LAPORAN KASUS
HERNIA INGUINALIS DEXTRA
REPONIBEL
Penyusun:
Nor Ubudiah binti Seti
Pembimbing:
Dr. Okky Partakusuma Sp. B
LAPORAN KASUS
Nama : An. O
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Anak SD
Alamat : Tanjung Duren
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Tanggal masuk RS : 5 Mei 2013
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada lipatan
paha kanan yang hilang timbul kurang lebih 4 tahun
yang lalu.
Keluhan tambahan : Nyeri di lipat paha
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengaku sejak 4 tahun yang lalu merasakan ada benjolan di lipat paha kanan yang timbul saat beraktivitas seperti berlari dan hilang saat istirahat.Benjolan pada awalnya tidak menimbulkan rasa nyeri Cuma membuat pasien merasa aneh akan hal tersebut. Pada tahun 2010,pasien dibawa oleh ibunya ke poliklinik untuk diperiksa kerana gejalanya hamper sering muncul. Setelah diperiksa, dokternya menyarankan ibunya supaya pasien di bedah agar benjolan tidak muncul lagi tetapi pasien belum bersedia dan terdapat beberapa halangan yang menyebabkan operasi di tunda. Pada saat ini pasien datang lagi ke poliklinik kerna benjolan dirasakan makin membesar,masih bisa keluar masuk spontan saat berlari,batuk dan mengedan dan kadang-kadang disertai rasa nyeri di lipat paha kanan.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Pasien menyangkal adanya riwayat DM, hipertensi, asma, dan penyakit jantung.
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :
Riw. Dm (-),riw. Hipertensi(-),riw.asma (-),riw. Pnyakit jantung (-). Tidak ada saudara pasien yang mengalami gejala sama seperti pasien.
Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi (RSE) :
Pasien adalah seorang anak perempuan dengan status gizi cukup. Pasien mempunyai masih bersekolah di SD dan sering mengikuti acara larian dan permainan lain di sekolah.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,3 C
STATUS GENERALIS
Kepala
Normochepali
Tidak tampak adanya deformitas
Mata
Tidak terdapat ptosis pada palpebra dan tidak
terdapat oedem
Conjunctiva tidak anemis
Sklera tidak tampak ikterik
Pupil: isokor kiri kanan
Hidung
Bagian luar : normal, tidak terdapat deformitas
Septum : terletak ditengah dan simetris
Mukosa hidung : tidak hiperemis
Cavum nasi : tidak ada tanda perdarahan
Telinga
Daun telinga : normal
Liang telinga : lapang
Membrana timpani : intake
Nyeri tekan mastoid : tidak nyeri tekan
Serumen : tidak ada
Sekret : tidak ada
Mulut dan tenggorokan
Bibir : tidak pucat dan tidak sianosis
Gigi geligi : lengkap, ada karies
Palatum : tidak ditemukan torus
Lidah : normoglosia
Tonsil : T1/T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
Leher
Kelenjar getah bening:Tidak teraba membesar
Kelenjar tiroid : tidak teraba membesar
Trakea : letak di tengah
Paru-Paru
Inspeksi : pergerakan nafas saat statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus sama pada kedua paru
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua paru, ronkhi -/-, whezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari linea midclavicularis sinistra, ICS 5
Perkusi : Batas atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS 3-4 linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS 5, 1 cm lateral linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Lihat status lokalis
Ekstremitas atas
Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem
Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem
Ekstremitas Bawah
Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem
Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem
STATUS LOKALIS
Regio : Inguinal dextra
Inspeksi : Tidak tampak benjolan , warna sama
dengan kulit sekitar, dan tidak terdapat tanda-tanda
radang.
Palpasi : teraba massa kecil ,kenyal yang
keluar saat pasien disuruh mengedan dan terdapat
nyeri tekan.
Auskultasi: tidak terdengar bunyi peristaltik usus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal periksa: 3 Mei 2013
Hematologi
Hb : 13,1 g/dl
Eritrosit : 4,69 juta/mm3
Ht : 41%
Leukosit : 8300/l
Trombosit : 432.000/dl
Bleeding time : 3 menit
Clotting time : 12 menit
GDS : 101 mg/dL
Diagnosa kerja
Hernia Inguinalis Dextra Reponibel
Diagnosa Banding
Hernia femoralis,
kista sebasea
Tumor
PENATALAKSANAAN Operatif : Herniotomi
Teknik Operasi :
Disinfeksi lapangan pembedahan.Tutup dengan kain steril.
Irisan 2 cm medial spina iliaca superior (SIAS) sampai tuberkulum pubikum.
Dipasang kain berlubang. Aponeurosis muskulus obliquus eksternus (MOE) dibuka kecil dengan pisau dan dengan bantuan pinset anatomis dan gunting dibuka lebih lanjut ke kranial sampai annulus internus dan ke kaudal sampai membuka annulus eksternus.
Dengan menjepit MOE dengan kocher , aponeurosis dibebaskan dari dasar ke lateral sampai tampak ligamentum inguinalis Pourpati dank e medial sampai conjoint tendon (muskulus obliquus internus dan transverses).
Dengan bantuan 2 pinset chirurgis dan gunting ,kantong
dibuka. Setelah eksplorasi isi kantong hernia, isinya
dikembalikan kedalam rongga abdomen . Dengan
memasukkan jari kedua tangan kiri kedalam lubang dan
sedikit tarikan , kantong dibebaskan secara tumpul dan
tajam .
Kantong hernia dibebaskan se proksimal mungkin
sampai tampak jaringan lemak pre-peritoneal .Kantong
diplintir dan diikat dengan plain catgut no.1.
Bila mulut kantong proksimal lebar,dapat ditutup
tabakzaknaad.Kemudian kantong hernia dipotong.
Herniotomi selesai.
Medikamentosa
Cefotaxim 3x1 gr
Asam mefenamat 3x200 mg
Tramadol 3x25 mg
Asam tranexamat 3x25 mg
Edukatif post operatif : bed rest total, puasa sampai
bising usus terdengar
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi
suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan.
Hernia inguinalis lateralis - tonjolan dari perut di
lateral pembuluh epigastrica inferior, yang keluar
melalui dua pintu dan saluran yaitu annulus dan
canalis inguinalis .
Hernia inguinalis medialis - suatu tonjolan melalui
fascia transversa yang melemah pada trigonum
Hasselbach .
BAGIAN HERNIA
ETIOLOGI
Kelainan kongenit
al
Kelemahan dinding perut
Tekanan intra
abdomen meningka
t
Faktor resiko
hereditas
Jenis kelamin
umur
Keadaan badan
Kelahiran prematur&
BBLR
KLASIFIKASI HERNIA
Hernia reponibel
isi Hernia dapat keluar masuk.
Usus keluar jika berdiri atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk
tidak ada keluhan nyeri.
Hernia ireponibel
kantong tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga.
Hernia inkarserata
bila isi kantong hernia terjepit oleh cincin hernia, sehingga tidak dapat dikembalikan lagi, akibatnya terjadi gangguan pasase dan tanda-tanda sumbatan usus.
Hernia strangulata
bila terjadi gangguan vaskularisasi dari mulai bendungan sampai nekrosis, pada saat isi hernia terjepit oleh cincinnya
PATOFISIOLOGI
Hernia inguinalis lateralis
Akibat kelemahan otot dinding
abdomen dan peningkatan
tekanan intraabdomen , menonjol dari perut di lateral
pembuluh epigastrika
inferior
keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan
kanalis inguinalis,
tampak tonjolan
berbentuk lonjong
KOMPLIKASI
Hernia yang reponibilis dapat tertahan pada
kantong hernia dan menjadi hernia ireponibilis dan
bila terjadi perforasi akan menimbulkan abses local,
fistel atau bahkan peritonitis.
PENATALAKSANAAN
Terapi konservatif
Terapi operatif
PROGNOSIS
Prognosis pada kasus hernia inguinalis reponibilis
adalah baik namun bila berkembang menjadi
ireponibilis yang memiliki kemungkinan terjadi
inkarserata dan strangulasi maka prognosisnya
menjadi dubia dan membutuhkan penanganan
segera.