39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global. Dalam dunia usaha, akuntansi merupakan suatu proses pengindentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi agar memungkinkan pemakai untuk membuat pertimbangan dan keputusan-keputusan. Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna. Akuntansi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya

Makalah akuntansi internasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah akuntansi internasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era globalisasi, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan

persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan

pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya

keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi

internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam

komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam

tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.

Dalam dunia usaha, akuntansi merupakan suatu proses pengindentifikasian,

pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi agar memungkinkan pemakai untuk

membuat pertimbangan dan keputusan-keputusan. Akuntansi memberikan informasi

mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya

oleh para pengguna.

Akuntansi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat.

Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan

dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna

informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber

daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sum berdaya

akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat. Akuntansj

internasional tidaklah berbeda dan peranan yang dimaksudkan. Yang membuat studinya

berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional

(multinational compain, MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas

negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang

berlokasi di negara selama negara perusahaan pelaporan.

Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan

tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu. Tapi penting

untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang

Page 2: Makalah akuntansi internasional

berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi: perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik,

sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan

perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan

kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

Page 3: Makalah akuntansi internasional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi

Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh ABP Statement No. 4 dalam Smith

Skousen (1995 : 3), akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan

informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam

menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.

Pengertian akuntansi menurut American Institute of Certified Public Accounting

(AICPA) dalam Harapan (2003) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan

kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Kesimpulan dari

American Acounting Association (AAA) dalam Soemarso SR. (1996 : 5)

mendefinisikan akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan

informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang

jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Pengertian akuntansi menurut Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison

(Horngren Harrison, 2007 : 4) menyatakan bahwa : akuntansi adalah sistem informasi yang

mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya

kepada para pengambil keputusan.

Jadi akuntansi adalah suatu seni pencatatan (yang harus dicatat dalam buku jurnal

maupun laporan), penggolongan (yang harus dibedakan menurut golongan apasaja transaksi

tersebut), harus mengikhtisarkan setiap kejadian transaksi agar bisa masuk ke dalam laporan

keuangan, memerlukan analisis dari transaksi dan dalam pengumpulan dan pengolahan data

untuk memberi penjelasan dan argumentasi.

2.2 Pengertian Akuntansi Internasional

Akuntansi internasional adalah akuntansi yang memfokuskan pada issues/ masalah-

masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan bisnis internasional, juga

Page 4: Makalah akuntansi internasional

mencakup studi tentang standar akuntansi dan praktek akuntansi di seluruh negara di dunia,

serta membandingkan standar dan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing negara.

Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional

sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di

negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu

perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan

kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.

Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan

prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi

dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus

berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan

keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

2.3 Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional

Perkembangan Akuntansi Internasional

Awalnya, Kronologi akuntansi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih

keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi

lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus

dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan

berpasangan (double-entry bookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan

akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negara-negara kota di Italia pida

abad ke-14 dan 15.

Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia

Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara

dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.

”Pembukuan Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang

pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para

filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat

pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam

perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Thn 1850an duble-entry bookkeeping mencapai

Page 5: Makalah akuntansi internasional

kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntan

publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris thn 1870an. Selain itu model akuntansi

Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan

wilayah-wilayah Afrika di bawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman

berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.

Pada abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan

masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu

akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin di dunia barat.

Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik

nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini : 

1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.

Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk

pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.

2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.

Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi

dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan

debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan

abstrak.

3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang

lain.

4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah

untuk jenis barang yang berbeda.

5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan

perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi

mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan

akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai

kelangsungan, periodisitas, dan akrual.

6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.

7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan

pada barang dagangan yang tidak terjual.

8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.

Page 6: Makalah akuntansi internasional

9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi

untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan

dilakukannya perhitungan dari laba periodik.

10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.

11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu

kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis,

akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah

penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial

engineering).

Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional:

1. Sumber pendanaan

Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas

seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk

membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya,

dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan,

akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi

yang konservatif.

2. Sistem Hukum

Sistem Hukum Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan

hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu

kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi

digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum

umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup

seluruh kasus dalam kode yang lengkap.

3. Perpajakan

Perpajakan di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar

karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk

mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah,

kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.

4. Ikatan Politik dan Ekonomi

5. Inflasi

Page 7: Makalah akuntansi internasional

Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi

kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-

akun perusahaan.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi

Tingkat Perkembangan Ekonomi Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang

dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.

7. Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak

berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek

derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.

8. Budaya

Budaya Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak

kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

Klasifikasi Akuntansi Internasional

Terdapat dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu :

1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam

pengembangan akuntansi.

a. Macroeconomic Pattern, Akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan

kebijakan perekonomian nasional.

b. Microeconomic Pattern, Akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis.

Konsep utamanya adalah bagaimana memepertahankan investasi modal dalam

sebuah entitas bisnis.

c. Independent Dicipline Approach, Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan

diderivasikan dari praktek bisnis.

d. Uniform Accounting Approach, Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien

untuk administrasi dan kontrol.

2. Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting

(Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi,

yaitu :

a. Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan

b. Tingkat kepastian hukum

c. Peraturan pajak dalam pengukuran

d. Tingkat konservatisme

e. Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost

Page 8: Makalah akuntansi internasional

f. Penyesuaian replacement cost

g. Praktek konsolidasi

h. Kemampuan untuk memperoleh provisi

i. Keseragaman antarperusahaan dalam menerapkan peraturan

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: dengan

pertimbangan dan secara empiris.

Ada 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:

1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan

dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.

2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip

mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki

tujuan untuk bertahan hidup.

3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan

berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-

coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan

prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan

seperti ekonomi.

4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai

alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam

pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah,

otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam

mengendalikan seluruh jenis bisnis.

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara:

1. Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi

terhadap ”penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta pemisahan

antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai

”Anglo Saxon”. Akuntansi ini berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-

negara seperti Australia, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika

Serikat.

2. Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi

legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian

antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum kode sering disebut

”kontinental”, dan kebanyakan ditemukan di negara-negara Eropa Kontinental dan

bekas koloni mereka di Afrika, Asia dan Amerika.

Page 9: Makalah akuntansi internasional

Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar

terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti :

a. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva

selama masa manfaat ekonomi.

b. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti)

diperlakukan  seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha

operasi yang biasa (kepatuhan hukum).

c. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian

wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja

(kepatuhan hukum)

Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh

yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum  berorientasi

pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum

dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba

kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh

perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar

dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS.

2.4 Standar Akuntansi Internasional

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan olehInternational

Accounting Standard  Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi

utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa

(EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional

(IFAC).

Natawidyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian

dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standard (IAS) kemudian IASB

mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.

Secara keseluruhan IFRS mencakup:

a. International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar yang diterbitkan setelah

tahun 2001.

b. International Accounting Standard (IAS). Standar yang diterbitkan sebelum tahun

2001.

c. Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting

Interpretations Committee (IFRIC) setelah tahun 2001.

Page 10: Makalah akuntansi internasional

d.  Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC)

sebelum tahun 2001.

Menurut Prof. Haim Falk menjelaskan ada empat keuntungan menggunakan standar

akuntansi internasional:

1. Berkenaan dengan rekonsiliasi kepentingan – kepentingan khusus dari manajer –

manajer yang bertanggung jawab bagi pelaporan keuangan dan kebutuhan pemakai

informasi keuangan.

2. Keterbatasan kapasitas penerima informasi keuangan ntuk menginterplasikan

informasi semacam itu secara tepat.

3. Kredibiltas keseluruhan proses pelaporan keuangan dan profesi akuntansi yang

mendukungnya.

4. Adanya daya banding informasi keuangan yang diungkapkan adalah argument yang

berkaitan dengan point diatas

Manfaat adopsi IFRS

Harmonisasi standar akuntansi dan pelaporan keuangan telah di anggap sebagai suatu

hal yang mendesak yang harus dilakukan oleh setiap negara termasuk Indonesia sebagai

negara berkembang. Menurut Marsini Purba dalm bukunya yang berjudul “ International

Financial Reporting Standards”, manfaat utama yang diperoleh dari harmonisasi standar

akuntansi dan pelaporan keuangan adalah adanya pemahaman lebih baik atas laporan

keuangan oleh pengguna laporan keuangan yang berasal dari berbagai negara. Hal ini

memudahkan perusahaan menjual sahamnya secara lintas negara atau lintas pasar modal.

