21
Protein!! Protein?? hmm... apa sih protein? kita kenalan yuk ama zat yang satu ini hehehe~~ berhubung fungsinya juga penting bagi tubuh >.< yooo di simak lagi yach ^_^ A. Definisi Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai

duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

Protein!!

Protein?? hmm... apa sih protein? kita kenalan yuk ama zat yang

satu ini hehehe~~ berhubung fungsinya juga penting bagi tubuh >.< yooo di simak lagi yach ^_^

A. Definisi

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa

organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer

asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein

mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein

berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam

fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi

sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali

dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi

hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi

organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan

polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan

salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns

Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA

ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan

Page 2: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino

proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi

penuh secara biologi.

B.Struktur

Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu),

sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur primer

protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan

peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari

berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai

bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti

spiral;

beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari

sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);

beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan

gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").

Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga dimensi yang

dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein

dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya

dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener

yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan

asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan

instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan

degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4)

penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Page 3: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD)

dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua

absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif

sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari

spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan

dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa

diestimasi dari spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam

amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih

kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang

berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen

penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis

masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur

domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya

berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

C. Sumber Protein

Daging,Ikan,Telur,Susu, dan produk sejenis Quark,Tumbuhan berbji,Suku polong-

polongan,Kentang

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di

Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu

grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain

diberikan protein nabati.

Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat

bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya,

oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein

Page 4: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.

D. Sintesis

Protein digabungkan dari asam amino menggunakan informasi dalam gen. Setiap protein

memiliki urutan asam amino unik yang ditetapkan oleh nukleotida. Dengan kode genetika maka

kumpulan tiga set nukleotida yang disebut kodon dan setiap kombinasi tiga nukleotida

membentuk asam amino, misalnya Aug (adenine - urasil - guanin) adalah kode untuk

methionine.

Karena DNA berisi empat nukleotida, total jumlah kemungkinan kodon adalah 64.Oleh karena

itu, ada beberapa kelebihan dalam kode genetik, dan beberapa asam amino dapat ditentukan oleh

lebih dari satu codon. Kode gen DNA yang pertama di transkripsi menjadi pra - messenger RNA

(mRNA) oleh enzim seperti RNA polymerase. Sebagian besar organisme maka proses pra-

mRNA (juga dikenal sebagai dasar transkrip) menggunakan berbagai bentuk pasca

transcriptional modifikasi untuk membentuk mRNA matang, yang kemudian digunakan sebagai

template untuk sintesis protein oleh ribosome. Dalam prokariotik mRNA yang dibuat bisa

digunakan segera, atau diikat oleh ribosome setelah dipindahkan dari inti sel. Sebaliknya,

eukariotik membuat mRNA di inti sel dan kemudian memindahkan ke sitoplasma, dimana

sintesis protein yang kemudian terjadi. Laju sintesis protein yang lebih tinggi dapat terjadi di

prokaryotes maupun eukariotik yang dapat mencapai hingga 20 asam amino per detik.

Proses yang sintesis protein dari mRNA template dikenal sebagai translasi/terjemahan. MRNA

yang diambil ke ribosome kemudian membaca tiga nukleotida dan mencocokan kodon dengan

pasangan antikodonnya yang terletak pada RNA transfer yang membawa asam amino sesuai

dengan kode kodon. Enzim aminoacyl tRNA synthetase menyusun molekul tRNA dengan asam

amino yang benar. Polipeptida berkembang yang sering disebut rantai peptida. Protein selalu

dibiosintesiskan dari N-terminal ke C-terminal.

Ukuran panjang sintesis protein dapat diukur dengan melihat jumlah asam amino yang berisi

dengan total massa molekul, yang biasanya dilaporkan dalam unit daltons (identik dengan unit

Page 5: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

massa atom), atau turunan unit kilodalton (kDa). Yeast protein rata-rata panjangnya adalah 466

asam amino dan 53 kDa di massa. Protein terbesar adalah titins, komponen dari otot sarkomer,

dengan massa molekular hampir 3.000 kDa, dan total panjang hampir 27.000 asam amino.

E. Manfaat Protein

Sumber energi, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis, hormon, enzim,

antibodi, dan Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.

F. Akibat Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang

keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya

mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada

perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:

1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)

Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya

pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang

disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.

2. hipotonus (lemah otot)

3. gangguan pertumbuhan

4. hati lemak

5. Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.

Sumber: Ad4msan.2009. Protein dalam situs http://www.ad4msan.com/2009/05/protein.html .

Diakses pada 15 April 2010 pukul 14.18 WIB.

Page 6: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

PARADIGMA BARU DALAM TERAPI CAIRAN MAINTENANCE

KOLOM - Edisi April 2008 (Vol.7 No.9)

Abstrak

Terapi cairan Maintenance bisa dianggap sebagai salah satu terapi pendukung yang penting bagi

pasien rawat-inap. Jika tujuan terapi cairan resusitasi adalah memperbaiki gangguan

hemodinamik, maka tujuan terapi cairan Maintenance adalah memelihara homeostasis pada

pasien yang kurang asupan cairan per oral. Jadi, laju dan jenis cairan infus untuk kedua indikasi

itu berbeda. Untuk resusitasi digunakan "cairan pengganti" seperti normal saline, ringer

asetat/ringerlaktat yang bersifat isotonik. Diberikan dengan jumlah besar dan kecepatan tinggi

(20 -30 ml/kg/jam) cairan ini digunakan pada keadaan emergensi untuk menggantikan

kehilangan akut..Pada keadaan-keadaan tertentu, cairan pengganti bisa juga digunakan untuk

Maintenance, khususnya jika didapatkan hiponatremia (kadar Na+ < 135 mmol/L). Untuk

pasien-pasien yang hemodinamiknya masih bagus (tidak syok), cairan yang dipilih adalah cairan

Maintenance (maintenance). Dulu cairan Maintenance diwakili oleh kombinasi NaCl 0.45%

dengan dekstrosa 5% dan ditambahkan 20 mmol of K+ per L. Produk-produk siap-pakai juga

sudah lama dikenalkan yakni larutanlarutan KAEN dan Larutan DGAA (larutan setengah

Darrow). Larutan KAEN dan DGAA memiliki kandungan kalium yang cukup untuk memelihara

kebutuhan homeostasis kalium. Sebagai contoh KAEN 3B (20 mEq/L) dan DGAA (17,5 mEq/L)

memenuhi kebutuhan minimum 20-30 mEq/hari untuk pasien dewasa.

Belum lama ini dengan dikembangkannya teknik canggih dual chamber oleh Otsuka Japan cairan

Maintenance telah berevolusi dari sekedar mengandung elektrolit basal (Na+ dan K+ dll) juga

dilengkapi dengan mikromineral, asam amino dan glukosa.

Pendahuluan

Sampai saat ini masih banyak persepsi di antara para klinisi terhadap terapi cairan,antara lain:

Page 7: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

1. RL &mp; Normal saline yang sebenarnya merupakan cairan pengganti, digunakan juga

untuk indikasi Maintenance secara luas.

2. Memberikan 2 L D5 /hari dianggap wajar-wajar saja. Banyak dokter yang tidak

mengetahui bahwa D5 tsb sebenarnya hanya air bebas dan bisa mengakibatkan atau

memperberat hiponatremia.

3. Hipokalemia lebih mudah diatasi dibandingkan dicegah

4. Semua cairan yang mengandung asam amino dan glukosa adalah produk nutrisi.

5. Pasien yang terlihat kurus dengan BMI (body mass index) rendah dianggap memerlukan

tinggi kalori dan protein, padahal sebelum sakitpun sering pasien sudah berada dalam

keadaan homeostasis dengan asupan rendah *BMI = BODY MASS INDEX ( BB [KG] :

TB [M]2 (NORMAL: 20-24)

I. RASIONAL UNTUK TERAPI CAIRAN MAINTENANCE

Berbagai keadaan bisa dialami oleh pasien rawat-inap dan ini sering tidak disadari oleh dokter:

Mayoritas pasien sudah berada dalam keadaan dehidrasi moderat, namun hemodinamik

masih baik. Pasien mungkin sudah berhari-hari di rumah dengan asupan air yang kurang

dan ada demam tinggi. Demam tinggi ini menyebabkan peningkatan insensible water

loss.

Cemas, depresi atau takut. Ini cenderung terjadi pada pasien-pasien yang sudah mencoba

berobat ke sana kemari dan tidak kunjung sembuh.

Malaise atau letih (fatigue) mungkin merupakan alsan pasien dibawa ke rumah sakit.

