4
Terdapat banyak hal yang mendasari dilakukannya perencanaan di suatu wilayah dan kota. Fokus utama adalah bagaimana mengembangkan potensi yang ada dan mengatasi segala permasalahan yang muncul. Sesuai dengan pendapat Soekartawi (2000), yang menyatakan bahwa perencanaan merupakan pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumberdaya yang tersedia. Perlu adanya suatu sistem yang dapat mendukung perencanaan yang dilakukan, sehingga perencanaan yang dilakukan tepat, akurat dan dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Perkembangan suatu wilayah dan kota tidak terlepas dari perencanaan yang dilakukan sebelumnya. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut yang mengarah pada pencapaian tujuan (Peter Hall : 1992). Perencanaan memiliki tahapan-tahapan yang berkelanjutan guna mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan. Menurut Friedman dalam Glasson (1974 : 5), perencanaan merupakan cara berpikir mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi, untuk menghasilkan sesuatu di masa depan. Sasaran yang dituju adalah keinginan kolektif dan mengusahakan keterpaduan dalam kebijakan dan program dalam suatu wilayah dan kota. Wilayah dapat diartikan sebagai bentangan alam yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Karakteristik yang berbeda ini dapat dilihat dari segi fisik dan non fisik yang berkaitan dengan aspek lokasi dari kegiatan ekonomi. Sedangkan Kota menurut Prof.Drs.R.Bintarto didefenisikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi serta strata sosial yang heterogen dan corak kehidupan yang materialistik. Kota juga disebutkan sebagai hasil peradaban lahir dari pedesaan, namun kota berbeda dengan desa karena pedesaan dianggap sebagai daerah yang melindungi kota. Kecamatan Pracimantoro dipilih menjadi wilayah studi, karena didasarkan pada potensi dan permasalahan yang terdapat di wilayah tersebut. Kecamatan Pracimantoro memiliki potensi yang cukup besar dibidang pertanian yaitu berkontribusi 60% untuk Kecamatan Pracimantoro itu sendiri dan berkontribusi 7,2% total produksi pertanian terhadap Kabupaten Wonogiri. Selain pertanian, Kecamatan Pracimantoro juga memiliki potensi pariwisata seperti Museum Karst yang menjadi pusat informasi Karst se-dunia. Hal ini juga telah diakui oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman goa-goa, struktur lapisan tanah, dan panorama alam yang khas. Namun hingga saat ini, Kecamatan Pracimantoro masih tergolong pada wilayah yang memiliki ekonomi yang menurun. Permasalahan lain yang terdapat di Pracimantoro ini adalah seperti masalah leakage tenaga kerja dimana jumlah migrasi masuk dan bekerja di Pracimantoro sendiri memiliki jumlah yang cukup besar, masalah kekeringan yang terjadi hampir diseluruh desa/kelurahan di Kecamatan Pracimantoro yang dapat mengganggu aktivitas penduduknya, potensi pariwisata yang belum berkembang, kontribusi PDRB yang belum optimal hingga permasalahan aksesibilitas yang belum optimal. Kecamatan Pracimantoro memiliki potensi sebagai pusat pelayanan wilayah sekitarnya. Hal ini didukung oleh keberadaan Pracimantoro yang dilalui oleh jalan jalur lingkar selatan yang menghubungkan kota-kota dalam dan antar provinsi. Jalur ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi wilayah atau desa yang dilaluinya. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut terhadap segala potensi dan masalah yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro hingga didapatkan suatu konsep perencanaan dan pengembangan wilayah yang sesuai sehingga nantinya dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dan pengambilan kebijakan-kebijakan yang menjadikan Kecamatan Pracimantoro lebih baik dalam pembangunan dan pengembangan wilayah studi dimasa yang akan datang. 1 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Sasaran

Bab I proptek

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab I proptek

Terdapat banyak hal yang mendasari dilakukannya perencanaan di suatu wilayah dan kota. Fokus utama adalah bagaimana mengembangkan potensi yang ada dan mengatasi segala permasalahan yang muncul. Sesuai dengan pendapat Soekartawi (2000), yang menyatakan bahwa perencanaan merupakan pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumberdaya yang tersedia. Perlu adanya suatu sistem yang dapat mendukung perencanaan yang dilakukan, sehingga perencanaan yang dilakukan tepat, akurat dan dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada.

Perkembangan suatu wilayah dan kota tidak terlepas dari perencanaan yang dilakukan sebelumnya. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut yang mengarah pada pencapaian tujuan (Peter Hall : 1992). Perencanaan memiliki tahapan-tahapan yang berkelanjutan guna mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan. Menurut Friedman dalam Glasson (1974 : 5), perencanaan merupakan cara berpikir mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi, untuk menghasilkan sesuatu di masa depan. Sasaran yang dituju adalah keinginan kolektif dan mengusahakan keterpaduan dalam kebijakan dan program dalam suatu wilayah dan kota.

Wilayah dapat diartikan sebagai bentangan alam yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Karakteristik yang berbeda ini dapat dilihat dari segi fisik dan non fisik yang berkaitan dengan aspek lokasi dari kegiatan ekonomi. Sedangkan Kota menurut Prof.Drs.R.Bintarto didefenisikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi serta strata sosial yang heterogen dan corak kehidupan yang materialistik. Kota juga disebutkan sebagai hasil peradaban lahir dari pedesaan, namun kota berbeda dengan desa karena pedesaan dianggap sebagai daerah yang melindungi kota.

Kecamatan Pracimantoro dipilih menjadi wilayah studi, karena didasarkan pada potensi dan permasalahan yang terdapat di wilayah tersebut. Kecamatan Pracimantoro memiliki potensi yang cukup besar dibidang pertanian yaitu berkontribusi 60% untuk Kecamatan Pracimantoro itu sendiri dan berkontribusi 7,2% total produksi pertanian terhadap Kabupaten Wonogiri.

Selain pertanian, Kecamatan Pracimantoro juga memiliki potensi pariwisata seperti Museum Karst yang menjadi pusat informasi Karst se-dunia. Hal ini juga telah diakui oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman goa-goa, struktur lapisan tanah, dan panorama alam yang khas. Namun hingga saat ini, Kecamatan Pracimantoro masih tergolong pada wilayah yang memiliki ekonomi yang menurun. Permasalahan lain yang terdapat di Pracimantoro ini adalah seperti masalah leakage tenaga kerja dimana jumlah migrasi masuk dan bekerja di Pracimantoro sendiri memiliki jumlah yang cukup besar, masalah kekeringan yang terjadi hampir diseluruh desa/kelurahan di Kecamatan Pracimantoro yang dapat mengganggu aktivitas penduduknya, potensi pariwisata yang belum berkembang, kontribusi PDRB yang belum optimal hingga permasalahan aksesibilitas yang belum optimal. Kecamatan Pracimantoro memiliki potensi sebagai pusat pelayanan wilayah sekitarnya. Hal ini didukung oleh keberadaan Pracimantoro yang dilalui oleh jalan jalur lingkar selatan yang menghubungkan kota-kota dalam dan antar provinsi. Jalur ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi wilayah atau desa yang dilaluinya. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut terhadap segala potensi dan masalah yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro hingga didapatkan suatu konsep perencanaan dan pengembangan wilayah yang sesuai sehingga nantinya dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dan pengambilan kebijakan-kebijakan yang menjadikan Kecamatan Pracimantoro lebih baik dalam pembangunan dan pengembangan wilayah studi dimasa yang akan datang.

1

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan dan Sasaran

Page 2: Bab I proptek

Peta Perkotaan Kecamatan PracimantoroGambar 1.1

Sum be r: Ana lis is Ke lo m p o k 1 A Studio Pe re nc a na a n, 2 0 1 3

Adapun tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah :

Tujuannya adalah mampu melaksanakan kegiatan perencanaan dengan melakukan perumusan konsep, skenario, strategi, dan rencana tindakan untuk pengembangan wilayah dan kota di Kecamatan Pracimantoro.

