Upload
titi-handayani
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Workshop Perencanaan Skenario NTB
1. Latar belakang Tipologi 5 Padi dan Tembakau
1.1 Lokasi Tipologi 5 Padi dan Tembakau
Typology 3Rice and bandeng pondsPeanuts, vegetables
Typology 2Fishing and seaweed Buffaloes, salt ponds, mangos, bananas, durian, padi gogo, rice, mangroves
Typology 1 FishingInshore and offshore fishing. Also buffaloes, cattle, ecotourism, seaweed, honey bees, rice.
Typology 6Diverse livestock and croppingCattle, goats, irrigation, drinking water. Also rice, buffaloes, coconuts, cashews, chickens, soya beans, mung beans, bananas, peanuts, maize, coffee, jatropha
Typology 5Rice and tobaccoPadi gogo, cattle, goats, vegetables.
Typology 4Diverse agriculture and forest useRice, irrigation, tobacco. Also cattle, goats, vegetables, timber, drinking water, cassava, peanuts, mung beans, coffee, cacao, garlic, onions, bandeng ponds, ecotourism.
Typology 7 Diverse cropping and coastal activityIrrigation, rice, ecotourism, fishing. Also coconuts, maize, cacao, coffee, drinking water, cassava, cashews.
1
1.2 Produk dan pelayanan ekosistem pada Tipologi 5 Padi dan Tembakau
0 10 20 30
Produkksi beras, Lahan basahSapi, Lahan kering
Tembakau, Lahan basahKacang tanah, Lahan basah
Air untuk irigasi (water), Sungai, mata airAir minum, Sungai, mata air
Coklat, Lahan keringNenas, Lahan kering
Pertambangan pasir, Lahan keringKelapa, Lahan keringKedele, Lahan basahMente, Lahan kering
Air minum, Air bawah tanahAir untuk irigasi (water), Air bawah tanah
Tambak udang, Lahan basahBawang merah, Lahan kering
Mangga, Lahan keringSapi, Lahan basah
Jagung, Lahan basahProduksi padi gogo, Lahan kering
Kambing, Lahan basahPisang, Lahan kering
Sayuran, Lahan keringKacang tanah, Lahan kering
Ikan dangkal (pantai), Perairan dangkal/pantaiPerikanan laut dalam (offshore), Perairan …
Sirsap, Lahan keringWisata alam, Sungai, mata air
Kerbau, Lahan basahKacang hijau, Lahan kering
EGS pentingnya (%)
Tipologi 5, EGS pentingnyaKepentingan (%)
2. Lokasi studi Tipologi 5 Padi dan Tembakau di Kecamatan Janapria
2.1 Lokasi studi
Kapubaten Lombok Tengah
2.2 Lokasi desa di Kecamatan Janaparia2
1. Janapria2. Pendem3. Durian4. Kerembong (baru)5. Bakan6. Selebung rembiga7. Langko8. Loang maka9. Saba10. Lekor11. Jango (baru - Saba)12. Setuta (baru - Janapria)
2.3 Produk dan pelayanan ekosistem di Kecamatan Janapria3
0 5 10 15 20
Lahan basah, Produkksi beras
Lahan kering, Sapi
Lahan kering, Ayam
Lahan basah, Tembakau
Lahan basah, Bebek
Lahan basah, Cabe
Lahan basah, Kerbau
Lahan basah, Kedele
Lahan kering, Kambing
Hutan, Pisang
Lahan basah, Jagung
Lahan basah, Turi
Hutan, Botan, Bambu
Hutan, Kelapa
Pantai, Ikan air tawar
Lahan basah, Tomat
Lahan kering, Mangga
Lahan basah, Ubi jalar
Lahan kering, Nangka
Hutan, Kayu
Weighted CoWBe Importance (%)Janapria, Weighted EGS COWBe Importance
Kepentingan (%)
2.4 Penduduk
2.4.1 Kepadatan penduduk di Kecamatan Janapria tahun 2010
Desa Area (km2) Pop. Pop. Den.Bakan 3.4 5385 1602.6Durian 10.1 3101 307.8Janapria 11.3 10943 968.9Lekor 12.0 9531 791.8Loang maka 10.7 8829 827.8Pendem 6.5 7007 1076.8Saba 18.2 13190 725.7Selebung rembiga 2.2 5034 2325.6Langko 3.7 5850 1588.5
4
2.4.2 Proyeksi penduduk untuk Kabupaten Lombok Tengah
Populasi Kabupaten Lombok Tengah
Tahun
1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050
Pop
ulas
i (rib
u)
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
Proyeksi
2.5 Iklim dan perubahan iklim
2.5.1 Perubahan curah hujan di NTB tahun 2030
Jan Apr
Jul Oct
%
5
2.5.2 Perubahan curah hujan di Kecamatan Janapria tahun 2030
Yang terukur saat ini
Proyeksi 2030-an max/min
Padi
Tembakau
Padi palawija Padi palawija bero
6
3. Hasil-hasil workshop perencanaan skenario NTB
3.1 Apa sajakah faktor –faktor pendorong bagi penghidupan pedesaan di NTB?
Pembangunan sumberdaya manusia (17 suara) dan perubahan iklim (11 suara) diidentifikasi sebagai dua faktor pendorong terpenting.
3.2 Apakah sajakah masa depan yang diinginkan dan yang mungkin bagi penghidupan di NTB?
3.2.1 Visi masa depan yang diinginkan bagi penghidupan pedesaan di NTB tahun 2090 Indikator kesejahteraan masyarakat
Visi masa depan yang diinginkan
Pendapatan Tercapainya pendapatan per kapita masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, perumahan, kesehatan, pendidikan dan dapat menabung
Kesehatan Tercapainya masyarakat NTB yang lebih sehat melalui peningkatan pelayanan kesehatan secara terus menerus
Ketahanan pangan Pemenuhan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan baik kualitas maupun kuantitasnya
7
Kerukunan sosial Tercapainya masyarakat yang memiliki karakteristik sebagai berikut : gotong royong, toleransi dan menghormati keragaman masyarakat
Kebebasan memilih Tercapainya masyarakat NTB yang memiliki kebebasan memilih penghidupan (politik, kepercayaan, sosial, budaya dan pertanahan)
3.2.2 Skenario masa depan bagi penghidupan di NTB
Business as Usual: “Hukum Rimba”
Climate change
Health
Rural human resources
Natural resource
degradation
Productivity
Poverty
Income
Health
Food production Social
cohesion
Freedom of choice
Dalam skenario ini dunia berada di dalam the ‘business as usual’, dengan perubahan iklim yang ekstrim dan pembangunan sumberdaya manusia yang rendah. Skenario ini ditandai dengan lambatnya langkah-langkah inovasi, tidak dapat mencapai pasar global dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Skenario berfokus pada potensi sosial yang tidak dikelola dengan baik dan permasalahan degradasi lingkungan, serta tumbuhnya kesenjangan antara miskin dan kaya. Materialisme dan komsumerisme adalah hal yang biasa. Memungkinkan terjadinya peningkatan kekuasaan birokrasi dan perusahaan/korporasi besar. Berjuta-juta orang akan berada dalam kemiskinan dan perebutan hak. Gejolak sosial tersebar luas, meningkatnya konflik dan peluang terjadinya kekerasan dan kekacauan. Skenario ini merupakan gambaran tingginya pertumbuhan penduduk dengan tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah. Indikator kesejahteraan menurun dari tahun 2030 sampai 2090 yang menunjukkan keadaan yang semakin memburuk, tetapi indikator kerukunan sosial mungkin meningkat karena ketergantungan satu dengan lainnya bertambah. Diasumsikan bahwa akan dicapai ambang batas ketersediaan air sebesar 4 juta m3 per tahun di
8
Lombok. Dalam skenario ini pertumbuhan penduduk akan menyebabkan ketersediaan air minimum sebesar 1,000 m3 per kapita per tahun akan terlampaui pada tahun 2030 (berdasarkan World Health Organisation Indeks Ketersediaan Air). Hal ini akan mendorong upaya relokasi penduduk dari Lombok ke Sumbawa.
Indikator Kesejahteraan 2030 2060 2090
Pendapatan -1 -2 -3
Kesehatan -4 -5 -6
Ketahanan pangan -1 -2 -3
Kerukunan sosial +1 +2 +3
Kebebasan berpendapat -1 -2 -3
Skenario terbaik : “Desaku Sejahtera”
Skenario ini merupakan visi yang optimis terhadap masa depan NTB, yang mana perbaikan ekonomi, sosial dan politik menciptakan kehidupan yang lebih baik. Skenario menggambarkan seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan tingginya tingkat pendidikan dan kesehatan yang ditandai dengan peningkatan substansial pada indikator kesejahteraan masyarakat. Ini adalah skenario yang ditandai dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran, yang menghasilkan bertambahnya
9
perhatian pada isu-isu sosial dan lingkungan. Penekanan diberikan kepada tindakan pemecahan masalah ekonomi dan infrastruktur regional, dan termasuk meningkatkan kesetaraan sosial namun tanpa kebutuhan akan adaptasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim.
Indikator kesejahteraan
2030 2060 2090
Pendapatan Terpenuhinya pendapatan per kapita
Pendapatan perkapita yang memuaskan
Tercapainya kesejahteraan masyarakat
Kesehatan Tersedianya layanan kesehatan masyarakat yang memadai dan kondisi kesehatan masyarakat yang baik
Tersedianya layanan kesehatan masyarakat yang optimal dan kondisi kesehatan masyarakat yang sangat baik
Tersedianya layanan kesehatan masyarakat yang optimal dan kondisi kesehatan masyarakat yang memuaskan
Ketahanan pangan
Ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan berada pada keadaan yang baik
Ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan berada dalam keadaan yang memuaskan
Tercapainya kesejahteraan masyarakat
Kerukunan sosial
Gotong royong, toleransi dan perbedaan dalam keadaan yang kondusif
Terpeliharanya kerukunan sosial
Tercapainya kehidupan bermasyarakat yang harmonis
Kebebasan memilih
Terjaminnya pekerjaan, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan keamanan dapat dicapai. Keadaan yang demokratis.
Keadaan yang demokratis Tercapainya kondisi demokrasi yang diinginkan
10
11
3.3 Apakah dampak dari skenario “Hukum Rimba” terhadap kesejahteraan masyarakat pada Tipologi 5 Padi dan Tembakau tahun 2030?
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1
Produkksi beras, Lahan basahSapi, Lahan kering
Tembakau, Lahan basahKacang tanah, Lahan basah
Air untuk irigasi (water), Sungai, mata airAir minum, Sungai, mata air
Coklat, Lahan keringNenas, Lahan kering
Pertambangan pasir, Lahan keringKelapa, Lahan keringKedele, Lahan basahMente, Lahan kering
Air minum, Air bawah tanahAir untuk irigasi (water), Air bawah tanah
Tambak udang, Lahan basahBawang merah, Lahan kering
Mangga, Lahan keringSapi, Lahan basah
Jagung, Lahan basahProduksi padi gogo, Lahan kering
Kambing, Lahan basahPisang, Lahan kering
Sayuran, Lahan keringKacang tanah, Lahan kering
Ikan dangkal (pantai), Perairan dangkal/pantaiPerikanan laut dalam (offshore), Perairan …
Sirsap, Lahan keringWisata alam, Sungai, mata air
Kerbau, Lahan basahKacang hijau, Lahan kering
Potensi dampak(-1 to +1)Tipologi 5, EGS potensi dampak, 2030
0 10 20 30
Produkksi beras, Lahan basahSapi, Lahan kering
Tembakau, Lahan basahKacang tanah, Lahan basah
Air untuk irigasi (water), Sungai, mata airAir minum, Sungai, mata air
Coklat, Lahan keringNenas, Lahan kering
Pertambangan pasir, Lahan keringKelapa, Lahan keringKedele, Lahan basahMente, Lahan kering
Air minum, Air bawah tanahAir untuk irigasi (water), Air bawah tanah
Tambak udang, Lahan basahBawang merah, Lahan kering
Mangga, Lahan keringSapi, Lahan basah
Jagung, Lahan basahProduksi padi gogo, Lahan kering
Kambing, Lahan basahPisang, Lahan kering
Sayuran, Lahan keringKacang tanah, Lahan kering
Ikan dangkal (pantai), Perairan dangkal/pantaiPerikanan laut dalam (offshore), Perairan …
Sirsap, Lahan keringWisata alam, Sungai, mata air
Kerbau, Lahan basahKacang hijau, Lahan kering
EGS pentingnya (%)
Tipologi 5, EGS pentingnyaKepentingan (%) Potensi dampak (-1 to +1)
Suhu mukaPerubahan curah hujanKenaikan muka air laut
Peningkatan keasaman laut
ExploitasiPerubahan penggunaan lahan
Pencemaran
Iklim
Manusia
Impacts
3.4 Bagaimana kemampuan adaptasi masyarakat saat ini pada Tipologi 5 Padi dan Tembakau?
3.4.1 Indikator-indikator kemampuan adaptasi
o Modal Alam (seperti lahan, air bersih, hutan, keanekaragaman hayati)o Modal Manusia (seperti pendidikan, kesehatan, keterampilan)o Modal Fisik (seperti jalan, listrik, sistem irigasi)o Modal Finansial (seperti keuangan, tabungan, pinjaman)o Modal Politik (seperti kekuasaan politik, kekuatan agama)o Modal Sosial (seperti kepemimpinan, jaringan sosial, institusi)
3.4.2 Penilaian kemampuan adaptasi masyarakat pada Tipologi 5 Padi dan Tembakau
Finansial
Manusia
Alam
Fisik
Politik
Sosial
Tipology 5: Padi dan tembakau
12
3.5 Apa sajakah strategi adaptasi prioritas yang dibutuhkan untuk meningkatkan penghidupan pada Tipologi 5 Padi dan Tembakau? Produk dan pelayanan ekosistem yang terpenting adalah padi lahan basah, dan sangat terkena dampak, terutama karena pembangunan gedung dan infrastruktur terkait tingginya kepadatan penduduk dan proyeksi pertumbuhan penduduk sebesar 26%. Sebagai perbandingan PPE lain yang jauh kurang penting, ternak dan tembakau memiliki tingat kepentingan sedang, namun juga sangat dipengaruhi oleh ancaman-ancaman tersebut. Walaupun dianggap kurang penting, produk dan pelayanan ekosistem berupa mata air dan air tanah untuk irigasi dan air minum juga sangat terkena dampak oleh meningkatnya penggunaan sumberdaya terkait dengan pertumbuhan penduduk. Penilaian terhadap kemampuan adaptasi menunjukkan bahwa tipologi ini memiliki tingkat modal manusia, alam dan politik yang rendah.
Strategi Adaptasi PPE yang terdampak dan ancaman yang ditangani atau alternatif PPE
Modal yang dibutuhkan Sumberdaya yang dibutuhkan untuk implementasi strategi
Stakeholder yang dibutuhkan untuk implementasi strategi
1.Informasi iklim untuk meningkatkan kesadaran masyarakat petani
Produksi padi dan tembakau terganggu oleh iklim yang tidak menentu
1. Manusia
2. Sosial
3. Alam
4. Fisik
5. Politik
Sumberdaya manusia 1. BMKG
2. UNRAM dan peneliti lainnya
3. BPTP
2. Meningkatkan pola tanam dan varietas
Produksi pertanian padi dan tembakau terganggu oleh iklim yang tidak menentu dan penggunaan lahan
1. Manusia
2. Sosial
3. Alam
4. Fisik
5. Politik
Sumberdaya alam dan manusia 1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB
2. UNRAM dan peneliti lainnya
3. Dianas Tanaman Perkebunan
4. BPTP
3. Penerapan pembayaran jasa lingkungan
Irigasi dan mata air, penghijauan daerah tangkapan, pertanian dan tanaman perkebunan terkena damapak
1. Finansial
2. Fisik
Mata air dan hutan 1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB
13
oleh penggunaan sumberdaya 3. Manusia
4. Alam
5. Sosial
6. Politik
2. Dinas Pekerjaan Umum NTB
3. Tokoh agama dan tokoh masyarakat
4. Petani
5. UNRAM
6. LSM
7. Pengelola air
8. Dinas kesehatan NTB
4. Diversifikasi produksi pangan bukan beras
Dampak dari penggunaan lahan dan iklim terhadap ketahanan pangan
1. Manusia
2. Alam
3. Sosial
Sumberdaya manusia dan sumberdaya alam
1. Badan Ketahanan Pangan NTB
2. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB
3. World Food Program
4. Dinas Kesehatan NTB
14