Pasien tidak terbiasa dengan makanan rumah sakit

Asupan oral kurang karena pasien terlalu lemah untuk mengunyah dan lidah terasa pahit

karena kering

Jam makan yang kaku

Anorexia (tidak napsu makan), nausea (mual), atau stres

Kesadaran menurun.

Informasi demikian sering luput dari pengamatan dokter, padahal pasien memerlukan dukungan

meintenance untuk keadaan-keadaan tsb.

Page 8: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

Tujuan terapi Maintenance bisa dirangkum sbb:

1. Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit harian untuk homeostasis

2. Mencegah gangguan elektrolit dan asam-basa

3. Mendukung terapi primer

4. Membantu proses enzimatik &mp; sintesis protein.

5. Memacu penyembuhan

Apa ciri-ciri larutan maintenance yang unggul?

Praktis, mudah dan aman diberikan

Di samping elektrolit basal (Na+,K+,Cl-) juga mengandung mikromineral (Mg++,Ca+

+,P) yang dibutuhkan untuk metabolisme sel

Adanya zinc membantu penyembuhan jaringan. Karena zinc memacu deposisi kolagen

pada jaringan yang rusak

Mengandung asam amino kualitas tinggi (diperkaya BCAA, tinggi EAA) untuk memacu

sintesis protein

Glukosa untuk mempertahankan kadar gula normal( euglycemia)

Produk yang bisa memenuhi kriteria tersebut adalah AMINOFLUID". Komposisi

AMINOFLUID dan larutan Maintenance lain (KAEN3B) serta Ringer laktat diberikan di bawah:

Page 9: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

Mengapa perlu mikromineral?

Di samping elektrolit basal, seperti natrium, kalium, klor. larutan maintenance masa kini harus

mengandung mikromineral yang dibutuhkan untuk proses metabolisme. Peran dan dosis anjuran

diberikan pada Tabel 2:

Page 10: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

Mengapa dalam larutan Maintenance ada BCAA (branch-chained amino acids)? Leucine,

isoleucine dan valine merupakan asam amino rantai cabang dan merupakan asam amino yang

terbanyak diteliti, dan dibuktikan memiliki efek farmakologis (4,5,6,7,8):

1. Prekursor (zat pendahulu) dalam sintesis glutamine dan alanine pada otot rangka

2. Pada banyak penyakit konsumsi BCAA meningkat

3. Leucine paling jelas efeknya dan berguna untuk sintesis protein. Ini telah diteliti pada

sepsis dan luka bakar

4. BCAA meningkatkan napsu makan dengan menghambat masuknya triptofan (prekursor

serotonin) ke dalam susunan saraf pusat. Dengan berkurangnya kadar serotonin, maka

perangsangan sistem melanokortin akan berkurang di hipotalamus. Ini diikuti dengan

peningkatan napsu makan (diperlihatkan pada gambar C di bawah)

5. Pada sepsis rasio BCAA(Branched chain amino acids) : AAA (aromatic amino acids)

akan menurun

6. Pasien yang selamat dari sepsis ternyata memiliki kandungan BCAA lebih tinggi

daripada yang meninggal

7. BCAA memacu aliran darah ke otak

Gambar A. Ada dua sistem di hipotalamus.

Melanocortin (Pro-opiomelanocortin)

merupakan sistem saraf serotoninergik. Jika

melanocortin dirangsang maka akan terjadi

anorexia (tidak napsu makan. Kebalikannya,

NPY bersifat prophagic., artinya jika

dirangsang maka napsu makan akan

meningkat. Interaksi kedua sistem inilah yang

mengatur imbang asupan dan pemakaian energi.

Gambar B. Pada banyak penyakit sistemik,

sitokin akan diproduksi oleh sel darah putih,

dan ini akan merangsang pembentukan

serotonin dan merangsang melanocortin. Efek

Page 11: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

perangsangan ini adalah anoreksia. Serotonin berasal dari triptofan. Triptofan masuk ke dalam

sistem saraf pusat melalui saluran yang sama dengan BCAA. Jadi triptofan bersaing dengan

BCAA. Ada bukti bahwa peningkatan triptofan di otak akan menyebabkan rasa letih( central

fatigue).

Gambar C. Pemberian BCAA (leucine,

isoleucine, valine) akan memblok masuknya

triptofan, disusul dengan penurunan serotonin.

Kemudian napsu makan akan meningkat.

