ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. K
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA MUDA
DI DESA KEDAWUNG RT 05 RW 09 KALISAPU, SLAWI
KABUPATEN TEGAL
Tugas ini diajukan untuk memenuhi
tugas terstruktur mata kuliah Keperawatan Keluarga
Di Susun Oleh :
Nama : ANGGITA RISFIANI. M
Nim : C1009006
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADAJl. Cut Nyak Dien, Kalisapu Telp. (0283) 3317706, Slawi – Tegal
2011
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. K
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA MUDA
DI DESA KEDAWUNG RT 05 RW 09 KALISAPU, KRAMAT
KABUPATEN TEGAL
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Data Umum
1. Nama KK : Tn. R
2. Umur : 50 th
3. Agama : Islam
4. Suku : Jawa
5. Pekerjaan : guru
6. Pendidikan : S1 pendidikan
7. Alamat : Desa Karangsembung Rt 02/04, Kec. songgom,
brebes
8. Nomor telepon : -
b. Komposisi Keluarga
No Nama JK Hub Dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan Status Imunisasi
1
2
3
4
Tn. R
Ny. A
An. G
An. Y
L
p
P
L
KK
Istri
Anak
Anak
50 th
45 th
15 th
7 th
SD
SD
SMP
SD
Tani
Pedagang
-
-
-
-
lengkap
lengkap
c. Genogram
Keterangan :
= Laki - laki
= Perempuan
= Cerai
= Klien
= Tinggal dalam 1 rumah
d. Type Keluarga
a) Tn. R termasuk keluarga Nuclear Family (keluarga inti) karena dalam satu rumah terdiri dari bapak ibu dan 2 anak.
b)e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa : Seluruh angggota Tn R berasal dari suku Jawa.dan merupakan penduduk asli di wilayah Kelurahan karangsembung,Kecamatan songgom,Kabupaten brebes.
b) Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa ngoko alus dan terkadang juga krama alus.
f. Agama dan Kepercayaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Semua anggota keluarga Tn. R menganut agama Islam dan mereka selalu taat
beribadah menjalankan ibadah sholat 5 waktu. Ny. R selalu mengikuti pengajian di
lingkungan sekitar rumahnya.
Tn. R
g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
sa mengisi waktu luang dirumah dengan menonton TV dan mengobrol bersama anak serta mengobrol dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. R sekarang pada tahap keluarga dengan anak Dewasa, keluarga Tn.W belum memenuhi tugas perkembangan keluarga dalam hal memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar, keluarga Tn.R masih tetap mempertahankan keintiman pasangan, Tn.R. sudah membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat, penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah sudah dilakukan.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah anak-anak Tn. R dan Ny. A
belum menyelesaikan pendidikannya dan belum bisa bekerja.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Didalam keluarga Ny. R tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti darah tinggi.DM, dll
b) Riwayat penyakit keturunan
Dalam keluarga ini tidak ada riwayat penyakit menurun , Ny. T mengalami
sakit artrithis reumatoid belum lama ini, penyakit yang diderita Ny. T datang
secara tiba-tiba, Ny. T menduga sakitnya ini disebabkan karena Ny. T terlalu lelah
beraktvitas dan dulu Ny. T juga suka mengkonsumsi makanan seperti jeroan.
Ketika penyakitnya kambuh Ny. T merasakan pegal-pegal serta linu di tulang-
tulangnya, Ny. T telah memeriksakan penyakitnya ke dokter terdekat rumahnya.
c) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Tn. K dan keluarga apabila sedang sakit, langsung membeli obat di apotik
terdekat. Kemudian pergi ke klinik atau bahkan rumah sakit.
d) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Riwayat keluarga Tn. K tidak ada riwayat penyakit menular ataupun jenis
penyakit lainnya. Dalam keluarga Tn. K hanya sering menderita batuk dan flu.
III.PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Lingkungan
Luas rumah yang ditempati ± 140 m² ( 14m x 10 m ) yang terdiri dari 4 kamar
tidur, 1 ruang tamu, dapur sederhana dan tertata cukup rapi serta pencahayaannya
memadai, ventilasi cukup dengan lantai tegel, ada 1 kamar mandi, sumber air adalah
sumur, akan tetapi sumber air minumnya didapat dari air PAM. Terdapat ruang
keluarga yang digunakan untuk bersantai. Tipe bangunan permanen dan merupakan
hak milik pribadi, keadaan lantai terbuat dari tegel, atap rumah terbuat dari genting,
pencahayaan dari sinar matahari yang masuk jendela, ventilasi cukup, dan terdapat
tempat sampah. Di bagian depan rumah terdapat taman bunga. Dan terdapat septic
tank yang terletak di belakang rumah. Tn. K tidak menggunakan jasa pembuangan
sampah karena memang tidak ada yang menawarkan jasa pembuangan sampah
dilingkungan sekitar rumah, Tn. K biasanya mengubur ataupun membakar sampah
yang sudah menumpuk dibelakang rumah. Setiap 1 minggu sekali, keluarga Tn. K
bergotong royong untuk bekerja bakti dalam membersihkan lingkungan rumahnya.
Sehingga lingkungan sekitar rumah selalu bersih dan tertata rapi.
Denah Rumah
Ruang tamu
Kamar tidur
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya
Tetangga Tn. K yang ada disekitar rumah, mayoritas bersifat ramah dan saling
membantu, keluarga Tn. K tinggal diwilayah pedesaan yang lumayan jauh dari jalan
raya serta hiru pikuk keramaian kota, lingkungan rumah Tn. K masih terlihat asri
karena masih banyak terdapat sawah yang hijau. Lingkungan masyarakat saling
menghormati, saling tolong-menolong apabila ada salah satu anggota masyarakat
yang mendapat musibah. Lingkungan rumah Tn. K memiliki kebiasaan sering
mengadakan pengajian dan perkumpulan di balai desa.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. K tidak pernah pindah rumah semenjak membangun rumah sendiri
di sekitar lingkungan Kedawung sampai akhirnya Tn.K punya anak dan cucu.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. K kadang mengikuti pengajian yang dilaksanakan oleh warga disekitar
tempat tinggalnya. Keluarga Tn. K biasa berkumpul pada sore hari dan pada waktu
makan malam hari, sedangkan perkumpulan dengan masyarakat biasanya diadakan
sebulan sekali pada acara arisan PKK dan pengajian warga.
e. Sistem Pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat kecuali Ny. T yang menderita
penyakit artrithis reumatoid. Antar anggota keluarga saling menyayangi, dan
membantu satu sama lain. Keluarga memiliki fasilitas : televisi, radio, mesin jait,
MCK, tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor dan sepeda sebagai sarana
transportasi.
Kamar tidur
Toilet
Toilet
Kamar tidur
Musolah
Ruang keluargaDapur
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Hubungan komunikasi antar anggota keluarga cukup terbuka. Bahasa
komunikasi yang digunakan didalam rumah dan berkomunikasi dengan masyarakat
adalah bahasa indonesia dan bahasa jawa. Antar anggota keluarga terbina hubungan
yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan
musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Tn. K selalu
berdiskusi dengan Ny. T apabila ada masalah didalam keluarga sebelum mengambil
keputusan.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. K dan Ny. T memberikan nasihat kepada anak-anaknya bagaimana cara
berperilaku yang baik, sopan santun, tata krama, serta cara menjaga hubungan baik
dengan orang lain. Anggota keluarga satu dengan yang lain saling membantu,
mendukung dan mengingatkan Ny. T yang menderita penyakit artrithis reumatoid
supaya selalu menjaga kondisi tubuhnya. Seperti tidak terlalu lelah dalam beraktivitas
serta selalu menjaga asupan makanannya agar penyakitnya tidak kambuh.
c. Struktur Peran
a) Tn. A : peran Tn. K sebagai kepala rumah tangga, suami, ayah
b) Ny. N : peran Ny. T sebagai ibu rumah tangga, istri, ibu
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga Tn. K menyesuaikan dengan nilai
agama yang dianut yaitu agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat. Apabila
ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. K biasanya langsung
membawa ke pelayanan kesehatan setempat misalnya klinik ataupun puskesmas.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. K sering memberikan perhatian dan kasih sayang. Tn. K dan Ny.
