27
SISTEM POLITIK INDONESIA BERANDA NATSIR SUKIMAN WILOPO ALI I BURHANUDIN ALI II KARYA PEMILU 1955 PERKEMBANGAN POLITIK DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN INDONESIA OLEH 1. RENDRA FAUZI 2. ROSALINA LUANA SARI 3. DWI LESTARI RATULOLY 4. LALU GALEH INGGIL F.

Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

SISTEM POLITIK INDONESIA

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

PERKEMBANGAN POLITIK DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN

INDONESIA

OLEH1. RENDRA FAUZI

2. ROSALINA LUANA SARI3. DWI LESTARI RATULOLY4. LALU GALEH INGGIL F.

Page 2: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

SISTEM POLITIK INDONESIA

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

Masa Demokrasi LiberalPelaksanaan demokrasi liberal pada hakikatnya secara yuridis formal adalah wajar, sebab sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat itu yakni UUDS 1950 yang bernafaskan semangat liberal. Indonesia pernah menerapkan sistem demokrasi liberal, selama kurun waktu 1950 hingga 1959. Dua partai terkuat pada masa itu adalah PNI dan MASYUMI. Namun kabinet tidak pernah berumur panjang sehingga masing-masing kabinet tidak dapat melaksanakan programnya. Berikut daftar kabinet selama masa demokrasi liberal

Page 3: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET NATSIR

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

KABINET NATSIRA. MASA KABINET

06/09/ 1950 – 21/03/ 1951 (7 Bulan)B. SUSUNAN KABINET Pemimpin : Masyumi

Oposisi : PNIC. PROGRAM KABINET :1) Mempersiapkan dan menyelengarakan PEMILU untuk memilih Dewan Konstituante2) Menyempurnakan susunan pemerintahan 3) Usaha mencapai keamanan dan ketentraman4) Meningkatkan kesejahteraan rakyat5) Menyempurnakan organisasi angkatan perang6) Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat

Page 4: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET NATSIR

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini dalam menyelesaikan masalah Irian Barat dan adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Kabinet Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden. Selain itu juga terjadi pemberontakan oleh gerakan seperti DI/TII, Andi aziz, Apra, RMS.

Page 5: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET SUKIMAN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

KABINET SUKIMANA. MASA KABINET

27/04/ 1951 – 03/04/1952 (1 Tahun)B. SUSUNAN KABINET Pemimpin : Masyumi

Koalisi : Mayumi dan PNIC. PROGRAM KABINET :1) Menjalankan tindakan tegas sebagai negara hukum untuk keamanan dan ketentraman2) Melakukan rencana kemakmuran nasional 3) Menyelesaikan persiapan pemilu4) Menyiapakan UU tentang Buruh5) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif6) Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya

Page 6: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET SUKIMAN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :Kejatuhan Kabinet Soekiman merupakan akibat dari ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act ( MSA ). Persetujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas aktif. Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

Page 7: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET WILOPO

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

KABINET WILOPOA. MASA KABINET

03/04/ 1952 – 03/06/ 1953 (1 Tahun 3 Bulan)B. SUSUNAN KABINET Pemimpin : PNI

Koalisi : PNI, PSI, dan MasyumiC. PROGRAM KABINET :1) Mempersiapkan pemilihan umum2) Berusaha mengembalikan Irian Barat ke dalam pangkuan RI3) Meningkatkan keamanan dan kesejahteraan4) Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran5) Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif

Page 8: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET WILOPO

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :Ada banyak penyebab runtuhnya Kainet Wilopo ini seperti Peristiwa AD 17 Oktober 1952, Ekspor Indonesia menurun, APBN menurun, Protes para Militer karena banyak anggotanya dianggap tidak memenuhi syarat, dan yang paling berat adalah Masalah Tanah Tanjung Morawa di Sumatera Timur.Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.

Page 9: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET ALI 1

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

KABINET ALI SASTROMIDJOJO IA. MASA KABINET

31/07/ 1953 – 12/08/ 1955 (2 Tahun 1 Bulan)B. SUSUNAN KABINET Pemimpin : PNI dan NU

Oposisi : MasyumiC. PROGRAM KABINET :1) Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah2) Melaksanakan pemilihan umum3) Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI4) Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika

Page 10: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET ALI 1

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :

NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.

Selain itu juga adanya tuntutan dari Daerah Aceh yang memaksa untuk masuk dalam Negara Islam Indonesia (NII), serta terjadinya infalsi di Indonesia.

