12
Laporan Genetika Variasi Sifat Pada Kacang Merah Disusun oleh: 1. Muhamad Alifian F (4401412114) 2. Nur Khikmah Fitri (4401412113) 3. Rizki Amaliyah (4401412098) KELOMPOK 8 (CROSS OVER) PENDIDIKAN BIOLOGI ROMBEL 4 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Variasi sifat pada kacang merah.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Variasi sifat pada kacang merah.docx

Laporan Genetika

Variasi Sifat Pada Kacang Merah

Disusun oleh:

1. Muhamad Alifian F (4401412114)

2. Nur Khikmah Fitri (4401412113)

3. Rizki Amaliyah (4401412098)

KELOMPOK 8 (CROSS OVER)

PENDIDIKAN BIOLOGI ROMBEL 4

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 2: Variasi sifat pada kacang merah.docx

Variasi Sifat Pada Kacang Merah

A. Tujuan

1. Mengetahui adanya variasi sifat pada kacang merah

2. Mengetahui variasi ukuran panjang biji kacang merah

B. Permasalahan

1. Frekuensi tertinggi terdapat pada ukuran berapa? Dan ukuran berapa yang frekuensinya terendah?

2. Berapa ukuran rata-rata panjang kacang merah?

3. Selain variasi ukuran panjang, variasi sifat apa yang dapat saudara jumpai?

4. Kesimpulan apa yang dapat saudara ambil dari kegiatan ini?

C. Landasan TeoriVariabilitas adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau

populasi. Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasi keanekaraman organisme dalam satu spesies.

Variasi pada makhluk hidup sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Makhluk hidup disini dapat terdiri dari hewan maupun tumbuhan. Sebagai contoh beberapa biji kacang merah memiliki ukuran panjang yang berbeda, berat jenis yang berbeda, warna dan corak yang berbeda. Keadaan ini dapat di picu oleh faktor genotype dan atau factor lingkungan. Faktor genotipe menyebabkan variasi genotip karena berbagai mekanisme pewarisan sifat. Sedangkan factor lingkungan menyebabkan adanya variasi fenotipe yang dapat di lihat dengan mata telanjang. Namun variasi fenotipe ini tidak secara mutlak di pengaruhi oleh faktor lingkungan, karena faktor genetik juga ikut di dalamnya.

Faktor lingkungan seperti makanan, suhu, cahaya, kelembaban, curah hujan, derajad keasaman (pH) bersama faktor keturunan (gen) sangat berpengaruh terhadap fenotip. Fenotip merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungan. Jika mengamati sifat-sifat yang ada pada makhluk hidup, baik itu hewan, tumbuhan, atau manusia akan terlihat persamaan dan perbedaan. Hal ini terjadi karena genotip yang dimiliki individu berbeda, adanya gen yang bersifat dominan dan resesif, adanya penetrasi dan ekspresifitas, adanya rekombinasi gen dan lainnya. Keanekaragaman sifat genetik ini sangat penting karena tanpa adanya variasi sifat pada makhluk hidup, ilmu genetika tidak mungkin berkembang. Berbagai pola pewarisan sifat dapat ditemukan dan diketahui karena adanya variasi sifat pada makhluk hidup.

Page 3: Variasi sifat pada kacang merah.docx

Keanekaraman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan variasi gen, sefat, dan ekosistem disuatu daerah. Ada dua faktor penyebab terjadinya keanekaragaman hayati, yaitu faktor gen dan faktor luar. Faktor genetik cenderung stabil/konstan pengaruhnya terhadap morfologi organisme.

Varisai genetik dalam populasi merupakan gambaran dari adanya perbedaan respon individu-individu terhadap lingkungan. Perbedaan respon yang ditunjukkan merupakan bahan dasar dari perubahan adaptif. Suatu populasi terdiri atas beberapa individuyang serupa. Pada populasi tumbuhan dapat kita lihat dengan mudah adanya perbedaan-perbedaan pada sifat tanaman.

Menurut tolak ukurnya variasi dapat dibagi:

1. Variasi yang bersifat kuantitatif seperti tinggi, berat, jumlah dan segainya serta bersifat kumulatif (kontinu)

2. Variasi yang bersifat kualitatif seperti golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk, permukaan, dsb. dan bersifat diskontinu

Kacang merah merupakan contoh yang baik dipakai untuk mengetahui variabilitas pada makhluk hidup, khususnya tumbuhan. Genetika memberikan pada kita sarana untuk dapat mengerti asal-usul variabilitas yang diwariskan dalam suatu populasi. Proses reproduksi seksual menciptakan kombinasi gen dan genotip baru, akibatnya muncul fenotipe atau varian baru didalam populasi. Kombinasi gen baru ini terjadi melalui 3 cara : (1) saat pembentukan gamet (pada tumbuhan pembentukan spora), pindah silang (crossing over) dan kromosom homolog pada waktu meiosis menghasilkan kombinasi gen baru. (2) pada waktu metaphase dari meiosis, peranekaan secara acak dari kromosom homolog akan menyebabkan penyusunan kembali lebih lanjut gen-gen yang diwariskan dari parental individu tersebut. (3) penyatuan gamet-gamet dari individu yang secara genetik berbeda, tangkar luar, juga menampakan sumber variabilitas karena gen-gen tertua sling berinteraksi sehingga menghasilkan fenotipe baru, yaitu individu baru yang unik.

D. Alat dan Bahan

1. Biji kacang merah 100 biji

2. Penggaris

Page 4: Variasi sifat pada kacang merah.docx

E. Cara Kerja

F. Hasil PengamatanUkuran kacang yang pendek : 1 cm; 1 cm,1 cm; 1 cm; 1 cm; 1,1 cm

Ukuran kacang yang panjanng : 1,3 cm; 1,4 cm; 1,3 cm; 1,3 cm; 1,4 cm

Range (R) = b – a = 1,4 cm – 1 cm = 0,4 cm =4mm

K = 3,3 log N

= 3,3 log 100 = 6,6

I= RK−1

1 Mengambil 5 kacang yang terlihat paling panjang dan 5 biji yang terlihat paling panjang

2 Mengukur pajang kesepuluh kacang tersebut dan mencatat panjangnya

3Menentukan range panjang kacang, dengan mengurangi ukuran terpanjang dengan yang pendek.

R (range) = b (terpanjang) – a (terpendek)

4 Menentukan kelompok dari 100 kacang, dengan rumus K = 3,3 log N (banyaknya biji kacang)

5 Menentukan interval antarkelompok I =

6 Membuat table distribusi frekuensi

7 Menggukur panjang ke 100 biji, dan mencatat panjangnya

8 Membuat histogram variabilitas kacang merah

Page 5: Variasi sifat pada kacang merah.docx

I= 46,6−1

I= 45,6

I=0,7

Tabel distribusi ukuran panjang kacang merah.

No Kelompok Ukuran (mm) Tally f X F(x)1 I 10 – 10,6 IIII 4 10,3 41,22 II 10,7 – 11,3 IIIII IIIII II 12 11 1323 II 11,4 – 12,00 IIIII IIIII IIIII IIIII 20 11,7 2344 IV 12,10 – 12,7 IIIII IIIII IIIII III 18 12,4 223,45 V 12,8 – 13,4 IIIII IIIII IIIII IIIII 20 13,1 2626 VI 13,5 – 14,1 IIIII IIIII IIIII IIIII II 22 13,8 303,67 VII 14,2 – 14,8 IIII 4 14,5 58

10-10,6 10,7-11,3 11,4-12 12,1-12,7 12,8-13,4 13,5-14,1 14,2-14,80

5

10

15

20

25

Ukuran (mm)

Fre

ku

ensi

Page 6: Variasi sifat pada kacang merah.docx

G. Pembahasan

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui adanya variasi sifat pada kacang merah dan mengetahui variasi ukuran panjang biji kacang merah. Berdasarkan data yang diperoleh 7 kelompok kelas. Tetapi dalam mengukur panjang biji kacang merah mungkin kurang akurat karena keterbatasan alat yang hanya menggunakan penggaris bukan jangka sorong.

Perbedaan ukuran yang diperoleh pada 100 biji kacang merah, dikarenakan faktor dari luar (lingkungan) dan bisa juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam (gen). Untuk faktor dari luar yaitu seperti suhu, cahaya, kelembaban, curah hujan, pH, dan lain-lain. Sedangkan peran gen dalam mempengaruhi variasi makhluk hidup adalah karena sifat gen yang berbeda-beda. Gen yang berbeda dapat bersifat dominan, resesif, penetrasi, ekspresivitas, dan lain sebagainya.

Variasi sifat pada biji kacang merah yang diamati pada praktikum kali ini adalah panjang ukuran, namun variasi sifat biji kacang merah tidak hanya pada ukurannya saja. Variasi tersebut dapat berupa variasi corak warna, bentuk biji merah, dan lain sebagainya. Panjang ukuran biji kacang merah yang diperoleh dari hasil pengukuran, yaitu biji terpanjang adalah 1,4 cm dan terpendek adalah 1 cm.

Rata-rata panjang biji kacang merah dapat diketahui melalui rumus ∑ fX

N

∑ fX

N=

1254,2mm100

=12,542mm

Jadi panjang rata-rata biji kacang merah sebesar 12,542 mm. Pada biji kacang merah yang kelompok kami ukur terdapat berbagai variasi ukuran. Untuk jumlah ukuran terbanyak dengan panjang kisaran 13,5mm – 14,1mm sebanyak 22 butir. Untuk ukuran panjang biji yang paling sedikit ditemukan pada kisaran panjang 10mm – 10,6mm dan 14,2mm – 14,8mm sebanyak 4 butir biji kacang merah.

Sedangkan variasi lainnya yang terlihat dari segi corak dan warna yang berbeda-beda. Variasi corak warna yang terlihat ada yang berwarna merah-coklat, merah hati, merah dan merah muda. Tetapi variasi warna yang terlihat paling banyak yaitu biji kacang berwarna merah-coklat.

Alasan mengapa dipakainya biji kacang merah pada praktikum ini dikarenakan pada bijio kacang-kacangan yang lain belum tentu mempunyai banyak variasi. Alasan yang lain adalah biji kacang merah mempunyai ukuran yang lebih besar daripada biji kacang yang lain, sehingga mempermudah praktikan dalam mengamati variasi ukuran panjang biji.

Terjadi varietas dikarenakan beberapa pasangan gen yang efek-efeknya digabung bersama atau lebih dikenal dengan pewarisan pilogenik. Hal ini diperkuat dengan teori bahwa apabila ada dua tipe ekstrim disilangkan maka keturunannya

Page 7: Variasi sifat pada kacang merah.docx

bersifat intermediet juga. Apabila tipe intermediet tersebut disilangkan maka akan didapatkan hasil beberapa tipe ekstrim dan persilangan acak (Campbell, 2002:229). Apabila dalam populasi besar akan mendapatkan kisaran luas tipe-tipe terbesar dalam kisaran tengah dan jumlah terkecil pada ekstrimnya.

Keanekaragaman genetik dalam suatu populasi disebabkan oleh fisiologis dan morfologi dari keanekaragaman biologi. Reproduksi akan menimbulkan suatu keanekaragaman genetik pada populasi. Setiap perubahan pada sifat reproduksi baik karena kerusakan lingkungan, perbaikan, budidaya tanaman, mengarah pada perbaikan kultural akan menyebabkan keragaman dan populasi.

H. KesimpulanDari pembahasan yang telah kelompok kami paparkan, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Dari 100 biji kacang merah yang diamati, terdapat berbagai variasi diantaranya adalah variasi ukuran panjang, corak warna, dan bentuk.

2. Perbedaan variasi dipengaruhi oleh faktor dari dalam (gen) dan faktor luar (pengaruh lingkungan) seperti makanan, suhu, cahaya, kelembaban, curah hujan, dan derajad keasaman pH

3. Variasi ukuran panjang biji kacang merah adalah dari 10 mm sampai 14 mm dengan ukuran yang paling banyak ditemukan pada kisaran 13,5 mm – 14,1 mm sebanyak 22 butir, dan ukuran panjang biji yang paling sedikit ditemukan pada kisaran panjang 10 mm – 10,6 mm dan 14,2 mm – 14,8 mm sebanyak 4 butir biji kacang merah.

4. Rata-rata panjang biji kacang merah adalah 12,542 milimeter

I. Daftar Pustaka

Apandi Muchida.1997. Dasar Genetika Edisi Kedua. Erlangga : Jakarta

Campbell,Reece Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta

Kimball, J.W. 1998. Biologi Edisi Kelima. Erlangga : Jakarta

Widianti, Tuti dan Noor Aini H. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Jurusan Biologi FMIPA Unnes : Semarang

Yatim, Wildan. 1995. Genetika. Torsito : Bandung

Page 8: Variasi sifat pada kacang merah.docx

Permasalahan

1. Frekuensi tertinggi terdapat pada ukuran berapa? Dan ukuran berapa yang frekuensinya terendah?Jawab : Frekuensi tertinggi pada ukuran 13,5 mm – 14,1 mm

Frekuensi tertinggi pada ukuran 10 mm – 10,6 mm dan 14,2 mm – 14,8 mm

5. Berapa ukuran rata-rata panjang kacang merah?

Jawab : ukuran rata-rata panjang kacang merah adalah 12,542 mm

6. Selain variasi ukuran panjang, variasi sifat apa yang dapat saudara jumpai?

Jawab: Variasi sifat selain panjang dapat berupa variasi corak warna, bentuk biji merah, dan lain sebagainya.

7. Kesimpulan apa yang dapat saudara ambil dari kegiatan ini?

Jawab :

1. Dari 100 biji kacang merah yang diamati, terdapat berbagai variasi diantaranya adalah variasi ukuran panjang, corak warna, dan bentuk.

2. Perbedaan variasi dipengaruhi oleh faktor dari dalam (gen) dan faktor luar (pengaruh lingkungan) seperti makanan, suhu, cahaya, kelembaban, curah hujan, dan derajad keasaman pH

3. Variasi ukuran panjang biji kacang merah adalah dari 10 mm sampai 14 mm dengan ukuran yang paling banyak ditemukan pada kisaran 13,5 mm – 14,1 mm sebanyak 22 butir, dan ukuran panjang biji yang paling sedikit ditemukan pada kisaran panjang 10 mm – 10,6 mm dan 14,2 mm – 14,8 mm sebanyak 4 butir biji kacang merah.

4. Rata-rata panjang biji kacang merah adalah 12,542 milimeter