8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 1/24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternak babi merupakan salah satu bagian penting dalam menunjang
perekonomian banyak negara. Populasi babi terus meningkat dari tahun ke
tahun terkait meningkatnya konsumsi masyarakat akan daging babi. Khusus di
Bali, ternak babi merupakan komoditi unggulan dimasyarakat. Hampir
sebagian besar masyarakat Bali memelihara ternak babi sebagai usaha pokok
maupun sampingan. Dinas Peternakan Provinsi Bali melaporkan hasil cacah
jiwa ternak, populasi babi pada tahun !"" mencapai # $. #% ekor. &tupun
masih sangat berpotensi untuk bertambah seiring perkembangan peternakan
babi yang terus meningkat dari tahun ketahun '(umantra. !"").
Babi mempunyai peranan penting bagi masyarakat baik sebagai penyedia
sumber protein hewani, pendapatan, lapangan pekerjaan, tabungan serta
penghasil pupuk 'Disnak, "###). Babi memiliki banyak keunggulan
dibandingkan ternak lain yaitu laju pertumbuhan yang cepat, mudah
dikembangbiakkan, mudah mencari sumber pakan serta nilai karkas cukup
tinggi sebagai penyedia protein hewani bagi manusia '*ugroho dan
+hendrato, "##!). *ilai persentase karkas babi cukup tinggi, dapat mencapai
- /! 0, sedangkan karkas sapi hanya -! ! 0, domba kambing $- --
0 dan kerbau 1/ 0. Dalam usaha beternak pembibitan babi, ada beberapa
kendala yang sering dihadapi peternak, salah satunya adalah penyakit yang
dapat menyerang ternak babi, terutama bibitnya. 2da berbagai penyakit pada
babi yang dapat mengancam produktivitas suatu peternakan, apalagi bila babi
yang terserang penyakit tersebut sampai menimbulkan kematian. 2dapun
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 2/24
2
penyakit yang dapat menyerang babi diantaranya. Hog cholera,
streptococcosis, salmonellosis , maupun colibasilosis 'Doyle and Dolares,
!! ).
Hog cholera atau Classical Swine Fever merupakan satu dari beberapa
penyakit strategis yang ditetapkan oleh pemerintah. Penyakit ini masih
menjadi problematika pada industri peternakan di &ndonesia dan berpotensi
menimbulkan dampak negati3 terhadap perekonomian. Hog cholera adalah
penyakit virus yang sangat menular pada babi, dapat terjadi secara akut, sub
akut dan kronis yang disertai dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi.
Penyakit ini menyebar hampir di seluruh dunia, seperti 4ropa, 23rika Tengah
dan Timur, 5ina, &ndia, 2sia Timur, dan 2sia Tenggara termasuk &ndonesia,
6eksiko, 2merika Tengah dan (elatan, serta menyerang babi dari segala
umur 'Dirkeswan, "#/").
(alah satu penyebab yang paling mendukung untuk terjadinya penyakit ini
adalah kandang yang kotor, udara sekitar kandang lembab dan manajemen
pemeliharaan yang tidak higienis. (elain itu, penyebab utamanya disebabkan
oleh adanya pola lalu lintas hewan dan produknya ke daerah tujuan yang
kurang memperhatikan kajian risiko 'risk assessment). 7paya pengendalian
ledakan kasus Hog cholera pada peternakan rakyat hingga saat ini belum
memberikan hasil yang memuaskan . Hal ini disebabkan oleh pengelolaan
ternak babi tidak berdasarkan pada kaidah atau manajemen pemeliharaan
ternak dan juga adanya anggapan beternak babi merupakan usaha sampingan.
Kemungkinan kedua adalah kesulitan dalam memberantas penyakit H5 pada
babi liar atau babi hutan, dan mencegah penularan dari babi liar ke babi
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 3/24
3
piaraan. Tindakan nyata yang sudah dilakukan pada daerah endemik penyakit
Hog cholera untuk mengurangi kerugian yang lebih tinggi yaitu dengan
melakukan tindakan vaksinasi secara sistemik.
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah8a. Bagaimana gambaran epidemiologi penyakit Hog cholera di Kabupaten
Klungkung9 b. Bagaimana hubungan penyakit Hog cholera dengan Kesmavet9
1.3 Tujuan Penul san
2dapun tujuan dari penulisan ini adalah8
a. 6engetahui gambaran epidemiologi penyakit Hog cholera di Kabupaten
klungkung, Bali. b. 6engetahui hubungan antara penyakit Hog cholera dengan Kesmavet.
1.! Man"aat Penul san
2dapun tujuan dari penulisan ini adalah8
a. 6emberikan in3ormasi kepada mahasiswa dalam pemahaman mengenai
manajemen ternak babi yang baik, dan juga cara pencegahan, penanganan
dan pengendalian dari penyakit strategis Hog cholera. b. (ebagai re3erensi untuk Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan
Kabupaten Klungkung dalam melakukan penanganan maupun
pencegahan,sehingga angka kejadian kasus maupun kematian dapat
ditekan.
1.# $aktu %an Tem&at
Pelaksanaan kegiatan PPDH dilakukan pada tanggal $ / 2gustus !"-
bertempat di Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung,
Bali.
BAB II
TIN'AUAN PU(TA)A
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 4/24
4
2.1 De" n s Pen*ak t (trateg s
Penyakit hewan strategis adalah penyakit hewan yang dapat
menimbulkan kerugian ekonomi, keresahan masyarakat, dan:atau kematian
hewan yang tinggi '77 Peternakan dan Kesehatan Hewan *o. "/, !!#).
Penyakit hewan menular strategis secara nasional 'Keputusan
Dirjen Peternakan Th. "##%) ada "" 'sebelas) jenis dan telah ditambah
jenis lagi oleh komisi ahli Keswan, adalah sebagai berikut8
". ;abies
. Brucellosis
1. 2nthra<
$. =embrana
-. Bovine >iral Diarrhae 'B>D)
. (epticemia 4pi?ootica '(4)
%. &n3ectious Bovine ;inotracheitis '&B;)
/. 5lassical (wine @ever 'Hog 5holera)
#. *ewcastle Disease
"!. &n3ectious Bursal Disease
"". (almonellosis" . Trypanosomiasis
"1. 2vian &n3luen?a '2&)
Dua penyakit terakhir 'nomor " dan "1) merupakan tambahan yang
diusulkan oleh Komisi 2hli Kesehatan Hewan.
PenyakitApenyakit tersebut di atas sering berubah si3at dari situasi
yang endemik di suatu daerah menjadi mewabah dan menimbulkan
kerugian yang cukup besar.2.2 Et +l+g H+g ,h+lera
>irus Hog 5holera tergolong ke dalam genus Pestivirus yang
termasuk dalam 3amili Flavivirdae , berbentuk bundar dengan diameter
berkisar antara $!A-! nm, mempunyai nucleocapsid berbentuk he<agonal
berukuran sekitar # nm, dan mengandung material genetik ;*2
berbentuk single stranded dan polarity positip 'Hor?inek, "#/"). (ecara
immunologis dan genetis, virus H5 mempunyai kesamaan yang sangat
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 5/24
5
dekat dengan virus Bovine Viral Diarrhoea 'B>D), kedua virus ini adalah
anggota dari genus Pestivirus . >irus B>D selain patogen pada sapi,
kadang kadang dapat pula mengin3eksi dan menyebabkan penyakit pada
babi 'Terpstra dan dan +ensvoort, "#//). Kedua virus mempunyai
susunan genom dan protein yang sama, keduanya mempunyai kesamaan
se uence asam nukleat sebesar 0 dan asam amino sebesar /-0 '6eyers
et al., "#/#C ;uA6enap3, "##!). Karena persamaan yang banyak tersebut,
diagnosis de3initi3 5(@ sering sulit ditegakkan dengan hanya
menggunakan antibody poliklonal. Berdasarkan uji cross neutralisasi, virus
5(@ hanya dikenal satu serotype saja. Hal ini sangat memudahkan
vaksinasi, karena untuk memulai suatu program vaksinasi tidak perlu
dilakukan serotiping terlebih dahulu. (ekalipun virus 5(@ hanya dikenal
satu serotype saja, pengelompokan virus berdasarkan type antigen atau
perbedaan se uence ;*2 masih mungkin dilakukan. Pengelompokan ini
sangat berman3aat dalam investigasi epidemiologis, misalnya dalam
melacak asal virus dalam suatu wabah.
Berdasarkan virulensinya, virus 5(@ dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yakni virus dengan virulensi tinggi, virulensi sedang dan
virulensi rendah. 2kan tetapi pengolompokan virus berdasarkan virulensi
ini kadangAkadang sangat sulit dilakukan karena virus yang biasanya
mempunyai virulensi rendah kadangAkadang dapat juga menimbulkan
penyakit yang parah 'Dahle dan iess, "##-). Disamping itu, virulensi
5(@ kemungkinan juga bukan si3at yang permanen karena kenaikan
virulensi dapat terjadi setelah pasasi virus pada babi 'Dunne, "#%-). >irus
5(@ termasuk virus yang resisten terhadap lingkungan yang buruk. 2kan
tetapi viabilitasnya sangat tergantung pada media dimana virus tersebut
berada. Pada media yang sederhana seperti supernatan kultur sel, virus
dapat diinaktivasi dengan pemanasan pada suhu - E 5 selama " jam, atau
pada suhu ! E 5 selama "! menit, sedangkan dalam darah yang
dide3ibrinasi in3ektivitas virus masih bertahan setelah mengalami
pemanasan selama " jam pada suhu $ E5 atau selama 1! menit pada suhu
/ E5. >irus juga stabil dalam kisaran pH yang panjang 'antara pH $ pH
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 6/24
6
""). Karena selubung atau envelopenya mengandung lipid, virus sangat
rentan terhadap pelarut lemak seperti ether, chloro3orm, dan detergent
seperti deso<ycholate, nonidet P$! dansaponin 'Terpstra, "##").
2.3 E& %em +l+g
2.3.1 Pen*e-aran &en*ak t
Berdasarkan data F&4 dari bulan =anuari "##" sampai
(eptember "##$, H5 terdapat diseluruh dunia kecuali 2merika 7tara.
(ebagian besar wabah terjadi di 2sia terutama 5ina, &ndia dan *egara
negara 2sia Tenggara. Di 4ropa, kasus H5 terbanyak tedapat di =erman
'Kramer et.al ., "##-). Kejadian di &ndonesia wabah Hog cholera
pertama kali terjadi di (umatera pada bulan =anuari "##-, namun kasus
baru dikon3irmasi pada bulan 6ei "##-.
Penyakit ini telah tersebar di / kabupaten, yakni kabupaten Deli
serdang, Karo, Dairi, (imalungun, Tapanuli 7tara, Tapanuli Tengah,
*ias, dan Toba (amosir. Fleh karena pada bulan 2pril "##- terjadi pula
wabah di peternakan Kapuk, =akarta setelah ada pemasukan 1-! ekor
babi dari (umatera 7tara. Demikian pula terjadinya wabah di berbagai
daerah di &ndonesia erat kaitannya dengan pemasukan babi dari daerah
tertular. Perdagangan ternak babi dan produknya antar daerah atau
pulau yang tidak memperhatikan prosedur karantina berdampak serius
terhadap keamanan kesehatan ternak di daerah. (ebagai konsekuensinya
dampak sosial ekonomi menjadi sangat besar. Daerah wabah Hog
cholera di &ndonesia yang telah ditetapkan berdasarkan (K. 6entan *o.
///: Kpts:T*. - !:#:#% adalah Provinsi (umatera 7tara, ;iau,
(umatera Barat, DK& =akarta, =awa Tengah, Bali, Kalimantan Barat,
(ulawesi 7tara, (ulawesi (elatan dan Provinsi *usa Tenggara Timur.
Di Propinsi Bali, penyakit pertama kali dilaporkan di Desa (esetan
Denpasar (elatan Kota denpasar Pada bulan Fktober "##- dalam waktu
1 bulan penyakit dengan cepat menyebar ke kabupaten lainnya
Di Propinsi *TB sampai saat ini belum pernah ditemukan kasus
klinik, tetapi secara serologik dideteksi adanya antibodi virus H5 di
pulai ombok '(anthia, !!#). Di Propinsi *usa Tenggara Timur
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 7/24
7
'*TT), kasus pertama kali terjadi di Desa Petawang dan +anga,
Kabupaten (umba Timur pada bulan =uni "##%, tidak diketahui dengan
pasti asal sumber penularan penyakit tersebut, tetapi penyakit diketahui
dengan cepat menyebar. Di Kabupaten (umba barat juga dilaporkan
pada tahun "##/. (elajunya pada bulan agustus "##/ kasus Hog cholera
dilaporkan di Desa Tarus, kabupaten Kupang, setelah itu penyakit
dengan cepat menyebar ke kabupaten lainnya di *TT, (ikka, Timor
Tengah 7tara 'T77), Kote Kupang, 2lor, dan ;ote *dao.
Babi yang terserang virus H5 ganas, tingkat morbiditas dan
mortalitasnya mencapai "!!0. Pada kasus wabah H5 yang terjadi di
Bali pada bulan FktoberADesember "##-, rataArata tingkat morbiditas
dan mortalitasnya dan tingkat kematian kasus masingAmasing !,"0,
1%,-0 dan ,$0. Pada babi andrace paling tinggi masingAmasing
//, 0, % ,#0 dan /%, 0 '(anthia, !!#).
2.3.2 He an rentan
(emua jenis atau ras babi rentan terhadap Hog cholera. Pada
babi peliharaan hampir -!0 kasus ini terjadi pada babi penggemukan,
"-0 babi pembibitan dan lebih dari !0 kelompok babi campuran.Telah dilaporkan pula bahwa 3aktor keturunan berpengaruh terhadap
tingkat in3eksi virus Hog cholera. Pada saat wabah H5 terjadi di
provinsi Bali pada bulan FktoberADesember "##-, babi Landrace
terlihat lebih banyak terserang dibandingkan babi Saddlebac dan babi
lokal '(anthia, !!#)
2.3.3 Umur -a- *ang terserang
Babi dari semua umur rentan terhadap Hog cholera. 2nakAanak
babi yang berumur $A- minggu dan berasal dari induk yang sebelumnya
pernah divaksinasi dengan virus ganas ternyata relati3 lebih kebal jika
dibandingkan dengan anakAanak babi yang lahir dari induk yang telah
divaksinasi dengan virus vaksin yang telah dilmahkan. Hal ini
kemungkinan kerena antibodi maternal dari anak babi setelah umur
tersebut sangat rendah dan tidak cukup untuk melindungi dari in3eksi
virus H5 ganas berikutnya. Babi Landrace kelompok umur kurang dari
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 8/24
8
bulan yang terserang virus H5 menunjukkan prevalensi yang lebih
tinggi '//, 0) dibandingkan kelompok umur A- bulan dan lebih dari /
bulan '(anthia, !!#).
2.3.! ,ara &enularan
Babi adalah satuAsatunya induk semang alami virus H5, oleh
karena itu babi penderita merupakan sumber penularan yang terpenting.
>irus masuk ke dalam tubuh babi biasanya melalui rute oronasal. 5ara
penularan bisa dengan kontak langsung ataupun tidak langsung .
Penularan bisa secara hori?ontal ataupun vertikal, yakni dari induk
kepada 3etus yang dikandung
a. Penularan secara langsung
Penularan dari babi yang sakit atau carrier ke babi yang
sehat merupakan cara penularan yang paling sering terjadi. +abah
penyakit sering diawali dengan pemasukan babi baru dari daerah
atau peternakan yang tertular H5. Babi yang sakit menyebarkan
virus terutama melalui sekresi oronasal dan lakrimal ';essang,
"#%1). =umlah atau konsentrasi virus dalam sekresi tersebut danlamanya babi mengeluarkan virus tergantung kepada virulensi
virus. Babi yang terin3eksi oleh virus yang virulen akan
mengeluarkan virus ke dalam lingkungan sebelum timbul gejala
klinis sampai babi mati atau sampai terbentuk antibodi bagi babi
yang bertahan hidup. (edangkan babi yang terin3eksi oleh virus
yang virulensinya sedang ataupun rendah biasanya mengeluarkan
virus dalam jumlah yang lebih rendah dan dalam kurun waktu yanglebih pendek. Fleh karena itu, strain virus yang virulen biasanya
menularnya lebih cepat dan menimbulkan morbiditas yang jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan strain yang kurang virulen
'Terpstra, "##").
&n3eksi virus inAutero atau kongenital, oleh induk yang
bunting dan tertular menyebabkan embrio atau janin yang
dilahirkan mati, lemah atau cacat. Gang dilahirkan sehat akan
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 9/24
9
bertindak sebagai sumber penularan selama berbulanAbulan, sampai
babi itu sendiri menjadi sakit '(ubronto, !!").
b. Penularan secara tidak langsungKarena virus Hog cholera cukup resisten terhadap
lingkungan yang kurang menguntungkan diluar induk semang,
penularan dengan cara tidak langsung juga sering terjadi. >irus
Hog cholera dapat bertahan dalam waktu yang lama dalam daging
babi dan beberapa produk olahannya, terutama dalam keadaan
dingin atau beku. 6asuknya Hog cholera ke negara atau daerah
yang bebas, sering akibat impor daging babi atau produknya ke
negara atau daerah tersebut . +abah Hog cholera bisa terjadi
apabila babi diberi makan dengan sisa dapur yang mengandung
daging babi tercemar virus tersebut tanpa dimasak terlebih dahulu.
5ara penularan melalui sisa dapur ini sering terjadi. Hasil survei
menunjukkan bahwa sekitar 0 dari semua wabah yang terjadi di
7(2 pada tahun "#%1 terjadi dengan cara seperti ini 'Dunne,
"#%-).
>irus Hog cholera dapat masuk ke suatu peternakan
bersama masuknya hewan muda yang secara klinis tampak sehat,
namun sesungguhnya sedang dalam stadium inkubasi penyakit atau
bersama babi bunting yang terin3eksi >irus Hog cholera 'Dharma
dan Putra, "##%) . Penularan secara mekanis juga dapat terjadi
karena kunjungan seseorang yang sebelumnya membawa virus dari
kandang lain, sepatu, truck, atau alatAalat lain yang tercemar. Babi
liar di hutan dekat peternakan, daerah lalu lintas ternak, hewan
piaraan atau liar dan burung atau serangga juga dapat menularkan
virus ke kandang yang semula bebas >irus Hog cholera '(ubronto,
!!").
2.! /ejala )l n s
6asa inkubasi H5 biasanya berkisar antara A hari . ejala
klinis H5 dapat dibedakan atas gejala penyakit akut, subakut atau kronis.
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 10/24
10
2.!.1 H+g ,h+lera Akutejala klinis diawali dengan anore<ia, lesu, malas
bergerak dan demam. eukopenia dan thrombocytopenia hampir
selalu terjadi dan muncul sebelum demam dan berlanjut sampai
hewan mati. 5onjunctivitis yang ditandai dengan e<udates
mukopurulent pada mata sering terjadi. angguan saluran
pencernaan ditandai dengan konstipasi diikuti dengan diare.
KadangAkadang babi memuntahkan cairan berwarna kuning.
angguan lokomotor berupa kelemahan pada tungkai belakang
sehingga babi berjalan sempoyongan, bagian belakang tubuh
terayun ke kiri dan ke kanan saat berjalan 'swaying gait) atau babi
berdiri sambil bagian belakang tubuh disandarkan pada dinding
atau babi lain merupakan gejala yang khas pada penyakit ini.
Kemerahan yang diikuti keunguan pada kulit terutama pada daun
telinga, abdomen dan kaki bagian medial juga hampir selalu
terjadi 'Harkness, "#/-C +illiams dan 6atthews, "#//C +ood et
al ., "#//). Tingkat kematian pada H5 akut sangat tinggi dan
biasanya terjadi antara "! A ! hari setelah in3eksi.2.!.2 H+g ,h+lera (u- akut %an )r+n s
ejala H5 subakut sama seperti diuraikan diatas tetapi
lebih ringan dan penyakit berjalan lebih lambat. H5 dinyatakan
kronis apabila penyakit dapat berjalan lebih dari 1! hari
'6angeling dan Packer, "# #). Penyakit ditandai dengan
anore<ia, demam dan diare yang lama tetapi hilang timbul
'intermitten). Babi sangat kurus dan pertumbuhan sangat lambat.
ejala klinis yang terlihat pada babi yang bunting yang terin3eksi
H5 tergantung pada umur kebuntingan saat terjadi in3eksi dan
virulensi dari virus yang mengin3eksi . &n3eksi H5 pada babi
bunting dapat berakibat aborsi, mummi3ikasi, stillbirth, anak yang
lemah dan gemetaran, kematian neonatal, atau babi lahir kelihatan
sehat tetapi virus dalam tubuhnya berkembang dengan perlahanA
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 11/24
11
lahan dan setelah beberapa minggu atau bulan baru timbul gejala
sakit. Pada babi yang terin3eksi virus hog cholera secara kronis,
gejala klinisnya sering tidak jelas dan hewannya bertindak
sebagai karier bagi penyebaran virus ke kelompok babi yang
sehat ';essang, "#/$).
2.# Pat+genes s
&n3eksi alami biasanya terjadi melalui rute oroAnasal. KadangA
kadang virus masuk ke dalam tubuh melalui konjunctiva, mukosa alat
genital, atau melalui kulit yang terluka. >irus H5 mengin3eksi selAsel
endothel sistem vaskular dan melakukan replikasi di dalam tonsil
dengan jalan memasuki sel epitel dari kripte tonsil dan segera meluas ke
jaringan lim3oretikuler disekitarnya. Dengan perantara cairan lim3e,
virus menyebar ke kelenjar lim3e yang salurannya bermuara di daerah
tonsil. Di dalam kelenjar lim3e, virus memperbanyak diri dan
selanjutnya terbawa ke daerah peri3er, kemudian ke jaringan lim3oid
limpa, sumsum tulang dan kelenjar lim3e visceral. Perkembangan virus
yang cepat juga terjadi di dalam sel leukosit, sehingga tingkat
viremianya tinggi. Proses penyebaran virus ke seluruh bagian tubuh
penderita memakan waktu A hari '(ubronto, !!").
2.#.1 In"eks +leh 0 rus 0 rulens T ngg
(train:tipe >H5 memberikan pengaruh yang sangat
bervariasi yang menyebabkan berbagai macam gejala. (train
yang memiliki virulensi tinggi berhubungan dengan gejala akut,
penyakitnya jelas dan mortalitas yang tinggi, termasuk gejalaneurologis dan perdarahan dalam kulit. (train dengan virulensi
rendah berhubungan dengan in3eksi subakut atau kronik yang
bisa menyulitkan deteksi, namun masih bisa menyebabkan
kematian pada 3etus dan hewan baru lahir ';umenap3 and Thiel,
!!/).
>irus dapat diisolasi dari organ ini sekitar % jam setelah
inokulasi peroral ';essang, "#%1). (etelah mengalami replikasi
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 12/24
12
pada tonsil, virus menyebar ke lim3oglandula regional
'lim3oglandula mandibula, retro3aringeal, parotid dan cervical).
>irus dalam lim3oglandula tersebut dapat diisolasi kembali
sekitar " jam setelah inokulasi peroral. (etelah mengalami
replikasi di lim3oglandula ini, virus masuk ke dalam peredaran
darah yang mengakibatkan terjadinya viraemia awal. >irus
tertahan dan mengalami multiplikasi yang cepat pada limpa
yang merupakan target organ sekunder. 6ultiplikasi virus yang
cepat ini berakibat viraemia bertambah hebat. (elanjutnya virus
tertahan dan menginvasi lim3oglandula visceral dan super3icial,
sumsum tulang dan jaringanAjaringan lim3oid lain di mukosa
usus. >irus mencapai seluruh tubuh -A hari setelah inokulasi
peroral. Pada akhir stadium viramia, virus menetap dan
menginvasi seluruh organ tubuh yang sering berakibat kematian
'+ood et al ., "#//). (elain menginvasi sel lim3old, virus ini juga
menyebabkan degenerasi dan nekrosa pada sel endotel
pembuluh darah. Kerusakan pada pembuluh darah,
thrombocytopenia dan gangguan sintesa 3ibrinogenmengakibatkan perdarahan berupa petechiae dan ecchymosa
yang meluas, yang merupakan salah satu kelainan patologis
yang menonjol pada penyakit ini.
2.#.2 In"eks +leh 0 rus 0 rulens (e%ang %an Ren%ah
&n3eksi oleh virus dengan virulensi sedang mengikuti
pola yang sama seperti virus virulensi tinggi tetapi prosesnya
berjalan lebih lambat dan konsentrasi virus dalam darah dan
organAorgan tubuh lebih rendah. &n3eksi oleh virus virulensi
rendah terbatas hanya pada 3ase lim3atik. @ase viraemia terjadi
sangat singkat sekali. &n3eksi oleh virus dengan virulensi sedang
atau rendah sering berakibat H5 kronis '6angeling dan Packer,
"# #). Pada bentuk subAakut dikatakan bahwa terjadi demam
selama A1 minggu dan mati dalam 1! hari pasca in3eksi, pada
kasus akut masa inkubasi A hari dan mati dalam "!A ! hari
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 13/24
13
pasca in3eksi sedangkan pada bentuk kronisnya hewan mati
dalam "A1 bulan dimana pada kasus kronis sering ditemukan
button ulcer pada ileum dan caecum '6usser dan Burnham,
!! ).
2.#.3 In"eks In Uter+
Babi bunting yang terkena H5 dapat menulari embrio
atau 3etus yang dikandungnya . >irus H5 dapat menembus
barier plasenta pada semua umur kehamilan. >irus menyebar
secara hematogenous pada plasenta kemudian menyebar ke
semua 3etus '>an Firschot, "#%#). (elanjutnya, perkembangan
virus pada 3etus ini sama dengan perkembangan virus virulen
pada in3eksi post natal seperti diuraikan diatas. 2kibat in3eksi in
utero pada 3etus tergantung pada saat terjadinya in3eksi dan
virulensi dari virus. @etus yang terin3eksi pada saat $- hari
pertama kebuntingan lebih mudah mengalami kematian prenatal
dibandingkan dengan 3etus yang terin3eksi saat umur
kebuntingan - hari atau lebih . Disamping itu, 3etus yang
terin3eksi oleh virus virulensi sedang pada kehamilan $- hari
terakhir kebuntingan berpeluang lebih besar untuk
memperlihatkan gejala klinis H5 pada saat atau beberapa saat
setelah kelahiran. (edangkan, 3etus yang terin3eksi oleh virus
virulensi rendah pada saat kebuntingan yang sama biasanya
tidak berakibat buruk karena 3etus dapat mengeliminasi virus
tersebut '>an Firschot, "#%#).
2. Pat+l+g
(ebagian besar lesi yang terjadi pada H5 akut adalah akibat
degenerasi hydrophic atau nekrosa sel endotel pembuluh darah kapiler
dan gangguan system pembekuan darah. 6ani3estasi dari kerusakan
diatas terlihat berupa perdarahan diseluruh tubuh dan thrombosis pada
beberapa organ. Perdarahan berupa ptechiae dan ecch!mosa terlihat
jelas pada selaput serosa, mukosa lambung dan usus, ginjal, kantong
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 14/24
14
kencing, larings, epiglotis, hati, kulit dan subcutis. im3oglandula di
seluruh tubuh membengkak dan mengalami perdarahan terutama pada
bagian sinus peri3er. Ptechiae atau ecch!mosa pada ginjal . terjadi
pada permukaan korteks sehingga ginjal sering terlihat berbintikA
bintik seperti telur kalkun ' tur e!"egg idne! ). impa biasanya tidak
atau hanya sedikit membengkak tetapi sering memperlihatkan in3ark
yang hemorrhagic yang ditandai dengan benjolan berwarna gelap
terutama pada bagian tepi. &n3ark pada limpa, yang disebabkan oleh
thrombosis pada pembuluh darah kapiler, merupakan lesi yang khas
dan dianggap lesi yang mendekati pathognomonis. (elain pada limpa,
in3ark juga dapat terjadi pada tonsil dan kantong empedu. *ekrosis
atau ulcerasi berupa benjolan jaringan mati pada mukosa, yang disebut
Ibutton ulcerI, dapat terjadi pada colon, caecum atau lambung . esio
ini juga merupakan lesi yang spesi3ik dan merupakan lesi yang
mendekati pathognomonis. &n3ark dan perdarahan juga dapat terjadi di
paruAparu tetapi lesi ini sering berubah menjadi 3ibrinous
bronchopneumonia akibat in3eksi bakteri sekunder. Pada otak sering
terlihat kelainan berupa perivascular cu33ing 'Harkness, "#/-C+illiams dan 6atthews, "#//C +ood et al ., "#//).
Pada kasus H5 yang kronik, lesi yang terbentuk tidak spesi3ik.
esi yang paling sering ditemui adalah atro3i pada timus, dan
eksostosis pada persendian chondrocostal 'pertemuan antara tulang
rusuk dan tulang rawan) pada babi muda. esi berupa perdarahan
biasanya tidak ditemukan 'Harkness, "#/-).
2. D agn+s s
+abah H5 yang akut umumnya tidak sulit didiagnosis, karena
diagnosis yang akurat sering dapat dibuat berdasarkan karakteristik
epidemiologis, gejala klinis dan kelainan patologis. Diagnosis H5
dapat disimpulkan bila ditemukan wabah dengan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi, gejala sempoyongan ' swa!ing gait ), demam
tinggi, persistent leucopenia dan thrombocytopenia pada pemeriksaan
klinis, serta perdarahan yang meluas, in3ark pada limpa dan button
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 15/24
15
ulcers pada usus besar pada pemeriksaan post mortem 'Harkness,
"#/-). 2kan tetapi gejala klinis atau lesi seperti di atas sering tidak
ditemukan, terutama pada H5 yang subakut atau kronis, sehingga
diagnosis hanya bisa ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium
'+ood et al ., "#//).
Diagnosis banding H5 akut yang terpenting adalah #$rican
Swine Fever . ejala klinis dan perubahan patologis kedua penyakit
tersebut sangat mirip sehingga susah dan sering tidak dapat dibedakan.
Perbedaan paling penting antara kedua penyakit menurut 6aurer et
al ., '"#-/) adalah ditemukanya karyorrhe<is pada lim3osit pada
#$rican Swine Fever sedangkan pada H5 kelainan serupa tidak
ditemukan. Disamping itu, limpa babi penderita #$rican Swine Fever
biasanya sangat membengkak dan lim3oglandula visceral terlihat
seperti hematoma sedangkan pada babi penderita H5 limpa tidak atau
hanya sedikit membengkak dan perdarahan pada lim3oglandula
terdapat pada bagian peri3er 'Terpstra, "##"). Kadang kadang H5 akut
bisa dikelirukan dengan septicaemia akibat (almonellosis,
Pasteurelosis, (treptococcosis atau 4rysipelas . 7ntuk membedakanya
biasanya cukup dengan pemeriksaan bakteriologis darah .
2. Penanggulangan %an &en4egahanPenanggulangan Hog cholera pada babi bisa dilakukan dengan
cara vaksinasi baik akti3 maupun inakti3. 2nak babi dari induk yang
belum pernah divaksin bisa dilakukan vaksinasi pada saat umur
mingu, anak babi dari induk yang telah divaksin dan mendapatkan
kolostrum dari induk dapat terlindungi sampai berumur minggu,
kemudian dilakukan vaksinasi pada saat umur / minggu. >aksinasi
5(@ yang aman yaitu induk divaksin minggu sebelum kawin. 7ntuk
dapat mencegah kerugian yang ditimbulkan oleh berjangkitnya wabah
5(@ yang disebabkan oleh virus dari 3amili 3laviviridae ini dapat
dilakukan dengan mengimplementasikan manajemen beternak babi
secara benar. 2dapun hal yang harus diperhatikan meliputi8 kandang
harus dalam keadaan kering dan bersih, pemilihan bibit harus benar,
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 16/24
16
komposisi pakan harus sesuai dengan berat badan dan program
vaksinasi disesuaikan dengan petunjuk dari Dinas Peternakan. +abah
penyakit yang bersi3at sporadis dapat ditangani dengan pemberian
vitamin dan menangkal keterlibatan mikroorganisme sekunder dengan
pemberian antibiotic 'Berata et al, !!#).
BAB IIIMET5D5L5/I
3.1 Met+%e )e&ustakaan6etode kepustakaan merupakan metode yang dilakukan dengan
menggunakan re3erensi dari buku dan internet yang berhubungan dengan topik
yang dibahas, dalam hal ini topik yang dibahas yaitu mengenai penyakit Hog
cholera . Data yang didapat disusun, sehingga lebih mudah untuk dipahami. Data
yang digunakan dalam membuat laporan ini adalah data yang diperoleh dari Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung selama lima tahun
terahkir yaitu dari tahun !"!A !"$.
3.2 L+kas %an $aktu Pengam- lan DataPengambilan data mengenai kasus terjadinya penyakit Hog cholera di
Kabupaten Klungkung, diambil di kantor Dinas Peternakan Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Klungkung. Pengambilan data diambil dari rekapan data
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung selama lima
tahun terakhir dari tahun !"!A !"$ per Kecamatan yang ada di Kabupaten
Klungkung 'Kecamatan Klungkung, Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan
Dawan, dan Kecamatan *usa Penida).
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 17/24
17
BAB I0HA(IL DAN PEMBAHA(AN
!.1 Has lData populasi dan terjadinya kasus Hog cholera pada babi di Kabupaten
Klungkung yang di dapat di Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Klungkung dapat dilihat pada Tabel $.".
Ta-el !.1 'umlah kasus Hog cholera %an &+&ulas ternak -a- *ang a%a %)a-u&aten )lungkung tahun 26167261!
*o. Tahun =umlah kasus =umlah populasi babi Prevalensi '0)
" !"! A #%.%/# ekor A
!"" ! ekor #/.$%" ekor !.! !
1 !" % ekor "!$.1$" ekor !.! -
$ !"1 "" ekor /-.%- ekor !.!"
- !"$ # ekor %/."/% ekor !.!""
(umber 8 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung
2010 2011 2012 2013 20140
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
97,789 98,471 104,341
85,75278,187
Populasi
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 18/24
18
/am-ar !.1 D agram &+&ulas -a- *ang a%a % )a-u&aten )lungkungtahun 26167261!
2010 2011 2012 2013 20140
5
10
15
20
25
30
0
20
27
119
Jumlah Kasus
Jumlah Kasus
/am-ar !.2 D agram kasus Hog cholera &a%a -a- *ang a%a % )a-u&aten)lungkung tahun 26167261!
N+ Th. BE8,+l -a4 ll+s s (4a- es
(tre&t+4+4us,+44 % +s s Hog
chol era
P9. La
Ba- (a& Ba- (a& Ba- (a& Ba- (
".
.
1.
$.
-.
!"!
!""
!"
!"1
!"$
"!$
/ #
%
/$
%-#
.$!"
.$!!
.$##
".11"
".$!/
A
A
%
%
"$%
".!1%
//1
$$#
-!#
"
/
"/
"/
$ -
/"1
$/-
1 $
1$
A
A
"
A
1
-%
$-
--/
1$
$ #
A
!
%
""
#
A
". ##
".""
1
/
"
-
"
1
=76 2H 1."1/ "!.!1# " 1.! - .1#1 $ .!1" % .%"" ".
Ta-el !.2 'en s &en*ak t %an jumlah kasus % )a-u&aten )lungkung tahun 26167261!(umber 8 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 19/24
19
1!:
3#:
13:
;:
;:6:
1;:B4@ 5olibacillosis (cabies (treptococcus 5occidiosis
Hog 5holera P< ain
/am-ar !.3 Presentase jen s &en*ak t %an jumlah kasus tahun 26167261! %)a-u&aten )lungkung
Ta-el !.3 Per-an% ngan &+&ulas %an kasus &en*ak t Hog cholera &a%a -a-% -er-aga )e4amatan *ang a%a % )a-u&aten )lungkung tahun2613 %an 261!
N+ )e4amatan
2613 261!P+&ulas )asu
s
Pre<alens
=:>
P+&ulas )asu
s
Pre<alens
=:>". Banjarangka
n
".$1" !.! 0 .%1$ # !.!10
. Klungkung .-%" A A -.--1 A A1. Dawan 1!./# - !.!"0 1 .%/" A A$. *usa Penida 1. #1 A A $. /$ A A
=umlah %/."/% "" !.!10 /-.%- # !.!10(umber 8 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 20/24
20
Banjarangkan )lungkung Da an Nusa Pen %a6
1
2
3
!
#
;
16
261! 2613
/am-ar !.! /ra" k &er-an% ngan kasus Hog cholera &er )e4amatan %)a-u&aten )lungkung &a%a tahun 26137261!
Ta-el !.! )eja% an kasus Hog cholera &er )e4amatan %engan kasus tert ngg%an teren%ah &a%a tahun 2613 %an 261! % )a-u&aten )lungkung
Kecamatan Kasus Positif Kasus Negatif
Banjarangkan 9 22.725
Dawan 5 30.887
'umlah 1! #3. 12
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 21/24
21
Banjarangkan Da an6
#666
16666
1#666
26666
2#666
36666
3#666
9 5
22,725
30,887
P+s t " Negat "
/am-ar !.# D agram &er-an% ngan kasus Hog cholera tert ngg %anteren%ah &er )e4amatan % )a-u&aten )lungkung &a%a tahun2613 %an 261!
!.2 Pem-ahasanPenyakit hewan strategis merupakan penyakit hewan yang berdampak
terhadap kerugian ekonomi tinggi karena bersi3at menular, menyebar dengan
cepat sehingga angka morbiditas dan mortalitasnya tinggi, dan berpotensi
mengancam kesehatan masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas
Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung - tahun terakhir
' !"!A !"$), penyakit Hog cholera masih ada di Bali, khususnya di Kabupaten
Klungkung. Terdapat $ kecamatan di Kabupaten Klungkung, akan tetapi hanya
pada kecamatan Banjarangkan dan Dawan saja kasus ini ditemukan. Kasus Hog
cholera tidak ditemukan pada tahun !"!, namun pada tahun !"" ditemukan
adanya ! kasus, pada tahun !" terjadi peningkatan menjadi % kasus,
kemudian pada tahunAtahun berikutnya terus mengalami penurunan, yaitu pada
tahun !"1 terdapat "" kasus dan tahun !"$ terdapat # kasus. Penurunan kasus
ini terkait dengan manajemen peternakan serta kinerja dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung yang terus mengalami
peningkatan.Dari data di atas dapat diperoleh prevalensi penyakit Hog cholera pada
babi yang terjadi pada tahun !"!A !"$, sebagai berikut8
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 22/24
22
Prevalensi = jumlahhewan yang sakit tahun x jumlah populasi yang beresikotahun x
x 100
Tahun 2010 ( )= 0
97.789 x 100
¿ 0
Tahun 2011 ( )= 20
98.471 x100
¿ 0.020 0
Tahun 2012 ( )= 27
104.341 x 100
¿ 0.025
Tahun 2013 ( )= 11
85.752 x 100
¿ 0.012 0
Tahun 2014 ( )= 9
78.187 x 100
¿ 0.011
Prevalensi penyakit Hog cholera berdasarkan data yang didapat dari Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung, selama lima tahun
terakhir dari tahun !"!A !"$ mengalami 3luktuasi, yaitu pada tahun !"!
sebanyak !0, pada tahun !"" sebanyak !.! !0, pada tahun !" sebanyak
!.! -0, pada tahun !"1 sebanyak !.!" 0 dan tahun !"$ sebanyak !.!""0.@luktuasi yang terjadi pada kasus ini terkait dengan manajemen peternakan yang
mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya, tergantung peternakan
tersebut, serta vaksinasi yang tidak berjalan baik pada setiap tahunnya.Tingkat kejadian kasus Hog cholera yang tertinggi terjadi pada tahun !"$
terdapat di Kecamatan Banjarangkan, yaitu # kasus. Tingkat kejadian kasus Hog
cholera yang terendah terjadi pada tahun !"1 terdapat di Kecamatan Dawan,
yaitu - kasus. Kasus Hog cholera paling tinggi terjadi di Kecamatan Banjarangkan
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 23/24
23
mungkin disebabkan karena manajemen perawatan ternak di kecamatan tersebut
masih kurang diperhatikan sehingga dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit
Hog cholera . 6anajemen perawatan yang kurang baik, dapat mengakibatkan
lingkungan menjadi kotor. ingkungan yang kotor dapat menyebarkan virus yang
dapat menyebabkan penyakit Hog cholera pada babi.Dilihat dari data tahun !"1 dan !"$ Kecamatan Klungkung dan *usa
Penida merupakan kecamatan yang tidak ditemukan kasus Hog cholera ,
peningkatan manajemen peternakan kemungkinan menjadi salah satu 3aktor tidak
adanya kasus Hog cholera di Kecamatan tersebut.Pada kejadian kasus Hog cholera pencegahan yang dilakukan oleh Dinas
Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Klungkung adalah dengan
melaksanakan kegiatan vaksinasi yang rutin dilakukan setiap tahun pada babiAbabi
yang terdapat di Kabupaten Klungkung. Tindakan pencegahan lainnya yang juga
dilakukan yaitu melalui biosekuriti yang dilakukan oleh peternak dalam upaya
mengurangi tingkat kejadian penyakit Hog cholera . 7paya lain dapat dilakukan
dengan mengadakan sosialisasi kepada peternak dan disarankan kepada peternak
agar segera melapor kepada dinas peternakan atau dokter hewan setempat jika
pada ternaknya ditemukan gejala penyakit yang mengarah ke Hog cholera agar
dapat dilakukan tindakan pengobatan secepat mungkin. 7ntuk pengobatan yang
dilakukan oleh Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Klungkung
hanya bersi3at supporti3 saja karena penyakit ini disebabkan oleh virus, obat yang
diberikan yaitu antibiotik.
BAB 0(IMPULAN DAN (ARAN
#.1 ( m&ulan
8/20/2019 Hog Cholera Klungkung
http://slidepdf.com/reader/full/hog-cholera-klungkung 24/24
24
Dari data yang diperoleh di Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Klungkung dapat disimpulkan, yaitu8". Tingkat prevalensi kejadian penyakit Hog cholera di Kabupaten Klungkung
pada tahun !"! tidak ada kasus ditemukan, pada tahun !"" yaitu !.! !0, pada tahun !" mengalami peningkatan yaitu !.! -0, pada tahun !"1
mengalami penurunan, yaitu !.!" dan pada tahun !"$ yaitu !.!"".2. Penyakit Hog cholera hanya terjadi pada dua kecamatan yaitu kecamatan
Banjarangkan dan Dawan dari empat kecamatan yang ada di Kabupaten
Klungkung.3. Pencegahan yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Klungkung dengan melakukan vaksinasi, dimana pencegahan ini
telah berhasil menurunkan prevalensi kasus pada tahun !"$.
#.2 (aranBerdasarkan hasil pengamatan penulis maka disarankan agar Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung terus
mengadakan program sosialisasi tentang manajemen perawatan ternak
yang baik dan sosialisasi tentang penyakit Hog cholera sehingga
penyebaran penyakit ini dapat dicegah dan dikendalikan. >aksinasi secara
berkala, perbaikan manajemen kandang dan kesehatan ternak pentingdiperhatikan untuk mengurangi angka kasus penyakit Hog cholera ini.
(elain itu, peningkatan pengetahuan masyarakat peternak melalui edukasi
yang berkelanjutan dan pengawasan lalu lintas ternak juga perlu menjadi
perhatian untuk menekan terjadinya kasus penyakit Hog 5holera di
Kabupaten Klungkung. Pelayanan kesehatan hewan juga harus rutin
dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ternak, khususnya
ternak babi, dan kerjasama perlu dilakukan antara pihakApihak yang terkait baik itu peternak, pemerintah dan bagian medis dimana hal ini akan
menunjang penanganan yang lebih cepat dan e3isien untuk kejadian kasus
Hog cholera di lapangan.