MODUL
MEMELIHARA BATERAI
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Diklat : Memelihara Baterai
Standar Kompetensi : Memelihara Baterai
Alokasi Waktu : 24 X 45 Menit
Oleh :
I Wayan Arya Dharma,A.Md
NIP :-
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI BALI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA DENPASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 DENPASAR
TEKNOLOGI DAN REKAYASA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Jl. Hos. Cokroaminoto No. 84 kodepos 80116 Telp. (0361) 422401 Fax. (0361) 425603
Website. : www.smkn1dps.sch.id, Mailto:[email protected]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Modul Memelihara Baterai ini digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar
siswa SMK Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif untuk mencapai salah satu
kompetensi yaitu Memelihara Baterai.
Modul ini akan memberikan latihan untuk mempelajari bagaimana cara
memelihara baterai. Adapun pembahasan yang ada di dalam modul ini antara lain
tentang bagaimana cara menguji baterai, memperbaiki baterai, merawat baterai dan
menjamper baterai. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para siswa SMK Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif yang sedang belajar tentang Memelihara Baterai.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga
saran dan masukkan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini
banyak memberikan manfaat.
Denpasar, September 2011
I Wayan Arya Dharma
SURAT KETERANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Memelihara Baterai membahas tentang bagaimana cara memelihara baterai.
Tujuan dari modul ini agar siswa memiliki sub kompetensi yaitu memelihara baterai.
Materi modul yang akan dipelajari meliputi : (1) Menguji Baterai, (2) Memperbaiki
Baterai, (3) Merawat baterai dan (4) Menjamper Baterai. Materi pada modul ini diuraikan
dengan pendekatan praktis disertai dengan ilustrasi-ilustrasi yang cukup agar siswa
mudah memahami pembahasan yang disampaikan.
Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar berisi materi, dan
diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materai, dilanjutkan test
formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan
materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih
keterampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman
lembar kerja yang ada.
Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi
dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan
yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemontrasikan
kompetensi yang harus dimiliki dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar
observasi yang ada. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai
kompetensi Memelihara Baterai dengan sub kompetensi:
1. Menguji baterai
2. Memperbaiki baterai
3. Merawat baterai
4. Menjumper Baterai
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, siswa harus sudah menyelesaikan Modul
020.KK.05 Memahami Konsep Dasar Kelistrikan.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini,
langkah-langkah yang perlyu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian materi-materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat
bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar tersebut.
b. Kerjakanlah setiap tugas formatif untuk mengetahui seberapa besar pemahaman
yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan
belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan prakti, perhatikanlah hal-hal
berikut :
1) Perhatikanlah petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktek, tentukan alat dan bahan yang diperlukan
secara cermat.
4) Gunakanlah alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan belajar praktek yang belum jelas harus
meminta izin guru lebih dahulu.
6) Setelah selesai praktek, kembalikanlah alat dan bahan ke tempat semula.
d. Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instructor.
2. Petunjuk Bagi Guru
a. Guru bertindak sebagai Fasilitator yaitu menyediakan fasilitas berupa informasi,
bahan dan alat yang cukup bagi siswa sehingga kompetensi siswa cepat tercapai.
b. Guru bertindak sebagai Motivator yang memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
untuk mencapai kompetensi dengan baik.
c. Guru bertindak sebagai Organisator yaitu bersama siswa menyusun kegiatan
belajar dalam mempelajari modul dan memanfaatkan fasilitas dan sumber lain
untuk mendukung terpenuhinya kompetensi siswa.
d. Guru bertindak sebagai Evaluator yaitu mengevaluasi kegiatan dan perkembangan
kompetensi yang dicapai oleh siswa sehingga bias menentukan kegiatan
selanjutnya.
D.TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini siswa
diharapkan mempunyai kompetesi:
a. Menguji baterai dengan prosedur yang benar
b. Memperbaiki baterai dengan prosedur yang benar
c. Merawat baterai dengan prosedur yang benar
d. Menjumper Baterai dengan prosedur yang benar
E. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda (√) pada
pernyataan atau pertanyaan pada tabel berikut ini:
Sub
Kompetensi
Pernyataan Jawaban Bila jawaban
“Ya” kerjakanYa Tidak
Menguji
Baterai
Apabila siswa menjawab Tidak, pelajari modul ini.
