BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Laporan kasus Ny. S dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari yang lalu
yang memberat sejak 1 hari yang lalu. Sesak kumat-kumatan terutama jika
beraktivitas berat ataupun berjalan jauh dan sesak nafas berkurang dengan
istirahat. Sesak terjadi terus-menerus dan disertai batuk berdahak namun
dahak tidak dapat keluar. Pasien mengeluhkan sesak bertambah berat ketika
pasien dalam posisi berbaring sehingga tidur dengan posisi duduk dan
pasien juga mengeluhkan sering terbangun saat tidur di malam hari karena
batuk dan sesak nafas. Anamnesis dan pemeriksaan mengarah pada
diagnosis Decompentatio Cordis (Gagal Jantung).
Gagal jantung kongestif adalah keadaan dimana jantung tidak mampu
memompa darah dalam jumlah memadai untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh. Gejala kardinal dari gagal jantung kongestif yaitu dispnea
dan fatigue, dan cardinal sign yaitu adanya edema perifer dan ronkhi pulmo.
Sign and symptom yang patognomonis gagal jantung tersebut disebabkan
oleh adanya kongesti pulmonal dan peningkatan preload sehingga terjadi
kongesti perifer.
Prinsip penatalaksanaan gagal jantung kongestif adalah meningkatkan
oksigenasi dengan pemberian oksigen dan menurunkan konsumsi O2 melalui
istirahat/pembatasan aktivitas, mengurangi beban awal dengan pembatasan
cairan, pemberian diuretik dan vasodilator, mengurangi beban akhir dengan
pemberian ACE antagonis dan prasosin, serta memperbaiki kontraktilitas
dengan pemberian inotropik.
36