Click here to load reader
Upload
lykhanh
View
298
Download
20
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN KARTU
SKOR PARTISIPASI SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)
Oleh:
EUIS NURMALASARI
NIM: 102017023984
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Euis Nurmalasari
NIM
Jurusan/Semester
Angkatan Tahun
Alamat
: 102017023984
: Pendidikan MatematikaIX (sepuluh)
: 2002
: JI. Raya Pebayuran RT/RW. 09/01 No. 64 Desa Kertasari
Kec. Pebayuran Kab. Bekasi - Jawa Barat.
1. Nama
NIP
Dasen Jurusan
2. Nama
NIP
Dasen Jurusan
MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Upaya Meninglmtkan Motivasi BeIajar
Matematika Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (Penelitian
Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat) adalah benar hasil karya sendiri
dibawah bimbingan dasen:
: Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi
: 150275290
: Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan (KIMP)
: Dra. MUhlisrarini, M.Pd
: 150293220
: Pendidikan Matematika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima konsekwensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, Mei 2007
Yang Me yatakan
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi beljudul "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui
Pemberian Kartu Skor Pal·tisipasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP
Islamiyah Ciputat)" disusun oleh Euis Numlalasari NomoI' Induk Mahasiswa:
102017023984• .Jurusan Pendidikan Matematika. Telah melalui bimbingan
dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siclang
munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.
Jakarta. Mei 2007
Yang Mengesahkan
Pembimbing I
-t~Dra. Zi~ri Neni Iska. M.PsiNIP. 150275 290
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi beljudul: "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar MatematikaMelalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas diSMP Islamiyah Ciputat)" diajllkan kepada Fakliitas Ilmll Tarbiyah dan Kegllrllan(FITK) UIN Syarif I-lidayatlillah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqasyah pada II jllni 2007 di hadapan dewan penglIji. Karena itu, penlilisberhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd) dalam bidang PendidikanMatematika.
Jakarta, Juni 2007Panitia Ujian Munaqasyah
Ketlla Panitia (Ketlla Jurlisan/Program Stlldi) Tanggal Tanda Tangan
Maifalinda Fatra. M.PdNIP. 150277 129
o t? ' 09 - dCo"-............... . :;.
Sekretaris (Sekretaris JlIrlisan/Prodi)
Otong SlIhvanto. M.SiNIP. 150293239
Penguji I
Dr. Kadir. M.PdNIP. 150265632
oc; - 09 ' ?-DO").., ...... . -/ , ..
l>'1:. 99 .-.~r.. .. . ..
Penguji 11
Otong Suhyanto. M.SiNIP. 150293239
9.~:R9:.W't...
•da.M.A
/{etlfip li'atllr li'arl ini utuli'Jiu
e;sea!iPn terli'f11ffJ3a8 .rBmUUbeban itu
J3ebany~me".JIi'i"tJ'it cfa/am rut17!.'1 cfan 1V'alttu
e;setelali'88San lama
e;seribu lan.!Jfipli'tIl cfa/am teria/ibali'!iPn /eliili'
e;seribu a.rayan.!J te7J1eti/ibali'/itm /eliili'
e;seribu cfufip cfa/am air mata
'!ft,~ ra1V'an teruc«jJ ta/i;pacfad«jJu
e;suJucf/iu tet«jJ beruC«jJ cfo ~
Ian.!Jfipli'/iu tet«jJ menebar a.ra
/{arena /iu;percaya
'delali'/iu ~uli'88.!Ja/a u.ruli'a
:J5a/am.!Jera/ilan.!Jfipli'IiiJaliPana
/{etlfip li'atllr li'arl ini
J3et«jJa incfali'li'icfu;p /iuJa/ani
J3et«jJa 88muaJerili';payali'menJatll.raJ<Pi
e;su/iur /iu~.. , ~b.t;r
/{arena IiPu beri IiPrunia terincfali'ini.
Jfu peMetnD.aIifUm, IUvu;a ini uniuIiJWdua Cl4atlfJ faa Iiu yatlff WtfuJJtttUU
JlaIWJi dan adiIi yatlff WMayangSaJialiat-MJUdi.at yatlff WtDaiJl" dan
(9'ta1lfJ-Cl4atlfJ yatlff Iiucintai dan mencintai Iiu("JI' r7 1/1/ 11
ABSTRAK
EUIS NURMALASARI, Upaya Meningkatkan Motivasi BelajarMatematika Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (penelitianTindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat).Skripsi , Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, Mei 2007.
Latar belakang dilakukannya penelitian ini disebabkan oleh rendahnyamotivasi belajar matematika siswa di SMP Islamiyah Ciputat, sehinggamenyebabkan rendah pula hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan sebagaiupaya untuk menyelesaikan masalah rendahnya motivasi dan hasil belajarmatematika siswa melalui pemberian kartu skor partisipasi di Sekolah MenengahPertama Islamiyah Ciputat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian iniadalah Action Research atau lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini menggunakan dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari empattahap yang saling berkaitan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatandan refleksi. Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah pembelajaranmatematika dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Kartu penskoran berisi13 aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran dan diberi skor.Jenis aktivitas dan besar kualifikasi skor merupakan hasil diskusi antara guru(peneliti) dengan siswa. Kartu penskoran yang digunakan pada kegiatan siklus Iadalah kartu perskoran individu. Mekanisme pengisian skor dilakukan secaramandiri yaitu setiap siswa memegang kartu penskoran masing-masing danmenuliskan skor sesuai dengan aktivitas yang dilakukannya. Jumlah skor yangdiperoleh siswa dikonversi ke dalam bentuk nilai harian siswa. Tidakan yangdilakukan pada siklus II adalah dengan memberikan kartu penskoran individu dankelompok. Metode pembelajaran pada siklus II adalah pembelajaran kelompok.Siswa mendiskusikan soal kemudian menuliskan dan menjelaskan penyelesaiansoal di depan. Kartu penskoran kelompok berisi aktivitas siswa selama diskusikelompok dan pada saat menyampaikan penjelasan di depan.
Dengan pemberia kartu skor partisipasi siswa (KSPS) dalam pembelajaranmatematika diperoleh adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Aktivitas siswaselama proses pembelajaran semakin meningkat. Kenyataan ini dituojukkandengan perolehan rata-rata aktivitas siswa selama siklus I dan II berturut-turutadalahlO,36 dan 12,49. selain itu didukung dengan adanya peningkatan hasilbelajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan rata-ratanilai kegiatan penelitian pendahuluan dan rata-rata nilai tiap siklus, yaitu 4,77pada kegiatan penelitian pendahuluan, 5,52 pada siklus I dan 6,56 pada siklus II.
Berdasarkan pada hasil penelitian yaitu pembelajaran matematika denganpemberian kartu skor partisipasi siswa didapatkan bahwa motivasi belajar siswameningkat dengan disertai adanya peningkatan hasil belajar.
KATAPENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta, yang telah
memberikan hidayah, taufik dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman cerah penuh ilmu dan kebajikan.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan matematika Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis Menyadari bahwa skripsi ini dapat
selesai atas bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan dan
semangat baik moril maupun materil. Ucapan terima kasih yang sedalam
dalamnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatulah Jakarta.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Matematika dan
Bapak Otong Suhyanto, M.Si, selaku sekretaris jurusan Pendidikan
Matematika, yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan nasehat
kepada penulis.
3. Ibu Tita Khalis Maryati, M.Kom, selaku dosen penasehat akademik yang telah
banyak membimbing penulis selama proses perkuliahan.
4. Ibu Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi dan Ibu Dra. Muhlisrarini, M.Pd, selaku dosen
pembimbing I dan II dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk semua
arahan, bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis.
5. Bapak dan ibu dosen Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen
dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, Ibu rita
Khalis Maryati, M.Kom, Ibu Dra. Afidah Mas'ud, Ibu Muhlisrarini, M.Pd,
Bapak Drs. Ali Hamzah, Bapak Otong Suhvanto, M.Si, Baoak Bambang
Terima kasih semoga Allah membalas atas semua jasa baik bapak/ibu dosen
sekalian.
6. Pimpinan dan staflkaryawan perpustakaan umum, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan UNJ, yang telah
menyediakan fasilitas kepustakaannya.
7. Bapak Mudalih, S.Ag, kepala sekolah SMP Islarniyah Ciputat yang telah
memberikan kesempatan dan membantu penulis dalarn melakukan penelitian.
8. Ayahanda M. Cholid dan Ibunda Djuariyah tercinta yang tak pernah Ielah
mendidik dan mendo'akan serta memberikan motivasi kepada penulis, Aa dan
teteh tersayang (A Dodi, A Isaf, A Engkos, Teh Ani, Teh Yanti dan Teh
Feby), adik penulis Asep Jarnaludin serta keponakan penulis (Bayu, Yusuf,
Ayang Dini, Wildan dan Salman Faris), mereka semua selalu menghibur dan
memberikan semangat kepada penulis.
9. Ternan-ternan jurusan pendidikan matematika angkatan 2002, Ifat, Alfi, Yeti,
Rarnlah, Neneng, Siti Nurlela, Laksmy, Elawati, Laila, Ima, Erma, Zahra,
Rosy, Feby, lis Fauziyah, lis Aisyah, Zulfa, Nurdiana, Novi, Lulu, Arfah,
Dedi, Sule, Agus, Iman, Dwi, Susilo dan semuanya, mereka semua selalu
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Ternan-ternan kos "BUNGA" khususnya kamar Edelwise (Atirah, Putri dan
Lili), Yani, Nur, K'Iyet, Nurasiah, Ratna dan semuanya. Terima kasih atas
suport yang selalu diberikan kepada penulis.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat berdo'a semoga amal kebaikan
dan ketulusan mereka semua menjadi amal shaleh dan dibalas oleh Allah SWT
dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian
serta dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikankhusunya
dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Jakarta, Mei 2007
DAFTARISI
ABSTRAK .
KATA PENGANTAR................................................................................... 1I
DAFTAR lSI IV
DAFTARTABEL VI
DAFTAR GRAFIK....................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPlRAN x
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 6
C. Pembatasan Fokus Penelitian................................................. 6
D. Rumusan Masalah.................................................................. 7
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian.................................. 7
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Hakikat Motivasi Belajar 9
I. Pengertian Motivasi belajar 9
2. Jenis-jenis Motivasi 19
3. Fungsi Motivasi 21
4. Mengukur Motivasi Belajar 22.,B. Hakikat Matematika................. 23
C. Hakikat Skor Partisipasi......................................................... 25
D. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ..... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 33
C. Subjek dan Partisipan Yang Terlibat Dalarn Penelitian......... 35
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalarn Penelitian 36
E. Tahapan Intervensi Tindakan................................................. 36
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan......................... 44
G. Data dan Sumber Data 46
H. Instrumen Pengumpulan Data................................................ 46
I. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 49
1. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Study 49
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis 50
1. Tindak Lanjut Pengembangan Hasil Analisis 51
BA VI PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data 52
B. Temuan Penelitian 90
C. Pembahasan............................................................................ 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 96
B. Saran 97
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 98
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Tabell
Tabel2
Tabel3
Tabel4
Tabel5
Tabel6
Tabel7
Tabel8
Tabel9
TabellO:
DAFTARTABEL
Perolehan Nilai Tes Pendahuluan 53
Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada
Pembelajaran Matematika Siklus I 61
Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada
Kegiatan Siklus I..... 66
Perolehan Nilai Tes Siklus I 67
Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada
Pembelajaran Matematika Siklus II 75
Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada
Kegiatan Siklus II 80
Perolehan Skor dan Nilai Kelompok 81
Perolehan Nilai Tes Siklus II 82
Perbandingan Perolehan Nilai Tes Siklus I dan II 84
Perolehan Nilai Tes Akhir Penelitian 88
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 : Perolehan Nilai Tes Siswa pada Penelitian Pendahuluan,
Siklus I, II, dan Tes Akhir............................................................ 89
Grafik 2 : Perolehan Rata-rata Skor Aktivitas Siswa dan. Nilai Hasil Konversi
skor Pada Siklus I dan II.............................................................. 89
DAFTAR BAGAN
Bagan 1: Model Desain PTK dari Kemmis dan Taggart 33
Bagan 2: Desain Penelitian Tindakan Kelas 35
Bagan 3: Urutan Kegiatan Penelitian 37
Bagan 4: Tahap Intervensi Tindakan Siklus I................................................ 38
Bagan 5: Tahap Intervensi Tindakan Siklus II............................................... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Aktivitas Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru Pada Siklus I 63
Gambar 2 : Aktivitas Siswa ke Depan Mengerjakan Soal Pada Siklus I........ 64
Gambar 3 : Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada siklus I 64
Gambar 4 : Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal-soal Latihan Yang Diberikan
Oleh Guru Pada Siklus I 66
Gambar 5 : Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal Dengan Cepat
Pada Siklus II 76
Gambar 6 : Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada Siklus II 77
Gambar 7 : Aktivitas Siswa Melakukan Diskusi Kelompok Pada Siklus II... 82
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pembelajaran Siklus 1dan II 100
Lampiran 2 Kartu Skor Partisipasi Siswa Individu , 124
Lampiran 3 Kartu Skor Partisipasi Siswa Kelompok...................................... 125
Lampiran 4 Soal Tes Siklus 1.......................................................................... 126
Lampiran 5 Soal Tes Siklus II , 127
Lampiran 6 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 128
Lampiran 7 : Soal Tes Hasil Belajar.................................................................. 129
Lampiran 8 : Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar 131
Lampiran 9 : Angket Motivasi Belajar.............................................................. 132
Lampiran 10: Format Pertanyaan Terbuka Siklus I 134
Lampiran 11: Format Pertanyaan Terbuka Siklus II 136
Lampiran 12: Format PenilaianiPedoman Observasi Untuk Guru..................... 138
Lampiran 13: Kode Siswa 139
Lampiran 14 : Daftar Nilai Ulangan Harian Bab Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Pada Penelitian Pendahuluan 140
Lampiran 15: Daftar Nilai Tes Siklus I dan II.................................................... 141
Lampiran 16: Daftar Nilai Tes Hasil Belajar 142
Lampiran 17: Daftar Perolehan Skor dan Nilai Hasil Konversi Siklus I dan II. 143
Lampiran 18: Daftar Hasil Angket Motivasi Belajar 144
Lampiran 19: Hasil Ujicoba Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar 146
Lampiran 20: Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar 147
Lampiran 21: Hasil Ujicoba Validitas Instrumen Angket Motivasi Belajar 148
Lampiran 22: Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Belajar. 149
Lampiran 23: Gambar Posisi Tempat Duduk Siswa Kelas VIII.7 150
Lampiran 24: Lembar Observasi Siswa 151
Lampiran 25: Lembar Perhitungan Simpangan Baku 153
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan
pelaksanaannya dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan pendidikan
merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan yang dapat
menunjang perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian
akan menimbulkan perubahan dalam diri peserta didik yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara optimal dalam kehidupan
masyarakat. Pendidikan merupakan uSaha sadar untuk menumbuhkembangkan
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran
bertugas mengarahkan proses pendidikan agar sasaran dari pendidikan dapat
tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat
membawa pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembangunan,
sehingga perhatian khusus diberikan untuk perkembangannya. Peningkatan
kualitas dan kuantitas pendidikan terus dilaksanakan. Berbagai usaha
diupayakan agar tercipta pendidikan yang benar-benar berkualitas tinggi
sehingga tujuan utama dari pendidikan dapat tercapai dengan baik.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kteatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demoktatis serta bertanggungjawab.'
2
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut perlu adanya
peninjauan berbagai aspek yang mendukung usaha tersebut, terutama dalam
proses pembelajaran yang berlangsung. Karena proses pembelajaran akan
berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.
Berbicara tentang hasil belajar siswa, erat hubungannya dengan motivasi
belajar yang menjadi salah satu faktor penentu tingkat keberhasilan siswa
dalam belajar. Motivasi belajar merupakan seni mendorong peserta didik
untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat
tercapai. Hal ini berarti dalam proses pembelajaran adakalanya guru
membangkitkan dorongan, desire, incentive, atau iradah siswa untuk ambil
bagian dalam kegiatan belajar.
Proses pembelaj aran merupakan suatu proses hubungan timbal balik antara
guru yang mengajar dan siswa yang belajar untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan
pembelajaran, sehingga untuk memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan
guru yang dapat menciptakan suasana pembelajaran aktif dan kreatif serta
dapat memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Keberadaan guru
dalam suatu sekolah tidaklah dapat disangkali lagi, karena tanpa adanya guru
sekolah tidak akan dapat beIjalan. Namun peran guru tidaklah hanya berhenti
sebagai tenaga pengajar yang melakukan transfer ilmu saja, melainkan juga
sebagai seorang motivator yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
oleh karena itu guru harus menjadi seorang guru yang efektif. Hamacheck
dalam Soemanto menyatakan guru yang efektif adalah guru-guru yang
manusiawi, yaitu manusia yang mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih
demokratis dan mereka harus mampu berhubungan dengan mudah dan wajar
terhadap siswa baik secara kelompok atau perseorangan.2
Hakikat pekerjaan mengajar bukanlah melakukan sesuatu bagi siswa, tetapi
lebih berupa menggerakkan siswa melakukan hal-hal yang dimaksudkan
dalam tujuan pendidikan. Tujuan utama seorang guru bukanlah menerangkan
3
hal-hal yang terdapat dalam buku-buku, tetapi mendorong, memberikan
informasi, memberikan motif-motif dan membimbing siswa dalam usaha
mencapai tujuan yang diinginkan. Guru harns mengetahui dorongan batin
mereka, mengapa mereka berbuat sebagai mana yang mereka perbuat. Untuk
menggerakkan seseorang dalam melakukan sesuatu, kita harns berusaha
menimbulkan padanya kebutuhan untuk melakukan sesuatu itu. Inilah tugas
utama pekerjaan mengajar. Menimbulkan motif pada seorang siswa adalah
menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau untuk ingin melakukan
sesuatu.
Proses pembelajaran di sekolah tentunya tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa. Oleh karena itu
seorang guru harus dapat menentukan teknik pembelajaran yang tepat sesuai
dengan keadaan siswa yang dihadapinya yang dapat memotivasi siswa dalam
belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil
belajar. Begitu pentingnya motivasi dalam proses belajar, maka tugas guru
yang terpenting adalah membangun motivasi siswa terhadap apa yang
dipelajari siswa. Bangkitnya motivasi siswa untuk meraih suatu prestasi
merupakan bagian dari keberhasilan seorang guru sebagai pemberi motivasi
dan merupakan suatu kebanggaan apabila melihat siswa yang dibimbingnya
mendapatkan suatu prestasi yang optimal.
Dalam pembelajaran matematika di sekolah, sudah menjadi gejala umum
bahwa mata pelajaran matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa.
Mereka menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit
sehingga mereka kurang termotivasi untuk belajar matematika. Hal Illl
tentunya akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
Berdasarkan fenomena di atas maka diperiukan adanya suatu pendekatan
yang dilakukan oleh sem'ang guru untuk dapat meningkatkan motivasi belajar
khususnya bagi siswa yang mempunyai motivasi rendah dalam belajar
matematika. Motivasi bukan saja menggerakkan tingkah laku tetapi juga
mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Sikap d~m tingkah laku tersebut
4
menjadi kompetitif dan demokratis, yaitu dengan jalan menumbuhkan suatu
persaingan yang sehat dan kebebasan siswa untuk mengeluarkan pendapat
tanpa ada rasa takut salab dalam menjawab ataupun bertanya.
DaTi hasH observasi awal di SMP Islamiyab Ciputat kelas VIII.7, diperoleh
informasi dan data babwa sebagian besar siswa kurang termotivasi daIam
belajar matematika. Siswa terlihat malas dan kurang bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini merupakan masalab yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian.
Pra penelitian diawali dengan melakukan observasi di kelas selama dua
minggu daIam enam kaIi pertemuan dengan setiap pertemuan dua jam
pelajaran, dan mengadakan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII.7
SMP Islamiyab Ciputat. HasH pra penelitian tersebut adalab sebagai berikut:
1. Tidak terdapat persiapan belajar yang dilakukan oleh siswa pada saat
pelajaran matematika akan dimulai. Hal ini ditandai masih banyak siswa
yang berada di luar kelas saat menunggu datangnya guru matematika.
2. Ketika guru akan memulai pelajaran matematika, terlihat hanya beberapa
orang siswa yang mempersiapkan buku sedangkan yang lain masih ada
yang bercanda dan mengobrol dengan ternan lainnya serta belum
mempersiapkan buku matematika.
3. Hanya beberapa orang siswa yang siap memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi pelajaran, sedangkan yang lainnya masih berbicara
dengan ternan sebangkunya dan ada yang diam saja.
4. Proses pembelajaran pasif. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak
langsung menjawab apabila ditanya oleh guru, hanya beberapa orang
siswa yang mau maju mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk
terlebih dabulu, siswa tidak mau bertanya tentang materi pelajaran dan lain
sebagainya.
5. HasH belajar matematika siswa rendab dan belum tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang
mendapatkan nHai kurang dari standar ketuntasan hasH belaiar minimum
5
(SKHBM) yang ditetapkan oleh sekolah pada hasil tes penelitian
pendahuluan.
6. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini
ditunjukkan hanya beberapa orang siswa yang berani bertanya mengenai
materi pelajaran dan sebagian besar siswa tidak menguasai materi yang
diberikan oleh guru serta masih banyak siswa yang malas mengerjakan
PRo
Berdasarkan permasalahan siswa kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat
tersebut, terlihat motivasi belajar matematika siswa rendah. Hal ini
ditunjukkan dengan persiapan siswa, ketekunan siswa dan antusias siswa yang
kurang dalam mengikuti pembelajaran matematika. Selain itu dari hasil
identifikasi di atas terdapat beberapa indikator yang menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah
suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang.
Hambatan tersebut menyebabkan siswa kurang berhasil dalam mencapai
tujuan belajar serta mengalami kegagalan. Kesulitan belajar tersebut dapat
dilihat dari kondisi kepribadian siswa. Jika dalam pembelajaran siswa tersebut
menunjukkan gejala-gejala tidak tenang, tidak betah diam, tidak bisa
berkonsentrsi, tidak bersemangat (termotivasi), apatis dan lain sebagainya.3
Dari berbagai gejala kesulitan belajar tersebut salah satunya adalah motivasi
belajar siswa, oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningatkan motivasi
belajar siswa.
Usaha yang akan dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan
pada kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat adalah dengan melakukan
penelitian tindakan melalui pemberian kartu skor partisipasi siswa. Yaitu
sebuah kartu yang berisikan berbagai aktivitas siswa selama proses
pembelajaran yang disertai dengan skor/nilai yang berbeda sesuai dengan
tingkat aktivitas atau partisipasi siswa. Dipilihnya penerapan kartu skor
partisipasi siswa karena beberapa indikator pemlasalahan yang muncul
menunjukkan motivasi belajar matematika siswa rendah. Pemberian skor atau
6
nilai ini dilakukan pada setiap partisipasi siswa dalam melakukan beberapa
aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Diharapkan dengan
pemberian skor atau nilai aktivitas siswa dapat memacu motivasi siswa dalam
belajar matematika.
B. Identifikasi Area dan Folms Penelitian
I. Identifikasi area
Area penelitian daIam penelitian tindakan ini adalah kelas VIII.7 SMP
Islamiyah Ciputat pada tahun ajaran 2006-2007. Jumlah siswa dalam kelas
penelitian ini 39 orang yang terdiri dari 20 putra dan 19 putri. Secara
umum kemampuan akademik siswa kelas VIII.7 ini masih tergolong
rendah. Hal ini terlihat dari nilai rapot semester satu dimana masih banyak
siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan hasil belajar
minimum (SKHBM) yang ditetapkan sekolah untuk beberapa mata
pelajaran. Sebagian besar siswa masih tergolong pasif dalam mengikuti
proses pembelajaran dan motivasi siswa dalam belajar masih tergolong
rendah.
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada penelitian tindakan ini adalah "Upaya
meningkatkan motivasi belajar matematika melalui pemberian kartu skor
partisipasi siswa di SMP Islamiyah Ciputat n. Dalam hal ini peneliti ingin
mengetahui apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat dengan
adanya kartu skor partisipasi siswa dalam pembelajaran.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Yang dimaksud motivasi belajar matematika siswa dalam penelitian ini
adalah keinginanan atau semangat siswa dalam belajar matematika yang
ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama
proses pembelajaran. Adapun kartu skor yang digunaI(an dalam penelitian ini
adalah kartu vanl!: dibuat oleh neneliti vanl!: berisi aktivitas siswa se'ama
7
penelitian pendahuluan yang kemudian didiskusikan dengan salah seorang
guru matematika di lokasi penelitian.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah:
I. Apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat dengan pemberian
kartu skor partisipasi dalam proses pembelajaran?
2. Apakah keaktivan siswa dalam belajar matematika meningkat dengan
adanya pemberian kartu skor partisipasi siswa?
3. Bagaimanakah pendapat siswa mengenai kartu skor partisipasi yang
diterapkan dalam pembelajaran?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjadi salah satu upaya dalam
mengatasi rendahnya motivasi belajar matematika siswa kelas VIIf7 SMP
Islamiyah Ciputat dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Selain
itu penelitian ini juga bertujuan:
a. Mengetahui seberapa besar siswa bersemangat mengikuti
pembelajaran matematika dengan adanya kartu skor partisipasi.
b. Mengetahui apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat
dengan adanya pemberian kartu skor partisipasi.
c. Mengetahui bagaimana keaktivan siswa dalam belajal' dengan
menggunakan kartu skor partisipasi siswa.
d. Mengetahui apakah dengan pemberian kartu skor partisispasi siswa
dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar Slswa
dengan disertai hasil belajar yang meningkat pula.
e. Mengetahui pendapat dan kesan Slswa tentang pelaksanaan
pembelajal'an dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa.
8
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna antara lain:
a. Bagi siswa, dapat memotivasi belajar matematika dengan mengurangi
rasa enggarmya terhadap matematika dan mengubahnya menjadi
pelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat lebih aktif
dalarn mengikuti proses pembelajaran matematika.
b. Bagi guru, diharapkan dapat menentukan strategi pembelajaran yang
efektif dan dapat menerapkarmya pada proses belajar mengajar,
sehingga permasalahan yang ada dapat diminimalkan. Selain itu guru
diharapkan dapat lebih mengenal penelitian tindakan, dan terbiasa
melakukan penelitian-penelitian kecil yang bermanfat bagi perbaikan
pembelajaran matematika.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai
informasi dalarn rangka upaya perbaikan pembelajaran khususnya
pembelajaran matematika.
d. Bagi peneliti, menjadi tarnbahan pengetahuan yang bermanfaat dan
menarnbah wawasan peneliti serta dapat lebih memahami tugas berat
yang diemban seorang guru.
BABII
KAJIAN TEORITIK
A. Hakikat Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan.
Kata kerjanya adalah to motivate yang bermii mendorong, menyebabkan
dan merangsang. Motive berarti alasan dan daya penggerak, motiv.
menunjukkan suatu dorongan yang berasal dad dalam did seseorang yang
menyebabkan orang tersebut mau bertindak untuk melakukan sesuatu.
Menurut pengertian psikologi, bahwa motif (motive, berasal dad bahasa
latin motivum atau movere), berarti segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk berbuat atau bertindak melakukan suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan. 1 Motiv adalah keadaan dalam pribadi orang yang
mendorong individu untuk melakukan aktivita-aktivitas tertentu guna
mencapai sesuatu tujuan.
Menurut Nasution dalam bukunya Didaktik Asas-Asas Mengajar,
motiv adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.z Sedangkan menurut Wood Worth dan Marquis yang dikutip oleh
Abdul Latif, motiv adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu
untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk mencari tujuan-tujuan tertentu.
Motif sama saja dengan apa yang disebut dalam bahasa Inggrisnya drive
atau need yakni sesuatu yang ada dalam diri manusia yang mendorongnya
untuk berbuat menuju sesuatu tujuan tertentu.3 Drive adalah sesuatu
perubahan dalam struktur neurofisiologis seseorang yang menjadi dasar
organis daI'i perubahan energi, yang disebut motivasi. Jadi timbulnya
'Aminuddin Rasyad, Teori Be/ajar dan Pembe/ajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003),Cet. III, h. 89.,- .
10
motivasi dikarenakan terjadinya perubahan perubahan neurofisiologis.4
Sedangkan need atau kebutuhan adalah kecendrungan-kecendrungan
permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan
menimbulkan kelakukan untuk mencapai tujuan.5
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh
sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah
yang kita sebut motif. Dengan demikian motif ini merupakan pendorong
yang kuat yang timbul dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu dan
mempengaruhi penampilan dirinya, yang tampak dari tingkah laku raganya
(overt behavior).
Segala sesuatu yang berkaitan dengan timbul dan berlangsungnya
motiv disebut motivasi. Timbulnya motivasi adalah suatu reaksi adanya
kebutuhan yang dirasakan sehingga timbul keinginan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut secara memuaskan. Motivasi dimaksudkan sebagai
sesuatu yang dapat membangkitkan suatu organisme untuk bertindak atau
bertahan serta memberikan arah untuk suatu kegiatan yang telah
membangkitkan semangat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakim dengan suatu tujuan
tertentu.6
Berikut ini disampaikan pendapat dari. beberapa pakar mengenai
pengertian motivasi:
Menurut Me Donald yang dikutip oleh Wasty Soemanto dalam
bukunya psikologi pendidikan, motivasi adalah suatu perubahan tenaga di
dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan
reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.7 Sedangkan menurut
Muhibbin Syah, pengertian motivasi ialah keadaan internal organisme baik
'Oemar Hamalik. Proses Be/ajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara. 2003). Cet. II. h. 160.'Oemar Hamalik. Proses Be/qjal' ...• h. 159-160.'Oepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besal' Bahasa Indonesia. (Jakarta:
11
manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.8
Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku
secara terarah.
Alisuf Sabri dalam bukunya pengantar psikologi umum dan
perkembangan memberikan pengertian motivasi sebagai segala sesuatu
yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong
orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.9 Cofer dan Appley (1996)
mengatakan bahwa motivasi adalah proses untuk meningkatkan tindakan,
memelihara aktivitas untuk berkembang dan mengatur pola aktivitas. lO lni
juga berarti bahwa semua tindakan dan aktivitas manusia itu pasti
bermotivasi.
Crider mengatakan bahwa motivasi adalah sebagai hasrat, keinginan
dan minat yang timbul dari seseorang dan langsung ditujukan kepada suatu
obyek. ll Sedangkan menurut Drs. Sumadi Surya Brata, motivasi adalah
keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.12
James O. Whittaker dalam Wasty memberikan pengertian secara umum
tentang motivasi, yalmi kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan
atau memberi dorongan kepada mahluk untuk bertingkah laku mecapai
tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. 13 lvor K. Davies
mengemukakan bahwa motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam
diri kita, yang mendorong diri kita untuk berkelakuan dan bertindak
dengan cara yang khas. 14
'Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2002), h. 136.
9H. M. Alisuf Sabri, Pengantar PsikologiUmlim dan Perkembangan, (Jakarta: PedomanIlmu Jaya, 1993), Cet. I, h. 129.
IOSudibyo Setyobroto, Psikologi 80sial Pendidikan, (Percetakan Solo, 2003), h. 47"Ramayulis, lImli Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 3312Sumadi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV Rajawali, 1989), Cet. IV, h.
12
Menurut Hoy dan Miske! motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang
kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pemyataan
pemyataan ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme
lainnya yang memulai dan menjaga kegitan-kegiatan yang diinginkan
kearah pencapaian tujuan personal. IS Clifford T. Morgan menemukakan
bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan
aspek-aspek motivasi . ketiga hal tersebut adalah keadan yang mendorong
tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan
tersebut (motivated behavior) dan tujuan dari tingkah laku tersebut (goals
or end ofsuch behavior).16
Dari berbagai pengertian motivasi tersebut di atas dapatlah diambil
kesimpulan pengertian motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Menurut beberapa definisi motivasi mengandung tiga komponen pokok
yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku
manusia. 17
a. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu,
memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya
kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecendrungan
mendapat kesenangan.
b. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan
demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu
diarahkan terhadap sesuatu.
c. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus
menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan
kekuatan-kekuatan individu.
