusan atau perbuatanya dengan bertanya apakah anggota telah melakukan apa yang seorang berintegrasi lakukan dan apakah seorang telah menjaga integritas dirinya. Integritas mengharuskan anggota menaati baik bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika. Integritas juga mengharuskan anggota untuk mengikuti prinsip objektivitas dan kehati-hatian professional.Prinsip integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur, dan adil dalam hubungan profsional dan hubungan bisnisnya. Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, komunikasi, atau informasi lainnya yang diyakini dapat terdapat :Kesalahan yang material atau pernyataan yang menyesatkanPernyataan atau informasi yang diberikan tidak hati-hati atau,Penghilangan atau penyembunyian informasi yang menyesatkan atas informasi yang seharusnya diungkapakan.Maraknya kasus korupsi saat ini menjadikan Akuntan sebagai sosok yang memiliki peran penting dalam ikut andil dalam memberantas tindakan tersebut. Berbagai cara dilakukan, dan untuk mengatasi itu semua dilakukan yang nama audit atau pemeriksaan. Audit secara mendalam ini dikenal dengan yang namanya Akuntansi forensk dan Audit Investigatif. Akuntansi Forensik itu sendiri merupakan suatu super spesialisasi bagi seorang akuntan. Auditor merupakan akuntan yang berspesialisasi dalam mengaudit atas laporan Keuangan. Akuntan Forensik yaitu auditor yang lebih khusus lagi spesialisasinya, yakni pada fraud. Isitilah fraud itu sendiri merupakan istilah yang memiliki arti yang luas karena, didalamnya mencakup banyak hal termasuk Korupsi itu sendiri. Peran Akuntan sangat berperan penting untuk mengeluarkan pendapatnya, apakah suatu laporan itu wajar ato tidak. Banyak kasus yang terjadi dikarenakan ada beberapa pihak yang melakukan penyimpangan atau penyelewengan yang berdampak besar bagi publik. Semuanya itu dapat diatasi dengan cara di awali dari bagian intern suatu instansi. Kontrol internal itu sendiri sangat berperan penting guna menjaga keselarasan didalam instansi. Dengan adanya internal kontrol, maka segala sesuatu itu lebih terstruktur, dan terkontrol. Dampaknya dapat kita lihat, apabila suatu instansi tersebut memiliki internal kontrol yang baik,secara logika maka instansi tersebut akan tumbuh dengan baik karena, segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan fungsi dan prosedur yang telah ditentukan sebelumnya.Selain itu juga profesionalisme seorang Akuntan, dapat dinilai dari sejauh mana dia bisa mempertahankan eksistensinya didalam pekerjaannya. Akuntan itu tidak seharusnya dengan mudah di tindas dan dikekang oleh tempat mereka bekerja karena, dari awal kita telah mengetahui jika seorang akuntan itu juga harus lebih berhati-hati dalam mengambil sikap dan mengeluarkan pendapatnya. Jika salah mengambil keputusan, maka itu semua bisa berdampak pada diri sendiri, orang lain dna instansi tempat mereka bekerja. Untuk pencegahan, di perlukan yang namanya Akuntan profesional. Akuntan ini bekerja bukan didalam intansi itu sendiri melainkan diluar intansi itu sendiri. Status dari akuntan ini yaitu sebagai pihak eksternal yang memberikan jasanya untuk memeriksa dan memberikan pendapatnya.Korupsi (Latin: Corruptio atau Corruptus) sudah begitu lama tertanam dalam budaya (Andi Hamzah, 1991: 7). Upeti misalnya, berarti uang (mata uang emas atau mata uang lainnya) yang wajib dibayarkan (dipersembahkan) kepada raja atau negara yang berkuasa (Poerwadarminta, 1982). Sebab itu tidak mencengangkan lagi jika korupsi di Indonesia telah menyerang sampai kepada pemerintah-pemerintah daerah. Tiap provinsi di Indonesia boleh dikatakan