10
“Friend Tell Friends” Sebagai Media Penyuluhan HIV dan AIDS bagi Pelajar Berbasis Konsuler Sebaya Muhammad Reysa Koord. Media dan Humas Aliansi Remaja Independen (ARI) Makassar @reysa_echa | [email protected]

Friend tell friends

Embed Size (px)

Citation preview

“Friend Tell Friends”Sebagai Media Penyuluhan HIV dan AIDS bagi

Pelajar Berbasis Konsuler Sebaya

Muhammad ReysaKoord. Media dan HumasAliansi Remaja Independen (ARI) Makassar@reysa_echa | [email protected]

DASAR PEMIKIRANPermasalahan HIV dan AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama

yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor kesehatan. Namun sesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman tentang permasalahan kesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh oleh masyarakat khusunya bagi para remaja. Remaja sebagai salah satu subjek yang sangat rentan terhadap penyebaran HIV dan AIDS ini perlu kita waspadai. Dan sebenarnya yang menjadi faktor utama mengapa remaja banyak yang terjangkit HIV dan AIDS karena mereka tidak mengetahui apa HIV dan AIDS itu. Mereka cenderung menyepelekan hal-hal yang dapat menyebabkan HIV dan AIDS seperti melakukan seks bebas dan pemakaian narkoba suntik.

Untuk itulah program “Friend Tell Friends” dibuat sebagai salah satu media penyuluhan yang dirasakan sangat efektif terhadap penyebaran informasi dikalangan remaja khususnya pelajar. Dengan memanfaatkan peran konsuler sebaya sebagai penyampaian informasi yang dilakukan dapat tersampaikan dengan baik karena penyampaian atau penyuluhan dilakukan secara santai atau antar teman sebaya

TUJUAN KEGIATAN

• Menambah pengetahuan pelajar tentang HIV dan AIDS dan bahaya yang ditimbulkannya

• Menghindarkan pelajar dari beberapa faktor penyebab terjadinya HIV dan AIDS

Sasaran utama program ini adalah remaja khususnya pelajar sekolah. Mengapa pelajar sekolahan karena program ini lebih mudah dilaksanakan di sekolah mengingat banyaknya pergaulan di sekolah yang merupakan sasaran program ini juga. Dan target dari pelajar yang akan diberi penyuluhan dan sesuai dengan tujuan kegiatan adalah 200 orang. Dan jumlah penyuluh dari sekolah tersebut berjumlah 20 orang. Penyuluhan ini dilakukan dijenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

SASARAN KEGIATAN

MEKANISME KEGIATAN

1. Perekrutan 20 Konsuler SebayaTahap pertama dilakukan

dengan memilih dan merekrut 20 siswa yang dianggap memiliki pergaulan luas disekolahnya. Seperti Ketua OSIS, para pengurus organisasi atau yang dianggap mampu menyebarkan informasi mengenai HIV dan AIDS

2. Pembekalan Materi dan KarantinaKe 20 orang tersebut diberi pembekalan

sebelum terjun kelapangan untuk menyebarkan informasi. Materi yang diberikan antara lain mengenai arti HIV dan AIDS, penyebabnya dan cara mencegahnya. Dan pelatihannya dibawakan oleh pemateri-pemateri yang berkompeten seperti dari KPA atau lembaga-lembaga terkait yang mengurusi HIV dan AIDS. Pembekalan materi dilakukan selam 2 hari, dengan teknik karantina dan dikemas secara menarik dan menyenangkan

3. Pengumpulan Data AwalSetelah diberi pembekalan, ke-20

siswa tadi diterjunkan ke sekolah mereka kembali untuk memberikan gambaran tentang pengetahuan siswa tentang HIV dan AIDS dan membuat data tentang pengetahuan mereka dengan melakukan pembagian kuisoner kepada 200 orang yang berisi pertanyaan seputar HIV dan AIDS . Dan dari kuisoner tersebut bisa dilihat hasil data awal mengenai pengetahuan mereka

4. Evaluasi Data AwalEvaluasi ini dilakukan

untuk mengetahui jumlah pelajar yang kurang mengetahui tentang HIV dan AIDS. Data dari hasil kuisoner tersebut dikumpulkan dan dipresentasikan dalam bentuk data dan tabel statistik.

5. Pelaksanaan Penyuluhan Lapangan

Setelah diperoleh data mengenai presentase angka ketidaktahuan pelajar akan HIV dan AIDS, ke-20 siswa tadi kemudian kembali terjun ke lapangan untuk memberikan informasi mengenai HIV dan AIDS yang dilakukan selama seminggu penuh. Dan teknik yang dilakukan dengan konsep bercerita atau mengobrol sesama teman. Dan dilakukan dimana saja seperti didalam kelas, kantin atau tempat yang dirasa nyaman untuk disosialisasikan. Jadi penyuluhannya bersifat santai dan sesuai untuk pelajar.

6. Evaluasi AkhirSetelah masa penyuluhan

yang dilakukan selama seminggu selsesai, ke-20 penyuluh konsuler kembali membagikan kuisoner tentang HIV dan AIDS, tetapi pertanyaannya lebih menarik yang lebih meminta pandangan mereka tentang HIV dan AIDS. Dan dari data tersebut kembali dikumpulkan dan dibandingkan dengan data sebelumnya untuk dilihat perbandingannya.

INDIKATOR KEBERHASILAN PROYEK

• Terlihat dari data hasil akhir dari kuisoner yang diberikan, dengan adanya peningkatan presentase pengetahuan tentang HIV dan AIDS sebelum diberi penyuluhan dan setelah diberi penyuluhan oleh konsuler sebaya. Dan dari kuisoner tersebut terjadi peningkatan pengetahuan dari pelajar disuatu sekolah tersebut sebesar 90%.

HARAPAN PROYEK

• Diharapkan proyek ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pihak-pihak terkait, seperti dari Diknas, Depkes, KPA dan lembaga-lembaga terkait. Dukungannya dapat dalam bentuk dana, pemberian materi,dan bentuk dukungan-dukungan lain.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH