PENGARUH CITRA MEREK, SIKAP KONSUMEN DAN
ASOSIASI MEREK TERHADAP PROSES KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN
(Studi Empiris Pertimbangan Mahasiswa UNNES dalam
Pembelian Laptop Toshiba)
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Sarwo Edi
NIM 7311409057
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Ketut Sudarma, M.M. Endah Prapti Lestari, SE.MM
NIP. 195211151978031002 NIP. 196903082000122001
Mengetahui,
A.n.Ketua Jurusan Manajemen
Sekretaris Jurusan Manajemen
Dra. Palupiningdyah, M.Si
NIP. 195208041980032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Program
Studi Manajemen Pemasaran Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang, pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Sri Wartini, S.E, M.M
NIP. 197209162005012001
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Ketut Sudarma, M.M. Endah Prapti Lestari, SE.MM
NIP. 195211151978031002 NIP. 196903082000122001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si.
NIP. 19660308198901100
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang tertulis dalam skripsi
ini benar-benar karya saya sendiri, tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk apapun tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti hasil
salinan atau tiruan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, September 2013
Sarwo Edi
NIM 7311409057
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Keberhasilan adalah kemampuan untuk
melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa
kehilangan semangat.
( Winston Chuchill)
PERSEMBAHAN:
Atas rahmat dan ridho Allah S.W.T.
Skripsi ini kupersembahkan:
1. Kepada Bapak, Ibu dan kakakku
tercinta, yang selalu memberikan
doa, kasih sayang dan perhatian
sampai saat ini.
2. Almamaterku UNNES
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, taufik serta hidayah-Nya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen
dan Asosiasi Merek terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Studi
Empiris Pertimbangan Mahasiswa UNNES dalam Pembelian Laptop Toshiba).”
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana (S1)
Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
berkat bantuan, bimbingan, dorongan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi.
3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen dan Dra. Palupiningdyah,
M.Si, Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan ijin observasi dan penelitian.
4. Dr. Ketut Sudarma, M.M, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Endah Prapti Lestari, SE. MM, Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan
banyak ilmu selama mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
8. Teman-teman kos yang telah memberikan semangat.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril
maupun materiil.
Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan
dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan tambahan pengetahuan, wawasan yang semakin luas bagi pembaca.
Semarang, September 2013
Penulis
viii
SARI
Sarwo Edi, 2013, Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan Asosiasi Merek
terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Empiris Pertimbangan
Mahasiswa UNNES dalam Pembelian Laptop Toshiba). Jurusan Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr.
Ketut Sudarma, M.M. Pembimbing II. Endah Prapti Lestari, SE. MM.
Kata Kunci: Citra Merek, Sikap Konsumen, Asosiasi Merek, Proses
Keputusan Pembelian
Perkembangan merek-merek laptop di Indonesia relatif cukup baik dan dinamis
baik untuk produk lokal maupun internasional. Selain itu, tingkat persaingan yang
ketat di berbagai kategori produk berdasarkan kemajuan teknologi telah
menyebabkan timbulnya beberapa fenomena yang cukup menarik. Salah satu
produk laptop yang belakangan ini berhasil mencuri perhatian masyarakat adalah
laptop merek Toshiba. Penelitian ini menggunakan fenomena gap, masalah yang
di kaji dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh citra merek, sikap konsumen
dan asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian baik secara parsial dan
simultan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
parsial dan simultan citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek terhadap
proses keputusan pembelian.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang
dengan jumlah sampel 115 mahasiswa dengan menggunakan teknik accidental
sampling. Pengumpulan data kuesioner, metode analisis yaitu uji instrumen
(uji validitas dan uji reliabilitas), analisis deskriptif persentase, uji asumsi
klasik dan analisis regresi berganda menggunakan SPSS 16.0 for Windows.
Hasil penelitian ini dengan analisis regresi secara parsial dan simultan
menunjukan bahwa ada pengaruh citra merek, sikap konsumen dan asosiasi
merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen, yang berarti jika citra
merek, sikap konsumen dan asosiasi merek meningkat baik secara parsial maupun
simultan, maka proses keputusan pembelian konsumen akan meningkat.
Disimpulkan secara parsial, ada pengaruh citra merek terhadap proses keputusan
pembelian konsumen, ada pengaruh sikap konsumen terhadap proses keputusan
pembelian konsumen, ada pengaruh asosiasi merek terhadap proses keputusan
pembelian konsumen dan secara simultan, ada pengaruh citra merek, sikap
konsumen dan asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen.
Saran dari penelitian ini adalah untuk menggunakan sampel yang heterogen dan
menambah variabel lain.
ix
ABSTRACT
Sarwo Edi, 2013, The Effect of Brand Image, Consumer Attitude and Brand
Association towards Process of Consumer’s Purchase Decision (An Empirical
Study of Consideration UNNES Students in purchasing Toshiba laptop).
Marketing Management Faculty of Economics. State University of Semarang.
Advisor I. Dr. Ketut Sudarma, M.M. Advisor II. Endah Prapti Lestari, SE MM.
Keyword: Brand Image, Consumer Attitude, Brand Association, Process of
Purchasing Decision
This research utilize gap phenomenon, problem that at assesses deep
observational it is do brand image influence, consumer attitude and brand
association to process good buy decision partially and simultaneous. To the effect
of this research is to describe and analyze the partial influence and simultan is
brand image, consumer attitude and brand association to process buy decision.
The population of this research is the students of State University of Semarang
with the number of sample are 115 students which took by using accidental
sampling. The data collecting is using questionnaire with analysis method is
instrument test (validity test and reliability testing) descriptive analysis
percentage, classical assumption test, and double regression analysis by using
SPSS 16.0 for Windows.
This research result using analysis regression partially and simultaneous show that
brand image, consumer attitude and brand association has the positive assess and
significant to process purchasing decision, one that matter if brand image,
consumer attitude and brand association increases good partially and also
simultaneous, therefore process of purchasing decision will increase.
Concluded partially, influential brand image significant to process of
purchasing decision, influential consumer attitude significant to process of
purchasing decision, influential brand association significant to process of
purchasing decission, and stimultanous brand image, consumer attitude and
influential brand association have the influence to the process of purchasing
decision. Tips of this research is to be use heterogeneous sample and add the other
variables.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................. viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 10
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11
1.4. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 13
2.1. Keputusan Pembelian ................................................................................... 13
2.1.1. Pengertian Keputusan Pembelian .............................................................. 13
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ..................... 14
xi
2.1.3. Peranan Dalam Keputusan Pembelian ...................................................... 16
2.1.4. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian ............................................... 16
2.1.5. Indikator Proses Keputusan Pembelian ..................................................... 18
2.2. Citra Merek .................................................................................................. 20
2.2.1. Pengertian Citra Merek ............................................................................. 20
2.2.2. Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek ..................................................... 21
2.2.3 Indikator Citra Merek ................................................................................ 22
2.3. Sikap Konsumen .......................................................................................... 24
2.3.1. Pengertian Sikap Konsumen ..................................................................... 24
2.3.2. Karakteristik Sikap .................................................................................... 25
2.3.3. Model Sikap dan Perilaku ......................................................................... 26
2.3.4. Fungsi Sikap .............................................................................................. 28
2.3.4. Indikator Sikap Konsumen ........................................................................ 29
2.4. Asosiasi Merek ............................................................................................. 30
2.4.1. Pengertian Asosiasi Merek ........................................................................ 30
2.4.2. Acuan Asosiasi Merek .............................................................................. 31
2.3.3. Fungsi Asosiasi Merek .............................................................................. 33
2.3.4. Indikator Asosiasi Merek .......................................................................... 35
2.5. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 37
2.6. Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis ........................................... 38
2.6.1. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 40
2.6.2. Perumusan Hipotesis ................................................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 44
xii
3.1. Populasi, Sampel .......................................................................................... 44
3.1.2. Populasi ..................................................................................................... 44
3.1.2. Sampel ....................................................................................................... 44
3.2. Variabel Penelitian ....................................................................................... 47
3.2.1. Variabel Dependen .................................................................................... 47
3.2.2. Variabel Independen ................................................................................. 48
3.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 50
3.4. Pengujian Instrumen Penelitian.................................................................... 51
3.4.1. Uji Validitas .............................................................................................. 51
3.4.2. Uji Realibilitas .......................................................................................... 55
3.5. Metode Analisis Deskriptif .......................................................................... 57
3.6. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 57
3.6.1. Uji Multikolonieritas ................................................................................. 57
3.6.2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 57
3.6.3. Uji Autokorelasi ........................................................................................ 58
3.6.4. Uji Normalitas ........................................................................................... 59
3.7. Metode Analisis Data ................................................................................... 60
3.7.1. Regresi Linier Berganda ........................................................................... 60
3.7.2. Uji Hipotesis ............................................................................................. 61
3.7.3. Uji Koefisien Determinasi......................................................................... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 63
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................................ 63
4.1.1. Gambaran umum Responden .................................................................... 63
xiii
4.1.2. Deskripsi Tanggapan Responden .............................................................. 63
4.1.3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 79
4.1.3.1 Uji Multikolonieritas ............................................................................... 79
4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................ 81
4.1.3.3 Uji Autokorelasi ...................................................................................... 83
4.1.3.4 Uji Normalitas ......................................................................................... 84
4.1.4 Metode Analisis Data ................................................................................. 87
4.1.4.1 Regresi Linier Berganda ......................................................................... 87
4.1.4.2 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 89
4.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi....................................................................... 92
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 94
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 100
5.1. Simpulan ................................................................................................... 100
5.2. Saran .......................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 102
LAMPIRAN ..................................................................................................... 104
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Report Card By Brand 2012 .......................................................... 8
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 37
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Citra Merek .................... 52
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sikap Konsumen ............ 53
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Asosiasi Merek .............. 53
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Proses Keputusan
Pembelian ....................................................................................................... 54
Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen ............................... 56
Tabel 3.6. Pengambilan Keputusan Autokorelasi ......................................... 59
Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Fakultas .................................................. 63
Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 64
Tabel 4.3. Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Mudah
DIkenali ...............................................................................................................65
Tabel 4.4. Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Reputasi Yang
Baik ................................................................................................................ 66
Tabel 4.5. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Selalu Diingat...... 67
Tabel 4.6. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Komponen
Koqnitif .......................................................................................................... 68
Tabel 4.7. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Komponen
Afektif ............................................................................................................ 68
xv
Tabel 4.8. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Komponen
Konatif............................................................................................................ 69
Tabel 4.9. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Atribut Produk .... 70
Tabel 4.10. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Atribut Tak
Berwujud ........................................................................................................ 71
Tabel 4.11. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Manfaat Bagi
Pelanggan ..................................................................................................... 72
Tabel 4.12. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Harga Relatif ..... 73
Tabel 4.13. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Penggunaan ....... 73
Tabel 4.14. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Kelas Produk ..... 74
Tabel 4.15. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Pengenalan
Masalah .......................................................................................................... 75
Tabel 4.16. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Pencarian
Informasi ..................................................................................................... 76
Tabel 4.17. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Evaluasi
Berbagai Alternati .......................................................................................... 77
Tabel 4.18. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Keputusan
Pembelian ....................................................................................................... 78
Tabel 4.18. Deskripsi Jawaban Responden pada Indikator Perilaku Pasca
Pembelian ....................................................................................................... 79
Tabel 4.20. Hasil Uji Multikolinieritas Uji .................................................... 80
Tabel 4.21. Hasil Uji Gletjer .......................................................................... 83
Tabel 4.22. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 84
xvi
Tabel 4.23. Hasil Uji Kolmogorov - smirnov ................................................. 87
Tabel 4.24. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 88
Tabel 4.25. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial ............................................. 90
Tabel 4.26. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan .......................................... 91
Tabel 4.27. Koefisien Determinasi Parsial .................................................... 92
Tabel 4.28. Koefisien Determinasi Simultan ................................................. 93
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahap Proses Pembelian Konsumen ........................................... 17
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran .................................................................... 42
Gambar 4.1. Grafik Uji Heteroskedastisitas .................................................... 82
Gambar 4.2. Uji Analisis Grafik ...................................................................... 86
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 3. Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 4. Uji Asumsi Klasik
Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi Berganda
Lampiran 6. Uji Hipotesis
Lampiran 7. Hasil Koefisien Determinasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada Era globalisasi yang melanda dunia sekarang ini menjanjikan
suatu peluang bisnis dan tantangan baru bagi perusahaan yang beroperasi di
Indonesia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin
canggih akan dijadikan peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan.
Meningkatnya kebutuhan akan penggunaan teknologi dalam kehidupan saat
ini diyakini dapat membantu meringankan pekerjaan seseorang sehari-hari.
Salah satu produk yang saat ini diperebutkan oleh banyak produsen adalah
laptop. Fenomena yang terjadi saat ini bahwa masyarakat menginginkan
sesuatu yang praktis sehingga membuat perusahaan harus menyadari tentang
suatu kebutuhan masyarakat akan produk laptop. Saat ini persaingan
perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut
fungsional produk saja misalnya seperti kegunaan produk, melainkan sudah
dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi
penggunanya. Produk menjelaskan sebagai suatu komoditi yang
dipertukarkan, sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya.
Menurut Bilson Simamora (2001: 61) merek adalah nama, tanda,
simbol, desain atau kombinasinya yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan
mendiferensiasi (membedakan) barang atau layanan suatu penjual dari barang
2
dan layanan penjual lain. Merek sangat penting bagi keberhasilan suatu
produk, bahkan merek lebih penting dari produk itu sendiri. Merek yang kuat
merupakan pembeda yang jelas, bernilai dan berkesinambungan, sehingga
menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dalam menghadapi
persaingan yang ketat dan sangat membantu strategi perusahaan. Retnawati
(2003) merek menjadi sangat strategis bagi perusahaan dikarenakan adanya
manfaat yang diberikan bagi penjual dan pembeli karena: 1) pengelolaan
merek yang efektif dimungkinkan dapat mempertahankan kesetiaan
konsumen yang ada, nantinya dapat dipakai untuk menghambat serangan
pesaing dan membantu memfokuskan program pemasaran; 2) merek dapat
membantu dalam melakukan segmentasi pasar; 3) citra perusahaan dapat
dibangun dengan merek yang kuat dan memberi peluang dalam peluncuran
merek-merek baru yang lebih mudah diterima oleh pelanggan dan distributor;
4) memberikan ciri-ciri produk yang unik dan perlindungan hukum (hak
paten) yang dapat mempermudah prosedur klaim apabila terdapat cacat
produksi pada produk yang dibeli oleh konsumen. Merek dari suatu produk
dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggannya yang dinyatakan sebagai
merek yang memiliki citra.
Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek
dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
Kotler dan Fox (dalam Setiadi, 2003: 180) mendefinisikan citra sebagai
jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan, dan keyakinan-keyakinan
yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Citra terhadap merek
3
berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap
suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian. Brand Image adalah asosiasi
atau persepsi konsumen berdasarkan ingatan mereka terhadap suatu produk.
Brand image tidak terdapat dalam fitur, teknologi atau jenis produk itu
sendiri, citra timbul karena iklan, promosi atau penggunaannya. Melalui citra
merek, konsumen dapat mengenali produk, mengevaluasi kualitas,
mengurangi risiko pembelian dan memperoleh pengalaman tertentu serta
mendapatkan kepuasan tertentu dari suatu produk (Kotler, 1993: 3) dalam Lin
(2007: 2). Penelitian yang dilakukan oleh Dessy Amelia Fristiana (2012)
menunjukan bahwa variabel citra merek dan harga memiliki pengaruh positif
dan signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan
pembelian. Penelitian lainnya dilakukan oleh Nela Evelina, Handoyo DW dan
Sari Listyorini (2012) yang menunjukan bahwa citra merek, kualitas produk,
harga dan promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian baik secara parsial maupun simultan.
Pengambilan keputusan pembelian berkaitan erat dengan perilaku
konsumen, berdasarkan definisi perilaku konsumen menurut American
Marketing Assosiation yang menyatakan perilaku konsumen merupakan
interaksi dinamis antara afeksi & kognisi, perilaku, dan lingkungannya
dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam kehidupan mereka
(Setiadi, 2003: 3). Konsumen dapat mengambil keputusan lebih cermat atas
dasar pertimbangan yang matang. Pengambilan keputusan konsumen
4
(consumer dicision making) adalah proses pengintergrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berperilaku (Setiadi, 2003: 415).
Pada studi perilaku konsumen, sikap merupakan konsep paling
penting. Setiap menajer pemasaran menghabiskan biaya yang besar untuk
meneliti sikap konsumen terhadap produk serta merek. Dengan
mempengaruhi sikap konsumen, para pemasar berharap dapat mempengaruhi
perilaku pembelian konsumen (Simamora, 2004: 152). Sikap sangat erat
kaitannya dengan perasaan seseorang dan hal ini dapat mempengaruhi
terhadap perilaku konsumen untuk membeli suatu produk ataupun jasa
tertentu. Konsep ini sesuai dengan definisi sikap konsumen menurut
Schiffman dan Kanuk (dalam Simamora, 2004: 152) yang mengungkapkan
bahwa sikap merupakan ekpresi perasaan, yang mencerminkan apakah
seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau
tidak setuju terhadap obyek. Dimana obyek yang dimaksud dapat berupa
merek, layanan, pengecer, perilaku tertentu dan lain-lain. Sedangkan definisi
sikap menurut Schiffman dan Kanuk (2004: 222) adalah kecenderungan yang
dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Dewi Urip Wahyuni (2008) menunjukan
bahwa variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh positif
5
dan signifikan terhadap keputusan pembelian baik secara parsial maupun
simultan.
Keputusan pembelian suatu produk dalam diri konsumen tidak
terjadi begitu saja, tetapi ada faktor-faktor yang mempengaruhi. Citra merek
dan sikap konsumen adalah salah faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian. Kemudian faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian
adalah asosiasi merek. Menurut Aaker (dalam Simamora, 2001: 90) asosiasi
merek adalah sekumpulan entitas yang bisa dihubungkan dengan suatu
merek. Sedangkan menurut Durianto (2001: 69) asosiasi merek merupakan
segala kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatannya
mengenai suatu merek. Pada umumnya asosiasi merek menjadi pijakan dalam
keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut. Penelitian yang
dilakukan oleh Fadli dan Inneke Qomariyah (2008) menunjukan bahwa
variabel kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek
secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian,
sedangkan variabel kesadaran merek tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor honda. Penelitian lain juga dilakukan
oleh Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin
Mahdavinia (2011) menunjukan bahwa variabel kesadaran merek, asosiasi
merek, loyalitas merek, dan persepsi kualitas memiliki dampak signifikan
terhadap niat konsumen untuk membeli produk. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Ashutosh Nigam dan Rajiv Kaushik (2011) menunjukan
bahwa Faktor-faktor brand equity mempengaruhi kriteria keputusan
6
pembelian konsumen. Usaha brand manajer harus fokus pada loyalitas
konsumen, kepercayaan konsumen, perbedaan merek dan inovasi tambahan
dalam mengelola brand equity.
Perkembangan merek-merek laptop di Indonesia relatif cukup baik
dan dinamis baik untuk produk lokal maupun internasional. Selain itu, tingkat
persaingan yang ketat di berbagai kategori produk berdasarkan kemajuan
teknologi telah menyebabkan timbulnya beberapa fenomena yang cukup
menarik. Salah satu fenomena yang menarik perhatian dunia adalah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih canggih dari yang
sebelumnya. Salah satu produk laptop yang belakangan ini berhasil mencuri
perhatian masyarakat adalah laptop merek Toshiba. Ada beberapa alasan
mengapa laptop merek Toshiba menjadi fenomenal karena masyarakat
beranggapan bahwa kualitas produk yang lebih baik dibandingkan dengan
merek lainnya. Jika dilihat dari kegunaan dan keunggulan memiliki fungsi
sama, namun kualitas produk laptop Toshiba dianggap lebih awet
dibandingkan merek lain. Permintaan pasar terhadap produk laptop Toshiba
pun saat ini cukup baik, tetapi berdasarkan dari penjelasan dalam penilaian
merek laptop terbaik 2012 di Dunia (www.laptoplist.biz/2012/04/merek-
laptop-terbaik-2012-tabel.html, 2012). Penilaian tersebut dilakukan dengan
menjumlahkan nilai kumulatif sampai 100 poin dengan penjabaran poin
sebagai berikut:
Reviews (ulasan) dengan nilai 20 poin, penilaian ini berdasarkan atas
kinerja dari perusahaan atas setiap merek laptop yang dikeluarkan
7
berdasarkan peringkat bintang (review star). Design dengan nilai 15 poin,
penilaian desain dari sebuah laptop terbaik dari segi bahan, warna dan juga
kualitas dari desain tersebut. Keyboard & Touchpads dengan nilai 15 poin,
penilainan ini melihat dari segi input pada sebuah laptop dari keyboard
dengan bantalan tombol yang apakah nyaman digunakan lalu ukurannya juga
sesuai dengan tangan pengguna secara keseluruhan, begitu juga untuk
Touchpads. Tech support dengan nilai 15 poin, penilaian ini berdasarkan
dukungan teknis merupakan hal yang sangat diperhatikan, penilaian
berdasarkan kinerja dari setiap merek laptop dalam memberikan dukungan
kepada penggunanya secara teknis.
Display dan Audio dengan nilai 10 poin, Yaitu dengan melihat
seberapa hebat apa yang bisa ditampilkan dari setiap gambar maupun video
yang tampil pada setiap merek laptop, begitu juga dengan kualitas suara
seberapa kemampuan yang dimiliki dari setiap merek laptop. Value and
Selection dengan nilai 10 poin, penilaian ini dari mudahnya dalam
mendapatkan laptop di pasaran, melihat dari berbagai merek sistem dan juga
kemampuan untuk membangun ketertiban ditambah nilai keseluruhan dari
mesin. Software dengan nilai 5 poin, melihat dari perangkat lunak (Software)
yang terdapat pada laptop dari setiap merek, penilaian berdasarkan fungsi dari
software tersebut disertai berjalan dengan baik atau buruk pada laptop yang
terpasang.
Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan) dengan nilai 5 poin,
berdasarkan kepuasan pelanggan yang didapatkan dari berbagai media
8
sharing, mulut ke mulut seseorang pengguna atas kepuasan dan keluhan dari
merek laptop tersebut. Inovasi dengan nilai 5 poin, melihat perusahaan
produsen laptop mana yang pertama dalam inovasi secara cerdas dalam
mengeluarkan teknologi baru (www.laptoplist.biz/2012/04/merek-laptop-
terbaik-2012-tabel.html, 2012).
Berdasarkan penilaian pada beberapa hal tersebut, didapatkan hasil
yang bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Report Card By Brand 2012
Report Card By Brand 2012
Apple Lenovo Hp Dell Samsung Sony Asus Toshiba Acer
Rank In 2011 1 st 2 nd 3 rd 6 th 7 th 4 th 5 th 4 th 8 th
Reviews 20 17 19 16 14 14 14 14 14
Design 14 11 13 12 13 12 14 10 9
Keyboard & Touchpad
14 13 11 12 11 10 8 11 9
Tech Support 14 13 10 13 13 12 9 8 8
Displays & Audio
8 7 9 8 5 6 7 7 5
Value & Selection
5 9 10 10 6 6 8 9 7
Software 4 4 4 3 4 4 3 2 3
Customer Satisfaction
4 5 2 2 2 2 2 3 3
Innovation 5 5 3 3 3 3 3 4 4
Overall Score 2012
88 84 81 79 71 69 68 68 62
Sumber: Info bisnis, 2012
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa laptop merek Toshiba
hanya memperoleh nilai 68 poin dari jumlah total sebanyak 100 poin diatas
9
merek Acer berdasarkan rating, sehingga menempati urutan ke-8 dari
sembilan merek laptop yang dinilai pada tahun 2012. Pada rating tersebut
dapat dilihat bahwa posisi pertama adalah laptop merek Apple karena desain
yang elegan serta kelebihan lainnya, kemudian pada rating selanjutnya secara
berurutan yatu laptop merek Lenovo, Hp, Dell dan seterusnya sehingga dapat
diketahui merek laptop terbaik pada tahun 2012. Berdasarkan dari penilain
poin tersebut, perlu diketahui juga untuk pasaran di Indonesia merek laptop
yang sedang populer dalam penjualan pada tahun 2012 untuk kategori harga
yang murah adalah laptop merek Asus, kemudian untuk laptop yang mudah
didapatkan disertai banyaknya support yang diberikan masih ditempati oleh
merek Hp dan Acer. Laptop merek Dell masih menjadi unggulan anak IT dan
berdasarkan pengamatan di lapangan, pada umumnya wanita masih menyukai
laptop merek Sony. Sehingga hal inilah yang mendorong bahwa penelitian ini
layak untuk diteliti untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian laptop Toshiba yang dilakukan oleh konsumen, khususnya pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Pentingnya penelitian ini menjadi suatu pertimbangan bagi kami
untuk melakukan penelitian berkaitan dengan citra merek, sikap konsumen,
dan asosiasi merek akan mempengaruhi calon konsumen dalam keputusan
pembelian laptop Toshiba. Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan
melibatkan keyakinan pelanggan pada suatu merek sehingga timbul rasa
percaya diri pada tindakan yang diambil konsumen. Perusahaan perlu
mengidentifikasi citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek tersebut
10
yang mampu mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian serta selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan ketiga
elemen tersebut yaitu citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek yang
berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen.
Berdasarkan latar belakang di atas kami tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul : ” Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan
Asosiasi Merek terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Studi
Empiris Pertimbangan Mahasiswa UNNES dalam Pembelian Laptop
Toshiba) “.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka kami merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh citra merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumen?
2. Adakah pengaruh sikap konsumen terhadap proses keputusan pembelian
konsumen?
3. Adakah pengaruh asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumen?
4. Adakah pengaruh citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek secara
simultan terhadap proses keputusan pembelian konsumen?
11
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi permasalahan, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Mendeskripsikan adanya pengaruh citra merek terhadap proses
keputusan pembelian konsumen.
2. Mendeskripsikan adanya pengaruh sikap konsumen terhadap proses
keputusan pembelian konsumen.
3. Mendeskripsikan adanya pengaruh asosiasi merek terhadap proses
keputusan pembelian konsumen.
4. Mendeskripsikan adanya pengaruh citra merek, sikap konsumen dan
asosiasi merek secara simultan terhadap proses keputusan pembelian
konsumen.
1.4 Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda,
yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen.
Kegunaan teoritis hasil penelitian ini bisa dipandang berguna:
12
1. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori
pemasaran yang sudah diperoleh, terutama mengenai citra merek, sikap
konsumen dan asosiasi merek. Selain itu sebagai sarana dalam
meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan keilmuan.
2. Pada perspektif akademis
Sebagai sumbangan konseptual, bahan informasi, dan pengayaan bagi
pengembangan kajian ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian.
Kepentingan praktis hasil penelitian ini bisa dipandang berguna:
1. Bagi akademis sebagai implikasi lebih lanjut dalam memberikan
informasi guna menciptakan peningkatan kemampuan pemahaman
mengenai manajemen khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian.
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini sebagai implikasi lebih lanjut dalam
memberikan manfaat dan informasi guna menciptakan peningkatan
kemampuan dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya dalam
mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Keputusan Pembelian
2.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Perilaku pembelian konsumen adalah perilaku pembelian akhir dari
konsumen, baik individual maupun rumah tangga yang membeli barang-
barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler dan Armstrong, 2008: 158).
Tujuan dari kegiatan pemasaran suatu produk adalah memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen atau pelanggan sasaran. Oleh karena itu, konsumen
mempunyai arti penting bagi suatu perusahaan yaitu sebagai pembeli produk.
Pemahaman mengenai perilaku konsumen ini meliputi: bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi, memilih, membeli, menggunakan dan tidak
menggunakan barang atau jasa.
Memahami perilaku konsumen tidak mudah, karena konsumen
memutuskan pembelian tertentu yang dapat berbeda-beda antara satu orang
dengan orang lainnya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,
pendapatan, gaya hidup, tingkat pendidikan dan selera. Adapun tugas
pemasar adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari konsumen
dalam memilih satu atau beberapa diantara jajaran produk yang ditawarkan
perusahaan. Definisi keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong
(2001: 227) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli
14
dimana konsumen benar-benar membeli. Sedangkan menurut Swasta (2000:
14) keputusan pembelian adalah salah satu tahap dari keseluruhan proses
mental dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses
pembelian pada suatu periode dan waktu tertentu serta pemenuhan kebutuhan
tertentu atau dengan kata lain merupakan suatu rangkaian tahapan yang
diambil oleh seorang konsumen
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Kotler (2008: 166) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Faktor kebudayaan
1. Budaya, adalah determinan dasar keinginan dan perilaku
seseorang.
2. Sub budaya, masing-masing kultur terdiri dari sub kultur yang
lebih kecil sehingga memberikan identifikasi dan sosialisasi
yang lebih spesifik bagi anggota-anggotanya.
3. Kelas sosial, adalah divisi yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan
mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku
yang sama.
15
b) Faktor sosial
1. Kelompok referensi, adalah semua kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku orang tersebut.
2. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga
mempresentasikan kelompok referensi utama yang paling
berpengaruh.
3. Peran dan status sosial, peran meliputi kegiatan yang diharapkan
akan dilakukan oleh seseorang masing-masing peran
menyandang status.
c) Faktor personal
1. Usia dan tahap daur hidup, orang akan mengubah barang dan
jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka.
2. Pekerjaan dan keadaan ekonomi, pekerjaan seseorang juga
mempengaruhi pola konsumsi, dan keadaan ekonomi sangat
mempengaruhi pemilihan produk.
3. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian adalah sekumpulan
sikap psikologis manusia yang menyebabkan respons yang
relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan
lingkungan, dan konsep diri merupakan citra pribadi seseorang.
16
2.1.3 Peranan dalam Keputusan Pembelian
Suatu prpses keputusan pembelian bukan sekedar mengetahui
berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan
peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Pihak yang
terlibat dalam proses pembelian menurut Bilson simamora (2004: 15),
kelima peranan tersebut meliputi:
a) Pemrakarsa (Initiator), yaitu orang yang menyarankan membeli suatu
barang atau jasa tertentu.
b) Pemberi pengaruh (Influencer), yaitu orang yang
pandangan/nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan
akhir..
c) Pengambilan keputusan (Decider), yaitu orang yang mengambil
keputusan pembelian.
d) Pembeli (Buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian nyata.
e) Pemakai (user), yaitu orang yang menggunakan atau mengkonsumsi
barang atau jasa.
2.1.4 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan suatu proses yang dimulai dari
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap beberapa
alternatif, yang selanjutnya akan tercipta suatu keputusan pembelian
serta terbentuknya perilaku pasca pembelian. Model ini menekankan
bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat
17
jauh setelah pembelian (Kotler, 2008: 184). Terdapat lima proses dalam
melakukan keputusan, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1 Tahap Proses Pembelian Konsumen
Sumber: Kotler (2008: 185)
1. Pengenalan masalah
Merupakan tahap pertama dalam suatu proses pembelian,
konsumen mulai mengenal adanya suatu masalah atau kebutuhan.
Sejauh mana suatu produk dapat memenuhi harapan konsumen
selama konsumen dapat pula mempengaruhi pengenalan kebutuhan
dan juga kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. Pada saat
suatu produk dapat memenuhi kebutuhan keadaan yang diinginkan
dan hal ini akan mencetuskan pengenalan kebutuhan, ketika
pembelian ulang dilakukan oleh konsumen.
2. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin
juga akan mencari informasi tentang produk yang akan memenuhi
kebutuhan dan menyelesaikan masalahnya. Konsumen dapat
memperoleh informasi dari banyak sumber seperti: sumber pribadi
(keluarga, teman), sumber komersial (periklanan, tenaga penjual),
sumber publik (media elektronik, media cetak). Pengaruh relatif dari
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
Pembelian
18
sumber informasi ini beraneka ragam menurut kategori produk dan
karakteristik pembelian.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen sebelum melakukan tahap pembelian akan suatu
produk juga melihat alternatif lainnya yang dipakai untuk memenuhi
kebutuhannya. Konsumen akan memilih pada atribut yang akan
memberikan manfaat yang dicari.
4. Keputusan pembelian
Konsumen akan menentukan pilihan serta bentuk niat
pembelian setelah melalui tahap-tahap sebelumnya, konsumen
biasanya akan membeli produk yang paling dapat memenuhi
kebutuhannya. Konsumen juga dapat menunda atau menghindari
keputusan pembelian jika resiko yang dihadapi besar bila membeli
produk tersebut.
5. Perilaku pasca pembelian
Konsumen akan mengevaluasi produk yang dibelinya apakah
memuaskan atau tidak, jika memuaskan dan sesuai dengan harapan
konsumen maka ada kemungkinan ia akan kembali membeli produk
tersebut.
2.1.5 Indikator Proses Keputusan Pembelian
Swasta (2000: 14) keputusan pembelian adalah salah satu tahap
dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang
terjadi dalam proses pembelian pada suatu periode dan waktu tertentu
19
serta pemenuhan kebutuhan tertentu atau dengan kata lain merupakan
suatu rangkaian tahapan yang diambil oleh seorang konsumen.
1. Pengenalan masalah adalah tahap dimana konsumen mengenali
adanya suatu masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian informasi adalah tahap dimana konsumen telah tertarik
untuk mencari lebih banyak informasi, dilakukan dengan cara
meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi.
3. Evaluasi berbagai alternatif adalah tahap dimana konsumen
menggunakan informasi yang telah didapat untuk mengevaluasi
merek-merek alternatif.
4. Keputusan pembelian adalah (dalam hal ini keputusan memilih
produk) adalah tahap dimana konsumen benar-benar melakukan
pembelian.
5. Perilaku pasca pembelian adalah tindakan lebih lanjut setelah
melakukan pembelian berdasarkan keputusan atau ketidakpuasan.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa proses
keputusan pembelian adalah proses mental dalam memahami bagaimana
konsumen mengambil keputusan pembeli untuk benar-benar melakukan
pembelian. Adapun indikator dalam penelitian ini merujuk pada pendapat
Kotler dan Armstrong (2001: 227) yang meliputi pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi berbagai alternatif, keputusan pembelian dan
perilaku pasca pembelian.
20
2.2 Citra Merek
2.2.1 Pengertian Citra Merek
Brand image (citra merek) merupakan representasi dari keseluruhan
persepsi terhadap merek dan bentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang
berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang
memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003: 180). Brand image tidak terdapat
dalam fitur, teknologi atau jenis produk itu sendiri, citra timbul karena iklan,
promosi atau penggunaannya. Melalui citra merek, konsumen dapat
mengenali produk, mengevaluasi kualitas, mengurangi risiko pembelian, dan
memperoleh pengalaman tertentu serta mendapatkan kepuasan tertentu dari
suatu produk (Kotler, 1993: 3) dalam Lin (2007: 2).
Kotler (2000: 338) menyebutkan bahwa para pembeli mungkin
mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap citra perusahaan atau merek.
Brand Image (cita merek) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan
atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol
perusahaan. Citra yang efektif akan dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:
a) Memantapkan karakter produk dan unsur nilai.
b) Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga
tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.
c) Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra
mental.
21
Grewal, Krishnan, Baker, dan Borin dalam Lin (2007: 2), semakin
baik citra merek, maka semakin konsumen memberikan pengakuan terhadap
kualitas produknya. Konsumen biasanya mengambil keputusan pembelian
secara singkat apabila terdapat beberapa merek yang sejenis yang
menawarkan manfaat yang sama. Sehingga citra merek sering digunakan
sebagai salah satu faktor untuk menentukan keputusan pembelian suatu
produk.
2.2.2 Faktor-faktor Pembentuk Citra Merek
Schiffman dan Kanuk (dalam Farrah, 2005) menyebutkan faktor-
faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut:
1. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk
yang dikonsumsi.
3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu
produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani
konsumennya.
5. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan
rugi yang mungkin dialami oleh konsumen.
22
6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau
banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk
mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra
jangka panjang.
7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu yang berupa
pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu
merek dari produk tertentu.
2.2.3 Indikator Citra Merek
Citra (Image) yang memiliki merek didalam pikiran konsumen
cenderung memberikan kontribusi yang lebih penting terhadap
kesuksesan sebuah merek dibanding karakteristik aktual yang dimiliki
merek, sehingga pemasar berusaha untuk menciptakan citra merek
(brand image) atau produk yang konsisten dengan citra diri konsumen
yang kira-kira sesuai pada segmen pasar yang ditargetkan. Indikator
yang mencerminkan keberadaan citra merek dirangkum oleh Keller
(1993) yaitu:
a) Mudah dikenali
Selain dengan logo, sebuah merek dikenal melalui pesan dan
cara dimana produk dikemas dan disajikan kepada para konsumen
yang disebut trade dress. Melalui komunikasi yang intensif, suatu
bentuk produk khusus dapat menarik perhatian dan mudah dikenali
oleh konsumen. Sehingga trade dress sering melayani fungsi yang
23
sama seperti merek dagang, yaitu deferensiasi produk dan jasa di
pasar yang dapat dimintakan perlindungan hukum.
b) Reputasi yang baik
Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap
jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang
masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan.
Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra
yang sama pula dihadapan orang. Citra perusahaan menjadi salah
satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting.
Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan,
sedangkan citra yang buruk melahirkan dampak negatif dan
melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan.
c) Selalu diingat
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah
diingat dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan
hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat
untuk diingat dan dikonsumsi.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek
merupakan representasi dari keyakinan dan prefensi konsumen terhadap suatu
merek berdasarkan informasi dan pengalaman dimasa lalu terhadap merek.
Adapun indikator dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Keller (1993)
yang meliputi mudah dikenali, reputasi yang baik dan selalu diingat.
24
2.3 Sikap Konsumen
2.3.1 Pengertian Sikap Konsumen
Sikap merupakan konsep paling penting dalam studi perilaku
konsumen, dengan mempengaruhi sikap konsumen pemasar berharap
dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen (Simamora, 2004:
152). Sikap konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (dalam
Simamora, 2004: 152) yang mengungkapkan bahwa sikap merupakan
ekpresi perasaan, yang mencerminkan apakah seseorang senang atau
tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak setuju terhadap
obyek. Obyek yang dimaksud dapat berupa merek, layanan, pengecer,
dan perilaku tertentu dan lain-lain. Sehingga dengan mengetahui hasil
evaluasi tersebut, kita dapat menduga seberapa besar potensi
pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 176) sikap (attitude)
menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten
dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Sikap menempatkan
orang ke dalam suatu kerangka pikiran untuk menyukai atau tidak
menyukai sesuatu, untuk bergerak menuju atau meninggalkan sesuatu.
Sedangkan menurut Alport (dalam Simamora 2004: 152),
menyatakan sikap sebagai prodisposisi yang dipelajari untuk merespon
terhadap suatu obyek atau kelas obyek dalam suasana menyenangkan
atau tidak menyenangkan secara konsisten. Sebaliknya Paul dan Olson
(dalam simamora 2004: 152), menyatakan sikap sebagai evaluasi
konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Evaluasi
25
adalah tanggapan pada tingkat intensitas dan gerakan yang relatif
rendah. Evaluasi dapat diciptakan dengan sistem afektif maupun
kognitif. Sistem pengaruh secara otomatis memproduksi tanggapan
afektif, termasuk emosi, perasaan, suasana hati, dan evaluasi terhadap
sikap, yang merupakan tanggapan segera dan langsung pada rangsangan
tertentu. tanggapan afektif yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan tersebut muncul tanpa pemprosesan kognitif yang
disadari terhadap informasi produk tersebut. Kemudian melalui proses
pembentukan sikap evaluasi tersebut dapat dikaitkan dengan produk
atau merek tertentu, sehingga menciptakan suatu sikap.
2.3.2 Karakteristik Sikap
Menurut Simamora (2004: 156) bahwa sikap memiliki
karakteristik penting, yaitu obyek, arah, ekstriminitas, persistensi, serta
keyakinan.
a) Objek
Sikap memang harus memiliki obyek. Obyek sikap bisa abstrak
maupun nyata, obyek sikap juga bisa individual maupun sekumpulan
intensitas. Obyek sikap juga bisa pula bersifat spesifik maupun
umum.
b) Arah
Pada dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan sikap, apakah
positif, netral atau negatif.
26
c) Ekstriminitas
Ekstriminitas adalah intensitas kearah positif atau negatif. Dimensi
inii didasari oleh perasaan suka maupun tidak suka yang memiliki
tingkatan-tingkatan. Adanya ekstriminitas memungkinkan konsumen
untuk membandingkan sikap.
d) Resistensi
Resistensi yaitu tingkat kekuatan sikap untuk tidak berubah. Sikap
memiliki perbedaan konsistensi, sikap ada yang mudah berubah
(tidak konsisten) seperti tren, dan ada sikap yang sulit berubah
seperti sikap terhadap keyakinan.
e) Persistensi
Pada dimensi ini berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual
yang disebabkan oleh waktu. Sikap tidak abadi, sikap juga sering
berubah waktu.
f) Keyakinan
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan
kebenaran sikapnya. Pada dimensi ini dekat hubungannya dengan
perilaku. Suatu sikap yang diikuti oleh keyakinan tinggi, selain lebih
sulit berubah, juga besar kemungkinannya diwujudkan dalam
perilaku.
2.3.3 Model Sikap dan Perilaku
Salah satu model sikap yang terkenal adalah model sikap
multiatribut dari Fishbein. Mengutip dari Bowen 1993 (Umar 1999:
27
179) model sikap Fishbein ini berfokus pada prediksi sikap yang
dibentuk seseorang tehadap obyek tertentu. Model ini
mengidentifikasikan tiga faktor utama untuk memprediksi sikap. Faktor
utama keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari obyek.
Faktor kedua adalah kekuatan keyakinan seseorang bahwa atribut
memiliki atribut khas, biasanya diketahui dalam bentuk pertanyaan.
Faktor ketiga adalah evaluasi dari masing-masing keyakinan akan
atribut yang menonjol, domana diukur seberapa baik atau tidak baik
keyakinan mereka terhadap atribut-atribut itu.
Model ini digunakan dengan maksud agar diperoleh konsistensi
antara sikap dan perilakunya, sehingga model Fishbein memiliki dua
konponen, yaitu komponen sikap dan komponen norma subyektif,
sebagai berikut:
a) Komponen sikap
Komponen ini bersifat internal individu, berkaitan langsung dengan
obyek penelitian dan atribut-atribut langsungnya yang memiliki
peranan penting dalam pengukuran perilaku, karena akan
menentukan tindakan apa yang akan dilakukan, dengan tidak
dipengaruhi oleh faktor eksternal.
b) Komponen norma subyektif
Komponen ini bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh
terhadap individu. Komponen ini dapat dihitung dengan cara
mengalikan antara nilai kepercayaan normatif individu terhadap
28
atribut dengan motivasi bersetuju terhadap atribut tersebut.
Kepercayaan normatif mempunyai arti sebagai suatu kuatnya
keyakinan normatif seseorang terhadap atribut yang ditawarkan
dalam mempengaruhi perilakunya terhadap obyek. Sedangkan
motivasi bersetuju merupakan motivasi seseorang untuk berstuju
dengan atribut yang ditawarkan sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap perilakunya.
2.3.4 Fungsi sikap
Fungsi sikap menurut Simamora (2004: 157) yaitu fungsi-fungsi
tersebut mendorong orang-orang untuk mempertahankan dan
meningkatkan citra (image) yang mereka bentuk sendiri. Dalam konteks
yang lebih luas fungsi-fungsi tersebut merupakan dasar memotivasi
pembentukan dan penguatan sikap positif terhadap obyek yang
memuaskan kebutuhan atau sikap negatif terhadap obyek yang
mendatangkan kerugian, hukuman ataupun ancaman. Fungsi-fungsi
tersebut antara lain:
a) Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengarahkan pada obyek yang menyenangkan
atau mendatangkan manfaat serta menjauhkan orang-orang dari
obyek yang tidak menarikatau tidak diinginkan. Dalam konteks ini
berlaku konsep mamaksimalkan peruntungan dan meminimalkan
kerugian.
29
b) Fungsi pertahanan ego
Sikap yang bertujuan untuk melindungi ego merupakan wujud dari
fungsi pertahanan ego. Kenyataannya, banyak ekspresi sikap yang
mencerminkan kebalikan dari apa yang dipersepsikan orang-orang
semata-mata untuk untuk mempertahankan ego.
c) Fungsi ekspresi nilai
Dengan sikap seseorang dimungkinkan untuk mengekpresikan nilai-
nilai yang diyakininya. Artinya setiap orang akan berusaha untuk
menerjemahkan nilai-nilai yang diyakini dalam konteks sikap yang
lebih nyata.
d) Fungsi pengetahuan
Manusia memiliki kecenderungan untuk memandang dunianya dari
sudut pandang keteraturan. Kecenderungan ini memaksa manusia
untuk berpegang pada konsistensi, definisi, stabilitas, dan pengertian
tentang dunianya. Kecenderungan itu pula yang menentukan apa
yang perlu dipelajari dan apa yang ingin diketahui.
2.3.5 Indikator Sikap Konsumen
Model sikap menurut Schiffman dan Kanuk (2004: 225) bahwa
di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu:
a) Komponen kognitif (kepercayaan merek)
Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi
pengalaman secara langsung dengan obyek sikap dan informasi yang
berkaitandari berbagai sumber.
30
b) Komponen afektif (evaluasi merek)
Emosi atau perasaan konsumen mengenai suatu produk atau merek
tertentu merupakan komponen afektif dari sikap tertentu. Emosi dan
perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat
evaluatif sifatnya, yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap
obyek sikap secara langsung dan menyeluruh.
c) Komponen konatif (maksud untuk membeli)
Komponen ini berhubungan dengan kemungkinan atau
kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus
atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek tertentu.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen
adalah respon konsumen terhadap suatu merek yang secara konsisten dapat
mempengaruhi perilaku pembelian. Adapun indikator dalam penelitian ini
merujuk pada pendapat Schiffman dan Kanuk (2004: 225) yang meliputi
komponen koqnitif, komponen afektif dan komponen konatif.
2.4 Asosiasi Merek
2.4.1 Pengertian Asosiasi Merek
Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul dibenak
seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.
Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan
semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu
merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut
31
dalam strategi komunikasi, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung
oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain (Durianto dkk, 2001: 69).
Sedangkan menurut Aaker (dalam Simamora, 2001: 90) asosiasi merek
adalah sekumpulan entitas yang bisa dihubungkan dengan suatu merek.
Menurut Bilson simamora (2001: 82) asosiasi merek adalah
segala hal yang berkaitan tentang merek dalam ingatan. Asosiasi tidak
hanya eksis, namun juga mempunyai tingkat kekuatan. Keterkaitan
asosiasi merek akan lebih kuat jika dilandaskan pada banyak
pengalaman. Asosiasi merek dapat menciptakan nilai bagi perusahaan
dan para pelanggan, karena asosiasi dapat membantu proses
penyusunan informasi untuk membedakan merek yang satu dengan
merek lainnya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat
menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek (brand image) di benak
konsumen.
2.4.2 Acuan Asosiasi Merek
Asosiasi-asosiasi yang terkait dengan suatu merek umumnya
dihunbungkan dengan berbagai hal (Durianto dkk, 2001: 70), yaitu:
1. Atribut produk
Mengasosiasikan atribut atau karakteristik suatu prosduk yang
merupakan strategi positioning yang paling sering digunakan.
Mengembangkan asosiasi semacam ini efektif karena jika atribut
bermakna, asosiasi dapat secara langsung diterjemahkan dalam
alasan pembelian suatu merek.
32
2. Atribut tak berwujud
Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya
dengan persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai yang
mengikhtisarkan serangkaian atribut yang obyektif.
3. Manfaat bagi pelanggan
Kerena sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi
pelanggan, maka biasanya terdapat hubungan antara keduanya.
4. Harga relatif
Evaluasi terhadap suatu merek disebagian kelas produk ini akan
diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua
dari tingkat harga.
5. Penggunaan
Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut
dengan suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.
6. Pengguna/pelanggan
Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut
dengan sebuah tipe pengguna atau pelanggan dari produk tersebut.
7. Orang terkenal/khalayak
Mengkaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat
mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek
tersebut.
33
8. Gaya hidup
Kesan sebuah merek dengan suatu gaya hidup dapat dilihat oleh
kesan dari para pelanggan merek tersebut dengan kepribadian dan
karakteristik gaya hidup yang hampir sama.
9. Kelas produk
Mendefinisikan sebuah merek menurut kelas produknya.
10. Para pesaing
Mengetahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau bahkan
mengungguli pesaing.
11. Negara/ Wilayah geografis
Sebuah negara dapat menjadi simbol yang kuat asalkan memiliki
hubungan yang erat pada produk, bahan, dan kemampuan.
2.4.3 Fungsi Asosiasi Merek
Menurut Durianto dkk (2001: 69) menyatakan fungsi asosiasi
merek adalah sebagai berikut:
1) Help process retrive information (Membantu proses penyusunan
informasi)
Asosiasi-asosiasi dapat membantu mengikhtisarkan sekumpulan
fakta dan spesifikasi yang mungkin sulit diproses dan diakses para
pelanggan. Sebuah asosiasi dapat menciptakan informasi padat bagi
pelanggan yang memberikan suatu cara untuk menghadapinya.
34
2) Differentiate (membedakan)
Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang penting bagi upaya
pembedaan suatu merek dari yang lain.
3) Reason to buy (Alasan pembelian)
Asosiasi merek membandingkan berbagai atribut produk atau
manfaat bagi konsumen yang dapat memberikan alasan spesifik
untuk membeli dan menggunakan merek tersebut.
4) Create positive attitude/fellings (menciptakan sikap atau perasaan
positif)
Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang
pada suatu gilirannya merambat ke merek yang bersangkutan.
Asosiasi tersebut dapat menciptakan persaan positif atas dasar
pengalaman mereka sebelumnya serta pengubahan pengalaman
tersebut sebagai sesuatu yang lain.
5) Basis for extentions (landasan untuk perluasan)
Suatu asosiasi dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan
dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan sebuah
produk baru atau dengan menghadirkan alasan untuk membeli
produk perluasan tersebut.
Selain fungsi asosiasi merek juga terdapat tiga aspek asosiasi
yang perlu diperhatikan antara lain:
35
1) Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek
Merupakan suatu fungsi dari seberapa besar tingkat kepercayaan
mereka dengan menggunakan asosiasi merek terhadap suatu produk.
Merek yang kuat adalah suatu merek yang konsumennya mempunyai
kepercayaan tinggi terhadap merek tersebut.
2) Keabstrakan merek
Keabstrakan merek adalah seberapa besar sebuah merek dengan
kategori produk tertentu. Asumsi awal dari teori kategorisasi
sebagaimana diaplikasikan kepada perluasan merek adalah
konsumen akan mencoba menghubungkan merek yang sudah ada ke
produk lain yang tergantung dalam merek tersebut.
3) Kesukaan akan merek
Kesukaan dipandang dari manakah produk baru memberikan nilai
tambah bagi suatu merek, sehingga menyebabkan konsumen
mempunyai perasaan positif terhadap merek tersebut. Perasaan
positif timbul dengan semakin seringnya suatu produk berinteraksi
dengan konsumen.
2.4.4 Indikator Asosiasi Merek
Menurut Aaker (dalam Simamora, 2001: 91) asosiasi yang
terkait dengan suatu merek umumnya dihunbungkan dengan berbagai
hal, yaitu:
36
1. Atribut produk
Mengasosiasikan atribut atau karakteristik suatu prosduk yang
merupakan strategi posisioning yang paling sering digunakan.
Mengembangkan asosiasi semacam ini efektif karena jika atribut
bermakna, asosiasi dapat secara langsung diterjemahkan dalam
alasan pembelian suatu merek.
2. Atribut tak berwujud
Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, sperti halnya
dengan persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai yang
mengikhtisarkan serangkaian atribut yang obyektif.
3. Manfaat bagi pelanggan
Kerena sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi
pelanggan, maka biasanya terdapat hubungan antara keduanya.
4. Harga relatif
Evaluasi terhadap suatu merek disebagian kelas produk ini akan
diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua
dari tingkat harga.
5. Penggunaan
Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut
dengan suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.
6. Kelas produk
Mendefinisikan sebuah merek menurut kelas produknya.
37
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa asosiasi merek
adalah kesan terhadap segala hal yang berkaitan dengan suatu merek dan
dapat menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek dibenak konsumen.
Adapun indikator dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Aaker (dalam
Simamora, 2001: 91). Namun tidak semua indikator dapat digunakan
digunakan, penelitian ini hanya menggunakan indikator-indikator yang
menurut peneliti paling kuat pengaruhnya terhadap proses keputusan
pembelian. Indikator-indikator tersebut meliputi atribut produk, atribut tak
berwujud, manfaat bagi pelanggan, herga relatif, penggunaan dan kelas
produk.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan menjadi bahan pertimbangan yaitu
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis Hasil
1 Dewi
Urip
Wahyuni
(2008)
Analisis
pengaruh
motivasi,
persepsi dan
sikap konsumen
terhadap
keputusan
pembelian
sepeda motor
merek honda di
kawasan
Surabaya.
Variabel
independen:
a. motivasi
b. persepsi
c. sikap
konsumen
Variabel
dependen:
a. keputusan
pembelian
Regresi
Linier
Berganda
Variabel motivasi,
persepsi, dan sikap
konsumen berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian baik secara
parsial maupun simultan.
38
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis Hasil
2 Fadli dan
Inneke
Qamariah
(2008:
48-59)
Analisis
pengaruh faktor-
faktor ekuitas
merek sepeda
motor merek
honda terhadap
keputusan
pembelian (studi
kasus pada
Universitas
Sumatra Utrara)
Variabel
independen:
a. kesadaran
merek
b. kesan kualitas
c. asosiasi merek
d. loyalitas
merek
Variabel
dependen:
a. Keputusan
Pembelian
Regresi
Linier
Berganda
Variabel kesadaran
merek, kesan kualitas,
asosiasi merek dan
loyalitas merek secara
simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap
keputusan pembelian,
sedangkan variabel
kesadaran merek tidak
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian sepeda motor
honda.
3 Mohamm
ad Reza
Jalilvan,
Neda
Samiei,
Seyed,
Hessamal
din
Mahdavin
ia
(2011)
The Effect of
Brand Equity
Components on
Purchase
Intention:
An Application
of Aaker’s
Model in the
Automobile
Industry
Variabel
independen:
a. brand
awareness
b. brand
associatio
c. perceived
quality
d. brand
loyalty
Variabel
dependen:
a. purchase
decisions
SEM Variabel kesadaran
merek, asosiasi merek,
loyalitas merek, dan
persepsi kualitas memiliki
dampak signifikan
terhadap niat konsumen
untuk membeli produk.
4 Ashutosh
Nigam
dan Rajiv
Kaushik
(2011)
Impact of brand
equity on
customer
purchase
dicision: An
empirical
investigation
with special
reference to
hatchback car
owners in
central haryana
Variabel
independen:
a. brand
awareness
b. perceived
quality
c. brand
associatio
d. brand
loyalty
Variabel
dependen:
a. purchase
intention
Regresi
Linier
Berganda
Faktor-faktor brand equity
mempengaruhi kriteria
keputusan pembelian
konsumen.Usaha brand
manajer harus fokus pada
loyalitas konsumen,
kepercayaan konsumen,
perbedaan merek dan
inovasi tambahan dalam
mengelola brand equity.
39
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis Hasil
5 Dessy
Amelia
Fristiana
(2012)
Pengaruh citra
merek dan harga
terhadap
keputusan
pembelian pada
ramai swalayan
peterongan
semarang
Variabel
independen:
a. citra merek
b. harga
Variabel
dependen:
a. keputusan
pembelian
Regresi
Linier
Berganda
Variabel citra merek dan
harga memiliki pengaruh
positif dan signifikan
baik secara simultan
maupun parsial terhadap
keputusan pembelian.
