31
BUDIDAYA TEH DAN PENGOLAHAN TEH HITAM (ORTHODOX) (CAMELIA SINENSIS) PPP NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA DANAU KEMBAR Laporan praktek kerja Industri Disusun Sebagai Bukti pelaksanaan Prakerin Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Koto Baru Tahun Pelajaran 2014/2015

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Prakerin

Citation preview

Page 1: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

BUDIDAYA TEH DAN PENGOLAHANTEH HITAM (ORTHODOX)

(CAMELIA SINENSIS)

PPP NUSANTARA VI (PERSERO)UNIT USAHA DANAU KEMBAR

Laporan praktek kerja IndustriDisusun Sebagai Bukti pelaksanaan Prakerin

Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Koto BaruTahun Pelajaran 2014/2015

PESERTA PRAKERIN SMK N 1 KOTO BARUKOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTO BARU2014

Page 2: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

LEMBARAN PENGESAHANLAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Pt. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Unit Usaha Danau Kembar24 mei – 24 Juni 2014

Disetujui Oleh :

Pembimbing Sekolah Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan Asisten Afdeling B Asisten Pabrik

FEFRI YANTI. SP RUDI SYAHPUTRA. SP ANGGI MAULANA

Mengetahui,Kepala SMK Negeri 1 Koto Baru Pimpinan/Manager

TAUFIK H. SUWANDA. SP, M. Eng SUNARYO

Page 3: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT dengan

Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan

Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang diikuti selama 2 bulan sejak tanggal 24

Mei – 24 Juni 2014.

Dengan tersusunnya laporan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Taufik H. Suwanda SP.M.Eng, selaku kepala Sekolah SMK N 1 Koto

Baru

2. Bapak Alifuddin Saragih, selaku kepala pabrik

3. Ibu Alfi Santi.SP, selaku ketua jurusan agribisnis produksi tanaman

4. Bapak Rudi Syahputra.Sp, selaku asisten afdeling B

5. Ibu Fefri Yanti.SP, selaku pembimbing di sekolah

6. Bapak Edi Santoso, selaku mandor besar afdeling B

7. Bapak Mulyadi, selaku mandor besar di pabrik

Dengan tersusunnya laporan ini penulis mengharapkan kritik dan saran

bertujuan untuk memperbaiki laporan di masa yang akan datang

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga laporan ini

bermanfaat terutama bagi penulis sendiri.

Solok, 21 Juni 2014

Penulis

Page 4: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1

LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................ 2

KATA PENGANTAR...................................................................................... 3

DAFTAR ISI..................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 5

A. Latar Belakang pelaksanaan prakerin................................................... 5B. Tujun Praktek Kerja Industri................................................................ 6C. Tempat dan Waktu................................................................................ 6D. Tema..................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN.............................................................. 7A. Sejarah Singkat Perusahaan.................................................................. 7B. Struktur organisasi................................................................................ 8C. Uraian Tugas......................................................................................... 9

BAB III BUDIDAYA TANAMAN TEH DI PTP NUSANTARA VI UNIT USAHA DANAU KEMBAR............................................... 10A. Tanaman Teh........................................................................................ 10

I. Pembibitan........................................................................................ 10II. Penanaman........................................................................................ 13

BAB IV PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM (ORTHODOX)................ 19A. Penyediaan Pucuk Daun Segar............................................................. 19B. Pelayuan................................................................................................ 19C. Penggulungan dan Penggilingan........................................................... 20D. Sortasi Bubuk Basah............................................................................. 20E. Fermentasi............................................................................................. 20F. Pengeringan........................................................................................... 20G. Sortasi kering........................................................................................ 21H. Pengemasan........................................................................................... 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 22A. Kesimpulan........................................................................................... 22B. Saran..................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 23

Page 5: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) penyelenggaraan

pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar

siswa di sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja

langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka

peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai

relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.

Harapan utama dan kegiatan prakerin ini di samping meningkatkan

keahlian profesional siswa agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja

agar siswa memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi

kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan

kerajinan dalam bekerja.

Adapun landasan hukum pelaksanaan Prakerin adalah:

1. UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah

3. Kep. Menaker No: 285 / MEN / 1991 tentang Pelaksanaan

Permagangan Nasional

4. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan

Nasional

5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor : 0490 / U / 1992 tentang Sekolah

Menengah Kejuruan

6. Surat Keputusan Mendikbud No: 080 / U / 1993 tentang Kurikulum

SMK sebagaimana telah diubah menjadi kurikulum SMK Edisi 1999

Page 6: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

B. Tujuan Prakerin

Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu

tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos

klerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)

antara SMK dan Industri.

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas profesional.

4. Memberi pengakuan dan pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

C. Tempat dan Waktu

Praktek kerja lapangan ini dilakukan di PTP Nusantara VI Unit usaha Danau

kembar. Kegiatan ini berlangsung selama 2 bulan yang dimulai tanggal 24

Mei s/d 23 Juli 2014.

D. Tema

Pada kesempatan praktek kerja lapangan ini penulis menyangkut tema tentang

“Proses Budidaya Tanaman Teh”.

Page 7: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Unit Usaha Danau Kembar merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) unit dari PTP Nusantara VI ( Persero ) yang berdiri berdasarkan

peraturan Pemerintah No. 11 tanggal 14 Februari 1996 dan Surat keputusan

Menteri Keuangan republik Indonesia No. 165/KMK. 016/ 1996 tanggal 11

Maret 1996 tentang penggabungan PTP Nusantara VI ( Persero ) Unit Usaha

Danau Kembar adalah Unit Usaha Ex. PTP  VIII yang bernama Gunung

Talang. Sebelum diserahkan kepada PTP VIII, Hak Guna Usaha Kebun Danau

Kembar dimiliki oleh:

1. NV. CULLT MY. Teluk Gunung.

2. Tahun 1955 Expirasi Hak Erfpacht.

3. Tahun 1965 diberikan kepada PT. Kami Saiyo.

4. Tahun 1975 Hak Guna Usaha PT Kami saiyo dicabut.

5. Tahun 1976 diberi kepada PT. Pentarik Utama.

6. Tahun 1979 diserahkan kepada PTP VIII.

7. Tahun 1996 PTP berubah menjadi PTP Nusantara dan dimiliki oleh

PTP Nusantara VI ( Persero)

 

Page 8: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Page 9: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

C. Uraian Tugas

1. Teknik Kerja

a. Pembibitan

b. Penanaman

c. Pemeliharaan

d. Panen

e. Pengolahan

2. Pelaksanaan kerja di Lapangan

a. Pengelolaan Lahan

b. Menanam

c. Pengendalian Gulma

d. Pemupukan

e. Hama dan penyakit

f. Pemetikan

3. Pengolahan di Pabrik

a. Penerimaan dan Penimbangan Bahan Baku

b. Pelayuan

c. Turun Layu

d. Penggilingan

e. Fermentasi

f. Pengeringan

g. Sortasi

h. Pengemasan

4. Disiplin Kerja

a. Masuk kerja pukul 07.00 WIB

b. Istirahat kerja pukul 09.30 – 11.00 WIB (di Lapangan), Pukul 11.00 –

14.00 WIB (di Pabrik)

c. Pulang kerja pukul 12.00 WIB (di Lapangan), Pukul 16.00 WIB (di

pabrik).

Page 10: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

BAB III

BUDIDAYA TANAMAN TEH DI PTP NUSANTARA VI

UNIT USAHA DANAU KEMBAR

A. Tanaman Teh

Tanaman teh (Camellia Sinesis) merupakan tanaman tahunan yang hidup

di daerah dingin yaitu perbukitan dan di pegunungan. Tanaman teh diduga

berasal dari pegunungan antara Tibet dan RRC selatan yaitu di daerah antara

25-35o LU, dan antara garis meridian 95-105 o.

Keadaan tanah tanaman teh secara geologis terdiri atas jenis andosol dan

latosol dengan iklim basah yang bercurah hujan 2600 mm/tahun dan

kelembaban udara 82% s/d 90% dengan suhu rata-rata 18 o C s/d 25 o C.

I.Pembibitan

Berhasilnya pembibitan stek teh sangat ditentukan oleh kematangan

perencanaan dan persiapan yang meliputi teknik penyiapan media tanah dan

mutu bahan stek sebagai berikut :

a. Waktu Penyetekan

Penyetekan dapat dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan

Maret atau bulan-bulan basah / banyak hujan.

b. Syarat Lokasi Pembibitan

Lokasi yang baik adalah lokasi yang terbuka, tidak di bawah pohon-

pohon besar atau dekat dengan bangunan yang tinggi. Paling terutama

sekali lokasi harus dekat dengan sumber air.

c. Pembuatan Naungan

Bangunan naungan yang kolektif yaitu berukuran 2 m diatas permukaan

tanah. Jarak dari tiang ke tiang 2,5 x 4,5 m

Dinding samping bagian bawah setinggi 75 cm ditutup rapat dengan

bilik bamboo atau bahan lain dan pembuatan naungan harus disertai

dengan pembuatan selokan sedalam 60 cm dan lebar 40 cm yang

Page 11: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

berfungsi membantu pembuangan. Perhitungan luas bangunan tiap 1 m

persegi bekong dapat memuat bibit 140. Luas bangunan efektif termasuk

jalan dan selokan adalah 60%.

