32
7. ASPEK LINGKUNGAN: ETIKA LINGKUNGAN HIDUP & PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Oleh: Nurmay Siska R Siallagan [email protected] / 08126409976

7. Environmental Aspects: Environmental Ethics

Embed Size (px)

Citation preview

7. ASPEK LINGKUNGAN: ETIKA LINGKUNGAN HIDUP & PELESTARIAN

LINGKUNGAN HIDUP

Oleh:

Nurmay Siska R Siallagan

[email protected] / 08126409976

Peta Konsep Etika Lingkungan

Menerapkan Etika Lingkungan

Membuat aturan etika lingkungan dalam berbagai aktivitas lingkungan sekitar

Peran dan fungsi individu, pemerintah dan organisasi dalam menerapkan etika

lingkungan

Membiasakan diri melaksanakan aturan

etika lingkungan

Pengertian Etika LingkunganEtika berasal dari kata Yunani ; “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.

Menurut Istamar Syamsuri, Etika Lingkungan adalah penuntun tingkah laku yang mengandung nilai-nilai positif dalam rangka mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan.

Menurut Soerjani, Etika Lingkungan adalah berbagai prinsip moral lingkungan, yang merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan.

Etika Lingkungan adalah ilmu yang membahas tentang norma dan kaidah moral yang mengatur perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam semesta serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam semesta.

Secara teoritis terdapat 3 model teori Etika Lingkungan, yaitu:

1. Antroposentrisme (Shallow Environmental Ethic): teori etika lingkungan hidup yang memandang manusia sebagai pusat dari sistim alam semesta. Ada beberapa kelemahan dari teori ini yakni: Pertama, model etika ini mengabaikan masalah-masalah lingkungan hidup yang tidak langsung menyentuh kepentingan manusia. Maka, manusia, misalnya, akan tetap membuang limbah ke sungai atau menebang pohon untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama tidak ada manusia tertentu yang terkena dampak negatifnya.

Kedua, kepentingan manusia selalu berubah-ubah dan berbeda-beda pula kadarnya. Konsekuensinya, sejauh dipandang menyangkut kepentingan manusia maka alam akan dipertimbangkan secara serius dari segi moral. Sebaliknya, sejauh tidak menyangkut kepentingan manusia maka akan diabaikan.

2. Biosentrisme (Intermedite Environmental Ethic): suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia, mengagungkan nilai kehidupan yang ada pada ciptaan, sehingga mencakup alam sebagai ciptaan sebagai satu kesatuan komunitas hidup (biotic community). Biosentrisme memiliki tiga varian, yakni:a. The Life Centered Theory: teori lingkungan yang berpusat pada lingkungan. Teori ini mengajukan empat prinsip etis pokok, yaitu : manusia adalah anggota dari komunitas hidup yang ada di bumi ini, bumi adalah suatu sistem organik dimana manusia dan ciptaan lain saling berkaitan dan bergantung, setiap ciptaan dipersatukan oleh tujuan bersama demi kebaikan dan keutuhan keseluruhan, dan menolak superioritas manusia dihadapan makhluk ciptaan lain .

b. The Land Ethic (Etika Bumi): keutuhan seluruh makhluk ciptaan tidak bertentangan dengan kepentingan masing-masing ciptaan.

c. Equal Treatment (perlakuan yang setara): adalah sikap membela kepentingan dan kelangsungan hidup semua spesies di bumi karena didasarkan pada mempunyai hak hidup yang sama dan pantas mendapatkan perlindungan dan perhatian yang sama.

3. Ekosentrisme (Deep Environmental Ethic): teori etika lingkungan yang mendasarkan pada diri alam semesta (kosmos). Menurut Arne Naess (1913) “The shallow and The deep long range ecologicalmovement”. Deep ecology memiliki pemikiran:

1. Manusia dan kepentingannya bukan lagi ukuran bagi segala sesuatuyang lainmanusia bukan lagi pusat dari moral, namun justru memusatkanperhatian kepada semua spesies. Teori ini memusatkan perhatianpada kepentingan janka panjang yang berarti prinsip moralnya menyangkut seluruh komunitas ekologis.

2. Dirancang sebagai sebuah etika praktis, sebagai sebuah gerakan.Menurutnya, prinsip-prinsip moral etika lingkungan harus diterjemahkan dalam aksi nyata dan konkret

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut:

a. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.

b. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.

c. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy.

Dengan demikian etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan.

Dasar Pemikiran/Pendekatan Etika Lingkungan :1. Dasar pendekatan ekologis : mengenalkan suatu

pemahaman adanya keterkaitan luas atas kehidupan; tindakan manusia pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang akan memberikan dampak pada organisme lain maupun komponen ekosistem yang lain.