6 Nela
Evelina,
Handoyo
DW, Sari
Listyorini
(2012)
Pengaruh citra
merek, kualitas
produk, harga
dan promosi
terhadap
keputusan
pembelian kartu
perdana
telkomflexy
(studi kasus
pada konsumen
telkomflexy di
kecamatankota
kudus kabupaten
kudus)
Variabel
independen:
a. citra merek
b. kualitas
produk
c. harga
d. promosi
Variabel
dependen:
a. keputusan
pembelian
Regresi
Linier
Berganda
Variabel citra merek,
kualitas produk, harga
dan promosi memiliki
pengaruh positif dan
signifikan baik secara
simultan maupun parsial
terhadap keputusan
pembelian.
Sumber : Dari berbagai sumber (2013)
Alasan-alasan pemilihan variabel-variabel tersebut adalah dalam
penelitian-penelitian sebelumnya variabel-variabel tersebut telah diuji dalam
kurun waktu yang berbeda-beda, obyek penelitian yang berbeda-beda dan
memiliki hasil yang berbeda. Meskipun telah di uji dengan variabel-variabel yang
sama, hasilnya tetap bervariasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah hasil yang akan diperoleh nantinya dapat mendekati hasil atau
berbeda hasil.
40
2.6 Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis
2.6.1 Kerangka Pemikiran
Saat ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen
tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk saja misalnya seperti
kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang
mampu memberikan citra khusus bagi penggunanya. Salah satu
keberhasilan suatu industri dibidang elektronik khususnya laptop dapat
dilihat dari proses keputusan pembelian konsumen.
Menurut Setiadi (2003: 180) citra merek mempresentasikan
keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan
pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek
berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi
terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap
suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.
Menurut Simamora (2004: 152). Pengambilan keputusan
pembelian berkaitan erat dengan perilaku konsumen, sikap merupakan
konsep paling penting. Setiap menajer pemasaran menghabiskan biaya
yang besar untuk meneliti sikap konsumen terhadap produk serta
merek. Dengan mempengaruhi sikap konsumen, para pemasar berharap
dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Sikap sangat erat
kaitannya dengan perasaan seseorang dan hal ini dapat mempengaruhi
terhadap perilaku konsumen untuk membeli suatu produk ataupun jasa
tertentu.
41
Menurut Aaker (dalam Simamora, 2001: 90) menyatakan
asosiasi merek dapat memberi manfaat bagi konsumen (customers
benefits) yang pada akhirnya akan memberikan alasan spesifik bagi
konsumen untuk membeli dan menggunakan merek tersebut, sehingga
asosiasi merek menjadi pijakan dalam keputusan pembelian.
42
Gambar 2.2 Bagan Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan Asosiasi Merek
Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Sumber: (Keller, 1993), (Schiffman dan Kanuk, 2004), (Simamora, 2001),
(Kotler, 2008)
Citra Merek (X1)
1. Mudah dikenali
2. Reputasi yang baik
3. Selalu diingat
(Keller, 1993)
Sikap Konsumen (X2)
1. Komponen kognitif
2. Komponen afektif
3. Komponen konatif
(Schiffman dan Kanuk, 2004)
Asosiasi Merek (X3)
1. Atribut produk
2. Atribut tak berwujud
3. Manfaan bagi pelanggan
4. Harga relatif
5. Penggunaan
6. Kelas produk
(Simamora, 2001)
Proses Keputusan Pembelian (Y)
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku pasca Pembelian
(Kotler, 2008)
43
2.6.2 Perumusan Hipotesis
Sugiyono (2007: 84), hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H1 : Ada pengaruh citra merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumen.
H2 : Ada pengaruh sikap konsumen terhadap proses keputusan
pembelian konsumen.
H3 : Ada pengaruh asosiasi merek terhadap proses keputusan
pembelian konsumen.
H4 : Ada pengaruh citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek
terhadap proses keputusan pembelian konsumen.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi (Suharsimi 2010: 173) adalah keseluruhan subjek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang yang masih aktif kuliah dan
menggunakan maupun memiliki laptop merek Toshiba.
3.1.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan (Sugiyono 2005: 60). Hal ini
berarti siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok dengan sumber data. Pertimbangan bahwa populasi
yang ada tidak diketahui jumlahnya, maka mengenai ukuran sampel
menurut Sitepu (2002: 108) dapat ditempuh melalui beberapa tahap
perhitungan. Pada langkah pertama menentukan perkiraan harga
koefisien korelasi (ρ) terkecil diantara variabel bebas dengan variabel
terikat. Kedua menentukan taraf nyata (α) dan kuasa uji (1-β). Setelah
itu baru menetukan ukuran sampel secara iteratif.
45
Pada iterasi pertama menggunakan rumus :
Sedangkan
Dimana merupakan konstanta yang diperoleh dari
distribusi normal.
Pada iterasi kedua menggunakan rumus :
Sedangkan
Keterangan :
: Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal
: Konstanta yang diperoeleh dari tabel distribusi normal
α : Kekeliruan tipe 1
β : Kekeliruan tipe 2
Uρ : Harga koefisien korelasi
: Responden
Apabila ukuran sampel minimal iteratif pertama dan kedua
harganya sampai dengan bilangan satuannya sama, maka iterasi
berhenti. Apabila belum sama perlu dilakukan iterasi ketiga dengan
menggunakan rumus seperti iterasi kedua. Penelitian yang dilakukan
Windarti (2003: 39) yang berjudul “Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian di Swalayan Laris Ambarawa”
diperoleh ρ = 30% = 0,30. Taraf nyata yang diinginkan sebesar 5% dan
46
kuasa uji dari pengujian sebesar 95%, dari tabel distribusi normal
diperoeh nilai:
= 1,645
= 1,645
Cara menghitung iterasi pertama:
= 0.3095196042031
Maka
n
n = 115,98361681062
n = 116
Cara menghitung iterasi kedua:
Maka
n
47
n = 115,03735304333
n = 115
Menghitung iterasi ketiga:
= 0,3108353936768
Maka
n = 115,02910515171
n =115
Karena n2 dan n3 telah mencapai harga yang sama yaitu 115,
maka iterasi berhenti. Penelitian ini mengambil sampel sebesar 115
mahasiswa yang menggunakan laptop merek Toshiba di Universitas
Negeri Semarang.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
variabel independen (variabel bebas) yaitu Citra Merek (X1), Sikap
Konsumen (X2) dan Asosiasi Merek (X3) serta variabel dependen (variabel
terikat) yaitu Keputusan Pembelian (Y). Definisi operasional dari masing-
masing variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
48
3.2.1 Variabel Dependen
Sugiyono (2007 :4) variabel dependen merupakan variabel yang
tergantung dengan variabel yang lainnya atau variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
keputusan pembelian.
Keputusan pembelian (Kotler dan Armstrong, 2001: 227) adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar
membeli. Adapun indikator untuk mengukur keputusan pembelian dalam
penelitian ini yaitu:
a) Pengenalan masalah
b) Pencarian informasi
c) Evaluasi berbagai alternatif
d) Keputusan pembelian
e) Perilaku pasca pembelian
3.2.2 Variabel Independen
Sugiyono (2007: 4) variabel independen merupakan variabel yang
dapat mempengaruhi variabel terikat atau variabel yang tidak tergantung
dengan variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini
yaitu:
49
1. Citra Merek (X1)
Bilson simamora (2003: 92) Citra merek merupakan interprestasi
akumulasi berbagai informasi yang diterima konsumen. Adapun
indikator yang akan digunakan untuk mengukur variabel citra merek
dalam penelitian ini yang dirangkum oleh Keller (1993) yaitu:
a) Mudah dikenali
b) Reputasi yang baik
c) Selalu diingat
2. Sikap Konsumen
Menurut (Kotler dan Armstrong, 2008: 176) sikap (attitude)
menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten
dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Adapun indikator yang
akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel sikap
konsumen yaitu:
a) Komponen kognitif (kepercayaan merek)
b) Komponen afektif (evaluasi merek)
c) Komponen konatif (maksud untuk membeli)
3. Asosiasi Merek
Aaker (dalam Simmamora, 2001: 90) asosiasi merek adalah
segala sesuatu yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung
dengan ingatan konsumen terhadap suatu merek. Adapun indikator yang
50
akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel asosiasi
merek yaitu:
a) Atribut produk
b) Atribut tak berwujud
c) Manfaat bagi pelanggan
d) Harga relatif
e) Penggunaan
f) Kelas produk
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
kuesioner atau angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang
menggunakan laptop merek toshiba. Metode pengukuran pada kuesioner ini
menggunakan skala likert dengan skala pengukuran untuk semua indikator
pada masing-masing variabel (skala 1 sampai dengan 5) dimulai dari Sangat
Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS). Skala pengukuran ini
adalah menggunakan skala ordinal berarti bahwa jika nilainya semakin
mendekati 1 maka berarti semakin tidak setuju. Sebaliknya, jika semakin
mendekati angka 5 berarti semakin setuju.
Lima tingkat preferensi jawaban masing-masing mempunyai skor 1-5
dengan rincian sebagai berikut:
51
1. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
2. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
3. Netral (N) diberi skor 3
4. Setuju (S) diberi skor 4
5. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
3.4 Pengujian Instrumen Penelitian
3.4.1 Uji Validitas
Suharsimi (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sedangkan menurut Ghozali (2011: 52) uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Cara untuk mengukur uji
validitas adalah dengan cara menghubungkan atau mengkorelasikan antara
skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total
individu. Untuk mengukur validitasnya menggunakan program software SPSS
for windows.
Pengukuran uji validitas dapat dilakukan dengan cara membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dimana n
adalah jumlah responden. Untuk mengukur valid tidaknya instrumen
ditentukan dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien
52
dengan nilai tabel koefisien pada taraf signifikasi 5% atau taraf kepercayaan
95%. Suatu pertanyaan atau indikator dikatakan valid jika:
a) Apabila
b) Apabila
Jumlah responden dalam uji validitas dalam penelitian ini sebanyak 30
responden dan besarnya nilai df adalah 28 dengan taraf signifikansi 5%.
Maka diperoleh r tabel (uji dua sisi) sebesar 0,361.
Tabel 3.1
Uji Validitas Variabel Citra Merek
No Penyataan r hitung r tabel Keterangan
(mudah dikenali) 1
0,568 0,361 Valid
2 0,767 0,361 Valid
3 0,624 0,361 Valid
(reputasi yang baik) 4
0,763 0,361 Valid
5 0,642 0,361 Valid
6 0,683 0,361 Valid
(selalu diingat) 7
0,641 0,361 Valid
8 0,655 0,361 Valid
9 0,541 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah SPSS, 2013.
Berdasarkan uji validitas variabel citra merek dengan indikator mudah
dikenali, reputasi yang baik dan selalu diingat dapat dilihat bahwa semua
butir pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,361 yang
artinya semua butir pernyataan pada variabel citra merek dinyatakan valid.
53
Tabel 3.2
Uji Validitas Variabel Sikap Konsumen
No Pernyataan r hitung r tabel keterangan
(komponen koqnitif) 10
0,710 0,361 Valid
11 0,588 0,361 Valid
12 0,721 0,361 Valid
(komponen afektif) 13
0,738 0,361 Valid
14 0,826 0,361 Valid
15 0,713 0,361 Valid
(komponen konatif) 16
0,863 0,361 Valid
17 0,805 0,361 Valid
18 0,673 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah SPSS, 2013.
Berdasarkan uji validitas variabel sikap konsumen dengan indikator
komponen koqnitif, komponen afektif dan komponen konatif dapat dilihat
bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel
0,361 yang artinya semua butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 3.3
Uji Validitas Variabel Asosiasi Merek
No Penyataan r hitung r tabel Keterangan
(atribut produk) 19
0,735 0,361 Valid
20 0,658 0,361 Valid
21 0,789 0,361 Valid
(atribut tak berwujud) 22
0,426 0,361 Valid
23 0,678 0,361 Valid
24 0,631 0,361 Valid
(manfaat bagi pelanggan) 25
0,474 0,361 Valid
54
26 0,515 0,361 Valid
27 0,759 0,361 Valid
(harga relatif) 28
0,674 0,361 Valid
29 0,690 0,361 Valid
30 0,675 0,361 Valid
(penggunaan) 31
0,677 0,361 Valid
32 0,621 0,361 Valid
33 0,613 0,361 Valid
(kelas produk) 34
0,664 0,361 Valid
35 0,599 0,361 Valid
36 0,374 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah SPSS, 2013.
Berdasarkan uji validitas variabel asosiasi merek merek dengan
indikator atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga
relatif, penggunaan dan kelas produk dapat dilihat bahwa semua butir
pernyataan nomor memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,361 yang
artinya semua butir pernyataan tersebut valid.
Tabel 3.4
Uji Validitas Variabel Proses Keputusan Pembelian
No Penyataan r hitung r tabel Keterangan
(pengenalan masalah) 37
0,611 0,361 Valid
38 0,443 0,361 Valid
39 0,800 0,361 Valid
(pencarian informasi) 40
0,702 0,361 Valid
41 0,791 0,361 Valid
42 0,622 0,361 Valid
(evaluasi berbagai alternatif) 43
0,747 0,361 Valid
55
44 0,867 0,361 Valid
45 0,587 0,361 Valid
(keputusan pembelian) 46
0,662 0,361 Valid
47 0,662 0,361 Valid
48 0,609 0,361 Valid
(kelas produk) 49
0,662 0,361 Valid
50 0,670 0,361 Valid
51 0,540 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah SPSS, 2013.
Berdasarkan uji validitas variabel proses keputusan pembelian dengan
indikator pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi berbagai
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian dapat dilihat
bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel
0,361 yang artinya semua butir pernyataan tersebut valid.
Demikian jumlah pernyataan pada angket kuesioner pada semua
variabel berjumlah 51 pernyataan yang kemudian akan digunakan untuk
mengumpulkan data.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Suharsimi (2010: 221) reliabilitas menunjukan pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Sedangkan menurut Ghozali (2011: 47) reabilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban
56
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
kewaktu.
Suatu variabel dikatakan realibel jika memiliki Cronbach Alpha >
0,70. Pengujian realibel menggunakan program software SPSS for windows.
Penelitian ini pengujian reliabilitasnya hanya dilakukan terhadap 30
responden, jika nilai Crobach Alpha lebih dari 0,70 maka pernyataan variabel
tersebut raliabel dan sebaliknya, jika nilai Crobach Alpha kurang dari 0,70
maka pernyataan variabel tersebut tidak raliabel.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
No variabel Crobach
Alpha Crobach Alpha yang
disyaratkan Kesimpulan
1 Citra merek 0,829 > 0,70 Reliabel
2 Sikap konsumen 0,892 > 0,70 Reliabel
3 Asosiasi merek 0,908 > 0,70 Reliabel
4 Proses Keputusan
pembelian 0,909 > 0,70 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2013
Berdasarkan uji reliabilitas yang ada dalam tabel 3.5 dapat dilihat dari
semua variabel memiliki koefisien reliabilitas diatas 0,70. Sehingga dapat
dikatakan bahwa masing-masing variabel dari kuesioner memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi, selanjutnya semua variabel tersebut layak untuk
dijadikan sebagai alat ukur.
3.5 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk menjelaskan
variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari citra merek,
57
sikap konsumen, asosiasi merek dan proses keputusan pembelian. Adapun
penilaian deskripsi yang dilakukan berdasarkan persentase pada jawaban
responden yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan skala likert.
3.6 Uji Asumsi Klasik
3.6.1 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk
mengetahui ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal iini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas juga dapat
dilihat nilai (1) tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor ( VIF ).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umumnya
digunakan adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 0,10.
3.6.2 Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2011: 139), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
58
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara yang
sering digunakan untuk masalah apakah suatu model terbebas dari masalah
heteroskedastisitas atau tidak dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi
variabel terikat, apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak pada grafik
scatter antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang
telah di-studentized.
Adapun metode statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
heteroskedastisitas yaitu uji Glejser, Ghozali (2011:142), Glejser
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen dengan persamaan regresi:
│Ut│= α + βXt + vt
Dengan mengabsolutkan nilai residual kemudian meregresikan dengan
variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas
tingkat kepercayaan 5%.
3.6.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan melakukan Uji Durbin-Watson
(DW test) (Ghozali, 2011: 110).
59
Tabel 3.6
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
Sumber: Ghozali (2011: 111)
3.6.4 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak normal yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Cara pertama yang
sering digunakan untuk melihat normalitas data yaitu dengan melihat
histrogam residual, yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Adapun
cara kedua yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). jika nilai sig (2-tailed) lebih besar daripada 5 %, maka data
berdistribusi normal (Ghozali, 2011: 165).
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl
Tidak ada autokorelasi positif atau
negatif
Tidak ditolak du < d < 4 – du
60
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Regresi Linier Berganda
Ghozali (2011: 95), analisis regresi berkaitan dengan studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel
independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata veriabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan program excell dan program SPSS 16.0 for windows. Adapun
bentuk umum rumus regresi linear berganda yaitu sebagai berikut:
Y = a+ b1X1 + b2X2+ b3X3+ e
Keterangan :
Y = Proses Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien persamaan regresi prediktor X1, X2 dan X3
X1 = Variabel Citra Merek
X2 = Variabel Sikap Konsumen
X3 = Variabel Asosiasi Merek
e = Faktor Pengganggu
3.7.2 Uji Hipotesis
3.7.2.1 Uji Parsial (Uji t)
Ghozali (2011: 98), uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
61
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan program SPSS.
1. Ho: ketiga variabel bebas secara individual tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat.
2. Ha: ketiga variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap
variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan:
a) Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b) Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Nilai probabilitas dari uji t dapat dilihat dari hasil pengolahan dari
program SPSS pada tabel COEFFICIENT kolom sig atau significance.
3.7.2.2 Uji Simultan (Uji F)
Ghozali (2011: 98), uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
1. Ho: ketiga variabel bebas tidak berpengaruh secara simultan terhadap
variabel terikat.
2. Ha: ketiga variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap
variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan:
62
a) Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak
b) Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat dari hasil pengolahan dari
program SPPS pada tabel ANOVA kolom sig atau significance.
3.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 97).
