16
3. FILUM PLATYHELMINTHES Oleh Regina Yulistia Caroline Kelas X-1 SMA NEGERI 7 KEDIRI

Platyhelminthes regina

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi_Platyhelminthes

Citation preview

Page 1: Platyhelminthes regina

3. FILUM PLATYHELMINTHES

Oleh

Regina Yulistia Caroline

Kelas

X-1

SMA NEGERI 7 KEDIRI

Page 2: Platyhelminthes regina

PLATYHELMINTHES (Yunani)

• platys = pipih dan helmint = cacing• Termasuk dalam kelompok cacing (vermes)

Page 3: Platyhelminthes regina

A. CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH

• Ciri tubuh : pipih , memanjang , tidak bersegmen , bersimetri bilateral dan tidak memiliki leher.

• Organisme paling sederhana• Tersusun atas tiga lapisan jaringan ( triploblastik ), yaitu :

o) Ektoderm ( lapisan luar )

o) Mesoderm ( lapisan tengah )

o) Endoderm ( lapisan dalam )• Sistem pencernaan cacing pipih disebut gastrovakuler , yaitu ususnya digunakan untuk

mencerna makanan dan mengedarkan zat-zat makanan keseluruh tubuh• Transportasi oksigen dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuhnya• Alat ekskresi cacing pipih disebut protonefridia berakhir dengan sekumpulan sel api.• Cara berkembang biak cacing pipih dapat berlangsung aseksual melalui fragmentasi atau

secara generatif melalui pertemuan sperma dan sel telur.• Sistem sarafnya masih sederhana dan disebut sistem saraf tangga tali. Dua jaringan saraf

di daerah kepala membentuk sekumpulan saraf yang berfungsi sebagai otak yang disebut ganglia ( tunggal : ganglion ).

• Cacing pipih hidup bebas di air tawar , air laut , dan di tanah lembab , adapula yang parasit di organisme lain

Page 4: Platyhelminthes regina

B. KLASIFIKASI

• Platyhelminthes dikelompokkan menjadi tiga kelas , yaitu :

o) Kelas Turbellaria

o) Kelas Trematoda

o) Kelas Cestoda

Page 5: Platyhelminthes regina

1. KELAS TURBELLARIA

• Anggota : cacing pipih yang memiliki silia pada sel-sel epidermis• Anggota Turbellaria , terutama genus Planaria memiliki daya regenerasi

tinggi , yaitu mampu membentuk atau menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang hilang.

• Dalam ekosistme air , cacing kelompok ini berperan sebagai konsumen . Kurang menguntungkan bagi manusia

Page 6: Platyhelminthes regina

Planaria (Dugesia sp)

Memiliki silia sebagai alat bantu bergerak• Merupakan cacing pipih yang hidup secara bebas/tidak parasit.• Habitat di air tawar (kolam, danau atau sungai yang bersih)• Pemakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati• Bernafas melalui difusi pada permukaan tubuhnya• Hermaprodit• Reproduksi melalui :

1. Seksual2. Aseksual (fragmentasi)

Page 7: Platyhelminthes regina

Struktur Tubuh Planaria

Faring : menyedot makanan Mulut : tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral

Rongga gastrovakuler yang bercabang :mencerna makanan

Ganglia : sekumpulan saraf yang berfungsi sebagai otakSerabut saraf

Bintik mata : alat indera digunakan untuk mendeteksi cahaya (planaria menyukai gelap)

Page 8: Platyhelminthes regina

2. KELAS TREMATODA• Anggota Trematoda merupakan parasit.• Sel-sel epidermis dilindungi oleh kutikula yang tebal dan tidak bersilia.• Ciri khas : memiliki dua alat isap dilengkapi dengan gigi kitin , satu terletak

disekitar mulut dan satu lagi terletak di permukaan ventral tubuhnya.• Contoh kelas Trematoda :

– Cacing hati ( Fasciola hepatica )– Cholonorchis sinensis– Schistosoma ( cacing darah )

• Cacing hati ( Fasciola hepatica ) Bentuk tubuh : pendek dan pipih. Merupakan cacing parasit (parasit internal); cacing hati dapat menginfeksi

manusia. Memiliki alat penghisap pada bagian mulutnya, berfungsi menempelkan cacing

hati pada inangnya untuk mendapatkan makanan. Bersifat hermaprodit; tubuh dilengkapi organ reproduksi yang dapat

menghasilkan 2 macam gamet

Page 9: Platyhelminthes regina

STRUKTUR TUBUH CACING HATI

testis

Reseptakel seminalovari

uterus

Lubang genital

mulutAlat isap oral faring

Alat isap ventralusus

Kelenjar kuning telur

Sistem nefridia

Kantung kemih

Lubang eksresi

Page 10: Platyhelminthes regina

DAUR HIDUP CACING HATI

1. Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita

2. Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput

3. Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit

4. Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia

5. Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria

6. Sercaria yang dihasilkan akan berpindah menempel pada tumbuhan air membentuk kista metasercaria

7. Tumbuhan yang mengandung kista di makan oleh domba, maka kista akan berkembang menjadi cacing hati dewasa.

Zygot – Larva Myrasidium – Sporosit – Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa

Page 11: Platyhelminthes regina

• Cholonorchis sinensis Parasit hati manusia. Daur hidup hampir sama dengan Fasciola hepatica, tetapi inang

perantaranya adalah ikatan air tawar. Infeksi dapat terjadi dengan memakan daging ikan mentah yang

mengandung metaserkaria. Negara - - > Jepang , Cina , dan Korea• Schistosoma ( cacing darah ) Hidup didalam darah manusia Menimbulkan skistomiasis atau Bilharzia , yaitu penyakit dengan tanda-

tanda disentri dan anemia

Page 12: Platyhelminthes regina

3. KELAS CESTODA

• Contohnya cacing pita (Taenia solium)• Merupakan cacing pipih parasit (parasit internal); pada babi, ikan, dan sapi

dapat menginfeksi manusia.• Tubuh pipih panjang terdiri atas kepala (scolex) dilengkapi dengan pengait

dan penghisap, berguna untuk melekat pada usus inangnya.• Selain scolex, tubuh disusun oleh rantai panjang yang disebut proglotid,

dimana masing-masing proglotid memiliki 2 macam alat kelamin (hermaprodit).

• Proglotid paling ujung, mengandung telur yang matang yang siap dikeluarkan dari inang bersama feses untuk kemudian menginfeksi lagi.

Page 13: Platyhelminthes regina

STRUKTUR TUBUH TAENIA SP

A. Kait dalam kepalaB. Mulut penghisapC. Segmen tubuh mudaD. Lubang genitalE. Saluran ekskresiF. Saluran sarafG. Testes

H. Saluran spermaI. VaginaJ. Uterus ( rahim )K. Ovari ( ovarium )L. Kelenjar cangkangM. Kelenjar kuning telur

Page 14: Platyhelminthes regina

SIKLUS HIDUP TAENIA SP

a Larva, yang dilengkapi dengan scolex akan berkembang menjadi kista pada jaringan tubuh inang, misal pada otot

b Manusia yang memakan daging yang terinfeksi, akan menyebabkan kista berkembang menjadi cacing pita dewasa

proglottids scolex

c Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan proglotid.Proglotid pada bagian ujung mengandung telur yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses untuk menginfeksi kembali

d Di dalam telur yang telah dibuahi, embrio berkembang menjadi larva. Sapi mungkin akan memakan telur bersama rumput dan akan menjadi inang sementara bagi cacing pita

Page 15: Platyhelminthes regina

PERAN PLATYHELMINTHES BAGI KEHIDUPAN

• Platyhelminthes kurang menguntungkan bagi manusia karena sebagian besar merupakan parasit pada manusia dan hewan

Page 16: Platyhelminthes regina

TERIMA KASIH