2. Dasar pendekatan humanisme: setara dengan pendekatan ekologis, menekankan pada pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan kesejahteraan manusia atas SDA.

3. Dasar pendekatan teologis: lebih menekankan pada sumber nilai-nilai keagamaan,bgm alam diciptakan,bgm kedudukan dan fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara manusia dan alam.

Peran & Fungsi Individu, Pemerintah dan Organisasi Dalam Menerapkan Etika Lingkungan:

1. Pemerintah:

a. Bertanggungjawab saat mengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

b. Meningkatkan hak dan tanggungjawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

c. Mengembankan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup.

d. Menyebarluaskan informasi lingkungan hidup kepada masyarakat.

e. Memberi penghargaan bagi orang yang berjasa dalam pengelolaan lingkungan hidup dan memberi hukuman bagi yang merusaknya.

2. Organisasi:a. Memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat.

b. meneliti masalah lingkungan hidup dan hasilnya disebarluaskan kepada masyarakat.

c. Mengontrol pemerintah dalam pelaksanaan undang-undang pengelolaan lingkungan hidup.

d. Berperan aktif sebagai mitra regulator dalam memberikan informasi mengenai lingkungan hidup kepada masyarakat.

e. Membantu menyelesaikan masalah lingkungan hidup dalam masyarakat.

3. Individu:a. Mematuhi kebijakan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

b. Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan.

c. Saling mengingatkan apabila ada yang melakukan kegiatan yang merusak lingkungan.

d. Menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari kepunahan.

Peran Manusia Dalam Lingkungan

1. Peran manusia yang bersifat negatif antara lain:

a. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion).

b. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota.

c. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi.

d. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor.

e. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.

2. Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:

a. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.

b. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.

c. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.

d. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah.

e. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan1. Prinsip Sikap Hormat Terhadap Alam : Manusia mempunyai

kewajiban menghargai hak semua makhluk hidup untuk berada, hidup, tumbuh, dan berkembang secara alamiah sesuai dengan tujuan penciptanya. Untuk itu manusia perlu merawat, menjaga, melindungi, dan melestarikan alam beserta seluruh isinya serta tidak diperbolehkan merusak alam tanpa alasan yang dapat dibenarkan secara moral.

2. Prinsip Tanggungjawab: Sejatinya alam adalah milik kita bersama. Jika alam dihargai sebagai bernilai pada dirinya sendiri, maka rasa tanggung jawab akan muncul dengan sendirinya pada diri manusia.

3. Prinsip Solidaritas Kosmis: Solidaritas kosmis pada hakekatnya adalah sikap solidaritas manusia dengan alam. Solidaritas kosmis berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas keseimbangan kosmis, serta mendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang pro alam dan tidak setuju terhadap tindakan yang merusak alam.

4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap Alam: Prinsip ini merupakan prinsip moral satu arah yang artinya tanpa mengharap balasan serta tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan alam.

5. Prinsip Tidak Merugikan: Prinsip ini merupakan prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu. Bentuk minimal berupa tidak perlu melakukan tindakan yang mrugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup lain di alam semesta.

6. Prinsip Hidup Sederhana Dan Selaras Dengan Alam: Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana,standard material. Bukan rakus dan tamak mengumpulkan harta dan memiliki sebanyak-banyaknya,mengeksploitasi alam, tetapi yang lebih penting adalah mutu kehidupan yang baik. Prinsip moral hidup sederhana harus dapat diterim oleh semua pihak sebagai prinsip pola hidup yang baru agar kita dapat berhasil menyelamatkan lingkungan hidup.

7. Prinsip Keadilan: Prinsip keadilan sangat berbeda dengan prinsip-prinsip sebelumnya, Prinsip keadilan lebih ditekankan pada bagaimana manusia harus berperilaku adil terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta juga tentang sistem social yang harus diatur agar berdampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup. Prinsip keadilan terutama berbicara tentang peluang dan akses yang sama bagi semua anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumbar daya alam, dan dalam ikut menikmati pemanfaatannya.

8. Prinsip Demokrasi: Demokrasi justru memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan pluralitas. Oleh karena itu setiap orang yang peduli dengan lingkungan adalah orang yang demokratis, sebaliknya orang yang demokratis sangat mungkin bahwa dia seorang pemperhati lingkungan. Pemperhati lingkungan dapat berupa multikulturalisme, diverivikasi pola tanam, diversivikasi pola makan, dan sebagainya.

9. Prinsip Integritas Moral: Prinsip ini terutama ditujukan untuk pejabat, misalnya orang yang diberi kepercayaan untuk melakukan analissi mengenai dampak lingkungan merupakan orang-orang yang memiliki dedikasi moral yang tinggi karena diharapkan dapat menggunakan akses kepercayaan yang diberikan dalam melaksanakan tugasnya dan tidak merugikan ingkungan hidup fisik dan non fisik atau manusia.

Menurut Sastrapratedja, prinsip-prinsip etika lingkungan mengatur sikap manusia terhadap lingkungan dengan:

1. Prinsip tidak merugikan: tdk merugikan lingkungan, tdk menghancurkan populasi spesies atau pun komunita biotik dan tdk merugikan apa yg tdk merugikan manusia.

2. Prinsip tdk campurtangan: tdk memberi hambatan kpd kebebasan terhadap setiap organisme.

3. Prinsip kesetiaan: tdk menjebak, menipu atau memasang perangkap terhadap mahkluk hidup utk semata-mata kepentingan manusia.

4. Prinsip keadilan: mengembalikan keadilan dari apa yang telah kita rusak dengan membuat kompensasi.

Etika Keutamaan & Etika Kewajiban

A. Etika Keutamaan : Etika ini bertujuan mengarahkan manusia kepada pengenalan akan tujuan hidupnya sendiri. Fokus perhatian utama etika keutamaan ini adalah watak dan mutu pribadi setiap manusia, dan bukan pada apakah orang sudah melaksanakan semua kewajiban yang ditentukan baginya. Selain praksis keutamaan dengan mewujudkan yang paling baik bagi lingkungan hidup, juga dibutuhkan rasionalitas manusia dan dimensi spritual. Yang dimaksud adalah bahwa orang perlu menjamin fungsi manusiawi pengelolaan lingkungan hidup menurut kehendak-Nya, sebab Dialah Pencipta yang memelihara, bukan perusak

B. Etika Kewajiban: etika yang mengacu kepada kewajiban moral yang mengikat manusia secara mutlak. Baik buruknya perilaku atau benar dan salahnya tindakan secara moral diukur (dinilai) dari sesuai tidaknya dengan prinsip moral yang wajib dipatuhi tanpa syarat. Fokus perhatian etika ini diletakkan pada ajaran atau prinsip-prinsip moral tindakan. tindakan seseorang adalah baik menurut ajaran moral, bukan karena tindakan itu dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, melainkan demi memenuhi kewajiban semata-mata tanpa maksud yang lain. Namun yang sulit adalah usaha untuk mengetahui motivasi apa yang mendorong orang melakukan kewajibannya itu.

Unsur Etika Atau Moral LingkunganBeberapa unsur etika atau moral lingkungan yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

1. Pertama, etika lingkungan hidup sebaiknya etika keutamaan atau kewajiban? Etika keutamaan itu perlu karena yang kita butuhkan adalah manusia-manusia yang punya keunggulan perilaku. Sementara itu etika kewajiban, dalam arti pelaksanaan kewajiban moral, tidak bisa diabaikan begitu saja. Idealnya ialah, bahwa pelaksanaan keutamaan manusia Indonesia, bukan hanya demi kewajiban semata-mata, apalagi sesuai kewajiban. Rumusan-rumusan moral itu di satu pihak memang penting, namun di lain pihak yang lebih penting lagi ialah bahwa orang mengikutinya karena keunggulan perilaku.

2. Kedua, bila etika lingkungan hidup adalah etika normatif plus etika terapan, maka ada faktor lain yang mesti ikut dipertimbangkan, yaitu sikap awal orang terhadap lingkungan hidup, informasi, termasuk kerja sama multidisipliner dan norma-norma moral lingkungan hidup yang sudah diterima masyarakat kearifan lingkungan hidup dalam masyarakat kita, yang dapat dikatakan sebagai moral lingkungan hidup.

3. Ketiga, etika lingkungan hidup tidak bertujuan menciptakan apa yang disebut sebagai eco-fascism. Artinya, dengan dan atas nama etika seolah-olah lingkungan hidup adalah demi lingkungan hidup itu sendiri. Dengan risiko apapun lingkungan hidup perlu dilindungi. Dari segi etika yang bertujuan melindungi lingkungan dari semua malapetaka bikinan manusia, hal itu tentu saja baik. Namun buruk secara etis, bila akibatnya membuat manusia tidak dapat menggunakan lingkungan hidup itu lagi karena serba dilarang. Etika lingkungan tidak hanya mengijinkan suatu perbuatan yang secara moral baik, melainkan juga melarang setiap akibat buruknya terhadap manusia.

4. Keempat, ciri-ciri etika lingkungan hidup yang perlu diperhatikan adalah sikap dasar menguasai secara berpartisipasi, menggunakan sambil memelihara, belajar menghormati lingkungan hidup dan kehidupan, kebebasan dan tanggung jawab berdasarkan hati nurani yang bersih, baik untuk generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang. Yang juga penting adalah soal oreintasi dalam pembangunan, yakni tidak hanya bersifat homosentri, yang sering tidak memperhitungkan ecological externalities, melainkan juga ekosentris. Pembangunan tidak hanya mementingkan manusia, melainkan kesatuan antara manusia dengan keseluruhan ekosistem atau kosmos. Nilai-nilai etika lingkungan sangat mudah dipahami oleh segenap lapisan masyarakat, melalui penerapan konsep lingkungan hidup melalui pendidikan formal yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain misalnya PPKn, Pendidikan Agama, Pendidikan Biologi, Pendidikan Geografi serta mata pelajaran lainnya yang relevan. Hal ini dilakukan agar tercipta intelektual-intelektual muda yang lebih bermartabat, bersaing dan berdaya guna dalam menyongsong era globalisasi transformasi, menuju Indonesia yang lebih baik, adil dan makmur.

Jenis-Jenis Etika Lingkungan

Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.

A. Etika Ekologi Dalam: yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Etika ini juga disebut etika lingkungan ekstensionisme dan etika lingkungan preservasi. Etika ini menekankan pemeliharaan alam bukan hanya demi manusia tetapi juga demi alam itu sendiri. Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama.

B. Etika Ekologi Dangkal: adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ini menekankan hal-hal berikut ini : 1. Manusia terpisah dari alam,

2.Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.

3.Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya

4.Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia

5.Norma utama adalah untung rugi.

6.Mengutamakan rencana jangka pendek.

7.Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin

8.Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi

Aturan Etika Lingkungan Dalam Berbagai Aktivitas Lingkungan Sekitar

Ada bebrapa cara yang dapat dilakukan manusia yang berkaitan dengan Etika Lingkungan yaitu:

1. Konservasi: menjaga/ membatasi sumber daya alam. Manusia harus menghilangkan pandangan bahwa bumi merupakan sumber daya alam yang tak terbatas sehingga manusia dapat menggunakan seenaknya.

2. Meyakini bahwa manusia merupakan bagian dari alam, dengan cara: tidak mengeksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, tidak merusak alam sekitar, dan memperbaiki sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan dan menyadari bahwa eksploitasi mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan.

3. Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat meneruskan fungsinya untuk kelangsungan hidup semua mahkluk dengan menghormati alam.

4. Mengelola sistem lingkungan dengan menggunakan ilmu dan teknologi yang ramah lingkungan.

Pelestarian Lingkungan Hidup

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGANUPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

adalah sebuah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mandukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berbagai Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Antaralain:A. Upaya Pelestarian Hutan1) Upaya penebangan dengan sistem tebang pilih2) Reboisasi3) sistem tumpang sari pada pertanian4) Penanaman dengan tanaman produksi5) Menanam sesuai dengan kontur6) Tata guna lahan

B. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati1) Membudidayakan tanaman langka 2) Membuat suaka margasatwa untuk melindungi fauna yang

langka3) Menetapkan cagar alam dan tanaman yang langka4) Penetapan hutan lindung

C. Upaya Pelestarian Tanah 1) Tidak mengadakan pemupukan secara berlebihan2) Tidak membuang sampah yang sukar terurai ke dalam tanah3) Membuat teraseng dan sengkedan pada tanah miring4) Mengolah tanah dengan benar, seperti dibajak dan dibalik

D. Upaya Pelestarian Sumberdaya Air1) Pengamanan pintu-pintu air2) Penggunaan air yang tidak berlebih.3) Hutan-hutan di sekitar sungai, danau dan rawa perlu di

amankan.

E. Upaya Pelestarian Sumberdaya Udara1) Pabrik-pabrik melakukan penyaringan terhadap pembuangan

gas. 2) Perlunya penanaman pohon-pohon pembatas jalan raya dan

hutan kota sebagai paru-paru kota. 3) Diadakan uji emisi buangan gas terhadap kendaraan

bermotor.

LANGKAH-LANGKAH DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Tidak menggunakan semprotan minyak wangi dan obat insektisida

2. Menggunakan saringan udara pada kendaraan bermotor, pabrik dan dapur rumah tangga

3. Menghemat SDA yang tidak dapat diperbaharui

4. Menggunakan alat-alat yang tidak mengandung freon

5. Mengurangi penggunaan busa untuk alas tidur, kursi dan jok motor

6. Menanam kembali pohon muda untuk menggantikan pepohonan yang sudah ditebang

7. Menghemat penggunaan kertas dan pensil

8. Menggunakan air dengan sehemat mungkin

9. Memilah sampah sesuai jenisnya

10. Menghemat penggunaan tisu, dan semua bahan yang menggunakan bahan dasar kayu

D o n ’ t f o r g e t t o b e o w e s o m e