15Abdul Rahman Shaleh, dkk., Psik%gi Suatu Pengantar Da/am Perspektif Is/am,
13
Dengan demikian motivasi merupakan suatu usaha yang disaclari untuk
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar
terdorong hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu. Mengarahkan dan menjaga tingkah laku di sini
dimaksudkan agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan apa yang
diinginkan dan mencapai hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dalam pembelajaran c1ikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi
yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan hasrat
belajar dari seorang individu. Di dalam kegiatan belajar mengajar motivasi
merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dengan demikian siswa
yang termotivasi untuk belajar dengan sendirinya akan mencnrahkan
selnruh pikiran dan tenaganya selama kegiatan belajar tersebut.
Aminuddin Rasyad menyatakan bahwa dalam konsep pembelajaran
motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 18 Hal ini berarti
dalam proses pembelajaran adakalanya guru membangkitkan dorongan,
desire, incentive atau iradah siswa untuk aktif ambil bagian dalam
kegiatan belajar. Winkels dalam Imron menyatakan bahwa motivasi
belajar adalah keselnruhan daya penggerakpsikis dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi
mencapai satu tujuan.
Upaya menggerakkan, mengarahkan dan mendorong kegiatan siswa
untuk belajar dengan penuh semangat danvitalitas dinamakan memberi
motivasi. Dengan demikian motivasi belajar adalah usalla dari pihak luar
dalam hal ini adalah guru untuk menclorong, mengaktifkan dan
menggerakkan peserta didiknya secara sadar untuk terlibatsecara aktif
dalam proses belajar mengajar. 19 Secara umumdapat dikatakan bahwa
14
tujuan memotivasi peserta didik adalah untuk menggerakkan, menggugah,
menimbulkan keinginan yang kuat serta menyadarkan mereka untuk
belajar sungguh-sungguh mengikuti proses belajar mengajar, karena dapat
menimbulkan kemauan, memberi semangat, menimbulkan kesadaran
untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Dari penjelasan di atas selanjutnya dapat diberikan pengertian tentang
motivasi belajar adalah segala sesuatu yang mendorong individu untuk
belajar dengan baik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan belajar yang diinginkan. Jadi motivasi belajar merupakan faktor
psikis yang bersifat non-intelektual. Siswa yang memiliki motivasi kuat
akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Ada beberapa ciri siswa mempunyai motivasi belajar tinggi, dan ini
dikenal melalui proses belajar mengajar di kelas yaitu sebagai berikut:
a. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau acuh tak acuh.
b. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.
c. Memiliki antusias yang tinggi.
d. lngin selalu bergabung dalam kelompok kelas.
e. lngin identitas dirinya diakui oleh orang lain.
f. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.
g. Selalu mengingat pel'liaran dan mempelajarinya kembali.
Sadiman mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
seseorang adalah:
a. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus
menerus dalam waktu lama.
b. Viet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa.
c. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
d. Dapat mempertahankan pendapatnya.
Motivasi dalam belajar pada diri siswa ada kalanya meningkat dan ada
kalanya menurun. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar
dapat dilihat dari tingkah lakunva seperti menuniukkan minat yang besar
15
diberikan guru tanpa mengenal perasaan bosan apalagi menyerah,
sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah akan cepat bosan dan
berusaha menghindar dari kegiatan belajar.
Motivasi siswa itu dapat diupayakan oleh guru sebagai upaya guru
untuk mengantarkan murid atau siswa kepada pengalaman yang
memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.
Memotivasi siswa tidak hanya menggerakkan siswa agar aktif dalam
belajar, tetapi juga mengarahkan serta menjadikan siswa terdorong untuk
belajar dengan baik. Berbagai cara dapat ditempuh oleh guru untuk
memotivasi peselia didiknya. Misalnya dengan memberi contoh, pujian,
nasihat, memberi pekerjaan rumah, mengerjakan tugas bersama, diskusi,
memberikan tugas baca dan sebagainya. Memotivasi peserta didik adalah
salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar dalam upaya
mencapai tujuan belajar.
Ahmad Rohani mengatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh seorang guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa
yaitu dengan: proses pembelajaran yang berval'iasi, mengadakan
pengulangan informasi, memberikan pertanyaan kepada siswa untuk
menyalurkan keinginan belajar, menggunakan media dan alat bantu seperti
gambar, foto, diagram dan lain sebagainya.20 Menurut pakar psikologi
Donal O. Hebb, bahwa memotivasi peserta didik adalah salah satu tugas
guru dalam proses belajar mengajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam bukunya Drives and C.N.S (Conceptual Nervous
System) Donal O. Hebb mengemukakan ada empat cara yang dapat
dilakukan setiap guru untuk memotivasi peserta didiknya, yaitu:
a. Arousal, yaitu membangkitkan minat belajar.
Menurut Hebb bahwa dengan arousal gum mencoba menciptakan
suasana hati yang menggembirakan, kesiapsiagaan selalu untuk
belajar, responsive terhadap tugas-tugas yang diberikan dan tiada had
16
tanpa belajar. Arousal menurut Hebb bagaikan energizer atau kekuatan
jiwa yang tidak memerlukan bimbingan lagi.
b. Expectancy, yaitu memberikan dan menimbulkan harapan.
Expectancy adalah suatu keyakinan yang secara seketika timbul
untuk terpenuhinya suatu harapan yang mendorong seseorang untuk
me1akukan kegiatan. Harapan akan terpenuhinya suatu hasrat atau
tujuan akan tercapai dapat menjadi motivasi yang ditimbulkan guru ke
dalam diri peserta didik. Guru yang arif dan bijaksana akan mampu
memberikan harapan akan berhasil peserta didiknya yang bodoh dalam
kegiatan belajar dengan mengatakan kepadanya antara lain,
"sebenamya kamu bapak lihat tidak begitu bodoh, hanya tinggal
usahamu yang sungguh-sungguh. Bila kamu sungguh saja sedikit lagi,
bapak percaya dan yakin kamu dapat seperti temanmu yang lain".
Ungkapan kata-kata yang mengandung harapan di atas akan dapat
menjadi pemicu ia akan lebih rajin dan sungguh-sungguh dalam
aktivitas belajamya.
c. Incentive, (dorongan semangat atau memberikan sesuatu)
Dorongan semangat atau memberikan sesuatu sebagai penghargaan
atas tercapainya tujuan belajar kepada peserta didik dinamakan
incentive. Peserta didik oleh guru didorong dan digerakan dengan
memberikan kepada mereka perangsang-perangsang tertentu. mereka
dirangsang dengan berbagai isyarat yang dapat menggerakkan mereka
untuk belajar lebih giat.
d. Punishment (hukuman)
Richard dan Solomon dalam bukunya Punishment (1961)
mendevinisikan Punishment adalah perangsang yang menyebabkan
peserta didik atau seseorang menghindar diri darinya. Menurut
Solomon bahwa pengaruh hukuman besar sekali terhadap sikap belajar
peserta didik, karena umumnya mereka akan berupaya tidak
memneroleh hukuman bila hasil belaiamva tidak baik.
17
Sedangkan menurut Oemar Hamalik ada beberapa cara untuk
menggerakaan motivasi belajar siswa, diantaranya:21
a. Memberi angka
Umumnya setiap slswa mgm mengetahui hasil pekerjaannya, yakni
berupa angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angka
yang baik akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar,
sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang mungkin menimbulkan
frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik.
b. Pujian
memberikan pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan
dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian
menimbulkan rasa puas dan senang.
c. Hadiah
Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalarn batas-batas tertentu,
misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang
mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik.
d. Kerja kelompok
Dalam kelja kelompok dimana siswa melakukan keIja sama dalam
belajar, setiap anggota kelompok ingin mempertahankan nama baik
kelompoknya, ini dapat menjadi pendorong yang kuat dalam belajar.
e. Persaingan
Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif
sosial kepada siswa. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih semangat
dalam belajar.
f. Tujuan dan level ojaspiration
Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.
g. Sarkasme
Yaitu dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar
yang kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong
18
h. Penilaian
Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh
karena setiap anak mempunyai kecendrungan untuk memperoleh hasil
yang baik.
i. Karya wisata dan ekskrusi
Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena dalam
kegiatan ini siswa akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna
baginya.
J. Film Pendidikan
Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita
film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.
k. Belajar melalui radio
Mendengarkan radio lebih menghasilkan dari pada mendengarkan
ceramall guru.
Adapun proses pemberian motivasi guru kepada slswa mempunyai
fungsi antara lain:
a. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap bemlinat dan
siaga.
b. Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang
berhubungan dengan pencapaian hasil belajar.
c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil
jangkan panjang.22
Seorang siswa dapat belajar dengan giat karena motivasi dari luar
dirinya seperti dorongan orang tua atau guru, janji-janji yang diberikan
apabila ia berhasil dan sebagainya, tetapi akan lebih baik lagi apabila
motivasi belajar itu datang dari dalam diri siswa. Motivasi merupakan
faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Begitu pentingnya
motivasi maka tugas guru yang terpenting adalah membangun motivasi
siswa terhadap apa yang dipelajari siswa.
19
2. Jenis-Jenis Motivasi
Dalam masalah belajar motivasi merupakan salah satu faktor yang
sangat penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Motivasi yang dimiliki siswa merupakan energi untuk melakukan
perbuatan menuju tujuan atau cita-cita yang diharapkan.
Dilihat dari jenisnya terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa ada
rangsangan dari luar. 23 Misalnya siswa mempunyai keinginan dari
dalam dirinya untuk belajar matematika, bukan untuk mendapat hadiah
atau dipuji oleh orang tua melainkan atas dasar kebutuhan siswa.
Motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan
belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan
menyenangi materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,
misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.24
Menurut H. M. Alisuf Sabri, motivasi intrinsik adalah motivasi
yang timbul dari dalam did seseorang yang erat hubungannya dengan
tujuan belajar. Misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin
memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan dan
sebagainya.25 Menurut Tajab, motivasi intrinsik yaitu bahwa suatu
aktivitas atau kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar pada penghayatan kebutuhan siswa,
kemudian siswa berupaya untuk memenuhi kebutuhan itu melalui
kegiatan belajar, dan belajar merupakan satu-satunya cara untuk
mencapai tujuan yang diinginkan?6
23Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan... , h. 71.24,.., • "' •. "" • .....,. . ....
20
S. Nasution berpendapat bahwa, orang yang belajar dikatakan
memiliki motivasi intrinsik jika ia ingin mencapai tujuan yang
terkandung di dalam perbuatan itu. Misalnya siswa belajar karena
ingin menjadi orang yang terdidik atau karena ingin menjadi ahli
dalam bidang tertentu, maka untuk memenuhi semua itu hanya dapat
dicapai dengan cara belajar.27 Siswa yang temlOtivasi secara intrinsik
dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun
dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin
mencapai tujuan belajar.
b. Motivasi Ekstrinsik
Yaitu motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan
dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan mempakan perasaan atau
keinginan sebenarnya yang ada di dalam diri siswa melainkan karena
adanya dorongan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar
matematika karena osok akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai
yang baik. Menumt Tadjab, motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah
suatu aktivitas belajar dimulai dan ditemskan berdasarkan kebutuhan
dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar itu sendiri.
Muhibbin Syah mengartikan motivasi ekstrinsik adalah hal dan
keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya
untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah , peraturan/tata
tertib sekolah, suri teladan orang tua, gum dan setemsnya mempakan
contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong
siswa untuk belajar.28
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik
dalam belajar adalah daya penggerak yang mendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan yang bukan
berasal dari dalam dirinya.
21
Sebagian besar guru menginginkan keadaan kelas dimana semua
siswanya memiliki motivasi intrinsik yang tinggi untuk belajar. Namun
kenyataannya hal itu jarang terjadi, oleh karena itu seorang guru harus
mampu menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi
ekstrinsik siswa, membangkitkan minatnya, menarik dan
mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung
agar siswa dapat belajar dengan baik.
Tanpa adanya motivasi dalam belajar, tidak akan memberikan hasil
yang diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya motivator-motivator
seperti kenaikan tingkat, penghargaan, pembedan umpan balik, skor,
pujian dan reward yang dipergunakan untuk mendorong siswa agar
bersemangat dalam belajar. Membangkitkan motivasi itu tidak mudah,
oleh larena itu guru perlu mengenal murid, dan mempunyai
kesangupan kreatifuntuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan
dan minat anak.
Di sekolah sering digunakan motivasi ekstrinsik seperti angka
angka, pujian, ijazah, kenaikan tingkat, celaan, hukuman dan
sebagainya. Motivasi ekstrinsik ini dipakai oleh sebab pelajaran
pelajaran sering tidak dengan sendirinya menarik dan guru sering
kurang mampu untuk membangkitkan minat anak. Kekurangan atau
ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal, akan
menyebabakan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses
pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di
rumah.
3. Fungsi Motivasi
Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa
menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah
kwalitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan.
Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat danjelas
pasti akan tekun dan berhasil belaiarnva. Keoastian tersebut dimullllkinkan
22
a. Sebagai pendorong manusia untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
b. Penentu arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak di capai.
c. Sebagai penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan orang yang
mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada
tujuan yang ingin dicapai.29
Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu
perbuatan, tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Sejalan dengan
arti dan fungsi motivasi tersebut, dalam agama islam ada sejenis motivasi
yang arti dan fungsinya sama yaitu: "niat". Seperti yang dikemukakan oleh
Rosulullah SAW dalam sebuah hadits, "sesungguhnya setiap amal itu
tergantung dari niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu (balasan
perbuatan) sesuai dengan niatnya".
Selain itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya·
motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan
hasil yang baik pula, dengan kata lain usaha yang tekun terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik.
4. Mengukur Motivasi Belajar
Seorang guru perlu mengetahui dengan lebih jelas interaksi antara
tingkat motivasi siswa dengan pembelajaran agar dapat melakukan
intervensi pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Guru perlu
berusaha mencari strategi yang tepat untuk dapat membantu siswa belajar
apapun kecendrungan jenis motivasi yang mendorongnya belajar.
Motivasi belajar sangat berhubungan dengan hasil belajar siswa. Hasil
beberapa temuan penelitian yang dilakuakan oleh para ahli mengenai
hubungan antara motivasi dengan hasil belajar antara lain:30
29H. M. Alisllf Sabri, (Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional lAIND~I••. 1~ __ 'T'_•• L:•. _1. IT_l._~__ T\_..J ••••• __ 11- 't__ , ...
23
a. Terdapat hubungan antara tingkat motivasi siswa dan hasil belajar,
baik terhadap hasil belajar pada suatu waktu tertentu maupun terhadap
hasil belajar selanjutnya. Tingkat motivasi belahar cenderung
berkorelasi positif dengan hasil belajar, artinya semakin tinggilkuat
tingkat motivasi belajar, semakin baik hasil belajar siswa. Demikian
pula hasil belajar yang baik akan berpengaruh terhadpa hasil belajar
berikutnya. Hal ini terjadi karena hasil belajar yang baik akan
membuahkan motivasi yang lebih kuat pula daJam didi siswa, yang
akan mempengaruhi hasil belajar selanjutnya.
b. Terdapat interaksi antara cara mengajar guru dengan pola motivasi
siswa, yang selanjutnya berpengaruh pula terhadap hasil belajar.
c. Guru dapat mengubah (meningkatkan) motivasi belajar siswa, dengan
pengeliian guru dapat melakukan tindakan tertentu di dalam kelas
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Hakikat Matematika
Istilah mathematics (Inggris), mathamatik (Jerman), mathematique
(Perancis), matematico (!tali), matematiceski (Rusia), atau
mathematicklwiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica,
yang mulanya diambil dan perkataan Yunani, matematike, yang berarti
"relating to learning". Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang
berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike
berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu
mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).31
Berdasarkan etimologis (Elea Tinggih, 1972:5), perkataan matematika
berarti "ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar". Hal ini
dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan
tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio
(penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau
24
eksperimen disamping penalaran. Matematika terbentuk sebagai hasil
pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran
(Ruseffendi ET, 1980: 148).
Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika
adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik,
matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat,
lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi.
Reys, dkk. (1984) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah
telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir , suatu seni,
suatu bahasa, dan suatu alat. Matematika tumbuh dan berkembang karena
proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya
matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika
adalah masa dewasa dari logika.
Matematika merupakan bidang k:yian disiplian ilmu yang selalu diajaran di
setiap jenjang pendidikan, mulai dari Taman kanak-kanak (TK) sampai
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai perguruan tinggi. Hal
ini dikarenakan matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat berperan
dalam kehidupan manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Ruseffendi yaitu:
"kita hams menyadari bahwa matematika itu penting, baik sebagai alat Bantu,
sebagai ilmu, sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai bentuk
sikap".32
Matematika dengan obyek yang abstrak telah berhasil mengembangkan
suatu bentuk bahasa yang disebut dengan bahasa numerik. Bahasa numerik
menggunakan angka-angka untuk menjelaskan dan meramalkan secara eksak
dengan mengembangkan konsep-konsep pengukuran seperti mengali,
mengurangi, menjumlah dan membagi. Matematika mengembangkan bahasa
numerik memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat
kuantitatif ini meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu sehingga
25
dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan
pemecahan masalah secara tepat dan cermat.
Pembelajaran matematika berarti proses interaksi antara guru dengan murid
dalam rangka mengembangkan pola pikir (nalar) siswa dengan menggunakan
logika. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian
dan pembentukan kemampuan berpikir yang bersandar pada hakikat
matematika.
C. Hakikat Skor Partisipasi
Belajar merupakan suatu proses yang timbul dari dalam diri, maka faktor
motivasi memegang peranan penting, karena semakin tinggi motivasi yang
ada dalam diri siswa semakin tinggi pula intensitas siswa dalam belajar.
Sehubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan motivasi siswa, De Cecco
dan Grawford dalam Slameto mengajukan empat fungsi pengajar yaitu:
I. Menggairahkan siswa
2. Memberikan arahan realistis
3. Memberikan insentif
4. Mengarahkan.
Dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, sesuai
dengan uraian di atas guru hendaknya dapat memberikan insentif. Pemberian
insentif ini salah satunya dapat berupa pemberian nilai atas keberhasilan
siswa dalam belajar, sehingga siswa akan terdorong untuk melakukan usaha
lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh
karena itu pemberian skor dan nilai dad setiap aktivitas siswa, dapat dijadikan
salah satu a1tematif sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan
angka-angka bagi setiap aktivitas atau tindakan yang sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan. Sedangkan nilai adalah angka ubahan dari skor dengan
menggunakan acuan tertentu, yakni acuan normal atau standar.33
26
Pemberian skor dan nilai terhadap setiap kegiatan atau aktivitas siswa,
diharapkan akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, sehingga akan
memberikan efek positif bagi mereka yang dapat mengumpulkan skor
terbanyak, dan sebaliknya yang mendapatkan skor sedikit akan kecewa. Untuk
itu diharapkan mereka yang mendapat skor sedikit akan terpacu untuk belajar
lebih giat lagi.
Subekti mengemukakan bahwa dalam diri siswa selalu ada dorongan untuk
memperoleh hasil yang baik dalarn setiap penilaian. Banyak siswa yang
meningkat kegiatan belajarnya karena dia tahu akan ada penilaian dan ingin
mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu dengan pemberian skor ini
diharapkan akan menumbuhkan motivasi siswa dalarn belajar sehingga
mereka berusaha untuk saling bersaing untuk mendapatkan nilai yang
diharapkan.
Pemberian skor dan nilai kepada siswa harus dilakuakan secara bijaksana.
Slarneto menyatakan bahwa, "pemberian skor dan nilai harus secara bijaksana
yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa dan untuk menilai
penguasaan dan kemajuan siswa, bukan untuk menghukum atau
mebandingkan dengan siswa lain. Selain itu memberikan skor dan nilai itu
harus konsisten. Penskoran dan penilaian itu akan efektif jika siswa tahu
bahwa skor itu sarna bagi semua siswa, tanpa adanya rasa pilih kasih.34
Dari uraian di atas, jelaslah kiranya bahwa pemberian skor dan nilai
menjadikan suatu kekuatan untuk memotivasi siswa dalarn belajar. Siswa akan
termotivasi untuk belajar jika ada keuntungan yang diasosiasikan dengan skor
dan nilai yang tinggi. Dengan demikian memberikan skor dan nilai akan
memberikan efek dalarn memotivasi belajar .
Menurut Karnus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partisipasi adalah hal
turut berperan serta dalarn suatu kegiatan, keikutseliaan atau peran serta.
Sedangkan partisipasi dalam lingkup observasi adalah kegiatan dalarn riset
yang berupa pengarnatan yang aktif dan turut serta dalarn kehidupan lapangan
28
Salah satu definisi Action research dikemukakan oleh Stepphen
Kemmis seperti yang dikutip oleh Tim Pelatih Proyeksi PGSM Depdikbud
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dalarn buku Penelitian Tindakan
Kelas dari D. Hopkins dalarn bukunya yang berjudul A Teacher's Guide
To Classroom Research. Bahwa :
"Action research is a form of self-reflective inquiry undertaken by
participants in a social (including educational) situations in order to
improve the rationality and justice of (a) their own social or
educational practices, (b) their understanding of these practices, and
(c) the situations in which the practices are carried out. ,,36
Dari uraian di atas kita dapat mencermati pengertian penelitian
tindakan kelas (classroom action research) sebagai suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalarn
melaksanakan tugas, memperdalarn pemaharnan terhadap tindakan
tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana
praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
Jika kita cermati pengertian di atas seCaI'a seksama, kita akan
menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut:
a. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk iukuiri atau penyelidikan yang
dilakukan melalui refleksi diri.
b. penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalarn situasi
yang teliti, seperti guru, siswa atau kepala sekolah.
c. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi
pendidikan.
d. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktek-praktek, pemaharnan terhadap praktek
tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut
dilaksanakan.
29
Dari keernpat ide pokok di atas dapat diarnbil pengertian bahwa
penelitian tindakan rnerupakan penelitian dalam bidang sosial yang
rnenggunakan refleksi diri sebagai rnetode utama, dilakukan oleh orang
yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk rnelakukan perbaikan.
Classroom action research, dari namanya sudah rnenunjukkan isi yang
terkandung di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas.
Dalam hal ini ada tiga pengertian yang dapat diterangkan:37
a. Penelitian, rnenunjuk pada suatu kegiatan rnencermati suatu objek
dengan rnenggunakan cara dan aturan rnetodologi tertentu untuk
rnernperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam rneningkatkan
rnutu suatu hal yang rnenarik rninat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan, rnenunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaJa
dilakukan dengan tujuan tertentu.
c. Kelas, sekelornpok siswa yang dalarn waktu yang sarna, rnenerirna
pelajaran yang sarna dari guru yang sarna pula.
Dengan rnenggabungkan batasan pengeltian tiga kata inti, yaitu (l)
penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disirnpulkan bahwa
peneIitian tindakan kelas merupakan suatu pencerrnatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dirnunculkan dan teIjadi
dalam sebuah kelas secara bersarna. Tindakan tersebut diberikan oleh guru
atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Action research menunjuk pada action artinya tindakan. Penelitian
tindakan adalah suatu bentuk usaha penelitian yang dapat rnerefleksikan
sendiri kebersarnaan anggota dalarn situasi sosial agar dapat rneningkatkan
rasionalitas dan kebenaran dari praktek pendidikan. Metode ini rnerupakan
penggabungan ide dari sejurnlah orang yang berada pada situasi tertentu.
Ebutt dalam Rochiati rnengernukankan penelitian tindakan adalah
kajian sisternatik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan
oleh sekelornpok guru dengan rnelakukan tindakan-tindakan dalarn
30
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan
tindakan tersebut.38 Penelitian tindakan merupakan suatu strategi
pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses
pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu
sama lain, dilengkapi dengan fakta-fakta dan mengembangkan
kemampuan analisis. Selama penelitian tindakan peneliti melakukan suatu
tindakan yang secara khusus diamati terus menems, dilihat kelebihan dan
kekurangannya, kemudian diadakan pembahan terkontrol sampai pada
upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
Keutamaan dalam action research adalah pada tindakan situasi yang
alami untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran serta
mampu memberi solusi pada masalah yang ada baik secara perorangan
maupun menyelumh. Penelitian tindakan ini terdiri dari beberapa siklus,
dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yang berkaitan, yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanan tindakan, pengamatan atau observasi
dan refleksi. Suhardjono mengatakan tidak ada ketentuan tentang berapa
kali siklus hams dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan
peneliti sendiri, namun ada saran sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.39
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdarsarkan tujuan
penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang
akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu dalam tahap ini juga
peneliti menyiapkan instmmen penelitian yang terdiri dari kartu skor
partisipasi siswa, soal yang hams dikerjakan oleh siswa, lembar
obsevasi dan lembar wawancara.
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalall melaksanakan rencana
dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelulllnya.
31
c. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung.
Peneliti dengan dibantu oleh dua observer mengamati segala aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi
dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, mengenali, dan
mendokumentasikan semua gejala atau indikator dari proses, hasil
tindakan terencana maupun efek sampingnya.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan
tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan
dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui
apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan.
Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana
tindakan siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki
kegiatan penelitian sebelumnya.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
PTK bertujuan untuk perbaikan dan atau peningkatan praktik
pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasamya "melekat"
pada penuaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru.
Borg (1986) menyebutkan secara eksplisit seperti yang dikutip oleh tim
pelatih proyek PGSM dalam buku penelitian tindakan kelas, bahwa tujuan
utama dalam PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang bertolak
dari kebutuhan untuk menanggulallgi berbagai permasalahall pembelajaran
aktual yang dihadapi di kelasnya atau di sekolahnya sendiri, dengan atau
tanpa masukan khusus berupa berbagai program pelatihan yang eksplisit.40
32
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
PTK bennanfaat bagi guru, pembelajaranlsiswa, serta bagi sekolah.
a. Manfaat bagi guru
I. Membantu guru memperbaiki pembelajaran
2. Membantu guru berkembang secara profesional
3. Meningkatkan rasa percaya diri guru
4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pegetahuan dan
keterampilan.
b. Manfaat bagi pembelajaranlsiswa
PTK bennanfaat untuk meningkatkan proses/hasil belajar siswa, di
samping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para
siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya.
c. Manfaat bagi sekolah
PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya
peningkatanlkemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah
tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islamiyah
Ciputat yang beralamat di Jln. Kihajar Dewantara no. 23 Ciputat Tangerang.
Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII.7 SMP
Islamiyah Ciputat sebanyak 39 siswa pada tahun ajaran 2006/2007 semester
genap. Kegiatan belajar menggajar dilakukan pada pagi hari yaitu mulai pukul
07.00 sampai dengan 12.20 BBWI.
B. Metode dan Desain intervensi Tindakan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau
lebih dikenal dengan Classroom Action Research dengan mengikuti model
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1988). Model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tersebut digambarkan dalam bagan
di bawah ini: I
Bagan 1
Model Desain PTK dari Kemmis dan Taggart
34
Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana pada setiap siklus terdiri dad
empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanan (plan), pelaksanaan tindakan
(act), observasi (observe) dan refleksi (reflect).
I. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan
penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang
akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu pada tahap ini juga
peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari kartu skor
partisipasi siswa, soal yang hams dikerjakan oleh siswa, lembar obsevasi
dan lembar wawancara.
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana dan
skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
berlangsung. Peneliti dengan dibantu oleh dua observer mengamati segala
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi dimaksudkan
sebagai kegiatan mengamati, mengenali, dan mendokumentasikan semua
gejala atau indikator dari proses, hasil tindakan lerencana maupun efek
sampingnya.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan
tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan
dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui
apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau
masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh
masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mertijuk pada desain
yang dikemukakan oleh Suhardjono:2
35
Pra penelitian(observasi awal)
- Rendahnya Motivasi Belajar- Rendahnva Hasil Belaiar
SiklusI
Perencanaan tindakansiklllS I dengan KSPS
individu
Pelaksanaan.tindakan siklus Idengan KSPS individll
Pengamatan/Pengumpulan data
¥
Pennasalahan bam Perencanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan Siklus II
hasil 'etleksi siklus I ~siklllS II dengan KSPS
~dengan KSPS individu dan
individll dan kelompok kelompok
1Retleksi II I I Pengamatan/pengumpulan data
Siklus II I
tPermasalah beillm Dilanjutkan ke siklusI Permasalahan terselesaikan I terselesaikan berikutnya
Bagan 2
Desain Penelitian Tindakan Kelas
C. Subjek / Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian tindakan ini adalah
seluruh siswa kelas VIII.7 Sekolah Menengah Pertama. Islamiyah Ciputat yang
berjumlah 39 orang yang terdiri dari 20 orang putra dan 19 orang putri. Dua
orang observer terlibat dalam penelitian ini sebagai pengamat jalannya
penelitian. Dua observer tersebut adalah:
I. Guru Matematika di lokasi penelitian SMP Islamiyah Ciputat.
2. Guru Bahasa Inggris di lokasi penelitian SMP Islamiyah Ciputat.
Pada saat pelaksanaan tindakan guru matematika membantu peneliti
mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
36
saat melakukan tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan
kualitas pengajaran yang dilakukan oleh peneliti pada sast melakukan
tindakan dan untuk mendapatkan infonnasi dalam rangka perbaikan pada
pelaksanaan tindakan berikutnya. Jadi ada keseimbangan antara guru yang
mengajar dan siswa yang mengajar.
Guru bahasa Ingris membantu peneliti dalam melakukan pengamatan
terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi seperti halnya guru
matematika. Namun guru bahasa Inggris tidak melakukan penilaian terhadap
peneliti pada saat melakukan tindakan.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Penelitian kualitatif menuntut kehadiran peneliti karena pengamatan dan
pengumpulan data dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. peran peneliti
dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai perencana dan pelaksana
kegiatan. Peneliti bekerja melakukan pengamatan dalam penelitian ini dibantu
oleh dua orang observer sebagai pengamat kegiatan yang telah disiapkan oleh
peneliti sekaligus sebagai sumber data guna menguji keabsahan data.
E. Tahapan Intervensi Tindalmn
Tahap penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian
atau penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama
yang berupa sildus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan evaJuasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis
dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II,
jika data yang diperoleh masih memerlukan penyempumasn akan dilanjutkan
kembali pada tindakan III, dan setetusnya.
Bagan urutan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
37
Observasi awal proses KBM di kelas penelitian.IKegiatan Pendahuluan :•• Wawancara siswa
• Tes diagnosa awal
Tahap PereneanaanPerencanaan pendekatan pembelajaran dengan menggunakanKSPS individu.
Tahap Pelaltsanaan TindakanPelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan KSPSindividu pada pokok bahasan)kuadrat dan akar kuadrat suatubilangan, Luas persegi dan'" luas segitiga, pembuktian dalilpythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku~siku.ISiklus I I menentukan jenis segitigajika diketahui pajang sisinya dan tripe!
I pythagoras.
Tahap Observasi dan Evalnasi
• Pengamatan proses pembelajaran
• Evaluasi proses dan hasil
Tahap Analisis dan ReneksiAnaJisis dan refleksi terhadap hasil pengamatan dan evaluasipembelajaran siklus I.
Tahap PereneanaanHasil .. proses pembelajaran pada siklus I denganreVISI
menggunakan KSPS individu dan kelompok pada pokok bahasanperbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya30', 45' dan 60', menggunakan daHl pythagoras pada bangundatar dan bangun ruang, menyelesaikan soal-soal cerita denganmenggunakan dalil pythagoras.