Page 11: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET BURHANUDIN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

KABINET BURHANUDIN HARAHAPA. MASA KABINET 12/08/ 1953 – 03/03/ 1956 (2 Tahun 7 Bulan) B. SUSUNAN KABINET Pemimpin : Masyumi

Oposisi : PNIC. PROGRAM KABINET :1) Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat2) Akan dilaksankan pemilihan umum, desentralisasi, memecahkan masalah inflasi, dan pemberantasan korupsi3) Perjuangan mengembalikan Irian Barat

Page 12: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET BURHANUDIN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :

Setelah hasil pemungutan suara diumumkan dan pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal 2 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin Harahap mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru berdasarkan hasil pemilihan umum. Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa selagi tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen. Tetapi secara Etika politik demokrasi parlementer, kabinet ini dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil melaksanakan Pemilu baik untuk anggota DPR maupun konstituante.

Page 13: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET ALI 2KABINET ALI SASTROMIDJOJO IIA. MASA KABINET

20/03/1956 – 14/03/1957 (1 Tahun)B. SUSUNAN KABINET Pemimpin : PNI dan NU

Oposisi : MasyumiC. PROGRAM KABINET :1) Menyelesaikan pembatasan hasil KMB2) Menyelesaikan masalah Irian Barat3) Pembentukan provinsi Irian Barat4) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

Page 14: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET ALI 2

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :

Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret 1957. Munculnya Gerakan Separatisme PRRI / Permesta, serta Perpecahan antara PNI dan Masyumi yang membuat negara begejolak hingga Presiden menyatakan negara dalam keadaan bahaya (14 Maret 1957). Pertentangan politik yang semakin meluas membuat pembentukan kabinet baru sulit dilaksanakan, akhirnya Presiden lah yang mebentuk Kabinet.

Page 15: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET KARYA

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

KABINET KARYA / DJUANDA A. MASA KABINET

09/04/1957 – 10/07/1959 (2 Tahun 3 Bulan)B. SUSUNAN KABINET Merupakan kabinet kerja di mana negara dalam keadaan darurat.C. PROGRAM KABINET :1) Membentuk Dewan Nasional2) Normalisasi keadaan RI3) Melanjutkan pembatalan KMB4) Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI5) Mempercepat pembangunan

Page 16: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

KABINET KARYA

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :

Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi :1. Pembubaran Konstituante2. Berlakunya Kembali UUD 19453. Tidak berlakunya UUDS 19504. Pembentukan MPRS dan DPAS

Dekrit presiden ini didukung oleh masyarakat Indonesia, serta para lembaga tinggi negara seperti MA, KSAD, serta DPR.

Dengan dikeluarkannya Dekrit ni maka Masa Demokrasi Liberal berakhir dan mulailah Masa Demokrasi Terpemimpin.

Page 17: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

PEMILU 1955

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

A. LATAR BELAKANGDPR yang ada saat merupakan DPR yang dibentuk secara cepat melalui kompromi antar partai-partai politik (bukan lewat Pemilu). Munculnya “peristiwa 17 Oktober 1952” menyangkut konflik dalam tubuh AD yang melibatkan parlemen, yang bermuara pada tuntutan agar parlemen dibubarkan serta diadakannya Pemilu untuk membentuk parlemen/DPR yang baru yang syah(legitimate). Peristiwa tersebut menyadarkan pemerintah untuk segera mengadakan pemilu agar keanggotaan dapat digantikan DPR hasil pemilu. Pemilu harus cepat dilaksanakan guna memilih anggota konstituante yang berfungsimenyusun UUD baru.

Page 18: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

PEMILU 1955

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

B. PELAKSANAAN PEMILU Dalam Pemilu yang pertama tercatat 43.104.464 penduduk yang berhak pilih, namun 37.875.299 yang memberikan suaranya. Dengan kata lain hanya 87% pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Wilayah Irian Jaya belum dapat mengikuti Pemilu karena permasalahan yang belum terselesaikan. Pemilu pertama ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955. Jumlah kursi yang diperebutkan di DPR sebanyak 257 buah.pemilu dilaksanakan dua tahap yaitu :- Tanggal 29 September, untuk anggota DPR- Tanggal 15 Desember, untuk anggota Konstituante

Page 19: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

PEMILU 1955

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

C. HASIL PEMILUPemilu pertama ini berhasil mendudukkan 4 partai besarmemperoleh 78 % suara yang sah dengan jumlah kursi sebanyak 198 buah (77,3 %). Partai-Partai lainnya memperoleh kursi berkisar antara 1-8 buah kursi. Tambahan lainterlihat pada PSII sebanyak 4 kursi, Parkindo dan PERTI masing-masing 3 kursi.

Masyumi 60 Pendukung Proklamasi 11

PNI 58 PARKINDO 9

NU 47 PSII 8

PKI 32 P.KATHOLIK 8

Nasional Progresif 11

Pembanguna7

Page 20: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

PEMILU 1955

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. HAL POSITIF PEMILU 19551. Tingkat partisipasi rakyat sangat besar

87% dari semua warga yang punya hak pilih.

2. Prosentase suara yang syah cukup signifikan ( + 80 % dari suara yang masuk). Padahal +70 % penduduk Indonesia masih buta huruf.

3. Pelaksanaannya berjalan secara aman, tertib, dan disiplin serta jauh dari unsur kecurangan dan kekerasan.

Page 21: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

PEMILU 1955

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

D. HAL POSITIF PEMILU 1955Yang menarik dari pemilu Indonesia 1955 ialah tingginya kesadaran berkompetisi secara sehat. Misal, meski yg menjadi calon anggota DPR ialah perdana menteri & menteri yg sedangg memerintah, mereka tak menggunakan fasilitas negara & otoritas kepada pejabat bawahan untuk menggiring pemilih yg menguntungkan partai. Karena itu sosok pejabat negara tak dianggap sebagai pesaing yg menakutkan & akan memenangkan pemilu Indonesia dengan segala cara.

Page 22: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

DEKRIT PRESIDEN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

A. Latar Belakang1. Para anggota DPR lebih mementingkan

kepentingan partai.2. Konstituante gagal membuat UUDSoekarno untuk mengumumkan konsepsinya, yaitu:a. Sistem Demokrasi Parlementer diganti dengan Sistem Demokrasi Terpimpin.b. Untuk pelaksanaan Sistem Demokrasi Terpimpin perlu dibentuk suatu kabinet gototng royong c. Pembentukan Dewan nasional yang terdiri dari golongan-golongan fungsional dalammasyarakat.

Page 23: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

DEKRIT PRESIDEN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalaha. pembubaran Konstituante;b. berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950;c. pembentukan MPRS dan DPAS.Dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, berarti Kabinet Parlementer yang sebelumnyamemerintah di bawah pimpinan Perdana Menteri Djuanda dinyatakan demisioner dan diganti oleh Kabinet Presidensiil yang langsung dipimpin oleh Presiden Soekarno.

Page 24: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

DEMOKRASI TERPEMIMPJN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

Sistem ini mulai dilaksanakan pada tahun 1959-1966, yaitu saat dikeluarkannya Dekrit Presiden. Arti Demokrasi Terpimpin yang diamanatkan dalam UUD 1945 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Namun, D.Terpimpin dalam pelaksanaan Soekarno lebih menekankan “ dipimpin ”.

Tugas dari sistem ini adalah mengembalikan keadaan politik yang tidak stabil menjadi lebih baik.

Page 25: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

DEMOKRASI TERPEMIMPJN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

Pelaksanaan:a. Kebebasan Partai dibatasib. Presiden Cenderung berkuasa mutlak

sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan.

c. Pemerintahan berusaha menata kehidupan politik sesuai UUD 1945.

d. Pembentukan lembaga negara seperti MPRS, DPAS, DPR-GR, dan Front Nasional.

Dampaknya :Penataan kehidupan politik berubah dari

demokratisasi menjadi sentralisasi.

Page 26: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

DEKRIT PRESIDEN

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955

Peyimpangan – Penyimpangan :1. Kedudukan Presiden diatas MPR2. Presiden mengangkat anggota MPRS3. Presiden membubarkan DPR4. Pembentukan DPAS dan Front Nasional5. Keterlibatan KI dalam ajaran NASKOM6. Ajaran RESOPIM7. Politik Konfrontasi Nefo dan Oldefo8. Politik Konfrontasi dengan Malaysia

Page 27: Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan

SISTEM POLITIK INDONESIA

BERANDA

NATSIR

SUKIMAN

WILOPO

ALI I

BURHANUDIN

ALI II

KARYA

PEMILU 1955