1.Analisis Gula Pereduksi (Iodometri)2.Analisis Laktosa pada susu (iodometri)3.Analisis Pati (Iodometri)4.Analisis Glukosa dengan dengan Spektroskopi
Analisis Gula Pereduksi pada KH• Metoda Munson – Walker (AOAC, 1970)• Metoda Lane – Eynon (AOAC,1970)• Metoda Luff Schoorl)• Metoda Nelson Somogyi (Spektrofotometri)• Penentuan Glukosa (Glucose Oxidase Method)• Penentuan Sukrosa (Luff Schoorl)• Penentuan Pati• Penentuan Laktosa pada Susu• Penentuan serat kasar
Analisis Gula Pereduksi
• Metoda Iodometri (Luff Schrool)• Tujuan menentukan sakarosa dan gula total• Prinsip : Glukosa hasil hidrolisis dapat
mereduksi Cu2+ menjadi Cu+
• Analisis ditentukan dengan cara jumlah Cu2+ yang dihasilkan sebelum dan sesudah hidrolisis dikalikan faktor koreksi pada Tabel Hammond
mL titrasi blanko-mL titrasi sampel = a mL(a mL x Normalitas) / 0,1 = ........mg (tabel Hamond)
Kadar gula ...% = (.....mg x pengenceran) /mg sampel x 100%
mL titrasi blanko – mL titrasi sampel = b ml( b mL x N)/0,1 = .......... mg (tabel Hamond)
Kadar gula ..... %= (......mg x pengenceran ) / mg sampel x 100%
Kadar Gula Total % Kadar setelah inversi x 0,95 = ...........%
Kadar Sukrosa (% kadar sesudah inversi - % kadar sebelum inversi) x 0,95 = .........%
Analisis Laktosa pada susu
1. Metoda Iodometri 2. Prinsip : Laktosa dalam susu dipisahkan dari kandungan protein susu dengan menambahkan Zn-Sulfat dalam suasana basa untuk mengendapkan Protein.3. Laktosa yang diperoleh dihidrolisa dengan asam kuat menjadi gula pereduksi
mL titrasi Blanko – mL titrasi sampel = . A mLA mL X N/0,1 = ..........mg (tabel Hamond)
(..........Mg x pengenceran x 100 %)/mg sampel = ..........%
Laktosa dalam sampel (Filtrat) atau g/100 mL filtrat A = (Tb-Ts) x N x 0,171 x 100/5
Kadar Laktosa dalam 100 mL susu = A x (48,4/100) x (100/25)
Analisis Pati
• Hidrolisis pati dengan asam shg diperoleh gula pereduksi yang dapat ditetapkan dg metoda Luff Schrool, seperti metoda
• Metoda yang digunakan di sini Iodometri• Kadar Pati mL titrasi Blanko – mL sampel = .........mL (......mL x Pengenceran x 0,9)/ mg sampel x 100%
Uji Glukosa secara Enzimatis dan Spektroskopi
• Larutan standar (4 konsentrasi)• Larutan contoh• Reagen Glukose test (glukosa oksidase, peroksidase ,
o-dianisidine dan buffer asetat)• Larutan Asam Sulfat• Ukur Absorbansi/ optical density (OD) pada panjang
gelombang 540 nm• Buat Kurva standar /kalibrasi antara konsentrasi vs
OD• Pembentukan komplek berwarna antara glukosa dan
o-dianisidine
Analisis kualitatif glukosa
• Reaksi gugus karbonil dan keton pada monosakarida
• Pereaksi : Fehling, Benedict, Tollens, Cu-Sulfat, fenil hidrazin.
• Reaksi terjadi setelah sampel dihidrolisa terlebih dahulu.
Analisis Kualitas Minyak / lemak
• Bilangan Asam• Bilangan Penyabunan• Bilangan Iodium• Bilangan Peroksida• Analisis Kadar Lemak
Bilangan Asam
• Banyaknya mg KOH yang dipakai untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram lemak/minyak
• Bil. Asam= (mL NaOH x NNaOH x BE NaOH)/gram bhn
Bilangan Penyabunan
• Jumlah mg KOH yang diperlukan untuk mempersabunkan 1 gram minyak/lemak
• BP = (mL blanko-mL sampel) x NHCl x 56,1)/mg bhn
Bilangan Iodium
• Banyaknya gram iodium yang diikat oleh 100 gram lemak/minyak
• BI=[(mL blanko-mL sampel/1000) x 127 x Nthio x 100] berat bahan
Bilangan Peroksida
• Banyaknya jumlah Iod yang dibebaskan dari KI 10% melalui oksidasi peroksida dalam lemak/minyak pada suhu kamar dalam pelarut asam asetat dan kloroform.
• Bil Perok. = (mLthio x Nthio x 1000)/gr bahan• Bil. Perok. = ppm/mEq
Analisis kadar lemak
• Ekstraksi lemak bebas dengan pelarut non polar
• Metoda Sokhletasi• Ekstrak hasil ekstraksi = A gram• Berat lemak/minyak setelah penguapan
pelarut ekstraksi = B• % lemak/minyak = [(B-A)/gram bahan] x 100%
Analisis kuantitatif protein
• Jumlah N-total dengan cara mikro Kjeldahl • Jumlah N-total dengan cara makro Kjeldahl• Jumlah N-total dengan cara Gunning• Kadar Protein dengan cara titrasi formol• Kadar Protein cara Spektroskopi• Kadar Protein cara Lowry
Analisis kualitatif protein
Menguji ada atau tidaknya protein dalam sampel
Analisis kualitatif protein• Uji susunan atom-atom penyusun protein• Uji kelarutan protein• Uji pengendapan protein dengan garam• Uji pengendapan protein dengan logam dan asam
organik• Uji biuret• Uji ninhidrin• Uji penentuan titik isoelektrik• Uji kualitatif asam amino dengan Krom Kertas
Analisis kualitatif atom – atom penyusun protein
Atom-atom penyusun proteinC,H,O, N dan S
Analisis kualitatif C,H,O
1 mL albumin telur dalam cawan porselin, tutup dg kaca, lalu panaskan, amati perubahan yg terjadi. - Adanya pengembunan pada kaca : H dan O- Bila bau rambut terbakar : N- Bila ada pengarangan : C
Analisis kualitatif NMasukkan 1 mL albumin telor ke dalam tabung reaksi + 1 mL NaOH 10%, panaskan, bila bau amoniak : ada N atau uji dg kertas lakmus
Analisis kualitatif SMasukkan 1 mL albumin telor ke dalam tabung reaksi + 1 mL NaOH 10%, panaskan, dinginkan + Pb-asetat 5%, bila ada endapan hitam berarti ada S (PbS), bila + HCl pekat akan timbul bau khas dari belerang
Uji kelarutan Protein
Protein bersifat amfoter (larut dalam asam/basa), protein tidak dapat larut dalam eter atau CHCl3, bila protein dipanaskan / ditambah etanol absolut maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini disebabkan karena etanol menarik mantel air yang mengelilingi/ melingkupi molekul-molekul protein