Ketetapan Perseptual (Perceptual Constancies)
Setelah membaca dan memahami materi Ketetapan Perseptual yang terdapat di buku
Introduction to Psychology, Hilgard dan Psychology: A Student’s Handbook, Eysenck serta
beberapa pengetahuan tambahan yang saya browsing di internet saya menyimpulkan bahwa
ketetapan perseptual adalah kecendrungan kita untuk mempertahankan persepsi yang
telah dimiliki terhadap suatu objek dengan mengabaikan perubahan warna (color),
keterangan (brightness), ukuran (size), dan bentuk (shape).
Kita ambil contoh ketika menonton di bioskop dan mendapatkan tempat duduk paling ujung,
layar yang menampilkan film tersebut akan terlihat seperti trapesium atau jajaran genjang
(trapezoid) pada posisi kita tersebut. Akan tetapi jika kita duduk di posisi tengah kita akan
melihat layar tersebut persegi panjang. Walaupun begitu dimanapun posisi kita duduk tetap
saja jika ada yang bertanya apa bentuk layar tersebut kita akan mengatakan bahwa layar
tersebut berbentuk persegi panjang. Kenapa kita tidak mengatakan layar tersebut trapesium
atau jajaran genjang? Hal ini dikarenakan otak kita telah mempertahankan persepsi yang telah
kita ketahui tentang bentuk layar bioskop yakni persegi panjang. Inilah yang disebut
ketetapan perseptual.
Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan beberapa definisi:
1. Dari buku Introduction to Psychology, Hilgard (2003, pg. 191) dikatakan bahwa
“perceptual constancies refer to visual system’s effort to perceive an object’s innate
physical characteristics, such as its size, shape, and color – even though the sensory
reception representations of these characteristics may vary with the object’s distance or
orientation, or the nature of lighting source.”
Dari definisi ini kita dapat melihat bahwa ketetapan perseptual itu adalah usaha dari
sistem visual kita untuk mempertahankan karakteristik fisik suatu objek yang terlihat,
seperti ukuran, bentuk dan warna walaupun penerima ransangan sensori (dalam hal ini
adalah retina) kita memperlihatkan karakteristik yang berubah-ubah tergantung jarak
objek tersebut atau dari sumber cahaya.
2. Sementara itu Eysenck dalam bukunya Psychology: A Student’s Handbook (2000, pg.
270), mengatakan bahwa “visual constancies : an object’s size, shape, colour, and so on
Scribd | feika_5
are perceived as remaining fairly constant or unchanging in spite of large variations in the
retinal image.”
Yang jika diartikan kira-kira berarti ketetapan visual : ukuran, bentuk, warna dari suatu
benda dirasakan konstan atau tidak berubah walaupun ada perbedaan (perubahan) yang
besar di retinal image (ukuran objek yang ditangkap oleh retina)
3. Dari Encyclopædia Britannica (yang kemudian diteruskan ke situs
www.sapdesginguild.org), dikatakan bahwa “Perceptual constancy denotes the tendency
of animals and humans to see familiar objects as having standard shape, size, colour, or
location regardless of changes in the angle of perspective, distance, or lighting.”
Dikatakan bahwa ketetapan perseptual merupakan kecendrungan binatang dan manusia
untuk melihat objek yang familiat memiliki bentuk, ukuran, atau lokasi yang standar
dengan tidak memperhatikan sudut perspektif, jarak, ataupun pencahayaan.
Seperti telah disampaikan dalam definisi-definisi di atas, terdapat 3 kelompok besar ketetapan
perseptual, yaitu:
Ketetapan Bentuk (Size)
Contoh: pintu yang berayun terbuka dan tertutup. Ketika pintu tertutup maka bentuk yang
terlihat oleh kita adalah persegi panjang. Akan tetapi ketika pintu terbuka sepenuhnya maka
yang terlihat oleh mata hanya berupa garis lurus. Tetap saja kita tidak merasakan bentuk
pintu berubah walaupun pada retina, terdapat perubahan-perubahan bentuk yang terjadi.
