Upload
hanifahhs
View
162
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS
GEOGRAFI REGIONAL DUNIA
Nama : Hanipah
NIM : 1113015000058
Kelas : 4 A / Pendidikan IPS
TIMOR LESTE
Bendera Negara
Lambang Negara
Peta Timor Leste
Profil Negara
Nama : Republik Demokratik Timor Timur
Luas wilayah : ± 14.874 km2
Bentuk pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala pemerintahan : Perdana menteri
Bahasa : Portugis, Tetun
Ibu Kota : Dili
Mata uang : Koin Centavo dan dollar AS
Agama mayoritas : Kristen, Katolik Roma
Letak Astronomis
Secara astronomis Timor Timur terletak antara 8°LS -. 10°LS, 124°BT - 127°30'BT.
Luas keseluruhan negara ini adalah ± 14.874 km2.
Batas-batas Negara :
Sebelah utara berbatasan dengan Indonesia
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Timor
Sebelah barat berbatasan dengan Indonesia
Sebelah timur berbatasan dengan Indonesia
Demografi
Pada tahun 2005 penduduk Timor Leste diperkirakan berjumlah 1.040.880 jiwa.
Penduduk Timor Leste merupakan campuran antara suku bangsa Melayu dan Afrika,
sebagian kecil keturunan Portugis. Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik
(93%), diikuti Protestan (3%), Islam (1%), dan sisanya Buddha, Hindu (1%, masing-masing
0,5%), dan aliran kepercayaan (2%). Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka
kini terdapat tiga keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis Maliana
yang baru didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus XVI.
Asal Mula Nama Timor Leste
Kata “Timor” berasal dari kata timur, kata yang berarti “timur” dalam Bahasa
Indonesia dan Melayu. Yang menjadi Timor dalam Portugis. “Lorosa’e” adalah sebuah kata
yang berarti timur dalam bahasa Tetun, untuk kata Timor Lorosa’e.
Nama resminya setelah konstitusi adalah República Democrática de Timor-Leste
dalam bahasa Portugis dan Repúblika Demokrátika Timor-Leste dalam bahasa Tetun.
Sejarah Timor Leste
Sejarah Timor Leste berawal dengan kedatangan orang Australoid dan Melanesia.
Orang dari Portugal mulai berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15 dan
menjajahnya pada pertengahan abad itu juga. Setelah terjadi beberapa bentrokan dengan
Belanda, dibuat perjanjian pada 1859 di mana Portugal memberikan bagian barat pulau itu.
Jepang menguasai Timor Timur dari 1942 sampai 1945, namun setelah mereka kalah dalam
Perang Dunia II Portugal kembali menguasainya.
Pada tahun 1975, FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan
Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975.
Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika terjadi
kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September, Oktober dan November,
Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk sipil (sebagian besarnya
adalah pendukung faksi integrasi dengan Indonesia).Tak lama kemudian, kelompok pro-
integrasi mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan kemudian
meminta dukungan Indonesia untuk mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN
yang berhaluan Komunis.
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975,
FRETILIN didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah pegunungan untuk untuk
melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati di
hutan karena pemboman dari udara oleh militer Indonesia serta ada yang mati karena
penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah menyerahkan diri ke tentara
Indonesia, namun Tim Palang Merah International yang menangani orang-orang ini tidak
mampu menyelamatkan semuanya.
Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-
November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari
200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILN
menurut laporan resmi PBB). Selebihnya mati ditangan Indonesia saat dan sesudah invasi dan
adapula yang mati kelaparan atau penyakit. Hasil CAVR menyatakan 183.000 mati di tangan
tentara Indonesia karena keracunan bahan kimia dari bom-bom napalm, serta mortir-mortir.
Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun 1976 sebagai provinsi ke-27 setelah
gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan diri dari Dili setelah
tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang saudara. Portugal juga gagal dalam
proses dekolonisasi di Timor Portugis dan selalu mengklaim Timor Portugis sebagai
wilayahnya walaupun meninggalkannya dan tidak pernah diurus dengan baik.
Amerika Serikat dan Australia "merestui" tindakan Indonesia karena takut Timor
Leste menjadi kantong komunisme terutama karena kekuatan utama di perang saudara Timor
Leste adalah Fretilin yang beraliran Marxis-Komunis. AS dan Australia khawatir akan efek
domino meluasnya pengaruh komunisme di Asia Tenggara setelah AS lari dari Vietnam
dengan jatuhnya Saigon atau Ho Chi Minh City.
Namun PBB tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah referendum yang diadakan
pada tanggal 30 Agustus1999, di bawah perjanjian yang disponsori oleh PBB antara
Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk Timor Leste memilih merdeka dari Indonesia.