T selalu mendukung apa yang dilakukan anaknya selama dalam batas kewajaran dan
tidak melanggar etika sopan santun dan menyimpang dari ajaran agama islam.
b. Fungsi Sosialisasi
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, keluarga mengajarkan dan
menanamkan perilaku sosial yang baik. Keluarga cukup aktif bermasyarakat.
Keluarga Tn. K selalu menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah. Kemudian
semua keputusan berada di tangan Tn. K.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Ny. T kurang mengetahui penyakit, pengetahuan mengenai Keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit sebatas kemampuan yang dimiliki. Apabila ada
anggota yang sakit keluarga membawa ke pelayanan kesehatan di lingkungan
setempat. Keluarga mangatakan jika anggota keluarga ada yang sakit langsung dibawa
kedokter, namun jika tergolong sakitnya ringan keluarga menganjurkan untuk istirahat
saja dan membeli obat di apoktek terdekat.
Keluarga Tn. K tidak melakukan diet apapun, pola makan 3 x sehari lauk
seadanya (tahu,tempe,sayuran,ikan,daging, dan susu) cara pengolahan air minum
dimasak terlebih dahulu pola minum ±8 gelas / hari. Keluarga mengerti dan
menyadari tentang pentingnya hygiene sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat.
Keluarga menyadari dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat mencegah
penyebaran berbagai jenis penyakit. Keluarga memahami keuntungan yang diperoleh
jika memanfaatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Keluarga mengetahui dengan
jelas tentang fasilitas kesehatan yang ada disekitar masyarakat
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak 8 orang, anak pertama sampai anak ketiga laki - laki, anak keempat
dan kelima perempuan, anak keenam laki-laki, anak ketujuh perempuan dan anak
terakhir laki-laki. Ny. T sudah mengalami fase menaupose.
e. Fungsi Ekonomi
a) Upaya Pemenuhan Sandang Pangan
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan , papan dari
pendapatan perbulan.
b) Pemanfaatan Sumber di Masyarakat
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada seperti
puskesmas, poliklinik dan lainnya.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek
Biaya untuk melanjutkan pendidikan anaknya sampai ke jenjang yang lebih
tinggi dan biaya untuk masa tuanya.
b. Stressor Jangka Panjang
Kekambuhan penyakit Ny. T dan takut menurun ke anak-anaknya dan dapat
merepotkan keluarganya.
c. Respon Keluarga Terhadap Stressor
Untuk stress jangka pendek keluarga mengaku sedikit cemas dan khawatir tidak
dapat membiayai anaknya melanjutkan pendidikannya sampai ke jenjang yang lebih
tinggi. Dan ingin sekali menunaikan ibadah haji, namun yang terutama adalah
pendidikan anaknya serta melihat anaknya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
Untuk stress jangka panjang tetap keluarga terutama (Ny. T) berusaha mencegah
kekambuhan penyakitnya. Namun Ny. T selalu ingin beraktivitas seperti biasa padahal
Ny. T dianjurkan oleh dokter untuk banyak beristirahat.
d. Strategi Koping
Apabila ada masalah diselesaikan bersama dengan anggota keluarga yang lain.
e. Strategi Adaptasi Disfungsi
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah. Semua masalah yang ada selalu
dihadapi dengan sabar dan tetap berusaha untuk mengatasinya dengan dukungan
anggota keluarga yang lain.
VII.KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi keluarga cukup terpenuhi, karena keluarga Tn. K selalu
berusaha selalu menjaga asupan makanan keluarganya meskipun secara finansial
terkadang Tn. K mengalami kesulitan tetapi Tn. K tetap ingin memberikan yang
teerbaik untuk keluarganya.
VIII.HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya
Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan adalah Ny. T terkontrol dan
penyakitnya cepat sembuh serta tidak ada yang menderita pada anggota keluarga
yang lain.
b. Stressor jangka panjang
Tn. K berharap selalu diberikan kesehatan untuk dirinya dan keluarga serta
selalu diberikan kemampuan untuk bisa membiayai anaknya yang belum selesai
sekolah agar bisa membahagiakan dan membanggakan kedua orang tuanya.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Jenis Pemeriksaan
Tn. K (KK/ suami) Ny. T (Istri)
TTV TD : 130 / 90 mmHg, N : 84 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 36,80 C
TD : 110 / 90 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 36.50 C
KepalaBersih, simetris, tidak menggunakan kaca mata, kepala tidak ada luka
Bersih, simetris, menggunakan kaca mata, kepala tidak ada Luka
Mata Kedua mata simetris, konjungtiva an anemis, sklera an ikterik, reflek pupil +, penglihatan baik
Kedua mata simetris, konjungtiva an anemis, sklera an ikterik, reflek pupil +, penglihatan baik
Hidung Simetris, tidak ada polip,penciuman baik
Simetris, tidak ada polip,penciuman baik
Mulut dan Faring
Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada nyeri telan,lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil
Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada nyeri telan,lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil
Telinga Kedua telinga simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
Kedua telinga simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
Jantung I : pulsasi tidak terlihatP: ictus cordis terabaP: pekakA: pada Ics1 dan Ics2 murni tidak ada bunyi tambahan
I : Pulsasi tidak terlihatP: ictus cordis terabaP: pekakA: pada Ics1 dan Ics2 murni tidak ada bunyi tambahan
Paru I: pengembangan paru simetrisP: vokal premitus samaP: redupA:vesikuler
I: pengembangan paru simetrisP: vokal premitus samaP: redupA:vesikuler
Abdomen I: tidak ada pembesaran heparA: bising usus 20x/menitP:timpaniP: terdapat nyeri tekandi epigastrium
I: tidak ada pembesaran heparA: bising usus 16x/menitP:timpaniP: tidak ada nyeri tekan
Genetalia Tidak terpasang kateterTidak terdapat hemoroid
Tidak terpasang kateterTidak terdapat hemoroid
Ekstremitas Edema (-), kelemahan (+), lesi (-)Edema (-), kelemahan (+), lesi (-).
ANALISA DATANO TGL DATA PROBLEM ETIOLO
GITT
1. DS : Tn. A mengatakan tidak
mengetahui apa yang dimaksud dengan Gastritis,
Tn. A hanya mengatakan bila perutnya nyeri, kembung dan perih itu adalah magh.
Tn. A mengatakan makannya setelah terasa lapar saja
Tn. A mengatakan jarang sarapan pagi
DO :
TD : 130 / 90 mmHg, N : 84 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 36,80 C
Kurang pengetahuan Tn. A tentang penyakit gastritis
Ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah gastritis
DS : Saat dikaji Tn. A mengatakan 1
minggu yang lalu sakit maghnya kambuh lagi
Tn. A mengatakan beberapa hari kemarin ulu hatinya sakit.
Tn. A mengatakan perutnya terasa kembung dan melilit.
Tn. A mengatakan bila perutnya terasa sakit Tn. A tidak bisa melakukan apa-apa.
DO : Tanda-tanda Vital = TD : 120 / 100 mmHg, N : 82 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 36.50 C
Resiko tinggi nyeri
Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
1. Kurang pengetahuan Tn A b.d ketidakmampuan anggota keluarga mengenal
masalah gastritis
NO. KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
2 1 2/3 x 1 =2/3 Masalah kurang pengetahuan yang di
alami oleh Tn. A sudah terjadi.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah : Sebagian
1 2 1/2 x 2 =1 Kemungkinan masalah untuk diubah
mudah karena dengan pemberian
pendidikan kesehatan, kesadaran
keluarga untuk mencegah penyakit
gastritis.
