18
MAKALAH ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI TIMOR LESTE OLEH KELOMPOK IV 1. ALBINO DE ARAUJO 2. ABRAÕ MAYA 3. JONY PREGO DE ARAUJO 4. ELSA DE FATIMA 5. OCTAVIANA DOS SANTOS EKONOMI AKUNTANSI VII/B PEREKONOMIAN TIMOR LESTE UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) 2014

Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

MAKALAH

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI TIMOR LESTE

OLEH

KELOMPOK IV

1. ALBINO DE ARAUJO

2. ABRAÕ MAYA

3. JONY PREGO DE ARAUJO

4. ELSA DE FATIMA

5. OCTAVIANA DOS SANTOS

EKONOMI

AKUNTANSI

VII/B

PEREKONOMIAN TIMOR LESTE

UNIVERSIDADE DA PAZ

(UNPAZ)

2014

Page 2: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul ’’ Analisis Pertumbuhan Ekonomi Timor Leste ’’ ini dengan baik.

Makalah ini di susun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat menambah dan memperluas wawasan mahasiswa untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di Timor Leste. Alur pemaparannya dibuat sedemikian rupa dengan bahasa yang sederhana agar para pembaca lebih mudah untuk memahaminya.

Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dalam membuat makalah selanjutnya penulis lebih teliti lagi.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada dosen selaku mata kuliah Perekonomian Timor Leste dan rekan-rekan yang turut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Dili,25/01/2014

Penulis

Page 3: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PEDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

1.4 Manfaat .............................................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 3

2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Tomor Leste ............................................ 3

2.2 Manfaat Pertumbuhanbekonomi ...................................................................... 5

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 7

3.1 Analisis Tentang Pertumbuhan Ekonomi Timor Leste ................................... 7

3.2 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi ................................................................ 11

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 14

4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 14

4.2 Saran .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

Page 4: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia

tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional.

Para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin,

yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat

mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada

setiap akhir tahun, masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya

yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap

mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati.

“Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua

negara di dunia dewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program

pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya

tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.

Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan

ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak

boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan

sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses

kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan

ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan

demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula

kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi

pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan

per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan,

peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan

pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi,

pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut,

Page 5: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

2

tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan

sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan

sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan

trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi

pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang

berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi

merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada

pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi

itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri

baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam

sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui

pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa jalan.

Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan

terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional,

pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung

secara terus-menerus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis tentang pertumbuhan ekonomi Timor Leste?

2. Bagaimana cara menghitung pertumbuhan ekonomi?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi di Timor Leste.

2. Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi.

1.4 Manfaat

1. Wawasan mahasiswa bertambah luas.

2. Sebagai refrensi bagi generasi yang akan datang.

Page 6: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Timor Leste

Menurut Prof. Simon Kuznets, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai

”kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin

banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh

sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang

diperlukannya. Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama, pertumbuhan

ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan

barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang

menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang

kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan

adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan idiologi sehingga inovasi yang

dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat

(Jhingan, 2000:57).

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka

panjang, dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, output perkapita dan jangka

panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu “proses” bukan suatu gambaran ekonomi

pada suatu saat. Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu

melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan ”output perkapita”. Dalam

pengertian ini teori tersebut harus mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan teori

mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab hanya apabila kedua aspek tersebut dijelaskan,

maka perkembangan output perkapita bisa dijelaskan. Kemudian aspek yang ketiga

adalah pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang, yaitu apabila selama

jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita menunjukkan

kecenderungan yang meningkat (Boediono, 1992:1-2).

Sejak lama ahli-ahli ekonomi telah menganalisis faktor-faktor penting yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pertumbuhan ekonomi yang

berlaku diberbagai negara dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi

pertumbuhan dan pembangunan suatu negara adalah: kekayaan sumber daya alam dan

Page 7: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

4

tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja, barang-barang modal yang tersedia, tingkat

teknologi yang digunakan dan sistem sosial dan sikap masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam

masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan

ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang.

Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan

faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi

barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih

besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan

ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas

produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan

nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil

terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada

tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup

yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.

Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan

output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi

tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian

makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan

masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.

Menurut Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara

sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus

meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan

teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”. Indikator

yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi, yaitu:

1. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)

2. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah

PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang

bersangkutan.

Page 8: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

5

Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per

kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar

keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa

akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang

berlokasi di dalam sebuah negara.

Kenaikan GDP dapat muncul melalui:

1. Kenaikan penawaran tenaga kerja

Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih

banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru

cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia

Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh

kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja

maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal

sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.

3. Kenaikan produktivitas

Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu

memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh

faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan

ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326).

2.2 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:

1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil

pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur

tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita

dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga

produktivitasnya.

2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk

perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar

penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga

internasional lainnya. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya

persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk

Page 9: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

6

dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan

Fischer, S, 1994:649-651)

Page 10: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

7

BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Tentang Pertumbuhan Ekonomi Timor Leste

Timor Leste memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan

peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 10 BUMN dan menetapkan harga

beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial

Asia yang dimulai pada pertengahan 2000, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset

sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan

melalui proses penstrukturan hutang.

Latar belakang ekonomi di Timor Leste yaitu selama dari 10 tahun pemerintahan

terakhir ini ekonomi Timor Leste tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari

$1.000. Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-

10%, dollar stabil dan dapat diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran

berimbang. Banyak dari anggaran pembangunan dibiayai melalui bantuan asing. Tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1999-2006 menutupi beberapa kelemahan

struktural dalam ekonomi Timor Leste. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara

efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas

kebangkrutan. Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-

"collateral" menyebabkan perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas

peminjaman. Hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi

domestik, hambatan ke perdagangan domestik, dan hambatan ekspor seluruhnya

menciptakan gangguan ekonomi. Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda timor

Leste pada akhir 1999 dengan cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik.

Pada Oktober 2007, Timor Leste dan International Monetary Fund (IMF) mencapai

kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan

ekonomi makro dan penghapusan beberapa kebijakan ekonomi yang dinilai merusak.

Pertumbuhan ekonomi itu sendiri dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi

perekonomian suatu Negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik

selama periode tertentu. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila

jumlah balas jasa rill terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu

lebih besar dari pada tahun sebelumnya. Indikator yang digunakan untuk menghitung

tingkat pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan PDB dan PNB, tetapi dalam

Page 11: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

8

praktek angka yang lebih sering dipakai adalah melalui PDB, karena angka PDB hanya

melihat batas wilayah, terbebas pada negara yang bersangkutan. Sedangkan agar

ekonomi semakin berkembang dan tumbuh juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

faktor Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,

Budaya, dan sumber Daya Modal. Ekonomi Timor Leste tidak akan maju dan

berkembang jika tidak didukung oleh salah satu faktor tersebut, jadi antara satu dengan

yang lainnya berkesinambungan.

Terutama sumber daya manusianya harus lebih ditingkatkan lagi mulai dari

sekarang. Ciptakan SDM yang berkualitas agar perekonomian kita terus maju jangan

sampai tertinggal oleh Negara lain. Yang saya herankan kenapa penduduk Timor Leste

yang begitu sedikit tetapi perusahaan atau usaha-usaha yang akan mempengaruhi

pedapatan perkapita banyak di pegang oleh orang asing dari pada orang Timor Leste itu

sendiri. Padahal yang kita tahu Negara Timor Leste adalah Negara yang kaya akan

sember daya alamnya tetapi itu semua kebanyakan diolah oleh orang asing, sedangkan

masyarakat Timor Leste tetap saja masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.

Pengangguran dimana-mana.

