SKRIPSI
FARDHIYANTI
STUDI PENGGUNAAN ACE INHIBITOR PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN ACE INHIBITOR PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Islam Aisyiyah Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2018
Oleh:
FARDHIYANTI
201410410311156
Disetujui Oleh :
Lembar Pengujian
Pembimbing I
Drs. Didik Hasmono, Ms., Apt
NIP. 195809111986011011
Pembimbing II
Dr. Lilik Yusetyani, Dra., Apt., Sp.FRS.
NIP. 11407040450
iii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN ACE INHIBITOR PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Islam Aisyiyah Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2018
Oleh :
FARDHIYANTI
201410410311156
Disetujui Oleh :
Penguji I
Drs. Didik Hasmono, Ms., Apt
NIP. 195809111986011011
Penguji II
Dr. Lilik Yusetyani, Dra., Apt., Sp.FRS.
NIP. 11407040450
Penguji III
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS.
NIP. 11406090449
Penguji IV
Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc.,Apt.
NIP. 11209070480
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang
senantiasa memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya. Hanya kepada-Nya
lah kita memohon pertolongan dan memohon ampunan. Dan kepada-Nya lah
tempat berlindung dari kejahatan jiwa dan keburukan perbuatan. Sholawat serta
salam tak lupa mari kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
semoga kita semua mendapat syafa’atnya di yaumul kiyamah nanti.
Penelitian tugas akhir ini berjudul “STUDI PENGGUNAAN ACE
INHIBITOR PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian
Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)”,
diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Faqih Ruhyanudin, M. Kep., Sp. Kep. MB, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu dan
bimbingannya selama di Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.
2. Direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang yang berkenan menerima
dan mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di Ruang Rekam
Medik.
3. Hj. Dian Ermawati, S.Farm., Apt., M.Farm., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu dan bimbingannya
selama di Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.
v
4. Drs. Didik Hasmono, Ms., Apt, selaku dosen pembimbing 1 dan Dra. Lilik
Yusetyani, Apt., Sp.FRS. selaku dosen pembimbing 2, yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi dengan penuh
kesabaran dan kebaikan hati sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan baik.
5. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS.selaku dosen penguji 1 dan Ika
Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc.,Apt selaku dosen penguji 2, yang telah
memberikan masukan dalam perbaikan skripsi ini serta ilmu yang sangat
berharga.
6. Biro Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu
dalam segala persyaratan skripsi dan Seluruh Staf TU yang telah
membantu dalam menyediakan segala keperluan untuk kelancaran proses
skripsi.
7. Raditya Weka Nugraheni, S. Farm., M. Farm., A.Pt. selaku dosen wali
yang telah sabar membimbing dan memberi dorongan moril selama
menyelesaikan program pendidikan sarjana Farmasi.
8. Seluruh Dosen dan Staf pengajar Farmasi UMM yang telah mendidik dan
mengajarkan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan
sarjana Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang.
9. Keluarga besar, kedua orang tua, Abi Sa`id dan Ummi Suhana, serta kakak
Siti Maslahah Rofi`ah, Moh. Nurul Shiddieqiin, dan Nunik Purwanti yang
telah memberikan kepercayaan, dukungan, semangat, kasih sayang,
pengorbanan, serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat
waktu dan menjadi Sarjana Farmasi.
vi
10. Seluruh Tim skripsi IMA Squad, Lely, Syafitri, Jean, Anita, Fitri, dan
Tamara termakasih atas kerjasama, dukungan, kesabaran, dan
kebersamaan dalam setiap suka dan duka selama mengerjakan skripsi.
11. Para sahabat Betis Strong, Rotul, Diana, Hana, Syafitri., Gita, Lely,
Imanda, Arum, dan Devi yang telah memberi dukungan, kasih sayang dan
terimakasih untuk 4 tahun yang berharga bersama dalam suka dan duka.
12. Sayangku, Qurniadi Zubaidi, serta kedua orang tua Qurniadi yang telah
memberikan kasih sayang, cinta, dukungan, dan bantuan kepada penulis
selama mengerjakan skripsi.
13. Sejawat Farmasi Octophar 2014, keluarga besar Farmasi C, keluarga kos
404 C yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terimakasih
atas dukungan, bantuan, dan kerjasamnya selama kuliah di Farmasi UMM.
14. Sahabat-sahabatku, Raudatul Jannah, Sindi, Sari, Ika, Lian, Mbak Sari,
dan Warda terimakasih atas kebersamannya dan telah memberikan
semangat dan dukungan yang luar biasa kepada penulis.
15. Serta semua pihak dari dalam maupun luar yang telah membantu sehingga
terselesaikannya skripsi ini.
Dalam menyelesaikan skripsi ini tentunya tidak lepas dari keterbatasan
penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang
membangun sehingga nantinya dapat memberikan hasil yang terbaik.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Malang, 24 Juli 2018
Penulis
vii
RINGKASAN
Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis miokard yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
(Fenton, 2009). IMA biasanya disebabkan oleh trombus arteri koroner, prosesnya
mula-mula berawal dari rupturnya plak kemudian diikuti oleh pembentukan
trombus dan trombosit (Kabo, 2011).
Tujuan mendasar penanganan MI akut meliputi (1) meminimalkan durasi
paparan miokardium terhadap iskemia, (2) cepat membangun reperfusi yang
efektif, (3) mencegah iskemia rekuren dan oklusi balik, (4) mengelola
komplikasi aritmia dan mekanik, dan (5) memodifikasi aterosklerosis yang
mendasari menuju pencegahan sekunder jangka panjang (Morrow, 2017).
Penatalaksaan terapi IMA bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri,
meminimalkan perluasan daerah infark, menurunkan resiko kematian, mencegah
terjadinya komplikasi, serta meningkatkan hidup pasien (Dipiro et al., 2015).
Terapi IMA yang digunakan pada penelitian ini antara lain vasodilator nitrat,
analgesik antikoagulan, antiplatelet, beta bloker, ACE inhibitor, calcium channel
bloker, ARB. Pemberian terapi ini dengan tujuan dapat memperbaiki keadaan
jantung tanpa memperburuk keadaan sebelumnya misalnya hipertensi, infark
miokard, nyeri dada, sesak nafas, iskemia miokard dan aritmia.
ACE Inhibitor digunakan sebagai first line terapi dengan tujuan untuk
mengurangi remodeling dan menurunkan angka kematian penderita pasca infark
miokard yang disertai gangguan fungsi sistolik jantung (Hara et al, 2014) ACE
Inhibitor dianggap vasodilator yang paling sesuai untuk pasien IMA, karena ACE
Inhibitor menghambat perubahan AngI menjadi AngII sehingga terjadi
vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. Selain itu, degradasi bradikinin
juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan
dalam efek vasodilatasi ACE Inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan
menurunkan tekanan darah, sedangkan berkurangnya aldosteron akan
menyebabkan ekskresi air dan natrium dan retensi kalium (Sulistia et al., 2012).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan obat ACE
Inhibitor pada pasien infark miokard akut di Instalasi Rawat Inap RSI Aisyiyah
Malang periode Januari 2017-Juni 2017 meliputi dosis, frekuensi, bentuk sediaan
dan rute.
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang deskriptif observasional dan
retrospektif yang didasarkan pada Rekam Medik Kesehatan pasien infark miokard
akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang periode Januari
-Juni 2017. Data populasi yang diperoleh pada periode tersebut sebanyak 51
pasien dengan diagnosa IMA. Dari 51 RMK, diperoleh sampel 20 pasien dengan
IMA yang mendapat terapi ACE Inhibitor. Sampel yang dapat memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 20 pasien, dan kriteria ekslusi 0 pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien infark miokard akut lebih
banyak terjadi pada pada pasien yang berjenis kelamin laki-laki 15 pasien (75%)
dari pada pasien yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 pasien (25%).
Usia yang lebih banyak terjadi pada pasien IMA dengan usia > 61 tahun sebanyak
11 pasien (55% ). Faktor resiko IMA terbanyak adalah penyakit jantung koroner
sebanyak 5 pasien (29%) dan merokok sebanyak 5 pasien (29%), kemudian
diikuti dengan diabetes mellitus sebanyak 4 pasien (24%), hipertensi sebanyak 2
viii
pasien (17%), dan PPOK sebanyak 1 pasien (6%) Lama perawatan pasien 4 – 10
hari (85%).
Pola penggunaan ACE Inhibitor tunggal pada 15 pasien (58%) dan
kombinasi pada 11 pasien (42%). Penggunaan tunggal yang paling banyak adalah
kaptopril (3 x 12,5 mg) PO pada 9 pasien (53%). Penggunaan kombinasi yang
paling banyak adalah kaptopril (3 x 12,5 mg) PO + bisoprolol (1 x 2,5 mg) PO
pada 2 pasien (15%). Penggunaan ACE Inhibitor switch dengan jumlah 13 pasien
(28%). Penggunaan yang paling banyak adalah kaptopril (3 x 6,25 mg) PO ke
kaptopril (3 x 12,5 mg) PO pada 2 pasien.
ix
ABSTRACT
STUDY OF ACE INHIBITOR USED ON ACUTE MYOCARDIAL
INFARCTION PATIENT
(Research Conducted in Inpatient Care Installation of Malang Aisyiyah
Islamic Hospital)
Fardhiyanti* DidikHasmono** LilikYusetyani*
* Departement of Pharmacy, Faculty of Health Sciences, University of
Muhammadiyah Malang
** Faculty of Pharmacy, Airlangga University Surabaya
Background: Acute myocardial infarktion is a rapid development of myocardial
necrosis which is caused by the imbalance of oxygen supplies and needs. ACE
inhibitor is used as first line therapy to reduce heart remodelling and as
vasodilator to acute myocardial infarction patient.
Objective: To determine the usage of ACE inhibitor drug to acute myocardial
infarction patient in inpatient care installation of Aisyiyah Islamic Hospital
Malang on January 2017 to June 2017 include the dosage, frequency, form, and
route related to laboratorium data and clinic data.
Method: Descriptive observational and retrospective studies based on medical
records from the patients with acute myocardial infarction since July 2016 - July
2017 period.
Result and Conclusion:The use of single ACE Inhibitoris amounted on 15
patients (58%) and combination ACE Inhibitor is amounted on 11 patients
(42%). The most frequently used single ACE inhibitor is captopril (3x12.5mg)PO
on 9 patients (53%). The most frequently used combination is captopril
(3x12.5mg)PO + Bisoprolol (1x2.5mg) on 2 patients (15%). The most frequently
used ACE Inhibitor switch on 13 patients (28%) is kaptopril (3x6.25mg)PO to
captropil (3x12.5mg)PO on 2 patients.
Keywords: ACE Inhibitor, Acute Myocardial Infarction, Inpatient
x
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ACE INHIBITOR PADA PASIEN INFARK
MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang)
Fardhiyanti* Didik Hasmono** Lilik Yusetyani*
*Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang
**Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga Surabaya
Latar Belakang : Infark miokard akut adalah perkembangan cepat dari nekrosis
miokard yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen. ACE Inhibitor digunakan sebagai first line terapi untuk mengurangi
remodeling jantung dan sebagai vasodilator untuk pasien infark miokard akut.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui penggunaan obat ACE Inhibitor pada
pasien infark miokard akut di Instalasi Rawat Inap RSI Aisyiyah Malang periode
Januari 2017-Juni 2017 meliputi dosis, frekuensi, bentuk sediaan dan rute
dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik
Metode : Penelitian deskriptif observasional dan retrospektif yang didasarkan
pada Rekam Medik Kesehatan pasien infark miokard akut periode Januari 2017-
Juni 2017.
Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan ACE Inhibitor tunggal pada 15 pasien
(58%) dan kombinasi pada 11 pasien (42%). Penggunaan tunggalyang paling
banyak adalah kaptopril (3x12,5mg)PO pada 9 pasien (53%). Penggunaan
kombinasiyang paling banyak adalah kaptopril (3x12,5mg)PO + bisoprolol
(1x2,5mg)PO pada 2 pasien (15%). Penggunaan ACE Inhibitor switch pada 13
pasien (28%). Penggunaan yang paling banyak adalah kaptopril (3x6,25mg)PO
ke kaptopril (3x12,5mg)PO pada 2 pasien.
Kata Kunci : ACE Inhibitor, Infark Miokard Akut, Rawat Inap.
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
RINGKASAN .......................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
ABSTRAK ............................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
1.4.1 Bagi Pengembangan Ilmu ............................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6
2.1 Tinjauan Infark Miokard Akut ...................................................................... 6
2.1.1 Definisi Infark Miokard Akut ......................................................... 6
2.1.2 Epidemiologi Infark Miokard Akut ................................................ 7
2.1.3 Etiologi Infark Miokard Akut ......................................................... 8
2.1.4 Faktor Resiko Infark Miokard Akut ................................................ 8
2.1.5 Klasifikasi Infark Miokard ............................................................. 10
2.1.5.1 Infark Miokard Elevasi Segmen ST ................................................ 10
2.1.5.2 Infark Miokard Non-Elevasi Segmen ST ........................................ 10
2.1.6 Patofisiologi Infark Miokard Akut .................................................. 12
12
2.1.6.1 Mekanisme IMA ............................................................................. 15
2.1.7 Diagnosis Infark Miokard Akut ...................................................... 16
2.1.8 Komplikasi ...................................................................................... 21
2.1.9 Penatalaksanaan Infark Miokard Akut ............................................ 23
2.2 Tinjauan ACE Inibitor ................................................................................... 30
2.2.1 Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (SRAA) ............................. 30
2.2.1.1 Mekanisme Kerja Angiotensin II .................................................... 31
2.2.2 ACE Inhibitor .................................................................................. 32
2.2.2.1 Farmakologi Klinis .......................................................................... 36
2.2.2.2 Mekanisme Kerja ............................................................................ 38
2.2.2.3 Obat-obatan ACE Inhibitor ............................................................. 40
2.2.2.4 Karakteristik .................................................................................... 45
2.2.2.5 Efek Samping .................................................................................. 53
2.2.2.6 Interaksi Obat .................................................................................. 56
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................ 61
3.1 Kerangka Konseptual Studi Penggunaan ACE Inhibitor Pada Pasien Infark
Miokard Akut..................................................................................................... ........ 61
3.2 Kerangka Operasional Studi Penggunaan ACE Inhibitor Pada Pasien
Infark Miokard Akut .......................................................................................... ....... 62
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................ 63
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................................... 63
4.2 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 63
4.2.1 Populasi ........................................................................................... 63
4.2.2 Sampel ............................................................................................. 63
4.2.2.1 Kriteria Inklusi ................................................................................ 63
4.2.2.2 Kriteria Eksklusi .............................................................................. 63
4.2.3 Teknik Sampling ............................................................................. 64
4.3 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 64
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 64
4.5 Definisi Operasional ...................................................................................... 64
4.6 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................................... 64
4.7 Analisis Data ................................................................................................. 64
13
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................... 67
5.1 Data Demografi Pasien IMA ......................................................................... 68
5.1.1 Jenis Kelamin .................................................................................. 68
5.1.2 Usia Pasien IMA ............................................................................. 68
5.1.3 Status Pasien ................................................................................... 68
5.2 Faktor Resiko Pasien Terdiagnosis IMA ...................................................... 66
5.3 Klasifikasi IMA ............... 69
5.4 Diagnosis Penyerta Pasien IMA .................................................................... 69
5.5 Penggunaan ACE Inhibitor pada Pasien IMA ............................................... 70
5.5.1 Pola Terapi ACE Inhibitor pada Pasien IMA ................................. 70
5.5.2 Pola Penggunaaan Terapi Tunggal pada Pasien IMA ..................... 70
5.5.3` Pola Penggunaaan Terapi Kombinasi pada Pasien IMA ................. 71
5.5.4 Pola Pergantian (Switch) Terapi Tunggal pada Pasien IMA ........... 71
5.6 Lama Terapi ACE Inhibitor pada Pasien IMA .............................................. 72
5.7 Terapi Selain ACE Inhibitor pada Pasien IMA ............................................. 72
5.8 Lama Pasien IMA Masuk Rumah Sakit (MRS) ............................................ 73
5.9 Kondisi Pasien IMA Keluar Rumah Sakit (KRS) ......................................... 73
BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................................ 77
BAB VII KESIMPULAN ....................................................................................... 93
7.1 Kesimpulan .................................................................................................... 93
7.2 Saran .......................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 94
LAMPIRAN ............................................................................................................. 99
14
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 Jenis dan Dosis ACE Inhibitor Untuk IMA ......................................... 30
Tabel II.2 Struktur Kimia Obat-Obatan ACE Inhibitor ........................................ 36
Tabel II.3 Beberapa Sedian Obat ACE Inhibitor Dan Farmakokinetikanya ........ 40
Tabel II.4 Obat ACE Inhibitor .............................................................................. 40
Tabel V.1 Jenis Kelamin Pasien IMA .................................................................. 68
Tabel V.2 Usia Pasien IMA .................................................................................. 68
Tabel V.3 Status Pasien IMA ............................................................................... 68
Tabel V.4 Faktor Resiko IMA .............................................................................. 69
Tabel V.5 Klasifikasi IMA ................................................................................... 69
Tabel V.6 Diagnosis Selain IMA .......................................................................... 70
Tabel V.7 Pola Terapi ACE Inhibitor ................................................................... 70
Tabel V.8 Pola Penggunaan Terapi Tunggal Pada Pasien IMA ........................... 71
Tabel V.9 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Pada Pasien IMA ....................... 71
Tabel V.10 Pola Pergantian (Switching) Tunggal-Tunggal Terapi ACE Inhibitor
Pada Pasien IMA ................................................................................................ ....... 72
Tabel V.11 Pola Pergantian (Switching) Tunggal-Kombinasi Terapi ACE
Inhibitor Pada Pasien IMA ........................................ ................................................ 72
Tabel V.12 Pola Pergantian (Switching) Kombinasi-Kombinasi Terapi ACE
Inhibitor Pada Pasien IMA ........................................... ............................................. 75
Tabel V.13 Lama Penggunaan ACE Inhibitor Pasien IMA .................................... 75
Tabel V.14 Terapi Selain ACE Inhibitor Pada Pasien IMA ................................... 75
Tabel V.15 Lama Pasien IMA Masuk Rumah Sakit (MRS) .................................. 76
Tabel V.16 Kondisi Pasien IMA Keluar Rumah Sakit (KRS) ............................... 76
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Infark Miokard Akut........................................................................... 6
Gambar 2.2 Diferensiasi antara MI tipe 1,2,3, dan 4 ............................................. 11
Gambar 2.3 Patofisiologi IMA .............................................................................. 14
Gambar 2.4 Mekanisme IMA ................................................................................ 15
Gambar 2.5 Perubahan EKG yang khas pada MI ................................................. 18
Gambar 2.6 STEMI ............................................................................................... 19
Gambar 2.7 NSTEMI ............................................................................................ 19
Gambar 2.8 Nilai Biomarker ................................................................................. 20
Gambar 2.9 Penatalaksanaan IMA ........................................................................ 24
Gambar 2.10 Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron .............................................. 31
Gambar 2.11 Mekanisme Kerja ACE Inhibitor ....................................................... 38
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Studi Penggunaan ACE Inhibitor Pada
Pasien Infark Miokard Akut ...................................................................................... 61
Gambar 3.2 Kerangka Operasional Studi Penggunaan ACE Inhibitor Pada
Pasien Infark Miokard Akut ................................................................................ ...... 62
Gambar 5.1 Populasi Rekam Medik Kesehatan Pasien IMA ............................... 67
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................ 99
Lampiran 2. Surat Pernyataan ................................................................................ 100
Lampiran 3. Surat Tugas ........................................................................................ 101
Lampiran 4. Hasil Deteksi Plagiasi ........................................................................ 102
Lampiran 5. Etical Clierence ................................................................................. 103
Lampiran 5. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ................. 104
Lampiran 6. Lembar Pengumpul Data ................................................................... 106
xvi
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ACC : American College of Cardiology
ACE : Angiotensin Converting Enzym
ACEi : Angiotensin Converting Enzym Inhibitor
ADH : Anti Diuretic Hormone
ADP : Adenosine diphosphate
AF : Atrial Fibrilasi
AMI : Acute Myocardial Infarction
AHA : American Heart Association
ARB : Angiotensin Reseptor Bloker
AT1 : Angiotensin Tipe 1
AT2 : Angiotensin Tipe 2
ATP : Adhenosi Tri Phosphate
AP : Angina pektoris
AV : Atrioventricular
β-blocker : Beta-bloker
B1 : Bradikinin Tipe 1
B2 : Bradikinin Tipe 2
BUN : Blood Urea Nitrogen
BNP : B-type Natriuretic Peptide
Ca2+ : Calsium
CABG : Coronary artery bypass grafty
CAD : Coronary Artery Disease
CCB : Calcium channel blokers
CABG : Coronary Artery Bypass Grafting
CHF : Congesive Gagal jantung
Cl- : Chlorida
CrCl : Creatinine Clearance
xviii
cGMP : Cyclic Guanosine Monophosphate
CK : Creatinin kinase
CKP : Creatinin Phospokinase
CKBB : Creatinin kinase BB
CKMB : Creatinin Kinase MB
CKMM : Creatinin Kinase MM
cTn : Cardiac troponin
cTnT : Cardiac troponin T
cTnI : Cardiac troponin I
CVP : Central vena Pressure
DM : Diabetes Melitus
ECG : Echocardiographic
EKG : Electrocardiogram
ESC : Eropa Society of Cardiology
GIT : Gastrointestinal track
GDS : Gula darah sesaat
GDP : Gula darah puasa
GD2JPP : Gula darah 2 jam post prandial
H + : Hidrogen
H2O : Hidrogen Oksida
Hb : Hemoglobin
HCT : Hematokrit
HDL : Low High Lipoprotein
HF : Heart Failure
HLD : Hiperlipidemia
HR : Heart Rate
HHD : Hypertension Heart Disease
IMA : Infark miokard akut
ISDN : Isosorbid dinitrat
xix
IV : Intra Vena
IM : Intra Muscular
g : Gram
K + : Kalium
KgBB : Kilogram Berat Badan
KRS : Keluar Rumah Sakit
LDL : Low Density Lipoprotein
LED : Laju Endap Darah
LBBB : Left bundle branch block
t-PA : Tissue plasminogen activator
LDH : Lactate dehydrogenase
LDL : Low density lipoprotein
LMWH : Low molecular weight heparin
LPD : Lembar pengumpulan data
LV : Left ventrical
LVH : Left ventricular hipertrophy
LVSD : Left ventrical systolic dysfungsi
MCH : Mean Cospucular Hemoglobin
MCHC : Mean Cospucular Hemoglobin Concentration
MCV : Mean Cospucular Volume
MRS : Masuk rumah sakit
µg : Mikrogram
Mg2+ : Magnesium
MI : Myocardial Infarction
ml : Mililiter
MPV : Mean Platelet Volume
MRS : Masuk Rumah Sakit
Na+ : Natrium
NO : Nitrit Oksida
xx
NSTEMI : Non-ST elevation myocardial infarction
O2 : Oksigen
PCI : Percutaneous Coronary Intervention
pg : Picogram
PG : Prostaglandin
PJK : Penyakit Jantung Koroner
PO : Per Oral
RAAS : Renin Angiotensin Aldosterone Sistem
RBC : Red Blood Cell
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RR : Respiratory Rate
RS : Rumah Sakit
RSI : Rumah sakit islam
SH : Sulfhidril
SV : Stroke Volume
SKA : Sindrom koroner akut
STEMI : ST elevation myocardial infarction
tPA : Tissue plasminogen activator
TSH : Thyroid StimulatingHormone
TXA2 : Tromboksan A2
UA : Urinalysis
Vs : Versus
WBC : White Blood Cell
WHO : World Health Organization
Zn+ : Zink
94
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson, Philip I. and Jeremy P. T. Ward. 2010. At a Glance Sistem
Kardiovaskuler Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, p. 90-96
Aberg, J.A., Alvarez, W., Armstrong, L., Bachmann, K.A., Baughmmann, V.L.,
Beizer, J.L., Bonfiglio, M.F., Bragalone, D.L., Cavallari, L.H., Chenowith,
I.H., et al., 2009. Drug Information Handbook A Comprehensive
Resource for all Clinicians and Heathcare Professionals, 17th Edition,
Electronic Version.
Antman, E.M., Loscalzo, J., 2012. ST-Segment Elevation Myocardial Infarction.
In: Longo, D.L., Kasper, D.L., Jameson, J.L., Fauci, A.S., Hauser, S.L.,
Loscalzo, J (Ed.). Harrison’s Principles of Internal Medicine, Ed. 18th,
United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.