Contoh : apabila akan dibuat bibit sebanyak 10.000 bekong, maka luas

bangunan yang harus dibuat adalah :

10.00084

x 1 m2 = 119 m2

d. Ukuran Kantong Plastik dan Sungkup Plastik

Kantong plastik, lebar leaflet 12 m dengan panjang 25 m dan tebal 0,04

mm. plastic sheet (lembaran plastic) lebar leaflet 100 cm dan tebal 0,08

mm. kantong plastic dapat dilubangi 5 lubang dengan diameter 1 cm

pada kedua belah sisi agak kebawah. Pada sudut bagian bawah digunting

agar berlubang. Jenis plastic yang digunakan adalah jenis PE (Poly

Ethylon).

e. Persiapan Media Tanah

Sumber tanah diambil dari lahan yang sudah lama tidak diolah dn

letaknya miring. Ph tanah yang baik antara 4,5-5,5. Kemudian pisahkan

tanah atasan (top soil) dan tanah bawahan (sub soil) dan disimpan di

penyimpanan tanah 4-6 minggu dan dijaga agar tanah tetap

lembab.topsoil dan subsoil perlu diayak dengan kawat ayakan 1 cm, agar

terbebas dari sisa-sisa akar dan batu. Setelah diayak tanah perlu

dicampur dengan obat-obatan dan pupuk.

Topsoil : Dithane M-45 400 gram

Pupuk TSP 500 gram

Tawas 600 gram

Subsoil : Dithane M-45 300 gram

Tawas 1000 gram

Kantong plastic terdiri dari 2/3 bagian topsoil dan 1/3 bagian subsoil.

Page 12: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

f. Pembuatan Bedengan dan Penyusunan Bekong

Ukuran bedengan dengan lebar 1 m dan panjang 15 m, jarak antara

bedengan 60 cm. lantai bedengan harus dinaikkan 10 cm dari permukaan

tanah dengan cara mengeruk sebagian tanah bedengan kemudian

bekong-bekong disusun rapid an berbaris tegak lurus dengan ditutupi

plastic agar terhindar dari air hujan.

g. Pembuatan Rangka Sungkup untuk Plastik Selubung

Rangka sungkup dibuat untuk dari belahan bamboo dan tali raffia.

Bentuk rangka sungkup berupa setengah lingkaran dengan tinggi puncak

rangka sungkup 40 cm dari permukaan bekong.

h. Pemeliharaan

1) Pemeliharaan Sungkup dan Penyiraman

Sungkup plastic harus dijaga tetap rapat. Jika terlihat ada genang-

genangan air diatasnya. Penyiraman dilakukan sesuai dengan hasil

pengecekan. Tanah dalam bekong tidak boleh terlalu basah atau

sebaliknya. Pada tanah-tanah yang cepat kering, penyiraman pertama

dilakukan 3-4 minggu sekali.

Nah yang dapat menahan air lebih banyak, penyiraman dilakukan 2-

3 bulan setelah penanaman. Jumlah kebutuhan air pada setiap kali

penyiraman 5-10 liter untuk 100-200 bekong.

2) Pembukaan Sungkup dan Penyesuaian dengan udara Luar

a. Pembukaan pertama dapat dilakukan setelah 3-4 bulan

(hendaknya didasarkan kepada keadaan pertumbuhan)

b. Tahap pertama sungkup dibuka 2 jam setiap hari mulai pukul 7-9

pag, selama 2 minggu. Tahap kedua dan selanjutnya lama

pembukaan ditingkatkan dari 4jam, 6 jam, 8 jam dan 12 jam

tanpa sungkup.

Page 13: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

c. Mulai bulan ke 6 dan selanjutnya, bibit yang sehat dibuka penuh

tanpa sungkup. Pada bulan ke tujuh dilakukan sortasi vivit

dengan cara dipisahkan.

