11
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MENGAMATI JAMUR MAKROSKOPIS & MIKROSKOPIS DISUSUN OLEH; NAMA : MUHAMMAD ALFIAN YUNANMALIFAH KELAS : X MIA 5 SMA NEGERI 1 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MENGAMATI JAMUR

MAKROSKOPIS & MIKROSKOPIS

DISUSUN OLEH;

NAMA : MUHAMMAD ALFIAN YUNANMALIFAH

KELAS : X MIA 5

SMA NEGERI 1 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Page 2: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

Kompetensi dasar (KD) 3.6 (pengetahuan)

Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri -ciri dan cara

reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis

Kompetensi dasar (KD)4.6 (keterampilan)

Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peranan jamur dalam kehidupan dan lingkungan

dalam bentuk laporan tertulis

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. mengindentifikasi ciri-ciri umum divisio jamur

2. mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur

3. menyimpulkan jamur berdasarkan ciri-ciri yang diamati

4. menyimpulkan ciri-ciri jamur berdasarkan hasil pengamatan

5. melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarkan hasil pengamatan

6. mengidentifikasi ciri-ciri jamur basidiomycotania dan deuteromycotania

7. mendeskripsikan cara reproduksi jamur basidiomycotania dan deuteromycotania

8. menjelaskan berdasarkan pengelompokkan jamur basidiomycotania dan deuteromycotania

9. menyimpulkan ciri-ciri dan cara reproduksi basidiomycotania dan deuteromycotania melalui

pengamatan secara teliti dan sistematis

10. membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur basidiomycotania dan deuteromycotania

11. mengidentifikasikan berbagai kasus, kondisi dan produk yang berhubungan dengan jamur

12. mengidentifikasi berbagai jamur yang dapat dimakan dan yang beracun

13. mengidentifikasi kasus penyakit dan keracunan yang disebabkan karena jamur

14. menganalisis hubungan kasus penyakit dan keracunan yang dihubungkan dengan aktifitas jamur

15. menyimpulkan berbagai peranan jamur dalam kehidupan

16. membuat laporan tertulis peran jamur dalam kehidupan

17. membuat laporan tertulis tentang pemecahan masalah apabila keberadaan jamur dalam suatu

ekosistem terganggu.

Page 3: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

KEGIATAN

Judul Kegiatan : Struktur tubuh jamur (fungi)

Tujuan : Mengetahui struktur tubuh berbagai jenis jamur

Alat : 1. Mikroskop

2. Kaca Objek san kaca penutup (cover glass)

3. Silet tajam dan jarum pentul

4. Pipet tetes

5. Kertas tisu

6. Gelas beker

Bahan : Jamur tempe, jamur oncom, jamur kuping, jamur merang yang sudah

mekar,

lichen (lumut kerak), dan jamur lain yang tumbuh di lingkungan rumah.

Cara Kerja :

1. Buatlah preparat dengan cara sebagai berikut. Teteskan sedikit air pada kaca objek.

Ambil sedikit jamur tempe dengan menggunakan jarum pentul, letakkan di atas kaca

objek, kemudian tutup dengan kaca penutup (cover glass).

2. Amati dengan mikroskop, gunakan perbesaran 100X. Gambarlah objek yang terlihat.

Perhatikan bagian-bagian hifa, stolon, sporangiofor, dan sporangiumnya.

3. Dengan cara yang sama, buatlah preparat untuk onjek jamur oncom. Amati dan

gambar bagian-bagiannya.

4. Amati dan gambarlah tubuh buah jamur merang, jamur kuping, dan lichen.

5. Buatlah preparat untuk jamur merang , jamur kuping, dan lichen dengan cara

mengiris setipis mungkin penampang melintang dan penampang bujur tubuh jamur.

Amatilah dengan mikroskop, gambarlah, dan sebutkan bagian bagiannya

6. Ambillah bagian lembaran di bawah tudung jamur merang. Iris secara melintang

bagian paling bawah. Amatilah bagian basidium dan basidiospora, dan gambarlah.

Page 4: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

HASIL PENGAMATAN

NOI NAMA JAMUR HASIL PENGAMATAN GAMBAR INTERNET 1 Jamur

Tempe (Rhyzopus

oryzae)

2 Jamur Merang (Volvariella volvacea)

Page 5: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

Pertanyaan I

Struktur bagian-bagian tubuh :

1. Jamur merang

2. Jamur tiram putih

3. Jamur tempe

Jelaskan fungsi bagian-bagian tubuh jamur tersebut.

Sebutkan fungsi dari ketiga jamur tersebut

.

Jawaban 1.) Jamur merang :

2.) Jamur tiram putih :

(dari referensi yang kami dapat struktur tubuh jamur tiram putih sama dengan struktur jamur merang karena masuk kedalam divisi basidiomycota).

Page 6: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

3.) Jamur tempe :

Fungsi bagian jamur : 1. Jamur merang :

Tudung : Tudung (pileus) merupakan bagian yang di bagian bawahnya mengandung bilah-bilah. Pada jamur muda,pileus dibungkus oleh selaput (velium universale) dan menjelang dewasa pembungkus tersebut akan pecah. Lamela : Bilah (lamella), merupakan bagian di bawah tudung berbentuk helaian Stipe : Tangkai tubuh buah (stipe) merupakan massa miselium yang sangat kompak dan tumbuh tegak menopang tudung. Volva : merupakan bagian sisa pembungkus yang terdapat pada dasar tangkai.

2. Jamur Tiram Putih : Tudung : Tudung (pileus) merupakan bagian yang di bagian bawahnya mengandung bilah-bilah. Pada jamur muda,pileus dibungkus oleh selaput (velium universale) dan menjelang dewasa pembungkus tersebut akan pecah. Lamela : Bilah (lamella), merupakan bagian di bawah tudung berbentuk helaian Stipe : Tangkai tubuh buah (stipe) merupakan massa miselium yang sangat kompak dan tumbuh tegak menopang tudung. Volva : merupakan bagian sisa pembungkus yang terdapat pada dasar tangkai.

3. Jamur Tempe : Hifa stoon : Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti). Hifa Rizoid : rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan. sporangiofor : hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.

Page 7: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

Fungsi Jamur : 1. Jamur Merang :

Makanan kaya akan serat, protein, vitamin, serta bebas kolesterol.

Mengandung garam mineral yang lebih tinggi dibanding daging sapi dan domba

Penawar racun dalam tubuh (Eritadenin).

Menurunkan tekanan darah dan kolesterol.

Mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan kanker.

Jamur Merang bisa dibuat aneka masakan lezat seperti sup jamur, cap cay, tumis, mie ayam jamur, pepes jamur, sate jamur, bahkan digoreng langsung tanpa tepungpun terasa nikmat

2. Jamur tiram putih :

Jamur tiram sebagai sumber protein alternatif

Kandungan protein jamur tiram sangat lengkat dengan 9 asam amino esensial.

Bahkan kandungan protein pada jamur tiram kering mencapai 10.5-30.4% yang

artinya kandungan protein tersebut jauh lebih tinggi dibanding bahan pakan lain

seperti beras yang hanya 7.3% berat kering dan gandum 13.2% berat kering. Bahkan

kandungan protein jamur tiram ini bisa lebih tinggi dari susu sapi yang memiliki

kandungan protein 25.2%. Oleh karena itu, jamur tiram dapat dimanfaatkan sebagai

sumber protein alternatif.

Jamur tiram sebagai suplemen dalam program diet

Kandungan seratnya yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1.56% berat basah atau 7.4-

24.6 berat kering, menjadikan jamur tiram sangat cocok dijadikan sebagai menu

dalam program diet. Kandungan serat berupa lignoselulosa memiliki manfaat yang

sangat besar untuk meningkatkan aktivitas sistem pencernaan.

Jamur tiram bagi penderita kolesterol tinggi

Jamur tiram memiliki nilai gizi yang setara dengan daging. Namun, jamur tiram

memiliki kelebihan lain, yaitu tidak mengandung kolesterol jahat yang berbahaya

bagi kesehatan. Pendapat ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh

United States Drugs and Administration. Lembaga tersebut melakukan penelitian

pada tikus. Dengan pemberian jamur tiram selama tiga minggu berturut-turut, kadar

kolesterol dalam serum turun hingga 40%. Hal ini merupakan kabar gembira bagi

penderita kolesterol. Dengan mengkonsumsi jamur tiram, asupan gizi bagi tubuh

tetap terpenuhi, tetapi tetap aman terhadap kadar kolesterol. Bahkan jika

dikonsumsi secara rutin, jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol dalam

darah.

Jamur tiram sebagai antitumor dan antikanker

Jamur tiram memiliki kandungan pluran dalam jumlah yang cukup tinggi. Senyawa

pluran tersebut diyakini dapat berfungsi sebagai antitumor dan antioksidan.

Sehingga mengkonsumsi jamur tiram secara rutin juga dapat mencegah serangan

penyakit kanker.

Page 8: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

Jamur tiram untuk melawan flu dan hawa dingin

Beberapa ahli merekomendasikan jamur sebagai makanan super yang sangat

berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Mengkonsumsi jamur secara rutin dapat

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit flu dan memiliki

ketahanan pada hawa dingin.

3. Fungsi jamur Tempe :

Sangat ampuh mencegah anemia juga Osteoporosis. Kandungan zat besi

juga protein serta kalsium yang mudah dicerna tubuh menjadi tameng

pelindung terutama bagi wanita yang memang sangat rentan kekurangan

hemoglobin dan kalsium.

Menghalau kolesterol jahat dalam darah. Protein, asam lemak PUFA, serat

alami, kalsium dan juga niasin pada tempe dikenal mampu mereduksi

kolesterol jahat. Asam lemak efektif menurunkan serum kolesterol sehingga

efek negatif sterol bisa ditangkal.

Tempe merupakan sumber anti-oksidan terbaik. Isoflavon-nya mampu

memelihara sel sehingga efek penuaan dini bisa dihindari.

Penelitian di Amerika Serikat, tepatnya di North Carolina University,

ditemukan fakta menarik bahwa genestein juga fitoestrogen yang ada pada

jamur tempe bisa melawan kakner prostat dan juga payudara.

Kandungan jamur Rhizopus pada tempe memberikan keuntungan sendiri

sebab jamur tersbut merupakan zat antibiotik yang ampuh melawan disentri

dan lain-lain.

Manfaat tempe lainnya adalah untuk mereduksi kadar gula darah.

Karang tempe atau R. oligosporus diketahui berfungsi sebagai anti-infeksi. Kemampuannya sebagai penangkal radikal bebas juga bisa berefek baik pada pemeliharaan

kesehatan organ tubuh terutama jantung.

Pertanyaan II

1. Sebutkan contoh jamur yang termasuk divisi Zygomycota, Ascomycota, dan

Basidiomycota.

2. Sebutkan perbedaan ciri-ciri jamur dalam divisi Zygomycota, Ascomycota, dan

Basidiomycota.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah berikut :

a. Hifa, miselium, dan tubuh buah.

b. Sporangiospora dan konidiospora.

c. Askokarp, askus, dan askospora.

d. Basidiokarp, basidium, dan basidiospora.

4. Mengapa lichen berwarna biru kehijauan?

5. Sebutkan organisme penyusun tubuh lichen (lumut kerak). Jelaskan simbiosis

mutualisme yang terjadi.

Page 9: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

Jawaban :

1. Zygomycota : a. Jamur tempe (Rhyzopus oryzae)

b. Jamur roti (Rhyzopus stolonifer)

Ascomycota : Jamur oncom (Neurospora sitophilla)

Baisidiomycota : Jamur merang

2.

NO ZYGOMYCOTA ASCOMYCOTA BASIDIOMYCOTA 1 Hifa tidak bersekat Hifa bersekat Hifa bersekat

2 Saprofit, parasit Saprofit Saprofit, parasit 3 Sexual : Zigospora Sexual : Askospora Sexual : Basodiospora

4 Asexual : Sporangiopore Asexual : Konidia Asexual : Konidia 5 Contoh : Rhizophus oryzae Contoh : Saccharomyces sp Contoh : Volvariella volvaceae

Zygomycota :

Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).

Dinding sel tersusun dari kitin. Reproduksi aseksual dan seksual.

Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.

Page 10: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

Ascomycota :

Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.

Bersel satu atau bersel banyak. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang

hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.

Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.

Dinding sel dari zat kitin.

Reproduksi seksual dan aseksual.

Basidiomycota :

Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.

Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.

Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.

Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).

3. a. Hifa : Struktur menyerupai benang yang terdiri atas satu atau banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk pipa.

Miselium : Hifa bercabang yang membentuk jaringan.

b. Sporangiospora : Disebut juga tangkai kotak spora. Merupakan spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium.

Konidiospora : Disebut juga tangkai konidium. Merupakan pora aseksual

yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

c. Askokarp : Tubuh buah yang berisi askus (kantong) Askus : Penghasil askospora pada jamur Ascomycotina. Askospora : Spora bersel satu yang terbentuk di dalam kantung yang

dinamakan askus. Dalam setiap askus terdapat askospora.

d. Basidiokarp : Tubuh buah jamur Basidiomycetes yang merupakan tempat tumbuhnya yang mengandung basidium (basidiocarp).

Basidium : Sel penghasil spora yang merupakan ciri khas kelas

Basidiomycetes; basidium mempunyai jumlah spora yang pasti (misalnya, empat) yang disebut basidiospora (basidium).

Page 11: Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis

4. Karena lumut kerak adalah organisme yang terdiri atas kombinasi ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) dan fungi yaitu kapang (ascomycota) . Jadi, warna biru kehijauan tersebut disebabkan oleh pigmen klorofil/pigmen fotosintesis pada ganggang.

5. Lichen merupakan gabungan antara dua organisme yaitu ganggang hijau (Clorophyta)

atau ganggang biru (cyanobacteria) dengan jamur. Simbiosis mutualisme yang terjadi di

antara dua organisme penyusun tersebut terjadi karena masing-masing organisme

membutuhkan sesuatu yang tidak dapat dipenuhi sendiri. Ganggang mampu

menyediakan makanan untuk jamur. Ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas.

Kemudian menyediakan nitrogen organik untuk jamur. Sementara itu, jamur dapat

memberikan lingkungan dan perlindungan untuk kehidupan ganggang. Susunan hifa

jamur memungkinkan terjadinya pertukaran udara, menahan air dan garam-garam

mineral, serta melindungi ganggang dari sengatan cahaya matahari