21
Motivasi Dalam Belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan. Tidak diragukan lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam menumbukan semangat pada siswa untuk belajar. Karena seorang siswa meski memiliki semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap ditiup oleh angin kemalasan, tertimpa keengganan dan kelalaian. Maka tunas semangat ini harus dipelihara secara terus menerus. Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Motivasi yang diberikan dapat meliputi penjelasan tentang keutamaan ilmu dan keutamaan mencari ilmu, bila siswa mengetahui betapa besarnya keutamaan sebuah ilmu dam betapa besarnya ganjaran bagi orang yang menuntut ilmu, maka siswa akan merasa harus untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai Motivasi dalam belajar. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran? 2. Mengapa motivasi penting dalam pembelajaran? 3. Apa sajakah faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar?

Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku

tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut

(Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis,

penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh

sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar,

motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi

belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi

seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar

diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki

motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.

Tidak diragukan lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam

menumbukan semangat pada siswa untuk belajar. Karena seorang siswa meski memiliki

semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap ditiup oleh angin

kemalasan, tertimpa keengganan dan kelalaian. Maka tunas semangat ini harus

dipelihara secara terus menerus.

Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus.

Motivasi yang diberikan dapat meliputi penjelasan tentang keutamaan ilmu dan

keutamaan mencari ilmu, bila siswa mengetahui betapa besarnya keutamaan sebuah

ilmu dam betapa besarnya ganjaran bagi orang yang menuntut ilmu, maka siswa akan

merasa harus untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas

mengenai Motivasi dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran?

2. Mengapa motivasi penting dalam pembelajaran?

3. Apa sajakah faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar?

Page 2: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 2

4. Bagimanakah ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar?

5. Apa sajakah teori-teori motivasi?

6. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini selain untuk

memenuhi tugas mata kuliah yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami motivasi dan fungsi motivasi dalam

pembelajaran.

2. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya motivasi dalam pembelajaran.

3. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor apa yang mempengaruhi

motivasi belajar.

4. Untuk mengetahui ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar.

5. Untuk mengetahui teori-teori motivasi.

6. Untuk mengetahui upaya meningkatkan motivasi belajar.

D. s

Hasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan manfaat

praktif, sebagai berikut:

E. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

mahasiswa terhadap motivasi dalam belajar.

F. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis

sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada pata kuliah Belajar dan

Pembelajaran.

Page 3: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi Dan Fungsi Motivasi Dalam Pembelajaran

1. Pengertian Motivasi

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu

berupa keinginan, perhaian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental itu dapat

tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikolog pendidikan yang menyebut kekuatan

mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi

dapat dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan

perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya

keiginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan

perilaku individu belajar (Koeswara,1989;Siagian,1989;Schein,1991;Biggs dan

Telfer,1987)

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan

yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau

berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam

tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya

suatu tingkah laku tertentu.

Adapun tiga komponen utama dalam motivasi yaitu :

1. Kebutuhan,

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara

apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa

hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. Ia

merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar.

Waktu belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil

belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu

siswa mengubah cara-cara belajarnya.

2. Dorongan,

Page 4: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 4

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan

dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental

yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.

Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi.

Sebagai ilustrasi, siswa kelas tiga SMA memiliki harapan untuk dapat

diterima sebagai mahasiswa fakultas teknik. Siswa tersebut memperoleh

hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika, fisika dan kimia dalam

ulangan bulan kesatu. Menyadari hal ini, maka siswa tersebut mengambil

kursus tambahan dan belajar lebih giat. Pada ulangan kedua hasil belajarnya

tambah baik. Menyadari hasil belajar tambah baik tersebut, maka semangat

belajar siswa semakin tinggi.

3. Tujuan.

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai seorang individu. Tujuan

tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Pada kasus

siswa mengambil kursus dan bersemangat belajar tinggi tersebut

menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus UMPTN dan diterima di fakultas

teknik.

Berikut ini beberapa batasan mengenai arti motivasi :

a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)

1. Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang

tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang

dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

b. Wlodkowski (1985)

Menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau

menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan

(persistence pada tingkah laku tersebut).

c. Ames (1984)

Mendefinisikan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang

mengenai dirinya sendiri dan lingkunganya. Sebagai contoh, seorang siswa yang

percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang diperlukan untuk

Page 5: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 5

melakukan suatu tugas, akan termotivasi untuk melakukan tugas tersebut.

Konsep diri yang positif ini menjadi motor penggerak bagi kemaunnya.

d. Menurut Tabrani Rusyam

Pada hakekatnya motivasi adalah perbuatan energi dalam diri seseorang

ditandai dengan timbulnya perasaan dari reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam

pengertian tersebut menggambarkan bahwa motivasi mengandung suatu

kekuatan yang timbul dalam diri seseorang sebagai dukungan untuk memenuhi

keinginannya.

Dalam pengembangan suatu organisasi atau lembaga, motivasi dipandang

sebagai suatu karakteristik dan suatu keadaan. Pandangan tentang hal ini dikemukakan

oleh Soejono Trimo (1986 : 174) sebagai berikut :

1. Motivasi itu pada hakikatnya merupakan suatu karakteristik atau suatu

kepribadian yang cukup stabil sehingga setiap individu dipandang berbeda dari

individu yang lain, termasuk orientasinya terhadap pekerjaan atau tugasnya.

2. Motivasi itu sebenarnya merupakan suatu keadaan psikologis yang dapat diubah

atau dibentuk.

Motivasi tidak hanya penting untuk membuat peserta didik melakukan aktivitas

belajar, melainkan juga menentukan berapa banyak peserta didik dapat belajar dari

aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Peserta didik yang

termotivasi menunjukkan proses kognitif apa yang telah di pelajari. Tugas utama

pendidik adalah merencanakan cara-cara mendukung motivasi peserta didik.

Motivasi untuk melakukan sesuatu berasal dari berbagai faktor seperti

karakteristik kepribadian. Individu mungkin memiliki minat yang cukup dan mantap

dalam berpartisipasi pada berbagai kegiatan seperti akademik, olahraga, dan aktivitas

sosial. Motivasi dapat berasal dari karakteristik intrinsik dan ektrinsik suatu tugas.

Pembelajaran matematika yang menyenangkan merupakan bentuk karakteristik dari

suatu tugas belajar.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka motivasi belajar secara umum

berarti suatu dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah

laku untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan

adanya dorongan, maka motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai

Page 6: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 6

sehingga seseorang mampu menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan

baru yang hendak dicapai. Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu

atau beberapa keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah

betapa pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa.

1. Fungsi Motivasi Dalam Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil

belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,

akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan

intensitas usaha belajar bagi para sisiwa.

Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai

penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan faktor

yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara

memenuhi kebutuhan siswa. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan

fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan

dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk merealisasikan diri. Adapun

fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya

a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak

akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah

laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau

lambatnya suatu pekerjaan.

B. Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran

Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat

terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan

demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga

dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan

nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya.

Karenanya bahan-bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan minat

siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Page 7: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 7

Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi

belajar adalah sebagai berikut :

1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.

Contohnya, seteleh seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan.

Dibandingkan dengan teman sekelas yang juuga membaca bab tersebut : ia

kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.

2. Meninformasikan tentang keukatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan

teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika tebukti usaha beajar seorang siswa

belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan

berhasil.

3. Mengarahkan kegiatan bekajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau

misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.

4. Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan

dana belajar da masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha

agar cepat lulus.

5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan;

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga

dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan dapat berhasil

memuaskan.

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari

oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan,

dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu

sebagai berikut:

1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk

belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat;

meningkatkan, bila semanga belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila

Page 8: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 8

semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini hadiah,

pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar.

2. Mengetahui dan memahami motivasi belaar siswa dikelas bermacam-ragam;

ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang

bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara bersemangat

ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacamragamnya motivasi

belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi

belajar mengajar.

3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk meilih satu diantara bermacam-

macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi,

penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut

sudah barang tentu sesuai dengan perilaku siswa.

4. Member peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas guru

adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan

profesionalnya justru teletak pada mengubah siswa tak berminat menjadi

bersemnagat belajar. Mengubah siswa siswa cerdas yang acu tak acuh

menjadi bersemangat belajar.

Motivasi bukan saja penting, karena menjadi faktor penyebab belajar, namun

juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historik, pendidik selalu mengetahui

kapan peserta didik perlu di motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar

berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lancar, menurunkan kecemasan

peserta didik meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang di ikuti

oleh peserta didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi

peserta didik. Peserta didik yang menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan

tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari. Hal ini

juga logis untuk mengasumsikan bahwa semakin banyak memiliki pengalaman belajar

yang termotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi peserta didik sepanjang hayat.

Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun agar

aktivitas belajar itu terjadi pada diri anak. Ada faktor lain seperti kemampuan dan

kualitas pembelajaran yang harus di perhatikan pula. Jika anak diberikan tugas-tugas

belajar diluar kemampuannya, bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak

Page 9: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 9

akan mampu melakukannya. Kenyataannya, ada penurunan titik pengembalian pada

kedua faktor tersebut, termasuk juga motivasi. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah

berkenaan dengan masalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas belajar, dan

kegiatan pembelajaran yang menarik agar anak tersebut termotivasi.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Sebagaimana yang disebutkan pada bagian depan, bahwa motivasi sangat krusial

dalam belajar dan pembelajaran. Akan tetapi motivasi belajar tersebut juga dipengaruhi

oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Cita-Cita atau Aspirasi Siswa

Setiap manusia senantiasa mempunyai ciri-ciri tertentu dalam hidupnya,

termasuk pembelajaran, yang senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan

tidak jarang meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak tetapi tetap

berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan.

2. Kemampuan Pembelajaran

Kemampuan manusia satu dan lainnya tidaklah sama. Menuntun

seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai penglihatan tidaklah dibenarkan.

Sebab, orang yang mempunyai kemampuan yang rendah sangatlah sulit untuk

menyerupai orang yang berkemampuan tinggi, begitu pula sebaliknya.

3. Kondisi Pembelajaran

Kondisi pembelajaran, baik yang bersifat fisik maupun psikis, sangat

berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang sebab apabila kondisi fisik

seseorang dalam keadaan lelah, maka motivasi belajarnya akan menurun,

sedangkan apabila kondisi psikologis seseorang terganggu (stres), maka

seseorang tidak bisa mengkonsentrasikan diri terhadap hal-hal yang dipelajari.

4. Kondisi Lingkungan Pembelajaran

Sudah diketahui umum bahwa yang menentukan motivasi belajar

seseorang, selain faktor individu juga faktor lingkungan, lebih-lebih lingkungan

belajar. Sebab, individu secara sadar atau tidak, senantiasa tersosialisasi oleh

lingkungannya.

Page 10: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 10

5. Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran

Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran seperti: motivasi dan upaya

memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar, alat bantu belajar, dan kondisi

subjek belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang.

6. Upaya Guru Dalam Membelajarkan Pembelajaran

Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran juga sangat

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Guru yang sungguh-sungguh dan

tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajaran, akan menjadikan

pembelajaran juga bergairah belajar.

7. Peran Orang Tua

Lingkungan kelurga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar

siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan

seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk

berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini sangat

besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kebanyakan para orang

tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal

seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih

sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak karena waktu dirumah lebih

banyak dari pada disekolah.

Keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu

diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak dirumah maupun

berprestasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya,

serta memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar. Orang

tua adalah sebagai pembuka kemungkinan terselenggaranya pendidikan bagi

anaknya serta berperan sebagai guru bagi mereka. Orang tua mampu mendidik

dengan baik, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap

anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dan mampu menciptakan

hubungan baik dengan anak-anaknya akan berpengaruh besar terhadap

keinginan anak untuk belajar atau sebaliknya.

8. Penghargaan dan Pujian

Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda-beda untuk

menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga dapat

Page 11: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 11

dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul jika terdapat

penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi

pembelajaran. Penghargaan (reward) menimbulkan efek diantaranya yaitu:

a) Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar, penghargaan secara

spesifik memindahkan atau mengalihkan konsentrasi para siswa dari bidang

yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat hal ini

mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri.

b) Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu untuk

menocoba tugas-tugas yang menantang.

c) Penghargaan dapat mempertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu

jangka pendek.

9. Kecemasan Terhadap Hukuman

Motivasi belajar dapat muncul jika ada kecemasan atau hukuman yang

menyertai atau melandasi pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat

dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement)

dimasa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku

yang terkena hukuman (punishment). Motivasi dengan kekerasan (motivating by

force) yaitu memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau

kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.

Jelaslah bahwa, dalam setiap usaha atau kegiatan manusia dimana dan kapan

saja, tak selamanya menempuh jalan mulus seperti yang diharapkan. Di satu sisi,

manusia menginginkan suatu kesuksesan gemilang, namun di sisi lain harapan manusia

selalu saja menemukan hambatan-hambatan. Demikian pula dalam kegiatan belajar

mengajar, sangat banyak kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru

dalam membelajarkan siswa.

D. Ciri Siswa Yang Mempunyai Motivasi Belajar

Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat

dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown

(1981) sebagai berikut:

1. Tertarik kepada guru.

2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.

Page 12: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 12

3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama

kepada guru.

4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas.

5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain.

6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.

7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.

8. Dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.

Sardiman (1986) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri

seseorang adalah:

1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam

waktu lama.

2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas

prestasi yang diperoleh.

3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.

4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

5. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

6. Dapat mempertahankan pendapatnya.

7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini senang mencari dan memecahkan

masalah.

E. Teori-Teori Motivasi

Menurut Slavin dalam Catharina motivasi merupakan proses internal yang

mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus.

Motivasi belajar adalah penting. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak

tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak

tersebut. Berikut teori-teori kontemporer tentang motivasi.

1. Teori Belajar Behavioral

Konsep motivasi erat berhubungan dengan suatu prinsip bahwa perilaku yang

diperkuat di masa lalu adalah lebih mungkin diulangi lagi dibandingkan dengan perilaku

yang tidak diperkuat atau di hukum. Para pakar behaviorisme menyatakan bahwa tidak

perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk

dari sejarah penguatan. Peserta didik diperkuat untuk belajar akan termotivasi untuk

Page 13: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 13

belajar, namun bagi peserta didik yang tidak mendapatkan penguatan dalam belajar

maka anak itu tidak termotivasi untuk belajar.

2. Teori Kebutuhan Manusia

Abraham Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia yang menjelaskan

konsep motivasi untuk memenuhi kebutuhan. Banyak kebutuhan dasar yang semuanya

harus dipenuhi, seperti makan, rasa aman, cinta dan perawatan harga diri yang positif.

Setiap anak berbeda kepentingannya di dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa anak

ada yang lebih membutuhkan rasa afeksi dan perhatian, sementara yang lain memiliki

kebutuhan psikologis dan keamanan. Banyak anak mempunyai kebutuhan yang berbeda

pada waktu yang berbeda pula.

3. Teori Disonansi

Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempertahankan citra diri

yang positif merupakan motivator yang sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak di

arahkan pada upaya pemenuhan standar personalnya. Misalnya anak memiliki

keyakinan bahwa dirinya adalah seorang anak yang baik dan jujur, maka anak itu akan

berperilaku baik dan jujur walaupun tidak ada anak lain yang melihatnya.

Fenomena ini merupakan kondisi dimana anak selalu berkeinginan untuk

mempertahankan citra diri yang positif. Demikian pula apabila anak itu memiliki

keyakinan bahwa dia adalah anak yang mampu dan cerdas, maka anak itu akan

memenuhi dengan cara berperilaku yang intelegen.

4. Teori Kepribadian

Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan

kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak akan termotivasi untuk

makan manakala dia tidak makan dalam waktu tertentu.

Penggunaan konsep motivasi itu ditujukan untuk menggambarkan

kecenderungan umum yang mendorong ke arah tujuan tertentu. Dalam pengertian ini,

motivasi sering kali dipandang sebagai karakteristik kepribadian yang relatif stabil.

Banyak anak yang termotivasi untuk berprestasi, dan banyak pula yang termotivasi

untuk bersosialisasi dengan anak lain. Demikian pula anak mengekspresikan

motivasinya dengan berbagai cara. Motivasi sebagai karakteristik kepribadian yang

stabil merupakan konsep yang berbeda dengan motivasi untuk melakukan sesuatu dalam

situasi tertentu pula.

Page 14: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 14

5. Teori Atribusi

Teori atribusi pada dasarnya menjelaskan empat hal tentang keberhasilan dan

kegagalan dalam situasi berprestasi, yaitu: kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan

keberuntungan. Atribusi kemampuan dan usaha berasal dari dalam individu, atribusi

kesulitan tugas dan keberuntungan berasal dari luar individu. Kemampuan bersifat

relatif stabil, tidak berubah, dan usaha dapat berubah. Secara sama, kesulitan tugas

bersifat stabil, sementara itu keberuntungan bersifat tidak stabil dan tidak dapat

diprediksikan.

6. Teori Harapan

Aspek penting dalam teori harapan adalah bahwa situasi dan kondisi tertentu,

probabilitas keberhasilan yang sangat tinggi akan dapat menjadi pengganggu motivasi.

Teori harapan ini implikasinya penting bagi pendidikan, yaitu tugas-tugas yang

diberikan kepada peserta didik hendaknya tidak terlalu mudah ataupun terlalu sukar.

Demikian pula tidak memberikan saran bahwa pertanyaan yang disajikan dalam ujian

memiliki tingkat kesulitan rendah atau hanya dapat dijawab oleh separuh peserta didik.

Ini karena soal-soal ujian itu biasanya tidak memerlukan usaha keras, namun

memerlukan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.

7. Teori Motivasi Berprestasi

Salah satu teori motivasi yang penting dalam psikologi adalah motivasi

berprestasi karena kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan dan

melakukan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan atau kegagalan. Peserta didik yang

mempunyai motivasi berprestasi, mereka cenderung memilih partner belajar yang cakap

dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya, peserta didik yang mempunyai motivasi

berafiliasi merupakan kebutuhan yang diekspresikan untuk mencintai dan menerima

lebih menyukai memilih partner kerja berdasarkan pada persahabatan.

Motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk memperoleh keberhasilan dan

berpartisipasi aktif di dalam suatu kegiatan. Keberhasilan yang di capai dipandang

sebagai buah dari usaha dan kemampuan personal yang dicurahkan dalam mengerjakan

tugas.

Page 15: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 15

F. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik

sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa pendidik harus mampu menarik minat dan

meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik terhadap materi yang di sajikan. Untuk

mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik dalam

meningkatkan motivasi belajar :

a. Membangkitkan Minat Belajar

Pengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik adalah sangat

penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu

sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting

membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan

datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik

peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh

pendidik.

b. Mendorong Rasa Ingin Tahu

Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk

membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan

pembelajaran. Metode pembelajaran studi kasus, diskonveri, inkuiri, diskusi,

curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat

digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik.

c. Menggunakan Variasi Metode Penyajian Yang Menarik

Motivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui

penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga penggunaan variasi

metode penyajian.

d. Membantu Peserta Didik Dalam Merumuskan Tujuan Belajar

Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras

untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh

dirinya sendiri, dan bukan dirumuskan atau di tetapkan oleh orang lain.

Oleh karena itu, pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta

didik agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri. Cara lain yang

dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan pembelajaran,

Page 16: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 16

maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka

merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut.

Strategi adalah suatu rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang

diharapkan. Untuk menuju ke pola pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu

adanya perubahan sasaran yang harus dikembangkan.

Pertama : Perubahan Pola Pembelajaran

Untuk mengubah pola pembelajaran tentu memerlukan perubahan sikap

dari guru dalam menentukan sasaran pembelajaran. Perubahan yang harus

dilakukan adalah perubahan dari :

a. Sasaran menghafal menjadi Berfikir kritis dilanjutkan meneliti,

kemungkinan dengan penjelasan yang rasional.

b. Kegiatan meringkas, mengulas menjadi mengidentifikasi, merumuskan

diteruskan dengan bertanya, menilai, berargumentasi dan berhipotesa.

c. Bertanya dengan kata apa, siapa, mengapa, dimana menjadi Bagaimana,

Bagaimana kalau.. ? Apakah syah dan penting ?

d. Tujuannya benar menurut fakta menjadi mendapat gagasan asli dari siswa

dan memperbaiki yang lama.

e. Pendekatan belajar mengulang menjadi menganalisa dan mencoba hal-hal

baru

Kedua: Mengembangkan Unsur-unsur Yang Mampu Memotivasi

Para Pendidik ahli menawarkan ide-ide bagaimana membangun strategi

memotivasi siswa lebih dari 200 ide yang disajikan dalam buku “ A Recource

Guide for Secondary School Teaching “ terlampir. Ide-ide tersebut perlu kita kaji

lebih lanjut, apakah ide-ide itu di sekolah kita dapat dilaksanakan seluruhnya,

sebagian atau perlu modifikasi.

Dengan mengkaji ide-ide strategi motivasi dari sumber tersebut di atas,

dapat diketahui ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

agar menumbuhkan motivasi siswa. Berikut adalah unsur-unsur yang mampu

membangun motivasi anak:

1. Media Pembelajaran

Media adalah benda, baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang

menjadi perantara terjadinya proses belajar. Media yang dipergunakan bisa

Page 17: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 17

berbentuk alat peraga atau sarana. Alat peraga mengandung ciri-ciri konsep

yang dipelajari. Fungsinya untuk menurunkan keabstrakan konsep agar

siswa mampu menangkap arti dari konsep tersebut. Alat peraga bisa dibuat

guru atau siswa atau pabrik. Sarana adalah media pembelajaran yang

berfungsi agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Sarana yang

dipergunakan dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak.

2. Materi Pembelajaran

Materi yang akan diberikan dipersiapkan dengan matang dengan

memperhatikan kondisi siswa. Materi yang akan dibelajarkan meliputi isi

atau materi ( konten), hubungan dengan bidang atau ilmu lain (konteks) dan

proses (transformasi isi atau materi).

3. Strategi dan Metode Pembelajaran

Strategi dan metode pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar

siswa. Strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa adalah strategi dan

metode yang melibatkan siswa belajar sambil mengerjakan ( Learning by

doing).

4. Sikap Guru

Guru yang tidak mau repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat

rendah. Diharapkan Guru mulai mencoba mengubah sikap dengan

mengarahkan sasaran pembelajarannya pada tingkat menegah atau tingkat

tinggi.

Ketiga: Mendesain Pembelajaran

Diharapkan setiap pembelajaran, siswa selalu termotivasi. Untuk

menciptakan pembelajaran yang dimaksud perlu pola yang menggambarkan

pembelajaran tersebut. Berikut salah satu pola pembelajaran yang dapat

menumbuhkan motivasi siswa. Pola ini disusun sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran oleh para guru, mencakup sebelum proses dan sesudah kegiatan

pembelajaran.

1. Pra Kegiatan Pembelajaran

a) Siapkan kuantitas isi pelajaran dan langkah-langkah penyajiannya.

Pilihlah dan siapkan alat bantu (media) dan atau contoh-contoh berupa

Page 18: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 18

benda-benda riil / simulasi benda riil yang sesuai dengan materi

bahasannya.

b) Cek alat peraga/eksperimen sebelum dipergunakan baik jenis, urutan

penggunaan dan fungsi alat tersebut.

c) Pilihlah strategi pembelajaran sesuai karakter perkembangan siswa dan

siapkan secara baik dan matang.

d) Mencoba menggali problem dan minat para siswa secara individu /

kelompok.

2. Kegiatan Pembelajaran

I. Pendahuluan

a. Kemukakan tujuan belajar dengan jelas secara lisan atau tertulis.

b. Libatkan siswa untuk berpartisipasi dalam menyiapkan alat peraga.

c. Kenalilah siswa secara merata dan ciptakan suasana akrab.

d. Berilah gambaran mengenai mengapa materi dipelajari, aplikasinya

dalam kehidupan atau hal-hal menarik lainnya yang berhubungan

dengan materi yang akan diberikan.

II. Penyajian Materi

a. Memvariasikan prosedur atau metode dengan serasi dan tepat.

b. Jangan biarkan siswa dalam kesulitan.

c. Tanyakan mengenai kesulitan siswa atau berilah kesempatan bertanya.

d. Berilah penghargaan dalam bentuk pujian, komentar, hadiah, atau bentuk

lain yang relevan.

e. Penyajian materi dengan alat peraga, audio, audio visual atau dengan

contoh benda-benda riil yang telah disiapkan dengan baik.

f. Berikan kegiatan dengan melibatkan semua siswa dan sediakan bagian

siswa untuk kerjasama dengan kelompoknya.

g. Berilah penjelasan untuk kata-kata asing yang belum banyak dikenal

siswa.

h. Berilah kesempatan siswa untuk menulis catatan penting.

i. Memberikan motivasi (keyakinan, rasa simpati, kemampuan yang

dimiliki, ambil bagian) siswa.

III. Penutup

Page 19: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 19

a. Berilah resume penting dan penguatan-penguatan materi yang baru saja

dibahas.

b. Berilah tugas latihan, quiz, dan pertanyaan yang bersifat menjajah

penguasaan atas materi yang baru saja dipelajari siswa.

Page 20: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 20

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Motivasi dalam proses belajar sangat penting. Motivasi dapat dipandang sebagai

dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk

perilaku belajar. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat. Motivasi bagi seorang siswa sangatlah penting karena tanpa

motivasi yang muncul dari siswa, maka siswa tersebut sulit mencapai hasi yang

maksimal dalam proses belajar dan pembelajaran.

B. Saran

Sebagai seorang manusia yag tidak luput dari kesalahan, penulis harap para

pembaca dapat memberikan tanggapan dan saran yang membangun agar makalah

selanjutnya lebih baik.

Page 21: Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Motivasi Dalam Belajar 21

DAFTAR PUSTAKA

Dimayanti, 2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya

Mudjiono.,dkk.2013. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta

http://muzzam.wordpress.com/motivasi-belajar-pengertian-ciri-ciri-dan-upaya/ (dikutip

pada tanggal 23 April 2014 Pukul 07.20)

http://www.oocities.org/usrafidi/motivasi.html (dikutip pada tanggal 23 April 2014

Pukul 07.15)