Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
VOLUME PERDARAHAN PADA PENDERITA YANG
MENJALANI OPERASI TOTAL KNEE REPLACEMENT DI
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE MEI 2016 – MEI 2017
Oleh :
Krisna Goysal
C11114361
Pembimbing : dr. Muhammad Andry Usman, Sp.OT,Ph.D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
BAGIAN ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TELAH DISETUJUI UNTUK DICETAK DAN DIPERBANYAK
Judul Skripsi
VOLUME PERDARAHAN PADA PENDERITA YANG
MENJALANI OPERASI TOTAL KNEE REPLACEMENT DI
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
PERIODE MEI 2016 – MEI 2017
Makassar, 24 Desember 2017
Pembimbing,
dr. Muhammad Andry Usman, Sp.OT,Ph.D
NIP. 19750404 200812 1 001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Krisna Goysal
NIM : C111 14 361
Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
Judul Skripsi : Volume Perdarahan Pada Penderita yang Menjalani
Operasi Total Knee Replacement di Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Mei
2016 – Mei 2017
telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterimasebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana
kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : dr. Muhammad Andry Usman, Sp.OT,Ph.D
(.....................................)
Penguji 1 : dr. Dewi Kurniati, M.kes, Sp.OT
(.....................................)
Penguji 2 : dr. Michael John Tedjajuwana, M.kes, Sp.OT
(.....................................)
Ditetapkan di : Makassar
Tanggal : 24 November 2017
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui untuk dibacakan pada seminar akhir di Ruang Pertemuan Ortopedi
dan Traumatologi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin (Lt.3) dengan
judul :
“Volume Perdarahan Pada Penderita yang Menjalani Operasi Total Knee
Replacement Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Wahidin Sudirohusodo
Makassar Periode Mei 2016-Mei 2017”
Hari/Tanggal : Jumat, 24 November 2017
Waktu : 10.00 wita – selesai
Tempat : Ruang Pertemuan Bagian Ortopedi dan
Traumatologi Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Hasanuddin (Lt.3)
Makassar, 24 Oktober 2017
(dr. Muhammad Andry Usman, Sp.OT,Ph.D)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah
melimpahkan rahmat dan berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Volume Perdarahan Pada Penderita Yang Menjalani Operasi Total
Knee Replacement di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar Periode Mei 2016-Mei 2017”.
Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah
satu syarat kelulusan di program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan arahan dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh ka/rena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A selaku Rektor Universitas
Hasanuddin
2. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
3. dr. Muhammad Andry Usman, Sp.OT,Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Kedua orang tua penulis dan keluarga yang selalu menjadi inspirasi dan
penyemangat dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Saudari Gabriela Giovani dan juga sahabat saya Yusuf Tanri Liang dan
Fecky Valentino Lie yang senantiasa membantu dan mendukung saya dalam
proses penyusunan skripsi
vi
6. Teman saya Winardi R, Olivia Wijaya Wong, Kwan Silvea Kwandou, Novia
Tenggono, Priady Wira Prasetya, Fiqih Eka Putra, Amiruddin yang telah
mendukung dan memberikan saran untuk menyelesaikan skripsi dengan baik
7. Grup Bureng, yang telah menemani dan membantu saya selama 7 semester
dalam menyelesaikan proses perkuliahan di Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
8. Sejawat angkatan 2014 Pendidikan Dokter FK Unhas Neutrof14vine, yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh dosen dan staff Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
10. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan dan telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis berharap Tuhan YME. berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bukan hanya sebagai kewajiban
tugas akhir, melainkan menjadi referensi untuk penelitian maupun pengemban ilmu
lainnya.
Makassar, 23 November 2017
Penulis
vii
DEPARTEMEN ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
November 2017
Krisna Goysal
dr. Muhammad Andry Usman, Sp.OT,Ph.D
Volume Perdarahan Pada Penderita yang Menjalani Operasi Total Knee
Replacement di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar Periode Mei 2016-Mei 2017
ABSTRAK
Pendahuluan: Total knee Replacement (TKR) adalah prosedur operasi penggatian
sendi lutut yang tidak normal dengan material buatan. Pada TKR, ujung dari femur
akan dibuang dan diganti dengan metal sheel dan ujung dari tibia juga akan diganti
dengan metal stem dan diantara keduanya dihubungkan dengan plastic sebagai
peredam gerakan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan
menggunakan data sekunder melalui pengambilan sampel melalui rekam medik dan
mencatat usia,jenis kelamin,berat badan, tinggi badan, perdarahan intra operasi,
hemoglobin pre operasi, hemoglobin post operasi yang dilaksanakan pada bulan
Oktober 2017. Data dianalisis dengan menggunakan program software IBM SPSS
Statistik 22.
Hasil: Sampel yang diteliti sebanyak 62 dari bagian rekam medik RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar. Rata-rata indeks massa tubuh yang didapatkan
sebesar 292,0968. Pada hasil analisis chi square menunjukkan tidak adanya
hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan perdarahan intra operasi (P=0,361)
begitu pula tidak ada hubungan antara selisih hemoglobin sebelum dan sesudah
operasi dengan perdarahan intra operasi (p=0,614) dan terdapat hubungan yang tidak
signifikan antara usia dengan perdarahan intra operasi (p=0,0047)
Kesimpulan: Tidak ada hubungan bermakna antara Indeks Massa Tubuh dan Selisih
Hemoglobin dengan perdarahan intra operasi dan adanya hubungan yang tidak
signifikan antara usia dan perdarahan intra operasi
Kata kunci : Total Knee Replacement, selisih hemoglobin sebelum dan sesudah
operasi,usia, indeks massa tubuh normal, perdarahan intra operasi.
viii
DEPARTMENT OF ORTHOPEDIC AND TRAUMATOLOGY
MEDICAL FACULTY OF HASANUDDIN UNIVERSITY
November 2017
Krisna Goysal
Dr. Muhammad Andry Usman, Sp.OT, Ph.D
Bleeding volume in patient who underwent total knee surgery replacement
surgery in Dr. Wahidin Sudirohusodo Central Public Hospital Makassar Mei
2016-Mei 2017
ABSTRACT
Background : Total Knee Replacement (TKR) is abnormal knee joint replacement
surgery procedures with artificial materials. In TKR, the tip of the femur is removed
and replaced with metal sheel and the tip of the tibia is replaced with metal stem and
between the two are connected to the plastic as friction reducer.
Method : This research is a descriptive observational research using secondary data
using sampling through medical record and and record the age, sex, weight, height,
bleeding intra-surgery, pre-operative hemoglobin, hemoglobin post-surgery
conducted in October 2017. Data were analyzed using SPSS statistical software
program ibm 22.
Result : as many as 62 samples examined from the medical record from RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo, the average body mass index obtained ie 29,20968. In the
chi square analysis showed no association between body mass index and
intraoperative bleeding (p=0,361) so is no association between hemoglobin
difference before and after surgery with intra-surgery bleeding (p=0,614) and there
was no significant association between age and intraoperative bleeding (p=0,0047)
Conclusion : there is no relation between BMI and the difference in hemoglobin with
intraoperative bleeding in TKR patients. And, there is no signifcant relation between
age and intraoperative bleeding.
Keywords : Total Knee Replacement, hemoglobin difference before and after
surgery, body mass index, post-operative bleeding
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN JUDUL ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
ABSTRAK................................................................................................................. vii
DAFTAR.ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 3 1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................... 3
1.3 Manfaat Penelitian...................................................................................... 3 1.4.1 Manfaat Praktis ........................................................................ 3
1.4.2 Manfaat Teoritis ....................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi ...................................................................................................... 5 2.2 Penyebab .................................................................................................... 7 2.3 Total Knee Replacement ............................................................................ 8 2.4 Prosedur Total Knee Replacement ............................................................... 9 2.5 Komplikasi ................................................................................................ 10 2.6 Perdarahan Pasca operasi TKR................................................................... 11 2.7 Perawatan Total Knee Replacement ........................................................... 14
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsepsional............................................................................ 17 3.2 Definisi Operasional dan Variabel ........................................................... 18
3.2.1 Definisi Operasional .................................................................. 18 3.2.2 Variabel ..................................................................................... 20
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 21 4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................. 21
4.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 21
x
4.2.2 Waktu Penelitian ....................................................................... 21 4.3 Populasi Dan Sampel ............................................................................... 21
4.3.1 Populasi ..................................................................................... 21 4.3.2 Sampel ....................................................................................... 21 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 22
4.4 Kriteria Seleksi .......................................................................................... 22 4.4.1 Kriteria Inklusi .......................................................................... 22 4.4.2 Kriteria Eksklusi ........................................................................ 22
4.5 Jenis Data Dan Instrumen Penelitian ....................................................... 23 4.5.1 Jenis Data .................................................................................. 23 4.5.2 Instrumen Penelitian .................................................................. 23
4.6 Manajemen Penelitian .............................................................................. 23 4.6.1 Pengumpulan Data .................................................................... 23 4.6.2 Teknik Pengolaan Data ............................................................. 24 4.6.3 Penyajian Data........................................................................... 24
4.7 Alur Penelitian.......................................................................................... 25 4.8 Etika Penelitian ........................................................................................ 26
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 27 5.2 Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 28
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Rata-rata Perdarahan pada penderita yang menjalani operasi Total Knee Replacement .................................................................................................. 35
6.2 Hubungan antara usia dan perdarahan intra operasi pada penderita yang menjalani operasi Total Knee Replacement .................................................. 35
6.3 Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan perdarahan intra operasi pada
penderita yang menjalani operasi Total Knee Replacement .......................... 36
6.4 Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan perdarahan intra operasi pada penderita yang menjalani operasi Total Knee Replacement .......................... 37
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ............................................................................................... 39 7.2 Saran ......................................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 41 LAMPIRAN .............................................................................................................. 43
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2.1 Karakteristik Data Penelitian .................................................... 28
Tabel 5.2.2 Distribusi Pasien yang menjalani operasi Total Knee
Replacement di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Periode Mei 2016 – Mei 2017 berdasarkan Kelompok Jenis
Kelamin .................................................................................... 28
Tabel 5.2.3 Tabel analisis hubungan antara usia dan perdarahan intra
operasi pada penderita yang menjalani operasi Total Knee
Replacement di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Periode Mei 2016- Mei 2017 ................................................... 29
Tabel 5.2.4 Tabel analisis hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan
perdarahan intra operasi pada penderita yang menjalani
operasi Total Knee Replacement di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar Periode Mei 2016- Mei 2017 ........... 30
Tabel 5.2.5 Tabel analisis hubungan antara Selisih Hemoglobin dan
perdarahan intra operasi pada penderita yang menjalani
operasi Total Knee Replacement di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar Periode Mei 2016- Mei 2017 ........... 32
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Anatomi lutut normal ............................................................... 6
Gambar 2.2. Radiologi anteroposterior dan lateral lutut dengan osteoartritis
yang sangat degeneratif; Menunjukkan pembentukan osteofit,
hilangnya ruang sendi, kista subkondral dan sklerosis subkondral.
