1450
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik MAKALAH FISIKA KESEHATAN ELECTRICITY WITHIN THE BOBY ( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Makalah fisika kesehatan arrryyy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 2: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 3: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 4: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 5: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 6: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

1. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 7: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 8: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 9: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 10: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 11: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 12: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 13: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 14: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 15: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 16: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 17: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 18: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 19: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 20: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

1. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 21: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 22: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 23: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 24: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 25: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 26: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 27: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 28: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 29: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 30: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 31: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 32: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 33: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 34: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 35: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

1. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 36: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 37: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 38: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 39: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 40: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 41: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 42: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 43: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 44: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 45: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 46: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 47: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 48: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 49: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 50: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 51: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 52: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 53: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 54: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 55: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 56: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 57: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 58: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 59: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 60: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 61: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 62: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 63: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 64: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 65: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 66: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 67: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 68: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 69: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 70: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 71: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 72: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 73: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 74: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 75: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 76: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 77: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 78: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 79: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 80: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 81: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 82: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 83: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 84: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 85: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 86: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 87: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 88: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 89: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 90: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 91: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 92: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 93: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 94: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 95: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 96: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 97: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 98: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 99: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 100: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 101: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 102: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 103: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 104: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 105: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

Page 106: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc-iskb.docx Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATAN

ELECTRICITY WITHIN THE BOBY ( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah FISIKA KESEHATAN.Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata kuliah Fisika Kesehatan.Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret 2013 Penyusun

i Ayu Melati

 DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iBAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 21.4 Manfaat Penulisan 21.5 Tinjauan Pustaka 2BAB II PEMBAHASAN 32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik) 32.2 Sistem saraf dan Neuron 4

Page 107: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.3 Potensial listrik saraf 62.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram) 82.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram) 9BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan123.2 Saran 12DAFTAR PUSTAKA 13

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.

Read More Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta potensial listrik saraf.1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

Page 108: Makalah fisika kesehatan arrryyy

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?4. Sebutkan macam-macam neuron ?5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ? 7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.1.4 Manfaat PenulisanDalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai kelistrikan dalam tubuh.1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan materi pelajaran.

1.5 Tinjauan PustakaDalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)• Pengertian BiolistrikBiolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.• Hukum dalam BiolistrikAda dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Page 109: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Hukum Ohm menyatakan bahwa :“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”. Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).2.2 Sistem saraf dan Neuron• SISTEM SARAFAdapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:1. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa yang ada di saraf pusat :

Otak Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

Page 110: Makalah fisika kesehatan arrryyy

• NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang terletak di dendrit atau pada tubuh sel.Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. c. Akson (Neurit)Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf1. Potensial aksi selUrutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.b. Tahap DepolarisasiMembran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.c. Tahap RepolarisasiTahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal. Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel. Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi, repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial tersebut berupa impuls yang

Page 111: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.Gambar 5. Potensial aksi selFase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3 adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.2. Potensial istirahat selDalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini, kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris.Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot, menyebabkan serat otot saling kontraksi. Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot, karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/ bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga terjadi denyut jantung.

Page 112: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri, menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum. Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi. Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon sehingga terjadi kontraksi atrium. Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi. Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –> BB mengalami depolarisasi. Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi kontraksi otot jantung. Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh. Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John R. Cameron, 1978: 199).Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda ukuran dan orientasi.Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:1. Electromiograf (EMG)2. Electroneurograf (ENG)3. Electroretionograf (ERG)4. Electrogastrograf (EGG)5. Electroensefalograf (EEG)6. Electrokardiograf (EKG)

Page 113: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanDari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. 4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf (EKG).3.2 SaranDengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang UploadLog InSign up BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload of 9BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKeseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Page 114: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATAN

ELECTRICITY WITHIN THE BOBY ( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATINIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI2012/2013 KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah FISIKA KESEHATAN.Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata kuliah Fisika Kesehatan.Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret 2013 Penyusun

i Ayu Melati

 DAFTAR ISIKATA PENGANTAR i

Page 115: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 21.4 Manfaat Penulisan 21.5 Tinjauan Pustaka 2BAB II PEMBAHASAN 32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik) 32.2 Sistem saraf dan Neuron 42.3 Potensial listrik saraf 62.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram) 82.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram) 9BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan123.2 Saran 12DAFTAR PUSTAKA 13

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.