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Responden
Analisis pegaruh citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek
terhadap proses keputusan pembelian konsumen (studi empiris
pertimbangan mahasiswa Unnes dalam pembelian laptop Toshiba),
penelitian ini malakukan survei terhadap 115 mahasiswa pada semua
fakultas di Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini akan disajikan gambaran umum responden sebagai
berikut:
1. Responden berdasarkan fakultas
Karakteristik responden penelitian yang ditinjau dari fakultasnya
disajikan pada tabel 4.1 seperti berikut:
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Fakultas
No Fakultas Frekuensi Persentase
1 Ilmu Pendidikan (FIP) 14 12%
2 Bahasa dan Seni (FBS) 18 16%
3 Ilmu Sosial (FIS) 15 13%
4 Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) 15 13%
5 Teknik (FT) 16 14%
6 Ilmu Keolahragaan (FIK) 15 13%
7 Ekonomi (FE) 16 14%
8 Hukum (FH) 6 5%
Jumlah 115 100%
Sumber: Data primer diolah, 2013
64
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa semua responden yang
ada pada semua fakultas di Universitas Negeri Semarang telah
terwakili.Responden paling banyak berasal dari fakultas bahasa dan seni
sebanyak 18 responden, kemudian dari fakultas teknikdan fakultas
ekonomi masing-masing sebanyak 16 responden, fakultas ilmu
keolahragaan,fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam serta
fakultas ilmu sosial masing-masing sebanyak 15 responden, fakultas ilmu
pendidikan sebanyak 14 responden dan fakultas hukum sebanyak 6
responden.
2. Responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik responden penelitian yang ditinjau dari jenis
kelaminnya disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Fakultas Jenis Kelamin
Laki-laki Persentase Perempuan Persentase
1 FIP 6 5% 8 7%
2 FBS 6 5% 12 10%
3 FIS 4 3% 11 10%
4 FMIPA 2 2% 13 11%
5 FT 7 6% 9 8%
6 FIK 2 2% 13 11%
7 FE 6 5% 10 9%
8 FH 3 3% 3 3%
Jumlah 36 31% 79 69%
Sumber: Data primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar responden
penelitian berjenis kelamin perempuan sebanyak 79 responden dengan
persentase 69%, dan sisanya dengan persentase 31% berjenis kelamin laki-laki
65
yaitu sebanyak 36 responden. Hal ini dikarenakan laptop merek Toshiba
memiliki tampilan yang terlihat elegan dengan berbagai pilihan warna yang
sesuai dengan selera perempuan sehingga menjadikan pengguna laptop merek
Toshiba cenderung mendominasi.
4.1.2 Deskripsi Tanggapan Responden
4.1.2.1 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Citra
Merek
Deskripsi tanggapan responden mengenai variabel citra merek pada
penelitian ini diukur dengan tiga indikator, yaitu mudah dikenali, reputasi
yang baik dan selalu diingat. Berikut adalah rincianya:
1. Mudah dikenali
Hasil analisis data penelitian untuk indikator mudah dikenali dapat
dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Mudah Dikenali
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 47 40,87
Setuju 38 33,04
Netral 29 25,22
Tidak Setuju 1 0,87
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator mudah dikenali untuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapantersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 47 responden atau
66
sebesar 40.87 %, yang menyatakan setuju sebanyak 38 responden atau sebesar
33,04%, dan yang menyatakan netral sebanyak 29 responden atau 25,22%.
Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak
1responden atau sebesar 0,87%.
2. Reputasi yang baik
Hasil analisis data penelitian untuk indikator mudah dikenali
dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Reputasi Yang Baik
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 39 33,91
Setuju 48 41,74
Netral 27 23,48
Tidak Setuju 1 0,87
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator reputasi yang baik untuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 39 responden atau
sebesar 33.91%, yang menyatakan setuju sebanyak 48 responden atau sebesar
41,74%, dan yang menyatakan netral sebanyak 27 responden atau 23,48%.
Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak 1
responden atau sebesar 0,87%.
3. Selalu diingat
67
Hasil analisis data penelitian untuk indikator selalu diingat dapat
dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Selalu Diingat
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 42 36,52
Setuju 43 37,39
Netral 30 26,09
Tidak Setuju 0 -
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator selalu diingat untuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 42 responden atau
sebesar 36.52%, yang menyatakan setuju sebanyak 43 responden atau sebesar
37,39%, dan yang menyatakan netral sebanyak 30 responden atau 26,09%.
4.1.2.2 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Sikap
Konsumen
Deskripsi tanggapan responden mengenai variabel sikap
konsumen pada penelitian ini diukur dengan tiga indikator, yaitu
komponen koqnitif, komponen afektif dan komponen konitif. Berikut
adalah rincianya:
1. Komponen koqnitif
Hasil analisis data penelitian untuk indikator komponen koqnitif
dapat dilihat pada tabel 4.6
68
Tabel 4.6
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Komponen Koqnitif
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 48 41,74
Setuju 46 40,00
Netral 19 16,52
Tidak Setuju 2 1,74
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator komponen koqnitifuntuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 48 responden atau
sebesar 41.74%, yang menyatakan setuju sebanyak 46 responden atau sebesar
40,00%, dan yang menyatakan netral sebanyak 19 responden atau 16,52%.
Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak 2
responden atau sebesar 1,74%.
2. Komponen afektif
Hasil analisis data penelitian untuk indikator komponen afektif
dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Komponen Afektif
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 39 33,91
Setuju 43 37,39
Netral 28 24,35
Tidak Setuju 3 2,61
Sangat Tidak Setuju 2 1,74
Sumber: Data Primer diolah, 2013
69
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator komponen afektif untuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 39 responden atau
sebesar 33.91%, yang menyatakan setuju sebanyak 43 responden atau sebesar
37,39%, dan yang menyatakan netral sebanyak 28 responden atau 24,35%.
Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak 3
responden atau sebesar 2,61% dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak
2 responden atau sebesar 1,74%.
3. Komponen konatif
Hasil analisis data penelitian untuk indikator komponen konatif
dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Komponen Konatif
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 41 35,65
Setuju 49 42,61
Netral 22 19,13
Tidak Setuju 3 2,61
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator komponen konatifuntuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 41responden atau
sebesar 35.65%, yang menyatakan setuju sebanyak 49 responden atau sebesar
70
42,61%, dan yang menyatakan netral sebanyak 22 responden atau 19,13%.
Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak 3
responden atau sebesar 2,61%
4.1.2.3 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi
Merek
Deskripsi tanggapan responden mengenai variabel asosiasi merek
pada penelitian ini diukur dengan enam indikator, yaitu atribut produk,
atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif, penggunaan
dan kelas produk. Berikut adalah rincianya:
1. Atribut produk
Hasil analisis data penelitian untuk indikator atribut produk dapat
dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Atribut Produk
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 42 36,52
Setuju 49 42,61
Netral 24 20,87
Tidak Setuju 0 -
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator atribut produk untuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 42 responden atau
sebesar 36.52%, yang menyatakan setuju sebanyak 49 responden atau sebesar
71
42,61%, dan yang menyatakan netral sebanyak 24 responden atau 20,87%.
2. Atribut tak berwujud
Hasil analisis data penelitian untuk indikator atribut tak berwujud
dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Atribut Tak Berwujud
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 39 33,91
Setuju 53 46,09
Netral 22 19,13
Tidak Setuju 1 0,87
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator atribut tak berwujuduntuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 39 responden atau
sebesar 33.91%, yang menyatakan setuju sebanyak 53 responden atau sebesar
46,09%, dan yang menyatakan netral sebanyak 22 responden atau 19,13%.
Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak 1
responden atau sebesar 0,87%.
3. Manfaat bagi pelanggan
Hasil analisis data penelitian untuk indikator manfaat bagi
pelanggan dapat dilihat pada tabel 4.11
72
Tabel 4.11
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Manfaat Bagi
Pelanggan
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 36 31,30
Setuju 51 44,35
Netral 26 22,61
Tidak Setuju 1 0,87
Sangat Tidak Setuju 1 0,87
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator manfaat bagi pelanggan untuk
meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut
terbukti dengan tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 36
responden atau sebesar 31.30%, yang menyatakan setuju sebanyak 51 responden
atau sebesar 44,35%, dan yang menyatakan netral sebanyak 26 responden atau
22,61%. Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju
sebanyak 1 responden atau sebesar 0,87% dan yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 0,87%.
4. Harga relatif
Hasil analisis data penelitian untuk indikator harga relatif dapat
dilihat pada tabel 4.12
73
Tabel 4.12
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Harga Relatif
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 35 30,43
Setuju 59 51,30
Netral 19 16,52
Tidak Setuju 2 1,74
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator harga relatif untuk meningkatkan proses
keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan tingginya
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 35 responden atau sebesar
30.43%, yang menyatakan setuju sebanyak 59 responden atau sebesar 51,30%,
dan yang menyatakan netral sebanyak 19 responden atau 16,52%. Responden
yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak 2 responden
atau sebesar 1,74%.
5. Penggunaan
Hasil analisis data penelitian untuk indikator penggunaan dapat
dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Penggunaan
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 39 37,39
Setuju 53 37,99
Netral 22 25,22
Tidak Setuju 0 -
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
74
mendukung tentang pentingnya indikator penggunaanuntuk meningkatkan proses
keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan tingginya
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 43 responden atau sebesar
37.39%, yang menyatakan setuju sebanyak 43 responden atau sebesar 37,39%,
dan yang menyatakan netral sebanyak 29 responden atau 25,22%.
6. Kelas produk
Hasil analisis data penelitian untuk indikator kelas produk dapat
dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.14
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Kelas Produk
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 33 28,70
Setuju 59 51,30
Netral 21 18,26
Tidak Setuju 1 0,87
Sangat Tidak Setuju 1 0,87
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator kelas produk untuk meningkatkan
proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut terbukti dengan
tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 33responden atau
sebesar 28.70%, yang menyatakan setuju sebanyak 59 responden atau sebesar
51,30%, dan yang menyatakan netral sebanyak 21 responden atau 18,26%.
Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju sebanyak 1
responden atau sebesar 0,87% dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak
1 responden atau sebesar 0,87%.
75
4.1.2.4 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai
ProsesKeputusan Pembelian
Deskripsi tanggapan responden mengenai variabel proses
keputusan pembelian pada penelitian ini diukur dengan lima indikator,
yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi berbagai
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Berikut
adalah rincianya:
1. Pengenalan masalah
Hasil analisis data penelitian untuk indikator pengenalan masalah
dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Pengenalan
Masalah
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 44 38,26
Setuju 51 44,35
Netral 19 16,52
Tidak Setuju 1 0,87
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator pengenalan masalah untuk
meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut
terbukti dengan tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 44
responden atau sebesar 38.26%, yang menyatakan setuju sebanyak 51 responden
atau sebesar 44,35%, dan yang menyatakan netral sebanyak 19 responden atau
16,52%. Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju
76
sebanyak 1 responden atau sebesar 0,87%.
2. Pencarian informasi
Hasil analisis data penelitian untuk indikator pencarian informasi
dapat dilihat pada tabel 4.16
Tabel 4.16
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Pencarian Informasi
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 40 34,78
Setuju 49 42,61
Netral 24 20,87
Tidak Setuju 2 1,74
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator pencarian informasi untuk
meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut
terbukti dengan tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 40
responden atau sebesar 34.78%, yang menyatakan setuju sebanyak 49 responden
atau sebesar 42,61%, dan yang menyatakan netral sebanyak 24 responden atau
20,87%. Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju
sebanyak 2 responden atau sebesar 1,74%.
3. Evaluasi berbagai alternatif
Hasil analisis data penelitian untuk indikator valuasi berbagai
alternatif dapat dilihat pada tabel 4.17
77
Tabel 4.17
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Evaluasi Berbagai
Alternati
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 42 36,52
Setuju 53 46,09
Netral 18 15,65
Tidak Setuju 2 1,74
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator evaluasi berbagai alternatif untuk
meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut
terbukti dengan tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
42responden atau sebesar 36.52%, yang menyatakan setuju sebanyak 53
responden atau sebesar 46,09%, dan yang menyatakan netral sebanyak 18
responden atau 15,65%. Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan
tidak setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 1,74%.
4. Keputusan pembelian
Hasil analisis data penelitian untuk indikator keputusan
pembelian dapat dilihat pada tabel 4.18
78
Tabel 4.18
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Keputusan
Pembelian
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 52 45,22
Setuju 38 33,04
Netral 22 19,13
Tidak Setuju 3 2,61
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator keputusan pembelian untuk
meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut
terbukti dengan tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 52
responden atau sebesar 45,22%, yang menyatakan setuju sebanyak 38 responden
atau sebesar 33,04%, dan yang menyatakan netral sebanyak 22 responden atau
19,61%. Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju
sebanyak 3 responden atau sebesar 2,61%.
5. Perilaku pasca pembelian
Hasil analisis data penelitian untuk indikator perilaku pasca
pembelian dapat dilihat pada tabel 4.19
79
Tabel 4.19
Deskripsi Tanggapan Responden pada Indikator Perilaku Pasca
Pembelian
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 36 31,30
Setuju 44 38,26
Netral 32 27,83
Tidak Setuju 3 2,61
Sangat Tidak Setuju 0 -
Sumber: Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mendukung tentang pentingnya indikator perilaku pasca pembelianuntuk
meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen. Tanggapan tersebut
terbukti dengan tingginya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 36
responden atau sebesar 31.30%, yang menyatakan setuju sebanyak 44 responden
atau sebesar 38,26%, dan yang menyatakan netral sebanyak 32 responden atau
27,83%. Responden yang tidak mendukung dengan menyatakan tidak setuju
sebanyak 3 responden atau sebesar 2,61%.
4.1.3 Uji Asumsi Klasik
4.1.3.1 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah Menganalisis matrik
korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen cukup tinggi
(umumnya diatas 0.90), maka hal iini merupakan indikasi adanya
80
multikolonieritas. Multikolonieritas juga dapat dilihat nilai (1) tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor ( VIF ). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Nilai cut off yang umumnya digunakan adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 0,10.
Adapun tabel untuk melihat hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada
tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20
Hasil Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 13.707 5.898 2.324 .022
Citra_merek .466 .172 .308 2.706 .008 .554 .249 .202 .432 2.316
Sikap_konsumen .274 .106 .195 2.575 .011 .285 .237 .192 .973 1.028
Asosiasi_merek .272 .108 .285 2.516 .013 .543 .232 .188 .435 2.298
a. Dependent Variable:
ProsesKeputusan_pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan hasil perhitungan nilai tolerance mununjukan bahwa tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti
tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai VIF juga menunjukan hal yang sama yaitu tidak ada satu
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
81
4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas yaitu:
a. Analisis Grafik Scatterplot
Cara yang sering digunakan untuk masalah apakah suatu model terbebas
dari masalah heteroskedastisitas atau tidak dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat, apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak pada
grafik Scatterplotantara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
yang telah di-studentized.
Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 4.1
82
Gambar 4.1 Grafik Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah,2013
Dari grafik scatterplots diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga layak untuk memprediksi proses keputusan pembelian berdasarkan
masukan variabel citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek.
b. Uji Glejser
Adapun metode statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
heteroskedastisitas yaitu uji Glejser, Ghozali (2011:142), Gletser
83
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen dengan persamaan regresi:
│Ut│= α + βXt + vt
Tabel4.21 Hasil Uji Gletser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.104 3.739 1.633 .105
Citra_merek .044 .109 .058 .401 .689
Sikap_konsumen .043 .067 .061 .643 .521
Asosiasi_merek -.069 .068 -.144 -1.006 .317
a. Dependent Variable: AbsUi
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel diatas menunjukan variabel citra merek, sikap
konsumen dan asosiasi merek memiliki nilai signifikansi 0,689; 0,521 dan
0,317yang kesemuanya mempunyai nilai signifikansi diatas 0,05. Berarti tidak
terdapatheteroskedastisitas dalam model ini, dengan kata lain semua variabel
independen yang terdapat dalam model ini memiliki sebaran varian yang sama /
homogen.
4.1.3.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan
kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan melakukan Uji
Durbin-Watson (DW test) (Ghozali, 2011: 110).
84
Berikut ini hasil uji autokorelasi yang dinyatakan dengan Durbin-
Watson yang dalam perhitungannya menggunakan program SPSS for
windows versi 16 dapat dilihat pada tabel 4.22
Tabel 4.22
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .617a .380 .364 5.73055 1.901
a. Predictors: (Constant), Asosiasi_merek, Sikap_konsumen,
Citra_merek
b. Dependent Variable: ProsesKeputusan_pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.22 terlihat bahwa hasil uji autokorelasi yang
ditunjukan dengan nilai Durbin-Watson sebesar 1,901 nilai ini akan dibandingkan
dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5% jumlah sampel 115
(n) dan jumlah variabel independen 3 (k=3), maka nilai dl = 1,643 du = 1,750.
Karena nilai DW 1,901 lebih besar dari batas atas 1,750 lebih kecil dari pada 4-
du = 4-1,750 = 2,250.
du < d < 4 – du
= 1,750 <1,901< 4-1,750
= 1,750 < 1,901< 2,250
4.1.3.4 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi
85
data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak normal yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-
S)(Ghozali, 2011: 165).
a. Analisis Grafik
Cara pertama yang sering digunakan untuk melihat normalitas
data yaitu dengan melihat histrogam residual, yaitu jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Adapun uji normalitas tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2
berikut:
86
Gambar: 4.2Normal P-P Plot
Sumber: data primer diolah, 2013
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa tampilan pada grafik
normal probability plot menunjukan bahwa grafik data menyebar
disekitar garis diagonal (45%) dan mengikuti arah garis diagonal, maka
dapat disebut model regresi ini berdistribusi normal.
b. Uji Statistik
Adapun cara kedua yang digunakan untuk menentukan data
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan uji statistik
87
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). jika nilai sig (2-tailed) lebih
besar daripada 5 %, maka data berdistribusi normal.
Tabel 4.23
Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Data primer diolah, 2013
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel
4.23menunjukan nilai 0,835 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari
0,05 yaitu 0,488. Hasil nilai Kolmogorov-Smirnov tidak siknifikan, maka
dapat disimpulkan data residual berdistribusi normal dan model regresi
memenuhi asumsi normalitas
4.1.4 Metode Analisis Data
4.1.4.1 Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi linier
berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (citra
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 115
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.65464242
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .074
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .835
Asymp. Sig. (2-tailed) .488
a. Test distribution is Normal.
88
merek, sikap konsumen dan asosiasi merek) terhadap variabel terikat
(proses keputusan pembelian). Pengujian hipotesis yang diajukan tersebut
perlu menggunakan analisis regresi melalui uji t dan uji F. Tujuannya
menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh citra
merek, sikap konsumen dan asosiasi merek terhadap proses keputusan
pembelian konsumen, baik secara parsial maupun simultan serta
mengetahui besarnya dominasi citra merek, sikap konsumen dan asosiasi
merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen.
Tabel 4.24
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.707 5.898 2.324 .022
Citra_merek .466 .172 .308 2.706 .008
Sikap_konsumen .274 .106 .195 2.575 .011
Asosiasi_merek .272 .108 .285 2.516 .013
a. Dependent Variable:
ProsesKeputusan_pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.24 dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 13,707+ 0,466 X1 + 0,274X2 + 0,272X3
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan seperti berikut ini:
89
a. Nilai konstanta sebesar 13,707 berarti jika variabel citra merek, sikap
konsumen dan asosiasi merekdiasumsikan tetap maka proses keputusan
pembelian konsumen akan meningkat sebesar 13,707.
b. Nilai koefisien regresi untuk variabel citra merek menunjukan nilai positif
sebesar 0,466, dapatdiartikan bahwa jika citra merek meningkat sedangkan
sikap konsumen dan asosiasi merek tetap makaproses keputusan pembelian
konsumenakan meningkat sebesar 0,466.
c. Nilai koefisien regresi untuk variabel sikap konsumen menunjukan nilai
positif sebesar 0,274, dapat diartikan bahwa jika sikap konsumen
meningkat sedangkan citra merek dan asosiasi merek tetap maka proses
keputusan pembeliankonsumen akan meningkat sebesar 0,274.
d. Nilai koefisien regresi untuk variabel asosiasi merek menunjukan nilai
positifsebesar 0,272,dapat diartikan bahwa jika asosiasi merek meningkat
sedangkan sikap konsumen dan citra merek tetap maka proses keputusan
pembelian konsumen akan meningkat sebesar 0,272.
4.1.4.2 Pengujian Hipotesis
a. Uji Parsial
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.25berikut:
90
Tabel 4.25
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.707 5.898 2.324 .022
Citra_merek .466 .172 .308 2.706 .008
Sikap_konsumen .274 .106 .195 2.575 .011
Asosiasi_merek .272 .108 .285 2.516 .013
a. Dependent Variable:
ProsesKeputusan_pembelian
Sumber: Data primer diolah, 2013
Berdasarkan hasil uji parsial dapat dijelaskan seperti berikut:
1. Uji Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilal t
hitung untuk variabel citra merek sebesar 2,706 dengan taraf signifikansi
0,008< 0,05 maka H1 yang menyatakan ada pengaruhcitra merekterhadap
proses keputusan pembelian konsumenditerima.
2. Uji Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t
hitung untuk variabel sikap konsumen adalah 2,575 dengan hasil
signifikansinya 0,011 < 0,05, maka H2yang menyatakan ada pengaruh sikap
konsumen terhadap proses keputusan pembelian konsumenditerima.
91
3. Uji Hipotesis 3
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t
hitung untuk variabel asosiasi merek adalah 2.516 dengan hasil
signifikansinya 0,013< 0,05, maka H3 yang menyatakan ada pengaruh
asosiasi merekterhadap proses keputusan pembelian konsumenditerima.
b. Uji Simultan
Uji F dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen secara besrama-sama terhadap variabel dependen. Hasil
perhitungan Uji F dapat dilihat pada tabel 4.26
Tabel 4.26
Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2238.800 3 746.267 22.725 .000a
Residual 3645.148 111 32.839
Total 5883.948 114
a. Predictors: (Constant), Asosiasi_merek, Sikap_konsumen, Citra_merek
b. Dependent Variable: ProsesKeputusan_pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2013
Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung adalah
sebesar 22.725 dengan hasil signifikansi sebesar 0,000. Taraf signifikansi di
bawah 0,05, maka H4 yang menyatakan ada pengaruh citra merek, sikap
konsumen dan asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumenditerima.
92
4.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi
a. Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisien determinasi parsial digunakan untuk melihat pengaruh
parsial masing-masing variabel independen yaitu citra merek, sikap
konsumen, dan asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumen. Hasil korelasi parsial dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.27
Koefisien Determinasi Parsial
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-
order
Partial Part Tolerance VIF
1
(Constant)
Citra_merek .554 .249 .202 .432 2.316
Sikap_konsumen .285 .237 .192 .973 1.028
Asosiasi_merek .543 .232 .188 .435 2.298
a. Dependent Variable: ProsesKeputusan_pembelian
Sumber: Data primer diolah, 2013
Hasil koefisien determinasi parsial memperlihatkan kontribusi variabel
citra merek didalam mempengaruhi proseskeputusan pembelian konsumen
sebesar 0,249,ada pengaruhcitra merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumen,kontribusi sikap konsumen didalam mempengaruhi proseskeputusan
pembelian konsumen sebesar 0,237, ada pengaruh sikap konsumen terhadap
proseskeputusan pembelian konsumen dankontribusi asosiasi merek didalam
93
mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,232, ada pengaruh yang signifikan
asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Hasil ini
menunjukkan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
proses keputusan pembelian konsumen dibandingkan variabel sikap konsumen
dan asosiasi merek.
b. Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2)
yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel citra merek (X1), sikap
konsumen (X2) dan asosiasi merek (X3) terhadap variabel terikat yaitu
proses keputusan pembelian konsumen (Y) secara simultan pada
mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini untuk mencari
koefisien determinasi digunakan nilai Adjusted RSquare.
Tabel 4.28
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .617a .380 .364 5.73055
a. Predictors: (Constant), Asosiasi_merek, Sikap_konsumen, Citra_merek
b. Dependent Variable: ProsesKeputusan_pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2013
Tabel 4.28 menunjukan angka Adjusted RSquaresebesar 0.364 atau
36,4%. Hal ini berarti bahwa citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek
secara bersama-sama dapat berkontribusi terhadap proseskeputusan
pembelian konsumen sebesar 36,4%, sedangkan sisanya 63,6% (100% -
36,4%)dipengaruhi variabel lain yang tidak diangkat dalam penelitian ini.
94
Standar Error of estimase (SEE) sebesar 5.73055, semakin kecil nilai SEE
akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa citra merek, sikap
konsumen dan asosiasi merek mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap proseskeputusan pembelian konsumen (studi empiris
pertimbangan mahasiswa UNNES dalam pembelian laptop Toshiba) baik
secara parsial maupun simultan. Hasil tersebutdapat dapat dilihat pada
hasil uji t dan uji F sehingga dapat diartikan bahwa proseskeputusan
pembelian konsumen akan meningkat jika citra merek, sikap konsumen
dan asosiasi merek ditingkatkan.
1. Pengaruh Citra Merek terhadap Proses Keputusan Pembelian
Konsumen
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial ada pengaruh citra
merek terhadapproseskeputusan pembelian konsumen.Hal ini ditunjukan dari
variabel citra merek yang mempunyai peranan paling besar terhadap
proseskeputusan pembelian konsumen pada laptop Toshiba dibandingkan
variabel sikap konsumen dan asosiasi merek dalam penelitian ini, hal ini
dikarenakan laptop merek Toshiba memiliki merek yang mudah dikenali dan
selalu diingat oleh konsumen, hal tersebut ditunjukan dari desain dan fitur
laptop Toshiba yang memiliki ciri-ciri khusus sehingga mudah dikenali
95
konsumen, laptop merek Toshiba jugamemiliki nama merek yang mudah
diingat bahkan sering kali muncul dalam ingatan konsumen setiap kali
berbicara tentang laptop. Namun laptop merek Toshiba belum memiliki
reputasi yang baik, hal ini ditunjukan dari ketidak konsistenan perusahaan
terhadap inovasi produk.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa indikator mudah dikenali
dan selalu diingat memiliki pengaruh paling besar dibandingkan indikator
reputasi yang baik. Citra merek mempunyai peranan penting bagi produsen
laptop Toshiba untuk meningkatkanproses keputusan pembelian konsumen
pada laptop Toshiba.Hal tersebut dapat dikarenakan laptop Toshiba mampu
mempertahankan brand imagenya sebagai merek laptop yang mudah dikenali
dan selalu diingat oleh konsumen. Penelitian ini juga didukung penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Dessy Amelia Fristiana (2012) menunjukan
bahwa citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Nela Evelina,
Handoyo DW dan Sari Listyorini (2012) yang menunjukan bahwa citra merek
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini terlihat logis kerena dengan adanya citra merek yang kuat serta
memiliki citra yang positif maka akan memberikan peningkatan pada
konsumen untuk melakukan suatu keputusan pembelian.
96
2. Pengaruh Sikap Konsumen terhadap Proses Keputusan
Pembelian Konsumen
Hasil penelitian menunnjukan bahwa secara parsial ada pengaruh
sikap konsumen terhadap proseskeputusan pembelian konsumen. Hal ini
ditunjukan dari sikap mahasiswa di Universitas Negeri Semarang sendiri
yang terlihat sudah baik karena memiliki kepercayaan terhadap merek laptop
Toshiba yang tinggi. Konsumen lebih mempercayai merek laptop Toshiba
dibandingkan dengan merek lain, karena dengan menggunakan laptop merek
Toshiba dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi penggunanya sehingga
konsumen merasa loyal terhadap laptop tersebut. Hal ini dibuktikan dengan
nilai pada indikator komponen koqnitif yang memiliki peranan paling tinggi
dalam sikap konsumen, Namun pada indikator komponen afektif memiliki
nilai tersendah, hal ini dikarenakan konsumen cenderung mengeluhkan
adanya service center laptop Toshiba yang kurang menyebar diseluruh
Indonesia bahkan sampai kekota-kota kecil,sehingga menyebabkan pada
indikator komponen afektif memiliki nilai terendah.
Variabel sikap konsumen memiliki peranan cukup penting bagi
produsen laptop Toshiba,dengan memberikan kepercayaan merek yang kuat
kapada konsumen akan kualitas laptop merek Toshiba maka dapat
meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen. Hasil ini didukung
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi Urip Wahyuni (2008)
menunjukan bahwa sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Sikap memiliki konsep paling penting dalam
97
mempengaruhi sikap konsumen kerena pemasar berharap konsumen dapat
terpengaruh untuk melakukan keputusan pembelian. Sikap juga diartikan
untuk mengungkapkan ekpresi perasaan seseorang untuk mencerminkan
perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek, obyek yang
dimaksud berupa merek, layanan, pengecer dan perilaku tertentu. Sehingga
dengan adanya evaluasi tersebut, kita dapat menduga seberapa besar potensi
keputusn pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen.
3. Pengaruh Asosiasi Merek terhadap Proses Keputusan
Pembelian Konsumen
Hasil penelitian menunnjukan bahwa secara parsial ada pengaruh
asosiasi merek terhadap proseskeputusan pembelian konsumen. Hal ini
ditunjukan oleh nilai asosiasi merek yang tinggidengan dukungan dari
indikator atribut tak berwujud dan penggunaan yang memberikan kontribusi
terbesar dalam variabel asosiasi merek, dibuktikan dengan kualitas laptop
Toshiba yang terpercaya karena diproduksi oleh perusahaan ternama, hal ini
juga dibuktikan dengan adanya daya tahan laptop terhadap virus. Laptop
merek Toshiba juga nyaman saat digunakan untuk mengetik karena memiliki
keyboard dan touchpad yang mudah digunakan. Indikator kelas produk juga
memiliki nilai yang tinggi, hal ini terlihat dari desain laptop yang terlihat
elegan dengan berbagai pilihan warna yang terlihat menarik. Namun pada
indikator manfaat bagi pelanggan belum memberikan manfaat tambahan
dengan jaminan pemberian rasa aman dan nyaman.Sehingga pada indikator
tersebut cenderung memiliki nilai yang rendah.
98
Variabel asosiasi merek mempunyai peranan paling kecil yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen pada laptop merek
Toshiba dibandingkan variabel citra merek dan sikap konsumen dalam
penelitian ini.Hasil ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Fadli dan Inneke Qomariyah (2008) menunjukan bahwa asosiasi merek secara
parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei,
Seyed Hessamaldin Mahdavinia (2011) menunjukan bahwa variabel asosiasi
merek memiliki dampak signifikan terhadap niat konsumen untuk membeli
produk. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ashutosh Nigam dan Rajiv
Kaushik (2011) menunjukan bahwa Faktor-faktor brand equity yaitu variabel
asosiasi merek secara parsial mempengaruhi kriteria keputusan pembelian
konsumen.
4. Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan Asosisasi Merek
terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Hasil pengujian secara simultan memperlihatkan bahwa ada
pengaruh citra merek, sikap kosumen dan asosiasi merek terhadap proses
keputusan pembelian konsumen. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji simultan
yang menunjukan citra merek, sikap kosumen dan asosiasi merek secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap proseskeputusan pembelian
konsumen. Pengaruh ketiga variabel bebas (citra merek, sikap kosumen dan
asosiasi merek) tersebut terhadap proseskeputusan pembelian konsumen,
99
seharusnya bisa dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan proses
keputusan pembelian konsumen.
100
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek terhadap proses keputusan
pembelian konsumen, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Ada pengaruh citra merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumen. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi citra merek yang
diciptakan oleh laptop Toshiba maka semakin meningkat pula proses
keputusan pembelian konsumen.
2. Ada pengaruh sikap konsumen terhadap proses keputusan pembelian
konsumen. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi sikap konsumen yang
diciptakan oleh laptop Toshiba maka semakin meningkat pula proses
keputusan pembelian konsumen.
3. Ada pengaruh asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian
konsumen. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi asosiasi merek yang
diciptakan oleh laptop Toshiba maka semakin meningkat pulaproses
keputusan pembelian konsumen.
101
5.2 Saran
Berdasarkan hasil simpulan, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil variabel citra merek menunjukan bahwa indikator
reputasi yang baik merupakan yang paling rendah, maka perlu
meningkatkan kinerja dengan melakukan inovasi produk secara konsisten
mengikuti perkembangan teknologi. Misalnya dengan menambahkan
fitur-fitur terbaru.
2. Berdasarkan hasil variabel sikap konsumen menunjukan bahwa indikator
komponen afektif merupakan yang paling rendah, maka perlu adanya
perluasan service center yang tersebar diseluruh Indonesia bahkan
sampai kekota-kota kecil.
3. Berdasarkan hasil variabel asosiasi merek menunjukan bahwa indikator
manfaat bagi pelanggan merupakan yang paling rendah, maka perlu
adanya pemberian manfaat tambahan pada laptop Toshiba dengan
jaminan pemberian rasa aman dan nyaman saat digunakan.
4. Keterbatasan penelitian ini adalah menggunakan sampel yang homogen,
sehingga dimungkinkan terjadi pengulangan antar jawaban responden.
Bagi penelitian selanjutnyadisarankan untuk menggunakan sampel yang
heterogen dan menambahkan variabel lain, misalnya minat konsumen,
gaya hidup, dan persepsi konsumen.
102
DAFTAR PUSTAKA
Amelia Fristiana, Dessy. 2012. Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang.
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.
Ashutosh Nigam dan Rajiv Kaushik. 2011. Impact of Brand Equity on Customer
Purchase Dicision: An Empirical Investigation with Special Reference to
Hatchback Car Owners in Central Haryana. International Journal of
Computational Engineering & Management.121-128.
Diunduh di http://www.laptoplist.biz/2012/04/merek-laptop-terbaik-2012-
tabel.html tanggal 5 februari 2013.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Toni Sitinjak. 2001, Strategi Menaklukkan
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Fadil dan Inneke Qamariyah. 2008. Analisi Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas
Merek Sepeda Motor Merek Honda terhadap Keputusan Pembelian:Studi
Kasus pada Universitas Sumatra Utara. Jurnal Manajemen Bisnis. 1(2):
48-58.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, P. & Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran 1. Edisi keduabelas.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi
Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga.
Loudon, David L and Albert J. Della Bitta. 2004. Consumer Behavior Concepts
and Applications, Third Edition Singapore, MC Graw Hill Inc.
Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia. 2011.
The Effect of Brand Equity Components on Purchase Intention.
International Journal of Business and Management. 2(2): 149-158.
Nela Evelina, Handoyo DW, Sari Listyorini. 2012. Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Kartu Perdana TelkomFlexy (Studi kasus pada konsumen TelkomFlexy
di Kecamatan Kota Kudus Kabupaten Kudus). Jurnal Sosial dan Politik,
1-11.
103
Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statitik Penelitian Dengan
SPSS. Yogyakarta: Andi Press
Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba
Empat.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media. Utama.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Simamora, Bilson. 2001. ReMarketing For Business Recovery. Jakarta: Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama.
---------. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.
Urip Wahyuni, Dewi. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di
Kawasan Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 10
(1): 30-37.
Yoga Wiratama, Aditya. 2012. Analisis Pengaruh Produk, Persepsi Harga, Dan
Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Olahraga Merek
Nike Di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN
105
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI (FE)
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunung Pati Semarang
Telp. 70778922, Fak (024) 8508015, e-mail :[email protected]
Kepada :
Yth. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas akhir perkuliahan yang berupa penelitian
tentang “Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan Asosiasi Merek terhadap
Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Empiris Pertimbangan Mahasiswa
UNNES dalam Pembelian Laptop Toshiba)” maka saya mohon bantuan kepada
saudara untuk berkenan berpartisipasi mengisi angket yang telah disediakan.
Jawaban yang saudara berikan akan membantu keberhasilan penelitian
yang saya lakukan. Saya berharap kesanggupan dan kejujuran saudara dalam
menjawab pertanyaan yang sudah saya buat dengan sebenar-benarnya sehingga
jawaban tersebut dapat digunakan untuk menganalisis data yang tepat dan
objektif. Saya akan sangat menghargai jawaban yang telah diberikan dan akan
dijaga kerahasiaannya, serta tidak berpengaruh terhadap kedudukan dan status
saudara, karena hasil dari angket ini semata-mata hanya untuk kepentingan
penelitian.
Atas segala bantuan dan kesediaanya berpartisipasi mengisi angket ini
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Sarwo Edi
106
Angket
Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan Asosiasi Merek terhadap
Proses Keputusan Pembelian Konsumen
(Studi Empiris Pertimbangan Mahasiswa UNNES dalam Pembelian Laptop
Toshiba)
Identitas Responden
1. Nama / NIM : ................................................. / ...............................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
3. Semester / Jurusan / Fakultas : ...... / ........................... / ....................
Petunjuk:
1. Isilah nama, NIM, Semester, Jurusan dan Fakultas Anda pada kolom yang
disediakan diatas
2. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya dengan
memberikan tanda ( √ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pernyataan yang diberikan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
107
No PERNYATAAN SS S N TS STS
Citra Merek
Mudah dikenali
1 Desain laptop toshiba mudah dikenali
2 Fiturnnya memiliki ciri-ciri khusus sehingga mudah
dikenali
3 Setiap mahasiswa pasti mengenal laptop toshiba
Reputasi yang baik
4 Laptop toshiba konsisten terhadap inovasi produk
5 Laptop toshiba memiliki reputasi yang baik
6 Laptop toshiba diproduksi oleh perusahaan
terpercaya
Selalu diingat
7 Merek laptop toshiba mudah diingat
8 Toshiba merupakan merek laptop yang pertama kali
muncul dalam ingatan konsumen
9 Setiap pembelian laptop toshiba selalu dijamin oleh
nomor registrasi yang dikenal oleh toshiba center
Sikap Konsumen
Komponen koqnitif (kepercayaan merek)
10 Saya lebih berminat membeli laptop toshiba
dibandingkan merek lain
11 Menggunakan laptop toshiba memiliki kepuasan
tersendiri bagi saya
12 Saya merasa loyal terhadap laptop merek toshiba
Komponen afektif (evaluasi merek)
13 Saya lebih menyukai laptop toshiba dari pada merek
lain
14 Saya menyukai laptop toshiba karena varian
modelnya cocok dengan selera saya
15 Service center laptop toshiba mudah ditemukan
Komponen konatif (maksud untuk membeli)
16 Saya memakai laptop toshiba untuk kebutuhan kuliah
17 Saya terdorong menggunakan laptop toshiba karena
ingin mencobanya
18 Saya membeli laptop toshiba karena fiturnya komplit
108
Asosiasi Merek
Atribut produk
19 Reservasi terhadap kerusakan komponen laptop
mudah dilayani
No PERNYATAAN SS S N TS STS
20 Tersedia dalam berbagai pilihan warna dan jenis
processor yang berbeda sesuai selera konsumen
21 Laptop toshiba memiliki displays dan audio yang
bagus
Atribut tak berwujud
22 Laptop toshiba memiliki kualitas yang bagus
23 Kualitas laptop toshiba dapat dipercaya karena
diproduksi oleh perusahaan ternama
24 Laptop toshiba tahan terhadap virus
Manfaat bagi pelanggan
25 Laptop toshiba memiliki manfaat yang banyak sesuai
dengan kebutuhan konsumen
26 Laptop toshiba memberikan rasa aman dan nyaman
saat digunakan.
27
Laptop toshiba memiliki kepuasan tersendiri bagi
pelanggan
Harga relatif
28 Adanya kesesuaian harga dengan kualitas produk
29 Harga suku cadang atau aksesoris terjangkau
30 Biaya servis terjangkau bahkan gratis
Penggunaan
31 Kemudahan dalam pemakaian
32 Keyboard dan touchpad nyaman digunakan
33 Pedoman manual dapat saya pahami dengan mudah
Kelas produk
34 Laptop toshiba memiliki nilai merek yang berkualitas
pada konsumen
35 Laptop toshiba merupakan produk berkelas tinggi
36 Tampilan laptop toshiba terlihat mewah
Proses Keputusan Pembelian
Pengenalan masalah
37 Saya membeli laptop toshiba karena rekomendasi
dari teman
109
38 Saya membeli laptop toshiba karena nyaman
digunakan
39 Saya membeli laptop toshiba karena yakin
kualitasnya
Pencarian informasi
40 Saya mendapatkan informasi tentang laptop toshiba
dari brosur
No PERNYATAAN SS S N TS STS
41 Saya mencari informasi tentang laptop toshiba dari
orang lain
42 Saya mendapatkan informasi tentang laptop toshiba
dari internet
Evaluasi berbagai alternatif
43 Saya membeli laptop toshiba karena kualitasnya
lebih bagus dari merek lain
44 Saya membeli laptop toshiba karena kenyamanannya
45 Saya membeli laptop toshiba karena varian model
lebih banyak dari merek lain
Keputusan pembelian
46 Kualitas yang baik menjadi pilihan saya dalam
membeli laptop toshiba
47 Nyaman dalam pemakaian menjadi pilihan saya
dalam membeli laptop toshiba
48 Merek yang terkenal menjadi pilihan saya dalam
membeli laptop toshiba
Perilaku pasca pembelian
49 Saya merekomendasikan kepada orang lain tentang
laptop toshiba
50 Saya berminat akan membeli lagi laptop toshiba
51 Saya merasa puas menggunakan laptop toshiba.
110
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas dan Reliabilitas Variabel Citra Merek
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 Citra_Merek
P1 Pearson Correlation 1 .444* .505
** .445
* .206 .539
** .006 .161 -.004 .568
**
Sig. (2-tailed) .014 .004 .014 .275 .002 .974 .394 .984 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation .444* 1 .560
** .556
** .442
* .344 .338 .300 .459
* .767
**
Sig. (2-tailed) .014 .001 .001 .014 .062 .068 .107 .011 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation .505** .560
** 1 .322 .337 .394
* .227 .283 -.004 .624
**
Sig. (2-tailed) .004 .001 .083 .069 .031 .227 .129 .982 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation .445* .556
** .322 1 .530
** .485
** .381
* .363
* .495
** .763
**
Sig. (2-tailed) .014 .001 .083 .003 .007 .038 .049 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation .206 .442* .337 .530
** 1 .256 .383
* .269 .313 .642
**
Sig. (2-tailed) .275 .014 .069 .003 .172 .037 .151 .092 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson Correlation .539** .344 .394
* .485
** .256 1 .431
* .403
* .228 .683
**
111
Sig. (2-tailed) .002 .062 .031 .007 .172 .017 .027 .226 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson Correlation .006 .338 .227 .381* .383
* .431
* 1 .636
** .381
* .641
**
Sig. (2-tailed) .974 .068 .227 .038 .037 .017 .000 .038 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson Correlation .161 .300 .283 .363* .269 .403
* .636
** 1 .415
* .655
**
Sig. (2-tailed) .394 .107 .129 .049 .151 .027 .000 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9 Pearson Correlation -.004 .459* -.004 .495
** .313 .228 .381
* .415
* 1 .541
**
Sig. (2-tailed) .984 .011 .982 .005 .092 .226 .038 .022 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Citra_Merek
Pearson Correlation .568** .767
** .624
** .763
** .642
** .683
** .641
** .655
** .541
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.829 .833 9
112
b. Validitas dan Reliabilitas Variabel Sikap Konsumen
Correlations
P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Sikap_Konsumen
P10 Pearson Correlation 1 .234 .513** .492
** .468
** .285 .671
** .603
** .358 .710
**
Sig. (2-tailed) .213 .004 .006 .009 .127 .000 .000 .052 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P11 Pearson Correlation .234 1 .649** .236 .343 .608
** .385
* .340 .197 .588
**
Sig. (2-tailed) .213 .000 .209 .063 .000 .036 .066 .298 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P12 Pearson Correlation .513** .649
** 1 .338 .475
** .487
** .621
** .459
* .299 .721
**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .067 .008 .006 .000 .011 .108 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P13 Pearson Correlation .492** .236 .338 1 .678
** .495
** .612
** .608
** .416
* .738
**
Sig. (2-tailed) .006 .209 .067 .000 .005 .000 .000 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P14 Pearson Correlation .468** .343 .475
** .678
** 1 .508
** .705
** .633
** .647
** .826
**
Sig. (2-tailed) .009 .063 .008 .000 .004 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15 Pearson Correlation .285 .608** .487
** .495
** .508
** 1 .427
* .460
* .450
* .713
**
Sig. (2-tailed) .127 .000 .006 .005 .004 .018 .010 .013 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P16 Pearson Correlation .671** .385
* .621
** .612
** .705
** .427
* 1 .762
** .555
** .863
**
113
Sig. (2-tailed) .000 .036 .000 .000 .000 .018 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P17 Pearson Correlation .603** .340 .459
* .608
** .633
** .460
* .762
** 1 .521
** .805
**
Sig. (2-tailed) .000 .066 .011 .000 .000 .010 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P18 Pearson Correlation .358 .197 .299 .416* .647
** .450
* .555
** .521
** 1 .673
**
Sig. (2-tailed) .052 .298 .108 .022 .000 .013 .001 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sikap_Konsumen
Pearson Correlation .710** .588
** .721
** .738
** .826
** .713
** .863
** .805
** .673
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.892 .895 9
114
c. Validitas dan Reliabilitas Variabel Asosiasi Merek
Correlations
P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 Asosiasi_Merek
P19 Pearson Correlation
1 .413* .525
** .258 .492
** .544
** .598
** .585
** .568
** .336 .591
** .603
** .231 .397
* .380
* .144 .344 .245 .735
**
Sig. (2-tailed) .023 .003 .169 .006 .002 .000 .001 .001 .070 .001 .000 .219 .030 .038 .449 .063 .192 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P20 Pearson Correlation
.413* 1 .597
** .233 .321 .379
* .438
* .387
* .500
** .640
** .319 .499
** .421
* .315 .295 .302 .224 .005 .658
**
Sig. (2-tailed) .023 .000 .216 .084 .039 .016 .035 .005 .000 .086 .005 .021 .090 .114 .105 .233 .980 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P21 Pearson Correlation
.525** .597
** 1 .393
* .473
** .374
* .403
* .479
** .609
** .548
** .488
** .420
* .636
** .410
* .460
* .365
* .463
** .231 .789
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .032 .008 .042 .027 .007 .000 .002 .006 .021 .000 .024 .011 .047 .010 .220 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P22 Pearson Correlation
.258 .233 .393* 1 .290 -.158 .149 .151 .473
** .290 .301 .320 .081 .288 .285 .233 .164 .211 .426
*
Sig. (2-tailed) .169 .216 .032 .120 .405 .432 .427 .008 .121 .106 .085 .672 .123 .127 .215 .388 .264 .019
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P23 Pearson Correlation
.492** .321 .473
** .290 1 .485
** .088 .214 .652
** .405
* .357 .626
** .442
* .400
* .284 .233 .530
** .216 .678
**
115
Sig. (2-tailed) .006 .084 .008 .120 .007 .643 .255 .000 .026 .053 .000 .014 .029 .128 .215 .003 .251 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P24 Pearson Correlation
.544** .379
* .374
* -.158 .485
** 1 .348 .275 .441
* .454
* .413
* .324 .263 .361
* .396
* .409
* .367
* .223 .631
**
Sig. (2-tailed) .002 .039 .042 .405 .007 .059 .141 .015 .012 .023 .081 .160 .050 .030 .025 .046 .236 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P25 Pearson Correlation
.598** .438
* .403
* .149 .088 .348 1 .509
** .252 .177 .384
* .163 .182 .303 .107 .189 .164 -.096 .474
**
Sig. (2-tailed) .000 .016 .027 .432 .643 .059 .004 .179 .351 .036 .389 .335 .103 .573 .317 .386 .616 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P26 Pearson Correlation
.585** .387
* .479
** .151 .214 .275 .509
** 1 .238 .254 .582
** .359 .232 .464
** -.050 .082 .043 .037 .515
**
Sig. (2-tailed) .001 .035 .007 .427 .255 .141 .004 .206 .175 .001 .052 .217 .010 .795 .666 .822 .845 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P27 Pearson Correlation
.568** .500
** .609
** .473
** .652
** .441
* .252 .238 1 .514
** .281 .527
** .391
* .222 .567
** .381
* .533
** .284 .759
**
Sig. (2-tailed) .001 .005 .000 .008 .000 .015 .179 .206 .004 .132 .003 .033 .239 .001 .038 .002 .128 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P28 Pearson Correlation
.336 .640** .548
** .290 .405
* .454
* .177 .254 .514
** 1 .308 .451
* .515
** .439
* .429
* .434
* .283 .057 .674
**
Sig. (2-tailed) .070 .000 .002 .121 .026 .012 .351 .175 .004 .097 .012 .004 .015 .018 .017 .130 .765 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P29 Pearson Correlation
.591** .319 .488
** .301 .357 .413
* .384
* .582
** .281 .308 1 .453
* .395
* .609
** .485
** .307 .308 .218 .690
**
Sig. (2-tailed) .001 .086 .006 .106 .053 .023 .036 .001 .132 .097 .012 .031 .000 .007 .099 .098 .248 .000
116
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P30 Pearson Correlation
.603** .499
** .420
* .320 .626
** .324 .163 .359 .527
** .451
* .453
* 1 .462
* .342 .380
* .230 .281 .082 .677
**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .021 .085 .000 .081 .389 .052 .003 .012 .012 .010 .065 .038 .221 .132 .668 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P31 Pearson Correlation
.231 .421* .636
** .081 .442
* .263 .182 .232 .391
* .515
** .395
* .462
* 1 .258 .486
** .482
** .454
* -.061 .621
**
Sig. (2-tailed) .219 .021 .000 .672 .014 .160 .335 .217 .033 .004 .031 .010 .168 .006 .007 .012 .749 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P32 Pearson Correlation
.397* .315 .410
* .288 .400
* .361
* .303 .464
** .222 .439
* .609
** .342 .258 1 .243 .401
* .244 .274 .613
**
Sig. (2-tailed) .030 .090 .024 .123 .029 .050 .103 .010 .239 .015 .000 .065 .168 .196 .028 .193 .143 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P33 Pearson Correlation
.380* .295 .460
* .285 .284 .396
* .107 -.050 .567
** .429
* .485
** .380
* .486
** .243 1 .614
** .575
** .501
** .664
**
Sig. (2-tailed) .038 .114 .011 .127 .128 .030 .573 .795 .001 .018 .007 .038 .006 .196 .000 .001 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P34 Pearson Correlation
.144 .302 .365* .233 .233 .409
* .189 .082 .381
* .434
* .307 .230 .482
** .401
* .614
** 1 .489
** .379
* .599
**
Sig. (2-tailed) .449 .105 .047 .215 .215 .025 .317 .666 .038 .017 .099 .221 .007 .028 .000 .006 .039 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P35 Pearson Correlation
.344 .224 .463** .164 .530
** .367
* .164 .043 .533
** .283 .308 .281 .454
* .244 .575
** .489
** 1 .529
** .619
**
Sig. (2-tailed) .063 .233 .010 .388 .003 .046 .386 .822 .002 .130 .098 .132 .012 .193 .001 .006 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
117
P36 Pearson Correlation
.245 .005 .231 .211 .216 .223 -.096 .037 .284 .057 .218 .082 -.061 .274 .501** .379
* .529
** 1 .374
*
Sig. (2-tailed) .192 .980 .220 .264 .251 .236 .616 .845 .128 .765 .248 .668 .749 .143 .005 .039 .003 .042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Asosiasi_Merek
Pearson Correlation
.735** .658
** .789
** .426
* .678
** .631
** .474
** .515
** .759
** .674
** .690
** .677
** .621
** .613
** .664
** .599
** .619
** .374
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .019 .000 .000 .008 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.908 .907 18
118
d. Validitas dan Reliabilitas Variabel Proses Keputusan Pembelian
Correlations
P37 P38 P39 P40 P41 P42 P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51
Keputusan_Pembelian
P37 Pearson Correlation 1 .228 .496** .416
* .331 .390
* .313 .283 .732
** .344 .296 .278 .212 .279 .545
** .611
**
Sig. (2-tailed) .225 .005 .022 .074 .033 .092 .130 .000 .063 .112 .137 .261 .136 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P38 Pearson Correlation .228 1 .411* .369
* .196 .402
* .587
** .352 .304 .412
* .281 -.064 -.004 .165 .109 .443
*
Sig. (2-tailed) .225 .024 .045 .299 .028 .001 .057 .103 .024 .133 .735 .982 .383 .566 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P39 Pearson Correlation .496** .411
* 1 .499
** .560
** .515
** .569
** .764
** .423
* .440
* .597
** .380
* .582
** .434
* .286 .800
**
Sig. (2-tailed) .005 .024 .005 .001 .004 .001 .000 .020 .015 .000 .038 .001 .017 .125 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P40 Pearson Correlation .416* .369
* .499
** 1 .504
** .571
** .601
** .581
** .297 .369
* .438
* .315 .522
** .481
** .225 .702
**
Sig. (2-tailed) .022 .045 .005 .004 .001 .000 .001 .111 .045 .016 .090 .003 .007 .231 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P41 Pearson Correlation .331 .196 .560** .504
** 1 .281 .527
** .783
** .294 .346 .736
** .532
** .520
** .755
** .419
* .791
**
Sig. (2-tailed) .074 .299 .001 .004 .133 .003 .000 .114 .061 .000 .003 .003 .000 .021 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P42 Pearson Correlation .390* .402
* .515
** .571
** .281 1 .527
** .464
** .342 .556
** .147 .193 .326 .323 .282 .622
**
Sig. (2-tailed) .033 .028 .004 .001 .133 .003 .010 .065 .001 .440 .306 .078 .082 .131 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
119
P43 Pearson Correlation .313 .587** .569
** .601
** .527
** .527
** 1 .755
** .331 .529
** .404
* .290 .307 .496
** .372
* .747
**
Sig. (2-tailed) .092 .001 .001 .000 .003 .003 .000 .074 .003 .027 .119 .099 .005 .043 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P44 Pearson Correlation .283 .352 .764** .581
** .783
** .464
** .755
** 1 .328 .483
** .599
** .557
** .670
** .621
** .355 .867
**
Sig. (2-tailed) .130 .057 .000 .001 .000 .010 .000 .077 .007 .000 .001 .000 .000 .054 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P45 Pearson Correlation .732** .304 .423
* .297 .294 .342 .331 .328 1 .407
* .178 .179 .251 .128 .664
** .587
**
Sig. (2-tailed) .000 .103 .020 .111 .114 .065 .074 .077 .026 .346 .345 .181 .501 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P46 Pearson Correlation .344 .412* .440
* .369
* .346 .556
** .529
** .483
** .407
* 1 .208 .542
** .287 .203 .529
** .662
**
Sig. (2-tailed) .063 .024 .015 .045 .061 .001 .003 .007 .026 .270 .002 .124 .282 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P47 Pearson Correlation .296 .281 .597** .438
* .736
** .147 .404
* .599
** .178 .208 1 .353 .499
** .620
** .219 .662
**
Sig. (2-tailed) .112 .133 .000 .016 .000 .440 .027 .000 .346 .270 .056 .005 .000 .246 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P48 Pearson Correlation .278 -.064 .380* .315 .532
** .193 .290 .557
** .179 .542
** .353 1 .684
** .488
** .171 .609
**
Sig. (2-tailed) .137 .735 .038 .090 .003 .306 .119 .001 .345 .002 .056 .000 .006 .366 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P49 Pearson Correlation .212 -.004 .582** .522
** .520
** .326 .307 .670
** .251 .287 .499
** .684
** 1 .520
** .069 .662
**
Sig. (2-tailed) .261 .982 .001 .003 .003 .078 .099 .000 .181 .124 .005 .000 .003 .718 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P50 Pearson Correlation .279 .165 .434* .481
** .755
** .323 .496
** .621
** .128 .203 .620
** .488
** .520
** 1 .084 .670
**
Sig. (2-tailed) .136 .383 .017 .007 .000 .082 .005 .000 .501 .282 .000 .006 .003 .658 .000
120
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P51 Pearson Correlation .545** .109 .286 .225 .419
* .282 .372
* .355 .664
** .529
** .219 .171 .069 .084 1 .540
**
Sig. (2-tailed) .002 .566 .125 .231 .021 .131 .043 .054 .000 .003 .246 .366 .718 .658 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Keputusan_Pembelian
Pearson Correlation .611** .443
* .800
** .702
** .791
** .622
** .747
** .867
** .587
** .662
** .662
** .609
** .662
** .670
** .540
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.909 .910 15
121
Tabulasi Data Penelitian
Kode
Responden
Citra Merek (X1) Sikap Konsumen (X2)
I-1 I-2 I-3 Jumlah
I-1 I-2 I-3 jumlah
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18
R1 4 2 3 4 3 3 4 3 4 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 39 3 5 5 3 4 4 5 4 5 38
R3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 5 5 4 5 4 5 5 4 41
R4 4 2 4 3 4 3 2 4 3 29 2 4 4 4 4 3 4 4 3 32
R5 3 5 4 5 5 4 5 3 5 39 4 4 5 4 4 3 4 3 3 34
R6 4 4 4 4 5 4 5 5 4 39 3 5 5 3 4 5 3 3 4 35
R7 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32 2 4 3 3 2 3 2 3 2 24
R8 2 2 3 3 4 2 4 2 3 25 2 4 3 2 1 3 2 2 3 22
R9 4 3 3 4 3 4 3 3 3 30 2 4 3 3 2 3 3 3 2 25
R10 5 5 4 4 4 5 4 4 5 40 5 5 4 5 4 4 5 4 3 39
R11 5 4 4 4 4 4 5 5 4 39 5 4 4 4 4 3 5 4 5 38
R12 5 5 5 4 3 3 3 3 3 34 5 4 4 5 4 4 4 5 4 39
R13 5 4 4 4 3 4 5 5 4 38 5 4 5 5 5 4 5 4 4 41
R14 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 3 5 4 4 5 3 4 4 5 37
122
R15 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 5 4 5 5 4 5 5 4 4 41
R16 3 2 4 3 2 4 4 4 4 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R17 2 3 3 4 3 3 4 5 5 32 5 4 4 5 5 4 5 5 5 42
R18 3 4 3 4 4 3 5 5 5 36 4 4 3 4 5 4 4 4 4 36
R19 5 3 5 4 3 5 4 3 3 35 3 1 2 3 3 1 3 3 4 23
R20 5 5 5 4 4 3 3 3 5 37 4 4 4 2 4 3 4 3 3 31
R21 3 2 3 3 2 3 4 4 3 27 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34
R22 5 4 4 5 5 5 5 5 5 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R23 3 3 3 3 4 4 4 3 4 31 4 5 5 5 5 4 4 4 4 40
R24 4 3 5 3 5 4 5 4 3 36 5 4 5 3 3 2 4 4 2 32
R25 4 5 5 4 3 5 5 5 4 40 4 5 5 5 5 5 5 4 5 43
R26 5 4 4 5 5 5 5 5 4 42 5 4 5 3 3 2 4 4 4 34
R27 4 4 3 3 3 3 3 2 3 28 2 3 4 4 4 4 4 4 4 33
R28 4 5 5 4 5 4 5 5 4 41 5 5 5 4 4 5 5 5 5 43
R29 4 5 5 5 5 4 5 5 4 42 5 5 5 4 4 5 5 5 4 42
R30 3 4 4 3 4 3 4 4 4 33 3 4 4 4 3 2 4 3 3 30
R31 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 3 3 3 4 4 4 4 2 4 31
R32 4 3 4 3 2 2 5 5 5 33 5 4 5 5 4 4 5 5 5 42
123
R33 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 3 4 2 4 4 2 4 3 4 30
R34 5 5 5 5 4 4 5 5 5 43 5 4 4 3 3 4 5 4 5 37
R35 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 4 2 3 3 4 3 2 4 2 27
R36 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 3 3 2 3 3 2 3 2 3 24
R37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 3 4 3 4 3 4 4 4 32
R38 4 5 5 3 5 5 4 5 5 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R39 3 4 2 4 4 2 3 4 2 28 3 3 2 4 4 2 4 4 3 29
R40 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34 5 4 4 5 4 3 5 4 5 39
R41 4 5 5 4 5 5 3 3 2 36 5 3 5 5 3 5 5 3 4 38
R42 4 4 3 4 4 3 4 4 5 35 5 4 4 5 4 3 5 3 4 37
R43 5 5 5 5 5 4 4 5 4 42 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38
R44 4 4 2 4 3 2 2 2 4 27 4 4 4 3 2 3 2 4 2 28
R45 5 4 5 5 5 5 4 4 5 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R46 2 4 4 4 3 3 4 2 3 29 5 4 5 5 5 5 4 4 5 42
R47 4 5 5 4 5 4 5 5 5 42 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
R48 3 5 3 4 4 3 5 3 4 34 5 4 4 4 5 4 4 5 5 40
R49 4 3 3 4 4 4 3 3 3 31 5 4 5 4 5 5 5 5 3 41
R50 5 4 5 5 4 4 5 5 4 41 2 4 4 3 3 3 4 3 4 30
124
R51 3 3 3 3 4 3 4 4 3 30 2 4 4 3 3 4 5 4 5 34
R52 5 5 4 5 5 5 4 4 4 41 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
R53 5 5 5 5 5 5 4 4 3 41 4 3 2 4 2 4 3 2 2 26
R54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 5 5 5 3 4 4 3 5 39
R55 4 4 2 3 4 4 2 4 4 31 4 5 5 4 5 4 4 4 4 39
R56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 3 5 3 5 4 4 5 4 38
R57 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 5 4 5 4 5 4 5 5 4 41
R58 5 4 5 4 4 5 4 4 4 39 5 3 3 5 5 5 5 3 5 39
R59 4 5 5 5 5 5 2 3 3 37 5 4 4 5 4 5 5 4 4 40
R60 3 4 4 4 4 4 3 4 3 33 4 4 3 3 3 4 3 4 4 32
R61 2 4 2 4 4 2 5 4 3 30 5 4 4 4 4 5 5 5 5 41
R62 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38 3 4 4 3 4 3 4 4 5 34
R63 5 5 4 5 5 4 5 5 4 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R64 3 2 3 3 4 4 3 3 4 29 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
R65 5 5 5 5 4 4 5 5 4 42 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
R66 5 5 5 4 3 3 3 3 5 36 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34
R67 4 3 4 4 3 4 3 3 4 32 3 4 4 3 4 2 3 4 4 31
R68 4 5 5 5 5 4 5 5 4 42 4 3 5 5 5 5 4 5 4 40
125
R69 5 4 4 4 4 4 3 4 3 35 3 5 4 3 4 3 3 3 4 32
R70 5 4 4 4 4 4 4 3 4 36 5 4 4 5 5 4 5 5 4 41
R71 4 4 4 4 4 4 4 3 2 33 4 4 4 4 4 3 4 4 2 33
R72 4 4 5 5 4 4 5 4 3 38 5 4 4 5 4 5 5 4 4 40
R73 4 2 3 4 4 3 3 3 4 30 4 4 3 3 4 3 3 4 5 33
R74 5 5 4 4 5 4 5 3 5 40 3 3 4 4 3 3 4 4 4 32
R75 3 5 4 4 5 4 3 4 4 36 5 4 4 4 5 4 5 5 5 41
R76 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38 4 5 5 4 5 4 4 5 4 40
R77 2 3 3 4 4 3 2 2 4 27 4 4 5 2 2 4 4 3 4 32
R78 4 4 5 4 5 5 5 5 5 42 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
R79 3 4 4 5 5 4 3 2 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R80 5 3 5 5 4 3 5 5 5 40 1 4 4 1 2 3 4 4 4 27
R81 4 5 5 4 4 5 4 5 5 41 1 3 3 1 1 2 3 3 4 21
R82 5 5 4 4 4 5 4 5 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
R83 5 5 5 5 5 4 5 4 4 42 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
R84 5 3 3 3 3 3 5 4 4 33 3 4 4 4 5 4 4 4 2 34
R85 3 2 3 4 3 2 2 4 4 27 4 4 4 4 4 2 3 2 4 31
R86 4 4 4 4 5 5 5 5 5 41 3 3 3 1 1 3 3 3 2 22
126
R87 3 5 4 5 4 4 5 5 4 39 5 5 5 5 5 5 3 5 4 42
R88 4 3 4 4 3 3 4 4 4 33 4 5 4 4 3 4 5 4 4 37
R89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 4 4 3 4 3 4 4 3 32
R90 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 3 4 4 3 4 3 3 4 4 32
R91 4 2 4 4 4 4 5 5 4 36 3 4 4 4 3 4 4 4 2 32
R92 4 3 4 3 4 3 4 4 4 33 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
R93 5 5 5 4 5 3 4 4 4 39 5 4 5 5 4 4 5 5 4 41
R94 4 5 4 5 5 4 4 4 4 39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
R95 4 4 5 4 4 5 4 4 5 39 3 4 3 5 4 5 5 4 3 36
R96 3 2 3 3 2 3 4 4 2 26 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
R97 4 5 5 5 5 5 5 3 4 41 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40
R98 4 4 4 4 4 4 3 3 2 32 4 4 3 4 4 3 3 4 3 32
R99 5 5 5 4 5 5 5 5 5 44 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38
R100 3 3 3 5 3 2 3 2 4 28 4 4 5 5 5 4 4 4 4 39
R101 4 4 4 4 4 3 5 4 4 36 5 5 5 5 5 4 4 5 5 43
R102 5 3 5 5 5 5 5 5 4 42 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
R103 3 3 4 3 3 4 2 3 3 28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
R104 4 3 3 3 3 3 4 4 3 30 4 4 4 5 3 4 4 5 4 37
127
R105 3 2 3 4 3 4 2 4 4 29 3 5 4 3 4 5 4 5 5 38
R106 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 4 5 4 5 4 5 5 5 4 41
R107 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34
R108 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 4 4 5 4 4 5 5 5 4 40
R109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
R110 4 2 3 4 2 3 5 4 5 32 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
R111 3 3 2 3 3 2 4 4 4 28 5 4 5 5 5 4 4 4 5 41
R112 3 2 4 4 2 4 4 3 2 28 3 4 4 3 4 3 4 3 4 32
R113 4 3 4 3 3 4 5 4 4 34 4 3 2 4 3 3 2 2 4 27
R114 4 4 5 3 4 5 4 4 4 37 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34
R115 4 4 4 4 4 4 5 4 5 38 4 3 4 4 3 4 3 3 4 32
128
Kode
Responden
Asosiasi Merek (X3)
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 jumlah
P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36
R1 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 2 3 3 58
R2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
R3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 60
R4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 55
R5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 79
R6 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 67
R7 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 62
R8 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 52
R9 3 5 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 67
R10 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 82
R11 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 79
R12 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 68
R13 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 74
R14 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 74
R15 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 64
R16 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 69
R17 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 5 3 3 4 2 3 3 67
129
R18 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 68
R19 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 5 4 5 4 5 78
R20 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 2 60
R21 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 54
R22 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 79
R23 3 2 4 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 59
R24 4 4 5 3 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 75
R25 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 83
R26 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 76
R27 3 2 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 55
R28 5 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 5 5 5 5 79
R29 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 81
R30 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 72
R31 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 65
R32 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 2 4 4 68
R33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 71
R34 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 3 4 5 74
R35 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 76
R36 2 3 4 4 4 4 2 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 68
R37 5 3 5 5 4 4 5 3 4 4 2 5 5 4 5 3 3 4 73
R38 2 4 5 5 4 5 2 4 2 4 5 4 5 5 3 5 3 5 72
130
R39 3 4 3 3 3 2 3 4 3 5 5 3 4 2 4 4 3 2 60
R40 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
R41 3 4 5 3 4 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 77
R42 3 4 2 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 69
R43 4 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 81
R44 3 2 3 3 1 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 54
R45 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 70
R46 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 3 4 5 5 65
R47 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 81
R48 5 3 5 5 3 4 5 4 3 5 3 4 5 5 3 5 5 5 77
R49 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 67
R50 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3 80
R51 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 2 4 3 3 5 58
R52 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 76
R53 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 76
R54 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 5 5 4 4 4 78
R55 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 4 4 1 2 2 55
R56 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 75
R57 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 68
R58 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 77
R59 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 78
131
R60 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 71
R61 4 4 4 5 4 2 4 3 4 3 1 5 4 2 4 3 4 4 64
R62 4 3 5 5 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 73
R63 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 75
R64 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 63
R65 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 85
R66 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 3 72
R67 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 65
R68 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 80
R69 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4 5 5 4 4 4 77
R70 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 75
R71 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 79
R72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 71
R73 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 1 4 3 3 4 1 1 60
R74 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 73
R75 4 4 3 4 3 4 1 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 72
R76 4 4 2 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 70
R77 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 56
R78 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 85
R79 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 71
R80 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 71
132
R81 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 81
R82 3 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 71
R83 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 74
R84 4 4 4 3 4 4 3 5 3 5 4 5 3 5 4 5 5 3 73
R85 3 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 62
R86 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
R87 3 5 4 4 4 5 3 3 5 4 3 4 5 5 3 5 5 5 75
R88 3 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 69
R89 5 5 3 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 73
R90 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74
R91 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4 71
R92 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 74
R93 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 81
R94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 76
R95 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 3 74
R96 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 63
R97 5 5 5 4 4 5 1 1 3 3 1 3 5 5 5 5 4 5 69
R98 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 74
R99 4 5 5 3 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 80
R100 3 2 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 60
R101 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 5 5 59
133
R102 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 5 5 4 4 4 70
R103 2 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 63
R104 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 72
R105 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 64
R106 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 77
R107 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 64
R108 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 73
R109 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 73
R110 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 70
R111 5 4 5 5 2 2 5 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 64
R112 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 62
R113 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 3 4 3 3 4 4 72
R114 2 4 4 4 5 5 4 2 2 4 4 3 4 5 3 4 5 4 68
R115 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 70
134
Kode
Responden
Proses Keputusan Pembelian (Y)
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 jumlah
P37 P38 P39 P40 P41 P42 P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51
R1 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 52
R2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 57
R3 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 69
R4 4 3 2 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 2 4 48
R5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 67
R6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 56
R7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 51
R8 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 43
R9 3 4 3 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 5 3 57
R10 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 66
R11 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 68
R12 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 58
R13 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 43
R14 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 65
R15 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 67
R16 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 62
R17 4 5 3 3 2 4 4 2 4 4 3 1 1 1 5 46
135
R18 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 1 54
R19 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 5 5 5 2 58
R20 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 60
R21 3 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 3 2 4 3 47
R22 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 68
R23 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 61
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R25 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 69
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R27 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 52
R28 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 68
R29 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 70
R30 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
R31 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 56
R32 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 69
R33 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 63
R34 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 67
R35 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 56
R36 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 60
R37 2 5 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 61
R38 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 58
136
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 63
R40 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57
R41 3 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 63
R42 3 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
R43 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 67
R44 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 1 3 2 4 43
R45 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 64
R46 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 2 51
R47 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 67
R48 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 60
R49 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 52
R50 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 69
R51 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 53
R52 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 52
R53 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 1 3 2 4 43
R54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R55 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 52
R56 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 64
R57 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 5 2 61
R58 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 65
R59 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 53
137
R60 4 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 61
R61 5 5 5 4 4 5 2 2 4 4 5 5 5 5 4 64
R62 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 60
R63 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 69
R64 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 58
R65 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 69
R66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R67 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 54
R68 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71
R69 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 66
R70 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 57
R71 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 66
R72 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 59
R73 4 3 2 4 3 3 2 2 4 3 4 4 4 2 4 48
R74 3 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 1 46
R75 3 4 5 4 3 4 2 5 2 3 4 3 4 4 1 51
R76 5 5 4 4 2 4 3 3 5 4 5 4 4 4 2 58
R77 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 45
R78 5 4 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 62
R79 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 66
R80 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 59
138
R81 5 3 5 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 63
R82 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4 67
R83 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 63
R84 5 3 3 5 5 5 5 3 4 3 5 3 5 4 3 61
R85 3 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 2 3 2 3 44
R86 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 64
R87 5 3 5 5 3 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 65
R88 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 52
R89 5 3 5 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 63
R90 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 51
R91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R92 5 3 3 5 5 5 5 3 4 3 5 3 5 4 3 61
R93 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 1 59
R94 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 62
R95 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 59
R96 4 3 3 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 2 59
R97 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 68
R98 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 1 1 55
R99 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 68
R100 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 50
R101 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 64
139
R102 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 66
R103 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 51
R104 5 4 4 5 4 3 5 3 3 5 4 4 3 5 4 61
R105 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 60
R106 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4 67
R107 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 69
R108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R109 3 5 4 1 5 5 5 5 5 4 3 3 5 4 5 62
R110 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58
R111 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 60
R112 4 3 1 1 2 3 4 4 4 4 4 1 2 2 5 44
R113 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 58
R114 5 2 2 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 3 49
R115 3 5 3 4 3 4 4 2 1 5 5 3 3 4 4 53
140
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 13.707 5.898
2.324 .022
Citra_merek .466 .172 .308 2.706 .008 .554 .249 .202 .432 2.316
Sikap_konsumen .274 .106 .195 2.575 .011 .285 .237 .192 .973 1.028
Asosiasi_merek .272 .108 .285 2.516 .013 .543 .232 .188 .435 2.298
a. Dependent Variable:
Keputusan_pembelian
2. Uji Heteroskedastisitas
a. Analisis Grafik
141
b. Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.104 3.739
1.633 .105
Citra_merek .044 .109 .058 .401 .689
Sikap_konsumen .043 .067 .061 .643 .521
Asosiasi_merek -.069 .068 -.144 -1.006 .317
a. Dependent Variable: AbsUi
3. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .617a .380 .364 5.73055 1.901
a. Predictors: (Constant), Asosiasi_merek, Sikap_konsumen, Citra_merek
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
142
4. Uji Normalitas
a. Analisis Grafik
b. Uji statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 115
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.65464242
Most Extreme
Differences
Absolute .078
Positive .074
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .835
Asymp. Sig. (2-tailed) .488
a. Test distribution is Normal.
143
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.707 5.898 2.324 .022
Citra_merek .466 .172 .308 2.706 .008
Sikap_konsumen .274 .106 .195 2.575 .011
Asosiasi_merek .272 .108 .285 2.516 .013
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
144
Uji Hipotesis
1. Uji Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.707 5.898 2.324 .022
Citra_merek .466 .172 .308 2.706 .008
Sikap_konsumen .274 .106 .195 2.575 .011
Asosiasi_merek .272 .108 .285 2.516 .013
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
2. Uji Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2238.800 3 746.267 22.725 .000a
Residual 3645.148 111 32.839
Total 5883.948 114
a. Predictors: (Constant), Asosiasi_merek, Sikap_konsumen, Citra_merek
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
145
Hasil Koefisien Determinasi
a. Uji Koefisien Determinasi Parsial
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
Citra_merek .554 .249 .202 .432 2.316
Sikap_konsumen .285 .237 .192 .973 1.028
Asosiasi_merek .543 .232 .188 .435 2.298
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
b. Uji Koefisien Determinasi Simultan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .617a .380 .364 5.73055
a. Predictors: (Constant), Asosiasi_merek, Sikap_konsumen, Citra_merek
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian