181

Click here to load reader

UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

  • Upload
    lykhanh

  • View
    298

  • Download
    20

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR

MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN KARTU

SKOR PARTISIPASI SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)

Oleh:

EUIS NURMALASARI

NIM: 102017023984

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Euis Nurmalasari

NIM

Jurusan/Semester

Angkatan Tahun

Alamat

: 102017023984

: Pendidikan MatematikaIX (sepuluh)

: 2002

: JI. Raya Pebayuran RT/RW. 09/01 No. 64 Desa Kertasari

Kec. Pebayuran Kab. Bekasi - Jawa Barat.

1. Nama

NIP

Dasen Jurusan

2. Nama

NIP

Dasen Jurusan

MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Upaya Meninglmtkan Motivasi BeIajar

Matematika Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (Penelitian

Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat) adalah benar hasil karya sendiri

dibawah bimbingan dasen:

: Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi

: 150275290

: Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan (KIMP)

: Dra. MUhlisrarini, M.Pd

: 150293220

: Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima konsekwensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, Mei 2007

Yang Me yatakan

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi beljudul "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui

Pemberian Kartu Skor Pal·tisipasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP

Islamiyah Ciputat)" disusun oleh Euis Numlalasari NomoI' Induk Mahasiswa:

102017023984• .Jurusan Pendidikan Matematika. Telah melalui bimbingan

dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siclang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakarta. Mei 2007

Yang Mengesahkan

Pembimbing I

-t~Dra. Zi~ri Neni Iska. M.PsiNIP. 150275 290

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi beljudul: "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar MatematikaMelalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas diSMP Islamiyah Ciputat)" diajllkan kepada Fakliitas Ilmll Tarbiyah dan Kegllrllan(FITK) UIN Syarif I-lidayatlillah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqasyah pada II jllni 2007 di hadapan dewan penglIji. Karena itu, penlilisberhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd) dalam bidang PendidikanMatematika.

Jakarta, Juni 2007Panitia Ujian Munaqasyah

Ketlla Panitia (Ketlla Jurlisan/Program Stlldi) Tanggal Tanda Tangan

Maifalinda Fatra. M.PdNIP. 150277 129

o t? ' 09 - dCo"-............... . :;.

Sekretaris (Sekretaris JlIrlisan/Prodi)

Otong SlIhvanto. M.SiNIP. 150293239

Penguji I

Dr. Kadir. M.PdNIP. 150265632

oc; - 09 ' ?-DO").., ...... . -/ , ..

l>'1:. 99 .-.~r.. .. . ..

Penguji 11

Otong Suhyanto. M.SiNIP. 150293239

9.~:R9:.W't...

•da.M.A

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

/{etlfip li'atllr li'arl ini utuli'Jiu

e;sea!iPn terli'f11ffJ3a8 .rBmUUbeban itu

J3ebany~me".JIi'i"tJ'it cfa/am rut17!.'1 cfan 1V'alttu

e;setelali'88San lama

e;seribu lan.!Jfipli'tIl cfa/am teria/ibali'!iPn /eliili'

e;seribu a.rayan.!J te7J1eti/ibali'/itm /eliili'

e;seribu cfufip cfa/am air mata

'!ft,~ ra1V'an teruc«jJ ta/i;pacfad«jJu

e;suJucf/iu tet«jJ beruC«jJ cfo ~

Ian.!Jfipli'/iu tet«jJ menebar a.ra

/{arena /iu;percaya

'delali'/iu ~uli'88.!Ja/a u.ruli'a

:J5a/am.!Jera/ilan.!Jfipli'IiiJaliPana

/{etlfip li'atllr li'arl ini

J3et«jJa incfali'li'icfu;p /iuJa/ani

J3et«jJa 88muaJerili';payali'menJatll.raJ<Pi

e;su/iur /iu~.. , ~b.t;r

/{arena IiPu beri IiPrunia terincfali'ini.

Jfu peMetnD.aIifUm, IUvu;a ini uniuIiJWdua Cl4atlfJ faa Iiu yatlff WtfuJJtttUU

JlaIWJi dan adiIi yatlff WMayangSaJialiat-MJUdi.at yatlff WtDaiJl" dan

(9'ta1lfJ-Cl4atlfJ yatlff Iiucintai dan mencintai Iiu("JI' r7 1/1/ 11

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

ABSTRAK

EUIS NURMALASARI, Upaya Meningkatkan Motivasi BelajarMatematika Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (penelitianTindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat).Skripsi , Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, Mei 2007.

Latar belakang dilakukannya penelitian ini disebabkan oleh rendahnyamotivasi belajar matematika siswa di SMP Islamiyah Ciputat, sehinggamenyebabkan rendah pula hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan sebagaiupaya untuk menyelesaikan masalah rendahnya motivasi dan hasil belajarmatematika siswa melalui pemberian kartu skor partisipasi di Sekolah MenengahPertama Islamiyah Ciputat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian iniadalah Action Research atau lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas.

Penelitian ini menggunakan dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari empattahap yang saling berkaitan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatandan refleksi. Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah pembelajaranmatematika dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Kartu penskoran berisi13 aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran dan diberi skor.Jenis aktivitas dan besar kualifikasi skor merupakan hasil diskusi antara guru(peneliti) dengan siswa. Kartu penskoran yang digunakan pada kegiatan siklus Iadalah kartu perskoran individu. Mekanisme pengisian skor dilakukan secaramandiri yaitu setiap siswa memegang kartu penskoran masing-masing danmenuliskan skor sesuai dengan aktivitas yang dilakukannya. Jumlah skor yangdiperoleh siswa dikonversi ke dalam bentuk nilai harian siswa. Tidakan yangdilakukan pada siklus II adalah dengan memberikan kartu penskoran individu dankelompok. Metode pembelajaran pada siklus II adalah pembelajaran kelompok.Siswa mendiskusikan soal kemudian menuliskan dan menjelaskan penyelesaiansoal di depan. Kartu penskoran kelompok berisi aktivitas siswa selama diskusikelompok dan pada saat menyampaikan penjelasan di depan.

Dengan pemberia kartu skor partisipasi siswa (KSPS) dalam pembelajaranmatematika diperoleh adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Aktivitas siswaselama proses pembelajaran semakin meningkat. Kenyataan ini dituojukkandengan perolehan rata-rata aktivitas siswa selama siklus I dan II berturut-turutadalahlO,36 dan 12,49. selain itu didukung dengan adanya peningkatan hasilbelajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan rata-ratanilai kegiatan penelitian pendahuluan dan rata-rata nilai tiap siklus, yaitu 4,77pada kegiatan penelitian pendahuluan, 5,52 pada siklus I dan 6,56 pada siklus II.

Berdasarkan pada hasil penelitian yaitu pembelajaran matematika denganpemberian kartu skor partisipasi siswa didapatkan bahwa motivasi belajar siswameningkat dengan disertai adanya peningkatan hasil belajar.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

KATAPENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta, yang telah

memberikan hidayah, taufik dan karuniaNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan

kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman

kebodohan menuju zaman cerah penuh ilmu dan kebajikan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan matematika Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis Menyadari bahwa skripsi ini dapat

selesai atas bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan dan

semangat baik moril maupun materil. Ucapan terima kasih yang sedalam­

dalamnya penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatulah Jakarta.

2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Matematika dan

Bapak Otong Suhyanto, M.Si, selaku sekretaris jurusan Pendidikan

Matematika, yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan nasehat

kepada penulis.

3. Ibu Tita Khalis Maryati, M.Kom, selaku dosen penasehat akademik yang telah

banyak membimbing penulis selama proses perkuliahan.

4. Ibu Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi dan Ibu Dra. Muhlisrarini, M.Pd, selaku dosen

pembimbing I dan II dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk semua

arahan, bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

5. Bapak dan ibu dosen Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen­

dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, Ibu rita

Khalis Maryati, M.Kom, Ibu Dra. Afidah Mas'ud, Ibu Muhlisrarini, M.Pd,

Bapak Drs. Ali Hamzah, Bapak Otong Suhvanto, M.Si, Baoak Bambang

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Terima kasih semoga Allah membalas atas semua jasa baik bapak/ibu dosen

sekalian.

6. Pimpinan dan staflkaryawan perpustakaan umum, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan UNJ, yang telah

menyediakan fasilitas kepustakaannya.

7. Bapak Mudalih, S.Ag, kepala sekolah SMP Islarniyah Ciputat yang telah

memberikan kesempatan dan membantu penulis dalarn melakukan penelitian.

8. Ayahanda M. Cholid dan Ibunda Djuariyah tercinta yang tak pernah Ielah

mendidik dan mendo'akan serta memberikan motivasi kepada penulis, Aa dan

teteh tersayang (A Dodi, A Isaf, A Engkos, Teh Ani, Teh Yanti dan Teh

Feby), adik penulis Asep Jarnaludin serta keponakan penulis (Bayu, Yusuf,

Ayang Dini, Wildan dan Salman Faris), mereka semua selalu menghibur dan

memberikan semangat kepada penulis.

9. Ternan-ternan jurusan pendidikan matematika angkatan 2002, Ifat, Alfi, Yeti,

Rarnlah, Neneng, Siti Nurlela, Laksmy, Elawati, Laila, Ima, Erma, Zahra,

Rosy, Feby, lis Fauziyah, lis Aisyah, Zulfa, Nurdiana, Novi, Lulu, Arfah,

Dedi, Sule, Agus, Iman, Dwi, Susilo dan semuanya, mereka semua selalu

memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Ternan-ternan kos "BUNGA" khususnya kamar Edelwise (Atirah, Putri dan

Lili), Yani, Nur, K'Iyet, Nurasiah, Ratna dan semuanya. Terima kasih atas

suport yang selalu diberikan kepada penulis.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat berdo'a semoga amal kebaikan

dan ketulusan mereka semua menjadi amal shaleh dan dibalas oleh Allah SWT

dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian

serta dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikankhusunya

dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Jakarta, Mei 2007

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DAFTARISI

ABSTRAK .

KATA PENGANTAR................................................................................... 1I

DAFTAR lSI IV

DAFTARTABEL VI

DAFTAR GRAFIK....................................................................................... vii

DAFTAR BAGAN viii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPlRAN x

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 6

C. Pembatasan Fokus Penelitian................................................. 6

D. Rumusan Masalah.................................................................. 7

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian.................................. 7

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Hakikat Motivasi Belajar 9

I. Pengertian Motivasi belajar 9

2. Jenis-jenis Motivasi 19

3. Fungsi Motivasi 21

4. Mengukur Motivasi Belajar 22.,B. Hakikat Matematika................. 23

C. Hakikat Skor Partisipasi......................................................... 25

D. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ..... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 33

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

C. Subjek dan Partisipan Yang Terlibat Dalarn Penelitian......... 35

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalarn Penelitian 36

E. Tahapan Intervensi Tindakan................................................. 36

F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan......................... 44

G. Data dan Sumber Data 46

H. Instrumen Pengumpulan Data................................................ 46

I. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 49

1. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Study 49

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis 50

1. Tindak Lanjut Pengembangan Hasil Analisis 51

BA VI PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data 52

B. Temuan Penelitian 90

C. Pembahasan............................................................................ 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 96

B. Saran 97

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 98

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Tabell

Tabel2

Tabel3

Tabel4

Tabel5

Tabel6

Tabel7

Tabel8

Tabel9

TabellO:

DAFTARTABEL

Perolehan Nilai Tes Pendahuluan 53

Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada

Pembelajaran Matematika Siklus I 61

Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada

Kegiatan Siklus I..... 66

Perolehan Nilai Tes Siklus I 67

Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada

Pembelajaran Matematika Siklus II 75

Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada

Kegiatan Siklus II 80

Perolehan Skor dan Nilai Kelompok 81

Perolehan Nilai Tes Siklus II 82

Perbandingan Perolehan Nilai Tes Siklus I dan II 84

Perolehan Nilai Tes Akhir Penelitian 88

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Perolehan Nilai Tes Siswa pada Penelitian Pendahuluan,

Siklus I, II, dan Tes Akhir............................................................ 89

Grafik 2 : Perolehan Rata-rata Skor Aktivitas Siswa dan. Nilai Hasil Konversi

skor Pada Siklus I dan II.............................................................. 89

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DAFTAR BAGAN

Bagan 1: Model Desain PTK dari Kemmis dan Taggart 33

Bagan 2: Desain Penelitian Tindakan Kelas 35

Bagan 3: Urutan Kegiatan Penelitian 37

Bagan 4: Tahap Intervensi Tindakan Siklus I................................................ 38

Bagan 5: Tahap Intervensi Tindakan Siklus II............................................... 39

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Aktivitas Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru Pada Siklus I 63

Gambar 2 : Aktivitas Siswa ke Depan Mengerjakan Soal Pada Siklus I........ 64

Gambar 3 : Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada siklus I 64

Gambar 4 : Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal-soal Latihan Yang Diberikan

Oleh Guru Pada Siklus I 66

Gambar 5 : Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal Dengan Cepat

Pada Siklus II 76

Gambar 6 : Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada Siklus II 77

Gambar 7 : Aktivitas Siswa Melakukan Diskusi Kelompok Pada Siklus II... 82

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pembelajaran Siklus 1dan II 100

Lampiran 2 Kartu Skor Partisipasi Siswa Individu , 124

Lampiran 3 Kartu Skor Partisipasi Siswa Kelompok...................................... 125

Lampiran 4 Soal Tes Siklus 1.......................................................................... 126

Lampiran 5 Soal Tes Siklus II , 127

Lampiran 6 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 128

Lampiran 7 : Soal Tes Hasil Belajar.................................................................. 129

Lampiran 8 : Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar 131

Lampiran 9 : Angket Motivasi Belajar.............................................................. 132

Lampiran 10: Format Pertanyaan Terbuka Siklus I 134

Lampiran 11: Format Pertanyaan Terbuka Siklus II 136

Lampiran 12: Format PenilaianiPedoman Observasi Untuk Guru..................... 138

Lampiran 13: Kode Siswa 139

Lampiran 14 : Daftar Nilai Ulangan Harian Bab Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel Pada Penelitian Pendahuluan 140

Lampiran 15: Daftar Nilai Tes Siklus I dan II.................................................... 141

Lampiran 16: Daftar Nilai Tes Hasil Belajar 142

Lampiran 17: Daftar Perolehan Skor dan Nilai Hasil Konversi Siklus I dan II. 143

Lampiran 18: Daftar Hasil Angket Motivasi Belajar 144

Lampiran 19: Hasil Ujicoba Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar 146

Lampiran 20: Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar 147

Lampiran 21: Hasil Ujicoba Validitas Instrumen Angket Motivasi Belajar 148

Lampiran 22: Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Belajar. 149

Lampiran 23: Gambar Posisi Tempat Duduk Siswa Kelas VIII.7 150

Lampiran 24: Lembar Observasi Siswa 151

Lampiran 25: Lembar Perhitungan Simpangan Baku 153

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan

pelaksanaannya dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan pendidikan

merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan yang dapat

menunjang perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan

adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat

menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian

akan menimbulkan perubahan dalam diri peserta didik yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara optimal dalam kehidupan

masyarakat. Pendidikan merupakan uSaha sadar untuk menumbuhkembangkan

potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran

bertugas mengarahkan proses pendidikan agar sasaran dari pendidikan dapat

tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat

membawa pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembangunan,

sehingga perhatian khusus diberikan untuk perkembangannya. Peningkatan

kualitas dan kuantitas pendidikan terus dilaksanakan. Berbagai usaha

diupayakan agar tercipta pendidikan yang benar-benar berkualitas tinggi

sehingga tujuan utama dari pendidikan dapat tercapai dengan baik.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kteatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demoktatis serta bertanggungjawab.'

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

2

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut perlu adanya

peninjauan berbagai aspek yang mendukung usaha tersebut, terutama dalam

proses pembelajaran yang berlangsung. Karena proses pembelajaran akan

berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.

Berbicara tentang hasil belajar siswa, erat hubungannya dengan motivasi

belajar yang menjadi salah satu faktor penentu tingkat keberhasilan siswa

dalam belajar. Motivasi belajar merupakan seni mendorong peserta didik

untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat

tercapai. Hal ini berarti dalam proses pembelajaran adakalanya guru

membangkitkan dorongan, desire, incentive, atau iradah siswa untuk ambil

bagian dalam kegiatan belajar.

Proses pembelaj aran merupakan suatu proses hubungan timbal balik antara

guru yang mengajar dan siswa yang belajar untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan

pembelajaran, sehingga untuk memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan

guru yang dapat menciptakan suasana pembelajaran aktif dan kreatif serta

dapat memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Keberadaan guru

dalam suatu sekolah tidaklah dapat disangkali lagi, karena tanpa adanya guru

sekolah tidak akan dapat beIjalan. Namun peran guru tidaklah hanya berhenti

sebagai tenaga pengajar yang melakukan transfer ilmu saja, melainkan juga

sebagai seorang motivator yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

oleh karena itu guru harus menjadi seorang guru yang efektif. Hamacheck

dalam Soemanto menyatakan guru yang efektif adalah guru-guru yang

manusiawi, yaitu manusia yang mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih

demokratis dan mereka harus mampu berhubungan dengan mudah dan wajar

terhadap siswa baik secara kelompok atau perseorangan.2

Hakikat pekerjaan mengajar bukanlah melakukan sesuatu bagi siswa, tetapi

lebih berupa menggerakkan siswa melakukan hal-hal yang dimaksudkan

dalam tujuan pendidikan. Tujuan utama seorang guru bukanlah menerangkan

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

3

hal-hal yang terdapat dalam buku-buku, tetapi mendorong, memberikan

informasi, memberikan motif-motif dan membimbing siswa dalam usaha

mencapai tujuan yang diinginkan. Guru harns mengetahui dorongan batin

mereka, mengapa mereka berbuat sebagai mana yang mereka perbuat. Untuk

menggerakkan seseorang dalam melakukan sesuatu, kita harns berusaha

menimbulkan padanya kebutuhan untuk melakukan sesuatu itu. Inilah tugas

utama pekerjaan mengajar. Menimbulkan motif pada seorang siswa adalah

menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau untuk ingin melakukan

sesuatu.

Proses pembelajaran di sekolah tentunya tidak terlepas dari berbagai

permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa. Oleh karena itu

seorang guru harus dapat menentukan teknik pembelajaran yang tepat sesuai

dengan keadaan siswa yang dihadapinya yang dapat memotivasi siswa dalam

belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil

belajar. Begitu pentingnya motivasi dalam proses belajar, maka tugas guru

yang terpenting adalah membangun motivasi siswa terhadap apa yang

dipelajari siswa. Bangkitnya motivasi siswa untuk meraih suatu prestasi

merupakan bagian dari keberhasilan seorang guru sebagai pemberi motivasi

dan merupakan suatu kebanggaan apabila melihat siswa yang dibimbingnya

mendapatkan suatu prestasi yang optimal.

Dalam pembelajaran matematika di sekolah, sudah menjadi gejala umum

bahwa mata pelajaran matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa.

Mereka menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit

sehingga mereka kurang termotivasi untuk belajar matematika. Hal Illl

tentunya akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

Berdasarkan fenomena di atas maka diperiukan adanya suatu pendekatan

yang dilakukan oleh sem'ang guru untuk dapat meningkatkan motivasi belajar

khususnya bagi siswa yang mempunyai motivasi rendah dalam belajar

matematika. Motivasi bukan saja menggerakkan tingkah laku tetapi juga

mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Sikap d~m tingkah laku tersebut

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

4

menjadi kompetitif dan demokratis, yaitu dengan jalan menumbuhkan suatu

persaingan yang sehat dan kebebasan siswa untuk mengeluarkan pendapat

tanpa ada rasa takut salab dalam menjawab ataupun bertanya.

DaTi hasH observasi awal di SMP Islamiyab Ciputat kelas VIII.7, diperoleh

informasi dan data babwa sebagian besar siswa kurang termotivasi daIam

belajar matematika. Siswa terlihat malas dan kurang bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran. Hal ini merupakan masalab yang mendorong

penulis untuk melakukan penelitian.

Pra penelitian diawali dengan melakukan observasi di kelas selama dua

minggu daIam enam kaIi pertemuan dengan setiap pertemuan dua jam

pelajaran, dan mengadakan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII.7

SMP Islamiyab Ciputat. HasH pra penelitian tersebut adalab sebagai berikut:

1. Tidak terdapat persiapan belajar yang dilakukan oleh siswa pada saat

pelajaran matematika akan dimulai. Hal ini ditandai masih banyak siswa

yang berada di luar kelas saat menunggu datangnya guru matematika.

2. Ketika guru akan memulai pelajaran matematika, terlihat hanya beberapa

orang siswa yang mempersiapkan buku sedangkan yang lain masih ada

yang bercanda dan mengobrol dengan ternan lainnya serta belum

mempersiapkan buku matematika.

3. Hanya beberapa orang siswa yang siap memperhatikan ketika guru

menjelaskan materi pelajaran, sedangkan yang lainnya masih berbicara

dengan ternan sebangkunya dan ada yang diam saja.

4. Proses pembelajaran pasif. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak

langsung menjawab apabila ditanya oleh guru, hanya beberapa orang

siswa yang mau maju mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk

terlebih dabulu, siswa tidak mau bertanya tentang materi pelajaran dan lain

sebagainya.

5. HasH belajar matematika siswa rendab dan belum tercapainya tujuan

pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang

mendapatkan nHai kurang dari standar ketuntasan hasH belaiar minimum

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

5

(SKHBM) yang ditetapkan oleh sekolah pada hasil tes penelitian

pendahuluan.

6. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini

ditunjukkan hanya beberapa orang siswa yang berani bertanya mengenai

materi pelajaran dan sebagian besar siswa tidak menguasai materi yang

diberikan oleh guru serta masih banyak siswa yang malas mengerjakan

PRo

Berdasarkan permasalahan siswa kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat

tersebut, terlihat motivasi belajar matematika siswa rendah. Hal ini

ditunjukkan dengan persiapan siswa, ketekunan siswa dan antusias siswa yang

kurang dalam mengikuti pembelajaran matematika. Selain itu dari hasil

identifikasi di atas terdapat beberapa indikator yang menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah

suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang.

Hambatan tersebut menyebabkan siswa kurang berhasil dalam mencapai

tujuan belajar serta mengalami kegagalan. Kesulitan belajar tersebut dapat

dilihat dari kondisi kepribadian siswa. Jika dalam pembelajaran siswa tersebut

menunjukkan gejala-gejala tidak tenang, tidak betah diam, tidak bisa

berkonsentrsi, tidak bersemangat (termotivasi), apatis dan lain sebagainya.3

Dari berbagai gejala kesulitan belajar tersebut salah satunya adalah motivasi

belajar siswa, oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningatkan motivasi

belajar siswa.

Usaha yang akan dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan

pada kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat adalah dengan melakukan

penelitian tindakan melalui pemberian kartu skor partisipasi siswa. Yaitu

sebuah kartu yang berisikan berbagai aktivitas siswa selama proses

pembelajaran yang disertai dengan skor/nilai yang berbeda sesuai dengan

tingkat aktivitas atau partisipasi siswa. Dipilihnya penerapan kartu skor

partisipasi siswa karena beberapa indikator pemlasalahan yang muncul

menunjukkan motivasi belajar matematika siswa rendah. Pemberian skor atau

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

6

nilai ini dilakukan pada setiap partisipasi siswa dalam melakukan beberapa

aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Diharapkan dengan

pemberian skor atau nilai aktivitas siswa dapat memacu motivasi siswa dalam

belajar matematika.

B. Identifikasi Area dan Folms Penelitian

I. Identifikasi area

Area penelitian daIam penelitian tindakan ini adalah kelas VIII.7 SMP

Islamiyah Ciputat pada tahun ajaran 2006-2007. Jumlah siswa dalam kelas

penelitian ini 39 orang yang terdiri dari 20 putra dan 19 putri. Secara

umum kemampuan akademik siswa kelas VIII.7 ini masih tergolong

rendah. Hal ini terlihat dari nilai rapot semester satu dimana masih banyak

siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan hasil belajar

minimum (SKHBM) yang ditetapkan sekolah untuk beberapa mata

pelajaran. Sebagian besar siswa masih tergolong pasif dalam mengikuti

proses pembelajaran dan motivasi siswa dalam belajar masih tergolong

rendah.

2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada penelitian tindakan ini adalah "Upaya

meningkatkan motivasi belajar matematika melalui pemberian kartu skor

partisipasi siswa di SMP Islamiyah Ciputat n. Dalam hal ini peneliti ingin

mengetahui apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat dengan

adanya kartu skor partisipasi siswa dalam pembelajaran.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Yang dimaksud motivasi belajar matematika siswa dalam penelitian ini

adalah keinginanan atau semangat siswa dalam belajar matematika yang

ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama

proses pembelajaran. Adapun kartu skor yang digunaI(an dalam penelitian ini

adalah kartu vanl!: dibuat oleh neneliti vanl!: berisi aktivitas siswa se'ama

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

7

penelitian pendahuluan yang kemudian didiskusikan dengan salah seorang

guru matematika di lokasi penelitian.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah:

I. Apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat dengan pemberian

kartu skor partisipasi dalam proses pembelajaran?

2. Apakah keaktivan siswa dalam belajar matematika meningkat dengan

adanya pemberian kartu skor partisipasi siswa?

3. Bagaimanakah pendapat siswa mengenai kartu skor partisipasi yang

diterapkan dalam pembelajaran?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

I. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjadi salah satu upaya dalam

mengatasi rendahnya motivasi belajar matematika siswa kelas VIIf7 SMP

Islamiyah Ciputat dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Selain

itu penelitian ini juga bertujuan:

a. Mengetahui seberapa besar siswa bersemangat mengikuti

pembelajaran matematika dengan adanya kartu skor partisipasi.

b. Mengetahui apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat

dengan adanya pemberian kartu skor partisipasi.

c. Mengetahui bagaimana keaktivan siswa dalam belajal' dengan

menggunakan kartu skor partisipasi siswa.

d. Mengetahui apakah dengan pemberian kartu skor partisispasi siswa

dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar Slswa

dengan disertai hasil belajar yang meningkat pula.

e. Mengetahui pendapat dan kesan Slswa tentang pelaksanaan

pembelajal'an dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

8

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna antara lain:

a. Bagi siswa, dapat memotivasi belajar matematika dengan mengurangi

rasa enggarmya terhadap matematika dan mengubahnya menjadi

pelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat lebih aktif

dalarn mengikuti proses pembelajaran matematika.

b. Bagi guru, diharapkan dapat menentukan strategi pembelajaran yang

efektif dan dapat menerapkarmya pada proses belajar mengajar,

sehingga permasalahan yang ada dapat diminimalkan. Selain itu guru

diharapkan dapat lebih mengenal penelitian tindakan, dan terbiasa

melakukan penelitian-penelitian kecil yang bermanfat bagi perbaikan

pembelajaran matematika.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai

informasi dalarn rangka upaya perbaikan pembelajaran khususnya

pembelajaran matematika.

d. Bagi peneliti, menjadi tarnbahan pengetahuan yang bermanfaat dan

menarnbah wawasan peneliti serta dapat lebih memahami tugas berat

yang diemban seorang guru.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

BABII

KAJIAN TEORITIK

A. Hakikat Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan.

Kata kerjanya adalah to motivate yang bermii mendorong, menyebabkan

dan merangsang. Motive berarti alasan dan daya penggerak, motiv.

menunjukkan suatu dorongan yang berasal dad dalam did seseorang yang

menyebabkan orang tersebut mau bertindak untuk melakukan sesuatu.

Menurut pengertian psikologi, bahwa motif (motive, berasal dad bahasa

latin motivum atau movere), berarti segala sesuatu yang mendorong

seseorang untuk berbuat atau bertindak melakukan suatu kegiatan untuk

mencapai tujuan. 1 Motiv adalah keadaan dalam pribadi orang yang

mendorong individu untuk melakukan aktivita-aktivitas tertentu guna

mencapai sesuatu tujuan.

Menurut Nasution dalam bukunya Didaktik Asas-Asas Mengajar,

motiv adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu.z Sedangkan menurut Wood Worth dan Marquis yang dikutip oleh

Abdul Latif, motiv adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu

untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk mencari tujuan-tujuan tertentu.

Motif sama saja dengan apa yang disebut dalam bahasa Inggrisnya drive

atau need yakni sesuatu yang ada dalam diri manusia yang mendorongnya

untuk berbuat menuju sesuatu tujuan tertentu.3 Drive adalah sesuatu

perubahan dalam struktur neurofisiologis seseorang yang menjadi dasar

organis daI'i perubahan energi, yang disebut motivasi. Jadi timbulnya

'Aminuddin Rasyad, Teori Be/ajar dan Pembe/ajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003),Cet. III, h. 89.,- .

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

10

motivasi dikarenakan terjadinya perubahan perubahan neurofisiologis.4

Sedangkan need atau kebutuhan adalah kecendrungan-kecendrungan

permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan

menimbulkan kelakukan untuk mencapai tujuan.5

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh

sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah

yang kita sebut motif. Dengan demikian motif ini merupakan pendorong

yang kuat yang timbul dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu dan

mempengaruhi penampilan dirinya, yang tampak dari tingkah laku raganya

(overt behavior).

Segala sesuatu yang berkaitan dengan timbul dan berlangsungnya

motiv disebut motivasi. Timbulnya motivasi adalah suatu reaksi adanya

kebutuhan yang dirasakan sehingga timbul keinginan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut secara memuaskan. Motivasi dimaksudkan sebagai

sesuatu yang dapat membangkitkan suatu organisme untuk bertindak atau

bertahan serta memberikan arah untuk suatu kegiatan yang telah

membangkitkan semangat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia

motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakim dengan suatu tujuan

tertentu.6

Berikut ini disampaikan pendapat dari. beberapa pakar mengenai

pengertian motivasi:

Menurut Me Donald yang dikutip oleh Wasty Soemanto dalam

bukunya psikologi pendidikan, motivasi adalah suatu perubahan tenaga di

dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan

reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.7 Sedangkan menurut

Muhibbin Syah, pengertian motivasi ialah keadaan internal organisme baik

'Oemar Hamalik. Proses Be/ajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara. 2003). Cet. II. h. 160.'Oemar Hamalik. Proses Be/qjal' ...• h. 159-160.'Oepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besal' Bahasa Indonesia. (Jakarta:

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

11

manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.8

Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku

secara terarah.

Alisuf Sabri dalam bukunya pengantar psikologi umum dan

perkembangan memberikan pengertian motivasi sebagai segala sesuatu

yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong

orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.9 Cofer dan Appley (1996)

mengatakan bahwa motivasi adalah proses untuk meningkatkan tindakan,

memelihara aktivitas untuk berkembang dan mengatur pola aktivitas. lO lni

juga berarti bahwa semua tindakan dan aktivitas manusia itu pasti

bermotivasi.

Crider mengatakan bahwa motivasi adalah sebagai hasrat, keinginan

dan minat yang timbul dari seseorang dan langsung ditujukan kepada suatu

obyek. ll Sedangkan menurut Drs. Sumadi Surya Brata, motivasi adalah

keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.12

James O. Whittaker dalam Wasty memberikan pengertian secara umum

tentang motivasi, yalmi kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan

atau memberi dorongan kepada mahluk untuk bertingkah laku mecapai

tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. 13 lvor K. Davies

mengemukakan bahwa motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam

diri kita, yang mendorong diri kita untuk berkelakuan dan bertindak

dengan cara yang khas. 14

'Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2002), h. 136.

9H. M. Alisuf Sabri, Pengantar PsikologiUmlim dan Perkembangan, (Jakarta: PedomanIlmu Jaya, 1993), Cet. I, h. 129.

IOSudibyo Setyobroto, Psikologi 80sial Pendidikan, (Percetakan Solo, 2003), h. 47"Ramayulis, lImli Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 3312Sumadi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV Rajawali, 1989), Cet. IV, h.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

12

Menurut Hoy dan Miske! motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang

kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pemyataan­

pemyataan ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme

lainnya yang memulai dan menjaga kegitan-kegiatan yang diinginkan

kearah pencapaian tujuan personal. IS Clifford T. Morgan menemukakan

bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan

aspek-aspek motivasi . ketiga hal tersebut adalah keadan yang mendorong

tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan

tersebut (motivated behavior) dan tujuan dari tingkah laku tersebut (goals

or end ofsuch behavior).16

Dari berbagai pengertian motivasi tersebut di atas dapatlah diambil

kesimpulan pengertian motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut beberapa definisi motivasi mengandung tiga komponen pokok

yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku

manusia. 17

a. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu,

memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya

kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecendrungan

mendapat kesenangan.

b. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan

demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu

diarahkan terhadap sesuatu.

c. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus

menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan

kekuatan-kekuatan individu.

15Abdul Rahman Shaleh, dkk., Psik%gi Suatu Pengantar Da/am Perspektif Is/am,

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

13

Dengan demikian motivasi merupakan suatu usaha yang disaclari untuk

menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar

terdorong hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai

hasil atau tujuan tertentu. Mengarahkan dan menjaga tingkah laku di sini

dimaksudkan agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan apa yang

diinginkan dan mencapai hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dalam pembelajaran c1ikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi

yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan hasrat

belajar dari seorang individu. Di dalam kegiatan belajar mengajar motivasi

merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dengan demikian siswa

yang termotivasi untuk belajar dengan sendirinya akan mencnrahkan

selnruh pikiran dan tenaganya selama kegiatan belajar tersebut.

Aminuddin Rasyad menyatakan bahwa dalam konsep pembelajaran

motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan

kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 18 Hal ini berarti

dalam proses pembelajaran adakalanya guru membangkitkan dorongan,

desire, incentive atau iradah siswa untuk aktif ambil bagian dalam

kegiatan belajar. Winkels dalam Imron menyatakan bahwa motivasi

belajar adalah keselnruhan daya penggerakpsikis dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi

mencapai satu tujuan.

Upaya menggerakkan, mengarahkan dan mendorong kegiatan siswa

untuk belajar dengan penuh semangat danvitalitas dinamakan memberi

motivasi. Dengan demikian motivasi belajar adalah usalla dari pihak luar

dalam hal ini adalah guru untuk menclorong, mengaktifkan dan

menggerakkan peserta didiknya secara sadar untuk terlibatsecara aktif

dalam proses belajar mengajar. 19 Secara umumdapat dikatakan bahwa

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

14

tujuan memotivasi peserta didik adalah untuk menggerakkan, menggugah,

menimbulkan keinginan yang kuat serta menyadarkan mereka untuk

belajar sungguh-sungguh mengikuti proses belajar mengajar, karena dapat

menimbulkan kemauan, memberi semangat, menimbulkan kesadaran

untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Dari penjelasan di atas selanjutnya dapat diberikan pengertian tentang

motivasi belajar adalah segala sesuatu yang mendorong individu untuk

belajar dengan baik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencapai

tujuan belajar yang diinginkan. Jadi motivasi belajar merupakan faktor

psikis yang bersifat non-intelektual. Siswa yang memiliki motivasi kuat

akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Ada beberapa ciri siswa mempunyai motivasi belajar tinggi, dan ini

dikenal melalui proses belajar mengajar di kelas yaitu sebagai berikut:

a. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau acuh tak acuh.

b. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.

c. Memiliki antusias yang tinggi.

d. lngin selalu bergabung dalam kelompok kelas.

e. lngin identitas dirinya diakui oleh orang lain.

f. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.

g. Selalu mengingat pel'liaran dan mempelajarinya kembali.

Sadiman mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri

seseorang adalah:

a. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus

menerus dalam waktu lama.

b. Viet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa.

c. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

d. Dapat mempertahankan pendapatnya.

Motivasi dalam belajar pada diri siswa ada kalanya meningkat dan ada

kalanya menurun. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar

dapat dilihat dari tingkah lakunva seperti menuniukkan minat yang besar

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

15

diberikan guru tanpa mengenal perasaan bosan apalagi menyerah,

sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah akan cepat bosan dan

berusaha menghindar dari kegiatan belajar.

Motivasi siswa itu dapat diupayakan oleh guru sebagai upaya guru

untuk mengantarkan murid atau siswa kepada pengalaman yang

memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.

Memotivasi siswa tidak hanya menggerakkan siswa agar aktif dalam

belajar, tetapi juga mengarahkan serta menjadikan siswa terdorong untuk

belajar dengan baik. Berbagai cara dapat ditempuh oleh guru untuk

memotivasi peselia didiknya. Misalnya dengan memberi contoh, pujian,

nasihat, memberi pekerjaan rumah, mengerjakan tugas bersama, diskusi,

memberikan tugas baca dan sebagainya. Memotivasi peserta didik adalah

salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar dalam upaya

mencapai tujuan belajar.

Ahmad Rohani mengatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat

dilakukan oleh seorang guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa

yaitu dengan: proses pembelajaran yang berval'iasi, mengadakan

pengulangan informasi, memberikan pertanyaan kepada siswa untuk

menyalurkan keinginan belajar, menggunakan media dan alat bantu seperti

gambar, foto, diagram dan lain sebagainya.20 Menurut pakar psikologi

Donal O. Hebb, bahwa memotivasi peserta didik adalah salah satu tugas

guru dalam proses belajar mengajar dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam bukunya Drives and C.N.S (Conceptual Nervous

System) Donal O. Hebb mengemukakan ada empat cara yang dapat

dilakukan setiap guru untuk memotivasi peserta didiknya, yaitu:

a. Arousal, yaitu membangkitkan minat belajar.

Menurut Hebb bahwa dengan arousal gum mencoba menciptakan

suasana hati yang menggembirakan, kesiapsiagaan selalu untuk

belajar, responsive terhadap tugas-tugas yang diberikan dan tiada had

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

16

tanpa belajar. Arousal menurut Hebb bagaikan energizer atau kekuatan

jiwa yang tidak memerlukan bimbingan lagi.

b. Expectancy, yaitu memberikan dan menimbulkan harapan.

Expectancy adalah suatu keyakinan yang secara seketika timbul

untuk terpenuhinya suatu harapan yang mendorong seseorang untuk

me1akukan kegiatan. Harapan akan terpenuhinya suatu hasrat atau

tujuan akan tercapai dapat menjadi motivasi yang ditimbulkan guru ke

dalam diri peserta didik. Guru yang arif dan bijaksana akan mampu

memberikan harapan akan berhasil peserta didiknya yang bodoh dalam

kegiatan belajar dengan mengatakan kepadanya antara lain,

"sebenamya kamu bapak lihat tidak begitu bodoh, hanya tinggal

usahamu yang sungguh-sungguh. Bila kamu sungguh saja sedikit lagi,

bapak percaya dan yakin kamu dapat seperti temanmu yang lain".

Ungkapan kata-kata yang mengandung harapan di atas akan dapat

menjadi pemicu ia akan lebih rajin dan sungguh-sungguh dalam

aktivitas belajamya.

c. Incentive, (dorongan semangat atau memberikan sesuatu)

Dorongan semangat atau memberikan sesuatu sebagai penghargaan

atas tercapainya tujuan belajar kepada peserta didik dinamakan

incentive. Peserta didik oleh guru didorong dan digerakan dengan

memberikan kepada mereka perangsang-perangsang tertentu. mereka

dirangsang dengan berbagai isyarat yang dapat menggerakkan mereka

untuk belajar lebih giat.

d. Punishment (hukuman)

Richard dan Solomon dalam bukunya Punishment (1961)

mendevinisikan Punishment adalah perangsang yang menyebabkan

peserta didik atau seseorang menghindar diri darinya. Menurut

Solomon bahwa pengaruh hukuman besar sekali terhadap sikap belajar

peserta didik, karena umumnya mereka akan berupaya tidak

memneroleh hukuman bila hasil belaiamva tidak baik.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

17

Sedangkan menurut Oemar Hamalik ada beberapa cara untuk

menggerakaan motivasi belajar siswa, diantaranya:21

a. Memberi angka

Umumnya setiap slswa mgm mengetahui hasil pekerjaannya, yakni

berupa angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angka

yang baik akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar,

sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang mungkin menimbulkan

frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik.

b. Pujian

memberikan pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan

dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian

menimbulkan rasa puas dan senang.

c. Hadiah

Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalarn batas-batas tertentu,

misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang

mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik.

d. Kerja kelompok

Dalam kelja kelompok dimana siswa melakukan keIja sama dalam

belajar, setiap anggota kelompok ingin mempertahankan nama baik

kelompoknya, ini dapat menjadi pendorong yang kuat dalam belajar.

e. Persaingan

Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif

sosial kepada siswa. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih semangat

dalam belajar.

f. Tujuan dan level ojaspiration

Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.

g. Sarkasme

Yaitu dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar

yang kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

18

h. Penilaian

Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh

karena setiap anak mempunyai kecendrungan untuk memperoleh hasil

yang baik.

i. Karya wisata dan ekskrusi

Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena dalam

kegiatan ini siswa akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna

baginya.

J. Film Pendidikan

Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita

film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.

k. Belajar melalui radio

Mendengarkan radio lebih menghasilkan dari pada mendengarkan

ceramall guru.

Adapun proses pemberian motivasi guru kepada slswa mempunyai

fungsi antara lain:

a. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap bemlinat dan

siaga.

b. Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang

berhubungan dengan pencapaian hasil belajar.

c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil

jangkan panjang.22

Seorang siswa dapat belajar dengan giat karena motivasi dari luar

dirinya seperti dorongan orang tua atau guru, janji-janji yang diberikan

apabila ia berhasil dan sebagainya, tetapi akan lebih baik lagi apabila

motivasi belajar itu datang dari dalam diri siswa. Motivasi merupakan

faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Begitu pentingnya

motivasi maka tugas guru yang terpenting adalah membangun motivasi

siswa terhadap apa yang dipelajari siswa.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

19

2. Jenis-Jenis Motivasi

Dalam masalah belajar motivasi merupakan salah satu faktor yang

sangat penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Motivasi yang dimiliki siswa merupakan energi untuk melakukan

perbuatan menuju tujuan atau cita-cita yang diharapkan.

Dilihat dari jenisnya terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a. Motivasi Intrinsik

Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa ada

rangsangan dari luar. 23 Misalnya siswa mempunyai keinginan dari

dalam dirinya untuk belajar matematika, bukan untuk mendapat hadiah

atau dipuji oleh orang tua melainkan atas dasar kebutuhan siswa.

Motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam

diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan

belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan

menyenangi materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,

misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.24

Menurut H. M. Alisuf Sabri, motivasi intrinsik adalah motivasi

yang timbul dari dalam did seseorang yang erat hubungannya dengan

tujuan belajar. Misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin

memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan dan

sebagainya.25 Menurut Tajab, motivasi intrinsik yaitu bahwa suatu

aktivitas atau kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan

penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar pada penghayatan kebutuhan siswa,

kemudian siswa berupaya untuk memenuhi kebutuhan itu melalui

kegiatan belajar, dan belajar merupakan satu-satunya cara untuk

mencapai tujuan yang diinginkan?6

23Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan... , h. 71.24,.., • "' •. "" • .....,. . ....

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

20

S. Nasution berpendapat bahwa, orang yang belajar dikatakan

memiliki motivasi intrinsik jika ia ingin mencapai tujuan yang

terkandung di dalam perbuatan itu. Misalnya siswa belajar karena

ingin menjadi orang yang terdidik atau karena ingin menjadi ahli

dalam bidang tertentu, maka untuk memenuhi semua itu hanya dapat

dicapai dengan cara belajar.27 Siswa yang temlOtivasi secara intrinsik

dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun

dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin

mencapai tujuan belajar.

b. Motivasi Ekstrinsik

Yaitu motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan

dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan mempakan perasaan atau

keinginan sebenarnya yang ada di dalam diri siswa melainkan karena

adanya dorongan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar

matematika karena osok akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai

yang baik. Menumt Tadjab, motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah

suatu aktivitas belajar dimulai dan ditemskan berdasarkan kebutuhan

dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

belajar itu sendiri.

Muhibbin Syah mengartikan motivasi ekstrinsik adalah hal dan

keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya

untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah , peraturan/tata

tertib sekolah, suri teladan orang tua, gum dan setemsnya mempakan

contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong

siswa untuk belajar.28

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik

dalam belajar adalah daya penggerak yang mendorong seseorang untuk

melakukan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan yang bukan

berasal dari dalam dirinya.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

21

Sebagian besar guru menginginkan keadaan kelas dimana semua

siswanya memiliki motivasi intrinsik yang tinggi untuk belajar. Namun

kenyataannya hal itu jarang terjadi, oleh karena itu seorang guru harus

mampu menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi

ekstrinsik siswa, membangkitkan minatnya, menarik dan

mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung

agar siswa dapat belajar dengan baik.

Tanpa adanya motivasi dalam belajar, tidak akan memberikan hasil

yang diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya motivator-motivator

seperti kenaikan tingkat, penghargaan, pembedan umpan balik, skor,

pujian dan reward yang dipergunakan untuk mendorong siswa agar

bersemangat dalam belajar. Membangkitkan motivasi itu tidak mudah,

oleh larena itu guru perlu mengenal murid, dan mempunyai

kesangupan kreatifuntuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan

dan minat anak.

Di sekolah sering digunakan motivasi ekstrinsik seperti angka­

angka, pujian, ijazah, kenaikan tingkat, celaan, hukuman dan

sebagainya. Motivasi ekstrinsik ini dipakai oleh sebab pelajaran­

pelajaran sering tidak dengan sendirinya menarik dan guru sering

kurang mampu untuk membangkitkan minat anak. Kekurangan atau

ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal, akan

menyebabakan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses

pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di

rumah.

3. Fungsi Motivasi

Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa

menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah

kwalitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan.

Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat danjelas

pasti akan tekun dan berhasil belaiarnva. Keoastian tersebut dimullllkinkan

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

22

a. Sebagai pendorong manusia untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

b. Penentu arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak di capai.

c. Sebagai penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan orang yang

mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada

tujuan yang ingin dicapai.29

Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu

perbuatan, tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Sejalan dengan

arti dan fungsi motivasi tersebut, dalam agama islam ada sejenis motivasi

yang arti dan fungsinya sama yaitu: "niat". Seperti yang dikemukakan oleh

Rosulullah SAW dalam sebuah hadits, "sesungguhnya setiap amal itu

tergantung dari niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu (balasan

perbuatan) sesuai dengan niatnya".

Selain itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya·

motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan

hasil yang baik pula, dengan kata lain usaha yang tekun terutama didasari

adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan

prestasi yang baik.

4. Mengukur Motivasi Belajar

Seorang guru perlu mengetahui dengan lebih jelas interaksi antara

tingkat motivasi siswa dengan pembelajaran agar dapat melakukan

intervensi pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Guru perlu

berusaha mencari strategi yang tepat untuk dapat membantu siswa belajar

apapun kecendrungan jenis motivasi yang mendorongnya belajar.

Motivasi belajar sangat berhubungan dengan hasil belajar siswa. Hasil

beberapa temuan penelitian yang dilakuakan oleh para ahli mengenai

hubungan antara motivasi dengan hasil belajar antara lain:30

29H. M. Alisllf Sabri, (Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional lAIND~I••. 1~ __ 'T'_•• L:•. _1. IT_l._~__ T\_..J ••••• __ 11- 't__ , ...

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

23

a. Terdapat hubungan antara tingkat motivasi siswa dan hasil belajar,

baik terhadap hasil belajar pada suatu waktu tertentu maupun terhadap

hasil belajar selanjutnya. Tingkat motivasi belahar cenderung

berkorelasi positif dengan hasil belajar, artinya semakin tinggilkuat

tingkat motivasi belajar, semakin baik hasil belajar siswa. Demikian

pula hasil belajar yang baik akan berpengaruh terhadpa hasil belajar

berikutnya. Hal ini terjadi karena hasil belajar yang baik akan

membuahkan motivasi yang lebih kuat pula daJam didi siswa, yang

akan mempengaruhi hasil belajar selanjutnya.

b. Terdapat interaksi antara cara mengajar guru dengan pola motivasi

siswa, yang selanjutnya berpengaruh pula terhadap hasil belajar.

c. Guru dapat mengubah (meningkatkan) motivasi belajar siswa, dengan

pengeliian guru dapat melakukan tindakan tertentu di dalam kelas

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

B. Hakikat Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathamatik (Jerman), mathematique

(Perancis), matematico (!tali), matematiceski (Rusia), atau

mathematicklwiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica,

yang mulanya diambil dan perkataan Yunani, matematike, yang berarti

"relating to learning". Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang

berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike

berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu

mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).31

Berdasarkan etimologis (Elea Tinggih, 1972:5), perkataan matematika

berarti "ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar". Hal ini

dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan

tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio

(penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

24

eksperimen disamping penalaran. Matematika terbentuk sebagai hasil

pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran

(Ruseffendi ET, 1980: 148).

Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika

adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik,

matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan

dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat,

lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi.

Reys, dkk. (1984) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah

telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir , suatu seni,

suatu bahasa, dan suatu alat. Matematika tumbuh dan berkembang karena

proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya

matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika

adalah masa dewasa dari logika.

Matematika merupakan bidang k:yian disiplian ilmu yang selalu diajaran di

setiap jenjang pendidikan, mulai dari Taman kanak-kanak (TK) sampai

jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai perguruan tinggi. Hal

ini dikarenakan matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat berperan

dalam kehidupan manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Ruseffendi yaitu:

"kita hams menyadari bahwa matematika itu penting, baik sebagai alat Bantu,

sebagai ilmu, sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai bentuk

sikap".32

Matematika dengan obyek yang abstrak telah berhasil mengembangkan

suatu bentuk bahasa yang disebut dengan bahasa numerik. Bahasa numerik

menggunakan angka-angka untuk menjelaskan dan meramalkan secara eksak

dengan mengembangkan konsep-konsep pengukuran seperti mengali,

mengurangi, menjumlah dan membagi. Matematika mengembangkan bahasa

numerik memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat

kuantitatif ini meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu sehingga

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

25

dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan

pemecahan masalah secara tepat dan cermat.

Pembelajaran matematika berarti proses interaksi antara guru dengan murid

dalam rangka mengembangkan pola pikir (nalar) siswa dengan menggunakan

logika. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian

dan pembentukan kemampuan berpikir yang bersandar pada hakikat

matematika.

C. Hakikat Skor Partisipasi

Belajar merupakan suatu proses yang timbul dari dalam diri, maka faktor

motivasi memegang peranan penting, karena semakin tinggi motivasi yang

ada dalam diri siswa semakin tinggi pula intensitas siswa dalam belajar.

Sehubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan motivasi siswa, De Cecco

dan Grawford dalam Slameto mengajukan empat fungsi pengajar yaitu:

I. Menggairahkan siswa

2. Memberikan arahan realistis

3. Memberikan insentif

4. Mengarahkan.

Dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, sesuai

dengan uraian di atas guru hendaknya dapat memberikan insentif. Pemberian

insentif ini salah satunya dapat berupa pemberian nilai atas keberhasilan

siswa dalam belajar, sehingga siswa akan terdorong untuk melakukan usaha

lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh

karena itu pemberian skor dan nilai dad setiap aktivitas siswa, dapat dijadikan

salah satu a1tematif sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan

angka-angka bagi setiap aktivitas atau tindakan yang sesuai dengan prosedur

yang telah ditentukan. Sedangkan nilai adalah angka ubahan dari skor dengan

menggunakan acuan tertentu, yakni acuan normal atau standar.33

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

26

Pemberian skor dan nilai terhadap setiap kegiatan atau aktivitas siswa,

diharapkan akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, sehingga akan

memberikan efek positif bagi mereka yang dapat mengumpulkan skor

terbanyak, dan sebaliknya yang mendapatkan skor sedikit akan kecewa. Untuk

itu diharapkan mereka yang mendapat skor sedikit akan terpacu untuk belajar

lebih giat lagi.

Subekti mengemukakan bahwa dalam diri siswa selalu ada dorongan untuk

memperoleh hasil yang baik dalarn setiap penilaian. Banyak siswa yang

meningkat kegiatan belajarnya karena dia tahu akan ada penilaian dan ingin

mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu dengan pemberian skor ini

diharapkan akan menumbuhkan motivasi siswa dalarn belajar sehingga

mereka berusaha untuk saling bersaing untuk mendapatkan nilai yang

diharapkan.

Pemberian skor dan nilai kepada siswa harus dilakuakan secara bijaksana.

Slarneto menyatakan bahwa, "pemberian skor dan nilai harus secara bijaksana

yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa dan untuk menilai

penguasaan dan kemajuan siswa, bukan untuk menghukum atau

mebandingkan dengan siswa lain. Selain itu memberikan skor dan nilai itu

harus konsisten. Penskoran dan penilaian itu akan efektif jika siswa tahu

bahwa skor itu sarna bagi semua siswa, tanpa adanya rasa pilih kasih.34

Dari uraian di atas, jelaslah kiranya bahwa pemberian skor dan nilai

menjadikan suatu kekuatan untuk memotivasi siswa dalarn belajar. Siswa akan

termotivasi untuk belajar jika ada keuntungan yang diasosiasikan dengan skor

dan nilai yang tinggi. Dengan demikian memberikan skor dan nilai akan

memberikan efek dalarn memotivasi belajar .

Menurut Karnus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partisipasi adalah hal

turut berperan serta dalarn suatu kegiatan, keikutseliaan atau peran serta.

Sedangkan partisipasi dalam lingkup observasi adalah kegiatan dalarn riset

yang berupa pengarnatan yang aktif dan turut serta dalarn kehidupan lapangan

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

28

Salah satu definisi Action research dikemukakan oleh Stepphen

Kemmis seperti yang dikutip oleh Tim Pelatih Proyeksi PGSM Depdikbud

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dalarn buku Penelitian Tindakan

Kelas dari D. Hopkins dalarn bukunya yang berjudul A Teacher's Guide

To Classroom Research. Bahwa :

"Action research is a form of self-reflective inquiry undertaken by

participants in a social (including educational) situations in order to

improve the rationality and justice of (a) their own social or

educational practices, (b) their understanding of these practices, and

(c) the situations in which the practices are carried out. ,,36

Dari uraian di atas kita dapat mencermati pengertian penelitian

tindakan kelas (classroom action research) sebagai suatu bentuk kajian

yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalarn

melaksanakan tugas, memperdalarn pemaharnan terhadap tindakan­

tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana

praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Jika kita cermati pengertian di atas seCaI'a seksama, kita akan

menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut:

a. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk iukuiri atau penyelidikan yang

dilakukan melalui refleksi diri.

b. penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalarn situasi

yang teliti, seperti guru, siswa atau kepala sekolah.

c. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi

pendidikan.

d. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran dan

kepantasan dari praktek-praktek, pemaharnan terhadap praktek

tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut

dilaksanakan.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

29

Dari keernpat ide pokok di atas dapat diarnbil pengertian bahwa

penelitian tindakan rnerupakan penelitian dalam bidang sosial yang

rnenggunakan refleksi diri sebagai rnetode utama, dilakukan oleh orang

yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk rnelakukan perbaikan.

Classroom action research, dari namanya sudah rnenunjukkan isi yang

terkandung di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas.

Dalam hal ini ada tiga pengertian yang dapat diterangkan:37

a. Penelitian, rnenunjuk pada suatu kegiatan rnencermati suatu objek

dengan rnenggunakan cara dan aturan rnetodologi tertentu untuk

rnernperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam rneningkatkan

rnutu suatu hal yang rnenarik rninat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, rnenunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaJa

dilakukan dengan tujuan tertentu.

c. Kelas, sekelornpok siswa yang dalarn waktu yang sarna, rnenerirna

pelajaran yang sarna dari guru yang sarna pula.

Dengan rnenggabungkan batasan pengeltian tiga kata inti, yaitu (l)

penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disirnpulkan bahwa

peneIitian tindakan kelas merupakan suatu pencerrnatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dirnunculkan dan teIjadi

dalam sebuah kelas secara bersarna. Tindakan tersebut diberikan oleh guru

atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Action research menunjuk pada action artinya tindakan. Penelitian

tindakan adalah suatu bentuk usaha penelitian yang dapat rnerefleksikan

sendiri kebersarnaan anggota dalarn situasi sosial agar dapat rneningkatkan

rasionalitas dan kebenaran dari praktek pendidikan. Metode ini rnerupakan

penggabungan ide dari sejurnlah orang yang berada pada situasi tertentu.

Ebutt dalam Rochiati rnengernukankan penelitian tindakan adalah

kajian sisternatik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan

oleh sekelornpok guru dengan rnelakukan tindakan-tindakan dalarn

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

30

pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan­

tindakan tersebut.38 Penelitian tindakan merupakan suatu strategi

pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses

pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu

sama lain, dilengkapi dengan fakta-fakta dan mengembangkan

kemampuan analisis. Selama penelitian tindakan peneliti melakukan suatu

tindakan yang secara khusus diamati terus menems, dilihat kelebihan dan

kekurangannya, kemudian diadakan pembahan terkontrol sampai pada

upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.

Keutamaan dalam action research adalah pada tindakan situasi yang

alami untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran serta

mampu memberi solusi pada masalah yang ada baik secara perorangan

maupun menyelumh. Penelitian tindakan ini terdiri dari beberapa siklus,

dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yang berkaitan, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanan tindakan, pengamatan atau observasi

dan refleksi. Suhardjono mengatakan tidak ada ketentuan tentang berapa

kali siklus hams dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan

peneliti sendiri, namun ada saran sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.39

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdarsarkan tujuan

penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang

akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu dalam tahap ini juga

peneliti menyiapkan instmmen penelitian yang terdiri dari kartu skor

partisipasi siswa, soal yang hams dikerjakan oleh siswa, lembar

obsevasi dan lembar wawancara.

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalall melaksanakan rencana

dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelulllnya.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

31

c. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung.

Peneliti dengan dibantu oleh dua observer mengamati segala aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi

dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, mengenali, dan

mendokumentasikan semua gejala atau indikator dari proses, hasil

tindakan terencana maupun efek sampingnya.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan

tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan

dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui

apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan.

Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana

tindakan siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki

kegiatan penelitian sebelumnya.

2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

PTK bertujuan untuk perbaikan dan atau peningkatan praktik

pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasamya "melekat"

pada penuaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru.

Borg (1986) menyebutkan secara eksplisit seperti yang dikutip oleh tim

pelatih proyek PGSM dalam buku penelitian tindakan kelas, bahwa tujuan

utama dalam PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang bertolak

dari kebutuhan untuk menanggulallgi berbagai permasalahall pembelajaran

aktual yang dihadapi di kelasnya atau di sekolahnya sendiri, dengan atau

tanpa masukan khusus berupa berbagai program pelatihan yang eksplisit.40

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

32

3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

PTK bennanfaat bagi guru, pembelajaranlsiswa, serta bagi sekolah.

a. Manfaat bagi guru

I. Membantu guru memperbaiki pembelajaran

2. Membantu guru berkembang secara profesional

3. Meningkatkan rasa percaya diri guru

4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pegetahuan dan

keterampilan.

b. Manfaat bagi pembelajaranlsiswa

PTK bennanfaat untuk meningkatkan proses/hasil belajar siswa, di

samping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para

siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya.

c. Manfaat bagi sekolah

PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya

peningkatanlkemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah

tersebut.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islamiyah

Ciputat yang beralamat di Jln. Kihajar Dewantara no. 23 Ciputat Tangerang.

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII.7 SMP

Islamiyah Ciputat sebanyak 39 siswa pada tahun ajaran 2006/2007 semester

genap. Kegiatan belajar menggajar dilakukan pada pagi hari yaitu mulai pukul

07.00 sampai dengan 12.20 BBWI.

B. Metode dan Desain intervensi Tindakan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau

lebih dikenal dengan Classroom Action Research dengan mengikuti model

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1988). Model yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tersebut digambarkan dalam bagan

di bawah ini: I

Bagan 1

Model Desain PTK dari Kemmis dan Taggart

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

34

Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana pada setiap siklus terdiri dad

empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanan (plan), pelaksanaan tindakan

(act), observasi (observe) dan refleksi (reflect).

I. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan

penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang

akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu pada tahap ini juga

peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari kartu skor

partisipasi siswa, soal yang hams dikerjakan oleh siswa, lembar obsevasi

dan lembar wawancara.

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana dan

skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang

berlangsung. Peneliti dengan dibantu oleh dua observer mengamati segala

aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi dimaksudkan

sebagai kegiatan mengamati, mengenali, dan mendokumentasikan semua

gejala atau indikator dari proses, hasil tindakan lerencana maupun efek

sampingnya.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan

tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan

dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui

apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau

masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh

masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mertijuk pada desain

yang dikemukakan oleh Suhardjono:2

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

35

Pra penelitian(observasi awal)

- Rendahnya Motivasi Belajar- Rendahnva Hasil Belaiar

SiklusI

Perencanaan tindakansiklllS I dengan KSPS

individu

Pelaksanaan.tindakan siklus Idengan KSPS individll

Pengamatan/Pengumpulan data

¥

Pennasalahan bam Perencanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan Siklus II

hasil 'etleksi siklus I ~siklllS II dengan KSPS

~dengan KSPS individu dan

individll dan kelompok kelompok

1Retleksi II I I Pengamatan/pengumpulan data

Siklus II I

tPermasalah beillm Dilanjutkan ke siklusI Permasalahan terselesaikan I terselesaikan berikutnya

Bagan 2

Desain Penelitian Tindakan Kelas

C. Subjek / Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian tindakan ini adalah

seluruh siswa kelas VIII.7 Sekolah Menengah Pertama. Islamiyah Ciputat yang

berjumlah 39 orang yang terdiri dari 20 orang putra dan 19 orang putri. Dua

orang observer terlibat dalam penelitian ini sebagai pengamat jalannya

penelitian. Dua observer tersebut adalah:

I. Guru Matematika di lokasi penelitian SMP Islamiyah Ciputat.

2. Guru Bahasa Inggris di lokasi penelitian SMP Islamiyah Ciputat.

Pada saat pelaksanaan tindakan guru matematika membantu peneliti

mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

36

saat melakukan tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan

kualitas pengajaran yang dilakukan oleh peneliti pada sast melakukan

tindakan dan untuk mendapatkan infonnasi dalam rangka perbaikan pada

pelaksanaan tindakan berikutnya. Jadi ada keseimbangan antara guru yang

mengajar dan siswa yang mengajar.

Guru bahasa Ingris membantu peneliti dalam melakukan pengamatan

terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi seperti halnya guru

matematika. Namun guru bahasa Inggris tidak melakukan penilaian terhadap

peneliti pada saat melakukan tindakan.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Penelitian kualitatif menuntut kehadiran peneliti karena pengamatan dan

pengumpulan data dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. peran peneliti

dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai perencana dan pelaksana

kegiatan. Peneliti bekerja melakukan pengamatan dalam penelitian ini dibantu

oleh dua orang observer sebagai pengamat kegiatan yang telah disiapkan oleh

peneliti sekaligus sebagai sumber data guna menguji keabsahan data.

E. Tahapan Intervensi Tindalmn

Tahap penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian

atau penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama

yang berupa sildus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan evaJuasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis

dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II,

jika data yang diperoleh masih memerlukan penyempumasn akan dilanjutkan

kembali pada tindakan III, dan setetusnya.

Bagan urutan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

37

Observasi awal proses KBM di kelas penelitian.IKegiatan Pendahuluan :•• Wawancara siswa

• Tes diagnosa awal

Tahap PereneanaanPerencanaan pendekatan pembelajaran dengan menggunakanKSPS individu.

Tahap Pelaltsanaan TindakanPelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan KSPSindividu pada pokok bahasan)kuadrat dan akar kuadrat suatubilangan, Luas persegi dan'" luas segitiga, pembuktian dalilpythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku~siku.ISiklus I I menentukan jenis segitigajika diketahui pajang sisinya dan tripe!

I pythagoras.

Tahap Observasi dan Evalnasi

• Pengamatan proses pembelajaran

• Evaluasi proses dan hasil

Tahap Analisis dan ReneksiAnaJisis dan refleksi terhadap hasil pengamatan dan evaluasipembelajaran siklus I.

Tahap PereneanaanHasil .. proses pembelajaran pada siklus I denganreVISI

menggunakan KSPS individu dan kelompok pada pokok bahasanperbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya30', 45' dan 60', menggunakan daHl pythagoras pada bangundatar dan bangun ruang, menyelesaikan soal-soal cerita denganmenggunakan dalil pythagoras.

Tahap Pelaksanaan Tindakan. Pelaksanaan proses belajar mengajar hasH revisi pada pokok

ISiklus II I bahasan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu

Isudutnya 30', 45' dan 60', menggunakan dalil pythagoras padabangun rdatar dan bangun mang, menyelesaikan soal-soal ceritadengan menggunakan dalil pythagoras dengan mengunakanKSPS individu dan kelompok.

Tahap Observasi dan Evalnasi

• Pengamatan proses pembelajaran• Evaluasi proses dan hasH pembelajaran

Tahap Anatisis dan ReneksiAnaHsis dan relleksi terhadap hasil pengamatan dan evaluasipembelajaran siklus II.

Bagan 3

Urutan Kegiatan Penelitian

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Tahap-tahap penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

SIKLUSI

Perencanaan1. Membuat rencana pembelajaran2. Menyiapkan media pembelajaran3. Membuat kartu skor partsipasi siswa4. Membuat lembar kerja siswa5. Membuat pedoman observasi6. Membuat format pertanyaan wawahcar(l7. Membuat soal tes akhir siklus I

Tindakan1. Melaksanakan skenario dan rencana

pembelajaran sesuai dengan rencana tindakandengan menggunakan kartu skor partisipasi siswaindividu

2. Menjelaskan materia. Kuadrat dan akar kuadrat suatu bilanganb. Luas persegi dan luas segitigac. Pembuktian dalil pythagorasd. Menghitung panjang sisi segitigasiku-sikue. Menentukan jenis segitiga j ika diketahui

panjang sisinya dan tripel pythagoras.3. Tes akhir siklus l.

ObservasiI. Mengamati jalannya proses pembelajaran2. Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran3. Mendokumentasikan kegiatan siswa4. Mengamati hasH tes siklus I

RefleksiHasH dari pengamatan dianalisis dan direfleksikan untukmemperoleh masukan bagi tindakan siklus berikutnya.

Bagan 4

38

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

SIKLUSTT

~Perencanaan

1. Membuat rencana dan skenario pembelftiaransesuai dengan hasil refleksi siklus I denganmenggunakan KSPS individu dan kelompok.

2. Menyiapkan media pembelajaran3. Membuat kartu skor partsipasi siswa4. Membuat lembar kerja siswa5. Membuat pedoman observasi6. Membuat soal tes akhir siklus II

~Tindakan

1. Melaksanakan skenario dan rencanapembelajaran sesuai dengan rencana tindakandengan menggunakan kartu skor partisipasisiswa individu dan kelompok.

2. Menjelaskan materia. perbandingan sisi-sisi segitiga siku-

siku yang salah satu sudutnya 30°, 45°dan 60°.

b. menggunakan dalil pythagoras padabangun datar dan bangun mango

c. menyelesaikan soal-soal cerita denganmenggunakan dalil pythagoras

3. Tes akhir siklus II.

LObservasi

1. Mengamati jalannya proses pembelajaran2. Mengamati aktivitas slswa selama

pembelajaran3. Mendokumentasikan kegiatan siswa4. Mengamati hasil tes siklus II

LRefleksi

HasH dari pengamatan dianalisis dan direfleksikanuntuk memperoleh masukan apakah tindakan yangdilaksanakan berhasil atau tidak dan untuk memperolehmasukan apabila akan dilakukan siklus berikutnya

Bagan 5

39

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

40

Adapun uraian rencana kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Penelitian Pendahuluan

a. Pelaksanaan penelitian pendahuluan

Waktu pelaksanaan: 28, 30 November dan I, 5, 7 Desember 2006

Pada pelaksanaan penelitian pendahuluan ini dilakukan

observasi terhadap kagiatan belajar mengajar matematika di kelas

penelitian. Pelaksanaan penelitian pendahuluan ini dilakukan oleh

peneliti tanpa bantuan observer. Hal ini dikarenakan penelitian

pendahuluan ini dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang

tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan motivasi

belajar matematika siswa.

b. Tes penelitian pendahuluan

Waktu pelaksanaan : 8 Desember 2006

Tes penelitian pendahuluan ini merupakan ulangan harian siswa

pada materi sebelumnya. Tes ini dilaksanakan untuk mengukur

kemampuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Apabila

motivasi belajar siswa tinggi diharapkan hasil tes penelitian

pendahuluan akan tinggi pula. Hasil tes ini akan menjadi masukan

bagi peneliti dalam membuat rencana pembelajaran pada penelitian

selanjutnya.

2. Kegiatan Penelitian

a. Siklus I

I) Kegiatan I : Perencanaan tindakan siklus I

Waktu pelaksanaan : 8 - 9 Januari 2007

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah

pembuatan rencana pembelajaran dan skenario pembel'\iaran

yang akan disajikan dalam materi penelitian kegiatan siklus I

dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa individu.

Pada kegiatan ini peneliti yang dalam hal ini juga sebagai

oerencana dan oelaksana tindakan memner<iBnbn BktivitB<-

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

41

aktivitas apa saja yang akan dieantumkan dalam kartu skor

partisipasi siswa .

2) Kegiatan 2 : Pelaksanaan tindakan

Waktu pelaksanaan : 16 - 19 Januari 2007

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan

skenario dan reneana pembelajaran yang telah dibuat

sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti yang dalanl hal ini

sebagai pelaksana tindakan menyampaikan materi tentang

kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, luas persegi dan luas

segitiga, pembuktian dalil pythagoras, menghitung panjang sisi

segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga jika diketahui

panjang sisinya dan tripel pythagoras. Pada saat peneliti

melaksanakan tindakan pengamatan dilakukan oleh dua orang

observer yang telah disiapkan sebelumnya.

3) Kegiatan 3 : Pelaksanaan tes akhir siklus I

Waktu pelaksanaan : 23 Januari 2007

Kegiatan yang dilaksanakan adalah melaksanakan tes akhir

siklus I yang telah direneanakan kepada seluruh siswa kelas

VIII.7. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk mengetahui

peningkatan kemampuan siswa.

4) Kegiatan 4: Pembagian Format Pertanyaan wawaneara

Waktu pelaksanaan : 23 Januari 2007

Kegiatan penyebaran format wawaneara dilakukan setelah

selesai diadakan tes akhir siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui tanggapan Slswa terhadap pembelajaran

matematika dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa.

Format wawaneara tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan

tentang pendapat siswa mengenai kartu skor partisipasi siswa

dan pemyataan-pernyataan tentang aktivitas siswa.

Pada tanggal 27 Januari 2007 diadakan wawaneara dengan

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

42

mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih banyak

mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Setelah semua rangkaian siklus I selesai, selanjutnya

dilakukan analisis dan refleksi untuk memperoIeh masukan

bagi rencana tindakan siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan

untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan penelitian

sebeIumnya dan hasil refleksi kegiatan siklus I ini akan

diaplikasikan pada siklus II.

b. SikIus II

I) Kegiatan I : Perencanaan tindakan siklus II

Waktu pelaksanaan : 29 Januari 2007

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan ini

adalah membuat skenario dan rencana pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus II dengan menggunakan KSPS individu

dan kelompok. Pada kegiatan ini peneliti mempersiapkan hal­

hal apa saja yang diperlukan pada saat pelaksanaan siklus II.

Hal-hal tersebut adalah materi apa saja yang akan dibahas, hasil

refleksi dari siklus I, bagaimana cara melaksanakannya dan

juga aktivitas-aktivitas apa saja yang harus diperbaiki dari

siswa dan guru sehingga pada siklus II motivasi siswa lebih

meningkat dari siklus I dan keinginan siswa untuk belajar

matematika menjadi lebih besar. Mengenai aktivitas apa saja

yang harus diperbaiki pada siklus II ini peneliti berdiskusi

dengan siswa untuk menentukan aktivitas-aktivitas tersebut.

2) Kegiatan 2 : Pelaksanaan Tindakan

Waktu pelaksanaan: 30 Januari - 06 Februari 2007

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

melaksanakan skenario dan rencana pembelajaran yang telah

direncanakan. Pada siklus ini oeneliti membagi siswa meniadi

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

43

perbadingan sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya

30°, 45° dan 60°, Menggunakan dalil pythagoras pada bangun

datar dan bangun ruang, dan menyelesaikan soal-soal cerita

dengan menggunakan dalil pythagoras.

Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini guru akan

memberikan beberapa soal untuk dikerjakan dalam batas waktu

tertentu, siswa yang telah menyelesaikan soal-soal yang

diberikan dapat dibawa ke depan dan dinilai oleh guru. Tetapi

setelah waktu yang ditetapkan habis, siswa yang belum selesai

tidak mendapat nilai dari guru, berarti jika siswa tidak

mendapat nilai dari guru siswa tersebut tidak mendapat skor

dan sebaliknya jika siswa mendapatkan nilai dari guru mereka

mendapat skor untuk aktivitas siswa yaitu "mengerjakan soal

dengan cepat".

Dalam pembelajaran kelompok pada siklus ini setiap

kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda yang harus

didiskusikan dan diselesaikan pada hari itu juga serta

kemudian dibahas di depan. Dalam hal ini guru dan dua

observer sebagai Pengamat jalannya kegiatan. Waktu

ditetapkan seefektif mungkin sehingga tidak banyak waktu

yang akan terbuang.

3) Kegiatan 3 : Pelaksanaan Tes Akhir Siklus II

Waktu pelaksanaan : 8 Februari 2007

Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan tes akhir

siklus II kepada selmuh siswa kelas VIII.7. Hasil tes tersebut

akan digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

siswa.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

44

3) Kegiatan 4: Pembagian Format Pertanyaan Wawancara

Waktu pelaksanaan : 9 Februari 2007

Format pertanyaan diberikan kepada seluruh siswa kelas

VIII.7 untuk mengetahui tanggapan dan pendapat siswa tentang

metode yang telah dilaksanakan.

Tanggal 10 Februari 2007 kegiatan wawancara dilakukan di

luar jam pelajaran, untuk mendapatkan informasi dan

mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan kartu skor

individu dan kelompok selama proses pembelajaran

berlangsung. Wawancara ini dilakukan terhadap beberapa orang

siswa yang dipilih dari kelas tinggi, sedang dan rendah untuk

meminta tanggapan mereka tentang pelaksanaan tindakan pada

siklus II. Selain itu untuk mengetahui pendapat kelompok

tentang bagaimana penerapan kartu skor partisipasi siswa yang

digunakan pada saat diskusi ke1ompok dilakukan wawancara

dengan perwakilan dari enam kelompok yang ada. Format

pertanyaan diberikan kepada se1uruh siswa kelas VIII.7 untuk

mengetahui tanggapan dan pendapat siswa tentang melode yang

telah dilaksanakan.

Analisis dan refleksi siklus II kembali dilakukan untuk

menilai pelaksanaan metode-metode dengan penggunaan kartu

skor partisipasi siswa. Refleksi ini dilakukan untuk menilai

apakah pelaksanaan penelitian tindakan ini telah dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran

matematika atau masih terdapat kekurangan. Penyempumaan

akan dilakukan apabila data yang diperoleh masih terdapat

kekurangan melalui siklus berikutnya.

F. HasH Intervensi Tindakan Yang diharapkan

Penelitian ini mengungkaokan masalah rendahnva motivasi siswa dalam

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

45

diperoleh dari hasi observasi awal penelitian. Kemudian dengan

memanfaatkan teori-teori yang ada sebagai bahan pendukung, dilakukan

penelitian tindakan yang aplikatif yaitu pemberian kartu skor partisipasi dalam

proses pembelajaran. Penerapan teknik ini dilakukan berdasarkan asumsi

bahwa motivasi belajar matematika siswa akan meningkat setelah diterapkan

teknik tersebut dalam proses pembelajaran.

Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian tindakan ini

adalah meningkatnya motivasi siswa dalam belajar matematika. Sedangkan

yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah adalah

tercapainya standar ketuntasan hasil belajar minimum (SKHBM) yang

ditentukan oleh sekolah yaitu 6. Selain itu skor siswa yang diperoleh dari

kartu skor partisipasi selama pelaksanaan tindakan dijadikan sebagai informasi

peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran.

Pada penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, diciptakan

suasana kelas yang kompetitif yaitu dengan meberikan kartu skor partisipasi

siswa, yang berisi tentang penskoran aktivitas-aktivitas siswa selama

pembelajaran. Sebelumnya penentuan skor untuk setiap aktivitas-aktivitas

siswa, ditentukan berdasarkan diskusi antara peneliti dengan salah seorang

guru matematika di lokasi penelitian yang juga bertindak sebagai observer.

Agar siswa mau mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya, maka skor

yang telah dikumpulkan oleh siswa dikonversi ke dalam nilai, kemudian

dijadikan sebagai nilai tugas siswa. Dengan demikian diharapkan siswa dapat

termotivasi dalam belajar matematika. Sehingga perolehan skor yang banyak

menunjukkan suasana kelas yang kompetitif dan persaingan yang sehat.

Pada penelitian ini diupayakan untuk memberikan solusi terhadap masalah

yang dihadapi, yakni termotivasinya siswa dalam belajar matematika. Dengan

pemberian kartu skor partisipasi dalam pembelajaran matematika diharapkan

dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga hasil belajar

siswapun dapat meningkat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Suciati, dkk

dalam buku belajar dan pembelajaran 2 bahwa terdapat hubungan antara

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

46

waktu tertentu maupun terhadap hasil belajar selanjutnya. Tingkat motivasi

belajar cenderung berkorelasi positif dengan hasil belajar, artinya semakin

tinggi/kuat tingkat motivasi belajar, semakin baik hasil belajar siswa3•

G. Data dan Sumber Data

I. Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa:

a. Data tes awal (pra penelitian) merupakan hasillJlangan harian siswa.

b. Skor partisipasi siswa yang termuat dalam bentuk kartu skor yang

memuat beberapa jenis aktivitas siswa yang diberi nilai atau skor.

c. Data tentang aktivitas siswa merupakan hasil pangamatan pada saat

dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi

pada setiap siklus.

d. Catatan lapangan, yaitu mencatat seluruh perubahan dalam proses

kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas.

e. Data hasil belajar siswa merupakan hasil ulangan harian (tes) kepada

seluruh siswa pada setiap akhir siklus dan tes akhir hasil belajar di

akhir penelitian.

f. Hasil wawancara dengan siswa mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki

dalam poses belajar mengajar di kelas, baik berupa kritik ataupun saran

yang akan dipertimbangkan kemudian sebagai langkah perbaikan.

g. Dokumentasi aktivitas siswa diambil pada setiap siklus.

2. Sumber Data

Sumber data pada penelitian tindakan ini adalah siswa, peneliti dan

observer.

H. Instrumen Pengumpulan Data

I. Kartu skor partisipasi siswa

2. Lembar tes akhir setiap siklus dan tes hasil belajar

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

47

3. Lembar observasi perubahan tingkah laku siswa setiap siklus

4. Angket wawancara (pectanyaan terbuka) untuk seluruh siswa

5. Angket motivasi belajar siswa

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk

mengevaluasi hams valid. Oleh karena itu sebelum digunakan dalam

penelitian, instrumen tes hasil belajar dan angket motivasi belajar terlebih

dahulu diujicobakan untuk mengetahui dan mengukur validitas dan

reliabilitasnya.

a. Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang

hendak diukur. Dalarn bahasa Indonesia "valid disebut dengan istilah

sahih'. Sebuah item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan

yang besar terhadap skor totaU Skor pada item menyebabkan skor total

menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa

sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai

kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan

korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus

korelasi. Dalarn menghitung validitas instrumen tes hasil belajar peneliti

menggunakan rumus korelasi biseriae

_Mp-M'Hrbi, - s -, q

Ybis : koefisien korelasi biserialMp : rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang

dicari validitasnyaM, : rerata skor totalS, : standar deviasi dari skor totalP : proporsi siswa yang menjawab benar

P = banyaknya siswa yang menjawab benarJumlah seluruh siswa

q : proporsi siswa yang menjawab salah (q = l-p)

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

48

Adapun untuk menghitung validitas instrumen angket digunakan rumus

product moment sebagai berikut:5

N LXY -(LXX'Ly)

N : Jumlah responden

X : Skor item total

Y : Skor total

b. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes. Suatu

tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. jUntuk menghitung besarnya

reliabilitas instmmen hasil belajar penelitr menggunakan mmus Kuder

Richardson (K-R. 20) sebagai berikut :6

r = [_k][S' -Lpq]11 k-l S'

Keterangan :

: Reliabilitas tes secara keseluruhan

: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = I - p)

: jumlah hasil perkalian antara p dan q

: banyaknya item yang valid

: Varians tes

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen angketdigunakan rumus

Alpha Cronbach, yaitu:7

'Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Eva/uasi ... , h. 72.'-

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

49

Ii I : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan yang valid

L u, ' : jumlah varians skor tiap-tiap item

L U t 2 : varians total

Dimana rumus varians yang digunakan adalah:&

u' : Varians

LX :Jumlah nilai data

LX' :Jumlah kuadrat dari nilai data

N : Jumlah data

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati

setiap aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan kartu skor

partisipasi pada setiap siklus dan mencatat setiap kejadian yang teIjadi pada

saat pembelajaran berlangsung. Di akhir siklus peneliti memberikan soal tes,

dan format pertanyaan terbuka mengenai pendapat siswa tentang kartu skor

partisipasi. Selain itu peneliti juga memberikan tes hasil belajar diakhir

penelitian dan memberikan angket motivasi untuk seluruh siswa. Dokumentsi

mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran dilakukan pada setiap siklus.

J. Telrnik Pemeriksaan Keterpercayaan (Truswortltiness) Stndi

Pemeriksaan keabsahan atau keterpercayaan hasil temuan dari penelitian

tindakan ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

50

data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.9

Dalam pengecekan keabsahan data ini digunakan teknik triangulasi sumber,

penyidik dan teorL Triangulasi sumber yaitu teknik membandingkan dan

mengecek balik deraj at kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitataii: sedangkan triangulasi

penyidik yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya

uutuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Untuk

triangulasi teori yaitu digunakan sebagai penjelasan banding (rival

explanation).

K. Analisis Data dan Interpretasi HasH Analisis

Analisis data dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul.

Proses analisis data ini diawali dengan mendata seluruh data yang ada dari

berbagai sumber, baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Setelah itu

mengadakan reduksi data, menyusunnya dalam satuan-satuan serta

mengkategorikannya.

Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan data-data tentang aktivitas

guru dan siswa, diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis

data tersebut berlangsung pada saat pengumpulan data dengan pertimbangan

analisis dilakukan berdasarkan analisis logis.

Data yang berupa aktivitas siswa yang tercantum dalam lembar observasi

didiskusikan terlebih dalmlu dengan observer. Data yang terkumpul berupa

kalimat-kalimat dan data-data tentang aktivitas guru dan siswa ditulis menjadi

kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis data ini berguna uutuk membuat

perbaikan pada kegiatan siklus selanjutnya.

Menurut Hopkins dalam bukunya Introduction to Action Research yang

dikutip oleh Wati, bahwa proses analisis data memiliki empat tingkatan yaitu:

pengumpulan data, dimana mengumpulkan informasi-informasi bempa hasil

kerja siswa, hasil wawancara atau penelaah dokumen. Validasi, proses

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

51

sinkronisasi hasil temuan yang diperoleh. Proses tersebut dilakukan dengan

mengkaji hasil temuan dari berbagai sudut pandang dan berbagai pendapat

pihak yang berkaitan. Interpretasi, yakni kerja yang meliputi pengambilan

hipotesis yang telah divalidasikan dan tindakan mencocokkan dan

menghubungkan dengan teori yang ada. Yang terakhir adalah merencanakan

kembali perlakuan pada subjek untuk mendapatkan data yang lebih baik lagi

terhadap bukti-bukti yang diperoleh.

M. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan tindakan

Dalam penelitian tindakan ini karena keterbatasan peneliti dan dinilai

sudah adanya peningkatan motivasi belajar disertai dengan peningkatan hasil

belajar siswa maka penelitian dihentikan sampai dengan siklus II. Apabila

penelitian ini dilanjutkan maka akan dilakukan pengembangan dalam

penggunaan kartu skor partisipasi, yaitu penggunaan KSPS kelompok disertai

dengan pe1aksanaan teknik tutor sebaya dalam pembelajaran kelompok. Ini

berdasarkan temuan dalam penelitian yaitu secara tidak langsung siswa sudah

menerapkan teknik ini pada saat belajar kelompok. Beberapa siswa

memberikan penjelasan kepada anggota kelompoknya yang memang terlihat

memerlukan bimbingan untuk dapat memahami pelajaran atau soal yang

sedang didiskusikan. Sehingga untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya teknik

tutor sebaya sangat tepat dilakukan dalam diskusi kelompok.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

BABIV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Pellelitian pendahuluall

Pelaksanaan penelitian pendahuluan dilakukan selama enam kali

pertemuan yaitu pada tangal 28, 30 November dan 1, 5, 7, 8 Desember

2006. Penelitian pendahuluan ini terdiri dari lima kali tatap muka dan satu

kali tes pada pokok bahasan persamaan linear dua variabeL

Selama penelitian pendahuluan peneliti mengamati segala aktivitas

siswa selama pembelajaran tanpa bantuan observer. Adapun hasil

penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tidak terdapat persiapan belajar yang dilakukan oleh siswa pada saat

pelajaran matematika akan dimulai. Hal ini ditandai masih banyak

siswa yang berada di luar kelas saat menunggu datangnya guru

matematika sambil bercanda dengan temannya.

b. Ketika guru akan memulai pelajaran matematika, terlihat hanya

beberapa orang siswa yang mempersiapkan buku sedangkan yang lain

masih ada yang bercanda dan mengobrol dengan ternan lainnya serta

belum mempersiapkan buku matematika. Mereka menunggu instruksi

dari guru terlebih dahulu untuk mempersiapkan buku dan alat tulis

lainnya.

c. Hanya beberapa orang siswa yang siap memperhatikan ketika guru

menjelaskan materi pelajaran, sedangkan yang lainnya masih berbicara

dengan ternan sebangkunya dan ada yang diam sElia.

d. Proses pembelajaran pasif. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak

langsung menjawab apabila ditanya oleh gum, hanya beberapa orang

siswa yang mau maju mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk

terlebih dahulu oleh guru sedangkan yang lain masih terlihat malu dan

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

53

menemui kesulitan. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi antara

siswa dan gum.

e. Hasil belajar matematika siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil ulangan harian didapatkan masih banyaknya siswa yang

mendapat nilai di bawah standar ketuntasan hasil belajar minimum

(SKHBM) yang ditetapkan oleh sekolah, sehingga SKHBM belum

tercapainya.

f. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini

ditunjukkan hanya beberapa orang siswa yang berani bertanya

mengenai materi pelajaran dan sebagian besar siswa tidak menguasai

materi yang diberikan oleh gum serta masih banyak siswa yang malas

mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh gUlU.

g. Siswa tidak bersemangat mengikuti pelajaran matematika. Hal ini

ditunjukkan masih banyak siswa yang tidak memperhatikan gUlU

ketika sedang menjelaskan materi, beberapa orang siswa malas

mencatat pelajaran dan mengantuk pada saat belajar di kelas.

Adapun hasil tes penelitian pendahuluan pada pokok bahasan

persamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut:

Tabell.

Perolehan Nilai Tes Pendahuluan

Interval Nilai Frekuensi Persentaase

?: 8,0 2 5,71

7,5-7,9 1 2,86

7,0 -7,4 - -6,5 - 6,9 3 8,57

6,0 - 6,4 2 5,71

5,5 - 5,9 4 11,43

5,0 - 5,4 4 11,43

< 5,0 19 54,29

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

54

Keterangan: Rata-rata : 4,77NiIai tertinggi : 8,5NiIai terendah : 2SD : 1,03Siswa yang hadir : 35 OrangSiswa tidak hadir : 4 orangJumlah siswa : 39 orang

Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai rata-rata ulangan harian siswa

masih sangat rendah, niIai rata-rata tersebut kurang dari 5. Bahkan masih

banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari 6, sedangkan standar

ketuntasan hasiI belajar minimum (SKHBM) yang ditetapkan oleh

sekolah adalah 6,00. Hal ini menunjukkan tujuan pembelajaran belum

tercapai karena hanya 8 orang siswa yang tuntas dalarn belajar yaitu siswa

yang mendapat nilai sesuai dengan SKHBM yang ditentukan. Delapan

orang siswa yang mendapat niIai sesuai dengan SKHBM yang ditentukan

tersebut antara lain siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 2 orang

(5,71 %), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 3 orang (8,57%),

siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9 sebanyak I orang (2,86%), dan siswa

yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan delapan sebanyak 2 orang

(5,71%).

Dari hasiI penelitian pendahuluan didapatkan bahwa hasil belajar siswa

rendah dikarenakan siswa malu bertanya jika menemui kesulitan, malas

mengerjakan latihan atau tugas dan PR yang diberikan oleh guru serta

semangat siswa dalam belajar sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan

adanya suatu tindalcan agar motivasi belajar siswa meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut maka dilakukan

suatu tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu

pemberian kartu skor partisipasi siswa. Pemberian kartu skor partisiapsi ini

dilakukan pada saat pembelajaran matematika siklus 1. Dengan pemberian

kartu skor partisispasi ini diharapkan akan dapat memotivasi siswa dalarn

belajar dan dalam melakukan segala aktivitas selarna proses

ne:mhp:l::tl::tr::ln

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

55

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada siklus I mated yang dibahas mengenai Dalil Pythagoras

dengan pokok bahasan kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, luas

persegi dan luas segitiga siku-siku, pembuktian dalil pythagoras,

menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga

jika diketahui panjang sisinya dan tdpel pythagoras. DaIam

penyampaian mated pada siklus satu ini peneliti menggunakan metode

ekspositod, yaitu guru menjelaskan mated pelajaran kemudian

dilanjutkan dengan latihan soal. Selain itu dalam menyajikan mated

peneliti juga menggunakan metode demonstrasi dan pendekatan

konstruktivisme, yaitu menjelaskan mated dengan menggunakan alat

peraga yang terbuat dad karton dan dengan alat peraga tersebut

peneliti mengkonstruksi siswa untuk menemukan konsep dasar rumus

dan lain sebagainya.

Kartu penskoran aktivitas siswa yang diterapkan pada siklus satu ini

adalah kartu skor partisipasi siswa individu. Adapun aktivitas siswa

yang dinilai dalam kartu skor partisipasi ini antara lain:

I) Siswa sudah berada di dalam kelas pada saat guru memasuki kelas

2) Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis

3) Menjawab pertanyaan guru tentang mated sebelumnya

4) Menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas

5) Memperhatikan guru

6) Ke depan mengeljakan soal

7) Mengerjakan soal dengan cepat

8) Mencatat materi pelajaran

9) Bertanya pada guru tentang materi pelajarall

10) Mellgerjakan soal-soallatihan yang debedkan guru

II) Mengerjakan pekerjaan rumah

12) Mengeriakan semua oekeriaan rumah

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

56

Penentuan aktivitas siswa pada siklus satu ini berdasarkan

permasalaban yang ditemukan oleh peneliti pada saat penelitian

pendahuluan dikelas VIII.7 SMP Islarniyab Ciputat. Adapun

pemberian skor pada tiap-tiap aktivitas tersebut berdasarkan hasil

diskusi antara peneliti dengan guru matematika di sekolab. Bentuk

kartu skor partisipasi siswa individu ini dapat dilihat pada larnpiran 2.

Pada siklus satu ini peneliti ingin melihat dan mengetabui apakab

dengan pemberian skor pada aktivitas siswa selarna pembelajaran

melalui kartu skor partisipasi siswa individu dapat meningkatkan

semangat siswa dalarn belajar matematika sehingga motivasi siswa

untuk belajar matematika dapat meningkat.

b. Tabap Pelaksanaan

Tabap pelaksanaan siklus I terdiri dari empat kali pertemuan. Pokok

babasan yang disajikan adalab kuadrat dan akar kuadrat suatu

bilangan, luas persegi dan luas segitiga siku·-siku, pembuktian dalil

pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan

jenis segitiga jika diketabui panjang sisinya dan tripel pythagoras.

Rencana pembelajaran siklus I dapat dilihat pada larnpiran I. Adapun

uraian proses pembelajaran siklus I adalab sebagai berikut:

I) Pertemuan pertarna, Selasa / 16 Januari 2007

Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus satu ini dimulai

pada hari selasa, tanggal 16 Januari 2007. Kegiatan pembelajaran

ini dilaksanakan dalam waktu dua jam pelajaran dengan 40 menit

untuk setiap jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan

pertama ini dimulai pada pukul 08.20 sampai dengan 09.40 BBW\.

Terdapat 5 orang siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini, dua

orang diantaranya sakit dan tiga orang lail111ya tidak ada

keterangan.

Dua orang observer satu diantaranya guru matematika hadir

untuk membantu oeneliti dalarn melakukan oenelitian. ~ehin

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

57

pembelajaran guru matematika juga memberikan penilaian

terhadap peneliti pada saat mengajar di kelas. Hal ini dimaksudkan

untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran dan

pembelajaran pada tahap berikutnya. Jadi ada keseimbangan antara

siswa yang belajar dan guru yang mengajar.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan peneliti memberikan

penjelasan materi mengenai kuadrat dan akar kuadarat suatu

bilangan kemudian memberikan latihan soal. Kemudian peneliti

melanjutkan menjelaskan materi mengenai luas persegi dan luas

segitiga siku-siku dengan menggunakan alat peraga yang terbuat

dari karton dan mengkonstruksi siswa untuk dapat menemukan

konsep luas persegi dan luas segitiga. Setelah itu peneliti kembali

memberikan latihan soal dan diakhir pembelajaran peneliti

memberikan PR sebanyak tiga soal.

Pemberian skor pada siswa dimulai pada saat peneiti memasuki

ke1as. Bagi siswa yang sudah berada di dalam kelas pada saat

peneliti (guru) memasuki kelas mendapat skor 1 point sesuai yang

tertera dalam kartu skor partisipasi. Kemudian siswa menyiapkan

buku pelajaran dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai dan

sebelurn diperintahkan oleh guru mendapat skor 2 sesuai yang ada

dalam kartu skor. Selama proses pembelajaran berlangsung dua

observer mengamati setiap aktivitas siswa dan memberikan skor

bagi siwa yang melakukan aktivitas-aktivitas sesuai dengan yang

ada dalam kartu skor partisipasi siswa.

2) Pertemuan kedua, Kamis /18 Januari 2007

Pertemuan kedua kegiatan belajar mengajar siklus satu

dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Januari 2007. Kegiatan

pembelajaran ini dimulai pada pukul 08.20 sampai dengan 09.40

BBWl. Jumlah siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini ada dua

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

58

kali ini adalah pembuktian dalil pythagoras dan menghitung

panjang sisi segitiga siku-siku.

Diawal pertemuan peneliti meminta siswa untuk

mengumpulkan PRo Bagi siswa yang mengerjakan PR mendapat

skor "mengerjakan pekerjaan rumah" sesuai kriteria yang ada

dalam kartu skor. Pada saat itu ada tujuh orang siswa yang tidak

mengumpulkan PR karena tidak masuk waktu pertemuan pertama

dan ada yang lupa membawa buku PR nya.

Kegiatan pembelajaran kali ini agak berbeda dengan

pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran dimulai dengan peneliti

(guru) menuntun siswa untuk menemukan konsep dalil pythagoras

kemudian sebelum peneliti memberikan contoh soal mengenai

penerapan dalil pythagoras untuk menghitung sisi segitiga siku­

siku, peneliti membagikan lembar kerja siswa yang berisi satu soal

menghitung panjang sisi segitiga siku-siku. Peneliti meminta siswa

untuk mengeJjakan soal tersebut dalam batas waktu yang

ditentukan, yaitu lima menit. Bagi siswa yangdapat menyelesaikan

soal tersebut dalam batas waktu yang telahditentukan mendapat

skor tiga point sesuai dengan yang ada dalam kartu skor partisipasi

yaitu " mengeJjakan soal dengan cepat". Pada saat itu ada enam

orang siswa yang dapat menyelesaikan soal dalam batas waktu

tersebut. Hal ini dilakukan untuk menguji kemampuan siswa dan

untuk memberikan motivasi kepada siswadalam belajar sehingga

siswa saling bersaing dalam belajar. Diakhir pembelajaran peneliti

memberikan PR sebanyak dua soal.

3) Pertemuan ketiga, Jum'at /19 Januari 2007

Jum'at, 19 Januari 2007 pertemuan ketiga untuk siklus I

dilaksanakan. Kegiatan bel'\iar mengajar kali ini dimulai pada

pukul 10.00 sampai dengan 11.20 BBWI. Materi yang diajarkan

pada pertemuan ini mengenai menentukan jenis segitiga jika

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

59

Sebelum memasuki materi terlebih dahulu peneliti meminta siswa

untuk mengumpulkan PR dan beberapa orang siswa diminta untuk

mengeIjakannya di papan tulis. Siswa yang maju ke depan

mengerjakan PR mendapat skor "ke depan mengerjakan soal". Ada

empat orang siswa yang bersedia maju ke c1epan untuk mengerjaka

PR pada saat ini.

Penjelasan materi pembelajaran dimulai dengan peneliti

menunjukkan jenis-jenis segitiga yang terbuat dari karton yang

telah dibuat sebelunmya, setelah itu dilanjutkan menjelaskan

materi dan memberikan contoh soal. Dua soal diberikan kepada

siswa untuk dikerjakan dalam waktu lima menit. Ada sepuluh

orang siswa yang berhasil pada saat ini dan sepuluh orang siswa

tersebut mendapat skor "mengerjakan soal dengan cepat".

Setelah membahas soal bersama, peneliti melanjutkan

menjelaskan materi mengenai tripel Pythagoras. Pembelajaran

berakhir setelah peneliti memberikan latihan soal kemudian

beberapa orang siswa diminta untuk mengerjakannya di papan tulis

dan membahasnya bersama. Di akhir pembelajaran peneliti

memberikan PR sebanyak tiga soal.

4) Pertemuan keempat, Selasa/23 Januari 2007

Siklus I berakhir pada hari selasa, 23 Januari 2007. Peneliti

memberikan soal tes kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebanyak

lima soal dalam bentuk soal esay. Tes tersebut dilaksanakan dalam

dua jam pelajaran. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

penguasaan materi yang telah diajarkan dalam tiga kali pertemuan.

Setelah pelaksanaan tes selesai, pada jam istirahat peneliti

membagikan format pertanyaan terbuka kepada seluruh siswa. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai kartu

skor partisipasi siswa yang digunakan dalam pembelajaran

matematika.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

60

Hari sabtu, 27 Januari 2007 pada saat jam istirahat peneliti

melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa yang dipilih

dari kelas tinggi, rendah dan sedang. Wawancara ini dilakukan

untuk mendapatkan inforrnasi yang lebih valid mengenai pendapat

siswa tentang penerapan kartu skor partisipasi dalam pembelajaran

matematika.

Selama kegiatan siklus I peneliti dibantu oleh dua observer untuk

mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.

Dua observer tersebut adalah:

1) Guru Matematika yang mengajar di lokasi penelitian, SMP

Islamiyah Ciputat.

2) Guru Bahasa Inggris yang mengajar dilokasi penelitian, SMP

lslamiyah Ciputat.

Guru matematika membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas

siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi. Selain itu guru matematika juga melakukan observasi dan

penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan tindakan, guna

mendapatkan inforrnasi untuk peningkatan kualitas pengajaran dalam

rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Guru bahasa

ingris membantu peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap

aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses

pembelajaran dengan menggwlakan lembar observasi seperti halnya

guru matematika. Namun guru bahasa inggris tidak melakukan

pengamatan dan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan

tindakan.

Hasil pengamatan aktivitas siswa selama siklus I dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

61

Tabel2.

Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran

Matematika Siklus I

Banyak Siswa Yang Melakukan AktivitasRata-rata

No Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ke-Persentase

1 2 31 Siswa Sudah berada di 33 35 37 97,22%

dalam kelas pada saat(97,06%) (94,59%) (100%)

guru memasuki kelas2 Menyiapkan buku 28 31 36 87,81%

pelajaran dan alat tulis(82,35%) (83,78%) (97,3%)

3 Menjawab pertanyaan 6 8 7 19,40%guru tentang materi

(17,65%) (21,62%) (18,92%)sebelumnva

4 Menjawab pertanyaan 5 6 7 16,62%guru tentang materi

(14,71%) (16,22%) (18,92%)yang dibahas

5 Memperhatikan guru 29 32 35 88,79%

(85,29%) (86,49%) (94,59%)

6 Ke depan mengerjakan 2 4 6 10,97%soal

(5,88%) (10,81%) (16,22%)

7 Mengerjakan soal 4 6 10 18,34%dengan eepat

(11,76%) (16,22%) (27,03%)

8 Meneatat materi 30 33 35 90,67%pelajaran

(88,24%) (89,19%) (94,59%)

9 Bertanya pada guru 3 4 4 10,15%tentang materi (8,82%) (10,81%) (10,81%)pelajaran

10 Mengerjakan soal-soal 26 30 34 83,15%latihan yang diberikan

(76,47%) (81,1%) (91,89%)guru

11 MengeQakan pekeQaan - 28 30 78,38%rumah

(75,68%) (81,08%)

12 Mengerjakan semua - 23 27 67,57%pekerjaan rumah

(62,16%) (72,97%)

13 Mengerjakan semua - 8 19 36,49%pekerjaan rumah dan

(21,62%) (51,35%)iawaban benar

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

62

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh infonnasi bahwa rata-rata

persentase siswa yang sudah berada di dalam kelas pada saat guru

memasuki kelas sebanyak 97,22%. Pada saat guru memasuki kelas

terlihat siswa sudah berada di tempat duduknya masing-masing. Pada

kegiatan penelitian pendahuluan banyak siswa yang bercanda di luar

kelas sambil menunggu gum datang. Mereka masuk kelas ketika guru

sudah datang dan setelah mendapat teguran dari guru untuk masuk

kelas.

Rata-rata persentase siswa pada aktivitas menyiapkan buku

pelajaran dan alat tulis sebanyak 87,81 %. Hal ini juga menunjukkan

adanya peningkatan jika dibandingkan dengan penelitian pendahuluan.

Pada kegiatan penelitian pendahuluan siswa akan menyiapkan buku

pelajaran dan alat tulis setelah mendapat: perintah dari guru.

Berdasarkan hasil pada siklus I ini menunjnkkan bahwa siswa terlihat

sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran matematika.

Aktivitas selanjutnya menjawab pertanyaan gum tentang materi

sebelumnya sebesar 19,40% dan menjawab pertanyaan guru tentang

materi yang dibahas sebesar 16,62%. Dari tabel di atas diperoleh

infonnasi bahwa ada siswa yang bertanya pada guru tentang materi

pelajaran pada setiap pertemuan. Hal ini mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan penelitian pendahuluan. Pada kegiatan penelitian

pendahuluan hanya ada 2 orang siswa yang berani menjawab

pertanyaan dari guru, karena sebelumnya mereka malu dan takut salah.

Hal itu pun mereka lakukan apabila terlebih dahulu ditunjuk oleh guru.

Aktivitas memperhatikan guru sebesar 88,79%. Persentase ini

cukup besar dan ini memberikan infonnasi bahwa adanya peningkatan

jika dibandingkan dengan penelitian pendahuluan. Pada kegiatan

penelitian pendahuluan, pada saat guru menjelaskan hanya beberapa

orang siswa saja yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Masih hanvak siswa van" hercancla clen"an ternan sehan"kllnva clan

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

63

pelajaran. Dengan adanya persentase yang cukup besar pada aktivitas

ini menunjukkan bahwa siswa sudah mempunyai motivasi untuk

belajar.

Dokumentasi aktivitas siswa memperhatikan guru pada sildus I

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambal'1.

Aktivitas Siswa Memperhatilmn Penjelasan Guru Pada Siklus I

Aktivitas ke depan mengerjakan soal pada kegiatan siklus I ini

sebesar 10,97% yaitu sebanyak 12 orang dengan perinciarl 2 orang

pada pertemuan pertama, 4 orang pada pertemuan kedua dan 6 orang

pada peltemua ketiga. Jika dibandingkan dengan penelitian

pendahuluan aktivitas ini mengalami kemajuan. Pada penelitian

pendahuluan siswa melakukan aktivitas ini apabila ditunjuk terlebih

dahulu oleh guru, itu pun hanya beberapa orang siswa saja yang

bersedia sedangkan siswa laitltlya masih terlihat malu dan takut salah.

Aktivitas laitltlya yaitu mengeJjakan soal dengan cepat sebesar

18,34%. Aktivitas ini merupakan aktivitas barn dimana peneliti

memberikan batas waktu mengeljakan soal kepada siswa. Pada saat

penelitian pendahuluan aktivitas ini dilakukan namtltl peneliti tidak

memberikan batas waktu kepada siswa.T"<> 1 .' 1,· ••

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

64

Gambar2.

Aktivitas 8isvva Ke Depan Mengerjakan 80al Pada Sildus I

Aktivitas selanjutnya mencatat materi pelajaran, rata-rata persentase

aktivitas ini sebesar 90,67%. Persentase yang cukup besar. Pada

aktivitas illi didapat hanya 2 sampai 3 orang siswa yang tidak mencatat

pada saat belajar. Ini menunjukkan adanya peningkatan dimana pada

saat penelitian pendahuluan masih ada 6 sampai 10 orang siswa yang

tidak mencatat. Apabila gum berkeliling untuk memeriksa catatan

siswa bamlah mereka mencatat. Pada penelitian pendahuluan siswa

masih terlihat malas untuk melakukan aktivitas ini. Apabila peneliti

menegur siswa tersebut baru kemudian mereka mencatat.

Dokumentasi aktivitas siswa mencatat materi pelajaran pada siklus I

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

65

Aktivitas siswa bertanya tentang materi pelajaran, dari tabel di atas

didapatkan rata-rata persentase sebesar 10,15% yaitu sebanyak 11

orang dengan rincian 3 orang pada pertemuan pertama, 4 orang pada

pertemuan kedua dan 4 orang pada pertemuan. ketiga.. Persentase ini

mungkin terbilang masih kurang, namun apabila dibandingkan dengan

penelitian pendahuluan ini bisa dinilai lebih baik. Pada saat penelitian

pendahuluan hanya ada 2 orang siswa yang berani bertanya sedangkan

yang lainnya hanya diam saja. Pada siklus I ini siswa sudah mulai

berani untuk mengungkapkan kesulitannya walaupun masih terlihat

malu-malu.

Rata-rata persentase aktivitas mengeljakan latihan soal yang

diberikan oleh guru sebesar 83,15% dengan perincian 26 orang pada

pertemuan pertama, 30 orang pada peliemuan kedua dan 34 orang pada

pertemuan ketiga. lni menunjukkan adanya peningkatan jika

dibandingkan dengan penelitian pendahuluan dimana masih banyak

siswa yang tidak melakukan aktivitas ini. Padapenelitian pendahuluan

siswa masih terlihat malas untuk melakukan aktivitas ini. Aktivitas

selanjutnya pada kegiatan siklus I yang mengalami peningkatan yaitu

pada aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah terlihat pada tabel sebesar

78,36%, mengerjakan semua pekerjaan rumah sebesar 67,57% dan

mengerjakan semua pekerjaan rumah dan jawaban benar sebesar

36,49%. Pada kegiatan penelitian pendahuluan masih banyak siswa

yang tidak melakukan aktivitas ini mereka terlihat cuek dan santai

walaupun belum mengerjakan PR nya. Pada saat peneliti melakukan

pemeriksaan dan meminta siswa untuk mengumpulkan PR nya, banyak

. t k "8 I B I" "B b' ISlswa yang menga a an aya upa, u......., u.. ga lsa, saa nya

susah But" serta masih banyak siswa yang mengeljakan PR nya pada

saat peneliti memasuki kelas untuk memulai belajar.

Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan soal-soal latihan yang

rHhprilnm 0111'11 rhm!-lt r1ilih~t n~rl~ a::lmh~l' hp.rilt-llt·

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

66

Gambar4.

Aktivitas Siswa Mengel'jakan Soal-Soal Latihan Yang Dibel'i1rnn Oleh

Gum Pada Sildus I

HasH total perolehan skor pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel3.

Perolehan Total Skor dan Nilai HasilKonversi Skor Siswa pada

Kegiatan Siklus I

No Interval Pel'Olehan Total Skol' Nilai Fl'ekuensi Persenta5e

1 21 -24 9 - -2 17 - 20 8 1 2,56

3 13 - 16 7 11 28,21

4 9 - 12 6 14 35,90

5 5-8 5 12 30,77

6 1-4 4 1 2,56

Keterangan: Skor tertmggl : 19Skor terendah : 4Rata-rata skor : 10,44Jumlah siswa : 39

Rata-rata mlal konversl : 5,97Nilai konversi tertinggi : 8Nilai konversi terendah : 4SD : 0,89

Berdasarkan tabel di atas perolehan nilai hasil konversi skor selama tiga

kali pertemuan terlihat cukup baik karena lebih dari 50% siswa mendapat

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

67

orang mendapat nilai 7 dan 1 orang mendapat nilai 8. Daftar total perolehan

nilai hasil konversi skor siswa dapat dilihat pada lampiran 17.

Hasil belajar siswa selarna siklus I diperoleh dari tes siklus pada

pertemuan ke empat. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel4.

Perolehan Nilai Tes Siklus I

Interval Nilai Frekuensi Persentaase

~ 8,0 3 8,11

7,5-7,9 I 2,70

7,0 -7,4 2 5,41

6,5 - 6,9 2 5,41

6,0 - 6,4 4 10,81

5,5 - 5,9 5 13,51

5,0 - 5,4 8 21,62

< 5,0 12 32,43

Keterangan: Rata-rataNilai tertinggiN i1ai terendahSDSiswa yang hadirSiswa tidak hadirJumlah siswa

: 5,52: 8,8: 4: 1,09: 37 orang: 2 orang:39 orang

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata pada siklus I mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada

penelitian pendahuluan yaitu 4,77 pada penelitian pendahuluan dan

5,52 pada siklus 1. Siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan

SKHBM yang ditetapkan pada siklus I ini sebanyak 12 orang, dengan

rincian siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 4 orang

(10,81%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 2 orang

(5,41 %), siswa yang mendapat nilai 7,0 7,4 sebanyak 2 orang

(5,41 %), siswa yang mendapat nilai 7,5 7,9 sebanyak 1 orang

(2,70%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dad sarna dengan

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

68

siswa yang mendapat nilai sesuai dengan SKHBM yang ditetapkan

sebanyak 8 orang yang terdiri dmi siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4

sebanyak 2 orang (5,71%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9

sebanyak 3 orang (8,57%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9

sebanyak I orang (2,86%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari

smna dengan delapan sebanyak 2 orang (5,71 %)

c. Tahap Analisis

Selasa, 16 Januari 2007 ketika pertmna kali pembelajaran

matematika dilaksmlakan masih ada beberapa orang yang belum

mendapatkan kartu skor partisipasi karena pada saat peneliti

mensosialisasikan kartu skor tersebut beberapa orang siswa itu tidak

masuk sekolah. Hal ini menyebabkan tergmlggunya waktu belajar,

karena peneliti haInS terlebih dahulu membagikan kartu skor

partisipasi kepada beberapa orang siswa tersebut. Pada saat itu suasana

kelas menjadi rmnai. A2: "Bu ... saya belurn, bu 1", F2: "Bu ... saya

dong, Bu 1", HI: Bu... (disebutkan nama salah satu siswa..) belurn nih,

Bu.. !". Suasana tersebut dapat diatasi beberapa saat kemudian setelah

salah seorang siswa mengingatkan supaya tidak berisik.

Pada saat beberapa orang siswa maju ke depan untuk mengerjakan

soal latihan dan jawabannya salah siswa lain cenderung mengejeknya.

H4: "Hey ... (disebutkan siswa) itukan jawabannya salah", "Bu ... ,

itukan jawabannya salah ya bu ", "Saya aja deh bu yang rnaju ", Coba

tadi saya rnaju kan bisa dapet skor", EI: Bu ... jawabannya 5 kan

Bu..1". Hal ini bisa diatasi setelah peneliti mengingatkan siswa agar

jangan mengejek temannya dan memberi kesempatan kepada siswa

tersebut untuk memperbaikijawabalmya.

Masih pada siklus 1 Kmnis, 18 Januari 2007 ketika menjawab

pertanyaan mengenai materi sebelumnya, beberapa orang siswa

menjawabnya dengan sengaja berteriak sangat keras sehingga

membuat kelas meniadi lmduh. Pada saat neneliti memherikan soal

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

69

yang pindah tempat duduk karena ingin bertanya kepada siswa yang

lebih pandai. Hal ini membuat kelas menjadi tidak kondusif karena ada

beberapa orang siswa yang berjalan-jalan menuju tempat duduk siswa

lain. Pada saat waktu yang ditentukan habis siswa yang dapat

menyelesaikan soal tersebut berkerumun di depan meja guru untuk

mengetahui hasH koreksian dan ini membuat suasana kelas tidak

kondusif.

Jum'at 19, Januari 2007 pada waktu peneliti meminta siswa untuk

mengumpulkan PR, semua siswa mengumpulkan dan ketika peneliti

menanyakan PR tersebut di kerjakan di rumah atau di sekolah, semua

siswa kompak menjawab "di rumah, Bu.. ". Pada waktu peneliti

memberikan 1atihan soal untuk dikerjakan dalarn batas waktu tertentu,

siswa cenderung meminta tarnbahan waktu karena pada waktu

pengerjaan soa1 sebe1umnya mereka merasa terlalu terburu-buru.

d. Tahap Refleksi

Rarnainya siswa menjawab pertanyaan pada saat guru memberikan

pertanyaan mengenai materi pelajaran membuat suasana kelas tidak

kondusif. Untuk mengatasi hal ini perlu digunakan cara atau metode

bertanya yaitu memberikan pertanyaan secara individu kepada tiap-tiap

siswa atau memberikan pertanyaan terbuka kepada siswa, siswa boleh

menjawab dengan terlebih dahulu menunjuk tal1gan.

Banyak siswa pindah tempat duduk ketika peneliti memberikan

latihan soal, ini menunjukkan siswa membutuhkan bantuan siswa lain

untuk dapat menyelesaikan soa1 yang diberikan oleh guru. Untuk

sik1us II pembelajaran akan dilakukan dengan metode diskusi

kelompok sehingga siswa bisa dengan bebas mendiskusikan soal-soal

dengan ternan sekelompoknya. Hal ini juga untuk menjadikan siswa

tidak bosan dengan suasana pembelajaran yang baru.

Untuk lebih meningkatkan motivasi dan keaktivan siswa dalarn

pembe1aiaran. pada siklus II selain kartu skor nartisinasi individu imm

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

70

berdasarkan temuan peneliti pada siklus I dimana dalam mengerjakan

latihan beberapa siswa membutuhkan bantuan dari ternan yang lain

untuk menjelaskan cara penyelesaian soal-soallatihan tersebut.

Berdasarkan pengamatan selama kegiatan siklus I dan hasil evaluasi

siklus I maka dapat dikemukakan bahwa motivasi siswa dalam

pembelajaran matematika sudah ada peningkatan namun tidak terlalu

tinggi dan belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini terlihat dari

siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan SKHBM yang ditetapkan

hanya 12 orang dengan rincian antara lain siswa yang mendapat nilai

6,0 - 6,4 sebanyak 4 orang (10,81%), siswa yang mendapat nilai 6,5­

6,9 sebanyak 2 orang (5,41%), siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4

sebanyak 2 orang (5,41%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9

sebanyak I orang (2,70%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari

sarna dengan delapan sebanyak 3 orang (8,11%). Berdasarkan

pengamatan yang terjadi di dalam kelas selama pembelajaran, masih

ada siswa yang belum menggunakan kesempatan yang diberikan oleh

guru untuk melakukan beberapa aktivitas .seperti bertanya tentang

materi pelajaran, menjawab pertanyaan guru dan lain sebagainya.

Hasil observasi/pengamatan observer terhadap peneliti pada saat

melaksanakan tindakan terlihat cukup baik. Hanya saja peneliti masih

harus lebih meningkatkan penguasaan ruang, teknik dan volume serta

nada berbicara pada saat mengajar. Hasil pengamatan observer

terhadap peneliti dapat dilihat pada lampiran.

3. Sildus II

a. Tahap perencanaan

Pada siklus II kartu penskoran yang akan digunakan adalah kartu

skor partisipasi individu dan kelompok, hal ini dilakukan atas dasar

tenman penelitian pada siklus I dimana siswa cenderung membutuhkan

bantuan siswa lain dalam belajar terutama dalam menyelesaikan soal­

soal yang diberikan oleh guru dan pennintaan siswa yang

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

71

pada siklus 11 ini mengenai perbandingan sisi·sisi segitiga siku-siku

yang salah satu sudutnya 30°, 60° dan 45°, menggunakan dalil

Pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang dan menyelesaikan

soal-soal cerita dengan menggunakan dalil Pythagoras.

Metode yang akan digunakan oleh peneliti dalam menyampaikan

pelajaran pada siklus 11 ini adalah metode akspositori dan diskusi

kelompok. Pembelajaran dimulai dengan terlebih dahulu peneliti

memberikan penjelasan materi, kemudian memberikan beberapa soal

untuk didiskusikan oleh tiap-tiap kelompok dan hasilnya dibahas di

depan.

Aktivitas yang tercantum dalam kartu skor partisipasi kelompok

pada siklus 11 ini antara lain:

1) Pembagian tugas yang jelas antar anggota kelompok

2) Anggota kelompok saling bekerja sama

3) Dapat menyelesaikan tugas tepat waktu

4) Langkah-langkah perhitungan lengkap dan benar

5) Penjelasan jawaban dapat dimengerti

6) Menjawab pertanyaan kelompok lain

Penentuan aktivitas siswa pada kartu skor partisipasi kelompok ini

berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru matematika yang

merupakan observer pada penelitian inL Pada siklus 11 ini peneliti

ingin mengetahui apakah motivasi siwa dapat lebih meningkat dari

siklus 1 dengan pemberian kartu skor partisipasi individu dan

kelompok. Bentuk kartu skor partisipasi kelompok ini dapat dilihat

pada lampiran 3.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus 11 dimulai pada hari

selasa, 30 Januari 2007. Pertemuan pertanla untuk siklus 11 ini

seharusnya dilaksanakan pada hari kamis 25 Januari 2007, namun

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

72

dilihat pada lampiran 1. Adapun uraian proses pembelajaran siklus II

adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama, Selasa / 30 Januari 2007

Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah

perbandingan sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30°,

60° dan 45°. Empat orang siswa tidak hadir pada pertemuan ini,

dua diantaranya sakit dan dua orang izin. Pada tahap pelaksanaan

ini gum matematika hadir untuk kembali memberikan penilaian

kepada peneliti pada saat mengajar dan membantu peneliti

mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran

Pembelajaran dimulai dengan terlebih dahulu peneliti

memberikan penjelasan materi mengenai perbandingan sisi segitiga

siku-siku yang salah satu sudutnya 30°, 60° dan 45°, kemudian

memberikan eontoh soal dan mengerjakarmya bersama dengan

siswa. Setelah itu peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok

dengan setiap kelompok terdiri atas 6/7 orang. Setelah semua

kelompok terbentuk peneliti memberikan latihan soal dan meminta

tiap-tiap kelompok untuk mengerjakan dan mendiskusikarmya.

Setelah selesai peneliti meminta tiap-tiap kelompok untuk

mengumpulkan hasilnya, menuliskarmya di papan tulis serta

menjelaskan jawaban tersebut kepada kelompok lain. Pada saat ini

setelah kelompok yang mandapat giliran maju ke depan

menuliskan jawaban di papan tulis dan menjelaskan jawabarmya,

kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok

yang didepan hams siap menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Aktivitas ini dilakukan sesuai dengan aktivitas yang ada dalam

kartu skor partisipasi kelompok.. Penilaian kelompok dilakukan

oleh kelompok lain yang ditentukan oleh peneliti sebelumnya.

Diakhir pembelajaran peneliti memberikan PR sebanyak dua soal.

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

73

2) Pertemuan kedua, Kamis/Ol Februari 2007

Kamis, 01 Februari 2007 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

untuk yang kedua kalinya pada siklus II dilakukan. Setelah

membahas PR selama 10 menit peneliti memberikan penjelasan

materi mengenai penerapan dalil Pythagoras pada bangun datar dan

bangun ruang. Setelah itu peneliti meminta siswa untuk berkumpul

sesuai dengan kelompoknya yang telah ditentukan pada pertemuan

sebelwnnya. Kemudian membagikan LKS yang berisi satu soal

essay yang berbeda untuk tiap-tiap kelompok. Peneliti memintan

tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut dalam waktu

10 menit. Setelah itu masing-masing kelompok diminta untuk

menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskannya secara

bergantian. Apabila jawabannya benar ke1ompok tersebut

mendapatkan skor "ke depan mengerjakan soal" dan "mengeIjakan

soal dengan cepat". Penilaian ke1ompok dilakukan pada saat iui

seperti halnya pada pertemuan pertama.

3) Pertemuan ketiga, Selasa/06 Februari 2007

Selasa, 6 Februari 2007 pembelajaran siklus II dilakukan untuk

yang ketiga kalinya. Materi yang dipelajari pada pertemuan kali ini

adalah menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil

Pythagoras. Di awal pembelajaran setelah peneliti meminta siswa

untuk duduk berkumpul dengan ke1ompoknya masing-masing,

peneliti langsung membagikan LKS kepada tiap-tiap kelompok.

LKS tersebut bersisi satu soal yang berbeda untuk tiap-tiap

kelompok. Kartu penskoran kelompok digunakan pada saat ini.

Tiap-tiap kelompok diminta untuk menye1esaikan soal tersebut

dalam waktu yang ditentukan kemudian membahasnya di depan.

Pada saat diskusi kelompok sampai membahas soal di depan, satu

orang perwakilan kelompok lain diminta untuk menilai dengan

memHwnakan kartu skor nartisinasi kelomnok.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

74

4) Pertemuan keempat, Kamis/08 Februari 2007

Pertemuan keempat merupakan pelaksanaan tes siklus II.

Pelaksanaan tes ini pada hari Kamis, 08 Februari 2007. Peneliti

memberikan soal tes kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebanyak

lima soal dalam bentuk soal esay. Soal yang dibuat disesuaikan

dengan materi yang telah dibahas pada saat pelaksanaan siklus II.

Tes tersebut dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Tes ini

dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang

telah diajarkan dalam tiga kali pertemuan dan untuk mengetahui

apakah ada peningkatan hasH bel:uar al1tara siklus I dengan siklus

II.

Hari Jum'at, 09 Februari 2007 peneliti membagikan format

pertanyaan terbuka kepada seluruh siswa mengenai pembelajaran

matematika dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa

individu dan kelompok selama pembelajaran siklus II. Hal ini

dilakukan wltuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan

kartu skor partisipasi siswa individu dan kelompok yang

digunakan dalam pembelajaran matematika.

Hari sabtu, 10 Februari 2007 pada saat jam istirahat peneliti

melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa yang dipilih

dari kelas tinggi, rendah dan sedang. Hal ini dilakukan untuk

memberikan informasi yang lebih valid mengenai pendapat siswa

selama pembelajaran siklus II dengan menggunakan kartu skor

partisipasi siswa individu dan kelompok.

Se1ama kegiatan siklus II peneliti dibantu oleh dua observer

untuk mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar

observasi. Dua observer tersebut adalah juga observer pada saat

pelaksanaan siklus I. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama

siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

75

Tabel5.

Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran

Matematika Siklns II

Banya" Siswa Yang Mela"u"an A"tivitas

Pada Pertemuan Ke-Rata-rata

No Aktivitas SiswaPersentase

1 2 3

1 Siswa Sudah berada di 35 39 36 100%dalam kelas pada saat (100%) (100%) (100%)guru memasuki kelas

2 Menyiapkan buku 35 37 36 98,29%pelajaran dan alat tulis (100%) (94,87%) (100%)

3 Menjawab pertanyaan 5 7 6 16,30%guru tentang materi (14,29%) (17,95%) (16,67)sebelumnva

4 Menjawab pertanyaan 6 8 8 19,96%guru tentang materi (17,14%) (20,51 %) (22,22%)vang dibahas

5 Memperhatikan guru 33 35 35 93,75%

(94,29%) (89,74%) (97,22%)

6 Ke depan mengeljakan 3 3 - 5,42%soal (8,57%) (7,69%)

7 Mengeljakan soal 18 19 - 33,38%dengan eepat (51,43%) (48,72%)

8 Meneatat materi 35 39 36 100%pelajaran (100%) (100%) (100%)

9 Bertanya pada guru 7 6 10 21,05%tentang materi (20,00%) (\5,38%) (27,78%)pelajaran

10 Mengerjakan soal-soal 32 35 34 91,87%latihan yang diberikan (91,43%) (89,74%) (94,44%)guru

11 MengeDakan pekeDaan - 37 36 97,44%rumah (94,87%) (100%)

12 Mengerjakan semua - 32 27 78,53%pekerjaan rumah (82,05%) (75,00%)

13 Mengerjakan semua - 22 19 54,60%pekerjaan rumah dan (56,41%) (52,78%)iawaban benar

Keterangan : Jumlah Slswa pada pertemuan ke I - 35 orang

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

76

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa persentase aktivitas

siswa pada kegiatan siklus II mengalarni peningkatan dari persentase

kegiatan siklus 1. Pada kegiatan siklus II rata-rata persentase aktivitas

siswa mengeljakan soal dengan cepat sebesar 33,38%, sedangkan pada

kegiatan siklus I rata-rata persentase aktivitas ini sebesar 18,34%.

Berdasarkan pengarnatan dan wawancara terhadap siswa mengenai

aktivitas 1m, siswa merasa sangat teltantang untuk dapat

menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dalarn waktu yang

ditentukan dan mereka merasa ini adalah sebuah persaingan atau

kompetisi yang harus dimenangkan. Menurut mereka apabila mereka

dapat menyelesaikan soal tersebut sesuai waktu yang ditetapkan dan

jawaban mereka benar, mereka sangat senang dan puas atas usaha

mereka. Selain itu termotivasinya siswa dalam melakukan aktivitas ini

juga dikarenakan besarnya skor yang ada dalanl kartu skor untuk

aktivitas ini. Meningkatnya al(tivitas ini juga didukung oleh hasil

angket pada pemyataan saya berusal1a untuk mendapatkan nilai yang

lebih tinggi diantara ternan-ternan, siswa menjawab selalu (52,63%),

sering (28,95%) dan kaClang-kadang (18,42%). Hasil angket dapat

dilihat pada lampiran 18.

DokUll1entasi al(tivitas siswa mengerjakan soal dengan cepat pada

siklus II dapat dilihat pada garnbar di bawah ini.

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

77

Aktivitas selanjutnya yang diamati pada siklus II adalah mencatat

mated pelajaran. Siswa yang melakukan aktivitas tersebut sebanyak

11 0 orang dengan rata-rata persentase 100% dengan pedncian 35

orang pada pertemuan pertanla, 39 orang pada pertemuan kedua dan 36

orang pada pertemuan ketiga. Sedangkan pada siklus I siswa yang

melakukan aktivitas ini sebanyak 98 orang dengan rata-rata persentase

90,67% yaitu 30 orang pada pertemuan pertan1a, 33 orang pada

pertemuan kedua dan 35 orang pada pertemuan ketiga. Menmut

pengarnatan dan hasil wawancara dengan siswa bahwa aktivitas ini

dilakukan oleh siswa karena merasa perIu akan catatan agar bisa

belajar di rumall U11tuk dapat lebih mengerti tentang mated yang

dipelajari sehinga apabila ada latihan mereka bisa mengerjakan dan

bisa mendapatkan skor yang besar. Aktivitas illi juga didukU11g dengan

hasil angket pada pemyataan saya mencatat mated pelajaran dengan

baik, siswa menjawab selalu(89,47%) dan sering (10,53%).

Dokumentasi aktivitas siswa mellcatat mated pelajaran pada siklus

II dapat dilihat pada garnbar di bawah ini:

Gambar6.

Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada SikIus II

Aktivitas lain yang diarnati dan mengalami pellingkatan adalah

Aktivitas bertanva tentang mated pelaiaran. Aktivitas ini dilakukan

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

78

pertemuan pertama, 6 orang pada pertemuan kedua dan 10 orang pada

pertemuan ketiga dan dengan rata-rata persentase salama tiga kali

pertemuan sebesar 21,05%. Sedangkan pada kegiatan siklus I aktivitas

siswa bertanya tentang materi pelajaran ini dilakukan oleh siswa

sebanyak 11 orang dengan perincian 3 orang pada pertemuan pertama,

3 orang pada pertemuan kedua dan 4 orang pada pertemuan ketiga

dengan rata-rata persentase salama tiga kali pertemuan sebesar

10,15%. Berdasarkal1 hasil pengamatan pada siklus II dan hasil

wawancara dengan siswa bahwa siswa terlihat termotivasi dalam

melakukan aktivitas bertanya pada gum tentang materi pelajaran

dikarenakan besamya skor yang tercanturn dalam kartu skor.

Berdasarkan pengamatan selama kegiatan siklus II aktivitas bertanya

pada gum tentang materi pelajaran ini dilakukan oleh siswa tanpa

ditunjuk terlebih dahulu oleh guru, siswa sudah berani mengacungkan

tangan sendiri. Aktivitas ini juga didukung oleh hasil angket pada

pemyataan saya bertanya pada guru apabila ada materi yang belum

dimengerti, siswa menjawab selalu (23,68%), sering (55,26%), sedang

(10,53%) dan tidak pemah (10,53%).

Aktivitas mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh gum

juga menunjukkan adanya peningkatan. Siswa yang melakukan

aktivitas ini pada siklus II sebanyak 32 orang pada pertemuan pertama,

35 orang pada pertemuan kedua dan 34 orang pada pertemuan ketiga

dengan rata-rata persentase dalam tiga kali pertemuan sebesar 91,87%.

Sedangkan pada siklus I siswa yang melakukan aktivitas ini sebanyak

26 orang pada pertemuan peliama, 30 orang pada pertemuan kedua dan

34 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase dalam tiga

kali pertemuan sebesar 83,15%. Hasil pengamatan menunjukkan

bahwa mereka melakukan aktivitas ini karena termotivasi ingin

mendapatkan skor dan sebagian dari mereka juga mengatakan bahwa

rnprplr~ t'npl!-llrnlt'!::m ~kti"it~~ tp.l°c.:p.hllt ill(J~ kf':l'p.i1f1 mereka inQ'in hisa dan

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

79

persentase pada aktivitas ini didukung oleh hasil angket pada

pemyataan saya mengerjakan latihan soal yang diberikan guru, siswa

menjawab selalu (60,53%), sering (15,79%), kadang-kadang (23,68%).

Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan soal-soal latihan yang

diberikan oleh guru pada siklus II dapat dilihat pada gambar di bawah

1m:

Aktivitas terakhir yang diamati pada kegiatan siklus II ini adalah

mengerjakan pekerjaan rumah. Siswa yang mengeJjakan pekerjaan

rumah pada siklus II sebanyak 37 orang pada pertemuan kedua dan 36

orang pada pe1iemuan ketiga dengan rata-rata persentase 97,44%.

sedangkan pada siklus I sebanyak 28 orang pada pertemuan kedua dan

32 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase 78,36%.

Kemudian aktivitas siswa mengerjakan semua pekerjaan rumah dan

jawaban benar pada siklus II sebanyak 22 orang (56,41%) pada

pertemuan pertama dan 19 orang (52,78%) pada pertemuan kedua.

sedangkan pada siklus I sebanyak 8 orang (21,62%) pada pertemuan

pertama dan 19 orang (51,35%) pada pertemuan kedua. Berdasarkan

pengamatan dan hasil wawancara dengan siswa bahwa siswa

melakukan aktivitas ini selain karena ingin bisa juga karena ingin

mendapat skor yang tinggi. Menurut pemyataan mereka aktivitas

mengerjakan pekerjaan rumah ini mereka kerjakan sendiri di rumah

bukan di sekolah dan ada juga yang kerja kelompok untuk

menyelesaikannya. Meningkatnya persentase pada aktivitas ini

didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya mengeJjakan

tugas/PR yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh, siswa

menjawab selalu (44,74%), sering (18,42%), kadang-kadang (34,21%)

dan tidak pemah (2,63%). Pemyataan lainnya yang mendukung

aktivitas ini adalah apabila ada PR saya kerjakan dengan baik, siswa

menjawab selalu (31,58%), sering (47,37%), kadang-kadang (13,16%)

rhm tirblr npnu:ah (7 RQo/nl ~?1:'11n 1tn n~rnvBtHan vanQ mendukunQ

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

80

saya kerjakan, siswa menjawab selalu (47,37%), sering (28,95%) dan

kadang-kadang (23,68%).

Hasil total perolehan skor pada siklus II dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel6.

Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada

Kegia tan Siklus II

No Interval Perolehan Total Skor Nilai Frekuensi Persentase

1 21-24 9 2 5,13

2 17 -20 8 8 20,51

3 13 - 16 7 12 30,77

4 9 - 12 6 11 28,21

5 5 - 8 5 6 15,38

6 I - 4 4 - -Keterangan: Skor tertmggl : 22

Skor terendah : 7Rata-rata skor : 13,31Jumlah siswa : 39

Rata-rata nlial konversl : 6,72Nilai konversi tertinggi : 9Nilai konversi terendah : 5SO : I,ll

Berdasarkan tabel di atas perolehan total skor siswa dan nilai hasil

konversi skor siswa menunjukkan adanya peningkatan jika

dibandingkan dengan sik1us 1. Banyaknya siswa yang mendapat nilai

hasil konversi skor lebih dari sarna dengan enam pada siklus II adalah

33 Orang, yaitu 11 orang mendapat nilai 6 dengan perolehan interval

total skor antara 9 - 12, 12 orang siswa mendapat nilai 7 dengan

perolehan interval total skor antara 13 - 16, 8 orang siswa mendapat

nilai 8 dengan perolehan interval total skor antara 17 - 20 dan 2 orang

siswa mendapat nilai 9 dengan perolehan interval total skor antara 21 ­

24. Sedangkan pada siklus 1 banyak siswa yang mendapat nilai hasil

konversi skor lebih dari sama dengan enam adalah 26 orang dengan

tidak ada siswa yang mendapat nilai 9.

Rata-rata perolehan total skor siswa pada siklus II adalah 13,31 dan

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

81

jika dibandingkan dengan rata-rata perolehan siklus I yaitu rata-rata

perolehan skor sebesar 10,44 dan rata-rata nihil hasil konversi sebesar

5,97.

Selain kartu skor partisipasi individu pada siklus II juga

menggunakan kartu skor partisipasi kelompok. Hasil perolehan sko1'

dan nilai kelompok dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel7.

Perolehan Skor dan NiJai Kelompok

No Kelompok Pertemuao ke-l Pertemu80 ke-2 Pertemuao ke-3Jumlah Nila! Jumlah Nila! Jumlah Nilai

Skor Skor skorI I 18 80 17 80 19 802 11 19 80 18 80 21 903 111 16 70 17 80 18 804 IV 14 70 16 70 16 705 V 17 80 18 80 19 806 VI 13 70 16 70 16 70

Rata-rata 16,17 75,00 17,00 76,67 18,17 78,33

Berdasarkan tabel di atas jumlah skor dan nilai yang diperoleh tiap­

tiap kelompok selama siklus II dalam tiga kaH pertemuan cukup baik.

Semua kelompok mendapatkan nilai di atas 60. Rata-rata jumlah skor

pada pertemuan ke-I adalah 16,17 dengan rata-rata nilai 75,00. Pada

pertemuan ke-2 rata-rata jumlah skor yang diperoleh adalah 17,00

dengan rata-rata nilai 76,67. Sedangkan pada pertemuan ke-3 rata-rata

jumlah skor yang diperoleh dari kartu skor kelompok adalah 18,17

dengan rata-rata nilai 78,33. Rata-rata ini menunjukkan adanya

peningkatan walaupun tidak terlalu besar. Berdasarkan hasil

wawancara dengan beberapa siswa didapatkan informasi bahwa selama

belajar kelompok siswa terlihat serius karena mereka menginginkan

kelompoknya mendapatkan nilai yang tinggi diantara kelompok­

kelompok yang lain. Mereka ingin mendapat skor yang besar sehingga

nilai yang mereka perolehpun akan besar pula.

Dokumentasi aktivitas siswa Dada saat diskusi kelomook daDat

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

82

Gambar7.

Aktivitas Siswa Melakukan Diskusi kelompok Pada Siklus II

Hasil belajar siswa pada siklus II ini diperoleh dari tes siklus pada

pertemuan keempat. Hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel8.

Perolehan Nilai Tes Siklus II

Interval Nilai Frekuensi Persentaase

2: 8,0 8 21,62

7,5 -7,9 3 8,1l

7,0 - 7,4 5 13,51

6,5 - 6,9 3 8,1l

6,0 - 6,4 7 18,92

5,5 - 5,9 2 5,41

5,0 - 5,4 4 10,81

< 5,0 5 13,51

Keterangan: Rata-rata : 6,56Nilai tertinggi : 9,2Nilai terendah : 4,2SD : 1,23Siswa yang hadir: 37 orang

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

83

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan informasi bahwa nilai rata­

rata kelas pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan

dengan rata-rata kelas pada pada siklus 1. Rata-rata perolehan nilai

pada siklus II adalah 6,56 sedangkan rata-rata nilai pada siklus I adalah

5,56. Pada siklus II siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan

Standar Ketuntasan Hasil Belajar Minimum (SKHBM) yang

ditetapkan sekolah (6,00) sebanyak 26 orang yaitu sekitar 70,27 % dari

jumlah siswa yang ada. Ini menunjukkan adanya peningkatan yang

cukup berarti karena lebih dari 50% siswa mendapatkan nilai yang

memenuhi standar ketuntasan belajar dan bisa dikatakan tuntas daIam

belajar. 26 siswa tersebut diantaranya siswa yang mendapat nilai 6,0 ­

6,4 sebanyak 7 orang (18,92%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9

sebanyak 3 orang (8,11 %), siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4

sebanyak 5 orang ( 13,51%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7.9

sebanyak 3 orang (8, II %) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari

sarna dengan delapan sebanyak 8 orang (21,62%). Pada siklus I siswa

yang mendapat nilai sesuai SKHBM sebanyak 12 orang. Ini.

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II jika

dibandingkan dengan siklus 1. Daftar perolehan tes siklus yang

diperoleh siswa selama kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat

pada lampiran 15.

Jika dibandingkan dengan hasil tes siklus I , hasil tes siklus II ini

menunjukkan adanya peningkatan yang berarti. Perbandingan

perolehan nilai tes siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

84

Tabel9.

Perbandingan Perolehan Nilai Tes siklus I dan II

Interval Nilai Siklus I Siklus II

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

2: 8,0 3 8,11 8 21,62

7,5-7,9 1 2,70 3 8,11

7,0 -7,4 2 5,41 5 13,51

6,5 - 6,9 2 5,41 3 8,11

6,0 - 6,4 4 10,81 7 18,92

5,5 - 5,9 5 13,51 2 5,41

5,0 - 5,4 8 21,62 4 10,81

< 5,0 12 32,43 5 13,51

Berdasarkan tabel di atas diperoleh inforrnasi bahwa perolehan nilai

siswa pada siklus II rnengalarni peningkatan. Siswa yang rnendapat

nilai lebih dari sarna dengan delapan pada sikIus I sebanyak 3 orang

sedangkan pada siklus II sebanyak 8 orang. Siswa yang rnendapat nilai

7,5 - 7,9 pada siklus I sebanyak 1 orang sedangkan pada siklus II

sebanyak 3 orang, siswa yang rnendapat nilai 7,0 - 7,4 pada sikIus I

sebanyak 2 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 5 orang, siswa

yang rnendapat nilai 6,5 - 6,9 pada siklus I sebanyak 2 orang

sedangkan pada siklus II sebanyak 3 orang. Dan siswa yang mendapat

nilai 6,0 - 6,4 pada siklus I sebanyak 4 orang sedangkan pada siklus II

sebanyak 7 orang. Selain itu yang menunjukkan adanya peningkatan

hasil tes siklus II dibandingkan dengan siklus I berdasarkan tabel di

atas adalah jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah SKHBM

menurun yaitu sebanyak 25 orang pada siklus I menjadi II orang pada

siklus II. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

c. Tahap Analisis

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

85

orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan data hasil

tes siklus I. pembagian kelompok seperti ini dilakukan oleh peneliti

dengan tujuan agar tiap kelompok merata terdiri dari siswa yang

mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Diharapkan siswa

yang mempunyai kemampuan sedang dan rendah bisa terbantu oleh

siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dalam hal memahami

pelajaran. Sehingga semua siswa dapat berperan aktif dalam

pembelajaran.

Pada saat pembentukan kelompok banyak siswa yang mengeluh

karena merasa tidak cocok dengan anggota kelompoknya. H4: "Ya.. bu

! ko saya sama dia sih, Bu... ", D3: "Bu ... dia (disebutkkan nama

siswa) sama saya aja bu ... ", C3: " Bu ... saya engga mau sekelompok

sama dia , bu.. ". Hal ini menjadikan suasana kelas menjadi ramai dan

ribut serta terbuangnya waktu belajar, namun hal ini bisa diatasi

setelah peneliti memberikan penjelasan mengapa pembentukan

kelompok dilakukan seperti itu. Ketika peneliti menjelaskan itu semua,

beberapa siswa mengatakan " oh ... begitu bu.. ".

Pada saat peneliti menyebutkan nama-nama kelompok dan meminta

siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, ada

beberapa orang siswa yang menggunakan kesempatan ini untuk

keliling kelas. Melihat itu salah seorang siswa berteriak 05: "Hey ... !

(disebutkan nama siswa) kamu kelompok berapa?, ko dari tadi jala­

jalan terus?", E4: "kelompok 5", 05: ya udah langsung gabung sama

kelompoknya, jangan jalan-jalan terus ". Hal ini membuat waktu

pembentukkan kelompok menjadi lebih lama dari yang ditargetkan

sebelumnya.

Kamis, I Februari 2007 pembelajaran dilakukan masih secara

berkelompok. Pada pertemuan kali ini semua siswa tidak ada yang

mengeluh lagi mengenai anggota kelompoknya, hal ini dikarenakan

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

86

membagikan LKS dan beberapa kelompok mengetahui bahwa soal

yang diberikan berbeda untuk tiap-tiap kelompok, mereka banyak

yang bertanya : F4: "Bu ... soalnya ko beda?", H4: "Bu ... soalnya

emang ga sarna ya Bu ... ?". Diantara kelompok juga ada yang saling

menanyakan mengenai soal kelompok mereka. G3: "Coba lihat soal

kelompok kamu.. ", D5: "ini ... ada gambar layang-layangnya.. ",

"kelompok kamu mana soalnya?", G3: "ni ... , kalau kelompok ku ada

gambar kubusnya ". Hal ini menyebabkan ada beberapa kelompok

yang tidak langsung mendiskusikan soal mereka. Namun setelah satu

orang siswa mengingatkan, G5: "udah dong... kerjain aja ... intinya

sarna aja ko, buruan kerjain.. tar ga dapet skor lho ... ". Setelah itu

semua kelompok langsung mendiskusikan soal kelompok mereka

masing-masing.

Pada saat diskusi berlangsung peneliti berkeliling untuk melihat

pekerjaan tiap-tiap kelompok dan semua kelompok melakukan diskusi

dengan baik.. Banyak siswa yang bertanya mengenai soal mereka.

E5"Bu... ini begini ya.. ? ", D2: "Bu inikan yang ditanyakan sisi

penyiku ya bu... ? Berarti AB2= BC - AC ".

d. Tahap Refleksi

Ramainya suasana kelas pada saat pembentukan kelompok

sehingga banyak waktu belajar yang terbuang, dalam hal ini diperlukan

suatu metode pembagian kelompok yang tepat dan pengawasan dari

guru yang ketat agar ketika disebutkan namanya siswa langsung

menuju pada kelompoknya, tidak ada yang menggunakan waktu ini

untuk berjalan-jalan dan lain sebagainya. Sehingga suasana kelas tetap

kondusif walaupun siswa pindah tempat duduk menuju kelompoknya

masing-masing. Selain itu diperlukan adanya penjelasan diawal

mengenai cara pembentukkan kelompok yang dilakukan, sehingga

tidak akan ada siswa yang mengeluh tentang kelompoknya.

"Rer~r1Hmnv~ kem~mmmn ~n""ota kelomnok dan adanva anggota

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

87

lainnya yang lebih pandai memungkinkan untuk memilih tutor sebaya

dalam tiap-tiap kelompok. Dalam pembentukkan kelompok

diusahakan salah satu diantara anggota kelompok tersebut adalah siswa

yang pandai dan mampu membantu anggota lainnya dengan cara

memberi penjelasan tentang materi yang sedang dibahas atau

berkenaan dengan soal yang harus dikerj akan. Dengan teknik seperti

ini maka pelaksanaan diskusi kelompok akan lebih terfokus karena

perhatian anggota kelompok hanya pada satu orang. Tutor akan

berusaha menjelaskan sampai anggota kelompoknya benar-benar

mengerti tentang materi yang sedang dibahas atau soal yang sedang

didiskusikan.

Hasil pengamatanlobservasi yang dilakukan oleh observer kepada

peneliti pada saat peneliti melaksanakan tindakan siklus II ini

menunjukkan bahwa penguasaan ruangan sudah cukup baik, namun

peneliti masih harus meningkatkan kontrol emosi pada saat mengajar.

Untuk mendapatkan informasi yang benar-benar valid mengenai

peningkatan hasil belajar siswa dari mulai penelitilill pendahuluan, siklus I

dan siklus II, maka diakhir penelitian peneliti memberikan tes hasil belajar

kepada seluruh siswa. Tes ini mencakup semua materi siklus I dan II. Soal

yang diberikan kepada siswa terlebih dahulu diujikan kepada siswa lain

dan dihitung validitas dan reliabilitasnya.. Dari 25 butir soal pilihan ganda

yang penulis buat, 2I soal valid dan 21 soal itulah yang penulis berikan

kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebagai tes hasil belajar di akhir

penelitian. Soal tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 7. Adapun

perolehan nilai hasil tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

88

TabellO.

Perolehan Nilai Tes Akhir Penelitian (Tes Hasil Belajar)

Interval Nilai Frekuensi Persentaase

::: 8,0 9 23,08

7,5 - 7,9 3 7,69

7,0 -7,4 6 15,38

6,5 - 6,9 5 12,82

6,0 - 6,4 10 25,64

5,5 - 5,9 2 5,13

5,0 - 5,4 - -<5,0 4 10,26

Keterangan: Rata-rata : 6,81Nilai tertinggi : 10Nilai terendah : 4,3SD : 1,07Siswa yang hadir : 39 onmgJumlah siswa : 39 orang

Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai rata-rata kelas tes hasil belajar

lebih tinggi dari rata-rata kelas siklus II. Perolehan nilai rata-rata kelas

pada tes akhir ini adalah 6, 81 sedangkan pada siklus II 6,52. Siswa yang

mendapat nilai sesuai dengan Standar Ketuntasan Hasil Belajar Minimum

(SKHBM) yang ditetapkan sekolah sebanyak 33 orang, yaitu sekitar 84,62

% dari jumlah siswa yang ada. Persentase ini menunjukkan adanya

peningkatan dari siklus I dan II, dimana pada siklus I siswa yang

memperoleh nilai sesuai dengan SKHBM sebanyak 12 orang (32,43%)

dan pada siklus II 26 orang (70,27%). 33 siswa yang dinyatakan tuntas

dalam belajar ini antara lain siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak

10 orang (25,64%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 5 orang

(12,82%), siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4 sebanyak 6 orang

(15,38%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7.9 sebanyak 3 orang (7,69%)

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

89

berdasarkan kajian teori pada bab dua maka dapat dikatakan bahwa

motivasi belajar siswa meningkat.

Grafik perolehan nilai tes siswa pada penelitian pendahuluan, siklus I

dan II, tes akhir serta Perolehan total skor dan nilai hasil konversi skor

siswa dapat dilihat di bawah ini:

Grafik 1.

Perolehan Nilai Tes Siswa pada Penelitian Pendahuluan, SikIus I, II dan Tes

Akhir

7

6

.l!! 5~• 4.l!!m... 3'iiiz 2

1

0Pendahuluan Siklus I Siklus II Tes Akhir

Grafik 2.

Perolehan Rata-rata Skor Aktivitas Siswa dan Nilai Hasil Konversi Skor

pada Siluus I dan II

141210

864

2

0-1--Siklus I

rn Rata-rata Perolehan Skor

Siklus II

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

90

B. Temuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pada siklus

I pada saat pembelajaran berlangsung yaitu ketika siswa mengerjakan latihan

soal yang diberikan guru, beberapa siswa terlihat memerlukan bantuan dari

temannya untuk dapat menyelesaikan latihan soal tersebut. Oleh karena itu

pada siklus II pembelajaran matematika dilakukan dengan metode diskusi

kelompok agar siswa dapat dengan mudah berdiskusi dalam mengerjakan soal

mengenai materi yang sedang dibahas dengan ternan sekelompoknya.

Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok terlihat beberapa siswa sangat

membutuhkan bimbingan dari teman-temannya yang lebih pandai untuk dapat

menjelaskan mengenai materi pelajaran kepada mereka dan membantu mereka

dalam menyelesaikan soal sampai siswa tersebut mengerti. Dalam

pelaksananaan diskusi kelompok ini secara tidak langsung siswa sudah

menerapkan teknik tutor sebaya dimana salah seorang siswa yang lebih pandai

terlihat memberikan penjelasan kepada ternan kelompoknya yang belum

mengerti tentang materi atau soal yang sedang dibahas. Oleh karena itu

apabila pembelajaran ini dilanjutkan pelaksanaan teknik tutor sebaya dalam

diskusi kelompok dapat dilakukan, sehingga seluruh :mggota kelompok akan

lebih terfokus menerima penjelasan dari tutor di kelompoknya serta

diharapkan siswa dapat memahami materi dengan baik dan dapat

menyelesaikan soal dalam waktu yang ditentukan.

C. Pembahasan

Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai daya penggerak dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan

belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Siswa yang memiliki

antusias yang tinggi dalam belajar, selalu mengingat pelajaran dan

mempelajarinya kernbali, tekun dalam menghadapi tugas dan tidak cepat

bosan dengan tugas-tugas rutin, hal itu menandakan adanya motivasi belajar

pada diri siswa tersebut. Dr. Suciati. dkk. menvatakan bahwa terdapat

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

91

motivasi belajar semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Dengan demikian

siswa yang diketahui mendapat nilai yang terus meningkat maka dapat

dikatakan motivasi belajamya meningkat .

Selanjutnya akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan peningkatan

motivasi belajar siswa seperti aktivitas siswa, perolehan skor dan nilai hasil

konversi, perolehan skor dan nilai kelompok serta nilai tes siklus selama

pembelajaran.

I. Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, aktivitas yang dilakukan

siswa selama pembelajaran siklus I dan II mengalami peningkatan yaitu

aktivitas menyiapkan buku pelajarana dan alat tuIis. Rata-rata persentase

siswa yang melakukan aktivitas ini pada siklus I adalah 87,81% dan

98,29% pada siklus II. Peningkatan ini menunjukkan motivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran matematika meningkat. Siswa telah

menyiapkan buku dan alat tulis sebelum pembelajaran dimulai, hal ini

menunjukkan siswa telihat lebih siap untuk mengikuti pembelajaran. Ini

berarti bahwa pada diri siswa sudah ada motivasi untuk belajar.

Aktivitas memperhatikan guru juga mengalami peningkatan. Siswa

yang melakukan aktivitas ini pada siklus I sebanyak 88,79% dan siklus II

sebanyak 93,75%. Persentase yang cukup besar dan semakin meningkat

pada setiap siklus, hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran cukup besar. Siswa tidak bercanda dan mengobrol

lagi pada saat guru memberikan penjelasan materi.

Aktivitas ke depan mengeljakan soal pada siklus I sebesar 10,97%.

sedangkan pada siklus II aktivitas ini menUlUn dari siklus I yaitu sebesar

5,42%. Hal ini dikarenakan pada siklus II aktivitas ini hanya dilakukan

pada pertemuan pertama dan kedua dan dengan waktu yang cukup singkat,

karena pembelajaran pada siklus II dilakukan dengan metode kelompok

dimana waktu belajar lebih banyak digunakan untuk diskusi kelompok.

Siswa maiu ke deoan menlleriakan soal atas nama kelomnok hnkAn ~tR'

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

92

Aktivitas lainnya yang menunjukkan adanya peningkatan adalah

mencatat materi pelajaran. Persentase aktivitas ini pada siklus I sebesar

90,67% dan pada siklus II sebesar 100%. Aktivitas ini dilakukan siswa

tanpa harus terlebih dahulu diperintah atau ditegur oleh guru. Pada

aktivitas ini terlihat siswa sudah mempunyai kesadaran dan rasa perlu

untuk mencatat. Dari sini terlihat bahwa siswa benar-benar termotivasi

untuk belajar.

Aktivitas bertanya tentang materi pelajaran meningkat pada kegiatan

siklus I dan II. Yaitu sebesar 10,15% pada siklus I dan 21,05% pada siklus

II. Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan II bahwa siswa sudah berani

mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam memahami pelajaran.

Aktivitas ini didukung dengan hasil angket pada pemyataan saya bertanya

kepada guru apabila ada materi yang belum dimengerti, siswa menjawab

selalu (23,68%), sering (55,26%), kadang-kadang (10,53%) dan tidak

pemah (10,53%).

Aktivitas selanjutnya yang menunjukkan adanya peningkatan adalah

mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Persentase aktivitas.

tersebut pada kegiatan siklus I sebesar 83,15% dan 91,87% pada siklus II.

Aktivitas ini juga didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya

mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru, siswa menjawab selalu

(60,53%), sering (15,79%) dan kadang-kadang (23,68%). Berdasarkan

data tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari setiap siklus. Hal ini

berarti siswa telIDotivasi untuk melakukan aktivitas dalanl proses

pembelajaran matematika.

Aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah meningkat pada siklus I dan II

yaitu 78,38% pada siklus I dan 97,44% pada siklus II. Peningkatan

persentase ini didukung dengan hasil angket pada pemyataan saya

mengerjakan tugas/PR yang diberikan guru dengan bersunggu-sungguh,

siswa menjawab selalu (44,74%), sering (18,42%) dan kadang-kadang

(34.21 %). Pernyataan lain yang mendukung aktivitas ini adalah saya

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

93

merasa tidak tenang jika tugas/PR belum saya keI:iakan, siswa menjawab

selalu (47,37%), sering (28,95%) dan kadang-kadang (23,68%).

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dari mulai siklus I-II

dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar siswa meningkat. Siswa

berpartisipasi aktif dalarn proses pembelajaran dan aktivitas siswa tersebut

semakin meningkat. Metode pembelajaran kelompok dan kartu skor

partisipasi kelompok yang diterapkan dalam pembelajaran dapat

menumbuhkan tanggunag jawab antal" anggota kelompok dan dapat

menumbuhkan semangat siswa dalam belajar sehingga motivasi belajar

siswapun meningkat. Dengan adanya pemberian kartu skor partisipasi

dalarn proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

sehingga proses pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan.

2. Perolehan Skor dan Nilai Hasil Konversi

Perolehall skor dan nilai hasil konversi siklus I clan II clapat clilihat pada

larnpiran 17. Perolehan skor clan nilai hasil konversi siklus II meningkat

jika clibanclingkan clengan siklus I. Selarna kegiatan siklus I skor tertinggi

yang diperoleh siswa dalarn tiga kali pertemuan adalah 19 clengan konversi

nilai 8, rata-rata perolehan skor adalah 10,44 dan rata-rata nilai konversi

adalah 5,97. Sedangkan pada siklus II skor tertinggi yang cliperoleh siswa

selarna tiga kali pertemuan adalah 22 dengan konversi nilai 9, rata-rata

perolehan skor adalah 13,31 clan rata-rata nilai konversi 6,72.

Peningkatan skor dan nilai hasil konversi tersebut dikarenakan motivasi

siswa dalarn melakukan aktivitas meningkat dari setiap siklus, sehingga

siswa berpartisipasi aktif dalanl proses pembelajaran. Siswa termotivasi

karena setiap aktivitas yang dilakukan menclapatkan skoT. Nilai hasil

konversi dari perolehan skor dijadikall nilai harian siswa. Penerapan skor

yang cliberikan untuk setiap aktivitas yang tercantum clalarn kartu skor

partisipasi siswa clikonversi ke dalam bentuk nilai harian siswa sehingga

nilai tersebut merupakan hasil usaha siswa dalam melakukan aktivitas

yang berlangsung selama proses pembelaiaran.

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

94

3. Perolehan Skor dan Nilai Kelompok

Pemberian skor dan nilai kelompok ini hanya dilakukan pada siklus II,

karena selain menggunakan kartu skor partisipasi individu pada siklus II

ini diterapkan kartu skor partisipasi kelompok. Perolehan skor dan nilai

kelompok pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada tiap

pertemuan. Rata-rata perolehan skor kelompok pada pertemuan pertarna

siklus II adalah 16,17 dengan rata-rata nilai 75,00. Pada pertemuan kedua

rata-rata skor kelompok yang diperoleh siswa adalah 17,00 dengan rata­

rata nilai 76,67. Sedangkan pada pertemuan ketiga rata-rata perolehan skor

kelompok adalah 18,17 dengan rata-rata nilai 78,33. Hal ini menunjukkan

bahwa dengan kaltu skor partisipasi baik individu ataupun kelompok,

siswa dapat lebih termotivasi dalarn mengikuti proses pembelajaran.

Dengan adanya skor dalarn setiap aktivitas yang c1ilakukan, siswa terlihat

lebih bersemangat dalam belajar.

4. Perolehan Nilai Tes Siklus

Perolehan nilai tes siklus I dan II dapat dilihat pada larnpiran. Perolehan

nilai tes siklus ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I

rata-rata kelas perolehan nilai tes adalah 5,52 clan jumlah siswa yang

mendapatkan nilai lebih dari sama dengan enam sebanyak 12 Orang.

Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai tes yang diperoleh siswa adalah

6,56 dan jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan enarn

sebanyak 26 orang.

Nilai tes siswa yang diperoleh pada siklus I mengalarni peningkatan

jika dibandingkan clengan kegiatan penelitian penclahuluan. Rata-rata nilai

yang diperoleh oleh siswa pacla siklus I adalah 5,52 clan jumlah siswa yang

menclapatkan nilai sesuai stanclar ketuntasan hasil belajar minimum

(SKHBM) yang ditetapkan sekolah yaitu lebih clari sarna dengan enam

sebanyak 12 Orang. Sedangkan rata-rata nilai yang cliperoleh siswa pada

kegiatan penelitian pendahuluan adalah 4,77 clan jumlah siswa yang

memperoleh nilai lebih dari sama dengan enam sebanvak 8 orang. Hal ini

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

95

dilakukan dengan pemberian kartu skor partisispasi siswa. Peningkatan

aktivitas atau motivasi siswa dalam belajar disertai dengan peningkatan

hasil belajar.

5. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar

Nilai tes hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan rata-rata kelas

yang cukup yaitu 6,81. jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada

kegiatan penelitian pendahuluan yaitu 4,77 menunjukkan adanya

peningkatan. Dalam mengerjakan soal pada tes hasH belajar siswa terlihat

lebih serius. Menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan siswa,

mereka berusaha untuk dapat menjawab semua soal dengan baik. Ini

mereka lakukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi. Motivasi

siswa untuk mendapatkan nilai yang tinggi terlihat cukup besar.

Berdasarkan paparan data dan pembahasan dapat dikatakan bahwa

motivasi siswa meningkat setelah adanya pembelajaran dengan pemberian

kartu skor partisipasi siswa. Ini ditandai dengan aclanya aktivitas dan nilai

hasil tes yang diperoleh siswa pada setiap siklus yang terus meningkat.

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

I. Pemberian kartu skor partisispasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari semakin tingginya peran serta

siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin

meningkat, siswa terlihat lebih serius dalam mengikuti pembelajaran

terlebih ketika siswa mengerjakan soallatihan yang diberikan oleh guru.

2. Pemberian kartu skor partisipasi dalam pembelajaran baik kartu skor

partisipasi individu ataupun kelompok dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Hal ini terlihat dari nilai tes yang diperoleh siswa tiap siklus dan

nilai rata-rata kelas yang meningkat dan lebih tinggi dari hasil tes yang

mereka peroleh pada materi sebelumnya.

