85
PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2 Program Magister Akuntansi Diajukan oleh: Alex Johanes Simamora 12/340854/PEK/17249 Kepada: PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Tesis

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S2

Program Magister Akuntansi

Diajukan oleh:

Alex Johanes Simamora

12/340854/PEK/17249

Kepada:

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

ii

Page 3: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

iii

Page 4: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

iv

Tesis ini penulis persembahkan kepada:

dia yang telah mengubahku, AMON

Page 5: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus yang telah

memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan

baik. Adapun penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai

derajat sarjana strata 2 (S2) pada Program Magister Akuntansi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak dapat terselesaikan

dengan baik tanpa bantuan, petunjuk, bimbingan dan saran dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak, Mamak, Bang Doris, Kak Uli dan Tara atas dukungan materiil dan

moril.

2. Amon yang telah memberikan semangat, kasih sayang, doa, inspirasi dan

keberanian.

3. Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., CMA. selaku dosen pembimbing

yang dengan sabar memberi bimbingan, arahan, saran dan petunjuk dalam

penulisan tesis ini.

4. Pengelola, staf pengajar, staf akademik serta karyawan Program Magister

Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada yang

telah memberikan fasilitas dan membantu penulis selama menjalani

perkuliahan dan proses penyusunan tesis.

Page 6: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

vi

5. Teman dan sahabat akuntansi keuangan, Mas Nur, Adit, Meliza, Mas

Ristanto, Mas Krisman, Andi, Puput, Riska, Ranti, Pita yang telah berjuang

bersama-sama.

6. Teman-teman badminton dan hang out yang bersedia bermain, berbagi waktu,

bertukar pikiran dan memberi banyak pelajaran hidup.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas perhatian dan

bantuan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Hanya doa yang bisa penulis panjatkan semoga Tuhan membalas semua

budi baik keluarga/bapak/ibu/saudara/teman-teman berikan. Semoga tulisan

sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Terima kasih.

Yogyakarta, April 2013

Penulis,

Alex Johanes Simamora

Page 7: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN TESIS …………………………… ii

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………… iv

KATA PENGANTAR …………………………………………… v

DAFTAR ISI ………………………………………………………….... vii

DAFTAR TABEL …………………………………………………… x

INTISARI …………………………………………………………… xi

ABSTRACT …………………………………………………………… xii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang …………………………………............... 1

1.2 Perumusan Masalah …………………………………… 5

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 6

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………… 6

1.5 Sistematika Pembahasan …………………………………… 7

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA …………………………………… 8

2.1 Teori Keagenan …………………………………………… 8

2.2 Kecakapan Manajerial …………………………………… 10

2.2.1 Pengertian Kecakapan Manajerial …………… 10

2.2.2 Data Envelopment Analysis (DEA) …………… 12

2.3 Nilai Perusahaan …………………………………………… 16

2.4 Kepemilikan Manajerial …………………………………… 17

Page 8: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

viii

2.5 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis …… 18

2.5.1 Kecakapan Manajerial dan Nilai Perusahaan …… 18

2.5.2 Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan …… 20

BAB III: RANCANGAN PENELITIAN …………………………… 22

3.1 Sampel Penelitian …………………………………………… 22

3.2 Metode Pengumpulan Data …………………………… 23

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional …………… 23

3.3.1 Variabel Independen …………………………… 23

3.3.2 Variabel Dependen …………………………… 26

3.3.3 Variabel Pemoderasi …………………………… 27

3.3.4 Variabel Kontrol …………………………… 27

3.4 Metode Analisis …………………………………………… 27

3.4.1 Uji Normalitas …………………………………… 28

3.4.2 Uji Multikolinearitas …………………………… 28

3.4.3 Uji Autokorelasi …………………………… 28

3.4.4 Uji Heterokedastisitas …………………………… 29

3.4.5 Uji Hipotesis …………………………………… 29

BAB IV: ANALISIS DATA …………………………………………… 31

4.1 Hasil Perhitungan Variabel …………………………… 31

4.1.1 Kecakapan Manajerial …………………………… 31

4.1.2 Nilai Perusahaan …………………………… 31

4.1.3 Kepemilikan Manajerial …………………… 31

4.1.4 Ukuran Perusahaan …………………………… 31

4.2 Statistik Deskriptif …………………………………… 31

4.3 Uji Normalitas …………………………………………… 38

Page 9: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

ix

4.4 Uji Multikolinearitas …………………………………… 39

4.5 Uji Autokorelasi …………………………………………… 40

4.6 Uji Heteroskedatisitas …………………………………… 40

4.7 Uji Hipotesis …………………………………………… 41

4.8 Pembahasan …………………………………………… 43

BAB V: PENUTUP …………………………………………………… 47

5.1 Kesimpulan …………………………………………… 47

5.2 Implikasi Penelitian …………………………………… 47

5.3 Keterbatasan Penelitian …………………………………… 48

5.4 Saran Penelitian Berikutnya …………………………… 49

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 51

LAMPIRAN

Page 10: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pemilihan Sampel …………………………………………… 23

Tabel 2. Tabel Autokorelasi …………………………………………… 29

Tabel 3. Statistik Deskriptif …………………………………………… 32

Tabel 4. Deskripsi Sampel …………………………………………… 32

Tabel 5. Skor DEA Kecakapan Manajerial …………………………… 33

Tabel 6. Rata-rata skor DEA Kecakapan Manajerial …………………… 35

Tabel 7. Uji Normalitas (N=316) …………………………………… 38

Tabel 8. Uji Normalitas (Bentuk Ln) …………………………………… 38

Tabel 9. Uji Normalitas (N=300) …………………………………… 39

Tabel 10. Uji Multikolinearitas …………………………………… 40

Tabel 11. Uji Autokorelasi …………………………………………… 40

Tabel 12. Uji Heterokedastisitas …………………………………… 41

Tabel 13. Uji Regresi …………………………………………………… 41

Page 11: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

xi

PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI

VARIABEL PEMODERASI

Intisari

Tujuan utama perusahaan dalam bidang keuangan yaitu meningkatkan

nilai perusahaan. Tercapainya tujuan tersebut tergantung kepada karakteristik

manajer perusahaan sebagai pengelola perusahaan. Salah satu karakteristik

seorang manajer yaitu kecakapan manajerial. Manajer yang cakap akan mampu

meningkatkan nilai perusahaan.

Adanya manajer yang cakap saja tidak cukup untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Tercapainya peningkatan nilai perusahaan juga tergantung seberapa

besar konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat diperkecil dengan

kepemilikan saham oleh manajer sehingga tujuan meningkatkan nilai perusahaan

dapat tercapai.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecakapan manajerial

terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel

pemoderasi. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 79 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2008 sampai tahun 2011. Kecakapan

manajerial diukur menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Nilai

perusahaan diukur menggunakan Tobin’s Q. Kepemilikan manajerial diukur dari

adanya kepemilikan saham oleh manajer dan tidak adanya kepemilikan saham

oleh manajer.

Hasil penelitian ini yaitu kecakapan manajerial berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin

cakap seorang manajer, maka semakin mampu manajer menjalankan bisnis yang

efektif dan efisien serta mengambil keputusan yang menciptakan nilai bagi

perusahaan.

Interaksi antara kecakapan manajerial dengan kepemilkan manajerial

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial

semakin memperkuat pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan.

Hal ini mengindikasikan bahwa manajer yang cakap akan lebih meningkatkan

nilai perusahaan apabila manajer tersebut memiliki saham perusahaan

dibandingkan manajer cakap yang tidak memiliki saham perusahaan. Kepemilikan

manajerial dapat memperkecil konflik kepentingan antara manajer dengan

pemegang saham.

Kata Kunci: Kecakapan Manajerial, Data Envelopment Analysis, Tobin’s Q,

Kepemilikan Manajerial

Page 12: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

xii

EFFECT OF MANAGERIAL ABILITY ON FIRM VALUE WITH

MANAGERIAL OWNERSHIP AS MODERATING VARIABLE

Abstract

The firm's main objective in finance is to increase firm value. The

achievement of this objective depends on the characteristics of the manager of the

firm. One of the characteristics of a manager is managerial ability. Capable

manager will be able to increase the firm value.

The existence of capable managers is not enough to increase the firm

value. The achievement of increasing value of the firm also depends on how big

the conflict of interest between manager and shareholder. Conflict of interest

between manager and shareholder can be minimized with stock ownership by

manager so that increasing firm value can be achieved.

This study aimed to examine the effect of managerial ability on firm value

with managerial ownership as moderating variable. The samples of this study as

many as 79 firms listed on Indonesian Stock Exchange from year 2008 to 2011.

Managerial ability was measured using Data Envelopment Analysis (DEA). Firm

value was measured using Tobin's Q. Managerial ownership is measured from the

existence ownership of shares by manager.

The results of this study is managerial ability have positive significant

effect on firm value. This result indicate that the more capable a manager, the

more manager run the business effectively and efficiently, and make decisions that

create value for the firm.

Interaction between managerial ability with managerial ownership have

positive significant effect on firm value. Managerial ownership strengthen the

effect of managerial ability on firm value. This result indicate that capable

manager will more increase firm value if the manager have firm stock than

capable manager who does not have firm stock. Managerial ownership can

reduce conflict of interest between manager and shareholder.

Keyword: Managerial Ability, Data Envelopment Analysis, Tobin’s Q,

Managerial Ownership

Page 13: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal pendirian suatu perusahaan, biasanya pemilik perusahaan

tersebut yang akan menjalankan dan mengelola usahanya. Pemilik sendiri yang

akan melakukan aktivitas penjualan, produksi, maupun pendanaan. Seiring

berjalannya usaha tersebut, maka akan ada fase pertumbuhan. Fase pertumbuhan

dapat dilihat dari peningkatan penjualan, profit, arus kas, dan aset yang lain. Fase

pertumbuhan tersebut membuat usaha tersebut bertambah besar dan akan ada

penambahan aktivitas yang semakin kompleks. Perusahaan akan menghadapi

kondisi ekonomi yang semakin berkembang dan bisnis yang kompetitif.

Perusahaan dituntut untuk mampu menganalisis situasi sekarang dan yang akan

datang, agar dapat berkembang dan bertahan dalam persaingan yang ketat

(Kurnia, 2010).

Karena adanya aktivitas kompleks dan tuntutan lingkungan bisnis yang

tinggi, maka pemilik tidak dapat lagi mengelola sendiri perusahaannya. Pemilik

membutuhkan pihak lain untuk membantunya dalam menjalankan perusahaan

yang didirikan tersebut. Pemilik akan menunjuk pihak lain sebagai manajer

perusahaan. Pemilik akan membuat suatu kontrak dengan manajer. Pemilik akan

mendelegasikan wewenang kepada manajer untuk mengelola perusahaan. Manajer

akan digaji dan diberikan benefits oleh perusahaan untuk membuat keputusan

sesuai dengan kepentingan pemilik (Rao,1995). Kepentingan pemilik yaitu untuk

Page 14: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

2

meningkatkan kesejahteraan diri mereka sendiri. Kesejahteraan pemilik

merupakan indikator dari nilai perusahaan (Kurnia, 2010). Dalam konteks

perusahaan go public, tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan

kesejahteraan pemegang saham (Rao, 1995). Peningkatan nilai perusahaan

biasanya diukur melalui peningkatan harga pasar saham. Semakin tinggi

kesejahteraan pemegang saham, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Penjelasan

tersebut memberi makna bahwa pemilik mendelegasikan wewenang kepada

manajer untuk mengelola perusahaan dengan tujuan memaksimalkan nilai

perusahaan.

Pemilik perusahaan membutuhkan manajer yang cakap, sehingga dapat

memaksimalkan nilai perusahaan. Manajer yang memiliki kecakapan tinggi

dipandang memiliki keahlian memadai di bidangnya yang menjadi tanggung

jawabnya (Ruba’i, 2009). Manajer tersebut dianggap lebih mampu mengestimasi

kebijakan yang diambil terhadap perusahaan. Isnugrahadi dan Kusuma (2009)

juga menyatakan bahwa salah satu kunci kesuksesan sebuah perusahaan adalah

adanya manajer yang berhasil mendesain proses bisnis yang efisien dan mampu

membuat keputusan-keputusan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Kecakapan manajerial merupakan source of resource value creation (Holcomb et

al., 2008). Manajer yang cakap dianggap mampu untuk mengelola perusahaan

dengan baik sehingga nilai perusahaan menjadi meningkat.

Penelitian mengenai kecakapan manajerial merupakan hal yang baru.

Demerjian et al. (2010) memperkenalkan metode Data Envelopment Analysis

(DEA) sebagai pengukur kecakapan manajerial. Mereka menguji pengaruh antara

Page 15: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

3

kecakapan manajerial di bidang keuangan dengan kualitas laba. Hasil penelitian

tersebut adalah kecakapan manajerial berpengaruh terhadap kualitas laba. Di

Indonesia, penelitian kecakapan manajerial dilakukan oleh Isnugrahadi dan

Kusuma (2009) dengan menghubungkan antara kecakapan manajerial dengan

manajemen laba. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kecakapan

manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Djuitaningsih dan

Rahman (2011) juga melakukan penelitian mengenai kecakapan manajerial.

Mereka meneliti hubungan antara kecakapan manajerial dengan kinerja keuangan.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kecakapan manajerial berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Earnings Per Share (EPS).

Demerjian et al. (2010), Isnugrahadi dan Kusuma (2009), Djuitaningsih

dan Rahman (2011) menyarankan bahwa kecakapan manajerial dihubungkan

dengan variabel lain. Atas saran tersebut, penelitian ini menguji pengaruh

kecakapan manajerial dengan variabel lain. Penelitian ini mencoba menguji

apakah kecakapan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dalam menjalankan kontrak antara pemilik dengan dengan manajer, akan

muncul konflik kepentingan antara dua pihak tersebut. Pemilik memiliki

kepentingan untuk memaksimalkan kesejahteraannya, sedangkan manajer

memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan psikologinya,

antara lain dalam memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi.

Konflik kepentingan meningkat terutama karena pemilik tidak dapat memonitor

aktivitas manajer sehari-hari. Adanya konflik tersebut membuat peningkatan nilai

perusahaan menjadi terhambat.

Page 16: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

4

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil konflik

kepentingan tersebut. Salah satu cara untuk memperkecil konflik kepentingan

yaitu menyelaraskan kepentingan antara pemilik dan manajer. Manajer juga harus

diposisikan sebagai pemilik perusahaan. Untuk perusahaan yang kepemilikannya

terdiri dari saham atau perusahaan yang go public, kepemilikan saham perusahaan

oleh manajer dapat menyelaraskan kepentingan antara pemilik dan manajer.

Kepentingan manajer dan pemilik yang selaras membuat tujuan perusahaan untuk

memaksimalkan nilai perusahaan dapat tercapai. Manajer sekaligus pemegang

saham akan mengambil keputusan bisnis yang berbeda dibandingkan dengan

manajer yang tidak memiliki saham perusahaan (Christiawan dan Tarigan, 2007).

Manajer sekaligus pemegang saham akan mengambil keputusan bisnis yang

selaras dengan kepentingan pemilik. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai

perusahaan dengan manajer yang memiliki saham perusahaan akan lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai perusahaan dengan manajer yang tidak memiliki

saham perusahaan.

Ada beberapa penelitian yang menghubungkan antara kepemilikan

mananjerial dengan nilai perusahaan. Christiawan dan Tarigan (2007) menguji

kepemilikan manajerial dengan beberapa variabel. Salah satu variabel yang diuji

yaitu nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa rata-rata nilai

perusahaan dengan kepemilikan manajerial lebih baik dibanding dengan rata-rata

nilai perusahaan tanpa kepemilikan manajerial. Siallagan dan Machfoedz (2006)

menguji kepemilikan manajerial, melalui mekanisme corporate governance,

Page 17: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

5

dengan nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berbeda dengan penelitian-penelitian di atas yang menempatkan variabel

kepemilikan manajerial sebagai variabel independen, pada penelitian ini variabel

kepemilikan manajerial ditempatkan sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan

antara kecakapan managerial dan nilai perusahaan. Penggunaan variabel

kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi atas dasar pertimbangan

bahwa manajer yang cakap akan semakin meningkatkan nilai perusahaan apabila

manajer tersebut juga memiliki saham perusahaan, dibandingkan dengan manajer

yang tidak memiliki saham perusahaan. Hubungan antara kecakapan manajerial

dan nilai perusahaan akan lebih kuat dengan menggunakan kepemilikan

manajerial sebagai variabel pemoderasi. Atas dasar uraian tersebut, penelitian ini

akan menguji pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan

kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah kecakapan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah kepemilikan manajerial yang berfungsi sebagai variabel

pemoderasi mempengaruhi hubungan antara kecakapan manajerial dengan

nilai perusahaan?

Page 18: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

6

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu:

1. Menguji secara empiris pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai

perusahaan.

2. Menguji secara empiris kepemilikan manajerial sebagai variabel

pemoderasi dalam hubungan antara kecakapan manajerial dengan nilai

perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bagi:

1. Pembaca dan peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh

kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan

manajerial sebagai variabel pemoderasi yang dapat digunakan sebagai

bahan penelitian selanjutnya.

2. Akademisi

Penelitian ini diharapakan mampu memberikan pengetahuan tambahan

dalam dunia akademi, khususnya yang berkaitan dengan kecakapan

manajerial dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

3. Pemegang Saham

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai

faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 19: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

7

1.5 Sistematika Pembahasan

Bab I, Pendahuluan, menyajikan latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II, Tinjauan Pustaka, memaparkan berbagai studi kepustakaan yang

menjadi dasar penulis dalam mengajukan hipotesis, termasuk di dalamnya ulasan

mengenai berbagai penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini.

Bab III, Rancangan Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang

dilakukan peneliti dalam penelitian ini. Bagian ini terdiri dari pemilihan sampel

sesuai kriteria, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel penelitian,

dan metode analisis.

Bab IV, Analisis Data, menyajikan analisis akhir terhadap data yang telah

dikumpulkan.

Bab V, Penutup, memaparkan kesimpulan yang didapat dari hasil

penelitian ini. Dalam bab ini juga diungkapkan mengenai batasan penelitian,

implikasi yang diharapkan dari penelitian ini dan saran penulis untuk penelitian

selanjutnya.

Page 20: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan

Teori keagenan pertama kali diperkenalkan oleh Jensen dan Meckling

(1976). Jensen dan Meckling (1976) mendifinisikan hubungan keagenan sebagai

kontrak antara satu atau lebih pihak (principal) yang mengikat pihak lain (agent)

untuk menjalankan pengelolaan perusahaan berdasarkan kepentingan principal,

termasuk pendelegasian otoritas pengambilan keputusan kepada agent. Dalam

hubungan keagenan ini, pihak principal merupakan pemilik dan manajer sebagai

agent. Manajer merupakan orang yang akan menambah nilai bagi pemilik

(Djuitaningsih dan Rahman, 2011). Manajer akan menjalankan perusahaan sesuai

dengan kepentingan pemilik, dan pemilik akan memberikan kompensasi kepada

manajer. Kompensasi tersebut dapat berupa gaji, bonus, fasilitas, kompensasi

bentuk lain. Kepentingan pemilik yaitu memaksimalkan kesejahteraan mereka

sendiri. Peningkatan kesejahteraan pemilik akan terwujud melalui peningkatan

nilai perusahaan.

Dalam teori ini, Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa teori

keagenan dapat menjelaskan bahwa kegagalan dalam memaksimalkan nilai

perusahaan disebabkan oleh tingkat efisiensi aktivitas perusahaan. Peningkatan

nilai perusahaan bergantung pada efisiensi perusahaan dalam melakukan aktivitas

operasi. Efisiensi sebuah perusahaan bergantung pada pengambilan keputusan

bisnis dan pengelolaan aktivitas yang dilakukan oleh manajer. Agar perusahaan

Page 21: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

9

dapat berjalan efisien, maka dibutuhkan manajer yang cakap. Manajer yang

memiliki tingkat kecakapan yang berbeda akan melakukan pengambilan

keputusan yang berbeda (Adner dan Helfat, 2003). Isnugrahadi dan Kusuma

(2009) menjelaskan manajer yang cakap merupakan manajer yang berhasil

mendesain proses bisnis yang efisien dan mampu membuat keputusan-keputusan

yang memberi nilai tambah bagi perusahaan. Byrd et al. (1998) menyatakan

bahwa kepentingan ekonomi perusahaan saat ini dihasilkan dari kombinasi antara

modal yang diberikan kepada pemilik dengan manajer profesional yang memiliki

kemampuan yang baik. Penjelasan tersebut menyatakan bahwa pemilik

membutuhkan manajer yang cakap untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Teori keagenan juga menjelaskan mengenai konflik keagenan. Konflik

keagenan muncul akibat adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dan

manajer. Pemilik memiliki kepentingan untuk memaksimalkan kesejahteraannya,

sedangkan manajer memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

dan psikologinya, antara lain dalam memperoleh investasi, pinjaman, maupun

kontrak kompensasi. Konflik kepentingan meningkat terutama karena pemilik

tidak dapat memonitor aktivitas manajer sehari-hari. Adanya konflik keagenan ini

dapat menimbulkan value losses yang signifikan bagi pemilik karena adanya

ketidakefisienan kebijakan operasi, investasi dan pendanaan (Byrd et al., 1998).

Konflik keagenan ini dapat menyebabkan terhambatnya pencapaian untuk

memaksimalkan nilai perusahaan. Kontrak antara pemilik dan manajer harus

mempertimbangkan mekanisme pengelolaan dan kompensasi manajer agar

Page 22: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

10

konflik keagenan dapat diperkecil. Salah satu mekanisme untuk memperkecil

konlik keagenan yaitu adanya kepemilikan saham oleh manajer.

2.2 Kecakapan Manajerial

2.2.1 Pengertian Kecakapan Manajerial

Peran manajer sangat penting dan memiliki tanggung jawab atas kinerja

perusahaan (Wagner, 2008). Bertrand dan Schoar (2003) menyatakan bahwa CEO

dan top manager yang lain memiliki peran penting dalam menciptakan perilaku

organisasi. Demerjian et al. (2008) menyatakan bahwa karakteristik manajer

(kecakapan, bakat, reputasi atau gaya kepemimpinan), merupakan topik penting

dalam penelitian. Francis et al. (2004) pernah meneliti salah satu karakteristik

manajer. Mereka meneliti pengaruh reputasi CEO terhadap kualitas laba. Hasil

dari penelitian tersebut yaitu CEO yang memiliki reputasi berhubungan dengan

kualitas laba yang rendah. Manfaat dari penelitian mengenai karakteristik manajer

yaitu dapat menguji besarnya kontribusi manajer kepada kinerja perusahaan dan

keputusan investasi, kompensasi manajer, corporate governance, dampak

ekonomis dari kepemilikan saham, dan perbedaan produktivitas antar negara

(Demerjian et al., 2008).

Salah satu bentuk lain dari karakteristik seorang manajer yaitu kecakapan.

Sebagai seorang agent, manajer harus memiliki kecakapan agar dapat mengelola

perusahaan dengan baik. Beberapa penjelasan mengenai seorang manajer yang

cakap, antara lain:

Page 23: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

11

1. Manajer yang cakap merupakan manajer yang memiliki pengetahuan luas

mengenai bisnis perusahaan, sehingga mampu membuat judgment dan

estimasi yang lebih baik (Demerjian et al., 2010).

2. Manajer yang cakap menghasilkan return yang tinggi melalui kesempatan

investasi yang menguntungkan (Wei, 2007).

3. Manajer yang cakap mampu menciptakan value dari penggunaan resource

yang dikendalikan oleh perusahaan (Holcomb et al., 2008).

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajer yang cakap

merupakan manajer yang memiliki pengetahuan bisnis yang baik, kemampuan

pengambilan keputusan yang efektif dan efisien, serta ahli di bidang tanggung

jawabnya. Dampak dari adanya pengetahuan bisnis yang baik, kemampuan

pengambilan keputusan yang efektif dan efisien, serta keahlian yang dimiliki oleh

manajer yaitu akan tercipta nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, kecakapan

manajerial yang dimaksud adalah kecakapan manajerial dalam bidang keuangan.

Salah satu bentuk dari kecakapan manajerial yaitu manajer mampu untuk

melakukan judgment dan estimasi dengan lebih akurat. Menurut Healy dan

Wahlen (1999), contoh judgment yang dilakukan oleh manajer yaitu nilai

ekonomis di masa datang seperti perkiraan umur ekonomis dan nilai sisa dari

aktiva jangka panjang. Manajer juga harus memilih beberapa pilihan metode

akuntansi yang diperbolehkan untuk melaporkan transaksi-transaksi ekonomis,

seperti penggunaan metoda garis lurus atau metoda percepatan dalam pencatatan

depresiasi, memilih LIFO atau FIFO dalam penilaian sediaan. Manajer juga harus

memilih untuk membebankan atau menangguhkan pengeluaran-pengeluaran

Page 24: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

12

seperti penelitian dan pengembangan (Healy dan Wahlen, 1999). Dengan adanya

judgment dan estimasi yang akurat dari manajer, maka risiko ketidakpastian di

masa depan akan dapat dihindari.

Penelitian mengenai kecakapan manajerial dalam bidang akuntansi

keuangan merupakan hal yang baru. Kesulitan dalam mengukur kecakapan

manajerial membuat penelitian tersebut belum banyak dilakukan. Demerjian et al.

(2010) memperkenalkan Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai alat untuk

mengukur kecakapan manajerial dengan menggunakan data-data dari laporan

keuangan. Dalam penelitiannya, Demerjian et al. (2010) menguji pengaruh

kecakapan manajerial terhadap kualitas laba.

Demerjian et al. (2010) menggunakan tingkat efisiensi relatif sebuah

perusahaan dalam dalam mengkonversi input-input (berbagai kos dan biaya-

biaya) menjadi output (penjualan). Semakin efisien sebuah perusahaan secara

relatif dengan perusahaan lain dalam industri yang sejenis, maka semakin tinggi

tingkat kecakapan manajerial yang dimiliki manajer perusahaan tersebut. Hasil

dari penelitian Demerjian et al. (2010) membuktikan adanya pengaruh positif

kecakapan manajerial terhadap kualitas laba.

2.2.2 Data Envelopment Analysis (DEA)

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan program matematis untuk

mengukur tingkat efisiensi relatif sebuah Decision Making Unit (DMU) (Mantri,

2008). Efisiensi relatif sebuah DMU adalah tingkat efisiensi suatu DMU yang

dibandingkan dengan tingkat efisiensi DMU lainnya dalam satu kesatuan

Page 25: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

13

populasi. Dalam populasi tersebut, semua DMU harus memiliki set data yang

terdiri dari input dan output yang sama.

Setiap DMU menginginkan agar terjadi efisiensi, yaitu menghasilkan

output yang maksimal dengan menggunakan input yang minimal. Pengukuran

efisiensi biasanya diukur dengan sebuah rasio yang membandingkan tingkat

output yang dihasilkan dengan tingkat input yang digunakan. Semakin tinggi rasio

tersebut, maka semakin efisien sebuah DMU. Sebagai contoh yaitu Return on

Asset (ROA) yang membandingkan tingkat laba bersih dengan total aset. Semakin

tinggi ROA, maka semakin tinggi laba bersih yang dihasilkan dari penggunaan

aset.

Pengukuran efisiensi dengan menggunakan output dan input tunggal

seperti di atas dikenal sebagai analisis efisiensi secara tradisional (Isnugrahadi dan

Kusuma, 2009). Berbeda dengan metode tradisional, DEA menggunakan multiple

input dan output dalam mengukur tingkat efisien. Selain itu, DEA juga

menggunakan bobot dalam perhitungan efisiensi sebuah DMU. Gambaran

mengenai perbedaan metode tradisional dengan DEA akan dijelaskan dalam

contoh berikut.

Misalnya pada contoh ROA, input (aset) terdiri atas berbagai macam

komponen. Dalam metode tradisional, setiap komponen aset dianggap memiliki

kontribusi yang sama sehingga memiliki bobot yang sama. Pada kenyataannya,

komponen aset tetap dan aset tidak berwujud memiliki kontribusi yang berbeda

dalam menghasilkan laba bersih. DEA menggunakan bobot untuk komponen

input dan output dalam mengukur tingkat efisiensi suatu DMU. Oleh karena itu,

Page 26: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

14

dibutuhkan analisis yang tepat dalam menggunakan bobot tertentu agar

pengukuran suatu DMU lebih akurat. Penggunaan bobot untuk satu perusahaan

dapat berbeda dengan perusahaan lain. Menurut Demerjian et al. (2010), bobot

suatu komponen input atau output dihasilkan dari perbandingan setiap komponen

input dan output suatu DMU dengan DMU lain dalam satu kesatuan sampel.

Penggunaan bobot tersebut digunakan karena adanya kombinasi input untuk

menghasilkan beberapa output yang beragam. Bobot tersebut akan menentukan

tingkat efisiensi maksimal sebuah perusahaan.

Demerjian et al. (2010) menggunakan kombinasi input (berbagai kos dan

biaya) dan output (penjualan), serta menggunakan bobot untuk setiap komponen

input dan output dalam mengukur tingkat efisiensi sebuah DMU. Isnugrahadi dan

Kusuma (2009) menggunakan faktor sumber daya dan operasional sebagai input

serta faktor pejualan sebagai output. Dalam penelitian Demerjian et al. (2010) dan

Isnugrahadi dan Kusuma (2009), suatu DMU digambarkan dengan sebuah

perusahaan. Perusahaan tersebut akan diukur tingkat efisiensi relatif terhadap

perusahaan lain yang berada dalam industri yang sejenis. DEA akan menentukan

berapa bobot untuk setiap input dan output yang akan memaksimalkan tingkat

efisiensi sebuah perusahaan. Uraian tersebut menjelaskan bahwa DEA mampu

mengetahui faktor input apa saja yang dapat berpengaruh dalam menghasilkan

output (Isnugrhadi dan Kusuma, 2009).

Menurut DEA, perusahaan yang dikatakan efisien jika rasio perbandingan

antara kombinasi output dengan kombinasi input sama dengan 1 atau 100%. Hal

ini mengindikasikan bahwa perusahaan tidak lagi melakukan pemborosan dalam

Page 27: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

15

penggunaan input. Perusahaan yang dikatakan kurang efisien apabila rasio

perbandingan antara output dan input kurang dari 100%. Hal ini mengindikasikan

bahwa perusahaan masih melakukan pemborosan dalam penggunaan input atau

penggunaan input belum dimanfaatkan secara optimal. Tingkat efisiensi inilah

yang dinisbahkan menjadi ukuran kecakapan manajerial (Isnugrahadi dan

Kusuma, 2009). Semakin efisien suatu perusahaan, maka semakin cakap seorang

manajer dalam mengelola suatu perusahaan. Penelitian ini menggunakan input

dan output yang digunakan oleh Isnugrahadi dan Kusuma (2009) dalam

menghitung tingkat efisiensi perusahaan.

Menurut Resmiyanto (2008), DEA mengandung aspek-aspek manajerial

sebagai berikut:

1. Stakeholder atau analis bisa langsung mengenali DMU mana yang

membutuhkan perhatian berdasarkan angka efisiensi yang ada sehingga

rencana tindakan perbaikan bisa segera disiapkan bagi DMU yang kurang

atau tidak efisien.

2. Informasi poin 1 juga memungkinkan seorang analis untuk membuat

DMU bayangan. DMU bayangan ini diatur supaya menggunakan input

yang lebih sedikit tetapi menghasilkan output yang paling tidak sama atau

lebih besar dibandingkan DMU yang tidak efisien, sehingga DMU

bayangan tersebut akan memiliki efisiensi sempurna jika menggunakan

bobot input dan bobot output yang sama dari DMU yang tidak efisien.

Pendekatan ini memberi arah strategi bagi manajer untuk meningkatkan

efisiensi suatu DMU yang tidak efisien melalui pengenalan terhadap input

Page 28: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

16

yang terlalu banyak digunakan serta output yang produksinya terlalu

rendah. Hal tersebut membuat seorang manajer tidak hanya mengetahui

DMU yang tidak efisien, tetapi ia juga mengetahui berapa tingkat input

atau output yang harus disesuaikan agar dapat memiliki efisiensi yang

tinggi.

2.3 Nilai Perusahaan

Pengelolaan perusahaan oleh manajer harus berdasarkan tujuan yang ingin

dicapai. Tujuan manajer berkaitan dengan keputusan di bidang keuangan adalah

memaksimalkan nilai perusahaan. Tujuan manajer tersebut merupakan salah satu

tujuan perusahaan. Nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan perusahaan

dalam meningkatkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham (Suyono,

2011). Nilai perusahaan dapat dilihat dari tingkat return investasi yang diberikan

kepada pemilik atau pemegang saham. Christiawan dan Tarigan (2007)

menyatakan bahwa nilai yang paling merepresentasikan nilai perusahaan adalah

nilai intrinsik. Nilai intrinsik menggambarkan perkiraan kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan keuntungan saat ini dan masa depan. Karena sulitnya

menentukan variabel yang signifikan dalam menghasilkan keuntungan setiap

perusahaan, maka nilai intrinsik jarang dipakai dalam penelitian yang berkaitan

dengan nilai perusahaan.

Salah satu bentuk lain yang menggambarkan kesejahteraan pemilik atau

pemegang saham yaitu harga saham. Nilai perusahaan dapat dilihat dari harga

saham dan jumlah saham yang beredar di akhir periode. Bagi perusahaan yang

sudah go public, harga saham perusahaan ditentukan mekanisme permintaan dan

Page 29: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

17

penawaran di bursa. Harga pasar merupakan cerminan berbagai keputusan dan

kebijakan manajemen (Meryati, 2011). Semakin tinggi harga saham perusahaan,

maka semakin tinggi nilai perusahaan. Suatu perusahaan yang memiliki

pengelolaan yang baik dan selalu bertumbuh akan mempunyai jumlah saham

beredar dan harga saham yang semakin tinggi (Suyono, 2011).

Salah satu alat untuk mengukur nilai perusahaan adalah Tobin’s Q.

Tobin’s Q merupakan perbandingan nilai capital relatif terhadap replacement

cost-nya (Thavikulwat, 2004). Thavikulwat (2004) menyatakan bahwa nilai dari

Tobin’s Q di dapat dari penjumlahan nilai pasar ekuitas dengan nilai buku utang

yang dibagi dengan nilai buku aset. Apabila nilai Tobin’s Q = 1, maka nilai pasar

perusahan sama dengan nilai bukunya. Apabila Tobin’s Q > 1, maka nilai pasar

perusahaan lebih besar dari nilai bukunya. Peningkatan nilai pasar perusahaan

tersebut menggambarkan kemampuan seorang manajer yang mampu

meningkatkan nilai perusahaan (Thavikulwat, 2004). Semakin tinggi nilai Tobin’s

Q, maka semakin tinggi nilai perusahaan (Wirastri, 2007).

2.4 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajer

perusahaan. Manajer dengan kepemilikan saham akan mempunyai peran ganda.

Peran tersebut yaitu sebagai fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan (Aji,

2009).

Menurut Jensen dan Meckling (1976), kepemilikan manajerial merupakan

isu penting dalam teori keagenan. Mereka menyatakan bahwa semakin besar

proporsi kepemilikan saham oleh manajer, maka manajer terdorong untuk lebih

Page 30: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

18

berupaya memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga adalah dirinya

sendiri. Tindakan yang dilakukan oleh manajer sebagai pemegang saham akan

berbeda dengan tindakan yang dilakukan oleh manajer yang bukan sebagai

pemegang saham (Aji, 2009). Manajer yang memiliki saham perusahaan akan

menyelaraskan kepentingan dirinya sendiri dengan kepentingan pemilik atau

pemegang saham. Manajer tanpa kepemilikan saham akan cenderung bertindak

untuk memenuhi kepentingan pribadinya dan mengabaikan kepentingan pemilik.

Hal ini terjadi karena manajer tanpa kepemilikan saham merasa bahwa insentif

yang diperoleh dari pemilik atas pengelolaan perusahaan yang harus sesuai

dengan kepentingan pemilik tidak sebanding dengan return yang diperoleh atas

pengelolaan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan pribadi manajer (Aji, 2009).

Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa kepemilikan saham oleh manajer akan

semakin meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari peningkatan

kesejahteraan pemilik atau pemegang saham.

2.5 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

2.5.1 Kecakapan Manajerial dan Nilai Perusahaan

Pengelolaan perusahaan oleh manajer harus berdasarkan tujuan yang ingin

dicapai. Dalam teori keagenan, tujuan manajer yaitu untuk memaksimalkan

kesejahteraan pemilik. Tujuan manajer berkaitan dengan keputusan di bidang

keuangan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik dengan memaksimalkan

nilai perusahaan. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila manajer memiliki

kecakapan yang baik dalam bidang keuangan.

Page 31: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

19

Manajer yang memiliki kecakapan tinggi dipandang memiliki keahlian

memadai di bidangnya yang menjadi tanggung jawabnya (Ruba’i, 2009). Manajer

yang memiliki pengetahuan bisnis yang baik, kemampuan judgment dan estimasi

yang akurat serta ahli dalam bidang tanggung jawabnya akan mengambil

keputusan bisnis yang berdampak pada aktivitas perusahaan yang efisien. Manajer

yang berhasil mendesain proses bisnis yang efisien, mampu membuat keputusan-

keputusan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan (Isnugrahadi dan Kusuma,

2009). Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa kecakapan manajerial

berdampak pada terciptanya nilai perusahaan.

Penelitian mengenai kecakapan manajerial merupakan hal yang baru.

Penelitian mengenai kecakapan manajerial dilakukan oleh Isnugrahadi dan

Kusuma (2009) dengan menghubungkan antara kecakapan manajerial dengan

manajemen laba. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kecakapan

manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Djuitaningsih dan

Rahman (2011) juga melakukan penelitian mengenai kecakapan manajerial.

Mereka meneliti hubungan antara kecakapan manajerial dengan kinerja keuangan.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kecakapan manajerial berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Earnings Per Share (EPS).

Demerjian et al. (2010) meneliti pengaruh kecakapan manajerial dengan kualitas

laba. Hasil penelitian tersebut yaitu kecakapan manajerial berpengaruh positif

terhadap kualitas laba.

Hasil penelitian Demerjian et al. (2010), yang menyatakan bahwa

kecakapan manajerial berpenagruh terhadap kualitas laba, berkaitan dengan nilai

Page 32: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

20

perusahaan. Djuitaningsih dan Rahman (2011) menyatakan bahwa kualitas laba

yang baik mencerminkan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja keuangan yang

baik akan meningkatkan nilai perusahaan. Siallagan dan Machfoedz (2006) juga

menyatakan semakin baik kualitas laba, maka semakin tinggi nilai perusahaan.

Dari penjelasan tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1: Kecakapan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

2.5.2 Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan

Meskipun perusahaan memiliki manajer yang cakap, peningkatan nilai

perusahaan belum tentu dapat terpenuhi. Salah satu hambatan yaitu adanya

konflik keagenan. Konflik keagenan merupakan konflik kepentingan antara

manajer dan pemegang saham. Manajer yang cakap berusaha menggunakan

kecakapannya untuk memenuhi kepentingan pribadinya sendiri dengan

mengabaikan kepentingan pemegang saham. Isnugrahadi dan Kusuma (2009)

menunjukkan bahwa semakin cakap seorang manajer, maka rekayasa laba yang

dilakukan manajer semakin tinggi. Informasi laba yang telah direkayasa akan

menyebabkan pemegang saham mengambil keputusan yang salah. Kesalahan

pengambilan keputusan oleh pemegang saham membuat peningkatan

kesejahteraan pemegang saham menjadi tidak terpenuhi. Penjelasan tersebut

menunjukkan bahwa tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan

menjadi terhambat apabila konflik keagenan masih tetap ada.

Kepemilikan saham oleh manajer merupakan salah satu mekanisme untuk

memperkecil konflik keagenan. Adanya kepemilikan saham oleh manajer

Page 33: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

21

membuat kepentingan antara pemegang saham dan manajer akan menjadi selaras.

Manajer sekaligus pemegang saham akan mengambil keputusan bisnis yang

berbeda dibandingkan dengan manajer yang tidak memiliki saham perusahaan

(Christiawan dan Tarigan, 2007). Kepemilikan saham oleh manajer akan

membuat manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham.

Manajer akan mengelola perusahaan dengan baik untuk memaksimalkan

kesejahteraan pemegang saham dan dirinya sendiri yang juga sebagai pemegang

saham. Christiawan dan Tarigan (2007) menyatakan bahwa rata-rata nilai

perusahaan dengan kepemilikan manajerial lebih baik dibanding dengan rata-rata

nilai perusahaan tanpa kepemilikan manajerial. Siallagan dan Machfoedz (2006)

juga menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa manajer yang cakap akan

semakin meningkatkan nilai perusahaan apabila manajer tersebut memiliki saham

perusahaan dibandingkan dengan dengan manajer yang tidak memiliki saham

perusahaan. Dari penjelasan tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai

berikut:

H2: Kepemilikan manajerial akan memperkuat pengaruh

kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan

Page 34: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

22

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Sampel Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel menggunakan metode purposive

sampling yaitu pemilihan sampel yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria-kriteria tersebut yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2008 sampai

2011. Penelitian ini menggunakan faktor sumber daya dan operasional

sebagai input, faktor penjualan sebagai ouput dalam menghitung efisiensi

perusahaan sesuai dengan penelitian Isnugrahadi dan Kusuma (2009).

Isnugrahadi dan Kusuma (2009) menyatakan bahwa penggunaan faktor

tersebut hanya dapat diterapkan dalam perhitungan tingkat efisiensi

industri manufaktur.

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap yang berakhir

pada tanggal 31 Desember selama periode 2008 sampai 2011.

3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang tidak memiliki nilai

ekuitas negatif. Adanya nilai ekuitas negatif akan membuat nilai Tobin’s

Q akan bias karena nilai debt akan lebih besar dibandingkan nilai aset

perusahaan.

4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah.

Penggunaan laporan keuangan dalam mata uang selain rupiah tidak

Page 35: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

23

relevan karena perhitungan Tobin’s Q akan membandingkan nilai buku

dalam laporan keuangan dengan harga saham. Harga saham yang ada

merupakan harga saham dalam satuan rupiah.

5. Untuk pengukuran DEA, perusahaan diklasifikasikan ke dalam masing-

masing sub sektor industri manufaktur dengan jumlah minimal 5

perusahaan. Penentuan jumlah ini dimaksudkan untuk memberikan variasi

pada skor DEA yang dihasilkan (Ruba’i, 2009).

6. Perusahaan tidak memiliki nilai residual kurang atau lebih dari 2x deviasi

standar. Perusahaan yang memiliki nilai residual antara minus 2x deviasi

standar sampai plus 2x deviasi standar mengindikasikan bahwa residual

berdistribusi normal.

Jumlah sampel dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut.

Tabel 1

Pemilihan Sampel

No Kriteria Sampel Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011.

Perusahaan memiliki laporan keuangan dalam mata uang asing

dan bukan periode yang berakhir tanggal 31 Desember.

Perusahaan yang memiliki ekuitas negatif.

Data tidak lengkap.

Perusahaan dalam setiap sub sektor industri kurang dari 5

145

(14)

(8)

(10)

(34)

Total Perusahaan 79

6.

7.

Jumlah observasi ( 4 x 79 )

Outlier (± 2x deviasi standar)

316

(16)

Total Sampel 300

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

berupa data jenis sub sektor industri, laporan keuangan dan harga saham

Page 36: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

24

penutupan akhir periode. Data jenis sub sektor industri diperoleh dari Indonesian

Capital Market Directory (ICMD). Data laporan keuangan dapat diperoleh dari

website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesian Capital Market Directory

(ICMD). Data harga saham penutupan akhir periode dapat diperoleh dari website

yahoo finance.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kecakapan manajerial.

Kecakapan managerial dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat efisiensi

relatif sebuah perusahaan dalam mengelola input (faktor-faktor sumber daya dan

operasional) untuk meningkatkan output (penjualan). Kecakapan manajerial

diukur dengan Data Envelopment Anaylisis (DEA). DEA adalah sebuah program

optimisasi yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat efisiensi relatif suatu

Decision Making Unit (DMU) berupa perbandingan antara output atau multi

output dengan input atau multi input (Isnugrahadi dan Kusuma, 2009). Tingkat

efisiensi relatif ini kemudian dinisbahkan sebagai hasil dari kecakapan manager.

Input dan output yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan input

dan output yang digunakan oleh Ishugrahadi dan Kusuma (2009), yaitu:

Output:

Output yang digunakan hanya satu yaitu penjualan. Penjualan yang dipakai

sebagai output karena penjualan merepresentasikan nilai nominal dari produk

perusahaan yang merupakan output mendasar dari perusahaan.

Input:

Page 37: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

25

Komponen yang dijadikan input dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu faktor

sumber daya (total aset dan jumlah tenaga kerja) dan faktor operasional (Days

Cost of Good Sold in Inventory dan Days Sales Outstanding).

1. Total Aset

Total aset dimasukkan sebagai input karena aset merupakan faktor sumber

daya yang sangat penting dalam menghasilkan penjualan (output). Seorang

manager yang cakap akan mampu mengelola besaran aset yang diperlukan

untuk menghasilkan penjualan yang maksimal.

2. Jumlah tenaga kerja

Selain aset, faktor sumber daya lain yang berperan menghasilkan

penjualan adalah tenaga kerja. Secara umum, untuk nilai penjualan yang

tertentu (given), semakin kecil jumlah tenaga kerja untuk menghasilkan

penjualan tersebut maka semakin efisien perusahaan tersebut.

3. Days Cost of Good Sold in Inventory (DCI)

Variabel ini mengukur kecepatan perputaran sediaan perusahaan dalam

satuan hari. Semakin kecil waktu (hari) yang diperlukan untuk perputaran

sediaan maka semakin efisien perusahaan tersebut. Manager yang handal

diharapkan mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk

meminimalkan besaran DCI ini. Rumus untuk menghitung besaran DCI

adalah sebagai berikut:

DCI = 365 / (COGS / Inventory)………………………………………(1)

Page 38: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

26

4. Days Sales Outstanding (DSO)

DSO mengukur waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk

mendapatkan kas setelah melakukan penjualan. Semakin cepat perusahaan

mendapatkan kas semakin baik. Rumus untuk menghitung DSO adalah

sebagai berikut:

DSO = Receivables / (Sales / 365)……………………………………...(2)

Model yang digunakan untuk menghitung efisiensi yaitu metode DEA

yang diperkenalkan oleh Demerjian, et al. (2010). Model perhitungan DEA

sebagai berikut:

…………………………………………………………….(3)

Keterangan:

Θ : nilai efisiensi perusahaan k

ui : bobot output i yang dihasilkan perusahaan k

yik : jumlah output i dari perusahaan k dan dihitung dari i=1 hingga s

vj : bobot input j yang digunakan perusahaan k

xjk : jumlah input j dari perusahaan k dan dihitung dari j=1 hingga m

Rasio efisiensi (Θ) kemudian didapatkan dengan kendala:

……………………………………………………...(4)

dengan:

………………………………………………………………..(5)

………………………………………………………………..(6)

Dari persamaan di atas, dapat diketahui bahwa nilai efisiensi tidak akan melebihi

1 (100%). Input dan output yang dianalisis harus positif. Penelitian ini

menggunakan software MaxDEA untuk menghitung nilai efisiensi.

Page 39: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

27

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai

perusahaan didefinisikan sebagai tingkat kesejahteraan pemegang saham.

Indikator dari kesejahteraan pemegang saham yaitu harga saham. Dalam

penelitian ini, nilai perusahaan dihitung menggunakan Tobin’s Q. Alasan

penggunaan Tobin’s Q dalam penelitian ini yaitu Tobin’s Q menggambarkan

kemampuan manajer perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan

(Thavikulwat, 2004). Tobin’s Q dapat dihitung dengan rumus (Siallagan dan

Machfoedz, 2006):

……………………………………………………………………..(7)

Keterangan:

Q = Nilai perusahaan

P = Harga saham penutupan akhir tahun

n = Jumlah lembar saham beredar

D = Nilai Buku utang

BVA = Nilai Buku Aset

3.3.3 Variabel Pemoderasi

Variabel pemoderasi dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial.

Kepemilikan manajerial yaitu kepemilikan saham perusahaan oleh manajer.

Kepemilikan manajerial diukur dengan variabel dummy. Apabila manajer

memiliki saham perusahaan, maka akan diberi nilai 1. Apabila manajer tidak

memiliki saham perusahaan, maka diberi nilai 0.

3.3.4 Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan. Ada dua

pandangan mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Page 40: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

28

Pandangan pertama yaitu ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dapat menjadi indikasi bahwa

perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki

kinerjanya, sehingga pasar akan mau membayar lebih mahal untuk mendapatkan

sahamnya karena percaya akan mendapatkan pengembalian yang menguntungkan

dari perusahaan tersebut (Rachmawati dan Triatmoko, 2007). Pandangan kedua

yaitu ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Watts dan

Zimmerman (1986) menyatakan bahwa perusahaan besar harus mengeluarkan

political cost. Pengeluaran political cost dapat mengurangi kesejahteraan

pemegang saham. Ukuran perusahaan dihitung dengan melakukan log natural (ln)

total aset. Penggunaan log natural untuk memperkecil variansi antar sampel.

3.4 Metode Analisis

Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan varibel, maka akan dilakukan

uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Uji hipotesis dalam

penelitian ini akan menggunakan uji regresi berganda.

3.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual telah

terdistribusi normal. Uji regresi yang baik baik adalah uji regresi yang memiliki

nilai residual terdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini akan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengambilan keputusan dalam

uji Kolmogorov-Smirnov yaitu dengan melihat nilai signifikansi, dengan

ketentuan (Suliyono, 2010):

Page 41: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

29

1. Nilai signifikansi ≥ 0,05 maka residual terdistribusi normal

2. Nilai signifikansi < 0,05 maka residual tidak terdistribusi normal

3.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas untuk menguji apakah ada hubungan yang berarti

antara masing-masing variabel independen. Uji regresi yang baik yaitu uji regresi

yang variabel independennya tidak memiliki hubungan yang berarti dengan

variabel independen yang lain. Uji multikolinearitas dilakukan dengan uji regresi,

dengan nilai patokan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Jika nilai

VIF di bawah angka 10 atau memiliki tolerance di atas 0, maka tidak terdapat

masalah multikolinearitas (Widarjono, 2010).

3.4.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antara

variabel pengganggu (error term) pada periode t dengan variabel pengganggu

(error term) pada periode t-1 (Suliyono, 2010). Uji regresi yang baik adalah uji

regresi yang terbebas dari masalah autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian

ini menggunakan nilai Durbin Watson (DW). Kriteria pengambilan keputusan

untuk nilai Durbin Watson (DW):

Tabel 2

Tabel Autokorelasi

DW Kesimpulan

Kurang dari 1,08

1,08 s.d 1,66

1,66 s.d 2,34

2,34 s.d 2,92

Lebih dari 2,92

Ada Autokorelasi

Tanpa Kesimpulan

Tidak Ada Autokorelasi

Tanpa Kesimpulan

Ada Autokorelasi

Sumber: Algifari, 2000

Page 42: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

30

3.4.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah ada ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji regresi yang baik

adalah uji regresi yang terbebas dari masalah heterokedastisitas. Uji

heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Gletjser. Uji Gletjser

dilakukan dengan meregresi nilai residual absolut dengan variabel independen.

Kriteria pengambilan keputusan dalam uji Gletjser yaitu dengan melihat nilai

signifikansi, dengan ketentuan (Ghozali, 2005):

1. Nilai signifikansi ≥ 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas

2. Nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas

3.4.5 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis 1 dan 2, akan digunakan uji regresi berganda.

Model regresi berganda yang digunakan sebagai berikut:

Q=ɑ+β1KECM+β2KEPM+β3KECM*KEPM+β4SIZE+ε…………………..(8)

Keterangan:

Q =Nilai perusahaan

KECM =Kecakapan Manajerial

KEPM =Kepemilikan Manajerial

KECM*KEPM =Interaksi antara kecakapan manajerial dengan kepemilikan

manajerial

SIZE =Ukuran Perusahaan

ε =Error

Page 43: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

31

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 Hasil Perhitungan Variabel

4.1.1 Kecakapan Manajerial

Kecakapan manajerial diukur dengan Data Envelopment Anaylisis (DEA).

Skor DEA untuk setiap sampel dapat dilihat di lampiran 2.

4.1.2 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q. Nilai Q untuk setiap sampel

dapat dilihat di lampiran 3.

4.1.3 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan variabel dummy. Perusahaan yang

terdapat kepemilikan manajerial akan diberi nilai 1. Perusahaan yang tidak

terdapat kepemilikan manajerial akan diberi nilai 0. Kepemilikan manajerial untuk

setiap sampel dapat dilihat di lampiran 4.

4.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (ln) total aset. Ukuran

perusahaan untuk setiap sampel dapat dilihat di lampiran 5.

4.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel

penelitian. Statistik deskriptif seluruh variabel penelitian sebagai berikut.

Page 44: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

32

Tabel 3

Statistik Deskriptif

N Minimum Maksimum Rata-rata Deviasi Standar

Q

KECM

SIZE

Valid N

(listwise)

316

316

316

316

0,38

0,02

23,19

5,23

1,00

32,66

1,21

0,71

27,52

0,75

0,30

1,48

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan (Q) memiliki

nilai minimum 0,38; nilai maksimum 5,23; nilai mean 1,21 dan deviasi standar

0,75. Variabel kecakapan manajerial (KECM) memiliki nilai minimum 0,02; nilai

maksimum 1,00; nilai mean 0,71; dan deviasi standar 0,30. Variabel ukuran

perusahaan (SIZE) memiliki nilai minimum 23,19; nilai maksimum 32,66; nilai

mean 27,52 dan standar deviasi 1,48.

Gambaran mengenai sampel yang terdapat kepemilikan manajerial dan

yang tidak terdapat kepemilikan manajerial sebagai berikut.

Tabel 4

Deskripsi Sampel

Klasifikasi Jumlah Sampel Persentase

N

Terdapat Kepemilikan Manajerial

Tidak Terdapat Kepemilikan Manajerial

316

93

223

100%

29%

71%

Sumber: data diolah

Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 79 perusahaan

selama 4 tahun. Tabel di atas menunjukkan bahwa sampel berjumlah 316. Jumlah

sampel yang terdapat kepemilikan manajerial berjumlah 93 atau 29% dari

keseluruhan sampel. Jumlah sampel yang tidak terdapat kepemilikan manajerial

berjumlah 223 atau 71% dari keseluruhan sampel.

Page 45: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

33

Ringkasan mengenai deskripsi skor DEA untuk setiap sub sektor industri

adalah sebagai berikut.

Tabel 5

Skor DEA Kecakapan Manajerial

No Sub Sektor Industri Skor DEA

Tertinggi Terendah

2008-2011 2008 2009 2010 2011

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Food and Beverage

Apparel and Other Textile

Products

Chemical and Allied Products

Plastics and Glass Products

Metal and Allied Product

Stone, Clay, Glass and Concrete

Products

Cables

Automotive and Allied Products

Pharmaceuticals

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0,14

0,48

0,47

0,13

0,24

0,89

0,72

0,03

0,55

0,16

0,50

0,74

0,02

0,26

0,49

0,59

0,14

0,72

0,19

0,64

0,77

0,02

0,19

0,67

0,45

0,17

0,69

0,26

0,66

0,50

0,04

0,17

0,48

0,79

0,18

0,65

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua sub sektor industri manufaktur

memiliki skor DEA tertinggi sebesar 1 dari tahun 2008 sampai 2011. Skor 1

menunjukkan bahwa tingkat efisiensi sebesar 100%.

Skor DEA terendah untuk sub sektor food and beverage pada tahun 2008

sebesar 0,14; pada tahun 2009 sebesar 0,16; pada tahun 2010 sebesar 0,19 dan

pada tahun 2011 sebesar 0,26. Skor DEA terendah mengalami peningkatan dari

tahun 2008 sampai tahun 2011.

Skor DEA terendah untuk sub sektor apparel and other textile products

pada tahun 2008 sebesar 0,48; pada tahu 2009 sebesar 0,50; pada tahun 2010

sebesar 0,64 dan pada tahun 2011 sebesar 0,66. Skor DEA terendah mengalami

peningkatan dari tahun 2008 sampai tahun 2011.

Page 46: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

34

Skor DEA terendah untuk sub sektor chemical and allied products pada

tahun 2008 sebesar 0,47; pada tahun 2009 sebesar 0,74; pada tahun 2010 sebesar

0,77 dan pada tahun 2011 sebesar 0,50. Skor DEA terendah mengalami

peningkatan dari tahun 2008 sampai 2010. Skor DEA terendah kembali menurun

pada tahun 2011.

Skor DEA terendah untuk sub sektor plastics and glass products pada

tahun 2008 sebesar 0,13; pada tahun 2009 sebesar 0,02; pada tahun 2010 sebesar

0,02 dan pada tahun 2011 sebesar 0,04. Skor DEA terendah mengalami penurunan

dari tahun 2008 sampai 2010. Skor DEA terendah kembali meningkat pada tahun

2011.

Skor DEA terendah untuk sub sektor metal and allied products pada tahun

2008 sebesar 0,24; pada tahun 2009 sebesar 0,26; pada tahun 2010 sebesar 0,19

dan pada tahun 2011 sebesar 0,17. Skor DEA terendah mengalami peningkatan

dari tahun 2008 sampai 2009. Skor DEA terendah kembali menurun pada tahun

2010 sampai 2011.

Skor DEA terendah untuk sub sektor stone, clay, glass and concrete

products pada tahun 2008 sebesar 0,89; pada tahun 2009 sebesar 0,49; pada tahun

2010 sebesar 0,67 dan pada tahun 2011 sebesar 0,48. Skor DEA terendah

mengalami naik dan turun selama tahun 2008 sampai 2011.

Skor DEA terendah untuk sub sektor cables pada tahun 2008 sebesar 0,72;

pada tahun 2009 sebesar 0,59; pada tahun 2010 sebesar 0,45 dan pada tahun 2011

sebesar 0,79. Skor DEA terendah mengalami penurunan dari tahun 2008 sampai

2010. Skor DEA terendah kembali meningkat pada tahun 2011.

Page 47: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

35

Skor DEA terendah untuk sub sektor automotive and allied products pada

tahun 2008 sebesar 0,03; pada tahun 2009 sebesar 0,14; pada tahun 2010 sebesar

0,17 dan pada tahun 2011 sebesar 0,18. Skor DEA terendah mengalami

peningkatan dari tahun 2008 sampai 2011.

Skor DEA terendah untuk sub sektor pharmaceuticals pada tahun 2008

sebesar 0,55; pada tahun 2009 sebesar 0,72; pada tahun 2010 sebesar 0,69 dan

pada tahun 2011 sebesar 0,65. Skor DEA terendah mengalami peningkatan dari

tahun 2008 sampai tahun 2009. Skor DEA terendah kembali menurun pada tahun

2010 sampai tahun 2011. Hasil yang lebih lengkap dapat dilihat di lampiran 2.

Ringkasan mengenai rata-rata skor DEA per sub sektor industri sebagai

berikut.

Tabel 6

Rata-Rata Skor DEA Kecakapan Manajerial

No Sub Sektor Industri Rata-Rata Skor DEA

2008 2009 2010 2011

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Food and Beverage

Apparel and Other Textile Products

Chemical and Allied Products

Plastics and Glass Products

Metal and Allied Product

Stone, Clay, Glass and Concrete Products

Cables

Automotive and Allied Products

Pharmaceuticals

0,64

0,90

0,82

0,76

0,54

0,96

0,90

0,26

0,83

0,76

0,88

0,91

0,72

0,57

0,79

0,88

0.63

0,93

0,72

0,92

0,91

0,67

0,50

0,87

0,89

0,53

0,88

0,71

0,94

0,68

0,73

0,46

0,83

0,87

0,57

0,86

Sumber: data diolah

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor food and beverage pada tahun 2008

sebesar 0,64; pada tahun 2009 sebesar 0,76; pada tahun 2010 sebesar 0,72; pada

tahun 2011 sebesar 0,71. Rata-rata skor DEA mengalami peningkatan dari tahun

2008 sampai 2009. Rata-Rata skor DEA kembali menurun pada tahun 2010

sampai 2011.

Page 48: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

36

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor apparel and other textile products

pada tahun 2008 sebesar 0,90; pada tahun 2009 sebesar 0,88; pada tahun 2010

sebesar 0,92; pada tahun 2011 sebesar 0,94. Rata-rata skor DEA mengalami

penurunan dari tahun 2008 sampai 2009. Rata-rata skor DEA mengalami

peningkatan pada tahun 2010 sampai 2011. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa perusahaan- perusahaan pada sub sektor apparel and other textile products

mengalami peningkatan rata-rata tingkat efisiensi dari tahun 2009 sampai 2011.

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor chemical and allied products pada

tahun 2008 sebesar 0,82; pada tahun 2009 sebesar 0,91; pada tahun 2010 sebesar

0,91; pada tahun 2011 sebesar 0,68. Rata-rata skor DEA mengalami peningkatan

dari tahun 2008 sampai 2010. Rata-rata skor DEA menurun kembali pada tahun

2011.

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor plastics and glass products pada

tahun 2008 sebesar 0,76; pada tahun 2009 sebesar 0,72; pada tahun 2010 sebesar

0,67; pada tahun 2011 sebesar 0,73. Rata-rata skor DEA mengalami penurunan

dari tahun 2008 sampai 2010. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

perusahaan-perusahaan pada sub sektor plastics and glass products mengalami

penurunan rata-rata tingkat efisiensi dari tahun 2008 sampai 2010. Rata-rata skor

DEA meningkat kembali pada tahun 2011.

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor metal and allied product pada tahun

2008 sebesar 0,54; pada tahun 2009 sebesar 0,57; pada tahun 2010 sebesar 0,50;

pada tahun 2011 sebesar 0,46. Rata-rata skor DEA mengalami peningkatan dari

Page 49: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

37

tahun 2008 sampai 2009. Rata-rata skor DEA kembali menurun pada tahun 2010

sampai 2011.

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor stone, clay, glass and concrete

products pada tahun 2008 sebesar 0,96; pada tahun 2009 sebesar 0,79; pada tahun

2010 sebesar 0,87; pada tahun 2011 sebesar 0,83. Tren rata-rata skor DEA untuk

sub sektor stone, clay, glass and concrete products mengalami peningkatan dan

penurunan.

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor cables pada tahun 2008 sebesar 0,90;

pada tahun 2009 sebesar 0,88; pada tahun 2010 sebesar 0,89; pada tahun 2011

sebesar 0,87. Rata-rata skor DEA relatif stabil dari tahun 2008 sampai 2011 dan

tidak mengalami peningkatan dan penurunan yang terlalu besar.

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor automotive and allied products pada

tahun 2008 sebesar 0,26; pada tahun 2009 sebesar 0,63; pada tahun 2010 sebesar

0,53; pada tahun 2011 sebesar 0,57. Rata-rata skor DEA pada tahun 2009

meningkat besar dari tahun 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan-

perusahaan sub sektor automotive and allied products mengalami peningkatan

rata-rata tingkat efisiensi yang besar pada tahun 2009. Rata-rata skor DEA

mengalami penurunan pada tahun 2010, kemudian kembali meningkat pada tahun

2011.

Rata-rata skor DEA untuk sub sektor pharmaceuticals pada tahun 2008

sebesar 0,83; pada tahun 2009 sebesar 0,93; pada tahun 2010 sebesar 0,88; pada

tahun 2011 sebesar 0,86. Rata-rata skor DEA mengalami peningkatan pada tahun

2009. Rata-rata skor DEA kembali menurun pada tahun 2010 sampai 2011.

Page 50: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

38

4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil pengujian normalitas dengan jumlah

sampel 316 (sebelum menghilangkan outlier) sebagai berikut.

Tabel 7

Uji Normalitas (N=316)

Unstandardized Residual

N

Kolmogrov-Smirnov

Asymp.Sig.(2-tailed)

316

3,296

0,000

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0,000

(di bawah 0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa residual tidak

terdistribusi normal.

Masalah normalitas yang ada dapat diatasi dengan melakukan logaritma

natural (ln) terhadap variabel independen dan atau independen. Dalam penelitian

ini, variabel kecakapan manajerial (KECM) dan nilai perusahaan (Q) akan diubah

dalam bentuk logaritma natural (ln). Hasil pengujian normalitas dengan variabel

kecakapan manajerial dan nilai perusahaan yang telah diubah dalam bentuk

logaritma natural (ln) sebagai berikut.

Tabel 8

Uji Normalitas (Bentuk Ln)

Unstandardized Residual

N

Kolmogrov-Smirnov

Asymp.Sig.(2-tailed)

316

1,867

0,002

Sumber: data diolah

Page 51: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

39

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0,002

(di bawah 0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa residual tetap tidak

terdistribusi normal.

Cara lain untuk mengatasi normalitas yaitu dengan menghilangkan outlier.

Kriteria outlier dalam penelitian ini yaitu residual yang memiliki nilai sebesar ± 2

kali deviasi standar. Penelitian ini menghilangkan outlier sebanyak 16 sampel.

Hasil pengujian normalitas setelah menghilangkan outlier sebagai berikut.

Tabel 9

Uji Normalitas (N=300)

Unstandardized Residual

N

Kolmogrov-Smirnov

Asymp.Sig.(2-tailed)

300

1,332

0,058

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0,058

(di atas 0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi

normal.

4.4 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan uji regresi, dengan nilai patokan

Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Jika nilai VIF di bawah angka 10

atau memiliki tolerance di atas 0, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas

(Widarjono, 2010). Hasil dari pengujian multikolinearitas sebagai berikut.

Page 52: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

40

Tabel 10

Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

LnKECM

KEPM

LnKECM_KEPM

SIZE

0,758

0,528

0,471

0,892

1,318

1,894

2,125

1,122

Dependent Variable Ln Q

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki

nilai tolerance di atas 0 dan nilai VIF di bawah 10. Dari hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.

4.5 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan nilai Durbin-Watson

(DW). Hasil pengujian autokorelasi sebagai berikut.

Tabel 11

Uji Autokorelasi

Model R Square Adjusted R Square Durbin-Watson

1 0,062 0,049 1,831

Predictors: (Constant), LnKECM_KEPM, SIZE, LnKECM, KEPM

Dependent Variable:LnQ

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,831

(antara nilai 1,66 dan 2,34). Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak

ada masalah autokorelasi.

4.6 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dalam penelitian menggunakan uji Gletjser dengan

nilai signifikansi 0,05. Hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut.

Page 53: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

41

Tabel 12

Uji Heterokedastisitas

Model T Sig.

1 (Constant)

LnKECM

KEPM

LnKECM_KEPM

Size

2,283

1,523

1,364

1,728

-1,038

0,023

0,129

0,174

0, 085

0,300

Dependent Variable: ABSRES

Sumber: data diolah

Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi seluruh variabel independen

di atas 0,05. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari

masalah heterokedastisitas.

4.7 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda

dengan nilai signifikansi 0,05. Hasil uji regresi sebagai berikut.

Tabel 13

Uji Regresi

Variable Coefficients t Sig

(Constant)

LnKECM

KEPM

LnKECM_KEPM

SIZE

1,130

0,073

0,128

0,201

-0,039

2,059

1,974

2,494

-2,509

0,040

0,049

0,013

0,013

Dependent Variable: LnQ

R2

= 0,062

Sig. F = 0,001

Sumber: data diolah

Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut.

Q = 1,130 + 0,073KECM + 0,128KEPM + 0,201KECM*KEPM – 0,039 SIZE

Keterangan:

KECM = Kecakapan Manajerial

KEPM = Kepemilikan Manajerial

KECM*KEPM= Interaksi Kecakapan Manajerial dengan Kepemilikan Manajerial

SIZE = Ukuran Perusahaan

Page 54: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

42

Tabel di atas menyatakan bahwa nilai R2 sebesar 0,062. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel kecakapan manajerial, kepemilikan manajerial,

interaksi kecakapan manajerial dengan kepemilikan manajerial, ukuran

perusahaan dapat menjelaskan variabel nilai perusahaan sebesar 6,2%; sedangkan

93,8% dijelaskan oleh variabel lain.

Variabel kecakapan manajerial memiliki koefisiensi regresi sebesar 0,073;

t hitung sebesar 2,059; nilai signifikansi 0,040 (di bawah 0,05). Dari hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 terdukung. Kecakapan manajerial

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Variabel kepemilikan manajerial memiliki koefisien regresi sebesar 0,128;

t hitung sebesar 1,974; nilai signifikansi 0,049 (di bawah 0,05). Dari hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Variabel interaksi kecakapan manajerial dengan kepemilikan manajerial

memiliki koefisien regresi 0,201; t hitung sebesar 2,494; nilai signifikansi 0,013

(di bawah 0,05). Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2

terdukung. Kepemilikan manajerial memperkuat pengaruh kecakapan manajerial

terhadap nilai perusahaan.

Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi -0,039; t hitung

sebesar -2,059; nilai signifikansi 0,013 (di bawah 0,05). Dari hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

Page 55: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

43

4.8 Pembahasan

Kecakapan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin cakap seorang manajer, maka semakin mampu

manajer mendesain proses bisnis yang efisien dan membuat keputusan-keputusan

yang memberi nilai tambah bagi perusahaan (Isnugrahadi dan Kusuma, 2009).

Manajer yang memiliki pengetahuan bisnis yang baik, kemampuan judgment dan

estimasi yang akurat, serta ahli dalam bidang tanggung jawabnya akan mengambil

keputusan bisnis yang berdampak pada aktivitas perusahaan yang efisien. Dampak

dari adanya pengetahuan bisnis yang baik, kemampuan pengambilan keputusan

yang efektif dan efisien, serta keahlian yang dimiliki oleh manajer yaitu akan

tercipta nilai bagi perusahaan.

Contoh dari kecakapan manajerial yaitu kemampuan dalam memprediksi

kecenderungan peningkatan permintaan produk di pasar. Seorang manajer yang

cakap mampu memprediksi peningkatan permintaan produk dengan akurat dan

mampu memaksimalkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan penjualan

perusahaan. Peningkatan penjualan perusahaan dengan menggunakan sumber

daya yang ada, tanpa meningkatkan sumber daya, menggambarkan bahwa

manajer yang cakap telah menciptakan nilai bagi perusahaan. Perusahaan

membutuhkan manajer yang cakap agar tujuan untuk meningkatkan nilai

perusahaan dapat tercapai.

Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) yang

Page 56: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

44

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Variabel interaksi antara kecakapan manajerial dan kepemilikan

manajerial juga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini

membuktikan bahwa kepemilikan saham oleh manajer akan memperkecil konflik

kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Adanya kepemilikan saham

oleh manajer membuat kepentingan antara pemegang saham dan manajer akan

menjadi selaras. Kepemilikan saham oleh manajer akan membuat manajer untuk

bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Manajer akan mengelola

perusahaan dengan baik untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham

dan dirinya sendiri yang juga sebagai pemegang saham. Kesejahteraan pemegang

saham merupakan indikator dari nilai perusahaan. Manajer cakap yang memiliki

saham perusahaan akan lebih meningkatkan nilai perusahaan dibandingkan

manajer cakap yang tidak memiliki saham perusahaan.

Contoh dari konflik kepentingan yaitu penggunaan laba ditahan. Manajer

akan menggunakan laba ditahan untuk melakukan ekspansi bisnis perusahaan

dengan tujuan agar kinerja manajer terlihat baik. Kepentingan manajer yaitu

mendapatkan bonus dari peningkatan kinerjanya. Kepentingan dari pemegang

saham yaitu mendapatkan deviden. Pemegang saham ingin laba ditahan dibagikan

dalam bentuk deviden. Kepemilikan saham oleh manajer akan memperkecil

konflik tersebut. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan bertindak sesuai

kepentingan pemegang saham. Manajer akan mempertimbangkan pembagian

deviden karena manajer juga akan mendapatkan deviden. Kepemilikan saham

Page 57: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

45

oleh manajer akan menyelaraskan kepentingan antara manajer dengan pemegang

saham.

Ukuran perusahaan, sebagai variabel kontrol, dalam penelitian ini

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut sesuai dengan

positive accounting theory yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (1986).

Mereka menyatakan bahwa perusahaan besar harus mengeluarkan political cost.

Semakin besar sebuah perusahaan, maka media akan semakin tertarik

memberitakan hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan tersebut karena

aktivitas perusahaan besar menyentuh sebagian besar lapisan masyarakat.

Pemberitaan tersebut mengakibatkan adanya akses bagi pemerintah, masyarakat

dan karyawan dalam melakukan monitoring kepada perusahaan besar. Pihak yang

melakukan monitoring akan menuntut hal-hal yang harus dilakukan perusahaan

terkait dengan aktivitas perusahaan yang berdampak pada pihak tersebut.

Pemenuhan tuntutan tersebut merupakan cost bagi perusahaan. Pengeluaran

political cost dapat mengurangi tingkat return yang didapat pemegang saham dari

perusahaan. Menurunnya tingkat return tersebut dapat mengurangi kesejahteraan

pemegang saham. Menurunnya kesejahteraan pemegang saham mengindikasikan

bahwa nilai perusahaan menurun.

Contoh dari political cost yaitu adanya kemungkinan pengeluaran regulasi

yang lebih ketat dari pemerintah. Pengeluaran regulasi yang lebih ketat

disebabkan oleh aktivitas perusahaan besar yang berdampak buruk bagi sebagian

besar masyarakat. Adanya regulasi tersebut mengakibatkan pengeluaran biaya

oleh perusahaan, misalnya Corporate Social Responsibility (CSR). Dalam jangka

Page 58: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

46

pendek, pengeluaran biaya tersebut akan mengakibatkan profitablitas perusahaan

terlihat menurun. Menurunnya profitablitas berdampak pada menurunnya nilai

perusahaan.

Page 59: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

47

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kecakapan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal

ini mengindikasikan bahwa semakin cakap seorang manajer, maka

semakin mampu manajer menjalankan bisnis yang efektif dan efisien serta

mengambil keputusan yang menciptakan nilai bagi perusahaan.

2. Kepemilikan manajerial memperkuat pengaruh kecakapan manajerial

terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa kepemilikan

manajerial dapat memperkecil konflik kepentingan antara manajer dan

pemegang saham. Manajer akan mengelola perusahaan dengan baik untuk

memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dan dirinya sendiri yang

juga sebagai pemegang saham. Manajer cakap yang memiliki saham

perusahaan akan lebih meningkatkan nilai perusahaan dibandingkan

manajer cakap yang tidak memiliki saham perusahaan.

5.2 Implikasi Penelitian

Dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa kecakapan manajerial

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, pemilik perusahaan harus selektif

dalam memilih manajer sebagai agent agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Pemilik seharusnya memilih manajer yang cakap agar tujuan perusahaan dalam

Page 60: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

48

memaksimalkan kesejahteraan pemilik, sebagai indikator nilai perusahaan, dapat

tercapai.

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

memperkuat pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan juga dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan. Kompensasi berbasis saham

kepada manajer dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan agar konflik

kepentingan dapat diperkecil, sehingga tujuan perusahaan untuk memaksimalkan

nilai perusahaan dapat tercapai.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain:

1. Penggunaan faktor input dan output dalam perhitungan skor DEA hanya

dapat digunakan pada perusahaan industri manufaktur. Faktor input dan

output dalam penelitian ini tidak dapat diterapkan dalam menghitung skor

DEA perusahaan industri lainnya. Penelitian ini tidak memasukkan

perusahaan dari indsutri lain sebagai sampel penelitian.

2. Penelitian ini tidak memisahkan perusahaan besar dan perusahaan kecil.

Perusahaan besar cenderung memiliki accesiblity yang lebih besar,

contohnya kepada supplier, dibandingkan perusahaan kecil. Manajer yang

kurang cakap di perusahaan besar mampu bernegosiasi lebih baik kepada

supplier dibandingkan manajer cakap yang berada di perusahaan kecil

(Demerjian et al., 2010). Hal ini terjadi karena supplier cenderung lebih

memilih perusahaan besar dalam melakukan kerjasama. Alasan supplier

lebih memilih perusahaan besar yaitu supplier’s bargain power yang lebih

Page 61: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

49

lemah dibanding perusahaan besar dan adanya kepercayaan yang lebih

tinggi oleh supplier dalam melakukan bisnis dengan perusahaan besar

dibandingkan dengan perusahaan kecil.

3. Penelitian ini menggunakan harga saham dalam menggambarkan

kesejahteraan pemegang saham sebagai indikator nilai perusahaan. Pasar

modal di Indonesia merupakan pasar modal berkembang yang

perdagangan sahamnya kurang aktif sehingga informasi harga sahamnya

cenderung bias. Penggunaan harga saham yang bias akan menghasilkan

nilai Tobin’s Q yang bias sehingga nilai perusahaan akan cenderung bias.

5.4 Saran Penelitian Berikutnya

Saran untuk penelitian berikutnya yang sejenis yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan faktor input dan output yang hanya dapat

diterapkan di industri manufaktur dalam menghitung skor DEA. Apabila

telah ditemukan faktor input dan output yang dapat digunakan untuk

menghitung skor DEA seluruh industri, maka penelitian berikutnya dapat

menggunakan sampel dari industri lain selain industri manufaktur.

Penggunaan sampel dari industri lain bermanfaat agar hasil penelilitian

dapat digeneralisasi ke seluruh populasi.

2. Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q dalam menentukan nilai

perusahaan. Perhitungan Tobin’s Q menggunakan harga saham dalam

menentukan nilai perusahaan. Harga saham di Indonesia cenderung bias

karena pasar modal Indonesia merupakan pasar modal berkembang yang

perdagangan sahamnya kurang aktif. Penelitian berikutnya diharapkan

Page 62: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

50

menggunakan indikator lain, selain harga saham, dalam menggambarkan

nilai perusahaan agar besarnya nilai perusahaan tidak bias.

3. Penelitian kecakapan manajerial menggunakan DEA merupakan topik

yang cukup baru. Penelitian kecakapan manajerial dapat dikembangkan

lagi dalam penelitian berikutnya. Penelitian berikutnya dapat

menghubungkan kecakapan manajerial dengan variabel lain, seperti

kualitas laba, return saham dan variabel lainnya.

Page 63: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

51

DAFTAR PUSTAKA

Adner, R. dan C.E. Helfat, 2003, Corporate Effect and Dynamic Managerial

Capabilities, Strategic Management Journal.

Aji, A.W., 2009, Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Moderasi Board Diversity, Tesis S2 UGM.

Algifari, 2000, Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, BPFE Yogyakarta.

Bertrand, M. dan A. Schoar, 2003, Managing With Style: The Effect of Managers

on Firm Policies, The Quarterly Journal of Economics, Oxford.

Byrd, J., R. Parrino dan G. Pritsch, 1998, Stockholder-Manager Conflicts and

Firm Value, Financial Analyst Journal.

Christiawan, Y.J. dan J. Tarigan, 2007, Kepemilikan Manajeral: Kebijakan

Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

Volume 9, No.1.

Demerjian, P., B. Lev dan S. MacVay, 2008, Quantifying Managerial Ability: A

New Measure and Validity Tests, Management Science.

Demerjian, P., B. Lev, S. McVay dan M. Lewis, 2010, Managerial Ability and

Earnings Quality, Accounting Review.

Djuitaningsih, T. dan A. Rahman, 2011, Pengaruh Kecakapan Manajerial

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Media Riset Akuntansi Volume 1,

No. 2.

Francis, J., A. Huang, S. Rajgopal dan A.Y. Zang, 2004, CEO Reputation and

Earnings Quality, Contemporary Accounting Research.

Ghozali, I., 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Healy, P.M. dan J.M. Wahlen, 1999, A Review of The Earnings Management

Literature and Its Implications for Standard Setting, Accounting Horizons

Volume 13, No.14.

Holcomb, T.R., R.M. Holmes Jr dan B.R. Connelly, 2008, Making The Most of

What You Have: Managerial Ability as A Source of Resource Value

Creation, Strategic Management Journal.

Page 64: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

52

Isnugrahadi, I. dan I.W. Kusuma, 2009, Pengaruh Kecakapan Managerial

Terhadap Managemen Laba Dengan Kualitas Auditor Sebagai Variabel

Pemoderasi, SNA XII, Palembang.

Jensen, M.C. dan W.H. Meckling, 1976, Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Financial

Economics, Volume 3, No. 4.

Kurnia, D., 2010, Pengaruh Dividen, Utang, Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Struktur Dewan Komisaris Sebagai Variabel

Pemoderasi, Tesis S2 UGM.

Mantri, J.K, 2008, Research Methodology on Data Envelopment Analysist (DEA),

Universal-Publisher, Florida.

Meryaty, 2011, Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan BEI, Skripsi S1 Universitas

Sumatera Utara.

Rachmawati, A. dan H. Triatmoko, 2007, Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan, SNA X, Makassar.

Rao, R.K.S., 1995, Financial Management: Concepts and Applications 3th

edition, South-Western College Publishing, Ohio.

Resmiyanto, R., 2008, Mengukur Efisiensi Organisasi dengan DEA (Data

Envelopment Analisis), Jurnal Ekonofisika.

Ruba’i, A., 2009, Pengaruh Kecakapan Manajerial Dan Set Kesempatan Investasi

(IOS) Terhadap Tarif Pajak Efektif, Tesis S2 UGM.

Siallagan, H. dan M. Machfoedz, 2006, Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan, SNA IX, Padang.

Suliyono, J., 2010, Enam Hari Jago SPSS 17, Cakrawala, Yogyakarta.

Suyono, R.A., 2011, Pengaruh Manajemen Likuiditas dan Kinerja Keuangan

Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia), Tesis S2 UGM.

Thavikulwat, P., 2004, Determining The Value of A Firm, Developments in

Business Simulation and Experiential Learning, Volume 31.

Wagner, S., 2008, Managerial Succesion and Organizational Performance,

Munich School of Management. http://ssrn.com/abstract=1099338 diakses

tanggal 10 Januari 2013.

Page 65: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

53

Watts, R.L. dan J.L. Zimmerman, 1986, Positive Accounting Theory, Prentice-

Hall, New Jersey.

Wei, B., 2007, Managerial Ability, Open-End Fund Flows, and Closed-End Fund

Discounts, Job Market Paper, Duke University. http://ssrn.com/abstract=1029507 diakses tanggal 11 Januari 2013.

Widarjono, A., 2010, Analisis Statistika Multivariat Terapan, Unit Penerbit dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Wirastri, S.L.I., 2007, Good Corporate Governance: Analisis Pengaruh Struktur

Kepemilikan dan Struktur Dewan Terhadap Nilai Perusahaan (Firm

Value), Tesis S2 UGM.

Page 66: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

LAMPIRAN

Page 67: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan

Food and beverage:

PT akasha wira international (ades water Indonesia) ADES

PT cahaya kalbar CEKA

PT delta Djakarta DLTA

PT fast food Indonesia FAST

PT Indofood sukses makmur INDF

PT mayora indah MYOR

PT multi bintang Indonesia MLBI

PT pioneerindo gourmet international (putra sejahtera pioneerindo (cfc)) PTSP

PT prasidha aneka niaga PSDN

PT sekar laut SKLT

PT siantar top STTP

PT sinar mas agro resources technology (smart) SMAR

PT tiga pilar sejahtera food AISA

PT tunas baru lampung TBLA

PT ultra jaya milk ULTJ

Apparel and other textile products

PT apac citra centertex MYTX

PT ever shine textile industry ESTI

PT indo acidatama (sarasa nugraha) SRSN

PT pan brothers tex PBRX

PT ricky putra globalindo RICY

PT sepatu bata BATA

Chemical and allied products

PT akr corporindo AKRA

PT budi acid jaya BUDI

PT colorpak Indonesia CLPI

PT eterindo wahanatama ETWA

PT lautan luas LTLS

Plastics and glass products

PT alam karya unggul (aneka kemasindo utama) AKKU

PT argha karya prima industry AKPI

PT asahimas flat glass AMFG

PT asiaplast industries APLI

PT berlina BRNA

PT camphion pacific Indonesia (kageo igar jaya) IGAR

PT langgeng makmur industry LMPI

PT sekawan inti pratama SIAP

PT siwani makmur SIMA

Page 68: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT Trias Sentosasa TRST

PT. Yanaprima Hastapersada YPAS

Metal and Allied Products

PT. Alumunindo Light Metal Industry ALMI

PT. Betonjaya Manunggal BTON

PT. Indal Alumunium Industry INAI

PT. Jaya Pari Steel JPRS

PT. Lion Mesh Prima LMSH

PT. Lion Metal Works LION

PT. Pelangi Indah Canindo PICO

PT. Tembaga Mulia Semanan TBMS

PT. Tira Austenite TIRA

stone, clay, glass and concrete products

PT. arwana citramulia ARNA

PT. intikeramik alamasri industry IKAI

PT. keramika Indonesia assosiasi KIAS

PT. mitra investindo (siwani trimtra) MITI

PT. surya toto Indonesia TOTO

cables

PT. jembo cable company JECC

PT. kabelindo murni KBLM

PT. KMI Wire and Cable (GT Kabel Indonesia) KBLI

PT. supreme cable manufacturing & commerce (sucaco) SCCO

PT. voksel electric VOKS

Automotive and allied products

PT. astra internasional ASII

PT. astra otoparts AUTO

PT. gajah tunggal GJTL

PT. indo kordsa (branta mulia ) BRAM

PT. indomobil sukses internasional IMAS

PT. indospring INDS

PT. intraco penta INTA

PT. multi prima sejahtera LPIN

PT. multristrada arah sarana MASA

PT. nipress NIPS

PT. polychem Indonesia (GT Petrochem industries) ADMG

PT. prima alloy steel PRAS

PT. selamat sempurna SMSM

PT. tunas ridean TURI

PT. united tractors UNTR

pharmaceuticals

Page 69: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT. darya-varia laboratoria DVLA

PT. indofarma INAF

PT. kalbe farma KLBF

PT. kimia farma KAEF

PT. merck MERK

PT. pyridam farma PYFA

PT. schering plough Indonesia SCPI

PT. tempo scan pacific TSPC

Page 70: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 2

Skor DEA

Skor DEA

2011 2010 2009 2008

Food and beverage:

PT akasha wira international (ades water Indonesia) ADES 0.320 0.386 0.356 0.216

PT cahaya kalbar CEKA 1.000 0.534 1.000 1.000

PT delta Djakarta DLTA 0.427 0.477 0.889 0.298

PT fast food Indonesia FAST 1.000 1.000 1.000 1.000

PT Indofood sukses makmur INDF 1.000 1.000 1.000 1.000

PT mayora indah MYOR 0.653 0.991 0.876 0.562

PT multi bintang Indonesia MLBI 1.000 1.000 1.000 0.637

PT pioneerindo gourmet international (putra sejahtera pioneerindo (cfc)) PTSP 0.874 0.787 0.867 0.806

PT prasidha aneka niaga PSDN 1.000 1.000 0.791 0.842

PT sekar laut SKLT 0.544 0.648 0.648 0.480

PT siantar top STTP 0.420 0.515 0.507 0.307

PT sinar mas agro resources technology (smart) SMAR 1.000 1.000 1.000 1.000

PT tiga pilar sejahtera food AISA 0.264 0.199 0.161 0.148

PT tunas baru lampung TBLA 0.641 0.745 0.863 1.000

PT ultra jaya milk ULTJ 0.554 0.652 0.525 0.353

Apparel and other textile products

PT apac citra centertex MYTX 1.000 1.000 1.000 1.000

PT ever shine textile industry ESTI 1.000 0.889 0.834 0.952

PT indo acidatama (sarasa nugraha) SRSN 1.000 1.000 1.000 1.000

PT pan brothers tex PBRX 1.000 1.000 1.000 1.000

PT ricky putra globalindo RICY 0.664 0.644 0.505 0.484

PT sepatu bata BATA 1.000 1.000 1.000 1.000

Chemical and allied products

PT akr corporindo AKRA 1.000 1.000 1.000 1.000

PT budi acid jaya BUDI 0.504 0.778 0.741 0.470

PT colorpak Indonesia CLPI 0.714 1.000 1.000 1.000

PT eterindo wahanatama ETWA 0.623 1.000 1.000 1.000

PT lautan luas LTLS 0.585 0.790 0.815 0.656

Plastics and glass products

PT alam karya unggul (aneka kemasindo utama) AKKU 0.131 0.060 0.050 0.135

PT argha karya prima industry AKPI 0.990 0.806 1.000 1.000

PT asahimas flat glass AMFG 1.000 1.000 1.000 1.000

PT asiaplast industries APLI 0.710 0.691 0.816 0.969

PT berlina BRNA 0.867 0.710 0.836 0.894

PT camphion pacific Indonesia (kageo igar jaya) IGAR 1.000 1.000 1.000 1.000

PT langgeng makmur industry LMPI 0.498 0.401 0.487 0.379

Page 71: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT sekawan inti pratama SIAP 0.807 0.688 0.742 0.856

PT siwani makmur SIMA 0.043 0.023 0.022 0.204

PT Trias Sentosasa TRST 1.000 1.000 1.000 1.000

PT. Yanaprima Hastapersada YPAS 1.000 1.000 1.000 1.000

Metal and Allied Products

PT. Alumunindo Light Metal Industry ALMI 1.000 1.000 1.000 1.000

PT. Betonjaya Manunggal BTON 0.313 0.413 0.700 0.651

PT. Indal Alumunium Industry INAI 0.247 0.344 0.367 0.275

PT. Jaya Pari Steel JPRS 0.354 0.301 0.314 0.489

PT. Lion Mesh Prima LMSH 0.511 0.597 0.629 0.702

PT. Lion Metal Works LION 0.177 0.198 0.267 0.242

PT. Pelangi Indah Canindo PICO 0.267 0.298 0.430 0.272

PT. Tembaga Mulia Semanan TBMS 1.000 1.000 1.000 1.000

PT. Tira Austenite TIRA 0.320 0.358 0.433 0.297

stone, clay, glass and concrete products

PT. arwana citramulia ARNA 1.000 1.000 1.000 0.900

PT. intikeramik alamasri industry IKAI 0.485 0.673 0.742 0.945

PT. keramika Indonesia assosiasi KIAS 0.694 0.717 0.494 0.988

PT. mitra investindo (siwani trimtra) MITI 1.000 0.978 0.732 1.000

PT. surya toto Indonesia TOTO 1.000 1.000 1.000 1.000

cables

PT. jembo cable company JECC 0.875 0.455 0.831 0.727

PT. kabelindo murni KBLM 0.796 1.000 0.591 0.844

PT. KMI Wire and Cable (GT Kabel Indonesia) KBLI 0.825 1.000 1.000 1.000

PT. supreme cable manufacturing & commerce (sucaco) SCCO 1.000 1.000 1.000 0.947

PT. voksel electric VOKS 0.892 1.000 1.000 1.000

Automotive and allied products

PT. astra internasional ASII 1.000 1.000 1.000 1.000

PT. astra otoparts AUTO 0.403 0.425 0.583 0.129

PT. gajah tunggal GJTL 0.505 0.496 0.559 0.117

PT. indo kordsa (branta mulia ) BRAM 0.398 0.372 0.429 0.094

PT. indomobil sukses internasional IMAS 1.000 0.730 1.000 0.269

PT. indospring INDS 0.332 0.411 0.447 0.101

PT. intraco penta INTA 0.409 0.345 0.532 0.095

PT. multi prima sejahtera LPIN 0.182 0.175 0.293 0.031

PT. multristrada arah sarana MASA 0.557 0.446 0.668 0.054

PT. nipress NIPS 0.398 0.365 0.343 0.142

PT. polychem Indonesia (GT Petrochem industries) ADMG 0.810 0.684 0.890 1.000

PT. prima alloy steel PRAS 0.210 0.191 0.148 0.071

PT. selamat sempurna SMSM 0.488 0.450 0.563 0.140

PT. tunas ridean TURI 1.000 1.000 1.000 0.360

PT. united tractors UNTR 1.000 0.980 1.000 0.366

Page 72: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

pharmaceuticals

PT. darya-varia laboratoria DVLA 0.835 0.844 0.866 0.554

PT. indofarma INAF 0.731 0.867 0.998 1.000

PT. kalbe farma KLBF 1.000 1.000 1.000 1.000

PT. kimia farma KAEF 1.000 1.000 1.000 1.000

PT. merck MERK 1.000 1.000 1.000 1.000

PT. pyridam farma PYFA 0.660 0.729 0.725 0.648

PT. schering plough Indonesia SCPI 0.657 0.690 0.908 0.626

PT. tempo scan pacific TSPC 1.000 0.963 1.000 0.882

Page 73: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 3

Nilai Tobin’s Q

Nilai Tobin's Q

2011 2010 2009 2008

Food and beverage:

PT akasha wira international (ades water Indonesia) ADES 2.49 3.64 2.73 1.44

PT cahaya kalbar CEKA 0.85 1.02 1.12 0.90

PT delta Djakarta DLTA 2.74 2.87 1.52 0.69

PT fast food Indonesia FAST 3.42 3.57 2.28 2.04

PT Indofood sukses makmur INDF 1.16 1.38 1.39 0.87

PT mayora indah MYOR 2.29 2.41 1.56 0.86

PT multi bintang Indonesia MLBI 0.57 1.02 4.65 1.74

PT pioneerindo gourmet international (putra sejahtera pioneerindo (cfc)) PTSP 1.62 1.02 1.45 1.87

PT prasidha aneka niaga PSDN 1.57 0.81 1.11 1.13

PT sekar laut SKLT 0.88 0.83 0.95 0.81

PT siantar top STTP 1.44 1.09 0.79 0.72

PT sinar mas agro resources technology (smart) SMAR 1.75 1.67 1.23 1.03

PT tiga pilar sejahtera food AISA 0.89 1.37 0.97 1.05

PT tunas baru lampung TBLA 1.31 1.19 1.18 0.96

PT ultra jaya milk ULTJ 1.51 1.86 1.16 1.67

Apparel and other textile products

PT apac citra centertex MYTX 1.14 0.95 1.00 0.97

PT ever shine textile industry ESTI 1.10 0.83 0.71 0.68

PT indo acidatama (sarasa nugraha) SRSN 1.20 1.37 1.45 1.90

PT pan brothers tex PBRX 1.44 1.01 0.85 0.91

PT ricky putra globalindo RICY 0.64 0.64 0.57 0.74

PT sepatu bata BATA 1.70 1.79 1.61 0.97

Chemical and allied products

PT akr corporindo AKRA 2.03 1.48 1.24 1.06

PT budi acid jaya BUDI 1.05 1.01 1.03 0.91

PT colorpak Indonesia CLPI 1.69 0.90 2.78 2.90

PT eterindo wahanatama ETWA 1.07 0.85 0.88 0.63

PT lautan luas LTLS 0.92 0.89 0.88 0.85

Plastics and glass products

PT alam karya unggul (aneka kemasindo utama) AKKU 3.53 1.52 1.46 0.65

PT argha karya prima industry AKPI 0.97 0.83 0.72 0.70

PT asahimas flat glass AMFG 1.26 1.22 0.63 0.51

PT asiaplast industries APLI 0.67 0.72 0.75 0.78

PT berlina BRNA 0.61 0.59 0.64 0.55

PT camphion pacific Indonesia (kageo igar jaya) IGAR 1.59 0.79 0.61 0.44

PT langgeng makmur industry LMPI 0.71 0.79 0.66 0.43

Page 74: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT sekawan inti pratama SIAP 0.73 0.63 0.64 0.84

PT siwani makmur SIMA 1.69 1.02 0.86 0.61

PT Trias Sentosasa TRST 0.89 0.76 0.73 0.68

PT. Yanaprima Hastapersada YPAS 2.37 2.61 2.31 1.10

Metal and Allied Products

PT. Alumunindo Light Metal Industry ALMI 0.87 0.84 0.81 0.90

PT. Betonjaya Manunggal BTON 0.73 0.87 0.78 1.06

PT. Indal Alumunium Industry INAI 0.96 0.94 0.94 0.91

PT. Jaya Pari Steel JPRS 1.06 1.33 0.79 0.64

PT. Lion Mesh Prima LMSH 0.91 0.99 0.80 5.03

PT. Lion Metal Works LION 0.92 0.80 0.55 0.84

PT. Pelangi Indah Canindo PICO 0.86 0.88 0.93 1.18

PT. Tembaga Mulia Semanan TBMS 0.98 1.04 0.93 1.01

PT. Tira Austenite TIRA 1.00 1.03 1.10 1.06

stone, clay, glass and concrete products

98. PT. arwana citramulia ARNA 1.22 1.13 1.27 1.19

99. PT. intikeramik alamasri industry IKAI 0.68 0.65 1.53 1.97

PT. keramika Indonesia assosiasi KIAS 0.79 1.38 1.67 3.24

PT. mitra investindo (siwani trimtra) MITI 1.58 1.90 2.03 1.86

PT. surya toto Indonesia TOTO 0.62 0.60 0.52 1.03

cables

PT. jembo cable company JECC 0.94 1.47 0.95 0.93

PT. kabelindo murni KBLM 0.82 0.90 0.73 0.80

PT. KMI Wire and Cable (GT Kabel Indonesia) KBLI 0.72 0.56 0.99 0.78

PT. supreme cable manufacturing & commerce (sucaco) SCCO 1.08 2.47 0.90 0.95

PT. voksel electric VOKS 1.12 0.60 0.98 0.94

Automotive and allied products

PT. astra internasional ASII 0.70 0.68 0.61 0.55

PT. astra otoparts AUTO 2.20 0.65 0.46 0.43

PT. gajah tunggal GJTL 1.52 1.43 0.87 1.46

PT. indo kordsa (branta mulia ) BRAM 0.86 0.96 0.65 0.77

PT. indomobil sukses internasional IMAS 1.29 1.29 1.00 1.02

PT. indospring INDS 0.94 1.22 0.81 0.92

PT. intraco penta INTA 1.20 0.86 0.73 0.73

PT. multi prima sejahtera LPIN 0.55 0.73 0.50 0.70

PT. multristrada arah sarana MASA 1.27 1.13 0.92 0.82

PT. nipress NIPS 0.81 0.80 0.69 0.73

PT. polychem Indonesia (GT Petrochem industries) ADMG 0.94 0.71 0.85 0.81

PT. prima alloy steel PRAS 0.87 0.83 0.98 0.93

PT. selamat sempurna SMSM 2.13 1.91 1.57 1.42

PT. tunas ridean TURI 1.74 1.96 0.78 0.79

Page 75: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT. united tractors UNTR 2.52 3.12 2.54 1.15

pharmaceuticals

PT. darya-varia laboratoria DVLA 1.39 1.78 0.82 0.62

PT. indofarma INAF 0.91 0.91 0.94 0.85

PT. kalbe farma KLBF 1.05 1.12 0.67 0.38

PT. kimia farma KAEF 1.35 0.86 0.81 0.64

PT. merck MERK 5.23 5.14 4.31 2.22

PT. pyridam farma PYFA 1.10 0.91 0.86 0.57

PT. schering plough Indonesia SCPI 1.22 1.53 1.16 1.14

PT. tempo scan pacific TSPC 2.98 2.41 1.23 0.83

Page 76: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 4

Kepemilikan Manajerial

Data Nominal Kepemilikan Manajerial

2011 2010 2009 2008

Food and beverage:

