Upload
rasmawati-ridwan
View
108
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PAPER
KEWIRAUSAHAAN
RASMAWATI RIDWAN1421040002
1. KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya serta memasarkannya.
Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go
between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk
menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi, Konsep
wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai
orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui
organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang
melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi
semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang
dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering
digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan
Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperolehkeuntungan yang lebih
besar.
B. Pendapat para pakar mengenai kewirausahaan.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah
orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir
dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai
semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan
tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif.
C. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu: Memperkuat pertumbuhan
ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini
adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan
sektor jasa meledak Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk
menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang
lebih sedikit. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer
digital,mesinfotokopi, laser, power steering. Mengubah dan meremajakan
persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan peluang kewirausahaan.
D. Hakekat Kewirausahaan
Dari beberapa konsep yang ada, setidaknya terdapat 6 hakekat penting
kewirausahaan. Di antaranya :
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
(Soeharto Prawiro, 1997).
e. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan
baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan
dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create
new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dari segi karakteristik
perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang
lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap
orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau
dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2)
kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut, maka definisi
kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap
dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi
usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
E. Pengertian Wirausahawan
Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka adalah orang-orang
yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu
kenyataan. Mereka menggunakan kreativitasnya untuk senantiasa melakukan
pengembangan yang bersinambungan. Wirausahawan adalah seorang yang
mengorganisasikan dan mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas
dan memberdayakan suatu organisasi, untuk memproduksi produk baru atau
menawarkan jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru (Rye,
1996:3-4)
Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syaratsyarat
keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif,
adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas
keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan
efektivitas perusahaan/organisasi. Seorang wirausahawan mengetahui berbagai
fungsi yang terkait dalam mengelola suatu perusahaan/organisasi, seperti fungsi
manajemen, keuangan, pemasaran, produksi, operasi, sumberdaya manusia,
organisasi dan kelembagaan. Wirausahawan adalah seorang yang berorientasi
prestasi dan meyakini bahwa mereka menguasai kemampuan sendiri.
F. Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
Menurut Ilik (2010), terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang
mengambil pilihan menjadi seorang wirausahawa di antaranya :
a. Keuntungan :
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
memposisikan seseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak
terhadap kontrol bisnisnya. Hal ini juga didukung dengan pendapat
Robert T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa pada dasarnya perspektif
menjadi seorang wirausaha adalah pilihan karena mencari sebuah
kebebasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik
sendiri.
4. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan
dan menciptakan kesempatan kerja. Hal ini dikarenakan target
entrepreneur adalah masyarakat kelas menengah dan bawah, maka
entrepreneur memiliki peran penting dalam proses trickling down effect.
b. Kerugian Kewirausahaan :
1. Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan
sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi.
Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, personil
maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.
Karena wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keuangan
milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif
kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
G. Langkah-langkah memulai wirausaha
Berikut ini ditampilkan beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan
apabila seorang mahasiswa ingin memulai wirausaha.
1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan
di dalamnya.
2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
4. Jaga kredibilitas dan brand image.
5. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk
modal kerja
Selain point di atas, kiat memulai wirausaha juga dapat diadopsi menurut seorang
pakar bisnis sekaligus motivator yaitu Tum Desem Waringin. Berikut ini adalah
langkah-langkah teknis yang dapat dilakukan untuk memulai bisnis:
1. Bangun Ide bisnis dengan menulis Impian dan hobby kita.
2. Berikan alasan yang sangat kuat untuk mewujudkan mimpi tersebut.
3. Mulai lah untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan bertindak dan cari
tema yang
4. Lakukan riset baik di internet maupun di kenyataan sehari-hari, Visi dan
Misi yang kita
5. Tuliskan dan rancang strategi yang akan dijalankan
6. Gunakan faktor pengungkit
- OPM (Other People’s Money)
- OPE (Other People’s Experience)
- OPI (Other People Idea)
- OPT (Other People’s Time)
- OPW (other People’s Work)
7. Cari pembimbing (pilih yang sudah sukses di bidang tersebut),
8. Buatlah sebuah TEAM yang kompak untuk membantu mewujudkan goal
tersebut
T = Together E = Everybody A = Achieve M = Miracle
9. Optimalkan jaringan, relasi dan network yang kita punya untuk mencapai
goal/visi kita
10. Buat jaringan baru yang tak terhingga dengan membuat relasi dan
silaturahmi sebanyak-banyaknya.
11. Gunakan alat bantu untuk mempercepat pencapaian misal website, jejaring
sosial, advertisement, promosi, dll
12. Buat system yang ideal untuak bisnis tersebut.
S=Save, Y=Your, S=Self, T=Timing, E=Energy, M=Money
H. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor
yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
a. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor
penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional
perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan usaha
f. kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan
penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang
setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
I. Menentukan peluang usaha
Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau
masyarakat. Oleh karena itu jika ingin mulai mewujudkan berwirausaha,
hendaknya terlebih dahulu menjawab pertanyaan” “Apakah yang menjadi
kebutuhan masyarakat atau kebanyakan anggota masyarakat saat ini atau di
masa yang akan datang?”. Untuk memahami kebutuhan masyarakat diperlukan
suatu diagnosa terhadap lingkungan usaha secara keseluruhan, yang meliputi
faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan
geografi.
Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap saat, bahkan perubahannya
cukup pesat dan seiring dengan itu terjadi pula perubahan kebutuhan masyarakat.
Untuk menemukan peluang usaha yang prospektif seharusnya kita sebagai
wirausahawan senantiasa mencari informasi yang terkait dengan perubahan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sumber informasi dapat diperoleh dari
instansi/lembaga pemerintah, media massa, pasar atau mungkin melalui
wawancara dengan konsumen.
Jadi, peluang senantiasa ada karena perubahan-perubahan terus
berlangsung baik di tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan
kita melihat peluang sangat tergantung dari informasi yang kita peroleh tentang
faktor lingkungan usaha. Berangkat dari pertanyaan di atas dengan memanfaatkan
potensi diri kita, maka dalam menemukan peluang usaha yang cocok, kita dapat
menggunakan dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat
diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
b. Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat
diraih dengan menciptakan kebutuhan
Dalam memilih lapangan usaha yang akan kita geluti, perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut:
1. Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita.
2. Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu pada
saat ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha yang menguntungkan
saat ini belum tentu menguntungkan di masa yang akan datang.
3. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat
berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.
4. Berangkat dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam memilih
lapangan usaha, kita perlu kembali melihat dan mengkaji kondisi internal
kita dan kondisi eksternal dimana usaha kita jalankan, karena faktor
internal dan eksternal ini akan
Modul Pembelajaran Kewirausahaan sangat menentukan kesuksesan kita
dalam menjalankan usaha. Faktor internal yang dimaksud seperti penguasaan
sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan dan finansial), penguasaan teknis atau
keterampilan, penguasaan manajemen dan jejaring sosial yang kita miliki.
Sedangkan faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, tingkat permintaan dan
penawaran, persaingan, resiko dan prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional
maupun global.
Berdasarkan uraian di atas, maka langkah awal yang perlu kita lakukan
adalah menginventarisir berbagai jenis lapangan usaha dan gagasan produk yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kehidupan manusia dapat
berkualitas ketika semua komponen kebutuhannya terpenuhi.
J. Produksi
Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti
yang diharapkan. Umumnya suatu sistem diukur dengan kemampuan
memproduksi dalam jumlah dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan
konsumen, kemampuan sumberdaya perusahaan serta harapan dari wirausahawan
sebagai pemilik dan mungkin juga sekaligus sebagai manajer.
Tahap awal dalam pelaksanaan proses produksi adalah merencanakan
produk yang akan diproduksi. Gambaran mengenai karakteristik produk yang
akan dihasilkan, memberikan kemudahan dalam menyusun kebutuhan bahan,
tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi produksi dan biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memudahkan dalam
menetapkan sistem produksi yang akan diterapkan dalam menghasilkan produk
yang dimaksud. Olehnya itu, dalam sistem produksi dikenal adanya 3 (tiga)
komponen, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output).
1. Kebutuhan Proses Produksi
Sebelum melaksanakan proses produksi terlebih dahulu perlu
dirancang kebutuhan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam
menghasilkan produk, sarana dan prasarana inilah yang sering disebut sebagai
input produksi yang meliputi bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan
biaya (uang).
2. Bahan Baku
Dalam menyusun kebutuhan bahan baku untuk digunakan dalam
proses produksi harus mengacu pada karakteristik produk yang akan
dihasilkan. Misalnya saja, jika berdasarkan analisis yang telah dilakukan
terhadap pasar produk yang akan dihasilkan, konsumen menginginkan produk
yang rasanya manis dan berwarna merah, tentunya bahan yang dibutuhkan
dalam proses produksi adalah gula dan pewarna merah. Dengan demikian,
kualitas produk yang akan dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen,
sangat ditentukan oleh kualitas bahan baku yang digunakan. Ini yang menjadi
alasan mengapa perusahaan perlu melakukan penanganan bahan baku,
terutama dalam mengendalikan kualitas untuk menghasilkan produk yang
berkualitas.
Agar produksi dapat berjalan lancar, maka dalam pemilihan bahan
baku yang akan digunakan setidaknya memenuhi syarat:
a. Kualitasnya Baik
b. Mudah diperoleh
c. Mudah diolah
d. Harga yang relatif murah
Sebelum mengambil keputusan untuk menghasilkan sendiri bahan
baku yang dibutuhkan, mungkin perlu dipertimbangkan berbagai aspek
dengan mempertanyakan berbagai hal, sebagai berikut:
- Bahan-bahan apa saja yang merupakan bagian dari komponen terbesar
produk yang dihasilkan?
- Sampai sejauh mana ketersediaan bahan tersebut di pasaran dalam
setiap saat dan bagaimana keterandalam pemasok dalam
menyediakannya?
- Bagaimana ketersediaan bahan tersebut di masa yang akan datang?
- Apakah dengan menyediakan sendiri bahan yang dibutuhkan lebih
efisien dibandingkan dengan pengadaan bahan yang bersumber dari
pemasok?
- Apakah perusahaan memiliki sumberdaya yang cukup untuk
menyediakan sendiri bahan tersebut?
3. Biaya Produksi
Biaya dapat didefenisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang
diperlukan untuk memperoleh produk (barang dan /atau jasa). Atau
pengeluaran yang dilakukan di masa sekarang untuk mendapatkan manfaat
pada masa yang akan datang, dimana pengeluaran atau pengorbanan tersebut
dapat diduga serta dapat dihitung secara kuantitatif dan tidak dapat
dihindarkan.
Biaya produksi terdiri atas 2 (dua) bagian besar dengan penggolongan
biayanya masing-masing diuraikan, sebagai berikut:
a. Biaya menurut perilaku yang terdiri dari:
- Biaya tetap, merupakan biaya yang besar kecilnya tidak tergantung
pada besar kecilnya produksi dan dalam periode tertentu jumlahnya
tetap. Misalnya biaya untuk gaji tenaga kerja tetap, penyusutan alat,
pajak lahan dan sebagainya.
- Biaya tidak tetap, merupakan biaya yang besar kecilnya berhubungan
langsung dengan besarnya produksi atau dengan kata lain biaya yang
dalam periode tertentu jumlahnya dapat berubah tergantung pada
tingkat produksi yang dihasilkan. Misalnya biaya untuk pembelian
bahan baku, biaya upah tenaga kerja borongan, dan sebagainya.
b. Biaya menurut jenis yang terdiri dari:
- Biaya langsung (pokok), merupakan biaya yang langsung terikat atau
menjadi bagian pokok dari produk yang dihasilkan. Biaya yang
digolongkan dalam jenis ini adalah biaya bahan langsung dan tenaga
kerja langsung.
- Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang secara tidak digunakan
untuk menghasilkan produk atau biaya yang terikat bukan pada bagian
pokok dari produk yang dihasilkan. Biaya yang digolongkan dalam
jenis ini adalah biaya bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak
langsung.
- Biaya administrasi/umum, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan administrasi kantor perusahaan dan umum. Misalnya biaya
untuk menggaji pimpinan dan pegawai, sewa kantor, perlengkapan
kantor dan sebagainya.