3. Kemungkinan
masalah dapat
dicegah : Cukup
2 1 2/3 x 1 =2/3 Dengan mendidik dan memotivasi juga
melatih keluarga merawat Tn. A secara
benar. Kemungkinan masalah dapat
dicegah.
4. Menonjolnya
masalah : Berat
harus segera
ditangani
2 1 2/2 x 1 =1 Masalah kurang pengetahuan harus
segera ditangani untuk mencegah
komplikasi yang lebih berat
Total 2 4/3
2. Resiko tinggi nyeri b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
NO. KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
3 1 3/3 x 1 =1 Masalah resiko dapat menjadi aktual
jika tidak segera ditangani.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah : Mudah
2 2 2/2 x 2 =2 Kemungkinan masalah untuk diubah
mudah karena dengan pemberian
pendidikan kesehatan, kesadaran
keluarga untuk mencegah gastritis
3. Kemungkinan
masalah dapat
dicegah : Cukup
2 1 2/3 x 1 =2/3 Cukup, masalah gastritis dapat diatasi
dengan pengobatan rutin
4. Menonjolnya
masalah : Masalah
berat, harus segera
ditangani
2 1 2/2 x 1 =1 Masalah harus segera ditangani untuk
mencegah komplikasi yang lebih berat.
Total 4 2/3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi nyeri b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan gastritis
2. Kurang pengetahuan Ny. A b.d ketidakmampuan anggota keluarga mengenal
masalah gastritis
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi
Intervensi Rasional
Umum Khusus Kriteria Standard1 Resiko Setelah - Keluarga
dapat kognitif - Keluarga 1. Kaji skala
tinggi nyeri b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x kunjungan diharapkan keluarga dapat merawat Tn. A
merawat Ny.T
- Keluarga dpat mngenal masalah pada Ny.T
Psikomotor
Afektif
dapat mnjelaskan terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Pasien segera melakukan tirah baring saat nyeri kambuh.
- Keluarga melakukan tehnik-tehnik kompres panas, saat nyeri muncul.
- Keluarga selalu memantau kepatuhan Tn. A dalam mnjalankan terapi frmakologis
nyeri 2. Anjurkan
pasien untuk melakukan tirah baring saat fase akut.
3. Ajarkan keluarga untuk melakukan tindakan nonfarmakologis untuk menghilangkan nyeri perut seperti kompres hangat serta tehnik relaksasi.
4. Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengontrol aktivitas-aktivitas yang dapat meningktkan nyeri perut
5. Anjurkan keluarga untuk memantau kebutuhan pasien dalam menjalankan terapi farmakologis
7.Berikan reinforcement positif pada
keluarga2 Kurang
pengetahuan Tn. A b.d ketidakmampuan anggota keluarga mengnal masalah gastritis
Setelah penyuluhan 30 menit, keluarga mengetahui tentang penyakit gastritis
Keluarga tahu pengertian, penyebab, gejala dan komplikasiterkena gastritis
Kognitif
Psikomotor
Afektif
1) Klien mampu mEnyebutkan pngertian, penyebab, gelala dan komplikasi gastritis
2) Keluarga menjawab pertanyaan perawat
3) Keluarga menghindari makanan yang tidak boleh/dikurangi untuk mencegah gastritis
4) Keluarga akan melakukan apa yang disarankan perawat
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang gastritis
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai gastritis
3. Evaluasi penjelasan yang diberikan
4. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
a) Mengetahui sampai sejauhmana keluarga mengenal penyakit gastritis
b) Dengan pengenalan dasar tentang penyakit gastritis akan memudahkan keluarga dalam memberikan perawatan terhadap klien.
c) Untuk mengetahui sampai dimana daya tanggap keluarga dengan intervensi yang dilakuka
d) Dengan pujian akan menambah motivasi keluarga dalam memberikan perawatan terhadap klien
Recommended