3) Penyiangan

4) Pembersihan rumput-rumputan dan lumut dengan memakai soled

bamboo, selain itu bunga yang tumbuh dari stek the harus dibuang.

5) Seleksi Bibit.

a. Bibit yang tumbuhnya setelah uur 6 bulan dipilih dan dipisahkan

dari yang kecil-kecil.

b. Bibit yang kecil disatukan dalam bedengan terpisah dan

diperlukan secara khusus, selanjutnya disungkup kembali 1-1,5

bulan untuk merangsang pertumbuhan.

i. Bibit Siap Tanam

a. Umur maksimal 12 bulan

b. Tinggi minimal 25 cm

c. System perakaran cukup baik, akar tunggang semua / minimal 2

buah, terdapat pembengkakan halus

d. Habitus sehat, kekar dan berdaun normal.

II. Penanaman

1. Persiapan Lahan

A. Pembongkaran pohon dan tunggul

B. Nyacar, nyasap semak belukar

C. Pengolahan tanah

Pencangkulan pertama = 40-60 cm

Pencangkulan kedua = 30 cm

D. Pembuatan drainase

Sesuai dengan kontur dan jumlah saluran tergantung pada

kemiringan tanah.

Page 14: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

E. Pembuatan jalan kebun

Untuk memperkuat jalan, pada bagian-bagian yang penting perlu

dicampur dengan kapur 18 kg/m2 tanah (jalan) dengan

perbandingan 1 tanah : 4 kapur atau ditanami rumput paspalum

notatum.

2. Penanaman di Ladang

a) Jarak tanaman dan jumlah tanaman

% Kemiringan

TanahJarak Tanam

Jumlah per – ha

(Pohon)

≤ 15 120 x 90 cm 9.260

15 – 30 120 x 75 cm 11.110

≥ 30 120 x 60 cm 13.888

b) Pengajiran sistem tanam

c) Lubang Tanam

1. Ukuran lubang

Bibit asal stump = 30 x 30 x 40 cm

Bekong = 20 x 20 x 40 cm

Sulaman = 35 x 35 x 40 cm

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X

Page 15: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

2. Waktu pembuatan

Setelah hujan pertama dibiarkan agar terkena sinar matahari.

d) Pupuk Dasar

Urea;TSP;KCL;MOPA = 12,5 + 5 + 5 + G/Lubang

(Untuk tanah ber Ph > 6 ditambah belerang lumpur 50 g atau

belerang murni (cirrus) = 10 – 15 g

e) Cara Tanam

1) Bibit dengan kantong plastic :

Penyobekan plastic harus sempurna dari ujung kantong plastic

sampai pangkal kantong plastic. Jika saat membuka kantong

plastic sebaiknya dilakukan pelan, agar tanah dan akar tetap

utuh.

2) Bibit asal stump

Penyobekannya hendaknya menggunakan dengan caplak

(sebuah alat penyobek yang terbuat dari bambu).

3. Pemeliharaan Tanaman Muda (Tanaman Belum Menghasilkan)

A. Penyulaman

Penyulaman dilakukan secepat mungkin dn dilakukan secara

berkala sampai berumur 2 tahun.

B. Penyiangan

Penyiangan dilakukan 8-10 kali dalam 1 tahun

Penyiangan dapat dilakukan secara manual = koret, cangkir, sabit,

dan gacok.

C. Pemupukan

Pemupukan dilakukan 4-6 kali dalam setahun (dosis pupuk

disesuaikan dengan jenis tanah & umur tanaman)

Page 16: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

D. Hama dan Penyakit

a. Pemeliharaan

Pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara pengawasan secara

intensif.

b. Hama Intensif

Helopeltis, ulat penggulung pucuk / daun, ulat jengkol dan

tungau/mite.

c. Penyakit Utama

Cacar daun (Blister Blight) dan cendawan akar.

E. Pembentukan Bidang Petik

Pemangkasan dan centring, bending dan kombinasi antara

keduanya.

4. Pemeliharaan Tanaman menghasilkan

A. Penyiangan

Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mekanis dan

kimiawi.

B. Pemangkasan

1. Tipe pangkasan produksi

a) Pangkasan Kepris

Ukuran tinggi pangkas 60-70 cm (dapat dilaksanakan pada

kondisi tanaman yang kurang baik)

b) Pangkasan bersih

Ukuran tinggi pangkas 45-60 cm (dapat dilakukan

menjelang kemarau ditambah ajir dan dibuang menjelang

dijendang)

c) Pangkasan Setengah Bersih

Ukuran tinggi pangkas 45-65 cm (ranting-ranting yang

dipangkas < 0,5 cm pada bagian tengah dibuang.

