EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA
LANGSUNG Studi Kasus pada PT. ADHI CHANDRA JAYA
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : YB Dimas Swandaru Tri Nugroho Nim : 002114092
PROGRAM STUDI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
i
EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA
LANGSUNG Studi Kasus pada PT. ADHI CHANDRA JAYA
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : YB Dimas Swandaru Tri Nugroho Nim : 002114092
PROGRAM STUDI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
ii
iii
iv
“Sudah selesai” (Yohanes,30)
Manusia tidak mau melihat kebenaran dalam wajahnya yang lain ________hidup ini
adalah perjuangan melawan keterbatasan (Farahdiba: Maria & Mariam)
Sebuah doa tidak menyelesaikan suatu masalah melainkan memberikan seseorang kekuatan untuk menyelesaikan suatu masalah (Farahdiba: Maria & Mariam)
Penyesalan Bukan dari apa yang telah terjadi
tetapi dari apa yang belum tercapai
Berfikir positif bukan bagaimana sesuatu itu benar atau salah melainkan bagaimana baik dan buruknya sesuatu.
Kupersembahkan untuk:
Laki – Bini, Babe Subari dan Enyak Menik Saudari aye Gophel dan Gonel Dan sebagainya
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis kepada Tuhan atas segala rahmat, karunia, dan
bimbingan-Nya dari awal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi yang
berjudul ”EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN ANALISIS
SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program
studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik tanpa
bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu penulis
dengan segala kerendahan hati dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ir. Drs. Hansiadi YH., M. Si., Akt., selaku Kaprodi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
4. Lisia Apriani, S. E., M. Si., Akt., sebagai dosen pembimbing I yang telah
berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, saran, dan semangat
kepada penulis dalam menulis skripsi ini. Selamat atas kelahiran anak
putrinya.
vii
5. Firma Sulistiyowati, S. E., M. Si., sebagai dosen pembimbing II yang telah
berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, saran dan semangat
kepada penulis dalam menulis skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
bimbingan, bantuan, dan kerjasama yang baik selama penulis belajar di
Universitas Sanata Dharma.
7. Kasno Chandra selaku pemimpin dan pemilik PT. Adhi Chandra Jaya
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di perusahaan tersebut.
8. Nofriadi Chandra, S. E., selaku Plant Manager PT. Adhi Chandra Jaya
yang telah membantu menyediakan data yang diperlukan dalam menyusun
skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku Bapak Subari, Ibu Menik, dan kedua kakak perempuan
saya Yunika dan Nila juga keponakan yang baru lahir Hannah.
10. Anak-anak komunitas Brojowikalpo3 Hari ”bebek”, Dono, Galih, Yudi,
Wawan, Agus kembar, Hari ”goceng”, Uun dan Jaya, Omey, Anton,
Acong dan yang lainnya yang unik dan kreatif.
11. Grup Band Saralaughs yang terus mengejar cita-citanya lewat seni, maju
terus dan tetap berkreasi.
12. Andri Hermanto ”beler” yang memberikan tempat berteduh dan
menempuh perjuangan skripsi bersama-sama, sigit ”si tukang kayu” yang
meminjamkan printernya.
viii
13. Agung “betty”, Yudha, Desimus “kritt”, Tante Dian, Nopek, Bina, Fany,
Ririn, Rica, Agnes, Wiwied, Ndog, Mak Uwo, Cenul, Mba Lina, Deny
Sang pengantin, Ardi, Lhong-long, Lilik lama tak bersua.
14. Teman-teman maya ku yang lebih senang menulis dari pada berbicara
walau saling berhadapan Rendy, Momon, Oell, Andhi, Krisna, Ricard.
15. Anak-anak Mapasadha khususnya angkatan ular yang memberikan
pengalaman-pengalaman baru walau hanya sesaat.
16. Teman-teman SMA di kampung halaman yang tetap berkumpul dalam
setiap liburan.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu di sini, terima
kasih atas semua dukungan dan pengalaman hidup yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat
bagi penulis dengan mengirimkan berupa e-mail pada [email protected].
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak yang memerlukannya.
Tangerang, 23 Maret 2007
Penulis
YB. Dimas Swandaru Tri Nugroho
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... V
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xiiI
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. xvi
HALAMAN ABSTRAC ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Batasan Masalah ..................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian …………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………….. 4
F. Sistematika Penulisan ………………………………………. 5
BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………………… 7
A. Anggaran Perusahaan ………………………………………. 7
x
1. Pengertian Anggaran …………………………………… 7
2. Fungsi Anggaran ……………………………………….. 8
3. Kelemahan Anggaran ………………………………….. 9
B. Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian ......... 9
1. Perencanaan …………………………………………….. 9
2. Pengendalian …………………………………………..... 11
3. Hubungan Perencanaan Dengan Penganggaran ………... 12
C. Penganggaran Biaya dan Pemanfaatan Biaya ....................... 13
D. Pentingnya Struktur Organisasi dalam Penganggaran .......... 14
E. Ramalan Penjualan ………………………………………… 15
F. Anggaran Penjualan ……………………………………….. 17
G. Anggaran Produksi ………………………………………… 17
H. Biaya Produksi …………………………………………….. 18
I. Komponen Biaya Dasar ……………………………………. 19
1. Anggaran Biaya …….…………………………………... 19
2. Cara Penggolongan Biaya ................................................. 21
3. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung ......................... 22
J. Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung ................................. 24
1. Standar Tarif Upah Langsung ........................................... 24
2. Standar Waktu (Jam) Kerja Langsung .............................. 26
K. Teknik Analisis Data ……………………………………….. 29
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………. 31
A. Jenis Penelitian …………………………………………….. 31
xi
B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………... 31
C. Subjek Penelitian …………………………………………... 31
D. Objek Penelitian …………………………………………… 31
E. Data yang Dicari ………………………………………….. 32
F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 32
G. Teknik Analisis Data ………………………………….…… 33
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………… 38
A. Sejarah Perusahaan ………………………………………… 38
B. Organisasi Perusahaan …………………………………….. 40
1. Struktur Organisasi Perusahaan ………………..………. 40
2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang ………...…….. 42
C. Produksi PT. Adhi Chandra Jaya .......................................... 48
D. Personalia PT. Adhi Chandra Jaya ........................................ 51
E. Pemasaran PT. Adhi Chandra Jaya ....................................... 53
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………… 56
A. Deskripsi Data ……………………………………………... 57
B. Peramalan Penjualan ……………………………………….. 67
C. Anggaran Produksi …………………………………………. 68
D. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung .............................. 75
E. Analisis Data dengan Teori …………………………………. 78
F. Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya ........................................ 82
G. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung …………….. 83
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………. 92
xii
A. Kesimpulan ………………………………………………... 92
B. Keterbatasan Penelitian …………………………………… 93
C. Saran ………………………………………………………. 93
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 95
DAFTAR PERTANYAAN ………………………………………………… 96
LAMPIRAN …………………………………………………………….….. 99
KETERANGAN PENELITIAN .……………………………………….….. 115
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 5.1 Data Volume Penjualan Automotive Parts dan SPW Parts ..... 59
Tabel 5.2 Peramalan Penjualan Automotive Parts ...…………………... 60
Tabel 5.2.a Perhitungan Indeks Musim Automotive Parts .……………… 62
Tabel 5.3 Peramalan Penjualan SPW Parts ……......…………………... 64
Tabel 5.3.a Perhitungan Indeks Musim SPW Parts ……....……………… 66
Tabel 5.4 Ramalan Penjualan Tahun 2005 (Unit) ……………………... 68
Tabel 5.5 Rencana Persediaan Awal dan Persediaan Akhir (Unit) ……. 69
Tabel 5.6.a Anggaran Produksi Barang Jadi (Unit) Automotive Parts ...... 70
Tabel 5.6.b Anggaran Produksi Barang Jadi (Unit) SPW Parts ................. 70
Tabel 5.6.c Anggaran Produksi (dalam unit) ……………………………. 71
Tabel 5.7 Realisasi Produksi Barang Jadi (Unit) .................................... 72
Tabel 5.8 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Produksi (dalam unit) 74
Tabel 5.9 Waktu Standar tiap Bagian Produksi ...................................... 76
Tabel 5.10 Tingkat Upah Langsung Standar per Jam .............................. 76
Tabel 5.11 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung ............................... 77
Tabel 5.12 Perbandingan Penyusunan Biaya Tenaga Kerja Langsung .... 79
Tabel 5.13 Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya ....................... 82
Tabel 5.14
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar pada Produksi
Sesungguhnya .........................................................................
84
Tabel 5.15 Analisis Selisih Tarif Biaya Tenaga Kerja Langsung ………. 85
Tabel 5.16 Analisis Selisih Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung …... 87
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……………………………… 41
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran Penjualan periode 2001-2004 ………………………………. 99
Lampiran 1 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Untuk Automotive Parts ……………….................................
100
Lampiran 2 Perhitungan Tarif Upah Riil dan Jam Kerja Riil
Untuk Automotive Parts .........................................................
102
Lampiran 3 Perhitungan Jam Kerja Standar pada Produksi Riil Untuk
Automotive Parts ……………………………………………
104
Lampiran 4 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Untuk SPW Parts …………..…………..................................
106
Lampiran 5 Perhitungan Tarif Upah Riil dan Jam Kerja Riil
Untuk SPW Parts ....................................................................
108
Lampiran 6 Perhitungan Jam Kerja Standar pada Produksi Riil
Untuk SPW Parts …………………………….……………...
110
Lampiran 7 Jumlah Waktu Riil Per Bagian Produksi dalam Setahun ........ 112
Lampiran 8 Jumlah Upah Riil per Bagian Produk dalam Setahun ............. 113
Lampiran 9 Tarif Upah Riil per Jam dalam Setahun …………………….. 114
xvi
ABSTRAK
EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Studi kasus pada PT. Adi Chandra Jaya tahun 2005
YB. Dimas Swandaru Tri Nugroho 002114092
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyusunan biaya tenaga kerja langsung pada PT. Adi Chandra Jaya untuk periode tahun 2005 sudah tepat dan untuk mengetahui bagaimana selisih yang terjadi terhadap biaya tenaga kerja langsung pada PT. Adi Chandra Jaya untuk periode tahun 2005 sesuai dengan anggaran produksi terhadap biaya tenaga kerja langsung yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah studi kasus. Data yang dicari dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data-data yang berhubungan dengan biaya operasi khususnya biaya tenaga kerja langsung pada tahun 2005, seperti: jumlah tenaga kerja per bagian produksi, waktu yang dianggarkan produksi per unit, waktu sesungguhnya produksi per unit, tarif upah yang dianggarkan, dan tarif upah sesungguhnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, dan wawancara. Dalam mengolah data yang telah diperoleh digunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis komparatif, dengan mencari perhitungan selisih tarif upah langsung dan selisih efisiensi upah langsung. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa proses penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang dilakukan oleh PT. Adi Chandra Jaya untuk periode tahun 2005 sudah tepat. Prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung ditempuh melalui tahapan: penetapan ramalan penjualan, penetapan anggaran produksi, penetapan biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya standar per unit produk yang direncanakan. Anggaran biaya tenaga kerja langsung digunakan untuk mengendalikan biaya karena: anggaran biaya tenaga kerja langsung memandu keputusan pemakaian dan perekrutan tenaga kerja, dibuat analisis selisih terhadap tarif biaya tenaga kerja langsung dan efisiensi biaya tenaga kerja langsung. Berdasarkan analisis dalam studi kasus ini untuk tahun 2005, selisih biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya sebesar Rp. 10.380.570,53 atau sebesar 1,38% dari biaya tenaga kerja langsung standar. Kesimpulan yang diperoleh dari analisis data adalah biaya tenaga kerja langsung PT. Adi Chandra Jaya pada periode tahun 2005 tidak menguntungkan.
xvii
ABSTRACT AN EVALUATION OF BUDGET ARRANGEMENT AND ANALYSIS OF
DIRECT LABOUR COST DIFFERENCE A case study at PT. Adi Chandra Jaya
YB. Dimas Swandaru Tri Nugroho
002114092 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
This study was intended to know whether the arrangement of direct labour cost at PT. Adi Chandra Jaya in 2005 was already appropriate and to know whether the direct labour cost difference at PT. Adi Chandra Jaya in 2005 was in accordance with the production budget on the planned direct labour cost. The type of the study applied by the writer was a case study method. The data collected in this study were the general description of the company, the organization structure of the company, and the data related to the operational cost, in particular, the direct labour cost in 2005, such as: the number of workers in each of production department, the timetable of per unit production, time of per unit production, the planned wage rate and the real wage rate. The data collecting techniques applied were library research, observation and interview. In analysis the data, descriptive analysis technique and comparative analysis technique were applied in obtaining the calculation of direct labour cost difference and the efficiency difference of direct labour cost.
Based on the analysis, it was recognized that the process of direct labour cost budget arrangement applied by PT. Adi Chandra Jaya in 2005 was already appropriate. The procedure of direct labour cost budget arrangement was achieved through several phases: sales forecast determination , production budget determination, production cost determination including direct labour cost based on per unit standard cost on planned product. The direct labour cost budget was applied to control cost because direct labour cost budget led the decision of the labour needed and recruited, it was made the difference analysis on direct labour cost rate and direct labour cost efficiency. Based on the analysis of this study, in 2005, the difference of the real direct labour cost was Rp. 10.380.570,53 or 1,38% of standard direct labour cost. The conclusion obtained from data analysis was direct labour cost at PT. Adi Chandra Jaya in 2005 was not beneficial.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah perusahaan harus memiliki perencanaan strategik untuk dapat tumbuh
dan berkembang di tengah-tengah persaingan yang semakin kompleks.
Manajemen keuangan (financial management) merupakan suatu kebutuhan
bagi setiap unit usaha dalam menjalankan bisnisnya. Masalah yang dihadapi
unit usaha antara lain, diakibatkan semakin beragamnya unit-unit usaha
sejenis yang menjadi pesaing. Untuk mendukung perencanaan tersebut,
manajemen keuangan mempunyai peranan yang penting pada perusahaan.
yaitu mengelola dan memanfaatkan dana secara efektif dan efisien. Untuk
mencapai tujuan perusahaan, manajemen harus dapat memanfaatkan segala
sumber dana yang dapat diperoleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan
pembelanjaan yang bersangkutan.
Dalam manajemen perusahaan diperlukan perencanaan dan
pengendalian untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen keuangan dalam perencanaan
dan pengendalian adalah dengan penyusunan anggaran. Dengan anggaran
manajemen keuangan dapat menetapkan program perusahaan di masa depan
dengan menjabarkan ke dalam suatu rencana kegiatan dalam suatu periode
yang kongkrit dalam bentuk kuantitatif dan terperinci dengan sumber dana dan
alokasi sumber dana tersebut. Setiap perusahaan memiliki proses kegiatan
2
yang berbeda-beda, hal tersebut disebabkan oleh perbedaan jenis usaha dan
perbedaan itu menuntut pembedaan dalam pengelompokkan jenis-jenis biaya
operasi keberbagai pusat biaya.
Perencanaan yang baik dapat menjadi alat bantu bagi manajemen
dalam mengukur efektifitas dan efisiensi atau dalam mencapai sasaran
perusahaan. Perencanaan sebagai alat manajemen keuangan harus berorientasi
pada tersusunnya anggaran yang pelaksanaannya terkoordinasi untuk
pengendaliannya. Anggaran dan pengendalian harus dijalankan bersamaan
dengan tujuan agar setiap aktivitas di dalam perusahaan dapat mencapai
sasaran atau hasil yang sesuai dengan yang direncanakan yaitu untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi dan profit margin yang maksimal bagi
perusahaan.
Semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, maka
semakin kompleks permasalahan yang dihadapi. Perencanaan yang baik harus
mampu mendorong perusahaan untuk bekerja secara efektif, efisien dan
ekonomis. Salah satu cara agar pelaksanaan efisien, efektif dan ekonomis,
antara lain dengan memfungsikan perencanaan dan pengendalian sebagai alat
manajemen, termasuk manajemen untuk biaya produksi yang salah satu
unsurnya adalah biaya tenaga kerja langsung. Perusahaan sebagai lembaga
ekonomi umumnya mengejar keuntungan, dan karenanya menggunakan
kriteria efisiensi sebagai alat pengukurannya. Karena itulah perusahaan
memerlukan alat perencanaan dan pengendalian biaya khususnya biaya
produksi dengan tiga elemen biaya di dalamnya yaitu biaya bahan baku, biaya
3
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dari sinilah maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap salah satu elemen biaya produksi
untuk mengkaji evaluasi penyusunan anggaran dan analisis selisih biaya
tenaga kerja langsung.
B. Rumusan Masalah
Penelitian yang penulis lakukan pada PT. Adhi Chandra Jaya merupakan
upaya untuk menjawab dua masalah yang akan penulis bahas, yaitu :
1. Apakah penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung di PT. Adhi
Chandra Jaya sudah tepat?
2. Bagaimana selisih biaya tenaga kerja langsung PT. Adhi Chandra Jaya
pada tahun 2005?
C. Batasan Masalah
Pada dasarnya penganggaran terdiri dari dua bagian, yaitu anggaran
operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional memusatkan
perhatiannya pada perhitungan laba rugi perusahaan dan ikhtisar-ikhtisar
tambahan (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik dan biaya operasional perusahaan), sedangkan anggaran keuangan
memusatkan perhatiannya pada pengaruh terhadap kas yang ditimbulkan oleh
anggaran operasional dan rencana lainnya (seperti pembelanjaan barang modal
dan pembayaran hutang). Karena luasnya masalah anggaran ini, maka
pembahasan dibatasi pada sebagian dari anggaran operasional saja, yaitu
4
anggaran biaya produksi khususnya anggaran biaya tenaga kerja langsung,
meskipun tidak bisa dihindari pembahasan terhadap faktor penentu anggaran
biaya tenaga kerja langsung tersebut, yaitu : anggaran penjualan dan anggaran
produksi.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung di
PT. Adhi Chandra Jaya sudah tepat atau belum.
2. Untuk mengetahui selisih yang terjadi pada biaya tenaga kerja langsung di
PT. Adhi Chandra Jaya.
E. Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian dibuat tentunya mempunyai manfaat. Untuk itu penulis
ingin memberikan empat manfaat berkenaan dengan penelitian yang akan
disusun. Adapun empat manfaat tersebut yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk
mengetahui anggaran yang diimplementasikan sudah tepat sebagai alat
dalam perencanaan biaya operasi dan untuk mengetahui realisasi terhadap
biaya operasi pada PT. Adhi Chandra Jaya sudah terkendali atau belum.
Dengan informasi tersebut, diharapkan perusahaan dapat menentukan
anggaran biaya produksi secara efektif dan efisien.
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi pada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan dapat dijadikan
pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga pihak lain dapat mengetahui
tentang prosedur penyusunan anggaran dan selisih biaya tenaga kerja
langsung pada PT. Adhi Chandra Jaya.
4. Bagi penulis
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi di
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan merupakan kesempatan
untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti
kuliah.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang landasan-landasan teori yang mendasari
pelaksanaan penelitian.
6
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tempat penelitian, teknik pengumpulan data,
subjek dan objek penelitian, metode pengumpulan data, dan metode
analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisikan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, dan data-data mengenai jumlah tenaga kerja, tarif tenaga
kerja, dan waktu tenaga kerja.
BAB V ANALISIS
Bab ini berisikan tentang analisis terhadap data yang didapat dari
perusahaan, yang kemudian diproses dengan metode penelitian yang
telah ditentukan sebelumnya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang hasil dari analisis yang kemudian dapat
disimpulkan ke arah prosedur penyusunan anggaran dan selisih pada
biaya produksi khususnya biaya tenaga kerja langsung di samping itu
juga dijelaskan keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam melakukan
studinya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Anggaran Perusahaan
1. Pengertian anggaran
Pengertian anggaran menurut beberapa praktisi bidang akuntansi :
“Anggaran perusahaan merupakan suatu perencanaan yang disusun
secara formal di dalam perusahaan tersebut yang mencakup seluruh
kegiatan perusahaan tanpa adanya pengecualian.” (Ahyari, 1998: 8)
“Business budget/anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” (Munandar, 1996: 1)
“Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam kuantitatif, biasanya dalam satuan uang untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.” (Supriyono, 1987: 90)
Unsur-unsur utama dari pengertian anggaran menurut pendapat ketiga
praktisi di atas adalah: suatu rencana terinci, disusun secara formal dan
sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan secara
kuantitatif dalam unit moneter, menunjukkan perolehan dan penggunaan
sumber-sumber organisasi selama satu periode.
Anggaran perusahaan merupakan salah satu alat yang penting bagi
manajemen karena selain merupakan suatu wujud rencana juga berguna
untuk koordinasi serta pengendalian seluruh kegiatan dalam suatu
8
organisasi. Tanpa adanya penerapan anggaran, maka perusahaan akan
mengalami suatu kesulitan dalam pengukuran dan evaluasi hasil kerja
yang selalu berulang-ulang setiap periodenya dan manajemen tidak dapat
optimal untuk mencapai tujuan perusahaannya. Anggaran memegang
kendali bagi pimpinan organisasinya untuk diarahkan pada program-
program kerja dengan melakukan pengendalian atas biaya dan waktu yang
sesuai dengan apa yang direncanakan dari semula. Anggaran manajemen
dapat melakukan tindakan pencegahan dari kerugian-kerugian dan
pemborosan terhadap setiap kegiatan yang tidak efektif dan efisien; dan
juga melakukan koreksi untuk periode yang akan datang.
2. Fungsi Anggaran
Fungsi dari business manager yang terdiri dari planning, organizing,
directing, dan control. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya
sama, yakni dalam hal planning, coordinating dan control.
Dimana fungsi anggaran pada setiap bidangnya, yaitu (Adisaputro
dan Marwan, 1990: 50):
a. Dalam bidang perencanaan 1) Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan
studi dan penelitian-penelitian. 2) Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan
arah/kegiatan yang paling menguntungkan. 3) Untuk membantu atau menunjang kegiatan-kegiatan (policies)
perusahaan. 4) Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. 5) Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 6) Mengakibatkan pemakaian alat-alat listrik secara lebih efektif.
b. Dalam bidang koordinasi 1) Membantu mengkoordinasi faktor manusia dengan perusahaan. 2) Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia
usaha.
9
3) Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan.
4) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi c. Dalam bidang pengawasan
1) Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. 2) Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan.
3. Kelemahan Anggaran
Meskipun begitu banyak manfaat yangt diperoleh dengan meyusun
anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang
membatasi anggaran. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain
(Adisaputro dan Marwan, 1990: 53):
a. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.
b. Anggaran merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.
c. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya.
d. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.
B. Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian
1. Perencanaan
“Perencanaan adalah proses pemilihan tujuan-tujuan perusahaan yang
realistis.” (Adikoesoemah, 1983: 1)
“Perencanaan berarti penentuan (sekarang) tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang.” (Ahyari, 1988: 8)
10
Dari dua pendapat di atas dapat dikatakan bahwa perencanaan
adalah proses pemilihan tujuan dan penentuan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan. Dalam pengertian segala sesuatu yang akan dilaksanakan
tersebut alat bantu manajemen yang efektif adalah anggaran.
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian digunakan untuk (Mardiasmo, 2002: 64): a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi
dan misi yang ditetapkan b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi serta melaksanakan alternatif sumber pembiayaannya
c. Mengalokasi dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
d. Menentukan indikator kinerja dan penyampaian strategi Rencana sering diartikan sebagai suatu usaha untuk mencapai
sesuatu tujuan dimasa yang akan datang, dengan jangka waktu tertentu dan
bisa lebih lama dari satu tahun (rencana jangka panjang), yang belum
terperinci untuk keperluan operasionil. Anggaran merupakan suatu usaha
untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang, tetapi lazimnya hanya
meliputi jangka waktu satu tahun yang telah terperinci untuk keperluan
operasionil, sehingga anggaran sering disebut juga rencana operasionil
(Mulyatno, 1988: 4). Anggaran dan rencana adalah sama-sama merupakan
usaha untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang. Faktor-faktor
yang menghubungkan dari rencana dengan anggaran itu adalah dengan
adanya tujuan (output) yang dimiliki organisasi dimana diperlukannya
perhitungan dan cara-cara dalam pencapaian tujuan tersebut (proses) dan
juga dibutuhan suatu data-data (input).
11
2. Pengendalian
“Pengendalian adalah prosedur yang dirancang untuk menjamin agar
operasi yang sebenarnya perusahaan sesuai dengan rencana pimpinan
perusahaan.” (Adikoesoemah, 1983: 1)
“Pengendalian adalah proses pemantauan penerapan rencana dan
melakukan tindakan korektif yang diperlukan.” (Hasen dan Maryanne,
1997: 350)
“Pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan perusahaan yang sudah ditentukan.” (Supriyono, 1994: 8)
Upaya untuk menjamin strategi untuk penyampaian tujuan,
organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif; maka
diperlukan suatu pengendalian yang efektif (Mardiasmo, 2002: 46).
Pengertian dari ekonomi itu sendiri berarti pemerolehan input dengan
kualitas dan kuantitas tertentu dengan harga yang terendah. Efisien yang
berarti pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efektif
berarti tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Input merupakan sumber daya untuk proses pelaksanaan kebijakan dan
program serta aktifitas untuk penyusunan anggaran. Ouput diartikan
sebagai hasil atau nilai tambah yang dicapai oleh kebijakan dan program
serta aktifitas yang dianggarkan atau direncanakan.
12
Anggaran sebagai alat pengendalian apabila rencana anggaran
tersebut dapat dipertanggung jawabkan supaya tidak terjadi kelebihan
waktu, biaya dan salah sasaran yang menyebabkan penyampaian tujuan
tidak dapat berjalan secara optimal. Dengan anggaran manajemen dapat
memonitor dan menilai kondisi keuangan riil dan pelaksanaan operasional
dari rencana-rencana yang dibuat organisasi dengan cara membandingkan
keduanya. Kendali dapat dilakukan dengan menggunakan umpan balik
yaitu informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau
mengoreksi langkah-langkah yang diambil untuk diterapkan di lapangan.
Tujuan dari pengendalian:
a. Mencegah terjadinya pemborosan biaya sehingga terjadi efisiensi
yang diharapkan
b. Untuk menilai prestasi manajemen dalam melaksanakan fungsinya
c. Mendorong ditaatinya kebijakan yang sudah ditetapkan
d. Mengarahkan semua elemen yang terkait dalam kegiatan produksi
e. Menjamin keamanan asset perusahaan dan dapat dipercayainya
data akuntansi
3. Hubungan Perencanaan Dengan Penganggaran
Penganggaran adalah merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang
sekaligus dipakai dasar sistem pengendalian (pengawasan) keuangan
perusahaan untuk periode yang akan datang. Di dalam penyusunan
anggaran ditentukan tujuan keuangan yang akan dicapai yang umumnya
13
dinyatakan dengan jumlah laba perusahaan, oleh karena itu penganggaran
sering disebut juga dengan perencanaan laba (profit planning).
Cara penyusunan anggaran di dalam suatu perusahaan dapat digolongkan ke dalam (Supriyono, 1987: 16): a. Anggaran tetap atau anggaran statis (fixed atau static budget)
Anggaran tetap didasarkan pada satu estimasi tingkatan volume kapasitas tertentu yang sifatnya konstan yang akan dicapai perusahaan dalam periode tertentu, oleh karena itu anggaran penghasilan dan biaya didasarkan kepada satu tingkatan volume kapasitas tersebut.
b. Anggaran Fleksibel atau anggaran skala turun-naik (flexible atau sliding scale budget) Anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun berderet (seri) yang merupakan perbandingan antara beberapa tingkatan volume kapasitas dimana anggaran digolongkan ke dalam biaya tetap dan anggaran biaya variabel. Dimana tarif anggaran fleksibel adalah: Y = a + bx Dimana:
Y = Jumlah biaya yang dianggarakan a = Jumlah biaya tetap yang dianggarkan pada jarak kasitas tertentu b = Anggaran biaya variabel setiap satuan kapasitas x = Tingkatan kapasitas
C. Penganggaran Biaya dan Pemanfaatan Biaya
Penganggaran biaya menunjukkan suatu proses tentang bagaimana
menentukan siapakah yang bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu.
Semua item biaya yang ada dalam suatu organisasi harus ditentukan
pembagiannya ke dalam bidang-bidang biaya dan menjadi tanggung jawab
dari manajemen bidang tersebut.
“Penganggaran biaya lebih menitik beratkan pada penanggung jawaban dikeluarkannya biaya, sedangkan pemanfaatan biaya merupakan proses akuntansi untuk membebankan biaya dari satu pusat biaya kepada produk akhir ataupun dari satu pusat biaya ke pusat biaya lainnya yang telah memanfaatkan jasa yang dihasilkan oleh pusat biaya pertama.” (Adisaputro dan Marwan, 1990: 33)
14
Jadi penanggung biaya belum tentu berarti pihak yang memperoleh
manfaat akhir dikeluarkannya biaya yang bersangkutan. Penggunaan dan
pembebanan biaya sangat penting dalam perusahaan, karena perhitungan biaya
sangat diperlukan. Dengan ketelitian dan kecermatan mengatur biaya,
pengorbanan yang dilakukan lewat biaya merupakan unsur yang akan
menentukan besar kecilnya harga pokok dan laba. Pengendalian terhadap
pengeluaran harus dilakukan sebelum pengeluaran itu terjadi. Perusahaan
memang tidak hanya memfokus pada pendekatan biaya saja, tetapi juga dalam
mendapatkan hasil yang terbaik dari pengeluaran itu (pendekatan hasil) dan
kedua hal harus dilakukan secara proposional.
D. Pentingnya Struktur Organisasi dalam Penganggaran
Organisasi perusahaan juga mempunyai pengaruh terhadap perencanaan yang
disusun oleh business manager. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu
upaya kelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Oleh karena itu suatu rencana belum tentu dapat dijalankan secara maksimal
karena kesalahan struktur organisasi perusahaan.
Hal-hal yang berhubungan dengan organisasi yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Struktur organisasi (organization chart)
2. Penempatan individu-individu yang tepat pada masing-masing jabatan
3. Koordinasi antara masing-masing fungsi dalam organisasi
Sedangkan struktur organisasi mencerminkan (Adisaputro dan Marwan,1990:32):
15
1. Pembagian tugas operasional, pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi kedalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan tersebut.
2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing pejabat perusahaan sesuai dengan hierarkinya
3. Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan atau posisi yang ada dalam organisasi
Dengan adanya pendelegasian wewenang dan kejelasan yang
bertanggung jawab, maka pembagian wewenang anggaran dapat dilaksanakan.
Hal tersebut disebabkan karena setiap anggaran yang disusun harus dipisah-
pisahkan sesuai dengan kriteria bidang-bidang pertanggung jawaban dari suatu
organisasi.
E. Ramalan Penjualan
Salah satu faktor yang penting dalam menyusun rencana produksi adalah
anggaran atau setidaknya ramalan penjualan. Pada dasarnya ada empat cara
yang dapat dipakai untuk meramalkan tingkat penjualan, yakni (Adisaputro
dan Marwan, 1990: 80):
1. Dengan berdasarkan pendapat, berupa:
a. Pendapat dari pembeli
b. Pendapat dari salesman
c. Pendapat dari manajer cabang/daerah penjualan
d. Pendapat ahli
2. Dengan berdasarkan statistik, berupa:
a. Analisa trend
b. Analisa korelasi
16
3. Metode-metode khusus, berupa:
a. Analisis Product line
b. Analisis Industri
c. Analisis Penggunaan Akhir
4. Metode Experimentasi
Dalam kasus peramalan penjualan pada PT. Adhi Chandra Jaya
penulis menggunakan metode statistik dengan analisis time series,
dimana berlaku anggapan bahwa yang terjadi pada masa mendatang
tidak terlepas dari masa yang lalu. Karena volume penjualan tahun
depan dihitung berdasarkan pada volume penjualan yang pernah terjadi
dengan pertimbangan faktor waktu dan volume penjualan pada waktu
yang bersangkutan. Dimana faktor yang menghubungkan
penetapannya dilihat dari waktu dan volume penjualan pada waktu
yang bersangkutan.
Hubungan antara faktor-faktor tersebut digambarkan dengan
persamaan trend Y = a + b X. Untuk memproyeksikan garis trend ini
akan digunakan metode statistik dengan rumus-rumus sebagai berikut:
Dimana :
1. ∑ ∑+= XbanY .
2. ∑ ∑ ∑+= 2. XbXaXY
Keterangan:
Y = Besarnya / volume penjualan
X = Nilai pada setiap periode waktu
17
a = Komponen yang tetap dari penjualan tiap tahun
b = Tingkat perkembangan penjualan tiap tahun
x = Jumlah tahun dihitung dari periode dasar
n = Jumlah tahun
F. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan dapat disusun berdasarkan jenis produk yang dijual,
daerah penjualan, atau faktor lainnya, atau kombinasi beberapa faktor
tersebut. Peramalan penjualan diperlukan dalam menyusun anggaran
penjualan yang merupakan tanggung jawab dari manajemen pemasaran.
Peramalan penjualan digunakan untuk menaksir langsung atas kemampuan
penjualan perusahaan pada periode anggaran disesuaikan dengan kondisi
ekonomi dan pesaing.
G. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dinyatakan dalam satuan phisik produk yang dihasilkan
pada periode anggaran yaitu sebesar kuantitas penjualan yang dianggarkan
disesuaikan (adjustment) dengan perubahan kuantitas persediaan awal dan
akhir periode yang dianggarkan.
Yang dirumuskan dalam:
Anggaran penjualan XXX
Persediaan Akhir XXX +
Jumlah kuantitas produk yang diperlukan XXX
Persediaan Awal XXX -
18
Anggaran Produksi (produksi yang direncanakan) XXX
Anggaran biaya produksi meliputi anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik
yang dikalkulasi berdasarkan anggaran produksi (produksi yang
direncanakan).
H. Biaya Produksi
Perhitungan biaya secara keseluruhan dalam suatu produksi sampai pada
produk itu siap dipasarkan atau didistribusikan adalah penting sekali guna
mengetahui berapa besarnya laba yang akan diterima dari usaha yang
dijalankan perusahaan. Masalah dalam produksi mungkin timbul karena dalam
pembiayaan produksi terdapat biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed
cost), yaitu (Bambang dan Karta, 1988: 2 - 3):
1. Biaya eksplisit
Yaitu pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran
dengan uang atau cek untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan
mentah yang diperlukan oleh perusahaan.
2. Biaya tersembunyi
Adalah taksiran-taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, misalnya pengeluaran atau
pembayaran bagi modal sendiri yang didayagunakan, bangunan
perusahaan yang dimiliki serta keahlian manajerial pengusaha itu sendiri.
19
I. Komponen Biaya Dasar
1. Anggaran Biaya
“Biaya didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa, dengan kata lain biaya adalah harga perolehan barang atau jasa yang diperlukan oleh organisasi.” (Supriyono, 1987: 185) “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang
atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa kini dan masa
mendatang untuk organisasi.” (Hansen dan Maryanne, 1997: 36)
“Beban adalah biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka
memperoleh pendapatan dalam suatu periode akuntansi tertentu.”
(Supriyono, 1987: 185)
Usaha produksi yang dilangsungkan dalam suatu pabrik pada
umumnya terdapat tiga komponen dasar, yaitu:
a. Biaya bahan (materials) langsung
Merupakan biaya bagi bahan-bahan yang secara langsung digunakan
dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produksi jadi yang siap
untuk dipasarkan atau siap untuk diserahkan kepada pemesan.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
Merupakan biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produksi,
jadi secara integral diterjunkan dalam kegiatan produksi, menangani
20
segala peralatan produksi, sehingga produk dari usaha tersebut dapat
terwujud.
Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya utama
(prime cost) guna mewujudkan suatu produk atau menjamin
keberlangsungan produksi suatu macam produk. Anggaran fleksibel untuk
departemen produksi bisa mencakup bahan langsung serta pekerja langsung.
Bahan langsung dianggap berubah secara proposional dengan perubahan
tingkat produksi, pekerja langsung (upah langsung) cenderung tetap bila
jumlah tenaga kerja tidak berubah dan tidak ada jam lembur dan bila biaya
untuk jam lowong (waktu menganggur) kemungkinan besar dibebankan ke
overhead pabrik atau ke perkiraan varians periode berjalan. Apabila jumlah
pekerja stabil dan untuk tingkat kegiatan tertentu diadakan kerja lembur
serta perekrutan pekerja sambilan maka perilaku biaya pekerja langsung
akan menyerupai beban semivariabel. (Milton dan Matz, 1990: 80-81)
c. Biaya overhead pabrik
Merupakan biaya-biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya pabrik lain yang tersangkut dalam kegiatan
produksi dan bukan merupakan atau termasuk ke dalam biaya utama
(prime cost) tersebut di atas.
21
2. Cara Penggolongan Biaya
Ada lima cara penggolongan biaya (Mulyadi, 1990: 11-14):
a. Obyek pengeluaran
Merupakan dasar dari penggolongan biaya, misal semua pengeluaran
yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar.
b. Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Biaya dikelompokkan dalam biaya produksi, biaya pemasaran, dan
biaya administrasi dan umum sesuai dengan tiga fungsi pokok dalam
perusahaan manufaktur.
c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Biaya dikelompokkan ke dalam biaya langsung (direct cost) dimana
biaya terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai (seperti biaya
utama), dan biaya tak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang terjadi
tidak karena sesuatu dibiayai (seperti biaya overhead).
d. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
Biaya digolongkan ke dalam 4 macam, yaitu:
1) Biaya variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
2) Biaya semivariabel
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
22
3) Biaya semitetap
Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu
dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
4) Biaya tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap pada kisar volume
kegiatan tertentu.
e. Jangka waktu manfaat
Dibagi ke dalam biaya pengeluaran modal (capital expenditures) yaitu
biaya yang manfaatnya lebih dari satu periode akuntansi, dan
pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) yaitu biaya yang
hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
3. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung dikembangkan dari anggaran
produksi. Berdasarkan rencana produksi, ditetapkan jumlah jam tenaga
kerja langsung yang diperlukan, dan dengan tarif upah per jam dapat
dihitung jumlah anggaran biaya tenaga kerja langsung. Anggaran tenaga
kerja langsung menunjukkan total jam tenaga kerja langsung yang
diperlukan dan biaya yang terkandung untuk membuat sejumlah unit
produk dalam anggaran produksi. Jam yang dianggarkan untuk tenaga
23
kerja langsung ditentukan dari hubungan antara tenaga kerja dengan hasil
produksi.
Manfaat dari anggaran ini adalah untuk (Supriyono, 1987: 46): a. Menyesuaikan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk produksi b. Menghindarkan risiko perusahaan dari kelebihan atau kekurangan
tenaga kerja c. Mengarahkan ketenangan dan efisiensi tenaga kerja
Anggaran biaya tenaga kerja langsung meliputi anggaran kuantitas
yang berupa jam kerja langsung dan anggaran biaya tenaga kerja langsung
yaitu kuantitas jam kerja langsung dikalikan dengan tarif upah.
Penyusunan biaya tenaga kerja langsung merupakan tanggung jawab dari
bagian anggaran, perencanaan produksi dan bagian personalia dalam
menentukan jumlah dan jenis (tipe) tenaga kerja yang diperlukan.
Sedangkan tarif biaya tenaga kerja langsung dapat didasarkan kepada
perjanjian kerja atau atas dasar proyeksi tingkat tarif upah yang
diperkirakan untuk periode anggaran (Supriyono, 1987: 26).
Biaya tenaga kerja langsung umumnya memerlukan kas pada
periode anggaran yang bersangkutan sehingga anggaran biaya tenaga kerja
langsung sekaligus mendukung penyusunan anggaran kas. Dimana
perhitungan rumusnya :
Anggaran produksi dalam unit XXX
Jam kerja langsung per unit XXX x
Total Jam kerja langsung yang diperlukan XXX
Tarif upah per jam kerja langsung XXX x
24
Anggaran total biaya tenaga kerja langsung XXX
J. Standar Biaya Tenaga Kerja Langung
Standar biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja langsung yang
seharusnya terjadi di dalam pengelolaan suatu satuan produk. Syarat- syarat
yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Tata letak pabrik, kondisi peralatan, tempat kerja, fasilitas transportasi
telah distandarisasi pada keadaan atau tingkatan praktis.
2. Terdapat pengawasan terhadap pengelolaan bahan baku baik segi kuantitas
dan kualitas yang memadai sampai dengan bahan diolah di pabrik.
3. Diselenggarakan sistem perencanaan, rute, kecepatan kerja.
4. Disediakan instruksi kerja untuk karyawan dan diadakan training atau
pengarahan kerja sebelum karyawan melaksanakan pekerjaan tertentu.
Di dalam menetapkan standar biaya tenaga kerja langsung, ditentukan
dua faktor yaitu :
1. Standar Tarif Upah Langsung
Adalah tarif upah langsung yang seharusnya terjadi untuk setiap satuan
pengupahan (misalnya: upah per jam, upah per potong) di dalam
pengelolaan produk tertentu. Besarnya tarif upah langsung dapat
didasarkan pada:
a. Sistem penggajian yang dilaksanakan oleh perusahaan, misalnya:
harian, per jam, per potong.
25
b. Perjanjian kerja kolektif yang diadakan oleh organisasi buruh atau
karyawan dengan perusahaan.
c. Tarif upah langsung yang dibayar pada masa lalu disesuaikan dengan
tingkat upah yang akan terjadi pada periode penggunaan standar.
d. Berdasarkan pasaran tenaga yang bersaing sesuai dengan kondisi dan
tempat atau lokasi perusahaan.
Selisih Tarif Upah Langsung timbul karena perusahaan telah
membayar upah langsung dengan tarif lebih tinggi atau lebih rendah
dibandingkan dengan Tarif Upah Langsung Standar. Selisih Tarif Upah
Langsung dapat dihitung:
STU = Selisih tarif upah langsung
TS = Tarif upah sesungguhnya dari upah langsung per jam
TSt = Tarif standar upah langsung per jam
JS = Jam sesungguhnya
Apabila TS > TSt, maka selisih tarif upah langsung sifatnya tidak
menguntungkan. Sebaliknya TS < TSt, maka selisih bersifat
menguntungkan.
Penyebab Selisih Tarif Upah Langsung dapat disebabkan oleh hal-
hal sebagai berikut:
STU = (TS x JS) – (TSt x JS) = (TS – TSt)x JS
26
a. Telah digunakan tenaga kerja langsung dengan golongan tarif upah
yang berbeda dengan standar untuk pekerjaan tertentu.
b. Telah dibayar upah dengan tarif lebih besar atau lebih kecil dibanding
tarif standar selama kegiatan musiman, atau kegiatan darurat.
c. Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai dengan tarif standar.
d. Adanya kenaikan pangkat, atau penurunan pangkat karyawan yang
mengakibatkan perubahan tarif upah.
e. Pembayaran tambahan atas upah karena peraturan upah minimum yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
Investigasi terhadap selisih tarif upah langsung akan dapat
menentukan penyebabnya timbulnya selisih. Apabila selisih ini disebabkan
oleh keefisienan atau ketidakefisienan dari Bagian Personalia di dalam
pengadaan tenaga kerja langsung, maka selisih ini merupakan tanggung
jawab Bagian Personalia dan selisih ini ditutup ke rekening Rugi-Laba,
Sebaliknya apabila diluar kontrol manajemen atau karena standar tarif
upah langsung sudah usang dan tidak diubah, maka selisih ini dialokasikan
ke rekening Persediaan dan Harga Pokok Penjualan (Supriyono,2000:168).
2. Standar Waktu (Jam) Kerja Langsung
Standar jam kerja atau waktu kerja langsung adalah jam atau waktu kerja
yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu satuan produksi. Dalam
penetapan Standar Waktu Kerja Langsung harus diperhatikan faktor-
faktor:
27
a. Kegiatan apa yang dilaksanakan tenaga kerja langsung
b. Berapa waktu yang seharusnya diserap untuk setiap kegiatan atau
setiap unit yang dikerjakan.
Setelah itu dilaksanakan, maka di dalam penentuan besarnya Waktu
Standar dapat didasarkan pada:
a. Studi gerak dan waktu
Studi ini dengan menggunakan stop watch untuk menentukan dan
dasar mencatat waktu dan gerakan setiap kegiatan di dalam pengolahan
produk.
b. Rata-rata prestasi masa lalu
Menggunakan rata-rata prestasi pada masa lalu.
c. Test runs
Adalah dilakukan tanpa penelitian yang terperinci seperti studi gerak
dan waktu, tetapi dilakukan pengukuran waktu pekerjaan berjalan.
d. Estimasi di muka
Adalah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
28
Selisih Efisiensi Upah Langsung adalah selisih yang timbul karena
telah digunakan waktu kerja yang lebih besar atau lebih kecil dibanding
waktu standar. Selisih Efisiensi Upah Langsung dapat dihitung dengan
cara:
SEUL = Selisih efisiensi upah langsung
TSt = Tarif standar upah langsung per jam
JS = Jam sesungguhnya
JSt = Jam standar
Apabila JS > JSt, maka selisih efisiensi upah langsung bersifat
tidak menguntungkan. Sebaliknya JS < JSt, maka selisih bersifat
menguntungkan.
Investigasi terhadap selisih efisiensi upah langsung akan dapat
menentukan penyebabnya timbulnya selisih. Apabila selisih ini disebabkan
oleh keefisienan atau ketidakefisienan Departemen produksi tertentu,
selisih tersebut merupakan tanggung jawab Kepala Departement Produksi
tertentu dimana timbulnya selisih tersebut dan selisih ini ditutup ke dalam
rekening Rugi - Laba. Apabila disebabkan kesalahan di dalam penentuan
kapasita (jam) standar atau diluar kontrol manajemen, maka selisih ini
SEUL = (TSt x JS) – (TSt x JSt) = (JS – JSt)x TSt
29
dialokasikan ke rekening Persediaan dan Harga Pokok Penjualan
(Supriyono,2000:168-169).
K. Teknik Analisis Data
1. Untuk mengetahui adanya penyimpangan dalam periode yang ditentukan,
maka tahap-tahap yang akan penulis lakukan yaitu:
a. Mendeskripsikan prosedur penyusunan anggaran perusahaan
b. Mendeskripsikan prosedur penyusunan anggaran menurut kajian teori,
yaitu dilakukan dengan:
- Menghitung ramalan penjualan
- Menyusun perencanaan produksi
- Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung
c. Membandingan antara prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga
kerja langsung perusahaan dengan prosedur penyusunan anggaran
biaya tenaga kerja langsung menurut kajian teori.
d. Menarik kesimpulan antara prosedur penyusunan anggaran biaya
tenaga kerja langsung apabila sama dengan kajian teori. maka, dapat
disimpulkan apabila proses penyusunan anggaran biaya tenaga kerja
langsung mengikuti langkah-langkah atau penyusunan anggaran biaya
tenaga kerja langsung menurut teori, yaitu membuat prediksi
penjualan, membuat rencana produksi, dan menyusun anggaran biaya
tenaga kerja langsung dikatakan sudah tepat.
30
2. Untuk melihat Bagaimana selisih biaya tenaga kerja langsung maka
dilakukan analisis selisih dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan anggaran biaya tenaga kerja langsung perusahaan.
b. Mendeskripsikan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh
perusahaan (biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya).
c. Menghitung selisih antara anggaran biaya tenaga kerja langsung
perusahaan dengan realisasi anggaran biaya tenaga kerja langsung.
Selisih biaya tenaga kerja langsung terdiri dari selisih tarif upah
langsung dan selisih efisiensi upah langsung.
d. Menarik kesimpulan apakah terjadi selisih yang menguntungkan atau
selisih yang tidak menguntungkan. Selisih menguntungkan terjadi
apabila biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya lebih besar daripada
anggaran biaya tenaga kerja langsung, sebaliknya apabila biaya tenaga
kerja langsung sesungguhnya lebih kecil daripada anggaran biaya
tenaga kerja langsung selisih yang terjadi berarti tidak menguntungkan.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang
mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial, termasuk manusia di
dalamnya
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : November 2006
Tempat : PT. Adhi Chandra Jaya
C. Subjek Penelitian
- Pimpinan perusahaan
- Kepala Bagian Produksi
- Kepala Bagian Penjualan
- Kepala Bagian Pemasaraan
D. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah
1. Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung pada PT. Adhi Chandra
Jaya untuk tahun 2005
32
2. Realisasi biaya tenaga kerja langsung dengan biaya tenaga kerja langsung
yang dianggarkan perusahaan tahun 2005.
E. Data yang Dicari
- Gambaran umum perusahaan
- Struktur organisasi
- Data biaya operasi :
1. Jumlah tenaga kerja langsung per bagian produksi
2. Metode penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung perusahaan
3. Persediaan awal barang jadi
4. Persediaan akhir barang jadi
5. Data realisasi penjualan
6. Volume produksi
7. Waktu kerja standar per unit produksi
8. Waktu sesungguhnya per unit produksi
9. Tarif upah standar
10. Jumlah dan tarif upah sesungguhnya
F. Teknik Pengumpulan Data
- Studi Pustaka
Adalah mengumpulkan data melalui studi kepustakaan berupa teori dan
buku-buku dari proses anggaran produksi sampai dengan biaya tenaga
kerja langsung yang membantu pemecahan masalah, sehingga didapat
suatu kesimpulan yang bersifat ilmiah.
33
- Observasi
Merupakan pencarian data melalui catatan atau arsip perusahaan yang
berkaitan dengan penyusunan anggaran biaya produksi dan pelaksanaan
pada biaya tenaga kerja langsung.
- Wawancara
Merupakan pencarian data melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan biaya
produksi pada PT. Adhi Chandra Jaya mengenai gambaran umum
perusahaan, proses produksi dan struktur organisasi perusahaan.
G. Teknik Analisa Data
1. Teknik analisis deskriptif
Analisis Deskriptif merupakan prosedur statistik untuk menguji
generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu variabel.
Uji ini bergantung pada jenis data (nominal, ordinal, interval
ataupun rasio) (Hasan, 2002: 136).
Deskripsi tentang peranan anggaran dalam sistem perencanaan biaya
operasional, serta elemen biaya yang berhubungan dengan penyusunan
anggaran biaya produksi, dapat dikaji melalui analisis deskriptif.
34
2. Teknik analisis komparatif
a. Untuk menjawab permasalahan pertama, untuk mengetahui adanya
penyimpangan dalam periode yang ditentukan, maka tahap-tahap yang
akan penulis lakukan yaitu:
1) Mendeskripsikan prosedur penyusunan anggaran perusahaan.
2) Mendeskripsikan prosedur penyusunan anggaran menurut kajian
teori, yaitu dilakukan dengan:
- Menghitung ramalan penjualan
- Menyusun perencanaan produksi
- Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung
3) Membandingan antara prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga
kerja langsung perusahaan dengan prosedur penyusunan anggaran
biaya tenaga kerja langsung menurut kajian teori.
4) Menarik kesimpulan antara prosedur penyusunan anggaran biaya
tenaga kerja langsung apabila sama dengan kajian teori. maka,
dapat disimpulkan apabila proses penyusunan anggaran biaya
tenaga kerja langsung mengikuti langkah-langkah atau penyusunan
anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut teori, yaitu
membuat prediksi penjualan, membuat rencana produksi, dan
menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung dikatakan sudah
tepat.
35
b. Untuk menjawab permasalahan yang kedua, yaitu Bagaimana selisih
biaya tenaga kerja langsung maka dilakukan analisis selisih dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan data perusahaan yang digunakan dalam menyusun
anggaran biaya tenaga kerja langsung.
2) Mendeskripsikan data realisasi biaya tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan perusahaan (biaya tenaga kerja langsung
sesungguhnya).
3) Menghitung selisih antara anggaran biaya tenaga kerja langsung
perusahaan dengan realisasi anggaran biaya tenaga kerja langsung.
Selisih biaya tenaga kerja langsung terdiri dari selisih tarif upah
langsung dan selisih efisiensi upah langsung.
4) Menarik kesimpulan apakah terjadi selisih yang menguntungkan
atau selisih yang tidak menguntungkan. Selisih menguntungkan
terjadi apabila biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya lebih
besar daripada anggaran biaya tenaga kerja langsung, sebaliknya
apabila biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya lebih kecil
daripada anggaran biaya tenaga kerja langsung selisih yang terjadi
berarti tidak menguntungkan.
36
Perhitungan selisih tarif upah langsung dan selisih efisien upah
langsung adalah sebagai berikut:
1) Selisih Tarif Upah Langsung
STU = Selisih tarif upah langsung
TS = Tarif upah sesungguhnya dari upah langsung per
jam
TSt = Tarif standar upah langsung per jam
JS = Jam sesungguhnya
Apabila TS > TSt, maka selisih tarif upah langsung sifatnya
tidak menguntungkan. Sebaliknya TS < TSt, maka selisih bersifat
menguntungkan.
Investigasi terhadap selisih tarif upah langsung akan dapat
menentukan penyebabnya timbulnya selisih. Apabila selisih ini
disebabkan oleh keefisienan atau ketidakefisienan dari Bagian
Personalia di dalam pengadaan tenaga kerja langsung, maka selisih
ini merupakan tanggung jawab Bagian Personalia dan selisih ini
ditutup ke rekening Rugi-Laba, Sebaliknya apabila diluar kontrol
manajemen atau karena standar tarif upah langsung sudah usang
dan tidak diubah, maka selisih ini dialokasikan ke rekening
Persediaan dan Harga Pokok Penjualan (Supriyono,2000:168).
STU = (TS x JS) – (TSt x JS) = (TS – TSt)x JS
37
2) Selisih Efisiensi Upah Langsung
SEUL = Selisih efisiensi upah langsung
TSt = Tarif standar dari upah langsung per jam
JSt = Jam standar
JS = Jam sesungguhnya
Apabila JS > JSt, maka selisih efisiensi upah langsung
bersifat tidak menguntungkan. Sebaliknya JS < JSt, maka selisih
bersifat menguntungkan.
Investigasi terhadap selisih efisiensi upah langsung akan
dapat menentukan penyebabnya timbulnya selisih. Apabila selisih
ini disebabkan oleh keefisienan atau ketidakefisienan Departemen
produksi tertentu, selisih tersebut merupakan tanggung jawab
Kepala Departement Produksi tertentu dimana timbulnya selisih
tersebut dan selisih ini ditutup ke dalam rekening rugu-laba.
Apabila disebabkan kesalahan di dalam penentuan kapasitas (jam)
standar atau diluar kontrol manajemen, maka selisih ini
dialokasikan ke rekining Persediaan dan Harga Pokok Penjualan
(Supriyono,2000:168-169).
SEUL = (TSt x JS) – (TSt x JSt) = (JS – JSt)x TSt
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Pada mulanya perusahaan ini berbentuk Bengkel Bubut Adhi Chandra Jaya
yang merupakan sebuah family business. Perusahaan ini didirikan oleh Kasno
Chandra pada tahun 1996 yang berbentuk home industri dan bertempat usaha
di kawasan Sangiang Pasar Kemis, Tangerang. Produksi pada perusahaan ini
masih pada door hinges dan ring, yang dilakukannya selama lima tahun
pertama. Pada tahun ketiga (tahun 1998) perusahaan menambah variasi
produksinya pada pembuatan handle. Melihat perkembangan waktu,
masuknya produk Cina pada tahun 2000, Bengkel Bubut Adhi Chandra Jaya
mulai memperluas usahanya untuk memenuhi kebutuhan spare part
automotif, lalu perusahaan tersebut mulai bergerak di bidang jasa dan produksi
suku cadang otomotif. Barang-barang yang diproduksi antara lain Door
Hinges and Ring, Handle, Bolt and Nut of Motorcycle. Melihat perkembangan
automotif lebih menguntungkan, maka pada tahun 2003, Bengkel Bubut Adhi
Chandra Jaya mendirikan bangunan pabrik baru yang bertempat di Jati
Uwung, Tangerang. Produksi terhadap produk automotive parts dan SPW
parts menjadikan produksi tetap dan rutin setelah pada tahun 2004
mendapatkan sub kontrak untuk memenuhi kebutuhan spare part pada Grup
Astra dengan memproduksi komponen The Parts of Jacks and SPW for
Motorcycle and Car.
39
Walaupun didirikan tahun 1996 dalam perkembangan selanjutnya,
Bengkel Bubut Adhi Chandra Jaya mulai mengaktakan usahanya dengan
No:04/NOT.LL/XII/05 pada tanggal 17 Desember tahun 2005 dari usaha
bengkel bubut menjadi PT. Adhi Chandra Jaya dengan jasa notaris Chandra
Lim, S.H., LL.M. Akta pendirian perusahaan disahkan pada tanggal 6 Februari
2006. PT. Adhi Chandra Jaya merupakan perusahaan yang berstatus Domestic
Investement dengan kepemilikan modal secara penuh yang bertujuan
memenuhi kebutuhan domestik untuk jenis produk automotive parts dan SPW
Parts. Lokasi kantor PT. Adhi Chandra Jaya ini terletak di Jalan KH. Ahmad
Khairun No. 89 Gebang Raya, Jatiuwung Tangerang. Luas tanah yang
digunakan untuk memproduksi PT. Adhi Chandra Jaya yang bertempat di Jati
Uwung, Tangerang seluas 2000 m2 dan luas pabrik sebesar 1700 m2.
PT. Adhi Chandra Jaya memfokuskan kegiatan operasi dan pemasaran
di wilayah Tangerang. PT. Adhi Chandra Jaya dipimpin oleh seorang Direktur
Utama dan dibantu oleh manajer-manajer yang dikoordinasi dan dipimpin oleh
manajer umum yaitu Plant Manager, Human Resource Manager, Financial
Manager dan Sales Manager. Salah satu tujuan didirikannya perusahaan ini
adalah untuk mencapai laba yang optimal dan menjaga kelangsungan
hidup serta perkembangan perusahaan dan untuk memberikan pelayanan yang
baik dan berkualitas kepada seluruh klien tanpa kecuali.
Selain produksi automotive parts dan SPW parts yang merupakan
produk utama dan standar berseri (berbeda dalam diameter dan biaya bahan
tetapi sama dalam standar pengupahan). Standar pengupahan PT. Adhi
40
Chandra Jaya juga memproduksi secara insidental produk after market untuk
peralatan besi dengan pengupahan sistem borongan. Hal terakhir ini menjadi
alasan bahwa penulis membatasi pada penyelidikan biaya tenaga kerja
langsung automotive parts dan SPW parts yang diproduksi terus dengan
sistem pengupahan harian dan penerapan biaya standar.
B. Organisasi Perusahaan
1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan bagan yang memberikan gambaran
mengenai pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap bagian.
Struktur organisasi juga memegang peranan penting dalam perusahaan
terutama dalam menjalin hubungan kerjasama dan koordinasi antar bagian
yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya pembagian tugas
dan wewenang antar bagian, maka tugas dan tanggung jawab akan
diselesaikan secara efisien dan efektif.
Struktur Organisasi PT. Adhi Chandra Jaya sebagaimana tampak
dalam bagan struktur organisasi (Gambar 4.1), menunjukkan sistem
organisasi garis. Sistem organisasi adalah sebuah sistem dimana setiap
bagian hanya memiliki satu komando atau atasan.
41
PresidentDirector
EngineeringStaff
ControlCheckStaff
PurchasingStaff
MaintananceStaff
ProductionStaff
StorageStaff
HumanResourcesManager
PlantManager
FinanceStaff
SalesStaff
FinancialManager
SalesManager
MarketingStaff
AccountingStaff
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Adhi Chandra Jaya tahun 2005
42
2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang pada perusahaan dari
struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama
Direktur Utama memegang kekuasaan eksekutif tertinggi dalam
perusahaan dan mempunyai tanggung jawab dan wewenang sebagai
berikut:
1) Menetapkan, kebijakan dan prosedur serta segala aspek kegiatan
perusahaan.
2) Merumuskan rencana kegiatan perusahaan, baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
3) Mengadakan pengawasan dan mengendalikan jalannya
aktivitas perusahaan.
4) Membandingkan pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan tujuan
serta kebijakan yang telah ditetapkan.
5) Menerima dan mengevaluasi laporan pertanggung jawaban dari
Plant Manager, memberi nasehat, petunjuk serta saran.
6) Menerima laporan keuangan langsung dari Manajer Keuangan.
43
b. Plant Manager
Tugas dan tanggung jawab Plant Manager adalah sebagai berikut:
- Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
- Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur Utama.
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan para manajer untuk mencapai
tujuan perusahaan.
- Mengevaluasi laporan para manajer, memberikan petunjuk dan
saran kepada para manajer lainnya.
- Melapor kepada Direktur Utama mengenai hasil-hasil yang telah
dicapai oleh setiap bagian perusahaan.
- Mempunyai visi dan ide-ide agar perusahaan dapat memperoleh
hasil yang memuaskan dalam segala aspek.
Dalam melaksanakan tugasnya, Plant Manager dibantu oleh:
1) Bagian Produksi
- Mengawasi penerimaan bahan baku dan pengeluaran barang
jadi.
- Melapor dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugas-
tugasnya kepada Plant Manager.
44
2) Bagian Gudang
- Menyiapkan barang-barang yang akan dikirim ke pelanggan.
- Membuat daftar barang yang kurang atau telah mencapai
reorder point dan diberikan kepada bagian pembelian untuk
dilakukan pemesanan ulang.
- Menerima, menghitung dan memeriksa kembali barang-barang
yang masuk ke gudang.
3) Bagian Pengiriman
- Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi.
- Menyiapkan dokumen yang berhubungan dengan pengiriman
barang.
- Menyiapkan barang-barang sesuai dengan surat perintah
pengiriman.
- Membungkus dan mengepak barang-barang yang akan dikirim
kepada pelanggan.
4) Bagian Perawatan dan Pemeliharaan Mesin
- Bertanggung jawab kepada Plant Manager atas perawatan
mesin dan pemeliharaannya.
- Memperkirakan waktu pemakaian mesin-mesin yang
digunakan untuk produksi.
45
5) Bagian Engineering
- Bertanggung jawab pada Plant Manager.
- Mendesain produk-produk dan bagaimana pola prosesnya
dilakukan.
- Memberikan ide-ide untuk mempercepat dan menghemat
proses produksi.
6) Bagian Pembelian.
- Bertanggung jawab kepada Manajer Keuangan.
- Memonitor dan memberi petunjuk bagi pelaksanaan setiap
fungsi masing-masing bagian.
- Menyeleksi barang-barang dan harga yang ditawarkan oleh
para pemasok.
- Menangani permintaan pemesanan barang dari fungsi gudang.
- Mengatur perencanaan dengan membuat rencana anggaran
pembelian dan menjaga hubungan baik dengan pemasok.
c. Manajer Personalia
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Manajer Personalia mempunyai
beberapa anggota yang bekerja dibawahnya, mereka termasuk dalam
bagian HRD. Tugas dan tanggung jawab Manajer Personalia adalah
sebagai berikut:
- Mengatur pelaksanaan dalam tata usaha personalia dan
pembayaran gaji bagi karyawan perusahaan.
46
- Mengkoordinasi bagian keamanan agar dapat menjaga ketenangan
dan keamanan kerja bagi perusahaan.
d. Manajer Keuangan
Tugas dan tanggung jawab Manajer Keuangan adalah sebagai berikut:
- Memeriksa dan memantau arus kas secara periodik.
- Mengawasi seluruh penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan.
- Menjaga dan mengawasi data atau dokumen dan laporan keuangan.
- Manajer Keuangan memiliki kekuasaan mutlak terhadap arus kas
dan laporan keuangan.
- Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Dalam pekerjaannya, Manajer Keuangan dibantu oleh:
1) Staf Akuntansi
- Bertanggung jawab kepada Manajer Keuangan.
- Mencatat jurnal dari setiap transaksi yang dilakukan.
- Membuat buku besar atas jurnal yang ada secara periodik.
- Menyusun laporan keuangan setiap bulan dan melaporkannya
kepada Manajer Keuangan.
- Menghitung dan mengecek bukti-bukti yang menunjang
seluruh penerimaan dan pengeluaran kas atau bank.
- Melakukan penerimaan dan pengeluaran melalui kas atau bank.
- Menyetor dan menarik uang kas atau cek atau giro yang telah
jatuh tempo ke atau dari bank.
47
2) Staf Keuangan
- Bertanggung jawab kepada Manajer Keuangan.
- Mempertimbangkan dan memutuskan pemberian kredit kepada
pelanggan.
- Mengurangi tidak tertagihnya piutang.
- Membuat daftar pengiriman uang kepada bagian akuntansi.
e. Manajer Penjualan
Tugas dan tanggung jawab Manajer Penjualan adalah sebagai berikut:
- Menetapkan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan hasil
penjualan.
- Bertanggung jawab terhadap tingkat penjualan dan membina
hubungan baik dengan pelanggan.
- Bertanggung jawab terhadap complain dari pelanggan mengenai
kualitas dari barang yang dijual.
- Melakukan penagihan piutang kepada pelanggan.
- Menginformasikan hasil penagihan piutang kepada fungsi
akuntansi.
Manajer Penjualan dalam pekerjaannya turut dibantu oleh:
1) Bagian Penjualan.
- Bertanggung jawab kepada Manajer Penjualan.
- Menangani permintaan barang serta penawaran harga dari
pelanggan.
48
- Mengawasi kerja dari staf penjualan dan administrasi penjualan
dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.
2) Bagian Pemasaran.
- Bertanggung jawab kepada Manajer Penjualan.
- Mengusahakan dan mengatur promosi yang diperlukan.
- Menjual barang-barang dalam after market dimana persaingan
dalam unit produksi yang sama bersaing ketat.
C. Produksi PT. Adhi Chandra Jaya
PT. Adhi Chandra Jaya memproduksi komponen dari produk Automotive
Parts dan SPW Parts, dimana bahan baku yang digunakan untuk
menghasilkan produk tersebut berupa tiga jenis bahan baku yaitu:
1. Besi Pipa STKM dengan ukuran 6.000 mm
2. Plat Besi
3. Besi Ass dengan diameter 20mm sampai dengan 15mm dengan panjang
6.000 mm
Bahan baku tersebut diambil dari perusahaan yang menjadi pemasok
logam batangan, dimana PT. Adhi Chandra Jaya memiliki tiga pemasok yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Mesin-mesin yang
digunakan untuk memenuhi pesanan order yaitu:
1. Lathe
2. Air-Hydraulic Drilling, Automatic Tapping, Automatic Drilling
49
3. Cylinder Grinding
4. Centerless Grinding
5. Thread Rolling
6. Press Machine
7. Air Pressure Automatic, Spot Welding
8. Machining Turred
9. Circular Saw
10. Blade Sharpener
11. CSM CNC Automatic, Tube Bending
12. Spot Welding
13. Band Saw
14. Circular Saw Non Auto
15. Vertical Grinding
16. CNC
17. Barrel Machine
18. Machine Buffing, Machine Buffing Auto
19. Press Bending
Sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur bahan-bahan
dalam proses produksi berupa:
1. Caliper Gauge 0-1000 mm
2. Micrometer Dial 0-9 mm
3. Micrometer Dial 0-25 mm
4. Height Gauge 0-300 mm
50
5. Go/No Go Plug Sauge
6. Ring Sauge
Untuk Jenis produk yang dihasilkan PT. Adhi Chandra Jaya membagi
dalam dua jenis produksi yaitu: Product Parts of Automitive dan After Market.
Product Parts of Automitive merupakan produk yang terdiri dari lima jenis
automitive parts yaitu:
1. Female Screw
2. Metal
3. Bearing Race
4. Pinion Guide
5. Handle Joint
Dan 16 ragam SPW Parts dengan pembedaan hanya dalam ukuran dan
diameter yang bermacam-macam. Sedangkan produk After Market berupa
produk-produk yang dibuat berdasarkan pesanan konsumennya.
Proses produksi PT. Adhi Chandra Jaya dikelompokkan ke dalam
empat bagian, yaitu:
1. Cutting
Dalam proses ini bahan baku yang ada di potong dengan menggunakan
mesin potong menjadi seukuran produk yang akan dibuat.
2. Stamping
Dalam proses ini setelah bahan baku yang sudah dipotong, maka
dilakukan proses pengepressan pada logam-logam tersebut sesuai dengan
produk yang akan di produksi.
51
3. Machining
Machining ini merupakan proses pemotongan dan pembentukkan
potongan-potongan dari bahan baku yang telah melalui proses stamping.
Dalam proses ini lebih dibutuhkan keahlian untuk membentuk produk
dengan pemotongan menjadi motif, sehingga pengerjaannya lebih lama
dibandingkan tahap lainnya.
4. Drill
Pada tahap ini setelah bahan baku melalui proses machining maka
dilakukan proses pengeboran untuk memberikan lubang pada produk
tersebut.
D. Personalia PT. Adhi Chandra Jaya
PT. Adhi Chandra Jaya memiliki 108 karyawan, untuk administrasi dan untuk
produksi dengan perincian di bawah ini:
Yang Dibawahi oleh bagian Administrasi: (1 orang)
1. Human Resourch and Development = 3 orang
2. Accounting = 3 orang
3. Finance = 2 orang
4. Purchasing = 2 orang
5. Marketing = 2 orang
52
Yang di bawahi oleh bagian Plant Manager: (2 orang)
1. Bagian Produksi :
a. Cutting = 11 orang
b. Stamping = 11 orang
c. Machining = 48 orang
d. Drill = 6 orang
2. Bagian Quality Control :
a. Internal = 1 orang
b. Eksternal = 1 orang
3. Bagian Engineering :
a. Design = 1 orang
b. Proses = 1 orang
4. Maintenance :
a. Machine = 1 orang
b. Elektronik = 1 orang
5. PPIC :
a. Inventroy = 1 orang
b. Prod Plan = 1 orang
c. Delivery = 1 orang
Sedangkan untuk keamanan (3 orang) dan kebersihan (5 orang)
53
Sistem pengupahan yang digunakan pada PT. Adhi Chandra Jaya,
sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berpatokan pada
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten, dimana pada perusahaan ini setiap
karyawan bekerja selama tujuh jam dalam enam hari dengan total waktu
175jam. Tidak terdapat fasilitas uang makan dan transport sesuai dengan
Perda untuk industri kecil dan terdapat penghasilan lembur berupa dua kali
gaji pada jam lembur. Waktu produksi pada PT. Adhi Chandra Jaya dibagi
dalam dua shif, dimana shif pertama pada pukul 08.00-15.00 WIB dan shif
kedua pada pukul 15.00-22.00 WIB. Sedangkan jadwal masuk kerja dalam
proses produksi diadakan sistem rolling untuk shif siang dan malam dengan
periode shift dua minggu sekali. Demikian juga sistem penggajiannya
diberikan dua minggu sekali yang disamakan dengan sistem pembagian jam
kerja. Untuk perekutan karyawan yang dilakukan oleh PT. Adhi Chandra Jaya
dengan menggunakan pembukaan lowongan pekerjaan pada media informasi
maupun dari koneksi atau literatur yang diberikan oleh karyawan lama.
E. Pemasaran PT. Adhi Chandra Jaya
PT. Adhi Chandra Jaya merupakan perusahan domestik investment yang
bermodalkan dari family business dimana produk-poduk yang dihasilkan baru
dipasarkan di dalam negeri saja pada umumnya dan untuk wilayah Jabotabek
pada khususnya. Semua produk yang diproduksi oleh PT. Adhi Chandra Jaya
diambil langsung oleh konsumen di tempat, sesuai dengan kesepakatan
kontrak yang berlaku. Dan apabila PT. Adhi Chandra Jaya tidak dapat
54
memenuhi pesanan sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang terdapat pada
order pemesanan, maka akan dikenakan sanksi penalti berupa potongan sesuai
dengan kesepakatan dalam kontrak. Konsumen dari PT. Adhi Chandra Jaya
adalah:
Untuk Produk Automotive Parts dan SPW Parts
1. PT Adhi Wijaya Citra
2. PT Chuhatsu Indonesia
3. PT Dwi Utama
4. PT Eka Mitra
5. PT Indokarlo Perkasa
6. PT Intipoly Metal
7. PT Menara Terus Makmur
8. PT Roda Prima Lancar
9. PT Sekawan Putra Makmur
Untuk produk After Market:
1. PT Timur Megah Steel
2. PT TOA-Galva Industries
3. PT Kunci Mas
4. PT Kenari Djaya
55
Semua order pesanan yang diterima oleh PT. Adhi Chandra Jaya tidak
memiliki potongan baik dalam kontrak maupun dalam pesanan satuan, akan
tetapi pembayaran dapat dilakukan dibelakang sesuai dengan termin
kesepakatan kedua belah pihak.
56
BAB V
ANALISIS DATA
Analisis data diperlukan untuk mengetahui bahwa penelitian yang
dilakukan oleh seseorang peneliti merupakan suatu kajian ilmiah dengan disertai
data yang obyektif, sehingga kesimpulan yang dihasilkan melalui
membandingkan kajian teori-teori pendahulu dan literatur dengan data riil sebuah
objek penelitian memberikan hasil yang obyektif. Dari suatu analisis data maka
permasalahan yang telah dirumuskan mendapat jawaban yang jelas. Dengan
menyelidiki evaluasi penyusunan anggaran dan analisis selisih biaya tenaga kerja
langsung melalui sebuah studi kasus pada PT. Adi Chandra Jaya diharapkan dapat
diketahui apakah prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung di
PT. Adhi Chandra Jaya sudah tepat atau belum, demikian juga dalam menjawab
rumusan masalah yang kedua penulis mau menyelidiki seberapa jauh terjadinya
selisih biaya tenaga kerja langsung di PT. Adhi Chandra Jaya. Berikut ini adalah
langkah-langkah yang digunakan dalam proses analisis data demi kepentingan
penyelidikan terhadap perusahaan tersebut.
57
Untuk menjawab permasalahan pertama yang telah dirumuskan dalam
bab pendahuluan, penulis melakukan analisis perbandingan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
A. Deskripsi Data
1. Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang dilakukan PT.
Chandra Jaya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyusun ramalan penjualan
Teknik peramalan penjualan yang dilakukan oleh PT. Adhi Chandra
Jaya berupa judgmental method dimana penentuan peramalan yang
dilakukan oleh perusahaan ini merupakan hasil keputusan dari
manajemen yang didasarkan pada jumlah penjualan periode
sebelumnya dan perkiraan terhadap perkembangan yang terjadi di
masa depan. Ramalan penjualan yang dibuat akan digunakan sebagai
dasar penyusunan anggaran penjualan.
b. Menyusun rencana produksi
Rencana produksi yang disusun tidak hanya berdasarkan anggaran
penjualan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh persediaan awal dan
persediaan akhir perusahaan.
58
c. Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung
Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang
diselenggarakan perusahaan dilakukan dengan sistem perencanaan
kerja yang baik dengan time schedule yang teratur untuk mendapatkan
prosedur kerja dan penyusunan angaran yang terkendali. Sebagai
fungsi perencanaan, anggaran biaya tenaga kerja langsung ditentukan
dengan cermat dan diteliti oleh bagian pembina produksi beserta
bagian keuangan dan berkoordinasi dengan semua pihak, mulai dari
direksi, bagian personalia sampai bagian kepala bagian.
2. Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut teori dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Ramalan Penjualan (Prediksi Penjualan)
Ramalan Penjualan untuk periode 2005 dilakukan dengan
menggunakan metode time series dimana apa yang dramalkan pada
masa mendatang tidak terlepas dari apa yang terjadi di masa lalu.
Dimana faktor yang menghubungkan penetapannya dilihat dari waktu
dan volume penjualan pada waktu yang bersangkutan.
Hubungan antara faktor-faktor tersebut digambarkan dengan
persamaan trend Y = a + b X.
59
Untuk memproyeksikan garis trend ini akan digunakan metode statistik
dengan rumus-rumus sebagai berikut:
Dimana :
3. ∑ ∑+= XbanY .
4. ∑ ∑ ∑+= 2. XbXaXY
Keterangan:
Y = Besarnya / volume penjualan
X = Nilai pada setiap periode waktu
a = Komponen yang tetap dari penjualan tiap tahun
b = Tingkat perkembangan penjualan tiap tahun
x = Jumlah tahun dihitung dari periode dasar
n = Jumlah tahun
Data tentang volume penjulan selama 4 tahun terakhir adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.1
PT. Adhi Chandra Jaya
Data Volume Penjualan Automotive Parts dan SPW Parts
Periode 2001-2004
Tahun Penjualan (Unit) Automotive Parts SPW Parts
2001 1.088.560 1.713.333 2002 1.108.302 1.675.278 2003 1.132.644 1.822.358 2004 1.238.167 1.868.227
Sumber: Laporan Keuangan PT. Adhi Chandra Jaya
60
Dari data volume penjualan pada periode sebelumnya maka dilakukan
perhitungan ramalan penjualan dengan metode statistik sebagai berikut:
Tabel 5.2 PT. Adi Chandra Jaya Peramalan Penjualan
Automotive Parts Tahun Y X XY 2X
2001 1.088.560 0 0 0 2002 1.108.302 1 1.108.302 1 2003 1.132.644 2 2.265.288 4 2004 1.238.167 3 3.714.501 9
Jumlah 4.567.673 6 7.088.091 14 Sumber: Data dari Tabel 5.1 yang diolah
1. ∑ ∑+= XbanY .
4.567.673 = 4a + 6b ………………………………………….( 1 )
2. ∑ ∑ ∑+= 2. XbXaXY
7.088.091 = 6b + 14b ………………………………………….( 2 )
61
Dengan metode persamaan dari data pada (1) dan (2) di atas kemudian
dapat diperoleh:
4.567.673 = 4a + 6b (x3) 13.703.019 = 12a + 18b7.088.091 = 6a + 14b (x2) 14.176.182 = 12a + 24b 473.163 = 6b 78.860,5 = b 4.567.673 = 4a + 6b 4.567.673 = 4a + 473.163 4.094.510 = 4a 1.023.628 = a
a = 1.023.628
b = 78.860,5
Sehingga persamaan Y = 1.023.628 + 78.860,5X.
Dengan menggunakan persamaan tersebut, maka dapat dihithung peramalan
penjualan untuk tahun 2005 sebesar 1.339.069,5 unit
Untuk membuat peramalan penjualan dalam bulanan, maka perlu
menggunakan peramalan musiman, yang mana perhitungan yang digunakan
dengan menggunakan metode rata-rata sederhana.
62
Tabel 52.a PT. Adhi Chandra Jaya
Perhitungan indeks musim Automitive Parts
2005
Bulan 2001 2002 2003 2004 Rata-rata bulanan X XY 2X Trend mV
Indeks Musim
(dalam unit)
(dalam unit)
(dalam unit)
(dalam unit) (dalam unit)
(dalam unit)
(dalam unit) (dalam unit) (dalam unit)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x) (xi)
Januari 99144 105432 109892 116952 107855.00-
11 -1186405 121 0 107855.00 117.8744976Febuari 80367 88359 89568 95320 88403.50 -9 -795631.5 81 3992.7212 84410.78 92.2523587Maret 85116 81025 75851 89764 82939.00 -7 -580573 49 7985.4423 78946.28 86.2802184
April 94682 99287 105274 116852 104023.75 -5 -
520118.75 25 15970.885 100031.03 109.3236963
Mei 90368 95368 96789 100638 95790.75 -3 -
287372.25 9 31941.769 91798.03 100.3258683
Juni 87504 97862 102686 113599 100412.75 -1 -
100412.75 1 63883.538 96420.03 105.3772422Juli 80457 75105 71055 79356 76493.25 1 76493.25 1 127767.08 72500.53 79.23567208Agustus 96583 89380 90218 92860 92260.25 3 276780.75 9 255534.15 88267.53 96.46739248September 90578 85213 76523 89785 85524.75 5 427623.75 25 511068.31 81532.03 89.10617901Oktober 115984 125650 136900 143958 130623.00 7 914361 49 1022136.6 126630.28 138.3939595November 78421 75410 79236 86230 79824.25 9 718418.25 81 2044273.2 75831.53 82.87611482Desember 89356 90211 98652 112853 97768.00 11 1075448 121 4088546.5 93775.28 102.4868006Jumlah 1088560 1108302 1132644 1238167 1141918.25 18611.75 572 1097998.32
Sumber : Data dari tabel 5.2 yang diolah
63
Prosedur penyusunan bentuk tabel 5.2.a adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata bulanan untuk bulan januari selama 5 tahun adalah:
99.144 + 105.432 + 109.892 + 116.952 = 107.855
4
Rata – rata bulanan untuk januari sampai dengan desember dapat dilihat
pada kolom (v) dengan prosedur perhitungan seperti di atas.
2. Pertambahan trend bulanan adalah:
Januari : b = 0
Febuari : b = 1.141.918,25 = 1.996,36
572
Maret : 2b = 2 (1.996,36) = 3.992,72
April : 2b = 2 (3.992.72) = 7.985,44
b merupakan pertambahan trend setengah bulanan secara linear,
sehingga pertambahan trend bulanan adalah 2b. Karena Januari dijadikan
sebagai tahun dasar, maka perhitungan untuk bulan berikutnya seperti di
atas sampai dengan Desember. Dapat dilihat pada kolom (ix).
3. Perhitungan Variasi Musim (Vm)
Januari sebagai tahun dasar, maka Variasi Musimnya sama dengan
penjualan rata-ratanya karena tidak terpengaruh trend yaitu sebesar
107.855 unit. Sedangkan bulan berikutnya Vm di dapat dari penjualan
rata-rata dikurangi Trend pada bulan tersebut. Vm bulan januari adalah
107.855 dan Febuari adalah 88.403.50 – 3.992,72 = 84.410,78.
64
4. Indeks Musim merupakan nilai ariasi musim untuk tiap-tiap bulan yang
dinyatakan sebagai presentase dari nilai rata-rata Variasi Musim itu
sendiri selama 12 bulan.
Nilai rata-rata Vm setiap bulan = 1.097.998,32 = 91.499,86
12
Indeks Musim untuk Januari = 107.855 = 117,8745
91.499,86
Dengan cara dan metode yang sama dilakukan perhitungan pada produk
SPW Parts.
Sumber: Data dari Tabel 5.1 yang diolah
1. ∑ ∑+= XbanY .
7.079.196 = 4a + 6b ………………………………………….( 3 )
2. ∑ ∑ ∑+= 2. XbXaXY
10.924.675 = 6b + 14b ………………………………………….( 4 )
Tabel 5.3 PT. Adi Chandra Jaya Peramalan Penjualan
SPW Parts Tahun Y X XY 2X
2001 1.713.333 0 0 0 2002 1.675.278 1 1.675.278 1 2003 1.822.358 2 3.644.716 4 2004 1.868.227 3 5.604.681 9
Jumlah 7.079.196 6 10.924.675 14
65
Dengan metode persamaan dari data pada (1) dan (2) di atas kemudian dapat
diperoleh:
a = 1.616.859
b = 101.960.3
Sehingga persamaan Y = 1.023.628 + 78.860,5X.
Dengan menggunakan persamaan tersebut, maka dapat dihithung peramalan
penjualan untuk tahun 2005 sebesar 2.024.699,83 unit
Untuk membuat peramalan penjualan dalam bulanan, maka perlu
menggunakan peramalan musiman, yang mana perhitungan yang digunakan
dengan menggunakan metode rata-rata sederhana.
Penjelasan untuk prosedur penyusunan bentuk tabel 5.3.a metode dan
caranya sama dengan prosedur penyusunan untuk tabel 5.2.a.
7.079.196 = 4a + 6b (x3) 21.237.588 = 12a + 18b10.924.675 = 6a + 14b (x2) 21.849.350 = 12a + 24b 611.762 = 6b 101.960.3 = b 7.079.196 = 4a + 6b 7.079.196 = 4a + 611.762 6.467.434 = 4a 1.616.859 = a
66
Sumber : Data dari tabel 5.3 yang diolah
Tabel 5.3.a PT. Adhi Chandra Jaya
Perhitungan indeks musim SPW Parts
2005
Bulan 2001 2002 2003 2004 Rata-rata bulanan X XY 2X Trend mV
Indeks Musim
(dalam unit)
(dalam unit)
(dalam unit)
(dalam unit) (dalam unit)
(dalam unit)
(dalam unit) (dalam unit) (dalam unit)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x) (xi) Januari 152680 153286 168953 156421 157835.00 -11 -1736185 121 0 157835.00 111.29969Febuari 118920 110255 125900 125890 120241.25 -9 -1082171.3 81 6188.1084 114053.14 80.42626351Maret 155898 145801 156329 154682 153177.50 -7 -1072242.5 49 12376.217 146989.39 103.6517484April 142680 142365 152347 151025 147104.25 -5 -735521.25 25 24752.434 140916.14 99.36910617Mei 140286 148805 146899 168452 151110.50 -3 -453331.5 9 49504.867 144922.39 102.1941727Juni 146225 135986 168632 172540 155845.75 -1 -155845.75 1 99009.734 149657.64 105.5333045Juli 139826 136982 150028 156895 145932.75 1 145932.75 1 198019.47 139744.64 98.54300558Agustus 138750 142688 163842 169235 153628.75 3 460886.25 9 396038.94 147440.64 103.9699541September 139357 140025 132694 144682 139189.50 5 695947.5 25 792077.87 133001.39 93.78790288Oktober 145875 135511 176950 180358 159673.50 7 1117714.5 49 1584155.7 153485.39 108.2324991November 149211 136985 135986 126897 137269.75 9 1235427.8 81 3168311.5 131081.64 92.43416271Desember 143625 146589 143798 161150 148790.50 11 1636695.5 121 6336623 142602.39 100.5581904Jumlah 1713333 1675278 1822358 1868227 1769799 57307 572 1701729.81
67
B. Peramalan Penjualan
PT. Adhi Chandra Jaya melakukan peramalan penjualan untuk menyusun
anggaran penjualan dan untuk menetapkan tingkat produksi pada periode
berikutnya. Teknik peramalan penjualan yang dilakukan oleh PT. Adhi
Chandra Jaya berupa judgmental method dimana penentuan peramalan yang
dilakukan oleh perusahaan ini merupakan hasil keputusan dari manajemen
yang didasarkan pada jumlah penjualan periode sebelumnya dan perkiraan
terhadap perkembangan yang terjadi di masa depan.
Menurut data yang didapat melalui wawancara dengan plant manager
PT. Adhi Chandra Jaya, peramalan penjualan tahun 2005 yang penulis
lakukan dengan menggunakan metode indeks musim, maka peramalan
penjualan bulanan yang direncanakan oleh PT. Adhi Chandra Jaya adalah
sebagai berikut:
Peramalan penjualan untuk tahun 2005 pada produk:
Automotive Parts : 1.339.069,5 unit
SPW Parts : 2.024.699,83 unit
Peramalan Penjualan bulanan :
Automotive Parts SPW Parts
Januari 1.339.069,5 X117,87%= 131.535,12
12
2.024.699,83 X 111.3% = 187.790,38
12
Febuari 1.339.069,5 X 92,25% = 102.943,6
12
2.024.699,83 X 80,426%= 135.699,2
12
68
Dan seterusnya peramalan penjualan tahun 2005 (bulanan) untuk produksi
automotive parts dan SPW parts adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4 PT. Adhi Chandra Jaya
Ramalan Penjualan 2005
Bulan Penjualan (dalam unit) Automotive Parts SPW Parts Januari 131.536 187.791 Febuari 102.944 135.700 Maret 96.280 174.887 April 121.994 167.661 Mei 111.953 172.428 Juni 117.590 178.062 Juli 88.419 166.267 Agustus 107.648 175.424 September 99.433 158.244 Oktober 154.433 182.616 November 92.481 155.960 Desember 114.365 169.667 Jumlah 1.339.076 2.024.707
Sumber: Data tabel 5.2.a dan 5.3.a yang diolah
Dalam tabel 5.4 dapat dilihat bahwa PT. Adhi Chandra Jaya
melakukan produksi secara rutin terhadap dua jenis produk spare parts yaitu
automotive parts dan SPW parts.
C. Anggaran Produksi
Anggaran produksi digunakan untuk menunjang rencana penjualan di
atas. Jumlah barang yang harus di produksi selama tahun 2005 ditentukan,
demikian juga besarnya tingkat persediaan setiap akhir bulan yang nantinya
akan menjadi persediaan awal di bulan berikutnya yang berfungsi sebagai
69
persediaan bahan jadi untuk melindungi apabila terjadi lonjakan permintaan.
Berikut ini adalah tabel perencanaan persediaan awal dan akhir untuk tahun
2005.
Tabel 5.5 PT. Adhi Chandra Jaya
Rencana Persediaan Awal dan Persediaan Akhir 2005
Bulan Persediaan Awal Persediaan Akhir (dalam unit) (dalam unit)
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Januari 45.913 68.450 39.685 64.219 Febuari 39.685 64.219 41.287 74.115 Maret 41.287 74.115 54.390 69.540 April 54.390 69.540 42.182 70.653 Mei 42.182 70.653 36.457 69.099 Juni 36.457 69.099 40.364 65.150 Juli 40.364 65.150 53.607 74.872 Agustus 53.607 74.872 42.591 78.233 September 42.591 78.233 68.206 86.297 Oktober 68.206 86.297 31.615 63.194 November 31.615 63.194 44.633 79.689 Desember 44.633 79.689 48.615 74.695 Jumlah 540.930 863.511 543.632 869.756 Sumber: PT. Adhi Chandra Jaya
PT. Adhi Chandra Jaya merencanakan persediaan awal untuk tahun
2005 sebesar 45.913 unit untuk automotive parts dan 68.450 unit untuk SPW
parts; persediaan akhir sebesar 48.615 unit untuk automotive parts dan 74.695
unit untuk SPW parts. Perusahaan menggunakan ramalan penjualan pada
tahun 2005 dengan persediaan awal dan akhir untuk dapat mengetahui
anggaran produksi untuk tahun 2005.
70
Tabel 5.6.a PT. Adhi Chandra Jaya
Anggaran Produksi Barang Jadi 2005
Bulan
Automotive Parts (dalam unit) Ramalan Penjualan
Persediaan Akhir Jumlah
Persediaan Awal
Rencana Produksi
Januari 131.536 39.685 171.221 45.913 125.308 Febuari 102.944 41.287 144.231 39.685 104.546 Maret 96.280 54.390 150.670 41.287 109.383 April 121.994 42.182 164.176 54.390 109.786 Mei 111.953 36.457 148.410 42.182 106.228 Juni 117.590 40.364 157.954 36.457 121.497 Juli 88.419 53.607 142.026 40.364 101.662 Agustus 107.648 42.591 150.239 53.607 96.632 September 99.433 68.206 167.639 42.591 125.048 Oktober 154.433 31.615 186.048 68.206 117.842 November 92.481 44.633 137.114 31.615 105.499 Desember 114.365 48.615 162.980 44.633 118.347 Jumlah 1.339.076 543.632 1.882.708 540.930 1.341.778
Sumber: Data dari tabel 5.4 dan tabel 5.5 yang diolah
Tabel 5.6.b PT. Adhi Chandra Jaya
Anggaran Produksi Barang Jadi 2005
Bulan
SPW Parts (dalam unit)Ramalan Penjualan
Persediaan Akhir Jumlah
Persediaan Awal
Rencana Produksi
Januari 187.791 64.219 252.010 68.450 183.560 Febuari 135.700 74.115 209.815 64.219 145.596 Maret 174.887 69.540 244.427 74.115 170.312 April 167.661 70.653 238.314 69.540 168.774 Mei 172.428 69.099 241.527 70.653 170.874 Juni 178.062 65.150 243.212 69.099 174.113 Juli 166.267 74.872 241.139 65.150 175.989 Agustus 175.424 78.233 253.657 74.872 178.785 September 158.244 86.297 244.541 78.233 166.308 Oktober 182.616 63.194 245.810 86.297 159.513 November 155.960 79.689 235.649 63.194 172.455 Desember 169.667 74.695 244.362 79.689 164.673 Jumlah 2.024.707 869.756 2.894.463 863.511 2.030.952 Sumber: Data dari tabel 5.4 dan tabel 5.5 yang diolah
71
Berikut ini merupakan contoh perhitungan anggaran produksi yang
dilakukan PT. Adhi Chandra Jaya untuk bulan mei tahun 2005:
Tabel 5.6.c PT. Adhi Chandra Jaya
Anggaran Produksi periode mei 2005
Keterangan
Dalam unit Automotive
Parts SPW Parts
Anggaran penjualan 111.953 172.428 Persediaan Akhir bulan mei 36.457 69099
Jumlah kuantitas produk yang diperlukan 148.410 241.527
Persediaan Awal bulan mei 42.182 70.653 Anggaran Produksi 106.228 170.874
Sumber: Data dari tabel 5.6.a dan tabel 5.6.b yang diolah
Menurut tabel 5.3.a anggaran penjualan pada automotive parts pada
tahun 2005 sebesar 1.339.076 unit dengan persediaan awal 45.913 unit dan
persediaan akhir sebesar 48.615 unit, sedangkan total rencana produksi tahun
2005 sebesar 1.341.778. Untuk penjualan SPW parts sebesar 2.024.707
dengan persediaan awal setahun sebesar 68.450 dan persediaan akhir 74.695
unit dapat diketahui total rencana produksi tahun 2005 sebesar 2.030.952 unit.
Ramalan penjualan dan ramalan produksi yang sudah ditetapkan oleh
PT. Adhi Chandra Jaya di awal tahun 2005 digunakan oleh pihak manajer
untuk menentukan target pada tahun tersebut. Anggaran produksi (dalam unit)
ini dipergunakan untuk mengatur atau mengendalikan pengadaan bahan
melalui pengaturan purchases order dan purchases contract. Bagi Bagian
Personalia anggaran produksi menjadi panduan untuk mengatur penyediaan
tenaga kerja langsung harian (daily labor reqruitment) dan bagi plant manager
72
digunakan untuk menyusun cost of production budget (anggaran biaya
produksi) yang salah satu unsurnya adalah anggaran biaya tenaga kerja
langsung. Hal terakhir inilah yang menjadi fokus penelitian penulis.
Data realisasi produksi PT. Adi Chandra Jaya tahun 2005 adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan PT. Adhi Chandra
Jaya tidak bisa memproduksi jumlah satuan yang sama dengan jumlah satuan
menurut anggaran produksi. Hal tersebut disebabkan selalu terjadi faktor
kesalahan produksi sehingga menimbulkan produk rusak (spoiled goods) dan
Tabel 5.7 PT. Adhi Chandra Jaya
Realisasi Produksi Barang Jadi 2005
Bulan Realisasi Produksi (dalam unit) Automotive Parts SPW Parts Januari 114.421 164.334 Febuari 95.306 151.059 Maret 98.584 167.035 April 114.679 167.634 Mei 111.657 177.695 Juni 107.993 177.871 Juli 97.924 182.029 Agustus 97.931 183.173 September 118.737 153.892 Oktober 123.864 180.763 November 96.300 136.657 Desember 104.723 148.337 Jumlah 1.282.119 1.990.479 Sumber: PT. Adhi Chandra Jaya
73
produk cacat (defective goods) yang tidak bisa dipastikan sebelumnya. Demi
keamanan persediaan produk jadi maka jumlah produksi riil sedikit lebih besar
daripada anggaran produksi dengan resiko perubahan pada realisasi persediaan
produk jadi .
Adapun tingkat kegagalan produksi rata-rata menurut keterangan dari
Plant Manager PT. Adhi Chandra Jaya adalah 31 unit dari setiap produksi
8.000 unit atau 0.388%. Di samping itu produksi riil juga dipengaruhi oleh
pekerjaan yang diciptakan untuk mengisi kesibukan jam kerja kosong atau jam
kerja tanggung pada karyawan Bagian Produksi serta memanfaatkan sisa
potongan bahan baku yang ada.
74
Tabel 5.8 PT. Adhi Chandra Jaya
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Produksi 2005
Bulan Dalam Unit
Anggaran Produksi Realisasi Produksi Selisih Selisih (%)
Automotive
Parts SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts SPW Parts
Januari 125.308 183.560 114.421 164.334 (10.887) (19.226) (8,69) (10,47)Febuari 104.546 145.596 95.306 151.059 (9.240) 5.463 (8,84) 3,75Maret 109.383 170.312 98.584 167.035 (10.799) (3.277) (9,87) (1,92)April 109.786 168.774 114.679 167.634 4.893 (1.140) 4,46 (0,68)Mei 106.228 170.874 111.657 177.695 5.429 6.821 5,11 3,99Juni 121.497 174.113 107.993 177.871 (13.504) 3.758 (11,11) 2,16Juli 101.662 175.989 97.924 182.029 (3.738) 6.040 (3,68) 3,43Agustus 96.632 178.785 97.931 183.173 1.299 4.388 1,34 2,46September 125.048 166.308 118.737 153.892 (6.311) (12.416) (5,05) (7,47)Oktober 117.842 159.513 123.864 180.763 6.022 21.250 5,11 13,32November 105.499 172.455 96.300 136.657 (9.199) (35.798) (8,72) (20,76)Desember 118.347 164.673 104.723 148.337 (13.624) (16.336) (11,51) (9,92)Jumlah 1.341.778 2.030.952 1.282.119 1.990.479 (59.659) (40.473) (51,45) (22,11)
Sumber: Data dari tabel 5.6 dan tabel 5.7 yang diolah pada
75
Dari perbandingan anggaran dan realisasi produksi tahun 2005 dapat
dihitung selisih produksi riil automotive parts sebanyak - 59.659 unit terhadap
produksi yang direncanakan (Tabel 5.8) yaitu sebesar (-59.659 / 1.339.076) x
100% = - 0,04% dan selisih produksi riil untuk SPW parts - 40.473 unit atau
(-40.473 / 2.024.707) x 100% = - 0,02%. Perbedaan selisih ini disengaja
untuk menghadapi fluktuasi permintaan produk automotive parts Karena
produk ini lebih sulit proses pembuatannya dari pada produk SPW parts.
D. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
PT. Adhi Chandra Jaya menyusun anggaran biaya produksi dengan
menetapkan rencana produksi dan biaya produksi standar per unit produk.
Biaya tenaga kerja langsung standar sebagai unsur biaya produksi ditetapkan
dengan metode studi gerak dan waktu yaitu pemakaian stop watch untuk
menentukan dan dasar mencatat waktu dan gerakan setiap kegiatan di dalam
pengolahan produk. Caranya sampel produk yang akan diproduksi di tahun
yang akan datang dibuat dengan kecepatan waktu dan gerak yang ideal dan
diukur dengan stop watch untuk menetapkan waktu standar pada masing-
masing departemen produksi (cutting, stamping, machining dan drill).
Penetapan tarif upah langsung standar per unit diperoleh dengan membagi
upah langsung rata-rata per pekerja per bulan dengan jam kerja rata-rata
sebulan dalam produksi normal.
76
Atas dasar metode tersebut di atas, direksi PT Adhi Chandra Jaya
menetapkan standar biaya tenaga kerja langsung tahun 2005 per unit produk
sebagai berikut:
Tabel 5.9 PT. Adhi Chandra Jaya
Waktu Standar tiap Bagian Produksi 2005
No.
Bulan
Standar Waktu Kerja Langsung per Unit Produk
Automotive
Parts SPW Parts
1 Cutting 0,00875 jam 0,007 jam 2 Stamping 0,0035 jam 0,00875 jam 3 Machining 0,0525 jam 0,016625 jam 4 Drill 0,009625 jam -
Sumber: PT. Adhi Chandra Jaya
Tabel 5.10 PT. Adhi Chandra Jaya
Tarif Upah Langsung Standar per Jam 2005
No. Bagian Tarif Upah per Jam
Automotive
Parts SPW Parts
1 Cutting Rp. 4714,2857 Rp. 4714,2857 2 Stamping Rp. 4714,2857 Rp. 4714,2857 3 Machining Rp. 4714,2857 Rp. 4714,2857 4 Drill Rp. 4714,2857 -
Sumber: PT. Adhi Chandra Jaya
Untuk perhitungan standar tarif upah langsung per jam ini hasilnya
sama besar untuk setiap departemen produksi, hal tersebut disebabkan karena
77
penetapan kebijakan perusahaan bahwa tarif untuk karyawan produksi adalah
sebesar upah minimum provinsi Kota
Tangerang tanpa tunjangan-tunjangan lainnya sesuai dengan perda yang
berlaku saat itu yaitu sebesar Rp 825.000,00 perbulannya untuk 175 jam kerja.
Tabel 5.11 PT. Adhi Chandra Jaya
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 2005
Bagian Automotive parts
Anggaran Produksi
JSt (Jam)
Tst (Rupiah)
ABTKL (Rupiah)
Cutting 1.341.778 0,00875 4.714,28 55.348.342,33 Stamping 1.341.778 0,0035 4.714,28 22.139.336,93 Machining 1.341.778 0,0525 4.714,28 332.090.053,99 Drill 1.341.778 0,009625 4.714,28 60.883.176,56
Total 470.460.909,82 Bagian SPW Parts
Anggaran Produksi
JSt (Jam)
Tst (Rupiah)
ABTKL (Rupiah)
Cutting 2.030.952 0,007 4.714.28 67.021.415,80 Stamping 2.030.952 0,00875 4.714.28 83.776.769,75 Machining 2.030.952 0,016625 4.714.28 159.175.862,52 Drill 0 0 0 0,00
Total 309.974.048,06 Bagian
Total ABTKL
(Rupiah) Cutting 122.369.758,13
Stamping 105.916.106,68 Machining 491.265.916,51
Drill 60.883.176,57 Total Automotive dan SPW 780.434.957,89
Sumber: Data dari tabel 5.8; tabel 5.9 dan tabel 5.10 yang diolah
Keterangan tabel 5.11 : Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dihitung
dengan rumus rencana produksi x jam kerja standar per unit x tarif upah
langsung standar per jam.
78
E. Analisis Data Dengan Teori
Anggaran tenaga kerja langsung merupakan salah satu elemen dari anggaran
produksi disamping anggaran biaya bahan baku dan anggaran biaya overhead
pabrik. Anggaran perusahaan digunakan sebagai suatu alat perencanaan dan
pengendalian biaya tenaga kerja langsung. Dalam perencanaan berfungsi
sebagai pedoman manajer dalam melakukan produksi yang maksimal dengan
tarif upah dan jam kerja yang ada. Untuk pengendalian biaya tenaga kerja
langsung tersebut rencana produksi dan anggaran biaya tenaga kerja dijadikan
patokan untuk pencapaian hasil produksi yang telah ditentukan dan berfungsi
sebagai pembanding dengan realisasinya.
Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang dilakukan oleh
PT. Adhi Chandra Jaya mengikuti suatu prosedur atau langkah-langkah yang
akan dilihat pada tabel di bawah ini:
79
Tabel 5.12 PT. Adhi Chandra Jaya
Perbandingan Penyusunan Biaya Tenaga Kerja Langsung 2005
No. Teori PT. Adhi Chandra Jaya Keterangan1.
Membuat ramalan penjualan untuk membantu anggaran penjualan. Ada 4 cara untuk menentukan ramalan penjualan, yaitu: a. Berdasarkan pendapat
(baik pendapat dari pembeli, pendapat manajer penjualan maupun pendapat para ahli)
b. Berdasarkan statistik (berupa analisa trend maupun analisa korelasi)
c.Berdasarkan metode-metode khusus (baik analisis product line, analisis industri, maupun analisis penggunaan akhir)
d.Dengan metode eksperimentasi
Teknik peramalan penjualan yang dilakukan oleh PT. Adhi Chandra Jaya berupa judgmental method dimana penentuan peramalan yang dilakukan oleh perusahaan ini merupakan hasil keputusan dari manajemen yang didasarkan pada jumlah penjualan periode sebelumnya dan perkiraan terhadap perkembangan yang terjadi di masa depan.
Sama, tetapi metode perusahaan berupa judgmental method
2.
Menyusun anggaran produksi. Anggaran produksi dinyatakan dalam satuan phisik produk yang dihasilkan pada periode anggaran yaitu sebesar kuantitas penjualan yang dianggarkan disesuaikan (adjustment) dengan perubahan kuantitas persediaan awal dan akhir periode yang dianggarkan.
Jumlah barang yang harus di produksi setiap tahun ditentukan, demikian juga besarnya tingkat persediaan setiap akhir bulan yang nantinya akan menjadi persediaan awal di bulan berikutnya yang berfungsi sebagai persediaan bahan jadi untuk melindungi apabila terjadi lonjakan permintaan dalam menentukan jumlah barang yang akan diproduksi.
Sama
80
Tabel 5.12PT. Adhi Chandra Jaya
Perbandingan Penyusunan Biaya Tenaga Kerja Langsung 2005
3.
Menetapkan standar biaya tenaga kerja langsung, ditentukan dua faktor, yaitu: a.Standar tarif upah
langsung berdasarkan pada: sistem penggajian perusahaan, perjanjian kerja kolektif, pasaran tenaga yang bersaing di lokasi perusahaan.
b.Standar waktu kerja langsung berdasarkan : studi gerak dan waktu, rata-rata prestasi masa lalu, tes runs, estimasi.
a. Penetapan tarif upah langsung standar per unit didasarkan pada perjanjian kerja kolektif yang diperoleh dengan membagi upah langsung rata-rata per pekerja per bulan dengan jam kerja rata-rata sebulan (175 jam) produksi normal. Untuk perhitungan standar tarif upah langsung per jam ini hasilnya sama besar untuk setiap departemen produksi, hal tersebut disebabkan karena penetapan kebijakan perusahaan bahwa tarif untuk karyawan produksi adalah sebesar upah minimum provinsi kota tangerang.
b.Standar waktu kerja langsung ditentukan dengan metode studi gerak dan waktu, yaitu pemakaian stop watch untuk menetapkan waktu efektif yang diperlukan dalam membuat produksi pada tiap tahapan atau bagian proses produksi
Sama
81
Tabel 5.12PT. Adhi Chandra Jaya
Perbandingan Penyusunan Biaya Tenaga Kerja Langsung 2005
4.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung, meliputi anggaran kuantitas yang berupa jam kerja langsung dan anggaran biaya tenaga kerja langsung yaitu kuantitas jam kerja langsung dikalikan dengan tarif upah. Penyusunan biaya tenaga kerja langsung merupakan tanggung jawab dari bagian anggaran perencanaan produksi dan dengan bagian personalia dalam menentukan jumlah dan jenis (tipe) tenaga kerja yang diperlukan. Sedangkan tarif biaya tenaga kerja langsung dapat didasarkan kepada perjanjian kerja atau atas dasar proyeksi tingkat tarif upah yang diperkirakan untuk periode anggaran.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung dihitung dengan mengalikan: anggaran produksi dalam unit x jam kerja standar per unit x tarif upah standar. Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan tanggung jawab dari HRD, Marketing dan Finansial Manager
Sama
Dari keempat perbandingan antara penyusunan biaya tenaga kerja
langsung menurut teori dengan penyusunan biaya tenaga kerja langsung
yang dilakukan oleh PT. Adhi Chandra Jaya untuk tahun 2005 dapat dilihat
bahwa, perusahaan ini telah tepat melakukan proses penyusunan anggaran
biaya tenaga kerja langsung. Perusahaan pada awalnya melakukan
peramalan penjualan dengan jugmental method yang kemudian digunakan
untuk menentukan anggaran produksi untuk mencari anggaran biaya tenaga
kerja langsung yang mana, dalam pelaksanaannya diperlukan penetapan tarif
82
upah dan standar waktu kerja. Perubahan proses peramalan penjualan
penulis menggunakan pemakaian analisis time series karena dilihat lebih
baik dalam proses penentuannya dihitung dengan melihat trend bulanan
yang terjadi pada periode sebelumnya
F. Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya
Data yang diperoleh dari perusahaan berdasarkan daftar upah bagian produksi
tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.13 PT. Adhi Chandra Jaya
Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya 2005
Bagian Automotive parts
JS Upah TS Cutting 11.304 53.755.000 4.755,40 Stamping 4.636 22.280.100 4.805,89 Machining 67.510 318.784.300 4.722,03 Drill 12.496 59.391.700 4.752,86
Total 454.211.100 Bagian SPW Parts
JS Upah TS Cutting 14.215 68.620.200 4.827,31 Stamping 17.627 83.916.700 4.760,69 Machining 33.397 156.972.400 4.700,19 Drill 0 0 0
Total 309.509.300 Bagian Total
JS Upah Cutting 25.519 122.375.200 Stamping 22.263 106.196.800 Machining 100.907 475.756.700 Drill 12.496 59.391.700
Total 763.720.400 Sumber: Data dari lampiran 7,8 dan 9 yang diolah
83
Keterangan tabel 5.13 :
1. Data ini direkap penulis dari data bulanan jam kerja langsung (lampiran 7)
dan jumlah upah langsung bagian produksi selama tahun 2005 (lampiran
8), dan hasil baginya merupakan tarif upah langsung sesungguhnya (TS)
per jam (lihat pada lampiran 9).
2. Dalam jumlah tersebut sudah terhitung uang lembur karyawan yang
dibayar dengan tarif 2 kali tarif per jam karyawan yang bersangkutan.
G. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
Oleh karena jumlah produksi sesungguhnya tahun 2005 tidak sama dengan
rencana produksi, maka penulis tidak langsung menghitung selisih antara
anggaran biaya tenaga kerja langsung dengan realisasi biaya tenaga kerja
langsung.
Penulis harus menghitung biaya tenaga kerja langsung standar pada
produksi sesungguhnya sebagai berikut:
84
Tabel 5.14 PT. Adhi Chandra Jaya
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar pada Produksi Sesungguhnya 2005
Bagian Automotive parts
Produksi Riil JSt per Unit JSt Tst BTKLS Cutting 1.282.119 Unit 0,00875 112.18,5412 4.714,29 Unit Rp. 52.887.408,59Stamping 1.282.119 Unit 0,0035 4.487,4165 4.714,29 Unit Rp. 21.154.963,43Machining 1.282.119 Unit 0,0525 67.311,2475 4.714,29 Unit Rp. 317.324.451,54Drill 1.282.119 Unit 0,009625 12.340,3953 4.714,29 Unit Rp. 58.176.149,45
Total 95.357,6006 Rp. 449.542.973,01Bagian SPW Parts
Produksi Riil JSt per Unit JSt Tst BTKLS Cutting 1.990.479 Unit 0,007 13.933,35300 4.714,29 Unit Rp. 65.685.806,80Stamping 1.990.479 Unit 0,00875 17.416,69125 4.714,29 Unit Rp. 82.107.258,50Machining 1.990.479 Unit 0,016625 33.091,71338 4.714,29 Unit Rp. 156.003.791,15Drill - - - - - Total 64.441,75763 Rp. 303.796.856,45Bagian JSt BTKLS Cutting 25.151,89 Rp. 118.573.215,39Stamping 21.904,12 Rp. 103.262.221,94Machining 100.402,96 Rp. 473.328.242,69Drill 123.40,40 Rp. 58.176.149,45
Total 159.799,36 Rp. 753.339.829,47Sumber: Data dari tabel 5.4, tabel 5.6, tabel 5.7 yang diolah
85
Tabel 5.15 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Analisis Selisih Tarif Biaya Tenaga Kerja Langsung 2005
Bagian Tarif Sesungguhnya Tarif Standar Jam Kerja Sesungguhnya
( TS ) ( TSt ) ( JS ) dalam unit
Automotive
Parts SPW Parts Automotive
Parts SPW Parts Automotive
Parts SPW Parts
Cutting Rp. 4.755,40 Rp.4.827,31 Rp. 4.714,29 Rp.4.714,29 11.304 14.215Stamping Rp. 4.805,89 Rp.4.760,69 Rp. 4.714,29 Rp.4.714,29 4.636 17.627Machining Rp. 4.722,03 Rp.4.700,19 Rp. 4.714,29 Rp.4.714,29 67.510 33.397Drill Rp. 4.752,87 - Rp. 4.714,29 - 12.496 -
Bagian Analisis Selisih Tarif Upah Langsung Keterangan
( TS - TSt ) x JS
Automotive Parts SPW Parts Automotive
Parts SPW Parts
dalam Rupiah dalam % dalam Rupiah dalam % Cutting Rp. 464.714,45 0,88 Rp.1.606.628,77 2,45 TM TM Stamping Rp. 424.671,49 2,01 Rp. 817.985,97 1,00 TM TM Machining Rp. 522.872,39 0,17 (Rp.470.599,52) (0,30) TM M Drill Rp. 481.985,89 0,83 - - TM jumlah Rp.1.894.244,23 0,42 Rp. 1954015,22 0.643 Sumber: Data dari tabel 5.13 dan tabel 5.14 yang diolah
86
Selisih Tarif Upah Langsung
Keterangan tabel 5.15 :
1. Contoh perhitungan pada automotive parts bagian cutting :
STU = ( Rp. 4.755,40 X Rp. 4.714,29 ) X 11.304 = Rp. 464.714,45
Atau sebesar Rp 464.714,45 X 100% = 0,88%
Rp. 52.887.408,59
Dimana Rp. 52.887.408,59 merupakan biaya tenaga kerja langsung standar
pada produksi yang sesungguhnya untuk bagian cutting.
2. Data yang digunakan bersumber dari data pada perhitungan tabel 5.13 dan
tabel 5.14
3. Pada bagian Automotive Parts selisih tarif upah langsung yang terjadi
bersifat tidak menguntungkan untuk semua bagian. Pada SPW Parts selisih
tarif upah langsung bersifat tidak menguntungkan untuk bagian cutting
dan stamping, sedangkan untuk bagian machining terjadi selisih yang
menguntungkan.
STU = (TS x JS) – (TSt x JS) = (TS – TSt)x JS
87
Tabel 5.16 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Analisis Selisih Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung 2005
Bagian
Jam Sesungguhnya
Jam Standar pada Produksi Sesungguhnya
Tarif Standar
( JS ) ( JSt ) ( TSt ) Automotive Parts SPW Parts Automotive Parts SPW Parts Automotive Parts SPW Parts
Cutting 11.304 jam 14.215 jam 11.218,54 jam 13.933,35 jam Rp. 4.714,29 Rp.4.714,29Stamping 4.636 jam 17.627 jam 4.487,42 jam 17.416,69 jam Rp. 4.714,29 Rp.4.714,29Machining 67.510 jam 33.397 jam 67.311,25 jam 33.091,71 jam Rp. 4.714,29 Rp.4.714,29Drill 12.496 jam - 12.340,40 jam - Rp. 4.714,29 -
Bagian Analisis Efisiensi Upah Langsung Keterangan
(JS - JSt ) x TSt Automotive Parts SPW Parts Automotive Parts SPW Parts dalam Rupiah dalam % dalam Rupiah dalam %
Cutting Rp. 402.876,96 0,76 Rp. 1327764,42 2,02 TM TM Stamping Rp. 700.465,07 3,31 Rp. 991455,53 1,21 TM TM Machining Rp. 936.976,07 0,30 Rp. 1439208,37 0,92 TM TM Drill Rp. 733.564,66 1,26 - - TM jumlah Rp. 2.773.882,76 0.62 Rp. 3.758.428,32 1.24 Sumber: Data dari tabel 5.13 dan tabel 5.14 yang diolah
88
Selisih Efisiensi Upah Langsung
Keterangan tabel 5.16 :
1. Data yang digunakan bersumber dari data pada perhitungan tabel 5.13 dan
tabel 5.14
2. Contoh perhitungan pada automotive parts bagian cutting :
STU = (11.304 jam X 11.218,54 jam )X Rp. 4.714,29 = Rp. 402.876,96
Atau sebesar Rp. 402.876,96 X 100% = 0,76%
Rp. 52.887.408,59
Dimana Rp. 52.887.408,59 merupakan biaya tenaga kerja langsung standar
pada produksi yang sesungguhnya untuk bagian cutting.
3. Pada bagian Automotive Parts maupun SPW Parts selisih tarif upah
langsung yang terjadi bersifat tidak menguntungkan untuk semua bagian.
SEUL = (TSt x JS) – (TSt x JSt) = (JS – JSt)x TSt
89
Perhitungan selisih biaya tenaga kerja langsung: Untuk Automotive Parts:
Standar biaya tenaga kerja langsung Rp. 449.542.973,01
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. 454.211,100,00 ( - )
Selisih biaya tenaga kerja langsung Rp. 4.668.126,99 ( TM )
Untuk SPW Parts:
Standar biaya tenaga kerja langsung Rp. 303.796.856,45
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. 309.509.300,00 ( - )
Selisih biaya tenaga kerja langsung Rp. 5.712.443,55 ( TM )
Keterangan:
Standar biaya tenaga kerja langsung merupakan standar biaya tenaga kerja
langsung pada produksi yang sesungguhnya (Tabel 5.14), sedangkan biaya
tenaga kerja langsung sesungguhnya diambil pada Tabel 5.13.
Selisih BTKL untuk Automotive Parts Rp. 4.668.126,99 ( TM )
Selisih BTKL untuk SPW Parts Rp. 5.712.443,55 ( TM ) -
Selisih BTKL keseluruhan Rp. 10.380.570.53 ( TM )
90
Selisih ini disebabkan oleh :
a. Selisih tarif : (Tabel 5.15)
- Automotive Parts Rp. 1.894.244,23 (TM)
- SPW Parts Rp. 1.954.015,22 (TM)
Sub total selisih tarif Rp. 3.848.239,45
b. Selisih efisiensi biaya tenaga kerja langsung : (Tabel 5.16)
- Automotive Parts Rp. 2.773.882,76 (TM)
- SPW Parts Rp. 3.758.428,33 (TM)
Sub total selisih efisiensi upah langsung Rp. 6.532.311,09 (+)
Jumlah selisih tarif dan selisih efisiensi Rp. 10.380.550,53
Selisih BTKL keseluruhan Rp. 10.380.570,53 ( TM )
Dikurangi :
Total selisih tarif Rp. 3.848.239,45
Selisih efisiensi upah langsung Rp. 6.532.311,09 ( - )
Selisih akibat pembulatan Rp. 20,00029
Penjelasan untuk langkah-langkah analisis biaya tenaga kerja langsung
pada PT. Adhi Chandra Jaya adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan menghitung standar biaya tenaga kerja langsung (BTKL) pada
jumlah unit produksi yang sesungguhnya (Tabel 5.14) sebagai kriteria
biaya yang ideal. Jumlah biaya tenaga kerja langsung standar berbeda
dengan jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dianggarkan yang
91
ditetapkan berdasarkan jumlah unit produksi yang direncanakan (Tabel
5.11), tetapi yang satu menjadi dasar perhitungan yang lain. Kegunaan
anggaran biaya tenaga kerja langsung (Tabel 5.11) dalam mengendalikan
biaya tenaga kerja langsung yang dilaksanakan adalah sebagai alat untuk
menghitung biaya tenaga kerja langsung standar pada produksi yang
sesungguhnya (Tabel 5.14) agar bisa diperbandingkan dengan biaya tenaga
kerja langsung sesungguhnya (Tabel 5.13).
2. Berdasarkan data biaya tenaga kerja langsung pada PT. Adhi Chandra Jaya
tahun 2005, dapat ditarik kesimpulan untuk pengendalian biaya tenaga
kerja langsung sebagai berikut: bahwa terjadi selisih yang tidak
menguntungkan (TM) antara biaya tenaga kerja langsung yang
sesungguhnya dengan biaya tenaga kerja langsung standar pada tahun
2005 sebesar Rp. – 10.380.570,53 atau sebesar 1.38% dari biaya tenaga
kerja langsung standar yang sebesar Rp. 753.339.829,47 (Tabel 5.14).
92
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan, maka penulis
dapat menarik kesimpulan:
1. Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung di PT. Adi Chandra
Jaya sudah tepat. Namun terdapat perbedaan dalam proses perhitungan
peramalan penjualan dimana perusahaan menggunakan metode
judgemental method sedangkan peneliti menggunakan metode least square
yang selanjutnya dilakukan dengan metode indeks musim.
2. Selisih biaya tenaga kerja langsung yang terjadi pada PT. Adhi Chandra
Jaya pada tahun 2005 berupa selisih yang tidak menguntungkan sebesar
Rp. 10.380.570,53 atau sebesar 1,38% dari biaya tenaga kerja langsung
standar yang besarnya Rp. 753.339.829,46 (Tabel 5.10). Anggaran sebagai
alat pengendalian biaya tenaga kerja langsung ditempatkan sebagai tolak
ukur untuk melihat selisih yang terjadi antara biaya tenaga kerja langsung
standar dengan biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya.
93
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya berlaku untuk melihat prosedur penyusunan biaya
produksi dan peneliti tidak dapat menyelidiki data yang diperoleh dari PT.
Adhi Chandra Jaya apakah benar-benar sesuai dengan kondisi perusahaan
tahun 2005 atau tidak.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian anggaran sebagai alat pengendalian biaya tenaga
kerja langsung untuk tahun 2005 ini, maka penulis memberikan saran yang
mungkin bermanfaat untuk meningkatkan pengendalian biaya produksi bagian
tenaga kerja langsung bagi perusahaan, yaitu:
1. Prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang
dilakukan oleh PT. Adhi Chandra Jaya sudah baik dan prosedur ini dapat
terus dilakukan untuk periode-periode selanjutnya. Karena produksi yang
dilakukan pada setiap periode berubah-ubah maka, demi meningkatkan
peranan anggaran produksi khususnya pada anggaran biaya tenaga kerja
langsung, anggaran yang disusun oleh PT. Adi Chandra Jaya lebih tepat
menggunakan metode anggaran fleksibel karena, terdapat beberapa
tingkatan volume kapasitas dimana anggaran variabel jumlahnya akan
berubah-ubah secara proposional seiring dengan perubahan tingkatan
kapasitasnya.
94
2. Standar yang diterapkan oleh PT. Adhi Chandra Jaya menggunakan suatu
standar yang ideal. Dimana penentuan standar jam kerja benar-benar
dilakukan secara tepat pada seseorang yang ahli. Penetapan standar tarif
upah menggunakan upah minimum provinsi. Hal ini menyebabkan
penelitian terhadap evaluasi biaya tenaga kerja langsung cenderung
bersifat tidak menguntungkan.
95
DAFTAR PUSTAKA
Adikoesoemah, R. Soemita. 1983. Budget Perusahaan. Bandung: Sinar Baru. Adisaputro, Gunawan dan Marwan, Asri. 1990. Anggaran Perusahaan I. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE UGM Ahyari, Agus. 1988. Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta:
BPFE UGM. Bambang, R. dan Karta, Sapoetra. 1988. Kalkulasi dan Pengendalian Biaya
Produksi. Jakarta: Bina Aksara. Bismoko dan Supratiknya. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma. Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Gahlia Indonesia. Hansen, Don R. Dan Maryanne M. Mowen. 1997. Akuntansi Manajemen Jilid I.
Jakarta: Erlangga. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Milton, Usry F. Dan Adolph, Matz. 2002. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan
Pengendalian Biaya Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Mulyadi. 1990. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE UGM Mulyatno S. 1988. Anggaran Perusahaan: Cara Praktis untuk Menyusun
Anggaran suatu Perusahaan. Jakarta: Perusahaan FE Trisakti. Munandar, M. 1996. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,
Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE UGM. Ricchiute, David N. 1992. Auditing, Edisi ketiga. Ohio: South Weastern
Publishing, Co. Supriyono. 1987. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta
Pembuatan Keputusan. Yogyakarta: BPFE UGM. ________. 1994. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Biaya untuk Teknologi
Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE UGM.
96
DAFTAR PERTANYAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang
1. PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang didirikan tahun berapa? Oleh siapa?
2. Pendirian PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang dengan akte notaris siapa?
Dan nomor berapa?
3. Apa tujuan didirikannya PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang?
4. Berapa luas tanah dan bangunan yang dipakai PT. Adhi Chandra Jaya,
Tangerang untuk melaksanakan produksinya?
B. Struktur Organisasi PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang
1. Apa bentuk struktur organisasi PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang?
2. Apa perlunya struktur organisasi tersebut bagi PT. Adhi Chandra Jaya,
Tangerang?
3. Bagaimana tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap bagian dalam PT.
Adhi Chandra Jaya, Tangerang?
C. Produksi PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang
1. Apa saja bahan baku yang digunakan dalam proses produksi?
2. Dari mana saja bahan baku tersebut diperoleh?
3. Berapa macam mesin yang digunakan dalam proses produksi?
4. Berapa macam jenis produk yang dihasilkan?
5. Bagaimana proses produksi di PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang?
97
D. Personalia PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang
1. Berapakah jumlah karyawan di PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang?
2. Bagaimana sistem pengupahan yang dilakukan oleh PT. Adhi Chandra
Jaya, Tangerang?
3. Fasilitas apa saja yang diberikan kepada karyawan selain gaji dan upah?
4. Berapa jam kerja yang dilakukan karyawan dalam PT. Adhi Chandra Jaya,
Tangerang?
5. Bagaimana cara perekrutan karyawan?
E. Pemasaran PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang
1. Dimana sajakah daerah pemasaran hasil produksi dari PT. Adhi Chandra
Jaya, Tangerang?
2. Bagaimana saluran distribusi yang dilakukan PT. Adhi Chandra Jaya,
Tangerang?
3. Bagaimana sistem penjualannya?
F. Data yang diperlukan untuk analisis
1. PT. Adhi Chandra Jaya, Tangerang menyusun anggaran biaya produksi,
maka apakah perusahaan dalam penyusunan anggaran biaya produksi
terlebih dahulu:
a. Menyusun ramalan penjualan? Jika ya, bagaimana cara menyusun
ramalan penjualan?
b. Menyusun anggaran produksi?
98
c. Menentukan anggaran biaya tenaga kerja? Apakah anggaran biaya
tenaga kerja didasarkan pada standar tenaga kerja? Jika ya, bagaimana
caranya menyusun standar?
d. Elemen-elemen apa sajakah yang diperhitungkan dalam menyusun
standar?
2. Berapa jumlah penjualan untuk periode tahun 2000-2005?
3. Berapa rencana penjualan untuk periode tahun 2000-2005?
4. Berapa jumlah produksi untuk periode tahun 2000-2005?
5. Berapa Volume produksi menurut anggaran untuk periode tahun 2000-
2005?
6. berapa volume produksi sesungguhnya untuk periode tahun 2000-2005?
7. Berapa tarif upah standar tahun 2005?
8. Berapa tarif upah sesungguhnya tahun 2005?
9. Berapa jam kerja standar tahun 2005?
10. Berapa jam kerja sesungguhnya tahun 2005?
11. Berapa biaya tenaga kerja langsung menurut anggaran tahun 2005?
12. Berapa biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya tahun 2005?
99
Lampiran PT. Adhi Chandra Jaya
Penjualan Peridoe 2001-2004 2005
Bulan Penjualan Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Januari 99144 152680 105432 153286 109892 168953 116952 156421Febuari 80367 118920 88359 110255 89568 125900 95320 125890Maret 85116 155898 81025 145801 75851 156329 89764 154682April 94682 142680 99287 142365 105274 152347 116852 151025Mei 90368 140286 95368 148805 96789 146899 100638 168452Juni 87504 146225 97862 135986 102686 168632 113599 172540Juli 80457 139826 75105 136982 71055 150028 79356 156895Agustus 96583 138750 89380 142688 90218 163842 92860 169235September 90578 139357 85213 140025 76523 132694 89785 144682Oktober 115984 145875 125650 135511 136900 176950 143958 180358November 78421 149211 75410 136985 79236 135986 86230 126897Desember 89356 143625 90211 146589 98652 143798 112853 161150Jumlah 1088560 1713333 1108302 1675278 1132644 1822358 1238167 1868227Sumber data yang diperoleh sari PT.Adhi Chandra Jaya
100
Lampiran 1 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Anggaran Biaya Tenaga Kerja LangsungAutomotive Parts
2005Bulan/bagian Produksi Waktu Jumlah Upah per Jumlah
Standar Waktu Jam (Rp.)
Upah (Rp.)
Januari Cutting 125308 0.00875 1096.445 4714.286 5168955 Stamping 125308 0.0035 438.578 4714.286 2067582 Machining 125308 0.0525 6578.67 4714.286 31013730 Drill 125308 0.009625 1206.09 4714.286 5685850.5 Jumlah 9319.783 43936117 Febuari Cutting 104546 0.00875 914.7775 4714.286 4312522.5 Stamping 104546 0.0035 365.911 4714.286 1725009 Machining 104546 0.0525 5488.665 4714.286 25875135 Drill 104546 0.009625 1006.255 4714.286 4743774.7 Jumlah 7775.609 36656441 Maret Cutting 109383 0.00875 957.1013 4714.286 4512048.7 Stamping 109383 0.0035 382.8405 4714.286 1804819.5 Machining 109383 0.0525 5742.608 4714.286 27072292 Drill 109383 0.009625 1052.811 4714.286 4963253.6 Jumlah 8135.361 38352414 April Cutting 109786 0.00875 960.6275 4714.286 4528672.5 Stamping 109786 0.0035 384.251 4714.286 1811469 Machining 109786 0.0525 5763.765 4714.286 27172035 Drill 109786 0.009625 1056.69 4714.286 4981539.7 Jumlah 8165.334 38493716 Mei Cutting 106228 0.00875 929.495 4714.286 4381905 Stamping 106228 0.0035 371.798 4714.286 1752762 Machining 106228 0.0525 5576.97 4714.286 26291430 Drill 106228 0.009625 1022.445 4714.286 4820095.5 Jumlah 7900.708 37246192
101
Juni Cutting 121497 0.00875 1063.099 4714.286 5011751.2 Stamping 121497 0.0035 425.2395 4714.286 2004700.5 Machining 121497 0.0525 6378.593 4714.286 30070507 Drill 121497 0.009625 1169.409 4714.286 5512926.4 Jumlah 9036.339 42599885 Juli Cutting 101662 0.00875 889.5425 4714.286 4193557.5 Stamping 101662 0.0035 355.817 4714.286 1677423 Machining 101662 0.0525 5337.255 4714.286 25161345 Drill 101662 0.009625 978.4968 4714.286 4612913.2 Jumlah 7561.111 35645239 Agustus Cutting 96632 0.00875 845.53 4714.286 3986070 Stamping 96632 0.0035 338.212 4714.286 1594428 Machining 96632 0.0525 5073.18 4714.286 23916420 Drill 96632 0.009625 930.083 4714.286 4384677 Jumlah 7187.005 33881595 September Cutting 125048 0.00875 1094.17 4714.286 5158230 Stamping 125048 0.0035 437.668 4714.286 2063292 Machining 125048 0.0525 6565.02 4714.286 30949380 Drill 125048 0.009625 1203.587 4714.286 5674053 Jumlah 9300.445 43844955 Oktober Cutting 117842 0.00875 1031.118 4714.286 4860982.5 Stamping 117842 0.0035 412.447 4714.286 1944393 Machining 117842 0.0525 6186.705 4714.286 29165895 Drill 117842 0.009625 1134.229 4714.286 5347080.7 Jumlah 8764.499 41318351 November Cutting 105499 0.00875 923.1163 4714.286 4351833.7 Stamping 105499 0.0035 369.2465 4714.286 1740733.5 Machining 105499 0.0525 5538.698 4714.286 26111002 Drill 105499 0.009625 1015.428 4714.286 4787017.1 Jumlah 7846.488 36990587 Desember Cutting 118347 0.00875 1035.536 4714.286 4881813.7 Stamping 118347 0.0035 414.2145 4714.286 1952725.5 Machining 118347 0.0525 6213.218 4714.286 29290882 Drill 118347 0.009625 1139.09 4714.286 5369995.1 Jumlah 8802.058 41495417
102
Lampiran 2 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Perhitungan Tarif Upah Riil dan Jam Kerja RiilAutomotive Parts
2005
Bulan/bagian Produksi Jumlah Jumlah Upah Tarif Upah Jam Kerja
Riil Waktu
Riil Riil (Rp.) Riil per
jam Riil per
Unit Januari Cutting 114421 1008 4782800 4744.8413 0.0088096 Stamping 114421 417 1997800 4790.8873 0.0036444 Machining 114421 5998 28327200 4722.7743 0.0524204 Drill 114421 1112 5250900 4722.0324 0.0097185 Jumlah 8535 40358700 Febuari Cutting 95306 837 3986700 4763.0824 0.0087822 Stamping 95306 342 1653900 4835.9649 0.0035884 Machining 95306 5008 23653000 4723.0431 0.0525465 Drill 95306 923 4399700 4766.7389 0.0096846 Jumlah 7110 33693300 0.0746018 Maret Cutting 98584 872 4151200 4760.5505 0.0088452 Stamping 98584 355 1717800 4838.8732 0.003601 Machining 98584 5208 24593800 4722.3118 0.052828 Drill 98584 963 4583000 4759.0862 0.0097683 Jumlah 7398 35045800 19080.822 0.0750426 April Cutting 114679 1010 4815700 4768.0198 0.0088072 Stamping 114679 421 2025200 4810.4513 0.0036711 Machining 114679 6043 28531700 4721.4463 0.0526949 Drill 114679 1118 5315000 4754.025 0.009749 Jumlah 8592 40687600 19053.942 0.0749222 Mei Cutting 111657 987 4693200 4755.0152 0.0088396 Stamping 111657 392 1890800 4823.4694 0.0035108 Machining 111657 5876 27745100 4721.7665 0.0526255 Drill 111657 1089 5176500 4753.4435 0.0097531 Jumlah 8344 39505600 19053.695 0.0747289
103
Juni Cutting 107993 952 4492800 4719.3277 0.0088154 Stamping 107993 396 1874000 4732.3232 0.0036669 Machining 107993 5672 26784100 4722.1615 0.0525219 Drill 107993 1052 5001300 4754.0875 0.0097414 Jumlah 8072 38152200 18927.9 0.0747456 Juli Cutting 97924 866 4123700 4761.7783 0.0088436 Stamping 97924 359 1735200 4833.4262 0.0036661 Machining 97924 5133 24240200 4722.4235 0.0524182 Drill 97924 957 4552600 4757.1578 0.0097729 Jumlah 7315 34651700 19074.786 0.0747008 Agustus Cutting 97931 862 4107900 4765.5452 0.0088021 Stamping 97931 359 1735300 4833.7047 0.0036658 Machining 97931 5173 24431200 4722.8301 0.0528229 Drill 97931 955 4545000 4759.1623 0.0097518 Jumlah 7349 34819400 19081.242 0.0750426 September Cutting 118737 1050 4991700 4754 0.0088431 Stamping 118737 417 2008200 4815.8273 0.003512 Machining 118737 6257 29540000 4721.1124 0.0526963 Drill 118737 1160 5511700 4751.4655 0.0097695 Jumlah 8884 42051600 19042.405 0.0748208 Oktober Cutting 123864 1092 5188500 4751.3736 0.0088161 Stamping 123864 451 2170200 4811.9734 0.0036411 Machining 123864 6543 30890200 4721.1065 0.0528241 Drill 123864 1207 5730400 4747.6388 0.0097446 Jumlah 9293 43979300 19032.092 0.0750258 November Cutting 96300 845 4027900 4766.7456 0.0087747 Stamping 96300 345 1630700 4726.6667 0.0035826 Machining 96300 5080 23989600 4722.3622 0.0527518 Drill 96300 939 4469100 4759.4249 0.0097508 Jumlah 7209 34117300 18975.199 0.0748598 Desember Cutting 104723 923 4392900 4759.3716 0.0088137 Stamping 104723 382 1841000 4819.3717 0.0036477 Machining 104723 5519 26058200 4721.5438 0.0527009 Drill 104723 1021 4856500 4756.6112 0.0097495 Jumlah 7845 37148600 19056.898 0.0749119
104
Lampiran 3 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Perhitungan Jam Kerja Standar pada Produksi RiilAutomotive Parts
2005
Bulan/bagian Produksi Jam Kerja Standar Jam Kerja Standar
Riil per Produk Pada Produksi Januari Cutting 114421 0.00875 1001.18375 Stamping 114421 0.0035 400.47350 Machining 114421 0.0525 6007.10250 Drill 114421 0.009625 1101.30213 Jumlah 8510.061875 Febuari Cutting 95306 0.00875 833.92750 Stamping 95306 0.0035 333.57100 Machining 95306 0.0525 5003.56500 Drill 95306 0.009625 917.32025 Jumlah 7088.38375 Maret Cutting 98584 0.00875 862.610 Stamping 98584 0.0035 345.044 Machining 98584 0.0525 5175.660 Drill 98584 0.009625 948.871 Jumlah 7332.185 April Cutting 114679 0.00875 1003.44125 Stamping 114679 0.0035 401.3765 Machining 114679 0.0525 6020.6475 Drill 114679 0.009625 1103.785375 Jumlah 8529.250625 Mei Cutting 111657 0.00875 976.99875 Stamping 111657 0.0035 390.7995 Machining 111657 0.0525 5861.9925 Drill 111657 0.009625 1074.698625 Jumlah 8304.489375
105
Juni Cutting 107993 0.00875 944.93875 Stamping 107993 0.0035 377.9755 Machining 107993 0.0525 5669.6325 Drill 107993 0.009625 1039.432625 Jumlah 8031.979375Juli Cutting 97924 0.00875 856.835 Stamping 97924 0.0035 342.734 Machining 97924 0.0525 5141.01 Drill 97924 0.009625 942.5185 Jumlah 7283.0975Agustus Cutting 97931 0.00875 856.89625 Stamping 97931 0.0035 342.7585 Machining 97931 0.0525 5141.3775 Drill 97931 0.009625 942.585875 Jumlah 7283.618125September Cutting 118737 0.00875 1038.94875 Stamping 118737 0.0035 415.5795 Machining 118737 0.0525 6233.6925 Drill 118737 0.009625 1142.843625 Jumlah 8831.064375Oktober Cutting 123864 0.00875 1083.81 Stamping 123864 0.0035 433.524 Machining 123864 0.0525 6502.86 Drill 123864 0.009625 1192.191 Jumlah 9212.385November Cutting 96300 0.00875 842.625 Stamping 96300 0.0035 337.05 Machining 96300 0.0525 5055.75 Drill 96300 0.009625 926.8875 Jumlah 7162.3125Desember Cutting 104723 0.00875 916.32625 Stamping 104723 0.0035 366.5305 Machining 104723 0.0525 5497.9575 Drill 104723 0.009625 1007.958875 Jumlah 7788.773125
106
Lampiran 4 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Anggaran Biaya Tenaga Kerja LangsungSPW Parts
2005
Bulan/bagian Produksi Waktu Jumlah Upah per Jumlah
Standar Waktu Jam (Rp.) Upah (Rp.)
Januari Cutting 183560 0.007 1284.92 4714.286 6057479.982 Stamping 183560 0.00875 1606.15 4714.286 7571849.977 Machining 183560 0.016625 3051.685 4714.286 14386514.96 Jumlah 5942.755 28015844.92 Febuari Cutting 145596 0.007 1019.172 4714.286 4804667.985 Stamping 145596 0.00875 1273.965 4714.286 6005834.982 Machining 145596 0.016625 2420.534 4714.286 11411086.47 Jumlah 4713.671 22221589.43 Maret Cutting 170312 0.007 1192.184 4714.286 5620295.983 Stamping 170312 0.00875 1490.23 4714.286 7025369.979 Machining 170312 0.016625 2831.437 4714.286 13348202.96 Jumlah 5513.851 25993868.92 April Cutting 168774 0.007 1181.418 4714.286 5569541.983 Stamping 168774 0.00875 1476.773 4714.286 6961927.479 Machining 168774 0.016625 2805.868 4714.286 13227662.21 Jumlah 5464.058 25759131.67 Mei Cutting 170874 0.007 1196.118 4714.286 5638841.983 Stamping 170874 0.00875 1495.148 4714.286 7048552.479 Machining 170874 0.016625 2840.78 4714.286 13392249.71 Jumlah 5532.046 26079644.17
107
Juni Cutting 174113 0.007 1218.791 4714.286 5745728.983 Stamping 174113 0.00875 1523.489 4714.286 7182161.228 Machining 174113 0.016625 2894.629 4714.286 13646106.33 Jumlah 5636.908 26573996.54 Juli Cutting 175989 0.007 1231.923 4714.286 5807636.982 Stamping 175989 0.00875 1539.904 4714.286 7259546.228 Machining 175989 0.016625 2925.817 4714.286 13793137.83 Jumlah 5697.644 26860321.04 Agustus Cutting 178785 0.007 1251.495 4714.286 5899904.982 Stamping 178785 0.00875 1564.369 4714.286 7374881.228 Machining 178785 0.016625 2972.301 4714.286 14012274.33 Jumlah 5788.164 27287060.54 September Cutting 166308 0.007 1164.156 4714.286 5488163.983 Stamping 166308 0.00875 1455.195 4714.286 6860204.979 Machining 166308 0.016625 2764.871 4714.286 13034389.46 Jumlah 5384.222 25382758.42 Oktober Cutting 159513 0.007 1116.591 4714.286 5263928.984 Stamping 159513 0.00875 1395.739 4714.286 6579911.23 Machining 159513 0.016625 2651.904 4714.286 12501831.34 Jumlah 5164.233 24345671.55 November Cutting 172455 0.007 1207.185 4714.286 5691014.983 Stamping 172455 0.00875 1508.981 4714.286 7113768.728 Machining 172455 0.016625 2867.064 4714.286 13516160.58 Jumlah 5583.231 26320944.3 Desember Cutting 164673 0.007 1152.711 4714.286 5434208.984 Stamping 164673 0.00875 1440.889 4714.286 6792761.229 Machining 164673 0.016625 2737.689 4714.286 12906246.34 Jumlah 5331.288 25133216.55
108
Lampiran 5 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Perhitungan Tarif Upah Riil dan Jam Kerja RiilSPW Parts
2005 Bulan/bagian Produksi Jumlah Jumlah Tarif Upah Jam Kerja
Waktu
Riil Upah (Rp.) Riil per jam per Produk Januari Cutting 164334 1177 5592400 4751.40187 0.007162243 Stamping 164334 1457 6911000 4743.30817 0.00886609 Machining 164334 2753 13019700 4729.27715 0.016752468 Jumlah 5387 25523100 14223.9872 0.0327808 Febuari Cutting 151059 1086 5161700 4752.94659 0.007189244 Stamping 151059 1331 6315400 4744.85349 0.008811127 Machining 151059 2543 11033100 4338.61581 0.016834482 Jumlah 4960 22510200 13836.4159 0.032834853 Maret Cutting 167035 1191 5656900 4749.70613 0.007130242 Stamping 167035 1472 6991400 4749.59239 0.008812524 Machining 167035 2804 13262100 4729.70756 0.016786901 Jumlah 5467 25910400 14229.0061 0.032729667 April Cutting 167634 1196 5680200 4749.3311 0.007134591 Stamping 167634 1483 7034800 4743.62778 0.008846654 Machining 167634 2814 13310300 4730.02843 0.016786571 Jumlah 5493 26025300 14222.9873 0.032767816 Mei Cutting 177695 1262 5991900 4747.93978 0.007102057 Stamping 177695 1579 7488100 4742.30526 0.008886013 Machining 177695 2976 14071600 4728.36022 0.016747798 Jumlah 5817 27551600 14218.6052 0.032735868
109
Juni Cutting 177871 1268 6022200 4749.36909 0.007128762 Stamping 177871 1568 7433400 4740.68878 0.008815377 Machining 177871 2977 14076300 4728.35069 0.016736849 Jumlah 5813 27531900 14218.4085 0.032680988 Juli Cutting 182029 1304 6190300 4747.16258 0.007163694 Stamping 182029 1618 7679700 4746.41533 0.008888694 Machining 182029 3056 14449000 4728.07592 0.016788534 Jumlah 5978 28319000 14221.6538 0.032840921 Agustus Cutting 183173 1306 6200500 4747.70291 0.007129872 Stamping 183173 1621 7683200 4739.79025 0.008849558 Machining 183173 3068 14507600 4728.68318 0.016749193 Jumlah 5995 28391300 14216.1763 0.032728623 September Cutting 153892 1093 5194700 4752.69899 0.007102383 Stamping 153892 1356 6435300 4745.79646 0.008811374 Machining 153892 2591 12258000 4730.9919 0.016836483 Jumlah 5040 23888000 14229.4873 0.03275024 Oktober Cutting 180763 1289 6119400 4747.40109 0.007130884 Stamping 180763 1607 7606700 4733.47853 0.008890094 Machining 180763 3027 14313900 4728.74133 0.016745684 Jumlah 5923 28040000 14209.6209 0.032766661 November Cutting 136657 990 5111400 5163.0303 0.007244415 Stamping 136657 1217 6080200 4996.05588 0.008905508 Machining 136657 2298 10878100 4733.72498 0.016815824 Jumlah 4505 22069700 14892.8112 0.032965746 Desember Cutting 148337 1053 5698600 5411.77588 0.000949668 Stamping 148337 1318 6257500 4747.72382 0.000758725 Machining 148337 2490 11792700 4736.0241 0.000401606 Jumlah 4861 23748800 14895.5238 0.002109999
110
Lampiran 6 PT. ADHI CHANDRA JAYA
Perhitungan Jam Kerja Standar pada Produksi RiilSPW Parts
2005 Bulan/bagian Produksi Jam Kerja Jam Kerja Standar
Riil per Produk Pada Produksi Januari Cutting 164334 0.007 1150.338 Stamping 164334 0.00875 1437.9225 Machining 164334 0.016625 2732.05275 Jumlah 5320.31325Febuari Cutting 151059 0.007 1057.413 Stamping 151059 0.00875 1321.76625 Machining 151059 0.016625 2511.355875 Jumlah 4890.535125Maret Cutting 167035 0.007 1169.245 Stamping 167035 0.00875 1461.55625 Machining 167035 0.016625 2776.956875 Jumlah 5407.758125April Cutting 167634 0.007 1173.438 Stamping 167634 0.00875 1466.7975 Machining 167634 0.016625 2786.91525 Jumlah 5427.15075Mei Cutting 177695 0.007 1243.865 Stamping 177695 0.00875 1554.83125 Machining 177695 0.016625 2954.179375 Jumlah 5752.875625
111
Juni Cutting 177871 0.007 1245.097 Stamping 177871 0.00875 1556.37125 Machining 177871 0.016625 2957.105375 Jumlah 5758.573625Juli Cutting 182029 0.007 1274.203 Stamping 182029 0.00875 1592.75375 Machining 182029 0.016625 3026.232125 Jumlah 5893.188875Agustus Cutting 183173 0.007 1282.211 Stamping 183173 0.00875 1602.76375 Machining 183173 0.016625 3045.251125 Jumlah 5930.225875September Cutting 153892 0.007 1077.244 Stamping 153892 0.00875 1346.555 Machining 153892 0.016625 2558.4545 Jumlah 4982.2535Oktober Cutting 180763 0.007 1265.341 Stamping 180763 0.00875 1581.67625 Machining 180763 0.016625 3005.184875 Jumlah 5852.202125November Cutting 136657 0.007 956.599 Stamping 136657 0.00875 1195.74875 Machining 136657 0.016625 2271.922625 Jumlah 4424.270375Desember Cutting 148337 0.007 1038.359 Stamping 148337 0.00875 1297.94875 Machining 148337 0.016625 2466.102625 Jumlah 4802.410375
112
Lampiran 7 PT. Adhi Chandra Jaya
Jumlah Waktu Riil Per Bagian Produksi dalam Setahun 2005
Bulan Cutting Stamping Machining Drill Jumlah
Automotive
Parts SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Januari 1008 1177 417 1457 5998 2753 1112 0 8535 5387Febuari 837 1086 342 1331 5008 2543 923 0 7110 4960Maret 872 1191 355 1472 5208 2804 963 0 7398 5467April 1010 1196 421 1483 6043 2814 1118 0 8592 5493Mei 987 1262 392 1579 5876 2976 1089 0 8344 5817Juni 952 1268 396 1568 5672 2977 1052 0 8072 5813Juli 866 1304 359 1618 5133 3056 957 0 7315 5978Agustus 862 1306 359 1621 5173 3068 955 0 7349 5995September 1050 1093 417 1356 6257 2591 1160 0 8884 5040Oktober 1092 1289 451 1607 6543 3027 1207 0 9293 5923November 845 990 345 1217 5080 2298 939 0 7209 4505Desember 923 1053 382 1318 5519 2490 1021 0 7845 4861Jumlah 11304 14215 4636 17627 67510 33397 12496 0 95946 65239
113
Lampiran 8 PT. Adhi Chandra Jaya
Jumlah Upah Riil per Bagian Produk dalam Setahun 2005
Bulan Cutting Stamping Machining Drill Jumlah
Automotive
Parts SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts SPW Parts
Automotive Parts
SPW Parts
Automotive Parts SPW Parts
Januari 4782800 5592400 1997800 6911000 28327200 13019700 5250900 0 40358700 25523100Febuari 3986700 5161700 1653900 6315400 23653000 11033100 4399700 0 33693300 22510200Maret 4151200 5656900 1717800 6991400 24593800 13262100 4583000 0 35045800 25910400April 4815700 5680200 2025200 7034800 28531700 13310300 5315000 0 40687600 26025300Mei 4693200 5991900 1890800 7488100 27745100 14071600 5176500 0 39505600 27551600Juni 4492800 6022200 1874000 7433400 26784100 14076300 5001300 0 38152200 27531900Juli 4123700 6190300 1735200 7679700 24240200 14449000 4552600 0 34651700 28319000Agustus 4107900 6200500 1735300 7683200 24431200 14507600 4545000 0 34819400 28391300September 4991700 5194700 2008200 6435300 29540000 12258000 5511700 0 42051600 23888000Oktober 5188500 6119400 2170200 7606700 30890200 14313900 5730400 0 43979300 28040000November 4027900 5111400 1630700 6080200 23989600 10878100 4469100 0 34117300 22069700Desember 4392900 5698600 1841000 6257500 26058200 11792700 4856500 0 37148600 23748800Jumlah 53755000 68620200 22280100 83916700 318784300 156972400 59391700 0 454211100 309509300
114
Lampiran 9 PT. Adhi Chandra Jaya
Tarif Upah Riil per Jam dalam Setahun 2005
Bagian Jumlah Upah Riil Setahun Jumlah Waktu Riil
Setahun Tarif Upah Riil per jam
Automotive
Parts SPW PartsAutomotive
Parts SPW Parts
Automotive Parts SPW Parts
Cutting 53755000 68620200 11304 14215 4755.396320 4827.309180Stamping 22280100 83916700 4636 17627 4805.888697 4760.690985Machining 318784300 156972400 67510 33397 4722.030810 4700.194628Drill 59391700 0 12496 0 4752.856914 0Jumlah 454211100 309509300 95946 65239 19036.17274 14288.19479
115