3
1-15 April 2019 Yesus di Hadapan Makamah Agama Matius 26:57-68 INTRODUKSI PERIKOP Perikop ini merupakan bagian dari catatan minggu terakhir kehidupan Yesus Kristus di atas bumi, yang dimulai dengan memasuki kota Yerusalem yang diiringi arak-arakan (Mat. 21:1-11) hingga penangkapan, penyaliban, dan kematian-Nya (Mat. 27:66). Secara struktur, perikop ini terletak di antara dua peristiwa penting yang melibatkan murid-murid Yesus Kristus, yakni pengkhianatan Yudas yang membawa segerombolan orang menangkap-Nya (Mat. 26:47-56) dan penyangkalan Petrus sebagai murid atau pengikut Yesus Kristus (Mat. 26:69-75). Perikop pengkhianatan Yudas menonjolkan tiga hal, yakni: 1) Yesus Kristus membalas kejahatan kepada-Nya dengan kebaikan, yakni menyebut Yudas sebagai “teman” (Mat. 26:50), meskipun sudah dikhianati dengan licik; dan menyembuhkan telinga hamba Imam Besar yang telinganya putus dipotong Petrus (Mat. 26:51-52; bdk. Lukas 22:50-51). 2) Yesus Kristus tidak menggunakan kuasa Ilahi-Nya untuk menghancurkan orang-orang yang datang menangkap-Nya, meskipun terdapat dua belas pasukan malaikat yang sudah siap melayani-Nya (Mat. 26:53). 3) Yesus Kristus menerima perlakuan ini sebagai bagian dari proses yang harus dilalui-Nya sesuai tujuan kedatangan-Nya (mat. 26:54). Sementara itu, perikop tentang penyangkalan Petrus menonjolkan dua hal, yakni: 1) Sikap Petrus yang tidak waspada meskipun sudah diperingatkan Yesus Kristus, sehingga ia menyangkali Yesus Kristus tiga kali. 2) Penyesalan Petrus setelah menyangkal Yesus Kristus (Mat. 26:75). Menurut

Yesus di Hadapan Makamah Agama - gkysingapore.orggkysingapore.org/wp-content/uploads/2019/04/Yesus-di-Hadapan-Makamah-Agama.pdf · - Mengadili Yesus Kristus di rumah Imam Besar (peraturan:

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Yesus di Hadapan Makamah Agama - gkysingapore.orggkysingapore.org/wp-content/uploads/2019/04/Yesus-di-Hadapan-Makamah-Agama.pdf · - Mengadili Yesus Kristus di rumah Imam Besar (peraturan:

1-15 April 2019

Yesus di Hadapan Makamah Agama Matius 26:57-68

INTRODUKSI PERIKOP

Perikop ini merupakan bagian dari catatan minggu terakhir kehidupan Yesus Kristus di atas bumi, yang dimulai dengan memasuki kota Yerusalem yang diiringi arak-arakan (Mat. 21:1-11) hingga penangkapan, penyaliban, dan kematian-Nya (Mat. 27:66).Secara struktur, perikop ini terletak di antara dua peristiwa penting yang melibatkan murid-murid Yesus Kristus, yakni pengkhianatan Yudas yang membawa segerombolan orang menangkap-Nya (Mat. 26:47-56) dan penyangkalan Petrus sebagai murid atau pengikut Yesus Kristus (Mat. 26:69-75).Perikop pengkhianatan Yudas menonjolkan tiga hal, yakni: 1) Yesus Kristus membalas kejahatan kepada-Nya dengan kebaikan, yakni menyebut Yudas sebagai “teman” (Mat. 26:50), meskipun sudah dikhianati dengan licik; dan menyembuhkan telinga hamba Imam Besar yang telinganya putus dipotong Petrus (Mat. 26:51-52; bdk. Lukas 22:50-51). 2) Yesus Kristus tidak menggunakan kuasa Ilahi-Nya untuk menghancurkan orang-orang yang datang menangkap-Nya, meskipun terdapat dua belas pasukan malaikat yang sudah siap melayani-Nya (Mat. 26:53). 3) Yesus Kristus menerima perlakuan ini sebagai bagian dari proses yang harus dilalui-Nya sesuai tujuan kedatangan-Nya (mat. 26:54).Sementara itu, perikop tentang penyangkalan Petrus menonjolkan dua hal, yakni: 1) Sikap Petrus yang tidak waspada meskipun sudah diperingatkan Yesus Kristus, sehingga ia menyangkali Yesus Kristus tiga kali. 2) Penyesalan Petrus setelah menyangkal Yesus Kristus (Mat. 26:75). Menurut

Page 2: Yesus di Hadapan Makamah Agama - gkysingapore.orggkysingapore.org/wp-content/uploads/2019/04/Yesus-di-Hadapan-Makamah-Agama.pdf · - Mengadili Yesus Kristus di rumah Imam Besar (peraturan:

catatan Injil Lukas, kesadaran ini lahir setelah Yesus Kristus mengalihkan wajah-Nya dan memandang Petrus ketika Ia berjalan keluar dari ruang persidangan (Luk. 22:61). Dua perikop tersebut mencatat sebuah pesan yang sama, yakni Yesus Kristus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, baik kepada Yudas, hamba Imam Besar, maupun Petrus. Pesan yang sama juga menjadi berita utama dari perikop yang kita baca pada hari ini.

MAKNA PEMBELAJARANMeskipun diadili secara tidak adil oleh Mahkamah Agama, Yesus Kristus tidak membela diri karena Ia tahu bahwa itu adalah sebuah proses yang harus dilalui-Nya untuk mewujudkan tujuan kedatangan-Nya, yakni menjadi Juruselamat dunia.

ALUR TEKS26:57-58: pengantar 57: Informasi tentang tempat persidangan dan orang-orang yang hadir di sana 58: Informasi tentang Petrus yang mengikuti dari jauh 26:59-65: Jalannya persidangan 59-60: Para saksi palsu dan tuduhan-tuduhan palsu oleh Mahkamah Agama 61: Kesaksian dua orang yang tidak relevan 62: Pancingan Imam Besar supaya Yesus Kristus membela diri 63-64: Pertanyaan Imam Besar dan jawaban Yesus Kristus tentang Mesias 65-66: Yesus Kristus dijatuhi hukuman mati26:67-68: penutup Yesus Kristus dianiaya secara fisik dan verbal.

OBSERVASI1. Ay. 57: Ke manakah Yesus Kristus dibawa? Siapa saja yang hadir di sana?

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. Ay. 59-60: Apakah tujuan para anggota Makamah Agama menghadirkan saksi palsu? Apakah tujuan mereka berhasil? Mengapa?____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

3. Ay. 61-62: Bagaimana respons Yesus Kristus kepada semua tuduhan yang ditujukan kepada-Nya? Mengapa Ia bersikap seperti itu?____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

4. Ay. 63-65: apakah yang menjadi dasar Imam Besar menjatuhi Yesus Kristus dengan hukuman mati? ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Page 3: Yesus di Hadapan Makamah Agama - gkysingapore.orggkysingapore.org/wp-content/uploads/2019/04/Yesus-di-Hadapan-Makamah-Agama.pdf · - Mengadili Yesus Kristus di rumah Imam Besar (peraturan:

____________________________________________________________________________________

5. Ay. 64, bandingkan dengan Daniel 7:13, apakah yang Yesus Kristus maksudkan dengan pernyataan ini?____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

6. Berdasarkan catatan sejarah, para anggota Mahkamah Agama melakukan tiga hal yang tidak patut, yakni:a) Tidak adil karena:- Mengadili Yesus Kristus pada malam hari (peraturan: pengadilan harus diadakan pada pagi/siang hari)- Mengadili Yesus Kristus di rumah Imam Besar (peraturan: pengadilan Mahkamah Agama diadakan di ruang pengadilan di Bait Allah)- Langsung menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus Kristus (peraturan: perkara yang besar, apalagi berkaitan dengan hukuman mati tidak dapat diputuskan melalui satu sidang saja)b) Tidak jujur karena: menghalalkan segala cara untuk menjerat Yesus Kristus (saksi palsu, intimidasi, pertanyaan jebakan, dsb.)c) Tidak benar karena: sebagai Imam Besar, Kayafas seharusnya melindungi rakyat, tetapi ia justru menjerat Yesus Kristus karena kebencian kepada-Nya.Menurut Anda, mengapa mereka bertindak demikian?____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

APLIKASI 1. Tindakan para anggota Mahkamah Agama menjadi peringatan bagi kita untuk tidak memiliki

sikap dan tindakan yang sama dalam kehidupan. Dalam konteks kehidupan dan pekerjaan Anda, berikan contoh-contoh tindakan yang:a. Tidak adilb. Tidak jujurc. Tidak benar________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. Pertanyaan refleksi: Apakah kehidupan Anda juga memiliki jejak-jejak ketiga sikap yang tidak benar tersebut? Sharingkan!________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

3. Pelajaran apakah yang Anda dapatkan dari sikap Yesus Kristus yang tenang dan tidak membela diri ketika diserang dengan tuduhan palsu?________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

(TF)