Read More Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Page 116: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta potensial listrik saraf.1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?4. Sebutkan macam-macam neuron ?5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ? 7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.1.4 Manfaat PenulisanDalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai kelistrikan dalam tubuh.1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan materi pelajaran.

1.5 Tinjauan PustakaDalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)• Pengertian BiolistrikBiolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui

Page 117: Makalah fisika kesehatan arrryyy

proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.• Hukum dalam BiolistrikAda dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.Hukum Ohm menyatakan bahwa :“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”. Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).2.2 Sistem saraf dan Neuron• SISTEM SARAFAdapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:1. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa yang ada di saraf pusat :

Otak Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Page 118: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

• NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang terletak di dendrit atau pada tubuh sel.Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. c. Akson (Neurit)Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf1. Potensial aksi selUrutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.b. Tahap DepolarisasiMembran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.c. Tahap RepolarisasiTahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal. Kemudian difusi ion

Page 119: Makalah fisika kesehatan arrryyy

K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel. Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi, repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.Gambar 5. Potensial aksi selFase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3 adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.2. Potensial istirahat selDalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini, kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris.Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot, menyebabkan serat otot saling kontraksi. Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot, karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/ bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik jantung dihasilkan oleh

Page 120: Makalah fisika kesehatan arrryyy

adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga terjadi denyut jantung.Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri, menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum. Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi. Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon sehingga terjadi kontraksi atrium. Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi. Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –> BB mengalami depolarisasi. Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi kontraksi otot jantung. Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh. Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John R. Cameron, 1978: 199).Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda ukuran dan orientasi.Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:1. Electromiograf (EMG)

Page 121: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2. Electroneurograf (ENG)3. Electroretionograf (ERG)4. Electrogastrograf (EGG)5. Electroensefalograf (EEG)6. Electrokardiograf (EKG)

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanDari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. 4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf (EKG).3.2 SaranDengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin TallahaseeRuslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha MedikaPurwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asp

Page 122: Makalah fisika kesehatan arrryyy

http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest1 komentar:1. mery oktafiani20 November 2014 16.02trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapaBalasMuat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) About Me Ayu Melati Lihat profil lengkapku Arsip Blog• 2014 (16) o Maret (2) o Januari (14) Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa• 2013 (3) Pengikutayu on twitter Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATAN

Page 123: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ELECTRICITY WITHIN THE BOBY ( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATINIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI2012/2013 KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah FISIKA KESEHATAN.Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata kuliah Fisika Kesehatan.Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret 2013 Penyusun

i Ayu Melati

 DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iBAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 21.4 Manfaat Penulisan 2

Page 124: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1.5 Tinjauan Pustaka 2BAB II PEMBAHASAN 32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik) 32.2 Sistem saraf dan Neuron 42.3 Potensial listrik saraf 62.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram) 82.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram) 9BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan123.2 Saran 12DAFTAR PUSTAKA 13

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.

Read More Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta potensial listrik saraf.1.2 Rumusan Masalah

Page 125: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?4. Sebutkan macam-macam neuron ?5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ? 7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.1.4 Manfaat PenulisanDalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai kelistrikan dalam tubuh.1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan materi pelajaran.

1.5 Tinjauan PustakaDalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)• Pengertian BiolistrikBiolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.

Page 126: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.• Hukum dalam BiolistrikAda dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.Hukum Ohm menyatakan bahwa :“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”. Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).2.2 Sistem saraf dan Neuron• SISTEM SARAFAdapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:1. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa yang ada di saraf pusat :

Otak Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

Page 127: Makalah fisika kesehatan arrryyy

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

• NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang terletak di dendrit atau pada tubuh sel.Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. c. Akson (Neurit)Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf1. Potensial aksi selUrutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.b. Tahap DepolarisasiMembran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.c. Tahap RepolarisasiTahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal. Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Page 128: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel. Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi, repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.Gambar 5. Potensial aksi selFase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3 adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.2. Potensial istirahat selDalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini, kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris.Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot, menyebabkan serat otot saling kontraksi. Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot, karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/ bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke

Page 129: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga terjadi denyut jantung.Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri, menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum. Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi. Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon sehingga terjadi kontraksi atrium. Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi. Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –> BB mengalami depolarisasi. Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi kontraksi otot jantung. Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh. Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John R. Cameron, 1978: 199).Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda ukuran dan orientasi.Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:1. Electromiograf (EMG)2. Electroneurograf (ENG)3. Electroretionograf (ERG)

Page 130: Makalah fisika kesehatan arrryyy

4. Electrogastrograf (EGG)5. Electroensefalograf (EEG)6. Electrokardiograf (EKG)

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanDari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. 4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf (EKG).3.2 SaranDengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin TallahaseeRuslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha MedikaPurwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Page 131: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest1 komentar:1. mery oktafiani20 November 2014 16.02trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapaBalasMuat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) About Me Ayu Melati Lihat profil lengkapku Arsip Blog• 2014 (16) o Maret (2) o Januari (14) Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa• 2013 (3) Pengikutayu on twitter Total Tayangan Laman 5,834 lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

Page 132: Makalah fisika kesehatan arrryyy

5,834 lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger. dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8. Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak 2BAB IIPEMBAHASANA. Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen

Page 133: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam ilmu dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini. 3B. BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetikamenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. 4E. Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya. Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik

Page 134: Makalah fisika kesehatan arrryyy

manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada 5sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)FiltersAdd to collectionReview Add NoteLike1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked thisSimilar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Page 135: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This UserPPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Page 136: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

Page 137: Makalah fisika kesehatan arrryyy

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document• Read and print without ads• Download to keep your version• Edit, email or read offlineChoose a format: .DOCX .PDFDownloadRecommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif NasrudinMakalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Page 138: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3 .DOCX .PDFDownloadAbout• Browse books• Browse documents• About Scribd• Team• Blog• Join our team!• Contact UsSubscriptions• Subscribe today• Your subscription• GiftsAdvertise with us• AdChoicesSupport• Help• FAQ• Press• Purchase helpPartners• Publishers• Developers / APILegal• Terms• Privacy• Copyright © Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin TallahaseeRuslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha MedikaPurwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Page 139: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

.DOCX .PDF

Page 140: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Help

Page 141: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 142: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 143: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 144: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 145: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 146: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

2. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 147: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 148: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 149: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 150: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 151: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 152: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 153: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 154: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 155: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 156: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 157: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 158: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 159: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 160: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

2. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 161: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 162: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 163: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 164: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 165: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 166: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 167: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 168: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 169: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 170: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 171: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 172: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 173: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 174: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 175: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

2. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 176: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 177: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 178: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 179: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 180: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 181: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 182: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 183: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 184: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 185: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 186: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 187: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 188: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 189: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 190: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 191: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 192: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 193: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 194: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 195: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 196: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 197: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 198: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 199: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 200: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 201: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 202: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 203: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 204: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 205: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 206: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 207: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 208: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 209: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 210: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 211: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 212: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 213: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 214: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 215: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 216: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 217: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 218: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 219: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 220: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 221: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 222: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 223: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 224: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 225: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 226: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 227: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 228: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 229: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 230: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 231: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 232: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 233: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 234: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 235: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 236: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 237: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 238: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 239: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 240: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 241: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 242: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 243: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 244: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 245: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

Page 246: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

Page 247: Makalah fisika kesehatan arrryyy

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Page 248: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Help FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDIC Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 249: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 250: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 251: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 252: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 253: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

3. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 254: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 255: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 256: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 257: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 258: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 259: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 260: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 261: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 262: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 263: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 264: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 265: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 266: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 267: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

3. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 268: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 269: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 270: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 271: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 272: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 273: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 274: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 275: Makalah fisika kesehatan arrryyy

3.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 276: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 277: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 278: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 279: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 280: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 281: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 282: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

3. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 283: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 284: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 285: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 286: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 287: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 288: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 289: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 290: Makalah fisika kesehatan arrryyy

3.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 291: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 292: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 293: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 294: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 295: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 296: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 297: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 298: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 299: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 300: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 301: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 302: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 303: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 304: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 305: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 306: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 307: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 308: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 309: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 310: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 311: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 312: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 313: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 314: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 315: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 316: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 317: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 318: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 319: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 320: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 321: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 322: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 323: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 324: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 325: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 326: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 327: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 328: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 329: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 330: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 331: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 332: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 333: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 334: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 335: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 336: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 337: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 338: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 339: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 340: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 341: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 342: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 343: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 344: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 345: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 346: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 347: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 348: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 349: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 350: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 351: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 352: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

Page 353: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

Page 354: Makalah fisika kesehatan arrryyy

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...

Alex Rahma Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 355: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 356: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 357: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 358: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 359: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

4. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 360: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 361: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 362: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 363: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 364: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 365: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 366: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 367: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 368: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 369: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 370: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 371: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 372: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 373: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

4. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 374: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 375: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 376: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 377: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 378: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 379: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 380: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 381: Makalah fisika kesehatan arrryyy

4.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 382: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 383: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 384: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 385: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 386: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 387: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 388: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

4. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 389: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 390: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 391: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 392: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 393: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 394: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 395: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 396: Makalah fisika kesehatan arrryyy

4.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 397: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 398: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 399: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 400: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 401: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 402: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 403: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 404: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 405: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 406: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 407: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 408: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 409: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 410: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 411: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 412: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 413: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 414: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 415: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 416: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 417: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 418: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 419: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 420: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 421: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 422: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 423: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 424: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 425: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 426: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 427: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 428: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 429: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 430: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 431: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 432: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 433: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 434: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 435: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 436: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 437: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 438: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 439: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 440: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 441: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 442: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 443: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 444: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 445: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 446: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 447: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 448: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 449: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 450: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 451: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 452: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 453: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 454: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 455: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 456: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 457: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 458: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

Page 459: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

Page 460: Makalah fisika kesehatan arrryyy

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Page 461: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Help FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:

English Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 462: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 463: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 464: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 465: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 466: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

5. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 467: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 468: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 469: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 470: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 471: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 472: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 473: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 474: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 475: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 476: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 477: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 478: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 479: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 480: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

5. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 481: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 482: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 483: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 484: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 485: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 486: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 487: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 488: Makalah fisika kesehatan arrryyy

5.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 489: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 490: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 491: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 492: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 493: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 494: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 495: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

5. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 496: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 497: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 498: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 499: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 500: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 501: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 502: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 503: Makalah fisika kesehatan arrryyy

5.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 504: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 505: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 506: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 507: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 508: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 509: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 510: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 511: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 512: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 513: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 514: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 515: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 516: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 517: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 518: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 519: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 520: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 521: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 522: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 523: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 524: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 525: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 526: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 527: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 528: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 529: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 530: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 531: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 532: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 533: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 534: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 535: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 536: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 537: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 538: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 539: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 540: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 541: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 542: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 543: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 544: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 545: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 546: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 547: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 548: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 549: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 550: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 551: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 552: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 553: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 554: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 555: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 556: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 557: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 558: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 559: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 560: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 561: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 562: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 563: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 564: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 565: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

Page 566: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

Page 567: Makalah fisika kesehatan arrryyy

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Page 568: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Help FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 569: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 570: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 571: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 572: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 573: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

6. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 574: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 575: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 576: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 577: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 578: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 579: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 580: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 581: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 582: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 583: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 584: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 585: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 586: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 587: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

6. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 588: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 589: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 590: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 591: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 592: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 593: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 594: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 595: Makalah fisika kesehatan arrryyy

6.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 596: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 597: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 598: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 599: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 600: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 601: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 602: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

6. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 603: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 604: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 605: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 606: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 607: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 608: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 609: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 610: Makalah fisika kesehatan arrryyy

6.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 611: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 612: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 613: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 614: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 615: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 616: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 617: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 618: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 619: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 620: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 621: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 622: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 623: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 624: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 625: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 626: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 627: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 628: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 629: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 630: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 631: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 632: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 633: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 634: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 635: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 636: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 637: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 638: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 639: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 640: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 641: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 642: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 643: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 644: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 645: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 646: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 647: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 648: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 649: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 650: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 651: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 652: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 653: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 654: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 655: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 656: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 657: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 658: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 659: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 660: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 661: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 662: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 663: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 664: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 665: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 666: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 667: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 668: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 669: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 670: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 671: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 672: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

Page 673: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

Page 674: Makalah fisika kesehatan arrryyy

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Page 675: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Help FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penulis.

DAFTAR PUSTAKA Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 676: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 677: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 678: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 679: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 680: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

7. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 681: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 682: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 683: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 684: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 685: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 686: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 687: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 688: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 689: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 690: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 691: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 692: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 693: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 694: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

7. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 695: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 696: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 697: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 698: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 699: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 700: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 701: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 702: Makalah fisika kesehatan arrryyy

7.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 703: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 704: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 705: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 706: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 707: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 708: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 709: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

7. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 710: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 711: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 712: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 713: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 714: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 715: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 716: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 717: Makalah fisika kesehatan arrryyy