Sasaran untuk mencapai tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Teridentifikasinya karakteristik

Kecamatan Pracimantoro dalam melakukan pengenalan terhadap wilayah di Kecamatan Pracimantoro baik dari aspek fisik maupun aspek non fisik;

2. Teridentifikasinya isu, permasalahan serta potensi yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro guna penetapan konsep pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan guna menjadikan Kecamatan Pracimantoro lebih maju di masa mendatang;

3. Tersusunnya konsep pengembangan Kecamatan Pracimantoro guna

menciptakan rencana pengembangan Kecamatan Pracimantoro;

4. Terciptanya rencana pengembangan Kecamatan Pracimantoro baik itu rencana dalam pengembangan wilayah serta rencana dalam pengembangan kota Pracimantoro guna menjadikan Kecamatan Pracimantoro yang maju di masa mendatang.

5. Posisi proptek dalam kegiatan perencanaan ini berhenti pada point 1,2,3,4 kemudian dilanjutkan pada laporan akhir dalam mewujudkan perencanaan.

Kecamatan Pracimantoro adalah salah satu dari 25 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri. Bagian utara kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Eromoko dan Giritontro, bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, bagian barat berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Giritontro dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur). Kecamatan Pracimantoro mempunyai luas wilayah sebesar 14.214,30 Ha yaitu 7,79% dari luas Kabupaten Wonogiri dengan jumlah penduduk sebesar 73.668 jiwa.

Berdasarkan kelengkapan sarana dan prasarana, jumlah permukiman, serta arah pergerakan pelayanan, kecamatan Pracimantoro dapat digolongkan menjadi perkotaan dan wilayah. Untuk 16 desa dan 1 kelurahan yang terletak di Kecamatan Pracimantoro memiliki sifat yang masih berupa pedesaan. Wilayah-wilayah ini masih memiliki aktivitas agraris yang sangat tinggi dan belum terlihat heterogenitasnya, baik dari segi aktivitas perekonomian, kependudukan, hingga sosial budaya.

Kondisi sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah ini juga masih belum mencukupi dan terpusat pada Desa Pracimantoro sebagai pusat pelayanan.

Perkotaan di Kecamatan Pracimantoro terletak di BAGONG ROROAYU (Gedong, Lebak, Sambiroto, Pracimantoro, dan Sedayu). Desa dan Kelurahan tersebut menjadi pusat pelayanan di Kecamatan

Tujuan1.2.1

Sasaran1.2.2

1.3 Ruang Lingkup2

Page 3: Bab I proptek

Pracimantoro untuk daerah-daerah di sekitarnya. Sebagai wilayah perkotaan yang menjadi pusat pelayanan, aktivitas

perekonomian di BAGONG ROROAYU berkembang dengan pesat terutama di sektor angkutan, perdagangan, dan jasa.

1.4 Kerangka Pikir

3

Penetapan Perencanaan(Kecamatan Pracimantoro)

Penetapan Perencanaan(Kecamatan Pracimantoro)

Data Sekunder :BPSBappedaDinas Energi dan Sumber DayaKantor KecamatanDisperindagkopInternetLiteratur

Data Sekunder :BPSBappedaDinas Energi dan Sumber DayaKantor KecamatanDisperindagkopInternetLiteratur

INPUTINPUT

PROSESPROSES

Deliniasi Kawasan PerkotaanDeliniasi Kawasan Perkotaan

Potret Wilayah PerencanaanPotret Wilayah Perencanaan

Penyusunan Profil dan Isu Wilayah PerencanaanPenyusunan Profil dan Isu Wilayah Perencanaan

Metode Analisis Data(Analisis Agregat dan Analisis Intra)

Metode Analisis Data(Analisis Agregat dan Analisis Intra) Metode Pengumpulan DataMetode Pengumpulan Data