Selain itu memberikan efisiensi dalam penyusunan laporan keuangan yang menghabiskan

banyak dana dan sumber dana setiap tahunnya dan juga dapat menambah kepercayaan

investor asing terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan nasional.

Membuat perubahan ke IFRS, artinya mengadopsi bahasa pelaporan global, yang akan

membuat perusahaan dimengerti oleh global market (pasar dunia). The Big-4 Accounting

Firm mengatakan bahwa banyak dari perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS

mengalami kemajuan yang signifikan dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki

pasar modal dunia. Dengan Indonesia mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang

dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan

berdasarkan IFRS. Adopsi penuh IFRS diharapkan memberi manfaat:

Page 11: Makalah akuntansi internasional

1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK yang

dikenal secara internasional.

2. Meningkatkan arus investasi global.

3. Menurunkan biaya modal melalui pasar modal global dan menciptakan efisiensi

penyusunan laporan keuangan.

Menurut ketua tim implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Dudi M

Kurniawan yang dimuat harian Kompas tanggal 6 Mei 2010 mengatakan bahwa dengan

mengadopsi IFRS Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus.

1. Meningkatkan kualitas Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

2. Mengurangi biaya SAK.

3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.

4. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.

5. Meningkatkan transparansi keuangan.

6. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui

pasar modal.

7. Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Kendala adopsi IFRS di Indonesia

1. Kurang siapnya infrastruktur.

2. Kondisi peraturan perundang-undangan yang belum tentu sinkron dengan IFRS.

3. Kurang siapnya sumber daya manusia dan dunia pendidikan di Indonesia. Dilihat dari

minimnya pengajaran dan pembahasan topik-topik akuntansi keuangan terkait IFRS,

karena IFRS belum dijadikan mata kuliah pokok program pendidikan akuntansi di

Indonesia.

4. Proses penerjemahan IFRS menjadi PSAK. Terkadang membutuhkan waktu yang

relatif lama dan terkadang juga memberikan makna yang berbeda dengan sumber

aslinya.

Kesiapan Indonesia mengadopsi IFRS secara penuh

Sejak tahun 1994, Indonesia sebenarnya telah mengadopsi sebagian besar IAS. PSAK

dan ISAK yang diberlakukan sejak tahun 1994 adalah saduran dari IAS dan SIC yang

diterbitkan sebelum tahun 1994. DSAK (Dewan Standar Akuntansi Keuangan)  yang berada

dibawah IAI telah mencanangkan adopsi penuh IAS dan IFRS yang telah rampung pada

tahun 2010 dan mulai menerapkannya di tahun 2012.

Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia

menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal.

Page 12: Makalah akuntansi internasional

Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan

SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati

konvergensi penuh kepada IFRS. Indonesia sebenarnya masih memiliki banyak regulasi yang

tidak mendukung sehingga adopsi penuh IFRS sulit dilakukan.

Berdasarkan proposal konvergensi yang telah dikeluarkan IAI, proses adopsi dibagi

menjadi tiga tahap yaitu:

1. Tahap adopsi, yaitu dengan mengadopsi seluruh IFRS terakhir kedalam PSAK pada 

tahun 2008-2010.

2. Tahap persiapan, yaitu penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk

implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS pada tahun 2011.

3. Tahap implementasi, yaitu penerapan PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS

bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik pada tahun 2012.

Jadi, beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka dilaporan

keuangan, tetapi mungkin akan mengubah pola pikir dan cara semua elemen didalam

perusahaan.

2.5 Komite Standar Akuntansi Internasional

International Accounting Standards Committe (IASC) merupakan badan swasta 

independen yang dibentuk tahun 1973 yang bertujuan untuk mencapai keseragaman dalam

penggunaan prinsip akuntansi yang dapat digunakan untuk pelaporan keuangan seluruh

dunia. Anggota asli dari IASC adalah badan akuntansi dari 9 negara : Australia, Kanada,

Perancis, Jepang, Mexico, Belanda, The United Kingdom, the United States, dan Jerman

Barat. Sejak tahun 1983, IASC telah memasukan  seluruh badan akuntansi profesional yang

menjadi anggota dari International Federation of Accountants. Sebagian besar oraganisasi-

organisasi ini merupakan asosiasi akuntan publik yang berlisensi, akibatnya, keanggotaan

IASC terdiri dari berbagai organisasi yang lebih terbatas dibandingkan dengan apa yang

dilakukan FASB. Tahun 2001 IASC digantikan dengan IASB. IASB segera memilih untuk

mempertahankan semua pernyataan dan posisi IASC kecuali jika memang perlu untuk

diganti.

Agreement and Contitution IASB memberikan IASB otoritas untuk menyebarluaskan

standard penyajian laporan keuanagan yang telah diaudit oleh setiap organisasi bisnis dan

mengendalikan penerimaan standard di seluruh dunia. Penyelarasan berbagai perbedaan

antara standar nasional diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan tingkat komparatif

laporan keuangan asing untuk dapat meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan.

Page 13: Makalah akuntansi internasional

Tujuan IASB adalah merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi yang dapat dipatuhi

dalam penyajian laporan keuangan dan untuk mengendalikan penerimaan dan ketaatan

standard di seluruh dunia. Anggota IASB setuju untuk mendukung dan bekerja keras untuk

memastikan bahwa laporan keuangan telah telah disusun sesuai dengan standard, auditor

menegakkan standard, dan untuk persuasi kepada pemerintah, bursa, dan lembaga lainnya

untuk mendukung standard ini.

Niat asli IASC adalah untuk menghindari rincian kompleks dan berkonsentrasi pada

standard dasar. Akibatnya, standrd IASB lebih “principal based” daripada standard

IASC yang “rule based”. Proses penetapan standard IASB mencakup 6 tahap berikut :

Tahap pertama : Menyusun agenda.

IASB mengevaluasi manfaat dari menambahkan item potensial ke agendanya terutama

dengan mengacu pada kebutuhan para investor. Dalam membuat keputusan ini, IASB

mengganggap:

a. Dapat memberikan informasi yang relefan dan dapat diandalkan kepada pengguna

informasi.

b. Tersedianya bimbingan.

c. Kemungkinan meningkatnya konvergensi.

d. Pengembangan kualitas standar.

e. Pembatasan sumber.

Tahap kedua : perencanaan proyek.

Dewan memutuskan apakah akan mengerjakan proyek tersebut sendiri atau bergabung

dengan penetap standar lainnya, dan dipilih tim proyek.

Tahap ketiga: Pengembangan dan penerbitan sebuah makalah diskusi.

Dewan biasanya menerbitkan sebuah makalah diskusi sebagai publikasi pertama pada topic

utama sebagai cara untuk menjelaskan masalah dan mengumpulkan komentar dari para

konstituen. Makalah diskusi mencakup pandangan yang komprehensif tentang sebuah

masalah, pendekatan yang memungkinkan dalam menangani masalah tersebut, dan

pandangan awal dari penulis atau dari IASBm dan ajakan untuk memberikan komentar.

Tahap keempat: Pengembangan dan penerbitan rancangan.

Rancangan ini menetapkan proposal yang spesifik dalam bentuk standar yang diusulkan.

Tahap kelima : Pengembangan dan penerbitan IFRS

Setelah menyelesaikan masalah yang muncul dari rancangan, IASB mempertimbangkan

untuk mengungkapkan proposal yang telah direvisi untuk komentar public, contohnya,

dengan menerbitkan rancangan kedua. Ketika IASB puas bahwa mereka telah mencapai

Page 14: Makalah akuntansi internasional

kesimpulan dari masalah-masalah yang timbul dari rancangan, maka ia akan memerintahkan

stafnya untuk menyusun IFRS. Setelah  proses tersebut selesai dan semua isu yang beredar

telah diselesaikan, dan setidaknya ada 9 dari 14 anggota IASB yang telah memberikan suara

mendukung publikasi, IFRS akan dikeluarkan.

Tahap keenam : Prosedur setelah keluarnya IFRS.

Setelah IFRS keluar, staf dan anggota IASB mengadakan rapat dengan pihak yang

berkepentingan, termasuk badan penetap standar lainnya, untuk membantu dalam memahami

isu-isu tak terduga yang terkait dengan pelaksanaan praktis dan dampak potensial dari

proposal. Dasar IFRS juga mendorong kegiatan pendidikan untuk memastikan konsistensi

dalam penerapan IFRS.

2.6 Pelaporan Dan Pengungkapan 

Perkembangan Pengungkapan 

      Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem

akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,

sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat

pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan

umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika

Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan

kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-

pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan

perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan

yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai

pemegang saham yang meningkat. Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang

dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat

terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama

pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak

informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan. 

Pengungkapan Sukarela

    Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan

informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam

laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek

FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan

mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya.

Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan

Page 15: Makalah akuntansi internasional

potensi investasinya kepada para investor. Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari

pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya. Manajer

berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela. Pemilihan pengungkapan

manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan insentif mereka

untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan

pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki

berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam

mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik

pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan

bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat. 

Ketentuan Pengungkapan Wajib 

Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan

perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi

non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap

informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang

dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara

tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar

wilayah (yuridiksi).” Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara

dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika

Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan

ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di

beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan

yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat

penegakan aturan ini hampir tidak ada. 

Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan 

Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan

kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang mencari akses untuk

pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dan dapat dipercaya akan meningkatkan

kepercayaan investor, dimana akan meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan

meningkatkan kualitas pasar keseluruhan. 

Pembahasan Laporan Keuangan Sec Amerika Serikat 

  Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi informasi

keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik. Syarat

laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas

Page 16: Makalah akuntansi internasional

mereka yang ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan pengungkapan terkini melindungi

investor dan memastikan kualitas pasar modal AS.

Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan 

Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti

laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar

aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan

pada: 

1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa

depan” yang mencakup:

 ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan

pos keuangan lainnya

informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak

terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi

jumlah 

laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan. 

Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan

informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit

perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di

Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di

AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.

2. Pengungkapan segmen 

Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan

segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis

keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk

disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan

Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail.

Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara

lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap

keseluruhan perusahaan.

3. Laporan arus kas dan arus dana IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat,

Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus

kas.

Page 17: Makalah akuntansi internasional

4. Pengungkapan tanggung jawab sosial Saat ini perusahaan dituntut untuk

menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai

pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok,

pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum. Informasi mengenai

kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang

permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan

pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga

kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena

memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas

perusahaan. 

5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas

prinsip akuntansi yang digunakan Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan

khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik.

Pengungkapan yang dimaksud seperti : 

”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non

domestic 

Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua

standar akuntansi

Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua

standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip

akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set

prinsip akuntansi yang lain. 

Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai

bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal

ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai

dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik

(khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun

kelompok kedua prinsip akuntansi. 

Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan 

Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk

menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan

Page 18: Makalah akuntansi internasional

hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang

untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain

meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan

dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola

perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.

Pengungkapan Dan Pelaporan Bisnis Melalui Intern 

World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi,

dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha

(Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi

pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software

untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan

kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara

langsung dapat menikmati manfaatnya. 

Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang

Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara

umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di

negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan

dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan

Asia Timur di tahun 1997. Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar

berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-

negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok

keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu

banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila

dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju. Namun demikian, permintaan investor

atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar

berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan

membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya

pengawasan dan penegakan aturan. 

Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Dan Para Manajer 

Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya

pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela

semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional

memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan

Page 19: Makalah akuntansi internasional

peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi

perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan

pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para

investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat

memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan

pengungkapan yang ketat. 

2.7 Perbedaan Harmonisasi & Standart Akuntansi Internasional

Pada dasarnya standar akuntansi merupakan pengumuman atau ketentuan resmi yang

dikeluarkan badan berwenang di lingkungan tertentu tentang pedoman umum yang dapat

digunakan manajemen untuk menghasilkan laporan keuangan. Dengan adanya standar

akuntansi, laporan keuangan diharapkan dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat

dipercaya kebenarannya. Standar akuntansi juga digunakan oleh pemakai laporan keuangan

seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum sebagai acuan untuk memahami

dan menganalisis laporan keuangan sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil

keputusan yang benar. Dengan demikian, standar akuntansi memiliki peranan penting bagi

pihak penyusun dan pemakai laporan keuangan sehingga timbul keseragaman atau kesamaan

interpretasi atas informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang

pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang

berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi

tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan

biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk

menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi

keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga

yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui

elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.

Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen

keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut

disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam

badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai

laporan keuangan.

Page 20: Makalah akuntansi internasional

Keempat hal itulah yang diusahakan oleh negara barat untuk diharmonisasikan secara

internasional. Mereka percaya bahwa harmonisasi standar akuntansi internasional akan

meningkatkan daya banding laporan keuangan secara internasional, dapat menghemat biaya

terutama bagi penyaji dan pemakai laporan keuangan, dan memperbaiki standar akuntansi

nasional masing-masing negara (Turner 1983).

Sebagai respon atas kebutuhan harmonisasi standar akuntansi, berbagai upaya telah

dilakukan oleh negara kapitalis. Salah satunya adalah dengan dengan mendirikan

International Accounting Standard Committee (IASC) pada tahun 1973, yang sekarang

berubah nama menjadi International Accounting Standard Board (IASB). Jumlah

keanggotaan IASC sampai sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi profesi akuntansi yang

berasal dari negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan utama badan ini

adalah memformulasikan standar akuntansi yang dapat diterapkan secara internasional.

Sampai sekarang IASB telah mengeluarkan lebih dari 50 standar akuntansi. Meskipun IASB

berhak untuk menetapkan dan mengeluarkan standar akuntansi, badan tersebut tidak memiliki

kekuatan hukum untuk memaksakan penerapan standar akuntansi yang dihasilkan.

Adopsi penuh dan harmonisasi terhadap IFRS memiliki arti yang berbeda. Adopsi

penuh adalah mengadopsi secara penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan

di suatu Negara. Berbeda dengan adopsi penuh, harmonisasi IFRS memiliki sifat lebih

fleksibel dan terbuka. Harmonisasi standar pertama kali dikenalkan oleh European

Commision (EC). Harmonisasi  berarti juga sebagai sekelompok Negara yang menyepakati

suatu standar akuntansi yang mirip, namun mengharuskan adanya pelaksanaan yang tidak

mengikuti standar harus di ungkapkan.

Sedangkan bagi Indonesia terhadap IFRS, IAI mendukung harmonisasi standar

akuntansi melalui adopsi dan adaptasi IAS. Meskipun dengan adanya IFRS tidak semua

Negara dapat menerima yang disebabkan dengan perbedaan-perbedaan ditiap Negara. Namun

tetap perlu adanya yang menjembatani agar Standar Akuntansi Keuangan sejalan dengan

IFRS yaitu dengan melakukan harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS. Adanya

harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka diharapkan informasi akuntansi

memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi.

2.8 Konvergensi Akuntansi Internasional 

Konvergensi Akuntansi Internasional “ Pemerintah amerika pada tahun 2010 telah

prepare dan menseleksi kemampuan yang ada dinegaranya. Dewan standar akuntansi

Page 21: Makalah akuntansi internasional

internasional di amerika terdiri Independent dan standar sektor swasta, Entitas non

Pemerintah, Tidak untuk kepetingan organisasi, Ditempatkan dilondon dan Terdapat 14

pelanggan. Dewan standar akuntansi Internasional ini didanai melalui kegiatan-kegiatan

penggalangan dana dari wali. Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan

standar dimasing-masing Negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang

berlaku didalam Negara dan dipakai oleh entitas yang ada di Negara tersebut, karena standar

akuntansu dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan standar ditiap Negara. Stabdar

akuntansi yang terdapat di Amerika Serikat memperbolehkan goodwiil aplikasi dan dijadikan

beban jika goodwill tersebut mengalamai penurunan nilai dan di beberapa Negara lainnya

goodwill dapat diamortisasikan dengan periode yang berbeda-beda.

2.9 Perbandingan Standar Akuntansi Keuangan: Indonesia, Amerika Serikat, dan

Internasional.

Untuk  melihat  terjadinya  perbedaan  praktek akuntansi  di  berbagai  negara  di 

dunia  ini,  berikut ini  disampaikan  contoh  Standar  Akuntansi Keuangan  (SAK)  yang 

berlaku  di  Indonesia, Amerika  Serikat  (Financial  Accounting  Standard Board/FASB) 

dan  Stadar  Akuntansi  Internasional (International  Accounting  Standard/IAS)  atau

International Financial Report Standard (IFRS). 

1. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia

Indonesia  sebagai  salah  satu  negara  yang sedang berkembang tentu saja sangat jauh

berbeda bila  dibandingkan  dengan  negara  maju  seperti Amerika Serikat maupun negara

maju lainnya baik dalam  praktek  bisnis  maupun  standar  dan  praktek akuntansinya. 

Praktek  bisnis  yang  telah berkembang  di  negara  maju  dan  telah  dibuat standar 

akuntansinya  namun  praktek  bisnis tersebut belum berkembang di Indonesia tentu saja

belum  memerlukan  standar  akuntansi.  Sementara praktek  bisnis  yang  berkembang  di 

Indonesia namun  tidak  berkembang  di  negara  lainnya termasuk  di  negara-negara  maju, 

maka  dibuat standar  akuntansinya  seperti  standar  akuntansi untuk perbankan syariah.

2. Standar Akuntansi Keuangan Amerika Serikat

Amerika merupakan salah satu Negara maju di dunia  yang  mempunyai  pengaruh 

politik, ekonomi,  sosial  budaya  termasuk  akuntansi terhadap  sesama  Negara  maju 

maupun  Negara berkembang  sangat  kuat.  Dapat  diibaratkan  apa yang  terjadi  di 

Amerika  sekarang  secara  perlahan atau  cepat  akan  ditiru  di  Negara  lain.  Khusus

mengenai  praktek  bisnis  di  Amerika  berkembang begitu  pesat  yang  pada  akhirnya 

memerlukan standard  praktek  akuntansi  yang  berkembang pula  sesuai  dengan 

Page 22: Makalah akuntansi internasional

perkembangan  bisnis  yang terjadi.  Bila  dibandingkan  dengan  Standar Akuntansi 

Keungan  Indonesia  maupun  Standar Akuntansi  Internasional  maka  standar  akuntansi

keuangan  di  Amerika  jauh  lebih  banyak  akibat praktek bisnis yang memang lebih

beragam.

3. Standar Akuntansi Internasional (IAS / IFRS)

International  Accounting Standard/International  Financial  Reporting Standard 

dikeluarkan  oleh  International Accounting  Standard  Board  atau  Badan  Standar

Akuntansi  Internasional.  Mengingat  tujuan penyusunan standar akuntansi tersebut untuk

dapat dipergunakan sebanyak  mungking  negara di dunia maka  dalam  penyusunan  standar 

akuntansi  tertentu saja  Badan  Standar  Akuntansi  Internasionalmempertimbangkan kondisi

sebagian besar negara sehingga  sesuai  dengan  kebutuhan  mereka.  Bila kita  bandingkan 

dengan  standar  akuntansi Amerika  maka  dari  segi  jumlah  standar  yang

dikeluarkan  Badan  Standar  Akuntansi Internasional  jauh  lebih  sedikit  karena  memang

mereka  tidak  mengacu  pada  perkembangan  bisnis dan  kebutuhan  akuntansi  di  Amerika 

saja melainkan  pada  sebagian  besar  negara  sehingga standar  akuntansi  yang  mereka 

keluarkan  dapat diadopsi baik sebagian maupun sepenuhnya. Ketiga  standar  akuntansi 

tersebut  baik  yang berlaku di Indonesia, Amerika Serikat, dan standar Internasional,  maka 

secara  kuantitas  jelas  tampak perbedaan  yang  nyata.  Bila  melihat  dari  segi jumlah 

standar  maka  standar  akuntansi  di Indonesia  bila  dibandingkan  dengan  Amerika Serikat 

hanya  kurang  lebih  sepertiganya  saja sementara  bila  dibandingkan  dengan  standar

akuntansi  internasional  standar  akuntansi  di Indonesia  lebih  banyak. Perbedaan  jumlah 

standar akuntansi di  Amerika  yang  jauh  lebih  banyak dari Indonesia  dapat  dijelaskan 

bahwa  tingkat perkembangan  ekonomi  Amerika  jauh  lebih  maju bila  dibandingkan 

dengan  Indonesia  sehingga  di Amerika  telah  berkembang  berbagai  jenis instrumen  yang 

dapat  dikategorikan  ke  dalam rekening  harta,  kewajiban,  maupun  ekuitas.

Sementara bila di Indonesia ada  standar akuntansi yang sudah berlaku di Amerika

tetapi belum ada di Indonesia  menunjukkan  bahwa  untuk  Indonesia hal  tersebut  masih 

dipandang  belum  mendesak atau penting mengingat frekuensi terjadinya masih rendah atau

bahkan belum timbul sama sekali. Sementara  standar  akuntansi  internasional yang  lebih 

sedikit  bila  dibandingkan  dengan Amerika bahkan Indonesia dapat dijelaskan bahwa

standar akuntansi  internasional  berusaha sebanyak mungkin  dapat  mengadopsi  berbagai 

keragaman standar  akuntansi  di  berbagai  negara  di  dunia. Standar  akuntansi 

internasional  tersebut diharapkan banyak negara yang dapat  mengadopsi atau 

menggunakan  standar  yang  ada  untuk diberlakukan  di  negara  masing-masing.  Semakin 

Page 23: Makalah akuntansi internasional

banyaknya  negara  yang  menggunakan  standar akuntansi  internasional  berarti  telah 

terjadi penyeragaman  standar  akuntansi  meskipun  belum sepenuhnya,  mengingat  seperti 

di  Amerika  berarti masih  ada  standar  akuntansi  lainnya  yang  belum tercakup dalam

standar akuntansi internasional.

2.10 Analisis Laporan Keuangan Internasional

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam

rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa

sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling

mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan

keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan

analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.

Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan

keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data

laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial

perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

a. Rasio Likuiditas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :

1. Current Ratio

2. Acid Test Ratio

3. Cash Position Ratio

b. Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat)

rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :

1. Total Debt To Equity Ratio

2. Total Debt To Total Assets Ratio

3. Long Term Debt To Equity

4. Long Term Debt To Total Assets

c. Rasio Profitabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam

suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :

Page 24: Makalah akuntansi internasional

1. Return On Equity (ROE)

2. Return On Assets (ROA)

3. Net Profit Margin

4. Gross Profit Margin

Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa

kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua

alat penting dalam melakukan analisis keuangan :

a. Analisis Rasio. Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan

dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu

perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau perbandingan

rasio terhadap beberapa acuan yang baku.

b. Analisis Arus Kas. Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan

informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan

menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai

aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah

perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.

1. Analisis Rasio

Ada tiga masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan

internasional :

a. Apakah perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan

yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan

dari Negara yang berbeda?

b. Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local

memperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun

pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya

banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar

antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan

lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.

c. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh

perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional ? Ratusan perusahaan non AS yang

mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS melakukan pengungkapan rekonsiliasi

berupa catatan kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan ini, setidaknya

Page 25: Makalah akuntansi internasional

dalam konteks perbedaan antara nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan

berdasarkan GAAP non AS.

Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten

asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten non AS yang

diteliti mengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang dilaporkan laporan

keuangannya mereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan

keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah :

1. Depresiasi dan amortisasi

2. Biaya yang ditangguhkan

3. Pajak tangguhan

4. Pensiun

5. Transaksi mata uang asing

Penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari 2/3 emiten yang mengungkapkan

perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah

dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya

melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. dua puluh lima dari 87 emiten yang

melaporkan bahwa laba berdasarkan GAAP AS lebih besar daripada berdasarkan GAAP non

AS melaporkan perbedaan lebih besar dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk

rekonsiliasi ekuitas pemegang saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini

menunjukan bahwa perbedaan laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS

sangat material untuk kebanyakan perusahaan.

2. Analisis Arus Kas

Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP

Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah.

Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam analisis

internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila

dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan,

sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas

lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual.