Upload
tia-jo
View
190
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
PELAJARAN IIIBudaya
Berpendapat di Forum Ekonomi
dan Politik
• Ketua : Sintia Jonesti
• Anggota: Ekka Selfi Wiranti
Urai Erin Fitriana
Amirus Sajid
M.Rizky Nugraha
Ferriansyah
Ammar Muhammad Maida
Donny Qori Mustaqim
Pada era global ini, pasar cenderung bergerak bebas. Kebebasan ekonomi pasar diperjuangkan sejalan dan seiring dengan kebebasan
politik. Pada saat yang sama, muncul juga perjuangan
untuk menegakkan kebebasan berpendapat.
Gambar di samping mengilustrasikan bahwa pada prinsipnya setiap orang boleh
berpendapat. Kebebasan berpendapat tersebut
terpadu dalam satu forum dengan kebebasan politik.
Salah satunya GOSIP. Gosip sendiri adalah simbol kebebasan
berpendapat dan aktualisasi diri. Kalian pernah gosip gak? Pasti
pernah! Klo kalian bilang belum, berarti kalian bohong! karena,
secara sadar atau tidak, pasti kita semua pernah bergosip :D Apalagi yang cewek. Tapi sayangnya kami
jarang :p
Negara yang tidak memberikan kesempatan
untuk berpendapat tidak akan menjamin kehidupan
bernegara yang demokratis.
Kegiatan politik yang dibelenggu sering diikuti atau didahului dengan
pelarangan berpendapat. Kebebasan berpendapat
yang dirampas merupakan tanda kehidupan politik
yang tidak sehat di sebuah negara.
Perampasan kebebasan berpendapat, sebagaimana digambarkan di atas, dapat
dipastikan dapat menghilangkan kebebasan berpolitik. Hilangnya
kebebasan berpolitik juga berimbas pada hilangnya kebebasan warga negara untuk
melakukan kegiatan ekonomi.
Demokrasi yang dianut oleh
sebuah negara ditandai oleh
adanya kebebasan berpendapat.
Kebebasan berpendapat dan berpolitik itu
diperjuangkan agar satu negara dapat berlomba
dengan negara lain untuk meningkatkan
kesejahteraan warga melalui pertumbuhan ekonomi. Di negara demokratis,
perjuangan untuk kebebasan berpendapat di forum ekonomi dan politik
tentu bukan tindakan anarkistis. Kebebasan berpendapat dilandasi
budaya santun yang berlaku di masyarakat.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
Twitter: @tiyul_bjm_