Inilah yang disebut ketetapan bentuk. Ketetapan bentuk sangat berkaitan dengan ketetapan
ukuran. Ketetapan bentuk juga bisa terjadi karena familiar size, ukuran yang sudah terbiasa
kita liat atau sudah diketahui sebelumnya.
Ketetapan Ukuran (Shape)
Contoh:
Scribd | feika_5
Dari gambar di samping terlihat
bahwa orang yang lebih jauh terlihat
lebih kecil walaupun kita tahu pada
kenyataannya ukuran orang-orang
tersebut kurang lebih sama. Ketetapan
ukuran mengacu pada kemampuan
kita untuk merasakan ukuran yang
sebenarnya dari sebuah obyek
meskipun terdapat perubahan dalam
ukuran gambaran retinanya.
Bisa pula retina mata “menipu” dengan melakukan trik yang disebut Ames Room seperti
gambar di bawah ini:
Trik ini banyak dimanfaatkan untuk membuat film Lord of The Rings dimana orang yang
berukuran seperti layaknya pria/wanita dewasa di dalam kamera tertangkap setinggi anak SD.
Ketetapan Warna (Color) dan Keterangan (Brightness)
Ketika melihat kertas berwarna merah baik di bawah lampu pijar maupun langsung di bawah
sinar matahari, kita akan mengatakan bahwa kertas tersebut berwarna merah. Warna merah
yang kita lihat sebenarnya merupakan panjang gelombang dari cahaya yang tidak diserap.
oleh permukaan. Panjang gelombang ini kemudian direfleksikan ke mata kita oleh objek
Scribd | feika_5
tersebut dan terlihatlah warna merah. Setiap warna memiliki panjang gelombang yang
berbeda dan akan merefleksikan panjang gelombang dari sumbernya tersebut tergantung
seberapa panjangnya. Begitu pula dengan ketetapan keterangan. Contohnya ketika kita
memakai kaus hitam, warna hitam ini akan selalu terlihat hitam baik ketika sedang berada di
ruangan yang kekurangan cahaya maupun ketika di bawah sinar matahari langsung, walaupun
kaus hitam itu merefleksikan ribuan kali lebih banyak cahaya ketika disinari langsung oleh
matahari. Walaupun begitu terkadang perubahan lingkungan dapat mengacaukan efek di atas.
Jika kita melihat kaus hitam dari sebuah lubang intip dari layar yang berwarna hitam dan dak
kaus hitam tersebut disinari, maka kaus tersebut akan terlihat putih. Hal ini terjadi karena
cahaya yang mencapai mata melalui lubang lebih kuat daripada cahaya dari layar tersebut.
Kekonstanan warna dan keterangan tergantung pada hubungan antara intensitas cahaya yang
direfleksikan dari objek yang berbeda. Dengan menggunakan pengetahuan yang selama ini
telah diketahui tentang warna objek, sistem visual kita dapat mengoreksi efek dari sumber
cahaya (sumber intensitas dan sumber panjang gelombang) dan memberikan warna dan
keterangan dari objek yang dilihat. (Gilchrist, 1988; Land, 1977; Maloney & Wandell, 1986)
Sumber Referensi
Eysenck, Michael W. 2000. Psychology : A Student’s Handbook. UK : Psychology Press Ltd
Smith, Edward E. et al. 2003. Atkinson & Hilgard’s : Introduction to Psychology. 14th
edition. USA : Thomson / Wadsworth
Smith, Edward E. et al. Pengantar Psikologi. Edisi kesebelas-jilid satu. Diterjemahkan oleh
Dr. Widjaja Kusuma. Batam : Interaksara
http://porppsunj.blogspot.com/2009/05/terjemahan-psikologi-bab-4.html (online), diakses
tanggal 6 Maret 2010, pukul 19.00
http://www.sapdesignguild.org/resources/optical_illusions/intro_constancy.html (online),
diakses tanggal 6 Maret 2010, pukul 19.30
Scribd | feika_5
Recommended