BAGAIMANA LARUTAN

MAINTENANCE BERBEDA DENGAN

NUTRISI PARENTERAL?

Walaupun tidak ada definisi yang tegas di dalam kepustakaan, berdasarkan kepentingan dari

konstituen larutan infus, kita bisa mengkategorikan suatu produk sebagai larutan maintenance,

jika komponen air dan elektrolit (dalam konsentrasi moderat) sebagai unsur dominan sedangkan

kandungan asam amino dan glukosa menyediakan sekedar kebutuhan basal untuk homeostasis

dan bukan untuk replesi protein dan energi. Sebaliknya kandungan yang menjadi prioritas dari

nutrisi parenteral adalah kandungan asam amino atau NPC (nonprotein calories baik sebagai

karbohidrat atau lipid).

CARA MEMBERIKAN LARUTAN MAINTENANCE

Tempat kanula: laerutan yang mengandung osmolaritas kurang dari 900 mOsm/L bisa diberikan

melalui vena tepi. Namun sebaiknya dipilih vena yang lebih proksimal (basilica,cephalic atau

median cubital) karena tingginya insiden flebitis jika digunakan vena punggung tangan. Pasien

usia lanjut lebih rentan terhadap flebitis dibandingkan dewasa muda.

Laju pemberian umumnya 20 tetes per menit

(drip makro). Namun perlu diperhatikan

kandungan glukosa dan kalium dari setiap larutan

infus. Pada dewasa laju maksimum pemberian

Page 12: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

glukosa adalah 4 g/kg/minute (9), dan kalium 10 mEq per jam. Walaupun anjuran asupan kalium

harian adalah 1-2 mEq/kg, dosis maintenance minimum dewasa untuk homeostasis bisa dipenuhi

dengan 20-30 mEq hari. (10)

Obat suntik tidak boleh dioplos ke dalam AMINOFLUID karena bisa meningkatkan osmolaritas

dan mengganggu kestabilan komposisi. Bila dianggap perlu, obat suntik bisa diberikan dengan

piggy bag (untuk drip kontinyu) atau via stop cork (jika bolus) sementara aliran infus primer

dihentikan.

CARA MENILAI MANFAAT TERAPI SUPORTIF

Keberhasilan dan kegagalan terapi tidak bisa dilakukan oleh suatu terapi tunggal. terapi

pendukung sifatnya adalah membantu terapi primer. Untuk mengevaluasi mnfaat terapi secara

holistik, bisa digunakan sistem skoring untuk gejala-gejala subyektif yaitu skor fatigue, napsu

makan dan aktivitas sehari-hari (lihat lampiran)

V. MONITORING DAN KOMPLIKASI POTENTIAL

Monitoring adalah hal terpenting dalam

terapi cairan MAINTENANCE. Bila

tersedia fasilitas lab, idealnya diperiksa

panel elektrolit dan metabolik

(Na+,K+,Cl-,HCO3 -, BUN, glucose, creatinine) (11) sebelum memberikan cairan. Pada kasus

yang cukup serius atau berat paling tidak harus diperiksa Na+ dan K+. Tidak sesuai untuk

memberikan cairan natrium rendah (hipotonik) ke pasien dengan hiponatremia (1). Di lain pihak,

tidak tepat jika cairan dengan natrium tinggi (misal NS) diberikan kepada pasien dengan

hipernatremia (12). Bilamana perlu, larutan Maintenance bisa digabung dengan larutan pengganti

(Asering, RL, Normal saline) atau produk nutrisi parenteral.

Hipokalemia banyak dijumpai pada pasien rawatinap dan bisa dicegah. Pentingnya kalium

terungkap dari laporan tentang prevalensi hipokalemia di bebebrapa rumah sakit, di mana pasien-

pasien hanya diberikan larutan pengganti selama perawatan. Larutan pengganti mengandung 4

mEq/L of K+ (Ringer's lactate) or 0 mEq of K+ (Normal Saline) Hiperkalemia bisa diinduksi dan

Page 13: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

atau diperberat jika larutan yang mengandung kalium diberikan kepada pasien oliguria (vol urine

< 400 ml/24 jam) atau anuria (<100 ml/24 jam).