3. Pemberian skor pada setiap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

dapat meningkatkan keaktifan, komunikasi, semangat dan persaingan yang

sehat antara siswa dalanl belajar matematika.

4. Penerapan kartu skor partisipasi kelompok dapat menumbuhkan semangat

dan tanggung jawab antara anggota kelompok.

5. Interaksi antara guru dan siswa meningkat pada setiap siklus. Siswa lebih

aktif dalam melakukan aktivitas seperti ke depan mengerjakan soal,

mengerjakan soal dengan cepat, bertanya tentang materi yang sulit dan lain

sebagainya.

6. Interaksi antara siswa dengan siswa meningkat. Siswa tidak takut dan

malu lagi untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya.

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

97

B. Saran

I. Diperlukan adanya variasi penggunaan metode dalam pembelajaran

matematika yang sesuai dengan kondisi siswa dan materi pelajaran yang

akan diajarkan dalam upaya mendukung penerapan kartu skor partisipasi

siswa sehingga siswa dapat lebih berperanaktif dalam proses

pembelajaran.

2. Selama proses pembelajaran guru hendaknya memberikan kesempatan

kepada siswa untuk meyampaikan usulan dan pendapatnya mengenai

metode dan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan.

3. Dalam proses pembelajaran di kelas perin diciptakan suasana

kompetitif/bersaing antar siswa agar dapat memberikan semangat belajar

yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan motivasibelajar siswa.

4. Hendaknya guru memberikan soal secara bertahapkepada siswa, mulai

dari yang mudah terlebih dahulu sampai akhimya pada soal yang sulit dan

dapat diterima oleh siswa.

(

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,1997.

Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.II,2006.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

E. T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Moderen Untuk Orang Tua, Guru danSPG, Bandung: Transito, Cet. l, 1980.

Hakim, Thurstan, Belajar Efektif, Jakarta: Rineka Cipta, 200 I.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2003.

K. Davies, lvor, Pengelolaan Belajar, Jakarta: CV Rajawali Pers, Cet. II, 1991.

Latif, Abdul, Psikologi Pendidikan, Cirebon: Badan Penerbit Fakultas TarbiyahlAIN Sunan Gunung Jati, 1996.

Malunud, M. Dimyati, Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Terapan,Yogyakarta: BPFE, 1990.

Moleong, J. Lexy , Metode Penelitian Kualitataif, Bandung: Remaja Rosdakarya,2000.

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.XI, 1996.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Rasyad, H. Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press,2003.

Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: BumiAksara, Cet. II, 2000.

Sabri, H. M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya, Cet. I, 1993.

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

99

Saleh, Abdul Rahman, dkk, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,Jakarta: Kencana, 2004.

Setyobroto, Sudibyo, Psikologi Sosial Pendidikan, Solo: Percetakan SoI0,2003.

Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Suciati, dkk., Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta: Pusat Penerbitan UniversitasTerbuka, Cet. II, 2002.

Suherman, Erman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,Bandung: FP MIPA UPI, 2003.

Surya Brata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Rajawali, Cet. IV, 1989.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:Remaja Rosdakarya, Edisi Revisi, 2002.

Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya: Karya Abditama, Cet. I, 1994.

Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, Depdikbud: DirektoratJendral Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatuUah Jakarta 2007.

UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 Bab II Pasal 3, Jakarta: Sinar Grafika, 2005.

Wiriaatmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: RemajaRosdakarya, Cet. II, 2006.

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

100

Lampiran 1.

Rencana Pembelajaran

RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus I)

Satuan pendidikanMata PelajaranPokok Bahasan

Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi

: Sekolah Menengah Pertama: Matematika: 5. Dalil Pythagoras

5.1 Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan5.2 Luas Persegi dan Luas Segitiga

: VIII/2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke I): Memahami dan dapat menemukal1 sifat dan unsursegitiga serta meggul1akal1l1ya dalam pemecahan masalah

3. 1,52 = 1,5 xl,S=2,25

4. 0,32= 0,3 x 0,3= 0,09

A. Kompetel1si Dasar

Menemukan dalil Pythagoras

B . Indikator Hasil Belajar

1. Menghitung akar kuadrat suatu bilangan

2. Mel1ghitung luas persegi dan luas segitiga

C. Uraian Materi

s. DALIL PYTHAGORAS

5.1 Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan

5.1.1 Kuadrat Suatu Bilangan

Untuk sebarang bilangan a, maka a2 = a x a

Contoh:

1. 52 = 5 x 5=25

2. 122= 12 x 12= 144

5.1.2 Akar Kuadrat Suatu Bilangan

Jika a2 = b, maka Jb =a

Contoh:

1. 52 = 25 ~.J25 = 5

2. 0.32= 0,09 --....~ ~0,09 = 0,3

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

101

Menentukan Akar Kuadrat dengan eara Menghitung

Contoh:

2)3x3

I)I x I

25 x 5

.)225 = IS= _1_

125= 125

o

.)1024

=.2­124

62 x 2 = 124o

32

Jadi, .)225 = 15

5.2 Luas Persegi dan Luas Segitiga

a. Luas Persegi

JalJi, .)1024 = 32

Luas persegi = sisi x sisi

=S2

A s B

Contoh:

I. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 6 em. Hitunglah luas persegl

tersebut!

Jawab: L = s x s

=6emx6em

= 36 em2

2. Luas suatu persegi adalah 144 em2• Hitunglah panjang sisi persegi tersebut!

Jawab: L = S2

144 = S2

s = .)144

s = 12 em

b. Luas Segitiga Siku-siku

D~CLJ.A B A a B

Luas Segitiga = .!. Luas Persegi2

L S · . I S·· S··uas egltlga = - lSI X lSI2

Luas Segitiga = .!. alas x tinggi2

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

102

Contoh:

Tinggi = 8 em

Dik. : alas = 6 em

Dit. : Luas segitiga?

Luas segitiga di samping adalah .

Jawab: L = .!- alas x tinggi2

1=-.6emx8em

2

R

6cm Qp

I.

Dik. : Alas = 16 em

2. Sebuah segitiga siku-siku mempunyal alas 16 em dan luas 160 em2•

Hitunglah tinggi segitiga tersebut!

T b L 1 1 . .Jawa: = - a as x tmggl2

Luas = 160 em2

Dit. : Tinggi ?

160 = .!-.l6xt2

160t =20 em

8

5.3 Menemukan Dalil Pythagoras

B

Pada segitiga di sarnping luas A = 9 satuan,

luas B = 16 satuan dan luas C = 25 satuan.

Didapatkan: luas C = luas A + luas B

25= 16+9

52= 42 + 32

Pada sebuah segitiga siku-siku luas persegi

pada sisi miring/hipotenusa sarna dengan

jumlah luas persegl. pada sisi lainnya.

Pemyataan ml dinarnakan daW

Pythagoras.

Seeara umum clapat dirumuskan :

C

BC2 = AB2 + AC2

BC = .JAB+AC

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

103

C

BC2 = AC2 + AB2 atau a2= b2 + C

2

b a AC2 = BC2_ AB2 atau b2 = a2 _ c2

AB2 = BC2 _ AC2 atau c2 = a2 _ b2

A c B

D. Proses Pembelajaran

I. Apersepsi (10 menit)

• Guru mengawali pertemuan dengan terlebih dahulu menyampikan tujuan

pembelajaran.

• Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai perkalian dua bilangan yang

sama.

II. Kegiatan Inti (60 menit)

• Guru memberikan penjelasan mengenai kuadrat dan akar kuadrat suatu

bilangan (Siswa yang memperhatikan penjelasan guru mendapat skor "

memperhatikan guru" sesuai yang tertera dalam KSPS).

• Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersama dengan siswa

• Guru menanyakan tentang kepahaman siswa dan memberikan kesempatan

kepada siswa uutuk bertanya. (Siswa yang bertanya mendapatkan skor "

bertanya tentang materi pelajaran" sesuai dengan yang ada dalam KSPS)

• Memberikan kesempatan kepada siswa uutuk mencatat.

• Mengabsen siswa

• Memeriksa catatan siswa sambil berkeliling. (siswa yang benar-benar mencatat

"mendapat skor mencatat materi pelajaran")

• Guru melanjutkan materi mengenai luas persegi dengan menggunakan alat

peraga yang terbuat dari karton.

• Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersama dengan siswa.

• Mengacu pada bangun dan luas persegi guru mengkonstruksi siswa untuk

menemukan luas segitiga.

• Memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersamadengan siswa.

• Menanyakan kepahaman siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

104

• Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling.

• Guru memberi satu soal untuk dikerjakan oleh siswa dalam batas waktu yang

ditentukan. Siswa yang dapat menyelesaikan soal tersebut dalam batas waktu

yang ditentukan mendapat skor "mengerjakan soal dengan eepat")

Soal: 1. Diketahui sebuah segitiga siku-siku mempunyai tinggi &em dan luas

32 em2. Hitunglah panjang alas segitiga siku-siku tersebut!

Dik. : tinggi = &em Jawab: L =.!. alas x tinggi2

Luas= 32 em2

Dit. : alas?

I32 = -.a x &

2

32a= - =&em

4

• Memberikan latihan soal untuk dikerjakan oleh siswa. (Siswa yang

mengerjakan latihan soal mendapat skor " mengerjakan soal-soallatihan yang

diberikan oleh guru").

I. Hitunglah hasil kuadrat bilangan di bawah ini:

a. 242= 24 x 24 = 576

b. 0,62 = 0,6 x 0,6 = 0,36

2. Dengan eara menghitung tentukan akar kuadrat dari bilangan di bawah ini:

a. ,11&49 =43 b. ,1676 =26

3. Diketahui sebuah persegi mempunyai luas 64 em2. Berapakah panjang sisi

persegi tersebut?

Jawab: L =S264 = S2

s = .J64s= & em

4. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai alas 15 em dan tinggi 12 em.

hitunglah luas segitiga siku-siku tersebut!

Jawab: L = .!. a x t2

= .!. 15 x 122

= 90 em2

• Guru meminta beberapa orang siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

c. -../729

d. -../3364

IV. Penutup (10 menit)

• Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang dibahas.

• Guru memberikan pekerjaan rumah

Soal:

I. Hitunglah:

a. 262

b. 3f

lOS

2. Sebuah persegi mempunyai luas 169 cm. Hitunglah panjang sisi persegi

tersebut!

3. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai panjang alas 5 cm dan luas 30 cm2.

hitunglah tinggi segitiga siku-siku tersebut!

E. Metode yang digunakan

Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme dan demonstrasi.

F. Media dan Sumber Bahan Ajar

Media : Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dari karton

Sumber bahan ajar : - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas

VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004

Berbasis Kompetensi.

- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas

2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.

- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1

G. Penilaian

• Jenis Tagihan

• Bentuk Tagihan

: Latihan soal dan PR

: Essay

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

106

RENCANA PEMBELAJARAN (Siklns 1)

Satuan pendidikanMata PelajaranPokok Bahasan

Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi

: Sekolah Menengah Pertama': Matematika: 5. Dalil Pythagoras

5.3 Pembuktian Dalil Pythagoras5.4 Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku

: VllI/2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke 2): Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalam pemecahan masalah

A.. Kompetensi Dasar

I. Menemukan dalil pythagoras

2. Menggunakan dalil pythagoras

B. Indikator HasH Belajar

I. Menjelaskan dan menemukan dalil Pythagoras dan syarat berlakunya

2. Menuliskan dalil Pythagoras untuk sisi-sisi segitiga

3. Menghitung panjang sisi segitiga siku-sikujika sisi lain diketahui

C. Uraian Materi

5.3 Menemukan Dalil Pythagoras

B

Pada segitiga di samping luas A = 9 satuan,

luas B = 16 satuan dan luas C = 25 satuan.

Didapatkan: luas C = luas A + luas B

25=16+9

52 =42 +32

Pada sebuah segitiga siku-siku luas persegi

pada sisi miring/hipotenusa sama dengan

BC2 = AB2 + AC2

BC = ,JAB+AC

Secara umum dapat dirumuskan :

C

~

jumlah luas persegi

Pernyataan 1111

Pythagoras.

pada sisi lainnya.

dinamakan dalil

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

107

c

b

A

a

c B

BC2 = AB2 + AC2 atau a2 = e2 + b2

AC2 = BC2 _AB2 atau b2 = a2_ e2

AB2 = BC2 _AC2 atau e2= a2 _b2

12

p~

Contoh:

1. Tuliskanlah dalil pythagoras untuk sisi-sisi segitiga di bawah ini!

a) M L b) vPJawab: a) KM

2= KL

2+ LM

2

~KL2= KM2_LM2

q r LM2= KM2_KL2

b) r2 =p2 + ~K Il=f2-q

q2 = r2_p2

5.4 Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku

Contoh:

I. Hitung panjang BC!C Jawab: BC2

= AB2+ AC2

~= 42 + 32

3cm = 16 + 9BC2 =25

A 4cm B BC = J25BC = 5 em

2. Ditanyakan panjang P?Jawab: p2 = 152 _ 122

p2 = 225 _ 144p2 = 81p = 1filP =gem

D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (15 menit)

• Guru bertanya mengenai materi sebelumnya kepada siswa,bagi siswa yangbisa menjawab diberi skor "menjawab pertanyaan guru tentang materisebelumnya" sesuai dengan yang tertera dalam KSPS.

• Memeriksa PR dan meminta beberapa orang siswa untuk mengerjakan dipapan tulis.( siswa yang mengerjakim PR mendapat skor "MengerjakanpekeIjaan rumah sesuai dengan kriteria yang tertera dalam KSPS).

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan Inti (55 menit)

• Guru memasang gambar segitiga siku-siku yang terbuat dari karton di papantulis dan menuntun siswa untuk dapat menemukan dalil Pythagoras._. .

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

108

Guru menggambarkan segitiga siku-siku PQR dengan sudut siku-siku di P dipapan tulis, kemudian meminta siswa untuk menuliskan dalil Pythagorasuntuk segitiga tersebut. (siswa yang dapat menjawab mendapatkan skor"menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas").Guru memberikan LKS yang berisi satu soal yang harus dikerjakan olehsiswa dalam batas waktu yang ditentukan.(Siswa yang bisa mengerjakan soaltersebut dalam batas waktu yang ditentukan mendapat skor "mengerjakansoal degan eepat").Soal: I. Sebuah segitiga siku-siku ABC mempunyai panjang AB = 8 em dan

AC = 6 em. Hitunglah panjang BC!Jawab:

c

6cm

A 8cm B

Diket. : AB = 8 ernAC = 6 ern

Ditanya : BC?BC2 = AB2 +Ad

= 82 + 62

= 64 + 36BC2 = 100

BC = .JIOOBC = 10 em

Tuliskanlah dalil pythagoras untuk setiap sisisegitiga di samping!

••

•••

Guru membahas soal tersebut bersama siswa.Guru mernberikan eontoh soal menghitung salah satu sisi segitiga siku-sikudengan menggunakan dalil Pythagoras.Menanyakan kepahaman siswa dan rnemberi kesempatan kepada siswauntuk bertanya. (siswa yang bertanya mendapat skor "bertanya kepada gurutentang rnateri pelajaran").Memberi kesempatan kepada siswa untuk meneatat.Mengabsen siswaMemeriksa eatatan siswa sambiI berkeliling. (Siswa yang meneatatrnendapat skor " Meneatat rnateri pelajaran").Memberikan latihan soal:Soal: u

I. {72. Sebuah L'. diketahui panjang salah satu sisi penyikunya 9 em dan

panjang sisi hipotenusanya 15 ern. Hitunglah panjang sisi penyikuyang lain!

3'10~24

Hitung nilai p pada gambar di samping!

4.

0""12 Hitung nilai Q pada segitiga di samninl1!

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

109

• Memeriksa pekerjaan siswa sambi! berkeliling. (Siswa yang benar-benarmengerjakan soal latihan mendapat skor "Mengerjakan soal latihan yangdiberikan oleh guru" sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS).

• Beberapa orang siswa diminta untuk maju mengerjakan soal dipapan tulis.(Siswa yang berani maju mengeJjakan soal mendapat skor "ke depanmengeJjakan soal")

• Menanyakan kepahaman siwa.III. Penutup (10 menit)

• Guru dan siswa memberi kesimpulan tentang materi yang dibahas.• Memberikan pekerjaan rumah.

Soal: 1. Gunakan dalil Pythagoras untuk membuat persamaan-persamaantentang panjang sisi-sisi segitiga siku-siku berikut ini:

a.

k~I

m2= .........

b.

q

r

pp2 = ......

2. Gunakan dalil Pythagoras untuk menghitung nilai x pada tiap-tiapgambar berikut:

a.12

5

x b.17

15

E. Metode yang digunakan

Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme, dan demonstrasi.

F.. Media dan Sumber Bahan Ajar

Media : Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dari karton

Sumber bahan ajar

G. Penilaian

• Jenis Tagihan

• Bentuk Ta!!ihan

: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas

VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulmll 2004

Berbasis Kompetensi.

- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas

2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.

- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1

: Kuis, Latihan soal dan PR

: Essav

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

110

RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus I)

Satuan pendidikanMala PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan

Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi

: Sekolah Menengah Pertama; Matematika; 5. Dalil Pythagoras: 5.5 Menentukan Jenis Segitiga Jika diketahui Panjang

Sisinya dan Tripel Pythagoras.: VIIV2: 2 x 40 menit (pertemuan ke 3): Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakarmya dalam pemeeahanmasalah

A.. Kompetensi Dasar

Menggunakan Dalil Pythagoras

B. Indikator

1. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisillya

C. Uraian Materi

5.5.1 Menentukan Jenis Segitiga Jika Diketahui Panjang Sisinya.Dalam segitiga ABC berlaku:Jika a2 = b2 + e2

, maka segitiga ABC siku-sikuJlka a2 < b2 + e2

, maka segitiga ABC laneipJIka a2 > b2 + e2

, maka segitiga ABC tumpulDengan a = adalah sisi terpanjang/sisi miring (hipotenusa).Contoh:1. Segitiga berukuran 4 em, 3 em dan 5 em.Apakah segitiga tersebut siku­

siku?Juwub: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:

a= 5 em, b=4em,e= 3 ema2 = 52 =25b2 +e2 =42 +32

= 16+9=25

i=b2 + e2

Karena a2 = b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah siku-siku.2. Sebuah L',. berukuran 7 em, 9 em dan 10 em. apakah segitiga tersebut siku­

siku?Juwub: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:

a = 10 em, b = 7 em, e = 9 ema2 = 102 = 100b2 + e2

= 72 + 92

=49+ 81= 130

a2 :;i: b2 + e2 dan a2 < b2 + e2

TT~_~_~ ...2 ..... \..2 _L ....2 t.. .........-4-: ........ ..,,:.: ....... +L>. ..... ""hn+ "'ri .... 1". ... A 1.........; ....

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

III

Jawab: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:a = 12 ern, b = 8 ern, e = 7 erna2 =122=144b2 + e2= 82+ 72

= 64+49= 113

a2 i= b2 + e2 dan a2> b2 + e2

Karena a2 > b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah !:l. tumpul.

5.5.2 Tripel PythagorasUkuran segitiga siku-siku sering dinyatakan dalarn tiga bilangan yang tepatmemenuhi rurnus teorema Pythagoras. Tiga bilangan seperti itu dinarnakantigaan Pythagoras (tripe! Pythagoras)

Tripel (tigaan) pythagoras adalah tiga bilangan asli yang tepat untukmenyatakan panjang sisi-sisi suatu segitiga aiku-siku.

Contoh:1. Panjang sisi suatu !:l. siku-siku adalah 3, 4, 5 satuan. Angkan 3, 4, dan 5

disebut tripel Pythagoras karena 52 = 32 + 42

2. Ukuran suatu !:l. adalah 4, 5, 7 satuan. Apakall tiga bilangan itu merupakantripel Pythagoras?Jawab: 72

= 4942 + 52 = 16 + 25 = 4172 i= 42 + 52 ,jadi 4, 5, dan 7 bukan merupakan tripel pythagoras.

3. Panjang sisi suatu D. adalah 5 em, 12 ern, 13 ern. Apakah tiga bilangan itumerupakan tripel pythagoras?Jawab: 132 = 169

122 +52 = 144+25=169132 = 122 + 52 ,jadi 13, 12 dan 5 disebut tripel pytagoras.

D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (10 menit)

• Guru meminta siswa untuk mengurnpulkan PR (siswa yang mengeIjakan PRmendapatkan skor "mengerjakan pekerjaan rurnah" sesuai dengan kriteriayang ada dalarn KSPS)

• Menanyakan tentang materi sebelumnya. (Siswa yang dapat menjawabmengenai materi sebelumnya mendapat skor "menjawab pertanyaan tentangmateri sebelurnnya")

• Menyarnpaikan tujuan pembe!ajaran.II. Kegiatan inti (65 menit)

• Guru memberikan eontoh jenis-jenis segitiga dengan memperlihatkangarnbar dari karton yang telah dibuat sebelurnnya.

• Guru memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis segitiga jika diketahuipanjang sisinya melalui eontoh soal yang dibahas.

• Guru menuntun siswa untuk mengerjakan eontoh soal yang lain.• Guru menanyakan tentang pemahaman siswa dan memberi kesempatan

1_· __ L_

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

112

• Guru mengabsen siswa• Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling. (Siswa yang benar-benar

meneatat mendapat skor "meneatat materi pelajaran").• Memberikan latihan soal (siswa yang mengerjakan latihan soal mendapat

skor" MengeIjakan soal-soallatihan yang diberikan guru")Soal:

1. Dalam t>KLM diketahui KL = 10 em, LM = 16 em, dan KM = 18em. Tunjukkan bahwa t>KLM merupakan segitiga laneip!

2. Dalam t>ABC diketahui, AB = 18 em, BC = 30 em, dan AC = 24 em.a. Tunjukkan bahwa MBC siku-siku!b. Sudut manakah yang merupakan sudut siku-siku?

• Guru meminta beberapa orang siswa maju ke depan mengeIjakan soal.(Siswa yang mengerjakan soal di depan mendapat skor "ke depanmengerjakan soal")

• Guru melanjutkan menjelaskan materi mengenai tripel Pythagoras.• Siswa diminta untuk memberikan eontoh lain mengenai bilangan yang

merupakan tripel pythagoras. (Siswa yang memberiklrn eontoh dengan benarmendapat skor "menjawab petanyaan guru tentang materi yang dibahas").

• Memberi kesempatan kepada siswa untuk meneatat.• Guru memberikan dua soal untuk dikeIjakan oleh siswa dalam batas waktu

yang ditentukan. .(Siswa yang bisa mengeIjakan soal tersebut dalam bataswaktu yang ditentukan mendapat skor "mengeIjakan soal degan eepat").Soal:I. Sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi yang panjangnya 10 em, 24 em dan

26 em. Apakah segitiga itu siku-siku?Jawab: Misal sisi terpanjang adalah a, maka:

a = 26 em, b = 24 em, e = 10 ema2 = 262 = 676b2 + e2

= 242 + 102

= 576+ 100=676

a2= b2 + e2

Karena a2= b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah siku-siku.

2. Apakah tiga bilangan berikut merupakan tripel Pythagoras?a. 14,6, dan 10 (bukan tripel pythagoras)

b. 10,20, dan 10.J3 (tripel pythagoras)e. 12,9, dan 15 (tripel pythagoras)

• Guru dan siswa membahas soal tersebut.• Menanyakan tentang pemahaman siswa dan memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya. (Siswa yang bertanya mendapat skor "Bertanya padaguru tentang materi pelajaran").

• Guru memerintahkan siswa yang belum selesai mengerjakan soal untukmeneatat jawaban soal yang telah dibahas bersama.

III. Penutup (5 menit)• Guru meminta siswa untuk memberi kesimpulan tentang materi yang

dibahas.

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

113

1. Dalam b.PQR diketahui PQ = 18 em, QR = 21 em, dan PR = 30 em.Tunjukkan bahwa b.PQR merupakan segitiga tumpul!

2. Perhatikan I:iXYZ pada gambar di samping, Z

panjang XY = 13 em dan YZ = 12 em. ~a. Tunjukkan bahwa b.XYZ adalah segitiga siku-sikub. Sudut manakah yang merupakan sudut siku-siku X y

3. Dari tigaan-tigaan berikut manakah yang nmerupakan tripel pythagoras:a. 8,15,17b. 10,24,26e. 7,5,8

• Guru mengingatkan siswa untuk belajar dan memberitahukan bahwa untukpertemuan selanjutnya akan diadakan tes.

E. Metode yang digunakan

Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme dan demonstrasi.

F.. Media dan Sumber Bahan Ajar

Media : Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dad karton

Sumber bahan ajar

G. Penilaian

• Jenis Tagihan

• Bentuk Tagihan

: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas

VIIl Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004

Berbasis Kompetensi.

- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas

2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.

- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1

: Kuis, Latihan soal dan PR

: Essay

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

114

RENCANA PEMBELAJARAN (SikluSi II)

Satuan pendidikanMata PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan

Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi

: Sekolah Menengah Pertama: Matematika: 5. Dalil Pythagoras: 5.6 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang

Salah Satu Sudutnya 30°, 45° dan 60°

: VIII/2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke 1): Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalam pemecahanmasalah

A.. Kompetensi Dasar

Menggunakan Dalil Pythagoras

B. Indikator

1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus (salah satu

sudutnya 30, 45 dan 60 derajat)

C. Uraian Materi

5.6 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang Salah Satu Sudutnya 30°,450 'dan 60°

5.6.1 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang Salah Satu Sudutnya 30°dan 60°

B

Dalam segitiga ABC siku-sikudengan <ABC = 30° ,<ACB = 60° dan panjang BC =2 satuan, maka:

AC = .!- BC AB2 =BC2- AC2

21

= -.22

=1Jadi, panjang AC = 1 satuan

30A

= 4 - 1AB2 =3

AB =.J3Jadi, pahjang AB =.J3 satuan

Dari hasH di atas dapat dibuat perbandingan :Perbandingan antara sisi dil/Odapan sudut 9tf, sisi dilladapan sudut 6tfdansisi dihadapan sudut 30° ada/all 2 : .J3 :1

At"" HC : AH: AC = 2 : J3 : 1

Dalam setiap !!. siku-siku yang salah satu sudutnya 30°,panjang sisi dihadapan

sudut 30° adalah .!- hipotenusa (sisi miring)2

C

60

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

AB =

Jawab:C

~cm~

A B

a). BC : AB = 2 : .[3

BC 2=

AB .[36 2

=AB .[32AB = 6.[3

6.[3

2AB = 3.[3 em

115

1b).AC= -BC

21

= -.62

=3 em

BC =.J2AB 1

BC = .J24 1

BC = 4.J2em

5.6.2 Perbandingan Sisi Segitiga Siku-siku Yang Salah Satu Sudutnya 45°

C

Ll ABC siku-siku sarna kaki, sehingga AB = AC<ABC = ACB = 45°Jika AB = 1 satuan, maka:

'15° BC2 = AB2 + AC2

B A Bc2 =1 2 +12

BC2 =2

BC =.J2Berdasarkan hasil di atas dapat dibuat perbandingan sebagai berikut:Perbandingan sisi di Iladapan sudut 9f1 dan sisi dilladapan sudut 4:;0ada/all .J2: 1 atau BC : AB : AC = .J2 : 1 : 1

Contoh:I. Dikethui MEC siku-siku dengan panjang AB = 4 em. Hitunglah panjang

BC!Jawab:

C

~A 4cm B

D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (lO menit)

• Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan tiap-tiap kelompok terdiridari 6/7 orang.

• Guru menyarnpaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan inti (65 menit)

• ~~_~~n!.:~~~~_~~:::! ~~~~!.~~~~g~::n~~fe;~:~~~~~~~s~~~~~:::.~~=~

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

116

c

~A D B

Pada persegi panjang PQRS, panJangdiagonal PR = 20 cm. Hitunglah:a. Kelilingnyab. Luas persegi panjang PQRS

2.~R~

P Q

Guru menjelaskan materi pelajaran mengenai perbandingan sisi-sisi segitigasiku-siku yang salah satu sudutnya 45°.Memberikan contoh soal dan membahasnya bersama dengan siswa.Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat.Guru mengabsen siwa.Memeriksa catatan siswa sambil berkeliling. (Siswa yamg mencatatmendapat skor "mencatat materi pelajaran").Guru memberikan latihan soal kelompok untuk didiskusikan dengan anggotakelompoknya masing-masing dan kemudian menuliskan jawabannyanya dipapan tulis dan membahasnya. (Ke1ompok lain diminta untuk menilai padasaat ada kelompok yang maju).Soal:

1. Diketahui MBC sama kaki denganAC = BC = 18 cm. Hitunglah luas L\ABC !

••

Diketahui L\KLM siku-siku di K dengan<LMK = 60° dan panjang KM = 15 cm.Hitunglah panjang : a. KL b. LM

• Menanyakan kepahaman siswa dan memberi kese:mpatan kepaela siswauntuk bertanya.(Siswa yang bertanya mendapat skor "Bertanya tentangmateri pelajaran").

• Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat soal elan pembahasanelari kelompok lain

Ill. Penutup• Guru memberikan PR individu kepada siswa.

Soal: I. M

~K L

Jawab:

a. KL=..)3KM 1KL ..)3- -15 1KL = 15..)3 cm

b. LM=2xKM

=2 x 15

=30cm

2. Pada L\PQR siku-siku di Q. Panjang PR =

10Ji .Dan <QRP = 45° . Hitunglah:a.PQb. OR c. Luas L\PQR

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Jawab: a. PR =..fiPQ 1

10..fi = ..fiPQ 1

..fi PQ = 1O..fi

PQ = 1O..fi..fi

PQ = 10cm

b. QR=PQ=IOcm

1c. Luas L':.PQR = lax t

1= - .10.10

2

117

• Guru memberi kesimpulan mengenai materi yang dibahas.

E. Metode yang digunakan

Ekspositori dan diskusi kelompok.

F.. Media dan Sumber Bahan Ajar

Media

Sumber bahan ajar

G. Penilaian

• Jenis Tagihan

• Bentuk Tagihan

: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas

VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004

Berbasis Kompetensi.

- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas

2 SMP Semester Pertama. Yudhistira: KBK 2004.

- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1

: Tugas kelompok dan PR

: Essay

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

118

RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus II)

Satuan pendidikanMata PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan

Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi

: Sekolah Menengah Pertarna: Matematika: 5. Dalil Pythagoras: 5.7 Menggunakan Dalil Pythagoras Pada

Bangun Datar dan Bangun Ruang: VIIII2: 2 x 40 menit (Pertemuan ke 2): Memaharni dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalarn pemeeahanmasalah

A.. Kompetensi Dasar

Menggunakan Dalil Pythagoras

B. Indikator

1. Menghitung panjang diagonal sisi dan diagonal ruang kubus dan balok

C. Uraian Materi5.7 Menggunakan Dalil Pythagoras Pada Bangun Datar dan Bangun Ruang

Contoh soal:1. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 16 em dan lebar 12 em.

Hitunglah panjang salah satu diagonalnya!Jawab: x2 = 162 + 122

c=:g1216

x2= 169 + 144

x2= 400

x = .J400x = 20 em

2. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini, panjang AB = 12 em, BC =9 em dan

~Gi~:::g:::mgHB '~~ t,~ s~

A B

Jawab:a. BD2 = AB2 + AD2

BD2= 122 + 92

= 144 + 81BD2 = 225

BD = .J225BD = IS em

b. HB2 = BD2 + DH2

HB2 = 152 + 202

=225 + 400HB2 = 625

HB = .J625HB = 25 em

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

119

D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (15 menit)

• Membahas PR dan menanyakan kepada siswa mengenai materi sebelumnya.(Siswa yang mengeJjakan PR mendapat skor mengerjakan pekerjaan rumah"sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS)

• Menyampaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan inti (60 menit)

• Guru menjelaskan materi melalui eontoh soal.• Guru memberikan satu soal untuk dikeJjakan oleh tiap-tiap kelompok dalam

batas waktu yang ditentukan. (Kelompok yang dapat menyelesaikan soaldalam batas waktu yang ditentukan dan jawaban benar mendapatkan skor "tepat waktu mengeJjakan soal").Soal: 1. W V

R

Pada Kubus PQRS.TUVW berikut iniPanjang PQ = 9 em. Hitunglah:a. Panjang PRb. Panjang diagonal ruang TR

P Q

T b PR2=PQ2+QR2Jawa : a.

PR2 = 92 + 92

PR2= 81 + 81

PR2= 162

PR = J162

PR = J81x2

PR = 9..fi em

b. TR2 = PR2 + TP2

TR2 = (9..fi)2 + 92

TR2 = 162 + 81TR2 = 943

TR = J943

TR = .J81x3

TR = 9J3

• Membahas soal bersama dengan siswa.• Menanyakan tentang kepahaman siswa dan memberi kesempatan kepada

siswa untuk meneatat.• Mengabsen siswa.• (Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling. ( siswa yang meneatat dengan

baik mendapat skor "meneatat materi pelajaran").• Memberikan latihan soal dengan LKS yang dibuat oleh guru untuk

dikeJjakan oleh tiap-tiap kelompok dan hasilnya dibahas di papan tulis olehkelompok masing-masing. ( Penskoran kelompok dilakukan oleh kelompoklain yang ditunjuk pada saat diskusi dan membahas soal di depan). Bagikelompok yang melakukan diskusi dengan baik, tiap-tiap anggota kelompokmendapat skor "mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru"sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS)Soal Latihan Kelompok:

1.

1'I.,f--+'::---7C

Pada layang-layang ABCD di samping,panjang diagonal AC = 12 em dan BD = 20em. Jika panjang DE = 8 em, hitunglahpanjang sisi-sisi yang lainnya!

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

2. Pada balok PQRS.TUVW berikut ini panjangPQ = 8em, RS = 6 em dan RV = 15 em.Hitunglah panjang PR dan PV! T

w/ ~

/' uil~1s re~l

p 1'7

120

v

R

p QIII. Penutup

• Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan tentang materi yangdibahas.

E. Metode yang digunakan

Ekspositori dan diskusi kelompok.

F.. Media dan Sumber Bahan Ajar

Media

Sumber bahan ajar

G. Penilaian

• Jenis Tagihan

• Bentuk Tagihan

M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas

VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004

Berbasis Kompetensi.

- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas

2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.

- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1

: Tugas kelompok

: Essay

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

121

RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus II)

Satuan pendidikanMata PelajaranPokok BahasanSub. Pokok Bahasan

Kelas/SemesterAlokasi WaktuStandar Kompetensi

: Sekolah Menengah Pertarna: Matematika: 5. Dalil Pythagoras:5.8 Menyelesaikan Soal-Soal. Cerita denganMenggunakan Dalil Pythagoras: VIII/2: 2 x 40 menit (pertemuan ke 3): Memaharni dan dapat menemukan sifat dan unsursegitiga serta meggunakannya dalarn pemecahanmasalah

A.. Kompetensi Dasar

Menggunakan Dalil Pythagoras

B. Indikator

I. Menerapkan daIil Pythagoras dalarn kehidupan nyata.

C. Uraian Materi5.8 Menyelesaikan Soal-SoaI Cerita dengan Menggunakan Dalil Pythagoras

Contoh soal:1. Sebuah tangga yang panjangnya 5 meter bersandar pada tembok. Jarak

ujung bawah tangga terhadap tembok 3 meter. Berapakah tinggi ujungatas tangga dari lantai?

cJawab:

Sm

A 3m B

X2 =AC2 _AB2

= 52 _ 32

= 25 - 9X2 = 16

X = Jl6X = 4 m

D. Proses PembelajaranI. Apersepsi (10 menit)

• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan PR dan meminta beberapa siswauntuk mengerjakannya di papan tuUs. (siswa yang mengerjakan PRmendapat skor "mengeljakan pekerjaan rurnah" sesuai kriteria yang terteradalarn KSPS dan siswa yang mengerjakan soal di depan mendapat skor" kedepan mengerjakan soal")

• Menyarnpaikan tujuan pembelajaran.II. Kegiatan inti

• Guru membagikan LKS kepada tiap-tiap kelompok yang berisi satu soalyang berbeda untuk tiap-tiap kelompok.Soal:

0_1..." ... \... 1............. 1 h.o....ln'l'n ... t,..~ <:1t'o:lh h!lr!\t QP_l~l1h RO km_ kemudian ke arah

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

122 .

u

60

B 80 o

2. Pak Dani akan mengecat tembok sepertigambar berikut. Biaya setiap m2 adalahRp750,00. Hitunglah biaya selurulmyauntuk mengecat tembok tersebut! 4m

3. Sebuah tangga yang panjangnya 10 m bersandar pada pada sebatangpohon. Jarak ujung bawah tangga terhadap pangkal pohon adalah 6m.Hitunglah tinggi pohon tersebut!

4. Sebuah tiang Iistrik, agar dapat berdiri dengan tegak ditahan. oleh talikawat baja. Jika jarak dari patok pengikat terhadap tiang Iistrik adalah 5m dan tinggi tiang Iistrik adalah 4 m, tentukan panjang tali kawat bajaminimal yang dibutuhkan!

5. Sebuah kapal berlayar ke arah ke arah Utara sejauh 120 km, kemudian kearah Timur sejauh 50 km. Hitunglahjarak kapal dari tempat semula!

6. Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya170 m. jarak anak di tanah dengan titik yang berada tepat di bawahlayang-Iayang adalah 8 m. Hitunglah tinggi layang-Iayang tersebut!

• Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut dansetelah selesai tiap-tiap kelompok membahasnya di depan. (Penskorankelompok dilakukan pada saat siswa diskusi mengeIjakan soal danmembahas soal di depan, pemberian skor untuk satu kelompok dilakukanoleh kelompok lain yang ditunjuk).

• Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mengumpulkan hasil pekeljaannya.• Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.• Guru memberikan penjelasan tambahan

III. Penutup• Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan tentang materi yang

dibahas.• Mengingatkan siswa untuk belajar dan memberitahukan bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan tes.

E. Metode yang digunakan

Ekspositori dan diskusi kelompok.

F.. Media dan Sumber Bahan Ajar

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Sumber bahan ajar

G. Penilaian

• Jenis Tagihan

• Bentuk Tagihan

123

: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas

VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulurn 2004

Berbasis Kompetensi.

- Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas

2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004.

- LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1

: Tugas kelompok

: Essay

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran2.

KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA INDIVIDU

124

Nama

No. Induk

Kelas

PertemuanffanggalNo Aktivitas Siswa Skor

1 Siswa sudah berada di dalam kelas 1

pada saat guru memasuki kelas

2 Menyiapkan buku pelajaran dan I

alat tulis

3 Menjawab pertanyaan guru tentang 2

materi sebelumnya

4 Menjawab pertanyaan guru tentang 2

materi yang dibahas

5 Memperhatikan guru 1

6 Ke depan mengerjakan soal 2

7 Mengerjakan soal dengan cepat 3

8 Mencatat materi pelajaran I

9 Bertanya pada guru tentang materi 3

pelajaran

10 Mengerjakan soal-soallatihan yang 2

diberikan guru

11 Mengerjakan pekerjaan rumah 1

12 Mengerjakan semua pekerjaan 2

rumah

13 Mengerjakan semua pekerjaan 3

rumah dan jawaban benar

Jumlah 24

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

125

Larnpiran3.

KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA KELOMPOK (SIKLUS II)

TanggalKelompok Pengarnat

Kelompok yang diarnati

Sub. Pokok Bahasan

Berilah tanda (-.J) sesuai dengan aktivitas yang dilakukan!

NJlal:

No Aktivitas Yang Dilakukan **** *** ** *

1 Pembagian tugas yang jelas antaranggota kelompok

2 Anggota kelompok saling bekerjasarna

3 Dapat menyelesaikan tugas tepatwaktu

4 Langkah-Iangkah perhitunganlengkap dan benar

5 Penjelasan jawaban dapatdimengerti

6 Menjawab pertanyaan kelompoklain

Jumlah skor.

Keterangan;* * * * : Sangat baik = 4*** :Baik =3* * :Cukup Baik = 2* :Kurang Baik = 1

Jumlah skor Nilai21-24 = 9017 -20 = 8013 -16 = 70

Q 1') "Ii (

Ketua Kelompok

\

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

126

Lampiran4.

Soal Tes Sildus I

Nama : .

Kelas :...•........

Petunjuk mengerjakan soal1. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah3. KeIjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah4. KeIjakan soal seeara 1engkap5. Periksa terlebih dahu1u jawaban anda sebvelum dikumpulkanSELAMAT BEKERJA

1. Hitung1ah nilai x pada gambar di bawah ini!12 em

gemx

2. Nilai p pada gambar di bawah ini adalah?

Nilai:

3. Sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi yang panjangnya 10 em, 24 em dan 26 em.

Apakah segitiga itu siku-siku?

4. Dalam L'.KLM diketahui KL = 10 em, LM '= 16 em, dan KM = 18 em.

Tunjukkan bahwa L'.KLM merupakan segitiga lancip!

~. Tentllkan anakah til!a bilanl!an di bawah ini merupakan tripel pythagoras atau

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

127

Lampiran 5.

Soal Tes Siklus II

Nama :..•..............•....

Kelas : ..

Nilai:

Petunjuk mengerjakan soal

1. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah4. Kerjakan soal seeara lengkap5. Periksa terlebih dahulu jawaban anda sebvelum dikumpulkanSELAMAT BEKERJA

F

1.

E

Diketahui 1',DEF dengan panjang DF = 12 em dan

<DEF = 60°. Hitunglah:

a. Panjang DE

b. Panjang EF

2. Sebuah persegl panJang berukuran panjang 24 em dan panjang salah satu

diagonalnya 30 em. Hitunglah:

a. Lebar persegi panjang

b. Luas persegi panjang

~H!-- --" G3. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini,

panjang AB = 12 em, BC = 9 em,

dan CG = 20 em. Hitunglah:

a. Panjang BD

b. Panjang diagonal ruang HBA

o

B

c

4. Seorang anak menaikan layang-Iayang dengan benang yang panjangnya 130 m.

larak anak di tanah denga titik yang debngan titik yang tepat berada dibawah

layang-layang adalah 50 m. Hitunglah tinggi layang-layang tersebut!

). ~ehl",h lan""a van" nanianva nm her~andar nada ~ehatan" nohon. Tin""i Dohon

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

128

Lampiran6.

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

NO Kompetensi Dasar IndikatorNo Item

Soal

1 Menemukan Dalil

Pythagoras

• Menjelaskan dan menemukan dalil 1

pythagoras dan syarat beriakunya

• Menuliskan dalil pythagoras untuk 2, 3

sisi-sisi segitiga

2 Menggunakan

pythagoras

dalil • Menghitung panjang sisi segitiga

siku-siku jika sisi lain diketahui

4, 5, 6,

7, 8, 9,

10

• Menentukan jenis segitiga jika 11, 12,

diketahui panjang sisi-sisinya 13

• Menghitung perbandingan sisi-sisi 14, 15,

segitiga siku-siku khusus (salah satu 16

sudutnya 30, 45, dan 60 derajat)

• Menghitung panjang diagonal sisi 17, 18

dan diagonal ruang kubus dan balok

• Menerapkan da1i1 pythagoras dalam 19, 20,

kehidupan nyata 21

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

129

iran 7.

Soal Tes Hasil Belajar

Nilai:

Ijuk meugerjakan soal

erilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap benarerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah~riksa terlebih dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan

SELAMAT BEKERJA

e. 3..[5 em

d. s.J3 em

a. 3 em

b.Sem

Panjang Be pada gambar di samping adalah

9.0 12 em C

cfI

---,I

.\::.> IIIn

'P.o,.;.;. 21 em B

8. Sebuah persegi, panjang sisinya 6 em.Panjang diagonal persegi tersebut adalah ....

a. m em e. Mem

b. m em d. .J144 em

7. Panjang sisi miring segitiga siku-siku adalah 9em dan panjang salah satu sisi siku-sikunya 6em, maka panjang sisi siku-siku yang lainadalah ...

c. R' = P' _ Q'd. Q'=R'-P'

e.KM' = LM' - KL'd.KL' = KM' - LM'

Dalil pythagoras yangbenar untuk gambar disamping adalah ..~P

P'=Q'-R'R'=P'+Q'

lalam tlKLM siku-siku di L, KL dan LMdalah sisi penyikunya. Pemyataan yangenar adalah......... LM'=KL'-KM'. LM'=KL2 +KM2

:buah tlABC mempunyai sisi-sisi a, b dan e.Ida segitiga tersebut dapat dinyatakan:) jika a' = b' _e' , maka LB = 900

i) jika b' = d - e' , maka LB = 900

ii) jika e' = d - b' , maka LC = 900

v) jika e' = b - d, maka LA = 900

ari pemyataan di atas, yang benar adalah(i) e. (iii)(ii) d. (iv)

J I. Ketiga sisi segitiga yang dapat membentuk

JO. Pada belah "etupat PQRS di bawah lUI,

panjang PQ = 15 em dan panjang PR = 18 em.Panjang QS adalah.......

'ada gambar di bawah ini nilai x adalah ...V a

.

6b.l2~ e.24

,'. d.36

'ada gambar di bawah ini, !:>PQR merupakanegitiga sarna sisi dengan panjang sisi 12 em.'anjang RS adalah ....

3.J2 em

'. 3.J3 em

6.J2 em

t. 6.J3 em

a. 10 emb. 12 em

a. 144 emb. 12 em

Q

e. 13 emd. 15 em

~--+----7S

T

Re. 24emd. 9gem

___! ... ! !I... _!I... _.J_I_L

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

130

17. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini, panjangAB = 12 em, BC = 9 em, dan CO = 20 em.Panjang BD = ....

a. 25 emb. 15 em

e. -Jl5 em

d. .J2S em

20 l:1Il

Ii12 emA

£f-t-"7'"--or

iketahui ukuran panjang sisi-sisi segitigabagai berikut.

3 em,S em, dan 7 em6 em, 8 em, dan 10 em

I. 5 em, 12 em, dan 13 em~gitiga di atas yang merupakan segitiga siku­ku adalah ...

I dan IIhanya IIhanya IIIII dan III

ada gambar di bawah, besar LJl.CD

~CD= 30° dan CD = 10J3 em.

'alam LlKLM diketahui KL = 10 em, LM =5 em, dan KM = 18 em. Maka LlKLMerbentuk ......

Segitiga sarna kakiSegitiga laneip sebarangSegitiga tumpulSegitiga siku-siku

e. 1300 Kmd. 13.000Km

IV

T

······t····· ........

../:~::::::::::::;;;;. ;~;;< H

P 9 c;- Q

19. Sebuah kapal berlayar ke arah Utara sejauh120 km, keml1dian ke arab Timur sejauh 50km. Hitunglah jarak kapal sekarang daritempat semula!a. 13 Kmb. 130Km

18. Pada kubus PQRS.TUVW berikut ini, pan­jang PQ = 9 em. Panjang diagonal ruang TRadalah ....

a. 9fiem

b. 9J3em

e. 81-J3 em

d. J8i em

e. 50 emd. 60 em

&A 1) 0

:'eliling MBC adalah ....1.30em•. 40em

3m a. 120 m

~b. 12me.60m

4 IIId. 600m

20. Seorang tukang kayu akan membuat kuda­kuda penyangga atap rumah seperti padagambar di bawah sebanyak 10 buah.Berapakah panjang kayu seluruhnya yangdiperlukan untuk membuat kuda-kudapenyangga atap tersebut. .

e. 100fi em

d. 100-J3 em

.--------:7\"

k::-- .JQ

Pada persegi panjang PQRS di atas, panjangPR = 20 em dan LQPR = 30°. Luas persegipanjang PQRS adalah ....

~. 50fi em

b. 50-J3 em

a. 10 emb. 20em

. _ r;:

Pada gambar di bawah ini panjang PR =

10 fi , maka panjang QR adalah ..

P~

21. Sebuah tangga yang panjangnya 6 m ber­sandar pada sebatang pohon. Tinggi pohonyang dieapai tangga adalah 3 m. Hitunglahjarak ujung bawah tangga terhadap pangkalpohon (bulatkan sampai em terdekat)!

a. mm e.9m

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 8.

Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

131

IndikatorNomor Butir Pernyataan

NoPositif Negatif

Jumlah

1 Disiplin 1 3 2

2 Kesiapan peralatan 2 14 2bela,iar

3 Mengikuti pelajaran 4,5 22 3

4 Tanggung jawab 6, 8, 13, 17, 11 621

5 Aktif dan kreatif IS, 16, 19, 12 524

6 Menggunakan waktu 7,9,10 18,20,23 6

Jumlah 24

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 9.

Angket Motivasi Belajar

Nama : .

Kelas : .

Petunjuk Pengisian

1. Tulis nama dan kelas anda pada tempat yang telah disediakan2. Berilah tanda cek list C.J) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan anda3. Pilih salah satu jawaban yang terdapat pada kolom:

a. Selalu (SL)b. Sering (SR)c. Kadang-kadang (KK)d. Tidak pemah (TP)

4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan yang anda rasakan5. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai anda

132

No Pemyataan Jawaban

SL SR KK TP

1 Saya masuk kelas tepat waktu

2 Saya menyiapkan alat tulis dan buku sebelumpelajaran dimulai

3 Saya mencatat materi pelajaran dengan baik

4 Saya terlambat datang ke sekolah

5 Saya mengerjakan latihan soal yang diberikanguru

6 Saya mengeJjakan tugaslPR yang diberikanguru dengan bersungguh-sunguh

7 Saya mengulang pelajaran yang telah dibahasoleh guru di rumah

8 Disaat tidak masuk sekolah saya berusahamenanyakan pelajaran yang tertinggal kepadaternan

9 Apabila ada ulangan malam harinya sayabelajar agar mendapat nilai yang baik

10 Jika ada waktu luang saya mempelajari bukupaket matematika yang diwaiibkan

11 Saya mencontek pekerjaan ternan apabila adatugaslPR

. . - ..

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

14 Saya malas membawa buku paket/LKS kesekolah

15 Saya bertanya kepada guru apabila ada materiyang be1um dimengerti

16 Saya berdiskusi dengan teman apabilamenemukan kesulitan pada pelajaranmatematika

17 Saya tetap mengerjakan tugas sampai se1esaiwa1aupun saya merasa capek

18 Saya tidak masuk pelajaran matematikaapabila sedang malas

19 Saya berusaha untuk mendapat nilai yangtertinggi diantara teman-teman

20 Saya mengobrol dengan teman pada saat gurumemberikan penielasan

21 Saya merasa tidak tenang jika tugas/PR belumsaya keIjakan

22 Saya mengantuk pada saat belajar matematikadi kelas

23 Saya ma1as untuk mengulang pelajaran dirumah

24 Ketika mendapat tugas matematika yang sulitsaya mencari buku lain untuk mendapatkanjawabannya

133

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

134

Lampiran 10.

Format Pertanyaan Terbuka Siklus I

Pertanyaan Untuk Seluruh Siswa Setelah Penggunaan Kartu Skor Partisipasi

Individu

Nama : . Kelas :.........

© lelaskan menurut pendapatmu tentang penggunaan kartu skor partisipasi dalambelajar! Apa pengaruhnya terhadap kamu?

© Dengan adanya kartu skor tersebut apakah membuat kamu lebih rajin belajar?

© Dengan menggunakan metode seperti ini apakah pelajaran matematika menjadilebih menyenangkan?

© Apakah guru yang lainnya pemah menggunakan metode seperti inisebelumnya?

© Apa tujuan kamu mengeljakan soal ke depan, untuk mendapat nilai atauberupaya untuk bisa? lelaskan!

. ., t 1 1 1'.

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

13,5

Q Apakah latihan-Iatihan soal seperti kernarin dapat rnernbantu kamu dalamrnernahami pelajaran? Jelaskan!

Q Apakah kamu rnerasa tertantang dan rnerasa bersaing dengan ternan-ternanyang lain untuk rnendapatkan nilai yang terbaik? Jelaskan!

Q Apakah dengan penggunaan kartu skor rnernbuat kamu lebih bersernangatdalam belajar rnaternatika? Jelaskan!

Q Bagairnana rnenurutrnu, apakah ternan-ternan kamu juga dapat rnenerirnarnetode belajar seperti itu? Jelaskan!

Page 150: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

136

Lampiran II.

Format Pertanyaan Terbuka siluus II

Nama: .

Kelas: VIII.?

,j,. Bagaimana menurut pendapatmu mengenai penggunaan kartu skor partisipasikelompok dalam pembelajaran matematika?

".$. Bagaimana dengan sistem belajar kelompok, apakah kamu lebih senangbelajar seperti itu?

,j,. Dengan adanya kartu penskoran kelompok apakah kamu lebih bersemangatdalam belajar? .

,j,. Apakah karnu bekerja dengan baik dengan anggota kelompokmu?

,j,. Apakah soal yang kamu kerjakan dengan cara diskusi kelompok menjadilebih mudah untuk diselesaikan?

..............................................................................................

,j,. Bagaimana menurutmu pemberian skor yang diberikan oleh guru terhadapaktivitas kelompok?

Page 151: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

137

"j,. Apakah kamu bersungguh-sungguh bekerja membanlu kelompokmu?

"j,. Bagaiman menurutmu, apakah leman-lemanmu juga dapat berdiskusi denganbaik?

"j,. Jika kamu bekeJja kelompok dengan baik, hal itu kamu lakukan karena inginmendapatkan skor alau karena sungguh-sungguh ingin bisa? Jelaskall!

Page 152: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 12.Format PenilaianlPedoman Observasi Untuk Guru

138

NamaMateri

Pertelllluan/Siklus ke :Tanggal

Berilah tanda (-I) sesuai dengan hasH pengamatan!

No Hal PenilaianSkorIi 2 3 4

1 Keteramoilan membuka oelaiaran2 Keteramoilan memberikan aoerseosi3 Keteramoilan menvaiikan materi4 Penguasaan materi5 Kualitas penielasan materi6 Keielasan tulisan di papan tulis7 Ketepatan penggunaan metode8 Penguasaan menggunakan metode9 Kelengkaoan contoh soal10 Interaksi dengan siswa11 Penguasaan ruangan dan pandangan mata12 Gaya mengaiar dan ekspresi waiah13 Kontrol emosi .

14 Volume dan nada berbicara15 Teknik berbicara16 Keterampilan bertanya17 Keterampilan meniawab pertanyaan18 Penggunaan media/alat peraga19 Ketepatan oenggunaan alat evaluasi20 Keterampilan menutup oelaiaranTotal skor

Keterangan:4 =Baik sekali, 3 =Baik, 2 =Cukup baik, 1 = Kurang baik

Pengamat

( \

Page 153: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampira 13.

Kode Siswa Kelas VIII.7

No Kode Siswa1 Al2 A23 A34 A45 AS6 Bl7 B28 B39 B410 B511 Cl12 C213 C314 C415 C516 Dl17 D218 D319 D420 D521 E122 E223 E324 E425 E526 Fl27 F228 F329 F430 F531 Gl32 G233 G334 G435 G536 HI37 H238 H3,Q H4

139

Page 154: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

140

Lampiran 14.

Daftar Nilai Ulangan Harian Bab Sistem Persamaan Linear Dna

Variabel pada Penelitian Pendahnlnan

No Kode Siswa Nilai Ulangan Harian1 Al 22 A2 43 A3 24 A4 5,35 A5 26 Bl 6,37 B2 4,58 B3 -9 B4 5,510 B5 4,511 Cl 4,712 C2 5,513 C3 614 C4 -15 C5 316 Dl 5,517 D2 5,818 D3 319 D4 4,620 D5 8,521 El 4,622 E2 3,223 E3 224 E4 425 E5 6,826 Fl 427 F2 -28 F3 4,229 F4 530 F5 3,531 G1 6,532 G2 533 G3 -34 G4 535 G5 836 HI 7,637 H2 3,5- - --- .-

Page 155: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 15.Daftar Nilai Tes Sildus I dan II

141

No Kode Siswa Nilai Tes SiklusI II

I Al - 4,22 A2 4 6,33 A3 4 4,54 A4 5 6,55 A5 4,2 -6 BI 6,8 87 B2 5,5 7,88 B3 4 5,59 B4 6,2 7

10 B5 6 7,511 CI 4,5 6,312 C2 5,3 6,813 C3 5,5 714 C4 4 515 C5 4,2 5,516 01 5 6,217 02 6,4 8,218 D3 5,3 7,519 04 5 -20 05 8,5 9,221 EI 6 822 E2 4 4,323 E3 - 424 E4 5,2 525 E5 8,8 926 FI 5,4 6,227 F2 4,6 4,528 F3 5,5 5,329 F4 5,5 730 F5 4 5,331 01 7,6 832 02 5 6,333 G3 6,5 7,234 04 5,6 7,335 05 8 936 HI 7,4 8,337 H2 4,3 6111 m 4.5 6.2

Page 156: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 16Daftar Nilai Tes Hasil Belajar

No Kode Siswa Nilai Tes Akhil'I Al 4,32 A2 6,73 A3 5,74 A4 7,15 A5 4,86 BI 7, I7 B2 7,68 B3 6,29 B4 7,6

10 B5 7,1II CI 6,212 C2 6,713 C3 7,114 C4 4,315 C5 6,216 DI 6,717 D2 8,118 D3 6,719 D4 6,220 D5 1021 EI 8,122 E2 5,723 E3 4,324 E4 6,225 E5 8,626 FI 7,127 F2 6,228 F3 6,229 F4 6,730 F5 6,231 01 8,632 02 7,133 G3 8,634 04 8,135 05 9,536 HI 8,137 H2 6,238 H3 6,21Q T-l4 7.6

142

Page 157: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 17

143

Daftar Perolehan SkOl· dan Nilai Hasil Konversi Sildus I dan II

Total skor Nilai HasilNo Kode Siswa Siklus Konversi Siklns

I II I II1 Al 4 7 4 52 A2 8 12 5 63 A3 8 8 5 54 A4 16 13 7 75 AS 7 13 5 76 Bl 15 17 7 87 B2 13 17 7 88 B3 5 10 5 69 B4 11 16 6 710 B5 II IS 6 711 CI 5 11 5 612 C2 13 10 7 613 C3 14 16 7 714 C4 5 7 5 5IS C5 11 13 6 716 01 6 11 5 617 02 19 20 8 818 03 12 17 6 819 04 10 17 6 820 05 14 18 7 821 EI 13 19 7 822 E2 11 11 6 623 E3 9 8 6 524 E4 6 11 5 625 E5 IS 16 7 726 FI 11 12 6 627 F2 8 9 5 628 F3 10 8 6 529 F4 II 16 6 730 F5 9 13 6 731 Gl 8 16 5 732 02 8 10 5 633 G3 10 17 6 834 04 11 9 6 635 05 14 21 7 936 HI 16 22 7. 937 H2 10 10 6 6,

Page 158: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 18.Daftar Hasi! Angket Motivasi Belajar

144

No PernyataanBanvak siswa anl!: meniawab

SL SR KK TPI Saya masuk kelas tepat 33 4 1

waktu (86,84%) (10,53%) (2,63%) -2 Saya menyiapkan alat tulis

31 6 1dan buku sebelum pelajaran(81,58%) (15,79%) (2,63%) -

dimulai3 Saya mencatat materi 34 4

pelaiaran dengan baik (89,47%) (10,53%) - -4 Saya terlambat datang ke 3 6 29

sekolah - (7,89%) (15,79%) (76,32%)5 Saya mengeljakan latihan 23 6 9

soal yang diberikan guru (60,53%) (15,79%) (23,68%) -6 Saya mengeljakan tugasIPR

17 7 13 1yang diberikan guru dengan (44,74%) (18,42%) (34,21%) (2,63%)bersungguh-sunguh

7 Saya mengulang pelajaran5 8 20 5yang telah dibahas oleh guru

(13,16%) (21,05%) (52,63%) (13,16%)di rumah

8 Disaat tidak masuk sekolahsaya berusaha menanyakan 10 12 7 9pelajaran yang tertinggal (26,32%) (31,58%) (18,42%) (23,68%)kepada teman

9 Apabila ada ulangan malam17 8 13

harinya saya belajar agar(44,74%) (21,05%) (34,21%) -

mendapat nilai yang baik10 Jika ada waktu luang saya

7 12 16 3mempelajari buku paket(18,42%) (31,58%) (42,11%) (7,89%)

matematika yang diwajibkan11 Saya mencontek pekeljaan 1 4 8 25

teman apabila ada tugas/PR (2,63%) (10,53%) (21,05%) (65,79%)12 Saya malas untuk 1 4 14 19

mengerjakan soal yang sulit (2,63%) (10,53%) (36,84%) (50,00%)13 Apabila ada PR saya 12 18 5 3

mengerjakarmya dengan baik (31,58%) (47,37%) (13,16%) (7,89%)14 Saya malas membawa buku 2 5 31

paketILKS ke sekolah - (5,26%) (13,16%) (81,58%)15 Saya bertanya kepada guru

9 21 4 4apabila ada materi yang

(23,68%) (55,26%) (10,53%) (10,53%)belum dimengerti

1(; ~~U!l hpriti<:.1tl1~i r1pn(J~n

Page 159: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

145

17 Saya tetap mengerjakan tugas11 15 11 1sampai selesai walaupun saya

(28,95%) (39,47%) (28,95%) (2,63%)merasa caoek

18 Saya tidak masuk pelajaran 1 5 32matematika apabila sedang - (2,63%) (13,16%) (84,21%)malas19 Saya berusaha untuk 20 11 7mendapat nilai yang tertinggi

(52,63%) (28,95%) (18,42%) -diantara ternan-ternan

20 Saya mengobrol dengan4 7 27ternan pada saat guru - (10,53%) (18,42%) (71,05%)

memberikan oenielasan21 Saya merasa tidak tenang jika 18 11 9tugas/PR belum saya

(28,95%) (23,68%) -keriakan

(47,37%)

22 Saya mengantuk pada saat 1 1 10 26belaiar matematika di kelas (2,63%) (2,63%) (26,32%) (68,42%)

23 Saya malas untuk mengulang 1 2 12 23oelajaran di rumah (2,63%) (2,26%) (31,58%) (60,53%)

24 Ketika mendapat tugasmatematika yang sulit saya 5 6 19 8mencari buku lain untuk (13,16%) (15,79%) (50,00%) (21,05%)mendaoatkan iawabannva

Keterangan: Slswa yang hadlr : 38 orangSiswa tidak hadir : I orang

Page 160: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

00- 0-0 0-0 - 0 0 000 0_ 0_ ~ _ 0 0- 0

0 __0-_

valid .75 11.10 14.07 0.60 OAO 12

0_0 0-0_ 0_

00_ - 0 0 - 0 000<:> __ - - - _ 0

- - Nvalid 0040 11.10 12.41 0,50 .50 15

-00 00_ 000 - _ 0 - 0_ 00 0- 0_00 - 0 - -- - _ wvalid 0.50 ILIO 12.85 0.53 0,47 14

000 -00 0000 __

0-0 - - 0_ 0- - 0 - - 0 __ - - ~valid 0.8\ 11.10 13.7] 0.50 0.50 15

-0- 000 00_0 __

0-0 00 00__ 0_ - - - -- - - ~valid 0.55 11.10 12.76 0,47 0.53 16

000 0-- 0-0 000 -00 00 0_ 00 -- - - __ 0o 0 ~invalid 0.21 ILIO 12.00 0,63 0.37 11

0-- •.::::> 0 0 0_0 00- 0-- - - 0- 000 000 000 o - ~invalid 0.20 ILiO 12.00 0.67 0.33 10

10.91000 000 00- 000 0-_ 00 - 0 -00 00_ - 0- OO~valid 11.10 16.00 0.73 0.27 8

10.57- 0- 000

- - 0 - 0 00 __ 0_ 00 0-0 - 0- - 0- o 0 ~valid 0.78 ILIO 14.00 0.43 13

000 000 00- - 0 0 00_ 00 00 000 - 0_ - -- --0valid .83 11.10 14.90 0.67 0.33 10

-00 0-0 0-0 000 - 0 0 - 0 0___ 0

0-0 - -- --:::valid 0.56 ILIO 13.05 0.53 0.47 14

0_0 .- 0 0 000 - 0 0 00- 0_ - - 000 - - 0 - 0- --~ ifvalid 10.63 11.10 13.44 0.5'1 0.43 133~

000 0-0 000 -00 000 00 00 0_0 - 0 0 00- --;:; OJvalid 1.26 11.10 18.50 0.77 0.23 7 "-".~0

10.37000 00_ 0-_

0 __ 0 __ - - 0- 00- 0-0__ 0

--:t: "-valid IL10 12.23 0.47 0.53 16

0000 __

00- - - 0 - -- - - 00 - 0-0 __

0_0 --V;alid 0.60 11.10 12.79 0.43 0.57 17

- 0- - 0 0 0-00 __

0-0 00 - 0 - -- 00_ --0 --0:;valid 0,46 I LID 12.50 0,47 0.53 16

Ivalid 10.65000 - 0 0 -0_

0 __0-0 00 - 0 00- -0- - -- --::jILIO 13.20 0.50 0.50 15

- 0 0 0-_ - _ 0000 -00

_ 0- 0

_ 0-- - 0

__ 0 --;;valid 10046 11.10 12.50 0,47 0.53 16

!valid0-0 ~~ 0 _ 00_ 0-0 0-0 0- - 0 000

0 __- 0- --::00.75 11.10 13.70 0.53 .47 14

10.31000 - 0 0 -00 0-0 -00 - 0 00 - 0- 0-0

0 __

--~invalid 11.10 12.33 .60 0040 12

0_0 ~~ 0 -0 __

00_ - 00 00 00 000 - 0_ 00- oo~invalid 0.07 ILIO 10.80 .67 0.33 10

__ 00-0 - 0 0 00- -00 - - - - - -- - 0_ - -- o-~valid .75 11.10 12.95 .37 0.63 19

10.5700- 000 - 0 0 - 0 0 00_ 00 - 0 - -- - 0- 00- --~valid .74 11.10 13.82 0.43 13

10049

0 __

-- 0 - - 0 0 00- 000 - - - - - -- 0000 __

--~valid ILIO 12,48 0.43 0.57 17

00- 000 000 _ 0 0 - 0_ 00 - 0 000 -00 - 0- --tJ:valid .76 11.10 14.60 0,67 0.33 10

w'0'0 0 00;; 0;; ==;:::; ;:;;:;:;;: Q;Q;oo

_ N>:w ~ ~ ~ (>~ QO QO ~ ~ ~

00 ~ -w

~

~ ~ ~ ~~g 000 ;:;0 00 ;:::;;:::;:;;: ~~~ N~W

;dt~0 :I:'t't 2:~~ ~ ~ ~~ ~~~000 00 00 - - ~ ~ ~ ~ ~~~

~ - "w

9v[

:I:0>

~

~()

g.0>

;:e;orIII

:;-III

2"3

'""m:I:

~lD~.!!!.0>~

"~'0

Page 161: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

.ampiran 20HasH Uji Coba Reliabilitas Instrumen Tes HasH Belajar

147

SISWANomor Butir Soal

I 2 3 4 5 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 22 23 24 25X X'

I I I I I I 0 0 I I I I I I I 1 I I I I I I 19 3612 0 I I I I 0 0 I I I I I I I I I I 0 I I I 17 2893 I 0 I I I I I I I I I 0 0 0 1 0 I I I I I 16 2564 I I I I I 0 0 I I 0 0 I I I I I 0 I 0 I 0 14 1965 0 I I 0 I I I I I I 0 I 0 I I I 1 I 0 0 I 15 2256 0 I 0 I I I I I 0 0 0 0 1 I I 0 I I I 0 0 12 1447 I I I I I 0 0 0 I I 0 I I 0 0 I I 0 0 0 0 II 1218 0 I 0 0 I 0 I I 0 I I 0 0 0 I I 0 I I 0 I II 1219 0 I 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I I I I I 0 I I I 0 10 10010 I 0 I I I 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0 0 0 I I I 0 II 121II I 0 0 0 I I 0 0 I 0 0 0 1 I 0 I 0 I I I 0 10 10012 I 0 I I 0 0 0 0 I I 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I 0 8 6413 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I 0 0 0 I I I I I I I I 10 10014 I 0 0 I 0 0 I 0 0 I 0 I I 0 0 0 I I 0 1 0 9 8115 0 I 0 I 0 0 0 0 I 0 0 I I 0 0 I 0 I 0 I 0 8 6416 0 0 I 0 0 I I I 0 I 0 I I 0 0 0 0 0 I 0 I 9 8117 0 0 0 I I I I 0 0 0 0 I I I I 0 I 0 0 0 0 9 8118 0 I I 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I 0 0 I 0 I 0 0 I 7 4919 0 I 0 I I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 1 0 0 I 0 I 0 8 6420 0 0 I I I 0 0 0 0 0 0 I I I I 0 I 0 0 0 0 8 6421 I 0 I 0 0 0 I I 0 I I 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I 9 8122 0 I 0 0 I I 0 I 0 0 0 I I 0 I 0 I 0 0 0 0 8 6423 I 0 0 0 0 0 I 0 I 0 0 I 0 I 0 I 0 0 0 0 0 6 3624 0 I 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 I I I 0 7 4925 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 0 I I 0 0 I 0 6 3626 I I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0 I 0 0 0 7 4927 0 0 0 I 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I I 0 I 0 0 I 0 6 3628 I 0 0 0 I 0 I 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 I I I 7 4929 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 5 2530 0 0 I 0 I 0 I 0 I 0 0 0 0 I 0 I 0 I 0 0 0 7 49

'"0 ~

~ ::; :! ::; '" :l 0 :! M '" !: '" ::; :£ :! 9:: :l ~ =: ~ M- ~ - ~ - - N

0 0 ~ 0 M ~ M M ~ M M M ~ M 0 M ~ M M ~ M

t:l... ~ .. ~ ~ N .. M .. .. N ~ ~ ~ ~ ~ .. '" " ~ M.,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; 0 .,; .,;

0 0 M 0 ~ M ~ ~ M ~ ~ ~ M ~ 0 ~ M ~ ~ M ~

'" ~ ~ ~ .. ~ ~ '" ~ ~ ~ .. .. .. ~ .. ~ M ~ .. '""" .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,;

"" ;;; ~ ~ ~ ~ 0 ,n N ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ M ~ 'n N

~IN N N N N N N N N - N N N N N N N N N Nt:l. 0 .,; .,; .,; .,; .,; .,; .,; '" '" .,; .,; '" .,; '" .,; '" '" '" '" '"~

C~

'" N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N.;: ,., N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N~

~ N N N N N N N N N N N c:! N N N N N N N>- - - -:;;

~ '"

Page 162: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Nemer Item instrumen3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 y yA2

4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 2 2 1 109 11881

4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 119 14161

3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 2 3 2 3 3 1 2 4 1 2 1 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 100 10000

4 3 4 4 1 4 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 3 104 10816

4 4 4 3 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 3 2 77 5929

3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 2 3 3 1 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 113 12769

4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 2 3 3 3 1 2 4 4 3 2 2 4 .3 4 3 4 3 3 3 1 108 11664

4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 2 3 3 1 2 4 4 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 3 1 107 11449

3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 118 13924

3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 115 13225

4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 4 1 3 4 2 101 10201

4 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 115 13225

3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 90 8100

3 4 3 2 4 2 3 1 2 2 1 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 2 3 2 3 2 4 2 97 9409

3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 4 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 2 105 11025

3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 4 2 3 3 1 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 109 11881

3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 121 14641

4 4 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 4 2 4 4 4 1 2 4 2 3 3 2 2 2 99 9801

4 4 4 2 4 4 2 4 3 3 1 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 97 9409

2 4 1 3 4 3 2 3 3 1 1 1 2 2 2 1 4 1 2 2 4 4 2 2 1 1 4 1 4 1 3 4 2 85 7225

4 3 4 3 3 4 2 2 3 2 2 1 1 3 2 1 2 1 2 4 2 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 95 9025

3 1 4 2 4 4 3 3 2 2 ? 3 ? 3 3 3 2 2 2 1 4 3 2 3 3 -2 3 3 3 3 3 3 2 94 8836

4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 3 2 4 4 2 4 3 2 4 4 1 4 4 2 3 3 3 3 4 1 4 4 1 110 12100

1 2 2 2 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 1 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 1 3 3 103 10609

2 4 4 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 88 7744

4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 3 2 3 3 1 2 4 4 2 4 4 1 3 1 4 4 3 1 4 4 109 11881

1 4 4 3 4 4 4 3 2 2 1 1 1 4 1 1 1 2 1 4 1 3 2 3 2 4 2 1 2 3 1 2 1 83 6889

4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 114 12996

4 3 3 3 4 3 3 4 3 1 1 3 2 4 3 4 2 -1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 92 8464

3 2 4 4 4 2 3 2 2 2 1 1 2 4 1 3 3 1 1 4 2 3 1 4 3 2 2 2 3 3 1 1 1 83 6889

99 100 105 95 108 102 91 88 97 67 63 80 83 101 66 81 81 41 80 105 82 96 80 89 86 87 86 88 96 77 84 90 72 3060 3161.oi

" " !> " " " ~ " " " " " " " " " " " " " " " ~ " " " ~ " " " " " "ex>

'" " " 0; '" ~ ~ :,. :,. '" '" '" '" ,-, :,. :,. " '"' '" '" ~ ~ '" '" '" ~ " '" '" :,.- '" ~ '" '" '" ~ ~ '" ~ " " " " - " " - " '" - ~ ~ '" " - ~ ~ '" " ~ ~ -z z z z z

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~z

~ ~ .~z

~ ..~ ~ ~ ~z z

~ ~ \~ ~Z

~ ~ ~..,

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ex>

~ c: c: c: c: ~ ~ ~ c: c: c: ~ ~ ~ ~ ~ c: ~ ~ ~ c: c: ~

c: ~ ~ ~ ~

" " " " " " " " c: " " "~

" " " " "~ c: " " " " c: " " "" " " " " " " " " "

Page 163: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 22Hasil Uji Coba Reliabililas Inslrumen Angket lVIolivasi Belajar

149

Resp Nomar Item instrumen

2 8 9 10 11 12 13 14 15 17 16 19 21 22 23 24 25 26 29 30 31 33 34 35 Y Y'2

1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 2 1 73 5329

2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 64 7056

3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 2 4 1 2 1 3 1 3 4 3 3 3 67 4469

4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 73 5329

5 4 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 47 2209

6 3 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 60 6400

7 4 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 1 74 5476

6 4 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 1 71 5041

9 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 79 6241

10 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 62 6724

11 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 2 66 462412 4 2 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 76 6064

13 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 56 3364

14 2 2 3 1 2 2 1 4 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2 61 3721

15 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 2 67 446916 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 73 532917 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 66 739616 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 4 2 4 2 3 2 2 2 64 4096

19 3 4 2 4 3 3 1 2 4 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 4 63 3969

20 4 3 2 3 3 1 1 1 2 2 1 4 2 2 4 4 2 1 4 1 4 3 4 2 60 3600

21 3 4 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2 4 61 3721

22 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 63 3969

23 4 2 2 3 4 2 3 2 4 2 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 1 74 547624 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 76 5776

25 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 60 3600

26 4 4 4 3 2 2 2 4 4 2 3 3 2 4 4 2 4 3 1 4 4 I 4 4 74 5476

27 4 4 4 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 2 4 2 1 2 1 2 1 49 2401

28 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 78 6084

29 3 3 3 4 3 1 1 3 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 60 3600

30 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 3 3 1 4 2 3 1 2 2 2 3 1 1 1 47 2209jumla 105 102 91 68 97 67 63 80 83 66 81 81 60 105 82 96 60 87 66 88 96 84 90 72 2050 143278

<• 0 0 0 0 0 0 0 ~ - 0 0 0 0 0 ~ 0 0 0 ~ 0 0 - 0 - '"~

"' '-' "' '" '" " '" " ;- "' ;- '" '" :.. '-' '" "' '" " " 0> " 0• 0; 0; ;;;" '" '" ~ ~ ~ ~ ~ '" ~ '" ~ '" '" 0 ~ '" '" ~ ~ '" ~ '" ;;;•

Page 164: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 23

Gambar Posisi Tempat Duduk Siswa Kelas VIII.?

ISO

PintuMasuk

PapanTulis

~~

lEI C5 103 C3 IB4 031

I F5 C2JI E5 B3 IH4 F4 IDS G4

I 1

m GI I

I F2 A2 I D4 CI IB5 D2 I E~IA4 Al IDl E2 I G5 B2

I IHI AS I1

m C4 1H2 I A3 F3 I I E4 H3 I

Page 165: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lembar Observasi Siswa

vitas Siswa Skor Kode SiswaAl A2 A3 A4 A5 Bl B2 B3 B4 B5 CI C2 C3 C4 C5 DI D2 D3 D4 D5

Idah berada di 1elas pada saatnasuki kelasIkan buku 1l dan alat tulislb pertanyaan 2mtang materi~ya

lb pertanyaan 2:ntang materiahashatikan guru 1

n mengeIjakan 2

akan soal 3,epatt materi I1

l pada guru 3matcri

1

akan soal-soal 2yang diberikan

akan pekeIjaan I

akan semua 2n rumahakan semua 3n rumah danbenar

nlah 24~

VI

Page 166: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

---~~ ---ritas Siswa Skor

El E2 E3 E4 E5 Fl F2 F3 F4 F5 Gl G2 G3 G4 G5 HI H2 H3 H4:dab berada di I~las pada saat~asuki kelaskan buku Idan alat tulisb pertanyaan 2ntang materilyab pertanyaan 2ntang materimas,atikan guru I

1 mengerjakan 2

Jean soal 3~pat

materi I

pada guru 3materi

tkail seal-seal 2'ang diberikan

tkan pekerjaan I

tkan semua 2,rumabtkan semua 3, rumab danbenarilah 24 -V1

IV

Page 167: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Lampiran 25

LEMBAR PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKU (SD)

I. SD dari perolehan nilai tes pendahuluan

SD = lIft 2

= P7,I5 = IJ 0614N 35 -V , 1,03

Ket: Jumlah siswa yang hadir = 35 orang

2. SD dari perolehan nilai tes siklus I

SD = )I ft2 = t 4,25 = ..)1196 = I 09

N 37 ' ,

Ket: Jumlah siswa yang hadir = 37 orang

3. SD dari nilai hasil konversi skor siswa pada siklus I

SD = )Ift2

= 30,9751 = ..)0794 = 089N 39 ' ,

Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang

4. SD dari perolehan nilai tes siklus II

SD = )Ift2

= 58,8925 = IJ510 I 23N 39 -yJ,JJV ,

Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang

5. SD dari nilai hasil konversi skor siswa pada siklus II

SD = )Ift2

= 47,8976 = IJ23 = I I IN 39 -y 1,L.J ,

Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang

6. SD dari perolehan nilai tes akhir

SD = )Ift2

= t 4,74 = ..)1147 = 1 07

N 39 ' ,

Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang

153

Page 168: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

154

KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA INDIVIDU

~~it;~-~---%0?;;:p- ,'/,,-,

Nama

No. Induk

Kelas V III 1-Pertemnanffanggal

No Aktivitas Siswa Skor 1- 'g. 1\1Il./q\ ''/,/o \'1/0

I Siswa sudah berada di dalam kelas I

pada saa! guru memasuki kelas V V V

2 Menyiapkan buku pelajaran dan I

alat tulis V v' \.0'

3 Menjawab pertanyaan guru tentang 2

materi sebelumnya V

4 Menjawab pertanyaan guru tentang 2V

materi yang dibahas

5 Memperhatikan guru IV v' V

6 Ke depan mengerjakan soal 2 V V7 Mengerjakan soal dengan cepat 3

V '/8 Mencata! materi pelajaran I V V V9 Bertanya pada guru tentang materi 3

pelajaran V

10 Mengerjakan soal-soal latihan yang 2

diberikan guru V \/ l.-

II Mengerjakan pekerjaan rumah IV \...,'"

12 Mengerjakan semua pekerjaan 2

rumah V V

13 Mengerjakan semua pekerjaan 3

rumah dan jawaban benar V

Jumlah 24 1\ Ii( Ig

Page 169: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

155

KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA KELOMPOK (SIKLUS II).~

: b hbruo.r\ 2CC7TanggalKelompok Pengarnat

Kelornpok yang diamati

Sub. Pokok Bahasan : M.e.(\l6~\.....e<;....iy:.a.Y\ Sw.1. -C,WL Cer\\:c< 0.') ('(\f;(\I1(1\H)Q\(UfIOo.L\\.. ?y\;\1it<JjO,c.>

Bcrilah h~nda (>I) scsuai dcngan aktivitas yang dilakukan!

Nilal: 70

No Aktivitas Yang Dilakukan **** *** ** 1*,I

1 Pembagian yang jelas-------

tugas antar Vanggota kelompok

2 Anggota kelompok saling bekerjaV

samar-:;--'

Dapat menyelesaikan tugas tepat0 v·waktu ---------

4 Langkah-langkah perhitungan

Ilengkap dan benar V

5 Penjelasan jawaban dapat Vdimengerti

6 Menjawab pertanyaan kelompoklain V

Jumlah skor llo-

Kctcrangan;* * * * : Sangat baik = 4* * * : Baik = 3* * : Cukup Baik = 2* : Kurang Baik = 1

Jumlah skor Nilai Ketua Kelompok21 - 24 90 (1)\...17- 20 80

\. ~13 - 16 709 - II GO ( N ",-c\C!."C\ <; "-\"\ )

Page 170: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

156

Pcrlanyaan untuk scluruh siswa sctclah pcnggunaan Karlu SkorPartisipasi Individll

Nama:.~?~\..~r~.~'::I.~t\ Kclas :.V.t.\\.-::1Q Jelaskan l11enurut pendapatl11u tentang penggunaan kartu skor partisipasi dalal11

belajar! Afa pengaruhnya terhadap kal11u? . ~a '4 PI a.. rt;:J)c\'1.~~ s.q,IA~ .. .1t;M?l!)0 ~?-~t~..s.1;-.os~ '.. .\e0 ~ ... .iX1~ Mr. fA ~.~ ~~I;\.'?I \f.\:'.\.\1 ..~ \21~ \~~.\ .

Dengan adanya kartu skor t~ebut apakah l11embuat kamu lebih rajin belajar?.....wmr.v.~~ .. ~?:l~\0 ..I.~j~!. .. :t?(\.ty : ..

Q Dengan menggunakan metode seperti ini apakah pelajaran matel11atika menjadilebih menyenangkan?

.... :. 'MeA' '( ... A"Ki ~ ....~ \' ..... ~.... ds\~"" MeMpl.i2!~·· ~a" a·············

••••••I¢~R~ ••~I~t~:\A0:\::.:>.?(~\0:::i~\i:::~W;W::M~0.?~f~:~::.::::...... Y: 1 , .

Q Apakah guru yang lainnya pemah menggunakan metode seperti ini

se.b~.I~~~.~a;JJ~4~ao·e.g~M:·~~h·d~\·~·~·0~~f-g~j·~~~~1··\(\·K.f'\ti6·· '2\'" 'w2lU" ~e\a>'" 'sly'::\" '1'''5'' '\2iil'i'" H4'2((c'" t ra:My',.···1.{5,.;;\ ~ ,( ..

Q Apa tujuan kamu mengerjakan soal ke depan, untuk mendapat nilai atauberupaya untuk bisa? Jelaskan!

Page 171: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

157

Q Apabila kalllu berupaya untuk bisa, apakah hal itu sudah terwujud?

:: .:::::::: :l:e(0.J\H \AA::::: :::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: :::

<.:c Apakah latihan-Iatihan soal sepcrti kelllarin dapat Illclllbantu kalllu dalalll

tllctll~hallli ~~a~raIS~~~hka~e(,{\21\'Ya(Y)\ d\\c.\l: c\e(Y)\ [email protected] .

G) Apakah kalllu Illerasa tertantang dan Illerasa bersaing dengan telllan-teman yanglain untuk Illendapatkan nilai yang terbaik? Jelaskan!

:::::1€:(\W.:Ot~M:::~~::J¥~0.~:::MZ\S~::SfM~:O:::P!~~:::s2j0:~::::.....:ilc\2Jk .

Q Apakah dengan penggunaan kartu skor Illembuat kamu lebih bersemangat

dal~e~A~~ate~a.R~a~Jela~~\i (\\t~\ (\ '2\.............................~ ~ .

Q Bagaimana menurutmu, apakah teman-teman kamu juga dapat menerima

llle~~~b~ajM:R~~~? Jel'$.i\! j~0'2l heMa/\ te M().f\ Ya f)~:::: \~\~:: :i.W~:::: ~~::: :~e.(Yi :2J;K.0.~I::: L:\~W~:(y)::: :~:e:(~j?t:R:::::::

Page 172: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

159

-.l- Apakah kamu bersungguh-sungguh bekerja membantu kelompokmu?

::::::::j~:;:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

..... Bagaiman menurutmu, apakah teman-temanmu juga dapat berdiskusi denganbaik?

:::::::::i~ :,::if.-;t;: :s;.;;~;~;.:: :'i.~r~; ;~~;\: 4i~0.~;:: :'P.~:\;::::::::::::::::::

...!- Jika kamu bekerja kelompok dengan baik, hal itu kamu lakukan karena inginmendapatkan skor atau karena sungguh-sungguh ingin bisa? Jelaskan!

::::: ~~:~ :~~:~~~~: :,::i0.C)\~:: ~!~c;:: :¥.>:~::: !~~~;::: ;.;,:~~~ r.~;:: ~:~ r::::::::......I,\.'}j.':l~ ~~.'q.~Yl~~ ':.'\q.\ .

Page 173: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

160

Format Penilaian/Pedoman Observasi Untuk Guru

NamaMateri

Pertemuan/Siklus ke: ITanggal

Berilah tanda (-Y) sesuai dengan hasil pengamatan!

No Hal PellilaianSkor

1 2 3 4I Keterampilan membuka pelajaran v

2 Keterampilan memberikan apersepsi v3 Keterampilan menyajikan materi v4 Penguasaan materi v5 Kualitas penjelasan materi v6 Keielasan tulisan di papan tulis v7 Ketepatan penggunaan metode v8 Penguasaan menggunakan metode . v9 Kelengkapan contoh soal v10 Interaksi dengan siswa vII Penguasaan ruangan dan pandangan mata v12 Gava mengaiar dan ekspresi waiah v13 Kontrol emosi v14 Volume dan nada berbicara v15 Teknik berbicara v16 Keterampilan bertanya v17 Keterampilan menjawab pertanyaan v18 Penggunaan media/alat peraga v19 Ketepatan penggunaan alat evaluasi v20 Keterampilan menutup pelaiaran v

Total skor

Keterangan:4 = Baik sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup baik, 1 = Kurang baik

Pengamat

Page 174: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

Format Penilaian/Pedoman Observasi Untuk Guru

161

NamaMateri

Perltemuan/Siklus ke : iiTanggal

Berilah tanda (-I) sesuai dengan hasH pengamatan!

No Hal PenilaianSkor

1 2 3 41 Keterampilan membuka pelaiaran V

2 Keterampilan memberikan apersepsi v'

3 Keteramoilan menvaiikan materi V

4 Penguasaan materi v5 Kualitas oenjelasan materi v6 Keielasan tulisan di papan tulis V7 Ketepatan penggunaan metode V

8 Penguasaan menggunakan metode v9 Kelengkapan contoh soal V

10 Interaksi dengan siswa v11 Penguasaan ruangan dan pandangan mata V12 Gava mengaiar dan ekspresi waiah v13 Kontrol emosi v14 Volume dan nada berbicara V15 Teknik berbicara v16 Keteramoilan bertanva v17 Keterampilan meniawab pertanyaan v18 Penggunaan media/alat peraga v19 Ketepatan penggunaan alat evaluasi V20 Keterampilan menutup pelaiaran V

Total skor

Keterangan:4 =Baik sekali, 3 =Baik, 2 =Cukup baik, 1 = Kurang baik

Pengamat

Page 175: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

162

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Euis Nurmalasari

NIM : 102017023984

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi :Upaya Meningkatkan Motivasi Bclajal" Matematika Mclalui

Pembel"ian Kartu Skor Pal"tisipasi Siswa (Perielitial1l Tindakan

Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)

No Judul dan Halaman Buku

I UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 BabII Pasal 3, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005),h.5

2 Wasti Soemanto, Psik%gi Pendidikan,Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 191,205,206,220

I

Pembimbing

II

3 Prof. DR. H. Aminuddin Rasyad, TeoriBe/ajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Uhamka Press, 2003), Cel. IV, h. 89, 92,93,96

4 Thurstan Hakim, Be/ajar Efektif, (Jakarta:Rineka Cipta, 200 I), h. 22, 23 •

5 Prof. DR. S. Nasution, M.A., DidaktikAsas-Asas Mengajar, (Jakarta: BurniAksara, 2000), Cel. II, h. 73, 77

6 Drs. Abdul Latif, Psik%gi Pendidikan,(Cirebon: Badan Penerbit FakultasTarbiyah lAIN Sunan Gunung Jati, 1996),h.41 •

7 Prof. Dr. Demar Hamalik, Proses Be/ajarMengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),r'a.f n l, 1 ~() 1 t:.f\ 1 t:t:. 1 £0

'~

1\~

I~

Page 176: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

163

8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1995), h. 666

9 Muhibbin Syah, M. Ed., PsikologiPendidikan Dengan PendekatanBaru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2002), Edisi Revisi, h.136, 137

-

-10 Drs. H. M. Alisuf Sabri, (Pengantar

Psikologi Umum dan Perkembangan,(Jakarta: Pedoman lImu Jaya, 1993), Cel.I, h. 13,129

~'~----

II Drs. H. M. Alisuf Sabri, (Psikologi ~.Pendidikan Berdasarkan KurikulumNasional lAIN Fakultas Tarbiyah,(Jakarta: Pedoman lImu Jaya, 1996), Cel.II, h. 86 b,

.f

/~-~

\d~

~

-~

1~

~

PsikologiRajawali,

13 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 33 '"

14 Sumadi Surya Brata,Pendidikan, (Jakarta: CV1989), Cet.IV, h. 85

12 Sudibyo Setyobroto, Psikologi SosialPendidikan, (Percetakan Solo: 2003), h.47

15 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar,(Jakarta: CV Rajawali Pers, 1991), Cel.II,h.214

17 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., PsikologiPendidikan, (Bandung: RemajaRosdakarya, 1996), Cel. XI, h. 71, 72

16 Abdul Rahman Shaleh, dkk, PsikologiSuatu PengantarDalam Perspektif Islam,(Jakarta: Kencana, 2004), h. 132-133 ,

18 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran,(Jakarta: Rineka Cipta, 1995). h. 11-12

Page 177: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

19 Tadjab, llrnu Jiwa Pendidikan, (Surabaya:Karya Abditama, 1994), Cet. I, h. 104 .

20 Dr. Suciati, dkk., Belajar danPembelajaran 2, (Jakarta: PusatPenerbitan Universitas Terbuka, 2002),Cet. III, h. 3.4

21 Drs. Erman Suherman AR., M. Pd., dick,Strategi Pembelajaran MaternatikaKonternporer, (Bandung: FP MIPA UPI,2003), h.l5 - 16

22 E. T. Ruseffendi, Pengajaran MaternatikaModeren Un/uk Orang Tua, Guru danSPG, (Bandung: Transito, 1980), Cet. I,Seri ke-5, h. 39

23 Suharsimi Ari Kunto, Dasar-DasarEvaluasi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 1997), h. 72, 79, 100, 109, 110,241

24 M. Dimyati Mahmud, PsikologiPendidikan, Suatu Pendekatan Terapan,(Yogyakarta: BPFE, 1990), h. 253 •

25 Prof. Dr. Rochiati Wiriaatmaja, MetodePenelitian Tindakan Kelas, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. II, h. 11

26 Tim Pelatih Proyek PGSM, PenelitianTindakan Kelas, (Depdikbud DirektoratJendral Pendidikan dan Kebudayaan:1999), h.6, 15

27 Prof. Suharsimi Arikunto, PenelitianTindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), Cet.II, h. 2,3,12

28 Prof. Suhardjono, Penelitian TindakanKelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet.II, h.75

164

-

,

-

Page 178: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

29 Prof. Suharsimi Arikunto, Prof.Suhardjono, Prof. Supardi, PenelitianTindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), Cel. II, h. 74

30 Dr. Suciati, dkk. Belajar danPembelajaran 2, (Jakarta: PusatPenerbitan Universitas Terbuka, 2002),Cel. III, h. 3.4

31 Dr. J. Lexy Moleong, M.A., MetodePenelitian Kualitataif, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2000), h. 178 •

Mengetahui

165

Pe

Dra. Zikri eni Iska M.PsiNIP. 150275290

Dra. Muhlisrarini. M. PdNIP. 150293220

Page 179: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KE(mRUAN

166

omor 95, Ciputat 15412, Indonesia

Telp. : (62.21) 1443328, 7401925. Fax. (62.21) 7443328

Email: [email protected]

NomorLamp.H a I

: ET/TL.02.11 X 12006: AbstraksilOutline: BIMBINGAN SKRIPSI

Kepada Yth.1. Ora. Zikri Neni Iska, M.\5i2. Ora MuklisrariniOosen Pembimbing SkripsiFakultas IImli Tarbiyah dan KeguruanU1N SyarifHidayatlillah Jakarta

Jakarta, 14 Oktober 2006

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Oengan ini diharapkan kesediaan Saudara lIntuk menjadi Pembimbing 1/11(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Euis Nurmalasari

NIM

Jurusan

: 102017023984

: Pendidikan Matematika

Semester : IX ( sembilan )

Judul skripsi :" Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar malematika MelaluiPemberian Karlll Skor Partisipasi Siswa ".

Judul tersebut telah disetujui oleh JUrLIsan yang bersangkutan pada tanggal 14Agustus 2006 dengan abstraksi/olltline sebagaimana terlampir.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktll 6 (enam) bulan, dan bisa diperpanjang lagi 6 (enam ) bulan berikutnya.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Tembusan:I. Oekan FITK2. Ketlla JlIrlisan ybs..

Page 180: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

DEPARTEMEN AGAMA 167UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULILAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

)mor 95. Ciputat lS412,lndonesia

Telp. ; (62~21) 7443328. 7401925. Fax. (62.21) 7443328

Email: [email protected]

NomorLamp.I-! a I

: ETffL.02.2/ XII2006: Ou/line/Proposal: Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.Kepala S.~·q). ~.~.~!'!\\i~.\j.

di-Tempat

Assalamu 'alaikum wr. wh.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Jakarta, 20 Nopember 2006

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Euis Nurmalasari

102017023984

Pendidikan Matematika

IX ( sembilan )

Judul skripsi : "Upaya meningkalkan motivasi belajar matematika melaluipemberian karlu skor parlisipasi siswa ".

adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolahyang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Alas perhatian dan banluan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Tembusan:I. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3. Mahasiswa yang bersangkutan.

Page 181: UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA

YAYASANlSLAMIYA.H.CIPI.ITA.TAkta Nomor 16. Tanggal11 Agustus1918Barik:BRldanBPDRek.21201

SEKOLAH MENENGAHiPERTAMA ISLAMfYAHSTATUS: TERAKREDITASI A

168

Alamat : )1. Klhajar Dewantara No.n Clputat. Telp. 7409814._-------'-----

SURAT i-\ETERANGANNomor : 091 /Ks. 02.00/05N/2007

Yang bertanda tangan di ba'Nah ini Kepala SMP Islamiyah Ciputat _TangNang Banten

1.Nama2. TempatlTgl.Lah.ir3. Jebelan4. Unit Karja5. A I a mat

Menerangkan bahw8 :

l.Nama2.NIM3. Fakultas4. Jurusal1IProgram5. Semesler6. Tahun akademik

: !'J1udalih, S.Ag.: Tangerang, 08 - 02 - 1965: Kepala Sekolah: SMP lslamiyah Ciputat

JI. Kihajar Dewantara No. 23 CiputatTip. 7409814

: Euis Nurmalasari: 102017023984: IImu Tarbiyah dan Kegurual'l: Pendldlkfln Matematlka: X (Sepuluh): 2006/2007

Bah'wa nama lersebut dialas lelah melaksanakan penelitial1 di sekolahkami dari 28 November 2006 sid 13 Februari 2007, datam rangkalugaspenyelesaian skripsi yang berjudlli "UPAYA rvlENINGKJ\TKANMOTIVASIBELAJAR MATEMATIKA MElALUI PEMBERIAN KARTU SKORPARTISIPASI SISVIIA" ( Peneliliar< Tindakf1n Kelas di SMP IslamiyahCipulal )

Demiklanlah surat keterangan inl kaml buat, agar dapat dlpergunakansebagaimana rr,estinya ..