....................................................................................................... 8
Gambar 2.3. Radiografi anteroposterior dan lateral dari status lutut pasca
artroplasti lutut total ...................................................................... 9
Gambar 2.4. (Kiri) Osteoarthritis parah. (Kanan) Tulang rawan artritis dan
tulang yang mendasarinya telah dilepas dan muncul kembali
dengan implan logam pada tulang paha dan tibia. Sebuah spacer
plastik telah ditempatkan di antara implan ................................. 10
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Permohonan Penelitian di rumah sakit
2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik
3. Data Hasil Peneltian
4. Hasil Uji Statistik
5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
6. Biodata Peneliti
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Operasi penggantian lutut pertama kali dilakukan pada tahun 1968. Sejak itu,
prekembangan material dan teknik bedah telah sangat meningkatkan keefektifannya.
Penggantian lutut total/Total Knee Replacement (TKR) adalah salah satu prosedur
paling berhasil dalam semua penanganan. Menurut Badan Penelitian dan Mutu
Kesehatan, penggantian lebih dari 600.000 lutut dilakukan setiap tahun di Amerika
Serikat.1
Total knee Replacement (TKR) adalah prosedur operasi penggatian sendi lutut
yang tidak normal dengan material buatan. Pada TKR, ujung dari femur akan dibuang
dan diganti dengan metal sheel dan ujung dari tibia juga akan diganti dengan metal
stem dan diantara keduanya dihubungkan dengan plastic sebagai peredam gerakan.1
Total Knee Arthroplasty (TKR) dianggap sebagai pilihan pengobatan untuk
OA dengan klasifikasi Kelgren Lawrence III dan IV. TKR ini bertujuan untuk
mengembalikan fungsi sendi senormal mungkin. Namun, prosedur ini memiliki risiko
kehilangan darah yang diperkirakan sebesar 800-1.700 cc; Dengan demikian
diperkirakan 50% pasien pasca TKR memerlukan transfusi darah.
OA adalah penyakit yang secara kebetulan meningkat seiring bertambahnya
usia. Sebuah studi mengungkapkan bahwa 8,9% populasi orang dewasa mengalami
OA. Ini menyiratkan bahwa probabilitas seseorang memiliki OA meningkat seiring
bertambahnya usia.2
Operasi ortopedi, terutama operasi tulang belakang dan operasi artroplasti,
dikaitkan dengan perdarahan yang berlebihan dan tingginya permintaan akan
transfusi darah. Pada total hip dan total knee arthroplasti, prevalensi transfusi sel
darah merah allogeneic (RBC) telah dilaporkan antara 21% dan 70%.3
2
Kehilangan darah yang terkait dengan operasi penggantian sendi telah lama
dikenal sebagai masalah yang bersifat substantif. Investigasi yang dilakukan pada
tahun 1980an mengungkapkan bahwa kehilangan darah intraoperatif pada artroplasti
lutut total (TKR) rata-rata lebih dari 1000 mL per prosedur. Studi yang lebih baru
telah menunjukkan bahwa kehilangan darah yang tidak terlihat seperti perdarahan ke
jaringan dan hemolisis dengan reinfusi biasanya menyebabkan kehilangan volume
setara dengan 500 mL tambahan.5
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti memandang perlu untuk
melakukan penelitian terkait Volume Perdarahan pada pasien yang menjalani
prosedur operasi Total Knee Replacement. Hal ini diperlukan untuk mengevaluasi
perlunya tindak lanjut untuk menangani perdarahan pada saat operasi, khususnya
pada kota Makassar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Volume Perdarahan Pada Penderita yang menjalani Operasi Total
Knee Replacement di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Wahidin Sudirohudo Periode
Mei 2016- Mei 2017”
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka timbul pertanyaan
berapakah estimasi volume perdarahan pada pasien yang menjalani operasi Total
Knee Replacement
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui volume perdarahan pada pasien yang menjalani
operasi Total Knee Replacement
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk Menilai rata-rata jumlah volume darah intra operasi total
knee replacement
Membandingkan indeks massa tubuh dengan volume perdarahan
Membandingkan selisih hemoglobin sebelum dan sesudah operasi
dengan volume perdarahan
Membandingkan usia dengan volume perdarahan
Melihat distribusi penderita yang menjalani operasi Total Knee
Replacement berdasarkan jenis kelamin
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai data bagi para praktisi kesehatan
mengenai volume perdarahan pada pasien total knee replacement
4
1.4.2 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data pertimbangan apakah perlu
intervensi untuk mengurangi jumlah perdarahan pada operasi ganti sendi lutut
2. Sebagai tambahan ilmu, kompetensi, dan pengalaman berharga bagi peneliti
dalam melakukan penelitian kesehatan pada umumnya, dan terkait tentang
volume perdarahan pada penderita yang menjalani operasi total knee
replacement pada khususnya.
5
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2.1. Anatomi
Lutut adalah sendi terbesar di tubuh dan memiliki lutut yang sehat diperlukan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Lutut terdiri dari ujung bawah tulang paha
(femur), ujung atas tulang kering (tibia), dan tempurung lutut (patella). Ujung ketiga
tulang di mana mereka menyentuh ditutupi dengan kartilago artikularis (zat halus
yang melindungi tulang dan memungkinkannya bergerak dengan mudah). Meniskus
terletak di antara femur dan tibia. Potongan berbentuk C ini bertindak sebagai
"peredam hentakan" yang melindungi sendi. Ligamen besar menahan tulang paha dan
tibia secara bersama-sama dan memberikan stabilitas. Otot paha yang panjang
memberi kekuatan lutut. Semua permukaan lutut yang tersisa ditutupi oleh lapisan
tipis yang disebut membran sinovial. Membran ini melepaskan cairan yang melumasi
tulang rawan, mengurangi gesekan hingga tidak ada sama sekali pada lutut yang
sehat.1
Biasanya, semua komponen ini bekerja secara harmonis. Tapi penyakit atau
luka bisa mengganggu harmoni ini, mengakibatkan rasa sakit, kelemahan otot, dan
berkurangnya fungsi.1
6
Gambar 2.1. Anatomi lutut normal.1
Sendi lutut, yang sama dengan sendi lainnya, dapat dianggap sebagai
gabungan dari artikulasi keras dan bungkusan jaringan lunak, yang berfungsi
bersama-sama sebagai satu unit biomekanik. Dalam sendi yang sehat, terdapat
kongruensi mutlak antara biomekanik artikulasi keras dan bungkusan jaringan lunak.
Biasanya terdapat beberapa kelemahan dari jaringan lunak lateral pada keadaan fleksi
dan ketegangan sebagian besar struktur dengan ekstensi penuh. Jika artikulasi keras
mengalami artroplasti buatan, perlu dilakukan kesesuaian antara artikulasi dan
biomekanika jaringan lunak untuk mendapatkan fungsi yang baik. Jaringan lunak
yang ditempatkan di bawah ketegangan menyebabkan rasa sakit dan kekakuan.
Kelalaian berlebihan menyebabkan ketidakstabilan simtomatik dan juga rasa sakit
yang tidak stabil.6
Tulang paha, tibia dan patella memiliki hubungan spasial dinamis yang
kompleks satu sama lain, dipertahankan oleh bungkusan jaringan lunak, yang
memberi stabilitas sementara memungkinkan gerakan terkontrol. Oleh karena itu,
TKR yang berfungsi dengan baik akan memasang kembali sendi tersebut tanpa
mengganggu hubungan spasial antara tulang sendi.6
7
2.2. Penyebab
Penyebab paling umum dari sakit lutut kronis dan disabillitas adalah arthritis.
Meski terdapat banyak jenis artritis, kebanyakan nyeri lutut disebabkan oleh hanya
tiga jenis: osteoartritis, rheumatoid arthritis, dan radang sendi pasca trauma.1
• Osteoarthritis. Ini adalah jenis radang sendi "keausan" terkait usia. Biasanya terjadi
pada orang berusia 50 tahun ke atas, tapi mungkin juga terjadi pada orang yang lebih
muda. Tulang rawan yang melindungi tulang lutut melunak dan aus. Tulang
kemudian bergesekan satu sama lain, menyebabkan nyeri lutut dan kaku.
