1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
1.1. LATAR BELAKANG ............................................................................. 3
1.2. LANDASAN HUKUM .............................................................................. 4
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................................... 8
1.4. HUBUNGAN ANTARA RENSTRA DINAS KEBAKARAN KABUPATEN
BANDUNG DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA ................................ 9
BAB II. GAMBARAN UMUM PELAYANAN .............................................................. 12
2.1. SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI ............................... 12
2.1.1 Susunan Organisasi ........................................................................ 12
2.1.2 Tugas Dan Fungsi ........................................................................... 15
2.1.3 Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan ........................................ 56
2.2. KINERJA PELAYANAN PD ................................................................ 60
2.3. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEBANGAN PELAYANAN SKPD . 63
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS .......................................................................................... 71
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI ..................................................................................................... 72
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM BUPATI DAN WAKIL BUPATI
BANDUNG ................................................................................................ 75
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD ............................. 83
3.4. TELAAHAN RENSTRA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN
PROVINSI JAWA BARAT .......................................................................... 88
3.5. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
BANDUNG................................................................................................. 89
3.6. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS ................................................... 91
3.6.1. Basis penentuan jumlah dan lokasi pos pemadam ............................ 91
3.6.2. Basis penentuan jumlah dan kualifikasi mobil unit ........................... 92
3.6.3. Basis penentuan jumlah dan kualifikasi SDM .................................... 92
3.6.4. Kebutuhan Pasokan Air untuk Pemadaman ...................................... 93
3.6.5. Sumber Air untuk Pemadaman dan proyeksi kedepan ..................... 96
3.6.6. Delivery pasokan air pemadam kebakaran. ...................................... 96
BAB IV. VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN ................................................................. 100
4.1. VISI DAN MISI ................................................................................. 100
4.2. TUJUAN DAN SASARAN ................................................................. 101
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN ........................................................... 107
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF ........................................................................................ 113
5.1 Rencana Program kerja .................................................................. 113
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KEBAKARAN YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................................................................................... 115
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana merupakan perubahan atas Undang-undang RI Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah, yang memberi kesempatan dan kewenangan
yang lebih luas pada daerah untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan
pemerintahan dan urusan kepentingan masyarakat menurut prakarsa dan
kreatifitas sendiri. Hal ini dilakukan Pemerintah Daerah berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai kewenangan yang dimiliki dan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pemberian kewenangan pada daerah dimaksudkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan publik,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta meningkatkan daya saing
daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi dan pemerataan keadilan,
keistimewaan dan kekhususan daerah.
Untuk mewujudkan hal-hal sebagaimana tesebut diatas, maka diperlukan
rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap
terhadap perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan
jangka menengah maupun perencanaan tahunan sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) dan dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun
2016-2021 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara lebih
spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai.
Peraturan Bupati Bandung Nomor : 60 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung menyatakan bahwa
Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung sebagai salah satu perangkat daerah
Kabupaten Bandung memiliki urusan wajib Pelayan dasar dalam Ketentraman
umum dan perlindungan Masyarakat di bidang pelayanan prima bagi
perlindungan warga masyarakatnya dari ancaman bahaya kebakaran, khususnya
dibidang layanan keselamatan terhadap bahaya kebakaran yang meliputi
Pencegahan dan pengendalian kebakaran, Pemadaman Kebakaran, Penyelamatan
Kebakaran dan kondisi darurat Lainnya, Pemberdayaan masyarakat dalam
patisipasi upaya pencegahan dan penanggulangan dini kebakaran, serta
penanganan barang beracun berbahaya (yang dikenal dengan tugas Panca
Dharma Pemadam Kebakaran), dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan
kondisi pencegahan bahaya kebakaran, penyelamatan dan penanggulangan
kebakaran, peningkatan infrastruktur sarana dan prasaran penencegahan dan
penggulangan bahaya kebakaran di perkotaan maupun perdesaan dalam
Ketentraman umum dan perlindungan Masyarakat guna mendorong rasa aman
sehinga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Rencana Strategis Perangkat Daerah (PD) Dinas Kebakaran Kabupaten
Bandung adalah dokumen Perencanaan Pembangunan yang selama rentang
waktu 5 (lima) tahun kedepan akan dijadikan pedoman dan acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung. Hal ini
memiliki konsekuensi bahwa program dan kegiatan yang termuat dalam Rencana
Strategis (RENSTRA) bersifat secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai
sasaran yang akan dicapai dan indikatif untuk dapat dilaksanakan.
1.2. LANDASAN HUKUM
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 5
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebakaran Kabupaten
Bandung, adalah :
1. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang-undang RI 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-undang RI nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat;
4. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi
Pemerintah;
5. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
7. Peraturan Pemerintah Nomor : 36 Tahun 2005 tentang petunjuk pelaksanaan
UU NO. 28 Tahun 2002 tetang Bangunan Gedung;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
9. Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 –
2014;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas
Aparatur Pemadam Kebakaran;
13. Peraturan Menteri PU Nomor 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran;
14. Peraturan Menteri PU Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
15. Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis
Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standard
kualifikasi aparatur Pemadam Kebakaran di daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 62 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor: 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Barat 2008 – 2013;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 12 Tahun 2007 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 7 Tahun 2009 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran;
Perencanaan Strategis Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung merupakan
salah satu dokumen perencanaan yang tidak dapat terlepas dari substansi
dokumen-dokumen peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan
penyusunan.
Pembangunan perumahan dan permukiman dilandasi peraturan
perundangan yang bersumber dari adanya amanat UUD 1945 Bab XA Hak Azazi
Manusia : “ Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 7
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta
memperoleh pelayanan kesehatan “.
Amanat UUD 1945 tersebut secara hierarki dijabarkan dalam Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah maupun Keputusan-keputusan yang antara lain
meliputi :
a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b) Peraturan Pemerintah Nomor : 36 Tahun 2005 tentang petunjuk
pelaksanaan UU NO. 28 Tahun 2002 tetang Bangunan Gedung;
c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2007 tentang Pakaian
Dinas Aparatur Pemadam Kebakaran;
d) Peraturan Menteri PU Nomor 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran;
e) Peraturan Menteri PU Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
f) Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis
Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
g) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standard
kualifikasi aparatur Pemadam Kebakaran di daerah;
h) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 62 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota;
i) SNI 09-7053-2004 tentang Kendaraan dan peralatan pemadam kebarakan-
pompa;
j) SNI SNI 03-1735- 2000 tentang Tata cara perencanaan akses bangunan
dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan gedung;
k) SNI SNI 03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan
Darurat, Tanda arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan
Gedung;
l) SNI SNI 03-6571- 2000 tentang Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada
Bangunan Gedung;
m) SNI SNI 03-6575- 2000 tentang Tata cara perancangan sistem
pencahayaan buatan pada bangunan gedung;
n) SNI SNI 03-1746- 2000 tentang Tata cara perencanaan dan pemasangan
sarana jalan ke luar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada
bangunan gedung;
o) SNI SNI 03-1736- 2000 tentang Tata cara perencanaan sistem protekasi
pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan
gedung;
p) SNI SNI 03-1745- 2000 tentang Tata cara perencanaan dan pemasangan
sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan rumah dan gedung;
q) SNI SNI 03-6570- 2001 tentang Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap
Untuk Proteksi Kebakaran;
r) SNI SNI 03-3989- 2000 tentang Tata cara perencanaan dan pemasangan
sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan gedung;
s) SNI SNI 03-3985- 2000 tentang Tata cara perencanaan, pemasangan dan
pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung;
t) SNI SNI 03-6572- 2001 tentang Tata cara perancangan sistem ventilasi
dan Pengkondisian udara pada bangunan gedung
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 9
Rencana Strategis Dinas Kebakaran dimaksudkan sebagai pedoman dan
arahan bagi Aparatur Dinas Kebakaran serta pihak-pihak yang berkepentingan
demi proses Perencanaan dan pelaksanaan program, kegiatan Dinas Kebakaran.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebakaran Kabupaten
Bandung, adalah sebagai berikut ; a. Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang menjadi tolok ukur penilaian
kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. b. Untuk panduan dan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) setiap
tahunnya agar lebih terarah, fokus dan sesuai dengan perencanaan
sebelumnya. c. Bahan evaluasi agar perencanaan dapat berjalan sistematis, komprehensif dan
tetap fokus pada pemecahan masalah yang mendasar di bidang Pencegahan,
Penyelamatan dan pengendalian bahaya kebakaran dengan menekan resiko
bayaha kebakaran sekecil mugkin baik korban materil atau jiwa di Kabupaten
Bandung.
1.4. HUBUNGAN ANTARA RENSTRA DINAS KEBAKARAN KABUPATEN BANDUNG DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Hubungan Dokumen Renstra Dinas Kebakaran tahun 2016-2021 dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bandung 2016-2021 adalah Renstra PD Kabupaten Bandung merupakan salah
satu dokumen teknis operasional dan merupakan jabaran teknis dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, srategi, kebijakan rencana program 5 (lima)
tahun kedepan.
Perencanaan tersebut tetap mengedepankan koordinasi dan kerja sama antara
sesama Perangkat Daerah dimana tugas dan fungsinya saling berkaitan satu
dengan yang lainnya.
Pedoman
Dijabarkan
Pedoman
RPJP RPJM RKP RAPBN
Nasional Nasional
Diacu
Diperhatikan
Diserasikan melalui
Musrenbang
Pedoman
RPJP RPJM Dijabarkan RKP Pedoman RAPBD
Daerah Daerah Daerah
Diacu
Pedoman
Pedoman
RENSTRA RENJA
PD PD
Bagan 1. Keterkaitan Dokumen Perencanaan
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan pemahaman terhadap substansi dasar dari Renstra ini serta
arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka mewujudkan visi dan misi, maka
disusun pola pikir sebagaimana disajikan pada bagan berikut ini :
Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya,
serta sistematika penulisan.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 11
Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Kebakaran, menguraikan tentang
struktur organisasi Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung, sumber daya
Dinas Kebakaran, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang.
Bab III Isu-isu Strategis, menguraikan tentang permasalahan berdasarkan
tupoksi, telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021,
telahaan rencana strategis Kementrian PU Dan Perumahan Rakyat, Issu
Tata Ruang dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, kajian lingkungan hidup
strategis serta isu-isu startegis wilayah lainnya.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan, menguraikan tentang
visi misi Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung, tujuan dan sasaran, serta
kebijakan Tahun 2016-2021.
Bab V Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif, menguraikan tentang rencana
pelaksanaan kegiatan, target kinerja dan kerangka pendanaan dan
indikator kinerja Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
BAB II. GAMBARAN UMUM PELAYANAN
2.1. SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
2.1.1 Susunan Organisasi
Organisasi Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung merupakan SOTK mandiri baru
dari yang sebelumnya, dengan perubahan signifikan dari status UPTD meningkat
berubah menjadi status DINAS.
Hal ini menandakan hal positif Pemerintah Kabupaten Bandung dalam menjawab
tantangan ke depan di mana Kabupaten Bandung dengan sungguh sungguh ingin
menyediakan pelayanan prima bagi perlindungan warga masyarakatnya dari
ancaman bahaya kebakaran, khususnya dibidang layanan keselamatan terhadap
bahaya kebakaran yang meliputi Pencegahan dan pengendalian kebakaran,
Pemadaman Kebakaran, Penyelamatan Kebakaran dan kondisi darurat Lainnya,
Pemberdayaan masyarakat dalam patisipasi upaya pencegahan dan
penanggulangan dini kebakaran, serta penanganan barang beracun berbahaya
(yang dikenal dengan tugas Panca Dharma Pemadam Kebakaran).
Salah satu pengembangan mutu layanan yang telah dilakukan melalui studi
mengenai Konsep Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) yang berdasarkan pada
RISPK Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran Kabupaten Bandung, dengan
tujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara
mendekatkan (mendistribusikan) pusat-pusat layanan Dinas Kebakaran Kabupaten
Bandung tersebar lebih merata menjangkau wilayah cakupan kerja ke dalam
satuan satuan wilayah imajiner (konseptual) yang lebih kecil yang disebut WMK,
dimana batas-batas wilayah WMK ini ditentukan berdasarkan kebutuhan pasokan
air untuk memadamkan kebakaran. Dengan kata lain, WMK adalah sebuah
wilayah imajiner yang membagi-bagi sebuah wilayah perkotaan/daerah dengan
karakteristik besarnya kebutuhan pasokan air pemadam yang sama.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 13
Selanjutnya, WMK-WMK tersebut akan dilayani oleh Pos - Pos pemadam
kebakaran yang mampu menghantarkan rantai pasokan air sesuai tingkat resiko
WMK-nya ke bangunan yang terbakar untuk memadamkan. Untuk dapat
menghantarkan air dalam jumlah yang tepat, dalam waktu yang singkat, dan
secara efisien (dengan biaya efektif) diperlukan pendistribusian Pos - Pos
pemadam kebakaran yang dapat mengcover seluruh wilayah dalam waktu respon
yang telah ditentukan (maksimum 15 menit). Dengan demikian satu WMK bisa
dilayani satu Pos Damkar atau lebih dari satu Pos Damkar.
Susunan Organisasi Dinas Kebakaran berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12.
Tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung,
sebagai berikut:
a) Kepala Dinas
b) Sekretariat membawahkan :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Program dan keuangan
c) Bidang sebanyak 2 Bidang yaitu :
1. Bidang Pencegahan Kebakaran, membawahkan ;
Seksi Pemberdayaan masyarakat dan pelatihan
Seksi Inspeksi proteksi kebakaran
Seksi Sarana dan prasarana
2. Bidang Operasional Pemadaman dan Penyelamatan, membawahkan :
Seksi Pengendali operasi dan komunikasi
Seksi pemadaman dan investigasi
Seksi evakuasi dan penyelamatan
d) Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar. 2.1. Struktur Organisasi
KEPALA DINAS
KEBAKARAN
BIDANG PENCEGAHAN
KEBAKARAN
BIDANG OPERASIONAL
PEMADAMAN
DAN PENYELAMATAN
SEKRETARIS
SUB BAG UMUM
DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAG
PROGRAM
DAN KEUANGAN
SEKSI INSPEKSI
PROTEKSI KEBAKARAN
SEKSI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
PELATIHAN
JABATAN
FUNGSIONAL TERTENTU :
1. FIRE INSPECTOR
2. FIRE RESCUE 3. FIRE INSTRUCTURE
4. FIRE
INVESTIGATOR
SEKSI SARANA
PRASARANA
SEKSI PENGENDALI
OPERASI DAN
KOMUNIKASI
SEKSI PEMADAMAN
DAN INVESTIGASI
SEKSI EVAKUASI DAN
PENYELAMATAN
KEPALA DINAS
KEBAKARAN
BIDANG PENCEGAHAN
KEBAKARAN
BIDANG OPERASIONAL
PEMADAMAN
DAN PENYELAMATAN
SEKRETARIS
SUB BAG UMUM
DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAG
PROGRAM
DAN KEUANGAN
SEKSI INSPEKSI
PROTEKSI KEBAKARAN
SEKSI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
PELATIHAN
JABATAN
FUNGSIONAL TERTENTU :
1. FIRE INSPECTOR
2. FIRE RESCUE
3. FIRE INSTRUCTURE 4. FIRE
INVESTIGATOR
SEKSI SARANA
PRASARANA
SEKSI PENGENDALI
OPERASI DAN
KOMUNIKASI
SEKSI PEMADAMAN
DAN INVESTIGASI
SEKSI EVAKUASI DAN
PENYELAMATAN
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 15
2.1.2 Tugas Dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 80. Tahun 2016 tentang Rincian
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung,
mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan
dan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pencegahan dan pengendalian
kebakaran, pemadaman kebakaran, penyelamatan, pemberdayaan masyarakat
dan penanganan bahan beracun berbahaya yang dikenal dengan Panca
Dharma Pemadam Kebakaran.
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Kebakaran mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur,
merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan
mempertanggungjawabkan kebijakan dan pelaksanaan urusan pemerintahan
di bidang pencegahan dan pengendalian kebakaran, pemadaman kebakaran,
penyelamatan, pemberdayaan masyarakat dan penanganan bahan beracun
berbahaya yang dikenal dengan Panca Dharma Pemadam Kebakaran.
Dalam melaksanakan tugas pokok , Kepala Dinas Kebakaran menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Dinas
Kebakaran;
b. pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Kebakaran;
c. penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian kebakaran, pemadaman kebakaran,
16
penyelamatan, pemberdayaan masyarakat dan penanganan bahan beracun
berbahaya;
d. perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, perawatan, penggunaan,
pemanfaatan, pengawasan, pengendalian monitoring dan evaluasi jaringan
utilitas pemadam kebakaran;
e. pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran, pemadaman
kebakaran, penyelamatan, pemberdayaan masyarakat dan penanganan
bahan beracun berbahaya;
f. pertolongan pertama dan penyelamatan pada kebakaran termasuk
pelaksanaan pelayanan darurat dan/atau evakuasi;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Uraian tugas Kepala Dinas Kebakaran adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana program Dinas berdasarkan kebijakan umum daerah
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai
dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;
c. membina bawahan di lingkungan Dinas dengan cara memberikan reward and
punishment untuk meningkatkan produktivitas kerja;
d. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara
membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran
ketentuan perundangan agar diperoleh hasil yang maksimal;
e. merumuskan kebijakan daerah bidang pencegahan, bidang pemadam
kebakaran, bidang penyelamatan dan bidang sarana teknis;
f. memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan
pencegahan kebakaran, operasional pemadam kebakaran dan
penyelamatan;;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 17
g. menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan penataan
organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
lingkup Dinas;
h. menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan produk hukum
lingkup pencegahan kebakaran, pemadaman dan penyelamatan kebakaran;
i. menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan lingkup
pencegahan kebakaran, pemadaman dan penyelamatan kebakaran;
j. mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat, Bidang, Unit
Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional;
k. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD, Instansi
Pemerintah/swasta dan masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Kebakaran;
l. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas Kebakaran.
m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan sesuai tugas
pokok dan fungsinya.
n. Kepala Dinas Kebakaran, membawahkan:
a. Sekretariat;
b. Bidang Pencegahan Kebakaran;
c. Bidang Operasional Pemadaman dan Penyelamatan;
d. Jabatan Fungsional.
