8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
1/125
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PRESTASI
BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(Studi Penelitian Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar
Kedaung Pamulang Tangerang)
Oleh
AGUSTIN WARDIYATI
NIM : 102011023437
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1425 H/2006 M
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
2/125
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PRESTASI
BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(Studi Penelitian Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar
Kedaung Pamulang Tangerang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S. Pd. I )
Oleh
AGUSTIN WARDIYATI
NIM : 102011023437
Di Bawah Bimbingan
Drs. H. Ghufran Ihsan, M A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1425 H/2006 M
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
3/125
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN
PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( Studi
Penelitian Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang )
telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal . Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 ( S1 )
pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 2006
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
NIP NIP
Anggota
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
4/125
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang dengan segala
kasih dan kemurahan-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang dihadapi, Namun berkat bantuan dan motivasi yang
tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini selesai pada waktunya. Penulis
menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan rasa hormat kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. H. Abdul Fattah Wibisono MA, Ketua Jurusan Pendidikan AgamaIslam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Sapiuddin Shiddiq, M. Ag, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama IslamFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. H. Ghufran Ihsan, MA, Dosen Pembimbing skripsi yang telahbersedia dengan tulus memberikan bimbingan, petunjuk dan saran kepada penulis
selama menyelesaikan skripsi
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
5/125
v
5. Bapak Hanapi, S. Pd, Kepala SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang,yang telah memberikan izin dan membantu memberikan data-data yang
diperlukan penulis.
6. Bapak Hilmi Karim, S.Ag guru bidang Studi Pendidikan Agama Islam sertaDewan Guru yang bersedia membantu memberikan data-data dan memberikan
semangat kepada penulis.
7. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Ayah Bunda tercinta ( Bapak Iwa Kustiwa dan Ibu Ida ) yang dengan tulus ikhlastelah memberikan pengorbanan baik material maupun spiritual kepada penulis.
9. Syahrul Martadinata yang telah membantu, menemani dan memberikan semangatdalam menyelesaikan skripsi ini
10.Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Irma,Yuni, Vita, Oman, Lina, Ela, Muse, yang telah memberikan motivasi kepada
penulis dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya yang telah
memberikan sumbangsih bagi kelancaran penulisan ini.
Semoga amal dan jasa mereka diterima oleh Allah swt sebagai amal sholeh
dan dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Amin ya Rabbal 'alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca yang budiman.
Jakarta, September 2006
Penulis
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
6/125
vi
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
7/125
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................ 4C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6D. Metode Pembahasan....................................................................... 6E. Sistematika Penulisan .................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI TENTANG MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Motivasi Belajar ............................................................................. 91. Pengertian Motivasi Belajar..................................................... 92. Macam-macam Motivasi Belajar ............................................. 123. Fungsi Motivasi dalam Belajar ................................................ 154. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar........................ 17
B. Prestasi Belajar............................................................................... 191. Pengertian Prestasi Belajar....................................................... 192. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................ 21
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
8/125
vii
C. Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam ............... 251.
Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Bidang Studi Pendidikan Agama Islam........... 25b. Tujuan Bidang Studi Pendidikan Agama Islam................. 27c. Ruang Lingkup Bidang Studi Pendidikan Agama Islam ... 30
2. Tolok Ukur Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan AgamaIslam ......................................................................................... 31
D. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Bidang StudiPendidikan Agama Islam ............................................................... 33
E. Hipotesa ......................................................................................... 34BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................ 35B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 37C. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 37D. Teknik Analisis Data...................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Al-Fajar Kedaung PamulangTangerang....................................................................................... 44
1. Sejarah berdirinya ................................................................... 442. Keadaan Guru dan siswa ......................................................... 443. Sarana da Prasarana ................................................................. 474. Struktur Organisasi ................................................................. 48
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
9/125
viii
B. Deskripsi dan Analisis Data........................................................... 50C.
Interpretasi Data............................................................................. 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 87B. Saran............................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89
LAMPIRAN
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
10/125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahManusia adalah makhluk paling mulia yang diciptakan oleh Allah SWT,
yang berbeda dari makhluk lain. Perbedaan tersebut karena manusia diciptakan
dengan berbagai potensi yang melebihi makhluk lain, seperti yang terdapat dalam
surat Asy syam 19/8 berikut :
Palhamaha fudzuraha wataqwaha
Akal merupakan salah satu potensi yang diberikan Allah kepada manusia
dan merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia
menjadi makhluk yang paling mulia di muka bumi ini. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Isra: 70
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan(QS. Al-Isra: 70)
Manusia sebagai makhluk yang paling mulia sebagaimana tersebut tidak
akan menjadi mulia begitu saja, akan tetapi harus ada yang membina, memimpin
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
11/125
2
dan mengarahkannya. Perbuatan itu adalah proses belajar dalam suatu lembaga
pendidikan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu
situasi, bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan motif-
motif yang ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses belajar
tidak dapat mencapai hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang
mendorong ( motivasi ).
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena
dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap
informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat melibatkan diri dalam
kegiatan pembelajaran dan tindakan paedadogis yang harus dilakukan, agar hasil
belajarnya lebih baik dan sempurna. Dari proses pembelajaran tersebut siswa
dapat menghasilkan suatu perubahan yang bertahap dalam dirinya, baik dalam
bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adanya perubahan tersebut terlihat
dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa berdasarkan evaluasi yang
diberikan oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap
prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat
belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai
keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi
siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena
kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
12/125
3
yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini
bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil
dalam membangkitkan motivasi siswa.
