Upload
kartikaningtyas-kusumastuti
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
1/91
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU VCD DAN MODUL
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POSTPARTUMDI BANGSAL ANGGREK 2 RSUP DR. SARDJITO
Skripsi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Gadjah Mada
Disusun Oleh :
RAFIKA DORA WIJAYA04/174842/KU/11002
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
MEI, 2008
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
2/91
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU VCD DAN MODUL
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POSTPARTUMDI BANGSAL ANGGREK 2 RSUP DR. SARDJITO
Diajukan oleh :
RAFIKA DORA WIJAYA04/174842/KU/11002
Telah diujikan dan diseminarkan
pada tanggal : 23 Mei 2008
Penguji I
dr. Gandes Retno R, M.Med.Ed.,Ph.DNIP. 132 207 270
Penguji II
Wenny Artanty N,S.Kep.Ns.,M.Kes
Penguji III
Widyawati, S.Kp.,M.KesNIP. 132 302 905
Mengetahui,
Dekanu.b. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M. Med.Sc, Ph.DNIP. 131 860 994
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
3/91
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU VCD DAN MODUL
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POSTPARTUM DI BANGSALANGGREK 2 RSUP. DR. SARDJITO
INTISARI
Latar Belakang : Periode postpartum merupakan masa yang penting untukmegadopsi peran ibu dan rentan terhadap kematian. Delapan puluh persenkematian maternal merupakan akibat kenaikan komplikasi selama kehamilan,
persalinan dan setelah melahirkan. Mengingat pentingnya adaptasi pada masa inimaka perawat diharapkan bisa menyediakan pelayanan keperawatan dengan
memberikan pengetahuan tentang perawatan ibu dan bayi kepada ibu postpartum.Salah satu media yang memberikan berbagai kelebihan adalah VCD dan Modul.
Media bantu VCD dan Modul ini diharapan dapat menjadi sarana pembelajaranuntuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan pada ibu
postpartum.
Tujuan : Untuk memperoleh informasi tentang tingkat pengetahuanperawat/ bidan tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum sebelum dansetelah mendapat pelatihan dengan menggunakan media bantu VCD dan modul.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian preeksperimental dengandesain one group pre test post test design. Sampel penelitian terdiri dari 11 orang
perawat/bidan di bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito. Sampel dipilih denganmetode total sampling. Pre test dilakukan sebelum pemutaran VCD dan
pembagian Modul, kemudian post test dilakukan untuk mengukur tingkat
pengetahuan dilakukan setelah pelatihan. Setelah dilakukan pengisian kuesionertingkat pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum selanjutnya
dilakukan cross check dengan melakukan wawancara responden. Data hasilpenelitian ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan metode persentase danpaired- simple t-test, dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.Hasil : Pelatihan tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan
menggunakan media bantu VCD dan modul dapat meningkatkan skorpengetahuan, akan tetapi hasilnya tidak bermakna. Pada topik masalah menyusui,afterpain, perineum, perkemihan, eliminasi fekal, hemoroid dan pengetahuan
perawatan di rumah terdapat peningkatan skor tingkat pengetahuan, sedangkanpada topik masalah nyeri punggung, kelelahan dan psikologis terdapat penurunan
skor tingkat pengtahuan. Hasil skor tingkat pengetahuan perawat/ bidan sebelumdiberikan pelatihan sudah baik sekali dan tetap sangat baik setelah diberikan
pelatihan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan media bantu VCD dan
modul.Kesimpulan : Pelatihan tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan
menggunakan media bantu VCD dan modul dapat meningkatkan skorpengetahuan, akan tetapi hasinya tidak bermakna.
Kata kunci: Postpartum, VCD, modul, pengetahuan, asuhan keperawatan, media
bantu
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
4/91
EFFECT OF USE OF VCD AND MODUL TO KNOWLEDGE OF NURSES
ABOUT NURSING CARE OF POSTPARTUM MOTHER AT ANGGREK 2
WARD OF DR. SARDJITO HOSPITAL
ABSTRACT
Background: Postpartum period is a crucial time for the adoption of mothersrole and for maternal mortality. Eighty percent of maternal mortality is caused by
complications during pregnancy, childbirth, and postpartum. Considering theimportance of adaptation during this period, nurses are expected to be able to give
nursing service by providing knowledge about mother and child care topostpartum mothers. Media which give some advantages are VCD and module.These media can become learning resources to improve knowledge of nurses
about nursing care for postpartum mothers.
Objective: To identify increase of knowledge of nurses/midwives about nursing
care for postpartum mothers before and after training using VCD and modulelearning aids.
Method: The study was pre-experimental with one group pre-test and post-testdesign. Samples consisted of totally taken 11 nurses/ midwives at Anggrek 2 ward
of Dr. Sardjto hospital. Pre test was carried out before the playing of VCD anddistribution of module. Next, post test was carried out to assess knowledge after
training. After the filling in of questionnaire on knowledge about nursing care forpostpartum mothers crosscheck was made through interview with respondents.The result of study was analyzed descriptively and quantitatively using percentage
and simple paired t-test and presented in frequency distribution table.
Result: Training on nursing care for postpartum mothers using VCD modulelearning aids could improve score of knowledge but the result was insignificant.In topics on breastfeeding, after pain, perineum, bladder, fecal elimination,
hemorrhage and knowledge on home nursing there was increase of score ofknowledge, whereas in topics on back pain, fatigue and psychology there was
decrease of score of knowledge. Score of knowledge of nurses/ midwivesbefore training was very good and remained very good after training on nursingcare for postpartum mothers using VCD and module
Conclusion: Training on nursing care for postpartum mothers using VCD and
module could increase score of knowledge, however the result was in significant.
Keyword:postpartum, VCD, module, knowledge, nursing care, learning aids.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
5/91
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Taala, Ar Rohman tempat bergantung segala makhluk.
Sungguh anugerah yang indah sekali sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media Bantu VCD dan Modul
terhadap Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan Keperawatan pada
Ibu Postpartum di Bangsal Anggrek 2 RSUP. Dr. Sardjito. Shalawat dan
salam semoga tercurah lepada Rasulullah, uswah, teladan sekaligus guru besar
yang menggores sejarah dan menjadi pedoman bagi setiap pengikutnya. Tak lupa
rasa terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. dr. Hardiyanto Soebono, Sp.KK (K), selaku dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada
2. Ibu Lely Lusmilasari, SKp., M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
3. Ibu Gandes Retno Rahayu M.Med.Ed.,Ph.D selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan dorongan, semangat, arahan dan bimbingan kepada
penulis
4. Ibu Wenny Artanty Nisma, S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing II yang
telah banyak memberi masukan, saran, bimbingan dan motivasi kepada
penulis
5. Bapak Widyawati, SKp., M.Kes selaku penguji yang telah memberikan
masukan dan saran untuk penulis
6. Kepala ruang Bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito atas bantuannya selama
penulis melakukan penelitian
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
6/91
7. Kepada seluruh perawat di bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito atas semua
bantuan, bimbingan dan kesediaannya selama penulis melakukan penelitian
8. Papa, Ibu, Kakak (Rifky Dora Wijayati) , my family yang senantiasa
mensupport, memberikan kasih sayang, second opinin dan inspirasi yang
tidak ternilai harganya.
9. Teman-teman tercinta di Wisma Sagan GK V no 965 A (Mba Diy, Andien,
Tita, Yenot, Evie, Mba Vivie, Hilde, Upik, Puput dan Najwa) terima kasih
atas semua dukungan, ketenangan dan bantuannya sampai saat ini
10.Rekan-rekan sejawat di PSIK 2004 yang telah memberikan pertimbangan,
saran dan dukungan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini
11.Ukhti wa akhifillah (Ijul, Neetha, Mira, Erlin, Ita, Laili, Wur, Mita, Arum,
Mba Irul, Galuh, Akhid, Bangun, Eri, Sony, dan Arif), terimakasih atas
bantuan, dukungan dan persahabatan yang kalian berikan selama ini.
12.Rekan-rekan HIMIKA PSIK FK UGM yang turut memberiku inspirasi.
13.Adik-adikku (Vivie, Endah, Asih Pamularsih, Indar, Melin, Linda, Ikmi,
Trisna, Ria, Ayu, Diah, Inna, OI, Anjas, Yuliasih) yang senantiasa membuat
letih terkurangi.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, penulis menanti kritik, saran dari
pembaca sekalian. semoga skripsi ini memberi manfaat bagi penulis maupun
pembaca, aamiin.
Yogyakarta, 24 Juni 2008
Penulis
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
7/91
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teruntuk Papa Abdul Hannan dan Ibu Siti Aisyahuntuk dua insan di dunia yang setia
memupuk kasih sayang buat ade tercinta
Teruntuk Kakak Rifky Dora Wijayatiuntuk cinta tulus dari seorang kakak pada ade tersayang
Teruntuk teman-temanku PSIKOPAT, HIMIKA, KaLam,Jamaah Shalahuddin, Tahsin Qiroati , my Luvly sist in circle
untuk keakraban, persahabatan, pelajaran, hikmah, dan ikatan ukhuwwah smoga kalian mengerti
betapa sayangnya aku terhadap kalian.
Teruntuk Sohib yang tak kulupa dalam doakuMelyza, Nita, Wurry, Mita, Arum, Mira, Galuh, Ning-ning, Arcell, Ita, mba Bheti,
mba Fatma, mba Dewi, mba Diyah, Tika,
Diy, Yulia, Diana, May_may, Herfis, Rina,Neni, Resty, Indah Ayu, Indah Wulan,
Akhid, Bangun, Eri, Soni, Muji, Heru, Ipung, Huda _banyak buangetz yw_
Teruntuk guru-guru TK, SD, SMP, SMU dan
dosen-dosen PSIK FK UGMyang tak pernah lelah mencurahkan ilmunya,
jazzakumullohu khoiron katsiro
Teruntuk Bapak-Ibu Marsudiyang sudi menjadi orangtuaku slama di kota perjuangan ini, smoga selalu sehat, dinaungi kasih
sayang Alloh, dianugerahi kebahagiaan
dalam setiap langkahnya.
Teruntuk tetangga my sweet y r oom
mba Diy, Tita, Andhin, Yenot, Najwa, Evi, Hilde, mba Vivi, Puput, Upik,yang memberiku senyuman lembut, pesan moral,
keceriaan, dan sinar yang tak kunjung padam_aku merindukanmu_
Teruntuk saudara lama yang tetap dihatiRachma, Nana, mba Phay, Opink, Uzi, Fenny, Dina, Dita, dek Cris, Muniroh, Restu, Ifa, Hani,
Rima, Otto, Hayyin, Diani,
Fitri, Sita, Nurul, Elly, Uphit,Arqom, Bimo, Arif, Zam, Aris, Amnan, Iqbal, Niko, Reza, Arga, Ade, Foni, Jati, Argi, Yudi,
Firda, Heri, Jatmiko, Adhi, Siswo, Nofan, Lutfi
terima kasih telah mewarnai hidupku selama ini
Teruntuk almarhumahSiswa Septiarina Rahayu dan mba Fitri,
semangat kalian akan terus ada di qolbu ini
Teruntuk ade-adeqVivie, Ikmi, OI, Inna, Indar, Endah, Asih Pamularsih,
Yuliasih, Melin, Ria, Trisna, Ayu, Diah, Anjas,
tetap semangat belajar ya......
Dengan segala kerendahan hati kuucapkan Syukur kepada Ar Rohman,
Ar Rohim, Allohu Robbi hanya kepada Mu kubersandar dan hanya kepada Mu kuserahkan hidup
dan matiku, jadikan kami hamba yang pandai bersyukur, tetapkanlah iman ini dan izinkanaku jadi salah satu penghuni syurgaMu
Aamiin_
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
8/91
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... iiINTISARI..................................................................................................................... iiiABSTRACT..................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................vPERSEMBAHAN ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viiiDAFTAR TABEL..........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................xiDAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xiiBAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 8
BAB II: TINJAUAN PUSTAKAA. Telaah Pustaka .................................................................................. 11
1. Pengertian pendidikan kesehatan .............................................. 112. Peran perawat dalam pendidikan kesehatan .................................. 133. Tujuan pendidikan kesehatan .......................................................... 134. Maksud, manfaat dan sasaran pendidikan pasien ...................... 135. Media pendidikan kesehatan .......................................................... 146. Multimedia .................................................................................. 15
7. Modul .............................................................................................. 188. Pengetahuan .................................................................................. 18
9. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan .................................. 2210.Asuhan keperawatan ...................................................................... 2311.Tujuan asuhan keperawatan pada ibu postpartum ....................... 25
12.Postpartum ................................................................................... 26B. Landasan Teori ................................................................................... 32
C. Kerangka Teori ................................................................................... 33D. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 33E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 34
BAB III: METODE PENELITIANA. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 35
B. Subjek Penelitian .................................................................................. 36C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 37D. Variabel Penelitian ...................................................................... 37
E. Definisi Operasional ...................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 38
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
9/91
G. Uji Validitas .................................................................................. 39
H. Uji Reliabilitas .................................................................................. 40
I. Jalannya Penelitian ...................................................................... 41J. Analisis Data .................................................................................. 44
K. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 45L. Hambatan Penelitian ............................................................................ 46
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 47B. Karakteristik Responden ..................................................................... 47
C. Pengetahuan Responden tentang Asuhan Keperawatan pada IbuPostpartum ........................................................................................ 49
D. Pengetahuan Responden Per Topik ................................................... 56E. Pengetahuan Responden tentang Asuhan Keperawatan pada Ibu
Postpartum Tiap Aspek Pertanyaan .................................................. 61BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 67
B. Saran ..................................................................................................... 68DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 69LAMPIRAN .......................................................................................................... 74
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
10/91
DAFTAR TABEL
Tabel 1. : Kisi-kisi Pertanyaan Pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan
Ibu Postpartum
Tabel 2. : Kegiatan Pelatihan Asuhan Keperawtan pada Ibu Postpartum
Tabel 3. : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja, Pendidikan,
Usia dan Keikutsertaan Pelatihan pada Perawat Bangsal Anggrek2
RSUP Dr. Sardjito.
Tabel 4. : Daftar Nilai Pre test dan Post test Peserta Pelatihan Asuhan
Keperawatan pada ibu Postpartum.
Tabel 5. : Daftar Nilai Pre test dan Post test Peserta Pelatihan Asuhan
Keperawatan pada ibu Postpartum Tiap Aspek
Tabel 6 : Daftar Nilai Pre test dan Post test Peserta Pelatihan Asuhan
Keperawatan pada ibu Postpartum Berdasarkan Item Pertanyaan.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
11/91
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. : Proses Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Gambar 2. : Kerangka Konsep Penelitian
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
12/91
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Permohonan sebagai Responden
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Data Diri Responden
Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Alat Ukur Pengetahuan tentang Asuhan
Keperawatan pada Ibu Postpartum
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
13/91
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Angka Kematian Ibu berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan
ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama
untuk ibu hamil, melahirkan dan masa nifas (Permata, 2002). Derajat kesehatan
penduduk secara optimal dapat pula diukur dengan indikator antara lain angka
kematian ibu, angka kematian bayi, dan tingkat kesuburan penduduk yang sangat
erat kaitannya dengan pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB
(Keluarga Berencana) (Ambarwati, 2006).
Berdasarkan data WHO (1999) sekitar 80 % kematian maternal merupakan
akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan setelah
melahirkan (Yulianto, 2004). Di dunia, setiap menit seorang perempuan
meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan persalinan. Di
Indonesia, dua orang ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan
nifas (Universitas Indonesia, 2005). Berdasarkan SKRT (2003), Angka Kematian
Ibu (AKI) Indonesia mencapai 307/ 100.000 kelahiran hidup, hal ini berbeda
sekali dengan Singapura yang berhasil menekan angka kematian ibu menjadi 6 per
seratus ribu kelahiran hidup saja (Depkes, 1998). Data lain menyebutkan bahwa
AKI di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-
negara anggota ASEAN. Risiko kematian ibu karena melahirkan di Indonesia
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
14/91
adalah 1 dari 65, sedangkan di Thailand menunjukkan angka 1 dari 1.100
(Bappenas, 2007).
Dalam menanggulangi hal tersebut, berbagai usaha untuk menurunkan AKI
telah dilakukan, diantaranya: 1) Program safe motherhood (1998); 2) Gerakan
Sayang Ibu (1996); 3) Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman/ Making
Pragnancy Saver (MPS) dan 4) Kerjasama POGI, IDAI, IDI, dan Depkes 2002
oleh yayasan Bina Pustaka yang menerbitkan Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Berbagai program itu telah dilaksanakan akan
tetapi pada kenyataannya AKI baru bisa diturunkan menjadi 307/ 100.000 pada
tahun 2003. Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa angka tersebut
mengalami penurunan lagi menjadi 290,8 per seratus ribu kelahiran hidup pada
tahun 2005 (Jakir, 2006).
Pada tahun 2003 angka kematian ibu di Yogyakarta mencapai 110/100.000
kelahiran hidup. Data yang tercatat dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa
Yogyakarta bahwa kematian maternal tahun 2004 di Yogyakarta terdapat 33 kasus
yaitu Kotamadya Yogyakarta 5 kasus, Bantul 8 kasus, Kulonprogo 4 kasus,
Gunungkidul 4 kasus dan Sleman 12 kasus (Purwantiningsih, 2006). Data tersebut
semakin menguatkan perlunya penanganan serius bagi kematian maternal.
Berbagai faktor penyebab tingginya AKI seringkali dijumpai secara
bersamaan dan tumpang tindih. Salah satu faktor yang menyebabkan AKI masih
tinggi diantaranya adalah mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan ini
berkaitan langsung dengan penanganan kasus AKI yang dinamakan trias
terlambat, diantaranya:
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
15/91
1. Terlambat deteksi bahaya dini selama kehamilan, persalinan dan nifas, serta
dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu
dan neonatal.
2. Terlambat merujuk ke fasilitas kesehatan karena kondisi geografis dan
sulitnya trasportasi.
3. Terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai di tempat
rujukan.