tidak lepas dari berita-berita sehubungan dengan kasus korupsi yang dijalankan oleh aparat eksekutif, legislatif dan yudikatifnya. Korupsi itu muncul dalam banyak bentuk menyangkut penyalahgunaan instrumen-instrumen kebijakan, apakah kebijakan mengenai tarif, sistem penegakan hukum, keamanan umum, pelaksanaan kontrak, pengembalian pinjaman, dan halhal lain, atau menyangkut prosedur-prosedur sederhana. Korupsi bisa jarang atau meluas, bahkan di sejumlah negara sedang berkembang.Dapat dikatakan bahwa korupsi sudah menjangkau segala lapisan lembaga negara di segala tingkatan. Selain itu dengan semakin canggihnya cara orang melakukan korupsi, badan hukum konvensional semakin tidak mampu mengungkapkan dan membawa kasus korupsi ke pengadilan. Selain itu, dalam sistem yang dihinggapi penyakit korupsi endemik (wabah), mekanisme penegakan hukum konvensional mungkin penuh dengan pejabat yang korup (Jeremy, 2003: 177).Kasus Korupsi yang terjadi, di indonesia banyak terjadi di karenakan banyaknya pihak yang mementingkan kepentingan materi saja tanpa melihat dampak yang akan terjadi kedepannya. Adanya kesempatan dan penyalahgunaan wewenang yang merupakan alat yang dijadikan untuk melakukan tindakan yang tidak etis itu. Munculnya kasus-kasus korupsi yang terjadi di level mikro ataupun makro terungkap dikarenakan adanya campur tangan dari akuntan atau auditor, yang berfungsi memeriksa laporan keuangan suatu instansi maupun laporan keuangan pejabat publik. disinilah kita dapat melihat kinerja seorang akuntan itu seperti apa. Akuntan merupakan sosok yang dapat membantu dalam hal pemberantasan korupsi itu sendiri. Melalaui jalur pengawasan dan pemeriksaan semua hal yang terjadi bisa diungkap. Dalam pekrjaannnya akuntan harus indenpenden walaupun mereka berada dibawah naungan suatu instansi maupun di luar instansi. Itu semua dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan . Menjunjung tinggi kode etik yang mencakup prinsip itu merupakan sesuatu yang penting. Profesionalisme, integritas, Akuntanbilitas,serta Transparansi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari seorang akuntan. Faktor penyebab terjadinya korupsi antara lain rendahnya tanggung jawab profesi, moral, dan sosial. Selain itu adalah lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan tugas serta kurangnya evaluasi yang terjadi dalam organisasi. Akuntan juga menjadi perangkat pendeteksi adanya penyimpangan dalam pengawasan dan evaluasi kinerja. Jika etika akuntan lemah, mungkin sekali penyimpangan yang sebenarnya telah ditangkap oleh akuntan akan dibiarkan.Adanya sistem dinasti itu juga merupakan penyimpangan pada struktur pemerintahan. Semua itu dilakaukan karenan adanya niat yang ingin menguasai sesuatu instansi ataupun wilayah dengan cara melibatkan orang-orang terdekat. Padahal kita ketahui belum tentu orangorang terdekat mereka memiliki kompetensi. Pemanfaatan inilah yang dapat memperkaya diri dengan jalan yang tidak baik. Merasa bebas melakukan sesuatu, merupakan tujuan utama dari pihak yang mengambil kesempatan disaat mereka menduduki jabatan tertinggi.Audit memberikan kontribusi dalam strategi memerangi korupsi. kerugian Negara dapat ditemukan oleh penerapan audit yang efektif seperti audit forensik, audit investigatif atau audit jenis lainnya. Korupsi adalah penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi. Karena itu, melibatkan perilaku yang tidak tepat dan tidak sah pejabat publik-pelayanan, baik politisi dan pegawai negeri sipil, yang posisinya menciptakan peluang bagi pengalihan uang dan aset dari pemerintah untuk diri mereka sendiri dan mereka kaki. Salah satu contoh korupsi adalah penipuan. pelaporan keuangan sebagai melakukan kecurangan disengaja atau ceroboh, baik perbuatan atau kelalaian, yang menghasilkan laporan keuangan material yang menyesatkan. Auditor harus mencari tahu dan laporan ini kegiatan kriminal seperti yang diceritakan oleh standar auditing

Kasus Korupsi Ratu AtutPenetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi diprediksi sebagai awal runtuhnya dinasti politik di Banten. Pasalnya, Atut dinilai sebagai kunci dari terciptanya dinasti politik itu. "(Penetapan tersangka) ini adalah awal dari efek bola salju yang akan merusak dinasti politik Banten," kata pengamat politik Burhanudin Muhtadi di Tangerang, Banten, Selasa (17/12/2013). Penetapan itu, lanjut Burhan, menyebabkan pihak-pihak yang berada di bawahnya terkena imbasnya. "Yang kena Ratu, disokong oleh Wawan (Tubagus Chaery Wardana). Jadi yang kena ratu dan raja Dinasti Banten. Ibarat catur, ini bukan pion yang kena, melainkan langsung ratu dan rajanya, langsung sekakmat," kata Burhan. Hal serupa disampaikan Koordinator Masyarakat Pembaruan Banten Uday Suhada. Dia yakin bahwa KPK bisa menindak semua kroni Ratu Atut sehingga Banten bisa terbebas dari politik dinasti yang selama ini menguasainya.(Kompas, Selasa, 17 Desember 2013).Ratu Atut termasuk kepala daerah yang malas melaporkan harta kekayaan. Dari daftar Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK yang bisa diakses, menunjukkan kalau Atut terakhir lapor pada 6 Oktober 2006. Itu artinya, sudah tujuh tahun Atut tidak memperbarui laporan hartanya. Dari laporannya saat itu, harta Atut hampir mencapai Rp42 miliar atau detilnya Rp41.937.757.809.Rinciannya, harta bergerak RatuAtut seperti mobil dan motor adalah Rp3,93 miliar. Diikuti dengan sementara harta bergerak lainnya seperti logam dan batu mulia senilai Rp8,22 miliar. Atut memiliki surat berharga sebanyak Rp7,85 miliar dan giro Rp2,77 miliar. Harta yang cukup banyak berasal dari aset tidak bergerak senilai Rp19.160 miliar. Kebanyakan, berupa tanah dan bangunan yang ada di daerah Bandung, Cirebon, Serang, dan Jakarta.Harta yang tidak kalah fantastis juga dimiliki Airin. Keluarga Atutyang menjadi Wali Kota Tangsel periode 2011-2016 memiliki kekayaan sebesar Rp103,9 miliar. Tidak jauh berbeda dengan Atut, Airinjuga gemar mengoleksi tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bogor, hingga Tangerang.Berdasar LHKP-nya, aset tersebut tersebar di 102 lokasi dengan nilai total Rp59,81 miliar. Untuk kendaraan, jumlahnya mencapai Rp22,1 miliar. Itu menjawab pertanyaan kenapa banyak mobilmewah saat KPK melakukan penggeledahan di rumahnya. Mobil mewah seperti Lamborghini, Ferrari, hingga Porsche terparkir di garasinya.Dari sisi logam dan batu mulia, perempuan cantik itu juga punya. Jumlanya, menembus angka Rp9,25miliar. Kekayaan lainnya berasal dari surat berharga dengan total Rp2 miliar. Tidak diketahui dengan harta suaminya, Wawan. Sebab, dia bukan pejabat negara dan tidak perlu menyetorkan LHKPN.Yang jelas di car port rumah Wawan , Jalan Denpasar, Jakarta terparkir beberapa kendaraan di antaranya Toyota Innova B 1558 RFY, Bentley B 888 GIF, Land Cruiser B 888 TCW, dan Land Cruiser Prado B 1978 RFR.Sementara itu kendaraan mewah lainnya seperti Ferrari, Bentley, Nissan GTR, Rolls Royce, dan Lamborghini Aventandor seharga Rp12,2 miliar nongkrong dalam garasi (Sumber BPK 2014).Melihat kasus diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa korupsi itu terjadi karena adanya kesempatan. Kesenpatan inilah yang membuat ratu atut untuk membangun dinastinya. Mulai dari pemberian proyek, penempatan orang terdekat juga merupakan penyimpangan. Kerjasama mungkin merupakan alat yang dijadikan untuk mendapatkan misinya. Penelusuran aset berkaitan dengan pengembalian kembali aset yang dimiliki oleh suatu negara/organisasi atau suatu entitas yang diambil oleh pihak lain dengan cara melawan hukum. Penelusuran aset/harta dilakukan oleh penyelidik/penyidik dibantu auditor forensik dengan cara mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti transaksi keuangan dan non keuangan yang berkaitan dengan aset hasil perbuatan tindak pidana. Disini Auditor forensik melakukan tugasnya dengan cara mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti transaksi keuangan dan non keuangan yang berkaitan dengan aset hasil perbuatan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang yang disembunyikan oleh pelaku untuk dapat diidentifikasikan, dihitung jumlahnya, dan selanjutnya agar dapat dilakukan pemblokiran/pembekuan dan penyitaan untuk pemulihan kerugian akibat perbuatan pelaku tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang tersebut. Untuk mengetahui tempat persembunyian tersebut, pihak penegak hukum yang dibantu oleh auditor forensik akan dapat memperoleh informasi penyembunyian tersebut dari sumber-sumber berikut ini (BPKP:2007)1. Penyedia Jasa KeuanganLaporan Transaksi Keuangan yang mencurigakan (Suspicius transaction report) dan transaksi keuangan tunai (Cash transaction report) yang dikirim Penyedia Jasa Keuangan kepada PPATK. Laporan ini mencantumkan detail dari jumlah yang ditransfer, nama bank, dan nomor rekening bank pengirim (kalau transfer bukan berasal dari setoran tunai) dan penerima. Informasi ini bermanfaat untuk pembekuan rekening bank dan penelusuran lebih lanjut dari arus dana berikutnya.2. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK)PPATK juga mempunyai jaringan kerjasama dengan lembaga serupa di luar negeri seperti Financial Inteligence Service (FIS) di Inggris, yang menjadi counterpart-nya maupun pihak interpol. Informasi dari dalam dan luar negeri dapat digunakan untuk maksud penelusuran aset sesuai dengan peraturan perundang-undangan tindak pidana pencucian uang, misalnya oleh Tim Pemburu Koruptor.Akuntan disamping menyajikan informasi transparan juga harus menyusun sistem dan prosedur akuntansi pada instansi pemerintah, swasta dan publik, agar semua transaksi kegiatan usaha harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, jangan menyelesaikan dengan cara selera sendiri. Peranan akuntan sangat bermanfaat dan dibutuhkan instansi pemerintah, swasta dan publik dalam hal pemberitaan informasi keuangan yang akurat, transparan dan tidak menyesatkan yang dapat digunakan para pemakai / pelaku bisnis sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Menurut saya profesi akuntan harus selalu introspeksi dan transformasi, akuntan harus selalu melakukan riset dan mengikuti pendidikan dan pelatihan seumur hidup agar tetap eksis dan menjadi akuntan yang go internasional serta memiliki profesionalisme yang dapat bekompetisi di pasaran dunia.Makin banyak akuntan yang masuk dalam instansi pemerintah, swasta danpublik, makin sedikit pelaku korupsi, karena semua informasi yang tersajikan menjadi transparan, peluang / kesempatan korupsi semakin tertutup. Kita tidak dapat menyangkal bahwa peranan akuntan memiliki andil yang besar turut membantu memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi sektor publik, kehadiran akuntan profesional ditengah-tengah masyarakat indonesia membawa dampak yang positif bagi perekonomian nasional dan global.Sebagai akuntan, kejujuran merupakan harga mati. Namun kadang kejujuran mesti berbagi dengan loyalitas perusahaan, sebagai contoh untuk mengurangi jumlah pajak penghasilan seringkali perusahaan meminta trik-trik akuntansi untuk menahan laju jumlah pembayaran pajak yang jumlahnya sangat besar, contoh paling sederhana dengan mengakui beberapa transaksi asset kedalam biaya perusahaan sehingga laba perusahaan berkurang hingga pajak penghasilan juga berkurang.Adapun strategi akuntan yang dapat digunkan untuk membantu memberantas korupsi yaitu: Melakukan audit keuangan dan kinerja secara periodik secara profesional dan melaporkannya kepada DPR dan masyarakat. Mempermudah birokasi untuk mengeluarkan dana untuk pengeluaran diluar budget namun memperketat pengawasan atas penggunaan dana negara. Ini harus dilakukan sehingga tidak ada lagi yang namanya dana nonbudgeter yang semula dibuat sebagai dana cadangan yang dapat digunakan untuk pengeluaran mendadak diluar budget namun pada prakteknya dana yang cukup besar ini menggoda para pejabat dan akhirnya digunakan untuk korupsi. Memperbaiki sistem perpajakan nasional. Dengan sistem perpajakan yang baik, kekayaan para pejabat negara dapat ditelusuri asal-usulnya. Selain itu dengan sistem perpajakan yang baik kebocoran pajak dapat ditekan seminimal mungkin. Mengisi posisi keuangan dengan akuntan yang profesional. Jika dalam waktu dekat masih belum dapat merekrut akuntan, pemerintah dapat menyewa akuntan-akuntan dari BPKP atau BPK atau bahkan dari KAP swasta untuk memberikan usul perbaikan sistem, konsultasi, pelatihan, atau bahkan penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan baik secara internal oleh instansi/lembaga pemerintah maupun eksternal oleh akuntan publik. Dengan matriks matriks, diarahkan pada penilaian pencapaian indikator kinerja keluaran dan indikator kinerja hasil pada setiap kegiatan. Melakukan Integrasi sistem informasi antar departemen, instansi, di pemerintahan secara nasional. Dengan intergrasi sistem ini maka segala birokrasi menjadi lebih mudah dan dapat ditelusur jejaknya jika terjadi penyimpangan.Diharapkan semakin transparansi informasi keuangan di instansi pemerintah, swasta dan publik dapat mengurangi tingkat korupsi, sehingga secara bertahap negeri ini akan menuju negeri yang dijuluki clean and good government.

Referensi:http://www.iaiglobal.or.id/v02/akuntan_profesional.php?id=1Jeremy, Pope, Strategi Memberantas Korupsi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2003.Tuatanakotta, Theodorus M. 2012. Akuntansi Forensik dan Audit investigatif, Edisi Jilid 2. Jakarta: Salemba EmpatMaheka, Arya. 2006. Mengenali dan Memberantas Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan KorupsiSetiyono. 2005. Kejahatan Korporasi. Banyumedia PublishingTuatanakotta, Theodorus M. Audit untuk Mengungkap Fraud di Lembaga Negara. Economic, Business and Accountinh Review. Januari 2007._______________________. Profesi Auditing di Sektor Swasta dan Publik Mendukung Demokrasi Ekonomi dan Politik . Economic Business Accounting Review, Edisi II/April 2006Sugara, Yusuf. Januari-Juni 2013, Profesionalisme Auditor dan Intensi melakukan WhistleBlowing. Volume 2, No. 1, http://www.liquidity.stiead.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/4.-Yusar-Sagara.pdf, 20 Januari 2015.Kaligis, Otto Cornelis. Agustus 2006, Korupsi sebagai tindakan kriminal Yang harus diberantas: karakter Dan praktek hukum di indonesia, JURNAL EQUALITY, Vol. 11 No. 2, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17182/1/equ-agu2006-11%20(5).pdf. 20 Januari 2015.http://www.bpk.go.id/assets/files/magazine/_selengkapnya_1406188633.pdf

16