7.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 718: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 719: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 720: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 721: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 722: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 723: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 724: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 725: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 726: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 727: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 728: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 729: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 730: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 731: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 732: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 733: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 734: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 735: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 736: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 737: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 738: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 739: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 740: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 741: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 742: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 743: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 744: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 745: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 746: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 747: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 748: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 749: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 750: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 751: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 752: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 753: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 754: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 755: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 756: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 757: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 758: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 759: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 760: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 761: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 762: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 763: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 764: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 765: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 766: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 767: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 768: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 769: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 770: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 771: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 772: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 773: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 774: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 775: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 776: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 777: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 778: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 779: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

Page 780: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 781: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 782: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 783: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 784: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

8. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 785: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 786: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 787: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 788: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 789: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 790: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 791: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload

Log InSign up

BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload

of 91

Page 792: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH

Page 793: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 794: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 795: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 796: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 797: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 798: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

8. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 799: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 800: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 801: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 802: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 803: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 804: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 805: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 806: Makalah fisika kesehatan arrryyy

8.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 807: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik

MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY

( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )

DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI

NIM : A1C312026

DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 808: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

Page 809: Makalah fisika kesehatan arrryyy

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah

FISIKA KESEHATAN.

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya

susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik

berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga

berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata

kuliah Fisika Kesehatan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya

mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan

menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret

2013

Penyusun

i Ayu Melati

Page 810: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3

2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4

2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6

2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8

2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12

3.2 Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik

listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah

mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti

jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

electron.

Page 811: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam

bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta

penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada

tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada

makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang

dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan

berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan

listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik

yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem

saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah

suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan

respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat

kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-

sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.

Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik

dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta

potensial listrik saraf.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?

2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?

3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?

4. Sebutkan macam-macam neuron ?

5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?

6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?

7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?

8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 812: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.

2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.

3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya

4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron

5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf

6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf

7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan

makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai

kelistrikan dalam tubuh.

1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan

materi pelajaran.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan

mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut

dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)

Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam

pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian

diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.

Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu

supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Page 813: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu

otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Hukum dalam Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).

2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF

Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf

pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:

8. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer

ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla

spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi

dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa

yang ada di saraf pusat :

Otak

Page 814: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat

badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang

otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil

terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang

akan melakukan kegiatan.

Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung

antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut

jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari

ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum

tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya

adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak

refleks.

2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak

sebagai reseptor adalah organ indera.

b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut

penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan

meluas. Sel saraf disebut neuron.

c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar

impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

NEURON

Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf

(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,

menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari

Page 815: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu

dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh

yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang

terletak di dendrit atau pada tubuh sel.

Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson (Neurit)

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu

otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum

tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan

sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.

2.3 Potensial listrik saraf

1. Potensial aksi sel

Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:

a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)

Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.

b. Tahap Depolarisasi

Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA

mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan

potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Page 816: Makalah fisika kesehatan arrryyy

c. Tahap Repolarisasi

Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable

terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.

Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali

potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.

Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke

polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.

Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian

kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang

disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu

aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.

Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,

repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial

tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi

tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.

Gambar 5. Potensial aksi sel

Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga

ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal

potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal

sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal

lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3

adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan

serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.

2. Potensial istirahat sel

Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini

berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan

istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan

sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi

potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion

tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut

secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya

secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.

Page 817: Makalah fisika kesehatan arrryyy

2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)

Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,

kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut

menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris.

Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah

neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang

terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot

mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang

bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,

menyebabkan serat otot saling kontraksi.

Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau

hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/

bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel

otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler

Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik

jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung

(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan

rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel

disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah

bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan

masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini

menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel

membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga

terjadi denyut jantung.

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh

rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini

Page 818: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node

berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau

dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah

tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan

otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam

ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos

ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,

menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.

Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.

Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).

Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon

sehingga terjadi kontraksi atrium.

Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.

Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –

> BB mengalami depolarisasi.

Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi

kontraksi otot jantung.

Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.

Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat

dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.

Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial

aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).

Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang

ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel

adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada

Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada

lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan

yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.

Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.

Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John

R. Cameron, 1978: 199).

Page 819: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan

oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda

ukuran dan orientasi.

Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh

informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:

1. Electromiograf (EMG)

2. Electroneurograf (ENG)

3. Electroretionograf (ERG)

4. Electrogastrograf (EGG)

5. Electroensefalograf (EEG)

6. Electrokardiograf (EKG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar

dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.

2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.

Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.

3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang

berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem

Page 820: Makalah fisika kesehatan arrryyy

saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,

misalnya jantung, usus dan kelenjar.

