34
Sub Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Jenis-jenis zat tambahan 1. Jenis-jenis zat tambahan 2. Tujuan Penggunaan zat tambahan 2. Tujuan Penggunaan zat tambahan 3. Syarat-syarat zat tambahan 3. Syarat-syarat zat tambahan 4. Pengawet 4. Pengawet 5. Buffer 5. Buffer 6. Antioksidan 6. Antioksidan 7. Penambah kelarutan 7. Penambah kelarutan 8. Pembantu pengisotoni 8. Pembantu pengisotoni 9. Bahan tambahan lain 9. Bahan tambahan lain Mata Kuliah : Teknologi Formulasi Sediaan Steril Mata Kuliah : Teknologi Formulasi Sediaan Steril Program : S1 Reguler/Mandiri Farmasi STFM Program : S1 Reguler/Mandiri Farmasi STFM Pokok Bahasan : Zat Tambahan dalam Obat Suntik Pokok Bahasan : Zat Tambahan dalam Obat Suntik Pemberi Kuliah : Banu Kuncoro. S.Si., Apt. Pemberi Kuliah : Banu Kuncoro. S.Si., Apt.

Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Sub Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Jenis-jenis zat tambahan1. Jenis-jenis zat tambahan2. Tujuan Penggunaan zat tambahan2. Tujuan Penggunaan zat tambahan3. Syarat-syarat zat tambahan3. Syarat-syarat zat tambahan4. Pengawet4. Pengawet5. Buffer5. Buffer6. Antioksidan6. Antioksidan7. Penambah kelarutan7. Penambah kelarutan8. Pembantu pengisotoni8. Pembantu pengisotoni9. Bahan tambahan lain9. Bahan tambahan lain

Mata Kuliah : Teknologi Formulasi Sediaan SterilMata Kuliah : Teknologi Formulasi Sediaan SterilProgram : S1 Reguler/Mandiri Farmasi STFM Program : S1 Reguler/Mandiri Farmasi STFM Pokok Bahasan : Zat Tambahan dalam Obat SuntikPokok Bahasan : Zat Tambahan dalam Obat SuntikPemberi Kuliah : Banu Kuncoro. S.Si., Apt.Pemberi Kuliah : Banu Kuncoro. S.Si., Apt.

Page 2: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

{{

Jenis-Jenis Zat Tambahan dalamJenis-Jenis Zat Tambahan dalam Obat Suntik Obat Suntik1. Pengawet1. Pengawet

2. Buffer atau dapar2. Buffer atau dapar

3. Anti Oksidan3. Anti Oksidan

4. Penambah kelarutan4. Penambah kelarutan

5. Pembantu pengisotoni5. Pembantu pengisotoni

6. Bahan-bahan tambahan lain6. Bahan-bahan tambahan lain

( pemati rasa = anestetik lokal, ( pemati rasa = anestetik lokal, vasokonstriktor, stabilisator , gas vasokonstriktor, stabilisator , gas inert, bahan pengkomplek, inert, bahan pengkomplek, pengkhelat dllpengkhelat dll ) )

Page 3: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

1. Menjaga sterilitas larutan obat untuk 1. Menjaga sterilitas larutan obat untuk

takaran bergandatakaran berganda

2. Menjaga stabilitas fisika dan kimia obat2. Menjaga stabilitas fisika dan kimia obat

3. Menambah kelarutan obat3. Menambah kelarutan obat

4. Mengurangi rasa sakit dan iritasi pada 4. Mengurangi rasa sakit dan iritasi pada

tempat penyuntikantempat penyuntikan

Tujuan pemakaian zat tambahan Tujuan pemakaian zat tambahan dalam obat suntikdalam obat suntik

Page 4: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Tidak berbahaya (toksik)dalam jumlah Tidak berbahaya (toksik)dalam jumlah yang diberikanyang diberikan

Tidak mengganggu efek terapi sediaan Tidak mengganggu efek terapi sediaan obatobat

Tidak mengganggu pemeriksaan dan Tidak mengganggu pemeriksaan dan penetapan kadar sediaan obatpenetapan kadar sediaan obat

Syarat-syarat bahan tambahan Syarat-syarat bahan tambahan untuk obat suntikuntuk obat suntik::

Page 5: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Pengawet digunakan untuk mempertahankan Pengawet digunakan untuk mempertahankan sterilitas sediaan larutan obat suntik dosis sterilitas sediaan larutan obat suntik dosis bergandaberganda..

Syarat-syarat pengawet dalam obat Syarat-syarat pengawet dalam obat suntiksuntik::

Mampu mencegah pertumbuhan bakteri dan Mampu mencegah pertumbuhan bakteri dan membunuh mikbroba yangmengkontaminasimembunuh mikbroba yangmengkontaminasi

Dapat bercampur dengan obat meskipun Dapat bercampur dengan obat meskipun dalam penyimpanan lamadalam penyimpanan lama

Stabil pada pensterilanStabil pada pensterilan Tidak toksis pada jumlah digunakanTidak toksis pada jumlah digunakan Daya absorpsi ke dalam karet kecilDaya absorpsi ke dalam karet kecil Tidak mengganggu identifikasi sediaanTidak mengganggu identifikasi sediaan Dapat larut dalam pembawa yang dipakaiDapat larut dalam pembawa yang dipakai

PengawetPengawet

Page 6: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Fenol 0.5% - Benzalkonium klorida Fenol 0.5% - Benzalkonium klorida 0.01% 0.01%

Kresol 0.3% - Benzethonium florida Kresol 0.3% - Benzethonium florida 0.01%0.01%

Klorkresol 0.1% - Benzil alkohol 1-2 %Klorkresol 0.1% - Benzil alkohol 1-2 % Klorbutanol 0.5% - metil p-hidroksi benzoat Klorbutanol 0.5% - metil p-hidroksi benzoat 0,1-0,2% 0,1-0,2% Fenilraksa(II) nitrat - propil p-hidroksi Fenilraksa(II) nitrat - propil p-hidroksi

benzoat benzoat 0.001% 0,02-0,2%0.001% 0,02-0,2% Thimerosal 0.01% - butil p-hidroksi benzoat Thimerosal 0.01% - butil p-hidroksi benzoat 0,015% 0,015%

Contoh PengawetContoh Pengawet

Page 7: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Volume dosis tunggal lebih Volume dosis tunggal lebih dari 15 mldari 15 ml

Penyuntikan secara intra Penyuntikan secara intra cardiac, intra-arterial, intra cardiac, intra-arterial, intra tekal, intra sisternal, dan tekal, intra sisternal, dan periduralperidural

Bahan obatnya sendiri Bahan obatnya sendiri bersifat bersifat bakteriostatik/bakterisidbakteriostatik/bakterisid

Obat Suntik yang tidak ditambah Obat Suntik yang tidak ditambah

pengawetpengawet

Page 8: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Benzil alkoholBenzil alkohol tidak bercampur tidak bercampur dengan Chloramphenicol sodium dengan Chloramphenicol sodium succinat, metilsellulosa dan succinat, metilsellulosa dan surfaktan nonionik ( polisorbate surfaktan nonionik ( polisorbate 80)80)

Garam fenil merkuriGaram fenil merkuri dengan dengan halida , penisilin, natrium halida , penisilin, natrium metabisulfit, aluminium dan logam metabisulfit, aluminium dan logam lain, amonia dan garamnya, asam lain, amonia dan garamnya, asam amino, senyawa sulfur, karet, amino, senyawa sulfur, karet, dinaedetat dan natrium tiosulfat.dinaedetat dan natrium tiosulfat.

Contoh ketidakcampuran Contoh ketidakcampuran pengawetpengawet

Page 9: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Thimerosal Thimerosal - - Mengendap dalam larutan asam.Mengendap dalam larutan asam.- Tidak stabil pada pH < 7. - Tidak stabil pada pH < 7. - Tidak bercampur dengan aluminum dan- Tidak bercampur dengan aluminum dan logam-logam lain, perak nitrat, larutanlogam-logam lain, perak nitrat, larutan natrium klorida, lecithin, senyawa fenilnatrium klorida, lecithin, senyawa fenil merkuri, senyawa amonium kwarterner,merkuri, senyawa amonium kwarterner, protein, na metabisulfit, senyawa EDTA.protein, na metabisulfit, senyawa EDTA.- Menyerap karet dan beberapa plastik dari- Menyerap karet dan beberapa plastik dari tutup wadahtutup wadah

Page 10: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Benzalkonium klorida tidak bercampur :Benzalkonium klorida tidak bercampur :

- senyawa surfaktan anionik dan detergens- senyawa surfaktan anionik dan detergens

- surfaktan nonionik konsentrasi tinggi,- surfaktan nonionik konsentrasi tinggi,

- sitrat, iodida, nitrat, permanganat, - sitrat, iodida, nitrat, permanganat,

salisilat, garam perak, tartrat, larutan salisilat, garam perak, tartrat, larutan

asam borat 5% , alkali hidroksida, asam borat 5% , alkali hidroksida,

karbonat dan lain-lainkarbonat dan lain-lain

Page 11: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Klorobutanol Klorobutanol – Tidak bercampur dengan perak nitrat dan Tidak bercampur dengan perak nitrat dan

garam natrium sulfonamidagaram natrium sulfonamida– Terhidrolisa menjadi asam klorida pada pH Terhidrolisa menjadi asam klorida pada pH

netral atau diatasnya, Digunakan dalam netral atau diatasnya, Digunakan dalam larutan yang dibuffer pada pH 5-5,5larutan yang dibuffer pada pH 5-5,5

– Aktifitas hilang karena serapan polietilen Aktifitas hilang karena serapan polietilen atau permukaan karet dari wadahatau permukaan karet dari wadah

- Diinaktif oleh polisorbate 80, CMC- Diinaktif oleh polisorbate 80, CMC

Paraben dan fenolParaben dan fenol tidak bercampur tidak bercampur dengan dengan

nitrofurantoin, amphothericin B dan nitrofurantoin, amphothericin B dan eritromisineritromisin

Page 12: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

BufferBuffer

Sistem buffer dibutuhkan untuk :Sistem buffer dibutuhkan untuk :

obat suntik yang peka terhadap perubahan pHobat suntik yang peka terhadap perubahan pH

seperti : antibiotika (penicillin, streptomisin,seperti : antibiotika (penicillin, streptomisin,

tetrasikilin), polipeptida ( insulin, vasopresin)tetrasikilin), polipeptida ( insulin, vasopresin)

Kapasitas buffer yang digunakan biasanyaKapasitas buffer yang digunakan biasanya

rendah (tidak mengubah pH dari cairan tubuhrendah (tidak mengubah pH dari cairan tubuh

padapada penyuntikan), tetapi cukup kuat untukpenyuntikan), tetapi cukup kuat untuk

menahan perubahan pH selama penyimpananmenahan perubahan pH selama penyimpanan

dan penggunaandan penggunaan

Page 13: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Kapasitas buffer : Pengukuran dari Kapasitas buffer : Pengukuran dari ketahanan terhadap perubahan pH ketahanan terhadap perubahan pH dari suatu larutandari suatu larutan

Alasan-alasan penambahan buffer :Alasan-alasan penambahan buffer : Mengurangi kerusakan jaringan dan Mengurangi kerusakan jaringan dan

rasa sakit pada saat penyuntikanrasa sakit pada saat penyuntikan Meningkatkan efektifitas terapeutik Meningkatkan efektifitas terapeutik

beberapa obat beberapa obat Meningkatkan stabilitas kimia dari Meningkatkan stabilitas kimia dari

obat obat

Buffer ( lanjutan)Buffer ( lanjutan)

Page 14: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Penguraian sediaanPenguraian sediaan Efek wadah dan tutup Efek wadah dan tutup

( pembebasan álkali dari wadah ( pembebasan álkali dari wadah gelas, atau dari karet penutup)gelas, atau dari karet penutup)

Diffusi gas melalui tutupDiffusi gas melalui tutup Contoh Buffer : Natrium .sitrat , Contoh Buffer : Natrium .sitrat ,

Natrium fosfat, Na laktat, Na Natrium fosfat, Na laktat, Na asetat, Na.succinatasetat, Na.succinat, , histidine, histidine, Tris (hidroksimetil) aminometan Tris (hidroksimetil) aminometan dan lain-laindan lain-lain

Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi

pH obat suntikpH obat suntik

Page 15: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Fungsi : untuk mempertahankan stabilitas Fungsi : untuk mempertahankan stabilitas obat obat

yang mudah teroksidasiyang mudah teroksidasi , misalnya , misalnya Adrenalin, Klorpromazin, Morphin, Adrenalin, Klorpromazin, Morphin,

apomorphin, Asam askorbat d.l .lapomorphin, Asam askorbat d.l .l Contoh Anti oksidan: Contoh Anti oksidan: Antioksidan untuk injeksi dalam air:Antioksidan untuk injeksi dalam air: - - Ascorbic acid 0,02-0,1% Ascorbic acid 0,02-0,1% - Na. Bisulfit, Na meta bisulfit 0,1- 0,15%- Na. Bisulfit, Na meta bisulfit 0,1- 0,15%

Anti OksidanAnti Oksidan

Page 16: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

- Na formaldehida sulfoksilat - Na formaldehida sulfoksilat 0,1-0,15%0,1-0,15%

- Thio urea 0,005%- Thio urea 0,005% - Monothiogliserol 0,1-1,0%- Monothiogliserol 0,1-1,0%Antioksidan untuk injeksi Antioksidan untuk injeksi

dalam minyakdalam minyak - - Propil gallat 0,005-0,15% Propil gallat 0,005-0,15%

- α Tocopherol 0,05-0,5%,- α Tocopherol 0,05-0,5%,

Antioksidan ( lanjutan)Antioksidan ( lanjutan)

Page 17: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Fungsi :membentuk komplek dengan logam Fungsi :membentuk komplek dengan logam logam sepert Cu, Fe, dan Zn yang logam sepert Cu, Fe, dan Zn yang mengkatalisa penguraian oksidasi mengkatalisa penguraian oksidasi dari molekul obatdari molekul obat Sumber kontaminasi logam ini berasal dari:Sumber kontaminasi logam ini berasal dari: - bahan obat yang tidak murni- bahan obat yang tidak murni - pelarut spt air, wadah dan penutup karet- pelarut spt air, wadah dan penutup karet - - alat- alat yang digunakan dalam alat- alat yang digunakan dalam

pembuatan.pembuatan.

Bahan PengkhelatBahan Pengkhelat

Page 18: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Contoh bahan pengkelat : Contoh bahan pengkelat :

Asam edetat 0,1% , Di Natrium edetat Asam edetat 0,1% , Di Natrium edetat 0,1%, Kalsium diNatrium edetat 0,1% , 0,1%, Kalsium diNatrium edetat 0,1% , Asam sitrat 0,3-2,0% dan asam tartrat .Asam sitrat 0,3-2,0% dan asam tartrat .

Sifat-sifat antioksidan/bahan pengkelat Sifat-sifat antioksidan/bahan pengkelat yang idealyang ideal::

Efektif pada konsentrasi tidak toksik, Efektif pada konsentrasi tidak toksik, rendahrendah

Stabil dan efektif pada kondisi Stabil dan efektif pada kondisi penggunaan, (trayek pH dan temperatur penggunaan, (trayek pH dan temperatur yang lebar)yang lebar)

Larut pada konsentrasi yang diinginkanLarut pada konsentrasi yang diinginkan

Page 19: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Bercampur dengan macam-Bercampur dengan macam-macam obat dan bahan macam obat dan bahan tambahan laintambahan lain

Tidak berbau, berasa dan Tidak berbau, berasa dan iritasiiritasi

Tidak berwarna dalam Tidak berwarna dalam bentuk asli dan teroksidasibentuk asli dan teroksidasi

Harga yang murahHarga yang murah

Sifat antioksidan yang ideal Sifat antioksidan yang ideal

(lanjutan(lanjutan))

Page 20: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Bahan ini dibutuhkan untuk Bahan ini dibutuhkan untuk memperbesarmemperbesar

kelarutan berbagai zat dalam airkelarutan berbagai zat dalam airContoh:1.Contoh:1.Co solvent/ pelarut Co solvent/ pelarut

organik yang dapat Bercampurorganik yang dapat Bercampur Etil alkohol 1-50 % , Gliserin 1-Etil alkohol 1-50 % , Gliserin 1-

50 %, Polietilen glikol(300 & 400) 50 %, Polietilen glikol(300 & 400) 1-50 %, , Propilen glikol 1-50 %, , Propilen glikol

1-60 % 1-60 %

Penambah kelarutan Penambah kelarutan

( Solubilizing agents( Solubilizing agents))

Page 21: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Digunakan untuk obat-obat barbiturat,Digunakan untuk obat-obat barbiturat, antihistamin dan glikosida jantungantihistamin dan glikosida jantung Pelarut organik juga dapat mencegah Pelarut organik juga dapat mencegah hidrolisis dari obat-obat tersebuthidrolisis dari obat-obat tersebut2. Zat penambah kelarutan secara kimia 2. Zat penambah kelarutan secara kimia (kompleks(kompleks ) ) a. Penambahan Na benzoat untuk menambah-a. Penambahan Na benzoat untuk menambah- kelarutan caffein dalam Injeksi Caffein Na kelarutan caffein dalam Injeksi Caffein Na benzoat benzoat

Solubilizing agent ( lanjutanSolubilizing agent ( lanjutan))

Page 22: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

bb. Penambahan etilen diamin yang berlebih . Penambahan etilen diamin yang berlebih

dalam dalam Injeksi Aminophyllin untuk memperta- Injeksi Aminophyllin untuk memperta-

hankan kelarutan theophyllinhankan kelarutan theophyllin

c. Penambahan kalsium d-saccharat atau lakto-c. Penambahan kalsium d-saccharat atau lakto-

bionat , glukoheptonat, dan laevulinat dalambionat , glukoheptonat, dan laevulinat dalam

injeksi kalsium glukonat untuk mencegah injeksi kalsium glukonat untuk mencegah

kecendrungan kristalisasi kalsium gluconat. kecendrungan kristalisasi kalsium gluconat.

Garam-garam kalsium yang ditambahkan tidak Garam-garam kalsium yang ditambahkan tidak lebih 5% dari kalsium gluconatlebih 5% dari kalsium gluconat

Page 23: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

OsmosisOsmosis : Proses jika 2 larutan : Proses jika 2 larutan ditempatkan pada setiap sisi ditempatkan pada setiap sisi membran semipermeabel, pelarut membran semipermeabel, pelarut akan melewati membran dari larutan akan melewati membran dari larutan yang lebih encer menuju larutan yang yang lebih encer menuju larutan yang lebih pekat untuk menyeimbangkan lebih pekat untuk menyeimbangkan konsentrasikonsentrasi .T .Tekanan yang ekanan yang bertanggung jawab untuk gerakan bertanggung jawab untuk gerakan pelarut itu disebut pelarut itu disebut tekanan osmosis.tekanan osmosis.

Isoosmotik : Isoosmotik : Dua larutan yang Dua larutan yang memiliki tekanan osmosis yang samamemiliki tekanan osmosis yang sama

Pembantu PengisotoniPembantu Pengisotoni

(Pengatur tonisitas(Pengatur tonisitas))

Page 24: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Larutan yang memiliki tekanan osmosis Larutan yang memiliki tekanan osmosis yang sama seperti cairan tubuh tertentu yang sama seperti cairan tubuh tertentu disebut disebut isotonikisotonik dengan cairan tubuh dengan cairan tubuh spesifik tersebutspesifik tersebut

Larutan NaCl 0,9% isotonik dengan cairan Larutan NaCl 0,9% isotonik dengan cairan tubuhtubuh

Larutan yang tekanan osmosis Larutan yang tekanan osmosis lebih lebih rendahrendah dari cairan tubuh atau larutan dari cairan tubuh atau larutan NaCl 0,9% disebut NaCl 0,9% disebut hipotonik.hipotonik.

Larutan yang mempunyai tekanan osmosis Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggilebih tinggi dari cairan tubuh atau larutan dari cairan tubuh atau larutan NaCl 0,9% disebut NaCl 0,9% disebut hipertonikhipertonik

Page 25: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Menyebabkan sel-sel Menyebabkan sel-sel mengembang dengan cepat mengembang dengan cepat sampai pecah membebaskan isi sampai pecah membebaskan isi sel ( hemolisis).sel ( hemolisis).