American Heart Association (AHA). 2013. 2013 ACCF/AHA guideline for the
management of heart failure: A report of the American College of
Cardiology Foundation/American Heart Association task force on practice
guidelines. J Am Coll Cardio, 62 (16), e240-e327
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Pokok-pokok hasil
Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Baxter, Karan, 2008. Stockley’s Drug Information Ed. 8th
, London:
Pharmaceutical Press.
Baxter, Karen. 2008. Stockley’s Drug Interaction Ed. 8: London,
Pharmacheutical press.
Boateng, S., O.D, and Sanborn, T., 2013. Acute myocardial infarction. Dis Mon
J., Vol. 59, p. 1-2.
Bolooki, H. Michael., Arman Askari. 2015. Acute Myocardial Infarction. The
Cleveland Clinic Foundation
Brunton, L.L., Terjemahan E.Y. Sukandar,. 2010. Goodman & Gilman: Manual
Farmakologi dan Terapi. Cetakan 2014. Jakarta: EGC, p. 478-489
95
Campbell, D.J., 2008. Why do men and women differ in their risk of mocardial
infarction?. Eur Heart J, Vol. 29, p. 835.
Clyde W. Yancy, Mariell Jessup, Biykem Bozkurt, Javed Butler, Donald E.
Casey, Jr, Mark H. Drazner, Gregg C. Fonarow, Stephen A. Geraci, Tamara
Horwich, James L., Januzzi, Maryl R. Johnson, Edward K. Kasper, Wayne
C. Levy, Stevenson, W.H. Wilson Tang, Emily J. Tsai, Bruce L. Wilkoff,
2013. ACCF/AHA Guideline for the Management of acute myocardial
infarction A Report of the American College of Cardiology
Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines.
Circulation: pp.e299-e243.
Departemen Kesehatan, 2011. Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit
Jantung Koroner : Fokus Sindrom Koroner Akut. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta : Depkes RI.
Departemen Kesehatan, 2013.Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta
DiPiro, Joseph T., Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R. Matzke, Barbara G.
Wells, and L. Michael Posey, 2008. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach, Ed.7th, United States of America: The
McGraw-Hill Companies, Inc., pp. 175 & 269
Dipiro, T. Joseph., 2011. Pharmacotherapy’s Pathophysiologic Approach 8th
ed. USA: McGraw Hill.
Drugbank., 2018. The Drugbank Database is a Unique Bioinformatics and
Cheminformatics Resource that Combines Detailed Drug Data with
Comprehensive Drug Target Information. https://www.drugbank.ca/.
diakses pada tanggal 10 Maret 2018.
Go AS, Mozaffarian D, Roger VL, Benjamin EJ, Berry JD., 2013. Executive
summary: heart disease and stroke statistics--2013 update: a report
from the American Heart Association. Circulation 127: 143-152.
Gunawan, S.G., R.S. Nafrialdi, dan Elysabeth. 2012. Farmakologi dan Terapi.
Edisi Ke-5 (cetak ulang dengan tambahan). Jakarta: Badan Penerbit
FKUI, p. 354-356
Hara M, Sakata Y, Nakatini D,. 2014. Comparison of 5-year survival after acute
myocardial infarction using angiotensin-converting enzyme inhibitor versus
angiotensin II receptor blocker. Am J Cardiol, Vol. 14
96
Joyce, Gyamfi, MS., 2014. Comparative Effectiveness of Angiotensin-Converting
Enzyme Inhibitor-Based Treatment on Cardiovascular Outcomes in
Hypertensive Blacks versus Whites. J Am Coll Cardiol, No. 66(11): 1224–
1233
Kabo, Peter., 2011. Bagaimana menggunakan obat-obat kardiovaskular
secara rasional, Jakarta : FKUI. P 138-147
Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung (pencegahan serta
pengobatannya). Yogyakarta: Nuha Medika
Katzung. Bertram G., Susan B. Masters., Anthony J. Trevor., 2015. Farmakologi
dasar dan klinik., Ed. 10th. Jakarta: EGC, p. 205-250
Khalid, L. and S.H. Dhakam. 2008. A review of Cardiogenic Shock in Acute
Myocardial Infarction. Current Cardiology Reviews, Vol. 4, No. 1
Matsis, Kyriakos., Ana Holley., 2017. Differing Clinical Characteristics Between
Young and Older Patient Presenting with Myocardial Infarction. Neww
Zealand: Heart, Lung and Circulation, Vol. 26
Minicucci, Marcos F., 2011. Heart Failure After Myocardial Infarction: Clinical
Implications and Treatment. Clin Cardiol, Vol. 34
Morrow, David A., 2017. Myocardial Infarction: A Companion To
Braunwald’s Heart Disease. Philadelphia: Saunders Elsevier, p. 139.
National Clinical Guideline Centre, 2013. The acute management of
myocardial infarction with ST-segment elevation. National Institute for
Health and Care Excellence
Pandey Rudradev., Naveen K. Gupta., Gurpreet S Wander., 2011. Diagnosis of
Acute Myocardial Infarction. Association of Physicians India
Perhimpunan Dokter Spesialis Krdiovaskular Indonesia (PERKI),
2010.Pedoman tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskuler Indonesia
Perk, J., 2012. European Guidlines on cardiovascular disease prevention in
clinical practice (version 2012): The Fifth Joint Force of the European
Society of Cardiology and Other Societies on Cardiovascular Diease
Prevention in Clinical Practice (constituted by representatives of nine
societies and by invited experts). Eur Heart J, No. 33, p.1638.
97
Rathore, Vedika., Neelima Signh., Roshan Kumar Mahat. 2018. Risk Factors for
Acute Myocardial Infarction: A review. EJMI, Vol. 2
Ross, Sonia,. 2006. ACE Inhibitor. Bpac POEM, p.13
Salvador, Gabriel LO., Vinicius M Marmentini., Willian R Cosmo., and Emilton
L Junior. 2017. Angiotensin-converting enzyme inhibitors reduce mortality
compared to angiotensin receptor blockers: Systematic review and meta-
analysis. European Journal of Preventive Cardiology, No. 0(00) 1–11
Sanders, Gillian D., 2011. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors
(ACEIs), Angiotensin II Receptor Antagonists (ARBs), and Direct
Renin Inhibitors for Treating Essential Hypertension: An Update.
Duke Evidence-based Practice Center : Durham, NC.
Shetty, S., 2010. Acute Coronary Syndromes. In: J.J. Marini and A.P. Wheeler
(Eds.). Critical Care Medicine, Ed. 4th, Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins, p. 397.
Shuvy, M., Atar, D., Steg, P.G., Halvorsen, S., Jolly, S., Yusuf, S., and Lotan, C.,
2013. Oxygen Therapy in acute coronary syndrome: are the benefits worth
the risk?. Eur Heart J, p. 1.
Steg, P. G., James, S. K., Atar, D,. 2012. ESC Guidelines for the management of
acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment
elevation. European heart journal, 33, 2569-2619.
Stinger, K.A., and Lopez, L.M., 2012. Uncomplicated Myocardial Infraction, In:
J.T.Dipiro., Talbert, G.C. Yee., G.R.Matzke, B.G.Wells; and L.M. Posey
(9Eds.). 2012. Pharmacothrapy: A Pathophysiologic Approach, Ed.5 th,
USA:McGraw-Hill Companies,Inc.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
JilidII edisi V. Jakarta: Interna Publishing
Sukandar, Retnosari Andrajati, Joseph I Sigit, I Ketut Adnyana, Adji Prayitno dan
Kusnandar. 2009. ISO Farmakoterapi I. Jakarta Barat: PT ISFI Penerbitan
Sulistia, Gan., Nafriadi, Gunawan,. 2012. Farmakologi Dan Terapi.
Departemen. Farmakologi Dan Terapeutik FKUI. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
98
Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference, 36th
Edition. London: Pharmaceutical Press. p. 1234
Syamsudin, 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal.
Jakarta: Penerbit Selemba medika
Tao L, Kendall K. 2013. Sinopsis Organ Sistem Kardiovaskular dan Renal.
Jakarta : Salemba Medika
Thygesen K., Alpert JS., Jaffe AS., Simoons ML., Chaitman BR., et al., 2012.
Third Universal Definition of Myocardial Infarction. J Am Coll Cardiol,
p.2022-2024
Vedika, Rathore., Neelima S,. 2018. Risk Factors for Acute Myocardial
Infarction: A Review. EJMI, No. 2018;2(1):1–7
World Health Organisation, 2011, Noncommunicable Disease Country Profiles.
World Health Organization, 2017, Cardiovasculardiseases (CVDs)