Tahap Pelaksanaan Tindakan. Pelaksanaan proses belajar mengajar hasH revisi pada pokok
ISiklus II I bahasan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu
Isudutnya 30', 45' dan 60', menggunakan dalil pythagoras padabangun rdatar dan bangun mang, menyelesaikan soal-soal ceritadengan menggunakan dalil pythagoras dengan mengunakanKSPS individu dan kelompok.
Tahap Observasi dan Evalnasi
• Pengamatan proses pembelajaran• Evaluasi proses dan hasH pembelajaran
Tahap Anatisis dan ReneksiAnaHsis dan relleksi terhadap hasil pengamatan dan evaluasipembelajaran siklus II.
Bagan 3
Urutan Kegiatan Penelitian
Tahap-tahap penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
SIKLUSI
Perencanaan1. Membuat rencana pembelajaran2. Menyiapkan media pembelajaran3. Membuat kartu skor partsipasi siswa4. Membuat lembar kerja siswa5. Membuat pedoman observasi6. Membuat format pertanyaan wawahcar(l7. Membuat soal tes akhir siklus I
Tindakan1. Melaksanakan skenario dan rencana
pembelajaran sesuai dengan rencana tindakandengan menggunakan kartu skor partisipasi siswaindividu
2. Menjelaskan materia. Kuadrat dan akar kuadrat suatu bilanganb. Luas persegi dan luas segitigac. Pembuktian dalil pythagorasd. Menghitung panjang sisi segitigasiku-sikue. Menentukan jenis segitiga j ika diketahui
panjang sisinya dan tripel pythagoras.3. Tes akhir siklus l.
ObservasiI. Mengamati jalannya proses pembelajaran2. Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran3. Mendokumentasikan kegiatan siswa4. Mengamati hasH tes siklus I
RefleksiHasH dari pengamatan dianalisis dan direfleksikan untukmemperoleh masukan bagi tindakan siklus berikutnya.
Bagan 4
38
SIKLUSTT
~Perencanaan
1. Membuat rencana dan skenario pembelftiaransesuai dengan hasil refleksi siklus I denganmenggunakan KSPS individu dan kelompok.
2. Menyiapkan media pembelajaran3. Membuat kartu skor partsipasi siswa4. Membuat lembar kerja siswa5. Membuat pedoman observasi6. Membuat soal tes akhir siklus II
~Tindakan
1. Melaksanakan skenario dan rencanapembelajaran sesuai dengan rencana tindakandengan menggunakan kartu skor partisipasisiswa individu dan kelompok.
2. Menjelaskan materia. perbandingan sisi-sisi segitiga siku-
siku yang salah satu sudutnya 30°, 45°dan 60°.
b. menggunakan dalil pythagoras padabangun datar dan bangun mango
c. menyelesaikan soal-soal cerita denganmenggunakan dalil pythagoras
3. Tes akhir siklus II.
LObservasi
1. Mengamati jalannya proses pembelajaran2. Mengamati aktivitas slswa selama
pembelajaran3. Mendokumentasikan kegiatan siswa4. Mengamati hasil tes siklus II
LRefleksi
HasH dari pengamatan dianalisis dan direfleksikanuntuk memperoleh masukan apakah tindakan yangdilaksanakan berhasil atau tidak dan untuk memperolehmasukan apabila akan dilakukan siklus berikutnya
Bagan 5
39
40
Adapun uraian rencana kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Penelitian Pendahuluan
a. Pelaksanaan penelitian pendahuluan
Waktu pelaksanaan: 28, 30 November dan I, 5, 7 Desember 2006
Pada pelaksanaan penelitian pendahuluan ini dilakukan
observasi terhadap kagiatan belajar mengajar matematika di kelas
penelitian. Pelaksanaan penelitian pendahuluan ini dilakukan oleh
peneliti tanpa bantuan observer. Hal ini dikarenakan penelitian
pendahuluan ini dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang
tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar matematika siswa.
b. Tes penelitian pendahuluan
Waktu pelaksanaan : 8 Desember 2006
Tes penelitian pendahuluan ini merupakan ulangan harian siswa
pada materi sebelumnya. Tes ini dilaksanakan untuk mengukur
kemampuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Apabila
motivasi belajar siswa tinggi diharapkan hasil tes penelitian
pendahuluan akan tinggi pula. Hasil tes ini akan menjadi masukan
bagi peneliti dalam membuat rencana pembelajaran pada penelitian
selanjutnya.
2. Kegiatan Penelitian
a. Siklus I
I) Kegiatan I : Perencanaan tindakan siklus I
Waktu pelaksanaan : 8 - 9 Januari 2007
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah
pembuatan rencana pembelajaran dan skenario pembel'\iaran
yang akan disajikan dalam materi penelitian kegiatan siklus I
dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa individu.
Pada kegiatan ini peneliti yang dalam hal ini juga sebagai
oerencana dan oelaksana tindakan memner<iBnbn BktivitB<-
41
aktivitas apa saja yang akan dieantumkan dalam kartu skor
partisipasi siswa .
2) Kegiatan 2 : Pelaksanaan tindakan
Waktu pelaksanaan : 16 - 19 Januari 2007
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan
skenario dan reneana pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti yang dalanl hal ini
sebagai pelaksana tindakan menyampaikan materi tentang
kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, luas persegi dan luas
segitiga, pembuktian dalil pythagoras, menghitung panjang sisi
segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga jika diketahui
panjang sisinya dan tripel pythagoras. Pada saat peneliti
melaksanakan tindakan pengamatan dilakukan oleh dua orang
observer yang telah disiapkan sebelumnya.
3) Kegiatan 3 : Pelaksanaan tes akhir siklus I
Waktu pelaksanaan : 23 Januari 2007
Kegiatan yang dilaksanakan adalah melaksanakan tes akhir
siklus I yang telah direneanakan kepada seluruh siswa kelas
VIII.7. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk mengetahui
peningkatan kemampuan siswa.
4) Kegiatan 4: Pembagian Format Pertanyaan wawaneara
Waktu pelaksanaan : 23 Januari 2007
Kegiatan penyebaran format wawaneara dilakukan setelah
selesai diadakan tes akhir siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui tanggapan Slswa terhadap pembelajaran
matematika dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa.
Format wawaneara tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan
tentang pendapat siswa mengenai kartu skor partisipasi siswa
dan pemyataan-pernyataan tentang aktivitas siswa.
Pada tanggal 27 Januari 2007 diadakan wawaneara dengan
42
mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih banyak
mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Setelah semua rangkaian siklus I selesai, selanjutnya
dilakukan analisis dan refleksi untuk memperoIeh masukan
bagi rencana tindakan siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan
untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan penelitian
sebeIumnya dan hasil refleksi kegiatan siklus I ini akan
diaplikasikan pada siklus II.
b. SikIus II
I) Kegiatan I : Perencanaan tindakan siklus II
Waktu pelaksanaan : 29 Januari 2007
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan ini
adalah membuat skenario dan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan pada siklus II dengan menggunakan KSPS individu
dan kelompok. Pada kegiatan ini peneliti mempersiapkan hal
hal apa saja yang diperlukan pada saat pelaksanaan siklus II.
Hal-hal tersebut adalah materi apa saja yang akan dibahas, hasil
refleksi dari siklus I, bagaimana cara melaksanakannya dan
juga aktivitas-aktivitas apa saja yang harus diperbaiki dari
siswa dan guru sehingga pada siklus II motivasi siswa lebih
meningkat dari siklus I dan keinginan siswa untuk belajar
matematika menjadi lebih besar. Mengenai aktivitas apa saja
yang harus diperbaiki pada siklus II ini peneliti berdiskusi
dengan siswa untuk menentukan aktivitas-aktivitas tersebut.
2) Kegiatan 2 : Pelaksanaan Tindakan
Waktu pelaksanaan: 30 Januari - 06 Februari 2007
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
melaksanakan skenario dan rencana pembelajaran yang telah
direncanakan. Pada siklus ini oeneliti membagi siswa meniadi
43
perbadingan sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya
30°, 45° dan 60°, Menggunakan dalil pythagoras pada bangun
datar dan bangun ruang, dan menyelesaikan soal-soal cerita
dengan menggunakan dalil pythagoras.
Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini guru akan
memberikan beberapa soal untuk dikerjakan dalam batas waktu
tertentu, siswa yang telah menyelesaikan soal-soal yang
diberikan dapat dibawa ke depan dan dinilai oleh guru. Tetapi
setelah waktu yang ditetapkan habis, siswa yang belum selesai
tidak mendapat nilai dari guru, berarti jika siswa tidak
mendapat nilai dari guru siswa tersebut tidak mendapat skor
dan sebaliknya jika siswa mendapatkan nilai dari guru mereka
mendapat skor untuk aktivitas siswa yaitu "mengerjakan soal
dengan cepat".
Dalam pembelajaran kelompok pada siklus ini setiap
kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda yang harus
didiskusikan dan diselesaikan pada hari itu juga serta
kemudian dibahas di depan. Dalam hal ini guru dan dua
observer sebagai Pengamat jalannya kegiatan. Waktu
ditetapkan seefektif mungkin sehingga tidak banyak waktu
yang akan terbuang.
3) Kegiatan 3 : Pelaksanaan Tes Akhir Siklus II
Waktu pelaksanaan : 8 Februari 2007
Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan tes akhir
siklus II kepada selmuh siswa kelas VIII.7. Hasil tes tersebut
akan digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
siswa.
44
3) Kegiatan 4: Pembagian Format Pertanyaan Wawancara
Waktu pelaksanaan : 9 Februari 2007
Format pertanyaan diberikan kepada seluruh siswa kelas
VIII.7 untuk mengetahui tanggapan dan pendapat siswa tentang
metode yang telah dilaksanakan.
Tanggal 10 Februari 2007 kegiatan wawancara dilakukan di
luar jam pelajaran, untuk mendapatkan informasi dan
mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan kartu skor
individu dan kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung. Wawancara ini dilakukan terhadap beberapa orang
siswa yang dipilih dari kelas tinggi, sedang dan rendah untuk
meminta tanggapan mereka tentang pelaksanaan tindakan pada
siklus II. Selain itu untuk mengetahui pendapat kelompok
tentang bagaimana penerapan kartu skor partisipasi siswa yang
digunakan pada saat diskusi ke1ompok dilakukan wawancara
dengan perwakilan dari enam kelompok yang ada. Format
pertanyaan diberikan kepada se1uruh siswa kelas VIII.7 untuk
mengetahui tanggapan dan pendapat siswa tentang melode yang
telah dilaksanakan.
Analisis dan refleksi siklus II kembali dilakukan untuk
menilai pelaksanaan metode-metode dengan penggunaan kartu
skor partisipasi siswa. Refleksi ini dilakukan untuk menilai
apakah pelaksanaan penelitian tindakan ini telah dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran
matematika atau masih terdapat kekurangan. Penyempumaan
akan dilakukan apabila data yang diperoleh masih terdapat
kekurangan melalui siklus berikutnya.
F. HasH Intervensi Tindakan Yang diharapkan
Penelitian ini mengungkaokan masalah rendahnva motivasi siswa dalam
45
diperoleh dari hasi observasi awal penelitian. Kemudian dengan
memanfaatkan teori-teori yang ada sebagai bahan pendukung, dilakukan
penelitian tindakan yang aplikatif yaitu pemberian kartu skor partisipasi dalam
proses pembelajaran. Penerapan teknik ini dilakukan berdasarkan asumsi
bahwa motivasi belajar matematika siswa akan meningkat setelah diterapkan
teknik tersebut dalam proses pembelajaran.
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian tindakan ini
adalah meningkatnya motivasi siswa dalam belajar matematika. Sedangkan
yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah adalah
tercapainya standar ketuntasan hasil belajar minimum (SKHBM) yang
ditentukan oleh sekolah yaitu 6. Selain itu skor siswa yang diperoleh dari
kartu skor partisipasi selama pelaksanaan tindakan dijadikan sebagai informasi
peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran.
Pada penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, diciptakan
suasana kelas yang kompetitif yaitu dengan meberikan kartu skor partisipasi
siswa, yang berisi tentang penskoran aktivitas-aktivitas siswa selama
pembelajaran. Sebelumnya penentuan skor untuk setiap aktivitas-aktivitas
siswa, ditentukan berdasarkan diskusi antara peneliti dengan salah seorang
guru matematika di lokasi penelitian yang juga bertindak sebagai observer.
Agar siswa mau mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya, maka skor
yang telah dikumpulkan oleh siswa dikonversi ke dalam nilai, kemudian
dijadikan sebagai nilai tugas siswa. Dengan demikian diharapkan siswa dapat
termotivasi dalam belajar matematika. Sehingga perolehan skor yang banyak
menunjukkan suasana kelas yang kompetitif dan persaingan yang sehat.
Pada penelitian ini diupayakan untuk memberikan solusi terhadap masalah
yang dihadapi, yakni termotivasinya siswa dalam belajar matematika. Dengan
pemberian kartu skor partisipasi dalam pembelajaran matematika diharapkan
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga hasil belajar
siswapun dapat meningkat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Suciati, dkk
dalam buku belajar dan pembelajaran 2 bahwa terdapat hubungan antara
46
waktu tertentu maupun terhadap hasil belajar selanjutnya. Tingkat motivasi
belajar cenderung berkorelasi positif dengan hasil belajar, artinya semakin
tinggi/kuat tingkat motivasi belajar, semakin baik hasil belajar siswa3•
G. Data dan Sumber Data
I. Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa:
a. Data tes awal (pra penelitian) merupakan hasillJlangan harian siswa.
b. Skor partisipasi siswa yang termuat dalam bentuk kartu skor yang
memuat beberapa jenis aktivitas siswa yang diberi nilai atau skor.
c. Data tentang aktivitas siswa merupakan hasil pangamatan pada saat
dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi
pada setiap siklus.
d. Catatan lapangan, yaitu mencatat seluruh perubahan dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas.
e. Data hasil belajar siswa merupakan hasil ulangan harian (tes) kepada
seluruh siswa pada setiap akhir siklus dan tes akhir hasil belajar di
akhir penelitian.
f. Hasil wawancara dengan siswa mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki
dalam poses belajar mengajar di kelas, baik berupa kritik ataupun saran
yang akan dipertimbangkan kemudian sebagai langkah perbaikan.
g. Dokumentasi aktivitas siswa diambil pada setiap siklus.
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian tindakan ini adalah siswa, peneliti dan
observer.
H. Instrumen Pengumpulan Data
I. Kartu skor partisipasi siswa
2. Lembar tes akhir setiap siklus dan tes hasil belajar
47
3. Lembar observasi perubahan tingkah laku siswa setiap siklus
4. Angket wawancara (pectanyaan terbuka) untuk seluruh siswa
5. Angket motivasi belajar siswa
Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk
mengevaluasi hams valid. Oleh karena itu sebelum digunakan dalam
penelitian, instrumen tes hasil belajar dan angket motivasi belajar terlebih
dahulu diujicobakan untuk mengetahui dan mengukur validitas dan
reliabilitasnya.
a. Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur. Dalarn bahasa Indonesia "valid disebut dengan istilah
sahih'. Sebuah item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan
yang besar terhadap skor totaU Skor pada item menyebabkan skor total
menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa
sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai
kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan
korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus
korelasi. Dalarn menghitung validitas instrumen tes hasil belajar peneliti
menggunakan rumus korelasi biseriae
_Mp-M'Hrbi, - s -, q
Ybis : koefisien korelasi biserialMp : rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang
dicari validitasnyaM, : rerata skor totalS, : standar deviasi dari skor totalP : proporsi siswa yang menjawab benar
P = banyaknya siswa yang menjawab benarJumlah seluruh siswa
q : proporsi siswa yang menjawab salah (q = l-p)
48
Adapun untuk menghitung validitas instrumen angket digunakan rumus
product moment sebagai berikut:5
N LXY -(LXX'Ly)
N : Jumlah responden
X : Skor item total
Y : Skor total
b. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes. Suatu
tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. jUntuk menghitung besarnya
reliabilitas instmmen hasil belajar penelitr menggunakan mmus Kuder
Richardson (K-R. 20) sebagai berikut :6
r = [_k][S' -Lpq]11 k-l S'
Keterangan :
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = I - p)
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
: banyaknya item yang valid
: Varians tes
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen angketdigunakan rumus
Alpha Cronbach, yaitu:7
'Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Eva/uasi ... , h. 72.'-
49
Ii I : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan yang valid
L u, ' : jumlah varians skor tiap-tiap item
L U t 2 : varians total
Dimana rumus varians yang digunakan adalah:&
u' : Varians
LX :Jumlah nilai data
LX' :Jumlah kuadrat dari nilai data
N : Jumlah data
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati
setiap aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan kartu skor
partisipasi pada setiap siklus dan mencatat setiap kejadian yang teIjadi pada
saat pembelajaran berlangsung. Di akhir siklus peneliti memberikan soal tes,
dan format pertanyaan terbuka mengenai pendapat siswa tentang kartu skor
partisipasi. Selain itu peneliti juga memberikan tes hasil belajar diakhir
penelitian dan memberikan angket motivasi untuk seluruh siswa. Dokumentsi
mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran dilakukan pada setiap siklus.
J. Telrnik Pemeriksaan Keterpercayaan (Truswortltiness) Stndi
Pemeriksaan keabsahan atau keterpercayaan hasil temuan dari penelitian
tindakan ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
50
data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.9
Dalam pengecekan keabsahan data ini digunakan teknik triangulasi sumber,
penyidik dan teorL Triangulasi sumber yaitu teknik membandingkan dan
mengecek balik deraj at kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitataii: sedangkan triangulasi
penyidik yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya
uutuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Untuk
triangulasi teori yaitu digunakan sebagai penjelasan banding (rival
explanation).
K. Analisis Data dan Interpretasi HasH Analisis
Analisis data dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul.
Proses analisis data ini diawali dengan mendata seluruh data yang ada dari
berbagai sumber, baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Setelah itu
mengadakan reduksi data, menyusunnya dalam satuan-satuan serta
mengkategorikannya.
Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan data-data tentang aktivitas
guru dan siswa, diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis
data tersebut berlangsung pada saat pengumpulan data dengan pertimbangan
analisis dilakukan berdasarkan analisis logis.
Data yang berupa aktivitas siswa yang tercantum dalam lembar observasi
didiskusikan terlebih dalmlu dengan observer. Data yang terkumpul berupa
kalimat-kalimat dan data-data tentang aktivitas guru dan siswa ditulis menjadi
kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis data ini berguna uutuk membuat
perbaikan pada kegiatan siklus selanjutnya.
Menurut Hopkins dalam bukunya Introduction to Action Research yang
dikutip oleh Wati, bahwa proses analisis data memiliki empat tingkatan yaitu:
pengumpulan data, dimana mengumpulkan informasi-informasi bempa hasil
kerja siswa, hasil wawancara atau penelaah dokumen. Validasi, proses
51
sinkronisasi hasil temuan yang diperoleh. Proses tersebut dilakukan dengan
mengkaji hasil temuan dari berbagai sudut pandang dan berbagai pendapat
pihak yang berkaitan. Interpretasi, yakni kerja yang meliputi pengambilan
hipotesis yang telah divalidasikan dan tindakan mencocokkan dan
menghubungkan dengan teori yang ada. Yang terakhir adalah merencanakan
kembali perlakuan pada subjek untuk mendapatkan data yang lebih baik lagi
terhadap bukti-bukti yang diperoleh.
M. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan tindakan
Dalam penelitian tindakan ini karena keterbatasan peneliti dan dinilai
sudah adanya peningkatan motivasi belajar disertai dengan peningkatan hasil
belajar siswa maka penelitian dihentikan sampai dengan siklus II. Apabila
penelitian ini dilanjutkan maka akan dilakukan pengembangan dalam
penggunaan kartu skor partisipasi, yaitu penggunaan KSPS kelompok disertai
dengan pe1aksanaan teknik tutor sebaya dalam pembelajaran kelompok. Ini
berdasarkan temuan dalam penelitian yaitu secara tidak langsung siswa sudah
menerapkan teknik ini pada saat belajar kelompok. Beberapa siswa
memberikan penjelasan kepada anggota kelompoknya yang memang terlihat
memerlukan bimbingan untuk dapat memahami pelajaran atau soal yang
sedang didiskusikan. Sehingga untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya teknik
tutor sebaya sangat tepat dilakukan dalam diskusi kelompok.
BABIV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Pellelitian pendahuluall
Pelaksanaan penelitian pendahuluan dilakukan selama enam kali
pertemuan yaitu pada tangal 28, 30 November dan 1, 5, 7, 8 Desember
2006. Penelitian pendahuluan ini terdiri dari lima kali tatap muka dan satu
kali tes pada pokok bahasan persamaan linear dua variabeL
Selama penelitian pendahuluan peneliti mengamati segala aktivitas
siswa selama pembelajaran tanpa bantuan observer. Adapun hasil
penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tidak terdapat persiapan belajar yang dilakukan oleh siswa pada saat
pelajaran matematika akan dimulai. Hal ini ditandai masih banyak
siswa yang berada di luar kelas saat menunggu datangnya guru
matematika sambil bercanda dengan temannya.
b. Ketika guru akan memulai pelajaran matematika, terlihat hanya
beberapa orang siswa yang mempersiapkan buku sedangkan yang lain
masih ada yang bercanda dan mengobrol dengan ternan lainnya serta
belum mempersiapkan buku matematika. Mereka menunggu instruksi
dari guru terlebih dahulu untuk mempersiapkan buku dan alat tulis
lainnya.
c. Hanya beberapa orang siswa yang siap memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi pelajaran, sedangkan yang lainnya masih berbicara
dengan ternan sebangkunya dan ada yang diam sElia.
d. Proses pembelajaran pasif. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak
langsung menjawab apabila ditanya oleh gum, hanya beberapa orang
siswa yang mau maju mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk
terlebih dahulu oleh guru sedangkan yang lain masih terlihat malu dan
53
menemui kesulitan. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi antara
siswa dan gum.
e. Hasil belajar matematika siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dengan
hasil ulangan harian didapatkan masih banyaknya siswa yang
mendapat nilai di bawah standar ketuntasan hasil belajar minimum
(SKHBM) yang ditetapkan oleh sekolah, sehingga SKHBM belum
tercapainya.
f. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini
ditunjukkan hanya beberapa orang siswa yang berani bertanya
mengenai materi pelajaran dan sebagian besar siswa tidak menguasai
materi yang diberikan oleh gum serta masih banyak siswa yang malas
mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh gUlU.
g. Siswa tidak bersemangat mengikuti pelajaran matematika. Hal ini
ditunjukkan masih banyak siswa yang tidak memperhatikan gUlU
ketika sedang menjelaskan materi, beberapa orang siswa malas
mencatat pelajaran dan mengantuk pada saat belajar di kelas.
Adapun hasil tes penelitian pendahuluan pada pokok bahasan
persamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut:
Tabell.
Perolehan Nilai Tes Pendahuluan
Interval Nilai Frekuensi Persentaase
?: 8,0 2 5,71
7,5-7,9 1 2,86
7,0 -7,4 - -6,5 - 6,9 3 8,57
6,0 - 6,4 2 5,71
5,5 - 5,9 4 11,43
5,0 - 5,4 4 11,43
< 5,0 19 54,29
54
Keterangan: Rata-rata : 4,77NiIai tertinggi : 8,5NiIai terendah : 2SD : 1,03Siswa yang hadir : 35 OrangSiswa tidak hadir : 4 orangJumlah siswa : 39 orang
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai rata-rata ulangan harian siswa
masih sangat rendah, niIai rata-rata tersebut kurang dari 5. Bahkan masih
banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari 6, sedangkan standar
ketuntasan hasiI belajar minimum (SKHBM) yang ditetapkan oleh
sekolah adalah 6,00. Hal ini menunjukkan tujuan pembelajaran belum
tercapai karena hanya 8 orang siswa yang tuntas dalarn belajar yaitu siswa
yang mendapat nilai sesuai dengan SKHBM yang ditentukan. Delapan
orang siswa yang mendapat niIai sesuai dengan SKHBM yang ditentukan
tersebut antara lain siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 2 orang
(5,71 %), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 3 orang (8,57%),
siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9 sebanyak I orang (2,86%), dan siswa
yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan delapan sebanyak 2 orang
(5,71%).
Dari hasiI penelitian pendahuluan didapatkan bahwa hasil belajar siswa
rendah dikarenakan siswa malu bertanya jika menemui kesulitan, malas
mengerjakan latihan atau tugas dan PR yang diberikan oleh guru serta
semangat siswa dalam belajar sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan
adanya suatu tindalcan agar motivasi belajar siswa meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut maka dilakukan
suatu tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu
pemberian kartu skor partisipasi siswa. Pemberian kartu skor partisiapsi ini
dilakukan pada saat pembelajaran matematika siklus 1. Dengan pemberian
kartu skor partisispasi ini diharapkan akan dapat memotivasi siswa dalarn
belajar dan dalam melakukan segala aktivitas selarna proses
ne:mhp:l::tl::tr::ln
55
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada siklus I mated yang dibahas mengenai Dalil Pythagoras
dengan pokok bahasan kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, luas
persegi dan luas segitiga siku-siku, pembuktian dalil pythagoras,
menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga
jika diketahui panjang sisinya dan tdpel pythagoras. DaIam
penyampaian mated pada siklus satu ini peneliti menggunakan metode
ekspositod, yaitu guru menjelaskan mated pelajaran kemudian
dilanjutkan dengan latihan soal. Selain itu dalam menyajikan mated
peneliti juga menggunakan metode demonstrasi dan pendekatan
konstruktivisme, yaitu menjelaskan mated dengan menggunakan alat
peraga yang terbuat dad karton dan dengan alat peraga tersebut
peneliti mengkonstruksi siswa untuk menemukan konsep dasar rumus
dan lain sebagainya.
Kartu penskoran aktivitas siswa yang diterapkan pada siklus satu ini
adalah kartu skor partisipasi siswa individu. Adapun aktivitas siswa
yang dinilai dalam kartu skor partisipasi ini antara lain:
I) Siswa sudah berada di dalam kelas pada saat guru memasuki kelas
2) Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis
3) Menjawab pertanyaan guru tentang mated sebelumnya
4) Menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas
5) Memperhatikan guru
6) Ke depan mengeljakan soal
7) Mengerjakan soal dengan cepat
8) Mencatat materi pelajaran
9) Bertanya pada guru tentang materi pelajarall
10) Mellgerjakan soal-soallatihan yang debedkan guru
II) Mengerjakan pekerjaan rumah
12) Mengeriakan semua oekeriaan rumah
56
Penentuan aktivitas siswa pada siklus satu ini berdasarkan
permasalaban yang ditemukan oleh peneliti pada saat penelitian
pendahuluan dikelas VIII.7 SMP Islarniyab Ciputat. Adapun
pemberian skor pada tiap-tiap aktivitas tersebut berdasarkan hasil
diskusi antara peneliti dengan guru matematika di sekolab. Bentuk
kartu skor partisipasi siswa individu ini dapat dilihat pada larnpiran 2.
Pada siklus satu ini peneliti ingin melihat dan mengetabui apakab
dengan pemberian skor pada aktivitas siswa selarna pembelajaran
melalui kartu skor partisipasi siswa individu dapat meningkatkan
semangat siswa dalarn belajar matematika sehingga motivasi siswa
untuk belajar matematika dapat meningkat.
b. Tabap Pelaksanaan
Tabap pelaksanaan siklus I terdiri dari empat kali pertemuan. Pokok
babasan yang disajikan adalab kuadrat dan akar kuadrat suatu
bilangan, luas persegi dan luas segitiga siku·-siku, pembuktian dalil
pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan
jenis segitiga jika diketabui panjang sisinya dan tripel pythagoras.
Rencana pembelajaran siklus I dapat dilihat pada larnpiran I. Adapun
uraian proses pembelajaran siklus I adalab sebagai berikut:
I) Pertemuan pertarna, Selasa / 16 Januari 2007
Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus satu ini dimulai
pada hari selasa, tanggal 16 Januari 2007. Kegiatan pembelajaran
ini dilaksanakan dalam waktu dua jam pelajaran dengan 40 menit
untuk setiap jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan
pertama ini dimulai pada pukul 08.20 sampai dengan 09.40 BBW\.
Terdapat 5 orang siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini, dua
orang diantaranya sakit dan tiga orang lail111ya tidak ada
keterangan.
Dua orang observer satu diantaranya guru matematika hadir
untuk membantu oeneliti dalarn melakukan oenelitian. ~ehin
57
pembelajaran guru matematika juga memberikan penilaian
terhadap peneliti pada saat mengajar di kelas. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran dan
pembelajaran pada tahap berikutnya. Jadi ada keseimbangan antara
siswa yang belajar dan guru yang mengajar.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan peneliti memberikan
penjelasan materi mengenai kuadrat dan akar kuadarat suatu
bilangan kemudian memberikan latihan soal. Kemudian peneliti
melanjutkan menjelaskan materi mengenai luas persegi dan luas
segitiga siku-siku dengan menggunakan alat peraga yang terbuat
dari karton dan mengkonstruksi siswa untuk dapat menemukan
konsep luas persegi dan luas segitiga. Setelah itu peneliti kembali
memberikan latihan soal dan diakhir pembelajaran peneliti
memberikan PR sebanyak tiga soal.
Pemberian skor pada siswa dimulai pada saat peneiti memasuki
ke1as. Bagi siswa yang sudah berada di dalam kelas pada saat
peneliti (guru) memasuki kelas mendapat skor 1 point sesuai yang
tertera dalam kartu skor partisipasi. Kemudian siswa menyiapkan
buku pelajaran dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai dan
sebelurn diperintahkan oleh guru mendapat skor 2 sesuai yang ada
dalam kartu skor. Selama proses pembelajaran berlangsung dua
observer mengamati setiap aktivitas siswa dan memberikan skor
bagi siwa yang melakukan aktivitas-aktivitas sesuai dengan yang
ada dalam kartu skor partisipasi siswa.
2) Pertemuan kedua, Kamis /18 Januari 2007
Pertemuan kedua kegiatan belajar mengajar siklus satu
dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Januari 2007. Kegiatan
pembelajaran ini dimulai pada pukul 08.20 sampai dengan 09.40
BBWl. Jumlah siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini ada dua
58
kali ini adalah pembuktian dalil pythagoras dan menghitung
panjang sisi segitiga siku-siku.
Diawal pertemuan peneliti meminta siswa untuk
mengumpulkan PRo Bagi siswa yang mengerjakan PR mendapat
skor "mengerjakan pekerjaan rumah" sesuai kriteria yang ada
dalam kartu skor. Pada saat itu ada tujuh orang siswa yang tidak
mengumpulkan PR karena tidak masuk waktu pertemuan pertama
dan ada yang lupa membawa buku PR nya.
Kegiatan pembelajaran kali ini agak berbeda dengan
pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran dimulai dengan peneliti
(guru) menuntun siswa untuk menemukan konsep dalil pythagoras
kemudian sebelum peneliti memberikan contoh soal mengenai
penerapan dalil pythagoras untuk menghitung sisi segitiga siku
siku, peneliti membagikan lembar kerja siswa yang berisi satu soal
menghitung panjang sisi segitiga siku-siku. Peneliti meminta siswa
untuk mengeJjakan soal tersebut dalam batas waktu yang
ditentukan, yaitu lima menit. Bagi siswa yangdapat menyelesaikan
soal tersebut dalam batas waktu yang telahditentukan mendapat
skor tiga point sesuai dengan yang ada dalam kartu skor partisipasi
yaitu " mengeJjakan soal dengan cepat". Pada saat itu ada enam
orang siswa yang dapat menyelesaikan soal dalam batas waktu
tersebut. Hal ini dilakukan untuk menguji kemampuan siswa dan
untuk memberikan motivasi kepada siswadalam belajar sehingga
siswa saling bersaing dalam belajar. Diakhir pembelajaran peneliti
memberikan PR sebanyak dua soal.
3) Pertemuan ketiga, Jum'at /19 Januari 2007
Jum'at, 19 Januari 2007 pertemuan ketiga untuk siklus I
dilaksanakan. Kegiatan bel'\iar mengajar kali ini dimulai pada
pukul 10.00 sampai dengan 11.20 BBWI. Materi yang diajarkan
pada pertemuan ini mengenai menentukan jenis segitiga jika
59
Sebelum memasuki materi terlebih dahulu peneliti meminta siswa
untuk mengumpulkan PR dan beberapa orang siswa diminta untuk
mengeIjakannya di papan tulis. Siswa yang maju ke depan
mengerjakan PR mendapat skor "ke depan mengerjakan soal". Ada
empat orang siswa yang bersedia maju ke c1epan untuk mengerjaka
PR pada saat ini.
Penjelasan materi pembelajaran dimulai dengan peneliti
menunjukkan jenis-jenis segitiga yang terbuat dari karton yang
telah dibuat sebelunmya, setelah itu dilanjutkan menjelaskan
materi dan memberikan contoh soal. Dua soal diberikan kepada
siswa untuk dikerjakan dalam waktu lima menit. Ada sepuluh
orang siswa yang berhasil pada saat ini dan sepuluh orang siswa
tersebut mendapat skor "mengerjakan soal dengan cepat".
Setelah membahas soal bersama, peneliti melanjutkan
menjelaskan materi mengenai tripel Pythagoras. Pembelajaran
berakhir setelah peneliti memberikan latihan soal kemudian
beberapa orang siswa diminta untuk mengerjakannya di papan tulis
dan membahasnya bersama. Di akhir pembelajaran peneliti
memberikan PR sebanyak tiga soal.
4) Pertemuan keempat, Selasa/23 Januari 2007
Siklus I berakhir pada hari selasa, 23 Januari 2007. Peneliti
memberikan soal tes kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebanyak
lima soal dalam bentuk soal esay. Tes tersebut dilaksanakan dalam
dua jam pelajaran. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi yang telah diajarkan dalam tiga kali pertemuan.
Setelah pelaksanaan tes selesai, pada jam istirahat peneliti
membagikan format pertanyaan terbuka kepada seluruh siswa. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai kartu
skor partisipasi siswa yang digunakan dalam pembelajaran
matematika.
60
Hari sabtu, 27 Januari 2007 pada saat jam istirahat peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa yang dipilih
dari kelas tinggi, rendah dan sedang. Wawancara ini dilakukan
untuk mendapatkan inforrnasi yang lebih valid mengenai pendapat
siswa tentang penerapan kartu skor partisipasi dalam pembelajaran
matematika.
Selama kegiatan siklus I peneliti dibantu oleh dua observer untuk
mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.
Dua observer tersebut adalah:
1) Guru Matematika yang mengajar di lokasi penelitian, SMP
Islamiyah Ciputat.
2) Guru Bahasa Inggris yang mengajar dilokasi penelitian, SMP
lslamiyah Ciputat.
Guru matematika membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas
siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi. Selain itu guru matematika juga melakukan observasi dan
penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan tindakan, guna
mendapatkan inforrnasi untuk peningkatan kualitas pengajaran dalam
rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Guru bahasa
ingris membantu peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
pembelajaran dengan menggwlakan lembar observasi seperti halnya
guru matematika. Namun guru bahasa inggris tidak melakukan
pengamatan dan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan
tindakan.
Hasil pengamatan aktivitas siswa selama siklus I dapat dilihat pada
tabel berikut:
61
Tabel2.
Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika Siklus I
Banyak Siswa Yang Melakukan AktivitasRata-rata
No Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ke-Persentase
1 2 31 Siswa Sudah berada di 33 35 37 97,22%
dalam kelas pada saat(97,06%) (94,59%) (100%)
guru memasuki kelas2 Menyiapkan buku 28 31 36 87,81%
pelajaran dan alat tulis(82,35%) (83,78%) (97,3%)
3 Menjawab pertanyaan 6 8 7 19,40%guru tentang materi
(17,65%) (21,62%) (18,92%)sebelumnva
4 Menjawab pertanyaan 5 6 7 16,62%guru tentang materi
(14,71%) (16,22%) (18,92%)yang dibahas
5 Memperhatikan guru 29 32 35 88,79%
(85,29%) (86,49%) (94,59%)
6 Ke depan mengerjakan 2 4 6 10,97%soal
(5,88%) (10,81%) (16,22%)
7 Mengerjakan soal 4 6 10 18,34%dengan eepat
(11,76%) (16,22%) (27,03%)
8 Meneatat materi 30 33 35 90,67%pelajaran
(88,24%) (89,19%) (94,59%)
9 Bertanya pada guru 3 4 4 10,15%tentang materi (8,82%) (10,81%) (10,81%)pelajaran
10 Mengerjakan soal-soal 26 30 34 83,15%latihan yang diberikan
(76,47%) (81,1%) (91,89%)guru
11 MengeQakan pekeQaan - 28 30 78,38%rumah
(75,68%) (81,08%)
12 Mengerjakan semua - 23 27 67,57%pekerjaan rumah
(62,16%) (72,97%)
13 Mengerjakan semua - 8 19 36,49%pekerjaan rumah dan
(21,62%) (51,35%)iawaban benar
62
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh infonnasi bahwa rata-rata
persentase siswa yang sudah berada di dalam kelas pada saat guru
memasuki kelas sebanyak 97,22%. Pada saat guru memasuki kelas
terlihat siswa sudah berada di tempat duduknya masing-masing. Pada
kegiatan penelitian pendahuluan banyak siswa yang bercanda di luar
kelas sambil menunggu gum datang. Mereka masuk kelas ketika guru
sudah datang dan setelah mendapat teguran dari guru untuk masuk
kelas.
Rata-rata persentase siswa pada aktivitas menyiapkan buku
pelajaran dan alat tulis sebanyak 87,81 %. Hal ini juga menunjukkan
adanya peningkatan jika dibandingkan dengan penelitian pendahuluan.
Pada kegiatan penelitian pendahuluan siswa akan menyiapkan buku
pelajaran dan alat tulis setelah mendapat: perintah dari guru.
Berdasarkan hasil pada siklus I ini menunjnkkan bahwa siswa terlihat
sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran matematika.
Aktivitas selanjutnya menjawab pertanyaan gum tentang materi
sebelumnya sebesar 19,40% dan menjawab pertanyaan guru tentang
materi yang dibahas sebesar 16,62%. Dari tabel di atas diperoleh
infonnasi bahwa ada siswa yang bertanya pada guru tentang materi
pelajaran pada setiap pertemuan. Hal ini mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan penelitian pendahuluan. Pada kegiatan penelitian
pendahuluan hanya ada 2 orang siswa yang berani menjawab
pertanyaan dari guru, karena sebelumnya mereka malu dan takut salah.
Hal itu pun mereka lakukan apabila terlebih dahulu ditunjuk oleh guru.
Aktivitas memperhatikan guru sebesar 88,79%. Persentase ini
cukup besar dan ini memberikan infonnasi bahwa adanya peningkatan
jika dibandingkan dengan penelitian pendahuluan. Pada kegiatan
penelitian pendahuluan, pada saat guru menjelaskan hanya beberapa
orang siswa saja yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Masih hanvak siswa van" hercancla clen"an ternan sehan"kllnva clan
63
pelajaran. Dengan adanya persentase yang cukup besar pada aktivitas
ini menunjukkan bahwa siswa sudah mempunyai motivasi untuk
belajar.
Dokumentasi aktivitas siswa memperhatikan guru pada sildus I
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambal'1.
Aktivitas Siswa Memperhatilmn Penjelasan Guru Pada Siklus I
Aktivitas ke depan mengerjakan soal pada kegiatan siklus I ini
sebesar 10,97% yaitu sebanyak 12 orang dengan perinciarl 2 orang
pada pertemuan pertama, 4 orang pada pertemuan kedua dan 6 orang
pada peltemua ketiga. Jika dibandingkan dengan penelitian
pendahuluan aktivitas ini mengalami kemajuan. Pada penelitian
pendahuluan siswa melakukan aktivitas ini apabila ditunjuk terlebih
dahulu oleh guru, itu pun hanya beberapa orang siswa saja yang
bersedia sedangkan siswa laitltlya masih terlihat malu dan takut salah.
Aktivitas laitltlya yaitu mengeJjakan soal dengan cepat sebesar
18,34%. Aktivitas ini merupakan aktivitas barn dimana peneliti
memberikan batas waktu mengeljakan soal kepada siswa. Pada saat
penelitian pendahuluan aktivitas ini dilakukan namtltl peneliti tidak
memberikan batas waktu kepada siswa.T"<> 1 .' 1,· ••
64
Gambar2.
Aktivitas 8isvva Ke Depan Mengerjakan 80al Pada Sildus I
Aktivitas selanjutnya mencatat materi pelajaran, rata-rata persentase
aktivitas ini sebesar 90,67%. Persentase yang cukup besar. Pada
aktivitas illi didapat hanya 2 sampai 3 orang siswa yang tidak mencatat
pada saat belajar. Ini menunjukkan adanya peningkatan dimana pada
saat penelitian pendahuluan masih ada 6 sampai 10 orang siswa yang
tidak mencatat. Apabila gum berkeliling untuk memeriksa catatan
siswa bamlah mereka mencatat. Pada penelitian pendahuluan siswa
masih terlihat malas untuk melakukan aktivitas ini. Apabila peneliti
menegur siswa tersebut baru kemudian mereka mencatat.
Dokumentasi aktivitas siswa mencatat materi pelajaran pada siklus I
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
65
Aktivitas siswa bertanya tentang materi pelajaran, dari tabel di atas
didapatkan rata-rata persentase sebesar 10,15% yaitu sebanyak 11
orang dengan rincian 3 orang pada pertemuan pertama, 4 orang pada
pertemuan kedua dan 4 orang pada pertemuan. ketiga.. Persentase ini
mungkin terbilang masih kurang, namun apabila dibandingkan dengan
penelitian pendahuluan ini bisa dinilai lebih baik. Pada saat penelitian
pendahuluan hanya ada 2 orang siswa yang berani bertanya sedangkan
yang lainnya hanya diam saja. Pada siklus I ini siswa sudah mulai
berani untuk mengungkapkan kesulitannya walaupun masih terlihat
malu-malu.
Rata-rata persentase aktivitas mengeljakan latihan soal yang
diberikan oleh guru sebesar 83,15% dengan perincian 26 orang pada
pertemuan pertama, 30 orang pada peliemuan kedua dan 34 orang pada
pertemuan ketiga. lni menunjukkan adanya peningkatan jika
dibandingkan dengan penelitian pendahuluan dimana masih banyak
siswa yang tidak melakukan aktivitas ini. Padapenelitian pendahuluan
siswa masih terlihat malas untuk melakukan aktivitas ini. Aktivitas
selanjutnya pada kegiatan siklus I yang mengalami peningkatan yaitu
pada aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah terlihat pada tabel sebesar
78,36%, mengerjakan semua pekerjaan rumah sebesar 67,57% dan
mengerjakan semua pekerjaan rumah dan jawaban benar sebesar
36,49%. Pada kegiatan penelitian pendahuluan masih banyak siswa
yang tidak melakukan aktivitas ini mereka terlihat cuek dan santai
walaupun belum mengerjakan PR nya. Pada saat peneliti melakukan
pemeriksaan dan meminta siswa untuk mengumpulkan PR nya, banyak
. t k "8 I B I" "B b' ISlswa yang menga a an aya upa, u......., u.. ga lsa, saa nya
susah But" serta masih banyak siswa yang mengeljakan PR nya pada
saat peneliti memasuki kelas untuk memulai belajar.
Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan soal-soal latihan yang
rHhprilnm 0111'11 rhm!-lt r1ilih~t n~rl~ a::lmh~l' hp.rilt-llt·
66
Gambar4.
Aktivitas Siswa Mengel'jakan Soal-Soal Latihan Yang Dibel'i1rnn Oleh
Gum Pada Sildus I
HasH total perolehan skor pada siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel3.
Perolehan Total Skor dan Nilai HasilKonversi Skor Siswa pada
Kegiatan Siklus I
No Interval Pel'Olehan Total Skol' Nilai Fl'ekuensi Persenta5e
1 21 -24 9 - -2 17 - 20 8 1 2,56
3 13 - 16 7 11 28,21
4 9 - 12 6 14 35,90
5 5-8 5 12 30,77
6 1-4 4 1 2,56
Keterangan: Skor tertmggl : 19Skor terendah : 4Rata-rata skor : 10,44Jumlah siswa : 39
Rata-rata mlal konversl : 5,97Nilai konversi tertinggi : 8Nilai konversi terendah : 4SD : 0,89
Berdasarkan tabel di atas perolehan nilai hasil konversi skor selama tiga
kali pertemuan terlihat cukup baik karena lebih dari 50% siswa mendapat
67
orang mendapat nilai 7 dan 1 orang mendapat nilai 8. Daftar total perolehan
nilai hasil konversi skor siswa dapat dilihat pada lampiran 17.
Hasil belajar siswa selarna siklus I diperoleh dari tes siklus pada
pertemuan ke empat. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel4.
Perolehan Nilai Tes Siklus I
Interval Nilai Frekuensi Persentaase
~ 8,0 3 8,11
7,5-7,9 I 2,70
7,0 -7,4 2 5,41
6,5 - 6,9 2 5,41
6,0 - 6,4 4 10,81
5,5 - 5,9 5 13,51
5,0 - 5,4 8 21,62
< 5,0 12 32,43
Keterangan: Rata-rataNilai tertinggiN i1ai terendahSDSiswa yang hadirSiswa tidak hadirJumlah siswa
: 5,52: 8,8: 4: 1,09: 37 orang: 2 orang:39 orang
Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata pada siklus I mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada
penelitian pendahuluan yaitu 4,77 pada penelitian pendahuluan dan
5,52 pada siklus 1. Siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan
SKHBM yang ditetapkan pada siklus I ini sebanyak 12 orang, dengan
rincian siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 4 orang
(10,81%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 2 orang
(5,41 %), siswa yang mendapat nilai 7,0 7,4 sebanyak 2 orang
(5,41 %), siswa yang mendapat nilai 7,5 7,9 sebanyak 1 orang
(2,70%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dad sarna dengan
68
siswa yang mendapat nilai sesuai dengan SKHBM yang ditetapkan
sebanyak 8 orang yang terdiri dmi siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4
sebanyak 2 orang (5,71%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9
sebanyak 3 orang (8,57%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9
sebanyak I orang (2,86%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari
smna dengan delapan sebanyak 2 orang (5,71 %)
c. Tahap Analisis
Selasa, 16 Januari 2007 ketika pertmna kali pembelajaran
matematika dilaksmlakan masih ada beberapa orang yang belum
mendapatkan kartu skor partisipasi karena pada saat peneliti
mensosialisasikan kartu skor tersebut beberapa orang siswa itu tidak
masuk sekolah. Hal ini menyebabkan tergmlggunya waktu belajar,
karena peneliti haInS terlebih dahulu membagikan kartu skor
partisipasi kepada beberapa orang siswa tersebut. Pada saat itu suasana
kelas menjadi rmnai. A2: "Bu ... saya belurn, bu 1", F2: "Bu ... saya
dong, Bu 1", HI: Bu... (disebutkan nama salah satu siswa..) belurn nih,
Bu.. !". Suasana tersebut dapat diatasi beberapa saat kemudian setelah
salah seorang siswa mengingatkan supaya tidak berisik.
Pada saat beberapa orang siswa maju ke depan untuk mengerjakan
soal latihan dan jawabannya salah siswa lain cenderung mengejeknya.
H4: "Hey ... (disebutkan siswa) itukan jawabannya salah", "Bu ... ,
itukan jawabannya salah ya bu ", "Saya aja deh bu yang rnaju ", Coba
tadi saya rnaju kan bisa dapet skor", EI: Bu ... jawabannya 5 kan
Bu..1". Hal ini bisa diatasi setelah peneliti mengingatkan siswa agar
jangan mengejek temannya dan memberi kesempatan kepada siswa
tersebut untuk memperbaikijawabalmya.
Masih pada siklus 1 Kmnis, 18 Januari 2007 ketika menjawab
pertanyaan mengenai materi sebelumnya, beberapa orang siswa
menjawabnya dengan sengaja berteriak sangat keras sehingga
membuat kelas meniadi lmduh. Pada saat neneliti memherikan soal
69
yang pindah tempat duduk karena ingin bertanya kepada siswa yang
lebih pandai. Hal ini membuat kelas menjadi tidak kondusif karena ada
beberapa orang siswa yang berjalan-jalan menuju tempat duduk siswa
lain. Pada saat waktu yang ditentukan habis siswa yang dapat
menyelesaikan soal tersebut berkerumun di depan meja guru untuk
mengetahui hasH koreksian dan ini membuat suasana kelas tidak
kondusif.
Jum'at 19, Januari 2007 pada waktu peneliti meminta siswa untuk
mengumpulkan PR, semua siswa mengumpulkan dan ketika peneliti
menanyakan PR tersebut di kerjakan di rumah atau di sekolah, semua
siswa kompak menjawab "di rumah, Bu.. ". Pada waktu peneliti
memberikan 1atihan soal untuk dikerjakan dalarn batas waktu tertentu,
siswa cenderung meminta tarnbahan waktu karena pada waktu
pengerjaan soa1 sebe1umnya mereka merasa terlalu terburu-buru.
d. Tahap Refleksi
Rarnainya siswa menjawab pertanyaan pada saat guru memberikan
pertanyaan mengenai materi pelajaran membuat suasana kelas tidak
kondusif. Untuk mengatasi hal ini perlu digunakan cara atau metode
bertanya yaitu memberikan pertanyaan secara individu kepada tiap-tiap
siswa atau memberikan pertanyaan terbuka kepada siswa, siswa boleh
menjawab dengan terlebih dahulu menunjuk tal1gan.
Banyak siswa pindah tempat duduk ketika peneliti memberikan
latihan soal, ini menunjukkan siswa membutuhkan bantuan siswa lain
untuk dapat menyelesaikan soa1 yang diberikan oleh guru. Untuk
sik1us II pembelajaran akan dilakukan dengan metode diskusi
kelompok sehingga siswa bisa dengan bebas mendiskusikan soal-soal
dengan ternan sekelompoknya. Hal ini juga untuk menjadikan siswa
tidak bosan dengan suasana pembelajaran yang baru.
Untuk lebih meningkatkan motivasi dan keaktivan siswa dalarn
pembe1aiaran. pada siklus II selain kartu skor nartisinasi individu imm
70
berdasarkan temuan peneliti pada siklus I dimana dalam mengerjakan
latihan beberapa siswa membutuhkan bantuan dari ternan yang lain
untuk menjelaskan cara penyelesaian soal-soallatihan tersebut.
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan siklus I dan hasil evaluasi
siklus I maka dapat dikemukakan bahwa motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika sudah ada peningkatan namun tidak terlalu
tinggi dan belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini terlihat dari
siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan SKHBM yang ditetapkan
hanya 12 orang dengan rincian antara lain siswa yang mendapat nilai
6,0 - 6,4 sebanyak 4 orang (10,81%), siswa yang mendapat nilai 6,5
6,9 sebanyak 2 orang (5,41%), siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4
sebanyak 2 orang (5,41%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9
sebanyak I orang (2,70%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari
sarna dengan delapan sebanyak 3 orang (8,11%). Berdasarkan
pengamatan yang terjadi di dalam kelas selama pembelajaran, masih
ada siswa yang belum menggunakan kesempatan yang diberikan oleh
guru untuk melakukan beberapa aktivitas .seperti bertanya tentang
materi pelajaran, menjawab pertanyaan guru dan lain sebagainya.
Hasil observasi/pengamatan observer terhadap peneliti pada saat
melaksanakan tindakan terlihat cukup baik. Hanya saja peneliti masih
harus lebih meningkatkan penguasaan ruang, teknik dan volume serta
nada berbicara pada saat mengajar. Hasil pengamatan observer
terhadap peneliti dapat dilihat pada lampiran.
3. Sildus II
a. Tahap perencanaan
Pada siklus II kartu penskoran yang akan digunakan adalah kartu
skor partisipasi individu dan kelompok, hal ini dilakukan atas dasar
tenman penelitian pada siklus I dimana siswa cenderung membutuhkan
bantuan siswa lain dalam belajar terutama dalam menyelesaikan soal
soal yang diberikan oleh guru dan pennintaan siswa yang
71
pada siklus 11 ini mengenai perbandingan sisi·sisi segitiga siku-siku
yang salah satu sudutnya 30°, 60° dan 45°, menggunakan dalil
Pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang dan menyelesaikan
soal-soal cerita dengan menggunakan dalil Pythagoras.
Metode yang akan digunakan oleh peneliti dalam menyampaikan
pelajaran pada siklus 11 ini adalah metode akspositori dan diskusi
kelompok. Pembelajaran dimulai dengan terlebih dahulu peneliti
memberikan penjelasan materi, kemudian memberikan beberapa soal
untuk didiskusikan oleh tiap-tiap kelompok dan hasilnya dibahas di
depan.
Aktivitas yang tercantum dalam kartu skor partisipasi kelompok
pada siklus 11 ini antara lain:
1) Pembagian tugas yang jelas antar anggota kelompok
2) Anggota kelompok saling bekerja sama
3) Dapat menyelesaikan tugas tepat waktu
4) Langkah-langkah perhitungan lengkap dan benar
5) Penjelasan jawaban dapat dimengerti
6) Menjawab pertanyaan kelompok lain
Penentuan aktivitas siswa pada kartu skor partisipasi kelompok ini
berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru matematika yang
merupakan observer pada penelitian inL Pada siklus 11 ini peneliti
ingin mengetahui apakah motivasi siwa dapat lebih meningkat dari
siklus 1 dengan pemberian kartu skor partisipasi individu dan
kelompok. Bentuk kartu skor partisipasi kelompok ini dapat dilihat
pada lampiran 3.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus 11 dimulai pada hari
selasa, 30 Januari 2007. Pertemuan pertanla untuk siklus 11 ini
seharusnya dilaksanakan pada hari kamis 25 Januari 2007, namun
72
dilihat pada lampiran 1. Adapun uraian proses pembelajaran siklus II
adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama, Selasa / 30 Januari 2007
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah
perbandingan sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30°,
60° dan 45°. Empat orang siswa tidak hadir pada pertemuan ini,
dua diantaranya sakit dan dua orang izin. Pada tahap pelaksanaan
ini gum matematika hadir untuk kembali memberikan penilaian
kepada peneliti pada saat mengajar dan membantu peneliti
mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran
Pembelajaran dimulai dengan terlebih dahulu peneliti
memberikan penjelasan materi mengenai perbandingan sisi segitiga
siku-siku yang salah satu sudutnya 30°, 60° dan 45°, kemudian
memberikan eontoh soal dan mengerjakarmya bersama dengan
siswa. Setelah itu peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok
dengan setiap kelompok terdiri atas 6/7 orang. Setelah semua
kelompok terbentuk peneliti memberikan latihan soal dan meminta
tiap-tiap kelompok untuk mengerjakan dan mendiskusikarmya.
Setelah selesai peneliti meminta tiap-tiap kelompok untuk
mengumpulkan hasilnya, menuliskarmya di papan tulis serta
menjelaskan jawaban tersebut kepada kelompok lain. Pada saat ini
setelah kelompok yang mandapat giliran maju ke depan
menuliskan jawaban di papan tulis dan menjelaskan jawabarmya,
kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok
yang didepan hams siap menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Aktivitas ini dilakukan sesuai dengan aktivitas yang ada dalam
kartu skor partisipasi kelompok.. Penilaian kelompok dilakukan
oleh kelompok lain yang ditentukan oleh peneliti sebelumnya.
Diakhir pembelajaran peneliti memberikan PR sebanyak dua soal.
73
2) Pertemuan kedua, Kamis/Ol Februari 2007
Kamis, 01 Februari 2007 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk yang kedua kalinya pada siklus II dilakukan. Setelah
membahas PR selama 10 menit peneliti memberikan penjelasan
materi mengenai penerapan dalil Pythagoras pada bangun datar dan
bangun ruang. Setelah itu peneliti meminta siswa untuk berkumpul
sesuai dengan kelompoknya yang telah ditentukan pada pertemuan
sebelwnnya. Kemudian membagikan LKS yang berisi satu soal
essay yang berbeda untuk tiap-tiap kelompok. Peneliti memintan
tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut dalam waktu
10 menit. Setelah itu masing-masing kelompok diminta untuk
menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskannya secara
bergantian. Apabila jawabannya benar ke1ompok tersebut
mendapatkan skor "ke depan mengerjakan soal" dan "mengeIjakan
soal dengan cepat". Penilaian ke1ompok dilakukan pada saat iui
seperti halnya pada pertemuan pertama.
3) Pertemuan ketiga, Selasa/06 Februari 2007
Selasa, 6 Februari 2007 pembelajaran siklus II dilakukan untuk
yang ketiga kalinya. Materi yang dipelajari pada pertemuan kali ini
adalah menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil
Pythagoras. Di awal pembelajaran setelah peneliti meminta siswa
untuk duduk berkumpul dengan ke1ompoknya masing-masing,
peneliti langsung membagikan LKS kepada tiap-tiap kelompok.
LKS tersebut bersisi satu soal yang berbeda untuk tiap-tiap
kelompok. Kartu penskoran kelompok digunakan pada saat ini.
Tiap-tiap kelompok diminta untuk menye1esaikan soal tersebut
dalam waktu yang ditentukan kemudian membahasnya di depan.
Pada saat diskusi kelompok sampai membahas soal di depan, satu
orang perwakilan kelompok lain diminta untuk menilai dengan
memHwnakan kartu skor nartisinasi kelomnok.
74
4) Pertemuan keempat, Kamis/08 Februari 2007
Pertemuan keempat merupakan pelaksanaan tes siklus II.
Pelaksanaan tes ini pada hari Kamis, 08 Februari 2007. Peneliti
memberikan soal tes kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebanyak
lima soal dalam bentuk soal esay. Soal yang dibuat disesuaikan
dengan materi yang telah dibahas pada saat pelaksanaan siklus II.
Tes tersebut dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Tes ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang
telah diajarkan dalam tiga kali pertemuan dan untuk mengetahui
apakah ada peningkatan hasH bel:uar al1tara siklus I dengan siklus
II.
Hari Jum'at, 09 Februari 2007 peneliti membagikan format
pertanyaan terbuka kepada seluruh siswa mengenai pembelajaran
matematika dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa
individu dan kelompok selama pembelajaran siklus II. Hal ini
dilakukan wltuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan
kartu skor partisipasi siswa individu dan kelompok yang
digunakan dalam pembelajaran matematika.
Hari sabtu, 10 Februari 2007 pada saat jam istirahat peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa yang dipilih
dari kelas tinggi, rendah dan sedang. Hal ini dilakukan untuk
memberikan informasi yang lebih valid mengenai pendapat siswa
selama pembelajaran siklus II dengan menggunakan kartu skor
partisipasi siswa individu dan kelompok.
Se1ama kegiatan siklus II peneliti dibantu oleh dua observer
untuk mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar
observasi. Dua observer tersebut adalah juga observer pada saat
pelaksanaan siklus I. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
75
Tabel5.
Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Matematika Siklns II
Banya" Siswa Yang Mela"u"an A"tivitas
Pada Pertemuan Ke-Rata-rata
No Aktivitas SiswaPersentase
1 2 3
1 Siswa Sudah berada di 35 39 36 100%dalam kelas pada saat (100%) (100%) (100%)guru memasuki kelas
2 Menyiapkan buku 35 37 36 98,29%pelajaran dan alat tulis (100%) (94,87%) (100%)
3 Menjawab pertanyaan 5 7 6 16,30%guru tentang materi (14,29%) (17,95%) (16,67)sebelumnva
4 Menjawab pertanyaan 6 8 8 19,96%guru tentang materi (17,14%) (20,51 %) (22,22%)vang dibahas
5 Memperhatikan guru 33 35 35 93,75%
(94,29%) (89,74%) (97,22%)
6 Ke depan mengeljakan 3 3 - 5,42%soal (8,57%) (7,69%)
7 Mengeljakan soal 18 19 - 33,38%dengan eepat (51,43%) (48,72%)
8 Meneatat materi 35 39 36 100%pelajaran (100%) (100%) (100%)
9 Bertanya pada guru 7 6 10 21,05%tentang materi (20,00%) (\5,38%) (27,78%)pelajaran
10 Mengerjakan soal-soal 32 35 34 91,87%latihan yang diberikan (91,43%) (89,74%) (94,44%)guru
11 MengeDakan pekeDaan - 37 36 97,44%rumah (94,87%) (100%)
12 Mengerjakan semua - 32 27 78,53%pekerjaan rumah (82,05%) (75,00%)
13 Mengerjakan semua - 22 19 54,60%pekerjaan rumah dan (56,41%) (52,78%)iawaban benar
Keterangan : Jumlah Slswa pada pertemuan ke I - 35 orang
76
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa persentase aktivitas
siswa pada kegiatan siklus II mengalarni peningkatan dari persentase
kegiatan siklus 1. Pada kegiatan siklus II rata-rata persentase aktivitas
siswa mengeljakan soal dengan cepat sebesar 33,38%, sedangkan pada
kegiatan siklus I rata-rata persentase aktivitas ini sebesar 18,34%.
Berdasarkan pengarnatan dan wawancara terhadap siswa mengenai
aktivitas 1m, siswa merasa sangat teltantang untuk dapat
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dalarn waktu yang
ditentukan dan mereka merasa ini adalah sebuah persaingan atau
kompetisi yang harus dimenangkan. Menurut mereka apabila mereka
dapat menyelesaikan soal tersebut sesuai waktu yang ditetapkan dan
jawaban mereka benar, mereka sangat senang dan puas atas usaha
mereka. Selain itu termotivasinya siswa dalam melakukan aktivitas ini
juga dikarenakan besarnya skor yang ada dalanl kartu skor untuk
aktivitas ini. Meningkatnya al(tivitas ini juga didukung oleh hasil
angket pada pemyataan saya berusal1a untuk mendapatkan nilai yang
lebih tinggi diantara ternan-ternan, siswa menjawab selalu (52,63%),
sering (28,95%) dan kaClang-kadang (18,42%). Hasil angket dapat
dilihat pada lampiran 18.
DokUll1entasi al(tivitas siswa mengerjakan soal dengan cepat pada
siklus II dapat dilihat pada garnbar di bawah ini.
77
Aktivitas selanjutnya yang diamati pada siklus II adalah mencatat
mated pelajaran. Siswa yang melakukan aktivitas tersebut sebanyak
11 0 orang dengan rata-rata persentase 100% dengan pedncian 35
orang pada pertemuan pertanla, 39 orang pada pertemuan kedua dan 36
orang pada pertemuan ketiga. Sedangkan pada siklus I siswa yang
melakukan aktivitas ini sebanyak 98 orang dengan rata-rata persentase
90,67% yaitu 30 orang pada pertemuan pertan1a, 33 orang pada
pertemuan kedua dan 35 orang pada pertemuan ketiga. Menmut
pengarnatan dan hasil wawancara dengan siswa bahwa aktivitas ini
dilakukan oleh siswa karena merasa perIu akan catatan agar bisa
belajar di rumall U11tuk dapat lebih mengerti tentang mated yang
dipelajari sehinga apabila ada latihan mereka bisa mengerjakan dan
bisa mendapatkan skor yang besar. Aktivitas illi juga didukU11g dengan
hasil angket pada pemyataan saya mencatat mated pelajaran dengan
baik, siswa menjawab selalu(89,47%) dan sering (10,53%).
Dokumentasi aktivitas siswa mellcatat mated pelajaran pada siklus
II dapat dilihat pada garnbar di bawah ini:
Gambar6.
Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada SikIus II
Aktivitas lain yang diarnati dan mengalami pellingkatan adalah
Aktivitas bertanva tentang mated pelaiaran. Aktivitas ini dilakukan
78
pertemuan pertama, 6 orang pada pertemuan kedua dan 10 orang pada
pertemuan ketiga dan dengan rata-rata persentase salama tiga kali
pertemuan sebesar 21,05%. Sedangkan pada kegiatan siklus I aktivitas
siswa bertanya tentang materi pelajaran ini dilakukan oleh siswa
sebanyak 11 orang dengan perincian 3 orang pada pertemuan pertama,
3 orang pada pertemuan kedua dan 4 orang pada pertemuan ketiga
dengan rata-rata persentase salama tiga kali pertemuan sebesar
10,15%. Berdasarkal1 hasil pengamatan pada siklus II dan hasil
wawancara dengan siswa bahwa siswa terlihat termotivasi dalam
melakukan aktivitas bertanya pada gum tentang materi pelajaran
dikarenakan besamya skor yang tercanturn dalam kartu skor.
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan siklus II aktivitas bertanya
pada gum tentang materi pelajaran ini dilakukan oleh siswa tanpa
ditunjuk terlebih dahulu oleh guru, siswa sudah berani mengacungkan
tangan sendiri. Aktivitas ini juga didukung oleh hasil angket pada
pemyataan saya bertanya pada guru apabila ada materi yang belum
dimengerti, siswa menjawab selalu (23,68%), sering (55,26%), sedang
(10,53%) dan tidak pemah (10,53%).
Aktivitas mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh gum
juga menunjukkan adanya peningkatan. Siswa yang melakukan
aktivitas ini pada siklus II sebanyak 32 orang pada pertemuan pertama,
35 orang pada pertemuan kedua dan 34 orang pada pertemuan ketiga
dengan rata-rata persentase dalam tiga kali pertemuan sebesar 91,87%.
Sedangkan pada siklus I siswa yang melakukan aktivitas ini sebanyak
26 orang pada pertemuan peliama, 30 orang pada pertemuan kedua dan
34 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase dalam tiga
kali pertemuan sebesar 83,15%. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa mereka melakukan aktivitas ini karena termotivasi ingin
mendapatkan skor dan sebagian dari mereka juga mengatakan bahwa
rnprplr~ t'npl!-llrnlt'!::m ~kti"it~~ tp.l°c.:p.hllt ill(J~ kf':l'p.i1f1 mereka inQ'in hisa dan
79
persentase pada aktivitas ini didukung oleh hasil angket pada
pemyataan saya mengerjakan latihan soal yang diberikan guru, siswa
menjawab selalu (60,53%), sering (15,79%), kadang-kadang (23,68%).
Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan soal-soal latihan yang
diberikan oleh guru pada siklus II dapat dilihat pada gambar di bawah
1m:
Aktivitas terakhir yang diamati pada kegiatan siklus II ini adalah
mengerjakan pekerjaan rumah. Siswa yang mengeJjakan pekerjaan
rumah pada siklus II sebanyak 37 orang pada pertemuan kedua dan 36
orang pada pe1iemuan ketiga dengan rata-rata persentase 97,44%.
sedangkan pada siklus I sebanyak 28 orang pada pertemuan kedua dan
32 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase 78,36%.
Kemudian aktivitas siswa mengerjakan semua pekerjaan rumah dan
jawaban benar pada siklus II sebanyak 22 orang (56,41%) pada
pertemuan pertama dan 19 orang (52,78%) pada pertemuan kedua.
sedangkan pada siklus I sebanyak 8 orang (21,62%) pada pertemuan
pertama dan 19 orang (51,35%) pada pertemuan kedua. Berdasarkan
pengamatan dan hasil wawancara dengan siswa bahwa siswa
melakukan aktivitas ini selain karena ingin bisa juga karena ingin
mendapat skor yang tinggi. Menurut pemyataan mereka aktivitas
mengerjakan pekerjaan rumah ini mereka kerjakan sendiri di rumah
bukan di sekolah dan ada juga yang kerja kelompok untuk
menyelesaikannya. Meningkatnya persentase pada aktivitas ini
didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya mengeJjakan
tugas/PR yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh, siswa
menjawab selalu (44,74%), sering (18,42%), kadang-kadang (34,21%)
dan tidak pemah (2,63%). Pemyataan lainnya yang mendukung
aktivitas ini adalah apabila ada PR saya kerjakan dengan baik, siswa
menjawab selalu (31,58%), sering (47,37%), kadang-kadang (13,16%)
rhm tirblr npnu:ah (7 RQo/nl ~?1:'11n 1tn n~rnvBtHan vanQ mendukunQ
80
saya kerjakan, siswa menjawab selalu (47,37%), sering (28,95%) dan
kadang-kadang (23,68%).
Hasil total perolehan skor pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel6.
Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada
Kegia tan Siklus II
No Interval Perolehan Total Skor Nilai Frekuensi Persentase
1 21-24 9 2 5,13
2 17 -20 8 8 20,51
3 13 - 16 7 12 30,77
4 9 - 12 6 11 28,21
5 5 - 8 5 6 15,38
6 I - 4 4 - -Keterangan: Skor tertmggl : 22
Skor terendah : 7Rata-rata skor : 13,31Jumlah siswa : 39
Rata-rata nlial konversl : 6,72Nilai konversi tertinggi : 9Nilai konversi terendah : 5SO : I,ll
Berdasarkan tabel di atas perolehan total skor siswa dan nilai hasil
konversi skor siswa menunjukkan adanya peningkatan jika
dibandingkan dengan sik1us 1. Banyaknya siswa yang mendapat nilai
hasil konversi skor lebih dari sarna dengan enam pada siklus II adalah
33 Orang, yaitu 11 orang mendapat nilai 6 dengan perolehan interval
total skor antara 9 - 12, 12 orang siswa mendapat nilai 7 dengan
perolehan interval total skor antara 13 - 16, 8 orang siswa mendapat
nilai 8 dengan perolehan interval total skor antara 17 - 20 dan 2 orang
siswa mendapat nilai 9 dengan perolehan interval total skor antara 21
24. Sedangkan pada siklus 1 banyak siswa yang mendapat nilai hasil
konversi skor lebih dari sama dengan enam adalah 26 orang dengan
tidak ada siswa yang mendapat nilai 9.
Rata-rata perolehan total skor siswa pada siklus II adalah 13,31 dan
81
jika dibandingkan dengan rata-rata perolehan siklus I yaitu rata-rata
perolehan skor sebesar 10,44 dan rata-rata nihil hasil konversi sebesar
5,97.
Selain kartu skor partisipasi individu pada siklus II juga
menggunakan kartu skor partisipasi kelompok. Hasil perolehan sko1'
dan nilai kelompok dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel7.
Perolehan Skor dan NiJai Kelompok
No Kelompok Pertemuao ke-l Pertemu80 ke-2 Pertemuao ke-3Jumlah Nila! Jumlah Nila! Jumlah Nilai
Skor Skor skorI I 18 80 17 80 19 802 11 19 80 18 80 21 903 111 16 70 17 80 18 804 IV 14 70 16 70 16 705 V 17 80 18 80 19 806 VI 13 70 16 70 16 70
Rata-rata 16,17 75,00 17,00 76,67 18,17 78,33
Berdasarkan tabel di atas jumlah skor dan nilai yang diperoleh tiap
tiap kelompok selama siklus II dalam tiga kaH pertemuan cukup baik.
Semua kelompok mendapatkan nilai di atas 60. Rata-rata jumlah skor
pada pertemuan ke-I adalah 16,17 dengan rata-rata nilai 75,00. Pada
pertemuan ke-2 rata-rata jumlah skor yang diperoleh adalah 17,00
dengan rata-rata nilai 76,67. Sedangkan pada pertemuan ke-3 rata-rata
jumlah skor yang diperoleh dari kartu skor kelompok adalah 18,17
dengan rata-rata nilai 78,33. Rata-rata ini menunjukkan adanya
peningkatan walaupun tidak terlalu besar. Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa siswa didapatkan informasi bahwa selama
belajar kelompok siswa terlihat serius karena mereka menginginkan
kelompoknya mendapatkan nilai yang tinggi diantara kelompok
kelompok yang lain. Mereka ingin mendapat skor yang besar sehingga
nilai yang mereka perolehpun akan besar pula.
Dokumentasi aktivitas siswa Dada saat diskusi kelomook daDat
82
Gambar7.
Aktivitas Siswa Melakukan Diskusi kelompok Pada Siklus II
Hasil belajar siswa pada siklus II ini diperoleh dari tes siklus pada
pertemuan keempat. Hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel8.
Perolehan Nilai Tes Siklus II
Interval Nilai Frekuensi Persentaase
2: 8,0 8 21,62
7,5 -7,9 3 8,1l
7,0 - 7,4 5 13,51
6,5 - 6,9 3 8,1l
6,0 - 6,4 7 18,92
5,5 - 5,9 2 5,41
5,0 - 5,4 4 10,81
< 5,0 5 13,51
Keterangan: Rata-rata : 6,56Nilai tertinggi : 9,2Nilai terendah : 4,2SD : 1,23Siswa yang hadir: 37 orang
83
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan informasi bahwa nilai rata
rata kelas pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan rata-rata kelas pada pada siklus 1. Rata-rata perolehan nilai
pada siklus II adalah 6,56 sedangkan rata-rata nilai pada siklus I adalah
5,56. Pada siklus II siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan
Standar Ketuntasan Hasil Belajar Minimum (SKHBM) yang
ditetapkan sekolah (6,00) sebanyak 26 orang yaitu sekitar 70,27 % dari
jumlah siswa yang ada. Ini menunjukkan adanya peningkatan yang
cukup berarti karena lebih dari 50% siswa mendapatkan nilai yang
memenuhi standar ketuntasan belajar dan bisa dikatakan tuntas daIam
belajar. 26 siswa tersebut diantaranya siswa yang mendapat nilai 6,0
6,4 sebanyak 7 orang (18,92%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9
sebanyak 3 orang (8,11 %), siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4
sebanyak 5 orang ( 13,51%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7.9
sebanyak 3 orang (8, II %) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari
sarna dengan delapan sebanyak 8 orang (21,62%). Pada siklus I siswa
yang mendapat nilai sesuai SKHBM sebanyak 12 orang. Ini.
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II jika
dibandingkan dengan siklus 1. Daftar perolehan tes siklus yang
diperoleh siswa selama kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat
pada lampiran 15.
Jika dibandingkan dengan hasil tes siklus I , hasil tes siklus II ini
menunjukkan adanya peningkatan yang berarti. Perbandingan
perolehan nilai tes siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
84
Tabel9.
Perbandingan Perolehan Nilai Tes siklus I dan II
Interval Nilai Siklus I Siklus II
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
2: 8,0 3 8,11 8 21,62
7,5-7,9 1 2,70 3 8,11
7,0 -7,4 2 5,41 5 13,51
6,5 - 6,9 2 5,41 3 8,11
6,0 - 6,4 4 10,81 7 18,92
5,5 - 5,9 5 13,51 2 5,41
5,0 - 5,4 8 21,62 4 10,81
< 5,0 12 32,43 5 13,51
Berdasarkan tabel di atas diperoleh inforrnasi bahwa perolehan nilai
siswa pada siklus II rnengalarni peningkatan. Siswa yang rnendapat
nilai lebih dari sarna dengan delapan pada sikIus I sebanyak 3 orang
sedangkan pada siklus II sebanyak 8 orang. Siswa yang rnendapat nilai
7,5 - 7,9 pada siklus I sebanyak 1 orang sedangkan pada siklus II
sebanyak 3 orang, siswa yang rnendapat nilai 7,0 - 7,4 pada sikIus I
sebanyak 2 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 5 orang, siswa
yang rnendapat nilai 6,5 - 6,9 pada siklus I sebanyak 2 orang
sedangkan pada siklus II sebanyak 3 orang. Dan siswa yang mendapat
nilai 6,0 - 6,4 pada siklus I sebanyak 4 orang sedangkan pada siklus II
sebanyak 7 orang. Selain itu yang menunjukkan adanya peningkatan
hasil tes siklus II dibandingkan dengan siklus I berdasarkan tabel di
atas adalah jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah SKHBM
menurun yaitu sebanyak 25 orang pada siklus I menjadi II orang pada
siklus II. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
c. Tahap Analisis
85
orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan data hasil
tes siklus I. pembagian kelompok seperti ini dilakukan oleh peneliti
dengan tujuan agar tiap kelompok merata terdiri dari siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Diharapkan siswa
yang mempunyai kemampuan sedang dan rendah bisa terbantu oleh
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dalam hal memahami
pelajaran. Sehingga semua siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran.
Pada saat pembentukan kelompok banyak siswa yang mengeluh
karena merasa tidak cocok dengan anggota kelompoknya. H4: "Ya.. bu
! ko saya sama dia sih, Bu... ", D3: "Bu ... dia (disebutkkan nama
siswa) sama saya aja bu ... ", C3: " Bu ... saya engga mau sekelompok
sama dia , bu.. ". Hal ini menjadikan suasana kelas menjadi ramai dan
ribut serta terbuangnya waktu belajar, namun hal ini bisa diatasi
setelah peneliti memberikan penjelasan mengapa pembentukan
kelompok dilakukan seperti itu. Ketika peneliti menjelaskan itu semua,
beberapa siswa mengatakan " oh ... begitu bu.. ".
Pada saat peneliti menyebutkan nama-nama kelompok dan meminta
siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, ada
beberapa orang siswa yang menggunakan kesempatan ini untuk
keliling kelas. Melihat itu salah seorang siswa berteriak 05: "Hey ... !
(disebutkan nama siswa) kamu kelompok berapa?, ko dari tadi jala
jalan terus?", E4: "kelompok 5", 05: ya udah langsung gabung sama
kelompoknya, jangan jalan-jalan terus ". Hal ini membuat waktu
pembentukkan kelompok menjadi lebih lama dari yang ditargetkan
sebelumnya.
Kamis, I Februari 2007 pembelajaran dilakukan masih secara
berkelompok. Pada pertemuan kali ini semua siswa tidak ada yang
mengeluh lagi mengenai anggota kelompoknya, hal ini dikarenakan
86
membagikan LKS dan beberapa kelompok mengetahui bahwa soal
yang diberikan berbeda untuk tiap-tiap kelompok, mereka banyak
yang bertanya : F4: "Bu ... soalnya ko beda?", H4: "Bu ... soalnya
emang ga sarna ya Bu ... ?". Diantara kelompok juga ada yang saling
menanyakan mengenai soal kelompok mereka. G3: "Coba lihat soal
kelompok kamu.. ", D5: "ini ... ada gambar layang-layangnya.. ",
"kelompok kamu mana soalnya?", G3: "ni ... , kalau kelompok ku ada
gambar kubusnya ". Hal ini menyebabkan ada beberapa kelompok
yang tidak langsung mendiskusikan soal mereka. Namun setelah satu
orang siswa mengingatkan, G5: "udah dong... kerjain aja ... intinya
sarna aja ko, buruan kerjain.. tar ga dapet skor lho ... ". Setelah itu
semua kelompok langsung mendiskusikan soal kelompok mereka
masing-masing.
Pada saat diskusi berlangsung peneliti berkeliling untuk melihat
pekerjaan tiap-tiap kelompok dan semua kelompok melakukan diskusi
dengan baik.. Banyak siswa yang bertanya mengenai soal mereka.
E5"Bu... ini begini ya.. ? ", D2: "Bu inikan yang ditanyakan sisi
penyiku ya bu... ? Berarti AB2= BC - AC ".
d. Tahap Refleksi
Ramainya suasana kelas pada saat pembentukan kelompok
sehingga banyak waktu belajar yang terbuang, dalam hal ini diperlukan
suatu metode pembagian kelompok yang tepat dan pengawasan dari
guru yang ketat agar ketika disebutkan namanya siswa langsung
menuju pada kelompoknya, tidak ada yang menggunakan waktu ini
untuk berjalan-jalan dan lain sebagainya. Sehingga suasana kelas tetap
kondusif walaupun siswa pindah tempat duduk menuju kelompoknya
masing-masing. Selain itu diperlukan adanya penjelasan diawal
mengenai cara pembentukkan kelompok yang dilakukan, sehingga
tidak akan ada siswa yang mengeluh tentang kelompoknya.
"Rer~r1Hmnv~ kem~mmmn ~n""ota kelomnok dan adanva anggota
87
lainnya yang lebih pandai memungkinkan untuk memilih tutor sebaya
dalam tiap-tiap kelompok. Dalam pembentukkan kelompok
diusahakan salah satu diantara anggota kelompok tersebut adalah siswa
yang pandai dan mampu membantu anggota lainnya dengan cara
memberi penjelasan tentang materi yang sedang dibahas atau
berkenaan dengan soal yang harus dikerj akan. Dengan teknik seperti
ini maka pelaksanaan diskusi kelompok akan lebih terfokus karena
perhatian anggota kelompok hanya pada satu orang. Tutor akan
berusaha menjelaskan sampai anggota kelompoknya benar-benar
mengerti tentang materi yang sedang dibahas atau soal yang sedang
didiskusikan.
Hasil pengamatanlobservasi yang dilakukan oleh observer kepada
peneliti pada saat peneliti melaksanakan tindakan siklus II ini
menunjukkan bahwa penguasaan ruangan sudah cukup baik, namun
peneliti masih harus meningkatkan kontrol emosi pada saat mengajar.
Untuk mendapatkan informasi yang benar-benar valid mengenai
peningkatan hasil belajar siswa dari mulai penelitilill pendahuluan, siklus I
dan siklus II, maka diakhir penelitian peneliti memberikan tes hasil belajar
kepada seluruh siswa. Tes ini mencakup semua materi siklus I dan II. Soal
yang diberikan kepada siswa terlebih dahulu diujikan kepada siswa lain
dan dihitung validitas dan reliabilitasnya.. Dari 25 butir soal pilihan ganda
yang penulis buat, 2I soal valid dan 21 soal itulah yang penulis berikan
kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebagai tes hasil belajar di akhir
penelitian. Soal tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 7. Adapun
perolehan nilai hasil tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
88
TabellO.
Perolehan Nilai Tes Akhir Penelitian (Tes Hasil Belajar)
Interval Nilai Frekuensi Persentaase
::: 8,0 9 23,08
7,5 - 7,9 3 7,69
7,0 -7,4 6 15,38
6,5 - 6,9 5 12,82
6,0 - 6,4 10 25,64
5,5 - 5,9 2 5,13
5,0 - 5,4 - -<5,0 4 10,26
Keterangan: Rata-rata : 6,81Nilai tertinggi : 10Nilai terendah : 4,3SD : 1,07Siswa yang hadir : 39 onmgJumlah siswa : 39 orang
Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai rata-rata kelas tes hasil belajar
lebih tinggi dari rata-rata kelas siklus II. Perolehan nilai rata-rata kelas
pada tes akhir ini adalah 6, 81 sedangkan pada siklus II 6,52. Siswa yang
mendapat nilai sesuai dengan Standar Ketuntasan Hasil Belajar Minimum
(SKHBM) yang ditetapkan sekolah sebanyak 33 orang, yaitu sekitar 84,62
% dari jumlah siswa yang ada. Persentase ini menunjukkan adanya
peningkatan dari siklus I dan II, dimana pada siklus I siswa yang
memperoleh nilai sesuai dengan SKHBM sebanyak 12 orang (32,43%)
dan pada siklus II 26 orang (70,27%). 33 siswa yang dinyatakan tuntas
dalam belajar ini antara lain siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak
10 orang (25,64%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 5 orang
(12,82%), siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4 sebanyak 6 orang
(15,38%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7.9 sebanyak 3 orang (7,69%)
89
berdasarkan kajian teori pada bab dua maka dapat dikatakan bahwa
motivasi belajar siswa meningkat.
Grafik perolehan nilai tes siswa pada penelitian pendahuluan, siklus I
dan II, tes akhir serta Perolehan total skor dan nilai hasil konversi skor
siswa dapat dilihat di bawah ini:
Grafik 1.
Perolehan Nilai Tes Siswa pada Penelitian Pendahuluan, SikIus I, II dan Tes
Akhir
7
6
.l!! 5~• 4.l!!m... 3'iiiz 2
1
0Pendahuluan Siklus I Siklus II Tes Akhir
Grafik 2.
Perolehan Rata-rata Skor Aktivitas Siswa dan Nilai Hasil Konversi Skor
pada Siluus I dan II
141210
864
2
0-1--Siklus I
rn Rata-rata Perolehan Skor
Siklus II
90
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pada siklus
I pada saat pembelajaran berlangsung yaitu ketika siswa mengerjakan latihan
soal yang diberikan guru, beberapa siswa terlihat memerlukan bantuan dari
temannya untuk dapat menyelesaikan latihan soal tersebut. Oleh karena itu
pada siklus II pembelajaran matematika dilakukan dengan metode diskusi
kelompok agar siswa dapat dengan mudah berdiskusi dalam mengerjakan soal
mengenai materi yang sedang dibahas dengan ternan sekelompoknya.
Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok terlihat beberapa siswa sangat
membutuhkan bimbingan dari teman-temannya yang lebih pandai untuk dapat
menjelaskan mengenai materi pelajaran kepada mereka dan membantu mereka
dalam menyelesaikan soal sampai siswa tersebut mengerti. Dalam
pelaksananaan diskusi kelompok ini secara tidak langsung siswa sudah
menerapkan teknik tutor sebaya dimana salah seorang siswa yang lebih pandai
terlihat memberikan penjelasan kepada ternan kelompoknya yang belum
mengerti tentang materi atau soal yang sedang dibahas. Oleh karena itu
apabila pembelajaran ini dilanjutkan pelaksanaan teknik tutor sebaya dalam
diskusi kelompok dapat dilakukan, sehingga seluruh :mggota kelompok akan
lebih terfokus menerima penjelasan dari tutor di kelompoknya serta
diharapkan siswa dapat memahami materi dengan baik dan dapat
menyelesaikan soal dalam waktu yang ditentukan.
C. Pembahasan
Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Siswa yang memiliki
antusias yang tinggi dalam belajar, selalu mengingat pelajaran dan
mempelajarinya kernbali, tekun dalam menghadapi tugas dan tidak cepat
bosan dengan tugas-tugas rutin, hal itu menandakan adanya motivasi belajar
pada diri siswa tersebut. Dr. Suciati. dkk. menvatakan bahwa terdapat
91
motivasi belajar semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Dengan demikian
siswa yang diketahui mendapat nilai yang terus meningkat maka dapat
dikatakan motivasi belajamya meningkat .
Selanjutnya akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan peningkatan
motivasi belajar siswa seperti aktivitas siswa, perolehan skor dan nilai hasil
konversi, perolehan skor dan nilai kelompok serta nilai tes siklus selama
pembelajaran.
I. Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, aktivitas yang dilakukan
siswa selama pembelajaran siklus I dan II mengalami peningkatan yaitu
aktivitas menyiapkan buku pelajarana dan alat tuIis. Rata-rata persentase
siswa yang melakukan aktivitas ini pada siklus I adalah 87,81% dan
98,29% pada siklus II. Peningkatan ini menunjukkan motivasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran matematika meningkat. Siswa telah
menyiapkan buku dan alat tulis sebelum pembelajaran dimulai, hal ini
menunjukkan siswa telihat lebih siap untuk mengikuti pembelajaran. Ini
berarti bahwa pada diri siswa sudah ada motivasi untuk belajar.
Aktivitas memperhatikan guru juga mengalami peningkatan. Siswa
yang melakukan aktivitas ini pada siklus I sebanyak 88,79% dan siklus II
sebanyak 93,75%. Persentase yang cukup besar dan semakin meningkat
pada setiap siklus, hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran cukup besar. Siswa tidak bercanda dan mengobrol
lagi pada saat guru memberikan penjelasan materi.
Aktivitas ke depan mengeljakan soal pada siklus I sebesar 10,97%.
sedangkan pada siklus II aktivitas ini menUlUn dari siklus I yaitu sebesar
5,42%. Hal ini dikarenakan pada siklus II aktivitas ini hanya dilakukan
pada pertemuan pertama dan kedua dan dengan waktu yang cukup singkat,
karena pembelajaran pada siklus II dilakukan dengan metode kelompok
dimana waktu belajar lebih banyak digunakan untuk diskusi kelompok.
Siswa maiu ke deoan menlleriakan soal atas nama kelomnok hnkAn ~tR'
92
Aktivitas lainnya yang menunjukkan adanya peningkatan adalah
mencatat materi pelajaran. Persentase aktivitas ini pada siklus I sebesar
90,67% dan pada siklus II sebesar 100%. Aktivitas ini dilakukan siswa
tanpa harus terlebih dahulu diperintah atau ditegur oleh guru. Pada
aktivitas ini terlihat siswa sudah mempunyai kesadaran dan rasa perlu
untuk mencatat. Dari sini terlihat bahwa siswa benar-benar termotivasi
untuk belajar.
Aktivitas bertanya tentang materi pelajaran meningkat pada kegiatan
siklus I dan II. Yaitu sebesar 10,15% pada siklus I dan 21,05% pada siklus
II. Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan II bahwa siswa sudah berani
mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam memahami pelajaran.
Aktivitas ini didukung dengan hasil angket pada pemyataan saya bertanya
kepada guru apabila ada materi yang belum dimengerti, siswa menjawab
selalu (23,68%), sering (55,26%), kadang-kadang (10,53%) dan tidak
pemah (10,53%).
Aktivitas selanjutnya yang menunjukkan adanya peningkatan adalah
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Persentase aktivitas.
tersebut pada kegiatan siklus I sebesar 83,15% dan 91,87% pada siklus II.
Aktivitas ini juga didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya
mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru, siswa menjawab selalu
(60,53%), sering (15,79%) dan kadang-kadang (23,68%). Berdasarkan
data tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari setiap siklus. Hal ini
berarti siswa telIDotivasi untuk melakukan aktivitas dalanl proses
pembelajaran matematika.
Aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah meningkat pada siklus I dan II
yaitu 78,38% pada siklus I dan 97,44% pada siklus II. Peningkatan
persentase ini didukung dengan hasil angket pada pemyataan saya
mengerjakan tugas/PR yang diberikan guru dengan bersunggu-sungguh,
siswa menjawab selalu (44,74%), sering (18,42%) dan kadang-kadang
(34.21 %). Pernyataan lain yang mendukung aktivitas ini adalah saya
93
merasa tidak tenang jika tugas/PR belum saya keI:iakan, siswa menjawab
selalu (47,37%), sering (28,95%) dan kadang-kadang (23,68%).
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dari mulai siklus I-II
dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar siswa meningkat. Siswa
berpartisipasi aktif dalarn proses pembelajaran dan aktivitas siswa tersebut
semakin meningkat. Metode pembelajaran kelompok dan kartu skor
partisipasi kelompok yang diterapkan dalam pembelajaran dapat
menumbuhkan tanggunag jawab antal" anggota kelompok dan dapat
menumbuhkan semangat siswa dalam belajar sehingga motivasi belajar
siswapun meningkat. Dengan adanya pemberian kartu skor partisipasi
dalarn proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
sehingga proses pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan.
2. Perolehan Skor dan Nilai Hasil Konversi
Perolehall skor dan nilai hasil konversi siklus I clan II clapat clilihat pada
larnpiran 17. Perolehan skor clan nilai hasil konversi siklus II meningkat
jika clibanclingkan clengan siklus I. Selarna kegiatan siklus I skor tertinggi
yang diperoleh siswa dalarn tiga kali pertemuan adalah 19 clengan konversi
nilai 8, rata-rata perolehan skor adalah 10,44 dan rata-rata nilai konversi
adalah 5,97. Sedangkan pada siklus II skor tertinggi yang cliperoleh siswa
selarna tiga kali pertemuan adalah 22 dengan konversi nilai 9, rata-rata
perolehan skor adalah 13,31 clan rata-rata nilai konversi 6,72.
Peningkatan skor dan nilai hasil konversi tersebut dikarenakan motivasi
siswa dalarn melakukan aktivitas meningkat dari setiap siklus, sehingga
siswa berpartisipasi aktif dalanl proses pembelajaran. Siswa termotivasi
karena setiap aktivitas yang dilakukan menclapatkan skoT. Nilai hasil
konversi dari perolehan skor dijadikall nilai harian siswa. Penerapan skor
yang cliberikan untuk setiap aktivitas yang tercantum clalarn kartu skor
partisipasi siswa clikonversi ke dalam bentuk nilai harian siswa sehingga
nilai tersebut merupakan hasil usaha siswa dalam melakukan aktivitas
yang berlangsung selama proses pembelaiaran.
94
3. Perolehan Skor dan Nilai Kelompok
Pemberian skor dan nilai kelompok ini hanya dilakukan pada siklus II,
karena selain menggunakan kartu skor partisipasi individu pada siklus II
ini diterapkan kartu skor partisipasi kelompok. Perolehan skor dan nilai
kelompok pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada tiap
pertemuan. Rata-rata perolehan skor kelompok pada pertemuan pertarna
siklus II adalah 16,17 dengan rata-rata nilai 75,00. Pada pertemuan kedua
rata-rata skor kelompok yang diperoleh siswa adalah 17,00 dengan rata
rata nilai 76,67. Sedangkan pada pertemuan ketiga rata-rata perolehan skor
kelompok adalah 18,17 dengan rata-rata nilai 78,33. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan kaltu skor partisipasi baik individu ataupun kelompok,
siswa dapat lebih termotivasi dalarn mengikuti proses pembelajaran.
Dengan adanya skor dalarn setiap aktivitas yang c1ilakukan, siswa terlihat
lebih bersemangat dalam belajar.
4. Perolehan Nilai Tes Siklus
Perolehan nilai tes siklus I dan II dapat dilihat pada larnpiran. Perolehan
nilai tes siklus ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I
rata-rata kelas perolehan nilai tes adalah 5,52 clan jumlah siswa yang
mendapatkan nilai lebih dari sama dengan enam sebanyak 12 Orang.
Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai tes yang diperoleh siswa adalah
6,56 dan jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan enarn
sebanyak 26 orang.
Nilai tes siswa yang diperoleh pada siklus I mengalarni peningkatan
jika dibandingkan clengan kegiatan penelitian penclahuluan. Rata-rata nilai
yang diperoleh oleh siswa pacla siklus I adalah 5,52 clan jumlah siswa yang
menclapatkan nilai sesuai stanclar ketuntasan hasil belajar minimum
(SKHBM) yang ditetapkan sekolah yaitu lebih clari sarna dengan enam
sebanyak 12 Orang. Sedangkan rata-rata nilai yang cliperoleh siswa pada
kegiatan penelitian pendahuluan adalah 4,77 clan jumlah siswa yang
memperoleh nilai lebih dari sama dengan enam sebanvak 8 orang. Hal ini
95
dilakukan dengan pemberian kartu skor partisispasi siswa. Peningkatan
aktivitas atau motivasi siswa dalam belajar disertai dengan peningkatan
hasil belajar.
5. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai tes hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan rata-rata kelas
yang cukup yaitu 6,81. jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada
kegiatan penelitian pendahuluan yaitu 4,77 menunjukkan adanya
peningkatan. Dalam mengerjakan soal pada tes hasH belajar siswa terlihat
lebih serius. Menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan siswa,
mereka berusaha untuk dapat menjawab semua soal dengan baik. Ini
mereka lakukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi. Motivasi
siswa untuk mendapatkan nilai yang tinggi terlihat cukup besar.
Berdasarkan paparan data dan pembahasan dapat dikatakan bahwa
motivasi siswa meningkat setelah adanya pembelajaran dengan pemberian
kartu skor partisipasi siswa. Ini ditandai dengan aclanya aktivitas dan nilai
hasil tes yang diperoleh siswa pada setiap siklus yang terus meningkat.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
I. Pemberian kartu skor partisispasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari semakin tingginya peran serta
siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin
meningkat, siswa terlihat lebih serius dalam mengikuti pembelajaran
terlebih ketika siswa mengerjakan soallatihan yang diberikan oleh guru.
2. Pemberian kartu skor partisipasi dalam pembelajaran baik kartu skor
partisipasi individu ataupun kelompok dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini terlihat dari nilai tes yang diperoleh siswa tiap siklus dan
nilai rata-rata kelas yang meningkat dan lebih tinggi dari hasil tes yang
mereka peroleh pada materi sebelumnya.
3. Pemberian skor pada setiap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
dapat meningkatkan keaktifan, komunikasi, semangat dan persaingan yang
sehat antara siswa dalanl belajar matematika.
4. Penerapan kartu skor partisipasi kelompok dapat menumbuhkan semangat
dan tanggung jawab antara anggota kelompok.
5. Interaksi antara guru dan siswa meningkat pada setiap siklus. Siswa lebih
aktif dalam melakukan aktivitas seperti ke depan mengerjakan soal,
mengerjakan soal dengan cepat, bertanya tentang materi yang sulit dan lain
sebagainya.
6. Interaksi antara siswa dengan siswa meningkat. Siswa tidak takut dan
malu lagi untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
97
B. Saran
I. Diperlukan adanya variasi penggunaan metode dalam pembelajaran
matematika yang sesuai dengan kondisi siswa dan materi pelajaran yang
akan diajarkan dalam upaya mendukung penerapan kartu skor partisipasi
siswa sehingga siswa dapat lebih berperanaktif dalam proses
pembelajaran.
2. Selama proses pembelajaran guru hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk meyampaikan usulan dan pendapatnya mengenai
metode dan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan.
3. Dalam proses pembelajaran di kelas perin diciptakan suasana
kompetitif/bersaing antar siswa agar dapat memberikan semangat belajar
yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan motivasibelajar siswa.
4. Hendaknya guru memberikan soal secara bertahapkepada siswa, mulai
dari yang mudah terlebih dahulu sampai akhimya pada soal yang sulit dan
dapat diterima oleh siswa.
(
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,1997.
Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.II,2006.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
E. T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Moderen Untuk Orang Tua, Guru danSPG, Bandung: Transito, Cet. l, 1980.
Hakim, Thurstan, Belajar Efektif, Jakarta: Rineka Cipta, 200 I.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2003.
K. Davies, lvor, Pengelolaan Belajar, Jakarta: CV Rajawali Pers, Cet. II, 1991.
Latif, Abdul, Psikologi Pendidikan, Cirebon: Badan Penerbit Fakultas TarbiyahlAIN Sunan Gunung Jati, 1996.
Malunud, M. Dimyati, Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Terapan,Yogyakarta: BPFE, 1990.
Moleong, J. Lexy , Metode Penelitian Kualitataif, Bandung: Remaja Rosdakarya,2000.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.XI, 1996.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.
Rasyad, H. Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press,2003.
Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: BumiAksara, Cet. II, 2000.
Sabri, H. M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya, Cet. I, 1993.
99
Saleh, Abdul Rahman, dkk, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,Jakarta: Kencana, 2004.
Setyobroto, Sudibyo, Psikologi Sosial Pendidikan, Solo: Percetakan SoI0,2003.
Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Suciati, dkk., Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta: Pusat Penerbitan UniversitasTerbuka, Cet. II, 2002.
Suherman, Erman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,Bandung: FP MIPA UPI, 2003.
Surya Brata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Rajawali, Cet. IV, 1989.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:Remaja Rosdakarya, Edisi Revisi, 2002.
Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya: Karya Abditama, Cet. I, 1994.
Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, Depdikbud: DirektoratJendral Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatuUah Jakarta 2007.
UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 Bab II Pasal 3, Jakarta: Sinar Grafika, 2005.
Wiriaatmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: RemajaRosdakarya, Cet. II, 2006.
100
Lampiran 1.
Rencana Pembelajaran
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus I)
Satuan pendidikanMata PelajaranPokok Bahasan
Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi
: Sekolah Menengah Pertama: Matematika: 5. Dalil Pythagoras
5.1 Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan5.2 Luas Persegi dan Luas Segitiga
: VIII/2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke I): Memahami dan dapat menemukal1 sifat dan unsursegitiga serta meggul1akal1l1ya dalam pemecahan masalah
3. 1,52 = 1,5 xl,S=2,25
4. 0,32= 0,3 x 0,3= 0,09
A. Kompetel1si Dasar
Menemukan dalil Pythagoras
B . Indikator Hasil Belajar
1. Menghitung akar kuadrat suatu bilangan
2. Mel1ghitung luas persegi dan luas segitiga
C. Uraian Materi
s. DALIL PYTHAGORAS
5.1 Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan
5.1.1 Kuadrat Suatu Bilangan
Untuk sebarang bilangan a, maka a2 = a x a
Contoh:
1. 52 = 5 x 5=25
2. 122= 12 x 12= 144
5.1.2 Akar Kuadrat Suatu Bilangan
Jika a2 = b, maka Jb =a
Contoh:
1. 52 = 25 ~.J25 = 5
2. 0.32= 0,09 --....~ ~0,09 = 0,3
101
Menentukan Akar Kuadrat dengan eara Menghitung
Contoh:
2)3x3
I)I x I
25 x 5
.)225 = IS= _1_
125= 125
o
.)1024
=.2124
62 x 2 = 124o
32
Jadi, .)225 = 15
5.2 Luas Persegi dan Luas Segitiga
a. Luas Persegi
JalJi, .)1024 = 32
Luas persegi = sisi x sisi
=S2
A s B
Contoh:
I. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 6 em. Hitunglah luas persegl
tersebut!
Jawab: L = s x s
=6emx6em
= 36 em2
2. Luas suatu persegi adalah 144 em2• Hitunglah panjang sisi persegi tersebut!
Jawab: L = S2
144 = S2
s = .)144
s = 12 em
b. Luas Segitiga Siku-siku
D~CLJ.A B A a B
Luas Segitiga = .!. Luas Persegi2
L S · . I S·· S··uas egltlga = - lSI X lSI2
Luas Segitiga = .!. alas x tinggi2
102
Contoh:
Tinggi = 8 em
Dik. : alas = 6 em
Dit. : Luas segitiga?
Luas segitiga di samping adalah .
Jawab: L = .!- alas x tinggi2
1=-.6emx8em
2
R
6cm Qp
I.
Dik. : Alas = 16 em
2. Sebuah segitiga siku-siku mempunyal alas 16 em dan luas 160 em2•
Hitunglah tinggi segitiga tersebut!
T b L 1 1 . .Jawa: = - a as x tmggl2
Luas = 160 em2
Dit. : Tinggi ?
160 = .!-.l6xt2
160t =20 em
8
5.3 Menemukan Dalil Pythagoras
B
Pada segitiga di sarnping luas A = 9 satuan,
luas B = 16 satuan dan luas C = 25 satuan.
Didapatkan: luas C = luas A + luas B
25= 16+9
52= 42 + 32
Pada sebuah segitiga siku-siku luas persegi
pada sisi miring/hipotenusa sarna dengan
jumlah luas persegl. pada sisi lainnya.
Pemyataan ml dinarnakan daW
Pythagoras.
Seeara umum clapat dirumuskan :
C
BC2 = AB2 + AC2
BC = .JAB+AC
103
C
BC2 = AC2 + AB2 atau a2= b2 + C
2
b a AC2 = BC2_ AB2 atau b2 = a2 _ c2
AB2 = BC2 _ AC2 atau c2 = a2 _ b2
A c B
D. Proses Pembelajaran
I. Apersepsi (10 menit)
• Guru mengawali pertemuan dengan terlebih dahulu menyampikan tujuan
pembelajaran.
• Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai perkalian dua bilangan yang
sama.
II. Kegiatan Inti (60 menit)
• Guru memberikan penjelasan mengenai kuadrat dan akar kuadrat suatu
bilangan (Siswa yang memperhatikan penjelasan guru mendapat skor "
memperhatikan guru" sesuai yang tertera dalam KSPS).
• Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersama dengan siswa
• Guru menanyakan tentang kepahaman siswa dan memberikan kesempatan
kepada siswa uutuk bertanya. (Siswa yang bertanya mendapatkan skor "
bertanya tentang materi pelajaran" sesuai dengan yang ada dalam KSPS)
• Memberikan kesempatan kepada siswa uutuk mencatat.
• Mengabsen siswa
• Memeriksa catatan siswa sambil berkeliling. (siswa yang benar-benar mencatat
"mendapat skor mencatat materi pelajaran")
• Guru melanjutkan materi mengenai luas persegi dengan menggunakan alat
peraga yang terbuat dari karton.
• Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersama dengan siswa.
• Mengacu pada bangun dan luas persegi guru mengkonstruksi siswa untuk
menemukan luas segitiga.
• Memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersamadengan siswa.
• Menanyakan kepahaman siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
104
• Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling.
• Guru memberi satu soal untuk dikerjakan oleh siswa dalam batas waktu yang
ditentukan. Siswa yang dapat menyelesaikan soal tersebut dalam batas waktu
yang ditentukan mendapat skor "mengerjakan soal dengan eepat")
Soal: 1. Diketahui sebuah segitiga siku-siku mempunyai tinggi &em dan luas
32 em2. Hitunglah panjang alas segitiga siku-siku tersebut!
Dik. : tinggi = &em Jawab: L =.!. alas x tinggi2
Luas= 32 em2
Dit. : alas?
I32 = -.a x &
2
32a= - =&em
4
• Memberikan latihan soal untuk dikerjakan oleh siswa. (Siswa yang
mengerjakan latihan soal mendapat skor " mengerjakan soal-soallatihan yang
diberikan oleh guru").
I. Hitunglah hasil kuadrat bilangan di bawah ini:
a. 242= 24 x 24 = 576
b. 0,62 = 0,6 x 0,6 = 0,36
2. Dengan eara menghitung tentukan akar kuadrat dari bilangan di bawah ini:
a. ,11&49 =43 b. ,1676 =26
3. Diketahui sebuah persegi mempunyai luas 64 em2. Berapakah panjang sisi
persegi tersebut?
Jawab: L =S264 = S2
s = .J64s= & em
4. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai alas 15 em dan tinggi 12 em.
hitunglah luas segitiga siku-siku tersebut!
Jawab: L = .!. a x t2
= .!. 15 x 122
= 90 em2
• Guru meminta beberapa orang siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
c. -../729
d. -../3364
IV. Penutup (10 menit)
• Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang dibahas.
• Guru memberikan pekerjaan rumah
Soal:
I. Hitunglah:
a. 262
b. 3f
lOS
2. Sebuah persegi mempunyai luas 169 cm. Hitunglah panjang sisi persegi
tersebut!
3. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai panjang alas 5 cm dan luas 30 cm2.
hitunglah tinggi segitiga siku-siku tersebut!
E. Metode yang digunakan
Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme dan demonstrasi.
F. Media dan Sumber Bahan Ajar
Media : Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dari karton
Sumber bahan ajar : - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas
VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004
Berbasis Kompetensi.
- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.
- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
G. Penilaian
• Jenis Tagihan
• Bentuk Tagihan
: Latihan soal dan PR
: Essay
106
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklns 1)
Satuan pendidikanMata PelajaranPokok Bahasan
Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi
: Sekolah Menengah Pertama': Matematika: 5. Dalil Pythagoras
5.3 Pembuktian Dalil Pythagoras5.4 Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
: VllI/2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke 2): Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalam pemecahan masalah
A.. Kompetensi Dasar
I. Menemukan dalil pythagoras
2. Menggunakan dalil pythagoras
B. Indikator HasH Belajar
I. Menjelaskan dan menemukan dalil Pythagoras dan syarat berlakunya
2. Menuliskan dalil Pythagoras untuk sisi-sisi segitiga
3. Menghitung panjang sisi segitiga siku-sikujika sisi lain diketahui
C. Uraian Materi
5.3 Menemukan Dalil Pythagoras
B
Pada segitiga di samping luas A = 9 satuan,
luas B = 16 satuan dan luas C = 25 satuan.
Didapatkan: luas C = luas A + luas B
25=16+9
52 =42 +32
Pada sebuah segitiga siku-siku luas persegi
pada sisi miring/hipotenusa sama dengan
BC2 = AB2 + AC2
BC = ,JAB+AC
Secara umum dapat dirumuskan :
C
~
jumlah luas persegi
Pernyataan 1111
Pythagoras.
pada sisi lainnya.
dinamakan dalil
107
c
b
A
a
c B
BC2 = AB2 + AC2 atau a2 = e2 + b2
AC2 = BC2 _AB2 atau b2 = a2_ e2
AB2 = BC2 _AC2 atau e2= a2 _b2
12
p~
Contoh:
1. Tuliskanlah dalil pythagoras untuk sisi-sisi segitiga di bawah ini!
a) M L b) vPJawab: a) KM
2= KL
2+ LM
2
~KL2= KM2_LM2
q r LM2= KM2_KL2
b) r2 =p2 + ~K Il=f2-q
q2 = r2_p2
5.4 Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
Contoh:
I. Hitung panjang BC!C Jawab: BC2
= AB2+ AC2
~= 42 + 32
3cm = 16 + 9BC2 =25
A 4cm B BC = J25BC = 5 em
2. Ditanyakan panjang P?Jawab: p2 = 152 _ 122
p2 = 225 _ 144p2 = 81p = 1filP =gem
D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (15 menit)
• Guru bertanya mengenai materi sebelumnya kepada siswa,bagi siswa yangbisa menjawab diberi skor "menjawab pertanyaan guru tentang materisebelumnya" sesuai dengan yang tertera dalam KSPS.
• Memeriksa PR dan meminta beberapa orang siswa untuk mengerjakan dipapan tulis.( siswa yang mengerjakim PR mendapat skor "MengerjakanpekeIjaan rumah sesuai dengan kriteria yang tertera dalam KSPS).
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan Inti (55 menit)
• Guru memasang gambar segitiga siku-siku yang terbuat dari karton di papantulis dan menuntun siswa untuk dapat menemukan dalil Pythagoras._. .
•
•
108
Guru menggambarkan segitiga siku-siku PQR dengan sudut siku-siku di P dipapan tulis, kemudian meminta siswa untuk menuliskan dalil Pythagorasuntuk segitiga tersebut. (siswa yang dapat menjawab mendapatkan skor"menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas").Guru memberikan LKS yang berisi satu soal yang harus dikerjakan olehsiswa dalam batas waktu yang ditentukan.(Siswa yang bisa mengerjakan soaltersebut dalam batas waktu yang ditentukan mendapat skor "mengerjakansoal degan eepat").Soal: I. Sebuah segitiga siku-siku ABC mempunyai panjang AB = 8 em dan
AC = 6 em. Hitunglah panjang BC!Jawab:
c
6cm
A 8cm B
Diket. : AB = 8 ernAC = 6 ern
Ditanya : BC?BC2 = AB2 +Ad
= 82 + 62
= 64 + 36BC2 = 100
BC = .JIOOBC = 10 em
Tuliskanlah dalil pythagoras untuk setiap sisisegitiga di samping!
••
•
•••
•
Guru membahas soal tersebut bersama siswa.Guru mernberikan eontoh soal menghitung salah satu sisi segitiga siku-sikudengan menggunakan dalil Pythagoras.Menanyakan kepahaman siswa dan rnemberi kesempatan kepada siswauntuk bertanya. (siswa yang bertanya mendapat skor "bertanya kepada gurutentang rnateri pelajaran").Memberi kesempatan kepada siswa untuk meneatat.Mengabsen siswaMemeriksa eatatan siswa sambiI berkeliling. (Siswa yang meneatatrnendapat skor " Meneatat rnateri pelajaran").Memberikan latihan soal:Soal: u
I. {72. Sebuah L'. diketahui panjang salah satu sisi penyikunya 9 em dan
panjang sisi hipotenusanya 15 ern. Hitunglah panjang sisi penyikuyang lain!
3'10~24
Hitung nilai p pada gambar di samping!
4.
0""12 Hitung nilai Q pada segitiga di samninl1!
109
• Memeriksa pekerjaan siswa sambi! berkeliling. (Siswa yang benar-benarmengerjakan soal latihan mendapat skor "Mengerjakan soal latihan yangdiberikan oleh guru" sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS).
• Beberapa orang siswa diminta untuk maju mengerjakan soal dipapan tulis.(Siswa yang berani maju mengeJjakan soal mendapat skor "ke depanmengeJjakan soal")
• Menanyakan kepahaman siwa.III. Penutup (10 menit)
• Guru dan siswa memberi kesimpulan tentang materi yang dibahas.• Memberikan pekerjaan rumah.
Soal: 1. Gunakan dalil Pythagoras untuk membuat persamaan-persamaantentang panjang sisi-sisi segitiga siku-siku berikut ini:
a.
k~I
m2= .........
b.
q
r
pp2 = ......
2. Gunakan dalil Pythagoras untuk menghitung nilai x pada tiap-tiapgambar berikut:
a.12
5
x b.17
15
E. Metode yang digunakan
Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme, dan demonstrasi.
F.. Media dan Sumber Bahan Ajar
Media : Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dari karton
Sumber bahan ajar
G. Penilaian
• Jenis Tagihan
• Bentuk Ta!!ihan
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas
VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulmll 2004
Berbasis Kompetensi.
- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.
- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
: Kuis, Latihan soal dan PR
: Essav
110
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus I)
Satuan pendidikanMala PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan
Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi
: Sekolah Menengah Pertama; Matematika; 5. Dalil Pythagoras: 5.5 Menentukan Jenis Segitiga Jika diketahui Panjang
Sisinya dan Tripel Pythagoras.: VIIV2: 2 x 40 menit (pertemuan ke 3): Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakarmya dalam pemeeahanmasalah
A.. Kompetensi Dasar
Menggunakan Dalil Pythagoras
B. Indikator
1. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisillya
C. Uraian Materi
5.5.1 Menentukan Jenis Segitiga Jika Diketahui Panjang Sisinya.Dalam segitiga ABC berlaku:Jika a2 = b2 + e2
, maka segitiga ABC siku-sikuJlka a2 < b2 + e2
, maka segitiga ABC laneipJIka a2 > b2 + e2
, maka segitiga ABC tumpulDengan a = adalah sisi terpanjang/sisi miring (hipotenusa).Contoh:1. Segitiga berukuran 4 em, 3 em dan 5 em.Apakah segitiga tersebut siku
siku?Juwub: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:
a= 5 em, b=4em,e= 3 ema2 = 52 =25b2 +e2 =42 +32
= 16+9=25
i=b2 + e2
Karena a2 = b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah siku-siku.2. Sebuah L',. berukuran 7 em, 9 em dan 10 em. apakah segitiga tersebut siku
siku?Juwub: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:
a = 10 em, b = 7 em, e = 9 ema2 = 102 = 100b2 + e2
= 72 + 92
=49+ 81= 130
a2 :;i: b2 + e2 dan a2 < b2 + e2
TT~_~_~ ...2 ..... \..2 _L ....2 t.. .........-4-: ........ ..,,:.: ....... +L>. ..... ""hn+ "'ri .... 1". ... A 1.........; ....
III
Jawab: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:a = 12 ern, b = 8 ern, e = 7 erna2 =122=144b2 + e2= 82+ 72
= 64+49= 113
a2 i= b2 + e2 dan a2> b2 + e2
Karena a2 > b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah !:l. tumpul.
5.5.2 Tripel PythagorasUkuran segitiga siku-siku sering dinyatakan dalarn tiga bilangan yang tepatmemenuhi rurnus teorema Pythagoras. Tiga bilangan seperti itu dinarnakantigaan Pythagoras (tripe! Pythagoras)
Tripel (tigaan) pythagoras adalah tiga bilangan asli yang tepat untukmenyatakan panjang sisi-sisi suatu segitiga aiku-siku.
Contoh:1. Panjang sisi suatu !:l. siku-siku adalah 3, 4, 5 satuan. Angkan 3, 4, dan 5
disebut tripel Pythagoras karena 52 = 32 + 42
2. Ukuran suatu !:l. adalah 4, 5, 7 satuan. Apakall tiga bilangan itu merupakantripel Pythagoras?Jawab: 72
= 4942 + 52 = 16 + 25 = 4172 i= 42 + 52 ,jadi 4, 5, dan 7 bukan merupakan tripel pythagoras.
3. Panjang sisi suatu D. adalah 5 em, 12 ern, 13 ern. Apakah tiga bilangan itumerupakan tripel pythagoras?Jawab: 132 = 169
122 +52 = 144+25=169132 = 122 + 52 ,jadi 13, 12 dan 5 disebut tripel pytagoras.
D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (10 menit)
• Guru meminta siswa untuk mengurnpulkan PR (siswa yang mengeIjakan PRmendapatkan skor "mengerjakan pekerjaan rurnah" sesuai dengan kriteriayang ada dalarn KSPS)
• Menanyakan tentang materi sebelumnya. (Siswa yang dapat menjawabmengenai materi sebelumnya mendapat skor "menjawab pertanyaan tentangmateri sebelurnnya")
• Menyarnpaikan tujuan pembe!ajaran.II. Kegiatan inti (65 menit)
• Guru memberikan eontoh jenis-jenis segitiga dengan memperlihatkangarnbar dari karton yang telah dibuat sebelurnnya.
• Guru memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis segitiga jika diketahuipanjang sisinya melalui eontoh soal yang dibahas.
• Guru menuntun siswa untuk mengerjakan eontoh soal yang lain.• Guru menanyakan tentang pemahaman siswa dan memberi kesempatan
1_· __ L_
112
• Guru mengabsen siswa• Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling. (Siswa yang benar-benar
meneatat mendapat skor "meneatat materi pelajaran").• Memberikan latihan soal (siswa yang mengerjakan latihan soal mendapat
skor" MengeIjakan soal-soallatihan yang diberikan guru")Soal:
1. Dalam t>KLM diketahui KL = 10 em, LM = 16 em, dan KM = 18em. Tunjukkan bahwa t>KLM merupakan segitiga laneip!
2. Dalam t>ABC diketahui, AB = 18 em, BC = 30 em, dan AC = 24 em.a. Tunjukkan bahwa MBC siku-siku!b. Sudut manakah yang merupakan sudut siku-siku?
• Guru meminta beberapa orang siswa maju ke depan mengeIjakan soal.(Siswa yang mengerjakan soal di depan mendapat skor "ke depanmengerjakan soal")
• Guru melanjutkan menjelaskan materi mengenai tripel Pythagoras.• Siswa diminta untuk memberikan eontoh lain mengenai bilangan yang
merupakan tripel pythagoras. (Siswa yang memberiklrn eontoh dengan benarmendapat skor "menjawab petanyaan guru tentang materi yang dibahas").
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk meneatat.• Guru memberikan dua soal untuk dikeIjakan oleh siswa dalam batas waktu
yang ditentukan. .(Siswa yang bisa mengeIjakan soal tersebut dalam bataswaktu yang ditentukan mendapat skor "mengeIjakan soal degan eepat").Soal:I. Sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi yang panjangnya 10 em, 24 em dan
26 em. Apakah segitiga itu siku-siku?Jawab: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:
a = 26 em, b = 24 em, e = 10 ema2 = 262 = 676b2 + e2
= 242 + 102
= 576+ 100=676
a2= b2 + e2
Karena a2= b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah siku-siku.
2. Apakah tiga bilangan berikut merupakan tripel Pythagoras?a. 14,6, dan 10 (bukan tripel pythagoras)
b. 10,20, dan 10.J3 (tripel pythagoras)e. 12,9, dan 15 (tripel pythagoras)
• Guru dan siswa membahas soal tersebut.• Menanyakan tentang pemahaman siswa dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya. (Siswa yang bertanya mendapat skor "Bertanya padaguru tentang materi pelajaran").
• Guru memerintahkan siswa yang belum selesai mengerjakan soal untukmeneatat jawaban soal yang telah dibahas bersama.
III. Penutup (5 menit)• Guru meminta siswa untuk memberi kesimpulan tentang materi yang
dibahas.
113
1. Dalam b.PQR diketahui PQ = 18 em, QR = 21 em, dan PR = 30 em.Tunjukkan bahwa b.PQR merupakan segitiga tumpul!
2. Perhatikan I:iXYZ pada gambar di samping, Z
panjang XY = 13 em dan YZ = 12 em. ~a. Tunjukkan bahwa b.XYZ adalah segitiga siku-sikub. Sudut manakah yang merupakan sudut siku-siku X y
3. Dari tigaan-tigaan berikut manakah yang nmerupakan tripel pythagoras:a. 8,15,17b. 10,24,26e. 7,5,8
• Guru mengingatkan siswa untuk belajar dan memberitahukan bahwa untukpertemuan selanjutnya akan diadakan tes.
E. Metode yang digunakan
Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme dan demonstrasi.
F.. Media dan Sumber Bahan Ajar
Media : Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dad karton
Sumber bahan ajar
G. Penilaian
• Jenis Tagihan
• Bentuk Tagihan
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas
VIIl Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004
Berbasis Kompetensi.
- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.
- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
: Kuis, Latihan soal dan PR
: Essay
114
RENCANA PEMBELAJARAN (SikluSi II)
Satuan pendidikanMata PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan
Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi
: Sekolah Menengah Pertama: Matematika: 5. Dalil Pythagoras: 5.6 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang
Salah Satu Sudutnya 30°, 45° dan 60°
: VIII/2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke 1): Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalam pemecahanmasalah
A.. Kompetensi Dasar
Menggunakan Dalil Pythagoras
B. Indikator
1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus (salah satu
sudutnya 30, 45 dan 60 derajat)
C. Uraian Materi
5.6 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang Salah Satu Sudutnya 30°,450 'dan 60°
5.6.1 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang Salah Satu Sudutnya 30°dan 60°
B
Dalam segitiga ABC siku-sikudengan <ABC = 30° ,<ACB = 60° dan panjang BC =2 satuan, maka:
AC = .!- BC AB2 =BC2- AC2
21
= -.22
=1Jadi, panjang AC = 1 satuan
30A
= 4 - 1AB2 =3
AB =.J3Jadi, pahjang AB =.J3 satuan
Dari hasH di atas dapat dibuat perbandingan :Perbandingan antara sisi dil/Odapan sudut 9tf, sisi dilladapan sudut 6tfdansisi dihadapan sudut 30° ada/all 2 : .J3 :1
At"" HC : AH: AC = 2 : J3 : 1
Dalam setiap !!. siku-siku yang salah satu sudutnya 30°,panjang sisi dihadapan
sudut 30° adalah .!- hipotenusa (sisi miring)2
C
60
AB =
Jawab:C
~cm~
A B
a). BC : AB = 2 : .[3
BC 2=
AB .[36 2
=AB .[32AB = 6.[3
6.[3
2AB = 3.[3 em
115
1b).AC= -BC
21
= -.62
=3 em
BC =.J2AB 1
BC = .J24 1
BC = 4.J2em
5.6.2 Perbandingan Sisi Segitiga Siku-siku Yang Salah Satu Sudutnya 45°
C
Ll ABC siku-siku sarna kaki, sehingga AB = AC<ABC = ACB = 45°Jika AB = 1 satuan, maka:
'15° BC2 = AB2 + AC2
B A Bc2 =1 2 +12
BC2 =2
BC =.J2Berdasarkan hasil di atas dapat dibuat perbandingan sebagai berikut:Perbandingan sisi di Iladapan sudut 9f1 dan sisi dilladapan sudut 4:;0ada/all .J2: 1 atau BC : AB : AC = .J2 : 1 : 1
Contoh:I. Dikethui MEC siku-siku dengan panjang AB = 4 em. Hitunglah panjang
BC!Jawab:
C
~A 4cm B
D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (lO menit)
• Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan tiap-tiap kelompok terdiridari 6/7 orang.
• Guru menyarnpaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan inti (65 menit)
• ~~_~~n!.:~~~~_~~:::! ~~~~!.~~~~g~::n~~fe;~:~~~~~~~s~~~~~:::.~~=~
116
c
~A D B
Pada persegi panjang PQRS, panJangdiagonal PR = 20 cm. Hitunglah:a. Kelilingnyab. Luas persegi panjang PQRS
2.~R~
P Q
Guru menjelaskan materi pelajaran mengenai perbandingan sisi-sisi segitigasiku-siku yang salah satu sudutnya 45°.Memberikan contoh soal dan membahasnya bersama dengan siswa.Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat.Guru mengabsen siwa.Memeriksa catatan siswa sambil berkeliling. (Siswa yamg mencatatmendapat skor "mencatat materi pelajaran").Guru memberikan latihan soal kelompok untuk didiskusikan dengan anggotakelompoknya masing-masing dan kemudian menuliskan jawabannyanya dipapan tulis dan membahasnya. (Ke1ompok lain diminta untuk menilai padasaat ada kelompok yang maju).Soal:
1. Diketahui MBC sama kaki denganAC = BC = 18 cm. Hitunglah luas L\ABC !
•
•
••
•
•
Diketahui L\KLM siku-siku di K dengan<LMK = 60° dan panjang KM = 15 cm.Hitunglah panjang : a. KL b. LM
• Menanyakan kepahaman siswa dan memberi kese:mpatan kepaela siswauntuk bertanya.(Siswa yang bertanya mendapat skor "Bertanya tentangmateri pelajaran").
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat soal elan pembahasanelari kelompok lain
Ill. Penutup• Guru memberikan PR individu kepada siswa.
Soal: I. M
~K L
Jawab:
a. KL=..)3KM 1KL ..)3- -15 1KL = 15..)3 cm
b. LM=2xKM
=2 x 15
=30cm
2. Pada L\PQR siku-siku di Q. Panjang PR =
10Ji .Dan <QRP = 45° . Hitunglah:a.PQb. OR c. Luas L\PQR
Jawab: a. PR =..fiPQ 1
10..fi = ..fiPQ 1
..fi PQ = 1O..fi
PQ = 1O..fi..fi
PQ = 10cm
b. QR=PQ=IOcm
1c. Luas L':.PQR = lax t
1= - .10.10
2
117
• Guru memberi kesimpulan mengenai materi yang dibahas.
E. Metode yang digunakan
Ekspositori dan diskusi kelompok.
F.. Media dan Sumber Bahan Ajar
Media
Sumber bahan ajar
G. Penilaian
• Jenis Tagihan
• Bentuk Tagihan
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas
VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004
Berbasis Kompetensi.
- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama. Yudhistira: KBK 2004.
- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
: Tugas kelompok dan PR
: Essay
118
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus II)
Satuan pendidikanMata PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan
Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi
: Sekolah Menengah Pertarna: Matematika: 5. Dalil Pythagoras: 5.7 Menggunakan Dalil Pythagoras Pada
Bangun Datar dan Bangun Ruang: VIIII2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke 2): Memaharni dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalarn pemeeahanmasalah
A.. Kompetensi Dasar
Menggunakan Dalil Pythagoras
B. Indikator
1. Menghitung panjang diagonal sisi dan diagonal ruang kubus dan balok
C. Uraian Materi5.7 Menggunakan Dalil Pythagoras Pada Bangun Datar dan Bangun Ruang
Contoh soal:1. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 16 em dan lebar 12 em.
Hitunglah panjang salah satu diagonalnya!Jawab: x2 = 162 + 122
c=:g1216
x2= 169 + 144
x2= 400
x = .J400x = 20 em
2. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini, panjang AB = 12 em, BC =9 em dan
~Gi~:::g:::mgHB '~~ t,~ s~
A B
Jawab:a. BD2 = AB2 + AD2
BD2= 122 + 92
= 144 + 81BD2 = 225
BD = .J225BD = IS em
b. HB2 = BD2 + DH2
HB2 = 152 + 202
=225 + 400HB2 = 625
HB = .J625HB = 25 em
119
D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (15 menit)
• Membahas PR dan menanyakan kepada siswa mengenai materi sebelumnya.(Siswa yang mengeJjakan PR mendapat skor mengerjakan pekerjaan rumah"sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS)
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru menjelaskan materi melalui eontoh soal.• Guru memberikan satu soal untuk dikeJjakan oleh tiap-tiap kelompok dalam
batas waktu yang ditentukan. (Kelompok yang dapat menyelesaikan soaldalam batas waktu yang ditentukan dan jawaban benar mendapatkan skor "tepat waktu mengeJjakan soal").Soal: 1. W V
R
Pada Kubus PQRS.TUVW berikut iniPanjang PQ = 9 em. Hitunglah:a. Panjang PRb. Panjang diagonal ruang TR
P Q
T b PR2=PQ2+QR2Jawa : a.
