Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | i
DAFTAR ISI
Temu Ilmiah IPLBI 2017 Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh
Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia
ARSITEKTUR LANSKAP
Estetika Lingkungan Bantaran Sungai Banjir Kanal Barat Semarang
Supriyono, MD Nestri Kiswari
Pengaruh Tajuk Pohon dan Perdu Terhadap Keindahan Aritektural Pada Bangunan Tanoto Forestry Information Center
Rahmat Rejoni, Bambang Perkasa Alam, Gerie Munggaran
Ekomuseum di Kabupaten Minahasa Studi kasus Kampung Jawa-Tondano JATON
Cynthia E.V Wuisang, Joseph Rengkung, Dwight M. Rondonuwu
Pengaruh Kualitas Fisik Ruang Terbuka Publik Aktif Perkotaan Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat
Irfandi, Mirza, Irzaidi, Khairul Huda
Identifikasi Daerah Teduhan pada Koridor Jalan Utama, Lhokseumawe
Deni, Septi Ryani Sari, Cut Azmah Fithri, Bambang Karsono
Perencanaan RTP Kawasan CBD Pendekatan Image of the CIty Molibagu Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan
Rieneke Lusia Evani Sela
Logam Berat Timbal (Pb) Pada Beberapa Tambak Di Sekitar Kawasan Industri Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe: Keong Bakau (Telescopium Telescopium) Sebagai Bioindikator
Riri Ezraneti, Muliani, Munawar Khalil
SISTEM INFRASTRUKTUR WILAYAH & KOTA
Identifikasi Prinsip Aerotropolis di Bandara Sam Ratulangi Kota Manado
Indri Dizka Sapriyanti Soleman, M. Sani Roychansyah, Dwita Hadi Rahmi
Hubungan Karakteristik Pejalan Kaki Dengan Peningkatan Fasilitas Trotoar di Sepanjang Jalan Dipatiukur Bandung
Tri Widianti Natalia
Kelayakan Shelter BRT Koridor VI Kota Semarang
ii | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017
Andi Purnomo
Peran Vegetasi Sebagai Mitigasi Bencana Pada Permukiman Pantai Bahari Jenepento
Nurmaida Amri, Edward Syarif, Yahya Siradjuddin
Kajian Penanggulangan Sampah di Daerah Pesisir Kota Lhokseumawe (Studi Kasus : Lorong V Desa Pusong Lama)
Rosmaini, Cut Azmah Fithri, Soraya Masthura Hassan
Daya Serap Gas Rumah Kaca (GRK) Vegetasi Jalur Hijau di Jalan Sam Ratulangi Manado
Papia J.C. Franklin, Veronica A. Kumurur, Roosye J. Poluan
Pola Pengumpulan Sampah Domestik Perumahan Terencana Wilayah Peri-Urban (Lokasi: Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa)
Roosye J. Poluan, Veronica A. Kumurur, Judy O. Waani
Teknologi Konservasi Air Masyarakat Pulau Kecil Mantehage di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara
Linda Tondobala, Rieneke L.E Sela
KATEGORI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN &
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Evaluasi Efektifitas Implementasi Program Penanggulangan Bencana Banjir Kabupaten
Aceh Barat
Zurayna Sari
Analisis Implementasi Kebijakan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)
Manado Bitung
Ria Rizkiah
Evaluasi Pasca Huni Museum TNI di Yogyakarta
Dian Dianti Avoressi, Muhammad Sani Roychansyah
Perubahan Fisik Spasial Terhadap Kriminalitas Di Perkotaan Studi Kasus : Kelurahan Rappocini Kota Makassar
Firdaus
Strategi dan Program Pengembangan Konservasi di Kampus Hijau Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Teguh Prihanto
Model Desain Revitalisasi Kawasan Pasar Petisah Medan
Dwi Lindarto H, Devin Defriza H
Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | iii
Pengaruh Produktivitas Kerja Terhadap Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Bangunan
Soepardi Harris, Bambang Perkasa Alam, Arief Nugroho Wibowo
Daya Dukung Lingkungan Berbasis Ecological Foot Print di Kelurahan Tamangapa Kota Makassar
Febrianto, Musdalifah Rahman, Satriani
Studi Awal Pengembangan Sains teknopark Sagu di Tana Luwu
Rosady Mulyadi, Dorothea Agnes Rampisela, Suryani As’ad, Muh. Taufiqurrahman, Rinaldi Sjahril, Makkarennu, Abdul Rahman Nur, Dwi Ratnasari, Ratna Maruddin, Andi. P. Metaragakusuma
KATEGORI PERANCANGAN ARSITEKTUR
Bentuk & Konstruksi Bangunan Rumah Nelayan Rumput Laut, Kabupaten Bantaeng
Pratiwi Mushar, Victor Sampebulu
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pada Kawasan Kelurahan Pampang Kota Makassar
Wisnu Saputra, Faathir Rishad Ma’sum
Restoran Etnik Sulawesi Selatan Berkonsep Arsitektur Neo-Vernakular Di Makassar
Muh. Faad Mauladi Irwan, Syarif Beddu, Muhammad Taufiq Ishak
Arsitektur Berkelanjutan pada Bangunan Hotel di Yogyakarta Studi Kasus : Greenhost Hotel
Mieke Choandi
Penerapan Karakter Kota Lama Medan dalam Perancangan Pusat Kuliner di Tepi Sungai
Deli Medan
Suci Febriyani, Agus Ekomadyo, Hari Hajaruddin Siregar
Perancangan Kawasan Kuliner di Citraland Bagya City dengan Pendekatan Serial Vision
Taufik Tandiono, Agus S. Ekomadyo, Hari Hajaruddin Siregar
Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah Susun Berdasarkan Right
Conservation Method Kasus : Rusunami Cibangkong, Bandung
Fanisa Dyastari, Agus S. Ekomadyo, Binar Tyaghita
Penggunaan Tritisan Sebagai Arsitektur Tropis Terhadap Rumah Tinggal Minimalis
Syavir Latif, Isma Yulianti, Asiana Rahmawati, Edward Syarif
Pusat Penanganan Dini dan Rehabilitasi Ketergantungan Obat-Obatan Terlarang
Hasniati Burhan, Indra Anasir
iv | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017
Fountain Kampus Unhas Gowa sebagai Titik Fokus dan Pengendali Termal
M. Syavir Latif, Syahriana Syam, Rahmi Amin Ishak, Jasmine Zulkarnain
Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu Pada Bangunan
Gilang I. Noegraha, Siti Aisyah Damiati, Rakhmat Fitranto
Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa
Yudhistira Kusuma, Suhendri
Eksplorasi Desain Kualitas Ruang Pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan
Minat Baca Pada Siswa
Fery Mulya Pratama
Inovasi Gedung Pengolahan Sampah Berbasis Insinerasi yang Ramah Lingkungan
Wasilah, Andi Hildayanti, Muhammad Zaldi Suradin
Asrama Mahasiswa di Makassar – Bentuk Fraktal
Zatriani, Triyatni Martosenjoyo, Rahmi Amin Ishak
Kesadaran Gender pada Desain Toilet Publik
Triyatni Martosenjoyo
Tempat Favorit untuk Pacaran
Deni Priansyah, Laras Primasari, Suhendri
KATEGORI PERENCANAAN & PERANCANGAN KOTA
Pemanfaatan Galeri Seni Sebagai Ruang Publik di Yogyakarta
Lintang Suminar, Bakti Setiawan, Widyasari Her Nugrahandika
Kajian Eksisting Kawasan Stasiun Manggarai Terhadap Rencana Penataan Kawasan Berbasis TOD
Theresia Budi Jayanti
Kualitas Jalur Sirkulasi Bagi Pejalan Kaki Di Jabodetabek
Agus S. Sadana
Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung
Ayumas Widya Sari, Laras Primasari
Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota (Studi Kasus: Kawasan Pasar
Buah Kota Kendari)
Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | v
Weko Indira Romanti Aulia
Pendekatan Bioregion, Pola Spasial dan Konservasi Mangrove dalam Pemanfaatan Ruang Pesisir Kabupaten Majene
Fadhil Surur, Nurul Wahdaniyah, Ayyul Hizbayn
Peran Ruang Komunal terhadap Keberlanjutan Sosial Studi Komparasi Perumahan Terencana dan Perumahan Tidak Terencana (Perumahan Sukaluyu Dan Kampung
Tubagus Ismail Bawah)
Stirena Rossy Tamariska, Anastasia Astrid Ronauly, Mochammad Suva Nugraha, Annisa Zakira Fillah,Tymar Nurhasan
Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota
Dicko Quando Armas, Tubagus M. Aziz Soelaiman
Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang
Karina, Hanson E. Kusuma, Laras Primasari
Preferensi masyarakat dalam memilih karakteristik Taman Kota berdasarkan motivasi
kegiatan
Ivan Danny Dwiputra, Nissa Aulia Ardiani
Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan Untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya
Dini Faza Illiyin, Rea Risky Alprianti
Menguji Keberhasilan Taman Kencana sebagai Ruang Publik Kota dengan Analisis
Activity Support
Nia Suryani
Potensi Pemanfaatan Air Hujan Di Kota Pantai (Penerapan Di Kota Makassar)
M. YahyaSiradjuddin, Ananto Yudono, Arifuddin Akil, Farouk Maricar
Konsep Rancangan Kawasan Resilient di Asia
Heru W. Poerbo
Daya Dukung Lingkungan Berbasis Ecological Foot Print di Kelurahan Tamangapa
Kota Makassar
Febrianto, Musdalifah Rahman, Satriani
Studi Awal Pengembangan Sainsteknopark Sagu di Tana Luwu
Rosady Mulyadi, Dorothea Agnes Rampisela, Suryani As’ad, Muh. Taufiqurrahman, Rinaldi Sjahril, Makkarennu, Abdul Rahman Nur, Dwi Ratnasari, Ratna Maruddin, Andi. P. Metaragakusuma
Konsep Pemukiman Kembali Kawasan Kumuh Kampung Pangalangan Batang Arau, Kota Padang
Desy Aryanti
vi | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017
Wujud Pelaksanaan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Melalui Optimalisasi Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
Arief Saleh Sjamsu, I Made Krisna Adhi Dharma, Asri Andrias HB, Syafrianto Amsyar
Hunian yang Berkelanjutan (Sebuah Pemahaman Makna Berkelanjutan pada Masyarakat)
Hunus Sawab, Zainuddin, Azhar A Arief, nizarli
Revitalisasi Ruang Kota Tidak Termanfaatkan Studi Kasus: Kawasan Cunda Plaza - Lhokseumawe
Atthaillah, Shine Risty Eka Indriannisa, Nova Purnama Lisa, Bambang Karsono
KATEGORI PERENCANAAN WILAYAH & DESA
Pengaruh Pemekaran Kabupaten Terhadap Perkembangan Wilayah di Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku 2008
Aris Solissa
Kelurahan Kemiri Boyolali Sabagai Desa Wisata
Didik Nopianto A Nugradi, Wiwit Setyowati
Konsep Pemasaran Sektor Unggulan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Ghaziyah Ghandy Panessai, Yuniza Pridanti, Ahmad Aulia Bahrun Amieq
Reaksi Masyarakat Menghadapi Potensi Bencana Longsor Kecamatan Gunung pati
Indah Yuliasari
Analisis Trend Pengunjung Obyek Ekowisata di Kawasan Resor Gunung Salak II, Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Siti Jubei, Andrianto Kusumoarto, dan Atie Ernawati
KATEGORI PERUMAHAN & PERMUKIMAN
Tipologi Rumah Tinggal dengan Harga Rp. 100-200 Juta di Yogyakarta
Aditiyanto Tri Prabowo, Muhammad Sani Roychansyah
Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang
Desti Rahmiati
Evaluasi Pembangunan Rusunawa Di Surakarta
Masturina Kusuma Hidayati, Agam Marsoyo
Konsep Community Based Development Dalam Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional Kerajinan Songkorecca
Syahriana Syam
Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | vii
Tipologi Ruang Berbasis Gender Rumah Etnis Keturunan Arab di “Permukiman Arab” Pasar Kliwon Surakarta
Adinda Putri, Atyanto Dharoko
Konfigurasi Ruang Perahu Suku Bajo
Lukman Hendra Septian, Feni Kurniati
Preferensi Tipe Hunian di Kalangan Mahasiswa
Imega Reski, Angela Christy
Peran Ruang Komunal terhadap Keberlanjutan Sosial Studi Komparasi Perumahan Terencana dan Perumahan Tidak Terencana (Perumahan Sukaluyu Dan Kampung Tubagus Ismail Bawah)
Stirena Rossy Tamariska, Anastasia Astrid Ronauly, Mochammad Suva Nugraha, Annisa Zakira Fillah, Tymar Nurhasan
Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan Hunian Terkait Global Warming dan Penerapan Green Building
Try Ramadhan
Gilir-Balik dalam Sistem Tatanan Simpukng sebagai Upaya Menjaga Keselarasan Alam pada Masyarakat Dayak
Abraham Mohammad Ridjal
Sistem Informasi Geografis Dalam Melihat Kelayakan Pemukiman Pesisir di Kawasan Kota Lhokseumawe Berbasis WEB
Cut Azmah Fithri, Soraya Masthura Hassan, Muhammad Fikry
KATEGORI SAINS DAN TEKNOLOGI BANGUNAN
Analisis Kenyamanan Termal Pada Material Alami Gaba-gaba (Pelepah Sagu) Sebagai Bahan Alternatif Hemat Energi
Sherly Asriany, Adnan Sofyan, Ridwan
Evaluasi Climate Responsive Building Design Pada Gedung Perkuliahan di FT UNNES
dengan Menggunakan Tabel Mahoney
Moch Fathoni Setiawan, Eko Budi Santoso, Husni Dermawan
Gedung Pengungsian Bersama yang Ideal pada Studi Kasus GOR Ganesha Kota Batu
Agung Murti Nugroho, Angga Pradana
Persepsi Pemilik Rumah Sederrhana Sehat (RSS) Menuju Rumah Sehat Nyaman Tipe
36
Rita Laksmitasari Rahayu, Ukti Lutvaidah
Orientasi Rumah dan Pengaruhnya Terhadap Suhu Dalam Ruang Pada Perumahan
Gapura Satelit Indah
Husni Kuruseng, Rusdianto, Syarifa Ajrinah, Arinda Wahyuni, Edward Syarif
viii | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017
Konsep Arsitektur Tropis pada Green Building Sebagai Solusi Hemat Biaya ( LOW
COST )
Samsuddin, Andi Edyas, Takdir Daming, Edward Syarif
Analisis Fluktuasi Temperatur Udara Dalam Ruang pada Ruang Seminar Laboratorium Sains dan Bangunan Kampus Gowa
Tayeb Mustamin, Ramli Rahim, Baharuddin, Rosady Mulyadi, Nurul Jamala, Asniawaty Kusno
Potensi Limbah Bulu Ayam Menjadi Material Panel Dinding Akustik
Ansarullah, Ramli Rahim, Asniawaty Kusno
Preferensi Masyarakat Terhadap Material Bangunan
Agara D. Gaputra, Irma Handayani Lubis
Pelepah Sagu Sebagai Material Akustik Alternatif
Asniawaty Kusno, Sherly Asriany
Analisis Itensitas Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Prodi Arsitektur Universitas
Malikussaleh
Nova Purnama Lisa, Nurhaiza
Inovasi Gedung Pengolahan Sampah Berbasis Insinerasi yang Ramah Lingkungan
Wasilah, Andi Hildayanti, Muhammad Zaldi Suradin
Meningkatkan Kualitas Daya Listrik Dengan Menggunakan Single Tuned Filter
Misbahul Jannah, Raihan Putri
Evaluasi Kerusakan Beton Bertulang pada Kolom Bangunan Gedung Bekas Mess
Korem 012/TU Ujong Karang Meulaboh Akibat Terkena Tsunami
Samsunan
Analisis Pengaruh Metode Perawatan Beton (Dry And Wet Curing) Terhadap Kuat
Tekan Dan Kuat Lentur Beton Dengan Perkuatan Serat Baja (kawat bendrat)
Nasruddin, Victor sampebulu, Pratiwi Mushar
Penggunaan Atap Datar Beton Pada Kawasan Tropis Lembab Studi Kasus: Gedung Kantor Pemerintahan Kabupaten Bireuen
Zuraihan, Nova Purnama Lisa
KATEGORI SEJARAH & TEORI ARSITEKTUR-KOTA
Karakteristik Arsitektur Rumah Bugis Tolotang di Amparita, Kabupaten Sidenreng
Rappang (Sidrap)
Andriani Jamaluddin, Afifah Harisah, Syahriana Syam
Penerapan Arsitektur Bali pada Pola Hunian Masyarakat Transmigran Suku Bali di
Desa Kertaraharja, Luwu Timur
Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | ix
The End, Abdul Mufti Radja, Syahriana Syam
Teritori Pada Rumah Tradisional Mandar, di Desa Napo, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar
Idham Munady Barlim, Afifah Harisah, Abdul Mufti Radja
Tipologi Fasad Arsitektur Melayu dengan Fasad Arsitektur Tradisional Pelembang
Andy Budiarto, Irma Indriani, Aditha Maharani Ratna
Inventarisasi Ragam Pusaka Arsitektur Masa Lalu pada Kawasan Kota Tua Gorontalo
Nurnaningsih Nico Abdul, Sri Sutarni Arifin, Vierta Ramlan Tallei
Tipologi Arsitektur Fasad Bangunan Kantor Kolonial di Kawasan Kota Lama Semarang
Anggita Rahmi, Muhammad Sani Roychansyah
Analisis Semiotika Simbol Pada Umah Pitu Ruang Di Kabupaten Aceh Tengah
Putri Setianingsih, Armelia Dafrina, Nova Purnama Lisa
Perubahan Era Gaya Arsitektur Stasiun Jalur Yogyakarta-Bantul
Masyiana Arifah Alfia Riza, Ikaputra, M.Eng, Dimas Wihardyanto
AECOM dan Sistem Bangunannya
Ardelia Jessica Cungwin, Dea Fathur Rochman, Yahya Ayyash Asaduddin, James William Rinaldi, Febrian Aji Nugroho, Agus Suhardjono Ekomadyo
Analisis Teori Desain Starchitect Melalui Pendekatan Creativity Channels
Budi Pradono
Karakteristik Plasis Asia sebagai Firma Arsitektur Startup Kasus : Click Square, TK
Factory Office, dan Royal Betawi City Gate
Slamet Zarkasih, Nugraha Sulaiman Irsyad, Fardhani Yodiatama, Agus Suharjono Ekomadyo
Mengedepankan Style Sebagai Identitas Perancang
Debora Meciho, Tri Miranda, Vinsensius Ardinan Bramanto, Fasya Amasani, Agus Suhardjono Ekomadyo
Satu Prinsip Untuk Semua Karya
Irfan Nur Fadhilah, Marcella Gandakusumah, Marcellina Nathania Tjandra, Agus Suharjono Ekomadyo
Good Stories, Big Ideas
Davin Gery Lineker Keshia Simatupang, Faradillah Hillman, Ahmad Aufa Adyancha, Agus S. Ekomadyo
Analisis Semiotika Simbol Kekuasan pada Rumah Adat Toraja (Tongkonan Layuk)
Yudha Almerio Pratama Lebang
x | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017
Tipomorfologi Fasade Bangunan Pertokoan di Sepanjang Ruas Jalan Malioboro,
Yogyakarta
Adinda Rafika Dani, Djoko Wijono, M. Arch
Sistem Seting Permukiman Masyarakat Pulau Bunaken
Judy Obet Waani, Alvin J. Tinangon, Oktavianus H.A. Rogi
Keselarasan dan Keragaman Keruangan Permukiman Masyarakat Bali di Desa Wia-Wia, Kec. Poli-Polia, Kab. Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara
Ria Selfiyani Bahrun, Sudaryono, Djoko Wijono
Kosmologi Dalam Arsitektur Masyarakat Kasepuhan Banten Kiduldi Lebak Sibedug
Ratu Arum Kusumawardhani, Ryan Hidayat
Butulan Sebagai Ruang Harmoni dan Keselarasan Pada Arsitektur Di Laweyan Surakarta
Rinaldi Mirsa, Sugiono Soetomo, Mussadun, Asnawi Manaf
Metode Desain Plasis Asia Sebagai Perusahaan Rintisan Arsitektur
Slamet Zarkasih, Nugraha Sulaiman Irsyad, Agus S. Ekomadyo
Membaca Dualism-Antithesis dan Dualism-Harmony sebagai Dasar Memahami
Konsensus Ruang Nusantara
Susilo Kusdiwanggo
Persepsi Elemen Arsitektural Masjid terkait Konsep Arsitektur Islami
Soraya Masthura H, Citra Kirana, Muhammad Iqbal, Bambang Karsono
Menggali Makna Arsitektur Vernakular: Ranah, Unsur, dan Aspek-Aspek
Vernakularitas
Ira Mentayani, Ikaputra, Putri Rahima Muthia
Pengaruh Pengetahuan Bangunan Cagar Budaya akanMotivasi Masyarakat dalam Wisata Heritage
Charlie Lady Beauty Afriesta, Athina Ardhyanto, Rea Risky Alprianti
TEMU ILMIAH IPLBI 2017
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | D 037
Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah Susun
Berdasarkan Right Conservation Method Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung
Fanisa Dyastari(1), Agus S. Ekomadyo(2), Binar Tyaghita(3)
(1)Mahasiswa Program Sarjana Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
(2)Staf Pengajar Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. (3)Mahasiswa Program Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut
TeknologiBandung.
Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk Kota Bandung semakin meningkat juga disertai dengan kenaikan
harga lahan. Kebutuhan akan hunian yang semakin bertambah dalam lahan-lahan kota yang
semakin mahal. Pembangunan rumah susun, sebagai bentuk hunian vertikal, seringkali dilakukan
melalui proses pembebasan lahan yang membutuhkan waktu yang lama dan kurang berhasil dalam
meyakinkan penghuni asli untuk pindah. Maka terdapat metoda lain yaitu penataan lahan dengan
menerapkan proses Metoda Pertukaran Hak (RCM). Kawasan Cibangkong ini dipilih karena
merupakan permukiman padat serta harga lahan yang tinggi akibat keberadaan TSM. Permasalahan
perancangan yang ingin diselesaikan adalah bagaimana pertimbangan RCM diterapkan dalam
perancangan rumah susun. Material yang dipilih yaitu beton prefabrikasi untuk meminimalisir harga
dan mempercepat proses konstruksi karena produksi yang dilakukan pelaksanaan produksi ber-
samaan dengan pelaksanaan struktur dilapangan. Lingkup rancangan mencakup kawasan hunian
dengan fasilitas usaha dan fasilitas umum. Proses ini membuat proyek menjadi lebih efisien dalam
segi proses membangun dan efektifitas pemanfaatan lahan yang lebih tinggi.
Kata-kunci : Rumah susun, Right Conversion Method, Beton Prefabrikasi, Modular
Pendahuluan
Kepadatan penduduk kota Bandung yang sema-
kin meningkat menimbulkan banyak dampak
negatif akan kenyamanan kota. Banyak masalah
yang timbul dari tingginya jumlah kepadatan ini,
seperti tingkat ketersediaan lahan yang tidak
dapat mengimbangi tingkat kebutuhan lahan
untuk hunian yang semakin tinggi. Pesatnya
pembangunan kota juga menyebabkan kawasan
menjadi sesak, padat, dan cenderung tidak
tertata.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk
dan kemampuan ekonomi kota untuk mem-
bangun menjadikan Bandung sebagai salah satu
kota metropolitan di Indonesia. Ini terlihat dari
kota Bandung yang diarahkan untuk memiliki
konsep struktur ruang kota dengan pola poli-
sentrik atau dengan pusat banyak maka terjadi
kenaikan nilai tanah pada suatu kawasan akibat
dari perkembangan fungsi komersial disekitar-
nya. Namun lahan yang memiliki nilai jual tanah
yang tinggi ini merupakan permukiman padat
yang kurang direncanakan sehingga tidak dapat
menghasilkan keuntungan. Sebagai salah satun-
ya adalah kawasan permukiman disekitar Trans
Studio Mall khususnya di RW 02 Kelurahan
Cibangkong.
Pembangunan hunian vertikal berupa rumah
susun adalah salah satu bagian dari proses
penataan lahan yang dapat dilakukan untuk
Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah SusunBerdasarkan Right Conservation Method Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung
D 038 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017
mengkonversikan permukiman horizontal yang
sudah terbangun ke permukiman vertikal.
Sebenarnya pembangunan untuk memenuhi ke-
butuhan kota ini tidak selalu harus disertai
dengan pembebasan lahan. Tedapat metoda
lain yaitu penataan lahan dengan menerapkan
proses Metoda Pertukaran Hak (Right Corversion
Method) pada persil yang sudah terbangun
permukiman warga. Namun pada prosesnya,
kita harus memperhatikan kecemasan warga
yang akan direlokasi. Kesesuaian kepemilikan
nilai aset yaitu luasan persil yang menjadi faktor
yang diutamakan.
Selain itu, kebutuhan warga dalam proses
penyediaan perumahan bagi masyarakan yang
akan direlokasi juga tidak lepas dari isu keter-
jangkauan masyarakat dalam segi ekonomi dan
kecepatan dalam membangun. Dalam peranca-
ngan, pemilihan material dan studi mengenai
proses konstruksi akan dilakukan untuk dapat
meminimalisir harga konstruksi bangunan dan
efektivitas membangun. Penggunaan material
yang dipilih yaitu beton prefabrikasi yang ke-
mungkinan untuk setiap unit bersifat fleksibel.
Fleksibel disini adalah setiap unit nantinya dapat
digabung karena penggunaan panel pada
dinding akan mudah untuk dimodivikasi saat
pembangunan.
Oleh karena itu, tulisan ini berfokus pada bagai-
mana proses perancangan rumah susun yang
dilatarbelakangi oleh proses RCM dengan pene-
rapan modul tiap komponen beton prefabrikasi
sebagai material utama.
Kajian Teori Right Convertion Method
Landasan dalam proyek ini menggunakan
metode RCM dalam pemindahan penduduk asli
dalam permukiman padat ke permukiman
vertikal. Metoda Pertukaran Hak atau Right
Conversion Method (RCM) merupakan suatu
metoda yang dipergunakan untuk proyek-proyek
pembangunan kembali perkotaan (urban rede-
velopment). RCM merupakan metoda yang
dipergunakan untuk areal-areal yang sudah
terbangun dan memiliki kepadatan yang relatif
tinggi. Dengan metoda ini pembangunan kem-
bali suatu bagian kota tidak perlu melakukan
pembebasan tanah, dan pemilik tanah tidak
perlu tergusur dari tempatnya semula. (Harun,
2014)
Proses ini hampir sama dengan proses konso-
lidasi tanah, namun hak atas tanah penduduk
akan diganti hak atas tanah lain dan atau hak
atas bagian dalam bangunan. Dengan tujuan,
hak atas tanah yang dipertukarkan akan di-
gunakan untuk pembangunan areal perkotaan.
Dalam proses RCM, pembangunan yang di
lakukan membutuhkan Koefisien Luas Bangunan
(KLB) yang tinggi agar pemilik tanah semula
mendapatkan kembali haknya secara penuh
dalam bentuk hak atas lantai atau bagian
bangunan yang nantinya akan dibangun. Proses
dari RCM dapat dilhat pada gambar 1.
Gambar 1. Ilustrasi Metode Right Corvention Method
(sumber: Harun, 2014)
Tinjauan preseden yang dapat dipelajari ialah
Gedung I-Land yang terletak di Shinjuku Barat
di Tokyo. Menutut Harun (2014) Secara prinsip
dengan metode konversi hak pemilik lahan, unit
yang disediakan pada bangunan baru telah di
distribusikan kembali secara proporsional ter-
hadap para pemilik properti/tanah yang semula.
Karena mengandung sifat proporsional dalam
pendistribusian kembali pemilikan, maka Peru-
sahaan Air Minum Tokyo mendapatkan kembali
lantai yang terluas, karena sebelumnya memiliki
tanah terluas.
Hasil pendistribusian kembali ini menghasilkan
"excess floor," yaitu lantai yang bukan menjadi
hak pemilik properti/tanah sebelumnya. Excess
floor ini dijual kepada pihak luar, yang hasilnya
Fanisa Dyastari
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | D 039
(antara lain) dipergunakan untuk membiayai
proyek.
Pendekatan Konsep Modular
Beton prefabrikasi adalah industrialisasi metode
konstruksi beton yang komponen-komponennya
diproduksi secara massal dan dirakit dalam
bangunan dengan bantuan crane dan alat-alat
pengangkat dan penanganan yang lain. Adapun
keuntungan penggunaan beton prefabrikasi di-
bandingkan metode konvensional adalah seba-
gai berikut,
1. Sistem ini mempunyai kontrol kualitas yang
baik, karena proses produksi di pabrik dan
dapat terukur dengan baik.
2. Lebih singkat dalam pelaksanaan karena
pelaksanaan struktur bawah bersamaan de-
ngan produksi komponen di pabrik dan pe-
laksanaan struktur atas bersamaan dengan
pekerjaan finishing arsitektur.
3. Lebih ekonomis terhadap biaya karena
terdapat reduksi dalam penggunaan ceta-
kan, mempersingkat waktu konstruksi dan
produktivitas tenaga kerja di lapangan yang
tinggi. Efisiensi harga beton prefabrikasi
terhadap konvensional kurang lebih men-
capai 26,84%.
4. Lebih ramah lingkungan.
Sistem beton prefabrikasi dalam penggunaannya
diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu:
(1) Tiang pancang beton, (2) pelat lantai, (3)
Dinding luar, (4) dinding dalam, (5) komponen
tangga, (6) kolom precast, (7) balok precast dan
lain sebagainya.
Arsitektur modular merupakan sebuah konsep
pembangunan objek rancangan berdasarkan
modul tertentu. Produksi modul yang dapat
ditempuh melalui sistem fabrikasi dinilai mampu
menekan waktu pelaksanaan pembangunan.
Arsitektur modular berprinsip pada unit-unit
modul yang ditambah serta dikurangi dengan
mempertimbangkan mobilitas modul dari tempat
produksi ke lahan rancangan sehingga mem-
permudah dan mengurangi biaya produksi.
Pembuatan beton prefabrikasi ini tidak lepas
dari produsen beton prefabrikasinya. Maka
dalam perancangan Rusunami Cibangkong ini
desain menggunakan acuan ukuran dari salah
satu produsen beton prefabrikasi lokal.
Maka Konsep struktur menggunakan beton
precast adalah slab lantai, dinding-dingding
dalam unit, dan fasade bangunan. Konsep
konfigurasi struktur yang jarak antar kolomnya
adalah kelipatan 1,2 m karena patokan pen-
jualan beton precast produksi Bandung (PT BEP).
Sedangkan untuk dinding bagian dalan
menggunakan b-panel dengan ukuran 60cm.
Kasus Perancangan Rusunami Cibangkong
Lokasi proyek yang dipilih terletak di RW 02
Cibangkong. Kawasan ini berada di dekat sub
pusat kota Bandung yaitu pusat komersil Trans
Studio Bandung yang memiliki tingkat ke-
padatan penduduk tinggi. Lahan ini sudah
terbangun permukiman padat milik penduduk.
Kawasan Cibangkong menjadi salah satu lokasi
yang menjadi perencanaan wali kota Bandung
untuk didirikan “Apertemen Rakyat”. Karena
proyek bersifat fiktif, maka proyek ini memiliki
asumsi bahwa masyarakat sudah bersedia akan
hak atas tanahnya untuk dikonversikan menjadi
permukiman vertikal guna pembangunan kawa-
san proyek ini.
Lokasi RW 02 berada di Jalan Gatot Subroto
yang merupakan jalan arteri sekunder dengan
didominasi oleh pelayanan jasa komersil. Lokasi
yang dipilih tidak seluruh kawasan RW 02
melainkan sekitar 40% kawasan dan 60% sisa-
nya diperuntukan untuk pengembangan selan-
jutnya dan pembangunan infrastruktur kota.