PT akasha wira international (ades water Indonesia) ADES 0 0 0 0

PT cahaya kalbar CEKA 0 0 0 0

PT delta Djakarta DLTA 0 0 0 0

PT fast food Indonesia FAST 0 0 0 0

PT Indofood sukses makmur INDF 1 1 1 0

PT mayora indah MYOR 0 0 0 0

PT multi bintang Indonesia MLBI 0 0 0 0

PT pioneerindo gourmet international (putra sejahtera pioneerindo (cfc)) PTSP 0 0 0 0

PT prasidha aneka niaga PSDN 1 1 1 0

PT sekar laut SKLT 1 1 1 0

PT siantar top STTP 1 1 1 0

PT sinar mas agro resources technology (smart) SMAR 0 0 0 0

PT tiga pilar sejahtera food AISA 0 0 0 0

PT tunas baru lampung TBLA 1 1 1 1

PT ultra jaya milk ULTJ 1 1 1 1

Apparel and other textile products

PT apac citra centertex MYTX 0 0 0 0

PT ever shine textile industry ESTI 0 0 0 0

PT indo acidatama (sarasa nugraha) SRSN 0 0 0 0

PT pan brothers tex PBRX 0 0 0 0

PT ricky putra globalindo RICY 0 0 0 0

PT sepatu bata BATA 0 0 0 0

Chemical and allied products

PT akr corporindo AKRA 1 1 1 1

PT budi acid jaya BUDI 0 0 0 0

PT colorpak Indonesia CLPI 0 0 0 0

PT eterindo wahanatama ETWA 0 0 0 0

PT lautan luas LTLS 1 1 1 1

Plastics and glass products

PT alam karya unggul (aneka kemasindo utama) AKKU 0 0 0 0

PT argha karya prima industry AKPI 0 0 0 0

PT asahimas flat glass AMFG 0 0 0 0

PT asiaplast industries APLI 0 0 0 0

PT berlina BRNA 0 0 0 0

Page 77: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT camphion pacific Indonesia (kageo igar jaya) IGAR 0 0 1 0

PT langgeng makmur industry LMPI 1 1 1 1

PT sekawan inti pratama SIAP 0 0 0 0

PT siwani makmur SIMA 0 0 0 0

PT Trias Sentosasa TRST 0 0 0 0

PT. Yanaprima Hastapersada YPAS 1 1 1 1

Metal and Allied Products

PT. Alumunindo Light Metal Industry ALMI 1 1 1 1

PT. Betonjaya Manunggal BTON 1 1 1 1

PT. Indal Alumunium Industry INAI 0 0 0 0

PT. Jaya Pari Steel JPRS 1 1 1 0

PT. Lion Mesh Prima LMSH 1 1 1 1

PT. Lion Metal Works LION 1 1 1 0

PT. Pelangi Indah Canindo PICO 1 1 1 0

PT. Tembaga Mulia Semanan TBMS 0 0 0 0

PT. Tira Austenite TIRA 0 0 0 0

stone, clay, glass and concrete products

PT. arwana citramulia ARNA 0 0 0 0

PT. intikeramik alamasri industry IKAI 1 1 1 1

PT. keramika Indonesia assosiasi KIAS 0 0 0 0

PT. mitra investindo (siwani trimtra) MITI 0 0 0 0

PT. surya toto Indonesia TOTO 0 0 0 0

cables

PT. jembo cable company JECC 0 0 0 0

PT. kabelindo murni KBLM 1 0 0 0

PT. KMI Wire and Cable (GT Kabel Indonesia) KBLI 0 1 0 0

PT. supreme cable manufacturing & commerce (sucaco) SCCO 0 0 0 0

PT. voksel electric VOKS 0 1 1 0

Automotive and allied products

PT. astra internasional ASII 0 0 0 0

PT. astra otoparts AUTO 1 1 1 0

PT. gajah tunggal GJTL 1 1 1 0

PT. indo kordsa (branta mulia ) BRAM 1 1 1 1

PT. indomobil sukses internasional IMAS 0 0 0 0

PT. indospring INDS 0 0 0 0

PT. intraco penta INTA 1 1 1 1

PT. multi prima sejahtera LPIN 0 0 0 0

PT. multristrada arah sarana MASA 0 0 0 0

PT. nipress NIPS 1 1 1 1

PT. polychem Indonesia (GT Petrochem industries) ADMG 0 0 0 0

Page 78: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT. prima alloy steel PRAS 0 0 0 0

PT. selamat sempurna SMSM 1 1 1 0

PT. tunas ridean TURI 0 0 0 0

PT. united tractors UNTR 1 0 1 0

pharmaceuticals

PT. darya-varia laboratoria DVLA 0 0 0 0

PT. indofarma INAF 0 0 1 0

PT. kalbe farma KLBF 0 0 0 0

PT. kimia farma KAEF 1 1 1 0

PT. merck MERK 0 0 0 0

PT. pyridam farma PYFA 0 0 0 0

PT. schering plough Indonesia SCPI 0 0 0 0

PT. tempo scan pacific TSPC 0 0 0 0

Page 79: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 5

Ukuran Perusahaan

Ln Aset

2011 2010 2009 2008

Food and beverage:

PT akasha wira international (ades water Indonesia) ADES 26.48 26.51 25.91 25.94

PT cahaya kalbar CEKA 27.44 27.47 27.07 27.13

PT delta Djakarta DLTA 27.27 27.29 27.36 27.27

PT fast food Indonesia FAST 28.07 27.84 27.67 27.39

PT Indofood sukses makmur INDF 31.61 31.49 31.33 31.31

PT mayora indah MYOR 29.52 29.11 28.81 28.70

PT multi bintang Indonesia MLBI 27.83 27.83 27.62 27.57

PT pioneerindo gourmet international (putra sejahtera pioneerindo (cfc)) PTSP 25.62 25.62 25.24 25.13

PT prasidha aneka niaga PSDN 26.77 26.75 26.59 26.38

PT sekar laut SKLT 26.09 26.09 26.00 26.03

PT siantar top STTP 27.56 27.20 27.03 27.16

PT sinar mas agro resources technology (smart) SMAR 30.32 30.15 29.95 29.94

PT tiga pilar sejahtera food AISA 28.91 28.29 28.08 27.65

PT tunas baru lampung TBLA 29.08 28.93 28.66 28.66

PT ultra jaya milk ULTJ 28.41 28.33 28.18 28.19

Apparel and other textile products

PT apac citra centertex MYTX 28.25 28.26 28.22 28.41

PT ever shine textile industry ESTI 27.18 27.18 26.97 27.00

PT indo acidatama (sarasa nugraha) SRSN 26.61 26.62 26.75 26.70

PT pan brothers tex PBRX 28.05 27.51 27.43 27.58

PT ricky putra globalindo RICY 27.19 27.14 27.12 27.19

PT sepatu bata BATA 26.97 26.91 26.76 26.72

Chemical and allied products

PT akr corporindo AKRA 29.72 29.67 29.43 29.22

PT budi acid jaya BUDI 28.38 28.31 28.10 28.16

PT colorpak Indonesia CLPI 26.65 26.34 26.11 26.28

PT eterindo wahanatama ETWA 27.15 27.00 27.01 26.76

PT lautan luas LTLS 29.03 28.91 28.76 28.88

Plastics and glass products

PT alam karya unggul (aneka kemasindo utama) AKKU 23.19 24.07 24.20 24.48

PT argha karya prima industry AKPI 28.05 28.05 28.09 28.13

PT asahimas flat glass AMFG 28.62 28.50 28.31 28.32

PT asiaplast industries APLI 26.53 26.54 26.43 26.34

PT berlina BRNA 27.19 27.03 26.95 26.79

PT camphion pacific Indonesia (kageo igar jaya) IGAR 26.60 26.57 26.48 26.45

PT langgeng makmur industry LMPI 27.25 27.13 27.02 27.05

Page 80: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT sekawan inti pratama SIAP 25.82 25.74 25.72 25.68

PT siwani makmur SIMA 24.59 24.64 24.70 24.92

PT Trias Sentosasa TRST 28.39 28.34 28.28 28.40

PT. Yanaprima Hastapersada YPAS 26.13 26.03 25.98 25.92

Metal and Allied Products

PT. Alumunindo Light Metal Industry ALMI 28.21 28.04 28.02 28.12

PT. Betonjaya Manunggal BTON 25.50 25.22 24.97 24.98

PT. Indal Alumunium Industry INAI 27.02 26.69 26.88 27.16

PT. Jaya Pari Steel JPRS 26.81 26.74 26.59 26.71

PT. Lion Mesh Prima LMSH 25.31 25.08 25.01 24.85

PT. Lion Metal Works LION 26.63 26.44 26.33 26.26

PT. Pelangi Indah Canindo PICO 27.05 27.07 27.02 27.10

PT. Tembaga Mulia Semanan TBMS 28.01 27.85 27.63 27.79

PT. Tira Austenite TIRA 26.13 26.11 26.03 26.16

stone, clay, glass and concrete products

98. PT. arwana citramulia ARNA 27.45 27.50 27.44 27.17

99. PT. intikeramik alamasri industry IKAI 27.03 27.19 27.36 27.39

PT. keramika Indonesia assosiasi KIAS 28.35 27.87 27.91 27.45

PT. mitra investindo (siwani trimtra) MITI 25.49 25.47 25.42 25.57

PT. surya toto Indonesia TOTO 27.92 27.72 27.64 27.66

cables

PT. jembo cable company JECC 27.16 27.62 27.10 27.24

PT. kabelindo murni KBLM 27.19 27.57 26.59 26.85

PT. KMI Wire and Cable (GT Kabel Indonesia) KBLI 27.71 30.27 26.92 27.13

PT. supreme cable manufacturing & commerce (sucaco) SCCO 28.01 26.58 27.67 27.75

PT. voksel electric VOKS 28.08 27.44 27.84 27.78

Automotive and allied products

PT. astra internasional ASII 32.66 32.36 32.12 32.02

PT. astra otoparts AUTO 29.57 29.35 29.17 29.01

PT. gajah tunggal GJTL 30.08 29.97 29.81 27.65

PT. indo kordsa (branta mulia ) BRAM 28.14 28.03 27.93 28.15

PT. indomobil sukses internasional IMAS 30.19 29.71 29.26 29.35

PT. indospring INDS 27.76 27.37 27.15 27.55

PT. intraco penta INTA 28.95 28.12 27.79 27.76

PT. multi prima sejahtera LPIN 25.78 25.74 25.65 25.93

PT. multristrada arah sarana MASA 29.19 28.74 28.56 28.50

PT. nipress NIPS 26.83 26.55 26.47 26.51

PT. polychem Indonesia (GT Petrochem industries) ADMG 29.29 29.19 28.94 28.98

PT. prima alloy steel PRAS 26.90 26.86 26.77 27.04

PT. selamat sempurna SMSM 27.76 27.70 27.57 27.56

PT. tunas ridean TURI 28.57 28.37 28.20 28.91

Page 81: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

PT. united tractors UNTR 31.47 31.02 30.83 30.76

pharmaceuticals

PT. darya-varia laboratoria DVLA 27.56 27.47 27.39 27.18

PT. indofarma INAF 27.74 27.32 27.31 27.60

PT. kalbe farma KLBF 29.74 29.58 29.50 29.37

PT. kimia farma KAEF 28.22 28.14 28.08 28.00

PT. merck MERK 27.09 26.80 26.80 26.65

PT. pyridam farma PYFA 25.49 25.33 25.33 25.31

PT. schering plough Indonesia SCPI 26.47 26.18 26.05 26.02

PT. tempo scan pacific TSPC 29.08 28.91 28.81 28.72

Page 82: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 6

Statistik Desktriptif

Descriptive Statistics

316 .38 5.23 1.2146 .75351

316 .02 1.00 .7136 .30474

316 23.19 32.66 27.5267 1.48337

316

Q

KECM

SIZE

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation

Statistik Desktriptif (Bentuk Ln)

Descriptive Statistics

316 -.97 1.66 .0668 .46999

316 -3.80 .00 -.5030 .70287

316 23.19 32.66 27.5267 1.48337

316

LnQ

LnKECM

SIZE

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation

Page 83: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 7

Hasil Uji Normalitas (N=316)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

316

.0000000

.74049510

.185

.185

-.138

3.296

.000

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Hasil Uji Normalitas (Bentuk Ln)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

316

.0000000

.46292695

.105

.105

-.042

1.867

.002

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Hasil Uji Normalitas (N=300)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

300

-.0505620

.38014398

.077

.077

-.034

1.332

.058

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Page 84: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 8

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

.590 .259 2.283 .023

.052 .038 .108 1.364 .174

-.010 .009 -.063 -1.038 .300

.032 .021 .100 1.523 .129

.083 .048 .145 1.728 .085

(Constant)

KEPM

SIZE

LnKECM

LnKECM_KEPM

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: ABSRESa.

Page 85: tesis: pengaruh kecakapan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoserasi

Lampiran 9

Hasil Uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas dan Uji Regresi

Variables Entered/Removedb

SIZE,

LnKECM_

KEPM,

LnKECM,

KEPMa

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: LnQb.

Model Summaryb

.248a .062 .049 .37578 1.831

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), SIZE, LnKECM_KEPM, LnKECM, KEPMa.

Dependent Variable: LnQb.

ANOVAb

2.733 4 .683 4.839 .001a

41.656 295 .141

44.389 299

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), SIZE, LnKECM_KEPM, LnKECM, KEPMa.

Dependent Variable: LnQb.

Coefficientsa

1.130 .436 2.591 .010

.073 .035 .133 2.059 .040 .758 1.318

.128 .065 .153 1.974 .049 .528 1.894

.201 .081 .205 2.494 .013 .471 2.125

-.039 .016 -.150 -2.509 .013 .892 1.122

(Constant)

LnKECM

KEPM

LnKECM_KEPM

SIZE

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: LnQa.