Perhatian siswa terhadap stimulus belajar dapat diwujudkan melalui
beberapa cara seperti penggunaan media pengajaran atau alat-alat peraga,
memberikan pertanyaan kepada siswa, membuat variasi belajar pada siswa,
melakukan pengulangan informasi yang berbeda dengan cara sebelumnya,
memberikan stimulus belajar dalam bentuk lain sehingga siswa tidak bosan. Dan
ada beberapa motivasi yang digunakan guru terhadap bahan pelajaran agar siswa
tidak merasa bosan, seperti : memberikan hadiah, pujian, gerakan tubuh,
memberikan angka atau penilaian, memberikan tugas dan hukuman.
Motivasi yang kuat dalam diri siswa akan meningkatkan minat, kemauan
dan semangat yang tinggi dalam belajar, karena antara motivasi dan semangat
belajar mempunyai hubungan yang erat. Sebagaimana yang dikatakan oleh
Sardiman A.M dalam bukunyaInteraksi dan Motivasi Belajar Mengajarbahwa :
"Dalam kegiatan belajar, maka motivasi menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai."1
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa
menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula
1Sardiman A.M,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : C. V. Rajawali, 1990),Cet. Ke-12, h. 75-76
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
13/125
4
kualitas hasil belajar siswa dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam
proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil
dalam belajarnya.2
Tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan
tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan
perolehan dan atau prestasi tidak hanya dalam belajar3 Dengan dasar itulah
penulis memilih SMP Islam Al-Fajar sebagai objek penelitian yang mana di
sekolah tersebut terdapat siswa yang berprestasi tetapi tidak termotivasi untuk
mempelajari bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam
bentuk skripsi yang berjudul : "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
DENGAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM ( Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar Kedaung
Pamulang Tangerang )".
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
a. Media belajar apakah yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa?
2Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 82
3Imran,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996), h. 89
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
14/125
5
b. Metode Pengajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa?
c. Faktor-faktor apa saja yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa?d. Bagaimana prestasi belajar siswa SMP Islam Al-Fajar Kedaung
Pamulang Tangerang?
e. Apakah terdapat korelasi antara motivasi dengan prestasi belajar siswaterhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam?
2. Pembatasan MasalahAgar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang
diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah: Hubungan
antara motivasi dengan prestasi belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
( Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang
Tangerang )
3. Perumusan MasalahBerdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah yang diteliti adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana kondisi motivasi siswa kelas II SMP Islam Al-Fajar KedaungPamulang Tangerang terhadap prestasi belajar bidang studi Pendidikan
Agama Islam?
b. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas II SMP Islam Al-FajarKedaung Pamulang Tangerang pada bidang studi Pendidikan Agama
Islam?
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
15/125
6
c. Bagaimana hubungan antara motivasi siswa kelas II SMP Islam Al-FajarKedaung Pamulang Tangerang dengan prestasi belajar bidang studi
Pendidikan Agama Islam?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Tujuan Umum : Untuk melihat bagaimana hubungan antara motivasidengan prestasi belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
b. Tujuan Khusus : Untuk mengethui ada tidaknya hubungan antara motivasidengan prestasi belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam.
2. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilksanakan
ini adalah :
a. Manfaat teoritis : Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenaibesarnya pengaruh motivasi, terutama terhadap prestasi belajar Bidang
Studi Pendidikan Agama Islam.
b. Manfaat praktis : Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahanpertimbangan pendidik atau guru dalam memberikan bimbingan terhadap
anak didiknya.
D. Metode Pembahasan
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
16/125
7
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis dan dilengkapi oleh data-data yang diperoleh melalui penelitian lapangan
(field research). Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian langsung ke tempat
yang dijadikan objek penelitian yakni SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang
Tangerang.
Adapun pedoman yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
buku pedoma penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang disusun oleh Tim
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2002.
E. Sistematika PenulisanSistematika penulisan skripsi ini dalam lima bab dan dirinci dalam beberapa
sub bab, dengan sistematika penyusunan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Metode Pembahasan dan Sistematika Penulisan.
Bab II : Kajian teori, yang terdiri dari Motivasi Belajar: pengertian
motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, fungsi motivasi dalam belajar
dan upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar, Prestasi belajar yang terdiri dari
: pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, Prestasi belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam: pengertian bidang
studi pendidikan agama Islam, tujuan bidang studi pendidikan agama Islam, ruang
lingkup bidang studi pendidikan agama Islam, tolok ukur prestasi belajar bidang
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
17/125
8
studi pendidikan agama Islam, Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar bidang
studi pendidikan agama Islam dan Hipotesa.
Bab III : Metodologi Penelitian, yang mencakup : Variabel Penelitian
dan Definisi Operasional, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, serta
Teknik Analisis Data.
Bab IV : Hasil Penelitian, yang terdiri dari : Gambaran Umum SMP
Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang: sejarah berdirinya, Keadaan guru
dan siswa, Sarana dan Prasarana dan struktur Organisasi, Deskripsi Data dan
Analisis Data serta Interpretasi Data.
Bab V : Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
18/125
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh
terhadap pencapaian prestasi belajar. Dalam Psikologi, istilah motif sering
dibedakan dengan istilah motivasi. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud
dengan motif dan motivasi, berikut ini penulis akan memberikan pengertian
dari kedua istilah tersebut. Kata "motif" diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Atau seperti dikatakan oleh
Sardiman dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behavior
yang dikutip M. Ngalim Purwanto : motif adalah tingkah laku atau perbuatan
suatu tujuan atau perangsang.
Sedangkan S. Nasution, motif adalah segala
daya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri
seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : C.V. Rajawali, 1990),Cet. Ke-12, h. 73
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1998), Cet.
Ke-5, h. 60
S. Nasution,Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-1, Ed. 2,h. 73
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
19/125
10
Adapun pengartian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kontemporer, adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri
seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu
perbuatan dengan tujuan tertentu.
Pendapat-pendapat para ahli tentang definisi motivasi diantaranya
adalah :
M. Alisuf Sabri, motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi
pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk
memenuhi suatu kebutuhan.