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Rencanakan setiap kegiatan belajar Anda dengan mengisi table di bawah ini dan
mintalah paraf guru/instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap rencana belajar Anda.
Jenis Kegiatan Tgl Waktu TempatAlasan
PerubahanParafGuru
Mempelajari Konstruksi baterai dan menguji baterai
Mempelajari mengganti baterai dan metode bantuan starter
Mempelajari merawat dan mengisi baterai
Uji Kompetensi
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Konstruksi Baterai dan Menguji Baterai
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:
1) Mengidentifikasi bagian dari baterai
2) Menjelaskan proses pengisian dan pengosongan baterai
3) Mengidentifikasi tipe dan kapasitas baterai
4) Menjelaskan pemeriksaan visual pada baterai
5) Melakukan pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang benar
6) Melakukan pemeriksaan kebocoran arus
7) Melakukan pengujian beban pada baterai.
8) Menjelaskan keselamatan kerja saat menangani baterai
b. Uraian Materi 1
Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke system
starter mesin, system pengapian dan lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energy kimia, yang dikeluarkannya bila
diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang
memerlukannya. Karena di dalam proses baterai kehilangan energy kimia, maka
alternator mensuplainya kembali ke dalam baterai (yang disebut pengisian). Baterai
menyimpan listrik dalam bentuk energy kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini
terjadi berulang kali secara terus menerus.
Konstruksi Baterai
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negative dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah. Oleh
karena itu baterai tipe ini sering disebut dengan baterai timah.
Ruangan dalam baterai dibagi menjadi beberapa sel(biasanya 6 sel untuk baterai
mobil) dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam di
dalam elektrolit.
Gambar 1. Konstruksi Baterai
1) Elemen Baterai
Antara plat-plat positif dan plat-plat negative masing-masing dihubungkan oleh plate
strap (pengikat plat) terpisah. Ikatan plat-plat positif dan negative ini dipasangkan
secara berselang-seling, yang dibatasi oleh separator dan fiberglass. Jadi satu kesatuan
dari plat, separator dan fiberglass disebut elemen baterai. Penyusunan plat-plat seperti
ini tujuannya memperbesar luas singgung antara bahan aktif dan elektrolit agar listrik
yang dihasilkan besar.
Gambar 2. Elemen Baterai
Gaya elektromotif (EMP) yang dihasilkan satu sel kira-kira 2.1 Volt pada segala
ukuran plat. Karena baterai mobil mempunyai 6 sel yang dihubungkan secara seri,
EMP output nominal yang dihasilkan kira-kira 12 volt.
2) Elektrolit
Elektrolit baterai ialah larutan asam sulfat dengan air sulingan. Berat elektrolit baterai
pada saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1.260 atau 1.280 (pada temperature 200
C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara sulingan dengan asam sulfat pada
masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1.260 mengandung 65%
air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat jenisnya1.280
mengandung 63% air sulingan dan 37 % asam sulfat.
3) Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai.
Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada
kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator
jumlah elektrolit.
4) Sumbat VentilasiSumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian)
dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen
keluar lewat lubang ventilasi sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian
ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
Gambar 3. Kotak Baterai dan Sumbat Ventilasi
Reaksi Kimia Di Dalam Baterai
Pengosongan (discharge) dan pengisian (charge) pada baterai merupakan satu siklus
seperti reaksi kimia dibawah ini:
1) Reaksi Kimia Pada Waktu Baterai Mengeluarkan Arus (Discharge).
Reaksi Kimia
PbO2 + 2H2SO4 + Pb PbSO4 + 2H2O + PbSO4
(Plat +) (electrolyte) (Plat -) (Plat +) (air) (Plat -)
Pada waktu baterai mengeluarkan arus listrik (discharge) plat positf maupun plat
negative bergabung (bereaksi) dengan SO4, sehingga membentuk PbSO4, dengan
adanya reaksi tersebut diatas H2SO4 sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O.
akibatnya berat jenisnya akan turun karena konsentrasi electrolit berkurang.
2) Reaksi Kimia Pada Waktu Baterai Diisi (Charge)
Reaksi Kimia
PbSO4 + 2H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb
(Plat +) (air) (Plat -) (Plat +) (electrolyte) (Plat -)
Selama pengisian arah arus listik ke dalam baterai arahnya berlawanan sehingga
mengakibatkan kebalikan reaksi. H2SO4 terpisah dari PbSO4 pada tiap-tiap plat
sehingga plat positif akan terdapat PbO2 dan plat negatirf terdapat Pb. Dalam reaksi
ini H2SO4 akan terbentuk kembali di dalam elektrolit sehingga berat jenisnya naik lagi.
Kode Pengenalan Baterai
Baterai yang dibuat di Jepang diberi kode pengenal sesuai dengan standar industry
Jepang (JIS). Kode tersebut menunjukkan kapasitas baterai, ukuran dan posisi terminal
positifnya (di sisi kiri atau kanan).
1) Lokasi Kode
2) Informasi Kode Pengenal
a. Kemampuan
Hal ini menunjukkan kapasitas baterai secara tidak langsung. Daftar di bawah ini
menunjukkan hubungan antara kode pengenal baterai dan kapasitasnya.
Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat
dilepaskan sebagai sumber listrik. Dinyatakan dalam Ampere Hours (AH)
sebagai berikut:
AH = A (Ampere) X H (Hours)
b. Lebar dan Tinggi Baterai
Kombinasi lebar dan tinggi baterai ditunjukkan oleh salah satu dari 8 huruf (A
sampai H) sebagai berikut :
c. Panjang Baterai
Panjang baterai secara kasar ditunjukkan dalam centimeter (cm). Sebagai contoh,
angka “23” pada kode pengenal baterai artinya panjang baterai ialah 23 cm.
d. Posisi Terminal Positif
Posisi terminal positif baterai ditunjukkan oleh R (sisi kanan), L (sisi kiri) atau
kosong sebagai berikut :
Keselamatan Kerja Saat Menguji Baterai
Sebelum melaksanakan pengujian baterai perlu diperhatikan masalah keselamatan kerja.
Hal-hal tersebut antara lain:
1) Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, oleh
karena itu harus hati-hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian, kulit
maupun kendaraan.
2) Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awal
yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik akibat
pelepasan baterai.
3) Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang
sesuai dan pelindung mata
4) Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda akan memperbaiki beberapa bagian
dari suatu sistem rangkaian kelistrikan.
5) Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, karena bila
melepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melalui
kunci ke kodi kendaraan.
Gambar Pemutusan terminal ground baterai
6) Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi,
sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan
pada saat anda bekerja dengan baterai.
7) Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan dan
pengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok
dekat lokasi pengisian baterai.
8) Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai positif dan
negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
9) Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersih
dan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi kebakaran.
10) Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup
penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidak
memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogen yang
dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar.
11) Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian bekerja.
ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan menyalakan/membakar gas
hydrogen yang ada dalam baterai.
12) Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai.
Pertolongan Pertama
Asam sulfat, merupakan bahan elektrolit aktif pada baterai, yang bersifat sangat
korosif/merusak. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan yangdikenainya.
Ini akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila terkena kulit,
dapat juga mengebabkan kebutaan bila mengenai mata. Bila cairan asam baterai
mengenai kulit anda:
1) Basuhlah kulit anda denga air yang bersih
2) Basuhlah berulang-ulang kurang lebih 5 menit, ini akan
melarutkan asam pada air tersebut.
3) Bila Cairan asam mengenai mata anda, basuhlah mata anda dengan air
berulang-ulang, segera pergi ke dokter.
4) Larutan elektrolit juga berbahaya pada cat kendaraan, pada kasus lain larutan
elektrolit dapat menetesi cat, usaplah dengan air yang banyak.
Memeriksa dan Menguji Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3
kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1) Pemeriksaan Visual
2) Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3) Pengujian Beban