Page 17: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

2. Prinsip Pemangkasan

Mengikuti (sejajar) pada permukaan tanah

3. Waktu Pemangkasan

Hindarkan pemangkasan pada musim kemarau

C. Pemetikan

Hasil tanaman teh adalah pucuk/daun muda yang pemungutannya

dengan cara dipetik.

a) Macam petikan

P.halus = p + 1; p + 2 m; b + 1 m

P.medium = p + 2; p + 3 m; b + 1; b + 2 m

P.kasar = p + 3; b+2

P.sangat kasar = p + 4; b + 3

P.keras = hanya menigngalkan kepel.

b) Daun pemeliharaan

Pengertian : kumpulan daun dibawah bidang petik yang mampu

berfotosintesa untuk pertumbuhan tanaman (aktifitas

pertumbuhan dan respirasi).

c) Istilah-istilah pucuk

a. Peko

b. Burung

c. Kepel

d. Peko nagog

e. Pucuk tanggung

f. Ceker ayam

g. Gabar

h. Kaboler

Page 18: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

d) Daur Petik

Pengertian : selang waktu antara dua saat pemetikan

(ditentukan bun oleh kecepatan tumbuh tanaman).

D. Hanca petikan dan Cara Menghitung kebutuhan Pemetik

Hanca Petikan

Pengertian : luas areal petikan yang harus dipetik untuk satu hari

Agar daur petik sesuai dengan ketentuan, maka harus dihitung luas

kebun yang harus dipetik setiap harinya.

Page 19: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

BAB IV

PROSES PENGOLAHAN THE HITAM (ORTHODOX)

Proses Pengolahan Teh Hitam Metode Orthodox

A. Penyediaan Pucuk Daun Segar

Mutu teh hitam hasil pengolahan terutama ditentukan oleh bahan bakunya

yaitu daun segar hasil petikan. Secara fisik, pucuk yang bermutu adalah daun

muda yang utuh, segar dan bewarna kehijauan. Menurut beberapa ahli

pengolahan, 75% mutu teh ditentukan dikebun (ketinggian tempat, jenis

petikan dan penangan hasil petikan) sisanya yang 25% ditentukan oleh proses

pengolahan.

Untuk mencapai tujuan, sebelum masuk proses pengolahan di pabrik, daun

hasil petikan harus (Setyaamidjaja, 2000):

Masih dalam keadaan segar, tidak rusak seperti patah-patah atau putus-

putus, sobek dan terperam

Tidak terlalu lama tertahan di kebun dan tidak terkena sinar matahari

secara langsung

Ditampung dalam wadah pengumpul daun dengan tidak melebihi

kapasitas optimum,

Diangkut dari kebun dengan hati-hati dan

Dipisah-pisahkan antara daun yang baik dengan daun yang rusak.

B. Pelayuan (Withering)

Pada pelayuan dalam proses pengolahan teh hitam orthodox, digunakan

palung pelayuan (withering trough). Kegiatan pelayuan terdiri atas beberapa

langkah berikut (Setyaamidjaja, 2000):

Pembeberan pucuk

Pengaturan udara

Kapasitas palung pelayuan

Tingkat layu pucuk

Lama pelayuan

Page 20: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

C. Penggulungan dan Penggilingan

Penggulungan (rolling) akan membuat saun memar dan dinding sel rusak,

sehingga cairan sel keluar di permukaan dengan merata, dan pada saat itu

sudah mulai terjadi oksidasi enzimatis (fermentasi). Dengan adanya

penggulungan, secara fisik daun yang sudah digulung akan memudahkan

tergiling dalam proses penggilingan.

Dengan dilaksanakannya penggilingan, maka gulungan akan tergiling

menjadi partikel yng lebih kecil sesuai dengan yang dikehendaki konsumen,

gulungan akan berukuran lebih pendek, cairan sel keluar semaksimal

mungkin, dan dihasilkan bubuk basah sebanyak-banyaknya. Hasil

penggilingan adalah bubuk basah yang kemudian dipisah-pisahkan menjadi

beberapa jenis bubuk pada sortasi bubuk basah.

D. Sortasi Bubuk Basah

Bertujuan untuk memperoleh bubuk yang seragam, dan

memudahkandortasi kering, serta memudahkan dalam proses pengeringan.

Mesin yang biasa dipakai adalah Rotary Ball Breaker. Mesin ini memasang

ayakan dengan mesh (jumlah lubang per inci persegi pada ayakan) yang

berbeda sesuai dengan grade (jenis bubuk) yang diinginkan.

E. Fermentasi

Fermentasi atau oksidase enzimatis merupakan proses oksidasi senyawa

polifenol dengan bantuan enzim polifenol oxidase. Fermentasi ini dipengaruhi

oleh beberapa factor yaitu kadar air dalam bahan (hasil sortasi basah), suhu

dan kelembapan relative, kadar enzim, jenis bahan, serta tersedianya oksigen.

F. Pengeringan

Tujuan utama pengeringan adalah menghentikan proses fermentasi

senyawa polifenol dalam bubuk teh pada saat komposisi zat-zat pendukung

kualitas mencapai keadaan optimal. Dengan adanya pengeringan, kadar air

dalam teh bubuk akan berkurang, sehingga teh akan tahan lama dalam

penyimpanan. Teh produk yang dihasilkan bewarna hitam, sehingga di

Page 21: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

pasaran produk ini disebut teh hitam orthodox untuk membedakannya dari teh

hitam CTC (Setyaamidjaja, 2000).

G. Sortasi Kering

Yang dimaksud sortasi kering adalah kegiatan memisah-misahkan teh

bubuk kering (teh hitam) menjadi jenis tertentu yang sesuai dengan yang

dikehendakidalam perdagangan. Tujuan sortasi kering adalah mendapatkan

ukuran dan warna partikel teh kering yang seragam sesuai dengan standart

yang diinginkan oleh konsumen. Sortasi kering meliputi :

Memisah-misahkan teh kering menjadi beberapa jenis (grade) yang

sesuai dengan standart perdagangan the

Menyeragamkan bentuk, ukuran dan warna masing-masing grade dan

Membersihkan teh dari serat, tangkai dan bahan-bahan lain seperti

debu dan sebagainya.

H. Pengemasan

Pengemasan atau pengepakan adalah upaya memberikan wadah bagi

produk teh hitam agar memudahkan pengiriman produk teh tersebut kepada

konsumen atau pasar dan pengiriman ke luar negeri sebagai komoditi ekspor.

Tujuan pengemasan adalah :

Untuk melindungi produk (teh hitam) dari kerusakan,

Memudahkan transportasi atau pengangkutan dari lokasi produsen ke

konsumen (pasar dalam dan luar negeri),

Efisiensi dalam penyimpanannya di gudang dan

Dapat menjadi alat promosi

Page 22: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa :

1) Tanaman teh dapat hidup pada kelembaban udara 80-90% dengan suhu

udara 18-25o c

2) Teh dapat diperbanyak dengan cara di stek

3) Tempat penanaman teh pada dataran tinggi

4) Pemeliharaan tanaman teh dilakukan dengan cara penyiangan,

pemangkasan, pemupukan, dan pengendalian gulma, dan pengendalian

hama penyakit dengan bahan kimia.

5) Pada tanaman teh juga diperhatika kesuburan tanahnya

6) Proses pengolahan di lapangan seperti panen dapat dilakukan dengan cara

petik mesin dan petik gunting.

7) Proses pengolahan di pabrik yaitu daun basah, pelayuan, turun daun,

penggulungan, fermentasi, pengeringan, sortasi, dan pengepakan.

B. Saran

Untuk tanaman bibit teh sebaiknya ditempatkan di tempat yang teduh atau

tidak terkena cahaya matahari langsung. Tapi lebih baik lagi jika diletakkan

didalam sungkup atau naungan.

Pada penanaman teh di lapangan sebaiknya menggunakan pisau atau

karter untuk menyobek polybag dan diusahakan tanah yang ada didalam

polybag tidak hancur. Jika tanah didalam polybag sempat hancur, maka akan

mengganggu pertumbuhan bibit the yang akan ditanam.

Kemudian saat melakukan penimbunan saat menanam bibit teh sebaiknya

tanahnya sedikit diinjak supaya tanaman teh dapat berdiri tegak dan tanahnya

padat.

Page 23: Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

DAFTAR PUSTAKA

TP.1985.Pedoman Pelaksanaan Pembibitan Stek Teh. Balai Penelitian : Bandung

TP.2013.Selayang Pandang

www.mail. Archive Pembibitan The. (Selasa, 20 Agustus 2013)

www.mail. Industrial Valvesand Power. (Rabu, 21 Agustus 2013)