WS Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif,
motif menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan atau dihayati.
Selanjutnya, M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasi
adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu.
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta :
Modern English, 1991), h. 997
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : CV. PedomanIlmu Jaya, 2001), Cet. Ke-3, h. 90
Sardiman A.M, Op.Cit, h. 87
WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta : PT. Gramedia, 1986),Cet. Ke-3, h. 71
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
20/125
11
Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M, motivasi
adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwa
motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai suatu perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului
dengan adanya tujuan, maka dalam motivasi terkandung tiga unsur penting,
yaitu :
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada dirisetiap individu manusia, perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system "neurophysiological" yang
ada pada organisme manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa "feeling", afeksi seseorang.Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam halini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.16
Ngalim Purwanto, Op.Cit, h. 71
16Sardiman A.M. Op.Cit., h. 74
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
21/125
12
Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
2. Macam-macam Motivasi BelajarDilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha
untuk menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu
organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing.
Diantaranya menurut Woodwort dan Marquis sebagaimana dikutip oleh
Ngalim Purwanto, motif itu ada tiga golongan yaitu :
a. Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungandengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti : lapar,
haus, kebutuhan bergerak, beristirahat atau tidur, dan sebagainya.
b. Motif-motif yang timbul yang timbul sekonyong-konyong (emergencymotives) inilah motif yang timbul bukan karena kemauan individu tetapi
karena ada rangsangan dari luar, contoh : motif melarikan diri dari
bahaya,motif berusaha mengatasi suatu rintangan.
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
22/125
13
c. Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objekatau tujuan tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari
dalam diri kita.
Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan
jenis motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan,
(motive psychological drives) dan motif yang dipelajari (affiliative needs),
misalnya : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan
sebagainya.
Selanjutnya Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan
sebagai berikut :
a. Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologisatau jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.
b. Sosial Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya denganmanusia lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat
baik (etika) dan sebagainya.
Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Motivasi Intrinsikb. Motivasi Ekstrinsik Ngalim Purwanto,Ibid, h. 64
Sardiman A.M,Loc. Cit
Ngalim Purwanto, Op.Cit., h. 62
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
23/125
14
1. Motivasi IntrinsikMotivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.
Dalam buku lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan
belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh
pengetahuan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
a. Adanya kebutuhanb. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiric. Adanya cita-cita atau aspirasi.
2. Motivasi EkstrinsikMotivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar
individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin
belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya,
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : RemajaRosdakarya, 2002), Cet. Ke-7, h. 136
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 85
Akyas Azhari, Psikologi Pendidikan, (Semarang : Dina Utama Semarang, 1996), Cet. Ke-1,h. 75
Muhibbinsyah, Op. Cit. h. 82
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
24/125
15
pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang
tua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik
yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi
siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada
dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan
tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga
mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada
yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam
melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka
motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan
memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
3. Fungsi Motivasi dalam BelajarMotivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses
belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil
belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu.
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
25/125
16
Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi
siswa.
Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motoryang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.17
Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat
lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan.
Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi
berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang
belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
17Sardiman, A.M,Loc.Cit
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
26/125
17
4. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi BelajarSebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan
faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang
siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara
sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain
belum termotivasi untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seprti
itu, maka perlu diambil langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa.
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat
menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara
membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :
a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalamkurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.
b. Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luarlingkungan sekolah.
c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu
tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai
intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.
e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengankebutuhan siswa.
f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin.
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
27/125
18
g. Menggunakan bentukbentuk kompetisi (persaingan) antar siswa.h.
Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.
18
Menurut Sardiman A.M, ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberpa bentuk
dan cara motivasi tersebut diantaranya :
1. Memberi angka2. Hadiah3. Saingan/kompetisi4. Memberi ulangan5. Mengetahui hasil6. Pujian7. Hukuman8. Hasrat untuk belajar9. Minat10.Tujuan yang diakui.
Demikian pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru
agar berhasil dalam proses belajar mengajar serta dikembangkan dan
diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi
kehidupan siswa.
18 Tadjab,Ilmu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: Karya Abitama, 1994), cet. Ke-1, h. 103
Sardiman A.M, Op.Cit., h. 92-95
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
28/125
19
B. Prestasi Belajar1.
Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
"prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami
lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna
dari kedua kata tersebut.
Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang
dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam
bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang mengutip dari Mas'ud
Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan,
hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa
prestasi adalah "penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : BalaiPustaka, 1999), Cet. Ke-10, h. 787
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : UsahaNasional, 1994), Cet. Ke-1, h. 20-21
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
29/125
20
Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenagkan
hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
Selanjutnya pengertian belajar, untuk memahami pengertian tentang
belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya :
Menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya bahwa belajar ialah "Suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Muhibbinsyah, menambahkan dalam bukunya Psikologi
Belajar, bahwa belajar adalah "tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatife menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif".
Begitu juga menurut James O.
Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto, dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, memberikan definisi bahwa belajar adalah "proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman".
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan
kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,2003), Cet. Ke-4, h. 2
Muhibbinsyah,Loc. Cit
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan,Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta :Rineka Cipta, 1990), Cet. Ke-3, h. 98-99
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
30/125
21
mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap
dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu
itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam
perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu
tertentu. Seluruh pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan perilaku individu
terbentuk dan berkembang melalui proses belajar.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu,
umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka)
dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai
materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini
dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode
tertentu.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarAktivitas belajar siswa tidak selamanya berlangsung wajar, kadang-
kadang lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit., h. 787
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
31/125
22
yang dipelajari, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami. Dalam hal
semangat pun kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang sulit untuk bisa
berkosentrasi dalam belajar. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai
pada setiap siswa dalam kehidupannya sehari-hari di dalam aktivitas belajar
mengajar.
Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individual
inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa,
sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya
terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa tergantung pada faktor-faktor tersebut.
M. Alisuf Sabri dan Muhibbinsyah, mengenai belajar ada berbagai
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah, secara
garis besarnya dapat dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu :
a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi keadaan kondisijasmani (fisiologis), dan kondisi rohani (psikologis)
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri dari faktorlingkungan, baik social dan non social dan faktor instrumental.
Sedangkan menurut Muhibbinsyah, faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Op. Cit., h. 59
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
32/125
23
1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisijasmani atau rohani siswa
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan sekitarsiswa
3. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upayabelajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Adapun yang tergolong faktor internal adalah :
a. Faktor FisiologisKeadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan
dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang
baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya.
b. Faktor PsikologisYang termasuk dalam faktor psikologis adalah intelegensi, perhatian,
minat, motivasi dan bakat yang ada dalam diri siswa.
1. Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ)seseorang
2. Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkanpemahaman dan kemampuan yang mantap.
3. Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginanyang besar terhadap sesuatu.
Muhibbinsyah,Loc. Cit
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
33/125
24
4. Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnyauntuk berbuat sesuatu.
5. Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapaikeberhasilan pada masa yag akan datang.
Adapun yang termasuk golongan faktor eksternal adalah :
a. Faktor Sosial, yang terdiri dari :1. Lingkungan keluarga2. Lingkungan sekolah3. Lingkungan masyarakat
b. Faktor Non SosialFaktor-faktor yang termasuk lingkungan non social adalah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-
alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
c. Faktor Pendekatan BelajarPendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di
sekolahnya sifatnya relative, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi
karena prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor yang
Muhibin Syah,Ibid., h. 139
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
34/125
25
mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya. Kelemahan salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya
prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah didukung oleh faktor
internaldan eksternal seperti tersebut di atas.
C. Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam1. Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Bidang Studi Pendidikan Agama IslamPendidikan adalah "segala usaha orang dewasa dalam pergaulan
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani
kearah kedewasaan".
Menurut Ki Hajar Dewantara sebagaiman dikutip oleh Abuddin
Nata, bahwa pendidikan adalah "Usaha yang dilakukan dengan penuh
keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan".
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendewasakan manusia
baik jasmani maupun rohani melalui pengajaran dan pelatihan.
Ramayulis,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-1, h. 1
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarata : Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. Ke-1, h. 9
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
35/125
26
Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Agama seperti yang
dijelaskan pada undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 30
BAB IV menjelaskan bahwa pendidikan keagamaan; pendidikan
keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menajdi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agamanya dan menjadi ahli ilmu agama.
Berdasarkan pengertian umum tersebut,dalam bukunya Ilmu
Pendidikan Islam, Zakiyah Darajat dan kawan-kawan menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah :
"Suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang
terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan
maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai
pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia
dan akhirat kelak".
Kemudian dalam edaran Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam Departemen Agama RI, sebagaimana dikutip oleh Drs. H. M. Alisuf
Sabri mengartikan bahwa :
Undang-undang Sitem Pendidikan Nasional pasal 30 BAB IV (Nomor 2 tahun 2003),(Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004)
Zakiyah Darajat,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta :Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke- 4, h. 38
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
36/125
27
"Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan
siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalakan agama
Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan dengan
memperhatikan tuntutan adalah menghormati agama lain dalam hubungan
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional".
Dari berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan Agama Islam adalah usaha bimbingan yang dilakukan secara
sadar untuk mengarahkan anak didik mencapai kedewasaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan ajaran agama Islam dan pada akhirnya dapat
menjadikan ajaran agama Islam sebagai pandangan hidupnya sehingga
dapat mendatangkan keselamatan.
b. Tujuan Bidang Studi Pendidikan Agama IslamTujuan yaitu "sasaran yang akan dicapai seseorang atau sekelompok
orang yang melakukan kegiatan.
Bila pendidikan kita dipandang sebagai suatu proses, maka proses
tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan. Dalam
proses pendidikan, tujuan akhir merupakan tujuan tertinggi yang hendak
dicapai. Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada
Alisuf Sabri,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. Ke-1,h. 74
Hj. Nur Ubiyati, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke- 2, h. 29
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
37/125
28
hakekatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk
dalam pribadi manusia yang diinginkan.
Oleh karena itu suatu proses yang diinginkan dalam usaha
pendidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan yaitu mengarahkan
anak didik kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan tujuan yang
hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh
sebagai manusia individual dan social serta hamba Tuhan yang
mengabdikan diri kepada Nya.
Dalam pendidikan agama Islam, nilai-nilai yang hendak dibentuk
adalah nilai-nilai Islam. Artinya tujuan pendidikan agama Islam adalah
tertanamnya nilai-nilai Islam ke dalam diri manusia yang kemudian
terwujud dalam tingkah lakunya.
Untuk lebih jelasnya tentang tujuan pendidikan agama Islam, maka
peneliti akan mengutip beberapa pendapat ahli pendidikan sebagai
berikut:
Menurut Mahmud Yunus, tujuan pendidikan agama Islam adalah
menyiapkan anak supaya diwaktu dewasa kelak mereka cakap melakukan
pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sehingga tercapai kebahagiaan
bersama dunia dan akhirat.
M. Arifin mengemukakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam
adalah terciptanya manusia yang berilmu pengetahuan tinggi, dimana
Mahmud Yunus,Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT. Hidayah Agung
), h. 6
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
38/125
29
iman dan takwanya menjadi pengendali dalam penerapan atau
pengaruhnya dalam masyarakat.
Sedangkan secara garis besarnya tujuan pendidikan agama Islam
menurut Zakiyah Darajat ialah "untuk membina manusia menjadi hamba
Allah yang shaleh dengan seluruh aspek kehidupannya, perbuatan,
pikiran dan perasaan".
Pada dasarnya tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan Islam
tak terlepas dari eksistensi manusia hidup di dunia ini, yaitu dalam rangka
beribadah kepada Allah selaku khalik sekalian makhluknya. Dalam Surat
Adz-Dzariyat ayat 56 Allah berfirman :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku(QS. Adz-Dzariyat : 56)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah merealisasikan manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa serta berilmu pengetahuan yang mampu mengabadikan diri
kepada Allah dan selalu mengerjakan perintah Nya dan menjauhi larangan
Nya.
M. Arifin,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), Cet. Ke-4, h. 15
Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : CV. Ruhama,1995), Cet. Ke-2, h. 35
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
39/125
30
c. Ruang Lingkup Bidang Studi Pendidikan Agama IslamRuang lingkup pendidikan agama Islam memiliki cakupan sangat
luas, karena ajaran Islam memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia, maka pendidikan agama Islam
merupakan pengajaran tata hidup yang berisi pedoman pokok yang
digunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini dan
untuk menyiapkan kehidupannya yang sejahtera di akhirat nanti.
Dalam bukunya, "Ilmu Pendidikan Islam", M. Arifin Ilham
mengatakan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup
segala bidang kehidupan manusia di dunia dimana manusia mampu
memanfaatkannya sebagai tempat menanam benih amaliah yang buahnya
akan dipetik di akhirat nanti, maka pembentukan nilai dan sikap amaliyah
islamiyah dalam pribadi manusia baru akan tercapai dengan efektif
bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan di atas
kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
Dalam buku "Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama
Islam", disebutkan mengenai ruang lingkup pendidikan agama Islam
adalah mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara
Hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
manusia dan hubungan manusia dengan alam.
M. Arifin, Op. Cit., h. 13
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
40/125
31
Bagian bahan pengajaran pendidikan agama Islam itu sendiri
meliputi :
a. Keimananb. Ibadahc. Akhlakd. Syari'ahe. Mu'amalahf. Tarikh.
Sedangkan luas dalamnya pembahasan tergantung pada lembaga
pendidikan yang bersangkutan, tingkat kelas, tujuan dan tingkat
kemampuan anak didiknya. Untuk sekolah-sekolah agama,
pembahasannya lebih luas dan mendalam dari pada sekolah-sekolah
umum.
2. Tolok Ukur Prestasi Belajar Pendidikan Agama IslamPrestasi belajar siswa dapat diketahui melalui pelaksanaan evaluasi
atau assessment, karena dengan cara itulah dapat diketahui tinggi rendahnya
prestasi belajar siswa atau baik buruk prestasi belajarnya.
Disamping itu evaluasi berguna pula untuk mengukur tingkat
kemajuan yang dicapai oleh siswa dalam satu kurun waktu proses belajar
tertentu, juga untuk mengukur posisi atau keberadaan siswa dalam kelompok
kelas serta mengetahui tingkat usaha belajar siswa.
Depag RI, Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pedidikan Agama Islam Untuk SMP, 1986, h. 2
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
41/125
32
Adapun ragam evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengukur prestasi
belajar siswa dalah sebagai berikut :
a. Pre test adalah evaluasi yang dilakukan guru secara rutin pada setiap akanmemulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah mengidentifikasi taraf
pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan.
b. Pos test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhirpenyajian materi. Tujuannya untuk mengetahui taraf penguasaan siswa
atas materi yang telah disajikan.
c. Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang dilakukan setelah selesaipenyajian sebuah satuan pelajaran. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.
d. Evaluasi Formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhirpenyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya untuk memperoleh
umpan balik yang sama dengan evaluasi diagnostic, yaitu untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa.
e. Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kinerjaakademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan
program pengajaran.
f. EBTA dan EBTANAS adalah alat penentu kenaikan status siswa.
Muhibbinsyah,Loc.Cit
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
42/125
33
D. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi PendidikanAgama Islam
Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi
tekun dalam proses belajar, dengan motivasi juga kualitas hasil belajar siswa
kemungkinan dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar bidang studi
pendidikan agama Islam mempunyai motivasi yang kuat dan jelas, pasti akan
tekun dan berhasil belajarnya. Hal itu disebabkan karena ada tiga fungsi motivasi
yaitu, mendorong manusia untuk berbuat dan melakukan aktivitas, menentukan
arah perbuatannya, serta menyeleksi perbuatannya. Sehingga perbuatan siswa
senantiasa selaras dengan tujuan belajar yang akan dicapainya. Demikian pula
dengan belajar bidang studi pendidikan agama Islam di SMP Islam Al-Fajar
Kedaung Pamulang Tangerang.
Dalam hal proses belajar mengajar termasuk belajar bidang studi pendidikan
agama Islam di SMP Islam Al-Fajar kedaung Pamulang Tangerang, motivasi
sangat menetukan prestasi belajar. Bagaimanapun sempurnanya metode yang
digunakan oleh guru, namun jika motivasi belajar siswa kurang atau tidak ada,
maka siswa tidak akan belajar dan akibatnya prestasi belajarnya pun tidak akan
tercapai.
Oleh karena itu dapat dikemukakan ada pengaruh antara motivasi denga
prestasi belajar bidang studi pendidikan agama Islam di SMP Islam Al-Fajar
Kedaung Pamulang Tangerang, sehingga apabila motivasi belajar siswa tinggi,
akan dapat diharapkan prestasi belajarnya tinggi, demikian sebaliknya.
Hilmi Kasim, S. Ag, Guru Bidang Studi PAI, Wawancara Pribad, Tangerang, 13 Juli2006
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
43/125
34
E. HipotesaHa : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar
bidang studi pendidikan agama Islam
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi
belajar bidang studi pendidikan agama Islam.
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
44/125
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh
terhadap pencapaian prestasi belajar. Dalam Psikologi, istilah motif sering
dibedakan dengan istilah motivasi. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud
dengan motif dan motivasi, berikut ini penulis akan memberikan pengertian
dari kedua istilah tersebut. Kata "motif" diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Atau seperti dikatakan oleh
Sardiman dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behavior
yang dikutip M. Ngalim Purwanto : motif adalah tingkah laku atau perbuatan
suatu tujuan atau perangsang.
Sedangkan S. Nasution, motif adalah segala
daya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri
seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : C.V. Rajawali, 1990),Cet. Ke-12, h. 73
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1998), Cet.
Ke-5, h. 60
S. Nasution,Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-1, Ed. 2,h. 73
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
45/125
10
Adapun pengartian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kontemporer, adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri
seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu
perbuatan dengan tujuan tertentu.
Pendapat-pendapat para ahli tentang definisi motivasi diantaranya
adalah :
M. Alisuf Sabri, motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi
pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk
memenuhi suatu kebutuhan.
WS Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif,
motif menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan atau dihayati.
Selanjutnya, M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasi
adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu.
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta :
Modern English, 1991), h. 997
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : CV. PedomanIlmu Jaya, 2001), Cet. Ke-3, h. 90
Sardiman A.M, Op.Cit, h. 87
WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta : PT. Gramedia, 1986),Cet. Ke-3, h. 71
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
46/125
11
Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M, motivasi
adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwa
motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai suatu perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului
dengan adanya tujuan, maka dalam motivasi terkandung tiga unsur penting,
yaitu :
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada dirisetiap individu manusia, perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system "neurophysiological" yang
ada pada organisme manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa "feeling", afeksi seseorang.Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam halini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.16
Ngalim Purwanto, Op.Cit, h. 71
16Sardiman A.M. Op.Cit., h. 74
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
47/125
12
Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
2. Macam-macam Motivasi BelajarDilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha
untuk menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu
organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing.
Diantaranya menurut Woodwort dan Marquis sebagaimana dikutip oleh
Ngalim Purwanto, motif itu ada tiga golongan yaitu :
a. Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungandengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti : lapar,
haus, kebutuhan bergerak, beristirahat atau tidur, dan sebagainya.
b. Motif-motif yang timbul yang timbul sekonyong-konyong (emergencymotives) inilah motif yang timbul bukan karena kemauan individu tetapi
karena ada rangsangan dari luar, contoh : motif melarikan diri dari
bahaya,motif berusaha mengatasi suatu rintangan.
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
48/125
13
c. Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objekatau tujuan tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari
dalam diri kita.
Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan
jenis motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan,
(motive psychological drives) dan motif yang dipelajari (affiliative needs),
misalnya : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan
sebagainya.
Selanjutnya Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan
sebagai berikut :
a. Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologisatau jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.
b. Sosial Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya denganmanusia lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat
baik (etika) dan sebagainya.
Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Motivasi Intrinsikb. Motivasi Ekstrinsik Ngalim Purwanto,Ibid, h. 64
Sardiman A.M,Loc. Cit
Ngalim Purwanto, Op.Cit., h. 62
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
49/125
14
1. Motivasi IntrinsikMotivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.
Dalam buku lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan
belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh
pengetahuan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
a. Adanya kebutuhanb. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiric. Adanya cita-cita atau aspirasi.
2. Motivasi EkstrinsikMotivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar
individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin
belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya,
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : RemajaRosdakarya, 2002), Cet. Ke-7, h. 136
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 85
Akyas Azhari, Psikologi Pendidikan, (Semarang : Dina Utama Semarang, 1996), Cet. Ke-1,h. 75
Muhibbinsyah, Op. Cit. h. 82
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
50/125
15
pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang
tua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik
yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi
siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada
dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan
tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga
mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada
yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam
melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka
motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan
memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
3. Fungsi Motivasi dalam BelajarMotivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses
belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil
belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu.
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
51/125
16
Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi
siswa.
Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motoryang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.17
Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat
lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan.
Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi
berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang
belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
17Sardiman, A.M,Loc.Cit
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
52/125
17
4. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi BelajarSebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan
faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang
siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara
sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain
belum termotivasi untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seprti
itu, maka perlu diambil langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa.
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat
menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara
membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :
a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalamkurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.
b. Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luarlingkungan sekolah.
c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu
tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai
intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.
e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengankebutuhan siswa.
f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin.
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
53/125
18
g. Menggunakan bentukbentuk kompetisi (persaingan) antar siswa.h.
Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.
18
Menurut Sardiman A.M, ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberpa bentuk
dan cara motivasi tersebut diantaranya :
1. Memberi angka2. Hadiah3. Saingan/kompetisi4. Memberi ulangan5. Mengetahui hasil6. Pujian7. Hukuman8. Hasrat untuk belajar9. Minat10.Tujuan yang diakui.
Demikian pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru
agar berhasil dalam proses belajar mengajar serta dikembangkan dan
diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi
kehidupan siswa.
18 Tadjab,Ilmu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: Karya Abitama, 1994), cet. Ke-1, h. 103
Sardiman A.M, Op.Cit., h. 92-95
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
54/125
19
B. Prestasi Belajar1.
Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
"prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami
lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna
dari kedua kata tersebut.
Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang
dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam
bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang mengutip dari Mas'ud
Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan,
hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa
prestasi adalah "penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : BalaiPustaka, 1999), Cet. Ke-10, h. 787
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : UsahaNasional, 1994), Cet. Ke-1, h. 20-21
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
55/125
20
Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenagkan
hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
Selanjutnya pengertian belajar, untuk memahami pengertian tentang
belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya :
Menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya bahwa belajar ialah "Suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Muhibbinsyah, menambahkan dalam bukunya Psikologi
Belajar, bahwa belajar adalah "tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatife menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif".
Begitu juga menurut James O.
Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto, dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, memberikan definisi bahwa belajar adalah "proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman".
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan
kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,2003), Cet. Ke-4, h. 2
Muhibbinsyah,Loc. Cit
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan,Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta :Rineka Cipta, 1990), Cet. Ke-3, h. 98-99
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
56/125
21
mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap
dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu
itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam
perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu
tertentu. Seluruh pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan perilaku individu
terbentuk dan berkembang melalui proses belajar.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu,
umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka)
dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai
materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini
dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode
tertentu.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarAktivitas belajar siswa tidak selamanya berlangsung wajar, kadang-
kadang lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit., h. 787
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
57/125
22
yang dipelajari, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami. Dalam hal
semangat pun kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang sulit untuk bisa
berkosentrasi dalam belajar. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai
pada setiap siswa dalam kehidupannya sehari-hari di dalam aktivitas belajar
mengajar.
Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individual
inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa,
sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya
terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa tergantung pada faktor-faktor tersebut.
M. Alisuf Sabri dan Muhibbinsyah, mengenai belajar ada berbagai
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah, secara
garis besarnya dapat dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu :
a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi keadaan kondisijasmani (fisiologis), dan kondisi rohani (psikologis)
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri dari faktorlingkungan, baik social dan non social dan faktor instrumental.
Sedangkan menurut Muhibbinsyah, faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Op. Cit., h. 59
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
58/125
23
1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisijasmani atau rohani siswa
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan sekitarsiswa
3. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upayabelajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Adapun yang tergolong faktor internal adalah :
a. Faktor FisiologisKeadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan
dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang
baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya.
b. Faktor PsikologisYang termasuk dalam faktor psikologis adalah intelegensi, perhatian,
minat, motivasi dan bakat yang ada dalam diri siswa.
1. Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ)seseorang
2. Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkanpemahaman dan kemampuan yang mantap.
3. Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginanyang besar terhadap sesuatu.
Muhibbinsyah,Loc. Cit
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
59/125
24
4. Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnyauntuk berbuat sesuatu.
5. Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapaikeberhasilan pada masa yag akan datang.
Adapun yang termasuk golongan faktor eksternal adalah :
a. Faktor Sosial, yang terdiri dari :1. Lingkungan keluarga2. Lingkungan sekolah3. Lingkungan masyarakat
b. Faktor Non SosialFaktor-faktor yang termasuk lingkungan non social adalah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-
alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
c. Faktor Pendekatan BelajarPendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di
sekolahnya sifatnya relative, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi
karena prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor yang
Muhibin Syah,Ibid., h. 139
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
60/125
25
mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya. Kelemahan salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya
prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah didukung oleh faktor
internaldan eksternal seperti tersebut di atas.
C. Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam1. Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Bidang Studi Pendidikan Agama IslamPendidikan adalah "segala usaha orang dewasa dalam pergaulan
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani
kearah kedewasaan".
Menurut Ki Hajar Dewantara sebagaiman dikutip oleh Abuddin
Nata, bahwa pendidikan adalah "Usaha yang dilakukan dengan penuh
keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan".
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendewasakan manusia
baik jasmani maupun rohani melalui pengajaran dan pelatihan.
Ramayulis,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-1, h. 1
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarata : Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. Ke-1, h. 9
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
61/125
26
Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Agama seperti yang
dijelaskan pada undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 30
BAB IV menjelaskan bahwa pendidikan keagamaan; pendidikan
keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menajdi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agamanya dan menjadi ahli ilmu agama.
Berdasarkan pengertian umum tersebut,dalam bukunya Ilmu
Pendidikan Islam, Zakiyah Darajat dan kawan-kawan menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah :
"Suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang
terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan
maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai
pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia
dan akhirat kelak".
Kemudian dalam edaran Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam Departemen Agama RI, sebagaimana dikutip oleh Drs. H. M. Alisuf
Sabri mengartikan bahwa :
Undang-undang Sitem Pendidikan Nasional pasal 30 BAB IV (Nomor 2 tahun 2003),(Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004)
Zakiyah Darajat,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta :Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke- 4, h. 38
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
62/125
27
"Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan
siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalakan agama
Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan dengan
memperhatikan tuntutan adalah menghormati agama lain dalam hubungan
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional".
Dari berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan Agama Islam adalah usaha bimbingan yang dilakukan secara
sadar untuk mengarahkan anak didik mencapai kedewasaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan ajaran agama Islam dan pada akhirnya dapat
menjadikan ajaran agama Islam sebagai pandangan hidupnya sehingga
dapat mendatangkan keselamatan.
b. Tujuan Bidang Studi Pendidikan Agama IslamTujuan yaitu "sasaran yang akan dicapai seseorang atau sekelompok
orang yang melakukan kegiatan.
Bila pendidikan kita dipandang sebagai suatu proses, maka proses
tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan. Dalam
proses pendidikan, tujuan akhir merupakan tujuan tertinggi yang hendak
dicapai. Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada
Alisuf Sabri,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. Ke-1,h. 74
Hj. Nur Ubiyati, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke- 2, h. 29
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
63/125
28
hakekatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk
dalam pribadi manusia yang diinginkan.
Oleh karena itu suatu proses yang diinginkan dalam usaha
pendidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan yaitu mengarahkan
anak didik kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan tujuan yang
hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh
sebagai manusia individual dan social serta hamba Tuhan yang
mengabdikan diri kepada Nya.
Dalam pendidikan agama Islam, nilai-nilai yang hendak dibentuk
adalah nilai-nilai Islam. Artinya tujuan pendidikan agama Islam adalah
tertanamnya nilai-nilai Islam ke dalam diri manusia yang kemudian
terwujud dalam tingkah lakunya.
Untuk lebih jelasnya tentang tujuan pendidikan agama Islam, maka
peneliti akan mengutip beberapa pendapat ahli pendidikan sebagai
berikut:
Menurut Mahmud Yunus, tujuan pendidikan agama Islam adalah
menyiapkan anak supaya diwaktu dewasa kelak mereka cakap melakukan
pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sehingga tercapai kebahagiaan
bersama dunia dan akhirat.
M. Arifin mengemukakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam
adalah terciptanya manusia yang berilmu pengetahuan tinggi, dimana
Mahmud Yunus,Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT. Hidayah Agung
), h. 6
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
64/125
29
iman dan takwanya menjadi pengendali dalam penerapan atau
pengaruhnya dalam masyarakat.
Sedangkan secara garis besarnya tujuan pendidikan agama Islam
menurut Zakiyah Darajat ialah "untuk membina manusia menjadi hamba
Allah yang shaleh dengan seluruh aspek kehidupannya, perbuatan,
pikiran dan perasaan".
Pada dasarnya tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan Islam
tak terlepas dari eksistensi manusia hidup di dunia ini, yaitu dalam rangka
beribadah kepada Allah selaku khalik sekalian makhluknya. Dalam Surat
Adz-Dzariyat ayat 56 Allah berfirman :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku(QS. Adz-Dzariyat : 56)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah merealisasikan manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa serta berilmu pengetahuan yang mampu mengabadikan diri
kepada Allah dan selalu mengerjakan perintah Nya dan menjauhi larangan
Nya.
M. Arifin,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), Cet. Ke-4, h. 15
Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : CV. Ruhama,1995), Cet. Ke-2, h. 35
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
65/125
30
c. Ruang Lingkup Bidang Studi Pendidikan Agama IslamRuang lingkup pendidikan agama Islam memiliki cakupan sangat
luas, karena ajaran Islam memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia, maka pendidikan agama Islam
merupakan pengajaran tata hidup yang berisi pedoman pokok yang
digunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini dan
untuk menyiapkan kehidupannya yang sejahtera di akhirat nanti.
Dalam bukunya, "Ilmu Pendidikan Islam", M. Arifin Ilham
mengatakan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup
segala bidang kehidupan manusia di dunia dimana manusia mampu
memanfaatkannya sebagai tempat menanam benih amaliah yang buahnya
akan dipetik di akhirat nanti, maka pembentukan nilai dan sikap amaliyah
islamiyah dalam pribadi manusia baru akan tercapai dengan efektif
bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan di atas
kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
Dalam buku "Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama
Islam", disebutkan mengenai ruang lingkup pendidikan agama Islam
adalah mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara
Hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
manusia dan hubungan manusia dengan alam.
M. Arifin, Op. Cit., h. 13
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
66/125
31
Bagian bahan pengajaran pendidikan agama Islam itu sendiri
meliputi :
a. Keimananb. Ibadahc. Akhlakd. Syari'ahe. Mu'amalahf. Tarikh.
Sedangkan luas dalamnya pembahasan tergantung pada lembaga
pendidikan yang bersangkutan, tingkat kelas, tujuan dan tingkat
kemampuan anak didiknya. Untuk sekolah-sekolah agama,
pembahasannya lebih luas dan mendalam dari pada sekolah-sekolah
umum.
2. Tolok Ukur Prestasi Belajar Pendidikan Agama IslamPrestasi belajar siswa dapat diketahui melalui pelaksanaan evaluasi
atau assessment, karena dengan cara itulah dapat diketahui tinggi rendahnya
prestasi belajar siswa atau baik buruk prestasi belajarnya.
Disamping itu evaluasi berguna pula untuk mengukur tingkat
kemajuan yang dicapai oleh siswa dalam satu kurun waktu proses belajar
tertentu, juga untuk mengukur posisi atau keberadaan siswa dalam kelompok
kelas serta mengetahui tingkat usaha belajar siswa.
Depag RI, Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pedidikan Agama Islam Untuk SMP, 1986, h. 2
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
67/125
32
Adapun ragam evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengukur prestasi
belajar siswa dalah sebagai berikut :
a. Pre test adalah evaluasi yang dilakukan guru secara rutin pada setiap akanmemulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah mengidentifikasi taraf
pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan.
b. Pos test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhirpenyajian materi. Tujuannya untuk mengetahui taraf penguasaan siswa
atas materi yang telah disajikan.
c. Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang dilakukan setelah selesaipenyajian sebuah satuan pelajaran. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.
d. Evaluasi Formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhirpenyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya untuk memperoleh
umpan balik yang sama dengan evaluasi diagnostic, yaitu untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa.
e. Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kinerjaakademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan
program pengajaran.
f. EBTA dan EBTANAS adalah alat penentu kenaikan status siswa.
Muhibbinsyah,Loc.Cit
8/3/2019 Hubungan Motivasi Dan Prestasi
68/125
33
D. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi PendidikanAgama Islam
Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi
tekun dalam proses belajar, dengan motivasi juga kualitas hasil belajar siswa
kemungkinan dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar bidang studi
pendidikan agama Islam mempunyai motivasi yang kuat dan jelas, pasti akan
tekun dan berhasil belajarnya. Hal itu disebabkan karena ada tiga fungsi motivasi
yaitu, mendorong manusia untuk berbuat dan melakukan aktivitas, menentukan
arah perbuatannya, serta menyeleksi perbuatannya. Sehingga perbuatan siswa
senantiasa selaras dengan tujuan belajar yang akan dicapainya. Demikian pu