22
PENELITIAN KORELASIONAL DISUSUN OLEH ALWIT ANDRI EDRI WARMAN MIRA

Penelitian korelasi tugas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Penelitian korelasi tugas

PENELITIANKORELASIONAL

DISUSUN OLEH

ALWIT ANDRIEDRI WARMAN

MIRA

Page 2: Penelitian korelasi tugas

Pengertian korelasiArah, Peta dan Angka KorelasiProses dasarPenelitianKorelasional Aplikasi Teknik Analisa korelasionalCONTOH KORELASI KELEMAHAN &KELEBIHANKESIMPULAN

Page 3: Penelitian korelasi tugas

Pengertian korelasiKata “korelasi” berasal dari bahasa Inggris correlation. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan: “hubungan”, atau “saling hubungan”, atau “hubungan timbal balik”. Dalam ilmu statistik istilah “korelasi” diberi pengertian sebagai “hubungan antar dua variabel atau lebih”(Sudijono, 2008)

Peter (2009) mengemukakan bahwa hubungan antar dua variabel dikenal dengan istilah “Bivariate Correlation”, sedangkan hubungan antar lebih dari dua variabel disebut “Multivariate Correlation.

Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Sifat-sifat perbedaan kritis adalah usaha untuk menaksir hubungan (Fox,2008).

Sementara Sutrisno (2007:167), Penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa, terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel yang dikuantitatifkan. Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefesien korelasi - yaitu alat statistik untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih

Page 4: Penelitian korelasi tugas

Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik. Hasil penelitian korelasional juga mempunyai implikasi untuk pengambilan keputusan (Zechmester, 2009:1)

Sementara Sutrisno (2009:167), Penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa, terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel yang dikuantitatifkan. Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefesien korelasi - yaitu alat statistik untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut.

Page 5: Penelitian korelasi tugas

ARAH, PETA, DAN ANGKA KORELASI1.Arah Korelasi Hubungan antar variabel itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: hubungan yang sifatnya satu arah, dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif, sedangan hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negatif .

 

korelasi positif adalah jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi berjalan parallel; artinya bahwa hubungan tersebut menunjukkan arah yang sama. Misalnya, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variabel Y, atau sebaliknya. Contohnya, kenaikan harga BBM diikuti dengan kenaikan ognkos angkutan; sebaliknya jika harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah (rendah).

:

Page 6: Penelitian korelasi tugas

korelasi negatif adalah jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi itu berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan atau berbalikan. Hal ini berarti bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y. misalnya, makin meningkatnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat diikuti dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran; makin giat berlatih makin sedikit kesalahan yang diperbuat oleh seseorang; makin kurang dihayati ajaran agama oleh para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekwensi kenakalan remaja.

Page 7: Penelitian korelasi tugas

2.Peta Korelasi Arah hubungan variabel yang dicari korelasinya, dapat diamati melalui sebuah peta atau diagram yang dikenal dengan istilah Peta Korelasi. Dalam peta korelasi itu dapat dilihat pencaran titik atau moment dari variabel yang sedang dicari korelasinya. Karena itu peta korelasi juga disebut Scatter Diagram (Diagram Pencaran Titik)

3.Angka Korelasi

Tinggi rendah, kuat lemah atau besar kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka (koefesien) yang disebut Angka Indeks Korelasi atau Coeffesient of Correlation.

Jadi Angka Indeks Korelasi adalah sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang diselidiki korelasinya.

Page 8: Penelitian korelasi tugas

PROSES DASAR PENELITIAN KORELASIONALstudi hubungan dan studi prediksi mempunyai karakteristik unik yang membedakan keduanya, proses dasar keduanya sama. Lebih lanjut ia menjelaskan prosedur dasar penelitian korelasional yang meliputi: Pemilihan Masalah, sampel dan pemilihan instrument, desain dan prosedur, dan teknik analisa data serta interpretasi. Kesemuanya dijelaskan sebagai berikut:

1.Pemilihan Masalah

 

Contoh masalah penelitian korelasional

 

Judul penelitian:

Kualitas pelayanan Karyawan Administrasi Akademik di PT “A”

Masalah Penelitian:

Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik dengan kualitas pelayanan karyawan?

Apakah terdapat hubungan komunikasi interpersonal dengan kualitas pelayanan karyawan?

Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berfikir mekanik dengan kualitas pelayanan karyawan?

 

Dari beberapa contoh pertanyaan diatas jelaslah bahwa pemilihan masalah dalam penelitian korelasional harus menggambarkan hubungan antara satu atau lebih variabel (Variabel Independen) dengan variabel yang lain (Variabel Dependen)

Page 9: Penelitian korelasi tugas

2.Sampel dan Pemilihan Instrumen

Sampel untuk studi korelasional dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat diterima, dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima. Sebagaimana suatu studi, adalah penting untuk memilih dan mengembangkan pengukuran yang valid dan reliable terhadap variabel yang akan diteliti. Jika variabel yang tidak memadai dikumpulkan, koefesien korelasi yang dihasilkan akan mewakili estimasi tingkat korelasi yang tidak akurat. Selanjutnya, jika pengukuran yang digunakan tidak secara nyata mengukur variabel yang diinginkan, koefesien yag dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan.

 

contoh; Seorang peneliti ingin menentukan hubungan antara hasil belajar matematika dengan hasil belajar fisika. Jika dia memilih dan menggunakan tes keterampilan berhitung yang valid dan reliable serta tes hasil belajar fisika yang juga valid dan reliabel, koefesien korelasi yang dihasilkan tidak akan menjadi estimasi akurat dari hubungan yang diinginkan. Hal ini dikarenakan keterampilan berhitung hanya merupakan satu jenis hasil belajar matematika; koefesien korelasi yang dihasilkan akan mengindikasikan hubungan antara hasil belajar fisika dan satu jenis dari hasil belajar matematika yaitu keterampilan berhitung. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan instrument yang valid dan reliable harus diperhitungan dengan hati-hati untuk tujuan penelitian tersebut.

Page 10: Penelitian korelasi tugas

3.Desain dan Prosedur

 

Ada dua atau lebih skor yang diperoleh dari setiap jumlah sampel yang dipilih, satu skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan. Koefesien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan tingkatan/derajat hubungan antara kedua variabel tersebut.

4.Teknik Analisis Korelasional

 

Teknik analisa korelasional ialah teknik analisa statistik mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih. Adapun tujuan analisis adalah:

a.Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang

benarr antara variabel yang satu dengan variabel yang lain terdapat

hubungan atau korelasi.

b.Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada

hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan ataukah lemah

c.Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematis), apakah

hubuungan antar variabel itu perupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan

(signifikan) ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan.

Page 11: Penelitian korelasi tugas

5.Proses Analisis Data dan Interpretasi Bila dua variabel dikorelasikan hasilnya adalah koefesien korelasi. Suatu koefesien korelasi disimbolkan dengan angka decimal, antara 0,00 dan +1,00, atau –0,00 dan –1,00, yang mengindikasikan derajat hubungan dua variabel. Jika koefesien mendekati +1,00; kedua variabel tersebut mempunyai hubungan positif. Hal ini berarti bahwa seseorang dengan skor yang tinggi pada suatu variabel akan memiliki skor yang tinggi pada variabel lain. Dan seseorang dengan skor rendah pada satu variabel akan memiliki skor yang rendah pada suatu variabel yang lain. Suatu peningkatan pada suatu variabel berhubungan /diasosiasikan dengan peningkatan pada variabel lain. Jika koefesien korelasi tersebut mendekati 0,00, kedua variabel tidak berhubungan. Hal ini berarti bahwa skor seseorang pada suatu variabel tidak mengindikasikan skor orang tersebut pada variabel lain.

Page 12: Penelitian korelasi tugas

Di atas telah disinggung sedikit mengenai beberapa teknik analisa korelasional baik yang berupa bivariat maupun yang multivariate. Dalam pembahasan di sub bab ini hanya akan diKorelasi product moment,Tata Jenjang, dan Korelasi Point Biserial. 1.Korelasi Product Moment Product Moment Correlation atau Product of the Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson, yang karenanya sering disebut dengan istilah Teknik Korelasi Pearson. Sedangkan disebut Product Moment Correlation karena koefesien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari moment-moment variabel yang dikorelasikan (Product of the moment).

 

APLIKASI TEKNIK ANALISA KORELASIONAL

Page 13: Penelitian korelasi tugas

Sementara untuk memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks korelsi “r” Product Moment ini adalah 1) dengan cara sederhana.

Dengan cara sederhana dapat digunakan pedoman sebagai berikut:

 

Besarnya “r” product Moment dan Interpretasi

Antara Variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan ,dianggap tidak ada korelasi (0,00 – 0,20).

Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang lemah atau rendah (0,20 – 0,40).

Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang sedang atau cukup (0,40 – 0,70).

Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang kuat atau tinggi (0,70 – 0,90).

Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi (0,90 – 1,00).

 

Page 14: Penelitian korelasi tugas

 2.Korelasi Tata jenjang

 Korelasi tata jenjang yang disebut dalam istilah bahasa inggris Rank Difference Correlation atau Rank-Order Correlation, digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang.

3.Point Bisereal Correlation Point Bisereal Correlation atau korelasi point biserial digunakan apabila kita hendak mengetahui korelasi antara dua variabel, yang satu berbentuk variabel kontinu, sedang yang lain variabel diskrit murni.

Page 15: Penelitian korelasi tugas

  CONTOH KORELASI1.Judul PenelitianPengaruh Kecerdasan Emosional, Kemampuan Manajerial, dan Kepemimpinan terhadap Efektifitas Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri Se-Provinsi Banten

2.Masalah PenelitianApakah kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah?Apakah Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan?Apakah kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah?Apakah kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan?Apakah kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah? 3.Kajian TeoritisTeori-teori yang dikemukakan dalam penelitian ini menyangkut variabel penelitian yang meliputi: efektitas kerja kepala sekolah, kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan

Page 16: Penelitian korelasi tugas

4.Pengajuan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah didiskripsikan, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

*Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah?

*Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan?

*Kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah?

*Kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan?

*Kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah?

5.Metodologi Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah a) mengkaji pengaruh kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan terhadap efektifitas kerja kepala sekolah dan b) mengkaji tingkat pengaruh kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan terhadap efektifitas kerja kepala sekolah

Page 17: Penelitian korelasi tugas

   

Page 18: Penelitian korelasi tugas

Untuk mengukur variabel, peneliti menggunakan kuesioner untuk efektifitas kerja kepala sekolah dan kepemimpinan. Untuk kecerdasan emosional dan kemampuan manajerial digunakan tes.

 

Hipotesis statistic

H0 : 41 = 0

H1 : 41 > 0

H0 : 31 = 0

H1 : 31 > 0

H0 : 42 = 0

H1 : 42 > 0

H0 : 32 = 0

H1 : 32 > 0

H0 : 43 = 0

H1 : 43 > 0

Page 19: Penelitian korelasi tugas

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyatakan bahwa variabel eksogenus kecerdasan emosional dan kemampuan manjerial berpengaruh langsung terhadap variabel kepemimpinan sebagai variabel endogenus pertama dan menjadi variabel eksogenus ketiga terhadap variabel endogenus efektifitas kerja kepala sekolah.

 

Dilihat dari kekuatan pengaruh, ternyata persentase pengaruh variabel kecerdasan emosional lebih besar dari pada persentase pengaruh variabel kemampuan manajerial terhadap variabel endogenus kepemimpinan dan efektifitas kerja kepala sekolah. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional lebih dominan memengaruhi efektifitas kerja kepala sekolah dibandingkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan.

Page 20: Penelitian korelasi tugas

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

Kecerdasan emosional (X1) berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 2, 28% dengan nilai koefesien jalur 0,1511.

Kecerdasan emosional (X1) berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan (X3) sebesar 30,36% dengan nilai koefesien jalur 0,2730.

Kemampuan manajerial (X2) berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 1,59% dengan nilai koefesien 0,1260.

Kemampuan manajerial (X2) berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan (X3) sebesar 7,5% dengan nilai koefesien jalur sebesar 0,2730.

Kepemimpinan (X3) berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 1,80% dengan nilai koefesien jalur sebesar 0,1343.

 

Page 21: Penelitian korelasi tugas

· Kelebihan dari penelitian korelasi yakni sangat berguna Hal

itu karena penelitidimungkinkan untuk mengukur beberapa

variabel dan hubungannya secara simultan

(Sukardi, 2003).

• Kelemahan penelitian korelasi

kelemahan dari penelitian korelasional yang perlu

diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa dengan

penelitian korelasi hanya mengidentifikasi apa yang terjadi

tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variable.

Disamping itu penelitian tersebut tidak dapat membangun

hubungan sebab akibat.

 

Page 22: Penelitian korelasi tugas

KESIMPULAN 

Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.

Hubungan antar variabel itu jika dilihat dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: . Hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif, sedangan hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negative. Arah hubungan variabel yang dicari korelasinya, dapat diamati melalui sebuah peta atau diagram yang dikenal dengan istilah Peta Korelasi.

Prosedur dasar penelitian korelasional meliputi: Pemilihan Masalah, sampel dan pemilihan instrument, desain dan prosedur, dan teknik analisa data serta interpretasi.

Macam-macam penelitian korelasional terbagi menjadi dua golongan, yaitu Teknik Analisa Korelasional Bivariat dan Teknik Analisa Multivariat.