4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan

suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat

saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda

potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).

6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan

kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang

dirangsang secara elektris (listrik).

7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam

tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf

(EKG).

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu

kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

Page 821: Makalah fisika kesehatan arrryyy

8.

mery oktafiani 20 November 2014 16.02

trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa

Balas

Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Ayu Melati Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)

Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa

2013 (3)

Pengikut

Page 822: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ayu on twitter

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Laman

5,834

lucu

divine-music.info

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap

Page 823: Makalah fisika kesehatan arrryyy

cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan

Page 824: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 825: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.

Page 826: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 827: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan

Page 828: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik

Page 829: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.

Page 830: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan

Page 831: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui

Page 832: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

2

BAB IIPEMBAHASANA.

Page 833: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk

Page 834: Makalah fisika kesehatan arrryyy

suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu

Page 835: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton

Page 836: Makalah fisika kesehatan arrryyy

(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu

Page 837: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau

Page 838: Makalah fisika kesehatan arrryyy

disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan

Page 839: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

Page 840: Makalah fisika kesehatan arrryyy

system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Page 841: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-

Page 842: Makalah fisika kesehatan arrryyy

prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 843: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi

Page 844: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan

Page 845: Makalah fisika kesehatan arrryyy

siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,

Page 846: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Page 847: Makalah fisika kesehatan arrryyy

BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa

Page 848: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 849: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas

Page 850: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu

Page 851: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan

Page 852: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya

Page 853: Makalah fisika kesehatan arrryyy

atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.

Page 854: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik

Page 855: Makalah fisika kesehatan arrryyy

amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 856: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya

Page 857: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.

Page 858: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga

Page 859: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 860: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-

Page 861: Makalah fisika kesehatan arrryyy

segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

E.

Page 862: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja

Page 863: Makalah fisika kesehatan arrryyy

misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.

Page 864: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan

Page 865: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat

Page 866: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran

Page 867: Makalah fisika kesehatan arrryyy

energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri

Page 868: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Page 869: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 870: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint

Page 871: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas

Page 872: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan

Page 873: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa

Page 874: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 875: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 876: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja

Page 877: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada

Page 878: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada

5

Page 879: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang

Page 880: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan

Page 881: Makalah fisika kesehatan arrryyy

memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads

Marvind Faylay liked this

Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)

Page 882: Makalah fisika kesehatan arrryyy

makalah biomekanika cahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma

Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika

Biomekanika Dede Nana Zohari

BIOMEKANIKA Ochy Ar

Biofluida Adi Mahardika

Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma

Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha

More From This User

PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma

RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma

Page 883: Makalah fisika kesehatan arrryyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma

COVER STIKESss.doc Alex Rahma

COVER KTI.doc Alex Rahma

Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma

LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma

LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

Page 884: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

Page 885: Makalah fisika kesehatan arrryyy

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Page 886: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Help FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penulis.

Upload

Log In

Sign up

Browse

Welcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See more

Download

of 9

Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)Ratings: (0)|Views: 1,250 |Likes: 1

Published by Alex Rahma

1

Page 887: Makalah fisika kesehatan arrryyy

See more

1

BAB IPENDAHULUANA.

Latar Belakang

Page 888: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang

Page 889: Makalah fisika kesehatan arrryyy

berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan yang tinggi dan

Page 890: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan

Page 891: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1.

Stabilitas berbanding lurus dengan luas

Page 892: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dasar menumpu2.

Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi

Page 893: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.

Page 894: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4.

Stabilitas berbanding

Page 895: Makalah fisika kesehatan arrryyy

terbalik dengan jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5.

Page 896: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6.

Page 897: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gaya geser7.

Letak segmen-segmen badan8.

Page 898: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9.

Faktor fisiologi.

B.

Page 899: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Tujuan

1.

Untuk mengetahui proses Biomekanika.2.

Page 900: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak

Page 902: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu

Page 903: Makalah fisika kesehatan arrryyy

materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari

Page 904: Makalah fisika kesehatan arrryyy

semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-

Page 905: Makalah fisika kesehatan arrryyy

1642), dan IssacNewton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar

Page 906: Makalah fisika kesehatan arrryyy

analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika

Page 907: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang

Page 908: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan mempelajari analisis dan disain dari sistem

Page 909: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.Biomekanika merupakan

Page 910: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut

Page 911: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsipmekanika

Page 912: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan

Page 913: Makalah fisika kesehatan arrryyy

kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis.

