Road Map Reformasi Birokrasi KKP
31
Reformasi birokrasi merupakan syarat untuk mewujudkan suatu tata pemerintahan
yang baik (good governance). Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu lembaga negara yang berkomitmen untuk melakukan reformasi birokrasi telah merancang berbagai program dan kegiatan guna mewujudkan pemerintahan yang baik tersebut.
Lahirnya keinginan untuk melakukan reformasi birokrasi tersebut tidak terlepas dari kondisi faktual yang dihadapi oleh lembaga-lembaga publik, seperti halnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimana masih terdapat banyak kelemahan dan permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai institusi pelayan masyarakat, seperti belum tertatanya organisasi secara baik, disharmoni peraturan perundang-undangan, masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit-unit organisasi, belum optimalnya kinerja dan pengembangan sumber daya aparatur, serta belum maksimalnya pelaksanaan pelayanan publik. Kesemuanya itu menutut dilakukannya perbaikan secara menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan agar tata pemerintahan yang baik dapat diwujudkan.
Reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program yaitu: manajemen perubahan; penataan peraturan perundang-undangan; penataan dan penguatan organisasi; penataan tata laksana; penataan sistem manajemen SDM aparatur; penguatan pengawasan intern; penguatan akuntabilitas kinerja; peningkatan kualitas pelayanan publik; serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
Pencapaian reformasi birokrasi tersebut dapat diukur melalui beberapa kriteria keberhasilan, antar lain terkawalnya pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan; harmonis dan sinkronya peraturan perundang–undangan; tidak adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit kerja organisasi; optimalnya kinerja unit-unit kerja organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan; dapat diaksesnya seluruh fasilitas e-government secara lengkap; adanya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, dan akuntabel; adanya analisis jabatan, peta jabatan, uraian jabatan, peringkat jabatan, dan harga jabatan; adanya profil kompetensi individu; kinerja individu yang terukur; menurunnya temuan satuan pengawasan intern (SPI) dan diterapkannya sistem pengendalian intern Pemerintah (SPIP) di Satker lingkup KKP; peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); terwujudnya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur; penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP; meningkatnya kualitas pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau; serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.
Pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2014 dan diperkirakan membutuhkan dana sebesar 169.2 miliar rupiah.
Ringkasan Eksekutif 1
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
32
A. Latar Belakang
Pada organisasi sektor publik, semangat mewujudkan perubahan mulai muncul
ketika disadari bahwa organisasi tersebut diindentifikasikan dengan tidak
produktif, tidak efesien, selalu merugi, rendah kualitas miskin inovasi dan
kreatifitas, sarang KKN, berbelit-belit dan lain sebagainya. Perubahan tersebut
diarahkan pada perbaikan lingkungan birokrasi yang didasarkan pada aturan
baku menuju sistem manajemen publik yang lebih fleksibel dan lebih berorientasi
pada kepentingan publik. Konsep ini dalam konteks saat ini dikenal dalam istilah
Reformasi Birokrasi.
Reformasi birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada hakikatnya
merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan.
Di lihat dari ruang lingkupnya, reformasi birokrasi mencakup aspek eksternal
dan aspek internal. Dalam aspek eksternal, reformasi birokrasi diletakkan pada
penciptaan kontrak baru antara birokrasi dan masyarakat dalam rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat dan tanggung jawab publik. Dalam aspek
internal, reformasi birokrasi diletakkan pada 3 (tiga) titik tekan, yaitu: 1).
debirokratisasi struktur internal birokrasi, 2). modernisasi proses internal
birokrasi, dan 3). peningkatan kemampuan aparat birokrasi. Dengan pendekatan
demikian, maka ruang lingkup reformasi birokrasi tidak hanya terbatas pada
Pendahuluan 2
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
33
proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan perubahan pada tingkat struktur
dan sikap serta tingkah laku individu.
Dalam konteks reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan,
reformasi birokrasi diarahkan pada bagaimana menciptakan birokrasi yang
profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih
dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Pelaksanaan reformasi birokrasi dilakukan melalui program-program yang
berorientasi pada hasil, meliputi:
1. Manajemen Perubahan;
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan;
3. Penataan dan Penguatan Organisasi;
4. Penataan Tata Laksana;
5. Penataan Sistem SDM Aparatur;
6. Penguatan Pengawasan Intern;
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja;
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; dan
9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
B. Kondisi saat ini dan Permasalahan yang Dihadapi
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek organisasi, peraturan perundang-
undangan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, dan pelayanan
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
34
publik, guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan kata lain,
reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara
agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi pemerintahan saat ini, termasuk
Kementerian Kelautan dan Perikanan masih dihadapkan pada berbagai kendala
dan permasalahan yang menghambat terlaksananya tata pemerintahan yang
baik. Berikut adalah gambaran kondisi saat ini dan permasalahan yang dihadapi
oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan:
1. Manajemen Perubahan
a. Kondisi saat ini
Terkait dengan manajemen perubahan, kondisi objektif yang dihadapi di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah:
1) nilai-nilai individu (tercermin dalam sikap, perilaku, etika, motivasi,
komitmen, inovasi dan kreatifitas) pada sebagaian aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan masih ditandai dengan sikap
yang apatis tehadap lingkungan kerja, kurang terbuka terhadap kritik,
kurang peduli terhadap perkembangan yang terjadi di sekitarnya,
kurang menunjukan sikap empati terhadap permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat, kurang profesional dalam melaksanakan
tugas, kurang semangat untuk belajar dan mengembangkan diri,
kurang komitmen terhadap tujuan organisasi, dan miskin kreatifitas;
2) nilai-nilai kepemimpinan (tercermin dalam gaya kepemimpinan,
pemahaman visi dan misi, kemampuan manajerial, kemampuan
komunikasi dan komitmen) pada sebagaian aparatur Kementerian
Kelautan dan Perikanan masih ditandai dengan optimalnya
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
35
kemampuan kepemimpinan di unit-unit kerja lingkungan KKP, kurang
transparan dalan pengambilan keputusan, lemah dalam melakukan
koordinasi/komunikasi dengan relasi/ bawahan;
3) secara umum pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) di
lingkungan KKP masih belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang
efisien, efektif dan produktif, dan professional; dan
4) adanya pandangan/persepsi negatif masyarakat terhadap birokrasi
termasuk KKP.
b. Permasalahan yang dihadapi
Berangkat dari kondisi di atas, beberapa permasalahan yang dihadapi
antara lain:
1) belum adanya persepsi dan pemahaman yang sama tentang arti dan
pentingnya reformasi birokrasi;
2) kuatnya resistensi terhadap perubahan, baik pada tataran organisasi
maupun individu, yang umumnya disebabkan oleh rasa takut terhadap
berkurang/hilangnya kekuasaan, ketidakmampuan menghadapi
masalah baru, dan terancamnya kepentingan pribadi dan kelompok.
3) sulitnya merubah mindset dan cultureset yang sudah terbentuk relatif
lama; dan
4) adanya sikap merasa kepalang mendapat penilaian kurang baik dari
masyarakat.
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
a. Kondisi saat ini
Kondisi saat ini dalam penataan peraturan perundang-undangan adalah:
1) masih ada pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang
satu dengan yang lainnya, baik yang sederajat maupun antara
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
36
peraturan yang lebih tinggi dengan peraturan di bawahnya atau antara
peraturan pusat dengan peraturan daerah.
2) peraturan perundang-undangan yang belum disesuaikan dengan
dinamika perubahan penyelenggaraan pemerintahan dan tuntutan
masyarakat;
3) proses dan mekanisme pengusulan/penyampaian rancangan peraturan
perundang-undangan masih belum memadai;
4) koordinasi diantara unit kerja/instansi yang terkait dengan penyusunan
peraturan perundang-undangan relatif masih lemah;
5) beban penyusunan peraturan perundang-undangan belum didukung
dengan kualitas dan kuantitas SDM yang memadai; dan
6) penyusunan peraturan perundang-undangan, khususnya yang bersifat
peraturan pelaksanaan masih belum optimal.
b. Permasalahan yang dihadapi
Beberapa permasalahan yang ada antara lain:
1) sulitnya melakukan penataan dan revisi terhadap peraturan
perundang-undangan, khususnya yang melibatkan instansi/lembaga
lain, termasuk DPR;
2) usulan penyusunan suatu peraturan perundang-undangan seringkali
tidak didukung oleh kajian akademis dan scientific evidence yang
memadai;
3) masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM yang menangani
penyusunan peraturan perundang-undangan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
37
4) adanya kehendak untuk memaksakan kepentingan bidang/subsektor
tententu dalam merumuskan suatu materi peraturan;
5) keterbatasan komunikasi dan koordinasi antara pusat dan daerah
dalam melakukan penataan secara vertical peraturan perundang-
undangan di bidang kelautan dan perikanan.
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
a. Kondisi saat ini
1) Struktur Organisasi KKP diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja KKP, memiliki 10 unit kerja eselon I, yang terdiri dari 1 (satu)
Sekretariat Jenderal, 5 (lima) Direktorat Jenderal, 1 (satu) Inspektorat
Jenderal, dan 3 (tiga) Badan, dengan jumlah unit kerja eselon II
sebanyak 56, unit kerja eselon III sebanyak 211 unit dan unit kerja
eselon IV sebanyak 517 unit;
2) Sekretariat Jenderal didukung oleh 5 Biro dan 2 Pusat. Direktorat
Jenderal merupakan unit pelaksana yang membidangi Prikanan
Tangkap, Perikanan Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan, Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta Pengawasan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Unsur Pengawasan dalam
pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 5 inspektur. Badan sebagai unsur
pendukung KKP mempunyai tugas dalam pengembangan sumber daya
manusia dan penelitan di bidang kelautan dan perikanan;
3) Guna menunjang pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal dan Badan
dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari 22 UPT Ditjen
Perikanan Tangkap, 15 UPT Ditjen Perikanan Budidaya, 5 UPT Ditjen
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
38
PSDKP, 1 UPT Ditjen P2HP, 8 UPT Ditjen KP3K, 14 UPT Balitbang KP,
18 UPT BPSDM KP, dan 46 UPT BKIPM.
b. Permasalahan yang dihadapi
Permasalahan yang dihadapi dalam penataan dan penguatan organisasi
antara lain:
1) organisasi KKP saat ini belum sepenuhnya tepat fungsi. Struktur
organisasi KKP dalam pembagian tugas dan fungsinya berdasarkan 3
pendekatan yaitu pendekatan komoditi, fungsi, dan pendekatan
kewilayahan, sehingga terjadi penanganan obyek yang sama oleh
beberapa unit kerja eselon I;
2) terbatasnya struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh Perpres
tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara misalnya Setjen
maksimal membawahi 5 Biro dan Badan maksimal 4 pusat, sehingga
belum memenuhi kebutuhan yang mendukung pencapaian visi dan
misi KKP;
3) tugas-tugas yang sudah dialihkan dari Kementerian Kehutanan kepada
KKP, namun belum diikuti dengan penataan kelembagaannya;
4) masih terdapat UPT Ditjen teknis yang menangani fungsi penelitian
yang seharusnya menjadi tugas Badan Penelitian dan Pengembangan
KP; dan
5) pengalihan fungsi sertifikasi mutu dan keamanan hasil perikanan dari
Ditjen P2HP ke BKIPM belum diikuti dengan penataan organisasi di
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
39
tingkat UPT (Balai Besar Pengembangan dan Pembinaan Hasil
Perikanan).
6) kurangnya koordinasi antar unit kerja, sehingga masing-masing unit
kerja masih relatif bekerja sendiri-sendiri dan pelaksanaan tugas yang
bersifat lintas unit kerja sering kali harus dijembatani dengan
pembentukan kelompok kerja, satuan tugas, dll. Konsekwensinya,
organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan belum bisa terlaksana
secara efesien, data dan informasi tidak dapat disajikan secara utuh
dan akurat, dan pencapaian visi dan misi organisasi menjadi agak
terhambat.
4. Penataan Tata Laksana
a. Kondisi saat ini
1) Ketatalaksanaan memiliki peran penting, karena bersifat mengatur
semua aktifitas dan sumber daya yang ada. Meskipun suatu organisasi
telah memiliki struktur organisasi dan SDM yang baik, namun jika tidak
dikelola dengan sistem manajemen yang tepat, maka organisasi dan
SDM tersebut tidak akan dapat menghasilkan kinerja unggulan.
2) Kegiatan bidang ketatalaksanaan yang telah dilaksanakan saat ini
meliputi:
a) penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) KKP sebanyak
353 dari jumlah total 4.153 POS;
b) Elektronisasi Dokumentasi/Kearsipan (e-archieve);
c) Pelaksanaan Layanan Pengadaan secara elektronik (e-
procurement);
d) Indonesian National Single Window;
e) Sistem Informasi Karantina Ikan Online (Sister Karoline);
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
40
f) Sistem Pembelajaran Elektronik (e-learning system);
g) e-library system, Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan;
h) Sistem Penerimaan Taruna Online;
i) Alchemy Arsip Laporan Hasil Audit;
j) Penilaian Prestasi Unit Kerja Pelayanan;
k) Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);
l) Sistem Pusat Informasi Pemetaan Potensi Pulau-pulau Kecil
(GIS/Geographical Information System);
m) Vessel Monitoring System; dan
n) sistem lain yang mendukung seluruh kegiatan pada KKP.
3) Meskipun pada saat ini seluruh sistem tersebut telah berjalan dengan
baik, namun pengembangan dan perbaikan secara intensif masih
perlu dilaksanakan guna mencapai sistem manajemen yang lebih baik
di masa depan.
b. Permasalahan yang dihadapi
Beberapa permasalahan dalam penataan tata laksana antara lain:
1) belum terselesaikannya penyusunan POS di lingkungan KKP; dan
2) belum adanya komitmen pemanfaatan e-government yang telah
dibangun.
5. Penataan Sistem SDM Aparatur
a. Kondisi saat ini
1) Jumlah seluruh pegawai KKP sebanyak 10.870 orang, dengan rincian:
4.482 orang pegawai pusat, terdiri atas 2.344 pegawai pria dan 1.138
pegawai wanita, 7.338 orang pegawai UPT, terdiri atas 5.395 pegawai
pria dan 1.943 pegawai wanita. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1324
orang menduduki jabatan struktural, dengan rincian: Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
41
sebanyak 14 orang, Eselon II sebanyak 74 orang, Eselon III
sebanyak 320 orang, dan Eselon IV sebanyak 865 orang, dan eselon
IV sebanyak 51 orang.
2) Jumlah pejabat fungsional di lingkungan KKP sebanyak 2289 orang,
dengan rincian per unit kerja eselon I sebagai berikut: Sekretariat
Jenderal sebanyak 9 orang, Inspektorat Jenderal sebanyak 100
orang, Ditjen Perikanan Tangkap sebanyak 82 orang, Ditjen
Perikanan Budidaya sebanyak 505 orang, Ditjen Pemasaran dan
Pengolahan Hasil Perikanan sebanyak 22 orang, Ditjen Kelautan,
Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil sebanyak 1 orang, Ditjen Pengawasan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebanyak 46 orang, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sebanyak 434
orang, Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan sebanyak
563 orang, da Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan
Keamanan Hasil Perikanan sebanyak 527 orang.
b. Permasalahan yang dihadapi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penataan sistem
manajemen aparatur antara lain:
1) penempatan SDM tidak sesuai dengan keahliannya;
2) belum memiliki aturan terkait pola karier pegawai;
3) kurangnya SDM; dan
4) belum memiliki peta jabatan.
6. Penguatan Pengawasan Intern
a. Kondisi saat ini
1) Laporan hasil audit oleh BPK menunjukkan bahwa SPI di KKP masih
memiliki kelemahan.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
42
2) APIP pada KKP belum dapat berperan sebagai quality assurance dan
consulting, karena masih terpaku pada paradigma lama yaitu sebagai
watchdog.
b. Permasalahan yang dihadapi dalam penguatan pengawasan intern antara
lain:
1) Instrumen pengawasan yang masih tumpang tindih;
2) SDM aparatur yang belum profesional;
3) Adanya resistensi unit kerja yang diperiksa.
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
a. Kondisi saat ini
1) Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) belum dibuat sebelum
menyusun dokumen-dokumen penganggaran.
2) Tujuan dan sasaran dalam dokumen RKT dan dokumen Tapja
(Penetapan Kinerja) tidak mengacu pada tujuan dan sasaran
dokumen Renstra. Kedua dokumen ini juga belum seluruhnya
dilengkapi dengan indikator kinerja yang relevan dan terukur.
3) IKU dan pengukuran kinerja belum dimanfaatkan secara optimal untuk
pengendalian dan pemantauan kinerja.
4) LAKIP belum menyajikan informasi kinerja secara memadai melalui
evaluasi dan analisis serta pembandingan dengan realisasi kinerja
tahun sebelumnya.
5) Evaluasi tas LAKIP unit kerja serta penilaian atas kinerja unit kerja
belum dilaksanakan secara optimal. Penilaian atas kinerja unit kerja
belum memfokuskan pada manajemen kinerja.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
43
b. Permasalahan yang dihadapi
Beberapa permasalahan yang ada antara lain:
1) akuntabilitas kinerja masih sebatas pemenuhan kewajiban untuk
menyampaikan laporan saja;
2) sistem akuntabilitas kinerja belum sepenuhnya diterapkan dalam
pelaksanaan program pembangunan; dan
3) dokumen perencanaan belum konsisten dengan pelaksanaan dan
pelaporan.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a. Kondisi saat ini
1) Pembangunan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan selama ini,
telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Namun demikian,
perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis,
menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanan nasional
secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan
lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut.
2) Peran KKP sebagai suatu organisasi publik, yang menjadi faktor
penentu peningkatan daya saing sekarang ini belum dapat berperan
secara aktif sehingga muncul tuntutan reformasi birokrasi, meliputi
aspek: penataan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan
manajemen SDM menuju peningkatan tata kelola administrasi
pemerintah (good governance), akuntabilitas, transparansi, partisipatif
dan pelayanan publik prima.
b. Permasalahan yang dihadapi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan publik antara
lain:
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
44
1) belum ada standar pelayanan (prosedur, biaya, waktu, dll);
2) profesionalitas SDM pelayanan publik masih rendah;
3) sarana dan prasarana yang belum memadai;
4) sosialisasi pelayanan publik kepada masyarakat belum optimal; dan
5) belum jelasnya hak dan kewajiban antara pemberi layanan dan yang
dilayani.
C. Langkah-Langkah Pembenahan yang Dilakukan
Tujuan reformasi birokrasi KKP adalah agar semua perangkat atau komponen
yang ada di dalam KKP dapat dikelola dan berjalan secara baik guna mencapai
satu tujuan yaitu peningkatan kinerja (better performance) yang berkelanjutan,
baik kinerja lembaga, unit kerja, maupun kinerja pegawai (SDM). Perangkat atau
komponen tersebut terdiri dari: kelembagaan (struktur organisasi);
ketatalaksanaan (manajemen); sumber daya manusia (SDM); anggaran; sarana
dan prasarana; dan budaya organisasi.
Melalui reformasi birokrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah
menyiapkan langkah-langkah pembenahan yang dilakukan antara lain dengan:
1. Program manajemen perubahan
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam melaksanakan
manajemen perubahan adalah:
a. menyusun strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi serta
membangun komitmen, partisipasi dan perubahan perilaku yang
diinginkan;
b. membangun kesamaan persepsi, komitmen, konsistensi serta
keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
45
pada seluruh tingkatan pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
c. meningkatkan kemampuan leadership;
d. menerapkan metode reward and punishment secara konsekuen dan
konsisten;
e. melibatkan Kementerian/Lembaga, organisasi kemsyarakatan, dunia
usaha, pemerintah daerah sebagai subyek kegiatan;
f. menata sikap, perilaku dan etika pegawai Kementerian Kelautan dan
Perikanan; dan
g. melaksanakan kampanye eksternal seoptimal mungkin dengan
menggunakan tenaga profesional (out sourching).
2. Program penataan peraturan perundang-undangan
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan peraturan
perundang-undangan adalah:
a. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang reformasi
birokrasi;
b. mempublikasikan atau mensosialisasikan peraturan perundang-undangan
di bidang kelautan dan perikanan;
c. mengadvokasi dan memberikan bimbingan penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan;
d. melakukan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang kelautan
dan perikanan;
e. penyusunan database peraturan perundang-undangan di bidang kelautan
dan perikanan, dan dapat diakses secara online di www.infohukum.
kkp.go.id;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
46
f. penyelesaian peraturan perundang-undangan di bidang reformasi birokrasi
direncanakan akan selesai pada tahun 2012.
3. Program penataan dan penguatan organisasi
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan dan
penguatan organisasi adalah:
a. menata tugas dan fungsi yang tumpang tindih pada unit-unit organisasi
dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b. menata struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung
pencapaian visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan;
c. tugas-tugas yang sudah dialihkan dari Kementerian Kehutanan kepada
Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun belum diikuti dengan
penataan kelembagaannya; dan
d. merumuskan kembali mekanisme koordinasi yang lebih efektif diantara
unit-unit organisasi, khususnya yang memiliki tugas dan fungsi yang
bersifat lintas unit kerja.
4. Program penataan tata laksana
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan tata laksana
di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah:
a. menyusun POS yang efektif;
b. melakukan penataan tata laksana e-government melalui pembenahan
Sistem Aplikasi Utama dan Pendukung Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
47
5. Program penataan sistem manajemen SDM Aparatur
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan sistem
manajemen SDM Aparatur adalah:
a. melakukan penataan sistem rekrutmen pegawai;
b. mengoptimalkan analisis jabatan;
c. mengoptimalkan evaluasi jabatan;
d. melakukan penyusunan standar kompetensi jabatan
e. melakukan assesmen individu berdasarkan kompetensi;
f. menerapkan sistem penilaian kinerja individu;
g. membangun dan mengembangkan database pegawai; dan
h. mengembangkan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis
kompetensi.
6. Program penguatan pengawasan intern
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penguatan
pengawasan intern adalah:
a. melakukan peningkatan pemahaman dan kelengkapan aturan Kerja;
b. melakukan penilaian risiko kegiatan;
c. meningkatkan kemampuan managerial;
d. meningkatkan kemampuan/kompetensi pegawai;
e. melakukan sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang SPIP;
f. menyusun draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Pedoman Umum SPIP lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;
g. menyusun draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Manajemen Risiko;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
48
h. melakukan penilaian risiko di beberapa Satker;
i. melakukan asistensi dalam rangka penerapan SPIP lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan; dan
j. membentuk dan menyiapkan infrastruktur SPIP (Satgas, Juklak, Juknis,
Modul).
7. Program penguatan akuntabilitas kinerja
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penguatan
akuntabilitas kinerja adalah:
a. menyusun IKU;
b. merumuskan sitem manajemen kinerja organisasi;
c. merumuskan SAKIP; dan
d. melakukan perbaikan LAKIP.
8. Program peningkatan kualitas pelayanan publik
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam meningkatkan
pelayanan publik adalah:
a. menerapkan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP;
b. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
public;
c. penyusunan pedoman pelayanan public di lingkuangan KKP;
d. penetapan program Quick Wins, yang mencakup pelayanan usaha
penangkapan ikan; dan jaminan mutu, keamanan dan kesehatan produk
perikanan ekspor dan impor.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
49
9. Program monitoring, evaluasi, dan pelaporan
Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam monitoring, evaluasi,
dan pelaporan adalah:
a. mengoptimalkan laporan monitoring;
b. mengoptimalkan laporan evaluasi tahunan; dan
c. mengoptimalkan laporan evaluasi lima tahunan.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
50
A. Progam Manajemen Perubahan
1. Pencapaian
Program manajemen perubahan telah mulai disusun dan diterapkan sejak
dibentuknya tim Reformasi Birokrasi KKP pada bulan Januari 2011. Adapun
capaian pelaksanaan program Manajemen Perubahan adalah sebagai
berikut:
a. pembentukan Tim RB dengan Kepmen No. KEP.04/MEN/2011, tanggal 24
Januari 2011.
b. pembentukan Tim Penyusun Dokumen RB dengan Kepmen No.
KEP.02/MEN/SJ/2011, tanggal 17 Januari 2011.
c. diterbitkannya Peraturan Men KP No. PER.24/MEN/2010 tentang
Penyelenggaraan Kehumasan di Lingkungan KKP.
d. launching program reformasi birokrasi KKP.
e. pengarahan Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang
reformasi birokrasi;
f. pengarahan konsultan kepada tim RB KKP;
Konsolidasi Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
3
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
51
g. penyusunan materi reformasi birokrasi Kementerian Kelautan dan
Perikanan oleh tim RB KKP.
h. sosialisasi Pengisian LHKPN pada tanggal 3 Juni 2010 yang dihadiri 75
orang dari semua unit kerja eselon I, Narasumber Sri Endah
Palupi/Pejabat KPK.
i. sosialisasi PIAK ke seluruh jajaran pejabat di lingkungan KKP.
j. sosialisasi Pengawasan Internal Akuntansi Pemerintah ke seluruh jajaran
pejabat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
k. sosialisasi Peraturan Pemerintah 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil pada tanggal 15 Desember 2010.
l. peringatan Hari Anti Korupsi pada tanggal 19 Desember 2010 yang
dihadiri 3.000 orang dari semua unit kerja eselon I, Narasumber Menteri
Kelautan dan Perikanan.
m. pengarahan Deputi Tata Laksana Kementerian PAN dan RB pada tanggal
27 Agustus 2009 tentang Perumusan Kebijakan dan Langkah-langkah
Strategis dalam Penyiapan Reformasi Birokrasi di Lingkungan DKP yang
dihadiri oleh Pengarah, Tim Bidang Kelembagaan, Tim Bidang
Ketatalaksanaan, Tim Bidang SDM Aparatur dan Sekretariat RB KKP;
n. pengarahan Narasumber (Drs. Rusdianto, M.Sc.) tentang Kebijakan
Ketatalak-sanaan dalam Reformasi Birokrasi, dan Drs. Ferry Firdaus,
M.Ed. (LAN) tentang Teknik Penyusunan Prosedur Operasi-onal Standar
(POS) pada tanggal 16 September 2009 yang dihadiri oleh Tim dan
Sekretariat Bidang Ketatalaksanaan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
52
o. pengarahan Narasumber (Drs. Rusdianto, M.Sc.) tentang Reformasi
Birokrasi Bidang Sumber Daya Manusia, dan Masduki, SH.,MM. Tentang
Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia pada tanggal 16
Oktober 2009 yang dihadiri oleh Tim dan Sekretariat Bidang Sumber
Daya Manusia Aparatur;
p. pengarahan Narasumber dari Kementerian PAN dan RB tentang
Reformasi Birokrasi Bidang Kelembagaan, dan Deputi Bidang Kinerja
Kelembagaan, SDA dan OTODA-LAN tentang Organisasi Pemerintah yang
Efektif, Efisien dan Akuntabel pada tanggal 16 Oktober 2009 yang
dihadiri Tim dan Sekretariat Bidang Kelembagaan;
q. pembahasan Reformasi Birokrasi Bidang Ketatalaksanaan tentang
Prosedur Operasional Standar pada tanggal 6 – 8 Desember 2009 yang
dihadiri oleh Tim dan Sekretariat Bidang Ketatalaksanaan;
r. pembahasan Reformasi Birokrasi Bidang Kelembagaan dalam rangka
penyesuaian visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan pada
tanggal 6 – 8 Desember 2009 yang dihadiri oleh Tim dan Sekretariat
Bidang Kelembagaan;
s. penjelasan Narasumber Tim Teknis Reformasi Biokrasi Nasional tentang
Persyaratan/ Standar Jabatan, dan Pembahas an Reformasi Birokrasi
Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur pada tanggal 6 – 8 Desember
2009 yang dihadiri oleh Tim dan Sekretariat Bidang Sumber Daya
Manusia Aparatur;
t. rapat Pleno Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan
dengan acara Presentasi Ketua Tim Reformasi Birokrasi Bidang
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
53
Ketatalaksanaan, Bidang Kelembagaan, Bidang Sumber Daya Manusia
Aparatur, dan Saran serta Perbaikan dari Tim Kerja dan Tim Teknis
Reformasi Birokrasi Nasional pada tanggal 11 November 2009;
u. rapat koordinasi Tim Reformasi Birokrasi Bidang Ketatalaksanaan,
Kelembagaan, Sumber Daya Manusia dengan acara:
Pembahasan Hasil Reformasi Birokrasi KKP Tahun 2009 pada tanggal
2 Februari 2010 yang dihadiri oleh Perwakilan Tim dan Sekretariat
Bidang Ketatalaksanaan, Kelembaga an, Sumber Daya Manusia
Aparatur;
Rencana Reformasi Birokrasi KKP Tahun 2010 pada tanggal 3 Maret
2010 yang dihadiri oleh Perwakilan Tim dan Sekretariat Bidang
Ketatalaksanaan, Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Aparatur;
Pembuatan Draft Laporan Reformasi Birokrasi kepada Kementerian
PAN dan RB pada tanggal 7 April 2010 yang dihadiri oleh Perwakilan
Tim dan Sekretariat Bidang Ketatalaksanaan, Kelembagaan, Sumber
Daya Manusia Aparatur.
v. dibentuknya PPID/Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di
Lingkungan KKP.
2. Rencana
a. Perumusan Rencana Manajemen Perubahan
1) asesmen terhadap para pemangku kepentingan dan tingkat partisipasi
dan keterlibatan terhadap perubahan, yang terdiri dari pemangku
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
54
kepentingan utama, pemangku kepentingan pendukung, dan
pemangku kepentingan kunci;
2) asesmen terhadap organisasi yang mencakup kesiapan organisasi
untuk berubah, peran, struktur, tugas dan fungsi organisasi untuk
mendukung perubahan;
3) asesmen terhadap kemampuan dan kompetensi pegawai untuk
mengelola perubahan;
4) pendesainan strategi manajemen perubahan, komunikasi dan
pelatihan
5) perumusan manfaat (benefit) yang akan diperoleh para pemangku
kepentingan terhadap perubahan yang akan dilakukan
b. Pengelolaan / pelaksanaan perubahan
1) mengintegrasikan Roadmap KKP dengan Strategi Perubahan Dan
Strategi Komunikasi
2) mengelola resistensi/penolakan
Implementasi Rencana Perubahan (Change Plan);
Pelaksanaan Pelatihan dan Workshop Manajemen Perubahan,
termasuk Materi Pelatihan;
Pelaksanaan Program Pelatihan Training of the Trainer (TOT);
Update terhadap Strategi dan Rencana Perubahan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
55
Pelaksanaan Strategi dan Rencana Komunikasi Perubahan;
Workshop dan Program Pelatihan untuk Manajemen Komunikasi;
Status Report dan update yang berisikan antara lain keberhasilan
dan hambatan, dan rekomendasi perbaikan dan tindakan
perbaikan.
c. Penguatan hasil perubahan
1) mengukur tingkat keberhasilan dari pelaksanaan rencana manajemen
perubahan;
2) mengumpulkan dan menganalisis umpan balik dengan cara melakukan
kunjungan lapangan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen
perubahan;
3) mendiagnosa kembali kesenjangan dan mengelola penolakan yang
terjadi dalam pelaksanaan manajemen perubahan;
4) mengimplementasikan tindakan perbaikan dan membuat langkah
tindak lanjut untuk keberlanjutan proses perubahan;
5) memberikan penghargaan kepada pegawai yang berhasil
mengimplementasikan perubahan dengan baik.
3. Kriteria keberhasilan
Untuk dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan upaya-upaya yang telah
dilakukan dalam rangka perubahan manajemen organisasi Kementerian
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
56
Kelautan dan Perikanan perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang dapat
dilihat, dirasakan dan diukur meliputi:
a. terbangunnya pemahaman yang sama, komitmen, serta partisipasi aktif
seluruh pegawai di lingkungan KKP terhadap penyelenggaraan reformasi
birokrasi di lingkungan KKP;
b. terbentuknya pola pikir dan budaya kerja yang efesien, efektif, dan
professional di lingkungan KKP;
c. terkawalnya penyelenggaraan reformasi birokrasi sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan di lingkungan KKP.
4. Agenda prioritas
Kegiatan prioritas program manajemen perubahan meliputi:
1) menyusun materi sosialisasi dan internasilasi Reformasi Birokrasi KKP,
sesuai dengan media yang akan dipergunakan.
2) melaksanakan sosialisasi dan internasilasi Reformasi Birokrasi KKP kepada
SDM Aparatur internal pada setiap kesempatan yang tersedia.
3) melaksanakan sosialisasi dan internasilasi Reformasi Birokrasi KKP ke
pihak-pihak eksternal mitra kerja nasional dan internasional.
4) melakukan pemantauan dan evaluasi efektivitas sosialisasi dan
internalisasi sebagai bahan evaluasi dan laporan kepada Pimpinan KKP.
5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja
Kegiatan direncanakan berlangsung sepanjang tahun pada periode 2011-
2014, dengan tahapan sebagai berikut:
a. persiapan;
b. sosialisasi;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
57
c. evaluasi permasalahan;
d. pelaksanaan penataan dan penguatan organisasi; dan
e. evaluasi.
6. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan manajemen perubahan dilakasanakan oleh
Sekretariat Jenderal KKP dan bekerja sama dengan seluruh unit kerja eselon
I di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
7. Rencana anggaran
Kebutuhan anggaran manajemen perubahan akan disesuaikan dengan hasil
penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi anggaran
sebesar Rp 7 (tujuh) miliar.
B. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
1. Pencapaian
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyusun peraturan perundang-
undangan di bidang kelautan dan perikanan dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2011, termasuk menyusun database peraturan perundang-undangan di
bidang kelautan dan perikanan yang dapat diakses secara online di
www.infohukum.kkp.go.id.
Inventarisasi peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan di
Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana tabel di bawah ini.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
58
NO TAHUN PERATURAN MKP KEPUTUSAN MKP
1 2000 - 130
2 2001 - 68
3 2002 - 60
4 2003 - 49
5 2004 - 55
6 2005 16 27
7 2006 20 46
8 2007 21 48
9 2008 28 74
10 2009 25 79
11 2010 30 79
12 2011 11 15
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
59
2. Rencana
a. rencana rinci
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penataan peraturan
perundang-undangan yaitu:
a. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang reformasi
birokrasi;
b. memublikasikan atau mensosialisasikan peraturan perundang-
undangan di bidang kelautan dan perikanan;
c. mengadvokasi dan memberikan bimbingan penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan;
d. melakukan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang
kelautan dan perikanan;
e. penyusunan database peraturan perundang-undangan di bidang
kelautan dan perikanan dan dapat diakses secara online di
www.infohukum.kkp.go.id;
f. penyelesaian peraturan perundang-undangan di bidang reformasi
birokrasi direncanakan akan selesai pada tahun 2011.
3. Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan penataan peraturan perundang-undangan didasarkan
pada:
a. teridentifikasinya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/
diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b. menghindari terjadinya peraturan perundang–undangan yang tidak
harmonis atau tidak sinkron yang ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
60
c. terlaksananya regulasi dan deregulasi peraturan perundang-undangan di
bidang kelautan dan perikanan;
d. terlaksananya regulasi dan deregulasi peraturan perundang-undangan di
bidang reformasi birokrasi di lingkungan KKP;
e. peningkatan pemahaman dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang telah ditetapkan.
4. Agenda prioritas
Kegiatan prioritas program penataan peraturan perundang-undangan yaitu:
a. penyusunan tindak lanjut Undang-Undang di bidang kelautan dan
perikanan;
b. pemantapan implementasi peraturan perundang-undangan di bidang
kelautan dan perikanan;
c. evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja
Secara garis besar, penataan peraturan perundang-undangan yang
direncanakan selama 4 (empat) tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2014, dengan tahapan sebagai berikut:
a. mengembangkan sistem publikasi;
b. pemetaan peraturan perundang-undangan;
c. penataan peraturan perundangn-undangan;
d. evaluasi dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan; dan
e. evaluasi kegiatan.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
61
6. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan penataan peraturan perundang-undangan
Sekretariat Jenderal dan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
7. Rencana anggaran
Kebutuhan anggaran penataan peraturan perundang-undangan adalah akan
disesuaikan dengan hasil penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP
dengan estimasi anggaran sebesar Rp 7 (tujuh) miliar.
C. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
1. Pencapaian
Berikut adalah beberapa pencapaian dalam pelaksanaan penataan organisasi
di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2005 hingga
tahun 2010, yaitu dengan ditetapkannya beberapa Peraturan/Keputusan
Menteri Kelautan dan Perikanan, serta pembentukan dan penataan unit-unit
organisasi sebagai berikut:
a. Penetapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Per.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kelautan dan Perikanan, sebagai penyempurnaan Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.05/MEN/2003;
b. Penetapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Per.13/MEN/2006 tentang Perubahan PER.07/MEN/2005 (Pembentukan
Badan Pengembangan SDM KP);
c. Dengan Permen KP No. PER.15/MEN/2010, telah dilakukan penguatan unit
kerja yang menangani organisasi, ketatalaksanaan dan fungsi administrasi
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
62
kepegawaian, pelayanan publik, dan diklat, yaitu Biro Hukum dan
Organisasi, Biro Kepegawaian, BPSDMKP, dan Sekretariat Eselon I, UPT
BPSDMKP, dan UPT BKIPM;
d. Penguatan UPT di lingkup BPSDMKP (sejumlah 18 unit) sedang dalam
proses;
e. Penguatan unit-unit pelayanan pada UPT BKIPM (47 Unit) sedang dalam
proses; dan
f. Telah dipetakan seluruh unit kerja di UPT tekait dengan PNS-nya,
sehingga akan terlihat sebaran PNS yang memerlukan peningkatan
kapasitas.
2. Rencana
Rencana penataan dan penguatan organisasi pada KKP yang direncanakan
selama 4 (empat) tahun ke depan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
1) Pembentukan Tim
2) Identifikasi masalah
3) Penyusunan tugas dan tanggung jawab
4) Penyusunan rencana kerja dan anggaran
5) Proses pemilihan konsultan (jika diperlukan)
b. Pelaksanaan
1) pengumpulan data
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
63
2) analisis data
3) penyusunan model penyempurnaan organisasi
4) workshop
c. Implementasi
d. Monitoring dan evaluasi
e. Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi
3. Kriteria keberhasilan
Indikator keberhasilan penataan dan penguatan organisasi Kementerian
Kelautan dan Perikanan adalah:
a. tidak adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit kerja organisasi pada
KKP akibat adanya perbedaan pendekatan yag melekat pada tugas dan
fungsi KKP itu sendiri (komoditi, fungsi, dan kewilayahan);
b. optimalnya kinerja unit-unit organisasi KKP dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya, tanpa harus menambah unit organisasi baru;
c. terlaksananya dengan baik pengalihan tugas dan fungsi unit organisasi
yang menangani konservasi dari Kementerian Kehutanan kepada KKP;
d. terlaksananya penataan organisasi UPT Ditjen teknis terkait dengan
pelaksanaan fungsi penelitian yang seharusnya menjadi tugas Badan
Penelitian dan Pengembangan KP;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
64
e. dapat segera dilakukannya penataan organisasi pada tingkat UPT (Balai
Besar pengembangan dan Pembinaan Hasil Perikanan) terkait dengan
pengalihan fungsi sertifikasi mutu dan keamanan hasil perikanan dari
Ditjen P2HP ke BKIPM.
f. optimalnya koordinasi antar unit kerja, sehingga masing-masing unit kerja
di lingkungan KKP.
4. Agenda prioritas
Kegiatan prioritas program penataan dan penguatan organisasi meliputi:
a. Penataan UPT di seluruh unit kerja eselon I; dan
b. Penguatan terhadap unit organisasi yang menangani pelayanan publik dan
pembinaan kualitas SDM.
5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja
Kegiatan direncanakan berlangsung sepanjang tahun pada periode 2011-
2014, dengan tahapan kerja sebagai berikut:
a. Sosialisasi;
b. evaluasi permasalahan;
c. pelaksanaan penataan organisasi; dan
d. evaluasi.
6. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan penataan dan penguatan organisasi adalah
Sekretariat Jenderal dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
65
7. Rencana anggaran
Kebutuhan anggaran penataan dan penguatan organisasi akan disesuaikan
dengan hasil penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi
anggaran sebesar Rp 8 (delapan) miliar.
D. Program Penataan Tata Laksana
1. Pencapaian
Penataan tatalaksana (business process) pada unit kerja di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja
yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada masing-masing unit kerja yang
berada di lingkungan KKP. Penataan tata laksana dilaksanakan melalui
serangkaian proses analisis dan perbaikan tatalaksana berupa penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) dan penggunaan e-government dalam
setiap aktivitas unit kerja.
a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP
Di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Standar Operasional Prosedur
(SOP) mutlak diperlukan oleh setiap pegawai agar mereka dapat
menjalankan tugasnya secara terarah dan jelas. SOP dibuat untuk
menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan yang
akan mengganggu kinerja. Hingga saat ini Kementerian Kelautan dan
Perikanan sedang menyusun SOP sebanyak 4.153 SOP yang terdiri dari
SOP prioritas sebanyak 353 SOP dan SOP Penunjang sebanyak 3.800 SOP.
SOP Prioritas yang terkait dengan tugas dan fungsi serta pelayanan publik
sebanyak 353 SOP telah selesai disusun, sedangkan sisanya berupa SOP
Penunjang sebanyak 3.800 SOP masih dalam proses penyusunan di
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
66
masing-masing unit kerja eselon I, dan diharapkan selesai pada tahun
2013
b. E-government
Selama ini birokrasi cenderung dianggap tidak bisa menciptakan efisiensi
dan efektifitas kerja, sehingga birokrasi sering dituduh menjadi
penghambat untuk mencapai tujuan pemerintahan. Di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan, penerapan Teknologi Informasi
Komputer dengan sistim e-government, merupakan bentuk pemanfaatan
teknologi informasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan,
serta yang terpenting untuk pemberian pelayanan yang prima dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat. salah satu
website Kementerian Kelautan dan Perikanan yang merupakan portal
utama sebagai sumber informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan
terhadap masyarakat adalah www.kkp.go.id.
2. Rencana
Rencana penataan tata laksana KKP yang direncanakan selama 4 (empat)
tahun ke depan adalah sebagai berikut:
a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP:
Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang efektif pada
dasarnya menunjukkan bahwa organisasi mempunyai kemauan
memperbaiki langkah-langkah kegiatan serta pengambilan keputusan dan
memperbaruinya sesuai dengan tuntutan perubahan yang dialami.
Oleh sebab itu, SOP sebagai pedoman kerja pegawai harus selalu
dievaluasi, direvisi, atau dibuat SOP baru sesuai kebutuhan unit kerja dan
perkembangan global agar mekanisme kerja di unit kerja lingkup KKP
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
67
dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien. Dari jumlah SOP penunjang di
lingkungan KKP yang tersisa sebanyak 3.800 SOP, rencananya akan
dilakukan penyelesaian secara bertahap, selama 3 tahun (2011 sd. 2013)
yaitu sebagai berikut:
1) Tahun 2011 : 1.554 SOP;
2) Tahun 2012 : 1.171 SOP;
3) Tahun 2013 : 1.075 SOP.
b. E-government
Penataan tata laksana e-government melalui pembenahan Sistem Aplikasi
Utama dan Pendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan
tahapan sebagai berikut:
1) Pembenahan Sistem Manajemen Database Internal;
2) Pembenahan Website Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3) Pembenahan Sistem Aplikasi Naskah Dinas;
4) Pembenahan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);
5) Pembenahan Sistem Info Hukum;
6) Pembenahan Sistem Analisis Beban Kerja;
7) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan;
8) Pembenahan Sistem Pusat Sistem Informasi Karantina Ikan;
9) Pembenahan Sistem Pusat Infomasi Jasa Usaha dan Investasi
Kelautan dan Perikanan;
10) Pembenahan Sistem Informasi Data dan Statistik Kelautan dan
Perikanan;
11) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian dan Informasi Fishing Vessel;
12) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Sumber Daya Ikan;
13) Pembenahan Sistem Aplikasi Perpustakaan KKP;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
68
14) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian Sistem Informasi KKP (NOC);
15) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pementaan Potensi Pulau-pulau
Kecil (Geographical Information System/GIS).
3. Kriteria keberhasilan
a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP
1) Tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan KKP;
2) Meningkatnya kualitas kinerja aparatur negara;
3) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur negara.
b. E-Government
1) Dapat diaksesnya website sebagai berikut:
a) http://www.kkp.go.id
b) http://www.ropeg.kkp.go.id
c) http://www.infohukum.kkp.go.id
d) http://www.abk.kkp.go.id
e) http://www.pipp.kkp.go.id
f) http://www.perikananbudidaya.kkp.go.id
g) http://www.pdn.kkp.go.id
h) http://www.kp3k.kkp.go.id
i) http://www.dkpvms.kkp.go.id
j) http://www.puskari.kkp.go.id
k) http://www.bpsdm.kkp.go.id
l) http://www.brkp.kkp.go.id
2) Meningkatnya kecepatan dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan
kinerja KKP.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
69
4. Agenda prioritas
Agenda prioritas kegiatan program penataan tata laksana meliputi:
a. penyempurnaan POS di seluruh unit kerja KKP; dan
b. pelatihan e-government.
5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja
a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP
1) Jangka Waktu Pelaksanaan SOP adalah tiga tahun yaitu mulai Januari
2011 s.d. Desember 2013, dengan tahapan pelaksanaan sebagai
berikut:
a) Pengenalan dan Pemahaman Sistem:
1) Inventarisasi kebutuhan SOP berdasarkan Tugas dan Fungsi
yang dimiliki KKP;
2) Inventarisasi dan Pemetaan SOP yang ada dan SOP yang
dibutuhkan di KKP;
3) Penyusunan Instrumen Pengembangan (Penyusunan, Perbaikan
dan Penyempurnaan) SOP KKP;
4) Penyusunan Rencana dan Strategi Pengembangan SOP KKP;
5) Konsolidasi dan Implementasi Rencana dan Strategi
Pengembangan SOP KKP;
6) Pengembangan SOP KKP;
7) Review dan Integrasi draft dokumen SOP KKP;
8) Finalisasi dan Dokumentasi Draft Akhir SOP KKP;
9) Penetapan Dokumen SOP KKP.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
70
b) Internalisasi, Sosialisasi, Implementasi dan Pengembangan SOP
KKP:
1) Internalisasi Dokumen SOP KKP kepada seluruh pegawai di
Pusat dan UPT;
2) Sosialisasi Dokumen SOP KKP kepada stakeholders KKP;
3) Implementasi SOP KKP pada penyelenggaraan tugas dan
fungsi;
4) Pengembangan SOP KKP sesuai dengan dinamika tugas dan
fungsi yang ada.
c) Pengukuran Dampak/Perubahan
1) Melakukan pemantauan (monitoring) terhadap implementasi
dan pengembangan SOP KKP di Pusat dan UPT;
2) Mengevaluasi dan menilai dampak dari implementasi dan
pengembangan SOP terhadap pelaksanaan tugas dan kinerja
lembaga dan kinerja pegawai KKP
b. E-Government
Jangka Waktu Pelaksanaan E-Government adalah empat tahun yaitu mulai
Januari 2011 sd. Desember 2014, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pembangunan/pembenahan sistem
a) Pembenahan Sistem Manajemen Database Internal;
b) Pembenahan Website Kementerian Kelautan dan Perikanan;
c) Pembenahan Sistem Aplikasi Naskah Dinas;
d) Pembenahan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);
e) Pembenahan Sistem Info Hukum;
f) Pembenahan Sistem Analisis Beban Kerja;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
71
g) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan;
h) Pembenahan Sistem Pusat Sistem Informasi Karantina Ikan;
i) Pembenahan Sistem Pusat Infomasi Jasa Usaha dan Investasi
Kelautan dan Perikanan;
j) Pembenahan Sistem Informasi Data dan Statistik Kelautan dan
Perikanan;
k) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian dan Informasi Fishing
Vessel;
l) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Sumber Daya Ikan;
m) Pembenahan Sistem Aplikasi Perpustakaan KKP;
n) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian Sistem Informasi KKP
(NOC);
o) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pementaan Potensi Pulau-
pulau Kecil (Geographical Information System/GIS).
2) Tahap 2: Sosialisasi dan implementasi
a) Sosialisasi dan implementasi Manajemen Database Internal sebagai
suatu integrasi bank data dan informasi yang dikelola secara mandiri
oleh masing-masing unit kerja di KKP;
b) Sosialisasi dan implementasi website KKP sebagai suatu web aplikasi
yang menampilkan data dan informasi yang lengkap seputar
kegiatan, produk, data dan informasi serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan KKP dan kegiatan pembanguan kelautan dan
Perikanan;
c) Sosialisasi dan implementasi sistem aplikasi perpustakaan KKP
sebagai suatu sistem aplikasi berbasis web yang digunakan untuk
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
72
melayani pengguna perpustakaan KKP dalam melakukan pencarian
buku, abstrak dan isi dari buku atau dokumen yang diperlukan;
d) Sosialisasi dan implementasi informasi sistem jaringan dokumentasi
dan informasi hukum sebagai suatu sistem aplikasi berbasis web
produk peraturan perundang-undangan di bidang Kelautan dan
Perikanan.
3) Mengukur dampak/perubahan
a) Pemantauan pelaksanaan berbagai sistem aplikasi utama dan
pendukung tersebut di atas;
b) Evaluasi/penilaian atas dampak penerapan sistem aplikasi utama
dan pendukung tersebut terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
dan kinerja KKP.
6. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan penataan tata laksana adalah Sekretariat
Jenderal dengan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil.
7. Rencana anggaran
Kebutuhan anggaran penataan tata laksana akan disesuaikan dengan hasil
penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi anggaran
sebagai berikut:
a. SOP : Rp. 1.200.000.000,- selama 3 (tiga) tahun.
b. E-Government : Rp. 5.000.000.000,- selama 4 (empat) tahun.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
73
E. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
1. Pencapaian
Program penataan sistem manajemen sumber daya manusia aparatur
bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia
Aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan promosi, serta
pengembangan kualitas aparatur yang berbasis kompetensi dan transparan.
Selain itu, program ini juga diharapkan mampu mendorong mobilitas
antaraparatur daerah, antaraparatur pusat, dan antara aparatur pusat dan
daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang
sepadan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Penataan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Aparatur mencakup kegiatan:
a. penataan sistem rekrutmen pegawai;
b. analisis jabatan;
c. evaluasi jabatan;
d. penyusunan standar kompetensi jabatan;
e. asesmen individu berdasarkan kompetensi;
f. penerapan sistem penilaian kinerja individu;
g. pembangunan/pengembangan database pegawai; dan
h. pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi.
2. Rencana
a. penataan sistem rekrutmen pegawai
1) mempelajari Sistem Pengadaan dan Seleksi Pegawai Negeri Sipil dari
Kepala Badan Kepegawaian Negara;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
74
2) menyusun Pedoman Penyusunan Sistem Pengadaan dan Seleksi
Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3) melaksanakan Pengadaan dan Seleksi Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Kelautan dan Perikanan sesuai dengan sistem yang telah
ditentukan;
4) sejak tahun 2007 pengumuman pengadaan CPNS KKP telah
dilaksanakan melalui website (www.ropeg.kkp.go.id);
5) sejak tahun 2009 pelamaran CPNS dilaksanakan secara online sesuai
kualifikasi pendidikan, jabatan, dan penempatan yang dilamar; dan
6) sejak tahun 2010 tanda peserta ujian diakses secara online.
b. analisis jabatan
1) mensosialisasikan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
92 Tahun 2009 tentang Pedoman Analisis Jabatan di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
2) mengadvokasi dan memberikan bimbingan penyusunan analisis
jabatan kepada SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3) melakukan analisis jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan
Perikanan dengan capaian sebesar 80% dari keseluruhan unit kerja di
lingkungan KKP baik struktural maupun fungsional.
c. evaluasi jabatan
menyusun analisis jabatan yang berisi uraian Jabatan dan Spesifikasi
Jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan;
1) menetapkan nilai relatif dari masing-masing jabatan dengan cara
mempelajari uraian jabatan dan spesifikasi jabatan SDM Aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang didasarkan pada:
a) metode penentuan peringkat (ranking method);
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
75
b) metode klasifikasi (grade/classification method);
c) metode perbandingan faktor (factor comparasion method); dan
d) metode sistem angka (point system method);
2) melakukan evaluasi jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
3) menentukan nilai jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
d. penyusunan standar kompetensi jabatan
1) Standar Kompetensi Jabatan sebanyak 291 dari 1340 jabatan
(21,71%) yang terdiri:
a) Eselon I sebanyak 14 (empat belas);
b) Eselon II sebanyak 27 (dua puluh tujuh) lingkup Sekretariat
Jenderal, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Peikanan;
c) Eselon III sebanyak 94 (sembilan puluh empat) lingkup Sekretariat
Jenderal, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan;
dan
d) Eselon IV sebanyak 156 (seratus lima puluh enam) lingkup
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan,
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
2) melanjutkan penyusunan standar kompetensi jabatan SDM Aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
76
3) menganalisis standar kompetensi jabatan SDM Aparatur Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
4) menerapkan standar kompetensi jabatan SDM Aparatur Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
e. asesmen individu berdasarkan kompetensi
1) melanjutkan asesmen individu berbasis kompetensi SDM Aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
2) menganalisis asesmen individu berbasis kompetensi SDM Aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3) menerapkan asesmen individu berbasis kompetensi kepada calon SDM
Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan
f. penerapan sistem penilaian kinerja individu
1) menyusun sistem penilaian kinerja yang lebih obyektif dan mampu
menggambarkan kinerja SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan
Perikanan sebagai pelengkap dari sistem penilaian kinerja yang sudah
ada;
2) menetapkan Sistem Penilaian Kinerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
3) mensosialisasikan dan menerapkan Sistem Penilaian Kinerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan secara konsisten dan konsekuen.
g. pembangunan/pengembangan database pegawai
1) menetapkan Sistem Database Kepegawaian Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
2) entry data Kepegawaian Kementerian Kelautan dan Perikanan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
77
3) menyusun keluaran database Kepegawaian Kementerian Kelautan dan
Perikanan untuk berbagai keperluan (penggajian, kenaikan pangkat,
rotasi, mutasi, dan promosi, dan lain-lain);
4) pemeliharaan dan pemutakhiran database Kepegawaian Kementerian
Kelautan dan Perikanan
h. pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi
1) menyempurnakan daftar kompetensi jabatan struktural, jabatan
nonstruktural serta jabatan fungsional yang memerlukan
pengembangan dan pelatihan;
2) merencanakan program pengembangan dan pelatihan pegawai jangka
pendek dan jangka panjang di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
3) menetapkan pola pendidikan dan latihan SDM Aparatur Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
4) mensosialisasikan pola pendidikan dan latihan SDM Aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada internal pegawai
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
5) mengupayakan dukungan anggaran yang cukup untuk pelaksanaan
pola pendidikan dan latihan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
3. Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan program penataan sistem manajemen SDM Aparatur
yaitu:
a. tersusunnya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, dan akuntabel;
b. tersusunnya dokumen peta dan uraian jabatan;
c. tersusunnya peringkat jabatan dan harga jabatan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
78
d. tersusunnya daftar jabatan yang mengacu pada struktur organisasi KKP
dan mengacu pada kamus jabatan;
e. tersusunnya dokumen kualifikasi jabatan;
f. adanya profil kompetensi individu;
g. kebutuhan diklat pegawai KKP dapat diketahui;
h. kinerja individu yang terukur;
i. ketersediaan data pegawai yang mutakhir dan akurat;
j. tersusunnya konsep sistem dan pola diklat bagi pegawai;
k. pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi.
4. Agenda prioritas
Kegiatan prioritas program penataan istem manajemen SDM Aparatur
meliputi:
a. penyusunan standar kompetensi jabatan; dan
b. penerapan sistem penilaian kinerja individu.
5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja
Kebutuhan anggaran penataan tata laksana akan disesuaikan dengan hasil
penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi anggaran
sebagai berikut:
a. penataan sistem rekrutmen pegawai
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan penataan rekrutmen pegawai mulai
Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan kerja sebagai
berikut:
1) Pembuatan Aplikasi;
2) Pengumuman Pengadaan Pegawai;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
79
3) Seleksi Administrasi (Verifikasi dan Validasi);
4) Pengumuman Lulus Seleksi Administrasi;
5) Pembuatan Materi Ujian TKD dan TKB;
6) Registrasi Ulang;
7) Ujian Tertulis;
8) Pengumuman Lulus Ujian tertulis;
9) Wawancara;
10) Rapat Pantukhir;
11) Pengumuman Hasil Pengadaan Pegawai.
b. analisis jabatan
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Analisis Jabatan mulai Tahun 2011
sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan kerja sebagai berikut:
1) membentuk Tim Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan;
2) membentuk Sub Tim Analisis Jabatan Kementerian di setiap unit kerja
eselon I.
c. evaluasi jabatan
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Evaluasi Jabatan adalah mulai
Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan sebagai berikut:
1) membentuk Tim Evaluasi Jabatan di Lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan;
2) membentuk Sub Tim Evaluasi Jabatan Kementerian di setiap unit kerja
eselon I.
d. penyusunan standar kompetensi jabatan
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
80
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan penyusunan standar kompetensi
jabatan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah mulai Tahun 2011
sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan sebagai berikut:
1) melanjutkan penyusunan standar kompetensi jabatan SDM aparatur
KKP;
2) evaluasi serta analisa standar kompetensi jabatan yang telah ada;
3) ujicoba penerapan standar kompetensi jabatan;
4) mengembangkan standar kompetensi jabatan dengan menggunakan
metode yang dapat memberikan hasil lebih obyektif dan valid;
5) menyempurnakan pedoman Standar Kompetensi Jabatan, Peraturan
Menteri KP tentang Pola Karir PNS KKP, Peraturan Menteri KKP tentang
Pola Promosi,Rotasi dan Mutasi PNS KKP.
e. asesmen individu berdasarkan kompetensi
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Penilaian Kompetensi Pejabat
Struktural dan Pegawai Kementerian Kelaitan dan Perikanan adalah mulai
Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan kerja sebagai
berikut:
1) Penilaian Kompetensi Pejabat Struktural; dan
2) Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan.
f. penerapan sistem penilaian kinerja individu
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Sistem Penilaian Kinerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai Tahun 2012 sampai dengan
Tahun 2014, dengan tahapankerja sebagai berikut:
1) mensosialisasikan dan menerapkan Sistem Penilaian Kinerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan secara konsisten dan konsekuen.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
81
2) menyusun sistem penilaian kinerja yang lebih obyektif dan mampu
menggambarkan kinerja SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan
Perikanan sebagai pelengkap dari sistem penilaian kinerja yang sudah
ada;
3) menetapkan Sistem Penilaian Kinerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan
g. pembangunan/pengembangan database pegawai
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan pembangunan/pengembangan
database pegawai KKP mulai Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014,
dengan tahapan sebagai berikut:
1) mengembangkan SIMPEG yang mampu berkomunikasi dengan
SIMPEG Nasional;
2) pemeliharaan dan pemutakhiran database Kepegawaian SDM Aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3) pemeliharaan SIMPEG Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan
4) tahun 2011 mengembangkan fitur jabatan dan pejabatnya serta
aksesibilitas aplikasi Kepegawaian KKP;
5) mengupayakan integrasi SIMPEG KKP dengan melalui Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegawaian (SAPK) terhadap Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian Republik Indonesia (SIMKRI) Badan
Kepegawaian Negara
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
82
h. pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan pengembangan pendidikan dan
pelatihan pegawai berbasis kompetensi mulai Tahun 2012 sampai dengan
Tahun 2014, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Asesmen kebutuhan pendidikan dan pelatihan;
2) Penyusunan desain pengembangan pendidikan dan pelatihan;
3) Penyusunan tingkat penjenjangan pendidikan dan pelatihan;
4) Penyusunan keluarga jabatan;
5) Perumusan kompetensi;
6) Pelaksanaan Diklat.
3) Penanggung jawab
Kegiatan penataan sistem manajemen SDM Aparatur dilaksanakan oleh
Sekretariat Jenderal KKP dan Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan Kelautan dan Perikanan.
6. Rencana anggaran
Kebutuhan anggaran penataan sistem manajemen SDM Aparatur sebesar Rp.
50 (lima puluh dua) miliar.
F. Program Pengawasan Intern
1. Pencapaian
a. Kualitas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang semula
disclaimer sampai tahun 2008, meningkat menjadi wajar dengan
pengecualian (WDP) pada tahun 2009, dan wajar tanpa pengecualian
(WTP) pada tahun 2010.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
83
b. pendampingan program/kegiatan sejak perencanaan sampai dengan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
c. peningkatan kapasitas SDM.
d. Efektivitas SPIP melalui unsur Fraud Control Participation (FCP).
2. Rencana
Rencana Kerja kegiatan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) di lingkup KKP pada program Penguatan Pengawasan Intern, adalah :
a. Peningkatan Pemahaman dan Kelengkapan Aturan Kerja;
b. Penilaian Risiko Kegiatan;
c. Peningkatan Managerial Kepemimpinan;
d. Peningkatan Kemampuan/Kompetensi Pegawai;
e. Telah diterbitkan Instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun
2009 tentang Pelaksanaan Pengawasan Melekat;
f. Telah ditetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Pengawasan Intern Kementerian Kelautan dan Perikanan
(PER.04/MEN/2011);
g. Telah dilakukan sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang SPIP;
h. Sedang disiapkan draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Pedoman Umum SPIP lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;
i. Sedang disiapkan draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Manajemen Risiko;
j. Telah dilakukan penilaian risiko di beberapa Satker;
k. Akan dilakukan asistensi dalam rangka penerapan SPIP lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan
l. Sedang disiapkan infrastruktur SPIP (Satgas, Juklak, Juknis, Modul).
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
84
3. Kriteria Keberhasilan
Menurunnya temuan SPI dan penerapan SPIP di Satker lingkup KKP.
4. Agenda Prioritas
Pengidentifikasian area pengendalian yang mengandung kelemahan
dan/atau memiliki cukup banyak risiko, dengan cara:
a. mempersiapkan infrastruktur SPIP;
b. peningkatan pemahaman dan kelengkapan aturan kerja;
c. pendampingan program sejak perencanaan sampai dengan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
d. peningkatan kualitas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
5. Waktu Pelaksanaan dan Tahapan Kerja
Berlangsung sepanjang tahun pada periode 2011-2014, dengan tahapan
kerja sebagai berikut:
a. Sosialisasi;
b. Implementasi;
c. Evaluasi.
6. Penanggung Jawab
Kegiatan dilaksanakan antara Sekretariat Jenderal KKP, Inspketorat Jenderal
dan bekerjasama dengan instansi lain seperti BPK.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
85
7. Rencana Anggaran
Kebutuhan anggaran masih akan disesuaikan dengan hasil penyusunan
Grand Strategy Peningkatan SPI di Lingkungan KKP, dengan estimeasi
anggaran sebesar Rp 16 (enam belas) miliar.
G. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
1. Pencapaian
Hasil pencapaian dalam Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu:
a. peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja;
b. sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang
terukur;
c. tersusunnya indikator kinerja utama pada kementerian kelautan dan
perikanan;
d. tersusunnya Dokumen RKT sebelum dokumen Anggaran;
e. Peningkatan kualitas perumusan tujuan dan sasaran serta indikator
kinerja dokumen Renstra;
f. pengukuran kinerja;
g. informasi kinerja dalam LAKIP teranalisa dengan baik.
h. dokumen perencanaan, kinerja, pelaporan dan evaluasi kinerja digunakan
untuk memperbaiki perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan,
serta meningkatkan kinerja;
i. peningkatan SDM berkompeten dibidang akuntabilitas dan manajemen
kinerja.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
86
2. Rencana
Rencana Kerja kegiatan penguatan kuntabilitas kinerja adalah :
a. penyusunan IKU;
b. perumusan sitem manajemen kinerja organisasi;
c. perumusan SAKIP; dan
d. perbaikan LAKIP.
3. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan penguatan akuntabilitas kinerja melalui:
a. peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP);
b. terwujudnya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sistem yang mampu
mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur;
c. IKU dan pengukuran kinerja sudah dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk pengendalian dan pemantauan kinerja.
4. Agenda Prioritas
Agenda prioritas dalam penguatan akuntabilitas kinerja adalah:
a. penyusunan sistem manajemen kinerja organisasi;
b. penyusunan indikator kinerja utama sampai dengan unit kerja eselon IV;
c. peningkatan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen
kinerja.
5. Waktu Pelaksanaan dan Tahapan Kerja
Pelaksanaan program penguatan akuntabilitas kinerja dilaksanakan selama 4
tahun, dengan tahapan kerja sebagai berikut:
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
87
a. Sosialisasi;
b. Implementasi; dan
c. Evaluasi.
6. Penanggung Jawab
Kegiatan penataan penguatan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh
Sekretariat Jenderal KKP, Inspektorat Jenderal, dan bekerja sama dengan
instansi lain seperti BPKP.
7. Rencana Anggaran
Kebutuhan anggaran masih akan disesuaikan dengan hasil penyusunan
Grand Strategy Penguatan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan KKP, yang
diperkirakan sebesar 15.000.000 (lima belas milyar).
H. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Pencapaian
a. Pelayanan publik yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh masing-
masing unit eselon I di lingkungan KKP terdiri dari :
1) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;
a) Pelayanan Pendaftaran dan Penandaan Kapal Perikanan;
b) Pelayanan Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
c) Pelayanan Surat Izin Berlayar/Surat Persetujuan Berlayar;
d) Pelayanan Pemanfaatan Lahan di Pelabuhan Perikanan;
e) Pelayanan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan;
f) Pelayanan Penerbitan Izin Pemasangan Rumpon;
g) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
88
h) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan Penanaman
Modal;
i) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Penangkapan Ikan; dan
j) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan.
2) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
a) Pelayanan Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan Yang Baik;
b) Pelayanan Surat Keterangan Teknis Impor Pakan Benih;
c) Pelayanan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik;
d) Pelayanan Izin Pemasukan (Impor) Ikan Hidup;
e) Pelayanan Rekomendasi Ekspor (Pengeluaran) Ikan Hidup;
f) Pelayanan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan di Bidang
Pembudidayaan Ikan (SIKPI);
g) Pelayanan Rekomendasi Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal
(RPIPM);
h) Pelayanan Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Budidaya (RPTKA);
i) Pelayanan Penerbitan Izin Usaha Obat Ikan;
j) Pelayanan Penerbitan Rekomendasi Ekspor/Impor Obat Ikan; dan
k) Pelayanan Penerbitan Nomor Registrasi Obat Ikan.
3) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
a) Pelayanan Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan; dan
b) Pelayanan Penerbitan Izin Pemasukan Hasil Perikanan.
4) Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
a) Pelayanan Penerbitan Izin Pemanfaatan Kawasan Konservasi;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
89
b) Pelayanan Penerbitan Izin Peredaran dan Perdagangan Jenis Ikan
Langka Yang Dilindungi;
c) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Pengangkatan Benda
Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam;
d) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Survei BMKT; dan
e) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Pengangkatan BMKT;
5) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan;
a) Pelayanan Penerbitan Surat Laik Operasi (SLO); dan
b) Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Aktivasi Transmitter
(SKAT).
6) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan;
a) Pelayanan Jasa Analisis;
b) Pelayanan Jasa Pelatihan; dan
c) Pelayanan Jasa Magang/Penelitian.
7) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
a) Pelayanan Penerimaan Siswa/Taruna; dan
b) Pelayanan Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan.
8) Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan
a) Pelayanan Sertifikasi HACCP Unit Pengolahan Ikan (UPI);
b) Pelayanan Penetapan Instalasi Karantina Ikan Sementara (IKIS);
c) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Ekspor;
d) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Impor;
e) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Keluar; dan
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
90
f) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Masuk.
9) Pusat Data, Statistik dan Informasi
Pelayanan Data dan Statistik Kelautan dan Perikanan.
10) Sekretariat Jenderal
a) Pelayanan Pengadaan CPNS; dan
b) Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa melalui E-Procurement.
b. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang perikanan budidaya
adalah:
1) penetapan POS tentang:
a) Cara Pembenihan Yang Baik;
b) POS Surat Izin Pemasukan Ikan Hidup;
c) POS Rekomendasi Pengeluaran Ikan Hidup;
d) POS Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Di Bidang Pembudidaya
Ikan (SIKPI);
e) POS Rekomendasi Pembudidaya Ikan Penanaman Modal
Budidaya (RPIPM);
f) POS Rekomendasi Pengunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA);
g) POS Tata Cara Pungutan Negara Bukan Pajak (PNBP); dan
h) POS Penerbitan Sertifikat CBIB.
2) pelaksanaan standar pelayanan kepada masyarakat pelaku usaha
obat ikan dengan mengacu pada ISO 9001 – 2008;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
91
3) revisi terhadap mekanisme penerbitan izin usaha obat ikan untuk
produsen dan importir/eksportir dan penerbitan surat rekomendasi
impor/ekspor.
4) peningkatan sarana pelayanan publik di bidang perikanan budidaya.
c. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang perikanan tangkap
adalah:
1) penetapan POS dibidang perikanan tangkap:
a) POS Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
b) POS Pemeriksaan Fisil Kapal Perikanan;
c) POS Pendaftaran dan penandaan Kapal Perikanan;
d) POS Pemanfaatan Pelabuhan Perikanan;
e) POS Penerbitan SIUP Baru;
f) POS Perluasan SIUP;
g) POS Penggantian SIUP;
h) POS Penerbitan SIPI/SIKPI Baru; dan
i) POS Perpanjangan SIPI/SIKPI.
2) penerapan Standar Pelayanan Penerbitan Izin Pemasangan Rumpon;
3) penerapan Standar Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan;
4) penerapan Standar Pelayanan Penerbitan Surat Izin Penangkapan Ikan
dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan;
5) peningaktan fasilitas pelayanan publik pada Direktorat Kapal Perikanan
dan Alat Penangkap Ikan, Direktorat Pelabuhan Perikanan, Direktorat
Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
92
d. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan adalah:
1) penetapan POS Penerbitan Izin Pemasukan Hasil Perikanan Ke Dalam
Wilayah RI dan POS Pembinaan (Pra-SKP) dan Penerbitan Sertifikat
Kelayakan Pengolahan (SKP);
2) penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP); dan
3) Penerbitan Izin Pemasukan Hasil Perikanan Wilayah RI.
e. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang KP3K adalah:
1) penetapan POS tentang:
a) Surat Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan Pada Kawasan
Konservasi Perairan Nasional;
b) POS Penerbitan Izin Survey Benda Berharga Asal Muatan Kapal
Tenggelam;
c) POS Surat Izin Usaha Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda
Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam; dan
d) POS Penerbitan Izin Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan
Kapal Tenggelam.
2) peningkatan fasilitas pelayanan publik
f. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan adalah:
1) Pepenetapan POS di bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan, yaitu :
a) POS Penerbitan SKAT; dan
b) Pengawasan Keberangkatan dan Kedatangan Kapal Perikanan.
2) pelayanan Penerbitan Surat Laik Operasi (SLO);
3) pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Aktivasi Transmitter (SKAT);
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
93
4) implementasi Sistem Pemantuan Kapal Perikanan, yang mewajibkan
pemasangan transmitter VMS kepada pengusaha perikanan/pemilik
kapal/agen kapal ikan.
g. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan adalah:
1) penerbitan POS:
a) POS Magang;
b) POS Pengujian Sampel Eksternal; dan
c) POS Alih Teknologi Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP.
2) Laboratorium Pengujian BBRP2B memiliki Standar Operasional
Prosedur dalam pelaksanaan penerimaan sampel mulai dari sampel
diterima dari customer sampai laporan hasil pengujian diterima oleh
customer kembali yang mengacu pada penerapan standar pelayanan
yaitu SNI ISO/IEC 17025:2008l
3) pembangunan fasilitas berupa:
a) Laboratorium Kimia (proksimat, TVB, TMA, sulfat, kadar garam,
Karbohidrat, histamin, Angka tak tersabunkan, serat kasar,
impuritis dll);
b) Laboratorium Mikrobiologi (TPC, E. coliI, salmonella, jamur kapang,
Bakteri Pembentuk Histam, east/khamir dll);
c) Laboratorium Pengolahan (gel strenght, viskositas, derajat putih;
d) Laboratorium Sensori (uji skor, uji hedonik, uji deskriptif, uji
konsumen);
e) Laboratorium Bioteknologi (Aktivitas Protease, Aktivitas Kitosanase,
Uji Protein terlarut, Uji Sitotoksik Metode MTT, Uji Sitotoksik
Metode BSLT dll);
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
94
f) Laboratorium Instrumen (FTIR, HPLC, GCMS dll);
g) Laboratorium Bioassay (Toksisitas akut, toksisitas sub kronis,
analisis darah, kolesterol, Uric Acid, Creatinine, dll);
h) Laboratorium Rekayasa alat;
i) Laboratorium Data;
j) Perpustakaan.
h. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan adalah:
1) penetapan POS:
a) POS Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Umum;
b) POS Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Khusus;
c) POS Penyelenggaraan Diklat Teknis;
d) POS Penerimaan Siswa Didik.
2) pelayanan Penerimaan Siswa/Taruna;
3) pelayanan Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan.
i. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan adalah:
1) penetapan POS:
a) POS Penerbitan Sertifikat HACCP;
b) POS Tindakan Karantina Ikan Ekspor Bersyarat Untuk Media
Pembawa Sebagai Barang Muatan;
c) POS Tindakan Karantina Ikan Pemeriksaan Dokumen Kegiatan
Impor Untuk Media Pembawa Ikan Hidup Sebagai Barang Muatan;
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
95
d) POS Tindakan Karantina Ikan Pengeluaran Antar Area Dari Daerah
Tidak Bebas Ke Daerah Bebas Untuk Media Pembawa Ikan Hidup
Sebagai Barang Muatan;
e) POS Tindakan Karantina Pemeriksaan Dokumen Kegiatan
Pemasukan Antar Area Dari Daerah Tidak Bebas ke Daerah Bebas
Untuk Media Pembawa Ikan Hidup Sebagai Barang Muatan; dan
f) POSPenetapan Instalasi Karantina Ikan yang bersifat Sementara.
2) Pelayanan Sertifikasi HACCP Unit Pengolahan Ikan (UPI);
3) Pelayanan Penetapan Instalasi Karantina Ikan Sementara (IKIS);
4) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Ekspor;
5) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Impor;
6) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Keluar;
7) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Masuk.
j. capaian dalam rangka pelayanan publik di Sekretariat Jenderal adalah:
1) penetapan POS:
a) POS Pelayanan Data Statistik KP melalui Surat
b) POS Pelayanan Data Statistik KP Secara Manual
c) POS Sewa ruangan
d) POS Layanan Pengadaan Secara Elektronik
2) Penyediaan fasilitas untuk pelayanan pengadaan barang dan jasa
melalui e-procurement dan sewa ruangan
2. Rencana
a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP
Pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
diprogramkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan agenda
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
96
prioritas didasarkan pada kemampuan sumberdaya organisasi yang
tersedia.
Pada tahun 2010 telah dilaksanakan 48 jenis layanan di masing-masing
satuan kerja lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan,dilengkapi
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mempermudah
pelaksanaan pekerjaan.
Tahun 2011 dilaksanakan perbaikan standar pelayanan terhadap 44 jenis
layanan yang ada di masing-masing unit kerja eselon I, dan membuat
layanan unggulan (quick wins) sebanyak 6 jenis layanan untuk
membangun kembali kepercayaan masyarakat (public trust building)
kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui perbaikan
kelembagaan, ketatalaksanaan serta perbaikan system pengembangan
sumber daya manusia.
Tahun 2012 dilakukan kegiatan sesuai dengan rencana dan jadwal kerja,
penambahan 4 jenis layanan unggulan (quick wins) baru disertai
pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan/jenis pelayanan yang telah
diimplementasikan pada tahun sebelumnya.
Tahun 2013 meneruskan implementasi 44 jenis pelayanan publik dan
kegiatan yang merupakan koreksi/perbaikan apabila dari hasil monitoring
dan evaluasi didapati kegiatan yang masih perlu ditingkatkan atau
dilakukan perubahan.
Tahun 2014 dilakukan monitoring dan evaluasi akhir disertai penetapan
kembali program pelayanan publik untuk jangka waktu 2015 – 2020. Pada
tahap akhir tahun 2014 diharapkan keadaan birokrasi sudah berhasil
mencapai peningkatan dalam hal:
a) Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
97
b) Kualitas pelayanan publik.
c) Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
d) Profesionalisme SDM aparatur yang didukung aparatur berbasis
kompetensi dan transparan.
b. Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta
masyarakat
Seiring dengan semangat reformasi birokrasi dalam rangka menciptakan
good governance melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, maka
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan serangkaian
kegiatan untuk perbaikan terhadap kualitas layanan publik di Kementerian
Kelautan dan Perikanan yaitu dengan mengimplementasikan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor:
13 tahun 2009 tentang Metode Peningkatan Kualitas Layanan Publik
Berbasis Masyarakat. Implementasi metode ini melalui beberapa tahapan,
yaitu:
1) lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat;
2) survey pengaduan masyarakat;
3) lokakarya analisis masalah penyebab pengaduan masyarakat dan
rencana tindak nyata, serta
4) pemantauan dan evaluasi
Upaya perbaikan kualitas layanan publik dengan melibatkan peran serta
masyarakat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
dikoordinasikan dan difasilitasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Kelautan dan Perikanan dengan melibatkan dan diarahkan oleh fasilitator
yang berkompeten, setiap unit Eselon 1 diwajibkan untuk melakukan
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
98
metode dengan tahapannya hingga sampai pada penetapan rekomendasi
dan membuat janji perbaikan layanan.
Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta
masyarakat diagendakan akan diimplementasikan di seluruh satuan kerja
setiap eselon I. Sampai dengan saat ini sudah 2 (dua) unit eselon I yang
telah melaksanakan dan melibatkan masyarakat telah sampai tahap janji
layanan dan rekomendasi, yaitu Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, adapun Unit Eselon I lain
masih dalam tahap pelaksanaan.
Lokakarya pengaduan adalah tahapan awal pelibatan masyarakat dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.Pada tahap ini masyarakat usaha
pemakai jasa diminta untuk menyampaikan semua kendala dan
permasalahan yang dihadapi dan segala bentuk kondisi kekurangan dalam
melakukan permohonan pelayanan di unit-unit kerja pelayanan.Unit-unit
kerja menginventarisir dan menerima secara terbuka dan lapangdada
penyampaian keluhan dari setiap masyarakat usaha pengguna jasa.
Inventarisasi keluhan permasalahan dan kendala selanjutnya dianalisis
dan dituangkan kedalam bentuk kuisioner. Kuesioner survey dibuat
berdasarkan hasil curah pendapat pada acara Lokakarya Pengaduan
Masyarakat yang dilaksanakan Tiap Unit Kerja Pelayanan Lingkup KKP.
Kuisioner survey selanjutnya disebarkan lebih luas ke masyarakat usaha
pengguna jasa dengan tujuan untuk memperoleh masukan lebih konkret
dan luas.
Data hasil survey ditabulasikan dan diterbitkan dalam bentuk indeks
pengaduan masyarakat (IPM) yang merupakan tabulasi data hasil survey
yang digambarkan dalam bentuk grafik. Data hasil survey dianalisis untuk
selanjutnya dijadikan bahan lokakarya analisis hasil survey.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
99
Inputan hasil lokakarya dengan dipandu fasilitator selanjutnya disusun,
dianalisis dan disimpulkan pada titik kritis mana pelayanan publik masih
belum optimal. Apabila ketidakoptimalan palayanan tersebut berasal dari
internal unit kerja pelayanan maka dilakukan pembenahan sistem dan
prosedur, dibuat dan dituangkan dalam bentuk janji perbaikan layanan,
apabila ketidak optimalan pelayanan tersebut timbul karena faktor
eksternal, selanjutnya dibuat rekomendasi peningkatan pelayanan dan
ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat dan diharapkan dapat
membantu peningkatan kualitas pelayanan.
3. Kriteria keberhasilan
a. dapat diterapkannya Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan
KKP;
b. meningkatnya kualitas pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah,
lebih aman, dan lebih mudah dijangkau;
c. meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.
4. Agenda prioritas
a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP
Jenis pelayanan publik yang diprioritaskan untuk dilakukan penerapan
standar dengan percepatan (quick wins) disiapkan untuk mampu dan
dapat melakukan perubahan pelayanan sebelum dan sesudah quick wins
sebagai berikut :
1) Perizinan kapal dan usaha penangkapan ikan sebelum quick wins
adalah 45 hari dipersingkat menjadi 5 hari.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
100
2) Pelayanan sertifikasi CBIB sebelum quick wins adalah 112 hari dan
setelah quick wins menjadi 67 hari dengan target 2.000 farm / lokasi.
3) Pelayanan sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP) dari 120 hari
menjadi 10 hari pada 505 unit pengolahan ikan di 20 propinsi.
4) Pelayanan sertifikasi HACCP UPI dari 129 hari menjadi 54 hari dengan
target 504 UPI di 30 propinsi.
5) Pelayanan sertifikat kesehatan ikan kegiatan impor dari 18 hari
menjadi 10 hari.
6) Pelayanan sertifikat kesehatan ikan kegiatan ekspor dari 18 hari
menjadi 8 hari.
2. Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta
masyarakat
Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta dan
partisipasi masyarakat di unit-unit kerja pelayanan lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan terus didorong terutama kepada unit kerja eselon
I yang belum melaksanakan, melalui beberapa tahapan, yaitu:
1) lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat;
2) survey pengaduan masyarakat;
3) lokakarya analisis masalah penyebab pengaduan masyarakat dan
rencana tindak nyata; serta
4) pemantauan dan evaluasi.
5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja
a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP
Jangka Waktu Pelaksanaan selama 4 (empat) tahun yaitu mulai Januari
2011 sd. Desember 2014, dengan tahapan sebagai berikut:
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
101
1) Tahapan pelaksanaan langkah internal
a) Meluruskan orientasi. Reformasi birokrasi harus berorientasi pada
demokratisasi dan bukan pada kekuasaaan.Perubahan birokrasi
harus mengarah pada amanah rakyat karena reformasi birokrasi
harus bermuara pada pelayanan masyarakat.
b) Memperkuat komitmen. Tekad birokrat untuk berubah harus
ditumbuhkan. Ini prasyarat penting, karena tanpa disertai tekad
yang kuat dari birokrat untuk berubah, maka reformasi birokrasi
akan menghadapi banyak kendala. Untuk memperkuat tekad
perubahan dikalangan birokrat, perlu ada stimulus, seperti
peningkatan kesejahteraan, tetapi pada saat yang sama tidak
memberikan ampun bagi mereka yang membuat kesalahan atau
bekerja tidak benar.
c) Membangun kultur baru. Kultur birokrasi kita begitu buruk,
konotasi negatif seperti mekanisme dan prosedur kerja berbelit-
belit dan penyalahgunaan status perlu diubah. Sebagai gantinya,
dilakukan pembenahan kultur dan etika birokrasi dengan konsep
transparansi, melayani secara terbuka, serta jelas kode etiknya.
d) Rasionalisasi. Struktur kelembagaan birokrasi cenderung gemuk
dan tidak efisien.Rasionalisasi kelembagaan dan personalia
menjadi penting dilakukan agar birokrasi menjadi ramping dan
lincah dalam menyelesaikan permasalahan, serta dalam
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di
masyarakat, termasuk kemajuan teknologi.
e) Memperkuat payung hukum. Upaya reformasi birokrasi perlu
dilandasi dengan aturan hukum yang jelas.Aturan hukum yang
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
102
jelas bisa menjadi koridor dalam menjalankan perubahan-
perubahan.
f) Peningkatan Kualitas SDM. Semua upaya reformasi birokrasi tidak
akan memberikan hasil yang optimal tanpa disertai SDM yang
handal dan profesional. Karena itu perlu penataan dan sistem
rekrutmen kepegawaian, sistem penggajian, pelaksanaan
pelatihan, dan peningkatan kesejahteraan
2) Tahap pelaksanaan langkah eksternal
a) Komitmen dan keteladanan elit politik. Reformasi birokrasi
merupakan pekerjaan besar karena menyangkut sistem besar
negara yang mengalami tradisi buruk untuk kurun yang cukup
lama.Untuk memutus tradisi lama dan menciptakan tatanan dan
tradisi baru, perlu kepemimpinan yang kuat dan yang patut
diteladani. Kepemimpinan yang kuat berarti hadirnya pemimpin-
pemimpin yang berani dan tegas dalam membuat keputusan.
Sedangkan keteladanan adalah keberanian memberikan contoh
kepada bawahan dan masyarakat.
b) Pengawasan masyarakat. Reformasi birokrasi akan berdampak
langsung pada masyarakat, karena peran birokrasi yang utama
adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada tataran
ini masyarakat dapat dilibatkan untuk mengawasi kinerja
birokrasi. Misalnya, menegur birokrat yang lamban dalam
melayani masyarakat, atau yang sedang santai saja
b. Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta
masyarakat
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
103
Jangka Waktu Pelaksanaan selama 4 (empat) tahun yaitu mulai Januari
2011 sd. Desember 2014, dengan tahapan:
1) lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat;
2) survey pengaduan masyarakat;
3) lokakarya analisis masalah penyebab pengaduan masyarakat dan
rencana tindak nyata; serta
4) pemantauan dan evaluasi.
6. Penanggung jawab
Penanggung jawab program peningkatan pelayanan publik adalah Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu,
dan Keamanan Hasil Perikanan.
7. Rencana anggaran
Kebutuhan anggaran program pelayanan publik masih akan disesuaikan
dengan hasil penyusunan Grand Strategy Peningkaran Kualitas Pelayanan
publik di Lingkungan KKP, yang diperkirakan sebesar:
a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP sebesar
Rp. 20.000.000.000 selama 4 tahun.
b. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebesar
Rp. 10.000.000.000 selama 4 tahun.
I. Monitoring, Pelaporan, dan Evaluasi
1. Pencapaian
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dalam Reformasi Birokrasi adalah
bentuk operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi (GDRB) yang
disusun dan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali dan 1 (satu) tahun sekali
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
104
dan merupakan rencana rinci pelaksanaan reformasi birokrasi dari satu
tahapan ke tahapan selanjutnya selama lima tahun dengan sasaran per
enam bulan dan satu tahun yang jelas. Sasaran dalam monitoring tiap enam
bulan dan satu tahun akan menjadi dasar bagi sasaran tahun berikutnya,
begitupun sasaran tahun-tahun berikutnya mengacu pada sasaran tahun
sebelumnya.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di Kementerian Kelautan dan
Perikanan sampai dengan agustus 2011, menunjukan bahwa realisasi
penyerapan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan baru mencapai
Rp.1,37 triliun (27,91 %). Angka tersebut menunjukan pencapaian efisiensi
dan optimalisasi penggunaan anggaran KKP secara keseluruhan masih
kurang. Rendahnya realisasi anggaran tersebut disebabkan antara lain
adanya beberapa kegiatan belum dapat dilaksanakan karena masih
menunggu persetujuan Banggar DPR-RI.
Sementara capaian dalam hal peningkatan kapasitas dan akuntabilitas
kinerja organisasi dan pencegahan praktik KKN mengalami peningkatan yaitu
Nilai Capaian LAKIP KKP naik dari 45, 69 pada tahun 2008 menjadi
50,56 pada tahun 2009 dan di atas rata-rata nasional.
2. Rencana
a. Penyusunan mekanisme dan prosedur teknis monitoring, evaluasi dan
pelaporan program reformasi birokrasi;
b. Pelaksanaan monitoring program reformasi birokrasi;
c. Pelaksanaan pelaporan evaluasi tahunan dan evaluasi menyeluruh
program reformasi birokrasi; dan
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
105
d. Pelaporan hasil monitoring, evaluasi program reformasi birokrasi.
3. Kriteria keberhasilan
Keberhasilan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Kementerian Kelautan
dan Perikanan dapat dilihat dari sudah tercapai atau tidaknya indikator
penilaian dari setiap aspek penilaian, yaitu:
a. efisiensi dan/atau optimalisasi penggunaan anggaran;
b. peningkatan kualiatas pelayanan publik; dan
c. peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi dan pencegahan praktik KKN.
4. Agenda prioritas
Untuk dapat mencapai sasaran dan indikator keberhasilan di atas, maka di
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah ditetapkan agenda prioritas
sebagai berikut:
a. Penyusunan mekanisme dan prosedur teknis monitoring, evaluasi dan
pelaporan program reformasi birokrasi;
b. Pelaksanaan monitoring program reformasi birokrasi; dan
c. penyusunan laporan monitoring tahunan.
5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja
Waktu pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi di
Kementerian Kelautan dan Perikanan sekaligus penyampaian laporan ke
Menpan, pada tahun 2011 sampai dengan 2014 dengan tahapan kerja
sebagai berikut:
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
106
Rencana tersebut dilaksananan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan untuk mempersiapkan kelengkapan
menjelang pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi maupun kegiatan
sosialisasi. Tahapan persiapan ini didukung dengan penyiapan secara
teknis perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan monitoring,
evaluasi, dan pelaporan.
b. tahap pelaksanaan
Tahapan ini merupakan tahapan lanjut dari tahapan persiapan yang
selanjutnya masuk dalam tahapan implementasi dari kerangka yang telah
ditentukan atau tersusunnya rencana kerja pelaksanaan monitoring dan
evaluasi. Dalam pelaksanaan tahap ini, pelaksanaannya dilaporkan
minimal setiap 6 bulan sekali kepada Kementerian PAN dan RB.
c. Tahap evaluasi
Merupakan tahapan kegiatan pasca tahapan persiapan dan tahapan
pelaksanaan. Fungsi dari evaluasi adalah sebagai media refleksi bersama
untuk memberikan masukan atau umpan balik dalam keberhasilan
monitoring dan evaluasi reformasi birokrasi sehingga didapatkan hasil
dalam bentuk rekomendasi pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang dapat digunakan sebagai salah satu
referensi dalam penyusunan strategi lanjutan dalam pelaksanaan
monitoring dan evaluasi.
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
107
6. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal KKP dan bekerja sama dengan
seluruh unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
7. Rencana anggaran
Kebutuhan anggaran kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporaan masih
akan disesuaikan dengan hasil penyusunan Grand Strategy Monitoring,
Evaluasi, dan Pelaporan, yang diperkirakan sebesar 15.000.000 (lima belas
milyar).
Road Map Reformasi Birokrasi KKP
108
Reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan melalui
berbagai kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program yaitu: manajemen
perubahan; penataan peraturan perundang-undangan; penataan dan penguatan
organisasi; penataan tata laksana; penataan sistem manajemen SDM aparatur;
penguatan pengawasan intern; penguatan akuntabilitas kinerja; peningkatan kualitas
pelayanan publik; serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
Pencapaian reformasi birokrasi tersebut dapat diukur melalui beberapa kriteria
keberhasilan, antar lain terkawalnya pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan; harmonis dan sinkronya peraturan perundang–undangan;
tidak adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit kerja organisasi; optimalnya kinerja
unit-unit kerja organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; tersusun dan
terlaksananya SOP sesuai kebutuhan; dapat diaksesnya seluruh fasilitas e-government
secara lengkap; adanya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, dan akuntabel;
adanya analisis jabatan, peta jabatan, uraian jabatan, peringkat jabatan, dan harga
jabatan; adanya profil kompetensi individu; kinerja individu yang terukur; menurunnya
temuan satuan pengawasan intern (SPI) dan diterapkannya sistem pengendalian intern
Pemerintah (SPIP) di Satker lingkup KKP; peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); terwujudnya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan
sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur; penerapan
Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP; meningkatnya kualitas pelayanan
publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau; serta
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.
Penutup 4