PR2 = 92 + 92
PR2= 81 + 81
PR2= 162
PR = J162
PR = J81x2
PR = 9..fi em
b. TR2 = PR2 + TP2
TR2 = (9..fi)2 + 92
TR2 = 162 + 81TR2 = 943
TR = J943
TR = .J81x3
TR = 9J3
• Membahas soal bersama dengan siswa.• Menanyakan tentang kepahaman siswa dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk meneatat.• Mengabsen siswa.• (Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling. ( siswa yang meneatat dengan
baik mendapat skor "meneatat materi pelajaran").• Memberikan latihan soal dengan LKS yang dibuat oleh guru untuk
dikeJjakan oleh tiap-tiap kelompok dan hasilnya dibahas di papan tulis olehkelompok masing-masing. ( Penskoran kelompok dilakukan oleh kelompoklain yang ditunjuk pada saat diskusi dan membahas soal di depan). Bagikelompok yang melakukan diskusi dengan baik, tiap-tiap anggota kelompokmendapat skor "mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru"sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS)Soal Latihan Kelompok:
1.
1'I.,f--+'::---7C
Pada layang-layang ABCD di samping,panjang diagonal AC = 12 em dan BD = 20em. Jika panjang DE = 8 em, hitunglahpanjang sisi-sisi yang lainnya!
2. Pada balok PQRS.TUVW berikut ini panjangPQ = 8em, RS = 6 em dan RV = 15 em.Hitunglah panjang PR dan PV! T
w/ ~
/' uil~1s re~l
p 1'7
120
v
R
p QIII. Penutup
• Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan tentang materi yangdibahas.
E. Metode yang digunakan
Ekspositori dan diskusi kelompok.
F.. Media dan Sumber Bahan Ajar
Media
Sumber bahan ajar
G. Penilaian
• Jenis Tagihan
• Bentuk Tagihan
M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas
VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004
Berbasis Kompetensi.
- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.
- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
: Tugas kelompok
: Essay
121
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus II)
Satuan pendidikanMata PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan
Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi
: Sekolah Menengah Pertarna: Matematika: 5. Dalil Pythagoras:5.8 Menyelesaikan Soal-Soal. Cerita denganMenggunakan Dalil Pythagoras: VIII/2: 2 x 40 menit (pertemuan ke 3): Memaharni dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalarn pemecahanmasalah
A.. Kompetensi Dasar
Menggunakan Dalil Pythagoras
B. Indikator
I. Menerapkan daIil Pythagoras dalarn kehidupan nyata.
C. Uraian Materi5.8 Menyelesaikan Soal-SoaI Cerita dengan Menggunakan Dalil Pythagoras
Contoh soal:1. Sebuah tangga yang panjangnya 5 meter bersandar pada tembok. Jarak
ujung bawah tangga terhadap tembok 3 meter. Berapakah tinggi ujungatas tangga dari lantai?
cJawab:
Sm
A 3m B
X2 =AC2 _AB2
= 52 _ 32
= 25 - 9X2 = 16
X = Jl6X = 4 m
D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (10 menit)
• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan PR dan meminta beberapa siswauntuk mengerjakannya di papan tuUs. (siswa yang mengerjakan PRmendapat skor "mengeljakan pekerjaan rurnah" sesuai kriteria yang terteradalarn KSPS dan siswa yang mengerjakan soal di depan mendapat skor" kedepan mengerjakan soal")
• Menyarnpaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan inti
• Guru membagikan LKS kepada tiap-tiap kelompok yang berisi satu soalyang berbeda untuk tiap-tiap kelompok.Soal:
0_1..." ... \... 1............. 1 h.o....ln'l'n ... t,..~ <:1t'o:lh h!lr!\t QP_l~l1h RO km_ kemudian ke arah
122 .
u
60
B 80 o
2. Pak Dani akan mengecat tembok sepertigambar berikut. Biaya setiap m2 adalahRp750,00. Hitunglah biaya selurulmyauntuk mengecat tembok tersebut! 4m
3. Sebuah tangga yang panjangnya 10 m bersandar pada pada sebatangpohon. Jarak ujung bawah tangga terhadap pangkal pohon adalah 6m.Hitunglah tinggi pohon tersebut!
4. Sebuah tiang Iistrik, agar dapat berdiri dengan tegak ditahan. oleh talikawat baja. Jika jarak dari patok pengikat terhadap tiang Iistrik adalah 5m dan tinggi tiang Iistrik adalah 4 m, tentukan panjang tali kawat bajaminimal yang dibutuhkan!
5. Sebuah kapal berlayar ke arah ke arah Utara sejauh 120 km, kemudian kearah Timur sejauh 50 km. Hitunglahjarak kapal dari tempat semula!
6. Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya170 m. jarak anak di tanah dengan titik yang berada tepat di bawahlayang-Iayang adalah 8 m. Hitunglah tinggi layang-Iayang tersebut!
• Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut dansetelah selesai tiap-tiap kelompok membahasnya di depan. (Penskorankelompok dilakukan pada saat siswa diskusi mengeIjakan soal danmembahas soal di depan, pemberian skor untuk satu kelompok dilakukanoleh kelompok lain yang ditunjuk).
• Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mengumpulkan hasil pekeljaannya.• Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.• Guru memberikan penjelasan tambahan
III. Penutup• Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan tentang materi yang
dibahas.• Mengingatkan siswa untuk belajar dan memberitahukan bahwa pertemuan
selanjutnya akan diadakan tes.
E. Metode yang digunakan
Ekspositori dan diskusi kelompok.
F.. Media dan Sumber Bahan Ajar
Sumber bahan ajar
G. Penilaian
• Jenis Tagihan
• Bentuk Tagihan
123
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas
VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulurn 2004
Berbasis Kompetensi.
- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.
- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
: Tugas kelompok
: Essay
Lampiran2.
KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA INDIVIDU
124
Nama
No. Induk
Kelas
PertemuanffanggalNo Aktivitas Siswa Skor
1 Siswa sudah berada di dalam kelas 1
pada saat guru memasuki kelas
2 Menyiapkan buku pelajaran dan I
alat tulis
3 Menjawab pertanyaan guru tentang 2
materi sebelumnya
4 Menjawab pertanyaan guru tentang 2
materi yang dibahas
5 Memperhatikan guru 1
6 Ke depan mengerjakan soal 2
7 Mengerjakan soal dengan cepat 3
8 Mencatat materi pelajaran I
9 Bertanya pada guru tentang materi 3
pelajaran
10 Mengerjakan soal-soallatihan yang 2
diberikan guru
11 Mengerjakan pekerjaan rumah 1
12 Mengerjakan semua pekerjaan 2
rumah
13 Mengerjakan semua pekerjaan 3
rumah dan jawaban benar
Jumlah 24
125
Larnpiran3.
KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA KELOMPOK (SIKLUS II)
TanggalKelompok Pengarnat
Kelompok yang diarnati
Sub. Pokok Bahasan
Berilah tanda (-.J) sesuai dengan aktivitas yang dilakukan!
NJlal:
No Aktivitas Yang Dilakukan **** *** ** *
1 Pembagian tugas yang jelas antaranggota kelompok
2 Anggota kelompok saling bekerjasarna
3 Dapat menyelesaikan tugas tepatwaktu
4 Langkah-Iangkah perhitunganlengkap dan benar
5 Penjelasan jawaban dapatdimengerti
6 Menjawab pertanyaan kelompoklain
Jumlah skor.
Keterangan;* * * * : Sangat baik = 4*** :Baik =3* * :Cukup Baik = 2* :Kurang Baik = 1
Jumlah skor Nilai21-24 = 9017 -20 = 8013 -16 = 70
Q 1') "Ii (
Ketua Kelompok
\
126
Lampiran4.
Soal Tes Sildus I
Nama : .
Kelas :...•........
Petunjuk mengerjakan soal1. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah3. KeIjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah4. KeIjakan soal seeara 1engkap5. Periksa terlebih dahu1u jawaban anda sebvelum dikumpulkanSELAMAT BEKERJA
1. Hitung1ah nilai x pada gambar di bawah ini!12 em
gemx
2. Nilai p pada gambar di bawah ini adalah?
Nilai:
3. Sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi yang panjangnya 10 em, 24 em dan 26 em.
Apakah segitiga itu siku-siku?
4. Dalam L'.KLM diketahui KL = 10 em, LM '= 16 em, dan KM = 18 em.
Tunjukkan bahwa L'.KLM merupakan segitiga lancip!
~. Tentllkan anakah til!a bilanl!an di bawah ini merupakan tripel pythagoras atau
127
Lampiran 5.
Soal Tes Siklus II
Nama :..•..............•....
Kelas : ..
Nilai:
Petunjuk mengerjakan soal
1. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah4. Kerjakan soal seeara lengkap5. Periksa terlebih dahulu jawaban anda sebvelum dikumpulkanSELAMAT BEKERJA
F
1.
E
Diketahui 1',DEF dengan panjang DF = 12 em dan
<DEF = 60°. Hitunglah:
a. Panjang DE
b. Panjang EF
2. Sebuah persegl panJang berukuran panjang 24 em dan panjang salah satu
diagonalnya 30 em. Hitunglah:
a. Lebar persegi panjang
b. Luas persegi panjang
~H!-- --" G3. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini,
panjang AB = 12 em, BC = 9 em,
dan CG = 20 em. Hitunglah:
a. Panjang BD
b. Panjang diagonal ruang HBA
o
B
c
4. Seorang anak menaikan layang-Iayang dengan benang yang panjangnya 130 m.
larak anak di tanah denga titik yang debngan titik yang tepat berada dibawah
layang-layang adalah 50 m. Hitunglah tinggi layang-layang tersebut!
). ~ehl",h lan""a van" nanianva nm her~andar nada ~ehatan" nohon. Tin""i Dohon
128
Lampiran6.
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
NO Kompetensi Dasar IndikatorNo Item
Soal
1 Menemukan Dalil
Pythagoras
• Menjelaskan dan menemukan dalil 1
pythagoras dan syarat beriakunya
• Menuliskan dalil pythagoras untuk 2, 3
sisi-sisi segitiga
2 Menggunakan
pythagoras
dalil • Menghitung panjang sisi segitiga
siku-siku jika sisi lain diketahui
4, 5, 6,
7, 8, 9,
10
• Menentukan jenis segitiga jika 11, 12,
diketahui panjang sisi-sisinya 13
• Menghitung perbandingan sisi-sisi 14, 15,
segitiga siku-siku khusus (salah satu 16
sudutnya 30, 45, dan 60 derajat)
• Menghitung panjang diagonal sisi 17, 18
dan diagonal ruang kubus dan balok
• Menerapkan da1i1 pythagoras dalam 19, 20,
kehidupan nyata 21
129
iran 7.
Soal Tes Hasil Belajar
Nilai:
Ijuk meugerjakan soal
erilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap benarerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah~riksa terlebih dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan
SELAMAT BEKERJA
e. 3..[5 em
d. s.J3 em
a. 3 em
b.Sem
Panjang Be pada gambar di samping adalah
9.0 12 em C
cfI
---,I
.\::.> IIIn
'P.o,.;.;. 21 em B
8. Sebuah persegi, panjang sisinya 6 em.Panjang diagonal persegi tersebut adalah ....
a. m em e. Mem
b. m em d. .J144 em
7. Panjang sisi miring segitiga siku-siku adalah 9em dan panjang salah satu sisi siku-sikunya 6em, maka panjang sisi siku-siku yang lainadalah ...
c. R' = P' _ Q'd. Q'=R'-P'
e.KM' = LM' - KL'd.KL' = KM' - LM'
Dalil pythagoras yangbenar untuk gambar disamping adalah ..~P
P'=Q'-R'R'=P'+Q'
lalam tlKLM siku-siku di L, KL dan LMdalah sisi penyikunya. Pemyataan yangenar adalah......... LM'=KL'-KM'. LM'=KL2 +KM2
:buah tlABC mempunyai sisi-sisi a, b dan e.Ida segitiga tersebut dapat dinyatakan:) jika a' = b' _e' , maka LB = 900
i) jika b' = d - e' , maka LB = 900
ii) jika e' = d - b' , maka LC = 900
v) jika e' = b - d, maka LA = 900
ari pemyataan di atas, yang benar adalah(i) e. (iii)(ii) d. (iv)
J I. Ketiga sisi segitiga yang dapat membentuk
JO. Pada belah "etupat PQRS di bawah lUI,
panjang PQ = 15 em dan panjang PR = 18 em.Panjang QS adalah.......
'ada gambar di bawah ini nilai x adalah ...V a
.
6b.l2~ e.24
,'. d.36
'ada gambar di bawah ini, !:>PQR merupakanegitiga sarna sisi dengan panjang sisi 12 em.'anjang RS adalah ....
3.J2 em
'. 3.J3 em
6.J2 em
t. 6.J3 em
a. 10 emb. 12 em
a. 144 emb. 12 em
Q
e. 13 emd. 15 em
~--+----7S
T
Re. 24emd. 9gem
___! ... ! !I... _!I... _.J_I_L
130
17. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini, panjangAB = 12 em, BC = 9 em, dan CO = 20 em.Panjang BD = ....
a. 25 emb. 15 em
e. -Jl5 em
d. .J2S em
20 l:1Il
Ii12 emA
£f-t-"7'"--or
iketahui ukuran panjang sisi-sisi segitigabagai berikut.
3 em,S em, dan 7 em6 em, 8 em, dan 10 em
I. 5 em, 12 em, dan 13 em~gitiga di atas yang merupakan segitiga sikuku adalah ...
I dan IIhanya IIhanya IIIII dan III
ada gambar di bawah, besar LJl.CD
~CD= 30° dan CD = 10J3 em.
'alam LlKLM diketahui KL = 10 em, LM =5 em, dan KM = 18 em. Maka LlKLMerbentuk ......
Segitiga sarna kakiSegitiga laneip sebarangSegitiga tumpulSegitiga siku-siku
e. 1300 Kmd. 13.000Km
IV
T
······t····· ........
../:~::::::::::::;;;;. ;~;;< H
P 9 c;- Q
19. Sebuah kapal berlayar ke arah Utara sejauh120 km, keml1dian ke arab Timur sejauh 50km. Hitunglah jarak kapal sekarang daritempat semula!a. 13 Kmb. 130Km
18. Pada kubus PQRS.TUVW berikut ini, panjang PQ = 9 em. Panjang diagonal ruang TRadalah ....
a. 9fiem
b. 9J3em
e. 81-J3 em
d. J8i em
e. 50 emd. 60 em
&A 1) 0
:'eliling MBC adalah ....1.30em•. 40em
3m a. 120 m
~b. 12me.60m
4 IIId. 600m
20. Seorang tukang kayu akan membuat kudakuda penyangga atap rumah seperti padagambar di bawah sebanyak 10 buah.Berapakah panjang kayu seluruhnya yangdiperlukan untuk membuat kuda-kudapenyangga atap tersebut. .
e. 100fi em
d. 100-J3 em
.--------:7\"
k::-- .JQ
Pada persegi panjang PQRS di atas, panjangPR = 20 em dan LQPR = 30°. Luas persegipanjang PQRS adalah ....
~. 50fi em
b. 50-J3 em
a. 10 emb. 20em
. _ r;:
Pada gambar di bawah ini panjang PR =
10 fi , maka panjang QR adalah ..
P~
21. Sebuah tangga yang panjangnya 6 m bersandar pada sebatang pohon. Tinggi pohonyang dieapai tangga adalah 3 m. Hitunglahjarak ujung bawah tangga terhadap pangkalpohon (bulatkan sampai em terdekat)!
a. mm e.9m
Lampiran 8.
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
131
IndikatorNomor Butir Pernyataan
NoPositif Negatif
Jumlah
1 Disiplin 1 3 2
2 Kesiapan peralatan 2 14 2bela,iar
3 Mengikuti pelajaran 4,5 22 3
4 Tanggung jawab 6, 8, 13, 17, 11 621
5 Aktif dan kreatif IS, 16, 19, 12 524
6 Menggunakan waktu 7,9,10 18,20,23 6
Jumlah 24
Lampiran 9.
Angket Motivasi Belajar
Nama : .
Kelas : .
Petunjuk Pengisian
1. Tulis nama dan kelas anda pada tempat yang telah disediakan2. Berilah tanda cek list C.J) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan anda3. Pilih salah satu jawaban yang terdapat pada kolom:
a. Selalu (SL)b. Sering (SR)c. Kadang-kadang (KK)d. Tidak pemah (TP)
4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan yang anda rasakan5. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai anda
132
No Pemyataan Jawaban
SL SR KK TP
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya menyiapkan alat tulis dan buku sebelumpelajaran dimulai
3 Saya mencatat materi pelajaran dengan baik
4 Saya terlambat datang ke sekolah
5 Saya mengerjakan latihan soal yang diberikanguru
6 Saya mengeJjakan tugaslPR yang diberikanguru dengan bersungguh-sunguh
7 Saya mengulang pelajaran yang telah dibahasoleh guru di rumah
8 Disaat tidak masuk sekolah saya berusahamenanyakan pelajaran yang tertinggal kepadaternan
9 Apabila ada ulangan malam harinya sayabelajar agar mendapat nilai yang baik
10 Jika ada waktu luang saya mempelajari bukupaket matematika yang diwaiibkan
11 Saya mencontek pekerjaan ternan apabila adatugaslPR
. . - ..
14 Saya malas membawa buku paket/LKS kesekolah
15 Saya bertanya kepada guru apabila ada materiyang be1um dimengerti
16 Saya berdiskusi dengan teman apabilamenemukan kesulitan pada pelajaranmatematika
17 Saya tetap mengerjakan tugas sampai se1esaiwa1aupun saya merasa capek
18 Saya tidak masuk pelajaran matematikaapabila sedang malas
19 Saya berusaha untuk mendapat nilai yangtertinggi diantara teman-teman
20 Saya mengobrol dengan teman pada saat gurumemberikan penielasan
21 Saya merasa tidak tenang jika tugas/PR belumsaya keIjakan
22 Saya mengantuk pada saat belajar matematikadi kelas
23 Saya ma1as untuk mengulang pelajaran dirumah
24 Ketika mendapat tugas matematika yang sulitsaya mencari buku lain untuk mendapatkanjawabannya
133
134
Lampiran 10.
Format Pertanyaan Terbuka Siklus I
Pertanyaan Untuk Seluruh Siswa Setelah Penggunaan Kartu Skor Partisipasi
Individu
Nama : . Kelas :.........
© lelaskan menurut pendapatmu tentang penggunaan kartu skor partisipasi dalambelajar! Apa pengaruhnya terhadap kamu?
© Dengan adanya kartu skor tersebut apakah membuat kamu lebih rajin belajar?
© Dengan menggunakan metode seperti ini apakah pelajaran matematika menjadilebih menyenangkan?
© Apakah guru yang lainnya pemah menggunakan metode seperti inisebelumnya?
© Apa tujuan kamu mengeljakan soal ke depan, untuk mendapat nilai atauberupaya untuk bisa? lelaskan!
. ., t 1 1 1'.
13,5
Q Apakah latihan-Iatihan soal seperti kernarin dapat rnernbantu kamu dalamrnernahami pelajaran? Jelaskan!
Q Apakah kamu rnerasa tertantang dan rnerasa bersaing dengan ternan-ternanyang lain untuk rnendapatkan nilai yang terbaik? Jelaskan!
Q Apakah dengan penggunaan kartu skor rnernbuat kamu lebih bersernangatdalam belajar rnaternatika? Jelaskan!
Q Bagairnana rnenurutrnu, apakah ternan-ternan kamu juga dapat rnenerirnarnetode belajar seperti itu? Jelaskan!
136
Lampiran II.
Format Pertanyaan Terbuka siluus II
Nama: .
Kelas: VIII.?
,j,. Bagaimana menurut pendapatmu mengenai penggunaan kartu skor partisipasikelompok dalam pembelajaran matematika?
".$. Bagaimana dengan sistem belajar kelompok, apakah kamu lebih senangbelajar seperti itu?
,j,. Dengan adanya kartu penskoran kelompok apakah kamu lebih bersemangatdalam belajar? .
,j,. Apakah karnu bekerja dengan baik dengan anggota kelompokmu?
,j,. Apakah soal yang kamu kerjakan dengan cara diskusi kelompok menjadilebih mudah untuk diselesaikan?
..............................................................................................
,j,. Bagaimana menurutmu pemberian skor yang diberikan oleh guru terhadapaktivitas kelompok?
137
"j,. Apakah kamu bersungguh-sungguh bekerja membanlu kelompokmu?
"j,. Bagaiman menurutmu, apakah leman-lemanmu juga dapat berdiskusi denganbaik?
"j,. Jika kamu bekeJja kelompok dengan baik, hal itu kamu lakukan karena inginmendapatkan skor alau karena sungguh-sungguh ingin bisa? Jelaskall!
Lampiran 12.Format PenilaianlPedoman Observasi Untuk Guru
138
NamaMateri
Pertelllluan/Siklus ke :Tanggal
Berilah tanda (-I) sesuai dengan hasH pengamatan!
No Hal PenilaianSkorIi 2 3 4
1 Keteramoilan membuka oelaiaran2 Keteramoilan memberikan aoerseosi3 Keteramoilan menvaiikan materi4 Penguasaan materi5 Kualitas penielasan materi6 Keielasan tulisan di papan tulis7 Ketepatan penggunaan metode8 Penguasaan menggunakan metode9 Kelengkaoan contoh soal10 Interaksi dengan siswa11 Penguasaan ruangan dan pandangan mata12 Gaya mengaiar dan ekspresi waiah13 Kontrol emosi .
14 Volume dan nada berbicara15 Teknik berbicara16 Keterampilan bertanya17 Keterampilan meniawab pertanyaan18 Penggunaan media/alat peraga19 Ketepatan oenggunaan alat evaluasi20 Keterampilan menutup oelaiaranTotal skor
Keterangan:4 =Baik sekali, 3 =Baik, 2 =Cukup baik, 1 = Kurang baik
Pengamat
( \
Lampira 13.
Kode Siswa Kelas VIII.7
No Kode Siswa1 Al2 A23 A34 A45 AS6 Bl7 B28 B39 B410 B511 Cl12 C213 C314 C415 C516 Dl17 D218 D319 D420 D521 E122 E223 E324 E425 E526 Fl27 F228 F329 F430 F531 Gl32 G233 G334 G435 G536 HI37 H238 H3,Q H4
139
140
Lampiran 14.
