Upload
syahfiral-syamsuar
View
465
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LOGO
Pendidikan BUDAYA DANKarakter BANGSA di SMK
DC
B
AKenapa Perlu Pendidikan Karakter
Apa Pendidikan Karakter
Bagaimana Melaksanakannya
Dari mana kita mulai
Korupsi Kekerasan kejahatan seksual Perusakan Perkelahian massa Kehidupan ekonomi yang konsumtif Kehidupan politik yang tidak produktif
Persoalan bangsaLatar Belakang
Persoalan SMKSusahnya mengkondisikan budaya kerja /industri di Sekolah, spt
Disiplin (waktu kerja, berpakaian dll)
Target pencapaian (lama produksi)
Penggunaan bahan dll
Dari dua puluh satu peradaban dunia yang dapat
dicatat, sembilan belas hancur bukan karena
penaklukan dari luar, melainkan karena pembusukan
moral dari dalam…. (Arnold Toynbee)
Negara maju bukan karena sumber daya alam atau
pengetahuan rakyatnya tapi karena karakter
bangsanya (Thomas lickona)
…bangunlah jiwanya, bangunlah badannya..(Lirik
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya)
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik;
Mengembangkan kemampuan peserta didik; dan Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah
Pengertian KarakterPengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
PendidikanPendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Budaya:Keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Karakter:Watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. ↓Suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu melakukan proses internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/KARSA
OLAH RAGA
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab,
berempati, berani mengambil resiko,
pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa
patriotik
ramah, saling menghargai, toleran,
peduli, suka menolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit , mengutamakan
kepentingan umum, bangga menggunakan
bahasa dan produk Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan beretos kerja
bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan,
bersahabat, kooperatif,
determinatif, kompetitif, ceria,
dan gigih
cerdas, kritis, kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks,
dan reflektif
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER
Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter BangsaPengembangan : Pengembangan potensi peserta
didik Perbaikan : Memperkuat kiprah pendidikan
nasionalPenyaring : Untuk menyaring budaya bangsa
sendiri dan budaya bangsa lain
INTERVENSI
HABITUASI
Perilaku Berkarakter
MASYA-RAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANAgama, Pancasila, UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas
Teori Pendidikan, Psikologi,
Nilai, Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best practices)dan
praktik nyata
Nilai-nilai Luhur
PERANGKAT PENDUKUNGKebijakan, Pedoman, Sumber Daya,Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Grand Desain Pendidikan Karakter
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas
Intervensi yang memungkinkanLingkungan masyarakat• Pemerintah pusat• Pemerintah daerah
(propinsi/kabupaten sd kelurahan)
Lingkungan Keluarga• Kakek Buyut• Kakek• Orangtua
Lingkungan sekolah• Kepala sekolah• Waka• Guru/staf• Petugas kebersihan
Dll
RenunganBila karakter (sebagian besar
warga negara) kurang baik
1. Perlukah kita PUTUS Mata rantai tsb?
2. Dimulai dari lingkungan yang mana
3. Siapa yang harus memulai
Kenapa1. Lembaga yg LEBIH tahu
cara mendidik anak2. Mengembalikan fungsi
Sekolah • Pusat kebudayaan• Pusat perubahan
Keluarga tidak lagi menjadi pusat pendidikan karakter �Masa kecil Tidak kondusif, banyak diserahkan pada
pembantu Kreatifitas anak dihambat Budaya kurang mendukungRemaja Orientasi pada uang, materi, dan
keduniawian.
Mengapa dimulai dari sekolah
Masyarakat• Dewasa (berbangsa dan bernegara)tidak melihat adanya
Good Government, Good Corporate Government, Law Inforcement)
• Pembiasaan yang salah seperti: tidak menepati waktu/janji, saling menyalahkan, mengelak dari tanggung jawab
Sekolah Seharusnya dibentuk melalui pendidikan kenyataan kurang terbentuk karena lebih berorientasi pada ranah Kognitif
Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan (Prof.Dr Slamet Imam Santoso)
Education has for its object the formation of character (Herbert spement filsuf Inggris 1820 – 1903)
Mengapa dimulai dari sekolah
Sumber : National Associaation of College and Employer, USA, 2002
Karakter yang diperlukan oleh DUDIKemampuan Komunikasi Berorientasi pada detailKemampuan Kerja Sama Kepemimpinan
Kejujuran/Integritas Percaya DiriKemampuan Interpersonal RamahEtika SopanMotivasi/Inisiatif BijaksanaKemampuan Beradaptasi Indeks Prastasi (IPK>=3.0)Daya Analitik KreatifKemampuan Komputer HumorisKemampuan Berorganisasi Entrepreneurship
Anak akan masuk kedunia kerja
Klasifikasi Kerja (Bani Sadr)
1. Kerja Manual kerja yang mengandalkan otot atau kekuatan
fisik manusia spt (memiliki peluang lebih banyak)
2. Kerja Administratif didasarkan pada rasio atau interaksi antar
personal, yang kini mengalami goncangan serius dgn adanya
teknologi informasi canggih seperti komputer dan internet
(dipresentasikan oleh IQ dan IE)
3. Kerja Kreatif didasarkan pada kemampuan inovasi, kreativitas
dan inspirasi (dipresentasikan oleh kecerdasan Spiritual). Ini
tidak dapat digantikan oleh apapun
Beberapa alternatif untuk melakukan perubahan
• (Khusus) Masukan dan laksanakan kedalam sistem persekolahan secara
utuh termasuk libatkan Komite Sekolah
Perubahan Mindset• Pendidikan/sekolah bukan pabrik (yang mengolah benda mati) karena
Siswa bukan benda mati tapi mahluk hidup (manusia)
• Kita bukan ordo DOMBA/KAMBING sehingga tidak perlu
Adu Domba
Kambing Hitam
• INTERNALISASI kan nilai-nilai kedalam diri peserta didik dalam bentuk
pembudayaan oleh seluruh komponen sekolah dimulai dengan membuat
Komitment bersama berdasarkan analisis
Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel di KD di KI 1 dan KI 22
Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan Kegiatan Spontan Teladan Pengkondisian
Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb.
Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan
Strategi Mikro di Sekolah
Bertindak sebagai sosok yang peduli, model, dan mentor
Menciptakan komunitas moral di kelas Mempraktekkan disiplin �Menciptakan lingkungan kelas yang
demokratis Mengajarkan nilai-nilai melalui kurikulum Menggunakan pembelajaran kooperatif Membangun kepekaan nurani Mendorong refleksi moral Mengajarkan resolusi konflik
Strategi guru dalam pendidikan karakter
1. Perkuat kerja sama sekolah dengan berbagai komunitas
2. Perkuat keluarga-keluarga siswa
3. Berkomitmen membentuk komunitas karakter
4. Libatkan dunia bisnis
5. Kampanyekan kesadaran karakter kepada masyarakat
6. Ciptakan peran khusus untuk polisi
7. Beri anak-anak peran kepemimpinan
8. Hargai karakter yang baik
9. Libatkan sukarelawan masyarakat untuk mengajar karakter di
sekolah
Cara meningkatkan partisipasi masyarakat
Dari mana kita memulainyaWillingness to Change
(Sebuah catatan yang terukir di pemakaman Westminster Abbey, Inggris , Tahun 1100 M
Anglican Arch Bishop))
Ketika Aku Masih Muda dan Bebas Berkhayal , Aku Bermimpi Ingin Mengubah Dunia
Seiring dengan Bertambahnya Usia dan Kearifanku , Kudapati Bahwa Dunia Tak Kunjung Berubah
Maka Cita-cita Itupun Kupersempit . Lalu Kuputuskan untuk…
Hanya Mengubah Negeriku Namun Tampaknya .
Hasrat itupun Tiada Hasil .
Ketika Usia Semakin Senja, Dengan Semangatku yang Masih Tersisa Kuputuskan untuk Mengubah Keluargaku, Orang-orang yang paling dekat denganku
Tetapi Celakanya. Merekapun tidak Mau Berubah
Dan Kini…Sementara Aku Terbaring Saat Ajal Menjelang… Tiba-tiba kusadari:
Andaikan yang Pertama kuubah adalah diriku,Maka dengan Menjadikan Diriku Teladan, Mungkin Aku Bisa Mengubah Keluargaku
Lalu Berkat Inspirasi dan dorongan mereka, Bisa Jadi akupun Mampu Memperbaiki Negeriku
Kemudian Siapa tahu, Perubahan Negeriku akan membuat dunia ini berubah
LOGO