17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus memperhatikan keadaan dipasar barang, yaitu dengan melakukan suatu pengamatan, dimana pengamatan tersebut akan menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan oleh konsumen. Dewasa ini, masih banyak dari kita yang mempertanyakan mengapa suatu perusahaan dapat menetapkan upah para pekerjanya. Berbagai masalah sosial sering terjadi misalnya menentukan upah tenaga kerja menurut perbedaan kemampuan, pendidikan dan pengalaman. Jika suatu perusahaan bisa mengatur antara upah tenaga kerja serta tingkat produktivitasnya maka, perusahaan bisa memperoleh keuntungan maksimal. Berbagai hal dapat mempengaruhi upah tenaga kerja, salah satu contoh di dalam menentukan upah riil dan upah uang. Hal ini melatarbelakangi pembuatan makalah, bagaimana menentukan upah tenaga kerja dalam hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Selain itu, kita juga dapat mengetahui bagaimana menentukan upah dalam suatu perusahaan di berbagai jenis pasar yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar monopsoni, dan pasar monopoli bilateral. Selain penentuan upah di pasar tenaga kerja, kita juga akan diperhadapkan dengan penentuan sewa, bunga, dan keuntungan. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat kita tarik suatu permasalahan, dimana permasalahaannya yaitu : Bagaiman cara menentukan harga berdasarkan faktor produksi, melalui permintaan terhadap faktor-faktor produksi, penentuan upah di pasar tenaga kerja, dan sewa bunga dan keuntungan? C. Tujuan dan Manfaat 1. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok dengan baik.

Permintaan terhadap faktor faktor produksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jast sharing

Citation preview

Page 1: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus

memperhatikan keadaan dipasar barang, yaitu dengan melakukan suatu pengamatan,

dimana pengamatan tersebut akan menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan

oleh konsumen.

Dewasa ini, masih banyak dari kita yang mempertanyakan mengapa suatu

perusahaan dapat menetapkan upah para pekerjanya. Berbagai masalah sosial sering

terjadi misalnya menentukan upah tenaga kerja menurut perbedaan kemampuan,

pendidikan dan pengalaman. Jika suatu perusahaan bisa mengatur antara upah tenaga

kerja serta tingkat produktivitasnya maka, perusahaan bisa memperoleh keuntungan

maksimal. Berbagai hal dapat mempengaruhi upah tenaga kerja, salah satu contoh di

dalam menentukan upah riil dan upah uang.

Hal ini melatarbelakangi pembuatan makalah, bagaimana menentukan upah tenaga

kerja dalam hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Selain itu, kita juga dapat

mengetahui bagaimana menentukan upah dalam suatu perusahaan di berbagai jenis

pasar yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar monopsoni, dan pasar

monopoli bilateral.

Selain penentuan upah di pasar tenaga kerja, kita juga akan diperhadapkan dengan

penentuan sewa, bunga, dan keuntungan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat kita tarik suatu permasalahan, dimana

permasalahaannya yaitu : Bagaiman cara menentukan harga berdasarkan faktor

produksi, melalui permintaan terhadap faktor-faktor produksi, penentuan upah di pasar

tenaga kerja, dan sewa bunga dan keuntungan?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok

dengan baik.

Page 2: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

2. Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan keterampilan

mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang berkaitan dengan permintaan

terhadap faktor-faktor produksi, penentuan upah di pasar tenaga kerja, dan sewa bunga

dan keuntungan.

3. Mengetahui permintaan terhadap faktor-faktor produksi.

4. Mengetahui penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja.

5. Mengetahui sewa, bunga, dan keuntungan.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Permintaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi

1.1 Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor

1. Menganalisis Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi

Memaksimumkan produksi dapat diciptakan oleh sumber daya yang tersedia. Di

dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian faktor – faktor

produksi yang optimal harus dijalankan. Tindakan itu akan membantu tujuan keseluruhan

perekonomian untuk mengalokasikan sumber – sumber daya dalam perekonomian

secara efisien. Keuntungan & ketahanan (survival) perusahaan tergantung pada

kemampuan perusahaan untuk menggunakan faktor – faktor produksi yang dapat

diperolehnya secara efisien.

2. Pendapatan Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan

Setiap faktor produksi dalam perekonomian adalah milik seseorang. Pemiliknya

menjual faktor produksi tersebut kepada para pengusaha, & sebagai balas jasa, mereka

akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji & upah. Tanah memperoleh

sewa. Modal memperoleh bunga & keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan.

Pendapatan yang diterima masing – masing faktor produksi tergantung harga & jumlah

yang digunakan.

Page 3: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

Harga adalah jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai factor produksi yang

digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Hasil penjualan adalah jumlah dari seluruh

pendapatan faktor produksi yang digunakan. Pendapatan nasional adalah nilai seluruh

barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan – perusahaan yang ada di dalam

negera tersebut, dan merupakan jumlah pendapatan berbagai factor produksi yang ada

dalam perekonomian.

Analisis mengenai permintaan ke atas factor produksi tidak hanya akan menjelaskan

tentang penentuan harga factor produksi tapi juga pendapatan dari masing – masing

factor produksi & distribusi pendapatan ke berbagai jenis factor produksi. Teori tentang

penentuan harga factor produksi = teori distribusi.

1.2 Teori Produktivitas Marginal

Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum apabila

ongkos produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama dengan

hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh

faktor produksi tersebut.

1. Menentukan Jumlah Faktor Produksi Yang Digunakan

Pada tingkat penggunaan faktor produksi tertentu, produsen telah mencapai keuntungan

maksimum. Apabila penggunaan faktor produksi terus bertambah, keuntungan akan

berkurang dan apabila faktor produksi yang digunakan dikurangi, keuntungan juga akan

berkurang.

2. Permintaan ke Atas Faktor Produksi

Dalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa permisalan, yaitu :

Perusahaan menjual barang dalam pasar persaingan sempurna, harga barang tidak

berubah walaupun jumlah yang dijual berbeda.

Hanya 1 saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah – ubah.

Misalnya tenaga kerja.

Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan itu dalam

pasar faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna.

Page 4: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

Berdasarkan permisalan tersebut, hubungan diantara banyaknya faktor produksi

yang digunakan dengan tambahan hasil penjualan ditunjukkan dalam tabel berikut :

Jumlah

Tenaga Kerja

Jumlah

Produksi Fisik

Produksi Fisik

Marginal (MPP)

Harga

Barang (Rp)

Hasil Penjualan

Total (Rp)

(TRP)

Hasil Penjualan Produksi

Marginal (MPR)

(Rp)

0 0 100 0

> 24 > 2400

1 24 100 2.400

> 20 > 2000

2 44 100 4.400

> 16 > 1600

3 60 100 6.000

> 12 > 1200

4 72 100 7.200

> 8 >200

5 80 100 8.000

> 4 >400

6 84 100 8.400

> 2 >200

7 86 100 8.600

3. Tingkat Produksi dan Hasil Penjualan

Pertambahan produksi dinamakan Produksi fisik Marginal atau MPP (Marginal Physical

Product). Sedangkan jumlah produksi fisik adalah TPP atau total physical product. Hasil

penjualan produksi total adalah total revenue product (TRP). Hasil penjualan produksi

marginal yaitu marginal revenue product (MRP).

4. Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan

Ditinjau dari sudut penggunaan faktor – faktor produksi, seorang produsen akan

memaksimumkan keuntungannya apabila melakukan kegiatan produksi sampai pada

tingkat dimana hasil penjualan marginal sama dengan harga faktor atau MRP

1.3 Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan Ke Atas Faktor Produksi

1. Permintaan Faktor : Contoh Angka

Page 5: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan menjadi

semakin rendah pada tingkat produksi / penjualan barang yang semakin tinggi. Harga

yang semak

in rendah ini menyebabkab hasil penjualan dan hasil penjualan marginal pada setiap

tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang terdapat dalam pasar

persaingan sempurna. Angka – angka dalam tabel berikut akan membuktikan kebenaran

pernyataan tersebut:

Jumlah Jumlah Produksi Harga Hasil Hasil

Tenaga Produksi Fisik Barang Penjualan Penjualan

Kerja Marginal Total Marginal

(Rp)

(MPP) (Rp) (TRP) (MPR) (Rp)

0 0 100 0

> 24 > 2160

1 24 90 2.160

> 20 >1360

2 44 80 3.520

> 16 >680

3 60 70 4.200

> 12 >120

4 72 60 4.320

> 8 > – 320

5 80 50 4.000

> 4 > – 640

6 84 40 3.360

> 2 > – 780

7 86 30 2.580

2. Grafik Permintaan Faktor

Kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam pasar persaingan tidak sempurna akan

selalu terletak di sebelah kiri dari kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam

persaingan sempurna. Keadaan ini disebabkan karena pada tingkat penggunaan tenaga

Page 6: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih murah. Maka pada setiap tingkat

penggunaan tenaga kerja, tambahan hasil penjualan dalam pasar persaingan tidak

sempurna adalah lebih rendah dari yang diperoleh dalam pasar persaingan sempurna.

1.4 Sifat Permintaan Ke Atas Faktor Produksi

a. Permintaan Terkait

Permintaan seorang pengusaha ke atas faktor – faktor produksi mempunyai sifat

berbeda – beda. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk

menghasilkan barang – barang yang akan dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Selama pertambahan penggunaan suatu faktor produksi akan menambah

keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan digunakannya. Oleh karena

permintaan pengusaha ke atas sesuatu faktor produksi ditentukan oleh kemampuan

faktor produksi tsb untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan

menguntungkan, permintaan ke atas faktor – faktor produksi dinamakan permintaan

terkait / Derived Demand.

b. Bentuk Kurva Permintaan Ke Atas Faktor

Kurva permintaan ke atas faktor produksi menurun dari kiri atas menuju kanan

bawah. Kurva seperti itu menggambarkan bahwa makintinggi harga faktor produksi,

makin sedikit permintaan ke atas faktor produksi tersebut.Kurva permintaan ke atas

sesuatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena :

Perubahan harga akan merubah pendapatan riel pembeli & perubahan pendapatan riel ini

selanjutnya mempengaruhi permintaannya.

Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengonsumsikan barang itu jika

dibandingkan dengan barang lain.

Permintaan ke atas sesuatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun

ke bawah disebabkan oleh :

Harga faktor produksi yang lebih tinggi akan menaikkan harga barang yang dihasilkannya,

maka harga barang tersebut akan naik dan permintaannya berkurang, yang selanjutnya

menimbulkan pengurangan ke atas permintaan faktor produksi.

Page 7: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

Perubahan harga akan menimbulkan penggantian dari faktor produksi yang menjadi relatif

mahal kepada faktor produksi yang relatif murah.

Sebagai akibat dari pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

1.5 Pergeseran kurva permintaan faktor produksi

Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen ke atas

faktor – faktor produksi :

Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksinya.

Perubahan harga dari faktor produksi lain yang digunakan.

1.6 Elastisitas Permintaan Faktor Produksi

Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan menimbulkan akibat yang berlainan

ke atas perubahan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan.

Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan

Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan, makin besar

pula elastisitas permintaan ke atas faktor produksi.

Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos

Total

Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu

faktor produksi, makin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut.

Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi

Makin banyak faktor – faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan sesuatu

faktor produksi tertentu, semakin elastis permintaan ke atas faktor produksi tsb.

Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marginal (MPP)

Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan ke

atas faktor produksi yang bersangkutan.

1.7 Penentuan Penggunaan Optimum Ke Atas Faktor Produksi

a. Gabungan Faktor Produksi yang Meminimumkan Biaya

Page 8: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

Penggunaan faktor – faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap

rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik marginal

yang sama besarnya. Produksi fisik marginal dari modal tersebut tenaga kerja untuk

setiap rupiah adalah :

a) MPP per rupiah dari modal = Pl = MRPl

b) MPP per rupiah dari tenaga kerja = Pc = MRPc

b. Gabungan Faktor Yang Memaksimumkan Keuntungan

Penggunaan faktor – faktor produksi akan memaksimumkan keuntungan apabila

harga faktor produksi dengan penjualan marginal yang sama besarnya. Produksi fisik

marginal dari modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :

a) MPP per rupiah dari modal = Pl = MRPl

b) MPP per rupiah dari tenaga kerja = Pc = MRPc

2. Penentuan Upah Di Pasar Tenaga Kerja

2.1. Upah Uang Dan Upah Riil

Pembayaran tenaga kerja dibedakan dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji adalah

pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional yang

biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen, manajer,

akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja – pekerja

yang pekerjaannya berpindah – pindah, seperti pekerja pertanian, tukang kayu, tukang

batu, dan buruh kasar. Berbeda dengan teori ekonomi yang mengartikan upah sebagai

pembayaran atas jasa – jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja

kepada para pengusaha. Dalam ekonomi pembayaran pekerja tidak dapat dibedakan

antara upah dan gaji, keduanya berarti pembayaran kepada pekerja.

a. Perbedaan Dan Upah Uang Upah Riil

Dalam jangka panjang sejumlah tertentu upah pekerja mempumyai kemampuan yang

semakin sedikit di dalam membeli barang dan jasa. Hal tersebut disebabkan kenaikan

barang dan jasa tersebut yang berlaku dari waktu ke waktu. Meskipun kenaikan tersebut

tidak serentak, hal tersebut tidak menimbulkan peningkatan keejahteraan bagi pekerja.

Page 9: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

Untuk mengatasi hal tersebut ahli ekonomi membuat dua perbedaan antara pengertian

upah, yaitu upah uang dan upah riil. Upah uang adalah jumlah uang yang diterima pekerja

dari pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental dan fisik para pekerja dalam

proses produksi. Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang yanghdiukur dsari sudut

kemampuan upah tersebut dalam membeli barang dan jasa yang dibutuhkan untuk

memenuhikebutuhan para pekerja.

b. Cara Menghitung Upah Riil

Perbedaan keinginan pekerja menyebabkan efek berbeda kepada tingkat

kesejahteraan antara para pekerja, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan

dalam usaha untuk menunjukkan harga yang berlaku dalam suatu perekonomian dai

tahun ke tahun. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya setiap negara membuat indeks

harga, yaitu suatu indeks atau ukuran yang memberikan gambarang tentang rata – rata

dari perubahan harga dari waktu ke waktu. Fungsi indeks harga adalah untuk menaksir

upah riil pekerja dari tahun ke tahun.

2.2 Hubungan Antara Poduktivitas Dan Upah

Upah riil basanya diberikan kepada tenaga kerja tergantung produktivitas pekerja

tersebut dalam perusahaan. Data – data mengenai upah terutama di negara maju

menunjukkan adanya hubungan antara upah dengan produktivitas pekerja.

a. Produktivitas Dan Upah Riil

Rumus yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara upah riil dan

produktivitas pekerja ditujukkan oleh teori permintaan ke atas faktor produksi.

Dimisalkan harga barang pada hasil penjualan marginal dan tingkat tenaga kerjanya

sama, maka mencerminkan perbedaan dalam produktivitas, yang akan mencerminkan

hasil penjualan yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan penawaran tenaga kerja di

pasar lebih tinggi yang berakibat meningkatkan permintaan tenaga kerja. Sehingga hal

tersebut akan menyebabkan keadaan di mana jika produktivitas tinggi, upah riil tenaga

kerja akan semakin tinggi.

Page 10: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

b. Sumber – Sumber Kenaikan Produktivitas

Dalam hal ini produktivitas dapat didefinisikan sebagai produksi barang yang

diciptakan oleh pekerja pada suatu waktu tertentu. Kenaikkan produktivitas berarti

pekerja tersebut menghasilkan barang dengan jumlah olebih banyak dalam waktu yang

singkat. Kemajuan produktivitas pekerja disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Kemajuan Teknologi Produksi

Hal tersebut menimbulkan dua akibat penting dalam kegiatan produksi. Pertama,

kemajuan teknologi memungkinkan penggantian kegiatan ekonomi dari menggunakan

binatang dan manusia kepada mesin. Pengembangan ini menyebabkan kemajuan

produktivitas. Misalnya sebelum terjadinya kemajuan teknologi yang mengerjakan

pembajakan tanah adalah manusia dan hewan, namun setelah adanya kemajuan

teknologi maka yang mengerjakan pembajakan tersebut adalah mesin yang berakibat

meningkatkan produktivitas pembajakan tanah tersebut.

Pertambahan Kepandaian dan Ketrampilan Tenaga Kerja

Kemajuan ekonomi dapat menimbulkan beberapa akibat yang akhirnya akan

meninggikan kepandaian dan ketrampilan tenaga kerja, diantaranya adalah semakin

tingginya taraf kesehatan masyarakat, taraf latihan dan pendidikan teknik, dan

menambah pengalaman dalam pekerjaan. Dan pengeluaran pemerintah dalam

mengembangkan bidang – bidang tersebut dinamakan investasi ke atas modal manusia.

Perbaikan dalam Organisasi dan Masyarakat

Hal ini dapat menyebabkan kemajuan produktivitas, misalnya dengan adanya

perbaikan infrastruktur, seperti jaringan jalan raya, telekomunikasi, maka distribusi ke

daerah – daerah yang sebelumnya tidak dapat dijangkau perusahaan menjadi dengan

mudah dijangkau, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pekerja dalam suatu

perusahaan.

3 Penentuan Upah Di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja

Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibedakan dalam

berbagai jenis. Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja yang terpenting adalah:

1. Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna.

Page 11: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

2. Pasar tenaga kerja monopsoni.

3. Pasar tenaga kerja monopoli di pihak pekerja.

4. Pasar monopoli di kedua belah pihak yaitu pengusaha dan pekerja (monopoli

bilateral).

3.1 Persaingan Sempurna dalam Pasar Tenaga Kerja

Kurva permintaan ke atas tenaga kerja, seperti juga kurva permintaa ke atas sesuatu

barang, bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Berarti permintaan ke atas

tenaga kerja bersifat: semakin tinggi / rendah upah tenaga kerja, semakin sedikit / banyak

permintaan ke atas tenaga kerja.

3.2 Pasar Tenaga Kerja Monopsoni

Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual

jumlahnya banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di pihak

perusahaan. Untuk menerangkan penentuan upah di pasar monopsoni digunakan

pendekatan sebagai berikut:

Penentuan Upah: Contoh Angka

Tabel 1.1

Upah dan Penggunaan Tenaga Kerja dalam Pasar Tenaga Kerja Monopsoni

Jumlah

Pekerja

(1)

Tingkat

Upah

per

pekerja (2)

Biaya

Total

Tenaga

Kerja

(Jumlah

Upah)

(3)

Biaya

Marjinal

Tenaga

Kerja

(4)

Hasil

Penjualan

Produksi

Marjinal

(5)

0 - - - -

1 Rp 3000 3000 Rp 3000 Rp 15000

2 4000 8000 5000 14000

3 5000 15000 7000 13000

Page 12: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

4 6000 24000 9000 12000

5 7000 35000 11000 11000

6 8000 48000 13000 10000

7 9000 63000 15000 9000

Kolom (1) dan (2) berturut-turut menunjukkan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah.

Dapat dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga kerja pekerja makin tinggi tingkat upah

yang dibayar kepada setiap pekerja. Sebagi contoh apabila 2 tenaga kerja digunakan,

upah setiap pekerja adalah Rp 4000,00 dan apabila 3 tenaga kerja digunakan upah setiap

pekerja adalah Rp 5000,00. Kolom (3) menunjukkan biaya total tenaga kerja. Angka

dalam kolom tersebut diperoleh dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah.

Kolom (4) biaya marjinal tenaga kerja atau tambahan biaya tenaga kerja apabila satu unit

tenaga kerja baru digunakan adalah Rp 7000,00. Untuk memudahakan analisis

dimisalakan MRP untuk berbagai penggunaan tenaga kerja pada kolom (5).