KESIMPULAN

Terapi suportif yang baik akan memacu penyembuhan pasien

Terapi cairan Maintenance telah mengalami evolusi dari sekedar memberikan air dan

elektrolit basal dalam kemasan tunggal, menjadi formulasi praktis, lengkap dengan

elektrolit,asam,amino,glukosa dan mikromineral dalam kemasan canggih dual-chamber

Tujuan terpenting dari terapi cairan Maintenance adalah mengoreksi homeostasis,

memperbaiki KU, melawan letih dan meningkatkan napsu makan, serta memacu

penyembuhan

Peranan BCAA (Leucine, Isoleucine dan Valine) semakin banyak diketahui

Temuan terakhir mengesankan bahwa BCAA bisa meningkatkan napsu makan dan

memacu sintesis protein di otot rangka

AMINOFLUID tidak ditujukan untuk replesi energi dan protein

AMINOFLUID adalah larutan Maintenance masa kini, bukan produk nutrisi parenteral

atau hypocaloric feeding. Bila dipandang perlu AMINOFLUID bisa dikombinasi dengan

larutan elektrolit lain (RA, RL, NS, KAEN) atau produk nutrisi parenteral.

Rujukan:

1. Shafiee M.A.S., Bohn D, Hoorn EJ and Halperin ML. How to select optimal maintenance

intravenous fluid therapy. Q J Med 2003; 96: 601- 610

2. ASPEN Board of Directors and the Clinical Guidelines Task Force. Guidelines for the

use of parenteral and enteral nutrition in adult and pediatric patients. JPEN Vol 26, No1

Suppl Jan-Feb 2002.

3. Lee, Carla A.B. Fluids and Electrolytes: a practical approach. 4 ed. FA Davis

Philadelphia.

4. Alessandro Laviano; Michael M Meguid; Akio Inui; Maurizio Muscaritoli; Filippo Rossi-

Fanelli. Therapy Insight: Cancer Anorexia?Cachexia Syndrome-When All You Can Eat

Is Yourself. Nat Clin Pract Oncol. 2005;2(3):158-165.

Page 14: duwieekka.files.wordpress.com · Web viewribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah

5. Rossi-Fanelli et al. Branched Chain Amino Acids: The best compromise to achieve

anabolism. Curr Opin Clin Nutr Metab Care 8:408-414. 2005 Lippincott Williams &mp;

Wilkins.

6. Jean-Pascal De Bandt and Luc Cynober Therapeutic Use of Branched-Chain Amino

Acids in Burn, Trauma, and Sepsis.J. Nutr. 2006 136: 308S-313S

7. Samuel N. Cheuvront, Robert Carter, III, Margaret A. Kolka, Harris R. Lieberman, Mark

D. Kellogg, and Michael N. Sawka.Branched-chain amino acid supplementation and

human performance when hypohydrated in the heat J Appl Physiol, Oct 2004; 97: 1275 -

1282.

8. Calder PC. Branched-chain amino acids and immunity.J Nutr. 2006 Jan;136(1 Suppl

9. Mizock BA, Troglia S. Nutritional support of the hospitalized patient. Mosby Vol 53, No

6, 1997, p 367

10. Tannen RL. Potassium Disorders. In Kokko &mp; Tannen : Fluids and Electrolytes. 3rd

Edition WB Saunders 1996. p 114

11. Mark Graber. Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik. Farmedia, 2003. p 95

12. Fiona REID*, Dileep N. LOBO*, Robert N. WILLIAMS*, Brian J. ROWLANDS* and

Simon P. ALLISON†(Ab)normal saline and physiological Hartmann's solution: a

randomized doubleblind crossover study.Clinical Science (2003) 104, (17–24)

13. Sudomo, Untung. Marissa Ira. Gastroenterogy hepatoloy and digestive endoscopy vol.5.

Ed: Dec 2004. Page: 115-120

14. Widodo D, Setiawan B, Khie Chen. The prevalence of hypokalemia in hospitalized

patients with infectious diseases problems at Ciptomangun- kusumo Hospital Jakarta.

Acta Med Indonesia, 2006;38(4):202-5

15. Medika 2006 Vol XXXII,No 12, p 732-734 * Dibacakan pada Simposium Nasional

Penyakit Tropik Infeksi, HIV &mp; AIDS, J W Marriott Hotel, Surabaya 22 Maret 2008

Sumber : Farmacia. 2008. Paradigma Baru dalam Terapi Cairan Maintenance pada situs

http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=734 . Diakses pada 15 April

2010 pukul 13.12 WIB.