Telah diketahui bahwa 3 penyebab utama kematian ibu di bidang obstetri
adalah perdarahan 45%, infeksi 15 % dan hipertensi dalam kehamilan 13 %
(SKRT 1995). Sejalan dengan data tersebut, kebanyakan kematian maternal
terjadi 3 hari sehabis melahirkan karena terserang infeksi. Oleh karena itu, baik
ibu, keluarga maupun tenaga kesehatan perlu belajar hal-hal yang berkaitan
dengan komplikasi postpartum ini (Roeshadi, 2006).
WHO telah merekomendasikan program Making Pregnancy Saferyang salah
satu fokus penanganannya pada pencegahan perdarahan postpartum. Perdarahan
postpartum ini adalah penyebab utama kematian maternal. Tidak kurang
seperempat dari seluruh kematian maternal disebabkan oleh perdarahan (WHO,
2006). Di negara berkembang, perempuan cenderung lebih mendapat perawatan
antenatal atau perawatan sebelum melahirkan dibandingkan mendapat perawatan
kebidanan yang seharusnya diterima selama persalinan dan pasca persalinan.
Nyatanya, lebih dari separuh jumlah seluruh kematian ibu terjadi dalam waktu 24
jam setelah melahirkan, sebagian besar karena terlalu banyak mengeluarkan
darah. Perdarahan hebat adalah penyebab paling utama dari kematian ibu di
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
16/91
seluruh dunia. Sebenarnya perdarahan postpartum dini seringkali dapat ditangani
dengan perawatan dasar, namun keterlambatan dapat mengakibatkan komplikasi
lebih lanjut sehingga memerlukan pelayanan yang komperhensif. Pencegahan,
diagnosis dan penanganan pada jam-jam pertama sangatlah penting untuk
mengatasi perdarahan. Disamping itu risiko-risiko lain seperti infeksi dan
komplikasi juga dapat mengancam jiwa (Shane, 2002).
Periode postpartum merupakan masa untuk beradaptasi dengan perubahan
fisik dan psikologis. Serta salah satu masa untuk mengadopsi peran ibu (Bobak et
al, 2004). Mengingat pentingnya adaptasi pada masa ini maka perawat
diharapkan bisa memberi kontribusi dengan menyediakan pelayanan keperawatan
yang mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu postpartum ini. Salah
satu cara yang bisa dilakukan perawat adalah dengan mengoptimalkan fungsinya
sebagai edukator dengan memberikan pengetahuan tentang perawatan ibu dan
bayi kepada ibu postpartum. Permasalahan ibu postpartum ini sebetulnya bisa
dicegah, salah satunya dengan memberikan penyuluhan yang berkesinambungan
pada ibu postpartum. Kurangnya pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan
ibu dan bayi, dapat ditopang dengan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan
khususnya perawat dan bidan tentang asuhan keperawatan ibu postpartum.
Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap perawat dan bidan
di bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 30 April 2007
bahwa program pelatihan ibu postpartum jarang dilaksanakan dan tidak dilakukan
secara berkesinambungan karena jumlah perawat yang tidak memadai dan beban
kerja yang ada. RSUP Dr. Sardjito sebetulnya pernah mengadakan program
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
17/91
pelatihan yang melibatkan ibu postpartum yaitu program pelatihan breast care.
Akan tetapi program tersebut sudah tidak dilaksanakan sejak tiga tahun yang lalu.
Menurut Notoatmojo (1997) perubahan perilaku baru/ adopsi perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya
perilaku yang tidak didasarkan oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan
berlangsung lama. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang salah satunya adalah media. Media yang memiliki jumlah dan kualitas
yang cukup memberi kesempatan pembelajar untuk menigkatkan pemahaman
dengan cukup baik. Selain itu media yang ditawarkan harus memperhatikan minat
yang beragam dan bahan utama tersebut tidak boleh dinomorduakan (Suparno,
2001).
Salah satu media yang menjanjikan berbagai kelebihan adalah penggunaan
video pendidikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan berbagai alasan sebagai berikut:
1. Video mampu menggambarkan keadaan nyata/ menyerupai keadaan
sebenarnya.
2. Video bersifat dinamis sehingga merangsang rasa dan mudah memberi kesan.
3. Video memungkinkan penerangan berulang-ulang.
4. Penggunaan media ini juga mempercepat kadar pemahaman seseorang.
5. Video mampu meraih emosi seseorang sehingga seseorang tidak langsung
mengubah sikap seseorang dengan lebih mudah.
Disamping itu percepatan pembelajaran dapat pula diupayakan dengan
menggunakan sistem modul. Modul sebagai alat dan sarana pembelajaran yang
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
18/91
berisi materi, metode, dan cara yang sistematis untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan (Depdiknas, 2003)
Berawal dari latar belakang ini peneliti termotivasi untuk turut serta
membantu peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya perawat dan
bidan dengan melakukan penelitian Pengaruh Penggunaan Media Bantu VCD
dan Modul terhadap Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan Keperawatan
pada Ibu Postpartum di Bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito.
B. Rumusan Masalah
Berdasar uraian di atas diketahui bahwa kesadaran perawat/bidan mengenai
risiko kematian pada ibu postpartum sudah ada, namun hal itu belum diimbangi
dengan tingkat pengetahuan yang cukup tentang asuhan keperawatan postpartum.
Pelatihan dengan menggunakan media bantu VCD dan modul merupakan salah
satu jenis media pengajaran yang banyak digemari saat ini.
Penelitian tentang efek penggunaan media audiovisual pernah dilakukan.
Namun penelitian kali ini lebih mendalami tentang penerapan pelatihan
menggunakan media bantu VCD dan modul. Diharapkan dengan penelitian ini
akan memberikan pengetahuan praktis kepada perawat/bidan dan dunia kesehatan
pada khususnya. Dengan informasi praktis yang dapat diterapkan dengan baik
akan menghasilkan suatu kesadaran bahwa dengan pelatihan ini dapat
meningkatkan skor pengetahuan perawat/bidan yang berguna bagi pelayanan
keperawatan. Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang
masalah tersebut adalah: Apakah pelatihan dengan menggunakan media bantu
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
19/91
VCD dan modul dapat meningkatkan skor pengetahuan perawat tentang asuhan
keperawatan pada ibu postpartum di Bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkat
pengetahuan perawat/bidan tentang asuhan keperawatan ibu postpartum sebelum
dan setelah mendapat pelatihan dengan menggunakan media bantu VCD dan
modul.
2. Tujuan khusus
Pada tujuan yang lebih khusus, penelitian ini dilakukan untuk:
Mengetahui tingkat pengetahuan perawat/bidan sebelum dan setelah mendapat
pelatihan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan menggunakan media
bantu VCD dan modul pada 10 aspek meliputi: a) masalah afterpain; b) masalah
perineum; c) masalah perkemihan; d) masalah eliminasi fecal; e) masalah
hemoroid; f) masalah kelelahan; g) masalah nyeri punggung; h) psikologis; i)
masalah menyusui; j) masalah pengetahuan perawatan di rumah.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
20/91
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini secara teroritis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan IPTEK berkaitan dengan pembelajaran dengan menggunakan
media bantu VCD dan Modul untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang
asuhan keperawatan pada ibu postpartum serta sebagai referensi untuk studi
lanjutan bagi para peneliti yang tertarik pada masalah yang sama.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi pengelola kepala Bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito (pemerintah) sebagai
salah satu upaya memberikan pelatihan kepada perawat/bidan sehingga
perawat/bidan dapat menyebarluaskan informasi kepada ibu postpartum tentang
asuhan keperawatan pada ibu postpartum.
E. Keaslian Penelitian
Sejauh pengetahuan peneliti, belum ada yang membahas pelatihan asuhan
keperawatan ibu postpartum pada perawat dan bidan dengan menggunakan media
bantu VCD dan modul . Adapun penelitian yang sudah membahas tentang metoda
alternatif sebagai metoda pendidikan kesehatan secara umum yaitu:
1. Penelitian Sriyono (2001) yang membandingkan pengaruh pelatihan dengan
metode diskusi kelompok dan ceramah menggunakan media audiovisual
terhadap pengetahuan dan sikap kader posyandu dalam menemukan tersangka
tuberculosis paru. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah
eksperimental semu dengan rancangan non equivalent control group design
with pretest post test. Penelitian ini meliputi 2 macam metode. Metode yang
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
21/91
digukanan yaitu diskusi kelompok menggunakan media audiovisual (metode
1) dan ceramah menggunakan media audio visual (metode 2). Subyek
penelitian ini adalah 19 kader posyandu desa Demakan, kecamatan
Mojolaban, kabupaten Sukoharjo, yang diberi pendidikan kesehatan dengan
metode 2 dan 17 kader Posyandu desa Triyagan, Kecamatan Mojobalan,
Kabupaten Sukoharjo yang diberi pendidikan kesehatan dengan metode 1.
Hasil penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dengan metode 1 dan metode
2 dapat meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang penyakit TB paru
dan cara penanggulangannya, tetapi skor pada metode 2 lebih tinggi daripada
metode 1.
Adapun penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan jenis penelitian
yang sama, namun peneliti menggunakan media yang berbeda yaitu media
bantu VCD dan modul. Subyek yang digunakan merupakan perawat/bidan di
Ruang Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito.
2. Penelitian Rahmi Inayati (2004), membandingkan efektivitas media VCD
dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap Infection Drug User (IDU).
Penelitian ini menggunakan metode preeksperimental dengan one group
design with pre test and post test. Subyek data menggunakan kuesioner
tertutup disusun secara berstruktur. Data tentang pengetahuan dan sikap
responden dikumpulkan pada saat pre test dan post test. analisis hasil
kelompok menggunakan SPSS dengan uji statistik rerata skor sebelum dan
setelah intervensi (p
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
22/91
diberikan program kesehatan tentang program harm reduction. Hasilnya ada
pengaruh bermakna secara statistik rerata score sebelum dan sesudah
intervensi, sehingga media VCD ini cukup efektif dalam meningkatkan
pengetahuan dan sikap infection drug user.
Penelitian yang dilaksanakan peneliti menggunakan jenis penelitian yang
sama untuk melihat pengaruh penggunaan media bantu VCD dan modul
terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan ibu
postpartum. Analisis data dilakukan dengan menggunakan presentase dan
digunakan analisis statistika uji rata-rata dua sampel dependen (berpasangan),
yaitupaired-sample t-test(analisis parametrik pada data berdistribusi normal).
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
23/91
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengertian pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan penting untuk menunjang program kesehatan lain.
Pendidikan kesehatan sering dipandang sebelah mata karena outcome (hasilnya)
lama dirasakan. Pada jangka pendek, pendidikan kesehatan hanya menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat. Pendidikan kesehatan
mempengaruhi perilaku sebagai hasil jangka menengah (intermediate impact).
Baru kemudian pendidikan kesehatan baru akan berpengaruh terhadap
meningkatnya indikator kesehatan masyarakat.
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam
bidang kesehatan, sedangkan konsep dasar dari pendidikan adalah suatu proses
belajar yang berarti terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke
arah lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada individu, keluarga dan
masyarakat. Pendidikan ini hanya bisa ditempuh lewat jalur belajar. Proses belajar
adalah apabila di dalam dirinya terdapat perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak dapat mengerjakan sesuatu menjadi dapat mengerjakan sesuatu. Dari
ilustrasi di atas bisa disimpulkan bahwa proses belajar adalah kegiatan yang
menghasilkan perubahan pada diri individu, kelompok, atau masyarakat. Ciri
kedua dari proses belajar adalah perubahan itu didapatkan karena kemampuan
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
24/91
baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Ciri ketiga adalah perubahan itu
terjadi karena usaha dan disadari, bukan karena kebetulan.
Dari pengertian diatas pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada
individu, keluarga dan masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan
menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatan menjadi
mampu. Pendidikan kesehatan diartikan pula sebagai usaha atau kegiatan untuk
membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan perilaku
untuk mencapai kesehatan secara optimal (Notoatmojo, 1997)
Sedangkan secara spesifik, yang dimaksud dengan Pendidikan kesehatan
perawatan pada masa kehamilan menurut Bastable cit Ambarwati (2006) adalah
suatu program terencana berupa edukasi pada ibu hamil untuk memberikan
pengetahuan tentang perawatan kehamilan yang aman dan memuaskan. Trend
terbaru dalam perawatan kesehatan, menyatakan bahwa pasien dan keluarganya
harus siap memikul tanggung jawab untuk pengelolaan perawatan diri. Fokusnya
adalah hasil yang baik berupa keberhasilan pasien dan keluarga dalam
mempelajari pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan diri.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan
untuk membantu klien baik individu, kelompok maupun masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang di
dalamnya perawat sebagai perawat pendidik (Suliha cit Ambarwati, 2002)
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
25/91
2. Peran perawat dalam pendidikan kesehatan
Berdasar perannya sebagai perawat pendidik, perawat mengalihkan
pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap selama pembelajaran yang
berfokus pada pasien. Perubahan perilaku pada pasien selama proses
pembelajaran berupa perubahan pola pikir, sikap, dan keterampilan yang spesifik
(Ambarwati, 2006). Oleh karena itu peran perawat ini tidak dapat digantikan oleh
alat ataupun disiplin ilmu lainnya.
3. Tujuan pendidikan kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan dalam keperawatan adalah untuk meningkatkan
status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya masalah
kesehatan, mempertahankan derajad kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan
fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan (Ambawati, 2006).
4. Maksud, manfaat, dan sasaran pendidikan kesehatan
Program pendidikan kesehatan dan staf yang berlaku dan terus-menerus
meningkat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pemberian
perawatan kesehatan pada masyarakat. Pendidikan kesehatan pada pasien telah
menunjukkan potensi untuk meningkatkan kepuasan pasien, memperbaiki kualitas
kehidupan, memastikan kelangsungan perawatan, secara efektif mengurangi
insiden komplikasi penyakit, memasyarakatkan masalah kepatuhan terhadap
rencana pemberian perawatan kesehatan dan menurunkan ansietas dan
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
26/91
memaksimalkan kemandirian dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
(Bastable citAmbarwati, 2002)
5. Media pendidikan kesehatan
Menurut Notoatmojo (1997) yang dimaksud dengan media pendidikan
kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan. Disebut media
pendidikan karena alat-alat tersebut merupakan saluran (channel) untuk
menyampaikan kesehatan karena alat-alat yang digunakan untuk mempermudah
penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan fungsinya
sebagai penyaluran pesan kesehatan, media dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Media cetak
Media ini sebagai alat untuk menyampaikan pesan seperti booklet, leaflet,
flyer, flip chart,rubrik, poster dan foto.
b. Media elektronik
Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau
informasi kesehatan berupa; 1) televisi; 2) radio; 3) video; 4) slide dan ; 5) film
strip.
c. Media papan (bil l board)
Media ini dipasang di tempat-tempat umum yang dapat diisi dengan pesan dan
informasi kesehatan. Media ini biasa ditempel di kendaraan umum atau tempat
strategis.
Ketiga media ini sangat bermanfaat bagi penyampaian pesan dari perawat ke
masyarakat atau sebaliknya.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
27/91
6. Multimedia
Multimedia menurut Sutopo (2003) didalam bukunya yang berjudul
Multimedia Interaktif dengan Flash didefinisikan suatu komputer multimedia
adalah komputer yang mempunyai alat output seperti biasanya, yaitu alat display
danhardcopy, dengan rekaman audio berkualitas tinggi, image berkualitas tinggi,
animasi, dan rekaman video.
Multimedia adalah gabungan video, text, gambar dan suara yang bersifat
interaktif yang dapat menyesuaikan dengan kemauan pemakai (Dewobroto, 2005).
Harun (2003) menulis dalam Teknologi Multimedia dalam Pendidikanbahwa
ada lima elemen di dalam multimedia yaitu teks, grafik, audio, video dan animasi.
Setiap elemen ini mempunyai peranan tersendiri dalam menyampaikan informasi
yang lebih menarik dan lebih berkesan. Berikut merupakan penjelasan singkat
masing-masing komponen.
a. Teks
Adalah huruf-huruf yang tersusun untuk membentuk suatu makna yang
dipahami atau membawa pengertian tertentu. Teks juga merupakan kumpulan dari
semua jenis simbol, huruf, abjad, nomor, statistik dan pelbagai jenis tulisan dan
font yang menjadi modal utama untuk menyampaikan pesan.
b. Grafik
Grafik adalah berbagai tampilan gambar atau paparan visual yang tidak
bergerak seperti gambar, lukisan, gambar foto, ilustrasi, dan sebagainya. Grafik
merupakan elemen multimedia yang sangat penting untuk memberi penekanan
dalam suatu proses penyampaian pesan. Penggunaan grafik akan lebih tepat jika
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
28/91
disampaikan dalam bentuk visual. Grafik juga dikatakan mampu membantu
menerangkan suatu pesan dengan lebih tepat dan berkesan. Penggunaan grafik dan
chart misalnya, mampu memaparkan peningkatan atau penurunan jumlah suatu
perhitungan dengan lebih berkesan dibandingkan dengan penggunaan teks. Grafik
juga mampu memfokuskan perhatian pengguna terhadap pesan yang ingin
disampaikan.
c. Audio
Audio atau bunyi merupakan salah satu daya tarik yang berkesan untuk
menarik perhatian seseorang. Audio di dalam suatu sistem multimedia bisa
merujuk pada pelbagai jenis seperti rekaman suara, suara latar, musik dan
sebagainya. Di dalam suatu sistem multimedia, elemen audio boleh digunakan
untuk membantu proses penyampaian pesan agar lebih mantap dan berkesan.
Selain itu, elemen audio juga mampu meningkatkan motivasi di kalangan para
pengguna agar lebih berminat mengikuti proses penyampaian pesan. Disamping
itu juga, elemen audio dikatakan dapat menimbulkan suasana yang lebih menarik.
d. Video
Video adalah elemen multimedia yang dikatakan paling dinamis dan juga
paling realistis dibadingkan elemen-elemen lain. Video juga dikatakan gabungan
berbagai media (seperti teks, grafik, audio dan sebagainya) di dalam satu medium.
Oleh karena itu, penggunaan video dalam proses penyampaian pesan diusahakan
mampu mempengaruhi motivasi seseorang terhadap proses penerimaan pesan.
Selain itu, video juga mampu menampilkan unsur realistik atau keadaan yang
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
29/91
sebenarnya kepada pengguna. Hal ini secara langsung akan mempengaruhi
perasaan dan emosi para penggunanya dengan lebih nyata.
e. Animasi
Animasi adalah tampilan visual yang bersifat dinamis. Animasi juga disebut
proses yang menjadikan suatu obyek agar kelihatan lebih hidup atau memberi
gambaran bergerak kepada sesuatu yang pada awalnya adalah diam. Animasi
merupakan elemen multimedia yang paling diminati dan mendapat perhatian lebih
karena mampu memperlihatkan fantasi manusia ke alam realitas. Animasi juga
memunginkan sesuatu yang agak sulit diterangkan dengan kata-kata disampaikan
dengan lebih mudah dan berkesan
Media audio visual adalah alat- alat yang audible artinya dapat didengar dan
alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya untuk
membuat cara berkomunikasi menjadi lebih efektif. Salah satu sasaran media ini
adalah pengajaran atau pendidikan. Media audio visual juga diartikan sebagai
sensory aids artinya alat pembantu panca indera (Suleiman, 1988).
Perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi saat ini telah membawa
dampak yang positif terhadap pengembangan media pendidikan. Salah satu
bentuk media yang dihasilkan adalah media audio visual dalam bentuk Video
Compact Disc(VCD). VCD berisi gambar bergerak dan suara.
Seperti halnya sebuah media, media audio visual mempunyai sifat-sifat positif
maupun negative. Beberapa sifat positif audiovisual sebagai berikut: a) jangkauan
luas; b) seketika (serentak); c) menarik; d) efek dramatisasi; e) penentuan waktu
penayangan mudah; f) berupa gabungan gambar; g) suara; h) warna dan gerak.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
30/91
Selain mempunyai sisi positif, media audiovisual juga memiliki beberapa
kekurangan yaitu: a)sekilas pandang dengar; b) frekuensi harus tinggi; c) mahal;
d) tidak ada segmentasi; e) harus pendek; f) membutuhkan waktu produksi lama
(Sayoga cit Matekohy, 2004)
7. Modul
Modul adalah salah satu bentuk pelajaran tertulis yang bertujuan
mempermudah proses belajar. Keunggulan menggunakan modul antara lain:
merupakan variasi dalam belajar, meningkatkan motivasi, membantu proses
belajar yang bersifat mendiri, mendorong untuk meninjau kembali apa yang telah
dibahas dalam perkuliahan (Utomo cit Triana, 2002). Pembelajaran dengan sistem
modul memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri
sesuai dengan percepatan belajar masing-masing. Modul sebagai alat atau sarana
pembelajaran berisi materi, metode, batasan-batasan, sistematis dan menarik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam pembelajaran sistem modul
ini, maka akan diperoleh keuntungan sebagai berikut: 1) keutuhan dan ketuntasan;
2) kesinambungan proses pembelajaran; 3) efesiensi penggunaan sumber daya
pendidikan. Untuk itu perlu adanya penyusunan bahan ajar atau modul sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan (Depdiknas, 2003).
8. Pengetahuan
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman. Pengetahuan dapat di dapat
dari informasi guru, orang tua, teman, buku dan surat kabar. Kita juga menelusuri
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
31/91
apakah pengetahuan yang kita dapat benar atau tidak. Pengetahuan dan
pengalaman membuat kita tidak mengulangi perbuatan yang salah (WHO, 1992).
Pengetahuan menurut Notoatmojo (1997) merupakan hasil tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap subyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).
Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang di dasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Penelitian Rogers cit Notoatmojo (1997), mengungkapkan bahwa
sebelum orang mengadopsi (perilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan, yakni:
a. Awareness (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari arti megetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut. Disini sikap
subyek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik.
d. Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
32/91
Namun demikian dari penelitian Rogers menyimpulkan bahwa perubahan
perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut di atas. Apabila penerimaan
perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari
oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama.
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut Bloom
mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b. Memahami (comperhension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang
obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, mneyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap
obyek yang dipelajari.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
33/91
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
diartikan aplikasi, atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
e. Sintesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menysun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya
terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap materi atau obyek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
34/91
9. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu:
a. Metode
Ada dua metode belajar yang dikenal yaitu metode kuliah dan metode
penemuan. Metode kuliah paling cocok digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada pembelajar. Sedangkan metode penemuan dianjurkan karena
hasil pelajaran yang didapat lebih permanen karena dicari sendiri dengan susah
payah. Metode ini banyak digunakan untuk mencapai taraf kefahaman akan tetapi
metode ini tidak semudah yang disangka.
Metode mengajar bergantung pada tujuan dan bahan yang harus disampaikan.
Macam-macam metode itu bisa digunakan bersama-sama untuk menyampaikan
bahan pelajaran tertentu (Nasution, 1999).
b. Manusia/Orang
Manusia/orang merupakan masukan/ input di dalam sistem belajar. Kualitas
masukan ini akam mempengaruhi kualitas hasil belajar. Pada kenyataannya setiap
orang memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar yang berbeda-beda sehingga
hasil yang dicapai juga berbeda-beda (Suparno, 2001)
c. Bahan/ Media
Bahan atau material yang ada dalam jumlah dan kualitas yang cukup memberi
kesempatan pembelajar untuk meningkatkan pemahaman dengan cukup baik.
Selain itu bahan yang relevan dengan program yang ditawarkan harus
memperhatikan minat yang beragam, dan bahan utama tersebut tidak boleh
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
35/91
dinomorduakan (Suparno, 2001). Oleh karena itu pemilihan bahan ini harus
disesuaikan dengan subyek ataupun minat pembelajarnya.
d. Perlengkapan
Dalam menyampaikan pelajaran bermacam-macam alat dan perlengkapan
telah diciptakan agar mempermudah pembelajar untuk memahaminya.
Perkembangan alat belajar dimulai sejak zaman purbakala seperti menulis di gua,
dilanjutkan kemajuan lewat cetak buku, sampai pada abad ke 19 terdapat
kemajuan teknologi yang turut mempengaruhi pendidikan dengan menghasilkan
alat pendidikan, seperti fotografi, radio, televisi, komputer dan sebagainya
(Nasution, 1999).
e. Lingkungan Belajar
Lingkungan fisik mempengaruhi kualitas belajar seseorang. Rumah, sekolah
atau ruangan yang bising dan tidak begitu nyaman, pengap, berdesak-desakan dan
tidak cukup cahaya, menyebabkan orang mudah leleh dan sukar berkonsentrasi
(Suparno, 2001). Jadi lingkungan ini juga harus diprioritaskan karena dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
10.Asuhan keperawatan
Keperawatan menurut lokakarya nasional keperawatan tahun 1983 adalah
suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan berdasar ilmu dan kiat keperawatan berbetuk pelayanan bio-
psiko-sosio dan spiritual yang komperhensif, ditujukan kepada individu, keluarga
dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
36/91
kehidupan manusia. Keperawatan sendiri memiliki tahapan yang disebut proses
keperawatan. Proses keperawatan adalah suatu sistem dalam merencanakan
pelayanan asuhan keperawatan yang meliputi 5 tahapan, yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi. Hasil akhir dari
proses ini adalah menuliskan rencana keperawatan. Proses keperawatan
merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistimatik dalam memberikan
pelayanan keperawatan. Rencana keperawatan merupakan pedoman dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Proses keperawatan ini penting dilakukan
karena dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan (Lismidar,
1990).
Proses keperawatan dapat pula diartikan sebagai cara yang sistematis yang
dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan dengan melakukan pengkajian, menetukan diagnosis, merencanakan
tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil
asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan
pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan (Hidayat,
2004).
Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan
keperawatan memiliki arti penting bagi perawat dan klien. Sebagai seorang
perawat, proses keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemecahan
masalah klien, dapat pula menunjukkan professionalisme. Klien juga akan
mendapat manfaat yang besar dengan adanya proses keperawatan ini dimana
pasien akan merasakan kepuasan dari pelayanan keperawatan karena asuhan
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
37/91
keperawatan diberikan sesuai tahapan dalam pemecahan masalah keperawatan.
Pelaksanaan proses keperawatan ini bertujuan untuk menghasilkan asuhan
keperawatan yang berkualitas, sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat
teratasi. Dengan memahami proses keperawatan ini perawat diharapkan mampu
melakukan asuhan keperawatan yang menyeluruh (holistik), sehingga dapat
meningkatkan pelayanan keperawatan pada pasien di rumah sakit.
11.Tujuan asuhan keperawatan pada ibu postpartum
Menurut Bobak et.al.(2004) tujuan asuhan keperawatan pada ibu postpartum
meliputi:
a. Pengkajian lengkap terhadap perubahan fisik dan psikososial ibu.
b. Mendeteksi tanda dan gejala komplikasi fisik dan psikososial selama masa
postpartum.
c. Memberikan diagnosis keperawatan untuk fisik dan psikososial.
d. Merumuskan intervensi keperawatan untuk mencegah infeksi dan perdarahan.
e. Merumuskan intervensi keperawatan untuk mendukung pola perkemihan dan
defekasi yang tepat, perawatan payudara, dan kesehatan ibu dan anak.
f. Merumuskan intervensi keperawatan untuk mendukung kemampuan
mengasuh bayi.
g. Menjelaskan berbagai macam cara keluarga berencana.
h. Mendiskusikan tanggung jawab perawat pada masa postpartum dalam
memberikan pendidikan kesehatan sebagai persiapan perawatan di rumah.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
38/91
Tujuan dari pelayanan keperawatan pada awal masa postpartum adalah
membantu ibu selama masa transisi dalam mengasuh. Biasanya ibu menjalani
rawat inap selama 1 sampai 2 hari setelah melahirkan. Karena banyak informasi
yang yang harus dibagikan dengan ibu dalam jangka waktu yang singkat, penting
bagi ibu untuk mengatur waktu yang tersedia. Perawat menyediakan perawatan
yang berfokus pada kesehatan fisik dan psikologi serta kemampuan ibu dan bayi.
Untuk menyediakan kualitas keperawtan yang baik, perawat harus memiliki
pengetahuan tentang perubahan fisik yang terjadi pada ibu, psikososial dan
perubahan emosi pada keluarga (Bobak et. al, 2004).
12. Postpartum
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai dengan alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa
nifas ini yaitu berkisar 6-8 minggu (Mochtar, 1998). Periode postpartum
merupakan masa untuk beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis serta
salah satu masa untuk mengadopsi peran ibu (Bobak, et. al, 2004). Masa nifas
(puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2002).
Nifas ada tiga periode yaitu:
a. Puerperiumdini adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
39/91
b. Puerperium intermedialyaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang
lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan/tahunan.
Menurut Hanafiah (2004) pada saat masa setelah melahirkan, ibu sering
mengalami gangguan fisik maupun psikologis, sehingga dibutuhkan asuhan
keperawatan pada ibu postpartum untuk mengatasi permasalahan pada berbagai
aspek antara lain:
a Perubahan fisik pada kehamilan
1) Afterpain
Afterpain adalah rasa sakit yang mencengkam (kram) pada abdomen
bagian bawah, yang sering dijumpai pada hari ke-7 hingga ke-10 postpartum.
2) Perineum
Jaringan lunak jalan lahir dan struktur di sekitarnya akan mengalami
kerusakan pada setiap persalinan. Kerusakan biasanya lebih nyata pada wanita
nulipara karena jaringan nulipara lebih padat dan lebih resisten daripada
wanita multipara. Laserasi perineum biasanya terjadi sewaktu kepala bayi
dilahirkan. Terjadi perubahan pada perineum jika ibu mengalami episiotomi.
Perineum harus bersih, tidak berwarna, tidak ada edema dan jahitan harus
utuh.
3) Sistem perkemihan
Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Kadang-kadang wanita
sulit kencing karena pada persalinan m.sphicter vesica et uretharemengalami
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
40/91
tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga
oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang terjadi selama persalinan.
Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan
kateterisasi, sebab hal ini dapat mengundang terjadinya infeksi.
4) Eliminasi fecal
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama 2-3 hari setelah ibu
melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot usus menurun
selama proses persalinan dan awal masa postpartum, enema sebelum
melahirkan, kurang makan, atau dehidrasi. Ibu sering merasakan nyeri saat
defekasi karena nyeri yang dirasakan di daerah perineum akibat laserasi atau
hemoroid. Bila ada obstipasi dan timbul berak yang keras, dapat kita lakukan
pemberian obat pencahar (laxantia) peroral atau parenteral, atau dilakukan
klisma bila masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di
rektum, dan menimbulkan demam.
5) Hemoroid
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi (peradangan) pembuluh vena
(pembuluh darah balik) di daerah anus atau pembengkakan vena hemoroidalis.
Bila pelebaran venanya di bawah kulit (subkutan) disebut hemoroid eksterna
dan bila di bawah mukosa (selaput lendir) disebut hemoroid interna.
Pada ibu postpartum lakukan pemeriksaan setiap 15 menit dalam mengkaji
jumlah perdarahan. Alirannya harus sedang. Bila darah mengalir cepat, perlu
dicurigai adanya robekan servik
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
41/91
6) Kelelahan
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila
persalinan berlangsung lama, karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia
harus tidur terlentang selama 8 jam untuk mencegah perdarahan postpartum.
Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk mencegah terjadinya
trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga
telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi
ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan,
nifas, dan sembuhnya luka.
Kelelahan dan waktu tidur yang kurang memperlihatkan tantangan yang
besar bagi pemulihan fisik dan mental ibu. Kebutuhan ibu untuk tidur dan
istirahat harus didahulukan dari kegiatan lain yang tidak penting. Beristirahat
akan memberikan energi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sering tidak
bisa diprediksi dalam memberikan ASI dan merawatnya sepanjang siang dan
malam.
7) Nyeri punggung
Seorang ibu setelah melahirkan pasti memiliki berbagai macam keluhan
terkait dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. Salah satunya adalah nyeri
punggung. Nyeri ini dapat berupa nyeri ringan sampai nyeri berat. Tentu saja
jika hal ini dibiarkan dapat mengganggu produktivitas kerja ibu.
8) Pengetahuan
Ibu baru melahirkan memiliki berbagai permasalahan seputar pengetahuan
yang belum dimengerti. Masalah pengetahuan yang bisa muncul diantaranya:
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
42/91
a) perawatan bayi; b) perawatan perineum; c) cara menyusui yang benar; d)
kontrasepsi; e) koitus setelah melahirkan; f)payudara.
Payudara wanita adalah suatu kelenjar eksokrin yang berukuran besar,
lebih sering berada dalam keadaan tidak aktif sepanjang kehidupan wanita.
Payudara disusun oleh 18 segmen yang berisi lemak yang berisi lemak dan
jaringan penyambung dan sangat banyak mengadung pembuluh darah,
pembuluh limfe, dan syaraf. Ukuran payudara berkaitan dengan jumlah lemak
yang terdapat didalamnya dan tidak ada kaitannya dengan kapasitas
fungsional. Gambaran utama pertumbuhan mamae pada masa hamil ialah
peningkatan alveoli dan duktus. Pada akhir kehamilan terjadi perkembangan
maksimum sistem loburoalvorraldan diduga merupakan seneitiasasi jaringan
kelenjar akibat prolaktin. Kolostrum terdapat dalam payudara sejak bulan
pertama kehamilan.
9) Menyusui
Menyusui adalah pengalaman baru bagi seorang Ibu. stimulasi dari bayi
merangsang hormonal Ibu sehingga menimbulkan perasaan nyaman. Bayi juga
mampu menyesuaikan kebutuhan minumnya dengan persediaan ASI Ibu.
semakin sering menyusui, maka produksi ASI makin banyak pula. Menyusui
kadang juga menimbulkan permasalahan terutama bagi ibu primipara. Oleh
karena itu pengetahuan tentang posisi dan cara menyusui harus diketahui
seorang Ibu.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
43/91
10) Masalah involusi uterus
Kontraksi uterus meningkat setelah bayi keluar. Hal ini menyebabkan
iskemia pada lokasi perlekatan plasenta (placental site) sehingga jaringan
perlekatan antara plasenta dan dinding uterus nekrosis dan lepas. Ukuran
uterus mengecil kembali (setelah 2 hari pascapersalinan, setinggi sekitar
umbilikus, setelah 2 minggu masuk panggul, setelah 4 minggu kembali pada
ukuran sebelum hamil). Jika sampai 2 minggu postpartum uterus belum masuk
panggul, curiga ada subinvolusi. Subinvolusi dapat disebabkan oleh infeksi
atau perdarahan lanjut (late postpartum haemorrhage). Jika terjadi subinvolusi
dengan kecurigaan infeksi, diberikan antibiotika. Untuk memperbaiki
kontraksi uterus dapat diberikan unterotonika (ergometrin maleat), namun
ergometrin mempunyai efek samping menghambat produksi laktasi karena
menghambat produksi prolaktin.
11) Masalah lokhea
Lokhea adalah cairan mengandung sisa jaringan uterus / bagian nekrotik
yang keluar. Normal berturut-turut selama masa nifas keluar lockhea warna
merah (masih bercampur darah), kemudian kuning, kemudian putih. Lokhea
normal tidak berbau. Jika berbau dicurigai ada infeksi.
b Perubahan psikologis
Seorang ibu yang baru melahirkan berisiko mengalami postpartum blues,
akibat emosi negatif yang mungkin warisan kebudayaan atau kepribadian. Emosi
yang demikian ini menandakan gejala mal adaptasi.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
44/91
Melahirkan bayi dapat menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan dan
menegangkan, tetapi pada proses melahirkan beberapa wanita mungkin
mengalami gangguan postpartum yang dapat sangat mempengaruhi status mental
ibu. Pengalaman yang dialami ibu seperti baby blues yaitu kemurungan yang
melayang dikarenakan fluktuasi hormone yang tinggi yang terjadi selama dan
segera setelah melahirkan. Mereka juga mengalami pengalaman yang lebih serius
pada status kesehatan mental seperti depresi postpartum gangguan berat setelah
stress namun jarang terjadi disebut psikosis postpartum.
B. Landasan Teori
Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka, maka dapat
dirangkum bahwa perubahan perilaku dalam pemberian pendidikan kesehatan
dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya adalah pikiran dan perasaan,
pengetahuan, kepercayaan, sikap dan nilai. Program pendidikan kesehatan
mempunyai tujuan adanya perubahan perilaku pada akhir program pelatihan.
Sebuah program pelatihan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
orang untuk mengetahui dan berlatih ilmu baru (WHO, 1992). Proses belajar
dipengaruhi pula oleh faktor yang berasal dari pembelajar sendiri (internal) dan
faktor yang berasal dari luar pembelajar (eksternal) (Suparno, 2001). Salah satu
cara yang digunakan pada aktivitas belajar ini adalah pelatihan dengan
menggunakan media bantu VCD dan modul tentang asuhan keperawatan pada ibu
postpartum.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
45/91
C. Kerangka Teori
Gambar 1. Proses Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi(Nasution, 1999; Suparno, 2001; WHO, 2001)
D. Kerangka Konsep Penelitian
Variabel independen Variabel dependen
Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian
Eksternal
Proses
belajar
Internal
Pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan:1. manusia/ orang2. metode3. bahan/ media4. perlengkapan
5. lingkungan belajar
Sikap Perilaku
Pelatihan denganmenggunakan media bantu
VCD dan modul tentangasuhan keperawatan pada
ibu postpartum
Tingkat pengetahuan
perawat/ bidan tentangasuhan keperawatan pada
ibu postpartum
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
46/91
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: ada pengaruh media bantu VCD dan
modul terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan pada
ibu postpartum di Bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
47/91
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental dengan desain one grouppre
test and post test design. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua
kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen (O1) disebut pre test, dan observasi setelah eksperimen (O2) disebut
post testdengan menekankan pada pengetahuan perawat/ bidan dalam melakukan
asuhan keperawatan pada ibu postpartum.
Model rancangannya adalah sebagai berikut:
O1 X O2
Keterangan :
O1 : pre test untuk mengetahui pengetahuan perawat/bidan tentang asuhan
keperawatan pada ibu postpartum.
X : pelatihan asuhan keperawatan ibu postpartum dengan menggunakan media
bantu belajar VCD dan modul.
O2 : post testuntuk mengetahui pengetahuan perawat/ bidan tentang asuhan
keperawatan pada ibu postpartum.
Desain ini memiliki keterbatasan karena masih ada variable luar yang
berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variable
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
48/91
independen. Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak
dipilih secara random (Sugiyono, 2006).
Namun demikian, model rancangan ini lebih akurat daripada desainone shot
case study yang mengobservasi hasilnya saja. Pada model rancangan one group
pre test and post test design, perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum perlakuan.
B. Subjek Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat/bidan di bangsal Anggrek
2 RSUP Dr. Sardjito. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan
metode total sampling. Sehingga dari keseluruhan perawat/bidan bangsal Anggrek
2 yang melakukan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan perincian 4
orang perawat dan 13 bidan, semua diambil sebagai sampel. Adapun kriteria
inklusi sampel penelitian ini adalah semua perawat dan bidan di bangsal Anggrek
2 dan bersedia menjadi subyek penelitian. Kemudian kriteria eksklusinya adalah
sedang cuti praktik atau tidak ada di tempat pada waktu pelaksanaan penelitian.
Selama dilakukan penelitian, jumlah perawat dan bidan di Ruang Anggrek 2
RSUP Dr. Sardjito adalah 17 orang, tetapi hanya 11 orang yang memenuhi kriteria
untuk dijadikan responden, sedangkan 2 orang tidak diikutsertakan dalam
penelitian karena terlambat pada waktu pelaksanaan penelitian dan 4 orang tidak
hadir dikarenakan bertugas pada shift sore dan malam.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
49/91
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Ruang Anggrek 2 RS Dr. Sardjito. Penelitian
dilaksanakan mulai Agustus sampai dengan November 2007.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ada 2 variabel, yaitu :
1. Variabel independen atau variable bebas: pelatihan asuhan keperawatan ibu
postpartum dengan menggunakan media bantu VCD dan modul.
2. Variabel dependen atau variable terikat: skor pengetahuan perawat/bidan
tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum.
E. Definisi Operasional
1. Media bantu VCD dan modul adalah program pelatihan yang berisi modul-
modul pembelajaran tentang perawatan ibu postpartum berikut gambar
pendukung dan video simulasi. Modul-modul pembelajaran disusun
berdasarkan berdasarkan 12 aspek utama meliputi masalah afterpain, masalah
perkemihan, masalah eliminasi fecal, hemoroid, kelelahan, nyeri punggung,
masalah perineum, masalah menyusui, masalah psikologi, masalah lokhea,
masalah involusi uterus dan masalah pengetahuan yang akan dibahas dan
dikemas sebagai VCD. Durasi penayangan VCD kurang lebih 60 menit.
2. Nilai pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu
postpartum adalah angka yang didapatkan dari sejumlah pertanyaan tentang
materi asuhan keperawatan pada ibu postpartum. Nilai pengetahuan diukur
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
50/91
dengan kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Nilai tersebut didapatkan
dari penjumlahan jawaban yang benar. Hasil pengukuran ini berskala interval.
3. Postpartum (masa nifas) adalah masa pulih kembali mulai dari partusselesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil lamanya 6-8 minggu.
4. Asuhan keperawatan pada ibu postpartum adalah suatu bentuk pelayanan
professional dari pelayanan kesehatan yang tersedia setelah ibu melahirkan
sampai 6-8 minggu secara berkelanjutan selama masa perawatan pasien.
F. Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
disusun terstruktur berisi pertanyaan tentang asuhan keperawatan pada ibu
postpartum untuk dijawab responden. Butir pertanyaan diambil dari 10 aspek
yang muncul pada ibu postpartum yaitu meliputi cara mengatasi afterpain,
masalah perkemihan, masalah eliminasi fecal, hemoroid, kelelahan, nyeri
punggung, masalah perineum, masalah menyusui, masalah psikologi dan masalah
pengetahuan.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat/bidan sebelum dan setelah
diberi pelatihan, peneliti menggunakan kategori yang berpedoman pada Arikunto
(2002). Yaitu rentang nilainya :
1. 76 % - 100%, Kategori baik sekali
2. 56 % - 75,99 %, Kategori baik
3. 40 % - 55,99 %, Kategori sedang
4. < 40 %, Kategori buruk
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
51/91
Instrumen terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dengan nilai 0 dan 1. Nilai 0
berarti jawaban salah, nilai 1 berarti jawaban benar untuk pertanyaan
favourable sedangkan untuk pertanyaan unfavourable nilai dibalik yaitu nilai 0
jika jawaban benar dan nilai 1 jika jawaban salah.
Tabel 1. Kisi-kisi Pertanyaan Pengetahuan tentang
Asuhan Keperawatan Ibu Postpartum
Topik Nomor butir pengetahuan Jumlah
Favorable Unfavorable
Masalah menyusui 8 2 10Masalah nyeri punggung 3 2 5Masalah afterpain 2 2 4Masalah perineum 8 3 11Masalah perkemihan 4 1 5Masalah eliminasi fekal 4 2 6Masalah hemoroid 5 1 6Masalah kelelahan 4 1 5Masalah psikologis 3 2 5Masalah pengetahuan perawatan
di rumah 7 1 8
Jumlah 48 17 65
G. Uji Validitas
Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini, digunakan validitas
isi (content validity). Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir-
butir instrumen dapat menggambarkan indikator dan perubahan yang dimaksud.
Uji validitas isi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan jalan expert
judgementyaitu dikonsultasikan dengan 2 orang ahli dalam bidang keperawatan
maternitas masing-masing telah berkerja selama 6,5 tahun dan 10 tahun. Ahli
pertama adalah lulusan S2 Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan Reproduksi
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
52/91
Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, dan ahli kedua menyelesaikan studi S2 di
Magister Manajemen Rumah Sakit Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. Dengan
demikian sudah tidak diperlukan lagi rumus untuk menginterpretasikan validitas
isi tersebut.
Setelah dilakukan uji validitas, dari 87 pernyataan, terdapat 22 item yang tidak
valid. Hal ini dikarenakan setelah diadakan konsultasi, terdapat beberapa
pertanyaan yang tidak relevan karena diluar topik pembahasan dalam VCD dan
modul sehingga langsung dikeluarkan.
H. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha. Untuk tes ini berbentuk
uraian atau angket dengan skala bertingkat, maka tes tersebut diuji dengan tes
Alpha (Arikunto, 2002). Adapun rumus Alpha yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
rll = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2 = jumlah varians butir
l2 = Varians total
=
2
2
1)1(
b
k
krll
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
53/91
Angka koefisien reliabilitas berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin
tinggi koefisien korelasi mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas.
Instrumen dikatakan reliabel, jika nilai koefisien reliabilitas Alfa > 0,600
(Arikunto, 2002). Setelah dilakukan penghitungan skor didapatkan koefisien
reliabilitas Alfa untuk kuesioner tingkat pengetahuan perawat/bidan tentang
asuhan keperawatan pada ibu postpartum sebesar 0,370. Dengan hasil seperti itu
dapat dikatakan bahwa kuesioner tidak reliabel hal ini dikarenakan jumlah
responden sangat terbatas (10 orang saja).
I. Jalannya Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan yaitu: menetapkan tema dan judul
penelitian, melakukan konsultasi dengan pembimbing guna pembuatan rencana
proposal penelitian, melakukan studi pendahuluan kepada perawat pada bangsal
Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito, membuat proposal penelitian, membuat kuesioner
sebagai cara pengumpulan data, mengikuti ujian proposal, membuat surat izin
penelitian dari Prodi Ilmu Keperawatan UGM, kemudian ditujukan ke RSUP Dr.
Sardjito dengan menyebutkan tujuan penelitian dan rencana pelaksanaan.
Pembuatan instrumen penelitian berupa VCD dan modul juga dimulai pada
tahap ini. Pembuatan desain awal, pengambilan gambar, pengeditan gambar dan
suara dilakukan selama 3 bulan. Tahap pertama dari pembuatan VCD ini
dilakukan dengan bantuan dua orang model sebagai probandus dan tiga orang
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
54/91
perawat sebagai penyaji. tahapan pelatihan tersebut direkam dengan menggunakan
handycam. Selanjutnya hasil rekaman ditransfer ke VCD dengan menggunakan
perangkat komputer. Pada tahapan editting gambar dan suara, peneliti
menggunakan program komputer kemudian gambar diconvert dalam bentuk
MPEG.
2. Tahap uji coba
Uji coba kuesioner dilakukan pada Agustus 2007 yang dilakukan sendiri oleh
peneliti. Adapun uji validitas dilakukan dengan konsultasi dengan 2 orang perawat
ahli maternitas yang masing-masing telah berkerja selama 6,5 tahun dan 10 tahun.
Ahli pertama adalah lulusan S2 Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan
Reproduksi Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, dan ahli kedua menyelesaikan
studi S2 di Magister Manajemen Rumah Sakit Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM.
Uji reliabilitas dihitung dengan tes Alpha. Pengujian reliabilitas dilakukan di RS.
Dr Soeradji, Tirtonegoro, Klaten.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada 22 dan 24 November 2007.
Pengambilan data dilaksanakan dua tahap. Pre testdilakukan sebelum pemutaran
VCD dan modul. Tahap selanjutnya peneliti memberi pembukaan sedikit untuk
memfokuskan perhatian, kemudian dilanjutkan pembagian modul. Tahap
berikutnya adalah memutar VCD kemudian dilanjutkan diskusi yang dipandu oleh
1 orang perawat maternitas lulusan S2 Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan
Reproduksi Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. Selanjutnya peneliti memberikan
(kuesioner) post test untuk mengukur tingkat pengetahuan setelah dilakukan
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
55/91
pelatihan. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan
baik, sudah matang, dimana responden memberikan jawaban atau dengan
memberikan tanda-tanda tertentu. Kuesioner (formulir) diberikan pada responden
untuk diisi dan peneliti mendampingi responden dalam mengisi kuesioner.
Kuesioner ini tidak ditinggal pada responden sehingga tidak terdapat risiko tidak
kembalinya kuesioner kepada peneliti.
Tabel 2. Kegiatan Pelatihan Asuhan Keperawatan pada Ibu Postpartum
Kegiatan Metode Media Waktu
Pembukaan Ceramah 5 menitPretest 15 menitMenggali
pengetahuanperawat/ bidan
tentang asuhankeperawatan padaibu postpartum
Ceramah dan
diskusi
Modul 15 menit
Pemutaran VCDasuhankeperawatan pada
ibu postpartum
Tim menayangkanVCD yang berisi
peragaan
keterampilanperawatan pada ibu
postpartum
LCD, viewer 60 menit
Evaluasipengetahuan
Tanya jawab 10 menit
Posttest 15 menit
Jumlah 120 menit
4. Penyusunan Laporan
Setelah data terkumpul kemudian dianalisis, dibahas, ditarik kesimpulan dan
akhirnya disusun menjadi sebuah laporan penelitian.
5. Penyajian data
Data disajikan dalam bentuk tabel dan uraian.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
56/91
J. Analisis Data
Analisa data dilakukan setelah data hasil observasi terkumpul. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Persiapan. Pada tahap ini yang dilakukan adalah melakukan pengecekan
kembali kelengkapan kuesioner yang dibagikan.
2. Tabulasi data. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mentabulasi data dengan
cara :
a. Instrumen terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dengan nilai 0 dan 1. Nilai 0
berarti jawaban salah, nilai 1 berarti jawaban benar untuk pertanyaan
favorable sedangkan untuk pertanyaan unfavorable nilai dibalik yaitu nilai
0 jika jawaban benar dan nilai 1 jika jawaban salah.
b. Menghitung persentase setiap subvariabel dari masing-masing responden
dengan rumus :
%100dinilaiyangaspeknilaiTotal
didapatyangNilaiPersentase =
c. Setelah pengisian kuesioner tingkat pengetahuan perawat/bidan tentang
asuhan keperawatan pada ibu postpartum selanjutnya dilakukan cross
check untuk mengetahui pendapat responden tentang kualitas pelatihan
dengan melakukan wawancara. Analisis data dari hasil wawancara
dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: mula-mula data dari hasil
wawancara yang terkumpul ditulis dalam bentuk catatan lapangan dan
disalin dalam bentuk ketikan. Hasil data dipaparkan secara deskriptif yaitu
data dalam bentuk kuotasi (kutipan responden dalam bentuk aslinya)
dituliskan sebagai bagian dari kalimat atau terpisah dalam paragraf
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
57/91
tersendiri jika cukup panjang. Selanjutnya data dibahas dengan
menghubungkan atau membandingkan dengan beberapa teori dan ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2006).
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media bantu (VCD dan modul)
terhadap tingkat pengetahuan perawat mengenai asuhan keperawatan pada
ibu postpartum digunakan analisis statistika uji rata-rata dua sampel
dependen (berpasangan), yaitu paired-sample t-test (analisis parametrik
pada data berdistribusi normal)
3. Membuat kesimpulan dari pelatihan asuhan keperawan pada ibu postpartum
dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif kuantitatif.
K. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain:
1. Tidak terdapat kelompok kontrol sehingga hasil setelah penelitian bukan
semata-mata dipengaruhi oleh pelatihan asuhan keperawatan pada ibu
postpartum dengan menggunakan media bantu VCD dan modul.
2. Jumlah sampel kurang representatif karena
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
58/91
L. Hambatan Penelitian
Penelitian ini memiliki hambatan antara lain:
1. Perijinan lama sehingga pengambilan data sedikit mundur dari jadwal
penelitian, akan tetapi waktu luang yang ada digunakan untuk membuat modul
dan VCD.
2. Pada saat hari H pelaksanaan pelatihan, sebagian perawat sedang melayat
sehingga waktu pelatihan mundur dan ada 1 orang yang tidak mengikuti
pretest, hambatan ini diatasi dengan mengakhirkan jadwal pelatihan.
3. Ruangan tempat diadakannya pelatihan kurang memenuhi standard karena
tidak terdapat perangkat multimedia. Pada hari H, peneliti meminjam LCD,
Laptop, Speaker dan membawa peralatan lain yang dibutuhkan.
4. Pelatihan hanya diberikan satu kali pertemuan saja, sehingga kurang optimal.
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
59/91
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan yang optimal RSUP Dr.
Sardjito khususnya bangsal Anggrek 2, mengalami kesulitan dalam memberikan
intervensi keperawatan pada ibu postpartum karena selama ini tidak ada standard
yang pasti (sesuai dengan penelitian terbaru) tentang pelayanan pada ibu
postpartum. Untuk meningkatkan pelayanan dan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan ibu postpartum maka peneliti mengadakan training/ pelatihan yang
menggunakan media bantu VCD dan Modul sehingga dapat memberikan
pengetahuan kepada perawat/ bidan di RSUP Dr. Sardjito. Lokasi penelitian ini
bertempat di Bangsal Anggrek II RSUP Dr. Sardjito. Bangsal ini memiliki
kapasitas daya tampung 21 orang. Fasilitas yag terdapat di dalamnya terdiri dari
12 kamar. Jumlah perawat/ bidan sampai pada Januari 2008 adalah 17 perawat/
bidan.
B. Karakteristik Responden
Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 11 orang perawat dengan
karakteristik yang dapat dilihat pada tabel berikut:
7/26/2019 VCD Modul Postpartum Care
60/91
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama kerja dan Pendidikan, Usia
dan Keikutsertaan Pelatihan pada Perawat Bangsal Anggrek 2 RSUP
DR. Sardjito Yogyakarta Bulan November 2007
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 3, responden terbanyak berusia = 40 tahun (54,55%),
sedangkan paling sedikit berusia 30-40 tahun (18,18%). Tingkat pendidikan
terbanyak adalah Diploma 3 Keperawatan/ Kebidanan yaitu 10 orang (90,90%)
sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan perawat/ bidan di Bangsal Anggrek 2
RSUP Dr. Sardjito sudah cukup tinggi. Untuk lama kerja yang terbanyak =15
tahun dengan persentase 45,45%. Dapat diketahui pula bahwa seluruh peserta
belum pernah mengikuti pelatihan sehingga akan mempengaruhi pengetahuannya.
No Karakteristik Frekuensi (F) Persentase (%)
1
2
3
4
Lama kerja1 5 tahun6 10 tahun
11 15 tahun> 15 tahun
Tingkat PendidikanD1Keperawataan/kebidananD3 Keperawatan/kebidanan
Usia21 - 30 tahun
31 - 40 tahun> 40 tahunKeikutsertaan pelatihan
PernahTidak pernah
22
25
110