Kelompok 3
akuntansi
keperilakuan
MOHAMAD KHAIDIR
TITIH YUNIARSIH NURAQSHON S.RIJAL
ANA YULIANI INDRI BUNGA
HAMKA HAMADI
MARYAM JAMILAH IKA FEBRIANA.P
IMELDA R.PASCOAL MOH.NOER HAK
Aspek Teori Kontinjensi
Dalam Akuntansi
Keperilakuan
Pengertian Teori Kontinjensi
Teori kontinjensi merupakan alat pertama dan yang paling terkenal untuk menjelaskan
berbagai variasi dalam struktur organisasi. Manfaat dari teori ini yang dapat dirasakan
adalah dalam mendesain suatu organisasi berdasarkan ketidak pastian lingkungan dan
ukuran organisasi.
Pengaruh Hasil Empiris Apabila ditemukan hasil yang kurang memuaskan,
maka masalah tersebut harus dipecahkan dalam kerangka universal yang telah menjadi sumber
stimulus bagi pengembangan perumusan kontinjensi. Konsep , seperti teknologi, struktur organisasi dan
lingkungan telah dilibatkan untuk menjelaskan mengapa sistem akuntansi membedakan antara suatu
situasi dengan situasi lainnya.
Efek Teknologi Variabel kontinjensi terpanjang dan yang paling
sederhana digunakan dalam akuntansi manajemen adalah teknologi produksi. Jenis teknik dan proses produksi yang berbeda telah mempengaruhi desain
sistem akuntansi internalwalaupun harus dicatatbahwa hal tersebut sebagai alat untuk
menjelaskan perbedaan dengan apa yang dianggap sebagai konfirmasi empiris dari teori organisasi
klasik.
Efek Dari Struktur Organisasi Studi Hoopwood menunjukkan bahwa gaya batasan anggaran
bersifat kaku. Gaya tersebut dikaitkan dengan tekanan pekerjaan yang tinggi, hubungan dari atasan dan bawahan yang lemah, dan perilaku disfungsional seperti manipulasi data akuntansi. Gaya kedua, yaitu kesadaran laba bersifat
fleksibel. Gaya ini tidak memiliki asosiasi.studi Hoopwood didasarkan pada pusat tanggung jawab (Biaya) di pabrik
baja yang terintegrasi, sehingga mempunyai ketergantungan yang luas antara bagian yang satu dan yang lainnya.
Efek Lingkungan Faktor lingkungan juga dilibatkan untuk
menjelaskan perbedaan dalam penggunaan informasi akuntansi. Pengaruh persaingan yang
dihadapi oleh perusahaan yang memakai manajemen pengendalian menyimpulkan bahwa
kesempurnaan akuntansi dan sistem pengendalian dipengaruhi oleh intensitas
persaingan yang dihadapi.
Pengaruh Teori Organisasi Salah satu faktor uatama yang mempengaruhi
pengembangan teori kontinjensi akuntansi manajemen adalah pengembangan dari teori kontinjensi organisasi
yang terjadi lebih dahulu. Teori organisasi adalah suatu pergolakan utama yang mendorong konstruksi terhadap
seluruh kelanjutan teori kontinjensi. Secara bersamaan, pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an terlihat
perwujudan lain dari akuntansi akademis berkaitan dengan konteks organisasi dari system akuntansi berdasarkan
efektivitasnya.
Variabel – variabel Dasar Kontinjensi dan Hubungannya
Variabel Sosial
Lingkungan
Atribut Organisasi
Karakteristik Pengguna
Atribut Sistem Pelaporan Keuangan Perusahaan Yang Dipengaruhi Variable Kontinjensi
Karakteristik pelaporan keuangan perusahaan terdiri dari suatu contoh yang dirancang untuk masing-masing unsur utama pelaporan perusahaan. Unsur-unsur tersebut adalah :
Penggungkapan, penggolongan, presentasi, penelitian, dankebutuhan pengukuran dari Negara-negara yang berbeda.
Frekuensi pelaporan dalam hal jumlah variasi penggungkapan dari informasi laporan yang bersifat sementara, metode pengukuran peristiwa, metode alokasi biaya, unsur waktu dari informasi, tingkat agregasi dan desentralisasi, dan pengungkapan tentang tujuan dari pelaporan khusus.
Metode pelaporan, kompleksitas teori, dan pengungkapan pelaporan dengan tujuan khusus tertentu, seperti tanggung jawab yang sederhana.
Implikasi Untuk Riset Terdapat studi empiris dalam area akuntansi yang dengan tegas
mengadopsi pendekatan kontinjensi sebelum pengumpulan data. Bruns dan Waterhouse membantah bahwa perilaku manager
berkaitan dengan anggaran merupakan kontinjensi atas berbagai aspek struktur organisasi, seperti pemusatan otonomi, dan derajat
tingkat aktivitas yang tersusun. Studi empiris menjelaskan kekurangan dari sejumlah pertimbangan, yaitu suatu hipotesis dari
variable dependen dan independen hanya berdasarkan persamaan umum antar studi, operasionalisasi variable dilakukan dengan
mengukur sejumlah besar variable relevan yang potensial untuk dikurangi dengan menggunakan alat statistic, dan hanya variable
kontinjensi dan jenis sistem akuntansi yang dilaporkan.
ASPEK KEPERILAKUAN
PADA DESENTRALISASI
Pengertian Desentralisasi Definisi yang paling popular dari
desentralisasi adalah definisi yang diberikan oleh H. A. Simon : Suatu organisasi
administratif adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relative
tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu
didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih
rendah.
Lingkungan Sebagai Faktor Penentu Desentralisasi
Pembahasan umum mengenai alasan-alasan dibutuhkannya desentralisasi mencakup hal-hal berikut ini :
Desentralisasi membebaskan manajemen puncak untuk focus pada keputusan-keputusan strategis jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan-keputusan operasi. Hal ini berarti penggunaan yang lebih baik atas waktu manajerial yang sangat berharga.
Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan respon secara cepat dan efektif terhadap masalah.
System yang terdesentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal.
Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen puncak masa depan.
Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan suatu alat motivasional yang kuat bagi para manajer.