Antara waktu referendum sampai kedatangan pasukan perdamaian PBB pada akhir
September 1999, kaum anti-kemerdekaan yang konon didukung Indonesia mengadakan
pembantaian balasan besar-besaran, di mana sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa
mengungsi ke Timor barat. Sebagian besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi, air,
sekolah dan listrik hancur. Pada 20 September 1999 pasukan penjaga perdamaian
International Force for East Timor (INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada 20 Mei
2002, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor
Leste dengan sokongan luar biasa dari PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB mengurangi
misinya secara drastis.
Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan
segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis sebagai
bahasa resmi dan mendatangkan bahan-bahan kebutuhan pokok dari Australia sebagai "balas
budi" atas campur tangan Australia menjelang dan pada saat referendum. Selain itu
pemerintah Timor Leste mengubah nama resminya dari Timor Leste menjadi Republica
Democratica de Timor Leste dan mengadopsi mata uang dolar AS sebagai mata uang resmi
yang mengakibatkan rakyat Timor Leste menjadi lebih krisis lagi dalam hal ekonomi.
Geografi Timor Leste
Timor Leste berlokasi di Asia Tenggara, pulau Timor merupakan bagian dari wilayah
Maritim Asia Tenggara, dan merupakan kawasan paling timur di Kepulauan Sunda Kecil.
Letak geografis Timor Leste adalah: Di sebelah utara terdapat Selat Ombai, Selat Wetar,
dan Laut Banda. Di sebelah selatan terdapat Laut Timor dan Australia. Di sebelah barat
terdapat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan bagian dari Indonesia. Di sebelah
timur terdapat Taman Nasional Nino Konis Santana yang berupa hutan tropis kering. Disana
terdapat beberapa spesies tumbuhan dan hewan unik.
Kebanyakan wilayah Timor Leste berupa pegunungan dan gunung tertinggi di Timor
Leste adalah Gunung Tatamailau yang dikenal sebagai Gunung Ramelau dengan ketinggian
2.963 meter. Timor Leste beriklim tropis dan umumnya panas dan lembab. Terdapat dua
musim yaitu musim panas dan musim hujan. Ibukotanya, kota terbesar, dan pelabuhan utama
adalah Dulu, dan kota terbesar kedua adalah Baucau. Letak astronomis Timor Leste adalah
antara 8o LS-10o LS dan 124o BT-128o BT.
Politik di Timor Leste
Kepala Negara Republik Timor Leste adalah seorang presiden, yang dipilih secara
langsung dengan masa jabatan selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya seremonial saja, ia
juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana Menteri dipilih dari pemilihan multi partai
dan diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala
pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet
Pemerintahan.
Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento
Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi di
parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar Timor Leste
didasarkan konstitusi Portugal. Timor Leste menjadi anggota ASEAN pada tahun 2007
dengan dukungan dari Indonesia.
Pembagian Administratif Timor Leste
Secara administratif Timor Leste dibagi menjadi 13 distrik, 65 subdistrik, 442 sucos
(desa), dan 2.225 aldeias. Berikut adalah daftar distrik di Timor Leste :
1. Aileu
2. Ainaro
3. Baucau
4. Bobonaro
5. Cova-Lima (Suai)
6. Dili
7. Ermera
8. Lautem (Lospalos)
9. Liquica
10. Manatuto
11. Manufahi (Same)
12. Oecussi-Ambeno (Pante Makasar)
13. Viqueque (Cabira-Oan)
Nama yang diantara tanda kurung adalah ejaan alternatif yang sering dipakai pada masa
integrasi.
Militer di Timor Leste
F-FDTL adalah pertahanan militer utama di Timor Timur. F-FDTL dirintis pada bulan
Februari 2001. F-FDTL memiliki tugas utama untuk melindungi Timor Leste dari serangan
luar. Timor Leste juga mempunyai pertahanan internal yang bernama PNTL (Polícia
Nacional de Timor-Leste).
Ekonomi Timor Leste
Timor Leste memiliki komoditas ekspor seperti kopi, marmer, minyak, dan kayu.
Pertumbuhan ekonomi Timor Leste berkisar 10% pada tahun 2011. Perekonomian Timor
Timur diklasifikasi sebagai ekonomi dengan pendapatan menengah ke bawah oleh Bank
Dunia. 20% penduduk menganggur, dan 52,9% hidup dengan kurang dari US $ 1,25 per hari.
Sekitar setengah dari penduduk buta huruf.
Negara ini terus menderita akibat dampak setelah perjuangan kemerdekaan selama
puluhan tahun melawan Indonesia, yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan
banyaknya ribuan pengungsi warga sipil. Walaupun telah merdeka, Timor Leste masih sangat
tergantung dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembako sampai bahan
bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal, Timor Leste
mengadopsi mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang mengakibatkan daya
beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih menjadi provinsi Indonesia. Pada
November 2007, terdapat sebelas kecamatan dimana kebutuhan makanan harus dipasok oleh
bantuan internasional. Belum ada hukum perlindungan hak cipta di Timor Leste.
Saat ini tiga bank asing memiliki cabang di Dili: ANZ National Bank, Banco
Nacional Ultramarino yang merupakan anak perusahaan dari bank terbesar Portugal Caixa
Geral de Depósitos, dan Bank Mandiri.
Salah satu proyek jangka panjang menjanjikan yang pernah ada adalah pengembangan
dan exploitasi minyak bumi dan gas alam bersama dengan Australia di sebelah tenggara
perairan Timor. Setelah revolusi Anyelir, pemerintahan kolonial Portugis memberikan
konsesi pada Oceanic Exploration Corporation untuk pengembangan dan exploitasi tersebut.
Namun, hal ini gagal terlaksana dikarenakan oleh Operasi Seroja pada tahun 1976. Kemudian
setelahnya, sumber daya dibagi antara Indonesia dan Australia dengan Perjanjian Celah
Timor pada tahun 1989.
Agama di Timor Leste
Berdasarkan sensus 2010, 96,9% penduduk beragama Katolik, 2,2% Protestan, 0,3%
Muslim, dan 0,5% lainnya atau tidak beragama. Agama Katolik telah bercampur dengan
tradisi lokal. Jumlah gereja meningkat dari 100 pada tahun 1974 menjadi lebih dari 800 pada
tahun 1994.
Timor Timur menjadi salah satu dari hanya dua negara yang didominasi oleh umat
Katolik Roma di Asia (bersama Filipina), di beberapa bagian di Indonesia Timur juga
mempunyai mayoritas penduduk beragama Katolik seperti Nusa Tenggara Timur. Karena
mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat tiga keuskupan (diosis) yaitu:
Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis Maliana yang baru didirikan pada tanggal 30 Januari
2010 oleh Paus Benediktus XVI.
Bahasa
Timor Leste mempunyai dua bahasa resmi yaitu Portugis dan Tetun. Bahasa Tetun
termasuk rumpun bahasa Austronesian yang diucapkan di sekitar Asia Tenggara. Selain itu
dalam konstitusi disebutkan pula bahwa Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dijadikan
bahasa kerja. Selain itu terdapat pula belasan bahasa daerah, diantaranya: Bekais, Bunak,
Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai,
Mambai, Tokodede, dan Wetarese.
Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis
sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya
anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir.
Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar dan menulis karangan ilmiah.
Di bawah pemerintahan Suharto, penggunaan bahasa Portugis dilarang, dan Bahasa
Indonesia hanya diperbolehkan untuk digunakan dalam pemerintahan, sekolah, dan
perusahaan. Bahasa Tetun dan Portugis diperlukan untuk Timor Leste untuk menggantikan
budaya Jawa. Saat ini bahasa Portugis di Timor Leste diajarkan dan dipromosikan secara luas
dengan bantuan dari Brasil dan Portugal, meskipun terdapat keengganan dari beberapa
kalangan muda berpendidikan. Saat ini bahasa Portugis hanya diucapkan oleh kurang dari
600 orang.
Terdapat enam bahasa yang hampir punah di Timor Leste yaitu Adabe, Habu, Kairui-
Midiki, Maku'a, Naueti, Waima'a.
Menurut Laporan Pembangunan PBB 2006, hanya kurang dari 5% dari penduduk
Timor berbicara bahasa Portugis secara fasih. Meskipun demikian, validitas laporan ini
dipertanyakan oleh para anggota institut linguistik nasional Timor, yang mempertahankan
pendapat bahwa bahasa Portugis diucapkan hingga 25% dari penduduk Timor. Seiring
dengan bahasa lokal lainnya, bahasa Tetum merupakan bahasa yang paling umum digunakan
untuk berkomunikasi, sementara itu bahasa Indonesia masih banyak digunakan di media dan
sekolah dari SMA hingga perguruan tinggi. Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum berasal
dari bahasa Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari bahasa Indonesia, contohnya
adalah notasi bilangan.
Budaya di Timor Leste
Budaya di Timor Leste dipengaruhi oleh banyak budaya luar, termasuk Portugis,
Katolik Roma, dan Indonesia. Budayanya lebih banyak dipengaruhi oleh legenda
Austronesian.
Di negara ini juga terdapat tradisi puisi yang kuat. Salah satunya adalah Perdana
Menteri Xanana Gusmão. Dalam arsitektur, beberapa bangunan gaya Portugis ditemukan,
rumah tradisional Tetun di bagian timur yang dikenal sebagai uma lulik (rumah suci), dan lee
teinu (rumah panggung) di Fataluku.
Radio adalah media yang paling populer. Stasiun Radio Televisi Timor Leste
diluncurkan pada tahun 2002. Radio publik menjangkau 90% penduduk, sementara TV
publik mempunyai jangkauan yang lebih kecil. Timor Leste mempunyai 2.300 pengguna
internet pada bulan Desember 2011.
Timor Leste telah mengikuti berbagai organisasi olahraga seperti International
Olympic Committee (IOC), International Association of Athletics Federations (IAAF),
International Badminton Federation (IBF), Union Cycliste Internationale, International
Weightlifting Federation, International Table Tennis Federation (ITTF), dan Tim Nasional
Sepakbola Timor Leste bergabung dengan FIFA. Timor Leste juga telah mengikuti berbagai
ajang olahraga internasional seperti SEA Games dan Olimpiade.
Pendidikan di Timor Leste
Angka melek huruf pada tahun 2010 mencapai 58,3%, meningkat dari hanya 37,6% di
tahun 2001. Pada tahun 2006, 10%-30% siswa kanak-kanak tidak bersekolah.
Timor Leste mempunyai Universitas Nasional Timor Leste. Sejak kedatangan
Portugis, jumlah sekolah meningkat dari 50 menjadi lebih dari 800. Di negara ini terdapat
pula empat perguruan tinggi.
Kesehatan di Timor Leste
Usia harapan hidup adalah 60,7 di tahun 2007. Angka kelahiran adalah enam
kelahiran per wanita. Usia hidup sehat adalah 55 tahun pada tahun 2007. Pengeluaran
pemerintah untuk kesehatan adalah US$150 per orang di tahun 2006. Banyak orang Timor
Leste kekurangan air minum yang aman. Terdapat dua rumah sakit dan 14 puskesmas pada
tahun 1974. Pada tahun 1994 meningkat menjadi 11 rumah sakit dan 330 pusat kesehatan.
Angka mortalitas bayi pada tahun 2010 adalah 370 per 100.000 kelahiran, 928,6 pada
tahun 2008, dan 1016,3 pada tahun 1990. Resiko kematian ibu hamil adalah 1 dari 44.
Tempat Pariwisata Terfavorit Di Timor Leste
Ramelau adalah sebuah gunung tertinggi yang tingginya sampai (2.960 m) letaknya di
distrik Ainaro di Timor Leste . Setiap bulan umat Katolik Timor Leste berziarah ke Ramelau
karena dipuncak gunung ada Patung Bunda Maria yang terlihat begitu indah. Di atas puncak
ramelau suhu minimun 18.1 derajat dan maksimun sampai dengan 22.8 derajat.
Patung Paus Yohanes Paulus II
Dili adalah ibu kota Timor-Leste yang memiliki beberapa tempat menarik untuk
dikunjungi. Salah satunya adalah Patung Paus Yohanes Paulus II di bukit Tasi Tolu, Tasi
Tolu dengan 3 danau dekat tempat bersejarah yang pernah dikunjungi oleh Sri Paus Yohanes
Paulus II pada tahun 1989. Kemudian tempat ini di kelolah kembali untuk mengenang Paus
Yohanes Paulus II yang telah meninggal pada tahun 02 April 2005. Tempat ini merupakan
tempat dimana para umat katolik sering berziarah dan sekaligus tempat berkunjungannya
wisatawan asing untuk menikmati indahnya Tasi - tolu.
Pulau Jaco merupakan pulau terkecil yang letaknya di ujung timur dari pulau Timor
(Timor Leste), pulau Jaco masuk dalam wilayah administratif distrik Lospalos. Pulau ini
cukup kecil, hanya seluas 11,25 Km2. Pulau ini juga merupakan pusat kunjungan wisatawan
asing maupun wisatawan domestik.
Pulau Atauro merupakan sebuah pulau yang terletak 25 km sebelah utara Dili, Timor
Leste Secara administratif, pulau ini termasuk salah satu subdistrik pada Distrik Dili, Timor
Leste. Pulau ini kurang lebih memiliki panjang 25 km dan lebar 9 km, dan luas sekitar 105
km², serta berpenduduk 8.000 jiwa. Pulau Atauro juga merupakan pusat berkunjungannya
para wisatawan mancanegara maupun wisawatan domestik. Air laut yang sangat bersih serta
kekayaan alam yang begitu indah membuat tempat tersebut kelihatan sangat menarik.
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Royal_Arms_of_England_%281198-1340%29.svg
http://manufans17.blogspot.com/p/info.html
https://gibaskara96.wordpress.com/2011/11/18/profil-negara-inggris/
http://eropa.panduanwisata.id/inggris/wisata-pantai-terindah-di-inggris/
http://austimorfn.com/timor-leste/
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/03/timor-leste-artikel-lengkap.html