Kerusakan ini permanen, dan Kerusakan ini permanen, dan sangat berbahaya jika sel-sel yang sangat berbahaya jika sel-sel yang pecah banyak. (diberikan dalam pecah banyak. (diberikan dalam volume yang besar)volume yang besar)

Larutan yang hipotonis dibuat Larutan yang hipotonis dibuat isotonis dengan penambahan isotonis dengan penambahan bahan-bahan pengisotonisbahan-bahan pengisotonis

Contoh bahan pengisotonis: NaCl, Contoh bahan pengisotonis: NaCl, dekstrosa , KCl, Na sitrat, Na. dekstrosa , KCl, Na sitrat, Na. Nitrat dan K Nitrat, sorbitol, Nitrat dan K Nitrat, sorbitol, manitolmanitol

Efek larutan hipotonik pada Efek larutan hipotonik pada sel-sel darah merahsel-sel darah merah

Page 26: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

A. Larutan untuk injeksi intra venaA. Larutan untuk injeksi intra vena

Sel-sel akan mengerut, din-ding sel Sel-sel akan mengerut, din-ding sel kelihatan berlekuk-lekuk (kelihatan berlekuk-lekuk (crenulationcrenulation) dan ) dan kerusakan ini bersifat kerusakan ini bersifat temporertemporer atau atau sementarasementara akan menjadi normal kembali akan menjadi normal kembali bila tekanan menjadi sama pada bila tekanan menjadi sama pada permukaan dinding sel.permukaan dinding sel. Oleh karena itu Oleh karena itu bila disuntikkan ke aliran darah harus bila disuntikkan ke aliran darah harus perlahan-lahan dimana larutan akan perlahan-lahan dimana larutan akan diencerkan dengan cepat oleh sirkulasi diencerkan dengan cepat oleh sirkulasi darah yang cepat.darah yang cepat.

Efek Larutan hipertonik pada Efek Larutan hipertonik pada

sel-sel darah merahsel-sel darah merah

Page 27: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

B. Larutan untuk Injeksi SubkutanB. Larutan untuk Injeksi Subkutan

Isotonisitas tidak begitu penting karena Isotonisitas tidak begitu penting karena disuntikkan kedalam jaringan lemak, tidak disuntikkan kedalam jaringan lemak, tidak kedalam aliran darahkedalam aliran darah

C. Larutan untuk Injeksi IntramuskularC. Larutan untuk Injeksi Intramuskular Larutan dalam air harus sedikit hipertonik Larutan dalam air harus sedikit hipertonik

untuk membantu kecepatan absorbsi. untuk membantu kecepatan absorbsi. Larutan yang tujuan depot (absorpsi Larutan yang tujuan depot (absorpsi

lambat) misalnya: suspensi dalam air lambat) misalnya: suspensi dalam air harus isotonik, pembawa yang hipertonik harus isotonik, pembawa yang hipertonik akan mempercepat absorpsiakan mempercepat absorpsi

Page 28: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

D. Larutan untuk Injeksi intrakutan: D. Larutan untuk Injeksi intrakutan: Sediaan-sediaan diagnostik harus isotonik Sediaan-sediaan diagnostik harus isotonik karena larutan yang tidak isotonik karena larutan yang tidak isotonik (paratonik) akan menyebabkan reaksi yang (paratonik) akan menyebabkan reaksi yang salahsalah

E. Larutan untuk Injeksi Intra tekalE. Larutan untuk Injeksi Intra tekal Larutan untuk injeksi ini harus isotonik. Larutan untuk injeksi ini harus isotonik.

Volume dari cairan cerebrospinal hanya 60-Volume dari cairan cerebrospinal hanya 60-80 ml, dengan demikian volume yang kecil 80 ml, dengan demikian volume yang kecil dari larutan yang tidak isotonik akan dari larutan yang tidak isotonik akan merusak tekanan osmotik dan merusak tekanan osmotik dan menyebabkan muntah dan efek lainmenyebabkan muntah dan efek lain

Page 29: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Ada 6 cara untuk menghitung tonisitas larutan injeksi: Ada 6 cara untuk menghitung tonisitas larutan injeksi:

1. Konsentrasi molekuler 4. Penurunan 1. Konsentrasi molekuler 4. Penurunan titik bekutitik beku2. Konsentrasi ion 5. Ekivalensi 2. Konsentrasi ion 5. Ekivalensi NaClNaCl3. Faktor disosiasi 6. Grafik3. Faktor disosiasi 6. Grafik

Page 30: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

11. . SurfaktanSurfaktan digunakan dalam suspensi digunakan dalam suspensi parenteral sebagai: parenteral sebagai:

- Bahan pembasah untuk serbuk yang akan- Bahan pembasah untuk serbuk yang akan disuspensikan karena distribusi yang disuspensikan karena distribusi yang

uniform dari obat diperlukan untuk uniform dari obat diperlukan untuk mendapatkan dosis yang cukup mendapatkan dosis yang cukup

- Untuk mencegah terjadinya caking - Untuk mencegah terjadinya caking sehingga sulit didispersikan ( sulit sehingga sulit didispersikan ( sulit pengambilan pada waktu penyuntikanpengambilan pada waktu penyuntikan

Bahan Tambahan lainBahan Tambahan lain

Page 31: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

- Untuk mencegah terjadinya caking sehingga - Untuk mencegah terjadinya caking sehingga sulit didispersikan ( sulit pengambilan pada sulit didispersikan ( sulit pengambilan pada

waktu penyuntikanwaktu penyuntikanAlasan penambahan surfaktan :Alasan penambahan surfaktan : Meningkatkan kelarutan obat melalui Meningkatkan kelarutan obat melalui

miselisasimiselisasi Mengikatkan stabilitas obat melalui Mengikatkan stabilitas obat melalui

penjeratan dalam suatu struktur miselpenjeratan dalam suatu struktur misel Mencegah agregasi disebabkan interaksi Mencegah agregasi disebabkan interaksi

inter- facial cairan/udara atau cairan/padat inter- facial cairan/udara atau cairan/padat mis: formumis: formula yang mengandung protein la yang mengandung protein ( polisorbat 80) ( polisorbat 80)

Surfaktan ( lanjutanSurfaktan ( lanjutan))

Page 32: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

Contoh surfaktan yang lain: poloxamer 188 Contoh surfaktan yang lain: poloxamer 188 (polioksietilen-polioksipropilen copolimer ) (polioksietilen-polioksipropilen copolimer ) sorbitan trioleate, sorbitan trioleate, Suspending agentSuspending agent ( Na ( Na CMC, polivinilpirolidon, polieten glikol, CMC, polivinilpirolidon, polieten glikol, propilen glikol)propilen glikol)

22. Gas yang inert. Gas yang inert

Cara yang lain untuk meningkatkan Cara yang lain untuk meningkatkan stabilitas obat yang peka terhadap oksidasi stabilitas obat yang peka terhadap oksidasi yaitu dengan menggantikan udara didalam yaitu dengan menggantikan udara didalam larutan dengan gas nitrogen atau karbon larutan dengan gas nitrogen atau karbon dioksida. Air yang digunakan sebagai dioksida. Air yang digunakan sebagai pelarut dididihkan untuk mengurangi pelarut dididihkan untuk mengurangi oksigen yang terlarut.oksigen yang terlarut.

Page 33: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

3. Zat tambahan lain 3. Zat tambahan lain

a. zat pemati rasaa. zat pemati rasa

Penyuntikan larutan yang terlalu asam Penyuntikan larutan yang terlalu asam dapat dapat

menimbulkan rasa sakit pada waktu menimbulkan rasa sakit pada waktu penyun-penyun-

kan. Untuk mengurangi rasa sakit dapat kan. Untuk mengurangi rasa sakit dapat

ditambahkan zat pemati rasa, misalnya : ditambahkan zat pemati rasa, misalnya :

Benzil alkohol 1,5-2 % ( Injeksi luminal)Benzil alkohol 1,5-2 % ( Injeksi luminal)

Novocain ( Injeksi vitamin B complek)Novocain ( Injeksi vitamin B complek)

Procain ( Injeksi penisillin)Procain ( Injeksi penisillin)

Page 34: Zat_Tambahan_dalam_Obat_Suntik_1

b. vasokonstriktor b. vasokonstriktor contoh : epinefrin 1; 100000 dalam injeksi contoh : epinefrin 1; 100000 dalam injeksi lidokain HCL untuk lidokain HCL untuk

memperpanjang memperpanjang efek lokal daripada obatefek lokal daripada obat

c. Stabilisatorc. Stabilisator contoh: - Garam-garam kalsium ( injeksi contoh: - Garam-garam kalsium ( injeksi

kalsium kalsium glukonat)glukonat) - Gas CO2 dalam injeksi Na bikarbonat- Gas CO2 dalam injeksi Na bikarbonat - Theophyllin dalam injeksi Mersalyl ( - Theophyllin dalam injeksi Mersalyl ( komplek asam organik yang mengan-komplek asam organik yang mengan- dung merkuri)dung merkuri) - 1 % lesitin dalam suspensi pitonadion- 1 % lesitin dalam suspensi pitonadion