4. Poses Produksi
Penggolongan proses produksi berkaitan dengan sifat dan jenis
masukan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan. Olehnya itu,
proses produksi dapat dibedakan atas:
a. Proses produksi berdasarkan wujudnya, terdiri atas:
- Proses kimiawi, yaitu proses pengolahan bahan menjadi produk
dengan mendasarkan pada sifat kimiawi bahan yang diolah.
- Proses mengubah bentuk, yaitu proses pengolahan bahan menjadi
produk jadi atau setengah jadi dengan cara mengubah bentuk bahan
menjadi bentuk yang lebih bermanfaat.
- Proses perakitan, yaitu proses menggabungkan komponen-
komponen produk menjadi produk yang lebih bermanfaat.
- Proses transportasi, yaitu proses memindahkan sumber atau produk
dari tempat asal ke tempat dimana produk tersebut dibutuhkan.
b. Proses produksi berdasarkan tipenya, terdiri atas:
- Proses berkesinambungan, dimana arus masukan berlangsung terus
melalui sistem produksi yang telah distandarisasi untuk
menghasilkan produk yang homogen. Bentuk produk yang
dihasilkan bersifat standar dan tidak tergantung pada spesifikasi
pemesan. Tujuan produksi umumnya untuk persediaan kemudian
dipasarkan.
- Proses terputus-putus, proses yang biasanya menghasilkan produk
yang berbeda beda, prosedur yang berbeda-beda dan bahkan kadang
dengan masukan yang berbeda-beda. Bentuk produknya disesuaikan
dengan pesanan konsumen. Tujuan produksi adalah untuk melayani
pesanan konsumen.
K. Pemasaran
Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen
melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah
nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
1. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan
serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke
waktu pada masingmasing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran
modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar
(segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar
(positioning) (Kotler, 2001). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar,
dan posisi pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing
mix) yang terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/ distribusi dan
promosi (Assauri, 1999).
2. CONTOH USAHA DAN RINCIAN KEUNTUNGAN
A. Bakso Rumput Laut
Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuh
melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang maupun batang
sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Rumput laut tumbuh
di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu, dan benda
keras lainnya. Selain benda mati, rumput laut pun dapat melekat pada tumbuhan
lain secara epifitik.
Kandungan rumput laut adalah sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki
kandungan karbohidrat (gula atau vegetable-gum), protein, sedikit lemak, dan abu
yang sebagian besar senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu, rumput laut
juga mengandung vitamin-vitamin, seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan C;
betakaroten; serta mineral, seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi, dan
yodium. Beberapa jenis rumput laut mengandung lebih banyak vitamin dan
mineral penting, seperti kalsium dan zat besi bila dibandingkan dengan sayuran
dan buah-buahan. Beberapa jenis rumput laut juga mengandung protein yang
cukup tinggi. Rumput laut memiliki banyak manfaat diataranya :
1. Menjaga daya tahan tubuh, Rumput laut memberikan stimulan untuk menjaga
daya tahan tubuh dan bekerja dengan cara memperbanyak produksi antibodi,
cytokines, dan sel lain yang berguna untuk meningkatkan daya imunitas.
2. Menjaga berat badan, Rumput laut yang bebas lemak dan kaya akan serat
pangan dapat mengendalikan berat badan anda. Selain itu, efek kenyang yang
lama yang diberikannya juga baik untku anda yang sedang menjalani diet.
3. Pengganti garam, Rumput laut dapat dijadikan sebagai pengganti garam jika
ditambahkan pada masakan karena cita rasa yang dimilikinya.
4. Baik untuk penyembuhan luka, Kandungan vitamin C yang terdapat dalam
rumput laut baik untuk kesehatan gigi, gusi, dan baik untuk penyembuhan
luka.
5. Mencegah anemia, Rumput laut terbukti dapat meningkatkan pembentukan sel
darah merah, hal ini diyakini karena kandungan zat besi yang tinggi di
dalamnya.
6. Mencegah keropos tulang, Kandungan kalsium yang dimiliki oleh rumput laut
lebih banyak dibandingkan dengan susu. Dengan begitu, rumput laut sangat
baik untuk mencegah keropos tulang, gigi, dan lainnya.
B. Analisi Produk
Produk luarannya adalah produk olahan rumput laut yang sudah siap untuk
dinikmati. Untuk menjaga kualitas produk, kami membelih rumput laut yang
masih segar dari petani rumput laut yang belum mengalami proses pengeringan.
Adupun produk yang akan dihasilkan adalah “Bakso Rumput Laut”.
Untuk gambaran dan keunikan dari “Bakso Rumput Laut” sendiri yaitu,
biasanya masyarakat hanya bisa menikmati bakso hanya dari olahan daging,
namun kini berbeda, menikmati bakso dengan olahan rumput laut, dan telah
diolah dalam berbagai varian, yang pertama bakso goreng dengan dilumuri telur
yang telah dikocok lalu diguling di atas tepung roti yang akan menghasilkan
bakso goreng yang renyah sehingga terlihat cantik dan dipaduhkan dengan saos
sambal (bagi yang suka pedas), saos tomat (bagi yang tidak suka pedas), dan
sedikit mayonnaise yang akan menambah cita rasanya. Kedua bakso berkuah
disajikan sedikit berbeda dengan bakso berkuah lainnya dengan menambahkan
rumput laut dalam menghidangkannya yang akan menciptakan cita rasa yang
berbeda. Berikut gambar salah satu produk kami yaitu bakso goreng.
Gambar 2.1 Bakso goreng
Jenis produk ini merupakan varian baru olahan rumput laut yang belum
ada dipasarkan dan memiliki rasa yang baru. Sekaligus bahan dasar yang mudah
di dapat dan memiliki banyak manfaat sehingga mahasiswa, wisatawan lokal
maupun masyarakat dapat membeli produk ini dengan harga yang reatif murah.
C. Analisis Ekonomi
1. Perhitungan laba Rugi
Laba/Keuntungan
No Bahan habis Pakai
Harga
satuan (Rp)/
kg
Harga (Rp.)Menjadi
Berapa Porsi
1. Rumput laut 6 Kg Rp.5.000 Rp.30.000
72 porsi bakso
goreng
2. Daging ayam 3 Kg Rp.35.000 Rp.105.000
3. Tepung kanji 2,5 Kg Rp.15.000 Rp.37.500
4. Bawang putih 1,5 kg Rp.30.000 Rp.45.000
5. Bawang merah 0,5 Kg Rp.15.000 Rp.7.500
6. Garam 1 bungkus Rp.2.500 Rp.2.500
7. Merica bubuk Rp.15.000 Rp.15.000
8. Masako 24 bungkus Rp.500 Rp.12.000
9. Minyak goreng 1 Kg Rp.14.000 Rp.14.000
10.Tepung panir 2
bungkusRp.10.000 Rp.20.000
11. Telur 5 butir Rp.2.000 Rp.10.000 72 porsi bakso
kuah12. Mie kuning 3 Kg Rp.18.000 Rp.50.000
13.Bawang goreng 1
bunkusRp.5.000 Rp.5.000
14. Daun sledri Rp.5.000 Rp.5.000
15. Daung bawang Rp.5.000 Rp.5.000
16. Kecap 1 botol Rp.18.000 Rp.8.000
17. Saos tomat Rp.8.000 Rp.8.000
18. Saos sambel Rp.8.000 Rp.8.000
19. Mayonaise 150 gr Rp.10.500 Rp.10.500
20. Tusuk Gigi Rp.10.000 Rp.10.000
21. Plastik Mika 6 lusin Rp.1.700 Rp.122.400
Total (Bahan habis pakai per hari) Rp.516.400
Modal Awal
Biaya bahan habis
pakai perhari
Biaya peralatan
awal
Biaya tenaga
kerja perhari
Biaya
Pemasaran awal
Rp.516.400 Rp. 3.763.000 Rp. 60.00 Rp 250.000
Tabel 2.1
Harga per porsi bakso goreng adalah Rp. 8.000 maka 72 porsi x Rp. 8.000
= Rp. 576.000
Harga per mangkok bakso berkuah adalah Rp. 10.000 maka 72 mangkok
x Rp.10.000 = Rp. 720.000
Total omset kasar dari bahan tersebut Rp. 576.000 + Rp. 720.000 = Rp.
1.296.000
Untuk analisis keuntungan sendiri jika dalam satu hari kita berhasil
menjual 72 porsi bakso goreng, 72 porsi bakso kuah saja omset kasar
yang kita terima sebesar Rp. 1.296.000 dengan biaya habis produksi =
Rp. 516.400
Biaya tenaga kerja Rp. 60.000
Total Biaya Produksi (biaya habis produksi + biaya tenaga kerja).
Rp.516.400 + Rp.60.000 = Rp 576.400
Keuntungan bersih yang di dapatkan dalam satu hari jika berhasil menjual
72 porsi bakso goreng, 72 porsi bakso kuah adalah Rp.1.296.000 -
Rp.576.400 = Rp. 719.600
Jika dalam satu hari hanya mampu menjual ½ nya maka keuntungan yang
kota peroleh adalah kurang lebih Rp. 359.800
Jika kita rata rata dalam satu hari kita menjual 72 porsi bakso goreng dan
72 porsi bakso kuah maka keuntungan selama satu bulan adalah
Rp.719.600 x 30 hari = Rp.21.588.000
Biaya yang hanya ada diawal usaha adalah biaya peralatan dan biaya
pemasaran adalah Rp. 3.763.000 + Rp. 250.00 = Rp. 4.013.000
Jika keuntungan di bulan pertama adalah Rp.21.588.000, maka di bulan
pertama semua modal telah kembali baik biaya bahan habis pakai, biaya
tenaga kerja, biaya peralatan, biaya pemasaran dengan keuntungan
(keuntungan selama satu bulan di kurangi biaya yang hanya ada di awal
usaha) Rp.21.588.000 - Rp. 4.013.000 = Rp. 17.575.000 apabila penjualan
stabil sesuai dengan yang di perkirakan. Maka pada bulan kedua
keuntungannya adalah sebesar Rp.21.588.000.
D. Proyeksi kerugian
Dalam usaha “Bakso Rumput Laut Universitas Borneo Tarakan (Baru
Tuntas Botak)”, kami yakin resiko kerugian dari bisnis ini kecil, jika ada kerugian
itu hanya kerugian tidak laku saja, tapi kami sangat optimis usaha ini akan mampu
bersaing dengan prodak bakso-bakso lainnya yang dijajakan di rumah-rumah
makan, bakso yang belum laku masih bisa di simpan dalam kulkas agar bertahan
lama jadi tingkat kerugian sangat minim.
E. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga Satuan
(Rp.)Jumlah (Rp.)
Meja lipat Sebagai stand 1 buah Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Payung Sebagai stand 1 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000
Dandanga
n
Untuk merebus
bakso1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
Spanduk
1,5 mSebagai stand 1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
Wajan
Untuk
menggoreng
bakso
1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
Beskom Untuk membuat 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
adonan dll.
SutilUntuk
mengorengRp. 10.000 Rp. 10.000
Blender
Untuk
menggiling
daging & rumput
laut
1 buah Rp. 300.000 Rp. 300.000
Sendok
saring
Untuk
mengankat bakso
setelah di rebus
1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
Sendok
sayur
Untuk
mengambil kuah
bakso
1 buah Rp. 10.000 Rp. 10.000
MangkokSebagai tempat
menghidangkan20 biji Rp. 25.000 Rp. 500.000
Sendok
makan &
garpu
Sebaga alat
untuk makan2 lusin Rp. 15.000 Rp. 30.000
Kompor
gas
Untuk memasak
& menggoreng1 buah Rp. 600.000 Rp. 600.000
Gilingan
Untuk
menggiling
daging ayam dan
rumput laut
1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
Brousur Sebagai promosi100
lembarRp. 2.000 Rp. 200.000
Tempat
sambel
Untuk meyimpan
sambel, saos
tomat, mayones
4 buah Rp. 7.000 Rp. 28.000
SUB TOTAL (Rp.) Rp. 3.763.000
2. Bahan Habis Pakai
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga Satuan
(Rp.)Jumlah (Rp.)
Rumput
laut
Untuk membuat
adonan bakso36 Kg Rp. 5.000 Rp. 180.000
Daging
ayam
Untuk membuat
adonan bakso18 Kg Rp. 35.000 Rp. 630.000
Tepung
kanji
Untuk membuat
adonan bakso8 Kg Rp. 15.000 Rp. 120.000
Bawang
putih
Untuk membuat
bakso dan
kuahnya
10 Kg Rp. 20.000 Rp. 200.000
Bawang
merah
Untuk kuah
bakso6 Kg Rp. 30.000 Rp. 180.000
Merica
bubuk
Untuk membuat
pentolan dan
kuah bakso
2 botol Rp. 15.000 Rp. 30.000
Garam
Untuk membuat
pentolan dan
kuah bakso
4
bungkusRp. 2.500 Rp. 10.000
Masako
Untuk membuat
pentolan dan
kuah bakso
96
bungkusRp. 500 Rp. 48.000
Mayonaise
300 gr
Di hidangkan
dengan bakso
goreng
3 botol Rp. 20.500 Rp.61.500
Saus tomat
Di hidangkan
dengan bakso
goreng dan kuah
7 botol Rp. 8.000 Rp. 56.000
Saus pedas
Di hidangkan
dengan bakso
goreng dan kuah
14 botol Rp. 8.000 Rp. 112.000
Kecap
Di hidangkan
dengan bakso
goreng dan kuah
6 botol Rp. 18.000 Rp. 108.000
Es batuUntuk membuat
adonan bakso20 buah Rp. 1000 Rp. 20.000
Bawang
goreng
Di hidangkan
dengan bakso
goreng dan kuah
7
bungkusRp. 5.000 Rp. 35.000
Minyak
goreng
Untuk
menggoreng
bakso
20 Kg Rp. 14.000 Rp. 280.000
SeledriUntuk campuran
bakso kuah20 ikat Rp. 5.000 Rp. 100.000
Daun
bawang
Untuk campuran
bakso kuah20 ikat Rp. 5.000 Rp. 100.000
Telur
Di balut ke
pentolan
sebelum di
gelinding tepung
panir
2 rak Rp. 40.000 Rp. 80.000
Tepung
panir/roti
Untuk luaran
bakso goreng
12
bungkusRp. 10.000 Rp. 120.000
Plastic
mika
Kemasan bakso
goreng36 lusin Rp. 1.700 Rp. 734.400
Mie kuningCampuran bakso
kuah18 kg Rp. 18.000 Rp. 324.000
Tabung gas
3 kg
Sumber panas
untuk masak15 x isi Rp. 16.000 Rp. 240.000
Stiker Lebel produk 141 Rp. 4000 Rp. 564.000
kemasan lembar
Tusuk gigiUntu menusuk
bakso goreng4 kotak Rp. 10.000 Rp. 40.000
SUB TOTAL (Rp.) Rp.5.121.400
3. Perjalanan
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga Satuan
(Rp.)Jumlah (Rp.)
Observasi
tempat
Membeli bensi
dalam perjalanan
dari rumah
menuju tempat
usaha
5 liter Rp. 6.500 Rp.32.500
Biaya
tansportasi
pengadaan
bahan dan
alat
Membeli bensin
untuk tansportasi
dalam perjalanan
dari rumah
pengadaan bahan
dan alat
5 liter Rp. 6.500 Rp.32.500
Biaya
transportasi
peyebaran
brousur
Mmembeli
bensin dalam
perjalanan dari
rumah menuju
lokasi
pembagian
brousur
5liter Rp. 6.500 Rp.32.500
SUB TOTAL (Rp.) Rp. 97. 500
4. Lain-lain
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga
Satuan (Rp.)Jumlah (Rp.)
Penggandaan
Proposal
Pengajuan
proposal4 rangkap Rp. 30.000 Rp. 120.000
Kamera
Untuk
mengambil foto
dukumentasi
1 buahRp.
1.200.000Rp. 1.200.000
Cetak foto
Dokumentasi di
jadikan bukti
kegiatan
15
lembarRp. 2000 Rp. 30.000
Peyusunan
Artikel- 1 rangkap Rp. 200.000 Rp. 200.000
Pembuatan
Laporan- 4 rangkap Rp. 30.000 Rp. 120.000
SUB TOTAL (Rp.) Rp.1.670.000