9
Ultrasonografi Tiroid Sonografi merupakan salah satu pencitraan diagnostik untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, di mana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya.Pemeriksaan ini bersifat tidak invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Akhir-akhir ini pemeriksaan sonografi tiroid menjadi semakin popular dan berkembang terutama dengan dipergunakannya alat sonografi yang dilengkapi atau mempunyai daya resolusi tinggi. 14,16 Kelainan yang biasa didiagnosis dengan menggunakan sonografi antara lain, agenesis tiroid, hemiagenesis tiroid, disgenesis tiroid, Hashimotos Thyroiditis, hyperthyroidism, multinodular goiter, massa leher superfisial-lipoma, nodul tiroid malignan, nodul tiroid benigna, adenoma paratiroid dan kista pada kelenjar tiroid. Kelainan yang paling biasa ditemui adalah nodul kelenjar tiroid. Oleh karena sensitivitas sonografi yang sangat tinggi, nodul kelenjar tiroid yang sangat kecil dan tidak teraba dapat ditemui dengan mudah sewaktu pemeriksaan. 1 Terdapat tujuh peranan sonografi yang penting pada pemeriksaan tonjolan tiroid: 16 1. Dengan cepat dapat menentukan apakah tonjolan tersebut di dalam atau di luar tiroid. 2. Dengan cepat dan akurat dapat membedakan lesi kistik dari lesi solid. 3. Dengan lebih mudah dapat dikenali apakahtonjolan tersebut tunggal atau lebih dari satu.

USG Radio

Embed Size (px)

DESCRIPTION

USG Radio

Citation preview

Ultrasonografi Tiroid

Sonografi merupakan salah satu pencitraan diagnostik untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, di mana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya.Pemeriksaan ini bersifat tidak invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Akhir-akhir ini pemeriksaan sonografi tiroid menjadi semakin popular dan berkembang terutama dengan dipergunakannya alat sonografi yang dilengkapi atau mempunyai daya resolusi tinggi.14,16

Kelainan yang biasa didiagnosis dengan menggunakan sonografi antara lain, agenesis tiroid, hemiagenesis tiroid, disgenesis tiroid, Hashimotos Thyroiditis, hyperthyroidism, multinodular goiter, massa leher superfisial-lipoma, nodul tiroid malignan, nodul tiroid benigna, adenoma paratiroid dan kista pada kelenjar tiroid. Kelainan yang paling biasa ditemui adalah nodul kelenjar tiroid. Oleh karena sensitivitas sonografi yang sangat tinggi, nodul kelenjar tiroid yang sangat kecil dan tidak teraba dapat ditemui dengan mudah sewaktu pemeriksaan.1Terdapat tujuh peranan sonografi yang penting pada pemeriksaan tonjolan tiroid:161. Dengan cepat dapat menentukan apakah tonjolan tersebut di dalam atau di luar tiroid.

2. Dengan cepat dan akurat dapat membedakan lesi kistik dari lesi solid.

3. Dengan lebih mudah dapat dikenali apakahtonjolan tersebut tunggal atau lebih dari satu.

4. Dapat membantu penilaianrespon pengobatan pada terapi supresif.

5. Dapat membantu mencari keganasan tiroid pada metastasis yang tidakdiketahui tumor primernya.

6. Sebagai pemeriksaan penyaring terhadap golongan resiko tinggi untuk menemukan keganasan tiroid.7. Sebagai pengarah pada biopsi aspirasi tiroid.

Sonografi tiroid dilakukan dengan teknik yang mudah dengan alat yang disediakan.Persediaan pasien adalah dengan memakai pakaian yang nyaman.Pasien baring dalam posisi terlentang dan kepala diekstensi maksimal dengan diganjal bantal.Sebelum pemeriksaan, jelly dipakai pada alatnya supaya kontak dengan kulit dan transduser baik. Pemeriksaan dilakukan dengan posisi transduser yaitu transversal mulai dari pole bawah digeser ke pole atas dan kemudian dilakukan dengan posisi transduser longitudinal yaitu dimulai dari lateral ke medial.15,18

Gambar menunjukkan gambaran longitudinal dan transversal kelenjar tiroid

Pada gambaran normal sonografi, tiroid kelihatan terdiri dari dua lobus yaiutu kanan dan kiri yang dihubungkan dengan isthmus.Kelenjar tiroid dipisahkan dari kulit yang hiperekogenik hanya oleh lapisan otot tipis yang hipoekoik (sternohyoid, sternotiroid), yang menyusun dinding anterior tiroid.Kelenjar tiroid nampak sedikit lebih padat daripada struktur di sampingnya karena kandungan yodium dari tiroid itu sendiri.Ia memiliki gambaran homogen dengan penampilan seperti kaca yang mengkilap. Setiap lobus memiliki kontur bulat berbentuk halus dan tidak lebih dari 3 - 4 cm tingginya, 1 - 1,5 cm lebar, dan kedalaman 1 cm. 18Isthmus diidentifikasi dengan sangat baik, terletak di anterior trakea sebagai struktur yang homogen yang kira-kira 0,5 cm dan 2 - 3 mm kedalamannya. Lobus piramidal tidak terlihat, kecuali diperbesar secara signifikan.Otot-otot sekitarnya ekogenisitasnya lebih rendah daripada jaringan tiroid.Trakea berisi udara tidak mengirimkan sinyal sonografi dan hanya bagian anterior dari cincin tulang rawan memiliki gambaran yang jelas. Arteri karotis dan pembuluh darah lainnya memiliki gambaran echo-free kecuali jika terjadi kalsifikasi.17,18

Gamabar menunjukkan gambaran sonografi normal kelenjar tiroid

Volume lobus tiroid (dalam cm3) pada pemeriksaan sonografi dapat dihitung dengan menggunakan rumus. Dimana a = lebar, yaitu jarak antara dinding lateral dan medial lobus dalam sentimeter (cm), b = kedalaman, yaitu jarak antara dinding anterior dan posterior lobus dalam sentimeter (cm), dan c = panjang, yaitu jarak antara ujung teratas dan terbawah lobus pada potongan transversal (cm).18

Gambar menunjukkan bagian-bagian tiroid normal pada USG

Nodul tiroid dapat diidentifikasi dengan sonografi karena mereka dapat mengubah bentuk seragam atau pola echo kelenjar tiroid. Nodul tiroid mungkin besar atau kecil. Mereka mungkin mendistorsi/mengubah arsitektur tiroid di sekitarnya atau mungkin tinggal di dalam lobus dan akan mengganggu bentuk sebenarnya. Karaszewski, et al telah melaporkan bahawa prevalensi nodul tiroid yang dideteksi dari pemeriksaan sonografi adalah 14,8%. Teknik Doppler dapat menunjukkan vaskularisasi meningkat dalam nodul atau halo. Nodul bukan penyakit tunggal tetapi merupakan manifestasi penyakit yang berbeda termasuk adenoma, karsinoma, radang, kista, daerah fibrosis, daerah pembuluh darah, dan akumulasi koloid.14,17

Sonografi dengan lebih mudah dapat membedakan lesi tiroid tunggal dan lesi yang lebih dari satu.Hal ini sangat penting karena biasanya suatu keganasan itu terdiri dari lesi yang tunggal. Menurut beberapa penulis, jika secara pemeriksaan klinis teraba satu tonjolan di tiroid, maka sebanyak 40% akan ditemui lesi multiple pada pemeriksaan sonografi, demikian juga secara skintigrafi ditemui lesi tunggal, maka untuk 25-30% akan ditemui lesi multipel pada pemeriksaan sonografi16.

Gambar menunjukkan nodul tiroid yang malignan

Hashimatos thyroiditismerupakan salah satu penyebab umum goiter dan hypothyroidism.Meskipun sonografi secara luas digunakan untuk evaluasi nodul tiroid, penggunaanya dalam penyakit tiroid difus masih tetap terbatas. Suatu abnormalitas ditandai dengan rendahnya ekogenitas difus telah dilaporkan dalam diagnosis penyakit autoimun tiroid baru-baru ini. Menurut studi, hipoekogenitas tiroid sangat sugestif dalam diagnosis Hashimotos thyroiditis.Pertemuan lain yang turut mendukung diagnosis ialah, adanya area kecil ekopenik multipel yang tidak regular, area linear ekogenik dan ketidakteraturan perbatasan tiroid.19Dengan menggunakan transduser berfrekuensi 10MHz, resolusi yang optimum serta kualitas foto yang baik, nodul dan kista yang berukuran 3mm dapat dideteksi oleh sonografi tersebut.Selain sebagai alat mendeteksi nodul, sonografi juga dapat digunakan sebagai alat bagi memonitor perkembangan ukuran nodul, mengarah biopsi FNAB, serta membantu dalam melakukan aspirasi lesi kistik.Sonografi juga dapat membantu dalam mengevaluasi adanya rekuren dari kanker tiroid, termasuk derajat metastase sel-sel ganas melalui kelenjar getah bening di servikal. Pada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan sonografi tiroid didapatkan struma difusa hipervaskular tiroid bilateral sesuai gambaran Grave`s Disease dan kalsifikasi pole bawah dekstra.18

Gambar Hashimato Thyroiditis

.

Gambar hiperthyroidism

Akurasi Ultrasonografi Tiroid

Ultrasonografi sebagai pengarah pada biopsi aspirasi jarum halus, secara signifikan meningkatkan sensitivitas dan spesifitas daripada Si-BAJAH. Terutama pada nodul tiroid yang sulit di palpasi oleh karena ukurannya yang sangat kecil, letaknya yang lebih dalam dan pada kasus-kasus adanya perubahan kistik yang luas atau adanya fibrosis; dengan panduan USG maka jarum halus dapat diarahkan ke bagian yang solid untuk mendapatkan spesimen yang akurat. Angka sensitivitas, spesifitas, akurasi, nilai prediksi positif dan negatif untuk BAJAH dipandu USG. masing-masing sebesar 100%, 73%, 85%, 57.1% dan 100%.