2. Sekretariat
18
Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan
yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program dan keuangan serta
pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengkoordinasian tugas tugas
bidang;
Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b. pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Dinas;
c. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan
kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
f. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Sekretariat.
g. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Sekretariat;
h. pelaksanaan rencana strategis dokumen pelaksanaan anggaran Sekretariat;
i. pengoordinasian penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan
anggaran Dinas Kebakaran;
j. pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Kebakaran oleh unit
kerja Dinas Kebakaran;
k. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Dinas Kebakaran;
l. pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional dan tenaga teknis Dinas
kebakaran;
m. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Dinas kebakaran;
n. pengelolaan kearsipan Dinas kebakaran;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 19
o. pelaksanaan kegiatan upacara dan pengaturan acara Dinas kebakaran
p. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan peralatan kerja kantor Dinas
kebakaran;
q. pengkoordinasian penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan dan
akuntabilitas Dinas kebakaran;
r. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Sekretariat.
Uraian tugas Sekretaris adalah sebagai berikut:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan sebagai
pedoman kerja;
b. menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan strategi;
c. menyelenggarakan penyusunan perencanaan kinerja dan anggaran (RKA);
d. menyelenggarakan penatausahaan anggaran pendapatan dan belanja
Dinas;
e. menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas
f. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
g. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pegawai dalam jabatan
struktural di bawahnya serta dalam jabatan fungsional tertentu dan jabatan
fungsional umum;
h. membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan (SP)
lingkup bidang tugas Dinas Kebakaran;
i. menyelenggarakan pelayanan umum dan kepegawaian yang meliputi urusan
surat-menyurat, barang milik daerah/aset dan rumah tangga,
20
pengorganisasian dan ketatalaksanaan, keuangan, perencanaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan;
j. menyelenggarakan kebutuhan naskah dinas yang diperlukan dan menilai
konsep tata naskah dinas dari staf dan unit kerja lainnya di lingkungan dinas
berdasarkan pedoman dan ketentuan peraturan perundang–undangan yang
berlaku;
k. menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah
dinas yang berlaku;
l. mengatur pemberian layanan administratif kepada unit kerja di lingkungan
Dinas agar terwujud tertib administrasi;
m. menyelenggarakan pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan;
n. menyelenggarakan pelayanan perpustakaan sebagai media referensi,
peraturan perundang-undangan dan dokumen lainnya sesuai kepentingan
Dinas, serta menyelenggarakan pelayanan hubungan masyarakat dan
pelayanan informasi serta dokumentasi Dinas;
o. memberikan laporan kepada pimpinan mengenai langkah atau tindakan
yang diambil dalam lingkup tugasnya;
p. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan tugas dan pelayanan umum, kepegawaian dan rumah tangga,
serta keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
q. menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
masalah di bidang tugasnya;
r. menyelenggarakan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana kerja;
s. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau lembaga/
organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
t. mendistribusikan tugas kepada staf di lingkup Sekretariat sesuai bidang
tugasnya;
u. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas staf;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 21
v. mengkoordinasikan tugas staf di lingkup Sekretariat melalui rapat atau
langsung agar sesuai dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas;
w. memberi petunjuk kerja dan mengendalikan staf di lingkup Sekretariat agar
dapat melaksanakan tugas dengan baik;
x. mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Sekretariat untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana;
y. mengatur pelaksanaan kegiatan staf berdasarkan prioritas penyelesaian
tugas kesekretariatan agar selesai tepat pada waktunya;
z. melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan secara lisan, tertulis, berkala
atau sesuai kebutuhan kepada pimpinan;
aa. mengkoordinasikan laporan kegiatan masing-masing Bidang untuk
disampaikan kepada pimpinan;
bb. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
cc. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugasnya.
Sekretaris, membawahkan :
a. Subbagian Program dan Keuangan;
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Subbagian program dan keuangan
Kepala Subbagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan program Dinas dan tugas
pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Dinas;
22
Dalam melaksanakan tugas pokok , Kepala Subbagian Program dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
b. pengkoordinasian penyusunan rencana operasional kegiatan dan program
kerja Dinas;
c. penyiapan bahan dan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja
dan anggaran dinas dengan subbag keuangan;
d. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program
Dinas;
e. pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas;
f. pengkoordinasian penyusunan rancangan peraturan perundang – undangan
penunjang pelaksanaan tugas Dinas;
g. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan
administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas;
h. pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan dan belanja Dinas;
i. pelaksanaan teknis administrasi pengelolaan keuangan Dinas;
j. pelaksanaan penyusunan laporan pengelolaan keuangan Dinas;
k. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Keuangan.
m. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
Uraian tugas Kepala Subbagian Program dan Keuangan adalah sebagai berikut:
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 23
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis lingkup Subbagian
berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan program kerja Dinas;
b. menyusun dan melaksanakan rencana kerja strategi diantaranya tugas
pembantuan dan DAK;
c. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas
d. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan
e. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
f. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
g. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
h. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
i. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
j. mengkaji bahan-bahan petunjuk teknis/pedoman tentang pendataan
pengolahan sistem informasi, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
k. mengumpulkan bahan, data dan informasi pelaksanaan rencana kerja
masing-masing Bidang pada Dinas;
l. mengumpulkan, merekapitulasi, mengkompilasi dan mengkaji usulan
program dan kegiatan masing-masing Bidang untuk bahan penyusunan
prioritas program dan kegiatan bagi pimpinan;
m. melaksanakan pendataan dan pengolahan data, pengolahan sistem
informasi, perencanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan pedoman
yang telah ditentukan;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan (RKT),
Rencana Kerja Anggaran (RKA) / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
24
Perjanjian Kinerja (PK), Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja
serta menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja yang telah ditentukan;
o. menyiapkan dan mengkaji bahan penyusunan laporan rencana dan
program kerja diantaranya laporan triwulan, semesteran, tahunan serta
dokumen-dokumen pelaksanaan evaluasi;
p. meneliti kelengkapandan verifikasi SPP-LS pengadaan barang dan jasa,
SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, SPP-LS Gaji dan tunjangan PNS serta
penghasilan lainnya yang diajukan oleh Bendahara dan diketahui oleh
PPTK;
q. Menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM);
r. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan administrasi dan
pembukuan keuangan;
s. melakukan verifikasi terhadap pelaksanaan anggaran;
t. melaksanakan akuntansi keuangan;
u. melaksanakan penyusunan laporan keuangan;
v. melaksanakan administrasi penyetoran dan pelaporan pajak sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
w. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran;
x. menyusun konsep naskah dinas dalam rangka meningkatkan kinerja
pelaksanaan tugas;
y. memeriksa konsep surat yang diajukan oleh staf untuk memperoleh
konsep surat yang benar;
z. menyelia kegiatan staf di lingkungan Subbagian untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana kerja;
aa. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 25
bb. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
cc. mengevaluasi hasil kerja bawahan
dd. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
ee. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugasnya.
ff. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
gg. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
hh. menginformasikan dan mendokumentaskan laporan pelaksanaan tugas
ii. menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
Sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya;
jj. melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran
Sekretariat sesuai dengan Iingkup tugasnya;
kk. menghimpun bahan dan menyusun rencana strategis, rencana kerja dan
anggaran Dinas kebakaran;
ll. mengoordinasikan penyusunan bahan rencana kerja dan anggaran,
dokumen pelaksanaan anggaran Sekretariat;
mm. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas kebakaran
olah unit kerja Dinas kebakaran;
nn. memberikan bimbingan dan konsultasi teknis perencanaan dan laporan
akuntabilitas terhadap unit kerja Dinas kebakaran;
oo. melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan Dinas kebakaran;
26
pp. menghimpun dan menyusun bahan pertanggungjawaban keuangan Dinas
kebakaran;
qq. menerima, meneliti dan menguji kelengkapan serta memproses Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan oleh Bendahara;
rr. menerima, meneliti kelengkapan dan memproses pengajuan
penerbilan/pencetakan Sural Perinlah Membayar (SPM);
ss. menghimpun bahan dan menyusun laporan keuangan Dinas kebakaran;
tt. melakukan analisis dan evaluasi nilai dan manfaal aset Dinas kebakaran;
uu. mencatat, membukukan dan menyusun akuntansi aset Dinas kebakaran;
vv. memberikan bimbingan dan konsultasi teknis panyusunan laporan dan
bahan pertanggungjawaban keuangan terhadap unit kerja Dinas kebakaran
ww. mengoordinasikan Tugas Bendahara;
xx. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Sekretariat; dan
yy. menghimpun bahan dan menyusun laporan kinerja, kegiatan dan
akuntabilitas Dinas kebakaran;
zz. mengoordinasikan penyusunan laporan kinerja, kegiatan dan akuntabilitas
Sekretariat; dan
aaa. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian
Program dan Keuangan.
Kepala Subbagian P Program dan Keuangan, membawahkan:
a. JFU…….
b. JFU…….
4. Subbagian umum dan kepegawaian
Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 27
tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi
kepegawaian;
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatanpelayanan
administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;
b. pengkoordinasian penyusunan pelayanan administrasi kelembagaan dan
ketatalaksanaan pelaksanaan tugas dinas;
c. pelaksanaan operasional kegiatanpelayanan administrasi umum dan
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
Uraian Tugas Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut
:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis lingkup Subbagian
berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan program kerja Dinas;
b. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas
c. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan
d. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
e. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
f. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
28
g. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
h. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. melaksanakan tata naskah dinas, surat-menyurat, kehumasan dan
keprotokolan, kearsipan, perpustakaan, dan penyediaan peralatan kerja;
j. melaksanakan pelayanan dan pengelolaan kelembagaan;
k. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan (SP) Dinas;
l. melaksanakan pengelolaan administrasi barang milik daerah/aset Dinas;
m. menyiapkan rencana kebutuhan sarana dan prasarana penunjang tugas
Dinas.
n. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
pemeliharaan, perawatan, inventarisasi serta pelaporan dan usulan
penghapusan barang milik daerah/aset daerah yang digunakan oleh Dinas;
o. melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan, ketertiban dan
keamanan ruang kerja serta lingkungan Dinas;
p. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan
data dan informasi Dinas;
q. menyusun rencana kebutuhan/formasi pegawai untuk kepentingan Dinas;
r. melaksanakan penyiapan administrasi dan teknis pengusulan pegawai yang
akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan;
s. menyiapkan bahan kenaikan pangkat, Daftar Urut Kepangkatan (DUK),
sumpah/janji pegawai, kenaikan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan
pegawai;
t. menyiapkan bahan rotasi dan mutasi serta pemberhentian pegawai dalam
lingkup Dinas;
u. memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 29
v. memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti ujian
Dinas dan izin/tugas belajar;
w. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai;
x. menyiapkan bahan dan melaksanakan analisis jabatan, analisis beban kerja,
evaluasi jabatan, standar kompetensi pegawai tenaga teknis dan fungsional;
y. melaksanakan pelayanan sistem informasi dan manajemen kepegawaian
lingkup dinas;
z. menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan perpustakaan sebagai
media referensi, peraturan perundang-undangan dan dokumen lainnya
sesuai kepentingan Dinas;
aa. menyelia kegiatan staf di lingkungan Subbagian untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana kerja;
bb. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
cc. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
dd. mengevaluasi hasil kerja bawahan
ee. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
ff. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugasnya.
gg. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
hh. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
30
ii. menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
Sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya;
jj. melaksanakan rencana strategis dari dokumen pelaksanaan anggaran
Sekretariat sesuai dengan Iingkup tugasnya;
kk. melaksanakan kegiatan penatausahaan kepagawaian, pengelolaan
ketatausahaan dan kerumahtanggaan Dinas kebakaran;
ll. melaksanakan kegiatan pengelolaan kearsipan Dinas kebakaran;
oo. melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan
ketertiban kantor Dinas kebakaran;
pp. melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan peralatan kerja kantor
Dinas kebakaran;
qq. melaksanakan pengelolaan ruang rapat/ruang pertemuan Dinas kebakaran;
rr. melaksanakan upacara dan pengaturan acara Dinas kebakaran;
ss. menghimpun, menganalisa dan mengajukan kebutuha'l peralatan kerja kantor
Dinas kebakaran;
tt. menerima, menatausahakan, menyimpan dan mendistribusikan peralatan
kantor Dinas kebakaran;
uu. melaksanakan kegiatan pengurusan kesejahteraan dan pengembangan
pegawai;
vv. melaksanakan kegiatan pembinaan, pengendalian dan evaluasi disiplin
pegawai Dinas Kebakaran;
ww. menyampaikan dokumen penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
dan penghapusan barang kepada Subbagian Keuangan untuk dibukukan;
xx. menghimpun, mengolah, menyajikan dan memelihara data, informasi dan
dokumen kepegawaian;
yy. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian
Umum dan kepegawaian.
Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, membawahkan :
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 31
a. JFU ~~~
b. JFU ~~
5. Bidang Pencegahan Kebakaran
Bidang Pencegahan Kebakaran mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas tugas di bidang pencegahan
kebakaran, inspeksi proteksi kebakaran, pemberdayaan masyarakat dan
pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran bagi aparatur Dinas
Kebakaran dan/atau masyarakat non aparatur, pemeliharaan sarana prasarana
pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
Dalam melaksanakan tugas pokok , Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Bidang
Pencegahan Kebakaran, inspeksi system proteksi kebakaran, pemberdayaan
masyarakat dan pelatihan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana
pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
b. penyelenggaraan rencana kerja Bidang Pencegahan Kebakaran, inspeksi
system proteksi kebakaran, pemberdayaan masyarakat dan pelatihan,
penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
lingkup tugasnya;
d. penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis Bidang Pencegahan
Kebakaran, inspeksi system proteksi kebakaran, pemberdayaan masyarakat
32
dan pelatihan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana pencegahan
dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
e. pelayanan teknis pencegahan kebakaran terhadap SKPD, instansi
Pemerintah/swasta dan masyarakat;
f. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang
Pencegahan Kebakaran.
g. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
pencegahan kebakaran, meliputi pemberdayaan masyarakat dan pelatihan,
inspeksi proteksi kebakaran dan sarana dan prasarana.
Uraian tugas Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran adalah sebagai berikut:
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang pencegahan
kebakaran;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang pencegahan
kebakaranberdasarkansasaran, kebijakanteknis, strategi danprogram
kerjaDinas serta kondisi dinamis masyarakat;
c. menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang
pencegahan kebakaran;
d. menyelenggarakan inspeksi system proteksi kebakaran pada bangunan
untuk proses pembuatan IMB, SLF dan perijinan lainnya dalam aspek
keselamatan kebakaran;
e. menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian terhadap keselamatan
kebakaran bangunan gedung, pergudangan, penggunaan dan pengangkutan
bahan berbahaya;
f. memberikan bimbingan, konsultasi, monitoring dan evaluasi pemenuhan
persyaratan keselamatan kebakaran bangunan gedung, angkutan dan
pergudangan bahan berbahaya;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 33
g. melaksanakan registrasi pengkaji teknis keselamatan kebakaran, instalatur,
konsultan, kontraktor bangunan gedung dan/atau proteksi kebakaran;
h. menyusun materi/bahan sosialisasi upaya penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan;
i. menyelenggarakan upaya peningkatan ketahanan masyarakat Iingkungan
terhadap bahaya kebakaran;
j. menyelenggarakan sosialisasi upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran serta penyelamatan;
k. menyelenggarakan pelaksanaan, pembinaan dan pengembangan kerja sama
antar daerah dan instansi lain dalam pencegahan dan penanggulangan
kebakaran serta penyelamatan;
l. menyusun bahan standardisasi sarana dan prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
m. menyusun rencana kebutuhan penyediaan dan pemeliharaan, perawatan
sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta
penyelamatan;
n. menyelenggarakan pelaksanaan penyediaan dan pemeliharaan/perawatan
sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta
penyelamatan:
o. menyelenggarakan penyimpanan, pencatatan/pembukuan dan penyaluran
sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta
penyelamatan;
p. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pengendalian penggunaan sarana
prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
q. menyelenggarakan pemberian data dan informasi mengenai ketersediaan
dan kelaikan sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran
serta penyelamatan;
34
r. menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pencegahan
kebakaran;
s. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
t. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
u. mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
v. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
w. menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang pencegahan kebakaran untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
x. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan
rencana kerja yang telah ditetapkan;
y. menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah
dinas yang berlaku;
z. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
aa. melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang pencegahan kebakaran
secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan kebutuhan kepada
pimpinan;
bb. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
cc. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran, membawahkan :
a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan;
b. Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran;
c. Seksi Sarana dan Prasarana.
6. Seksi Pemberdayaan masyarakat dan pelatihan
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 35
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pemberdayaan masyarakat dan pelatihan berupa kegiatan pembinaan dan
pengembangan ketahanan lingkungan masyarakat terhadap bahaya kebakaran,
kegiatan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada aparatur
petugas dan Non aparatur, kegiatan pengelolaan informasi dan publikasi
pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan
Pelatihan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi
Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pemberdayaan
Masyarakat dan Pelatihan;
c. Pelaksanaan kegiatan lingkup pemberdayaan masyarakat dan pelatihan
yang meliputi penyuluhan pencegahan dan penanggulangan kebakaran,
peningkatan pemahaman bahaya dan pencegahan kebakaran di instansi
Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), dunia usaha, partisipasi masyarakat dalam sistem ketahanan
kebakaran pada skala lingkungan dan pembentukan satuan relawan
kebakaran;
d. pelaksanaan latihan dasar dan peningkatan kemampuan teknis aparatur dan
non aparatur dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
e. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi
Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan.
36
Uraian tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihanadalah
sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi
Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan basis
data Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihansebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Seksi Pemberdayaan
Masyarakat dan Pelatihan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi
dan program kerja Dinas;
d. menyusun bahan sosialisasi upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran serta penyelamatan;
e. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan teknis kepada warga
masyarakat, SKPD, Instansi Pemerintah/swasta lainnya dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
f. melaksanakan pembinaan dan pelatihan teknis qualifikasi aparatur petugas
pemadam kebakaran;
g. mengelola website dan media sosial Dinas Kebakaran;
h. melaksanakan publikasi pemberdayaan masyarakat dan pelatihan;
i. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan melalui media luar ruang, media cetak
dan elektronik;
j. melaksanakan kegiatan pembinaan peningkatan ketahanan masyarakat
lingkungan terhadap bahaya kebakaran dalam kerangka Forum Komunikasi
Kebakaran (FKK) tingkat Kabupaten;
k. memfasilitasi pembentukan, pembinaan dan pengembangan serta
pendataan sistem Keselamatan Kebakaran Lingkungan (SKKL) dan
Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG);
l. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 37
m. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
n. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
o. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
p. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
q. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
r. kegiatan staf di lingkungan seksi untuk mengetahui kesesuaiannya dengan
rencana kerja;
s. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
t. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan
serta upaya tindak lanjut;
u. mengevaluasi hasil kerja bawahan;
v. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
w. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugasnya;
x. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas;
y. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan, membawahkan:
(1) JFU Instruktur Kebakaran (Fire Instructor)
(2) JFU Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)
38
7. Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran
Kepala Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pelayanan aspek keselamatan kebakaran pada bangunan/gedung berupa
inspeksi proteksi kebakaran, pengawasan dan pengendalian pemenuhan
persyaratan keselamatan kebakaran, penyidikan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan kebakaran.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Inspeksi
Proteksi Kebakaran,
b. penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup pendataan,
pemeriksaan dan pengawasan;
c. pelaksanaan lingkup pendataan, pemeriksaan dan pengawasan yang
meliputi: pendataan jumlah sarana proteksi kebakaran, pengawasan dan
penelitian terhadap kualitas sarana sistem proteksi kebakaran, penyidikan
dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan kebakaran;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi
Inspeksi Proteksi Kebakaran.
Uraian tugas Kepala Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Inspeksi
Proteksi Kebakaran berupa pengawasan dan pengendalian pemenuhan
persyaratan keselamatan kebakaran, penyidikan dan penindakan
pelanggaran peraturan perundang-undangan kebakaran;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 39
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan basis
data Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran sebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Seksi Inspeksi Proteksi
Kebakaran berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja Dinas;
d. melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan uji coba terhadap persyaratan
keselamatan pencegahan kebakaran pada bangunan gedung baru,
penyimpanan dan penggunaan serta pengangkutan bahan bahan berbahaya
sebelum digunakan;
e. melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap kondisi kesiapan keselamatan
kebakaran pada bangunan gedung dan penyimpanan, penggunaan serta
pengangkutan bahan berbahaya dalam masa pembinaan;
f. memberikan pelayanan teknis upaya pencegahan kebakaran kepada SKPD,
instansi pemerintah/swasta dan masyarakat;
g. melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap perancangan
keselamatan kebakaran bangunan gedung serta pengangkutan dan
pergudangan bahan berbahaya;
h. melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan sewaktu-waktu
terhadap kondisi kesiapan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung
dan penyimpanan, penggunaan serta pengangkutan bahan berbahaya;
i. melaksanakan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi perizinan
dan non perizinan pada inspeksi;
j. melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap penerapan persyaratan
keselamatan kebakaran pada bangunan gedung dalam masa konstruksi;
40
k. melaksanakan kegiatan registrasi terhadap pengkaji teknis keselamatan
kebakaran, instalatur, konsultan, kontraktor bangunan gedung dan/atau
proteksi kebakaran;
l. menyusun bahan rekomendasi kepada penyelenggara Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) dalam rangka penetapan dan pemberian sanksi atas
pelanggaran/penyalahgunaan perizinan dan non perizinan pada inspeksi;
m. melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan verifikasi terhadap hasil
pemeriksaan berkala pengkaji teknis keselamatan kebakaran bangunan
gedung;
n. mengoordinasikan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan dengan SKPD dan/atau
instansi terkait;
o. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas;
p. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan;
q. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
r. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
s. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
t. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
u. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
v. mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
w. menyelia kegiatan staf di lingkungan seksi untuk mengetahui kesesuaiannya
dengan rencana kerja;
x. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 41
y. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan
serta upaya tindak lanjut;
z. mengevaluasi hasil kerja bawahan;
aa. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
bb. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugasnya;
cc. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas;
dd. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan.
KepalaSeksi Inspeksi Proteksi Kebakaran, membawahkan:
(1) JFU Inspektur Proteksi Kebakaran (Fire Inspector)
(2) JFU Pendata system proteksi kebakaran
8. Seksi Sarana dan Prasarana
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan
pengembangan penyediaan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian
sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta
penyelamatan;
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
menyelenggarakan fungsi :
42
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Sarana dan
Prasarana;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Sarana dan Prasarana;
c. pelaksanaan lingkup penyediaan, pemeliharaan, pengawasan dan
pengendalian sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan
kebakaran serta penyelamatan;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi
Sarana dan Prasarana.
Uraian tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Sarana dan
Prasarana;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan basis
data Seksi Sarana dan Prasarana sebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Seksi Sarana dan
Prasarana berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja
Dinas;
d. menyusun bahan pedoman dan standar teknis penyediaan, pemeliharaan,
pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
e. merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
f. melaksanakan kegiatan pemeliharaan/perawatan/pengelolaan sarana dan
prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 43
g. menyusun Detail Engineering Desain (DED), rencana pembangunan dan
rencana rehabilitasi total prasarana Pencegahan dan penanggulangan
kebakaran serta penyelamatan;
h. mengkoordinasikan pengelolaan sarana dan prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta penyelamatan dengan instansi terkait;
i. melaksanakan pengawasan dan pengendalian penggunaan prasarana dan
sarana penanggulangar. kebakaran dan penyelamatan;
j. melaksanakan kegiatan pemeriksaan tingkat kecukupan, kelaikan dan
ketepatan penggunaan prasarana dan sarana penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan;
k. menghimpun, mencatat dan mengusulkan mutasi dan penghapusan
prasarana dan sarana penanggulangan kebakaran dan penyelamatan kepada
Kepala Dinas melalui Sekretariat;
l. mengatur dan mengendalikan penggunaan kendaraan operasional
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan;
m. melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan distribusi sarana
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan;
n. melaksanakan kegiatan pencatatan, pengelolaan dan pemeliharaan
persediaan sarana penanggulangan kebakaran dan penyelamatan dalam
gudang;
o. manginformasikan ketersediaan dan keiaikan serta menyiapkan sarana pada
saat operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan
p. melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan sarana dan prasarana
pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan milik
pemerintah daerah;
q. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas;
44
r. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan;
s. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
t. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
u. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
v. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
w. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
x. mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
y. menyelia kegiatan staf di lingkungan seksi untuk mengetahui kesesuaiannya
dengan rencana kerja;
z. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
aa. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
bb. mengevaluasi hasil kerja bawahan;
cc. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
dd. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugasnya;
ee. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas;
ff. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan.
KepalaSeksi Sarana dan Prasarana, membawahkan:
(1) JFU Pengelola dan pengendali sarana dan prasarana
(2) JFU Pendata dan pemelihara sarana dan prasarana
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 45
9. Bidang Operasional Pemadaman dan Penyelamatan
Kepala Bidang Operasional Pemadaman dan Penyelamatan mempunyai tugas
pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di
bidang operasional pemadaman dan penyelamatan;
Dalam melaksanakan tugas pokok,Kepala Bidang Operasional Pemadaman dan
Penyelamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang
operasional pemadaman dan penyelamatan, meliputi pengendali operasi dan
komunikasi, pemadaman dan investigasi serta evakuasi dan penyelamatan;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang operasional pemadaman dan
penyelamatan, meliputi pengendali operasi dan komunikasi, pemadaman
dan investigasi serta evakuasi dan penyelamatan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
operasional pemadaman dan penyelamatan, meliputi pengendali operasi dan
komunikasi, pemadaman dan investigasi dan evakuasi dan penyelamatan.
Uraian tugas Kepala Bidang Operasional Pemadaman dan Penyelamatan adalah
sebagai berikut:
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang operasional
pemadaman dan penyelamatan;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang operasional
pemadaman dan penyelamatan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis,
strategi danprogram kerjaDinas serta kondisi dinamis masyarakat;
46
c. menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang
operasional pemadaman dan penyelamatan;
d. menyelenggarakan upaya pengendalian operasi dan komunikasi,
pemadaman dan investigasi serta evakuasi dan penyelamatan;
e. menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang operasional
pemadaman dan penyelamatan;
f. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
g. mengkoordinasikan bantuan operasi pemadaman kebakaran dan/atau
operasi penyelamatan di luar wilayah Kabupaten Bandung;
h. mengelola sistem informasi manajemen kebakaran dan penyelamatan;
i. mengelola dan mengembangkan pusat kendali komando (Command
Center/Controll Room) operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan;
j. menyusun penyajian data dan informasi dalam rangka kegiatan operasi
pemadaman kebakaran dan penyelamatan;
k. melaksanakan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan; dan
l. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
m. mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
n. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
o. menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang operasional pemadaman dan
penyelamatanuntuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
p. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan
rencana kerja yang telah ditetapkan;
q. menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah
dinas yang berlaku;
r. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 47
s. melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang operasional
pemadaman dan penyelamatansecara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
dengan kebutuhan kepada pimpinan;
t. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
u. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
KepalaBidang Operasional Pemadaman Dan Penyelamatan, membawahkan :
a. Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi;
b. Seksi Pemadaman dan Investigasi;
c. Seksi Evakuasi dan Penyelamatan.
10. Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi
Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pelayanan dan pengembangan pengendalian operasi dan komunikasi guna
mendukung operasi pemadaman kebakaran dan evakuasi dan penyelamatan;
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pengendali Operasi dan
Komunikasi menyelenggarakan fungsi
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pengendali
Operasi dan Komunikasi;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengendali Operasi dan
Komunikasi;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
48
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerjaSeksi
Pengendali Operasi dan Komunikasi.
Uraian tugas Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi adalah sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi
Pengendali Operasi dan Komunikasi;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan basis
data Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi sebagai bahan penyusunan
rencana kegiatan;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Seksi Pengendali
Operasi dan Komunikasi berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan
program kerja Dinas;
d. menyusun bahan pedoman dan standar teknis pelaksanaan rencana operasi,
Komunikasi operasi dan pengendalian operasi pemadaman kebakaran dan
penyelamatan;
e. membuat dan merencanakan dokumen Rencana Operasi (Ren-Ops)
pemadaman kebakaran dan penyelamatan;
f. melaksanakan gladi lapangan Implementasi Rencana Operasi (Ren-Ops)
pemdaman kebakaran dan penyelamatan;
g. melaksanakan kegiatan pemantauan kesiapan peralatan dan keterampilan
personil untuk menjamin kesiapan operasi;
h. melaksanakan kegiatan latihan gabungan operasi pemadaman kebakaran
dan penyelamatan dengan Institusi terkait lainnya di dalam wilayah maupun
luar wilayah Kabupaten Bandung;
i. pusat kendali komando (Command Center/Controll Room) operasi
pemadaman kebakaran dan penyelamatan;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 49
j. mengatur dan mengendalikan jalur komunikasi operasi pemadaman
kebakaran dan penyelamatan;
k. melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen
pemadaman kebakaran dan penyelamatan;
l. menghimpun, mengolah dan menyajikan data dan informasi untuk
mendukung operasi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan;
m. melaksanakan kegiatan koordinasi, kerja sama dan kemitraan pelaksanaan
pemadaman kebakaran dan penyelamatan dengan SKPD, Instansi
Pemerintah/swasta dan masyarakat;
n. melaksanakan monitoring dan evaluasi kebijakan dan regulasi teknis
pengawasan operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan;
o. memberi bantuan konsultasi dan pendampingan kepada petugas operasional
yang mengalami sengketa hukum dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya;
p. memberikan informasi dan saran tindak, taktik dan strategi operasi pada
saat operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan;
q. mengkoordinasikan bantuan operasi pemadaman kebakaran dan
penyelamatan di dalam dan diluar wilayah Kabupaten Bandung;
r. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas;
s. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan;
t. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
u. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
v. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
w. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
x. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
50
y. mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
z. menyelia kegiatan staf di lingkungan seksi untuk mengetahui kesesuaiannya
dengan rencana kerja;
aa. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
bb. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
cc. mengevaluasi hasil kerja bawahan;
dd. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
ee. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugasnya;
ff. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas;
gg. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan.
Kepala Seksi Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi, membawahkan:
(1) JFU Operator Komunikasi
(2) JFU Incident Commander
11. Seksi Pemadaman dan Investigasi
Kepala Seksi Pemadaman dan Investigasi mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pelayanan dan pengembangan operasional pemadaman dan investigasi;
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pemadaman dan Investigasi
menyelenggarakan fungsi :
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 51
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pemadaman
dan Investigasi;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pemadaman dan
Investigasi;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerjaSeksi
Pemadaman dan Investigasi.
Uraian tugas Kepala Seksi Pemadaman dan Investigasi adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi
Pemadaman dan Investigasi;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Seksi Pemadaman dan Investigasi sebagai bahan penyusunan
rencana kegiatan;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Seksi Pemadaman dan
Investigasi berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja Dinas;
d. menyusun bahan pedoman dan standar teknis pelaksanaan pemadaman
kebakaran dan investigasi;
e. memimpin operasi pemadaman kebakaran di lokasi kebakaran sesuai SOP
yang ada;
f. memantau dan mengawasi pelaksanan operasi pemadaman kebakaran di
lokasi kebakaran;
g. mengatur dan mengendalikan pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran
dan investigasi;
52
h. menghimpun, mengolah dan menyajikan data dan informasi untuk
mendukung proses investigasi penyebab kebakaran dan kerugian
kebakaran;
i. melaksanakan koordinasi dan kerja sama di lokasi kebakaran dalam
pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran dengan SKPD, Instansi
Pemerintah/swasta dan masyarakat;
j. melaksanakan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran;
k. melaksanakan bantuan operasi pemadaman kebakaran di luar wilayah
Kabupaten Bandung;
l. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas;
m. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan;
n. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
o. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
p. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
q. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
r. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
s. mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
t. menyelia kegiatan staf di lingkungan seksi untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana kerja;
u. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
v. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
w. mengevaluasi hasil kerja bawahan;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 53
x. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan
bidang tugasnya;
y. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugasnya;
z. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas;
aa. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan.
KepalaSeksi Pemadaman dan Investigasi, membawahkan:
(1) JFU Fire Fighter (pemadam kebakaran)
(2) JFU Fire Investigator (petugas investigasi kebakaran)
(3) JFU Operator Kedaraan Khusus (mobil pompa damkar)
(4) JFU Operator Kedaraan Khusus (mobil pompa damkar)
12. Seksi Evakuasi dan Penyelamatan
Kepala Seksi Evakuasi dan Penyelamatan mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pelayanan dan pengembangan operasional evakuasi dan penyelamatan;
Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Evakuasi dan Penyelamatan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Evakuasi
dan Penyelamatan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Evakuasi dan
Penyelamatan;
54
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi
Evakuasi dan Penyelamatan.
Uraian tugas Kepala Seksi Evakuasi dan Penyelamatan adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Evakuasi
dan Penyelamatan;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Seksi Evakuasi dan Penyelamatan sebagai bahan penyusunan
rencana kegiatan;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Seksi Evakuasi dan
Penyelamatan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja Dinas;
d. menyusun bahan pedomar dan standar teknis Evakuasi dan Penyelamatan
pada kondisi darurat kebakaran dan/atau kondisi darurat lainnya selain
kebakaran;
e. memimpin operasi evakuasi dan penyelamatan di lokasi darurat sesuai SOP
yang ada;
f. memantau dan mengawasi pelaksanaan operasi evakuasi dan
penyelamatan;
g. melaksanakan operasi evakuasi dan penyelamatan dan/atau pengerahan
bantuan sumber daya dalam penyelamatan pada kondisi darurat kebakaran
dan/atau kondisi darurat lainnya selain kebakaran;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi teknis operasi penyelamatan pada
kondisi darurat kebakaran dan/atau kondisi darurat lainnya selain
kebakaran;
i. melaksanakan bantuan operasi evakuasi dan penyelamatan di luar wilayah
Kabupaten Bandung;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 55
j. melaksanakan koordinasi dan kerja sama di lokasi darurat dalam
pelaksanaan operasi evakuasi dan penyelamatan dengan SKPD, Instansi
Pemerintah/swasta dan masyarakat;
k. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas;
l. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan;
m. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang
tugas masing-masing;
n. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
o. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
p. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
q. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
r. mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
s. menyelia kegiatan staf di lingkungan seksi untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
t. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan rencana kerja Dinas;
u. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta upaya tindak lanjut;
v. mengevaluasi hasil kerja bawahan;
w. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya;
x. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan bidang tugasnya;
y. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas;
z. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai kebutuhan kepada pimpinan.
Kepala Seksi Evakuasi dan Penyelamatan, membawahkan:
(1) JFU Fire Rescue (penyelamat)
56
(2) JFU Operator Kendaraan khusus (mobil rescue)
I. Jabatan Fungsional
Pengaturan pembentukan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional ditetapkan oleh
Bupati sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku. Kelompok
Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan
Dinas secara profesional berdasarkan disiplin ilmu dan keahliannya serta
disesuaikan dengan kebutuhan.Kelompok Jabatan Fungsional dalam
melaksanakan tugas pokoknya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri atas sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok Jabatan Fungsional, dapat
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior dan ditunjuk diantara
tenaga fungsional yang ada di lingkungan dinas. Jumlah Jabatan Fungsional
sebagaimana ditentukan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja.
2.1.3 Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi, saat ini
sumberdaya yang tersedia adalah Mobil Pemadam kebakaran yang dimiliki
berjumlah 9 unit mobil pemadam kebakaran, 1 unit mobil komando.
Jumlah ideal armada pemadam kebakaran sesuai dengan standar Asia yaitu
setiap satu mobil pemadam kebakaran mampu melayani 10.000 penduduk. Jika
standard ini yang digunakan, maka diperlukan sekitar 345 unit mobil.
Atau dapat digunakan pendekatan jumlah mobil berdasarkan hasil kajian RISP
Kabupaten Bandung (Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran) yang telah ada
yang salah satu isinya bahwa di wilayah Kabupaten Bandung dibentuk 11 WMK,
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 57
dimana dalam 1 WMK rata rata dibentuk 2 – 4 Pos Damkar, sehingga kebutuhan
Pos Damkar adalah sekitar 31 Pos Damkar dengan jumlah Mobil Damkar per Pos
Damkar adalah 2 mobil, maka total kebutuhan armada mobil pemadam
kebakaran adalah sejumlah 62 mobil. Adapun kondisi existing personil petugas
Damkar yang disiagakan sebanyak 118 anggota. Daftar inventaris Dinas
Kebakaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kebakaran Per Januari 2017
sebanyak 76 orang PNS dan 42 Orang Non PNS, dengan
klasifikasi PNS berdasarkan golongan, jabatan serta pendidikan
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Jenis Jabatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
.
Kepala Dinas (Eselonering II b)
Sekretaris (Eselonering III a)
Kepala Bidang (Eselonering III b)
Kepala Sub Bagian (Eselonering IV a)
Kepala Seksi (Eselonering IV a)
Kelompok Jabatan Fungsional Umum Tertentu
Pelaksana (Staf) / JFU
J u m l a h
1
1
2
2
6
-
64
76
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
Berdasarkan Jenis Golongan pangkat :
58
Golongan IV/c Golongan IV/b
Golongan IV a
Golongan III/d Golongan III/c
Golongan III/b Golongan III/a
Golongan II/d
Golongan II/c Golongan II/b
Golongan II/a Golongan I/d
Golongan I/c Golongan I/b
Golongan I/a
J u m l a h
1 1
3
3 4
4 0
1
26 14
12 1
5 -
1
76
orang orang
orang
orang orang
orang orang
orang
orang orang
orang orang
orang orang
orang
orang
Berdasarkan Jenis Pendidikan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda
Diploma III
Diploma II
Diploma I
SLTA Kejuruan
SLTA UMUM
SLTP
SD
J u m l a h
6
7
-
1
-
-
5
48
5
4
76
Orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
Jumlah tenaga kerja Kontrak / PHL untuk pasukan 42 orang
PD Dinas kebakaran Kabupaten Bandung memiliki gedung kantor di Kantor
Pemadam Kebakaran Kab Bandung, Soreang. Selain itu juga memiliki existing 3 pos
damkar yaitu :
1. Pos damkar soreang,
2. Pos damkar ciparay,
3. Pos damkar cicalengka.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 59
Ditambah ada 3 Pos Satlakar (satuan relawan kebakaran) yaitu
1. Pos Satlakar di Desa Cisondari Kec. Pasir Jambu,
2. Pos Satlakar di Kelurahan Baleendah Kec.Baleendah,
3. Pos Satlakar di Desa Pangguh Kec. Ibun
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, sampai tahun 2017 PD Dinas
Kebakaran Kabupaten Bandung memiliki peralatan dan perlengkapan Kantor sebagai
berikut :
Tabel. 2.1. Daftar Inventaris PD
1 Meja Tulis - Buah
2 Meja kerja staf 4 buah
3 Meja ½ biro 8 buah
4 meja rapat - buah
5 meja biro eselon III dan II - buah
6 Kursi Biasa 6 Buah
7 Kursi Putar - Buah
8 Kursi Lipat - Buah
9 Kursi Kayu - Buah
10 Kursi Tamu 1 Set
11 Kursi Kuliah 30 Buah
12 Kursi kerja staf 5 buah
13 Brand Kas - Buah
14 Lemari Kaca 4 Buah
15 Lemari Kayu 30 Buah
16 Lemari Besi 4 Buah
17 Lemari Peta - Buah
18 Lemari arsip 2 buah
19 Meja Gambar - Buah
20 Meja komputer - buah
21 Komputer CPU 2 Buah
22 Monitor 2 Buah
23 Printer 1 Buah
26 Filling Kabinet 1 Buah
60
27 filling arsip - buah
28 Elektronic White Board - Buah
29 Papan pengumuman -buah
30 Wirelles 1 Buah
31 Kamera Digital - Buah
32 Mesin Fascimile - Buah
33 Multi Media Proyektor 1 Buah
34 Mesin Tik 2 Buah
35 Lap Top - Buah
36 Note book - buah
37 Desktop - Buah
38 LAN 1 Buah
Untuk menunjang operasional kegiatan, Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung memiliki
alat dan kendaraan sebagai berikut :
Tabel. 2.2. Daftar Inventaris Kendaraan
1. Mobil Pompa Pemadam Kebakaran 9 Buah
2. Mobil Komando 1 Buah
3. Mobil Operasioanal 2 Buah
4. Mobil Pick UP - Buah
5. Mobil Rescue - Buah
6. Mobil Jeep - Buah
7. Sepeda Motor - Buah
8. Kendaraan dinas 1 buah
2.2. KINERJA PELAYANAN PD
Kinerja pelayanan PD berdasarkan bidang urusan pemerintahan dan kewenangan dilihat pada pada lampiran capaian kinerja PD sebagai berikut :
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 61
62
Tabel. 2.3. Kinerja Pelayanan PD
No IndikatorKinerja
Realisasi
tahun
2011
Realisasi
tahun
2012
Realisasi
tahun
2013
Realisasi
tahun
2014
Uraian
Kinerja
2015
Target RPJMD /
Renstra
tahun 2016
Target Nasional tahun
2016
Target
(%)
Realisasi
(%)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Cakupan pelayanan bencana
kebakaran
38,99%
47,88% 49,52% 49,52% 65% 49,52%
76,18%
2 Peningkatan Capaian Tingkat
Waktu Tanggap (respon time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
32,09%
35,94% 37,33% 56,52% 50% 55,81%
111,62%
3 Persentase aparatur
pemadam kebakaran yang memenuhi standar
kualifikasi
26,15%
36,51% 38,67% 41,98% 75% 51,72%
68,96%
4 Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 –
5000 liter pada WMK
33,33%
33,33% 38,10% 38,10% 65% 42,86%
65,94%
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 63
2.3. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEBANGAN PELAYANAN SKPD
Persoalan Kebakaran di Kabupaten Bandung sebagai berikut :
- Kecenderungan peningkatan frekwensi kebakaran baik kwantitas maupun
kwalitasnya.
- Kejadian kebakaran sering berakibat fatal dan bisa langsung memiskinkan
masyarakat disamping menimbulkan ancaman terhadap efisiensi biaya
investasi.
- Bencana alam dan ulah manusia sering bermuara kepada kebakaran
- Infrastruktur yang ada masih belum mendukung efektifitas pencegahan dan
penanggulangan kebakaran .
- Masih terdapat kesenjangan antara sarana dan peralatan Unit Pemadam
Kebakaran dengan masalah yang dihadapi disamping struktur kelembagaan
yang masih perlu pemantapan.
- Meningkatnya kesenjangan dalam system penanggulangan oleh Unit
Pemadam Kebakaran (RESPON TIME yang tinggi, tumpulnya efektifitas
pemadaman dsb).
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pencegahan kebakaran dan
proteksi kebakaran .
Problem yang dihadapi dengan masalah kebakaran :
- Pertambahan penduduk dan mobilitas penduduk Kota mempengaruhi
system pencegahan dan penanggulangan kebakaran .
- Infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung misalnya : Hydran kota,
sumur – sumur , jaringan jalan , Jumlah Pos Pemadam Kebakaran
- Berkembangnya kawasan hunian, Industri dan perdagangan yang
memerlukan antisipasi pola penanganan yang berbeda.
64
- RUTR / RDTR belum memasukan master plan sumber air untuk pemadam
kebakaran (hydrant kota)
- Kinerja Instansi Pemadam Kebakaran masih banyak menghadapi kendala :
a. Kondisi SDM yang relatif kurang professional.
b. Jumlah SDM yang masih kurang
c. Jumlah Pos Pemadam Kebakaran yang sangat kurang di banding luas
wilayah yang harus dilindungi / dilayani
- Status Instansi Pemadam Kebakaran yang masih rendah/sempit
kewenangannya (beraneka ragam bentuk status kelembagaannya)
sehingga Anggaran biaya yang masih terbatas
- Peran Instansi Pemadam Kebakaran terhadap penerbitan IMB, IPB dan SLF
suatu bangunan tidak tegas dan belum jelas.
Meningkatnya kompleksitas kepadatan pemukiman penduduk, penyelenggaraan
bangunan gedung serta perkembangan industri dewasa ini sering membawa
konsekwensi meningkatnya resiko terjadinya bahaya kebakaran apabila aspek
keselamatan tidak diperhatikan. Seiring dengan itu pihak-pihak yang berkepentingan
telah menyusun sejumlah peraturan dan standar-standar teknis keselamatan baik
untuk bangunan gedung maupun industri. Meskipun demikian, berdasarkan hasil
penelitian, banyak bangunan gedung (baik milik swasta maupun pemerintah)
ataupun fasilitas industri tidak memiliki kelengkapan sistem proteksi kebakaran yang
memenuhi ketentuan atau standar.
Akibatnya sering terjadi kebakaran yang berakibat fatal, bangunan rusak,
tidak dapat difungsikan, industri mengalami stagnasi usaha dsb. Seperti kita pahami
bersama bahwa kebakaran senantiasa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,
baik menyangkut kerusakan harta benda, kerugian materi, gangguan terhadap
kelestarian lingkungan, terhentinya proses produksi barang serta jasa, serta bahaya
terhadap keselamatan jiwa manusia :
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 65
- Kebakaran yang terjadi di permukiman padat penduduk bisa menimbulkan
akibat-akibat sosial, ekonomi dan psikologi yang luas.
- Kebakaran pasar sering berakibat fatal akibat sulitnya upaya pemadaman
dikarenakan tidak tersedianya alat proteksi kebakaran yang standard di
tiap pasar.
- Kebakaran di kawasan kumuh padat bisa langsung memiskinkan
penduduknya.
- Kebakaran hutan menimbulkan awan asap yang menimbulkan gangguan
pernapasan, dan menyulitkan pendaratan pesawat.
- Kebakaran di industri dapat mengakibatkan stagnasi usaha dan kerugian
investasi.
Dalam rangka meningkatkan peran Dinas Kebakaran untuk menjalankan
fungsi-fungsi seperti telah diuraikan, perlu disusun strategi yang sesuia dengan visi
misi RPJMD Kabupaten Bandung 2016-2021, serta berpedoman kepada Permendagri
54 Tahun 2010, dengan memperhatikan faktor-faktor pendorong yang merupakan
potensi/kekuatan dan kesempatan serta faktor-faktor penghambat yang merupakan
kelemahan dan ancaman dalam pencapaian visi dan misi Dinas.
Perkembangan Kabupaten Bandung yang cukup pesat sebagai kota budaya
dan pusat perdagangan merubah paradigma dalam pelayanan pencegahan
kebakaran dan pengendaliannya. Oleh karena itu Sistem layanan yang pada
mulanya bertumpu pada pemadaman, berubah dengan masuknya unsur
pencegahan dan pembinaan masyarakat. Dengan meningkatnya pemakaian dan
transportasi bahan yang mengandung racun dan bahaya lainnya termasuk bahan
mudah meledak (eksplosif), bahan radio-aktif dan sejenisnya, yang bisa
membahayakan publik maka perhatian perlu pula dicurahkan kepada
penanggulangan benda / bahan berbahaya (dikenal sebagai hazmat atau hazardous
materials).
66
Selanjutnya dengan meningkatnya kejadian kebakaran di berbagai belahan
dunia termasuk di Indonesia, semakin meningkat tuntutan akan aspek
penyelamatan terhadap kondisi darurat lainnya, yang sebelumnya masih dianggap
sebagai layanan minor biasa, seperti menolong korban jatuh dari ketinggian,
kecelakaan akibat keruntuhan jembatan, korban tercemplung sumur, adanya pohon
tumbang yang mengancam keselamatan jiwa dan benda, adanya sarang
lebah/tawon liar yang mengganggu warga masyarakat, adanya kejadian
banjir/genangan air dsb.
Meningkatnya berbagai tuntutan berkaitan dengan masalah kebakaran dan
penyelamatan darurat lainnya dewasa ini maka hal ini kemungkinan berdampak
pada perubahan visi dan misi, serta tugas pokok dan fungsi (tupoksi) OPD dan nama
lembaga tersebut di masa mendatang.
Hal ini dikarenakan bahwa tugas Aparatur Pemadam Kebakaran saat ini
bukan hanya Pemadaman semata, akan tetapi tugas pokok damkar termaktub
dalam PANCA DHARMA DAMKAR yang meliputi :
1. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas Pencegahan dan pengendalian
kebakaran, dengan kegiatan mitigasi, pemetaan risiko kebakaran,
penyusunan rencana induksistem proteksi kebakaran, pengembangan wilayah
manajemen kebakaran, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, inspeksi,
kesiapsiagaan;
2. Pemadaman kebakaran
Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas Pemadaman kebakaran,
dengan kegiatan penerimaan informasi kejadian kebakaran, pelaksanaan
operasi pemadaman danatau mengkomandokan operasi pemadaman,
pemberian perintah dan atau komando operasi, penyiapan peralatan unit
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 67
kebakaran dan penyelamatan, pengamanan lingkungan tempat kejadian
kebakaran, pengendalian dan pengawasan operasi pemadaman;
3. Penyelamatan
Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas Penyelamatan, dengan
melakukan pembentukan tim penyelamat, penyusunan strategi
penyelamatan, penyiapan peralatan unit penyelamatan, termasuk paramedik,
pelaksanaan operasi penyelamatan, penyelamatan korban jiwa dan cidera,
penyelamatan harta benda dan pemindahan korban, penyelamatan properti,
harta benda, penyelamatan petugas pemadam kebakaran dan penyelamat
dan identifikasi korban;
4. Pemberdayaan masyarakat
Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas Pemberdayaan masyarakat,
dengan kegiatan membentuk suatu sistem kesiagaan atau ketahanan
masyarakat dalam menghadapi bahaya kebakaran dan bencana lainnya,
sedemikian sehingga masyarakat dapat secara efektif mampu melakukan
upaya pemadaman dini dan upaya penyelamatan, meskipun tanpa kehadiran
petugas pemadam kebakaran (Damkar) di lokasi, serta mampu bersama
dengan IPK (Institusi Pemadam Kebakaran) mencegah dan menanggulangai
bahaya kebakaran.
5. Penanganan bahan berbahaya dan beracun
Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas Penanganan bahan berbahaya
dan beracun, dengan kegiatan dan segala upaya yang harus dilakukan untuk
mencegah serta menanggulangi kebakaran yang ditimbulkan oleh reaksi
bahan B3 baik pada kegiatan ekslporasi, pengolahan/pemrosesan,
penyimpanan, pengiriman dan penggunaannya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
68
Secara skematis tuntutan tantangan masa depan instansi pemadam kebakaran
dapat dijelaskan pada skema di bawah ini.
Gambar 2.2 Tuntutan Tupoksi Dinas Kebakaran
2.3.1 Faktor Pendorong
1) Struktur organisasi Dinas Kebakaran sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dinas
Daerah dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung, Peraturan
Bupati Bandung No. 60 tahun 2016 tentang kedudukan dan Sususnan
Organisasi Dinas Daerah kab. Bandung dan Peraturan Bupati Bandung
Pemadaman kebakaran
Dinas Kebakaran
Pencegahan kebakaran
Pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran
Saat ini
Kedepan : PANCA DHARMA PEMADAM KEBAKARAN
IMPLIKASI
1. Reorientasi keberadaan IPK
2. Peningkatan peran dan kinerja
3. Pembinaan SDM 4. Pembinaan prasarana dan
sarana 5. Peraturan pendukung
Pemadaman kebakaran
Penyelamatan kebakaran ataupun kondisi darurat lainnya
Pemberdayaan masyarakat
Penanganan bahan beracun berbahaya
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 69
Nomor 80 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kabupaten Bandung
2) Sumber Daya Manusia yang menjadi modal dasar menciptakan profesionalisme
3) Tersedianya sarana dan prasarana kerja yaitu gedung kantor, sarana
transportasi, peralatan kantor
4) Hasil studi dan dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan sebelumnya
5) Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata
pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam
pelaksanaan pembangunan
6) Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan
pembangunan daerah
7) Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia
8) Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat
menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan
9) Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang
dapat dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan
profesionalisme
2.3.2 Faktor Penghambat
1) Belum adanya revisi Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Pelayanan
Umum yang ditangani oleh Dinas Kebakaran
2) Belum optimalnya peran dan penempatan Sumber Daya Manusia sesuai
dengan bidangnya
3) Kurang dan belum optimalnya penggunaan sarana dan prasarana yang sudah
dimiliki
70
4) Belum adanya Masterplan (Rencana induk) untuk bidang-bidang yang
ditangani Dinas kebakaran.
5) Belum lengkapnya basis data untuk masing-masing bidang yang ditangani
oleh Dinas kebakaran
6) Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses
demokrasi di daerah
7) Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan sosial,
ekonomi, dan budaya
Dengan melihat faktor-faktor di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa faktor
kunci keberhasilan. Adapun faktor kunci yang dianggap sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas pokok Dinas Pertasih Kabupaten Bandung,
adalah terdiri dari:
1) Terselesaikannya revisi Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Pelayanan
Umum
2) Optimalisasi Sumber Daya Manusia yang ada di lingkungan Dinas Pertasih
dengan menempatkannya berdasarkan latar belakang pendidikan dan
pengalamannya serta pengajuan penambahan personil baru yang dibutuhkan
3) Peningkatan profesionalisme kerja melalui pendidikan dan pelatihan baik
teknis maupun fungsional
4) Optimalisasi dan penambahan sarana dan prasarana kantor serta
melaksanakan pemeliharaan yang baik
5) Tersedianya basis data yang baik untuk setiap bidang pekerjaan termasuk
rencana induk pembangunannya
6) Meningkatkan upaya sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta
selalu mengikuti perkembangan teknologi terkini
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 71
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS
Dalam kajian terdapat beberapa faktor yang menjadi permasalahan pelayanan Dinas
Kebakaran Kabupaten Bandung dalam pencapaian indikator kinerja, antara lain :
1) Kurangnya dukungan anggaran pada APBD tahun 2016 dalam hal kegiatan-
kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
2) Masih tingginya waktu respon time penanggulangan kebakaran yaitu waktu
standar nasional yang ditetapkan untuk menuju ke lokasi kebakaran dari
pos damkar terdekat dikarenakan Tidak adanya penambahan Pos Damkar
pada tahun 2016, sehingga pencapaian indikator cakupan pelayanan
penanggulangan kebakaran Kabupaten Bandung tidak mengalami
peningkatan, selalu sama dari tahun ke tahun.
3) Belum adanya kajian dan impelementasi simulasi respon time dan Ren-
Ops (Rencana Operasi) di beberapa wilayah kecamatan sebagai acuan
dalam operasi penanggulangan kebakaran
4) Belum terbangunnya sistem komunikasi informasi kebakaran (SKIK) yang
terintegrasi sampai di tingkat kelurahan/desa, sehingga terkadang
masyarakat tidak bisa melaporkan kejadian kebakaran dengan data yang
cepat dan tepat
5) Keterbatasan Jumlah mobil pemadam kebakaran, jika dibandingkan dengan
rasio jumlah penduduk dan atau luas wilayah Kabupaten Bandung yang
harus dilayani.
Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten
Bandung selama ini, sebagai berikut :
1) Pengusulan beberapa kegiatan pada anggaran perubahan tahun 2014, seperti
kegiatan Sosialisasi NSPM pencegahan kebakaran dan pengadaan Sarana
prasarana pencegahan damkar.
72
2) Usulan penambahan kegiatan pada Tahun Anggaran 2015 yaitu kegiatan
yang mendukung pencapaian indikator cakupan penanggulangan
kebakaran antara lain Diklat aparatur pemadam kebakaran,
penyuluhan/pemberdayaan masyarakat.
3) Usulan penambahan pembangunan Pos Damkar guna meningkatkan
cakupan pelayanan penanggulangan kebakaran diwilayah Kabupaten
Bandung dan memperpendek respon time.
4) Rencana usulan program Penyusunan Ren-Ops dan simulasi respon time di
beberapa wilayah pada anggaran APBD 2015, termasuk latihan gabungan
sebagai bagian dari Koordinasi dan komunikasi dengan Pemadam Kebakaran
lainnya yang berbatasan seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten
Bandung Barat dalam upaya penanggulangan kebakaran pada daerah
perbatasan dan atau bantuan lintas wilayah.
5) Perlunya usulan kajian SKIK system Komunikasi Informasi Kebakaran berbasis
masyarakat.
6) Pengusulan anggaran setiap tahun untuk pengadaan mobil pemadam
kebakaran guna mencapai target indicator SPM penanggulangan kebakaran.
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Terdapat beberapa faktor internal yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung. Sumber daya Dinas Kebakaran yang
meliputi antara lain :
1. Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber daya tersebut harus dapat dimanfaatkan
secara optimal agar pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi, misi
dan tujuannnya. Dengan SDM yang berpendidikan tinggi, diharapkan dapat
melaksanakan tugas-tugas secara lebih baik. Disamping potensi tersebut, Diskar
Kabupaten Bandung juga dihadapkan pada beberapa potensi permasalahan,
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 73
yaitu jumlah SDM yang terbatas, dimana SDM tersebut belum sepenuhnya
menyadari untuk menjalankan tupoksi dengan baik.
2. Selain permasalahan sumber daya manusia, pengelolaan anggaran juga masih
belum berjalan optimal dimana penganggaran belum sepenuhnya berbasis kinerja,
belum optimalnya sistem pengelolaan database, belum optimalnya monitoring dan
evaluasi program perencanaan pembangunan serta kurangnya koordinasi internal
dan antar bidang.
3. Sarana dan prasarana, sebagai penunjang kinerja dan arus kelembagaan yang baik
harus mampu ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana serta
ketersediaan sumber daya pendukung seperti peralatan kantor dan gedung,
transportasi, komunikasi, serta arus informasi tekhnologi.
4. Selanjutnya permasalahan kelembagaan sebagai salah satu unsur manajemen yang
menjadi penentu keberhasilan organisasi harus memenuhi semua unsur baik
struktural maupun fungsional agar tercipta sistem kerja yang baik dan mampu
mencapai tujuan yang diharapkan ketatalaksanaan menjadi faktor penentu
keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika perubahan
pembangunan yang semakin menuntut perubahan yang lebih maju dan lebih baik.
Tabel. 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi Dinas Kebakaran
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi
Saat ini
Standar
Yang Digunakan
Internal
Eksternal
Permasalahan Pelayanan Diskar
Kompetensi dan Kinerja Lembaga
Koordinasi dengan stakeholders dalam penyusunan program pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Kebutuhan kualitas dan kuantitas SDM yang memadai
Formasi dan mutasi SDM sering tidak mempertimbangkan jumlah, rasio, kompetensi
Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
Kebutuhan sarana dan prasarana pendukung yang yang memadai
Jenis, jumlah, dan kualitas sarana dan prasarana pendukung tersedia
Terbatasnya kualitas sarana dan prasarna pendukung yang tersedia
74
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi
Saat ini
Standar
Yang Digunakan
Internal
Eksternal
Permasalahan Pelayanan Diskar
Peran dan Posisi Dinas Kebakaran sebagai lembaga pelayanan publik di bidang pencegahan dan pengendalian kebakaran
Stakeholder dan PD masih ego sektoral, inkonsistensi dalam mendukung pembangunan daerah
Belum optimalnya peran lembaga sebagai lembaga pelayanan masyarakat bidang pengendalian dan pencegahan kebakaran
Keterpaduan Regulasi, Proses dan Substansi kebakaran
Tersedianya regulasi mengenai pencegahan dan pengendalian kebakaran
Peraturan perundang-undangan mengenai pencegahan dan penegndalian kebakaran
Konsisten dalam pelaksanaan regulasi tentang tata cara perencanaan dan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian kebakaran
Pelaksanaan pembangunan rentan terhadap intervensi, baik secara politik, sosial, dan ekonomi, sehingga mengakibatkan terjadinya deviasi antara perencanaan dengan pelaksanaan pembangunan
Masih kurangnya, koordinasi, dialog dan komunikasi multi stakeholder dalam rangka menghindari konflik kepentingan
Adanya dinamika perubahan regulasi tentang kebakaran
Kurang responsif terhadap perubahan regulasi pemerintah pusat
Kualitas pencegahan dan pengendalian kebakaran
Terbatasnya sarana pendukung yang memadai
Kabupaten Bandung memiliki Potensi risiko kebakaran yang sangat tinggi
Belum sinergisnya Pencegahan dan pengendalian kebakaran dengan risiko daerah
Koordinasi dengan stakeholders masih kurang
Adanya keinginan bersama antar PD dan pihak terkait dalam sinergitas pelaksanaan pembangunan
Terbatasnya sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 75
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG
Berdasarkan penelaahan terhadap dokumen rencana pembangunan menengah
di Kabupaten Bandung, RPJMD Tahun 2016-2021, sebagai pedoman arah kebijakan
lima tahun mendatang adalah:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya
Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan
Berwawasan Lingkungan”
Tabel. 3.2. Visi Misi Kabupaten Bandung 2016-2021
Visi Pokok- Pokok
Visi
Penjelasan Pokok- Pokok Visi
“Memantapkan
Kabupaten
Bandung yang
Maju, Mandiri
dan Berdaya
Saing, melalui
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik dan
Pemantapan
Pembangunan
Perdesaan,
Berlandaskan
Religius, Kultural
dan Berwawasan
Lingkungan”
Maju Kondisi Kabupaten Bandung yang unggul yang didukung
oleh sumber daya manusia yang memiliki intelektualitas
tinggi, memiliki moral yang baik, kreatif, dan inovatif
sehingga membentuk masyarakat yang produktif serta dikung
oleh kondisi lingkungan yang lestari yang dapat mendukung
terselenggaranya berbagai aktivitas yang sejalan untuk
mencapai kemajuan daerah.
Mandiri Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu
memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih maju serta mampu
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan
daerah lain yang telah maju, dengan mengandalkan potensi
dan kemampuan yang dimiliki.
Berdayasaing Kondisi Kabupaten Bandung yang didukung oleh
perekonomian yang kompetitif melalui pengembangan
ekonomi kreatif dan pembangunan infrastruktur penunjang
dengan ditunjang oleh kondisi masyarakat yang memiliki
kemampuan untuk menempatkan diri unggul dalam kontek
sektoral, mampu membuka diri terhadap tindak inovatif untuk
memperoleh keuntungan dari persaingan, baik pada tingkat
regional, nasional dan internasional.
Tata Kelola Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Bandung
76
Visi Pokok- Pokok
Visi
Penjelasan Pokok- Pokok Visi
Pemerintahan
yang Baik
yang dilakukan secara bersama- sama antara Pemerintah,
Masyarakat dan Swasta, dan bertanggungjawab, dengan
menjaga sinergitas interaksi yang bersifat konstruktif diantara
tiga dominan utama, yaitu pemerintah, swasta dan
masayrakat, dengan mempertimbangkan efisiensi, efektivitas,
partisipatif yang berlandaskan hukum, menjunjung tinggi
keadilan, demokrasi, transparan, responsif serta berorientasi
pada konsensus, kesetaraan dan akuntabel.
Pemantapan
Pembangunan
Perdesaan
Kondisi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bandung
dengan memberikan perhatian ynag besar dan sungguh-
sungguh terhadap pengembangan perdesaan, peningkatkan
kualitas SDM kelembagaan perdesaan, peningkatan
ketersediaan infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem
transportasi perdesaan yang memadai, peningkatan produk
pertanian yang berdaya saing, pemenuhan kebutuhan pangan
masyarakat serta pemberdayaan masyarakat perdesaan.
Religius Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki nilai-
nilai, norma, semangat dan kaidah agama, yang harus
menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh atau pedoman bagi
seluruh aktivitas kehidupan, termasuk penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pemangunan, dengan tetap
menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama.
Kultural Kondisi masyarakat Kabupaten Bandun yang memiliki nilai-
nilai budaya sunda yang baik, melekat dan menjadi jati diri,
yang harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan laju
pembangunan, serta menjadi perekat bagi keselarasan dan
kestabilan sosial. Pengembangan budaya sunda tersebut
dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas kehidupan
masayrakat secara proporsional.
Berwawasan
Lingkungan
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki pengertian
dan kepedulian yang tinggi terhadap keseimbangan alam dan
kelestarian lingkungan yang didasari oleh kesadaran akan
fungsi strategis lingkungan terhadap keberlangsungan hidup
manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan, harus
menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan, agar
tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan
berkelanjutan.
Sumber: Hasil Analisis Bappeda, 2015
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 77
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
Misi Pertama: “Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”
Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan sejalan dengan
visi Kabupaten Bandung, khususnya dalam upaya membangun “Sumber Daya
Manusia yang Berkualitas”. Perbaikan dalam sektor pendidikan menjadi misi
pertama yang diusung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Penetapan sektor pendidikan sebagai
prioritas pertama didasari oleh pentingnya aspek ini dalam pembangunan
Kabupaten Bandung, masyarakat Kabupaten Bandung sebagai aktor utama
dalam penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Bandung perlu memiliki
kapasitas dan daya saing dalam mendukung keberhasilan pembangunan
Kabupaten Bandung.
Dalam rangka membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung
yang berkualitas maka diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitas
dan cakupan layanan pendidikan, yang mana antara lain dengan meningkatkan
jumlah fasilitas pendidikan, terutama fasilitas sekolah menengah atas yang
tersebar secara merata dan mencakup seluruh wilayah, meningkatkan kualitas
pada fasilitas- fasilitas pendidikan melalui peningkatan efisiensi sekolah,
meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta meningkatkan kompetensi siswa
melalui penguasaan budaya lokal, olah raga dan keterampilan lain.
Misi Kedua: “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan
kesehatan”
Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi
mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan juga sejalan
dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusiayang Berkualitas”.
Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi fokus yang ingin dicapai
78
melalui misi ini. Drajat kesehatan masyarakat menjadi satu tolak ukur bagi
kualitas SDM yang secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas
penduduk. SDM yang kreatif, inovatif dan kontributif terhadap pembangunan
Kabupaten Bandung tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan
Kabupaten Bandung tanpa didukung oleh drajat kesehatan penduduk yang
tinggi.
Untuk mendukung misi ini, beberapa upaya peningkatan kuantitas
fasilitas kesehatan serta upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perlu
dilakukan. Dijabarkan lebih rinci beberapa upaya untuk mendukung pencapaian
misi ini antara lain meningkatkan kuantitas dan kualitas puskesmasdan rumah
sakit, menurunkan angka kesakitan penduduk melalui berbagai upaya
pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola
hidup bersih serta meningkatkan jumlah tenaga medis secara optimal yang
melayani seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
Misi Ketiga: “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu
tata ruang wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan”
Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas terhadap pembangunan
di berbagai sektor. Infrastruktur dasar dalam hal ini meliputi infrastruktur
transportasi, infrastruktur air bersih, infrastruktur air limbah, infrastruktur
telekomunikasi dan infrastruktur energi. Dalam implementasinya, pembangunan
infrastruktur terkait erat dengan tata ruang. Pengembangan infrastruktur dapat
menstimulus perkembangan guna lahan suatu wilayah, sehingga perencanaan
infrastruktur dan perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara seiring untuk
menciptakan adanya keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam
rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan keterpaduan
tata ruang wilayah antara lain melalui mengoptimalkan ketersediaan dan
kualitas infrastruktur dasar serta mewujudkan perencanaan tata ruang secara
simultan, mulai dari perencanaan tata ruang, hingga ke pemanfaatan ruang dan
pengendalian permanfaatan ruang.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 79
Aspek kebencanaan merupakan salah satu komponen yang perlu
diakomodir dalam perencanaan pembangunan. Hal tersbut didasari oleh kondisi
Kabupaten Bandung yang memiliki beberapa potensi bencan. Meninjau historis
kebelakang, beberapa bencana cenderung tidak dapat dihindarkan dan
menggangu stabilitas pembangunan. Mitigasi berupa pencegahan terjadinya
bencana tidak akan menghilangkan seluruh resiko bencana. Berdasarkan hal
tersebut, maka upaya terkait penanganan aspek kebencanaan selain
mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk diarahkan pada upaya adaptasi
berupa rekayasa infrastruktur dan fasilitas publik agar memiliki kelentingan
terhadap bencana.
Misi Keempat: : “Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat”
Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sejalan
dengan upaya membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang
berkualitas. Dengan meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat, diharapkan
secara tidak langsung menciptakan stabilitas kemanan wilayah. Beberapa upaya
yang akan diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
antara lain dengan peningkatan upaya pemenuhan layanan bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta peningkatan partisipasi masayrakat
dalam upaya pengentasan masalah kesejahteraan sosial.
Misi Kelima: “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki
keunggulan kompetitif”
Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa
sektor, seperti misalnya perdagangan dan jasa, pertanian, idustri, pariwisata,
koperasi dan UKM serta investasi dan modal. Misi menciptakan pembangunan
ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk
menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”.
80
Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan diarahkan untuk
mendorong potensi perdagangan dan jasa dalam rangka meningkatkan PAD.
Pada kondisi eksisting, perdagangan dan jasa merupakan sektor yang memiliki
potensi besar untuk dikembangkan di Kabupaten Bandung. Meskipun demikian
pada kondisi eksisting pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal.
Sektor perdagangan dan jasa erat kaitannya dengan transaksi yang
terjadi di suatu wilayah, untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya
seperti misalnya meningkatkan jaminan ketersediaan kontinuitas pasokan
komoditas, menciptakan kepastian mengenai mutu dan harga barang, serta
memberikan jaminan mengenai stabilitas harga barang perlu dilakukan. Sejalan
dengan upaya- upaya tersebut, regulasi terkait perdagangan berperan penting
untuk memberikan arahan serta batasan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan
hal tersebut maka untuk mengoptimalkan sektor perdagangan, perlu pula
ditunjang dengan keberadaan regulasi terkait usaha perdagangan dan jasa yang
memadai.
Untuk sektor industri, pengembangan diarahkan pada optimalisasi
pengembangan potensi pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata
eksisting. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan
sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan competitive advantage sektor
ekonomi Kabupaten Bandung antara lain melalui kerjasama antara pemerintah
dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding dan promosi
pemasaran objek wisata.
Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada mendorong
perkembangan industri konvensional menuju industri berteknologi tinggi dan
ramah lingkungan. Beberapa upaya terkait antara lain melalui insentif dan
insentif bagi industri yang telah melakukan pemanfaatan teknologi tinggi dalam
hal produksi dan pengelolaan limbah. Selain dari pada itu, untuk memberikan
imbas pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu
dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 81
Adapun untuk sektor pertanian dan perikanan, pengembangan lebih
diarahkan pada pengoptimalan potensi pertanian dan peternakan serta
penguasaan petani dna peternak terhadap teknologi pertanian dan peternakan.
Misi Keenam: “Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup”
Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor ekonomi
yang berdaya saing, untuk menciptakan pembangunan Kabupaten Bandung
yang berkelanjutan perlu pula ditopang oleh pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung diarahkan pada
upaya menetralisir dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan- kegiatan
yang memacu perumbuhan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk
memelihara dan mengelola lingkungan hidup antara lain melalui
penanggulangan pencemaran lingkungan, baik oleh limbah padat, cair maupun
udara.
Misi Ketujuh: “Meningkatkan Kemandirian Desa”
Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik Kabupaten Bandung
eksisting yang lebih didominasi oleh kawasan perdesaan. Pembangunan
perdesaan tidak semata- mata dilakukan melalui pembangunan infrastruktur
perdesaan, lebih dari itu pembangunan perdesaan perlu mengedepankan
pemberdayaan masyarakat perdesaan sebagai pelaku utama pembangunan
desa. Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu menciptakan
kemandirian desa yang jika diakumulasikan dalam skala kabupaten akan
bersinergi mendukung pembangunan Kabupaten Bandung.
Misi meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan masyarakat
ini sejalan dengan upaya pencapaian pokok visi menciptakan “sumber daya
manusia yang berkualitas” serta “ekonomi yang berdaya saing”.
Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemandirian desa
antara lain dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan,
82
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, serta
meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di perdesaan.
Misi Kedelapan: “Meningkatkan reformasi birokrasi”
Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia
yang Berkualitas”, “Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta “Lingkungan
yang Lestari”, maka perlu ditunjang oleh kapasitas aparatur. Dalam hal ini
unsur pemerintahan akan berperan sebagai agen yang menjaga keseimbangan
pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi katalisator bagi
pembangunan Kabupaten Bandung.
Birokrasi dan aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi
kunci bagi efektivitas dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut
maka reformasi birokrasi diharapkan mampu menciptakan optimalisasi bagi
penyediaan pelayanan publik. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi antara lain melalui
meningkatkan kualitas kinerja aparatur, mempersiangkat waktu pelayanan
administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan berbasis teknologi.
Misi Kesembilan: “Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah”
Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari komponen keamanan
dan ketertiban wilayah. Stabilitas keamanan wilayah secara signifikan akan
berpengaruh terhadap kelangsungan pembangunan wilayah. Berdasarkan hal
tersebut, sebagai upaya mencapai visi pembangunan Kabupaten Bandung, maka
penetapan misi meningkatkan keamanan dan ketetiban wilayah mutlak
diperlukan. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
keamanan dan ketertiban wilayah antara lain dengan meminimalisasi terjadinya
ancaman terhadap kemanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan
penegakan peraturan daerah, serta Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan
pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 83
Tabel. 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kebakaran Terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Permasalahan Pelayanan
pada PD Kabupaten Bandung
Faktor Penghambat
Faktor Pendorong
Misi 3 : Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan
Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
Masih sedikitnya pegawai yang mengikuti diklat struktural, diklat fungsional dan diklat teknis lainnya
Semakin luasnya kesempatan untuk mendapatkan jenjang pendidikan
Belum optimalnya peran PD pelayanan publik bidang pengendalian dan pencegahan kebakaran dalam menjalankan pembangunan daerah
Stakeholder dan PD masih ego sektoral, inkonsistensi dalam perencanaan dan penganggaran
Peran dan Posisi PD sebagai lembaga pelayanan publik dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran
Masih kurangnya, koordinasi, dialog dan komunikasi multi stakeholder dalam rangka menghindari konflik kepentingan
Pelaksanaan pembangunan kurang respon stakeholder karena kurangnya budaya tanggap bencana kebakaran
Terus menerus menanamkan budaya sadar bencana, keseiapsiagaan, dan koordinasi kebakaran, dalam mendukung pembangunan daerah untuk jangka panjang, jangka menengah maupun untuk tahunan
Terbatasnya anggaran dalam mendukung program-program pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Makin bertambahnya penduduk, bertambahnya masyarakat miskin, sehingga meningkatnya risiko kebakaran
Komitmen daerah, serta pemerintah pusat dalam menambah anggaran pencegahan dan penanggulangan kebakaran
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD
84
Memperhatikan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021, maka isu-isu
strategis yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Kebakaran Kabupaten
Bandung dapat dijelaskan secara ringkas melalui tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Isu-Isu Strategis Kabupaten Bandung
No ISU STRATEGIS PERMASALAHAN STRATEGIS
1. Pelayanan Publik Kualitas pelayanan publik baik dalam pelayanan perijinan perlu ditingkatkan
Integritas dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah perlu ditingkatkan
Daya dukung infrastruktur pelayanan publik perlu ditingkatkan
2. Pendidikan Akses sebagian penduduk terhadap fasilitas pendidikan dan keterampilan yang masih rendah
Ketersediaan tenaga kerja terdidik, terampil dan siap pakai
3. Kependudukan Laju pertumbuhan penduduk dari migrasi penduduk yang cukup tinggi
4. Sarana dan Prasarana Perhubungan / Transportasi
Terdapat titik kemacetan dan kerusakan jalan yang menurunkan tingkat aksesibilitas jaringan jalan
Masih terbatasnya ruas jalan khususnya akses barat-timur Kabupaten Bandung
Masih terbatasnya akses ke sentra ekonomi unggulan Perlu ditingkatkannya kinerja moda angkutan dan
terminal
5. Pelayanan Sampah Meningkatnya cakupan layanan persampahan Meningkatnya peran serta masyarakat dalam
pengelolaan sampah
6. Pelayanan Air Bersih Meningkatnya cakupan layanan air bersih Meningkatnya kemandirian dalam penyediaan sarana
air bersih
7. Penanganan Banjir Keberadaan titik banjir dan kinerja jaringan drainase Berkurangnya daerah resapan air dan alih fungsi RTH
menjadi kawasan terbangun
Atas dasar isu strategis Kabupaten Bandung tersebut di atas, maka kinerja Dinas
Kebakaran Kabupaten Bandung diarahkan untuk:
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 85
1. Meningkatkan pelayanan publik untuk mencapai waktu tanggap yang lebih
baik atau menuju ke angka 15 menit sesuai standard nasional untuk
penanganan kebakaran;
2. Meningkatkan capacity building masyarakat dalam memandirikan dan
memperkuat basis masyarakat untuk menangani lebih dini apabila terjadi
kebakaran;
3. Mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang biasanya sejalan dengan
pertumbuhan rumh tinggal terhadap rawan kebakaran;
4. Mengsinkronisasikan pertumbuhan jalan dengan sarana prasana kedinasan
dalam rangka menciptakan kondisi aman kebakaran;
5. Melakukan koordinasi bahaya kebakaran dengan dinas terkait, baik dalam hal
sampah sebagai pemicu kebakaran dan lainnnya, serta kebutuhan hidran
berkaitan dengan penyediaan air minum kota.
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan
Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat, terdapat beberapa faktor pendukung
dan penghambat terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Dispertasih
sebagai berikut :
Visi dan Misi Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2020 VISI Visi yang ingin diwujudkan Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011-2014
adalah sebagai berikut :
TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG
86
INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI , DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
Misi kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan rumusan
upaya – upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 -2019 dalam
rangka mencapai visi serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan
nasional, berdasarkan mandat yang diemban oleh kementrian PU dan Perumahan
Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam peraturan pemerintah Nomor 165
tahun 2014 tentang penataan tugas dan fungsi kabinet kerja, amanat RPJMN tahap
ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah sebagai
berikut :
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk
sumber daya maritim untuk mendukung kedaulatan pangan,
ketahanan air,dan ketahanan energi, guna menggerakan sektor –
sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung
konektifitas guna meningkatkan produktivitas , efesiensi , dan
pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa
di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektifitas daratan
dan maritim
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam
rangka mewujudkan kulitas hidup manusia indonesia sejalan dengan
prinsip „infrastruktur untuk semua‟
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung
keseimbangan pembangunan antar daerah , terutama di kawasan
tertinggal , kawasan perbatasan, dan kawasan pedesaan, dalam
kerangka NKRI
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 87
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung
fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu ,
pengorganisasian yang efesien , pelaksanaan yang tepat, dan
pengawasan yang ketat.
Tabel. 3.3. Permasalahan Pelayanan Dinas Kebakaran Berdasarkan Sasaran Renstra
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Beserta Faktor Pendorong
Dan Penghambat Pelayanan PD
Sasaran Jangka Menengah
Kementerian PUPR
Permasalahan
Pelayanan pada PD Kabupaten Bandung
Faktor Penghambat
Faktor Pendorong
Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kulitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’
Belum terintegrasinya rencana pembangunan pencegahan dan penanggulangan kebakran
Belum optimalnya kapasitas dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Ada motivasi dan dorongan kuat PD untuk mengoptimalkan peran lembaga
Terbatasnya SDM dan sumberdaya yang memadai
Rekrutmen dan penempatan formasi SDM yang kurang tepat
Adanya komitmen lembaga untuk memberikan peluang untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM
Masih kurangnya, peraturan perundang-undangan bidang kebakaran
Pelaksanaan belum optimal karena masih terbatasnya daya dukung lingkungan, staholder dan pemerintah rentan terhadap
Konsisten dalam pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kebakaran untuk jangka panjang, jangka menengah maupun untuk tahunan
Terbatasnya anggaran penanggulangan bencana
Makin bertambahnya penduduk, gedung, pemukiman yang tidak tertata dan tidak berkualitas sehingga tingginya risiko kebakaran
Komitmen daerah, serta pemerintah pusat dalam pembiayaan pencegahan kebakaran
88
3.4. TELAAHAN RENSTRA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA BARAT
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Rencana Strategis DINAS PEMUKIMAN DAN
PERUMAHAN JAWA BARAT, terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat
terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Dispertasih sebagai berikut :
DENGAN PELAYANAN PRIMA DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN MENJADI ANDALAN MENUJU TERWUJUDNYA
PERMUKIMAN & PERUMAHAN YANG PRODUKTIF, HARMONIS DAN BERKELANJUTAN”
MISI
1. Meningkatkan kinerja penataan ruang yang berkualitas dan implementatif
2. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana dan sarana permukiman
3. Meningkatkan fasilitasi ketersediaan dan kualitas perumahan yang terjangkau
4. Meningkatkan kualitas dan tertib penyelenggaraan jasa konstruksi
5. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan berbasis
pemberdayaan, kemitraan
Tabel. 3.4. Permasalahan Pelayanan PD Berdasarkan Sasaran Renstra Dinas
Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat Faktor Pendorong Dan
Penghambat Pelayanan PD
Sasaran Jangka Menengah Renstra
SOPD Provinsi Jawa Barat
Permasalahan Pelayanan
pada PD Kabupaten Bandung
Faktor Penghambat
Faktor Pendorong
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dan permukiman yang terjangkau
Keterbatasan sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran di permukiman dan perumahan
Belum optimalnya pembiayaan program pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Adanya akses dan sinkronisasi program permukiman dan perumahan dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dari pemerintah provinsi dan pusat
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 89
3.5. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG
Ada beberapa hal yang juga menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika perkembangan pembangunan
Kabupaten Bandung, pada aspek fisik berupa meningkatnya intensitas
penggunaan lahan, meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana kota, serta
menurunnya kualitas lingkungan ditinjau dari Rencana Tata Ruang Wilayah. PD
Kabupaten Bandung sebagai salah satu PD yang diberi wewenang dalam
penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah menghadapi beberapa kendala
sebagaimana diuraikan sebagai berikut berikut :
Tabel. 3.5. Permasalahan Pelayanan PD Berdasarkan Telaahan RTRW Beserta Faktor
Pendorong Dan Penghambat Pelayanan PD
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bandung
Permasalahan Pelayanan
pada PD Kabupaten Bandung
Faktor Penghambat
Faktor Pendorong
Belum lengkapnya detail tata ruang dan peraturan zonasi
Keterbatasan dalam sinkronisasi pembangunan permukiman, perumahan dan pengurangan risiko kebakaran
Belum lengkapanya peraturan tata ruang yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Adanya arahan undang-undang, serta penegakan regulasi yang baik (good practice governance) dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Tabel. 3.6. Telaahan RTRW Kabupaten Bandung Yang Berkaitan
Dengan Pelayanan PD
Indikasi Program Pemanfaatan
Pengaruh
Rencana Arah Lokasi
Pola Ruang
Pola Ruang
terhadap
No. Rencana Pola Ruang Ruang pada Periode Pengembangan Saat Ini Kebutuhan Perencanaan Berkenan Pelayanan SKPD
Pelayanan SKPD
1 Kawasan Lindung
90
Ruang Terbuka Hijau Capaian RTH program percepatan pengembangan Identifikasi kawasan
Meningkatkan sarana prasarana
(RTH) Kota telah mencapai RTH untuk Risiko kebakaran
………. % pencapaian sekurang-kurangnya 30
persen dari luas wilayah
2 Kawasan Budidaya
kawasan peruntukan program penyusunan dan penataan
Dibutuhkan arahan pembangunan sarana prasaran kebakaran
Pembangunan saarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran
perumahan Kawasaan ruang kawasan perkotaan (RDTRK,
peruntukan RTRK/RTBL) sesuai amanah UU perumahan Nomor 26 Tahun 2007
Indikasi pada progam penyusunan instrumen ZR disusun bersamaan
Terdapat zonoing risiko kebakaran
pengalihan pengendalian kawasan perumahan dengan RDTR berupa
fungsi lahan (zoning regulation)
zoning text dan
zoning
map
Terdapat …. program revitalisasi titik-titik Dibutuhkan
Ha kawasan kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Bandung pendanaan dalam
Pendataan dan penentuan tingkat risiko kebakaran
kumuh sesuai mengidentifikasi
identifikasi kawasan kumuh
Kawasan kumuh
Serta merevitalisais menjadi kewasan layak huni
Titik-titik program pengembangan dan Pengembangan
perumahan penataan perumahan di Kabupaten Bandung perumahan pada
yang tersebar kawasan-kawasan Pengembangan pos/ pelayanan/sapras kebakaran
dan kurang permukiman
terpola
kepadatan sedang dan
rendah
Masih terdapat program pengembangan Penyediaan air bersih,
PSU yang infrastruktur, jaringan utilitas, listrik dan
belum fasilitas umum dan fasilitas sosial pembangunan/rehab.
Penyediaan sumber air untuk hydran
tersentuh bagi di kawasan-kawasan perumahan jalan lingkungan pada
kawasan kawasan
perumahan pengembangan
perumahan maupun
permukiman
program peningkatan prasarana Aksesibilitas
transportasi untuk eksesibilitas transportasi setiap Adanya akses mobil
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 91
pemadam kebakaran
setiap wilayah di Kab Bandung wilayah dengan
mudah dan terjangkau
kawasan peruntukan Beberapa progam penyusunan instrumen
perdagangan dan jasa kawasan yang pengendalian kawasan
diperuntuukan perdagangan/jasa (zoning penyusunan RDTR
bukan regulation) dengan pembagian
kaawasan
RDTR berdasarkan
perdagangan bagian wilayah
pengembangan atau
berdasarkan
fungsi
kawasan serta
penyusunan zoning
regulation (zoning text
dan zoning map)
kawasan peruntukan Telah diatur progam penyusunan instrumen Penyusunan zoning
industri dalam pengendalian kawasan industri regulation (zoning text
Penyusunan zone risiko kebakaran
peruntukan (zoning regulation) dan zoning map)
kawasan
industri
kawasan peruntukan Penentuan program penyusunan RDTRK dan Dibutuhkan
pariwisata kawasan zoning regulation kawasan pendanaan dalam
zoning regulation
(zoning text dan
zoning map)
3.6. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
3.6.1. Basis penentuan jumlah dan lokasi pos pemadam
Daerah-daerah strategis bernilai ekonomis tinggi di Kabupaten Bandung khususnya
bangunan industri pengolahan terdapat di antaranya di kecamatan Majalaya,
Kecamatan Katapang, Kecamatan Margaasih, Kecamatan Dayeuhkolot dan
kecamatan Rancaekek.
92
Demikian pula adanya kawasan terbangun untuk daerah industri lainnya, hal ini
akan menyebabkan waktu kedatangan mobil pemadam dari Mako akan lebih lambat.
3.6.2. Basis penentuan jumlah dan kualifikasi mobil unit
Pada setiap pos pemadam, idealnya tersedia 2 (dua) mobil unit dengan dilayani oleh
6 (enam) orang personil per mobil unit. Kondisi existing Mobil Pemadam tercantum
dalam Tabel 3.4 di bawah ini adalah 17 unit. Saat ini sudah tersedia 9 (sembilan)
unit terdiri atas : Kapasitas 3000 - 5000 liter. Untuk kebutuhan 10 tahun kedepan,
Kebutuhan mobil unit sebagaimana tercantum dalam RISPK Rencana Induk Sistem
Proteksi Kebakaran Kabupaten Bandung diperlukan minimal 11 WMK, dan setiap
WMK terdiri dari 2 – 3 pos damkar, dengan setiap pos damkar adalah standar 2
mobil damkar.
Namun dengan pendekatan minimal bahwa 1 pos damkar dapat di tempatkan 1
mobil damkar, sehingga total kebutuhan mobil damkar adalah :
- Kebutuhan pos damkar = 31 pos damkar
- Kebutuhan mobil damkar =31 pos x 1 mobil = 31 mobil damkar
Selain mobil damkar pompa air, juga diperlukan kebutuhan armada lainnya,
diantaranya :
- Mobil tangga 2 unit
- Mobil Rescue 2 unit
- Mobil Komando 3 unit
3.6.3. Basis penentuan jumlah dan kualifikasi SDM
Salah satu indikator utama dalam penentuan jumlah personil adalah kebutuhan
jumlah mobil pemadam, karena ada dasar kebutuhan jumlah personil yang
menangani mobil pemadam tersebut. Dalam Permen Nomor: 20/M/2008 setiap unit
mobil pemadam dilayani oleh 6 (enam) orang personil.
Saat ini baru 3 (tiga) personil yang dialokasikan melayani 1 (satu) mobil unit, kecuali
di Mako dilayani oleh 4 (empat) orang.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 93
Dengan demikian apabila digunakan jumlah ini, dan dengan proyeksi ada 31 pos
pemadam, dengan kebutuhan mobil pemadam adalah 31 mobil damkar, maka
jumlah pesonil yang dibutuhkan seluruhnya adalah 372 orang. Dengan jumlah
personil yang ada pada saat ini berjumlah 84 orang, maka kebutuhan personil atau
kekurangannya adalah 288 orang.
Standar kualifikasi aparatur pemadam kebakaran, sesuai dengan Permendagri
Nomor 16 Tahun 2009 terdiri atas :
a. Pemadam 1, Pemadam 2, dan Pemadam 3
b. Inspektur Muda Kebakaran
c. Inspektur Madya Kebakaran
d. Inspektur Utama Kebakaran
e. Penyuluh Muda Kebakaran
f. Penyuluh Madya Kebakaran
g. Investigator Muda Kebakaran
h. Investigator Madya Kebakaran
i. Instruktur Muda Kebakaran
j. Instruktur Madya Kebakaran
k. Operator Mobil kebakaran
l. Montir Mobil Kebakaran
m. Caraka Mobil Kebakaran
n. Operator Komunikasi Kebakaran
Perlu inventarisasi mengenai kualifikasi jenis jabatan dan jumlah yang ada pada saat
ini di Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung dalam rangka pembinaan dan
pengembangan SDM kedepan.
3.6.4. Kebutuhan Pasokan Air untuk Pemadaman
Perencanaan dan penanggulangan kebakaran secara menyeluruh diawali dengan
penentuan kebutuhan pasokan air untuk wilayah Kabupaten Bandung. Untuk itu
94
wilayah Kabupaten Bandung perlu dibagi-bagi dalam daerah-daerah kewenangan
penanggulangan kebakaran yang disebut sebagai area Wilayah manajemen
kebakaran (fire management area, WMK) yang sesuai dengan ketentuan dalam
Kepmeneg PU Nomor: 11/KPTS/2000 yang kini direvisi menjadi Permen PU Nomor:
28/M/2009. WMK dibentuk berdasarkan kelompok hunian yang memiliki kebutuhan
proteksi kebakaran yang sama dalam batas-batas wilayah yang dibuat alami
maupun ditentukan oleh manusia. Selanjutnya sistem notifikasi atau pemberitahuan
akan adanya kebakaran dapat dibuat atau ditetapkan lewat sistem komunikasi
emergency di tiap WMK. Perkiraan pasokan air yang dibutuhkan ditentukan di
masing-masing WMK berdasarkan karakteristik tipikal seperti kepadatan bangunan,
jumlah penduduk, jenis dan jumlah bangunan yang ada dalam rangka memperoleh
kapasitas air yang dibutuhkan dan laju layanan maksimum. Setelah batas WMK
ditetapkan, maka selanjutnya ditentukan kebutuhan pasokan air untuk jenis
bangunan yang dilindungi, dengan bangunan terbesar diambil sebagai basis
perhitungan. Salah satu metoda sederhana adalah mengacu ke NFPA 1231 yang
diadopsi oleh KepMen PU Nomor: 11/KPTS/2000. Pasokan air total yang dihitung
dengan metoda NFPA 1231 memberikan suatu estimasi berapa banyak air yang
dibutuhkan untuk pemadaman kebakaran dalam bangunan yang disurvey jika
bangunan tersebut terbakar seluruhnya. Semakin besar bangunan semakin banyak
air yang dibutuhkan.
Berdasarkan standar NFPA 1231 kebutuhan aliran air minimum untuk pemadaman
kebakaran adalah sebagaimana tertera pada Tabel 3.4 berikut. Kerapkali kapasitas
sebagaimana tertera pada Tabel 3.4 tersebut kurang memadai. Berdasarkan
pengamatan dan pengalaman banyak bangunan dan kondisi yang berpotensi
kebutuhan yang melebihi 1000 galon /menit atau 4000 liter /menit. Namun
peralatan yang dimiliki Dinas Kebakaran belum semuanya memungkinkan untuk itu.
Jika suatu bahaya paparan menimbulkan permasalahan khusus misalnya
penyimpanan cairan atau gas flamabel, adanya bahaya eksplosi) dapat diprkirakan
diperlukan pasokan air tambahan untuk memproteksi bahaya paparan tersebut yang
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 95
ditambahkan sebagai ekstra gpm terhadap laju layanan yang sebelumnya telah
ditentukan. Kebutuhan pasokan air total dan laju layanan di atas didasarkan pada
jumlah air maksimum yang diperlukan untuk mengendalikan banguan yang
seluruhnya terbakar. Keberhasilan pemadaman tergantung pada penggunaan air
tersebut secara tepat dalam proses pemadaman api yang berkembang cepat. Jika
upaya pemadaman oleh mobil pemadam awal berlangsung sukses, api dapat
dikendalikan cepat, dan penyebaran api ke bangunan lain dapat dihindari. Rumus
yang umum dipakai untuk menentukan laju aplikasi pasokan air (application rate)
adalah :
(Panjang x lebar x tinggi ) : 100 = gpm
Perhitungan pasokan air total, laju layanan, dan laju penerapan didasarkan pada
volume total bangunan. Terkait dengan laju penerapan maksimum yang dibutuhkan
untuk serangan awal yang efektif, ditentukan dari ruang terbuka terbesar dari
bangunan tersebut, bukan seluruh bangunan untuk tujuan pra kebakaran.
Tabel 3.5 Kebutuhan air minimum untuk pemadaman kebakaran
Tipe hunian Kebutuhan air minimum
Bangunan tunggal tanpa bahaya paparan 2000 galon (8000 liter)
Bangunan tunggal dengan bahaya paparan 3000 galon (12000 liter)
Bangunan jamak – titik air tunggal tanpa bahaya paparan
3000 galon (12000 liter)
Bangunan jamak – titik air tunggal dengan bahaya paparan
3000 galon (12000 liter)
96
Tabel 3.6 Laju layanan berdasarkan pasokan air total (NFPA 1231)
Pasokan air total yang dibutuhkan Laju layanan yg dibutuhkan
Sampai 2500 galon (10.000 liter) 250 galon / menit (1000 liter/ menit)
2500 – 10.000 galon (10.000 – 40.000 liter) 500 galon /menit ( 2000 liter/menit)
10.000 – 20.000 galon ( 40.000 – 80.000 liter) 750 galon / menit (3000 liter / menit)
20.000 galon atau lebih (80.000 liter atau lebih) 1000 galon / menit (4000 liter / menit)
3.6.5. Sumber Air untuk Pemadaman dan proyeksi kedepan
Saat ini di wilayah Kabupaten Bandung terdapat 32 titik hydrant kota (datadari
PDAM Tirta Kabupaten Bandung).
Selain menggunakan hydrant kota, perlu diketahui bahwa sumber air untuk
pemadaman kebakaran dapat menggunakan potensi sungai-sungai, yang meskipun
sulit dijangkau namun dapat digunakan, serta kolam air.
3.6.6. Delivery pasokan air pemadam kebakaran.
Berdasarkan data sumber air yang dapat digunakan untuk layanan pemadam
kebakaran, dari sumber PDAM, mobil damkar, maupun dari data RT RW Kabupaten
Bandung, tersedia beberapa sumber air yang potensial, dimana cadangan airnya
dapat dimanfaatkan untuk layanan Dinas Kebakaran.
Kendala utama adalah akses menuju sumber air yang relatif sempit dan kelas jalan
yang tidak sesuai untuk mobil pumper/tangker.
Selanjutnya diperlukan juga bangunan air, untuk sumur intake untuk memasukkan
selang guna pengambilan air dari setu/sungai yang pada saat ini masih belum
dibangun/ditetapkan.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 97
Sumber air, kondisi lingkungan sekitar sumber, dan akses ke sumber, investasi,
pemeliharaan, dan sebagainya merupakan pertimbangan-pertimbangan dalam
memilih sumber pasokan dan metode memperoleh pasokan air.
Untuk dapat memanfaatkan setu, dapat digunakan beberapa cara:
a. Pengambilan langsung.
Mobil Pemadam (pumper maupun tangker) mendekati setu pada landasan
perkerasan yang disediakan. Keuntungan system ini diperlukan investasi paling
rendah dan pemeliharaan paling murah. Kerugiannya: kebanyakan jalan akses ke
tepi setu pada umumnya sempit. Selain itu, pompa yang dioperasikan untuk
menyedot air (dengan priming) yang ada di mobil cenderung tidak dipakai ,
terabaikan dan rusak. Demikian pula dengan selang isap terbuat dari karet
berdiameter 6 inci yang disediakan, jarang dipakai.
b. Pembuatan Pompa dan Jaringan Pipa hydrant air baku DPK.
Tekanan air dalam pipa tinggi (> 6 bar) untuk dapat mendorong valve inlet yang
terdapat tangki mobil pumper maupun tangker. Metode ini mensyaratkan pompa
yang berukuran besar (flow maupun tekanan) yang relative mahal harganya. Pompa
diharuskan bekerja kontinyu sepanjang pengisian tangki mobil (4-10 menit). Untuk
Pompa dengan sumber listrik, tidak akan ada masalah untuk on off dalam tempo 6-
12 menit, tetapi bila digunakan pengerak disel, mematikan dan menghidupkan
mesin diesel menjadi masalah serius.
c. Pembuatan Pompa dan Reservoir Tangki Gravitasi dilengkapi
jaringan pipa hydrant air baku Dinas Kebakaran.
Jaringan pipa pasokan air pemadam yang mengunakan air situ yang ditampung
dalam tangki gravitas dapat menjadi sarana yang dapat dipertimbangkan.
Keuntungannya, jaringan pipa bertekanan rendah (sedang) antara 3-5 bar. Pompa
tidak beroperasi menerus. Kerugian, diperlukan mobil Damkar yang mempunyai
98
pompa isap yang andal, pompa priming hingga selang isap. Biasanya fasilitas isap
dengan priming serta selang isap jarang sekali digunakan. Pada umumnya petugas
pemadam lebih banyak menggunakan portable pump atau floating pump untuk
memperoleh air dari sumber langsung.
Berdasarkan kondisi di atas, maka perlu adanya upaya pengembangan jaringan pipa
air pemadam kebakaran Situ/balong/ Rawa Besar. Hal ini pada dasarnya upaya
untuk memanfaat seluruh potensi yang ada terhadap kebutuhan pasokan air yang
semakin berkembang sesuai dengan perkembangan kota.
d. Jaringan PDAM dan Tandon Air.
Pembuatan tendon air dapat merupakan solusi yang murah, khususnya bila terdapat
cukup lahan di tepi jalan di sepanjang jalur pipa pasokan air bersih PDAM
(berdiameter > 4 inci). Jaringan ini dipilih karena menjangkau ke perumahan-
perumahan, maupun bangunan lainnya. Tandon air yang dibuat sekurangnya
berukuran 12 m3 (3 tangki mobil pumper @ 4 m3). Peta di bawah ini
memperlihatkan jaringan pipa eksisting dari PDAM. Terlihat bahwa jalur pasokan air
bersih PDAM ini hampir ada di wilayah kecamatan
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya di tentukan isu-isu strategis yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kebakaran :
1. Wilayah Kabupaten Bandung belum seluruhnya memiliki infrastruktur perumahan dan pemukiman yang memadai, sehingga kualitas perumahan dan pemukiman sehat belum optimal
1) Penyediaan pos-pos pemadam kebakaran di wilayah yang memiliki risiko
kebakaran tinggi
2) Kebijakan pembangunan sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan
kebakaran belum optimal khususnya di kawasan risiko tinggi kebakaran.
3) Pembangunan sarana prasarana perumahan dan tempat usaha masih banyak
yang tidak memenuhi syarat teknis pencegahan dan penanggulangan
kebakaran.
4) Masih kurangnya SDM yang memadai
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 99
5) Masih perlunya meningkatkan pelayanan dan koordinasi pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
100
BAB IV. VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN
4.1. VISI DAN MISI
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh
kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan
datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten
2016-2021
Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya
Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan
Berwawasan Lingkungan
Ditinjau dari tugas pokok dan fungsi PD, keterkaitan langsung sebagai PD
utama yang mengemban Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung yang telah
ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 adalah dengan Misi 3 yaitu :
Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang
wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan
Berdasarkan potensi, permasalahan dan peluang yang dimiliki Dinas
Kebakaran, serta memperhatikan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bandung,
aspirasi dan dinamika kehidupan masyarakat yang berkembang selama kurun waktu
2016-2021, diharapkan dengan terumuskannya visi Kabupaten Bandung tersebut,
maka dapat menjadi motivasi seluruh elemen dinas untuk mewujudkannya, melalui
peningkatan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 101
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai
dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta
dilandasi oleh visi, maka misi Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung 2016 – 2021,
dirumuskan dalam 3 ( tiga) misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan prima dalam bidang pencegahan dan pengendalian
pemadaman kebakaran, serta penyelamatan akibat kebakaran.
2. Meningkatkan SDM Pemadam Kebakaran yang handal dalam pencegahan dan
pengendalian kebakaran.
3. Meningkatkan kesiapsiagaan dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran
bersama masyarakat
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Dinas
Kebakaran Kabupaten Bandung 2016 – 2021, dirumuskan kembali dalam misi
sebagai sbb:
Mewujudkan pelayanan dasar kententraman dan ketertiban
umum serta perlindungan masyarakat dengan pencegahan,
pemadaman dan penyelamatan bahaya kebakaran, serta
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Aparur DinasKebakaran
4.2. TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan misi (Sebelum revisi ) yang telah diuraikan di atas, maka tujuan jangka
menengah yang ingin diwujudkan adalah :
1. Terlaksananya tata kelola birokrasi Pemadam Kebakaran di Kabupaten
Bandung yang baik dan bersih (good and clean governance) dan handal.
2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pencegahan dan
pengendalian kebakaran;
102
3. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional di
bidangnya masing-masing;
4. Terciptanya koordinasi perencanaan dan pembiayaan pencegahan dan
pengendalian kebakaran yang handal dan memadai;
5. Meningkatnya pembinaan pencegahan dan pengendalian kebakaran, yang
berkelanjutan;
6. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian
kebakaran.
Untuk tercapainya tujuan yang telah diuraikan di atas, maka ditetapkan sasaran
jangka menengah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran
memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan Dinas Kebakaran serta profil
pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Untuk lima tahun mendatang,
sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam pencegahan dan pengendalian
kebakaran;
2. Kualitas tata kelola birokrasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung yang
baik dan bersih dan profesional;
3. Peningkatan sarana dan prasarana operasional pencegahan dan pengendalian
kebakaran yang handal dan memadai ;
4. Peningkatan sistem proteksi kebakaran;
5. Penyediaan basis data yang akurat dan handal;
6. Peningkatan kuantitas, kualitas dan profesionalisme aparatur pemadam
kebakaran.;
7. Peningkatan standard kualitas sumberdaya manusia pemadam kebakaran
8. Peningkatan koordinasi internal maupun eksternal dalam rangka optimalisasi
pencegahan dan pengendalian kebakaran;
9. Penerapan sistim ketahanan bencana di lingkungan berbasis masyarakat
10. Peningkatan sosialisasi dan desiminasi pencegahan dan pengendalian
kebakaran;
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 103
Tujuan dan sasaran tersebut secara ringkas dapat dilihat sebagai berikut, beserta
indikator sasaran yang mungkin dapat dicapai oleh Dinas Kebakaran Kabupaten
Bandung. (sebelum revisi dan setelah revisi)
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran PD Dinas Kebakaran (sebelum revisi)
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
1. Memberikan
pelayanan prima dalam bidang pencegahan dan
pengendalian pemadaman kebakaran, serta
penyelamatan akibat
kebakaran.
1.1. Terlaksananya tata kelola birokrasi Pemadam Kebakaran di Kabupaten Bandung yang baik dan bersih (good and clean governance) dan handal.
1.1.1. Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran
1. Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa administrasi kantor.
1.1.2. Kualitas tata kelola birokrasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung yang baik dan bersih dan profesional;
2. Terpenuhinya SOP, peraturan teknis, sistem pengawasan internal, dan mekanisme pengaduan
1.2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pencegahan dan pengendalian kebakaran
1.2.1. Peningkatan sarana dan prasarana operasional pencegahan dan pengendalian kebakaran yang handal dan memadai ;
MWK, Kendaraan, Pos Damkar
1.2.2. Peningkatan sistem proteksi kebakaran;
Terbangunnya sistem proteksi kebakaran
1.2.3. Penyediaan basis data yang akurat dan handal
Tersedianya database kebakaran
2. Meningkatkan SDM
Pemadam Kebakaran yang
handal dalam pencegahan dan pengendalian
kebakaran.
2.1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidangnya masing-masing;
2.1.1. Peningkatan kuantitas, kualitas dan profesionalisme aparatur pemadam kebakaran.;
Jumlah dan kompetensi, kualifikasi pegawai
104
2.1.2. Peningkatan standard kualitas sumberdaya manusia pemadam kebakaran
Jumlah personil terlatih
2.2. Terciptanya koordinasi perencanaan dan pembiayaan pencegahan dan pengendalian kebakaran yang handal dan memadai;
2.2.1. Peningkatan
koordinasi internal maupun
eksternal dalam rangka
optimalisasi pencegahan dan
pengendalian kebakaran;
Terselanggaranya kerjasama, kesepakatan
3. Meningkatkan
kesiapsiagaan dalam
pencegahan dan pengendalian kebakaran
bersama masyarakat
3.1. Meningkatnya
pembinaan pencegahan
dan pengendalian
kebakaran, yang
berkelanjutan;
3.1.1. Penerapan sistim ketahanan bencana kebakaran di lingkungan berbasis masyarakat
Terbentuknya relawan kebakaran di tiap kecamatan
3.2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran.
3.2.1. Peningkatan sosialisasi dan desiminasi pencegahan dan pengendalian kebakaran;
Terfasilitasinya desiminasi, sosialisasi pelatihan, gladi resik
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 105
Tabel : Tujuan dan sasaran PD Dinas kebakaran (Setelah revisi)
Misi Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4)
Mewujudkan pelayanan
dasar kententraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
dengan pencegahan, pemadaman
dan penyelamatan
bahaya kebakaran
serta Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan Aparur Dina Kebakaran
Meningkatkan Pelayanan
Pencegahan, Pemadaman
dan
Penyelamatan
Bahaya
Kebakaran
Meningkatnya Pelayanan
pemadaman kebakaran &
penyelamatan korban jiwa /aset
harta benda akibat kejadian
kebakaran
Prosentase Capaian Tingkat Waktu tanggap (respon time) daerah layanan Wilayanh Manajemen Kebakaran (WMK)
60% 65% 70% 75% 80%
Prosentase Nilai aset (harta benda) yang dapat diselamatkan akibat kejadian kebakaran
60% 65% 70% 75% 80%
Prosentase jumlah kejadian kebakaran yang tidak menimbulkan korban jiwa
95% 96% 98% 99% 99%
Meningkatnya pelayanan
Pencegahan dan Penyelamatan
bahaya kebakaran
Prosentase jumlah desa /kelurahan yang telah terbentuk Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL)
10 % 25% 50% 60% 75%
Prosentase jumlah penerbitan SLP terhadap Bangunan/gedung yang wajib memiliki Sertifikat Layak Pakai (SLP)
16 % 35% 60% 70% 75%
Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi
60 % 65% 70% 75% 80%
Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMK
60 % 65% 70% 75% 80%
Meningkatkan Tatakelola
Pemerintahan Dinas Kebakaran
Nilai Akuntabilitas Kinerja
CC B BB A AA
Prosentase Asset dalam Kondisi Baik
95 % 96% 97% 98% 98%
Nilai Rata-Rata SKP 95,28 96% 97% 98% 98%
106
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 107
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Untuk merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran,
maka dilakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan
menggunakan analisis SWOT (Strengths/kekuatan, Weaknesses/kelemahan,
Opportunities/peluang, dan Threats/tantangan). Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi.
Tabel 4.2. Strategi dan Kebijakan PD Dinas Kebakaran
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1.1. Terlaksananya tata kelola birokrasi Pemadam Kebakaran di Kabupaten Bandung yang baik dan bersih (good and clean governance) dan handal.
1.1.1. Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran
Menjalankan ketersediaan dan kemampuan pelayanan administrasi pelayanan berbasis standar pelayanan minimal
Menerapkan SPM bidang pencegahan dan pengendalian kebakaran
1.1.2. Kualitas tata kelola birokrasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung yang baik dan bersih dan profesional;
Memenuhi target SOP, NSPK, dan ketentuan teknis bidang penanggulangan dan pengendalian kebakaran
Menyusun dan melengkapi SOP, NPSK, dan ketentuan teknis lainnya.
1.2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pencegahan dan pengendalian kebakaran
1.2.1. Peningkatan sarana dan prasarana operasional pencegahan dan pengendalian kebakaran yang handal dan memadai ;
Mempertahankan dan meningkatkan kondisi sarana dan prasarana penceghan dan pengendalian kebakaran
Pengadaaan sarana prasarana operasional pencegahan dan pengendalian kebakaran
1.2.2. Peningkatan sistem proteksi kebakaran;
Menyusun secara Membangun sistem proteksi kebakaran
1.2.3. Penyediaan basis data yang akurat dan handal
Menggali, studi aspek kebencanaan kebakaran di Kab Bandung
Terlaksananya penyusunan data base dan dokumen perencanaan
108
2.1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidangnya masing-masing;
2.1.1. Peningkatan kuantitas, kualitas dan profesionalisme aparatur pemadam kebakaran.;
Mengembangkan potensi SDM yang dimiliki
Melakukan rekrutmen, pelatihan, peningkatan kapasitas dan kemampuan SDM
2.1.2. Peningkatan standard kualitas sumberdaya manusia pemadam kebakaran
Meningkatakan kemampuan personil kebakaran
Melakukan pendidikan, loakarya, bintek, magang personil kebakaran
2.2. Terciptanya koordinasi perencanaan dan pembiayaan pencegahan dan pengendalian kebakaran yang handal dan memadai;
2.2.1. Peningkatan
koordinasi internal maupun
eksternal dalam rangka
optimalisasi pencegahan dan
pengendalian kebakaran;
Mengadakan workshop, FGD berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian kebakaran
Terbentuknya kesepakan dengan para pihak, baik sesama PD, instansi pemerintah, swasta dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran
3.1. Meningkatnya
pembinaan pencegahan
dan pengendalian
kebakaran, yang
berkelanjutan;
3.1.1. Penerapan sistim ketahanan bencana kebakaran di lingkungan berbasis masyarakat
Mengadakan kegiatan bersama dalam menghadapi kejadian kebakaran, mendorong partisipasi masyarakat
Membentuk satlakar di tiap kecamatan dengan membekali keterampilan dan keahlian dalam menanggulangi kebakaran
3.2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran.
3.2.1. Peningkatan sosialisasi dan desiminasi pencegahan dan pengendalian kebakaran;
Melakukan penyuluhan, penyadaran tentang bahaya kebakaran, secara berkelanjutan bagi masyarakat
Pendidikan mitigasi bencana kebakaran bagi masyarakat
Sedangkan analisi SWOT dilakukan untuk yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Identifikasi faktor-
faktor SWOT tersebut adalah sebagai berikut :
Kekuatan (Strengh) :
1. Adanya peraturan perundang-undangan tentang Pemadam Kebakaran;
2. Tersedianya anggaran;
3. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung;
4. Dukungan terhadap kinerja pemadam kebakaran.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 109
Kelemahan (Weaknesses) :
1. Terbatasnya sumberdaya manusia;
2. Terbatasnya data yang valid;
3. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan;
4. Peran pengendalian, monitoring dan evaluasi masih rendah;
5. Belum konsisten antara perencanaan dan penganggaran.
Peluang (Opportunities) :
1. Banyaknya dukungan dari berbagai pihak dalam peningkatan SDM;
2. Meningkatnya kebutuhan terhadap pencegahan dan pengendalian kebakaran
yang responsif dan handal;
3. Pertumbuhan masyarakat meningkat mengakibatkan risiko terhadap
kebakaran di perumahan dan permukiman;
4. Adanya dukungan anggaran dari provinsi dan pusat;
5. Posisi strategis wilayah Kabupaten Bandung
6. Kerjasama antar daerah, dalam dan luar negeri
7. Banyak peluang untuk meningkatkan kapasitas personil.
Ancaman (Threats) :
1. Kurang efektifnya koordinasi dengan PD yang lain;
2. Ketidakpuasan terhadap hasil pelayanan;
3. Pertambahan penduduk dan Kemiskinan;
4. Ketidakpatuhan terhadap aturan;
5. Regulasi provinsi dan pusat yang tidak sinkron ;
6. Tingginya potensi risiko kebakaran.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka dilakukan penentuan alternatif
strategi dengan menempatkan faktor-faktor tersebut ke dalam matriks SWOT.
Melalui matriks ini maka akan dihasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yang
dapat ditempuh, yaitu :
110
Strategi SO, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Strategi ST, yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman
Strategi WO, yaitu strategi pemanfaatan peluang yang ada dengan
meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT, yaitu strategi yang berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 111
Diagram 4.1. MATRIKS SWOT
Kekuatan (Strengths) :
1. Adanya peraturan perundang-udangan tentang kebakaran;
2. Tersedianya anggaran; 3. Tersedianya sarana dan
prasarana pendukung; 4. Dukungan terhadap
peningkatan kinerja pemadam kebakaran.
Kelemahan (Weaknesses) :
1. Terbatasnya sumberdaya manusia;
2. Terbatasnya data yang valid;
3. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan;
4. Peran pengendalian, monitoring dan evaluasi masih rendah;
5. Belum konsisten antara perencanaan dan penganggaran.
Peluang (Opportunities) :
1. Banyaknya dukungan dari berbagai pihak dalam peningkatan SDM;
2. Meningkatnya kebutuhan terhadap pencegahan dan pengendalian kebakaran yang responsif dan handal;
3. Pertumbuhan masyarakat mengakibatkan risiko kebakaran di pemukiman dan perumahan;
4. Adanya dukungan anggaran dari provinsi dan pusat;
5. Posisi strategis wilayah Kabupaten Bandung
6. Kerjasama antar daerah, dalam dan luar negeri
7. Banyak peluang untuk meningkatkan kapasitas personil.
Strategi SO
- Mendorong peningkatan
koordinasi dengan PD dan
masyarakat dalam pencegahan
dan penegndalian kebakaran
- Memanfaatkan potensi
anggaran untuk meningkatkan
kemampuan pencegahan dan
pengendalian kebakaran
- Mempedomani peraturan-
peraturan untuk kesempurnaan
program
Strategi WO
- Meningkatkan ketersediaan
data dan informasi yang
akurat dengan pemanfaatan
teknologi informasi
- Meningkatkan
profesionalisme aparatur
dengan mengikuti pendidikan
dan pelatihan pencegahan
dan penanggulangan
kebakaran
- Meningkatkan koordinasi
pencegahan dan pengendalian
kebakaran di perumahan dan
permukiman
- Meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung
terlaksananya cepat tanggap,
respon time, pencegahan dan
penegbdalian kebakaran -
Ancaman (Threats) :
1. Kurang efektifnya koordinasi dengan PD yang lain;
2. Ketidakpuasan terhadap hasil pelayanan;
3. Pertambahan penduduk dan Kemiskinan;
4. Regulasi provinsi dan pusat yang tidak sinkron ;
5. Adanya potensi risiko kebakaran.
Strategi ST
- Meningkatkan pemahaman
stakeholders dan PD di bidang
pencegahan dan pengendalian
kebakaran
- Meningkatkan konsistensi dan
komitmen kebijakan
penanggulangan kebakaran
- Meningkatkan fokus
peningkatan kapasitas
pencegahan dan pengendalian
kebakaran berbasis masyarakat
Strategi WT
- Meningkatkan kemampuan
tatakelola lembaga Dinas
Kebakaran dalam monitoring
dani pengendalian
pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian kebakaran
- Meningkatkan koordinasi
dengan PD dan masyarakat
dalam pencegahan dan
pengendalian kebakaran
IFAS
EFAS
112
Untuk adanya kesatuan pandang dalam rangka melaksanakan misi untuk
pencapaian visi dinas dirumuskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan
program sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan bidang Pemadam
Kebakaran serta mengacu pada strategi pembangunan daerah Kabupaten
Bandung sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung tahun 2016 – 2021. Tujuan adalah penjabaran
dari kenyataan misi yang merupakan hasil akhir yang akan dicapai kurun waktu
1 – 5 tahun. Adanya tujuan ini maka fokus kinerja PD dapat dipertajam dan
memberikan arah untuk sasaran yang diharapkan.
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 113
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian
keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan
kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan
Dinas Kebakaran guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan
kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang
dihadapi.
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian
keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan
kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan
Dinas Kebakaran guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan
kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang
dihadapi.
Program dan Kegiatan Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung yang direncanakan
untuk Periode Tahun 2016 – 2021 dapat dilihat dalam lampiran Bab 5.
5.1 Rencana Program kerja
Setelah melakukan kajian casecade (terlampir) dan review tentang tujuan,
sasaran , indikator kinerja kegiatan yang disesuaikan dengan visi misi adalah
bahwa Tujuan Meningkatkan Pelayanan Pencegahan, Pemadaman dan
Penyelamatan Bahaya Kebakaran dengan 2 sararan :
- Meningkatnya Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
kebakaran,
114
- Meningkatnya Pelayanan pemadaman kebakaran &
penyelamatan korban jiwa /aset harta benda akibat kejadian
kebakaran
Gambaran rumusan tujuan sarsaran dan indikator kierja separti yang tergambarkan dengan rumusan casecade (terlampir).
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 115
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KEBAKARAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Kebakaran yang secara
langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan sasaran RPJMD. Sasaran RPJMD yang
terkait dengan dengan inidkator kinerja Dinas Kebakaran .
Berdasarkan sasaran RPJMD maka indikator kinerja Diskar yang terkait
langsung adalah :
Tabel 6.1. Indikator Kinerja Dinas Kebakaran yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD (Sebelum Revisi) TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016 - 2021
DINAS KEBAKARAN
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
14 Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas Infrastruktur dasar yang tahan terhadap bencana serta mewujudkan keserasian pembangunan dengan tata ruang wilayah
Meningkatnya mitigasi dan adaptasi wilayah terhadap resiko bencana
Peningkatan Capaian Tingkat Waktu Tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
60% 60% 65% 70% 75% 80%
15 Cakupan pelayanan bencana kebakaran
55% 60% 60% 70% 75% 80%
16 Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi
55% 60% 65% 70% 75% 80%
17 Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMK
55% 60% 65% 70% 75% 80%
Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Bandung Tahun 2016 – 2021 dan Renstra
Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung
116
Revisi indikator kinerja Dinas Kebakaran berdasarkan casecade yang secara
langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan sasaran RPJMD. Sasaran RPJMD yang
terkait dengan dengan inidkator kinerja Dinas Kebakaran .
Berdasarkan sasaran RPJMD maka indikator kinerja Diskar yang terkait
langsung bedasrakan case cade adalah adalah :
Tabel : Tujuan dan sasaran PD Dinas kebakaran
Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan
kesiapsiagaan dalam
pencegahan dan
pengendalian
kebakaran bersama
masyarakat
Meningkatkan
Pelayanan
Pencegahan,
Pemadaman dan
Penyelamatan Bahaya
Kebakaran
Meningkatnya
Pelayanan
Pencegahan dan
Pengendalian
Bahaya
kebakaran
a. Prosentase jumlah desa
/kelurahan yang telah
terbentuk Sistem Ketahanan
Kebakaran Lingkungan
(SKKL)
b. Prosentase jumlah penerbitan
SLP terhadap
Bangunan/gedung yang wajib
memiliki Sertifikat Layak
Pakai (SLP)
Memberikan
pelayanan Prima
dalam bidang
pencegahan dan
pegendalian
pemadaman
kebakaran, serta
penyelamatan akibat
kebakaran
Meningkatkan
Pelayanan
Pencegahan,
Pemadaman dan
Penyelamatan Bahaya
Kebakaran
Meningkatnya
Pelayanan
pemadaman
kebakaran &
penyelamatan
korban jiwa
/aset harta
benda akibat
kejadian
kebakaran
a) Prosentase jumlah kejadian
kebakaran yang tidak
menimbulkan korban jiwa
b) Prosentase Nilai aset (harta
benda) yang dapat
diselamatkan akibat kejadian
kebakaran
c) Prosentase Capaian Tingkat
Waktu tanggap (respon time)
daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
Meningkatkan SDM
Pemadam kebakaran
yang handal dalam
pencegahan dan
pengendalian
kebakaran
Meningkatkan
Tatakelola
Pemerintahan Aparatur
Dinas Kebakaran
Meningkatknya
Kualitas
akuntabilitas
dan Kapabalitas
Aparatur
a. Prosentase Aparatur yang memenuhi standar kualifikasi
b. Nilai AKIP Akuntabilitas penyelengaraan kegiatan sesuai dengan ketentuan (Laporan Aset, Kepeg dan Keuangan)
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 117
Tabel : Sasaran & Indikator Kinerja Utama (rencana Revisi)
NO SASARAN IKU ALASAN/ SUMBER DATA
1
Meningkatnya Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
kebakaran
Prosentase jumlah desa /kelurahan yang telah terbentuk Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL)
Membandingkan Jumlah Desa yang telah terbentuk SKKL dengan jumlah desa/Kelurahan yang ada di kab Bandung sebanyak 270 Desa/Kel.
Prosentase jumlah penerbitan SLP terhadap Bangunan/gedung yang wajib memiliki Sertifikat Layak Pakai (SLP)
Membandingkan Jumlah Gedung yang telah berserifikat Layak Pakai (SLP) dengan Jumlah Gedung yang harus bersrtifikat Layak Pakai
2
Meningkatnya Pelayanan pemadaman kebakaran & penyelamatan korban jiwa /aset harta benda akibat kejadian kebakaran
Prosentase Capaian Tingkat Waktu tanggap (respon time) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Membandingkan capaian Respon time aktual dengan mengacu pada standard capaian Respon time nasional yang termaktub dalam Permendagri No. 69 Tahun 2012 tentang SPM Lingkup bidang Damkar yang ditetapkan 15 menit.
Korelasi Luas wilayah Kabupaten Bandung dengan standard kebutuhan jumlah kebutuhan WMK/ pos Damkar mengacu pada RISPK (Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran) Damkar Kab. Bandung dengan radius 1 pos menjangkau area 7,5 Km
Prosentase Nilai aset (harta benda) yang dapat diselamatkan akibat kejadian kebakaran
Perbandingan nilai Aset yang terselamatkan dari jumlah aset yang terancam dari kejadian kebakaran
Prosentase jumlah kejadian kebakaran yang tidak menimbulkan korban jiwa
Perbandingan dari jumlah total adanya korban Jiwa terhadap jumlah total kejadian kebakaran
2 Meningkatknya Kualitas akuntabilitas dan Kapabalitas Aparatur
Nilai AKIP Akuntabilitas penyelengaraan kegiatan sesuai dengan ketentuan (Laporan Aset, Kepeg dan Keuangan
Hasil penilaian dan Inspektorat atau intansi Vertikal dari Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja berupa laporan Keuangan, AKIP, Lakip, Lap. Tahunan, LRA dan laporan lainya sesaui dengan ketentuan
Prosentase Aparatur yang memenuhi standar kualifikasi
Jumlah Pegawai/Aparatur yang berkompenten dari seluruh pegawai Diskar
118
Tabel 1.2 KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
DINAS KEBAKARAN
KABUPATEN BANDUNG 2016-2021
Visi: “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Misi Tujuan Sasaran Indikator Target 2021
Misi Ketiga:
“Mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar yang terpadu dengan tata ruang wilayah serta memperhatikan aspek kebencanaan”
Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas Infrastruktur dasar yang tahan terhadap bencana serta mewujudkan keserasian pembangunan dengan tata ruang wilayah
Meningkatnya mitigasi dan adaptasi wilayah terhadap resiko bencana
Cakupan pelayanan bencana kebakaran
85 %
Peningkatan Capaian Tingkat Waktu Tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
90 %
Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi
85 %
Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMK
85 %
Renstra Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 119
Tabel Program dan kegiatan dan Indikator Kinerja pada Dinas kebakaran setelah revisi - :
Urusan Wajib / Program/Kegiatan Indikator Lokasi
Urusan Wajib Pelayanan Dasar
5 Ketenteraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat
5 19 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Tingkat response time pemadam kebakaran
5 19 1 Penyusunan norma, standar, pedoman, dan manual pencegahan bahaya kebakaran
Dokumen SOP Pencegahan dan pemadaman Kebakaran serta penyelamatan
Kabupaten Bandung
5 19 2 Sosialisasi norma, standar, pedoman, dan manual pencegahan
bahaya kebakaran
Jumlah Sosialisasi norma, standar, pedoman, dan
manual pencegahan bahaya kebakaran
Kabupaten Bandung
5 19 3 Koordinasi perijinan pemanfaatan gedung
Jumlah Surat Rekomendasi Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran dari Dinas Kebakaran
Kabupaten Bandung
5 19 4 Pengawasan pelaksanaan kebijakan
pencegahan kebakaran
Jumlah Bangunan/Gedung
yang dilakukan pemeriksaan berkala sistem proteksi kebakaran
Kabupaten
Bandung
5 19 5 Kegiatan pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran
Jumlah Peserta Diklat Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran
Kabupaten Bandung
5 19 6 Kegiatan rekruitment tenaga sukarela pertolongan bencana kebakaran
Terlatihnya satuan relawan kebakaran pencegahan bahaya kebakaran
Kabupaten Bandung
5 19 7 Kegiatan penyuluhan pencegahan
bahaya kebakaran
Tercapainya pelayanan
Bahaya Kebakaran
Kabupaten
Bandung
5 19 8 Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
Tersedianya jumlah mobil pemadam kebakaran diatas
3000 - 5000 liter pada WMK
Kabupaten Bandung
5 19 9 Pemeliharaan sarana dan prasarana
pencegahan bahaya kebakaran
Terciptanya Sarana dan
Prasaran Pencegahan Bahaya Kebakaran
Kabupaten
Bandung
5 19 10 Rehabilitasi sarana dan prasarana
pencegahan bahaya kebakaran
Terselenggaranya cakupan
pelayanan bencana kebakaran
Kabupaten
Bandung
5 19 11 Kegiatan pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran
Terciptanya pelayanan pengggulangan pencegahan dan pengendalian bahaya
kebakaran di wil. Kab.Bandung
Kabupaten Bandung
5 19 12 Peningkatan pelayanan
penanggulangan bahaya kebakaran
Tecapainya cakupan
pelayanan bencana kebakaran di wilayah Kab. Bandung
Kabupaten
Bandung
5 19 13 Monitoring, evaluasi dan pelaporan Terselenggarannya Monev
pencegahan dan pengendalian di wilayah Kab. Bandung
Kabupaten
Bandung
120
Dan direncanakan akan menambah program dan kegiatan baru yang sedang
dalam proses dan akan desusuaikan dengan perubahan RPJMD.
Tabel 6.1. Indikator Kinerja Dinas Kebakaran yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD (Setelah Revisi)
No Indikator
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021
1 Peningkatan capaian tingkat waktu tanggap (respon time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK)
60% 60% 65% 70%% 75% 80% 80%
2 Prosentase jumlah desa /kelurahan yang telah terbentuk Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL)
3 Prosentase jumlah penerbitan SLP terhadap Bangunan/gedung yang wajib memiliki Sertifikat Layak Pakai (SLP)
5 Prosentase Nilai aset (harta benda) yang dapat diselamatkan akibat kejadian kebakaran
6 Prosentase jumlah kejadian kebakaran yang tidak menimbulkan korban jiwa