Daftar Nilai Ulangan Harian Bab Sistem Persamaan Linear Dna
Variabel pada Penelitian Pendahnlnan
No Kode Siswa Nilai Ulangan Harian1 Al 22 A2 43 A3 24 A4 5,35 A5 26 Bl 6,37 B2 4,58 B3 -9 B4 5,510 B5 4,511 Cl 4,712 C2 5,513 C3 614 C4 -15 C5 316 Dl 5,517 D2 5,818 D3 319 D4 4,620 D5 8,521 El 4,622 E2 3,223 E3 224 E4 425 E5 6,826 Fl 427 F2 -28 F3 4,229 F4 530 F5 3,531 G1 6,532 G2 533 G3 -34 G4 535 G5 836 HI 7,637 H2 3,5- - --- .-
Lampiran 15.Daftar Nilai Tes Sildus I dan II
141
No Kode Siswa Nilai Tes SiklusI II
I Al - 4,22 A2 4 6,33 A3 4 4,54 A4 5 6,55 A5 4,2 -6 BI 6,8 87 B2 5,5 7,88 B3 4 5,59 B4 6,2 7
10 B5 6 7,511 CI 4,5 6,312 C2 5,3 6,813 C3 5,5 714 C4 4 515 C5 4,2 5,516 01 5 6,217 02 6,4 8,218 D3 5,3 7,519 04 5 -20 05 8,5 9,221 EI 6 822 E2 4 4,323 E3 - 424 E4 5,2 525 E5 8,8 926 FI 5,4 6,227 F2 4,6 4,528 F3 5,5 5,329 F4 5,5 730 F5 4 5,331 01 7,6 832 02 5 6,333 G3 6,5 7,234 04 5,6 7,335 05 8 936 HI 7,4 8,337 H2 4,3 6111 m 4.5 6.2
Lampiran 16Daftar Nilai Tes Hasil Belajar
No Kode Siswa Nilai Tes Akhil'I Al 4,32 A2 6,73 A3 5,74 A4 7,15 A5 4,86 BI 7, I7 B2 7,68 B3 6,29 B4 7,6
10 B5 7,1II CI 6,212 C2 6,713 C3 7,114 C4 4,315 C5 6,216 DI 6,717 D2 8,118 D3 6,719 D4 6,220 D5 1021 EI 8,122 E2 5,723 E3 4,324 E4 6,225 E5 8,626 FI 7,127 F2 6,228 F3 6,229 F4 6,730 F5 6,231 01 8,632 02 7,133 G3 8,634 04 8,135 05 9,536 HI 8,137 H2 6,238 H3 6,21Q T-l4 7.6
142
Lampiran 17
143
Daftar Perolehan SkOl· dan Nilai Hasil Konversi Sildus I dan II
Total skor Nilai HasilNo Kode Siswa Siklus Konversi Siklns
I II I II1 Al 4 7 4 52 A2 8 12 5 63 A3 8 8 5 54 A4 16 13 7 75 AS 7 13 5 76 Bl 15 17 7 87 B2 13 17 7 88 B3 5 10 5 69 B4 11 16 6 710 B5 II IS 6 711 CI 5 11 5 612 C2 13 10 7 613 C3 14 16 7 714 C4 5 7 5 5IS C5 11 13 6 716 01 6 11 5 617 02 19 20 8 818 03 12 17 6 819 04 10 17 6 820 05 14 18 7 821 EI 13 19 7 822 E2 11 11 6 623 E3 9 8 6 524 E4 6 11 5 625 E5 IS 16 7 726 FI 11 12 6 627 F2 8 9 5 628 F3 10 8 6 529 F4 II 16 6 730 F5 9 13 6 731 Gl 8 16 5 732 02 8 10 5 633 G3 10 17 6 834 04 11 9 6 635 05 14 21 7 936 HI 16 22 7. 937 H2 10 10 6 6,
Lampiran 18.Daftar Hasi! Angket Motivasi Belajar
144
No PernyataanBanvak siswa anl!: meniawab
SL SR KK TPI Saya masuk kelas tepat 33 4 1
waktu (86,84%) (10,53%) (2,63%) -2 Saya menyiapkan alat tulis
31 6 1dan buku sebelum pelajaran(81,58%) (15,79%) (2,63%) -
dimulai3 Saya mencatat materi 34 4
pelaiaran dengan baik (89,47%) (10,53%) - -4 Saya terlambat datang ke 3 6 29
sekolah - (7,89%) (15,79%) (76,32%)5 Saya mengeljakan latihan 23 6 9
soal yang diberikan guru (60,53%) (15,79%) (23,68%) -6 Saya mengeljakan tugasIPR
17 7 13 1yang diberikan guru dengan (44,74%) (18,42%) (34,21%) (2,63%)bersungguh-sunguh
7 Saya mengulang pelajaran5 8 20 5yang telah dibahas oleh guru
(13,16%) (21,05%) (52,63%) (13,16%)di rumah
8 Disaat tidak masuk sekolahsaya berusaha menanyakan 10 12 7 9pelajaran yang tertinggal (26,32%) (31,58%) (18,42%) (23,68%)kepada teman
9 Apabila ada ulangan malam17 8 13
harinya saya belajar agar(44,74%) (21,05%) (34,21%) -
mendapat nilai yang baik10 Jika ada waktu luang saya
7 12 16 3mempelajari buku paket(18,42%) (31,58%) (42,11%) (7,89%)
matematika yang diwajibkan11 Saya mencontek pekeljaan 1 4 8 25
teman apabila ada tugas/PR (2,63%) (10,53%) (21,05%) (65,79%)12 Saya malas untuk 1 4 14 19
mengerjakan soal yang sulit (2,63%) (10,53%) (36,84%) (50,00%)13 Apabila ada PR saya 12 18 5 3
mengerjakarmya dengan baik (31,58%) (47,37%) (13,16%) (7,89%)14 Saya malas membawa buku 2 5 31
paketILKS ke sekolah - (5,26%) (13,16%) (81,58%)15 Saya bertanya kepada guru
9 21 4 4apabila ada materi yang
(23,68%) (55,26%) (10,53%) (10,53%)belum dimengerti
1(; ~~U!l hpriti<:.1tl1~i r1pn(J~n
145
17 Saya tetap mengerjakan tugas11 15 11 1sampai selesai walaupun saya
(28,95%) (39,47%) (28,95%) (2,63%)merasa caoek
18 Saya tidak masuk pelajaran 1 5 32matematika apabila sedang - (2,63%) (13,16%) (84,21%)malas19 Saya berusaha untuk 20 11 7mendapat nilai yang tertinggi
(52,63%) (28,95%) (18,42%) -diantara ternan-ternan
20 Saya mengobrol dengan4 7 27ternan pada saat guru - (10,53%) (18,42%) (71,05%)
memberikan oenielasan21 Saya merasa tidak tenang jika 18 11 9tugas/PR belum saya
(28,95%) (23,68%) -keriakan
(47,37%)
22 Saya mengantuk pada saat 1 1 10 26belaiar matematika di kelas (2,63%) (2,63%) (26,32%) (68,42%)
23 Saya malas untuk mengulang 1 2 12 23oelajaran di rumah (2,63%) (2,26%) (31,58%) (60,53%)
24 Ketika mendapat tugasmatematika yang sulit saya 5 6 19 8mencari buku lain untuk (13,16%) (15,79%) (50,00%) (21,05%)mendaoatkan iawabannva
Keterangan: Slswa yang hadlr : 38 orangSiswa tidak hadir : I orang
00- 0-0 0-0 - 0 0 000 0_ 0_ ~ _ 0 0- 0
0 __0-_
valid .75 11.10 14.07 0.60 OAO 12
0_0 0-0_ 0_
00_ - 0 0 - 0 000<:> __ - - - _ 0
- - Nvalid 0040 11.10 12.41 0,50 .50 15
-00 00_ 000 - _ 0 - 0_ 00 0- 0_00 - 0 - -- - _ wvalid 0.50 ILIO 12.85 0.53 0,47 14
000 -00 0000 __
0-0 - - 0_ 0- - 0 - - 0 __ - - ~valid 0.8\ 11.10 13.7] 0.50 0.50 15
-0- 000 00_0 __
0-0 00 00__ 0_ - - - -- - - ~valid 0.55 11.10 12.76 0,47 0.53 16
000 0-- 0-0 000 -00 00 0_ 00 -- - - __ 0o 0 ~invalid 0.21 ILIO 12.00 0,63 0.37 11
0-- •.::::> 0 0 0_0 00- 0-- - - 0- 000 000 000 o - ~invalid 0.20 ILiO 12.00 0.67 0.33 10
10.91000 000 00- 000 0-_ 00 - 0 -00 00_ - 0- OO~valid 11.10 16.00 0.73 0.27 8
10.57- 0- 000
- - 0 - 0 00 __ 0_ 00 0-0 - 0- - 0- o 0 ~valid 0.78 ILIO 14.00 0.43 13
000 000 00- - 0 0 00_ 00 00 000 - 0_ - -- --0valid .83 11.10 14.90 0.67 0.33 10
-00 0-0 0-0 000 - 0 0 - 0 0___ 0
0-0 - -- --:::valid 0.56 ILIO 13.05 0.53 0.47 14
0_0 .- 0 0 000 - 0 0 00- 0_ - - 000 - - 0 - 0- --~ ifvalid 10.63 11.10 13.44 0.5'1 0.43 133~
000 0-0 000 -00 000 00 00 0_0 - 0 0 00- --;:; OJvalid 1.26 11.10 18.50 0.77 0.23 7 "-".~0
10.37000 00_ 0-_
0 __ 0 __ - - 0- 00- 0-0__ 0
--:t: "-valid IL10 12.23 0.47 0.53 16
0000 __
00- - - 0 - -- - - 00 - 0-0 __
0_0 --V;alid 0.60 11.10 12.79 0.43 0.57 17
- 0- - 0 0 0-00 __
0-0 00 - 0 - -- 00_ --0 --0:;valid 0,46 I LID 12.50 0,47 0.53 16
Ivalid 10.65000 - 0 0 -0_
0 __0-0 00 - 0 00- -0- - -- --::jILIO 13.20 0.50 0.50 15
- 0 0 0-_ - _ 0000 -00
_ 0- 0
_ 0-- - 0
__ 0 --;;valid 10046 11.10 12.50 0,47 0.53 16
!valid0-0 ~~ 0 _ 00_ 0-0 0-0 0- - 0 000
0 __- 0- --::00.75 11.10 13.70 0.53 .47 14
10.31000 - 0 0 -00 0-0 -00 - 0 00 - 0- 0-0
0 __
--~invalid 11.10 12.33 .60 0040 12
0_0 ~~ 0 -0 __
00_ - 00 00 00 000 - 0_ 00- oo~invalid 0.07 ILIO 10.80 .67 0.33 10
__ 00-0 - 0 0 00- -00 - - - - - -- - 0_ - -- o-~valid .75 11.10 12.95 .37 0.63 19
10.5700- 000 - 0 0 - 0 0 00_ 00 - 0 - -- - 0- 00- --~valid .74 11.10 13.82 0.43 13
10049
0 __
-- 0 - - 0 0 00- 000 - - - - - -- 0000 __
--~valid ILIO 12,48 0.43 0.57 17
00- 000 000 _ 0 0 - 0_ 00 - 0 000 -00 - 0- --tJ:valid .76 11.10 14.60 0,67 0.33 10
w'0'0 0 00;; 0;; ==;:::; ;:;;:;:;;: Q;Q;oo
_ N>:w ~ ~ ~ (>~ QO QO ~ ~ ~
00 ~ -w
~
~ ~ ~ ~~g 000 ;:;0 00 ;:::;;:::;:;;: ~~~ N~W
;dt~0 :I:'t't 2:~~ ~ ~ ~~ ~~~000 00 00 - - ~ ~ ~ ~ ~~~
~ - "w
9v[
:I:0>
~
~()
g.0>
;:e;orIII
:;-III
2"3
'""m:I:
~lD~.!!!.0>~
"~'0
.ampiran 20HasH Uji Coba Reliabilitas Instrumen Tes HasH Belajar
147
SISWANomor Butir Soal
I 2 3 4 5 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 22 23 24 25X X'
I I I I I I 0 0 I I I I I I I 1 I I I I I I 19 3612 0 I I I I 0 0 I I I I I I I I I I 0 I I I 17 2893 I 0 I I I I I I I I I 0 0 0 1 0 I I I I I 16 2564 I I I I I 0 0 I I 0 0 I I I I I 0 I 0 I 0 14 1965 0 I I 0 I I I I I I 0 I 0 I I I 1 I 0 0 I 15 2256 0 I 0 I I I I I 0 0 0 0 1 I I 0 I I I 0 0 12 1447 I I I I I 0 0 0 I I 0 I I 0 0 I I 0 0 0 0 II 1218 0 I 0 0 I 0 I I 0 I I 0 0 0 I I 0 I I 0 I II 1219 0 I 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I I I I I 0 I I I 0 10 10010 I 0 I I I 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0 0 0 I I I 0 II 121II I 0 0 0 I I 0 0 I 0 0 0 1 I 0 I 0 I I I 0 10 10012 I 0 I I 0 0 0 0 I I 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I 0 8 6413 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I 0 0 0 I I I I I I I I 10 10014 I 0 0 I 0 0 I 0 0 I 0 I I 0 0 0 I I 0 1 0 9 8115 0 I 0 I 0 0 0 0 I 0 0 I I 0 0 I 0 I 0 I 0 8 6416 0 0 I 0 0 I I I 0 I 0 I I 0 0 0 0 0 I 0 I 9 8117 0 0 0 I I I I 0 0 0 0 I I I I 0 I 0 0 0 0 9 8118 0 I I 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I 0 0 I 0 I 0 0 I 7 4919 0 I 0 I I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 1 0 0 I 0 I 0 8 6420 0 0 I I I 0 0 0 0 0 0 I I I I 0 I 0 0 0 0 8 6421 I 0 I 0 0 0 I I 0 I I 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I 9 8122 0 I 0 0 I I 0 I 0 0 0 I I 0 I 0 I 0 0 0 0 8 6423 I 0 0 0 0 0 I 0 I 0 0 I 0 I 0 I 0 0 0 0 0 6 3624 0 I 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 I I I 0 7 4925 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 0 I I 0 0 I 0 6 3626 I I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0 I 0 0 0 7 4927 0 0 0 I 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I I 0 I 0 0 I 0 6 3628 I 0 0 0 I 0 I 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 I I I 7 4929 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 5 2530 0 0 I 0 I 0 I 0 I 0 0 0 0 I 0 I 0 I 0 0 0 7 49
'"0 ~
~ ::; :! ::; '" :l 0 :! M '" !: '" ::; :£ :! 9:: :l ~ =: ~ M- ~ - ~ - - N
0 0 ~ 0 M ~ M M ~ M M M ~ M 0 M ~ M M ~ M
t:l... ~ .. ~ ~ N .. M .. .. N ~ ~ ~ ~ ~ .. '" " ~ M.,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; 0 .,; .,;
0 0 M 0 ~ M ~ ~ M ~ ~ ~ M ~ 0 ~ M ~ ~ M ~
'" ~ ~ ~ .. ~ ~ '" ~ ~ ~ .. .. .. ~ .. ~ M ~ .. '""" .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,;
"" ;;; ~ ~ ~ ~ 0 ,n N ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ M ~ 'n N
~IN N N N N N N N N - N N N N N N N N N Nt:l. 0 .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; '" '" .,; .,; '" .,; '" .,; '" '" '" '" '"~
C~
'" N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N.;: ,., N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N~
~ N N N N N N N N N N N c:! N N N N N N N>- - - -:;;
~ '"
Nemer Item instrumen3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 y yA2
4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 2 2 1 109 11881
4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 119 14161
3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 2 3 2 3 3 1 2 4 1 2 1 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 100 10000
4 3 4 4 1 4 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 3 104 10816
4 4 4 3 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 3 2 77 5929
3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 2 3 3 1 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 113 12769
4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 2 3 3 3 1 2 4 4 3 2 2 4 .3 4 3 4 3 3 3 1 108 11664
4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 2 3 3 1 2 4 4 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 3 1 107 11449
3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 118 13924
3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 115 13225
4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 4 1 3 4 2 101 10201
4 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 115 13225
3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 90 8100
3 4 3 2 4 2 3 1 2 2 1 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 2 3 2 3 2 4 2 97 9409
3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 4 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 2 105 11025
3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 4 2 3 3 1 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 109 11881
3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 121 14641
4 4 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 4 2 4 4 4 1 2 4 2 3 3 2 2 2 99 9801
4 4 4 2 4 4 2 4 3 3 1 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 97 9409
2 4 1 3 4 3 2 3 3 1 1 1 2 2 2 1 4 1 2 2 4 4 2 2 1 1 4 1 4 1 3 4 2 85 7225
4 3 4 3 3 4 2 2 3 2 2 1 1 3 2 1 2 1 2 4 2 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 95 9025
3 1 4 2 4 4 3 3 2 2 ? 3 ? 3 3 3 2 2 2 1 4 3 2 3 3 -2 3 3 3 3 3 3 2 94 8836
4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 3 2 4 4 2 4 3 2 4 4 1 4 4 2 3 3 3 3 4 1 4 4 1 110 12100
1 2 2 2 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 1 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 1 3 3 103 10609
2 4 4 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 88 7744
4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 3 2 3 3 1 2 4 4 2 4 4 1 3 1 4 4 3 1 4 4 109 11881
1 4 4 3 4 4 4 3 2 2 1 1 1 4 1 1 1 2 1 4 1 3 2 3 2 4 2 1 2 3 1 2 1 83 6889
4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 114 12996
4 3 3 3 4 3 3 4 3 1 1 3 2 4 3 4 2 -1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 92 8464
3 2 4 4 4 2 3 2 2 2 1 1 2 4 1 3 3 1 1 4 2 3 1 4 3 2 2 2 3 3 1 1 1 83 6889
99 100 105 95 108 102 91 88 97 67 63 80 83 101 66 81 81 41 80 105 82 96 80 89 86 87 86 88 96 77 84 90 72 3060 3161.oi
" " !> " " " ~ " " " " " " " " " " " " " " " ~ " " " ~ " " " " " "ex>
'" " " 0; '" ~ ~ :,. :,. '" '" '" '" ,-, :,. :,. " '"' '" '" ~ ~ '" '" '" ~ " '" '" :,.- '" ~ '" '" '" ~ ~ '" ~ " " " " - " " - " '" - ~ ~ '" " - ~ ~ '" " ~ ~ -z z z z z
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~z
~ ~ .~z
~ ..~ ~ ~ ~z z
~ ~ \~ ~Z
~ ~ ~..,
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ex>
~ c: c: c: c: ~ ~ ~ c: c: c: ~ ~ ~ ~ ~ c: ~ ~ ~ c: c: ~
c: ~ ~ ~ ~
" " " " " " " " c: " " "~
" " " " "~ c: " " " " c: " " "" " " " " " " " " "
Lampiran 22Hasil Uji Coba Reliabililas Inslrumen Angket lVIolivasi Belajar
149
Resp Nomar Item instrumen
2 8 9 10 11 12 13 14 15 17 16 19 21 22 23 24 25 26 29 30 31 33 34 35 Y Y'2
1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 2 1 73 5329
2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 64 7056
3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 2 4 1 2 1 3 1 3 4 3 3 3 67 4469
4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 73 5329
5 4 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 47 2209
6 3 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 60 6400
7 4 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 1 74 5476
6 4 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 1 71 5041
9 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 79 6241
10 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 62 6724
11 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 2 66 462412 4 2 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 76 6064
13 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 56 3364
14 2 2 3 1 2 2 1 4 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2 61 3721
15 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 2 67 446916 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 73 532917 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 66 739616 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 4 2 4 2 3 2 2 2 64 4096
19 3 4 2 4 3 3 1 2 4 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 4 63 3969
20 4 3 2 3 3 1 1 1 2 2 1 4 2 2 4 4 2 1 4 1 4 3 4 2 60 3600
21 3 4 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2 4 61 3721
22 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 63 3969
23 4 2 2 3 4 2 3 2 4 2 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 1 74 547624 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 76 5776
25 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 60 3600
26 4 4 4 3 2 2 2 4 4 2 3 3 2 4 4 2 4 3 1 4 4 I 4 4 74 5476
27 4 4 4 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 2 4 2 1 2 1 2 1 49 2401
28 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 78 6084
29 3 3 3 4 3 1 1 3 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 60 3600
30 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 3 3 1 4 2 3 1 2 2 2 3 1 1 1 47 2209jumla 105 102 91 68 97 67 63 80 83 66 81 81 60 105 82 96 60 87 66 88 96 84 90 72 2050 143278
<• 0 0 0 0 0 0 0 ~ - 0 0 0 0 0 ~ 0 0 0 ~ 0 0 - 0 - '"~
"' '-' "' '" '" " '" " ;- "' ;- '" '" :.. '-' '" "' '" " " 0> " 0• 0; 0; ;;;" '" '" ~ ~ ~ ~ ~ '" ~ '" ~ '" '" 0 ~ '" '" ~ ~ '" ~ '" ;;;•
Lampiran 23
Gambar Posisi Tempat Duduk Siswa Kelas VIII.?
ISO
PintuMasuk
PapanTulis
~~
lEI C5 103 C3 IB4 031
I F5 C2JI E5 B3 IH4 F4 IDS G4
I 1
m GI I
I F2 A2 I D4 CI IB5 D2 I E~IA4 Al IDl E2 I G5 B2
I IHI AS I1
m C4 1H2 I A3 F3 I I E4 H3 I
Lembar Observasi Siswa
vitas Siswa Skor Kode SiswaAl A2 A3 A4 A5 Bl B2 B3 B4 B5 CI C2 C3 C4 C5 DI D2 D3 D4 D5
Idah berada di 1elas pada saatnasuki kelasIkan buku 1l dan alat tulislb pertanyaan 2mtang materi~ya
lb pertanyaan 2:ntang materiahashatikan guru 1
n mengeIjakan 2
akan soal 3,epatt materi I1
l pada guru 3matcri
1
akan soal-soal 2yang diberikan
akan pekeIjaan I
akan semua 2n rumahakan semua 3n rumah danbenar
nlah 24~
VI
---~~ ---ritas Siswa Skor
El E2 E3 E4 E5 Fl F2 F3 F4 F5 Gl G2 G3 G4 G5 HI H2 H3 H4:dab berada di I~las pada saat~asuki kelaskan buku Idan alat tulisb pertanyaan 2ntang materilyab pertanyaan 2ntang materimas,atikan guru I
1 mengerjakan 2
Jean soal 3~pat
materi I
pada guru 3materi
tkail seal-seal 2'ang diberikan
tkan pekerjaan I
tkan semua 2,rumabtkan semua 3, rumab danbenarilah 24 -V1
IV
Lampiran 25
LEMBAR PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKU (SD)
I. SD dari perolehan nilai tes pendahuluan
SD = lIft 2
= P7,I5 = IJ 0614N 35 -V , 1,03
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 35 orang
2. SD dari perolehan nilai tes siklus I
SD = )I ft2 = t 4,25 = ..)1196 = I 09
N 37 ' ,
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 37 orang
3. SD dari nilai hasil konversi skor siswa pada siklus I
SD = )Ift2
= 30,9751 = ..)0794 = 089N 39 ' ,
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang
4. SD dari perolehan nilai tes siklus II
SD = )Ift2
= 58,8925 = IJ510 I 23N 39 -yJ,JJV ,
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang
5. SD dari nilai hasil konversi skor siswa pada siklus II
SD = )Ift2
= 47,8976 = IJ23 = I I IN 39 -y 1,L.J ,
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang
6. SD dari perolehan nilai tes akhir
SD = )Ift2
= t 4,74 = ..)1147 = 1 07
N 39 ' ,
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang
153
154
KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA INDIVIDU
~~it;~-~---%0?;;:p- ,'/,,-,
Nama
No. Induk
Kelas V III 1-Pertemnanffanggal
No Aktivitas Siswa Skor 1- 'g. 1\1Il./q\ ''/,/o \'1/0
I Siswa sudah berada di dalam kelas I
pada saa! guru memasuki kelas V V V
2 Menyiapkan buku pelajaran dan I
alat tulis V v' \.0'
3 Menjawab pertanyaan guru tentang 2
materi sebelumnya V
4 Menjawab pertanyaan guru tentang 2V
materi yang dibahas
5 Memperhatikan guru IV v' V
6 Ke depan mengerjakan soal 2 V V7 Mengerjakan soal dengan cepat 3
V '/8 Mencata! materi pelajaran I V V V9 Bertanya pada guru tentang materi 3
pelajaran V
10 Mengerjakan soal-soal latihan yang 2
diberikan guru V \/ l.-
II Mengerjakan pekerjaan rumah IV \...,'"
12 Mengerjakan semua pekerjaan 2
rumah V V
13 Mengerjakan semua pekerjaan 3
rumah dan jawaban benar V
Jumlah 24 1\ Ii( Ig
155
KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA KELOMPOK (SIKLUS II).~
: b hbruo.r\ 2CC7TanggalKelompok Pengarnat
Kelornpok yang diamati
Sub. Pokok Bahasan : M.e.(\l6~\.....e<;....iy:.a.Y\ Sw.1. -C,WL Cer\\:c< 0.') ('(\f;(\I1(1\H)Q\(UfIOo.L\\.. ?y\;\1it<JjO,c.>
Bcrilah h~nda (>I) scsuai dcngan aktivitas yang dilakukan!
Nilal: 70
No Aktivitas Yang Dilakukan **** *** ** 1*,I
1 Pembagian yang jelas-------
tugas antar Vanggota kelompok
2 Anggota kelompok saling bekerjaV
samar-:;--'
Dapat menyelesaikan tugas tepat0 v·waktu ---------
4 Langkah-langkah perhitungan
Ilengkap dan benar V
5 Penjelasan jawaban dapat Vdimengerti
6 Menjawab pertanyaan kelompoklain V
Jumlah skor llo-
Kctcrangan;* * * * : Sangat baik = 4* * * : Baik = 3* * : Cukup Baik = 2* : Kurang Baik = 1
Jumlah skor Nilai Ketua Kelompok21 - 24 90 (1)\...17- 20 80
\. ~13 - 16 709 - II GO ( N ",-c\C!."C\ <; "-\"\ )
156
Pcrlanyaan untuk scluruh siswa sctclah pcnggunaan Karlu SkorPartisipasi Individll
Nama:.~?~\..~r~.~'::I.~t\ Kclas :.V.t.\\.-::1Q Jelaskan l11enurut pendapatl11u tentang penggunaan kartu skor partisipasi dalal11
belajar! Afa pengaruhnya terhadap kal11u? . ~a '4 PI a.. rt;:J)c\'1.~~ s.q,IA~ .. .1t;M?l!)0 ~?-~t~..s.1;-.os~ '.. .\e0 ~ ... .iX1~ Mr. fA ~.~ ~~I;\.'?I \f.\:'.\.\1 ..~ \21~ \~~.\ .
Dengan adanya kartu skor t~ebut apakah l11embuat kamu lebih rajin belajar?.....wmr.v.~~ .. ~?:l~\0 ..I.~j~!. .. :t?(\.ty : ..
Q Dengan menggunakan metode seperti ini apakah pelajaran matel11atika menjadilebih menyenangkan?
.... :. 'MeA' '( ... A"Ki ~ ....~ \' ..... ~.... ds\~"" MeMpl.i2!~·· ~a" a·············
••••••I¢~R~ ••~I~t~:\A0:\::.:>.?(~\0:::i~\i:::~W;W::M~0.?~f~:~::.::::...... Y: 1 , .
Q Apakah guru yang lainnya pemah menggunakan metode seperti ini
se.b~.I~~~.~a;JJ~4~ao·e.g~M:·~~h·d~\·~·~·0~~f-g~j·~~~~1··\(\·K.f'\ti6·· '2\'" 'w2lU" ~e\a>'" 'sly'::\" '1'''5'' '\2iil'i'" H4'2((c'" t ra:My',.···1.{5,.;;\ ~ ,( ..
Q Apa tujuan kamu mengerjakan soal ke depan, untuk mendapat nilai atauberupaya untuk bisa? Jelaskan!
157
Q Apabila kalllu berupaya untuk bisa, apakah hal itu sudah terwujud?
:: .:::::::: :l:e(0.J\H \AA::::: :::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: :::
<.:c Apakah latihan-Iatihan soal sepcrti kelllarin dapat Illclllbantu kalllu dalalll
tllctll~hallli ~~a~raIS~~~hka~e(,{\21\'Ya(Y)\ d\\c.\l: c\e(Y)\ [email protected] .
G) Apakah kalllu Illerasa tertantang dan Illerasa bersaing dengan telllan-teman yanglain untuk Illendapatkan nilai yang terbaik? Jelaskan!
:::::1€:(\W.:Ot~M:::~~::J¥~0.~:::MZ\S~::SfM~:O:::P!~~:::s2j0:~::::.....:ilc\2Jk .
Q Apakah dengan penggunaan kartu skor Illembuat kamu lebih bersemangat
dal~e~A~~ate~a.R~a~Jela~~\i (\\t~\ (\ '2\.............................~ ~ .
Q Bagaimana menurutmu, apakah teman-teman kamu juga dapat menerima
llle~~~b~ajM:R~~~? Jel'$.i\! j~0'2l heMa/\ te M().f\ Ya f)~:::: \~\~:: :i.W~:::: ~~::: :~e.(Yi :2J;K.0.~I::: L:\~W~:(y)::: :~:e:(~j?t:R:::::::
159
-.l- Apakah kamu bersungguh-sungguh bekerja membantu kelompokmu?
::::::::j~:;:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
..... Bagaiman menurutmu, apakah teman-temanmu juga dapat berdiskusi denganbaik?
:::::::::i~ :,::if.-;t;: :s;.;;~;~;.:: :'i.~r~; ;~~;\: 4i~0.~;:: :'P.~:\;::::::::::::::::::
...!- Jika kamu bekerja kelompok dengan baik, hal itu kamu lakukan karena inginmendapatkan skor atau karena sungguh-sungguh ingin bisa? Jelaskan!
::::: ~~:~ :~~:~~~~: :,::i0.C)\~:: ~!~c;:: :¥.>:~::: !~~~;::: ;.;,:~~~ r.~;:: ~:~ r::::::::......I,\.'}j.':l~ ~~.'q.~Yl~~ ':.'\q.\ .
160
Format Penilaian/Pedoman Observasi Untuk Guru
NamaMateri
Pertemuan/Siklus ke: ITanggal
Berilah tanda (-Y) sesuai dengan hasil pengamatan!
No Hal PellilaianSkor
1 2 3 4I Keterampilan membuka pelajaran v
2 Keterampilan memberikan apersepsi v3 Keterampilan menyajikan materi v4 Penguasaan materi v5 Kualitas penjelasan materi v6 Keielasan tulisan di papan tulis v7 Ketepatan penggunaan metode v8 Penguasaan menggunakan metode . v9 Kelengkapan contoh soal v10 Interaksi dengan siswa vII Penguasaan ruangan dan pandangan mata v12 Gava mengaiar dan ekspresi waiah v13 Kontrol emosi v14 Volume dan nada berbicara v15 Teknik berbicara v16 Keterampilan bertanya v17 Keterampilan menjawab pertanyaan v18 Penggunaan media/alat peraga v19 Ketepatan penggunaan alat evaluasi v20 Keterampilan menutup pelaiaran v
Total skor
Keterangan:4 = Baik sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup baik, 1 = Kurang baik
Pengamat
Format Penilaian/Pedoman Observasi Untuk Guru
161
NamaMateri
Perltemuan/Siklus ke : iiTanggal
Berilah tanda (-I) sesuai dengan hasH pengamatan!
No Hal PenilaianSkor
1 2 3 41 Keterampilan membuka pelaiaran V
2 Keterampilan memberikan apersepsi v'
3 Keteramoilan menvaiikan materi V
4 Penguasaan materi v5 Kualitas oenjelasan materi v6 Keielasan tulisan di papan tulis V7 Ketepatan penggunaan metode V
8 Penguasaan menggunakan metode v9 Kelengkapan contoh soal V
10 Interaksi dengan siswa v11 Penguasaan ruangan dan pandangan mata V12 Gava mengaiar dan ekspresi waiah v13 Kontrol emosi v14 Volume dan nada berbicara V15 Teknik berbicara v16 Keteramoilan bertanva v17 Keterampilan meniawab pertanyaan v18 Penggunaan media/alat peraga v19 Ketepatan penggunaan alat evaluasi V20 Keterampilan menutup pelaiaran V
Total skor
Keterangan:4 =Baik sekali, 3 =Baik, 2 =Cukup baik, 1 = Kurang baik
Pengamat
162
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Euis Nurmalasari
NIM : 102017023984
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi :Upaya Meningkatkan Motivasi Bclajal" Matematika Mclalui
Pembel"ian Kartu Skor Pal"tisipasi Siswa (Perielitial1l Tindakan
Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)
No Judul dan Halaman Buku
I UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 BabII Pasal 3, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005),h.5
2 Wasti Soemanto, Psik%gi Pendidikan,Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 191,205,206,220
I
Pembimbing
II
3 Prof. DR. H. Aminuddin Rasyad, TeoriBe/ajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Uhamka Press, 2003), Cel. IV, h. 89, 92,93,96
4 Thurstan Hakim, Be/ajar Efektif, (Jakarta:Rineka Cipta, 200 I), h. 22, 23 •
5 Prof. DR. S. Nasution, M.A., DidaktikAsas-Asas Mengajar, (Jakarta: BurniAksara, 2000), Cel. II, h. 73, 77
6 Drs. Abdul Latif, Psik%gi Pendidikan,(Cirebon: Badan Penerbit FakultasTarbiyah lAIN Sunan Gunung Jati, 1996),h.41 •
7 Prof. Dr. Demar Hamalik, Proses Be/ajarMengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),r'a.f n l, 1 ~() 1 t:.f\ 1 t:t:. 1 £0
'~
1\~
I~
163
8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1995), h. 666
9 Muhibbin Syah, M. Ed., PsikologiPendidikan Dengan PendekatanBaru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2002), Edisi Revisi, h.136, 137
-
-10 Drs. H. M. Alisuf Sabri, (Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan,(Jakarta: Pedoman lImu Jaya, 1993), Cel.I, h. 13,129
~'~----
II Drs. H. M. Alisuf Sabri, (Psikologi ~.Pendidikan Berdasarkan KurikulumNasional lAIN Fakultas Tarbiyah,(Jakarta: Pedoman lImu Jaya, 1996), Cel.II, h. 86 b,
.f
/~-~
\d~
~
-~
1~
~
PsikologiRajawali,
13 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 33 '"
14 Sumadi Surya Brata,Pendidikan, (Jakarta: CV1989), Cet.IV, h. 85
12 Sudibyo Setyobroto, Psikologi SosialPendidikan, (Percetakan Solo: 2003), h.47
15 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar,(Jakarta: CV Rajawali Pers, 1991), Cel.II,h.214
17 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., PsikologiPendidikan, (Bandung: RemajaRosdakarya, 1996), Cel. XI, h. 71, 72
16 Abdul Rahman Shaleh, dkk, PsikologiSuatu PengantarDalam Perspektif Islam,(Jakarta: Kencana, 2004), h. 132-133 ,
18 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran,(Jakarta: Rineka Cipta, 1995). h. 11-12
19 Tadjab, llrnu Jiwa Pendidikan, (Surabaya:Karya Abditama, 1994), Cet. I, h. 104 .
20 Dr. Suciati, dkk., Belajar danPembelajaran 2, (Jakarta: PusatPenerbitan Universitas Terbuka, 2002),Cet. III, h. 3.4
21 Drs. Erman Suherman AR., M. Pd., dick,Strategi Pembelajaran MaternatikaKonternporer, (Bandung: FP MIPA UPI,2003), h.l5 - 16
22 E. T. Ruseffendi, Pengajaran MaternatikaModeren Un/uk Orang Tua, Guru danSPG, (Bandung: Transito, 1980), Cet. I,Seri ke-5, h. 39
23 Suharsimi Ari Kunto, Dasar-DasarEvaluasi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 1997), h. 72, 79, 100, 109, 110,241
24 M. Dimyati Mahmud, PsikologiPendidikan, Suatu Pendekatan Terapan,(Yogyakarta: BPFE, 1990), h. 253 •
25 Prof. Dr. Rochiati Wiriaatmaja, MetodePenelitian Tindakan Kelas, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. II, h. 11
26 Tim Pelatih Proyek PGSM, PenelitianTindakan Kelas, (Depdikbud DirektoratJendral Pendidikan dan Kebudayaan:1999), h.6, 15
27 Prof. Suharsimi Arikunto, PenelitianTindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), Cet.II, h. 2,3,12
28 Prof. Suhardjono, Penelitian TindakanKelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet.II, h.75
164
-
,
-
29 Prof. Suharsimi Arikunto, Prof.Suhardjono, Prof. Supardi, PenelitianTindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), Cel. II, h. 74
30 Dr. Suciati, dkk. Belajar danPembelajaran 2, (Jakarta: PusatPenerbitan Universitas Terbuka, 2002),Cel. III, h. 3.4
31 Dr. J. Lexy Moleong, M.A., MetodePenelitian Kualitataif, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2000), h. 178 •
Mengetahui
165
•
Pe
Dra. Zikri eni Iska M.PsiNIP. 150275290
Dra. Muhlisrarini. M. PdNIP. 150293220
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KE(mRUAN
166
omor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62.21) 1443328, 7401925. Fax. (62.21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.H a I
: ET/TL.02.11 X 12006: AbstraksilOutline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.1. Ora. Zikri Neni Iska, M.\5i2. Ora MuklisrariniOosen Pembimbing SkripsiFakultas IImli Tarbiyah dan KeguruanU1N SyarifHidayatlillah Jakarta
Jakarta, 14 Oktober 2006
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Oengan ini diharapkan kesediaan Saudara lIntuk menjadi Pembimbing 1/11(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Euis Nurmalasari
NIM
Jurusan
: 102017023984
: Pendidikan Matematika
Semester : IX ( sembilan )
Judul skripsi :" Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar malematika MelaluiPemberian Karlll Skor Partisipasi Siswa ".
Judul tersebut telah disetujui oleh JUrLIsan yang bersangkutan pada tanggal 14Agustus 2006 dengan abstraksi/olltline sebagaimana terlampir.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktll 6 (enam) bulan, dan bisa diperpanjang lagi 6 (enam ) bulan berikutnya.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan:I. Oekan FITK2. Ketlla JlIrlisan ybs..
DEPARTEMEN AGAMA 167UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULILAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
)mor 95. Ciputat lS412,lndonesia
Telp. ; (62~21) 7443328. 7401925. Fax. (62.21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.I-! a I
: ETffL.02.2/ XII2006: Ou/line/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.Kepala S.~·q). ~.~.~!'!\\i~.\j.
di-Tempat
Assalamu 'alaikum wr. wh.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 20 Nopember 2006
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Euis Nurmalasari
102017023984
Pendidikan Matematika
IX ( sembilan )
Judul skripsi : "Upaya meningkalkan motivasi belajar matematika melaluipemberian karlu skor parlisipasi siswa ".
adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolahyang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Alas perhatian dan banluan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan:I. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3. Mahasiswa yang bersangkutan.
YAYASANlSLAMIYA.H.CIPI.ITA.TAkta Nomor 16. Tanggal11 Agustus1918Barik:BRldanBPDRek.21201
SEKOLAH MENENGAHiPERTAMA ISLAMfYAHSTATUS: TERAKREDITASI A
168
Alamat : )1. Klhajar Dewantara No.n Clputat. Telp. 7409814._-------'-----
SURAT i-\ETERANGANNomor : 091 /Ks. 02.00/05N/2007
Yang bertanda tangan di ba'Nah ini Kepala SMP Islamiyah Ciputat _TangNang Banten
1.Nama2. TempatlTgl.Lah.ir3. Jebelan4. Unit Karja5. A I a mat
Menerangkan bahw8 :
l.Nama2.NIM3. Fakultas4. Jurusal1IProgram5. Semesler6. Tahun akademik
: !'J1udalih, S.Ag.: Tangerang, 08 - 02 - 1965: Kepala Sekolah: SMP lslamiyah Ciputat
JI. Kihajar Dewantara No. 23 CiputatTip. 7409814
: Euis Nurmalasari: 102017023984: IImu Tarbiyah dan Kegurual'l: Pendldlkfln Matematlka: X (Sepuluh): 2006/2007
Bah'wa nama lersebut dialas lelah melaksanakan penelitial1 di sekolahkami dari 28 November 2006 sid 13 Februari 2007, datam rangkalugaspenyelesaian skripsi yang berjudlli "UPAYA rvlENINGKJ\TKANMOTIVASIBELAJAR MATEMATIKA MElALUI PEMBERIAN KARTU SKORPARTISIPASI SISVIIA" ( Peneliliar< Tindakf1n Kelas di SMP IslamiyahCipulal )
Demiklanlah surat keterangan inl kaml buat, agar dapat dlpergunakansebagaimana rr,estinya ..