Page 914: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Akan tetapi sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519)

Page 915: Makalah fisika kesehatan arrryyy

membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari

Page 916: Makalah fisika kesehatan arrryyy

para peneliti dalambidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan

Page 917: Makalah fisika kesehatan arrryyy

biomekanika akhir-akhir ini.

3

B.

Biomekanika

Page 918: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka

Page 919: Makalah fisika kesehatan arrryyy

ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan

Page 920: Makalah fisika kesehatan arrryyy

teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian

Page 921: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang

Page 922: Makalah fisika kesehatan arrryyy

lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat

Page 923: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan

Page 924: Makalah fisika kesehatan arrryyy

yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau

Page 925: Makalah fisika kesehatan arrryyy

jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan

Page 926: Makalah fisika kesehatan arrryyy

tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetikamenjelaskan

Page 927: Makalah fisika kesehatan arrryyy

gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk

Page 928: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.

C.

Page 929: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Gerak dan Gaya

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik

Page 930: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat

Page 931: Makalah fisika kesehatan arrryyy

menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu.

Page 932: Makalah fisika kesehatan arrryyy

D.

Biomekanika Kerja Tubuh

Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia

Page 933: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link

Page 934: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mewakilisegmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

4

Page 935: Makalah fisika kesehatan arrryyy

E.

Biomekanik dan Perancangan Kerja

Penelitian aspek biomekanika

Page 936: Makalah fisika kesehatan arrryyy

akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan

Page 937: Makalah fisika kesehatan arrryyy

untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya. Peralatan yang digunakan secara

Page 938: Makalah fisika kesehatan arrryyy

langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika

Page 939: Makalah fisika kesehatan arrryyy

seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan

Page 940: Makalah fisika kesehatan arrryyy

peralatan dapat mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan

Page 941: Makalah fisika kesehatan arrryyy

agar dengan pengeluaran energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan

Page 942: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link,yaitu:1.

Link lengan bawah yang

Page 943: Makalah fisika kesehatan arrryyy

dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.

Link lengan atas yang dibatasi

Page 944: Makalah fisika kesehatan arrryyy

oleh joint siku dan bahu.3.

Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.

Page 945: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5.

Page 946: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.6.

Link kaki yang dibatasi oleh

Page 947: Makalah fisika kesehatan arrryyy

joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakandengan segmen

Page 948: Makalah fisika kesehatan arrryyy

benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan,

Page 949: Makalah fisika kesehatan arrryyy

sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiaplink didasarkan pada

Page 950: Makalah fisika kesehatan arrryyy

persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi

Page 951: Makalah fisika kesehatan arrryyy

mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang

Page 952: Makalah fisika kesehatan arrryyy

diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah

Page 953: Makalah fisika kesehatan arrryyy

untuk mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk

Page 954: Makalah fisika kesehatan arrryyy

meminimumkan keluhan pada sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat.

Page 955: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Menghindari keluhan pada

5

sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan

Page 956: Makalah fisika kesehatan arrryyy

melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penangan

Page 957: Makalah fisika kesehatan arrryyy

an material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan

Page 958: Makalah fisika kesehatan arrryyy

bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)

Filters

Page 964: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Makalah KB Hormonal

Alex Rahma

Makalah Infark miokard

Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2

Alex Rahma

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanika

cahayadihatie

Page 966: Makalah fisika kesehatan arrryyy

FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.

Mobile Site

Language:

English

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

lembar pengesahan.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas.docx Alex Rahma

Page 967: Makalah fisika kesehatan arrryyy

woc Hiperplasia.docx Alex Rahma

askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma

woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma

woc-iskb.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma

PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma

TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma

KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma

Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma

Makalah Maternitas Alex Rahma

Makalah KB Hormonal Alex Rahma

Makalah Infark miokard Alex Rahma

Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma

Page 968: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Download and print this document

Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

.DOCX .PDF

Download

Recommended

makalah biomekanikacahayadihatie

Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin

Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika

Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi

Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Page 969: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Help FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Page 970: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Page 971: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Page 1 of 3

.DOCX .PDF

DownloadAbout

Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gifts

Advertise with us

AdChoices

Support

Help FAQ Press Purchase help

Partners

Publishers

Page 972: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

AL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram

Page 973: Makalah fisika kesehatan arrryyy

Privacy Copyright

© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English

membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram