Upload
nadhifavr
View
44
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Peran Pancasila dan UUD 1945 dalam Penanganan Korupsi di Indonesia
/Oleh Nadhifa Varania, 1406602545
Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara Indonesia yang disahkan pada tanggal 18
Agustus 1945. Oleh karena itu, Pancasila merupakan kaidah-kaidah dalam kehidupan sosial,
politik, dan hukum. Sedangkan UUD 1945, yang mencantumkan Pancasila dalam bagian
pembukaannya, merupakan hukum dasar yang mengatur prinsip-prinsip dan mekanisme
ketatanegaraan untuk menjamin demokrasi, dan juga memasang rambu-rambu untuk menjaga
keutuhan bangsa. Pada intinya, Pancasila dan UUD 1945 merupakan dasar pemersatu dan pengikat
untuk menjamin keberlangsungan integrasi dan demokrasi di negara Indonesia.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya Pancasila dan UUD 1945, perlu penanaman nilai-
nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam diri bangsa Indonesia dalam rangka pembentukan karakter
bangsa Indonesia sehingga keberadaannya harus dipertahankan agar keutuhan nilai-nilai Pancasila
tetap terjaga. Pada kenyataannya, begitu banyak persoalan atau kendala Pancasila yang terkait
dengan kondisi kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara contohnya
seperti persoalan korupsi yang begitu marak terjadi di Indonesia.
Kata korupsi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Para pelaku korupsi tidak merasa malu ataupun segan untuk melakukan korupsi padahal mereka
tahu bahwa tindakan korupsi melanggar UUD Republik Indonesia nomor tujuh tahun 2006.
Hukum dasar yang mengatur prinsip-prinsip dan mekanisme ketatanegaraan dan menjaga keutuhan bangsa
Berfungsi sebagai ideologi negara Indonesia
UUD 1945
Pancasila
Dasar pemersatu dan pengikat bangsa Indonesia
Maka pemberantasan korupsi yang menjadi penyakit kronis bangsa ini harus dilandasi
dengan Pancasila. Siapapun yang terlibat harus diproses secara hukum tanpa pandang bulu.
Terlebih lagi penyebaran kasus ini telah menular kemana-kemana hingga ke tingkat pemerintahan
Desa.. Pemberantasan korupsi bagi bangsa ini mutlak menjadi agenda penting yang bersifat
emergency(darurat). Disinilah diperlukan penegak hukum yang berani dan tegas. Dalam kaitan ini
kita sangat berharap pada insttitusi KPK (Komisi Pembarantasan Korupsi) terus gencar dalam
menegakkan kebenaran. Disinilah makna spirit sila pertama pancasila, ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain itu unsur keadilan bagi semua pihak yang terlibat kasus korupsi juga harus menjadi
landasan utama penengakan hukum. Sehingga tidak lagi melukai rasa keadilan bagi masyarakat.
Terlebih belakangan ini penanganan kasus-kasus korupsi masih diskriminatif. Dalam hal inilah
Pancasila sila ke dua jelas menegaskan bahwa keadilan sosial hanya bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebab hanya dengan bersikap adilah yang akan memperkokoh dan memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa kita sebagai mana tercantum dalam sila ke tiga.
Sila ke empat yang mengisyaratkan pentingnya kedaulatan rakyat sebagai perumusan
kebijakan dalam mengawasi jalannya proses pemberantasan korupsi bukan malah terlibat di
dalamnya. Kita sebagai rakyat sangat berharap pemberantasan korupsi di negeri ini tidak surut.
Namun begitu bukan berarti rakyat harus berdiam tetapi terus melakukan pengawasan dengan
caranya sendiri. Pemberantasan korupsi akan sulit dilakukan tanpa adanya kesadaran dari seluruh
elemen bangsa akan bahaya kejahatan ini. Tentu hal ini bukan semata tanggung jawab penegak
hukum semata. Tetapi menjadi kewajiban kita sama-sama sebagai warga negara. Untuk itulah
partisipasi publik dalam hal ini jelas sangat diperlukan.
Sila ke lima jelas memberikan spirit yang sangat konstruktif dimana bukan berarti kita harus
bercaci maki tanpa memperdulikan atika-etika kemanusiaan. Sebab bagai manapun yang terlibat
kasus korupsi punya hak untuk diberikan keadilan dalam hukum. Namun begitu bukan berarti para
koruptor tidak semata-mata diberi keringanan dengan ponis hukum yang tidak adil. Oleh karena
korupsi merupakan kejahatan paling keji di negeri ini sehingga harus diberikan vonis yang berat
dengan harapan dapat memberikan efek jera.
Selain terdapat dalam Pancasila, UUD 1945 juga mengatur tentang pencegahan dan
pemberantasan korupsi di Indonesia, diantaranya :
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2006 tentang PENGESAHAN UNITED
NATlONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION, 2003
3. Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari KKN
4. Undang-undang Republik Indonesia No.30 Tahun 2002 tentang KPK
5. Undang-undang Republik Indonesia No. 08 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
6. UU No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tipikor serta peraturan perundang-undangan
terkait lainnya.
Sumber :
http://kamusjawa.com/pembudayaan-pancasila-untuk-melawan-korupsi.html (22 April 2015)
http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/13/spirit-pancasila-dan-pemberantasan-korupsi/ (22 April
2015)
Soemiarno, Slamet. Buku Ajar III Bangsa, Negara, dan Pancasila Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian Terintegrasi A