• Rheumatoid Artritis. Ini adalah penyakit di mana membran sinovial yang
mengelilingi sendi menjadi meradang dan menebal. Peradangan kronis ini bisa
merusak tulang rawan dan akhirnya menyebabkan hilangnya tulang rawan, nyeri, dan
kekakuan. Rheumatoid arthritis adalah bentuk paling umum dari sekelompok kelainan
yang disebut "radang sendi."
• Artritis pasca-trauma. Hal ini bisa menyusul cedera lutut yang serius. Fraktur
tulang di sekitar lutut atau robekan pada ligamen lutut dapat merusak tulang rawan
artikular dari waktu ke waktu, menyebabkan nyeri lutut dan membatasi fungsi lutut.
Osteoarthritis lutut sering komorbid dengan obesitas, penyakit kronis lainnya;
Obesitas dapat meningkatkan risiko dan tingkat keparahan osteoarthritis lutut akibat
bertambahnya beban sendi, kurang aktivitas fisik, dan hilangnya kekuatan otot
pelindung. Risiko mengalami osteoartritis meningkat karena trauma ringan di usia
yang lebih muda, seperti cedera meniscal terkait olahraga dan cedera ligamen, yang
dapat mencakup hingga 40-50% osteoarthritis lutut. Penyakit lain yang dapat
menyebabkan arthritis lutut, dan mungkin memerlukan artroplasti lutut total (TKR),
termasuk radang sendi, seperti spondyloarthritis, rheumatoid arthritis, dan arthritis
psoriatis. Artritis lutut melibatkan degenerasi lutut, mengakibatkan hilangnya tulang
rawan artikular, peregangan kapsuler, kelemahan ligamen, pembentukan osteofit,
kista subkondral dan sklerosis, kelemahan otot terkait, dan nyeri.7
8
Gambar 2.2 Radiologi anteroposterior dan lateral lutut dengan osteoartritis yang
sangat degeneratif; Menunjukkan pembentukan osteofit, hilangnya ruang sendi, kista
subkondral dan sklerosis subkondral.7
2.3. Total Knee Replacement
Artroplasti lutut total adalah salah satu prosedur bedah yang paling berhasil
dan dilakukan secara luas di dunia. Setiap tahun, 80.000 kasus dilakukan di Inggris
dan Wales. Keberhasilan operasi dapat didefinisikan dalam hal daya tahan implan dan
juga kualitas hasil klinis.6
TKR konvensional menciptakan reseksi sesuai dengan sumbu mekanis.
Pelepasan intraoperatif dan fisioterapi pasca operasi mengadaptasi jaringan lunak
untuk memenuhi posisi implan dan biomekanik. Hasil dari proses ini dapat bervariasi.
Anatomi mengindividualisasi TKR 'mengangkat kembali' artikulasi lutut sehingga
implan sesuai dengan biomekanika jaringan lunak saat onset. Ini berarti lebih sedikit
kebutuhan adaptasi jaringan lunak dan lebih sedikit kemungkinan terhentinya
rehabilitasi.6
9
Gambar 2.3. Radiografi anteroposterior dan lateral dari status lutut pasca artroplasti
lutut total.7
2.4. Prosedur Total Knee Replacement
Pengganti lutut (juga disebut artroplasti lutut) mungkin lebih tepat disebut
sebagai "melapisi kembali" lutut karena hanya permukaan dari tulang yang benar-
benar diganti.1
Terdapat empat langkah dasar untuk prosedur penggantian lutut.
• Siapkan tulang. Permukaan tulang rawan yang rusak di ujung tulang paha dan tibia
dihilangkan bersamaan dengan sejumlah kecil tulang yang mendasarinya.
• Posisikan implan logam. Tulang rawan dan tulang yang telah dihilangkan diganti
dengan komponen logam yang menciptakan permukaan sendi. Bagian logam ini bisa
disemen atau "ditekan-pas" ke dalam tulang.
• Menaikkan patela kembali ke permukaan. Bagian bawah patela (tempurung lutut)
dipotong dan diangkat kembali dengan sebuah tombol plastik. Beberapa ahli bedah
tidak memasang kembali patela, tergantung pada kasusnya.
• Masukkan spacer. Sebuah spacer plastik medis dimasukkan di antara komponen
logam untuk menciptakan permukaan perluncuran yang halus.
10
Gambar 2. 4. (Kiri) Osteoarthritis parah. (Kanan) Tulang rawan artritis dan tulang
yang mendasarinya telah dilepas dan muncul kembali dengan implan logam pada
tulang paha dan tibia. Sebuah spacer plastik telah ditempatkan di antara implan.1
2.5. Komplikasi
Komplikasi yang timbul dari operasi TKR dapat mencakup infeksi sendi,
sindrom kompartemen, dan cedera saraf. Sebuah studi baru-baru ini oleh Zmistowski
dkk, dari 10.633 pasien yang menjalani TKR atau artroplasti pinggul total (THA)
menemukan bahwa 5,3% pasien kembali ke rumah sakit dalam waktu 90 hari setelah
operasi, dengan penyebab paling umum adalah infeksi terkait sendi. Manifestasi nyeri
yang berhubungan dengan prostesis setelah operasi juga terjadi; Wylde dkk
menemukan 44% pasien TKR melaporkan adanya nyeri pasca operasi persisten, dan
15% pasien TKR melaporkan adanya rasa sakit yang sangat parah.7
TKR juga terkait dengan kehilangan darah pasca operasi yang dapat
mensyaratkan transfusi darah, yang kemungkinan mengarah pada masalah imunologi,
risiko infeksi yang lebih tinggi, dan risiko infeksi virus. Kumar dkk menemukan
bahwa 84% dari kehilangan darah total terjadi pada 12 jam pertama setelah operasi,
sehingga tindakan segera untuk mengurangi perdarahan harus dilakukan. Untuk
mengurangi kehilangan darah, pemasangan torniket dan pemberian asam traneksamat
sering digunakan.7
11
2.6. Perdarahan Pasca Operasi TKR
Asam traneksamat adalah salah satu anti perdarahan yang paling umum
digunakan dalam praktik klinis. Namun, di bidang ortopedi, penggunaan asam
traneksamat masih diperdebatkan karena manfaat dan keseimbangan risikonya.
Beberapa penelitian telah menyarankan penggunaan yang menguntungkan untuk obat
ini. Penelitian yang dilakukan oleh Chen dkk menyiratkan bahwa asam traneksamat
intraartikular dapat mengurangi kehilangan darah pada TKR tanpa meningkatkan
durasi operasi secara signifikan. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 pasien yang
menjalani TKR dan diberi asam traneksamat 1.500mg. Asam traneksamat intravena
terbukti menurunkan drain setelah operasi. 2
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Aryo (2016) Menunjukkan bahwa rata-
rata Hb pre operasi sebesar 12.1g.dL.Dengan median kehilangan darah sebesar 200
ml (range 187-325). Kadar Hb diukur secara berkala selama 5 hari setelah operasi
TKR dilakukan. Secara keseluruhan, di semua grup, kadar Hb menurun pada hari
pertama dan kedua dan meningkat pada hari ke tiga sampai hari ke 5. 2
Sebuah Penelitian yang dilakukan oleh Karaaslan menunjukkan bahwa rata-
rata hb pada grup yang menggunakan asam traneksamat memiliki median total post
drainase sebesar 500cc dibanding grup kontrol yang memiliki median drainase
sebesar 900cc. Kehilangan darah dari grup yang menggunakan asam traneksamat
memiliki perdaraha yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan grup
kontrol . Median kehilangan Hb 12 jam post operasi pada pasien yang menggunakan
asam traneksamat menunjukkan angka yang lebih rendah (2,10 g/dl) dibandingkan
dengan kelompok kontrol (3.10 g/dl). 11
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Zhu menunjukkan bahwa pasien
dengan TKR bilateral secara signifikan mencurahkan darah lebih banyak daripada
mereka yang diberi asam traneksamat intra-artikular atau intravena. Selain itu, Zhu
juga menunjukkan bahwa semakin rendah volume perdarahan, semakin sedikit Hb
yang menurun, dan semakin sedikit kebutuhan transfusi dalam kelompok dengan
asam traneksamat dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil ini jelas
12
menyiratkan peran asam traneksamat sebagai anti pendarahan. Fibrinolisis
dihindari karena asam traneksamat secara kompetitif menghalangi reseptor lisin
dalam plasminogen.2
Menurut Zhu, pengukuran Hb adalah cara terbaik untuk memprediksi
hilangnya darah intraoperative, khususnya untuk kehilangan darah yang dapat diukur
dengan drain. Hb perioperatif yang baik dapat memprediksi kebutuhan transfusi pada
pasien yang dioperasi scara umum. Telah diajukan bahwa jumlah Hb praoperasi yang
sedikit dapat meningkatakn kebutuhan untuk transfusi pasca operasi, yang mana
mengharuskan persiapan darah praoperatif yang baik secara umum.2
Menurut Malin et al (2015) IMT yang rendah dikaitkan dengan peningkatan
risiko kehilangan darah berlebihan. Hal ini sesuai dengan temuan dari operasi
jantung, di mana BMI rendah telah terbukti berisiko untuk operasi ulang karena
pendarahan yang berlebihan. Untuk artroplasti pinggul dan lutut, hasilnya beragam
dalam penelitian yang berbeda. Dalam studi oleh Prasad dkk. dan Hrnack dkk., IMT
tidak ditemukan terkait dengan kehilangan darah pada pasien hip maupun lutut.3
Penelitian dari Hrnack SA menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara
kehilangan darah intra operatif dan waktu turniket (0,0001) dan juga dengan waktu
total operasi (p=0,003). Ada hubungan antara kehilangan darah post operasi dan
waktu turniket akan tetapi pada uji statistik tidak menunjukkan hasil yang signifikan
(p=0,07). Hal yang sama juga terjadi pada perbandingan antara waktu operasi dan
kegilangan darah post operasi (p=0,08). Perbandingan antara perdarahan total (intra
operasi dan post operasi) dengan waktu turniket menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan (p=0,0001) dan juga waktu operasi (p=0,0006). Hasil analisis
menunjukkan tidak ada hubungan antara perdarahan peri operatif dan Indeks Massa
Tubuh12
Sejumlah tindakan yang berbeda dapat dilakukan untuk meminimalkan
kebutuhan akan transfusi allogeneic, termasuk transfusi darah autologous yang
terdahulu, sistem penyelamatan sel, dan pemberian obat pro-haemostatik. Telah
13
diketahui bahwa transfusi darah autologik yang terdahulu adalah efektif biaya
dan mengurangi transfusi darah alogenik.3
Banyak sealant fibrin tersedia secara komersial, dan biasanya mengandung
fibrinogen allogenik gabungan manusia, faktor XIII, trombin, dan antifibrinolitik,
seperti aprotinin atau asam traneksamat. Agen ini mencapai efek hemostatik lokal
mereka dengan mereproduksi ulang langkah terakhir dalam kaskade koagulasi.
Sealant fibrin terbukti efektif dalam mengurangi kehilangan darah selama TKR pada
penelitian (Quixil; Omrix Biopharmaceuticals) mengandung zat penstabil gumpalan,
asam traneksamat.4
Hasil klinis pada periode pasca operasi awal, khususnya pada rentang gerakan
(ROM) lutut, mendapat perhatian pada studi sebelumnya tentang sealant fibrin
generasi yang lebih tua. Rentang gerakan lutut belum terbukti meningkat secara
signifikan dengan menerapkan sealant fibrin setelah TKR bila dibandingkan dengan
kontrol, dan sealant fibrin generasi baru tidak memberikan perbedaan yang nyata
sampai enam minggu pasca operasi.4
Pedoman pengobatan ortopedi tidak sesuai dengan strategi pengelolaan darah
farmakologis pilihan untuk TKR dan THA. Untuk alasan ini, pemilihan produk obat
umumnya didasarkan pada pengetahuan, keakraban, dan preferensi penyedia
perorangan. Kemungkinan pilihan antara agen hemostatik yang tersedia meliputi
fibrin, trombin, lavage dengan epinefrin atau norepinephrine, dan obat antifibrinolitik
asam ε-aminocaproic dan asam traneksamat (TXA). Pengobatan perioperatif dengan
asam traneksamat secara intravena dikaitkan dengan berkurangnya kehilangan darah
perioperatif dan kebutuhan transfusi yang lebih rendah pada pasien yang menjalani
operasi penggantian sendi. Tidak ada efek samping terkait pengobatan.5
Pemasangan turniket dapat memperbaiki medan operasi dan memberikan
kondisi tanpa darah untuk mengaplikasikan semen tulang. Inflasi dan deflasi turniket
dipilih sebagai acuan untuk waktu pemberian dosis asam traneksamat secara
intravena. Namun, sistem fibrinolitik mengalami aktivasi karena trauma operasi pasca
operasi dan memburuk untuk pemasangan turniket. Iskemia jangka pada ekstermitas
14
bawah mengaktivasi plasminogen menjadi plasmin, mempromosikan
fibrinolisis, dan peningkatan kehilangan darah setelah deflasi turniket.8
2.7. Perawatan Total Knee Replacement
Edukasi
Informasi yang diberikan secara tepat waktu, dikaitkan dengan pengurangan
rasa cemas, lama tinggal di rumah sakit, dan rasa sakit pada periode pasca operasi.
Edukasi pra operasi sangat penting dalam mengelola harapan pasien. Hal ini merinci
rencana perawatan perioperatif, penetapan tujuan, dan manajemen ekspektasi,
termasuk kisaran waktu pulang dari perawatan. Edukasi pra operasi bisa dalam
bentuk kelompok atau sesi one-to-one dengan spesialis perawat.9
Prarehabilitasi
Kesehatan pasien dioptimalkan melalui latihan fisik agar lebih tahan terhadap
stres fisiologis akibat operasi. Peningkatan kapasitas fungsional pra operasi dapat
memperbaiki hasil pasien dan meniadakan intervensi pascaoperasi tertentu.9
Premedikasi
Nyeri pascaoperasi berkorelasi kuat dengan kemajuan rehabilitasi yang lebih
lambat dan rawat inap yang berkepanjangan. Analgesik sebelumnya termasuk obat
anti-inflamasi nonsteroidal gabapentin dan cyclooxygenase-2 (NSAIDs). Dalam
meta-analisis, NSAID sebelum operasi telah gagal menurunkan secara signifikan nilai
nyeri pasca operasi, walaupun konsumsi analgesik secara keseluruhan berkurang.
Dalam penelitian hewan, NSAID selektif siklooksigenase-2 memiliki efek merugikan
pada penyembuhan tulang.9
Antibiotik profilaksis
Antibiotik profilaksis mengurangi risiko infeksi periprostetik. American
Academy of Orthopedic Surgeons merekomendasikan pemberian antibiotik yang
tepat dalam satu jam sebelum insisi kulit.9
15
Suhu
Pengurangan suhu tubuh inti dikaitkan dengan risiko kehilangan darah dan
tingkat transfusi yang lebih tinggi pada pasien TKR. Hipotermia meningkatkan risiko
infeksi luka, penyembuhan luka yang tertunda, dan rawat inap yang berkepanjangan.
Pemanasan selimut bisa digunakan untuk mencegah kehilangan panas.9
Pendekatan bedah
Pendekatan parapatellar medial adalah yang paling umum untuk TKR, namun
penetrasi tendon paha depan yang diperlukan berkontribusi pada rehabilitasi yang
sulit. Untuk TKR, operasi minimal invasif meminimalkan insisi panjang dan cedera
paha depan, dan dengan demikian memperbaiki nyeri pasca operasi, kehilangan
darah, lama tinggal di rumah sakit, dan rentang pergerakan jangka pendek. Meskipun
demikian, operasi invasif minimal dikaitkan dengan tingkat malalignment yang lebih
tinggi dan menyebabkan operasi revisi berikutnya.9
Selama operasi total knee replacement, bagian lutut yang rusak dikeluarkan
dan diganti dengan implan. Implan terbuat dari berbagai bahan: stainless steel,
titanium, chrome, kobalt, atau polyethylene. Semen tulang juga bisa digunakan dalam
proses reparasi. Pilihan implan bervariasi dari orang ke orang. Faktor yang
dipertimbangkan adalah usia, tingkat aktivitas, jenis tubuh, dan jumlah serta kekuatan
tulang serta jaringan tulang. Dokter bedah akan memilih implan yang paling sesuai
untuk kebutuhan dan gaya hidup pasien. Selama operasi penggantian lutut total,
jumlah tulang yang relatif tipis dikeluarkan dari ujung tulang paha, bagian atas tulang
kaki, dan bagian bawah tempurung lutut. Hal ini menciptakan permukaan tulang yang
memungkinkan implan agar cocok. Sebagian besar ligamen dan tendon utama lutut
tertinggal di tempat sehingga lutut bisa membungkuk dan diluruskan, namun tetap
stabil dalam posisi dari sisi ke sisi dan dari depan ke belakang.10
Pencegahan kehilangan darah
Anemia dan hipovolemia, dikombinasikan dengan penggunaan opioid
berlebihan, dapat menyebabkan mual dan muntah pascaoperasi yang tidak perlu,
16
pusing, dan hipotensi ortostatik. Antifibrinolitik, seperti asam traneksamat,
dapat mengurangi kehilangan darah perioperatif pada artroplasti sendi pilihan. Asam
traneksamat menghambat pemecahan gumpalan dengan mengikat plasminogen dan
plasmin secara reversibel, mencegah pembelahan fibrin dan mempertahankan struktur
gumpalan.9
Saluran pembuangan (Drain)
Saluran pembuangan (drain) bisa mencegah pengembangan hematoma dan
infeksi luka, dan bisa memperbaiki jangkauan gerakan. Darah yang terkumpul, seperti
pada hematoma, merupakan media utama pertumbuhan bakteri dan menyebabkan
infeksi. Clamping saluran drain selama 3 jam dua kali pada hari pertama pasca
operasi mengakibatkan kehilangan darah secara signifikan lebih sedikit dalam 48 jam
pertama dan mengurangi kebutuhan transfusi darah sebesar 2,2 kali dibandingkan
tanpa klem. Ini mungkin merupakan alternatif yang sesuai jika preferensi dokter
bedah menggunakan drain bedah.9
Perawatan pasca operasi
Mobilisasi dini
Mobilisasi dini (dalam waktu 24 jam) direkomendasikan untuk perawatan
perioperatif. Ini adalah prediktor positif untuk tinggal di rumah sakit yang lebih
pendek, komplikasi pascaoperasi lebih sedikit, dan biaya yang lebih rendah, dan
dikaitkan dengan penurunan tingkat trombosis vena dalam dan emboli paru.9
Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah restorasi fungsi melalui intervensi seperti fisioterapi agresif.
Rehabilitasi awal berkorelasi dengan hasil yang membaik. Pelatihan kekuatan awal
(pascaoperasi hari 1 atau 2) aman dan meningkatkan kekuatan perpanjangan lutut dan
kecepatan berjalan secara maksimal. Meskipun demikian, ketika fisioterapi tidak
memadai (intensitas rendah dan aplikasinya yang terlambat), ia hanya memiliki efek
moderat pada hasil fungsional jangka pendek sampai menengah.9
17
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsepsional
Indeks Massa Tubuh
Selisih Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Operasi
Perdarahan Intra operasi
Keterangan: = Variabel Independen = Variabel Dependen
Usia
18
3. 2. Definisi Operasional dan Variabel
3.2.1.1. Selisih Hb sebelum dan sesudah operasi
Definisi: selisih hemoglobin pasien yang diukur sebelum dan sesudah
menjalani prosedur operasi Total Knee Replacement
Skala ukur: Nominal
Alat ukur: Rekam medik pasien
Cara ukur: Dengan mencatat perubahan hemoglobin pre operasi dan
hemoglobin post operasi pada pasien yang sesuai dengan yang
tercantum pada data pasien ( rekam medik)
Hasil ukur: 1. 0-1
2. 1-2
3. 2-3
4. 3-4
5. 4-5
6. 5-6
19
3.2.1.2. Indeks Massa Tubuh
Definisi : nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB)
dan tinggi badan (TB) untuk menentukan status gizi dari pasien
Skala ukur : ordinal
Alat ukur : Rekam medik pasien
Cara ukur : Mencatat BB dan TB dalam rekam medik pasien kemudian
menggunakan rumus BB/TB^2
Hasil ukur : 1. BB kurang = <18,5
2.BB normal = 18,5-22,9
3.Beresiko obesitas = 23-24,9
4.Obesitas I =25-29,9
5.Obesitas II = ≥ 30
3.2.1.3. Usia
Definisi : Usia pasien dari awal kelahiran sampai pasien
menjalani operasi Total Knee Replacement. Usia diklasifikasikan
menjadi tiga kelas sesuai dengan Angkatan Kerja Nasional yaitu usia
belum produktif (<15), usia produktif (15-64), dan usia tidak
produktif (>64)
Skala : Kategorikal
Alat ukur : Rekam medik pasien
Cara ukur : Dengan mencatat variabel usia orang tua dan atau melalui
no telepon yang sesuai dengan yang tercantum pada data pasien
Hasil ukur : 1. < 15
2. 15-64
3. >64
20
3.2.2. Variabel
Variabel bebas: prosedur operasi ganti sendi lutut
Variabel tergantung: jumlah darah intra operasi,selisih
hemoglobin,usia, Indeks Massa Tubuh
21
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif untuk
mengetahui volume perdarahan pada pasien yang menjalani operasi Total Knee
Replacement di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin Sudirohusodo dengan
menggunakan pendekatan yang bersifat retrospektif melalui penggunaan data
sekunder sebagai data penelitian.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin
Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan.
4.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian dimulai dari tanggal 20 Agustus 2017 – 20 Oktober 2017
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani
operasi Total Knee Replacement di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin
Sudirohusodo Periode Mei 2016 – Mei 2017.
4.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani
operasi Total Knee Replacement di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin
Sudirohusodo Periode Mei 2016 – Mei 2017, yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi
22
4.3.3 Teknik pengambilan sampel
Diambil menggunakan teknik non probability sampling yaitu
Consecutive sampling pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang
memenuhi kriteria penelitian yang dimasukkan (kriteria inklusi dan
eksklusi) dalam kurun waktu tertentu.
4.4 Kriteria Seleksi
4.4.1 Kriteria Inklusi
Semua pasien yang menjalani operasi Total Knee Replacement
Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin Sudirohusodo Periode Mei
2016 – Mei 2017
Memiliki data rekam medik yang dapat dievaluasi, meliputi:
identitas pasien berupa nama, umur, jenis kelamin, Tinggi
Badan,Berat badan, kadar hemoglobin sebelum operasi, kadar
hemoglobin sesudah operasi
4.4.2 Kriteria Eksklusi
Pasien yang menjalani operasi Total Knee Replacement dengan
data yang tertera pada rekam medik yang tidak lengkap atau rusak.
Pasien dalam pengobatan menggunakan vitamin K antagonis
Pasien dalam pengobatan menggunakan thrombin inhibitor
23
4.5 Jenis Data dan Instrumen Penelitian
4.5.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa rekam
medik yang diperoleh di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin
Sudirohusodo.
4.5.2 Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. Rekam Medik pasien yang menjalani prosedur operasi Total Knee
Replacement.
b. Peralatan penunjang lainnya :
-Alat dokumentasi
-Laptop
-Alat tulis-menulis
-Aplikasi IBM SPSS Statistic 22
-Microsoft office excel 2007
4.6 Manajemen Penelitian
4.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah meminta perizinan dari pihak di
RS Wahidin Sudirohusodo dengan mengajukan surat permohonan izin
penelitian kepada Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin
Sudirohusodo. Kemudian mengisi form pernyataan dan biodata penelitian
serta menyelesaikan biaya administrasi. Setelah itu, data pasien operasi
Total Knee Replacement dikumpulkan untuk memperoleh data medis di
bagian Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin Sudirohusodo.
24
4.6.2 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer memakai program software IBM
SPSS Statistik 22 atau Microsoft Excel.
4.6.3 Penyajian Data
Data yang telah diolah, disajikan dalam bentuk tabel distribusi
disertai penjelasan yang disusun dalam bentuk narasi
25
4.7 Alur Penelitian
Tahap persiapan
Pada tahap persiapan penelitian, dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Peneliti menyusun proposal penelitian.
b. Peneliti mengajukan proposal kepada pembimbing.
c. Peneliti mengusulkan perizinan berupa izin etik penelitian dan
perizinan pengambilan sampel penelitian di lokasi pengambilan
sampel.
d. Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian untuk
pengambilan sampel penelitian.
e. Peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam analisis sampel penelitian.
Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Peneliti mengunjungi lokasi yang telah ditetapkan sebagai
lokasi pengambilan sampel.
b. Peneliti meminta izin dan menjelaskan tujuan penelitian
c. Peneliti mengambil data rekam medik pasien yang menjalani
prosedur Total Knee Replacement periode Mei 2016-Mei 2016
Tahap pelaporan
Pada tahap pelaporan penelitian, dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Peneliti mengumpulkan data hasil rekam medik
b. Peneliti melakukan pengolahan dan penyajian data hasil
penelitian
c. Peneliti melakukan evaluasi dan pembahasan hasil data
penelitian bersama pembimbing.
d. Penulis melakukan penarikan kesimpulan dan saran dari
penelitian
e. Peneliti menyusun laporan penelitian
f. Peneliti mencetak hasil penelitian
26
4.8 Etika Penelitian
Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian dalam penelitian ini adalah:
-Sebelum melakukan penelitian maka peneliti akan meminta izin pada
beberapa institusi terkait.
-Setiap subjek akan dijami kerahasiaannya atas data yang diperoleh dengan
tidak menuliskan nama pasien,tetapi hanya berupa inisial.
27
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di bagian rekam medik Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan pengambilan
sampel dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2017 sampai 27 Oktober
2017. Proses pengambilan data dilakukan dengan melihat data sekunder
rekam medik pasien untuk melihat Volume pendarahan oada oenderita
yang menjalani operasi ganti Total Knee Replacement periode Mei
2016 – Mei 2017 dengan teknik consecutive sampling.
Data yang diperoleh dari bagian rekam medik Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo tercatat sebanyak 78 pasien yang
menjalani operasi Total Knee Replacement selama periode Mei 2016 –
Mei 2017. Setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi
maka didapatkan sebanyak 62 rekam medik pasien yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi, dan dapat dipakai sebagai sampel pada
penelitian ini, . Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan
program IBM SPSS 22 sesuai dengan tujuan penelitian dan disajikan
dalam bentuk tabel lengkap dengan narasi sebagai berikut:
28
5.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Tabel 5.2.1 Karakteristik Data Penelitian
Usia Selisih Hb Perdarahan Intra Operasi
Imt
N Valid 62 62 62 62
Missing 0 0 0 0 Mean 62.7903 2.2540 292.0968 25.6319 Median 64.5000 2.0000 200.0000 24.1801 Std. Deviation 10.49299 1.34269 234.43086 5.05012 Variance 110.103 1.803 54957.827 25.504 Range 54.00 5.25 950.00 21.38 Minimum 27.00 .25 50.00 15.56 Maximum 81.00 5.50 1000.00 36.94
Pada Tabel 5.2.1 menunjukkan bahwa nilai median Usia yaitu 64,5 di mana
nilai minimum sampel yaitu 27 tahun dan maksimal 81 tahun kemudian
nilai rata –rata dari usia pasien yaitu f62,79.
Pada data selisih Hb menunjukkan bahwa nilai median yaitu 2, 0 di mana
nilai minimum sampel yaitu 0,25 dan maksimal yaitu 5,5 kemudian nilai
rata-rata dari selisih Hb yaitu 2,254
Pada data Perdarahan Intra Operasi menunjukkan bahwa nilai median yaitu
200.00 di mana nilai minimum sampel sebanyak 50 cc dan nilai maximum,
sebanyak 1000 kemudian nilai rata-rata dari Perdarahan Intra Operasi yaitu
sebesar 292, 0968 cc
Pada data Indeks Massa Tubuh menunjukkan bahwa nilai median yaitu
24,1801 di mana nilai minimum sampel sebesar 15,56 dan nilai maximum
sebesar 36,94 kemudian nilai rata-rata dari Indeks Massa Tubuh yaitu
sebesar 25,6319
Tabel 5.2.2 Distribusi Pasien yang menjalani operasi Total Knee
Replacement di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode
Mei 2016 – Mei 2017 berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin.
Frequency Percent Valid Percent
Valid
Laki-laki 13 21.0 21.0
Perempuan 49 79.0 79.0
Total 62 100.0 100.0
29
Pada Tabel 5.2.1 menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang
menjalani operasi Total Knee Replacement di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar periode Mei 2016 – Mei 2017 berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 49 sampel atau 79 % dari jumlah total sampel.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah pasien laki-laki yaitu
sebanyak 21 sampel atau sebesar 79% dari jumlah total sampel
Tabel 5.2.3 Tabel analisis hubungan antara usia dan perdarahan intra
operasi pada penderita yang menjalani operasi Total Knee
Replacement di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode
Mei 2016- Mei 2017
Perdarahan Intra Operasi
50 100 150 200 250 280 300 350 400 500 600 650
Usia operasi
Produktif 1 9 1 2 1 0 3 1 2 4 1 1
Tidak produktif 1 7 4 9 3 1 3 1 0 1 0 0
Total 2 16 5 11 4 1 6 2 2 5 1 1
Perdarahan Intra Operasi
700 800 830 1000 Total Mean P Value
Usia Operasi
Produktif 1 2 0 2 31
336,12
0,047 Tidak
Produktif 0 0 1 0 31 218,06
Total 1 2 1 2 62
Pada tabel 5.2.3 pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement
pada usia produktif dengan total perdarahan 50cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 100cc sebanyak 9 sampel, total perdarahan sebesar
150cc sebanyak 1 sampel,total perdarahan sebesar 200cc sebanyak 2
sampel, total perdarahan sebanyak 250cc sebesar 1 sampel, total perdarahan
sebesar 300cc sebanyak 3 sampel, total perdarahan sebesar 350cc sebanyak
1 sampel, total Perdarahan sebesar 400cc sebanyak 2 sampel, total
perdarahan sebesar 500cc sebanyak 4 sampel, total perdarahan sebesar
600cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 650 cc sebanyak 1
sampel, total perdarahan sebesar 700cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan
30
sebesar 800cc sebnyak 2 sampel, total prdarahan sebesar 1000cc sebanyak
1 sampel.
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement pada usia
tidak produktif dengan total perdarahan 50cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 100cc sebanyak 7 sampel, total perdarahan sebesar
150cc sebanyak 4 sampel,total perdarahan sebesar 200cc sebanyak 9
sampel, total perdarahan sebanyak 250cc sebesar 3 sampel, total perdarahan
sebesar 280cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 300cc sebanyak
3 sampel, total perdarahan sebesar 350cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 500cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar
600cc sebesar 1 sampel, total perdarahan sebesar 830 cc sebanyak 1
sampel.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p value 0,047, maka dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara
usia dengan perdarahan intra operasi
Tabel 5.2.4 Tabel analisis hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan
perdarahan intra operasi pada penderita yang menjalani operasi Total
Knee Replacement di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Periode Mei 2016- Mei 2017
Perdarahan Intra Operasi
50 100 150 200 250 280 300 350 400 500 600 650
IMT BB kurang 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
BB Normal 0 3 1 5 0 0 3 1 0 0 1 1
Beresiko
obesitas 0 4 0 1 2 0 1 1 0 4 0 0
Obesitas I 1 5 1 4 0 0 1 0 1 0 0 0
Obesitas II 0 3 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0
Total 2 16 5 11 4 1 6 2 2 5 1 1
31
Pada tabel 5.2.4. Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement
dengan IMT kurang dengan total perdarahan 50cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 100cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar
150cc sebanyak 1 sampel,total perdarahan sebesar 300cc sebanyak 1
sampel
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
IMT normal dengan total perdarahan 100cc sebanyak 3 sampel, total
perdarahan sebesar 150cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar
200cc sebanyak 5 sampel,total perdarahan sebesar 300cc sebanyak 3
sampel, total perdarahan sebanyak 350cc sebesar 1 sampel, total perdarahan
sebesar 600cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 650cc sebanyak
1 sampel, total perdarahan sebesar 830cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 1000cc sebanyak 1 sampel.
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
IMT Beresiko Obesitas dengan total perdarahan 100cc sebanyak 4 sampel,
total perdarahan sebesar 200cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan
sebesar 250cc sebanyak 2 sampel,total perdarahan sebesar 300cc sebanyak
1 sampel, total perdarahan sebanyak 350cc sebesar 1 sampel, total
perdarahan sebesar 500cc sebanyak 4 sampel, total perdarahan sebesar
800cc sebanyak 1 sampel,
Perdarahan Intra Operasi
700 800 830 1000 Total P value
IMT BB kurang 0 0 0 0 4
0.361
BB Normal 0 0 1 1 17
Beresiko
obesitas 0 1 0 0 14
Obesitas I 0 0 0 0 13
Obesitas II 1 1 0 1 14
Total 1 2 1 2 62
32
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
IMT Obesitas 1 dengan total perdarahan 50cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 100cc sebanyak 5 sampel, total perdarahan sebesar
150cc sebanyak 1 sampel,total perdarahan sebesar 200cc sebanyak 4
sampel, total perdarahan sebanyak 300cc sebesar 1 sampel, total perdarahan
sebesar 400cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 500cc sebanyak
1 sampel.
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
IMT Obesitas 2 dengan total perdarahan 100cc sebanyak 3 sampel, total
perdarahan sebesar 150cc sebanyak 2 sampel, total perdarahan sebesar
200cc sebanyak 1 sampel,total perdarahan sebesar 250cc sebanyak 2
sampel, total perdarahan sebanyak 280cc sebesar 1 sampel, total perdarahan
sebesar 400cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 500cc sebanyak
1 sampel, total perdarahan sebesar 700cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 800cc sebesar 1 sampel dan total perdarahan sebesar
1000cc sebanyak 1 sampel
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p value 0,465, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan bermakna
secara statistik antara IMT dengan perdarahan intra operasi
Tabel 5.2.5 Tabel analisis hubungan antara Selisih Hemoglobin dan
perdarahan intra operasi pada penderita yang menjalani operasi Total
Knee Replacement di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Periode Mei 2016- Mei 2017
Perdarahan Intra Operasi (cc)
50 100 150 200 250 280 300 350 400 500 600 650
selisih hb
operasi
(g/dL)
<=1
1 5 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0
1-2 1 5 2 3 3 0 3 0 1 2 0 0
2-3 0 5 1 3 0 0 1 1 0 1 0 1
3-4 0 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0
4-5 0 1 0 1 0 0 1 1 0 2 1 0
5-6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Total 2 16 5 11 4 1 6 2 2 5 1 1
33
Perdarahan Intra Operasi
700 800 830 1000 Total P value
selisih hb
operasi
<=1 0 0 0 0 11
0,614
1-2 0 0 0 1 21
2-3 1 0 0 0 14
3-4 0 1 0 1 6
4-5 0 0 1 0 8
5-6 0 1 0 0 2
Total 1 2 1 2 62
Pada tabel 5.2.5 Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement
dengan Selisih Hb sebesar <=1g/dL dengan total perdarahan sebesar 50cc
sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 100cc sebanyak 5 sampel,
total perdarahan sebesar 150cc sebanyak 2 sampel,total perdarahan sebesar
200cc sebesar 2 sampel dan total perdarahan sebesar 280cc sebesar 1
sampel.
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
Selisih Hb sebesar 1-2g/dL dengan total perdarahan sebesar 50cc sebanyak
1 sampel, total perdarahan sebesar 100cc sebanyak 5 sampel, total
perdarahan sebesar 150cc sebanyak 2 sampel,total perdarahan sebesar
200cc sebanyak 3 sampel, total perdarahan sebesar 250cc sebanyak 3
sampel, total perdarahan sebesar 300cc sebanyak 3 sampel, total perdarahan
sebesar 400cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 500cc sebanyak
2 sampel, total perdarahan sebesar 1000 cc sebanyak 1 sampel.
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
Selisih Hb sebesar 2-3g/dL dengan total perdarahan sebesar 100cc
sebanyak 5 sampel, total perdarahan sebesar 100cc sebanyak 5 sampel,
total perdarahan sebesar 150cc sebanyak 1 sampel,total perdarahan sebesar
200cc sebanyak 3 sampel, total perdarahan sebesar 300cc sebanyak 1
sampel, total perdarahan sebesar 350cc sebanyak13 sampel, total
perdarahan sebesar 500cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar
650cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 700 cc sebanyak 1
sampel.
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
Selisih Hb sebesar 3-4g/dL dengan total perdarahan sebesar 200cc
34
sebanyak 2 sampel, total perdarahan sebesar 300cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 400cc sebanyak 1 sampel,total perdarahan sebesar
800cc sebanyak 1 sampel dan total perdarahan sebesar 1000cc sebanyak 1
sampel
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
Selisih Hb sebesar 4-5g/dL dengan total perdarahan sebesar 100cc
sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 200cc sebanyak 1 sampel, total
perdarahan sebesar 300cc sebanyak 1 sampel,total perdarahan sebesar
350cc sebanyak 1 sampel, total perdarahan sebesar 500cc sebanyak 2
sampel, total perdarahan sebesar 600cc sebanyak 1 sampel dan total
perdarahan sebesar 830cc sebanyak 1 sampel
Pasien yang menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan
Selisih Hb sebesar 5-6g/dL dengan total perdarahan sebesar 250cc
sebanyak 1 sampel dan total perdarahan sebesar 800cc sebanyak 1 sampel.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p value 0,614 (P>0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan
bermakna secara statistik antara Selisih Hb dengan perdarahan intra operasi
35
BAB 6
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian mengenai volume perdarahan pada
penderita yang menjalani operasi Total Knee Replacement di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar dari sumber data sekunder berupa rekam
medik pasien periode Mei 2016 – Mei 2017 , maka diperoleh sebanyak 62
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi untuk dijadikan sampel
penelitian. Sampel yang tidak memiliki data yang lengkap sebesar 16
sampel.
6.1 Rata-rata Perdarahan pada penderita yang menjalani operasi Total
Knee Replacement
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, (2017) Pada 62
Sampel didapatkan rata-rata perdarahan pada penderita yang menjalani
operasi Total Knee Replacement sebesar 292.0968 cc hal sesuai dengan
hasil penelitian dari Aryo (2016) yang Menunjukkan bahwa rata-rata Hb
pre operasi sebesar 12.1g.dL.Dengan median kehilangan darah sebesar
200 ml (range 187-325). Kadar Hb diukur secara berkala selama 5 hari
setelah operasi TKR dilakukan. Secara keseluruhan, di semua grup, kadar
Hb menurun pada hari pertama dan kedua dan meningkat pada hari ke tiga
sampai hari ke 5
6.2 Hubungan antara usia dan perdarahan intra operasi pada
penderita yang menjalani operasi Total Knee Replacement
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan jumlah pasien yang berada
pada kelompok usia produktif dan tidak produktif memiliki jumlah sampel
yang sama yaitu 31 sampel dari total 62 sampel
Hasil penelitian menunjukkan volume perdarahan terbanyak pasien yang
menjalani prosedur Total Knee Replacement pada usia produktif terdapat
pada volume perdarahan sebesar 100cc sebanyak 9 sampel dan pada usia
36
tidak produktif terbanyak pada volume perdarahan sebesar 200cc sebanyak
9 sampel
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p value 0,047 (p<0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan
bermakna yang tidak signifikan antara usia dengan perdarahan intra
operasi,yang dapat dilihat dari tabel 5.2.3 rata-rata volume perdarahan pada
usia produktif lebih besar dibanding dengan usia tidak produktif
6.3 Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan perdarahan intra
operasi pada penderita yang menjalani operasi Total Knee
Replacement
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien yang
menjalani operasi Total Knee Replacement di RSUP Dr.Wahidin
Sudirohusodo Makassar periode Mei 2016-Mei 2017 berada pada kelompok
Indeks Massa Tubuh normal sebanyak 17 sampel, Obesitas II sebanyak 14
sampel,Beresiko obesitas sebanyak 14 sampel, Obesitas I sebanyak 13
sampel dan Indeks Massa Tubuh kurang sebanyak 4 sampel
Berdasarkan hasil penelitian volume perdarahan terbanyak pasien yang
menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan IMT kurang terdapat
pada volume perdarahan sebesar 50cc,100cc,150cc dan 300cc sebanyak 1
sampel ,pada IMT normal terbanyak pada volume perdarahan sebesar 200cc
sebanyak 5 sampel, pada IMT beresiko obesitas terbanyak pada volume
perdarahan sebesar 100cc dan 500cc sebanyak 4 sampel, pada IMT obesitas
1 terbanyak pada volume perdarahan sebesar 100cc sebanyak 5 sampel dan
pada IMT obesitas 2 terbanyak pada volume perdarahan sebesar 100cc
sebanyak 3 sampel.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p value 0,465 (p>0,05) , maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan
bermakna secara statistik antara IMT dengan perdarahan intra operasi
Hal ini sejalan dengan Penelitian dari Hrnack SA yang menunjukkan bahwa
ada korelasi signifikan antara kehilangan darah intra operatif dan waktu
turniket (0,0001) dan juga dengan waktu total operasi (p=0,003). Ada
37
hubungan antara kehilangan darah post operasi dan waktu turniket akan
tetapi pada uji statistik tidak menunjukkan hasil yang signifikan (p=0,07).
Hal yang sama juga terjadi pada perbandingan antara waktu operasi dan
kegilangan darah post operasi (p=0,08). Perbandingan antara perdarahan
total (intra operasi dan post operasi) dengan waktu turniket menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan (p=0,0001) dan juga waktu operasi
(p=0,0006). Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara
perdarahan peri operatif dan Indeks Massa Tubuh
6.4 Hubungan antara Selisih Hemoglobin dan perdarahan intra
operasi pada penderita yang menjalani operasi Total Knee
Replacement
Berdasarkan Hasil Penelitian menunjukkan sebagian besar pasien berada
pada kelompok Selisih Hemoglobin sebesar 1-2 sebanyak 21 sampel, 2-3
sebanyak 14 sampel,<=1 sebanyak 11 sampel, 4-5 sebanyak 8 sampel,3-4
sebanyak 6 sampel dan 5-6 sebanyak 2 sampel
Hasil penelitian menunjukkan volume perdarahan terbanyak pasien yang
menjalani prosedur Total Knee Replacement dengan selisih Hb sebesar ≤ 1
g/dL terdapat pada volume perdarahan sebesar 100cc sebanyak 5 sampel
,pada selisih Hb sebesar 1-2 g/dL terbanyak pada volume perdarahan
sebesar 100cc sebanyak 5 sampel, pada selisih Hb sebesar 2-3 g/dL
terbanyak pada volume perdarahan sebesar 100cc sebanyak 5 sampel, pada
selisih Hb sebesar 3-4 terbanyak pada volume perdarahan sebesar 200cc
sebanyak 2 sampel, pada selisih Hb sebesar 4-5 terbanyak pada volume
perdarahan sebesar 500cc sebanyak 2 sampel dan pada selisih Hb sebesar
5-6 terbanyak pada 250cc dan 800cc sebanyak 1 sampel.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p value 0,191 (P>0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan
bermakna secara statistik antara Selisih Hb dengan perdarahan intra operasi
Hal ini tidak sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh
Karaaslan (2015) menunjukkan bahwa rata-rata hb pada grup yang
menggunakan asam traneksamat memiliki median total post drainase
38
sebesar 500cc dibanding grup kontrol yang memiliki median drainase
sebesar 900cc. Kehilangan darah dari grup yang menggunakan asam
traneksamat memiliki perdaraha yang lebih rendah secara signifikan
dibandingkan dengan grup kontrol . Median kehilangan Hb 12 jam post
operasi pada pasien yang menggunakan asam traneksamat menunjukkan
angka yang lebih rendah (2,10 g/dl) dibandingkan dengan kelompok kontrol
(3.10 g/dl) .
39
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai karakteristik katarak pada
anak di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo periode Mei 2016 – Mei 2017,
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Rata-rata perdarahan intra operasi pada pasien yang menjalani
prosedur operasi Total Knee Replacement adalah sebesar 292,
0968 cc.
2. terdapat hubungan bermakna yang tidak signifikan secara
statistik antara Usia dengan perdarahan intra operasi yang
terjadi pada prosedur Total Knee Replacement
3. Tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara IMT
dengan perdarahan intra operasi yang terjadi pada prosedur Total
Knee Replacement
4. Tidak terdapat hubungan bermakana secara statistik antara selisih
Hb dengan perdarahan intra operasi yang terjadi pada prosedur Total
Knee Replacement.
40
7.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
saran yang
dapat diajukkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan
meneliti varibel lain dan menggunakan metode lain agar diperoleh hasil
yang beragam yang dapat di jadikan sumber informasi untuk kedepannya.
2. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan topik yang
sama diharapkan untuk mengambil data volume perdarahan intra operasi
Total Knee Replacement yang dil dilakukan oleh operator yang sama untuk
menghindari terjadinya bias akibat perbedaan teknik operasi yang
dilakukan.
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Total Knee Replacement. American Academy of Orthopaedic
Surgeons. 2015.
2. Triyudanto dan Lubis. The effects of intra-articular tranexamic acid
given intraoperatively and intravenous tranexamic acid given preoperatively
on post surgical bleeding and transfusion rate post total knee arthroplasty.
Med J Indonesia. Vol 25, No.4. Desember 2016.
3. Carling dkk. Transfusions and blood loss in total hip and knee
arthroplasty: a prospective observational study. Journal of Orthopaedic
Surgery and Research. 10:48. 2015.
4. Reinhardt dkk. Reducing blood loss after total knee replacement.
The Bone and Joint Journal. Vol. 95-B, No. 11. November 2013.
5. Hagan dkk. Perioperative blood loss in total hip and knee
arthroplasty: Outcomes associated with intravenous tranexamic acid use in
an academic medical center. SAGE Open Medicine. 2015.
6. Ollivere. Total knee arthroplasty at a crossroads: choosing the
middle way. Bone & Joint 360. Volume 5, No. 4. Agustus 2016.
7. Zhu dan Scharzkopf. Modern Trends in Total Knee Arthroplasty.
Orthopedic & Muscular System. 2013.
8. Sun dkk. The Efficacy Comparison of Tranexamic Acid for
Reducing Blood Loss in Total Knee Arthroplasty at Different Dosage Time.
The Journal of Arthroplasty. 2017.imt
9. Stowers dkk. Review Article: Perioperative care in enchanced
recovery for total hip and knee arthroplasty. Journal of Orthopaedic
Surgery. 2014; 22(3): 383-92.
10. A Patient’s Guide to Total Joint Replacement and Complete Care.
Cleveland Clinic. 2015.
42
11. Karaaslan F, Karaoğlu S, Mermerkaya MU, Baktir A. Reducing blood
loss in simultaneous bilateral total knee arthroplasty: combined intravenous-
intra-articular tranexamic acid administration. A prospective randomized
controlled trial. Knee. 2015.
12. Hrnack SA, Skeen N, Xu T, Rosenstein AD. Correlation of body mass
index and blood loss during total knee and total hip arthroplasty. Am J
Orthop.2012;41:467–71
43
LAMPIRAN 1
44
LAMPIRAN 2
45
LAMPIRAN 3
no no rekam
medik
Hb pre
Op
Hb post
op
Perdarahan
intra op usia selisihhb jenis kelamin IMT
1 779226 11,1 7,6 800 53 3,5 p 32,46191
2 558017 12 9,9 650 52 2,1 p 19,97919
3 751681 13 10,1 100 69 2,9 p 23,8054
4 734866 11,9 9,3 300 60 2,6 p 22,89282
5 780029 10,45 10,2 100 64 0,25 p 20,45184
6 132799 12,1 8 350 73 4,1 p 23,30905
7 775480 12,4 11,8 100 71 0,6 p 22,22222
8 634941 13,5 11,5 500 57 2 p 24,43519
9 677602 14,2 11,3 700 49 2,9 p 35,55556
10 727390 11,9 9,5 100 59 2,4 p 24,55775
11 639984 11,6 8,5 200 67 3,1 p 19,20439
12 780029 11,2 9,6 100 63 1,6 p 28,88889
no no rekam
medik
Hb pre
Op
Hb post
op
Perdarahan
intra op usia
selisihhb jenis kelamin IMT
13 723699 9,7 8,7 200 71 1 p 30,40763
14 666757 12,3 10,9 500 58 1,4 p 23,87511
15 786527 13,6 12,2 1000 64 1,4 p 33,33333
16 777195 13,3 10,9 350 52 2,4 p 22,82688
17 600565 13,8 11,2 200 58 2,6 p 19,06771
18 710283 11,4 9,9 250 47 1,5 p 36,93527
46
19 714073 11,3 9,1 500 72 2,2 p 23,78121
20 781943 13,7 9,4 500 59 4,3 l 30,29778
21 753703 14,8 10,1 600 42 4,7 l 22,03857
22 772774 10,7 7,8 100 76 2,9 p 17,77778
23 789005 15,6 11,7 1000 27 3,9 l 21,55102
24 639684 10,6 9,3 200 70 1,3 p 20,82466
25 715794 13 11,6 250 67 1,4 p 34,24658
26 781504 11,5 10,2 300 56 1,3 p 21,09375
27 712704 12,2 7,6 300 75 4,6 p 22,22222
28 813013 10 8,8 50 69 1,2 p 18,42024
no no rekam
medik
Hb pre
Op
Hb post
op
Perdarahan
intra op usia
selisihhb jenis kelamin IMT
29 805304 13,2 9,1 100 51 4,1 p 21,64412
30 781945 13,4 9,6 400 64 3,8 p 26,986
31 726142 13,3 12,1 300 65 1,2 p 24,67105
32 761922 14 11,4 150 75 2,6 l 19,53125
33 784122 12 11,1 150 53 0,9 p 33,75772
34 358122 13,9 12,5 300 58 1,4 p 26,44628
35 777562 11,3 9,8 400 59 1,5 p 35,55556
36 342617 13,5 8,4 800 60 5,1 p 24,14152
37 755326 11,8 9,8 100 51 2 p 30,49353
38 267576 10,5 9,8 280 69 0,7 l 30,11938
47
39 797707 11,5 9,4 200 67 2,1 p 27,05515
40 747997 10,4 8,7 150 67 1,7 l 29,3724
41 758917 9,5 8,4 100 60 1,1 p 31,68855
42 764239 13,6 12,8 150 76 0,8 p 30,91558
43 760479 10,3 8,9 200 70 1,4 p 20,81165
44 758051 11,4 9,7 100 63 1,7 l 23,4375
no no rekam
medik
Hb pre
Op
Hb post
op
Perdarahan
intra op usia
selisihhb jenis kelamin IMT
45 705951 10,7 9,1 150 80 1,6 p 18,07372
46 795050 12,1 11,7 100 73 0,4 l 26,17188
47 743730 11,2 10,4 100 68 0,8 p 29,01745
48 795464 11,5 11 200 58 0,5 p 28,13366
49 760226 12,6 8,9 300 73 3,7 p 15,55556
50 755527 13,5 10,5 100 57 3 p 28,88889
51 805185 10,3 7,1 200 65 3,2 p 22
52 777504 12,4 6,9 250 81 5,5 l 23,79536
53 733953 11,6 10,5 200 66 1,1 p 27,7671
54 788342 12,3 10,7 250 73 1,6 l 24,21875
55 516860 11,4 10,2 100 74 1,2 p 23,44291
56 814990 13,2 11,1 100 50 2,1 p 27,23922
57 712365 10,9 6,8 500 36 4,1 l 23,62755
58 730135 11,8 8,8 200 69 3 l 23,4375
48
59 716305 14,1 13,7 50 52 0,4 p 29,82325
60 708615 11,5 10,8 100 73 0,7 p 33,67347
61 180302 12 7,9 200 70 4,1 p 28,99931
62 776895 13,8 9,3 830 67 4,5 l 22,22222
49
LAMPIRAN 4
Frequency Percent Valid Percent
Valid
Laki-laki 13 21.0 21.0
Perempuan 49 79.0 79.0
Total 62 100.0 100.0
Perdarahan Intra Operasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50,00 2 3,2 3,2 3,2
100,00 16 25,8 25,8 29,0
150,00 5 8,1 8,1 37,1
200,00 11 17,7 17,7 54,8
250,00 4 6,5 6,5 61,3
280,00 1 1,6 1,6 62,9
300,00 6 9,7 9,7 72,6
350,00 2 3,2 3,2 75,8
400,00 2 3,2 3,2 79,0
500,00 5 8,1 8,1 87,1
600,00 1 1,6 1,6 88,7
650,00 1 1,6 1,6 90,3
700,00 1 1,6 1,6 91,9
800,00 2 3,2 3,2 95,2
830,00 1 1,6 1,6 96,8
1000,00 2 3,2 3,2 100,0
Total 62 100,0 100,0
Usia Selisih Hb Perdarahan Intra Operasi
imt
N Valid 62 62 62 62
Missing 0 0 0 0 Mean 62.7903 2.2540 292.0968 25.6319 Median 64.5000 2.0000 200.0000 24.1801 Std. Deviation 10.49299 1.34269 234.43086 5.05012 Variance 110.103 1.803 54957.827 25.504 Range 54.00 5.25 950.00 21.38 Minimum 27.00 .25 50.00 15.56 Maximum 81.00 5.50 1000.00 36.94
50
Perdarahan Intra Operasi
50 100 150 200 250 280 300 350 400 500 600 650
Usia operasi
Produktif 1 9 1 2 1 0 3 1 2 4 1 1
Tidak produktif 1 7 4 9 3 1 3 1 0 1 0 0
Total 2 16 5 11 4 1 6 2 2 5 1 1
Perdarahan Intra Operasi
700 800 830 1000 Total
Usia Operasi
Produktif 1 2 0 2 31
Tidak Produktif 0 0 1 0 31
Total 1 2 1 2 62
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 20,305a 15 ,161
Likelihood Ratio 25,219 15 ,047
N of Valid Cases 62
a. 28 cells (87,5%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,50.
Perdarahan Intra Operasi
50 100 150 200 250 280 300 350 400 500 600 650
IMT BB kurang 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
BB Normal 0 3 1 5 0 0 3 1 0 0 1 1
Beresiko
obesitas 0 4 0 1 2 0 1 1 0 4 0 0
Obesitas I 1 5 1 4 0 0 1 0 1 0 0 0
Obesitas II 0 3 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0
Total 2 16 5 11 4 1 6 2 2 5 1 1
Perdarahan Intra Operasi
700 800 830 1000 Total
IMT BB kurang 0 0 0 0 4
BB Normal 0 0 1 1 17
Beresiko
obesitas 0 1 0 0 14
Obesitas I 0 0 0 0 13
Obesitas II 1 1 0 1 14
Total 1 2 1 2 62
51
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 60,286a 60 ,465
Likelihood Ratio 63,302 60 ,361
Linear-by-Linear Association ,048 1 ,827
N of Valid Cases 62
a. 80 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,06.
50 100 150 200 250 280 300 350 400 500 600 650
selisih hb
operasi
(g/dL)
<=1
1 5 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0
1-2 1 5 2 3 3 0 3 0 1 2 0 0
2-3 0 5 1 3 0 0 1 1 0 1 0 1
3-4 0 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0
4-5 0 1 0 1 0 0 1 1 0 2 1 0
5-6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Total 2 16 5 11 4 1 6 2 2 5 1 1
Perdarahan Intra Operasi
700 800 830 1000 Total P value
selisih hb
operasi
<=1 0 0 0 0 11
0,614
1-2 0 0 0 1 21
2-3 1 0 0 0 14
3-4 0 1 0 1 6
4-5 0 0 1 0 8
5-6 0 1 0 0 2
Total 1 2 1 2 62
52
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 85,482a 75 ,191
Likelihood Ratio 70,868 75 ,614
N of Valid Cases 62
a. 95 cells (99,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,03.
53
LAMPIRAN 5
54
LAMPIRAN 6
BIODATA PENELITI
Nama Lengkap : Krisna Goysal
Nama Panggilan : Krisna
NIM : C11114361
Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 25 September 1996
Agama : Katolik
Jenis Kelamin : Laki - laki
Jurusan/Fakultas : Pendidikan Dokter / Kedokteran
Nama Orangtua :
Ayah : Yudy Goysal
Ibu : Lenny Maria Lisal
Anak Ke : 2 (Kedua)
Alamat : Serui no 47/40
Telepon : 087841920921
Email : [email protected]
Riwayat pendidikan :
SD Menara St. Martinus (2002-2008)
SMP Katolik Rajawali (2008-2011)
SMA Katolik Rajawali (2011-2014)
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (2014-sekarang)
Riwayat Organisasi :
Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran Unhas
Roentgen Unhas
Plica Vocalis