Proyeksi PendudukKesuaian LahanSkalogramRU FlowMacro Spatial Framework

Proyeksi PendudukKesuaian LahanSkalogramRU FlowMacro Spatial Framework

SurveiWawancaraObservasiPemetaanKuisionerPerekaman Gambar

SurveiWawancaraObservasiPemetaanKuisionerPerekaman Gambar

Analisis Pola Aktifitas dan Struktur Ruang

Analisis Pola Aktifitas dan Struktur Ruang

Identifikasi Isu, Permasalahan, dan Potensi

Identifikasi Isu, Permasalahan, dan Potensi

Analisis Sistem Pusat PermukimanAnalisis Sistem Pusat Permukiman

Analisis Ekonomi Wilayah (LQ/Shift Share dan Tipologi

Klassen)

Analisis Ekonomi Wilayah (LQ/Shift Share dan Tipologi

Klassen)

OUTPUTOUTPUT

Penstrukturan MasalahPenstrukturan Masalah

Reformulasi Isu dan PermasalahanReformulasi Isu dan Permasalahan

Konsep, Skenario, dan Strategi Perencanaan Pengembangan Kecamatan Pracimantoro

Konsep, Skenario, dan Strategi Perencanaan Pengembangan Kecamatan Pracimantoro

Klarifikasi Isu dan PermasalahanKlarifikasi Isu dan Permasalahan

Page 4: Bab I proptek

Kerangka Pikir Gambar 1.2

Sum be r: Ana lis is Ke lo m p o k 1 A Studio Pe re nc a na a n, 2 0 1 3Dalam pengerjaan studio perencanaan wilayah dan kota, terdapat beberapa proses pelaksanaan studi yang dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah penetapan wilayah studi yaitu Kecamatan Pracimantoro yang kemudian diikuti dengan penyusunan profil dan isu wilayah perencanaan berupa potret wilayah perencanaan, dimana data-data yang dijabarkan berasal dari data-data sekunder. Dalam penyusunan profil dan isu wilayah perencanaan, tentu masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu

dibuatlah kebutuhan data yang berisi untuk mengetahui data apa saja yang dibutuhkan, sudah diperoleh , dan belum diperoleh. Selain itu, ditentukan pula metode analisis data dan metode pengumpulan data yang digunakan. Hasil analisis tersebut akan melengkapi data dan kemudian dapat dilakukan deliniasi untuk kawasan perkotaan di Pracimatoro. Setelah itu dapat ditentukan isu, permasalahan, dan potensi, serta perumusan konsep perencanaan yang akan di terapkan di Kecamatan Pracimantoro.

Proposal teknis ini terdiri dari empat bab, yaitu:BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup substansi dan wilayah, kerangka pikir, serta sistematika penulisan.

BAB II Potret Kecamatan Pracimantoro Pada bab ini berisikan data-data eksisting dengan konteks spasial baik fisik maupun non fisik, hubungan antar desa/kelurahan Kecamatan Pracimantoro dan kondisi hubungan pusat permukiman, serta Potensi, Isu, dan permasalahan.

BAB III Tujuan dan Konsep PerencanaanPada bab ini menjelaskan tentang tujuan dan konsep perencanaan yang ingin di capai yang didasari oleh sasaran perencanaan.

BAB IV Rancangan Kegiatan dan KerjaPada bab ini menjelaskan mengenai rancangan kegiatan seperti tabel kebutuhan data, metode dan teknik yang digunakan selama kegiatan studio serta pemilihan dan penyiapan alat bantu untuk kegiatan lapangan serta hal-hal teknik yang terkait dengan rancangan kegiatan. Selain itu pada bab ini menjelaskan mengenai sistem rencana kerja seperti jadwal waktu kegiatan, mobilisasi personil, serta organisasi kerja, yang bertujuan untuk membentuk suatu sistem pelaksanaan menjadi lebih terstruktur dan sistematis.

1.5 Sistematika Penulisan

4

5

HALAM INI TIDAK DI PRINT