1. Tipe Arif Bijaksana
2. Tipe Mandiri
3. Tipe Tidak puas
4. Tipe Pasrah
5. Tipe bingung
TIPE LANSIA
Kaya dengan hikmah
Pengalaman
Menyesuaikan diri dengan perubahan
Mempunyai kesibukan yg jelas
Bersikap ramah
Rendah hati
Sederhana
Dermawan
Menjadi panutan
TIPE ARIF BIJAKSANA
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru
Selektif dalam mencari pekerjaan
Bergaul dengan teman dan lingkungan sekitar
Ada kecenderungan mengalami post power
sindrome , apalagi jika pada masa lansia tidak diisi
dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi
pada dirinya
TIPE MANDIRI
Untuk megukur tingkat kemandirian ADL (Activity
Daily Living) lansia dapat gunakan indeks Katz dan
Barthel
Skala yang ditetapkan pada katz index terdiri dari
tujuh skala A sampai dengan G. Skalanya terdiri dari
dua katagori yaitu kemandirian tinggi (Index A,B,C,D)
Dan kemandirian rendah (Index E,F,G)
Indeks Barthel suatu instrument pengkajian yang
berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam
hal perawatan diri dan mobilitas yg menggunakan 10
indikator,
PENGKAJIAN TINGKAT KEMANDIRIAN
Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau
BAK),berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
D Kemandiriani, dalam semua hal keculi mandi, berpakaian dan
satu fungsi tamabahan
E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
INDEKS KATZ
Penilaian Index Katz menurut Maryam, R.
Siti. Dkk 2011
INDEKS BARTHEL
BAHAN AJAR\AKPER\KEP. KELUARGA DAN GERONTIK\PPT
KELUARGA DAN GERONTIK\INDEKS BARTHEL.docx
Konflik lahir batin menentang proses penuaan
Menjadi pemarah
Tidak sabar
Mudah tersinggung
Sulit dilayani
Pengkritik
Banyak menuntut
TIPE TIDAK PUAS
Karakter
Pengalaman hidup
Lingkungan
Kondisi fisik
Mental
Sosial
ekonomi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIPE
LANSIA
1. Mitos Kedamaian dan Ketenangan
2. Mitos Konservatif dan Kemunduran
3. Mitos Berpenyakitan
4. Mitos Senilitas
5. Mitos tidak Jatuh Cinta
6. Mitos Aseksualitas
7. Mitos ketidakproduktifan
MITOS DAN STEREOTIP SEPUTAR LANSIA
Anggapan : para lansia dapat santai menikmati
hidup, hasil kerja, dan jerih payahnya di masa muda,
berbagai cobaan seakan-akan sudah berhasil
dilewati
Kenyataan : sering ditemui lansia yang mengalami
stres karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakit
MITOS KEDAMAIAN DAN KETENANGAN
Konservatif berati kolot, bersikap mempertahankan
kebiasaan, tradisi dan keadaan yang berlaku
Anggapan : para lansia itu tidak kreatif, menolak
inovasi, berorientasi kemasa silam, kembali
kemasa kanak ’’, sulit berubah, keras kepala dan
cerewet
Kenyataan : tidak semua lansia bersikap dan
mempunyai pikiran demikian
MITOS KONSERVATIF DAN KEMUNDURAN
Anggapan : masa tua dipandang sebagai masa
degenerasi biologis yang disertai berbagai penyakit
Kenyataan : tidak semua lansia berpenyakitan, saat
ini sudah banyak jenis pengobatan serta lansia
rajin melakukan pemeriksaan berkala shg lansia
tetap sehat dan bugar
MITOS BERPENYAKITAN
Anggapan : para lansia sering dianggap sudah
pikun
Kenyataan : banyak yg masih tetap cerdas,
bermanfaat bagi masyarakat, karena banyak cara
untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan daya
ingat
MITOS SENILITAS
Anggapan : para lansia sudah tidak lagi jatuh cinta
dan bergairah kepada lawan jenis
Kenyataan : perasaan dan emosi setiap orang
berubah sepanjang masa serta perasaan cinta tidak
berhenti hanya karena menjadi tua
MITOS TIDAK JATUH CINTA
Anggapan : pada saat lansia hubungan seks
menurun, minat, dorongan, gairah, kebutuhan, dan
daya seks berkurang
Kenyataan : kehidupan para seks lansia normal
saja, dan tetap bergairah, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya lansia yang ditinggal mati oleh
pasangan, namun masih ada rencana ingin
menikah lagi
MITOS ASEKSUALITAS
Anggapan : bahwa para lansia tidak produktif lagi
Kenyataan : banyak para lansia yang mencapai
kematangan, kemantapan dan produktivitas mental
maupun material
MITOS KETIDAKPRODUKTIFAN
Menurut Erickson kesiapan lansia untuk beradaptasi
thdp tugas perkembangan lansia dipengaruhi oleh
proses tumbang pada tahap sebelumnya
Apabila tumbang lansia sebelumnya baik dan teratur
maka pada usia lanjut akan dapat melakukan
kegiatan seperti biasa begitu pula sebaliknya
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
1. Mempersiapak diri untuk kondisi yang menurun
2. Mempersiapkan diri untuk pensiun
3. Membentuk hubungan baik dengan seusianya
4. Mempersiapkan kehidupan baru
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
1. Melakukan pembicaraan terarah
2. Mempertahankan kehangatan keluarga
3. Membantu melakukan persiapan makanan bagi
lansia
4. Membantu dalam hal transportasi termasuk
rekreasi
5. Membantu memenuhi sumber’’ keuangan
6. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu dan
perhatian
7. Menghormati dan menghargai
8. Bersikap sabar dan bijaksan terhadap perilaku
lansia
PERAN ANGGOTA KELUARGA TERHADAP
LANSIA 1
9. Jangan menganggap sebagai beban
10. Memberikan kesempatan untuk tinggal bersama
11. Mintalah nasehat dalam peristiwa’’ penting
12. Mengajaknya dalam acara keluarga’’
13. Membantu mencukupi kebutuhannya
14. Memberi dorongan untuk tetap mengikuti
kegiatan diluar rumah termasuk pengembangan
hobi
15. Membantu mengatur keuangan
PERAN ANGGOTA KELUARGA TERHADAP
LANSIA 2
16. Memeriksakan kesehatan secara teratur
17. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan
sehat
18. Mencegah terjadinya kecelakaan baik di dalam
maupun di luar rumah
19. Pemeliharaan kesehatan lansia adalah tanggung
jawab bersama
20. Memberikan tauladan kepada anak’’ dalam
memberi perhatian yang baik kepada lansia
PERAN ANGGOTA KELUARGA TERHADAP
LANSIA 3
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan
2. Penyesuain terhadap pendapatan yang menurun
3. Mempertahankan hubungan perkawinan
4. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan
5. Pemeliharaan ikatan kelurga antar generasi
6. Meneruskan untuk memahami eksistensi lanjut
usia
PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN
LANSIA
Recommended