3.3 Monopoli dari Pihak Tenaga Kerja

Dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh upah dan fasilitas buka keuangan

yang lebih baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat buruh atau

persatuan tenaga kerja. Serikat buruh adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan

agar para pekerja dapat, sebagai suatu kesatuan, membicarakan atau menuntut syarat-

syarat kerja tertentu dengan para pengusaha. Setelah bermufakat dengan anggota-

anggotanya, pimpinan persatuan pekerja akan menuntut upah dan syarat-syarat kerja

lain kepada para pengusaha. Tindakan seperti ini menyebabakan tenaga kerja

mempunyai kekuasaan monopoli ke atas tenaga kerja yang ditawarkan.

Penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja

dibedakan menjadi tiga keadaan yaitu:

a. Menuntut Upah yang Lebih Tinggi

Kalau organisasi serikat buruh dapat meliputi dan mewakili sebagian besar tenaga

kerja di dalam suatu industri, kemampuannya untuk menentukan tingkat upah adalah

sangat besar. Apabila tuntutan serikat buruh tersebut tidak dapat dipenuhi para

Page 13: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

pengusaha, serikat buruh tersebut dapat membuat ancaman (misalnya mogok kerja)

yang akan menimbulkan implikasi yang sangat buruk kepada perusahaan-perusahaan.

b. Membatasi Penawaran Tenaga Kerja

Terdapat organisasi serikat buruh / persatuan pekerja yang bersifat sangat khusus

misalnya persatuan sekretaris, persatuan ahli teknik, persatuan dokter, dan sebagainya.

Persatuan-persatuan seperti ini dapat mempengaruhi upah yang mereka terima dengan

cara membatasi penawaran mereka. Salah satu caranya adalah dengan membatasi

keanggotaan mereka, dan melarang bukan anggota untuk menjalankan kegiatan di

daerah yang diliputi oleh persatuan tersebut.

c. Menambah Permintaan Tenaga Kerja

Kedua-dua cara serikat buruh untuk menaikkan upah diatas, mencapai tujuannya

dengan membuat suatu pengorbanan yang cukup serius, yaitu dengan mengurangi

penggunaan tenaga kerja. Kekuasaan monopoli yang dimiliki pekerja menyebabkan

setiap pekerja memperoleh upah yang lebih tinggi dari upah yang didalam pasar

persaingan sempurna, akan tetapi tenaga kerja yang digunakan perusahaan-perusahaan

adalah lebih sedikit dari pada apabila pasar tenaga kerja berbentuk pasar persaingan

sempurna.

Kelemahan diatas dapat dihindari apabila penekanan dari usaha serikat buruh dalam

memperbaiki nasib anggota-anggotanya ialah dengan berusaha menambah permintaan

keatas tenaga kerja. Apabila usaha itu berhasil, bukan saja upah akan menjadi

bertambah tinggi tetapi jumlah tenaga kerja yang akan digunakan akan bertambah

banyak pula.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh serikat buruh untuk menaikkan

permintaan keatas tenaga kerja salah satu cara yang saling bermanfaat adalah dengan

berusaha menaikkan produktifitas tenaga kerja, tujuan ini dapat dicapai dengan :

1) Membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka hadapi dan

memberikan kesadaran tentang tenggung jawab para pekerja dalam perusahaan.

2) Mengadakan latihan atau penyluhan terhadap pekerja guna untuk meningkatkan

keterampilan tenaga kerja.

Page 14: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

3.4. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral

a) Menentukan tigkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah monopsoni.

b) Penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adala monopoli.

Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa didalam pasar monpsoni upah adalah

lebi rendah dibandingkan di pasar persaingan sempurna, sedangkan sipasar monopoli

upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Dengan demikian upah

mencapai tingkat yang berbeda sekali didalam dua pasar tersebut.

4 Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Perbedaan Upah

Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara pekerja-

pekerja didalam suatu jenis kerja tertentu, dan diantara golongan pekerjaan adalah :

1) Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.

2) Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.

3) Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.

4) Terdapat pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.

5) Ketidak sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.

a. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Permintaan dan penawaran tenaga karja didalam suatu jenis pekerjaan sangat besar

peranannya dalam menentukan upah disesuatu jenis pekerjaan. Didalam suatu

pekerjaan dimana terdapat penawaran tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak

permintaannya, upah cenderung dalam tingkat yang rendah.

b. Perbedaan Corak Pekerjaan

Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis pekerjaan, ada diantara pekerjaan tersebut

merupakan pekeriaan yang ringan dan juga mudah dikerjakan. Golongan pekerja akhir-

akhir ini menuntut untuk memperoleh upah yang lebih tinggi dari pada pesuruh kantor

karena mereka melakukan kerja yang lebih memerlukan tenaga fisik.

c. Perbedaan Kemampuan, Keahlian,dan Pendidikan

Kemampuan, keterampilan dan keahlian para pekerja memiliki perbedaan dalam hal

bekerja, sifat-sifat tersebut menyebabkan mereka mempunyai produktifitas masing-

Page 15: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

masing. Dalam perekonomian yang semakin maju kegiatan-kegiatan ekonomi semakin

membutuhkan tenaga-tenaga yang terdidik, oleh karena itu semakin tinggi pendidikan

seseorang maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan mudah.

d. Pertimbangan Bukan Keuangan Dalam Memilih Pekerjaan

Daya tarik sesuau pekerjaan bukan saja tergantung pada besarnya upah yang

ditawarkan, selan itu faktor-faktor bukan keuangan di atas mempunyai peranan yang

sangat penting terhadap seseorang dalam memilih pekerjaan. Seseorang seing kali

bersedia menerima upah yang lebih rendah apabila beberapa terdapat pertimbasngan

yang tidak ssuai dengan apa yang diinginkannya. Sebaliknya apabila faktor-faktor bukan

keuangan banyak yang tidak sesuai dengan seorang pekerja, ia akan menuntut upah

yang lebih tinggi sebelum ia bersedia menerima pekerjaan yang ditawarkan.

e. Mobilitas Tenaga Kerja

Dalam teori ini terdpat pemislan faktor-faktor produksi, dalam konteks mobilitas

tenaga kerja pemisalan ini berarti: kalau dalam pasar tenaga kerja terjadi perbedaan

upah, maka tenaga kerja akan pindah kepasar tenaga kerja yang upahnya lebih tinggi.

BAB III

PENUTUP

3. Kesimpulan

Dalam kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus

memperhatikan keadaan dipasar barang, yaitu dengan melakukan suatu pengamatan,

dimana pengamatan tersebut akan menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan

oleh konsumen.

Selain penentuan upah di pasar tenaga kerja, kita juga akan diperhadapkan dengan penentuan sewa, bunga, dan keuntungan. Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor

1. Menganalisis Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi

2. Pendapatan Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan

Teori Produktivitas Marginal

1. Menentukan Jumlah Faktor Produksi Yang Digunakan

2. Permintaan ke Atas Faktor Produksi

3. Tingkat Produksi dan Hasil Penjualan

Page 16: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

4. Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan

Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan Ke Atas Faktor Produksi

1. Permintaan Faktor : Contoh Angka

2. Grafik Permintaan Faktor

Sifat Permintaan Ke Atas Faktor Produksi

a. Permintaan Terkait

b. Bentuk Kurva Permintaan Ke Atas Faktor

Pergeseran kurva permintaan faktor produksi

Elastisitas Permintaan Faktor Produksi

Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan

Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos

Total

Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi

Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marginal (MPP)

Penentuan Penggunaan Optimum Ke Atas Faktor Produksi

Penentuan Upah Di Pasar Tenaga Kerja

Upah Uang Dan Upah Riil

Hubungan Antara Poduktivitas Dan Upah

Produktivitas Dan Upah Riil

Sumber – Sumber Kenaikan Produktivitas

Penentuan Upah Di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja

Persaingan Sempurna dalam Pasar Tenaga Kerja

Pasar Tenaga Kerja Monopsoni

Monopoli dari Pihak Tenaga Kerja

Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral

Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Perbedaan Upah

1) Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.

2) Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.

3) Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.

4) Terdapat pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.

Page 17: Permintaan terhadap faktor faktor produksi

5) Ketidak sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.