Lahan proyek diambil dengan memotong sir-
kulasi jalan yang sudah ada. Perpotongan lahan
yang dipilih dapat di lihat pada gambar 2.
Gambar 2. Pemilihan Lokasi Proyek Rusunami
Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah SusunBerdasarkan Right Conservation Method Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung
D 040 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017
Lokasi ini memiliki kelebihan yaitu: (1) Berada di
Jalan Gatot Subroto yang terdapat penunjang
kegiatan ekonomi berupa fungsi jasa, pendidi-
kan, dan komersial, (2) Sebagian besar area
bukan merupakan daerah rawan banjir. Selain
itu terdapat kekurangan pada kawasan ini,yaitu:
(1) Berada dekat dengan keberadaan Trans
Studio Mall yang merupakan pusat komersial
yang menimbulkan ketidaknyamanan, (2) Ku-
rangnya area bermain dan ruang terbuka untuk
kegiatan sosial.
Sebelum masuk ke proses perancangan, dilaku-
kan survei langsung untuk mendapatkan data-
data dasar mengenai kawasan seperti kondisi
fisik, kondisi sosial, jumlah KK yang terdaftar
dan perkiraan luasan rumah. Dari hasil survei
akan menjadi patokan penentuan luasan unit
rumah susun. dari survei langsung didapatkan
bahwa jumlah penduduk yang terdaftar terdiri
dari 225 KK dengan mayoritas penduduk
memiliki perkerjaan yaitu pegawai swasta dan
wirausaha kecil. Penduduk asli Cibangkong ini
mayoritas berkeluarga yang memiliki struktur
rumah yang terbangun pada kawasan ini
memilki minimal 2 kamar hingga 5 kamar de-
ngan presentase terbesar memiliki 2-3 kamar.
Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat 3 kelompok tipe penghuni.Yaitu warga
asli, warga pendatang yang sewa kamar atau
rumah, dan pelaku jasa/komersial. Gambar 3
merupakan suasana di Jalan Cibangkong.
Gambar 3. Suasana RW02 Cibangkong
Kondisi sosial seperti kegiatan interaksi banyak
muncul di area dekat dengan fasilitas sosial
(sekolah dan warung) dan gang yang cenderung
sempit. Terlihat pula kumpulan pedagang kaki
lima muncul di beberapa titik pada trotoar jalan.
Sedangkan aktivitas yang berada di jalan
sirkulasi sebagian besar ialah kegiatan komersial
oleh PKL maupun warung-warung usaha warga.
Kegiatan lain seperti anak-anak bermain dan
jajan semua terlihat di pinggir jalan karena tidak
ada ruang terbuka yang dapat menfasilitasi.
Lingkup rancangan mencakup perancangan ka-
wasan hunian dengan fasilitas usaha dan fasili-
tas umum sebagai pelengkap aktivitas penghuni.
Perancangan fokus ke perancangan bangunan
hunian mulai dari unit rencangan unit dengan
acuan modul beton prefabrikasi, penyusunan
unit dan bentuk bangunan. Pada gambar 4
merupakan proses simulasi dari perancangan
unit yang dilakukan berdasarkan ukuran beton
prefabrikasi.
Gambar 4. Ilustrasi simulasi penyusunan modul
kompenen pada modul unit
Konsep dan Hasil Rancangan
Perancangan rumah susun sebagai pengganti
permukinan RW 02 Cibangkong yang menjadi
bagian dari proses RCM ini akan berfokus pada
rancangan unit telebih dahulu. Dalam proses
pemindahan penduduk semua ke hunian vertikal,
maka proses harus dilakukan dengan waktu
yang seminimal mungkin. Oleh karena itu, faktor
efisiensi dan kecepatan dalam membangun ba-
ngunan bertingkat tinggi menjadi isu yang
penting. Maka penyusunan unit hunian dipilih
dengan konsep modular sesuai ukuran-ukuran
beton prefabrikasi yang sudah ada pada pro-
dusen yang berada di Bandung.
Terdapat tiga jenis tipe unit rumah susun yang
akan disediakan yaitu tipe 24 m2, unit tipe 36 m2,
dan unit tipe 48 m2 dengan perbandingan 2:5:3.
Penghuni asli akan dialokasikan ke unit 36 m2
yang memiliki 2 kamar dan sebagian unit 48 m2
yang memilki 3 kamar. Jumlah unit yang akan
Fanisa Dyastari
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | D 041
disediakan yaitu sebanyak 500 unit. Jumlah ini
lebih banyak dari pada jumlah KK terdaftar
karena sisanya akan dijual untuk masyarakat
Bandung. Unit terkecil pada desain merupakan
unit studio dengan sasaran pengguna adalah
pegawai di kawasan komersil dan mahasiswa
STIE Pasundan dan Universitas Winaya Mukti.
Penyusunan unit bangunan dibagi menjadi 2
tower. Jarak antar kolomnya pada konfigurasi
unit merupakan kelipatan dari modul precast
produsen yaitu 1.2 m dengan ditambah dengan
lebar balok. Maka pada rancangan hunian ini
angka yang diambil yaitu jarak memanjang 6.4
m pada tower A,7.6 m pada tower B, melebar
6.8 m dan 5.2 m. Jika dilihat dari kolom
strukturalnya tipe 24 m2 merupakan setengah
modul (trafe) sedangkan tipe 36 m2 adalah satu
modul. Berbeda dengan tipe 48 m2 karena
berbeda tower dengan kedua tipe lainnya maka
tipe ini memilki jarak kolom yang berbeda dan
merupakan satu setengah modul.Modul-modul
inilah yang menjadi patokan dasar dalam
perancangan keseluruhan bangunan rumah
susun.
Tower A yang berada di depan terdiri dari unit
48 m2, sedangkan tower B terdiri dari unit 24 m2
dan 36 m2. Pembagian hunian akan dipecah
menjadi dua yaitu untuk penghuni lama dan
untuk dijual ke masyarakat Bandung lainnya.
Unit-unit yang mendapatkan pemandangan ke
dalam kawasan perancangan akan dipersiapkan
untuk penghuni asal sebagai pergantian hak
milik tanahhya sedangkan unit yang menghadap
luar akan dijual.
Gambar 5. Denah Unit
Setiap bangunan mempunyai 3 tangga sebagai
sirkulasi vertikal. Sirkulasi horizontal dari ba-
ngunan rumah susun menggunakan sistem
double loaded corridor dengan ruang bersama
berada di tengah dekat inti bangunan. Peng-
gunaan panel prefabrikasi pada dinding unit
dipilih untuk meningkatkan fleksibilitas perlu-
asan unit untuk menyesuaikan konversi yang
setara dengan nilai hak persil semula.
Kosep bentuk massanya didominasi bentuk
persegi-persegi panjang untuk mendukung
adanya sirkulasi yang efektif. Ada jalur peng-
hubung berupa pilotis antar massa di lantai
podium. Selain itu, dengan membawa konsep
modular, maka bangunan dibuat menarik
dengan pengurangan jumlah modul secara ber-
kala ke atas. Sehingga bentuk yang dihasil-kan
adalah bentuk yang berundak.
Gambar 6. (kiri) Konfigurasi peletakan unit pada massa bangunan, (kanan) Pemintakan pada bangunan
Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah SusunBerdasarkan Right Conservation Method Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung
D 042 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017
Podium pada lantai dasar digunakan sebagai
parkir dan tempat servis bangunan. Sedangkan
retail untuk komersial berada di podium di
bagian menara depan sebanyak 2 lantai.
Bentuknya pilotis untuk menyatukan dengan
suasana luar dengan taman bersama didalam.
Pada ruang masuk utama pedestrian terbuka
seperti plaza dengan banyak kegiatan yang bisa
ditampung seperti jual beli jajanan kaki lima,
anak-anak bermain serta hanya untuk jalan pagi.
Maka dari itu ruang ini juga dapat digunakan
oleh masyarakat umum. Pintu masuk ini ter-
hubung langsung oleh fasilitas umum yang
berada di lantai satu. Fasilitas sosial terdapat di
podium lantai 2 tower B.Adapula zona penerima
khusus area retail yang berada di sebelah kanan
bangunan. Suasana yang dirancang terlihat di
Gambar 7.
Kesimpulan
Perancangan rumah susun milik yang dengan
konsep modular untuk mendukung proses RCM
ini membuat proyek menjadi lebih efisien dalam
segi proses membangun dan ketersuaian luasan
unit. Selain itu proses ini lebih manusiawi karena
tetap mempertahankan penduduk asli dan mem-
fasilitasi kebutuhan sosialnya. Hasil dari proses
RCM ini juga terlihat pada efektifitas pe-
manfaatan lahan yang lebih tinggi, karena
jumlah unit yang dirangcang lebih banyak
dengan sudah mempertimbangkan segi ekonomi
lahan dan tetap bisa menyediakan lingkungan
hunian yang nyaman dengan ruang terbuka.
Perancangan unit dan fasilitas yang ada mem-
pertimbangkan kebutuhan dan karakter untuk
membantu meyakinkan penduduk asli untuk
bersedia mengikuti program RCM ini sebagai
apartemen rakyat.
Kelemahan dari studi ini, data yang masuk
terbatas hanya bisa didapat dari hasil survei ke
lapangan karena terkendala oleh keterbatasan
waktu. Jadi diperlukan wawancara dengan war-
ga dan studi selanjutnya agar hasil desain lebih
sesuai. Pemilihan unit hanya dipilih yang dapat
mengakomodasi 2-3 kamar karena kurangnya
iterasi dalam proses desain dan keterbatasan
waktu.
Ucapan Terima Kasih
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ir.
Ismet Belgawan Harun M.Sc., Ph.D atas ilmunya
mengenai konsep Right Conversion Method dan
Imaniar Sofie S.T, M.T. yang telah membantu
dalam pembuatan ide awal penelitian ini.
Daftar Pustaka
Harun, & Ismet. (2014). Pembangunan Areal Perkotaan
dengan Pendekatan Tanpa Menggusur: Penggunaan
Right Conservation Method.
Asharhani, & Imaniar, S. (2016). Pengembangan
Permukiman Menjadi Area dengn Fungsi Campuran
Berdasarkan Prinsip Korespodensi dan Interaksi
Penghuni. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Dinariana, D., & Imia, L. (2011). Value Engineering
Bangunan Rusunawa Prototype 5 lantai Type 36
Ditinjau dari Metode Pelaksanaan dan Bahan
Bangunan. Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi
dan Kesehatan.
Juwana, J. S. (2005), Panduan Sistem Bangunan
Tinggi, Erlangga, Jakarta.
D. Chiara., & Joseph. (1984). Time Saver Standards for
Residential Development. New York: McGraw-Hill.
Gambar 7. (kiri ke kanan) Suasana taman bersama didalam tapak gedung,area masuk utama yang berupa
plaza, area masuk khusus untuk retail