Padahal Kinerja perekonomian nasional dari tahun ke tahun terus menunjukkan

peningkatan. Setelah mengalami masa-masa sulit awal 2000an, dan dalam beberapa

tahun terakhir perakonomian rata-rata tumbuh di atas 6%. Itu tercermin dari peningkatan

PDB yang membuat Timor Leste masuk ke dalam daftar 20 negara dengan PDB terbesar

di dunia. Membesarnya PDB berkaitan dengan kenaikan pendapatan perkapita penduduk

Timor Leste. Tetapi yang harus kita perhatikan adalah naiknya angka pertumbuhan itu

tidak dibarengi dengan perbaikan kesejahtraan masyarakat. Pertumbuhan tanpa

pemerataan itu juga tidak baik bagi masyarakat Timor Leste. Buktinya walaupun

pertumbuhan ekonomi kita meningkat tapi masi saja banyak masyarakat yang mengalami

kesengsaraan, kemiskinan dimana-mana, banyaknya pengangguran dan masih

melambungnya harga barang-barang pokok. Karena pertumbuhan selama ini banyak

ditopang konsumsi, bukan investasi. Ini yang harus diperhatikan oleh pemeritah

bagaimana seharusnya dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi tetapi harus juga

diperhatikan kesejahtraan masyarakat.

Jika dilihat dari kaca mata teori ekonomi, memang selalu dad trade off antara

pertumbuhan dan kesejahtraan. Jika pertumbuhan melesat, kemakmuran rakyat pasti

tersendat. Kebijakan growth with equity (pertumbuhan disertai pemerataan) selama ini

Page 12: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

9

masih belum terbukti berhasil mengangkat harkat dan martabat rakyat. Diakui atau tidak,

pembangunan ekonomi memang sangat memengaruhi tingkat kemakmuran suatu Negara

tetepi pembanguna ekonoi secara membabi buta tidak akan membawa kesejahtraan bagi

masyarakat Timor Leste. Masalah pengangguran dan kemiskinan dari dulu hingga

sekarang masih mengalami polemik belum bisa di atasi. Padahal sudah berbagai cara

dilakukan untuk memperkecil tinggkat kemiskinan di Timor Leste misalnya saja yang

kita ketahui mengenai dana bantuan dari pemerintah yaitu BLT tetap saja masih banyak

masyarakat yang tidak mendapatkan BLT.

Pembagian BLT tidak merata keseluruh lapisan masyarakat dan yang kita

diketahui ada beberapa yang memdapatkan BLT itu dari yang terbilang mampu. Belum

banyak lagi aparat pemerintah yang bermain curang dalam masalah itu. Ada yang

melakukan korupsi, padahal mereka semua sudah mengetahui bahwa dana itu

diperunjukkan oleh masyarakat yang kuarang mampu. Pantas saja ekonomi Timor Leste

terus tumbuh tetapi masyrakatnya masih banyak yang mengalami kemelaratan. Jadi yang

kaya akan semakin kaya sedangkan yang miskin akan semakin miskin.

Ini yang harus menjadi PR untuk para pemerintah bagaimana menyeimbangkan

antara meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan kesejahtaraan masyarakat. Dalam

debat para capres dan cawapres mereka juga membahas tentang pertumbuhan ekonomi

Timor Leste untuk lima tahu kedepan.

Namun masalah yang lebih menarik untuk diperdebatkan adalah bagai mana

caranya untuk mencapai angka tersebut. Itu semua tergantung bagaimana sistem atau

manajemen pengelolahan ekonomi macam apakah yang akan dianut. Selain masalah itu

juga kita debatkan selama ini masalah isu tentang sistem ekonomi neoliberal yang selama

ini dipraktikan dengan sistem ekonomi yang berorientasi pada kesejahtraan rakyat tetap

perlu dan produktif. Sebab jika pertanyaan mendasar tersebut tidak dijawab sebelumnya

maka pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih praktis tidak ada gunanya. Untuk menuju

kesejahtaan masyarakat dalam perekonomian maka itu ditunjuk untuk peran pemerintah

yang lebih aktif dan sensitif terhadap keluhan masyarakat.

Jika semua setuju bahwa sistem ekonomi yang berorientasi kapada kesejahtraan

masyarakat yang dipilih maka kemudian hal tersebut harus diikiuti dengan proses

pembentukkan berbagai undang-undang yang memberikan kerangka pada sistem

ekonomi tersebut. Pertama, Undang-undang khususnya Pasal 33 yang telah

diamandemen berkali-kali sehingga menampakkan wajah neoliberal harus dikembalikan

Page 13: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

10

pada semangat awalnya. Kedua, pemertahanan UU yang sudah mengarah pada

pencapaian kesejahteraan rakyat banyak. Ketiga, penambahan UU baru yang bisa

memperkuat sistem ekonomi untuk kemakmuran rakyat.

Setelah menjawab sistem atau manajemen pengelolaan ekonomi seperti apa yang

dikehendaki, pertanyaan selanjutnya yang lebih teknis adalah dari mana pertumbuhan

ekonomi yang ditargetkan oleh para calon presiden tersebut dibiayai. Pembiayaan

tersebut berasal dari investasi baikyang berasal dari dalam negeri yang meliputi : belanja

modal di APBN, kredit perbankan, dan pasar modal, maupun berasal dari luar negeri

yaitu meliputi utang luar negri dan penanaman Modal Asing (PMA). Sedangkan

mengenai perekonomian kita saat ini tahun 2009, Pemerintah memperkirakan realisasi

pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2009 hanya akan mencapai sekitar 4,3 persen

dibanding target APBN 2009 sebesar 6,0 persen. "Ini lebih rendah dibanding selama

beberapa tahun terakhir yang biasanya di atas 6 persen namun dibanding negara-negara

lain cukup tinggi karena sebagian besar negara lain mengalami pertumbuhan negatif,"

kata Menteri Keuangan. Pertumbuhan ekonomi mulai mengalami perlambatan pada akhir

2008 dan memasuki resesi pada 2009 dan diperkirakan pemulihan pada 2010.

Pertumbuhan ekonomi 5-6 persen akan disumbang oleh pertumbuhan konsumsi

rumah tangga sebesar 4,2-4,8 persen, konsumsi pemerintah 6,0-6,7 persen, investasi 7,1-

7,6 persen, ekspor 5,0-7,0 persen, dan impor 6,1-6,8 persen. "Pertumbuhan ekonomi

2010 dapat berlanjut terutama didukung oleh konsumsi dan investasi," kata mentri

keuangan. Perbaikan kondisi perekonomian pada 2010 diharapkan dapat menurunkan

angka kemiskinan menjadi 12-13,5 persen dari kondisi di 2009 yang sekitar 12-14

persen. "Juga mengurangi angka pengangguran menjadi 8 persen dibanding 2009 yang

mencapai sekitar 8,3 - 8,6 persen," kata Menkeu.

Beberapa faktor yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi 2009 untuk dapat

tumbuh lebih tinggi khususnya dari dalam negeri, dari hasil survei antara lain korupsi,

lemahnya penegakan hukum, ketersediaan sumber daya manusia yang bersih dan

profesional, tingkat pengangguran, volatilitas nilai tukar rupiah, penurunan kapasitas

produksi terpakai, tingkat kemiskinan, situasi perburuhan yang belum kondusif, dan

prosedur/perizinan untuk melakukan investasi.

Prospek Ekonomi Timor Leste Tahun 2009 dapat disimpulkan sbb: Pertama, harga

minyak dunia. Harga minyak dunia terkait dengan krisis keuangan global yang bila

berlanjut akan menyebabkan harga rendah seperti sekarang ini bertahan cukup lama.

Page 14: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

11

Perkiraan permintaan global pulih setelah semester I/2009 dapat memicu kembali

naiknya harga minyak dunia dan Indonesia. Penurunan harga minyak menurunkan harga

pangan dunia, begitu juga harga gandum, jagung dan beras. Korelasi ini membantu

Indonesia dalam penyediaan stok beras dan jagung dengan membeli harga lebih rendah

dari tahun sebelumnya.

Kedua, inflasi, nilai tukar rupiah dan SBI. Inflasi dan nilai tukar banyak ditentukan

oleh faktor global dibanding dalam negeri. Kemampuan Bank Indonesia menjaga dua

tugas utamanya ini relatif masih lemah ditambah lagi dengan krisis kepercayaan karena

kasus BLBI, aliran dana BI , bank Indover dan Bank Century. Karena itu koordinasi

dengan pemerintah menjadi penting agar inflasi dan nilai tukar dapat bertahan sesuai

target APBN 2009. Suku bungan SBI memang harus diupayakan turun agar terlihat

kaitan kebijakan moneter dan fiskal bagi sektor riel di tahun 2009.

Ketiga, pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan. Kaitan

pertumbuhan ekonomi atas pengangguran dan kemiskinan harus makin diperjelas.

Kontribusi 1% pertumbuhan ekonomi dalam penciptaan lapangan kerja, yakni di bawah

100,000, dibanding masa sekarang yang dapat mencapai 350,000, harus diupayakan

kembali dengan mengubah strategi pembangunan yang memprioritas sektor dengan daya

serap tenaga kerja besar. Ekspektasi angka pengangguran 7%-8% relatif mudah dicapai,

tetapi target angka kemiskinan 12%-14% masih harus diupayakan dengan baik.

Optimisme ekonomi Timor Leste di tahun 2009 masih besar meskipun bayang-

bayang perlambatan ekonomi dunia cukup mengkhawatirkan. Kita berharap, dengan

manajemen pemerintahan yang baik, di pusat maupun daerah, kita dapat meminimalkan

dampak negatif krisis global maupun rentannya harga minyak dunia. Tuntutan yang

makin nyata agar ekonomi Timor Leste semakin mendomestik tampaknya harus dibuat

skema kebijakannya. Beberapa sektor tertentu mungkin perlu diperkuat kebijakan

proteksi, beberapa sektor lain justru harus diperkuat kompetisi globalnya sehingga

mempekuat fundamental ekonomi Timor Leste dalam jangka panjang. Tidak seperti

sekarang, sedikit saja faktor eksternal berubah, ekonomi Timor Leste terlihat menjadi

labil. Karena itu, menjadi tugas kita.

2.2 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi

Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami

terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross

Page 15: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

12

Domestic Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang

dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level

provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB

jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih

spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan

penduduk di suatu tempat.

Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa,

namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :

3. Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber

pertumbuhan, yaitu :

a. peningkatan tenaga kerja,

b. peningkatan modal,

c. peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja

dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada

tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika

perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan

peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat

diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut

sebagai Total Factor Productivity (TFP).

4. Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan

mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang

menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan

penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya,

peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.

Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa

diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja

dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang

produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan

tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).

Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB

nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu,

seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.

Page 16: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

13

Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB

riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu

tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung

berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga

barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan

kuantitas barang/jasa. Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output

produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi

yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai

total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs = PDB riil tahun sekarang

PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :

PDB Timor Leste tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah

= Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika

diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab :

g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

Page 17: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

14

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan

ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk

menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya.

Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian

kelembagaan dan idiologis yang diperlukannya dalam sebuah negara.

Maka dengan demikian pertumbuhan ekonomi timor leste saat ini belum dikatakan

membaik karena masih banyak kekurangan di berbagai sektor. Maklum negara Timor

Leste adalah negara yang baru merdeka dengan umur yang masih mudah diharapkan

suatu saat nanti dapat berkembang sesuai dengan perkembangan jaman globalisasi.

4.2 Saran

Disarankan kepada dosen mata kuliah perekonomian Timor Leste agar dapat sering

memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih mahasiswa dalam menulis

sebuah karya tulis dengan baik dan benar.

Page 18: Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste

15

DAFTAR PUSTAKA

http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan

%20ekonomi.pdf

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html

http://www.ekonomirakyat.org/edisi16/artikel1.html

http://adie-wongindonesia.blogspot.com/2010/02/makalah-pertumbuhan-ekonomi-

definisi.html